• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pada Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pada Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS AKHIR

PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA BADAN PELAKSANAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN LABUHAN BATU UTARA

Oleh :

AYU NINDI UTAMI

092102024

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

2 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

NAMA : AYU NINDI UTAMI

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NIM : 092102024

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA BADAN PELAKSANA

PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN LABURA

Tanggal : H 2012 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

( Drs. Rasdianto, M.Si )

NIP.

Tanggal : 2012 Ketua Program Studi D III Akuntansi

( Drs. Rustam, M.Si, Ak )

NIP. 131 127 370

Tanggal : 2012 Dekan Fakultas Ekonomi USU

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)

(3)

3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

NAMA : AYU NINDI UTAMI

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NIM : 092102024

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH

PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN

PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN

KETAHANAN PANGAN LABURA

Medan, ...2012

(4)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis atas nikmat yang luar biasa

yaitu nikmat kesehatan, keselamatan dan terutama nikmat waktu serta kesempatan

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul:

”Pengawasan Intern Gaji dan Upah Pada Badan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu

Utara”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk

melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma

III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak, Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi

(5)

ii

4. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si,Ak selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan,

dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas

akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Ir. Akhiruddin Sitorus selaku Kepala BP4K Labuhan Batu Utara yang

telah memberikan izin penulis melakukan Riset di Kantornya dan

memberikan waktu untuk memenuhi proses pengambilan data-data.

6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Marioto, SP dan Ibunda Hayati yang

selalu berjuang mengasuh, membiayai dan mendidik serta mendoakan dan

memotivasi penulis selama ini terimakasih banyak seluruh nafas Penulis

persembahkan takkan mampu membalas apa yang telah kalian berikan,

Kalian tujuan hidup terbesarku I love You So Much.

7. Adinda Selamat Dwi Raharjo dan Surya Abdi Nugroho yang selalu menjadi

motivasi terbesar penulis untuk berjuangn.

8. Sahabat-Sahabat tercinta penulis Chica Cazu, Zhee Cazu, Uwiek Cazu, Amel

Napitupulu, dan Chairin Novianty yang telah sama-sama berjuang dan

memberikan kenangan terindah di masa kuliah.

9. Para pejuang Magang Gelombang 3 sahabat baru dan kesan terdalam untuk

kehadiran dan semangat barunya terkhusus Kelompok 1 Susi sidauruk dan

Halima terimakasih saran dan samangatnya, terimakasih Adam, Icha, Awi,

(6)

iii

10. Kakanda Rizky Akbar yang telah menjadi inspirasi penulis dan memberikan

saran dalam berjuang menyelesaikan kuliah.

11. Anak Kos Otto Loundry yang Rame, selalu bikin rebut tapi selalu ada dan

terdekat dalam meluangkan waktunya memberikan semangat dan saran

adinda Nurul, Sheyla, Dan Anis terima kasih kenangannya.

12. Semua orang hebat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih

semangat dan Do’anya.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas

akhir ini dimasa yang akan datang. Harapan Penulis, semoga tugas akhir ini

dapat memberikan manfaat dan berguna member masukan bagi pembaca

sehingga dapat membantu penulisan tugas akhir lainnya dimasa yang akan

datang.

Medan, Juli 2012

Hormat Penulis

(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PEGANTAR……… i

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR GAMBAR……… vi

DAFTAR TABEL……… vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… 1

B. Permasalahan……….. 3

C. Manfaat dan Tujuan……… 3

D. Rencana Penulisan……….. 4

1. Jadwal Survei / observasi……….. 4

2. Rencana Isi……… 5

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas……….. 6

B. Struktur Organisasi & Personalia……… 8

C. Job Description……… 12

D. Jaringan Usaha / Kegiatan………34

E. Kinerja Usaha Terkini………..35

(8)

v BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Gaji dan Upah……….38

B. Unsur-unsur Gaji dan Upah………..40

C. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah………..43

D. Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah………46

E. Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah……….51

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ……… 57

B. Saran ………58

(9)

vi DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul

Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan

(10)

vii DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Survei/ Observasi……… 4

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan mempunyai tujuan-tujuan

tertentu dalam menjalankan usaha dan tanggung jawabnya, terlebih untuk

memenuhi tugas yang telah dimandatkan.

Setiap kita berhubungan dengan instansi pemerintahan berarti kita

berhadapan dengan faktor tenaga kerja manusia sebagai penggerak untuk

mewujudkan tujuan instansi pemerintahan. Sumbangan yang diberikan oleh

pegawai dimulai sejak awal kegiatan instansi pemerintahan, yaitu dari menyusun

dan merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai, melaksanakan kegiatan

operasional dan pengawasannya sampai tercapainya tujuan organisasi.

Sumbangan tersebut dapat berupa tenaga, pikiran, pengalaman dan keahlian.

Sebagai imbalan atas apa yang mereka sumbangkan maka mereka akan

memperoleh balas jasa berupa gaji atau upah.

Pegawai diharapkan dapat memberikan kontribusinya kepada instansi

pemerintahan. Jika kebutuhan pegawai dipenuhi dengan semestinya, yaitu dengan

sistem gaji dan upah yang baik maka akan mendorong pegawai itu bekerja dengan

baik pula dan pastinya akan merangsang pegawai untuk bekerja lebih baik.

Sehingga hasil pekerjaannya akan lebih maksimal dan berkualitas. Sejalan dengan

(12)

2

Agar setiap tindakan pegawai sesuai dengan yang diharapkan oleh instansi

pemerintahan, pimpinan harus memeperhatikan kebutuhan dan keinginan

pegawainya, baik secara material dan non material. Hal ini dilakukan karena

manusia bukan mesin yang dapat digerakkan melainkan makhkluk hidup yang

mempunyai kebutuhan serta keinginan tersendiri. Bentuk perhatian tersebut dapat

direalisasikan dengan memberikan gaji yang layak, tunjangan-tunjangan, dan

lain-lain. Dalam hal ini pembayaran dan pengawasannya sudah pasti pimpinan tidak

dapat bekerja seorang diri, oleh karena itu perlu dibentuk suatu sistem internal

control yang memadai.

Tujuan utama diadakannya pengawasan internal gaji dan upah adalah

untuk mengevaluasi ada atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem penggajian

dan pengupahan yang memberikan masukan untuk koreksi atau perbaikan bagi

pihak yang berkepentingan. Dengan adanya pengawasan intern diharapkan

instansi pemerintahan dapat menghindari dan meminimalkan berbagai kerugian

yang mungkin diderita separti adanya pegawai fiktif dan jam kerja fiktif didalam

daftar gaji dan upah, atau membayar gaji dan upah kepada pegawai melebihi dari

yang seharusnya, dan kita harus sadari bahwa penyelewengan dapat terjadi setiap

saat. Untuk itu perlu adanya pembagian tugas masing-masing disemua bagian agar

dapat diawasi secara cermat dan seefesien mungkin. Apabila pengawasan intern

atas gaji dan upah sudah ditetapkan dengan baik, tetapi diantara pegawai

mengadakan kolusi maka pengawasan intern menjadi sia-sia.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti masalah

(13)

3

Pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan

Pangan Labuhan Batu Utara”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan

masalah : ”Apakah pengawasan intern gaji dan upah pada Badan

Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara telah diterapkan

sesuai dengan pengawasan intern yang baik ?”.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas dan syarat guna

menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

b. Untuk mengetahui gambaran sejauh mana penerapan pengawasan

intern khususnya pada pengawasan intern gaji dan upah.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk menambah pengetahuan penulis dibidang akuntansi terutama

dalam bidang pengawasan intern gaji dan upah.

b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang berupa saran-saran

terhadap perusahaan dimasa yang akan datang.

c. Dapat digunakan penulis sebagai bahan pertimbangan untuk

(14)

4 D. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survei / observasi dan rencana isi

yang dibuat untuk mempermudah bagi peneliti dalam menyusun tugas akhir ini.

1. Jadwal Survei / Observasi

Table 1.1

No. Keterangan

Juni Juli

I II III IV I II III

1. Menentukan tempat penelitian

2. Pengajuan Judul Tugas Akhir

3. Pengajuan surat izin riset dari

fakultas kepada perusahaan

4. Pengajuan surat permohonan

Dosen Pembimbing

5. Proses penelitian pada

perusahaan

6. Studi pustaka/penyusunan Tugas

Akhir

7. Bimbingan Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Secara garis besar pembahasan yang akan dilakukan dibagi atas empat

bab dimana setiap bab nya di bagi atas sub-sub bab dengan pembahasannya :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan secara singkat latar belakang

masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian

(15)

5 BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang sejarah

ringkas intansi, struktur organisasi, job description, jaringan

usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi

data yang diperoleh mengenai penilaian unsur-unsur gaji dan

upah, penilaian sistem pencatatan gaji dan upah, penilaian

sistem perhitungan gaji dan upah dan pengawasan Intern gaji

dan upah.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan bab-bab

sebelumnya atas hasil penelitian serta mencoba memberikan

saran dengan kemampuan penulis yang mendorong kearah

(16)

6 BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan Kabupaten Labuhan Batu Utara di Bentuk berdasarkan Peraturan

Bupati (Perbup) Labuhanbatu Utara Nomor 17 Tahun 2009 Tanggal 21 Juli

2009.

Didalam Tugas dan Fungsinya Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian sesuai Pasal 14B dan 15B Perbup Labuhan Batu Utara

Nomor 17 Tahun 2009 , dan kemudian di PERDA kan Tentang Lembaga Teknis

Daerah Nomor 06 Tahun 2011 tanggal 17 Pebruari 2011 menjadi Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Labuhanbatu Utara.

a). Kelembagaan Penyuluhan

Sejak tahun 2009 sampai akhir sampai saat ini, kelembagaan penyuluhan

pertanian kabupaten belum dapat terbentuk sesuai dengan amanah undang–

undang nomor 6 tahun 2006 yang menginginkan terbentuknya Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian di tingkat Kabupaten, sementara di Kabupaten

Labuhanbatu Utara kelembagaan Penyuluh Pertanian telah terbentuk tetapi masih

bergabung dengan ketahanan pangan, yang secara lengkap kelembagaannya

bernama Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan

(17)

7

Kelembagaan Penyuluhan ditingkat Kecamatan telah dibentuk diseluruh

Kecamatan yaitu 8 Kecamatan (100% ) yang diberi nama Balai Penyuluhan

Pertanian Kecamatan (BP2K). Kondisi kelembagaan Penyuluhan tingkat

Kecamatan ini berjalan dengan baik, yang memiliki bangunan sebanyak 6 Unit

dan 2 unit sedang tahap pembangunan.

Kelembagaan Penyuluhan ditingkat Desa/Kelurahan (Posyanluh) belum

seluruhnya terbentuk di Desa/Kelurahan, sampai saat ini masih terbentuk

sebanyak 21 unit ( 23%) dan belum terdata dengan baik. Disisi lain kelembagaan

Penyuluhan Swadaya dan Swasta belum dapat tumbuh secara optimal,

kelembagaan penyuluhan Swadaya dalam bentuk Pusat Pelatihan Pertanian dan

Pedesaan Swadaya (P4S) baru ada tumbuh 1 unit, dan kondisinya masih dalam

tahap perkembangan dimana sarana dan prasarana belum memadai, sementara

kelembagaan Penyuluhan Swasta sampai saat ini belum ada terdata.

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian lainnya sesuai dengan amanah

Undang–undang Nomor 16 Tahun 2006, sebagai mitra Pemerintah yaitu

dibentuknya Komisi Penyuluhan Pertanian tingkat Kabupaten di Kabupaten

Labuhanbatu Utara. Komisi ini telah terbentuk namun sampai saat ini belum

dapat berperan aktif secara optimal dikarenakan fasilitas yang belum memadai.

b). Petani Dan Kelembagaan

Sesuai dengan data BPS Kabupaten Labuhanbatu Utara memiliki

penduduk 341.660 KK, 30.361 KK diantaranya adalah Petani/Pelaku Utama

(18)

8

KK ( 89,4%) yang masuk dalam kelembagaan Kelompok Tani (Poktan), jumlah

seluruh kelompok tani yaitu 848, dan 72 Gabungan Kelompok tani (Gapoktan).

Kondisi kelompok tani hingga saat ini belum sepenuhnya berperan aktif

secara optimal dan mandiri.

c). Ketenagaan Penyuluhan Pertanian

Sampai dengan akhir tahun 2011 jumlah Penyuluh Pertanian Pemerintahan

37orang, Penyuluh Pertanian Tenaga Harian Lepas–Tenaga Bantu (THL–TB)

kontrak Pusat 46 orang, Penyuluh Swadaya 20 orang, total berjumlah 113

(19)

9

SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sumber : Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan LabuhanBatu Utara

PENYULUHAN DAN DIKLAT PERTANIAN

BIDANG

TEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN

DISTRIBUSI DAN HARGA PANGAN SUB BIDANG

PENGEMBANGAN SDM DAN DIKLAT PERTANIAN

SUB BIDANG

PENINGKATAN SDA DAN AGRIBISNIS

(20)

10

Personalia

Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Labuhanbatu Utara, baru

beroperasional mulai tanggal : 24 Agustus 2009, Dengan pengisian personil yang

dilantik oleh Penjabat Bupati Labuhanbatu Utara sebagai berikut :

Tabel 1.2

Struktur Jabatan Eselon Nama Personil

1. Kepala Badan

4. Bidang Penyuluhan Dan Diklat Pertanian

Ir. Akhiruddin Sitorus Nip. 19571114.198102.1.003 Pangkat/Gol :Pembina (Iva)

Fachruddin Nasution, SP. Nip.19580831.198003.1.006 Pangkat/Gol :Pembina (Iva)

-PLT. Ruri Maulana, SH Nip.19850120 201001 1 014 Pangkat/Gol: Penata Muda (Iiia)

- -

Satiman, SP

Nip.19560523. 198003.1.005 Pangkat/Gol : Pembina (Iva)

(21)

11 5. Bidang Teknologi Dan

SDA Pertanian

6. Bidang Kewaspadaan Dan Konsumsi Pangan

7. Bidang Ketersediaan Dan Distribusi Pangan

8. Unit Pelaksanaan Teknis Badan (UPTB) Pangkat/Gol : Penata TK.I (Iiid)

-

-

SAFI’I, SP

Nip. 19650321.199103.1.005 Pangkat/Gol : Penata (Iiic)

(22)

12 C. Job Description

1. Kepala Badan.

2. Sekretaris.

2.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaiaan.

2.2. Sub Bagian Keuangan.

2.3. Sub Bagian Program.

3. Kelompok Jabatan Fungsional (KJF).

4. Bidang Penyuluhan dan Diklat Pertanian.

4.1.Sub Bidang Kelembagaan dan Penyuluhan Pertanian.

4.2. Sub Bidang Pengembangan SDM dan Diklat Pertanian.

5. Bidang Teknologi dan SDA Pertanian.

5.1. Sub Budang Peningkatan Teknologi Pertanian.

5.2. Sub Bidang Peningkatan SDA dan Agribisnis.

6. Bidang Kewaspadaan dan Konsumsi Pangan.

6.1. Sub. Bidang Kewaspadaan Pangan.

6.2. Sub Bidang Keamanan Konsumsi Pangan.

7. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan.

7.1. Sub Bidang Ketersediaan dan Kebutuhan Pangan.

7.2. Sub Bidang Distribusi dan Harga Pangan.

8. Unit Pelaksanaan Teknis Badan (UPTB).

(23)

13

Dalam oprasional pelaksanaan tugas sehari-hari Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten

Labuhanbatu Utara berpedoman pada tugas pokok dan fungsi Sebagai berikut :

1. Kepala Badan

Tugas : Membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan daerah

dan tugas Desentralisasi di Bidang Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Fungsi : Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala

memiliki :

a. Perencanaan Pengkoordinasikan, Perumusan, Pengkajian

dan Pemutusan Kebijakan di bidang Ketahanan Pangan.

b. Penyediaan alat dan Rekomendasi Pembangunan

Ketahanan Pangan.

c. Pelayanan Informasi dan komunikasi teknologi pendidikan

dan pelatihan di bidang Ketahanan Pangan.

d. Membimbing dan pengawasan terhadap administrasi

kepegawaain rumah tangga, dan tugas kerja aparat lembaga

organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dijajaran

bawahannya.

e. Menyiapkan dan memberikan laporan hasil pelaksanaan

(24)

14

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Bupati.

2. Sekretaris

Tugas : Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan Penyusunan

Rencana Peraturan Perundangan dan Urusan

Kesekretariatan yang meliputi bagian Umum, Program dan

Kepegawaian.

Fungsi : a. Menyelenggarakan kegiatan bidang Admnistrasi umum,

kepegawaian, keuangan dan program.

b. Menyelenggarakan urusan rumah tangga pada Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan

dan Ketahanan Pangan.

c. Memiliki dan memonitor laporan dari masing-masing Sub

Bagian dan menyampaikan kepada Kepala Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan

dan Ketahanan Pangan.

d. Menyiapkan dan memelihara arsip dokumentasi dan

inventarisasi barang Badan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

e. Menyelenggarakan akreditasi angka Kredit Jabatan

(25)

15

2.1. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

Tugas : Melaksanakan Tata Usaha Mengendalikan Dan

Membina Kearsipan Serta Kelengkapan Rumah

Tangga Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan.

Fungsi : A. Melaksanakan urusan dan mengagendakan,

pengarsipan distribusi surat-surat, dokumentasi dan

barang-barang.

b. Melaksanakan urusan Rumah tangga kontor dan

keprotokolan.

c. Mengatur dan mengurus pemeliharaan inventaris

kantor.

d. Menginventarisasi barang dan inventaris kantor dan

Menata ruangan.

e. Melaksanakan pelayanan tata usaha Kepala Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

f. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

g. Menyusun administrasi tata naskah dan dokumentasi

data kepegawaiaan.

h. Menyusun daftar susunan pegawai dan daftar urutan

(26)

16

i. Menyiapkan usulan kenaikan pangkat dan kenaikan

gaji berkala.

j. Mempersiapkan berkas permintaan pensiun dan cuti

pegawai.

k. Mengkoordinir penanganan masalah pelanggaran

disiplin pegawai.

l. Menyiapkan dan mengelola daftar penilaian

pelaksanaan pekerjaan (DP3).

n. Membuat evaluasi kehadiran dan apel pegawai.

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

atasan.

2.2. Sub Bagian Keuangan

Tugas : Kepala Sub Bagian keuangan mempunyai tugas

sekretaris yang berkaitan dengan penyusunan

anggaran belanja langsung dan tidak langsung,

pembukuan dan verivikasi serta penyusunan anggaran

belanja langsung dan tidak langsung.

Fungsi : a. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

b. Melaksanakan penyampaian dan melakukan

(27)

17

c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Pelaksana

Angaran (DPA) Badan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan

Pangan.

e. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan sesuai

dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

f. Melaksanakan tugas yang lain diperintah atasan.

2.3. Sub Bagian Program

Tugas : Menyusun program Badan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan

Pangan, membimbing menyusun dan melaksanakan

pendidikan dan latihan kepada petani dan petugas.

Fungsi : a. Merancang, memfasilitasi, melaksanakan, penyusunan

program dan methodology teknis penyuluhan

pertanian.

b. Menyusun data potensi fisik dan non fisik wilayah.

c. Membuat Pedoman penyususnan pelaksanaan

monitoring Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

(28)

18

e. Mengkoordinasi kegiatan program dan program

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

f. Melaksanaklan tugas lain yang diberikan atasan.

3. Kelompok Jabatan Fungsional (Kjf).

Tugas : Mengkoordinir, menyelenggarakan memfasilitasi

penerapan teknis, sistem/metodologi penyuluhan

pertanian analisis data penyusunanprogram dan

rencana kegiatan penyuluhan, evaluasi

pengembangan penyuluhan profesi, kegiatan

penunjang Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

Fungsi : a. Membatu Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan

Pangan dalam pelaksanaan pelayanan teknis dan

administrasi jabatan fungsional.

b. Mengindentifikasi Potensi wilayah dan agroekosistem

potensi wilayah dan agroekosistem serta kebutuhan

teknologi Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

c. Membantu memfasilitasi penyusunan program Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

(29)

19

d. Memfasilitasi penyusunan rencana Kerja Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

e. Memfasilitasi penyusunan materi Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan

Ketahanan Pangan.

f. Memfasilitasi perencanaan metode Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan

Ketahanan Pangan.

g. Memfasilitasi pengembangan swadaya dan swakarsa

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

h. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

i. Mengevaluasi dampak Badan Pelaksana Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan

Pangan.

j. Membantu penyusunan Pedoman/Jumlah Penyuluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan

(30)

20

k. Membantu perumusan kajian arah kebijakan

pengembangan Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan.

l. Memfasilitasi pengembangan metode/sistem kajian

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

m. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di biang

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

n. Menterjemahkan/menyalurkan buku dan bahan-bahan

lain di bidang Pertanian.

o. Membimbing Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan dibawah jenjang jabatan.

p. Mengikuti seminar/lokakarya dibidang pertanian.

q. Menjadi anggota Tim penilai Jabatan Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

r. Menjadi/melatih pada diklat-diklat organisasi profesi

dibidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan.

s. Menjadi anggota pada organisasi profesi dibidang

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

t. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

(31)

21

u. Menjalin hubungan kerjasama/kemitraan yang

melembaga dengan pihak lain.

v. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

4. Bidang Penyuluhan Dan Diklat Pertanian

Tugas : Mengkoordinir penyusunan program Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

Fungsi : a. Menyelenggarakan Penyusunan program Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

b. Menyelenggarakan Koordinasi kegiatan Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan antar instansi

terkait.

c. Melaksanakan Pembinaan teknis Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan.

d. Melaksanakan Pembinaan dan menumbuhkembangkan

kelembagaan dan swadaya masyarakat.

e. Melaksanakan pembinaan pendidikan dan latihan bagi

petani dan penhyuluh pertanian.

f. Mendidik lanjuti/mengadopsi surat-surat di bidang

kepada sub bidang sesuai Tupoksinya.

g. Mengembangkan dan memfasilitasi hubungan kemitraan

(32)

22

4.1. Sub Bidang Kelembagaan Dan Penyuluhan Pertanian

Tugas : Melaksanakan pembinaan kelembagaan petani,

kelembagaan penyuluhan, pertanian, koordinasi

kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan.

Fungsi : a. Melaksanakan Pembinaan dan koordinasi kegiatan

penyuluhan pertanian.

b. Memfasilitasi Pembinnaan kelembagaan petani dan

penyuluhan pertanian.

c. Melakukan penilaian terhadap penumbuhkembangan

kelembagaan petani dan penyuluh pertanian serta

pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dan

kehutanan.

d. Menyiapkan materi Penyuluhan Pertanian.

e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

Penyuluhan Pertanian dan aktifasi kegiatan

Penyuluhan pertanian dan dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya.

f. Menyusun laporan kegiatan penyuluhan Pertanian

perkembangan kelembagaan Petani dan penyuluh

pertanian.

g. Membina dan menginventarisir perkembangan

(33)

23

kelompok tani, asosiasi dan organisasi yang bergerak

dibidang pertanian.

h. Membantu Kepala Bidang dalam bidang dan

tugasnya.

4.2. Sub Bidang Pengembangan SDM Dan Diklat Pertanian

Tugas : Menganalisis, merencanakan, menyelenggarakan dan

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pendidikan dan

latihan pengembangan sumber daya manusia petani

dan petugas penyuluh pertanian perikanan dan

kehutanan.

Fungsi : a. Melaksanakan indentifikasi dan analisa kebutuhan

pendidikan dan pelatihan bagi petani dan petugas

penyuluh pertanian.

b. Menyusun perencanaan- kurikulum kebutuhan diklat

bagi petani dan petugas penyuluh pertanian.

c. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan diklat petani

dan petugas.

d. Melaksankan diklat/pelatihan, mimbar sarasehan,

seminar, temuusaha, magang, temu teknologi, temu

karya dsb dalam mengembangkan SDM petani dan

petugas penyuluh pertanian.

e. Menyusun laporan pelaksanaan diklat bagi petani dan

(34)

24

f. Membantu Kepala Bidang dalam Bidang Tugasnya.

5. Bidang Teknologi Dan Sda Pertanian

Tugas : Mengkoordinir pelayanan dan penyediaan paket

teknologi pertanian perikanan dan kehutanan

(Teknis, Ekonomi dan Sosial) dalam pengembangan,

pelestarian dan pemanfaatan SDA pertanian.

Fungsi : a. Menyelenggarakan perencanaan, penelitian,

pengkajian, pengujian dan menerapkan teknologi

pertanian.

b. Menggali, mengembangkan, memanfaatkan dan

melestarikan SDA pertanian sebagai sumber

peningkatan pendapatan.

c. Mengkoordinasikan pelayanan teknis pada pelaksanaan

penyuluhan pertanian

d. Menginventarisir dan mengkoordinir perkembangan

informasi dan teknologi baru.

e. Melakukan pengkajian dan penerapan teknologi

pertanian sesuai spesifik lokalita.

f. Menyusun laporan kegiatan setiap bulan dan evaluasi

tahunan.

g. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh

(35)

25

5.1. Sub Bidang Peningkatan Teknologi Pertanian

Tugas : Menyelenggarakan pengkajian, pengujian dan menerapkan

teknologi pertanian sesuai dengan kebutuhan spesifik

lokalita.

Fungsi : a. Merencanakan dan membuat pengkajian teknologi

pertanian yang bekerja sama dengan balai penelitian.

b. Merencanakan dan membuat pengujian teknologi

pertanian yang berorientasi kebutuhan dan spesifik

lokalita.

c. Melaksanakan rencana penerapan teknologi pertanian

dilapangan.

d. Mencari dan menyebarkan teknologi yang telah

direkomendasikan melalui berbagai media

penyuluhan.

e. Menyiapkan materi teknologi, informasi dan

komunikasi sesuai kebutuhan bahan penyuluhan.

f. Mengevaluasi hasil perkembangn/aplikasi teknologi

pertanian untuk menyelenggarakan penyuluhan serta

menyikapi rencana tindak lanjut.

g. Menganaslisa dalam pemecahan masalah serta

mengkaji peluang dan tantangan yang dihadapi

petugas, pelaku utama dan pelaku usaha.

(36)

26

5.2. Sub Bidang Peningkatan Sda Dan Agribisnis

Tugas : Menyelenggarakan pengkajian, pengujian dan

memanfaatkan SDA pertanian dan meningkatkan

SDM tentang pelaku agribisnis pertanian

Fungsi : a. Melaksanakan pengembangan SDA dan SDB untuk

mendukung kegiatan peningkatan produksi

pertanian untuk mendukung kegiatan ketahanan

pangan

b. Melaksanakan pelestarian dan memproteksi SDA

sebagai unsur potensi peningkatan pertanian.

c. Meningkatkan sumber daya manusia tentang

agribisnis pertanian.

d. Menggali dan meningkatkan potensi yang ada untuk

potensi sumber daya.

e. Melaksanakan peningkatan sumberdaya untuk

produktivitas yang efisien, efektif, dalam rangka

meningkatkan pendapatan keluarga melalui agribisnis

pertanian dan konsumsi pangan.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan.

6. Bidang Kewaspadaan Dan Konsumsi Pangan

Tugas : Melaksanakan koordinasi perencanaan, pengkajian ,

(37)

27

usaha ekonomi pedesaan dan perumusan serta

evaluasi tentang kewaspadan dan konsumsi pangan.

Fungsi : a. Mengkoordinasikan penyusunan program bidang

ketahanan pangan.

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan

umum, teknis dan oprasional kewaspadaan.

c. Mengkoordinasikan dengan instsansi terkait tentang

pengawasan mutu keamanan pangan dan konsumsi

pangan.

d. Mengkoordinasikan tentang pemberdayaan usaha

ekonomi pedesaan, home industry permodalan dan

P2T3 (Pengaturan pola tanam dan tertib tanam).

e. Mengkoodinasikan perumusan dan pengembangan

ketahanan pangan tentang kewaspadaan dan

konsumsi pangan.

f. Mengkoordinasikan perumusan langkah-langkah

penanggulangan kerawanan pangan dalam keadaan

darurat pangan.

g. Mengkoordinasikan tugas lain yang diperintahkan.

6.1. Sub Bidang Kewaspadan Pangan

Tugas : Melaksanakan pemantauan dan monitoring,

pengkajian pengembangan sumber daya dan

(38)

28

Fungsi : a. Melaksanakan program kerja sub bidang kewaspadaan

pangan dan gizi.

b. Melaksanakan pemantauan dan monitoring terhadap

kerawanan pangan dan gizi.

c. Melaksanakan pengkajian dan keamanan produksi

pangan dan mutu pangan dan gizi.

d. Melaksanakan koordinasi peranserta koperasi dan

swasta dalam menaggulangi kerawanan pangan dan

gizi.

e. Melaksanakan pengembangan sumberdaya manusia

tentang kewaspadaan

pangan dan gizi.

f. Melaksanakan perumusan tentang manajemen pangan

dan gizi serta langkah-langkah mencegah

penanggulangan gejala kekurangan pangan dan gizi

g. Melasanakan tugas lain yang diperintahkan oleh

atasan.

6.2. Sub Bidang Keamanan Dan Konsumsi Pangan

Tugas : Melaksanakan pemantauan monitoring pengkajian

perumusan, pembinaan, promosi dan pemberdayaan

tentang keamanan konsumsi.

Fungsi : a. Melaksanakan program kerja dibidang keamanan

(39)

29

b. Melaksanakan pemantauan, monitoring dan

pengkajian secara koordinasi tentang keamanan

pangan dan pola konsumsi pangan dan gizi.

c. Melaksanakan perumusan pola penganekaragaman

konsumsi pangan dan gizi.

d. Melaksananakan pembinaan dan promosi

pengembangan bahan pangan lokal dan makanan

tradisional.

e. Melaksakan pembinaan dan pemberdayaan usaha

ekonomi pedesaan, permodalan dan home industry

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh

atasan.

7. Bidang Ketersediaan Dan Distribusi Pangan

Tugas : Mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan

umum, pengawasan, pemberdayaan perumusan,

pengembangan informasi tentang ketersediaan dan

distribusi pangan.

Fungsi : a. Mengkoordinasikan penyusunan program bidang

ketahanan pangan (ketersediaan dan distribusi

pangan).

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana kebijakan

umum, teknis dan oprasional serta arus distribusi dan

(40)

30

c. Mengkoordinasikan dengan instansi terkait tentang

pengawasan mutu, keamanan pangan dan cadangan

pangan.

d. Mengkoordinasikan tentang pemberdayaan usaha

ekonomi pedesaan dan permodalan

e. Mengkoordinasikan perumusan dan pengembangan

sistim informasi manajemen ketahanan pangan.

f. Mengkoordinasikan tugas lain yang diperintahkan

oleh atasan.

7.1. Sub Bidang Ketersediaan Da Kebutuhan Pangan

Tugas : Melaksanakan pengkajian, pemantauan monitoring

pengembangan SDM dan pengadaan cadangan

pangan dan mutu pangan tentang ketersediaan dan

kebutuhan pangan.

Fungsi : a. Melaksanakan program kerja sub bidang ketersediaan

dan kebutuhan pangan.

b. Melaksanakan pengkajian terhadap produksi dan

ketersediaan pangan, baik jumlah dan mutu pangan

serta kebutuhan pangan.

c. Melaksanakan pemantuan dan monitoring terhadap

ketersediaan dan kebutuhan pangan.

d. Melaksanakan koordinasi dan peran serta koperasi

(41)

31

e. Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia

dibidang ketersediaan dan kebutuhan pangan.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh

atasan.

7.2. Sub Bidang Distribusi Dan Harga Pangan

Tugas : Melaksanakan persiapan bahan perumusan dan

pengembangan sistem informasi distribusi pangan

pemantuan harga pangan.

Fungsi : a. Melaksanakan program kerja dibidang distribusi dan

harga pangan.

b. Melaksanakan pemantauan, monitoring dan

pengkajian secara terkoordinasi harga pangan,

kecukupan dan pemerataan pangan.

c. Melaksanakan perumusan pelaksanaan dan

pengembangan sistim informasi

harga pangan.

d. Melaksanakan pemantauan arus distribusi pangan

serta pembinaan dan pemberdayaan usaha ekonomi

pedesaan dan permodalan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh

atasan.

(42)

32 8. Unit Pelaksanaan Teknis Badan (Uptb)

Tugas : Melaksanakan tugas-tugas teknis yang diberikan

Kepala Badan Pelaksana penyuluhan Pertanian,

Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan

Fungsi : a. Mengkoordinasikan merencanakan, melaksanakan,

memonitoring, mengevaluasi dan melaporkan

seluruh rangkaian tugas-tugas teknis Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan dan Ketahanan Pangan di daerah.

b. Memfasilitasi jalinan hubungan kerja sama dengan

pihak-pihak lain dalam hal yang berkaiatan dengan

tugas-tugas Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan di

daerah.

Tata Kerja :

1. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan

Ketahanan Pangan Daerah bertangung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah dan Wajib menerapkan prinsip koordinasi, sinkronisasi,

dan integrasi serta memberdayakan sekretaris dan bidang-bidang.

2. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan

Ketahanan Pangan dalam menjalankan tugas sebagaimana nomor 1 diatas,

(43)

33

bidang-bidang minimal 1 kali sebulan dan melaporkan kepada Sekretaris

Daerah.

3. Sekretaris dalam menjalankan tugasnya bertangung jawab kepada Kepala

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan

Pangan dan Wajib membina Sub Bagian-Sub Bagian dibawahnya.

4. Sekretaris dalam memberdayakan masing-masing Sub Bagian mengadakan

rapat kerja minimal 2 kali sebulan dan melaporkan hasilnya kepada Kepala

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan

Pangan.

5. Kepala Sub Bagian dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada

sekretaris dan memperdayakan pegawai sipil yang ada dibawahnya.

6. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi

dengan sekretaris dalam hal teknis, operasional yang menjadi tugas pokoknya

serta melaksanakan rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi 2 kali satu

bulan dan melaporkan hasilnya kepada kepada Kepala Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan.

7. Kepala Bidang dalam menjalankan tugasnya bertangung jawab kepada Kepala

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan

Pangan dan Wajib membina Sub Bidang- Sub Bidang dibawahnya.

8. Kepala Bidang dalam memperdayakan masing-masing Sub Bidang

mengadakan rapat kerja minimal 2 kali sebulan dan melaporkan hasilnya

kepada Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan

(44)

34

9. Kepala Sub Bidang dalam menjalankan tugasnya bertangungjawab kepada

kepala bidang dan memberdayakan pegawai negeri sipil yang ada

dibawahnya.

10.UPTB dalam melaksanakan tugasnya bertangung jawab langsung kepada

Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan

Ketahanan Pangan.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

Tugas pokok dan fungsi badan pelaksana penyuluhan pertanian, perikanan,

kehutanan dan ketahanan pangan sesuai perda nomor 6 tahun 2011 yaitu

melaksanakan penyusunan dan kebijakan daerah bidang informasi penyuluhan

pertanian dan ketahanan pangan

a. Perumusan Kebujakan Teknis di Bidang Ketahanan Pangan.

b. Menyelenggarakan Pengoorganosasian Penyusunan Ketahanan Pangan

dan Informasi Penyuluhan Pertanian.

c. Menyelenggarakan Pembinaan Dan Pelaksanaan Tugas Bidang Ketahanan

Pangan dan Informasi Penyuluhan Pertanian.

d. Perumusan Kebijakan Teknis Dibidang Informasi Penyuluhan Pertanian.

e. Melakukan Pembinaan Terhadap Unit Pelaksana Teknis Bidang (UPTB)

Dibidang Ketahanan Pangan dan Informasi Penyuluhan Pertanian.

f. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan Tugas dan

(45)

35 E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu

juga pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,Kehutanan Dan

Ketahanan Pangan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat

terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja

keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong

mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat.

Visi BP4K adalah Terwujudnya Kemandirian Petani dan Ketahanan

Pangan Masyarakat. Sedangkan Misinya adalah :

• Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pendapatan

Masyarakat Petani-Nelayan untuk Hidup Sejahtera dan Mandiri.

• Meningkatkan Keberdayaan dan Kemandirian Masyarakat untuk

terwujudnya Ketahanan Pangan.

Sasaran

1. Tercapainya Suasembada Pangan Yang Berkelanjutan.

2. Terciptanya Desa Mandiri Pangan.

3. Penanganan Daerah Rawan Pangan.

4. Terlaksananya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan.

5. Pengembangan Kesadaran Keamanan Pangan.

6. Penguatan Kelembagaan Distribusi Pangan Daerah, Terutama di Daerah

(46)

36

7. Meningkatkan Efektifitas Koordinasi Lintas Sektoral/Instansi Terkait

Dibawah Kendali Dewan Ketahanan Pangan.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian. Perikanan,

Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara antara lain adalah sebagai

berikut :

Bidang Penyuluhan Pertanian

1. Aspek peraturan perundang-undangan:

a. Penumbuhan dan pembinaan kelembagaan

b. Ketenagaan penyuluh pertanian

c. Penyelenggaran penyuluhan pertanian

2. Aspek saran dan prasarana :

Standar minimal pemanfaatan sarana dan prasarana penyuluhan pertanian

(permentan nomor 51/permentan/05.140/12/2009).

Bidang Ketahanan Pangan

1. Aspek ketersediaan :

a. Peningkatan produktivitas

b. Bantuan/subsidi sarana dan prasarana produksi dan cadangan pangan

2. Aspek distribusi dan harga pangan

a. Monitoring penyebaran pemerataan bahan pangan dan harga pangan

b. Koordinasi operasi penaggulangan/pengendalian kelangkaan dan kenaikan

(47)

37 3. Aspek konsumsi

a. Peanekaragaman pola pangan dan gizi

b. Pengelolaan bahan panagan lokal

(48)

38 BAB III

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan melakukan analisa data yang diperoleh dengan

cara membandingkan antara penerapan gaji dan upah pada Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan

Batu Utara dengan teori yang didapatkan penulis. Perbandingan antara teori yang

didapatkan dengan teori yang diperoleh dilapangan akan dibuat dalam bentuk

analisis. Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengawasan

intern gaji dan upah.

A. Pengertian Gaji Dan Upah

Salah satu cara untuk meningkatkan semangat kerja para pegawai adalah

dengan memberikan balas jasa dalam bentuk uang maupun barang-barang yang

telah ditetapkan oleh perusahaan. Balas jasa yang diterima oleh pegawai disebut

dengan istilah Gaji dan Upah.

Gaji adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

pegawai yang mempunyai jenjang jabatan, sedangkan upah umumnya

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh pegawai pelaksana (honor).

Umumnya gaji gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan

berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan

(Mulyadi, 2001).

Menurut instansi, gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada

(49)

39

upah pegawai dan pegawai pelaksana (honor) di Badan Pelaksana Penyluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara

mungkin memproleh manfaat – manfaat lain yang diberikan dalam bentuk

tunjangan misalnya tunjangan jabatan, tunjangan umum, uang lembur, uang

makan, dan lain–lain.

Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian tentang gaji

menurut para ahli ekonomi.

Menurut Warren Reeve Fess (2006: 7) “Gaji umumnya merupakan

pembayaran atas jasa manejerial, administratif, atau jasa lain yang

serupa. Tarif gaji biasanya disampaikan dalam satuan bulanan” .

Menurut Mulyadi (2001: 14)

Gaji umumnya merupakan pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang, jabatan manajer, dan dibayarkan secara pearceraian bulan, sedangkan upah mearupakan pembyaran atas penyerahan jasa yanga dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

buruh yang dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan

produk yang dihasilkan. Upah meliputi upah harian yang dihitung berdasarkan

masa sehari dan upah mingguan yang dihitung berdasarkan masa mingguan.

Menurut Robert L. Malthis dan John H Jakson ( 2002 : 119-378) “Upah adalah

bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja,

sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke preode lain

(50)

40

Menurut Sugiyurso dan F. Winarni (2005 : 95)

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasii dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak maengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

Upah merupakan balas jasa yang diberikan diterima oleh pekerja kasar yang

pembayarannya didasarkan atas hasil kerjanya. Karena itu jumlah upah yang diterima

setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.

Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal – hal seperti

pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan

itu sendiri. Upah biasanya tidak di tetapkan dengan perbandingan langsung terhadap

faktor – faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang

memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan.

G. Unsur Gaji Dan Upah

Dalam Badan Pelaksana Penyluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan

Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara, gaji penting bagi pegawai karena

merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja.

Gaji merupakan komponen Adapun unsur-unsur gaji dan honor pada Badan

Pelaksana Penyluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan

Labuhan Batu Utara yaitu : biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra

untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Didalam

masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah gaji merupakan balas jasa

(51)

41

1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS / CPNS yang diangkat

dalam satu pangkat/ golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.Gaji pokok terdiri dari:

 Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari suatu periode ke periode – periode

lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.

 Upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah

waktu jam kerja.

2. Tunjangan istri/ suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS

yang beristri / bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tunjangan istri / suami sebesar 10% dari gaji pokok.

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang

mempunyai anak ( anak kandung, sebesar 2% dari gaji pokok.

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri

sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku.

5. Tunjangan jabatan struktural, adalah tunjangan yang berdasarkan pada

sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya.

6. Tunjangan jabatan fungsional, adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada

pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur

dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara,

7. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan yang biasanya disubsidi oleh

(52)

42

8. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil dalam bentuk natura ( beras ) atau dalam bentuk natura ( uang )

sebesar Rp 56.560,00 x banyaknya anggota keluarga (anak dan istri).

9. Lembur adalah upah yang dibayarkan pegawai yang melebihi jam kerja biasa

yang telah ditetapkan sebelumnya.

10. Insentif, adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan

Pangan Labuhan Batu Utara yang telah mencapai target tertentu di luar gaji

tetapnya. Insentif akan diberikan kepada pegawai apabila bekerja di atas

standar yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan

Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara.

Sifat gaji pada umumnya menurut Hartadi (1999 : 11) adalah

1. berlaku secara nasional,

2. dikeluarkan oleh pemerintah pusat, 3. biasanya ditinjau 5 tahun sekali,

4. ada sistem kenaikan denagan jumlah perincian dari pusat pemerintahan, 5. dasar pemberian adalah golongan/ tingkat pekerjaan, dan

6. diikuti dengan sistem tunjangan.

Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah balas jasa yang

diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan.

Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya

(53)

43 C. Prosedur Pencatatan Gaji Dan Upah

Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji dan upah, ada

baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri.

Menurut S.Hardibroto (1984 : 10) ”Prosedur adalah merupakan rangkaian

kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk

mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi – transaksi yang

terjadi”.

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan

Gaji dan Upah menurut Milton F.Usry (1999 : 305) adalah sebagai berikut :

a. Time Keeping Departemen

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data

tentang jumlah perincian waktu menyelesaiaan suatu tugas kerja,hasil produksi

atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.

b. Payroll Departemen

Tugas departemen ini adalah menjabarkan dan menjatahkan jumlah upah

tiap - tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi – fungsi

departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji

dn upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas,

departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan.Daftar gaji dan upah

perusahaan disusun berdasarkan clock card atau kartu waktu.

c. Cost Departemen

Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin

(54)

44

pekerjaan mengumpulkan dan menglasifikasikan biaya upah. Dengan memakai

kartu rangkuman, kartu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa- jasa untuk tiap

pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing – masing jenis

produk.

Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan

Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara, prosedur pencatatan gaji dan upah

bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur

yang ditetapkan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan Dan Ketahanan Pangan itu sendiri sebagai berikut :

Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan

Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Bagian Pembuat Data

Bagian pembuat data bertugas mengolah data dimana data harus selalu

dicek apakah ada perubahan atau tidak. Bila ada perubahan, maka secara otomatis

akan berubah oleh database dengan menggunakan software yang telah di setting

untuk pembayaran gaji pegawai. Software tersebut dinamakan ‘symgapeg’

(system gaji pegawai). Setiap bulannya bagian pembuat data mengajukan

data-data tersebut Setelah itu, baru pihak kantor dinas ini ke Biro Keuangan supaya

dikeluarkannya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk disetujui.

2. Bendaharawan

Setiap tanggal 1, dana yang sudah dicairkan ditransfer ke rekening Bank

(55)

45

dana diambil ke Bank SUMUT berupa gaji yang telah dipotong oleh BP2D (gaji

bersih). Di kantor dinas gaji dibagi ke pegawai maupun honorer secara manual

namun di tempat yang terpisah.

Khusus untuk pegawai, gaji dibayarkan langsung oleh bendahrawan dan

staf-stafnya melalui loket pembayaran gaji. Sedangkan bagi honorer, gaji

dibayarkan langsung oleh pihak ketiga (outsourcing). Penggajian dilakukan secara

berkala hingga tanggal 15 paling lambat setiap bulannya. Besarnya uang yang

diminta oleh pihak kantor dinas adalah sesuai yang dibutuhkan.

3. Bagian keuangan :

• Bagian personalia dan Keuangan

Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftara gaji dan upah, dan kartu

gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan

mengirimkannya kepada kasir di bagian pembukuan.

• Kasir

Kasir bertugas menyerahkan gaji kepada pegawai yang telah diterima

setelah terlebih dahulu diperiksa kendalanya dan disetujui kepada bagian

keuangan. Setiap pegawai harus membubuhkan tanda tangan ketika dia

menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji tersebut kemudian dikirimkan

kasir ke bagian pembukuan akuntansi.

• Bagian pembukuan

Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran

gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan pembayaran tersebut ke

(56)

46 • Internal Auditor

Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji dan upah merupakan

tugas yang termasuk ke dalam pengawasan secara menyeluruh. Dalam hal

pengawasan gaji dan upah ini auditor akan mengawasi apakah prosedur–

prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana

yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengawasan internal gaji dan upah

yang sedang dijalankan.

D. Prosedur Perhitungan Gaji Dan Upah

Besarnya gaji dan upah dalam setiap perusahaan tidak selalu sama untuk

setiap pegawai dan dapat berubah – ubah di masa yang akan datang, tergantung

pada tingkat gaji dan upah dan jam kerja masing – masing pegawai. Terjadinya

perbedaaan tingkat gaji dan upah antar karryawan disebabkan oleh faktor

pendidikan, pengalaman, kemampuan perusahaan, kondisi pekerjaan. Besarnya

gaji dan upah antar suatu perusahaan dengan perusahaan lain juga berbeda – beda.

Faktor – faktor penting yang akan mempengaruhi tingkat upah itu antara lain:

a. Penawaran permintaan tenaga kerja

b. Organisasi buruh kemempuan perusahaan untuk membayar gaji dan upah

c. Produktivitas

d. Biaya hidup

e. Sistem pemerintahan

Ada beberapa cara menghitung gaji dan upah. Sistem manapun yang

dipakai perusahaan adalah untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu keuntungan

(57)

47

Menurut Malayu S. P Hasibuan (2005 : 124) system penghitungan gaji dan upah

dapat digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu :

1. Sistem menurut upah waktu

Dibedakan atas upah pekerjaan, upah mingguan, dan upah perbulan.

2. Sistem upah menurut kesatuan hasil

Jumlah hasil produksi akan diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan

diterima karyawan dan biasanya diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi

barang – barana yang sama dan hasil pekerjaan yang dapat diukur, dan upah yang

diterimanya tergantung dari kegiatan kerja.

3. Sistem borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya

jasa didasarkan pada voleme pekerjaan dan lam mengerjakannya.

Ketentuan jam kerja yang berlaku pada Dinas Badan Pelaksana Penyluhan

Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan antara lain sebagai

berikut:

1. Hasil kerja

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan

Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara maemberikan 5 (lima) hari jam kerja bagi

pegawai dalam 1 minggu yang dimulai pada hari senin sampai jumat.

2. Hari Istirahat

Pada hari istirahat setiap pegawai dibebaskan dari pekerjaan dalam batas

(58)

48

Istirahat mingguan jatuh pada hari sabtu dan minggu serta hari libur nasional

semua pegawai berhak untuk libur dengan pembayaran gaji penuh.

3. Cuti

Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan

Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara cuti memiliki dua bagian yaitu cuti

tahunan selama dua minggu dan cuti melahirkan selama 3 (tiga) bulan.

Hari sabtu, minggu dan hari besar lainnya merupakan hari libur, namun pada

hari tersebut terkadang digunakan untuk pertemuan khusus dengan pihak – pihak

tertentu.

Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan

Ketahanan Pangan metode perhitungan gaji dan upah yang dibayarkan kepada

karyawannya didasarkan oleh penggolongan :

1. Pegawai Tetap

Yang termasuk pegawai tetap adalah pegawai yang memiliki status PNS /

CPNS yang mempunyaai keahlian, dinilai dari pendidikan atau lamanya masa

kerja atau pengalaman kerja.

2. Pegawai Tidak Tetap (Honor)

Gaji dan upah yang dibayarkan pada pegawai tidak tetap (honor) jumlahnya

tidak sama, karena pegawai tidak tetap sewaktu-waktu dapat resign dari

perusahaan tersebut.

Rumus Secara Sistematis Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

(59)

49

Daftar Perhitungan Gaji Pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara

(60)

50 8. Tabungan Perumahan Rp xx

Jumlah potongan

Penghasilan Bersih Rp xx Rp xx

Namun pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara Jumlah gaji yang

dibayarkan kepada pegawai dirumuskan secara total :

Gaji Bersih Rp xx

1. KORPRI Rp xx

Potongan Langsung

2. Dharma Wanita Rp xx

3. Infaq Rp xx

4. Kemalangan Rp xx

5. Penataran Rp xx

6. Arisan Kantor Rp xx

7. Angsuran Koperasi Rp xx

8. Angsuran Bank SUMUT Rp xx

9. Angsuran BPDSU Rp xx

10. Angsuran Perumahan Rp xx

Jumlah Potongan Langsung

Jumlah yang dibayarkan kepada pegawai Rp xx

(61)

51 E. Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah

Di dalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang

di jalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain yang di desain

untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan

keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang

berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses,

dijalankan untuk memberikan keyakinan memadai dan untuk mencapai tujuan

yang saling berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi. Berbeda

dengan pengawasan intern merupakan pengawasan yang sangat membantu

pemimpin dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai

peranan penting bagi BP4K, yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah

dan menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan

manipulasi lainnya pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan,

Kehutanan Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara. Pemberian gaji dilakukan

perbulan sehingga dalam hal ini pengawasan intern telah dijalankan, dimana

setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan. Hasil paemberian gaji menjadi

tanggung jawab bagian.

Pengertian pengendalian intern dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas

menurut AICPA ( American Intitute Of Certifikat Public Accoumting). Dalam arti

sempit “ prosedur – prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data – data

administrasi, sedangkan dalam arti luas adalah sistem sosial yang mempunyai arti

(62)

52

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti

sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengawasan intern

meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan – ketentuan yang

dikoordinasikan, yang digunakan di dalam perusahaan untuk melidungi

kepentingan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data

akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan mendorong dipatuhinya

kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan. Pengawasan intern dalam arti

sempit diartikan sama dengan” internal check” yaitu suatu sistem dan prosedur

yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi

yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh

bagian atau fungsi lain dalam suatu organisasi perusahaan.

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai

control intern atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern bertujuan untuk

meminimumkan kesalahan – kesalahan yang terjadi dalam persuhaan. Sebelum

membahas lebih lanjut penulis memberikan beberapa pengertian dari pengawasan

intern.

Menurut Hermanto (2002 : 110) memberikan defenisi sebagai berikut :

“Sistem pengawasan intern adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang

dengan diintegrasikan ke dalam sistem pembagian pendelegasian tugas,

tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standard Profesi Akuntan

(63)

53

kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai

bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

maksud pengawasan intern gaji dan upah adalah meliputi struktur organisasi dan

semua cara – cara dan alat – alat yang dikoordinasikan terutama yang menyangkut

dan berhubungan langsung dengan gaji dan upah.

Untuk terlaksanakannya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik

maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai

dari awal sampai dengan selasai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini

penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya

penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang

membutuhkan.

Unsur – unsur pengawasan intern gaji berdasarkan committee on auditing

procedure antara lain :

1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat,

jelas, dan tegas.

2. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang

memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta milik,

hutang, pendapatan, serta biaya.

3. Adanya praktek – praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di

setiap bagian dalam organisasi.

4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang

(64)

54

Adapun bagian – bagian yang berhubungan dengan pangawasan intern gaji

dan upah menurut Zaki Bridwan (2001 ; 125) adalah:

1. Mandor

Tugas sorang mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk mencapai atau melunasi jam kerja dari setiap pekerja setiap hari.

2. Bagian gaji dan upah

Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan intern gaji dan upah untuk seluruh karyawan, membuat formulir dan laporan tentang gaji dan upah dan menyusun statistik gaji dan upah.

3. Bagian Personalia

Tugas bagian personalia dalam pengawasan gaji dan upah meneliti kebenaran nama – nama yang tertera dalam daftar gaji dan upah, daftar tarif gaji dan daftar potongannya.

4. Auditor

Tugas auditor dalam pengawasan gaji dan upah adalah mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah.

5. Kasir

Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja.

Pada Badan Pelaksana Penyuluhanan Pertanian, Perikanan, Kehutanan

Dan Ketahanan Pangan Labuhan Batu Utara, sistem pengawasan gaji dan upah

bagian-bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut yaitu:

1. Bagian personalia

Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan

baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian

personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui oleh kepala bagian yang

membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir permintaan karyawan baru

dengan cara mencari karyawan baru dengan melihat surat – surat permohonan

yang sudah ada.

Tetapi bila permohonan belum ada masuk, bagian personalia mencari karyawan

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi                                                                                         Sumber : Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Dan Ketahanan Pangan LabuhanBatu Utara
Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa definisi pariwisata di atas, maka dibuat kesimpulan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk mendapatkan

c. Mengukur sistem penerapan lean six sigma dengan pendekatan value stream mapping untuk mereduksi idle time material pada gudang pelat dan profil. Menentukan

Kemudian kita klik data yang diinginkan yaitu dengan komponen surface yang diinginkan yaitu dengan komponen surface dan kemudian kita mengklikB. dan kemudian

Demikian pula dalam hal perwakafan, bila tidak ada akta ikrar wakafnya seharusnya dapat juga mengajukan is|bat wakafnya ke Pengadilan Agama, dalam rangka mewujudkan kepastian

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting  suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan Keputusan

Berdasarkan tinjauan di atas, penulis menggunakan media buku ilustrasi sebagai media untuk memperkenalkan cerita dan karakter Bharatayudha dalam pewayangan Indonesia kepada

Pengaruh Dukungan Informasional Orang Tua dan Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1

Cerita dalam film animasi dapat tersampaikan dengan baik karena adanya animasi dan gerakan tubuh karakter yang menghidupkan dan mendukung karakter.. Penulis membahas topik animasi