• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V DI SD DWI WARNA III MEDAN MAIMUN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V DI SD DWI WARNA III MEDAN MAIMUN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA

SISWA KELAS V DI SD DWI WARNA III MEDAN MAIMUN TAHUN AJARAN 2014/2015

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Pendidikan Dasar

O L E H :

A B D U L L A H 8136182002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

ABDULLAH, 8136182002. Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PPKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match pada Siswa Kelas V di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Ajaran 2014/2015. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk, 1) meningkatkan aktivitas belajar PPKn siswa materi menghargai keputusan bersama di kelas V SD Dwi Warna III Medan Maimun melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, 2) meningkatkan hasil belajar PPKn siswa dikelas V SD Dwi Warna III Medan Maimun melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April 2015, jenis penelitian ini adalah tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 28 orang siswa. Instrumen penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan rata-rata hasil belajar PPKn yang diperoleh siswa hanya 61,25, pada ulangan akhir siklus pertama nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 67,50 dengan peningkatan sebesar 6,25%, pada ulangan akhir siklus kedua, nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,39 dengan peningkatan sebesar 12,14%. Aktivitas guru siklus I persentase yang diperoleh yaitu 65,00%. Aktivitas guru pada siklus II persentase yang diperoleh yaitu 92,50%, terjadi peningkatan sebesar 27,50%. Aktivitas belajar siswa siklus pertama berkriteria baik yaitu 32,9%, cukup 35,7% sedangkan kurang 25%. Aktivitas belajar siswa pada siklus II berkriteria baik sebesar 78,5%, cukup 21,4% sedangkan kurang 0%. maka dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup optimal dan telah mencapai standar ketuntasan yang diharapkan

(6)

ABSTRACT

ABDULLAH, 8136182002. Increasing Activity and Learning Outcomes PPKn Through Cooperative Learning Model Type Make a Match in Class V in SD Dwi Color Medan Maimun III Academic Year 2014/2015. Thesis: Graduate Program, State University of Medan, 2015.

This study aims to, 1) improve student learning activities PPKn appreciate your material together in class V SD Dwi Color III Medan Maimun through the implementation of cooperative learning model make a match, 2) improving student learning outcomes PPKn class V SD Dwi Color III Medan Maimun through the implementation of cooperative learning model make a match. This research was conducted in March to April 2015, this kind of research is a class act. Subjects in this study were students of class V totaling 28 students. The instrument of this study is to test and observation sheet. The results showed an average of the results obtained by the students learn PPKn only 61.25, at the end of the first cycle replicates the average value of student learning outcomes increased to 67.50 with an increase of 6.25%, at the end of the cycle repeat second, average value -rata student learning outcomes increased to 73.39 with an increase of 12.14%. Activities teachers first cycle ie the percentage obtained 65.00%. Teacher activity in the second cycle is the percentage obtained 92.50%, an increase of 27.50%. Student learning activities berkriteria good first cycle is 32.9%, just 35.7%, while less 25%. Learning activities of students in the second cycle berkriteria either 78.5%, 21.4%, while lacking sufficient 0%. it can be concluded student learning activity has increased and has reached the optimal standard of thoroughness expected

(7)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih

dan Penyayang atas rahmat dari-Nyalah, tesis yang berjudul “Peningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar PPKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Make a Match pada Siswa Kelas V di SD Dwi Warna III Medan Maimun

dapat diselesaikan. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan di Program Studi Pendidikan Dasar, Universitas Negeri

Medan.

Proses penulisan tesis ini, penulis dengan segala keterbatasannya

menghadapai kendala dan tantangan, namun berkah arahan, dorongan dan inovasi

dari berbagai pihak untuk keberhasilan studi mencapai gelar Magister Pendidikan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. Selaku Dosen

Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd.Selaku Dosen Pembimbing II

dengan segala kerendahan hati telah berkenan meluangkan waktu untuk

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih

(8)

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan priode 2015 – 2019.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. Selaku direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd.

Selaku Asisten Direktur I, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. Selaku

Asisten Direktur II.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dasar dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Studi Pendidikan

Dasar.

4. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Prof.

Dr. Siman, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan

kritik dan saran terhadap saya dalam penyelesaian tesis.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Dasar yang telah banyak

memberikan ilmu pengetahuan dan seluruh pegawai tata usaha Program

Pascasarjana yang telah banyak memberikan bantuan.

6. Kepala Sekolah dan guru-guru di SD Dwi Warna III Medan Maimun yang

telah memberikan izin serta bantuan dalam melakukan penelitian.

7. Kedua orang tuaku ayah dan ibu dengan kasih sayang dan ketulusan hati

membesarkan, melindungi dan memberikan motivasi sehingga dapat

menyelesaikan pendidikan Magister saya. Serta ketiga adik saya yang selalu

(9)

8. Seluruh teman-teman seperjuangan di Program Pendidikan Dasar stambuk

2013 terkhsus kelas B2 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan motivasi

9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungannya.

Akhir kata tidak ada hasil kerja yang sempurna tetapi kesempurnaan itu

adalah proses yang panjang, semoga tesis ini sebagai suatu karya akademik

bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran.

Medan, Mei 2015 Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

2.1.5 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match .... 27

2.1.5.1Pengertian Model Pembelajaran ... 27

2.1.5.2Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 29

2.1.5.3Pengertian Pembelajaran Kooperatif Make a Macth ... 35

2.1.5.4Alasan Memilih Model Kooperatif Make a Match ... 37

(11)

2.3Kerangka Konseptual ... 40

2.4Hipotesis Tindakan ... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 44

3.3 Defenisi Operasional ... 44

3.4 Jenis Penelitian ... 45

3.5 Desain Penelitian ... 45

3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 46

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.8 Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1Deskripsi Penelitian ... 55

4.1.1 Pelaksanaan Pra Tindakan ... 58

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 60

4.1.3 Pelaksanaan Tindakan SIklus II ... 66

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 73

4.2.1 Aktivitas Guru dan Siswa ... 73

4.2.2 Hasil Belajar Siswa ... 76

4.3 Pembahasan ... 81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 88

5.1Simpulan ... 88

5.2 Saran ... 89

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ulangan semester PPKn siwa ... 3

Tabel 2.1 Katagori Hasil Belajar ... 19

Tabel 2.2 SK dan KD Kelas V semester II ... 21

Tabel 2.3 Bentuk dan Indikator aktivitas belajar ... 24

Tabel 2.4 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 31

Tabel 2.5 Kegitan guru dan siswa dalam pemb. PPKn dengan model Pemb. kooperatif tipe Make A Match ... 36

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Siswa ... 49

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Materi Menghargai Keputusan Bersama ... 51

Tabel 3.3 Kategori Hasil Belajar ... 53

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Pra Tindakan ... 59

Tabel 4.2 Perbandingan Persentase Aktivitas Guru ... 74

Tabel 4.3 Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 75

Tabel 4.4 Analisis Hasil Belajar Siswa Secara Individu ... 77

Tabel 4.5 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ... 78

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Aktivitas Penyampaian Materi Pelajaran di Kelas ... 64

Gambar 4.2 Aktivitas Membentuk Kelompok Siswa ... 65

Gambar 4.3 Proses Pelaksanaan Pembelajaran Make A Match ... 82

Gambar 4.4 Siswa Mengerjakan LKS yang diberikan Guru ... 83

Gambar 4.5 Aktivitas Memperlihatkan Kartu ... 84

Gambar 4.6 Aktivitas Siswa Mencocokkan Kartu ... 85

(14)

Daftar Grafik

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Tes Kemampuan Awal (Pretest) ... 92

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 96

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 100

Lampiran 4 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siklus I ... 104

Lampiran 5 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siklus II ... 108

Lampiran 6 Kartu, Jawaban dan Pengecok ... 112

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa SiklusI ... 123

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa SIklus II ... 125

Lampiran 9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 127

Lampiran 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 128

Lampiran 11 Rubrik Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 129

Lampiran 12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 131

Lampiran 13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 132

Lampiran 14 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ... 133

Lampiran 15 Data Hasil Post Tes Siklus I ... 134

Lampiran 16 Data Hasil Post Tes Siklus II ... 136

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh pandangan

bahwa pengetahuan merupakan perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas

masih berfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan ( Teacher Centered ), ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar, yang berakibat kurangnya

pengalaman belajar siswa selama proses kegiatan belajar –mengajar, sehingga

pembelajaran menjadi suatu yang bersifat cenderung monoton yaitu kapur dan

tutur ( chalk and talk ).

Secara umum, pendidikan saat ini mengalami kendala dalam hal belajar

dan pembelajarannya. Pembelajaran di kelas yang dilakukan guru secara

konvensional atau masih tradisional dengan beberapa metode dan model belajar

tertentu seperti menggunakan metode ceramah, akan membuat para siswa merasa

bosan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Atas dasar itu seiring dengan semakin

berkembangnya teknologi dan informasi yang sudah merambah ke dunia

pendidikan, guru dituntut untk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan

dan memanfaatkan teknologi yang ada.

Pelaksanaan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses kegiatan

belajar mengajar (KBM). Belajar dipahami sebagai proses yang tidak hanya

sebatas memperoleh bahan atau informasi tertentu dari guru, akan tetapi terkait

(17)

2

perubahan pada sikap dan tingkah laku peserta didik untuk mendapatkan hasil

belajar yang lebih baik. Sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB III Pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kenyataan dilapangan berdasarkan pengamatan dari hasil observasi awal

dan wawancara dengan guru bidang studi PPKn bahwa hasil belajar siswa untuk

mata pelajaran tertentu ternyata masih memperihatinkan termasuk salah satunya

pada mata pelajaran PPKn. Adapun masalah yang ditemukan adalah sebagai

berikut; (1) tingkat aktivitas belajar siswa masih tergolong belum maksimal,

dengan tingkat aktivitas 40% yang masih tergolong dalam kriteria kurang aktif,

yaitu dari siswa kurang mempunyai keberanian bertanya, mengeluarkan pendapat,

mencari dan member informasi, bekerjasama dengan siswa lain, usaha dan

motivasi untuk mempelajari bahan pengajaran serta mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru; (2) hasil belajar siswa sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari

rata-rata hasil belajar PPKn kelas V SD Dwi Warna 3 Medan Maimun baik dari

nilai tugas, ulangan harian, dan tes masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) 7,00. Belum maksimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa

disebabkan karena siswa sendiri tidak ada niat untuk belajar dan masih enggan

(18)

3

berfokus pada guru, dimana guru sebagai sumber pengetahuan ( Teacher Centered ); (4) kemampuan siswa yang heterogen terhadap pelajaran yang diberikan akan

berdampak pada siswa yang lain; (5) penggunaan media pembelajaran PPKn di

kelas masih sangat minim. Hal ini juga mempengaruhi terhadap aktivitas dan hasil

belajar siswa dalam menyerap dan memahami pelajaran PPKn.

Tabel 1.1 Nilai rata-rata Ulangan Semester PPKn Siswa Kelas V

Tahun Ajaran Rata – rata

2011/2012 62,28

2012/2013 63,15

2013/2014 62,36

Dari data hasil ulangan semester siswa kelas V SD Dwi Warna III Medan

Maimun di atas dapat diketahui bahwa pada T.A 2010/2011 rata-rata sebasar

62,28 kemudian pada T.A 2011/2012 rata – ratanya 63,15 dan pada T.A

2012/2013 rata – ratanya 62.36. Berdasarkan fakta tersbut, maka guru perlu dan

harus melakukan upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PPKn

siswa kelas V SD Dwi Warna III Medan Maimun.

Pada umumnya pembelajaran PPKn disekolah menitikberatkan pada

penguasaan hafalan, situasi inilah yang mempunyai siswa menjadi bosan

dan akibatnya banyak siswa yang tidak serius memperhatikan materi

pembelajaran itu dan juga identiknya siswa juga malas mengerjakan soal-soal

(19)

4

Model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) sejalan dengan pendekatan konstruktivisme. konstruktivisme merupakan suatu paham yang

memandang siswa datang ke bangku sekolah dengan membawa persiapan

mental dan kognitifnya. Artinya siswa datang ke sekolah sudah memiliki

konsep awal dari materi yang akan dipelajari, sehingga mereka dapat

mengkonstruk pengetahuanya sendiri dari sumber-sumber atau pengalaman

yang ada dalam lingkunganya dalam hal ini guru bertindak hanya sebagai

fasilitator dan narasumber (Bell dalam Isjoni, 2011: 31-32).

Model pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang

memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok,

setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan

pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar

kontruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu penekanan pada

hakikat sosiokultural dari pembelajaran Vigotsky yakni fase mental yang lebih

tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau kerjasama antara individu

sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam individu tersebut.

(Vygotsky dalam Isjoni, 2011: 40). Implikasi dari teori Vigotsky

dikehendakinya susunan kelas berbentuk kooperatif. Dalam pembelajaran

kooperatif, belajar belum dikatakan selesai jika salah satu teman dalam kelompok

(20)

5

kooperatif yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

diperhadapkan pada konsep pembelajaran yang menuntut siswa untuk berfikir

secara kritis, karena mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk warga

Negara yang baik.

Ibrahim, dkk (2003:3) menyatakan,

(1) Kooperatif, yaitu upaya-upaya yang berorientasi kea rah pencapaian tujuan bersama melalui upaya setiap individu untuk menyumbang pencapaian tujuan individu lain. (2) Kompetitif, yaitu upaya-upaya yang berorientasi kepada pencapaian tujuan tiap individu yang kemudian dapat membuat prestasi terhadap pencapaian tujuan individu lain. Dalam hal ini, seseorang dapat mencapai tujuan, sementara orang lain gagal. Setiap usaha yang dilakulan oleh seorang individu untuk mencapai tujuan tertentu akan merupakan saingan bagi individu lain. (3) Individualistik, yaitu upaya-upaya yang berorientasi kepada prinsip bahwa tujuan tiap individu tidak memiliki konsekuensi terhadap pencapaian tujuan individu lain. Suatu tujuan dapat dicapai oleh seseorang individu tanpa harus melalui interaksi dengan orang lain dan tidak bergantung kepada baik buruknya pencapaian orang lain. Siswa yakin bahwa usaha mereka sendiri untuk mencapai tujuan tidak ada hubungannya dengan usaha siswa lain dalam mencapai tujuan tersebut.

Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, salah satu model yang dapat

digunakan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make

a Match. Penggunaan model pembelajaran merupakan suatu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dalam hal ini dapat diartikan sebagai kegiatan

yang ditujukan untuk membelajarkan siswa, dimana siswa berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru harus merubah model

pembelajaran yang lama kepada model pembelajaran yang baru salah satunya

(21)

6

dari kartu yang mereka pegang. Keunggulan tekhnik ini adalah siswa

mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam

suasana yang menyenangkan. Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata

pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik (Lorna Curran dalam

Huda, 2011: 113).

Melalui pembelajaran model kooperatif tipe Make a Match interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi guru dengan siswa harus ditekankan dalam

proses belajar mengajar. Pemilihan dan penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Make a Match memungkinkan penyajian materi dan penyampaian tujuan pembelajaran akan lebih efektif. Dengan melihat uraian tentang kelebihan yang

diberikan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match, merupakan suatu model pembelajaran yang tepat diterapkan di kelas untuk membantu siswa yang

mengalami kesulitan serta kebosanan dalam memahami pelajaran. Sehingga

aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran PPKn menjadi lebih baik.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian dengan judul : “Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar PPKn melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match

pada Siswa Kelas V di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Ajaran

(22)

7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran siswa kelas V SD Dwi Warna

III Medan Maimun sebagai berikut :

1. Minat dan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn masih rendah.

2. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru kurang bervariasi

untuk meningkatkan hasil belajar PPKn siswa.

3. Dalam mengajar guru hanya berfokus pada buku teks pelajaran PPKn saja.

4. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang melibatkan siswa

secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar PPKn.

5. Siswa kurang menguasai materi pelajaran PPKn, sehingga tingkat

keberhasilan siswa rendah.

6. Suasana kelas tidak kondusif sehingga mengganggu kegiatan proses

pembelajaran PPKn.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, perlu

dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada

masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu masalah penelitian ini dibatasi pada

aktivitas dan hasil belajar PPKn siswa pada materi menghargai keputusan bersama

(23)

8

1.4 Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas, maka perumusan masalah yang dapat peneliti

rumuskan adalah :

1. Apakah aktivitas belajar PPKn siswa kelas V dapat meningkat melalui Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match pada materi menghargai keputusan bersama di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Pelajaran

2014/2015 ?

2. Apakah hasil belajar PPKn siswa kelas V dapat meningkat melalui Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match pada materi menghargai keputusan bersama di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Pelajaran

2014/2015 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui Peningkatan aktivitas belajar PPKn siswa kelas V pada materi

menghargai keputusan bersama melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Make a Match di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Pelajaran 2014/2015 ?

2. Mengetahui Peningkatan hasil belajar PPKn siswa kelas V pada materi

menghargai keputusan bersama melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe

(24)

9

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terdiri dari dua yakni manfaat teoritis dan manfaat

praktis. Adapun kedua manfaat itu adalah sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

Memberikan gambaran yang jelas tentang Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Make a Match untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran PPKn.

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi guru

Guru mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksaan pembelajaran

pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. Selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan model

pembelajaran yang bervariatif dan inovatif.

b. Bagi siswa

 Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran.

 Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PPKn.

c. Bagi sekolah

Sebagai sumber informasi perlunya merancang sistem pembelajaran yang

aktif sebagai upaya mengatasi kesulitan belajar siswa guna meningkatkan

(25)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar PPKn siswa kelas V pada materi menghargai keputusan bersama meningkat setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match di SD Dwi Warna III Medan Maimun. Hal ini didukung dengan oleh hasil penelitian sebagai berikut :

1. Pada siklus I aktivitas belajar siswa yang memperoleh kriteria baik mencapai 11 orang siswa ( 35,7% ) sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan, aktivitas belajar siswa yang memperoleh kriteria baik sebanyak 22 orang siswa ( 78,5% ), jadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 42,8%. Maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan aktivitas belajar PPKn siswa kelas V khususnya pada materi menghargai keputusan bersama di SD Dwi Warna III Medan Maimun.

(26)

89

dan 3 orang dengan ketuntasan klasikal sebesar 10,71% ( tidak tuntas ). Jadi peningkatan dari pra tindakan ke siklus I dan II sebesar 50,00%.

1.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran kepada beberapa pihak yang berhubungan dengan pendidikan diantaranya, yaitu:

1. Bagi guru

Sebelum memulai proses belajar mengajar guru sebaiknya memilih model pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajatan dan mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti: Silabus, RPP dan LKS, yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khusunya pada mata pelajaran PPKn.

2. Bagi sekolah SD Dwi Warna III Medan Maimun

Hendaknya memberikan pengarahan dan pelatihan kepada guru agar guru mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada setiap mata pelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya

(27)

60

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Afriany, Dewi. 2012. Penerapan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Word Square untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PPKn Siwa di Kelas IV SD Negeri 040515 Tiga Jumpa Kecamatan Barus Jahe Tahun Ajaran 2011/2012. Tesis. Medan: Pascasarjana Unimed.

Anjelina, Dewi. 2014. Penerapan Model Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Va SDN No. 101731 kampung Lalang. Tesis. Medan: Pascasarjana Unimed.

Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Efendi, J. 2014. Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui

Problem Posing Pada SIswa Kelas VI SD Negeri No. 105321. Jurnal Tematik. Vol. 001, No. 13, Medan : Program Studi Pendidikan PAscasarjana UNIMED.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara. Rusyan, Tabrani. 2008. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Samsuri. 2009. Pembaharuan Pendidikan Kewarganagaraan Dalam Politik PEndidikan di Indonesia Pasca 1998. ( online )

(28)

61

________, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Setiawan, Deny. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Kwarganegaraan Dan Implikasinya Terhadap Pembangunan Kepribadian Karakter Bangsa. Unimed. Medan.

Sudjana. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Edisi VI, Bandung : Tarsito.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofia, Darinda. 2012. Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SDN 200111 Padang Sidempuan. Tesis. Medan: Pascasarjana Unimed.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Grafindo.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kloang Klede.

Winataputra. 2009. Materi dan Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Winansih, Varia. 2009. Psikologi Pendidikan. Medan: La Tansa Press. Winkel, W. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Gramedia.

Gambar

Gambar 4.1 Aktivitas Penyampaian Materi Pelajaran di Kelas ..........
Grafik 4.1 Peningkatan Aktivitas Siswa  ...............................................
Tabel 1.1 Nilai rata-rata Ulangan Semester PPKn Siswa Kelas V

Referensi

Dokumen terkait

(1) Badan usaha, koperasi, atau perseorangan yang telah mendapatkan peta WIUP beserta batas dan koordinat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dalam jangka waktu paling lambat 5

ern issues by way of trying to establish a new Qur'ànic exegesis, void of the heary classical reliance on tadition in the classical commen- taries of the Qur'àn. In

Hermawan Kertajaya (2009 : 4) juga menulis performa dari layanan yang diberikan akan membedakan perusahaan jasa yang satu dengan yang lainnya serta performa layanan yang

Penyediaan prasarana dan sarana air minum bagi masy berpenghasilan

Hasil saringan tersebut, murid yang mempunyai ciri-ciri berkeperluan khas akan dirujuk kepada Pegawai Perubatan dan pasukan khas Program Outreach LINUS2.0

Koordinator tiap jurusan akan memanggil para wisudawan sesuai.. Kegiatan Non protokoler Foto Grup setiap Jurusan

No Nama Penyedia Hasil Evaluasi Administrasi 1 KAP.. Kumalahadi,Kuncara,Sugen g Pamudji

[r]