• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MODIFIKASI MESIN PENGUPAS KULIT KOPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN MODIFIKASI MESIN PENGUPAS KULIT KOPI."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN MODIFIKASI MESIN

PENGUPAS KULIT KOPI

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Disusun oleh:

JONI SASTRA GIRSANG NIM : 5113220021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

JONI SASTRA GIRSANG: PERANCANGAN MODIFIKASI MESIN PENGUPAS

KULIT KOPI. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015

Peracangan modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini dilakukan untuk membantu pengerjaan pengupas kulit kopi, untuk mengefisiensi waktu pengerjaan, untuk melengkapi kekurangan yang ada pada mesin sebelumnya. Sistem kerja mesin yang dirancang adalah dengan adanya penambahan komponen pada proses pengupasan kulit kopi. Mesin pengupas kulit kopi ini dirancang lebih ke sistem penggerak motor listrik dan lebih baik dari mesin pengupas kulit kopi tradisional yang masih menggunakan penggerak manual yang telah ada sebelumnya.

Pada mesin pengupas kulit kopi tradisonal proses pengupasan kulit dilakukan hanya satu kali pengupasan saja. Pada mesin ini direncanakan proses pengupasan kulit kopi dilakukan dua kali pengupasan. Pengupasan pertama dilakukan di dalam kotak pengupas. Setelah pengupasan pertama kopi akan terbagi dua yaitu biji akan keluar melalui corong keluar dan kulit kopi yang telah dikupas dari kotak pengupas akan dibawa ke pengepressan kulit kopi yang kedua dengan menggunakan belt conveyor. Biji kopi yang terbawa pada kulit kopi akan di press oleh roll penekan dan jika ada biji kopi yang tercampur pada kulit kopi akan tertinggal setelah pengepressan kedua. Hal ini di maksudkan untuk meningkatkan efisiensi pengupasan, karena selama ini kendala yang dihadapi di dalam masyarakat adalah pengupasan kulit kopi sering mengalami kendala pada proses pengupasan yaitu biji kopi masih banyak tercampur ke kulit, hal ini juga akan menambah waktu pengerjaan dan efisiensi mesin. Prinsip kerja modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini adalah memanfaatkan daya dan putaran motor listrik yang di transmisikan melalui puli, sabuk, poros dan di teruskan secara terus menerus ke poros pengupas sehingga kopi terpisah kulit dan bijinya.

Mesin ini bekerja dengan sistem penggerak utama dari motor AC dengan daya 1 hp, frekuensi 50 hz dan putaran output 1450 rpm. Dengan adanya perancangan modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini diharapkan dapat membantu produksi di industri kecil/menengah yang ada di Sumatera Utara khususnya di Kecamatan Pamatang Silimakuta Kabupaten Simalungun.

(5)

LEMBAR PERSEMBAHAN

KADO UNTUK AYAH DAN IBU

Hari ini

Aku kembali kedalam pangkuanmu

45 bulan sudah aku menunaikan kewajibanku

Meneruskan cita-cita dan impian

Yang telah lama tertanam

Jauh di dalam lubuk hatiku

Hari ini

Kupersembahkan sebuah gelar diujungnamaku

Sebagai penghapus butiran keringat

Dan cucuran air mata pengorbananmu

Hari ini

Akupun mulai merangkai masa depanku

Akan ku coba untuk meraih semua mimpiku

Hanya dengan satu tujuan

Untuk membahagiakanmu ayah dan ibu.

Nama Lengkap

: Joni Sastra Girsang, A.Md

TTL

: Nagasaribu, 01 Desember 1992

Motto

: “

Lebih Cepat Lebih Baik

”, “Habonaron Do

Bona”

(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan

hidayah-Nya yang diberikan oleh penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi di Program Studi Diploma III Teknik Mesin Program Diploma Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

Penulis merasa banyak mendapat saran, bimbingan, serta bantuan dari

berbagai pihak selama menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk itu, tidak lupa

penulis mengucapkan terimakasih khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Unimed.

4. Ir. Batumahadi Siregar, M.T. selaku ketua Prodi Teknik Mesin D-3 Unimed.

5. Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Teknik Merancang

yang turut membantu menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si selaku Dosen Pembimbing PKLI yang turut

membantu menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Ayah dan Ibu yang saya sayangi, yang selalu memberi semangat, materi dan

doa.

8. Kepada teman-teman sepengurusan di DPK HIMAPSI UNIMED yang telah

(7)

ii

9. Teman-teman Teknik Mesin D3 stambuk 2011 yang juga banyak memberi

dukungan, doa serta arahan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

kesempurnaan dari Tugas Akhir ini. Penulis berharap laporan Tugas Akhir ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Pebruari 2015 Penulis,

(8)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penulisan ... 5

E. Teknik Pengumpulan Data... 6

F. Manfaat Penulisan ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI A. Kopi ... 7

B. Mesin yang sudah ada sebelumnya ... 11

C. Komponen-komponen penggerak ... 13

1. Prinsip Kerja Mesin...13

2. Motor AC Satu Fasa...16

3. Poros...18

(9)

v

5. Pulley...30

6. V – Belt...31

7. Bantalan (Bearing)...35

8. Pasak...37

9. Saklar...39

10.Baut Dan Mur...40

BAB III. PERANCANGAN KOMPONEN UTAMA A. Perencanaan komponen utama mesin pengupas kulit kopi ... 41

1. Daya Motor ... 41

2. Poros ... 41

3. Sabuk dan Puli ... 43

4. Perhitungan Roda Gigi... 47

5. Pasak ... 50

6. Bantalan ... 51

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN ALAT DAN PERAWATAN A. Pemilihan Bahan ...………..…53

a. Perancangan Konsep Produk... 54

b. Blok Diagram Sistem Kerja Rangkaian ... 54

c. Perancangan Produk ... 55

d. Dokumen untuk Pembuatan Produk ... 55

(10)

vi

1. Perancangan Rangka ... ...58

2. Perancangan Alas Atas dan Corong... ...59

3. Perancangan Pemecah ... ...60

4. Pengupas ... ...61

5. Conveyor ... ...61

C. Pemeliharaan dan Perawatan Mesin ... 62

1. Pengertian dan Tujuan Utama Perawatan... 62

2. Perawatan Bagian-Bagian Utama Mesin ... 63

a) Poros...64

b) Puli dan Sabuk...64

c) Pemecah dan pengupas...66

d) Saluran buang ...66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN D. Kesimpulan ... …... 68

E. Saran ... ... …... 69

DAFTAR PUSTAKA ... ...70

(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Buah Kopi ...9

Gambar 2. Bagian-bagian Buah Kopi ...10

Gambar 3. Pengupas kopi tradisional (menggunakan tangan) ...11

Gambar 4. Mesin Pengupas kopi modern ...12

Gambar 5. Rancangan Mesin Pengupas Kulit Kopi ...14

Gambar 6. Gambar Potongan Bagian Inti Mesin ...14

Gambar 7. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan Magnet Bantu Motor Satu fasa ...16

Gambar 8. a. Skema umum rangkaian motor 1 fasa b. Skema motor kapasitor start (dilengkapi kapasitor) ...17

Gambar 9. Motor AC Satu Fasa ...18

Gambar 10. Gandar poros ...20

Gambar 11. Poros ...21

Gambar 12. Faktor Kosentrasi Tegangan β untuk pembebanan puntir statis pada poros bulat dengan pengecilan diameter yang diberi filet ...25

Gambar 12. Contoh gear ...27

Gambar 13. Konstruksi Sabuk “V”...31

Gambar 14. Ukuran V-belt ...31

Gambar 15. Pulley ...33

Gambar 18. Macam–Macam Jenis Pasak...37

Gambar 19. Saklar ...39

Gambar 20. Baut dan Mur ...40

Gambar 22. Puli ...43

Gambar 22. Diagram Alur Perancangan Mesin ...53

(12)

vii

Gambar 24. Rangka mesin ...59

Gambar 25. Corong biji ...59

Gambar 26. a) Pemecah

b) Gambar potongan bagian dalam pemecah

c) Bagian belakang pemecah ...60

Gambar 27. Pengupas ...61

(13)

2

BAB I

PENDAHULUAN

B. Latar Belakang

Di era perkembangan jaman ini semua serba dituntut cepat dan tepat

khususnya dalam bidang industri. Oleh karena itu, dunia industri dituntut

memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam menyeimbangkan

kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang industri. Seseorang harus memiliki

suatu keahlian dalam bidang tertentu, agar seseorang bisa menempatkan diri dan

berguna. Selain itu, kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap

produksi. Semakin majunya teknologi yang digunakan maka semakin cepat laju

produksi yang dihasilkan oleh industri itu sendiri. Di samping mempengaruhi

lebih cepat dan banyak hasil produksinya, juga produk yang dihasilkan lebih baik

dari segi kualitas maupun kuantitas. Dalam dunia industri seseorang dituntut

untuk lebih aktif dan kreatif. Seseorang dituntut mampu memiliki kemampuan

terhadap hasil produk untuk diinovasi maupun diinovasi. Guna tercapainya

kemajuan dan perkembangan dalam industri itu sendiri. Untuk

menghasilkan/membuat alat/mesin yang baru dirasa memang sulit. seseorang

harus kreatif mampu mempunyai ide dan menuangkan gagasannya tersebut.

Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki hasil-hasil pertanian yang

cukup bereneka ragam. Sejalan dengan perkembangan teknologi sekarang ini,

semua yang berkaitan dengan mesin ataupun bukan mesin selalu berhubungan

(dari produksi total 676 ribu ton) pada tahun 2013. Dari jumlah tersebut, sekitar

(14)

3

Papua. Produksi tersebut dihasilkan dari areal kopi seluas hampir 1,3 juta

hektar, yang terdiri dari TM (tanaman menghasilkan) 75%, dan sisanya TBM dan

tanaman tua. Dari luas areal dimaksud, hampir seluruhnya (96%) merupakan

perkebunan rakyat, sisanya perkebunan negara (2%) dan perkebunan swasta

(2%). Sumatera menghasilkan 70% produksi kopi nasional dengan sentra

produksi: Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara dan NAD.

Salah satu daerah penghasil kopi adalah Sumatra Utara tepatnya di

Kabupaten Simalungun. Luas areal perkebunan kopi rakyat mencapai 6.225

hektar di tahun 2009 dengan jumlah produksi 6.461 ton (produktivitas 1.038

kg/ha/tahun). Jumlah petani yang mengusahai lahan tersebut adalah 15.460

rumah tangga. Terdapat lima sentra utama kopi arabika di Simalungun, yaitu

Kecamatan Silimakuta (termasuk kecamatan pemekarannya: Pamatang

Silimahuta), Purba, Dolok Pardamean, Raya, dan Dolok Silau. Kelima sentra

produksi tersebut memasok sekitar 80% kopi arabika dari produksi total kopi

arabika Kabupaten Simalungun (Disbun Simalungun, 2013). Komoditas kopi

merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor perkebunan di Simalungun,

selain kelapa sawit, kakao, dan karet. Akhir-akhir ini, komoditas kopi arabika

(varietas Sigalar Utang) menjadi primadona bagi petani di dataran tinggi

Simalungun.

Dari 31 kecamatan di Simalungun, terdapat 10 kecamatan penghasil kopi

arabika, yaitu Kecamatan Silimakuta, Pamatang Silimahuta, Dolok Pardamean,

Sidamanik, Girsang Sipangan Bolon, Dolok Panribuan, Jorlang Hataran, Panei

Raya, Dolok Silau, dan Pamatang Sidamanik. Dari 10 kecamatan tersebut,

(15)

4

yaitu Silimakuta (bersama kecamatan pemekarannya: Pamatang Silimahuta),

Purba, Raya, Dolok Pardamean dan Dolok Silau dengan pangsa hampir 80% areal

tanam kopi arabika Kabupaten Simalungun.

Oleh karena banyaknya kopi di daerah ini maka masyarakat memanfaatkan

kopi sebagai tanaman penghasilan keluarga untuk dijual ke Industri-industri besar

untuk diolah. Untuk mengolah kopi menjadi biji yang telah terpisah dari kulitnya

masyarakat masih menggunakan cara tradisional. Sebagian besar masyarakat

Indonesia masih menggunakan tenaga mereka sendiri untuk mengupas kulit kopi

tersebut. Pekerjaan ini membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak. Untuk

meningkatkan kapasitas dan efisiensi waktu pengupasan kulit kopi, maka akan

dibuat sebuah mesin pengupas kulit kopi.

Dengan adanya mesin ini diharapkan dapat membantu masyarakat

meningkatkan kapasitas dan efisiensi proses pengupasan kulit sehingga dapat

membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.

Dari hasil data produksi kopi yang ada di Kecamatan Pamatang Silimahuta

sangat memerlukan peralatan produksi kopi yang dapat menunjang produksi kopi

yang lebih maksimal. Dari data inilah penulis mencoba membantu masyarakat

dalam proses pengupasan kulit kopi, dengan mencipatakan modifikasi mesin

pengupas kulit kopi. Mesin ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam

proses produk dan menikatkan efsiensi waktu pengerjaan.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis akan

(16)

5

1. Mendesain dimensi mesin dan konstruksi rangka pada modifikasi mesin

pengupas kulit kopi,

2. Perencanaan dan perhitungan-perhitungan pada komponen-komponen

modifikasi mesin pengupas kulit kopi agar mampu beroperasi dengan

kapasitas maksimum,

3. Perawatan dan perbaikan modifikasi mesin pengupas kulit kopi,

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merencanakan ukuran setiap komponen-komponen dan

menetapkan desain produk modiikasi mesin pengupas kulit kopi?

2. Bagaimana mendesain modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini agar

tidak mempersulit pengguna dalam mengoperasikannya dan

perawatannya?

E. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan Perancangan Modifikasi Mesin Pengupas

Kulit Kopi adalah sebagai berikut :

1. Mendesain dimensi mesin dan konstruksi rangka pada modifikasi mesin

pengupas kulit kopi agar membantu/masyarakat home industri (industri

rumah tangga) dalam menjalankan usahanya,

2. Mendesain modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini agar tidak

mempersulit pengguna dalam mengoperasikannya dan perawatannya.

F. Teknik pengumpulan data

Data mengenai perancangan ini dimulai dari teori dan konsep dasar

(17)

6

1. Mengadakan studi literatur dengan mengkaji buku–buku yang terkait dan

sumber bacaan lainnya di perpustakaan.

2. Konsultasi dengan dosen pembimbing maupun dosen pengajar yang

berkecimpung dan ahli dalam perancangan bangun mesin.

3. Melakukan studi dan survei di lapangan mengenai hal yang berkaitan

dengan proses pengupas kulit kopi.

4. Berpedoman dari buku penuntun perancangan mesin yang telah

diketahui.

5. Mencari informasi yang berhubungan dengan perencanaan mesin di

media internet.

G. Manfaat Penulisan

Sedangkan manfaat desain ini adalah dengan menggunakan motor listrik

1 Hp pada modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini, dapat digunakan sebagai

alternatif dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas dari kopi, serta untuk

mengantisipasi kelangkaan tenaga kerja dibidang pertanian yang berdampak pada

peningkatan ongkos kerja dan biaya produksi, serta diharapkan mesin ini dapat

(18)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat di ambil pada perancangan ini,

yaitu:

1. Hasil dari perhitungan pada rancangan ini didapatkan sebagai berikut:  Putaran output motor listrik : 1450 rpm

 Daya maksimum : 1 Hp (0.735 Kw)

 Frekuensi : 50 Hz

 Torsi : 574,964 kg mm

 Putaran pada puli : 350 rpm

 Panjang sabuk : 1473 mm

 Diameter roda gigi : 120 mm

 Panjang poros : 600 mm

 Panjang rol : 300 mm

 Diameter puli penggerak : 104 mm  Diameter puli yang digerakkan: 199 mm

 Rangka p x l x t :Dimensi (1000x600x500mm)

2. Hasil dari perancangan mesin pengupas kulit kopi ini ada mesin pengupas

kulit kopi.

3. Pada modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini proses pengupas terjadi dua

(19)

69

dan kemudian pengepresan kedua terjadi pada poros penekan yang di bawa

oleh conveyor

4. Prinsip kerja dari modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini adalah

memanfaatkan daya dan putaran motor listrik yang ditransmisikan melalui

puli, sabuk, poros dan diteruskan secara terus menerus ke pengupas

sehingga kopi terpisah kulit dan bijinya.

A.Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan antara lain:

1. Modifikasi mesin pengupas kulit kopi ini masih memiliki

kelemahan-kelemahan terutama di bagian conveyor dan proses manufacturingnya.

2. Untuk pemakain produksi yang besar daya penggerak mesin ini dapat

diganti menggunakan motor bakar.

3. Membersihkan mesin setiap selesai menggunakannya merupakan salah

satu usaha pemeliharaan mesin yang sangat penting untuk menjaga

keawetan mesin.

4. Mengganti komponen mesin yang rusak secepat mungkin, untuk

menghindari kerusakan mesin yang lebih fatal.

5. Memberi pelumas pada bagian-bagian mesin yang bergerak seperti puli.

6. Pada waktu menghidupkan mesin, usahakan mesin tidak diberi beban.

7. Pada waktu proses pengupasan usahakan mesin dalam keadaan bersih dari

kotoran.

8. Untuk mencapai pengupasan kopi sebelum pengupasan sebaiknya kopi di

(20)

70

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, 2000. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Hartanto, N. Sugiarto dan Takesi Sato. 1986. Menggambar Mesin. Jakarta: Pradnya Pramita

Shigley, J. Edward. 1991. Perancangan Teknik Mesin. Edisi IV. Jakarta: Erlangga

Sularso, K. Suga. 2004. Dasar Perancangan Dan Pemeliharaan Elemen Mesin. Jakarta: Pradnya Pramita

S Khurmi dan J.K Gupta. 1997. Perancangan Elemen Mesin. Jakarta: Pradnya Pramita

Gambar

Gambar 24. Rangka mesin .................................................................................59

Referensi

Dokumen terkait

Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet.. Materi IPA SMP

Bila konsentrasi substart diperbesar makin banyak substrat yang dapat berhubungna dengan enzim bagian aktif tersebut dengan demikian konsentrasi kompleks enzim

Sekolah Berbudaya Lingkungan merupakan sekolah yang memelihara dan memanfaatkan kondisi lingkungan untuk pengembangan keilmuan, khususnya program

Setelah melaksanakan kegiatan, ternyata 100% mitra kerja dapat membuat produk krupuk dan dodol wortel dengan baik yaitu secara fisik dan rasa krupuk dan dodol wortel menarik

ARONI HALAWA (petugas sekretariat ), dan yang menyerahkan kepada ANDI TANDEAN untuk ditanda tangani adalah saksi FIRMAN ADIL DACHI, dan saksi ANDI TANDEAN pada saat itu

Aquí nos encon- tramos con un caso parecido al que vimos con la derivada de la función inversa: podemos obtener la fórmula del Paso 1 y, sin embargo, esta fórmula puede carecer

Uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dalam derajat kuat (r = 0,777) antara faktor individu dengan terjadinya kekambuhan, terdapat hubungan yang positif

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan penelitian-penelitian sebelumnya yang tidak konsisten, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul