i
PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT, POLITICAL COST, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA
(Studi pada Perusahaan Manufaktur dalam Indeks LQ-45)
SKRIPSI
Oleh : Ria Fatmala 201110170311227
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”PENGARUH BONUS PLAN, DEBT COVENANT, POLITICAL COST, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA ( Studi Pada Perusahaan Manufaktur dalam Indeks LQ-45 )”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua Orang tua saya, Bapak Dwi Priyanto dan Ibu Sri Utami serta kakak saya tercinta Maya Novianti yang telah memberikan doa, motifasi dan dukungan selama ini.
2. Kakek saya “Kakung Djasmo dan (Alm) Kakung Toha” yang selalu mendukung saya dalam segala hal.
ii
4. Bapak Dr. Nazarudin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Bapak A Waluya Jati, Drs. MM. dan Bapak Setu Setyawan, Drs. M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan dalam membimbing dan membantu serta memberikan saran bagi penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Ibu Dr. Masiyah Kholmi, M.M, Ak selaku Dosen wali Akuntansi “E” angkatan 2011.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen pengajar Program studi Akuntansi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, nasihat dan saran kepada penulis selama menimba ilmu.
9. Sahabat-sahabat terbaikku angakatan 2011 UMM : Alfian, Errynda, Nurma, Ninis, Ade, Alvin, Novan, Arif, Andri, Risky, Nia, Feby, Yudhistira, Dita, Anggra, Lutfi yang selalu membuat saya semangat untuk pergi ke kampus, canda tawa mereka selalu menghibur saya dikala saya mulai merasa letih dalam pengerjaan skripsi.
iii
11. Semua pihak yang telah banyak membantu selama ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih semuanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk dapat menyempurnakan skripsi ini.
Malang, 28 Januari 2016 Penulis
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 16 April 2015
v DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ORISINALITAS SKRIPSI ... iv
ABSTRAKSI ... v A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 9
B. Landasan Teori 1. Teori Keagenan ... 12
2. Teori Informasi Tidak Simetris ... 16
3. Manajemen Laba ... 17
4. Struktur Kepemilikan ... 28
5. Kerangka Pemikiran ... 30
vi III. METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ... 36
B. Populasi dan Sampel ... 36
C. Jenis & Sumber Data ... 37
D. Teknik Perolehan Data ... 38
E. Defenisi Operasional Variabel ... 39
F. Teknik Analisis Data ... 44
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian ... 53
B. Data Penelitian ... 56
C. Analisis Data ... 64
1. Analisis Statistik Deskriptif ... 64
2. Uji Asumsi Klasik... 68
3. Analisis Regresi ... 75
D. Pembahasan ... 81
V. KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 90
B. Keterbatasan ... 92
C. Saran ... 93
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Daftar perusahan yang listing pada indeks LQ-45 periode Februari 2014 – Juli 2014
Lampiran A.2 Data Bonus Plan Lampiran A.3 Data Debt Covenant Lampiran A.4 Data Political Cost
viii
DAFTAR PUSTAKA
Andariati, I.Z. 2009. Pengaruh Asimetri Informasi dan Motivasi Manajemen Laba terhadap Praktik Manajemen Laba. Skripsi tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Ankarath, N., Gosh, T.P., Mehta, K.J. & Alkafaji, Y.A. 2010. Standar Pelaporan Keuangan Internasional. 2012. Jakarta: Indeks.
Atmaja, L.S. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi. Beaver, W.H. 2002. Perspectives on Recent Capital Market Research. The
Accounting Review, 77 (2): 453 – 474.
Brealey, R.A., Myers, S.C. & Marcus, A.J. 2007. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Terjemahan oleh Yelui Andri Zaimur. 2008. Jakarta: Erlangga.
Brigham, E.F. & Houston, J.F. 2006. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Edisi 10 Buku 1. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. 2009. Jakarta: Salemba Empat.
Cahan, S.F. 1992. The Effect of Antitrust Investigations on Discretionary Accruals: A Refined Test of the Political Cost Hypothesis. The Accounting Review, 67 (1): 77 – 95.
Cornett, M.M.J., Marcuss, S. & Tehranian, H. 2006. Earnings Management, Corporate Governance, and The True Financial Performance. Journal of Accounting & Economics, (7) 51 – 81.
Dechow, P.M., Patricia, M., Skinner, & Douglas, J. 1995. Earnings Management: Reconciling The Views of Accounting Academics, Practitioners, and Regulators. Accounting Horizons, 235 – 250.
Fong, A. 2006. Earnings Management in Corporate Accounting: An Overview. Cross – Sections, 2: 81 – 95.
Ghozali, I. 2005. Statistik Non Parametrik: Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.
ix
Hall, S.C. & Stammerjohan, W.W. 1997. Damage Award and Earnings Management in the Oil Industry. The Accounting Review. 72 (1): 47 – 65. Healy, P.M. 1985. The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions. Journal
of Accounting & Economics, 85 – 107.
Herawati, N. & Baridwan, Z. 2007. Manajemen Laba pada Perusahaan yang Melanggar Perjanjian Utang. Makalah disajikan dalam Simposium Nasional Akuntansi 10 Makasar, Universitas Hasanudin Makasar AKPM 02, Makasar, 26 – 28 Juli.
Holthausen, R.W., Larcker, D.F. & Sloan, R.G. 1995. Annual Bonus Scheme and the Manipulation of Earnings. Journal of Accounting & Economics, (19) 29 – 74.
Janes, T.D. 2003. Accruals, Financial Distress, and Debt Covenants. Ann Arbor: University of Michigan Business School.
Januarti, I. 2004. Pendekatan dan Kritik Teori Akuntansi Positif. Jurnal Akuntansi & Auditing, 1 (1): 83 – 94.
Jensen, M.C. & Meckling, E.F. 1976. Separation of Ownership and Control. Journal of Law and Economics, 26 (2): 301 – 325.
Keown, A.J., Martin, J.D., Petty, J.W. & Scott, D.F. 2005. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan Edisi 10 Jilid 1. Terjemahan oleh Marcus Prihminto Widodo. 2008. Jakarta: Indeks.
Koyuimirsa. 2011. Dampak Manajemen Laba Akrual dan Manajemen Laba Riil Terhadap Kinerja Pasar. Skripsi tidak Diterbitkan. Semarang: Program Studi Akuntansi Universitas Diponegoro.
Kusuma, H. 2006. Dampak Manajemen Laba terhadap Relevansi Informasi Akuntansi: Bukti Empiris dari Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 8 (1): 1 – 12.
Lestari, N.M.D. 2011. Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan yang Melanggar Perjanjian Utang. Tesis tidak diterbitkan. Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.
x
Luayyi, S. 2009. Teori Keagenan dan Manajemen Laba dari Sudut Pandang Etika Manajer, (Online), (http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/el-muhasaba/article/view/1871, diakses 10 September 2012).
Makaombohe, Y.Y., Pangemanan, S.S. & Tirayoh, V.Z. 2014. Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2011. Jurnal EMBA, 2 (1): 656 – 665.
Prasetyo, W.S. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance, Bonus Plan, Debt Covenant, dan Firm Size Terhadap Manajemen Laba. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Putra, I.N.W.A. 2009. Manajemen Laba: Perilaku Manajemen Opportunistic Atau Realistic, (Online), (http://ojs.unud.ac.id/index.php/jiab/article/view/2636, diakses 10 September 2012).
Rahmawati. 2008. Motivasi, Batasan, dan Peluang Manajemen Laba (Studi Empiris pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 23 (4): 385 – 403.
Riahi, A. & Belkaoui. 2004. Teori Akuntansi Edisi 5 Buku 2. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulian. 2007. Jakarta: Salemba Empat.
Ross, A., Westerfield, R.W. & Jordan, B.D. 2008. Pengantar Keuangan Perusahaan 1 ed. 8. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto, Rafika Yuniasih, dan Christine. 2009. Jakarta: Salemba Empat.
Safitri, E. 2014. Analisis Pengaruh Leverage dan Siklus Hidup terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, 3 (1): 72 – 89.
Santosa, B. 2007. Data Mining: Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saputro, J.A. & Setiawati, L. 2004. Kesempatan Bertumbuh dan Manajemen Laba: Uji Hipotesis Political Cost. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 7 (2): 251 – 263.
Scott, W.R. 2003. Financial Accounting Theory Third Edition. Canada: Prentice Hall International Inc.
Sulistyanto, S. 2008. Manajemen Laba Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.
xi
Perspectives. International Review of Business Research Papers, 4 (4): 406 – 420.
Sunarto. 2008. Peran Persistensi Laba Memperlemah Hubungan Antara Earnings Opacity dengan Cost of Equity dan Trading Volume Equity. Disertasi tidak Diterbitkan. Semarang: Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro. 2009. Teori Keagenan dan Manajemen Laba. Kajian Akuntansi ISSN : 1979 – 4886, 1 (1): 13 – 28.
Utami, W. 2005. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Biaya Modal Ekuitas (Studi pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur). Makalah disajikan dalam Simposium Nasional Akuntansi 8, Solo, 15 – 16 September.
Wahyuningsih, D.R. 2007. Hubungan Praktik Manajemen Laba dengan Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.
Watts, R.L. & Zimmerman, J.L. 1990. Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective. The Accounting Review, 65 (1): 131 – 156. 1986. Positive Accounting Theory. Prentice Hall Inc.
Weygandt, J.J., Kieso, D.E. & Kimmel, P.D. 2005. Pengantar Akuntansi Edisi 7 Buku 1. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto, Wasilah, dan Rangga Handikad. 2007. Jakarta: Salemba Empat.
Widyastuti, T. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan Terhadap Manajemen Laba: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Maksi, 9 (1): 30 – 41.
Yamin, S., Rachmach, L.A. & Kurniawan, H. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda. Jakarta: Salemba Empat.
Yendrawati, R. & Nugroho, W.A.S. 2012. Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahan, dan Praktik Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 16 (2): 188 – 195.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dan kepemilikan akan
rentan terhadap konflik keagenan (agency problem). Agency problem adalah
sebuah konflik kepentingan antara pemegang saham (principal) dan manajemen
(agent) sebuah perusahaan (Ross, at al., 2008: 15). Hubungan ini muncul ketika
principal mempekerjakan agent untuk memberikan jasa dan mendelegasikan
wewenang dalam pengambilan keputusan kepada agent. Konflik ini terjadi saat
agent dan principal menginginkan return yang tinggi terhadap proyek investasi
tapi dengan risiko yang berbeda.
Secara normatif, agent bekerja untuk memaksimalkan kekayaan principal,
sehingga kepadanya akan diberikan insentif berupa beragam fasilitas. Namun
pada praktiknya agent sebagai pengelola sering menyampaikan informasi yang
tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya (asimetri informasi) (Luayyi, 2009:
200). Hal tersebut merupakan bentuk proteksi bagi manajer untuk melindungi
dirinya. Masalah tersebut timbul saat kedua pihak memiliki persepsi yang berbeda
dalam hal informasi dan menanggung risiko (Yushita, 2010: 58). Maka,
mekanisme terbaik sebagai upaya menyelaraskan tujuan antara agent dan
principal adalah melalui pelaporan keuangan.
Agar laporan keuangan dapat bermanfaat bagi para stakeholder, maka
kualitas dari laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen juga harus dijaga.
2
agar laporan keuangan berkualitas, yaitu: dapat dipahami, relevan, dapat
dipercaya, dan dapat diperbandingkan. Namun, adanya agency problem
mengakibatkan manajemen tidak sepenuhnya menyampaikan informasi
perusahaan kepada para investor, sehingga informasi menjadi tidak berkualitas
dan menyesatkan pengguna laporan keuangan.
Agency problem ini memicu praktik earnings management yang berujung
pada asimetri informasi. Menurut Riahi dan Belkaoui (2007: 201) “earnings
management adalah potensi penggunaan manajemen akrual dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa earnings
management merupakan fenomena sebagai dampak dari penggunaan dasar akrual
dalam penyusunan laporan keuangan. Namun Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) tetap mewajibkan penggunaan dasar akuntansi accrual basis karena
mampu mengukur dan menyajikan laba perusahaan secara lebih akurat.
Menurut Utami (2005: 102) total akrual terdiri atas bagian akrual yang
sewajarnya ada dalam laporan keuangan (non discretionary accruals) dan akrual
yang merupakan manipulasi data akuntansi (discretionary accruals). Manajer
akan memanfaatkan wewenang yang dimiliki khususnya melalui discretionary
accruals untuk membentuk laba yang diharapkan. Menurut Sunarto (2008: 2)
dalam manajemen akrual, kebijakan yang diambil meliputi: overstate earnings,
loss avoidance, dan income smoothing dengan dilandasi oleh motivasi dan tujuan
tertentu.
Motivasi manajer dalam manajemen laba menurut Sun dan Rath (2008:
3
perilaku senantiasa hendak mengambil keuntungan dari kesempatan yang ada
tanpa berpegang teguh pada prinsip yang berlaku (Putra, 2009: 10).
Menurut Watts dan Zimmerman (1990: 138) perilaku oportunis manajer
berkaitan dengan tiga hipotesis yaitu: bonus plan, debt covenant, dan political
cost. Pada motivasi bonus plan, manajer dengan rencana bonus kemungkinan
akan meningkatkan laba periode berjalan. Manajemen dapat mengelola laba
dengan menggunakan diskresi yang dimiliki agar bonus yang akan diterimanya
dapat meningkat. Namun demikian bonus plan akan tetap ada dalam perusahaan
karena rencana tersebut merupakan bentuk sarana efficient contract sebagai
apresiasi atas kinerja manajemen. Healy (1985: 106) melakukan penelitian
empiris untuk pertama kali terkait dengan masalah bonus plan dan menemukan
bukti bahwa keputusan manajer untuk memilih prosedur akuntansi dan akrual
berhubungan dengan seberapa sensitif bonus yang akan diperolehnya.
Motivasi debt covenant menyatakan bahwa semakin dekat perusahaan
dengan pelanggaran perjanjian utang berbasis akuntansi, maka manajer akan
memindahkan laba periode mendatang pada periode sekarang (Herawati dan
Baridwan, 2007: 4). Menurut Januarti (2004: 88) dalam kondisi ceteris paribus,
perusahaan dengan leverage yang besar lebih cenderung untuk mentransfer
earnings periode mendatang ke periode sekarang. Upaya tersebut dilakukan
manajemen untuk mempertahankan perjanjian utang demi menghindari adanya
pinalti seperti kendala dalam dividen atau pinjaman tambahan.
Riahi dan Belkaoui (2007: 189) berpendapat bahwa “terkait dengan
4
Biaya politik mencakup biaya yang ditanggung perusahaan atas tindakan politik
seperti antitrust, tuntutan pengadilan, buruh, subsidi pemerintah, pajak, tarif, dan
lainnya (Saputro dan Setiawati, 2004: 252). Watt dan Zimmerman menggunakan
ukuran perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan sebagai proksi biaya
politik dan temuannya menunjukkan hubungan positif dengan metode akuntansi
menurunkan laba, yang diinterpretasi sebagai pendukung biaya politik
(Rahmawati, 2008: 389).
Mengacu pada agency theory, maka dapat dijelaskan bahwa pengelolaan
perusahaan yang tidak dapat ditangani langsung oleh pemiliknya akan
menimbulkan konflik dalam pengendalian. Pemisahan kepemilikan dan
pengendalian akan menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan keinginan
pemilik. Konflik ini tidak terlepas dari kecenderungan manajer untuk mencari
keuntungan sendiri dengan mengorbankan pihak lain, manajer mempunyai
kesempatan untuk mengambil tindakan yang menurunkan nilai dan pemegang
saham yang akan menanggung biaya tindakan disfungsional ini. Berdasarkan
grand theory (agency theory) dalam penelitian ini maka peneliti tertarik untuk
menguji variabel struktur kepemilikan. Struktur kepemilikan perusahaan dibagi
menjadi dua yaitu: Struktur Kepemilikan Institusional (SKI) dan Struktur
Kepemilikan Manajerial (SKM). Struktur Kepemilikan Institusional (SKI) akan
membuat manajemen bertindak lebih berhati – hati karena merasa pekerjaan
diawasi secara kolektif. Kepemilikan institusional berpengaruh negated terhadap
discretionary accrual karena investor institusional tidak mudah melikuidasi
5
manajerial yang tinggi akan memaksa manajemen untuk meminimumkan
pengeluaran yang tidak produktif, karena ikut menanggung konsekuensi
tindakannya (Widyastuti, 2007: 40).
Uraian diatas menjelaskan bahwa manajemen dengan wewenang yang
dimilikinya akan termotivasi untuk merekayasa laba dengan tujuan tertentu.
Sementara untuk menegetahui adanya praktik manajemen laba dapat dilakukan
deteksi terhadap transaksi akrual melalui beberapa metode yang ada. Fong (2006:
91) menyatakan bahwa model empiris yang paling banyak digunakan untuk
mendeteksi adanya manajemen laba adalah discretionary accruals. Akrual ini
mencerminkan informasi privat untuk menunjukkan kondisi perusahaan yang
memungkinkan manajer terlibat dalam pelaporan yang opportunistic untuk
memaksimalkan kemakmuran mereka (Subramanyam dalam Wahyuningsih,
2007: 19).
Model deteksi manajemen laba terbaik menurut Dechow, at al. adalah
model Jones modifikasian. Semula model Jones mengasumsikan bahwa
perubahan pendapatan dan aset tetap bruto merupakan akrual yang ditimbulkan
dari transaksi ekonomi perusahaan dan bersifat tidak dapat dikelola (unmanaged).
Dalam hal ini, perubahan pendapatan dan aset tetap bruto mencerminkan
perubahan modal kerja dan biaya penyusutan. Model Jones meregresikan total
accruals sebagai fungsi dari perubahan pendapatan dan aset tetap. Koefisien
regresi ini digunakan untuk mengestimasi non discretionary accruals. Residual
regresi dianggap sebagai discretionary accruals dengan asumsi bahwa perubahan
6
memodifikasi model Jones dan membuat penyesuaian bahwa perubahan
pendapatan harus dikurangi perubahan piutang.
Penelitian penelitian mengenai manajemen laba telah dilakukan
sebelumnya. Widyastuti (2009) melakukan penelitian yang berjudul pengaruh
bonus plan, debt covenant, dan political cost terhadap manajemen laba. Hasilnya
memberikan kebenaran atas hipotesis tersebut bahwa profitabilitas, leverage, dan
size perusahaan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif
signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian oleh Herawati dan Baridwan
(2007) dilakukan terhadap 13 perusahaan yang melanggar perjanjian utang pada
periode tahun 2000 – 2004 dan membuktikan kebenaran hipotesis debt covenant.
Pengujian dengan menggunakan regresi menunjukkan bahwa perusahaan yang
melanggar perjanjian utang melakukan manajemen laba income increasing pada
periode sebelum terjadi pelanggaran yaitu t – 1.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik mengangkat penelitian
dengan judul “Pengaruh Bonus Plan, Debt Covenant, Political Cost, dan
Struktur Kepemilikan terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi pada
Perusahaan dalam Indeks LQ – 45).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah bonus plan, debt covenant, political cost, dan struktur kepemilikan
7
2. Apakah bonus plan, debt covenant, political cost, dan struktur kepemilikan
secara simultan memiliki pengaruh terhadap praktik manajemen laba?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menguji adanya pengaruh bonus plan, debt covenant, political cost, dan
struktur kepemilikansecara parsial terhadap praktik manajemen laba.
2. Menguji adanya pengaruh bonus plan, debt covenant, political cost, dan
struktur kepemilikansecara simultan terhadap praktik manajemen laba.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini berusaha memperjelas penggunaan teori akuntansi positif dan
teori keagenan. Hasil penelitian ini memberikan dukungan secara empiris
terhadap analisis teori yang dilakukan oleh Widyastuti (2009), Herawati dan
Baridwan (2007), dan Halim, at al (2005) tentang pengujian hipotesis teori
akuntansi positif atas bonus plan, debt covenant, political cost, dan dan
struktur kepemilikansebagai faktor yang melandasi praktik manajemen laba.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan petunjuk dalam
8
akan datang, manajemen aset, manajemen likuiditas, manajemen
permodalan, dan manajemen risiko. Sehingga melalui beberapa aspek
tersebut diharapkan reputasi dan kinerja perusahaan dapat ditingkatkan.
b. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukan bagi investor
dalam rangka pengambilan keputusan investasi. Investor dapat mengamati
motivasi manajemen dalam melakukan praktik manajemen laba dan dapat
meminimalisir agency problem.
c. Bagi Pemerintah
Diharapkan penelitian ini dapat membantu regulator dalam mengelola
praktik akuntansi di perusahaan. Adanya manajemen laba yang dilakukan
oleh manajer dalam menyusun laporan keuangan mengindikasikan bahwa
Bapepam perlu berhati – hati dalam menginterpretasikan informasi laporan