• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT, POLITICAL COST, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur dalam Indeks LQ-45)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT, POLITICAL COST, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur dalam Indeks LQ-45)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT, POLITICAL COST, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

(Studi pada Perusahaan Manufaktur dalam Indeks LQ-45)

SKRIPSI

Oleh : Ria Fatmala 201110170311227

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT, POLITICAL COST, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur dalam Indeks LQ-45 )”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua Orang tua saya, Bapak Dwi Priyanto dan Ibu Sri Utami serta kakak saya tercinta Maya Novianti yang telah memberikan doa, motifasi dan dukungan selama ini.

2. Kakek saya “Kakung Djasmo dan (Alm) Kakung Toha” yang selalu mendukung saya dalam segala hal.

(5)

ii

4. Bapak Dr. Nazarudin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak A Waluya Jati, Drs. MM. dan Bapak Setu Setyawan, Drs. M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan dalam membimbing dan membantu serta memberikan saran bagi penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Ibu Dr. Masiyah Kholmi, M.M, Ak selaku Dosen wali Akuntansi “E” angkatan 2011.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen pengajar Program studi Akuntansi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, nasihat dan saran kepada penulis selama menimba ilmu.

9. Sahabat-sahabat terbaikku angakatan 2011 UMM : Alfian, Errynda, Nurma, Ninis, Ade, Alvin, Novan, Arif, Andri, Risky, Nia, Feby, Yudhistira, Dita, Anggra, Lutfi yang selalu membuat saya semangat untuk pergi ke kampus, canda tawa mereka selalu menghibur saya dikala saya mulai merasa letih dalam pengerjaan skripsi.

(6)

iii

11. Semua pihak yang telah banyak membantu selama ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih semuanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk dapat menyempurnakan skripsi ini.

Malang, 28 Januari 2016 Penulis

(7)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 16 April 2015

(8)

v DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ORISINALITAS SKRIPSI ... iv

ABSTRAKSI ... v A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 9

B. Landasan Teori 1. Teori Keagenan ... 12

2. Teori Informasi Tidak Simetris ... 16

3. Manajemen Laba ... 17

4. Struktur Kepemilikan ... 28

5. Kerangka Pemikiran ... 30

(9)

vi III. METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

C. Jenis & Sumber Data ... 37

D. Teknik Perolehan Data ... 38

E. Defenisi Operasional Variabel ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 44

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian ... 53

B. Data Penelitian ... 56

C. Analisis Data ... 64

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 64

2. Uji Asumsi Klasik... 68

3. Analisis Regresi ... 75

D. Pembahasan ... 81

V. KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 90

B. Keterbatasan ... 92

C. Saran ... 93

(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Daftar perusahan yang listing pada indeks LQ-45 periode Februari 2014 – Juli 2014

Lampiran A.2 Data Bonus Plan Lampiran A.3 Data Debt Covenant Lampiran A.4 Data Political Cost

(11)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Andariati, I.Z. 2009. Pengaruh Asimetri Informasi dan Motivasi Manajemen Laba terhadap Praktik Manajemen Laba. Skripsi tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

Ankarath, N., Gosh, T.P., Mehta, K.J. & Alkafaji, Y.A. 2010. Standar Pelaporan Keuangan Internasional. 2012. Jakarta: Indeks.

Atmaja, L.S. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi. Beaver, W.H. 2002. Perspectives on Recent Capital Market Research. The

Accounting Review, 77 (2): 453 – 474.

Brealey, R.A., Myers, S.C. & Marcus, A.J. 2007. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Terjemahan oleh Yelui Andri Zaimur. 2008. Jakarta: Erlangga.

Brigham, E.F. & Houston, J.F. 2006. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Edisi 10 Buku 1. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. 2009. Jakarta: Salemba Empat.

Cahan, S.F. 1992. The Effect of Antitrust Investigations on Discretionary Accruals: A Refined Test of the Political Cost Hypothesis. The Accounting Review, 67 (1): 77 – 95.

Cornett, M.M.J., Marcuss, S. & Tehranian, H. 2006. Earnings Management, Corporate Governance, and The True Financial Performance. Journal of Accounting & Economics, (7) 51 – 81.

Dechow, P.M., Patricia, M., Skinner, & Douglas, J. 1995. Earnings Management: Reconciling The Views of Accounting Academics, Practitioners, and Regulators. Accounting Horizons, 235 – 250.

Fong, A. 2006. Earnings Management in Corporate Accounting: An Overview. Cross – Sections, 2: 81 – 95.

Ghozali, I. 2005. Statistik Non Parametrik: Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

(12)

ix

Hall, S.C. & Stammerjohan, W.W. 1997. Damage Award and Earnings Management in the Oil Industry. The Accounting Review. 72 (1): 47 – 65. Healy, P.M. 1985. The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions. Journal

of Accounting & Economics, 85 – 107.

Herawati, N. & Baridwan, Z. 2007. Manajemen Laba pada Perusahaan yang Melanggar Perjanjian Utang. Makalah disajikan dalam Simposium Nasional Akuntansi 10 Makasar, Universitas Hasanudin Makasar AKPM 02, Makasar, 26 – 28 Juli.

Holthausen, R.W., Larcker, D.F. & Sloan, R.G. 1995. Annual Bonus Scheme and the Manipulation of Earnings. Journal of Accounting & Economics, (19) 29 – 74.

Janes, T.D. 2003. Accruals, Financial Distress, and Debt Covenants. Ann Arbor: University of Michigan Business School.

Januarti, I. 2004. Pendekatan dan Kritik Teori Akuntansi Positif. Jurnal Akuntansi & Auditing, 1 (1): 83 – 94.

Jensen, M.C. & Meckling, E.F. 1976. Separation of Ownership and Control. Journal of Law and Economics, 26 (2): 301 – 325.

Keown, A.J., Martin, J.D., Petty, J.W. & Scott, D.F. 2005. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan Edisi 10 Jilid 1. Terjemahan oleh Marcus Prihminto Widodo. 2008. Jakarta: Indeks.

Koyuimirsa. 2011. Dampak Manajemen Laba Akrual dan Manajemen Laba Riil Terhadap Kinerja Pasar. Skripsi tidak Diterbitkan. Semarang: Program Studi Akuntansi Universitas Diponegoro.

Kusuma, H. 2006. Dampak Manajemen Laba terhadap Relevansi Informasi Akuntansi: Bukti Empiris dari Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 8 (1): 1 – 12.

Lestari, N.M.D. 2011. Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan yang Melanggar Perjanjian Utang. Tesis tidak diterbitkan. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.

(13)

x

Luayyi, S. 2009. Teori Keagenan dan Manajemen Laba dari Sudut Pandang Etika Manajer, (Online), (http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/el-muhasaba/article/view/1871, diakses 10 September 2012).

Makaombohe, Y.Y., Pangemanan, S.S. & Tirayoh, V.Z. 2014. Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011. Jurnal EMBA, 2 (1): 656 – 665.

Prasetyo, W.S. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance, Bonus Plan, Debt Covenant, dan Firm Size Terhadap Manajemen Laba. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Putra, I.N.W.A. 2009. Manajemen Laba: Perilaku Manajemen Opportunistic Atau Realistic, (Online), (http://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/view/2636, diakses 10 September 2012).

Rahmawati. 2008. Motivasi, Batasan, dan Peluang Manajemen Laba (Studi Empiris pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 23 (4): 385 – 403.

Riahi, A. & Belkaoui. 2004. Teori Akuntansi Edisi 5 Buku 2. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulian. 2007. Jakarta: Salemba Empat.

Ross, A., Westerfield, R.W. & Jordan, B.D. 2008. Pengantar Keuangan Perusahaan 1 ed. 8. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto, Rafika Yuniasih, dan Christine. 2009. Jakarta: Salemba Empat.

Safitri, E. 2014. Analisis Pengaruh Leverage dan Siklus Hidup terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, 3 (1): 72 – 89.

Santosa, B. 2007. Data Mining: Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saputro, J.A. & Setiawati, L. 2004. Kesempatan Bertumbuh dan Manajemen Laba: Uji Hipotesis Political Cost. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 7 (2): 251 – 263.

Scott, W.R. 2003. Financial Accounting Theory Third Edition. Canada: Prentice Hall International Inc.

Sulistyanto, S. 2008. Manajemen Laba Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.

(14)

xi

Perspectives. International Review of Business Research Papers, 4 (4): 406 – 420.

Sunarto. 2008. Peran Persistensi Laba Memperlemah Hubungan Antara Earnings Opacity dengan Cost of Equity dan Trading Volume Equity. Disertasi tidak Diterbitkan. Semarang: Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro. 2009. Teori Keagenan dan Manajemen Laba. Kajian Akuntansi ISSN : 1979 – 4886, 1 (1): 13 – 28.

Utami, W. 2005. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur). Makalah disajikan dalam Simposium Nasional Akuntansi 8, Solo, 15 – 16 September.

Wahyuningsih, D.R. 2007. Hubungan Praktik Manajemen Laba dengan Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Watts, R.L. & Zimmerman, J.L. 1990. Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective. The Accounting Review, 65 (1): 131 – 156. 1986. Positive Accounting Theory. Prentice Hall Inc.

Weygandt, J.J., Kieso, D.E. & Kimmel, P.D. 2005. Pengantar Akuntansi Edisi 7 Buku 1. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah, dan Rangga Handikad. 2007. Jakarta: Salemba Empat.

Widyastuti, T. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan Terhadap Manajemen Laba: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Maksi, 9 (1): 30 – 41.

Yamin, S., Rachmach, L.A. & Kurniawan, H. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda. Jakarta: Salemba Empat.

Yendrawati, R. & Nugroho, W.A.S. 2012. Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahan, dan Praktik Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 16 (2): 188 – 195.

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dan kepemilikan akan

rentan terhadap konflik keagenan (agency problem). Agency problem adalah

sebuah konflik kepentingan antara pemegang saham (principal) dan manajemen

(agent) sebuah perusahaan (Ross, at al., 2008: 15). Hubungan ini muncul ketika

principal mempekerjakan agent untuk memberikan jasa dan mendelegasikan

wewenang dalam pengambilan keputusan kepada agent. Konflik ini terjadi saat

agent dan principal menginginkan return yang tinggi terhadap proyek investasi

tapi dengan risiko yang berbeda.

Secara normatif, agent bekerja untuk memaksimalkan kekayaan principal,

sehingga kepadanya akan diberikan insentif berupa beragam fasilitas. Namun

pada praktiknya agent sebagai pengelola sering menyampaikan informasi yang

tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya (asimetri informasi) (Luayyi, 2009:

200). Hal tersebut merupakan bentuk proteksi bagi manajer untuk melindungi

dirinya. Masalah tersebut timbul saat kedua pihak memiliki persepsi yang berbeda

dalam hal informasi dan menanggung risiko (Yushita, 2010: 58). Maka,

mekanisme terbaik sebagai upaya menyelaraskan tujuan antara agent dan

principal adalah melalui pelaporan keuangan.

Agar laporan keuangan dapat bermanfaat bagi para stakeholder, maka

kualitas dari laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen juga harus dijaga.

(16)

2

agar laporan keuangan berkualitas, yaitu: dapat dipahami, relevan, dapat

dipercaya, dan dapat diperbandingkan. Namun, adanya agency problem

mengakibatkan manajemen tidak sepenuhnya menyampaikan informasi

perusahaan kepada para investor, sehingga informasi menjadi tidak berkualitas

dan menyesatkan pengguna laporan keuangan.

Agency problem ini memicu praktik earnings management yang berujung

pada asimetri informasi. Menurut Riahi dan Belkaoui (2007: 201) “earnings

management adalah potensi penggunaan manajemen akrual dengan tujuan

memperoleh keuntungan pribadi”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa earnings

management merupakan fenomena sebagai dampak dari penggunaan dasar akrual

dalam penyusunan laporan keuangan. Namun Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) tetap mewajibkan penggunaan dasar akuntansi accrual basis karena

mampu mengukur dan menyajikan laba perusahaan secara lebih akurat.

Menurut Utami (2005: 102) total akrual terdiri atas bagian akrual yang

sewajarnya ada dalam laporan keuangan (non discretionary accruals) dan akrual

yang merupakan manipulasi data akuntansi (discretionary accruals). Manajer

akan memanfaatkan wewenang yang dimiliki khususnya melalui discretionary

accruals untuk membentuk laba yang diharapkan. Menurut Sunarto (2008: 2)

dalam manajemen akrual, kebijakan yang diambil meliputi: overstate earnings,

loss avoidance, dan income smoothing dengan dilandasi oleh motivasi dan tujuan

tertentu.

Motivasi manajer dalam manajemen laba menurut Sun dan Rath (2008:

(17)

3

perilaku senantiasa hendak mengambil keuntungan dari kesempatan yang ada

tanpa berpegang teguh pada prinsip yang berlaku (Putra, 2009: 10).

Menurut Watts dan Zimmerman (1990: 138) perilaku oportunis manajer

berkaitan dengan tiga hipotesis yaitu: bonus plan, debt covenant, dan political

cost. Pada motivasi bonus plan, manajer dengan rencana bonus kemungkinan

akan meningkatkan laba periode berjalan. Manajemen dapat mengelola laba

dengan menggunakan diskresi yang dimiliki agar bonus yang akan diterimanya

dapat meningkat. Namun demikian bonus plan akan tetap ada dalam perusahaan

karena rencana tersebut merupakan bentuk sarana efficient contract sebagai

apresiasi atas kinerja manajemen. Healy (1985: 106) melakukan penelitian

empiris untuk pertama kali terkait dengan masalah bonus plan dan menemukan

bukti bahwa keputusan manajer untuk memilih prosedur akuntansi dan akrual

berhubungan dengan seberapa sensitif bonus yang akan diperolehnya.

Motivasi debt covenant menyatakan bahwa semakin dekat perusahaan

dengan pelanggaran perjanjian utang berbasis akuntansi, maka manajer akan

memindahkan laba periode mendatang pada periode sekarang (Herawati dan

Baridwan, 2007: 4). Menurut Januarti (2004: 88) dalam kondisi ceteris paribus,

perusahaan dengan leverage yang besar lebih cenderung untuk mentransfer

earnings periode mendatang ke periode sekarang. Upaya tersebut dilakukan

manajemen untuk mempertahankan perjanjian utang demi menghindari adanya

pinalti seperti kendala dalam dividen atau pinjaman tambahan.

Riahi dan Belkaoui (2007: 189) berpendapat bahwa “terkait dengan

(18)

4

Biaya politik mencakup biaya yang ditanggung perusahaan atas tindakan politik

seperti antitrust, tuntutan pengadilan, buruh, subsidi pemerintah, pajak, tarif, dan

lainnya (Saputro dan Setiawati, 2004: 252). Watt dan Zimmerman menggunakan

ukuran perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan sebagai proksi biaya

politik dan temuannya menunjukkan hubungan positif dengan metode akuntansi

menurunkan laba, yang diinterpretasi sebagai pendukung biaya politik

(Rahmawati, 2008: 389).

Mengacu pada agency theory, maka dapat dijelaskan bahwa pengelolaan

perusahaan yang tidak dapat ditangani langsung oleh pemiliknya akan

menimbulkan konflik dalam pengendalian. Pemisahan kepemilikan dan

pengendalian akan menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan keinginan

pemilik. Konflik ini tidak terlepas dari kecenderungan manajer untuk mencari

keuntungan sendiri dengan mengorbankan pihak lain, manajer mempunyai

kesempatan untuk mengambil tindakan yang menurunkan nilai dan pemegang

saham yang akan menanggung biaya tindakan disfungsional ini. Berdasarkan

grand theory (agency theory) dalam penelitian ini maka peneliti tertarik untuk

menguji variabel struktur kepemilikan. Struktur kepemilikan perusahaan dibagi

menjadi dua yaitu: Struktur Kepemilikan Institusional (SKI) dan Struktur

Kepemilikan Manajerial (SKM). Struktur Kepemilikan Institusional (SKI) akan

membuat manajemen bertindak lebih berhati – hati karena merasa pekerjaan

diawasi secara kolektif. Kepemilikan institusional berpengaruh negated terhadap

discretionary accrual karena investor institusional tidak mudah melikuidasi

(19)

5

manajerial yang tinggi akan memaksa manajemen untuk meminimumkan

pengeluaran yang tidak produktif, karena ikut menanggung konsekuensi

tindakannya (Widyastuti, 2007: 40).

Uraian diatas menjelaskan bahwa manajemen dengan wewenang yang

dimilikinya akan termotivasi untuk merekayasa laba dengan tujuan tertentu.

Sementara untuk menegetahui adanya praktik manajemen laba dapat dilakukan

deteksi terhadap transaksi akrual melalui beberapa metode yang ada. Fong (2006:

91) menyatakan bahwa model empiris yang paling banyak digunakan untuk

mendeteksi adanya manajemen laba adalah discretionary accruals. Akrual ini

mencerminkan informasi privat untuk menunjukkan kondisi perusahaan yang

memungkinkan manajer terlibat dalam pelaporan yang opportunistic untuk

memaksimalkan kemakmuran mereka (Subramanyam dalam Wahyuningsih,

2007: 19).

Model deteksi manajemen laba terbaik menurut Dechow, at al. adalah

model Jones modifikasian. Semula model Jones mengasumsikan bahwa

perubahan pendapatan dan aset tetap bruto merupakan akrual yang ditimbulkan

dari transaksi ekonomi perusahaan dan bersifat tidak dapat dikelola (unmanaged).

Dalam hal ini, perubahan pendapatan dan aset tetap bruto mencerminkan

perubahan modal kerja dan biaya penyusutan. Model Jones meregresikan total

accruals sebagai fungsi dari perubahan pendapatan dan aset tetap. Koefisien

regresi ini digunakan untuk mengestimasi non discretionary accruals. Residual

regresi dianggap sebagai discretionary accruals dengan asumsi bahwa perubahan

(20)

6

memodifikasi model Jones dan membuat penyesuaian bahwa perubahan

pendapatan harus dikurangi perubahan piutang.

Penelitian penelitian mengenai manajemen laba telah dilakukan

sebelumnya. Widyastuti (2009) melakukan penelitian yang berjudul pengaruh

bonus plan, debt covenant, dan political cost terhadap manajemen laba. Hasilnya

memberikan kebenaran atas hipotesis tersebut bahwa profitabilitas, leverage, dan

size perusahaan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif

signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian oleh Herawati dan Baridwan

(2007) dilakukan terhadap 13 perusahaan yang melanggar perjanjian utang pada

periode tahun 2000 – 2004 dan membuktikan kebenaran hipotesis debt covenant.

Pengujian dengan menggunakan regresi menunjukkan bahwa perusahaan yang

melanggar perjanjian utang melakukan manajemen laba income increasing pada

periode sebelum terjadi pelanggaran yaitu t – 1.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik mengangkat penelitian

dengan judul “Pengaruh Bonus Plan, Debt Covenant, Political Cost, dan

Struktur Kepemilikan terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan dalam Indeks LQ – 45).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah bonus plan, debt covenant, political cost, dan struktur kepemilikan

(21)

7

2. Apakah bonus plan, debt covenant, political cost, dan struktur kepemilikan

secara simultan memiliki pengaruh terhadap praktik manajemen laba?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menguji adanya pengaruh bonus plan, debt covenant, political cost, dan

struktur kepemilikansecara parsial terhadap praktik manajemen laba.

2. Menguji adanya pengaruh bonus plan, debt covenant, political cost, dan

struktur kepemilikansecara simultan terhadap praktik manajemen laba.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini berusaha memperjelas penggunaan teori akuntansi positif dan

teori keagenan. Hasil penelitian ini memberikan dukungan secara empiris

terhadap analisis teori yang dilakukan oleh Widyastuti (2009), Herawati dan

Baridwan (2007), dan Halim, at al (2005) tentang pengujian hipotesis teori

akuntansi positif atas bonus plan, debt covenant, political cost, dan dan

struktur kepemilikansebagai faktor yang melandasi praktik manajemen laba.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan petunjuk dalam

(22)

8

akan datang, manajemen aset, manajemen likuiditas, manajemen

permodalan, dan manajemen risiko. Sehingga melalui beberapa aspek

tersebut diharapkan reputasi dan kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.

b. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukan bagi investor

dalam rangka pengambilan keputusan investasi. Investor dapat mengamati

motivasi manajemen dalam melakukan praktik manajemen laba dan dapat

meminimalisir agency problem.

c. Bagi Pemerintah

Diharapkan penelitian ini dapat membantu regulator dalam mengelola

praktik akuntansi di perusahaan. Adanya manajemen laba yang dilakukan

oleh manajer dalam menyusun laporan keuangan mengindikasikan bahwa

Bapepam perlu berhati – hati dalam menginterpretasikan informasi laporan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil survei kemudian diproses dengan menggunakan pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Analisa simpang di hitung dengan 3 kondisi, yaitu eksisting,

Penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu yuridis normative yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau sekunder yang akan dikumpulkan

Dikarenakan daya lekat antara bambu dan beton belum cukup kuat, pada penelitian kali ini akan meneliti penggunaan variasi jarak pemasangan klem selang sebagai kait pada

Kesimpulan : IR dan TENS dapat mengurangi nyeri akibat tendinitis patellaris sehingga dapat meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) knee sinistra dan

dalam pertemuan tersebut membicarakan rencana pembobolan Bank kemudian saksi Jhoni Sinaga al Rudi meminta kepada saksi Bahrul Himat data nasabah Bank BTN yang

[r]

Dengan demikian, berbicara mengenai kekerasan pada perempuan dan media, tidak hanya melulu mengenai cara media menghadirkan potret perempuan yang merujuk pada sebuah tindak

Pada hari ini, senin tanggal enam bulan Juli tahun dua ribu lima belas, Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, sesuai dengan SK Nomor : 050