PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA
SISWA KELAS V DI SD DWI WARNA III MEDAN MAIMUN TAHUN AJARAN 2014/2015
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Pendidikan Dasar
O L E H :
A B D U L L A H 8136182002
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
ABDULLAH, 8136182002. Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PPKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match pada Siswa Kelas V di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Ajaran 2014/2015. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk, 1) meningkatkan aktivitas belajar PPKn siswa materi menghargai keputusan bersama di kelas V SD Dwi Warna III Medan Maimun melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, 2) meningkatkan hasil belajar PPKn siswa dikelas V SD Dwi Warna III Medan Maimun melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April 2015, jenis penelitian ini adalah tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 28 orang siswa. Instrumen penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan rata-rata hasil belajar PPKn yang diperoleh siswa hanya 61,25, pada ulangan akhir siklus pertama nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 67,50 dengan peningkatan sebesar 6,25%, pada ulangan akhir siklus kedua, nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,39 dengan peningkatan sebesar 12,14%. Aktivitas guru siklus I persentase yang diperoleh yaitu 65,00%. Aktivitas guru pada siklus II persentase yang diperoleh yaitu 92,50%, terjadi peningkatan sebesar 27,50%. Aktivitas belajar siswa siklus pertama berkriteria baik yaitu 32,9%, cukup 35,7% sedangkan kurang 25%. Aktivitas belajar siswa pada siklus II berkriteria baik sebesar 78,5%, cukup 21,4% sedangkan kurang 0%. maka dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup optimal dan telah mencapai standar ketuntasan yang diharapkan
ABSTRACT
ABDULLAH, 8136182002. Increasing Activity and Learning Outcomes PPKn Through Cooperative Learning Model Type Make a Match in Class V in SD Dwi Color Medan Maimun III Academic Year 2014/2015. Thesis: Graduate Program, State University of Medan, 2015.
This study aims to, 1) improve student learning activities PPKn appreciate your material together in class V SD Dwi Color III Medan Maimun through the implementation of cooperative learning model make a match, 2) improving student learning outcomes PPKn class V SD Dwi Color III Medan Maimun through the implementation of cooperative learning model make a match. This research was conducted in March to April 2015, this kind of research is a class act. Subjects in this study were students of class V totaling 28 students. The instrument of this study is to test and observation sheet. The results showed an average of the results obtained by the students learn PPKn only 61.25, at the end of the first cycle replicates the average value of student learning outcomes increased to 67.50 with an increase of 6.25%, at the end of the cycle repeat second, average value -rata student learning outcomes increased to 73.39 with an increase of 12.14%. Activities teachers first cycle ie the percentage obtained 65.00%. Teacher activity in the second cycle is the percentage obtained 92.50%, an increase of 27.50%. Student learning activities berkriteria good first cycle is 32.9%, just 35.7%, while less 25%. Learning activities of students in the second cycle berkriteria either 78.5%, 21.4%, while lacking sufficient 0%. it can be concluded student learning activity has increased and has reached the optimal standard of thoroughness expected
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Penyayang atas rahmat dari-Nyalah, tesis yang berjudul “Peningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar PPKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Make a Match pada Siswa Kelas V di SD Dwi Warna III Medan Maimun
” dapat diselesaikan. Tesis ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan di Program Studi Pendidikan Dasar, Universitas Negeri
Medan.
Proses penulisan tesis ini, penulis dengan segala keterbatasannya
menghadapai kendala dan tantangan, namun berkah arahan, dorongan dan inovasi
dari berbagai pihak untuk keberhasilan studi mencapai gelar Magister Pendidikan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. Selaku Dosen
Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd.Selaku Dosen Pembimbing II
dengan segala kerendahan hati telah berkenan meluangkan waktu untuk
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan priode 2015 – 2019.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. Selaku direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd.
Selaku Asisten Direktur I, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. Selaku
Asisten Direktur II.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dasar dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Studi Pendidikan
Dasar.
4. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Prof.
Dr. Siman, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan
kritik dan saran terhadap saya dalam penyelesaian tesis.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Dasar yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan dan seluruh pegawai tata usaha Program
Pascasarjana yang telah banyak memberikan bantuan.
6. Kepala Sekolah dan guru-guru di SD Dwi Warna III Medan Maimun yang
telah memberikan izin serta bantuan dalam melakukan penelitian.
7. Kedua orang tuaku ayah dan ibu dengan kasih sayang dan ketulusan hati
membesarkan, melindungi dan memberikan motivasi sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan Magister saya. Serta ketiga adik saya yang selalu
8. Seluruh teman-teman seperjuangan di Program Pendidikan Dasar stambuk
2013 terkhsus kelas B2 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang selalu
memberikan motivasi
9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungannya.
Akhir kata tidak ada hasil kerja yang sempurna tetapi kesempurnaan itu
adalah proses yang panjang, semoga tesis ini sebagai suatu karya akademik
bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran.
Medan, Mei 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
2.1.5 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match .... 27
2.1.5.1Pengertian Model Pembelajaran ... 27
2.1.5.2Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 29
2.1.5.3Pengertian Pembelajaran Kooperatif Make a Macth ... 35
2.1.5.4Alasan Memilih Model Kooperatif Make a Match ... 37
2.3Kerangka Konseptual ... 40
2.4Hipotesis Tindakan ... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 44
3.3 Defenisi Operasional ... 44
3.4 Jenis Penelitian ... 45
3.5 Desain Penelitian ... 45
3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 46
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.8 Teknik Analisis Data ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1Deskripsi Penelitian ... 55
4.1.1 Pelaksanaan Pra Tindakan ... 58
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 60
4.1.3 Pelaksanaan Tindakan SIklus II ... 66
4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 73
4.2.1 Aktivitas Guru dan Siswa ... 73
4.2.2 Hasil Belajar Siswa ... 76
4.3 Pembahasan ... 81
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 88
5.1Simpulan ... 88
5.2 Saran ... 89
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ulangan semester PPKn siwa ... 3
Tabel 2.1 Katagori Hasil Belajar ... 19
Tabel 2.2 SK dan KD Kelas V semester II ... 21
Tabel 2.3 Bentuk dan Indikator aktivitas belajar ... 24
Tabel 2.4 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 31
Tabel 2.5 Kegitan guru dan siswa dalam pemb. PPKn dengan model Pemb. kooperatif tipe Make A Match ... 36
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Siswa ... 49
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Materi Menghargai Keputusan Bersama ... 51
Tabel 3.3 Kategori Hasil Belajar ... 53
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Pra Tindakan ... 59
Tabel 4.2 Perbandingan Persentase Aktivitas Guru ... 74
Tabel 4.3 Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 75
Tabel 4.4 Analisis Hasil Belajar Siswa Secara Individu ... 77
Tabel 4.5 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ... 78
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Aktivitas Penyampaian Materi Pelajaran di Kelas ... 64
Gambar 4.2 Aktivitas Membentuk Kelompok Siswa ... 65
Gambar 4.3 Proses Pelaksanaan Pembelajaran Make A Match ... 82
Gambar 4.4 Siswa Mengerjakan LKS yang diberikan Guru ... 83
Gambar 4.5 Aktivitas Memperlihatkan Kartu ... 84
Gambar 4.6 Aktivitas Siswa Mencocokkan Kartu ... 85
Daftar Grafik
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Tes Kemampuan Awal (Pretest) ... 92
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 96
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 100
Lampiran 4 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siklus I ... 104
Lampiran 5 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siklus II ... 108
Lampiran 6 Kartu, Jawaban dan Pengecok ... 112
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa SiklusI ... 123
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa SIklus II ... 125
Lampiran 9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 127
Lampiran 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 128
Lampiran 11 Rubrik Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 129
Lampiran 12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 131
Lampiran 13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 132
Lampiran 14 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ... 133
Lampiran 15 Data Hasil Post Tes Siklus I ... 134
Lampiran 16 Data Hasil Post Tes Siklus II ... 136
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh pandangan
bahwa pengetahuan merupakan perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas
masih berfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan ( Teacher Centered ), ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar, yang berakibat kurangnya
pengalaman belajar siswa selama proses kegiatan belajar –mengajar, sehingga
pembelajaran menjadi suatu yang bersifat cenderung monoton yaitu kapur dan
tutur ( chalk and talk ).
Secara umum, pendidikan saat ini mengalami kendala dalam hal belajar
dan pembelajarannya. Pembelajaran di kelas yang dilakukan guru secara
konvensional atau masih tradisional dengan beberapa metode dan model belajar
tertentu seperti menggunakan metode ceramah, akan membuat para siswa merasa
bosan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Atas dasar itu seiring dengan semakin
berkembangnya teknologi dan informasi yang sudah merambah ke dunia
pendidikan, guru dituntut untk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
dan memanfaatkan teknologi yang ada.
Pelaksanaan pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses kegiatan
belajar mengajar (KBM). Belajar dipahami sebagai proses yang tidak hanya
sebatas memperoleh bahan atau informasi tertentu dari guru, akan tetapi terkait
2
perubahan pada sikap dan tingkah laku peserta didik untuk mendapatkan hasil
belajar yang lebih baik. Sebagaimana ditegaskan dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB III Pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kenyataan dilapangan berdasarkan pengamatan dari hasil observasi awal
dan wawancara dengan guru bidang studi PPKn bahwa hasil belajar siswa untuk
mata pelajaran tertentu ternyata masih memperihatinkan termasuk salah satunya
pada mata pelajaran PPKn. Adapun masalah yang ditemukan adalah sebagai
berikut; (1) tingkat aktivitas belajar siswa masih tergolong belum maksimal,
dengan tingkat aktivitas 40% yang masih tergolong dalam kriteria kurang aktif,
yaitu dari siswa kurang mempunyai keberanian bertanya, mengeluarkan pendapat,
mencari dan member informasi, bekerjasama dengan siswa lain, usaha dan
motivasi untuk mempelajari bahan pengajaran serta mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru; (2) hasil belajar siswa sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari
rata-rata hasil belajar PPKn kelas V SD Dwi Warna 3 Medan Maimun baik dari
nilai tugas, ulangan harian, dan tes masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 7,00. Belum maksimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa
disebabkan karena siswa sendiri tidak ada niat untuk belajar dan masih enggan
3
berfokus pada guru, dimana guru sebagai sumber pengetahuan ( Teacher Centered ); (4) kemampuan siswa yang heterogen terhadap pelajaran yang diberikan akan
berdampak pada siswa yang lain; (5) penggunaan media pembelajaran PPKn di
kelas masih sangat minim. Hal ini juga mempengaruhi terhadap aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam menyerap dan memahami pelajaran PPKn.
Tabel 1.1 Nilai rata-rata Ulangan Semester PPKn Siswa Kelas V
Tahun Ajaran Rata – rata
2011/2012 62,28
2012/2013 63,15
2013/2014 62,36
Dari data hasil ulangan semester siswa kelas V SD Dwi Warna III Medan
Maimun di atas dapat diketahui bahwa pada T.A 2010/2011 rata-rata sebasar
62,28 kemudian pada T.A 2011/2012 rata – ratanya 63,15 dan pada T.A
2012/2013 rata – ratanya 62.36. Berdasarkan fakta tersbut, maka guru perlu dan
harus melakukan upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PPKn
siswa kelas V SD Dwi Warna III Medan Maimun.
Pada umumnya pembelajaran PPKn disekolah menitikberatkan pada
penguasaan hafalan, situasi inilah yang mempunyai siswa menjadi bosan
dan akibatnya banyak siswa yang tidak serius memperhatikan materi
pembelajaran itu dan juga identiknya siswa juga malas mengerjakan soal-soal
4
Model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) sejalan dengan pendekatan konstruktivisme. konstruktivisme merupakan suatu paham yang
memandang siswa datang ke bangku sekolah dengan membawa persiapan
mental dan kognitifnya. Artinya siswa datang ke sekolah sudah memiliki
konsep awal dari materi yang akan dipelajari, sehingga mereka dapat
mengkonstruk pengetahuanya sendiri dari sumber-sumber atau pengalaman
yang ada dalam lingkunganya dalam hal ini guru bertindak hanya sebagai
fasilitator dan narasumber (Bell dalam Isjoni, 2011: 31-32).
Model pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang
memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok,
setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan
pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar
kontruktivis. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vigotsky yaitu penekanan pada
hakikat sosiokultural dari pembelajaran Vigotsky yakni fase mental yang lebih
tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau kerjasama antara individu
sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam individu tersebut.
(Vygotsky dalam Isjoni, 2011: 40). Implikasi dari teori Vigotsky
dikehendakinya susunan kelas berbentuk kooperatif. Dalam pembelajaran
kooperatif, belajar belum dikatakan selesai jika salah satu teman dalam kelompok
5
kooperatif yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
diperhadapkan pada konsep pembelajaran yang menuntut siswa untuk berfikir
secara kritis, karena mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk warga
Negara yang baik.
Ibrahim, dkk (2003:3) menyatakan,
(1) Kooperatif, yaitu upaya-upaya yang berorientasi kea rah pencapaian tujuan bersama melalui upaya setiap individu untuk menyumbang pencapaian tujuan individu lain. (2) Kompetitif, yaitu upaya-upaya yang berorientasi kepada pencapaian tujuan tiap individu yang kemudian dapat membuat prestasi terhadap pencapaian tujuan individu lain. Dalam hal ini, seseorang dapat mencapai tujuan, sementara orang lain gagal. Setiap usaha yang dilakulan oleh seorang individu untuk mencapai tujuan tertentu akan merupakan saingan bagi individu lain. (3) Individualistik, yaitu upaya-upaya yang berorientasi kepada prinsip bahwa tujuan tiap individu tidak memiliki konsekuensi terhadap pencapaian tujuan individu lain. Suatu tujuan dapat dicapai oleh seseorang individu tanpa harus melalui interaksi dengan orang lain dan tidak bergantung kepada baik buruknya pencapaian orang lain. Siswa yakin bahwa usaha mereka sendiri untuk mencapai tujuan tidak ada hubungannya dengan usaha siswa lain dalam mencapai tujuan tersebut.
Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, salah satu model yang dapat
digunakan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make
a Match. Penggunaan model pembelajaran merupakan suatu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dalam hal ini dapat diartikan sebagai kegiatan
yang ditujukan untuk membelajarkan siswa, dimana siswa berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru harus merubah model
pembelajaran yang lama kepada model pembelajaran yang baru salah satunya
6
dari kartu yang mereka pegang. Keunggulan tekhnik ini adalah siswa
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan. Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik (Lorna Curran dalam
Huda, 2011: 113).
Melalui pembelajaran model kooperatif tipe Make a Match interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi guru dengan siswa harus ditekankan dalam
proses belajar mengajar. Pemilihan dan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Make a Match memungkinkan penyajian materi dan penyampaian tujuan pembelajaran akan lebih efektif. Dengan melihat uraian tentang kelebihan yang
diberikan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match, merupakan suatu model pembelajaran yang tepat diterapkan di kelas untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan serta kebosanan dalam memahami pelajaran. Sehingga
aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran PPKn menjadi lebih baik.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan sebuah penelitian dengan judul : “Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar PPKn melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match
pada Siswa Kelas V di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Ajaran
7
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran siswa kelas V SD Dwi Warna
III Medan Maimun sebagai berikut :
1. Minat dan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn masih rendah.
2. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru kurang bervariasi
untuk meningkatkan hasil belajar PPKn siswa.
3. Dalam mengajar guru hanya berfokus pada buku teks pelajaran PPKn saja.
4. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar PPKn.
5. Siswa kurang menguasai materi pelajaran PPKn, sehingga tingkat
keberhasilan siswa rendah.
6. Suasana kelas tidak kondusif sehingga mengganggu kegiatan proses
pembelajaran PPKn.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, perlu
dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada
masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu masalah penelitian ini dibatasi pada
aktivitas dan hasil belajar PPKn siswa pada materi menghargai keputusan bersama
8
1.4 Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, maka perumusan masalah yang dapat peneliti
rumuskan adalah :
1. Apakah aktivitas belajar PPKn siswa kelas V dapat meningkat melalui Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match pada materi menghargai keputusan bersama di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Pelajaran
2014/2015 ?
2. Apakah hasil belajar PPKn siswa kelas V dapat meningkat melalui Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match pada materi menghargai keputusan bersama di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Pelajaran
2014/2015 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui Peningkatan aktivitas belajar PPKn siswa kelas V pada materi
menghargai keputusan bersama melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe
Make a Match di SD Dwi Warna III Medan Maimun Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
2. Mengetahui Peningkatan hasil belajar PPKn siswa kelas V pada materi
menghargai keputusan bersama melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe
9
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari dua yakni manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Adapun kedua manfaat itu adalah sebagai berikut:
1. Manfaat secara teoritis
Memberikan gambaran yang jelas tentang Model Pembelajaran Kooperatif
tipe Make a Match untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran PPKn.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi guru
Guru mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksaan pembelajaran
pada Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. Selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan model
pembelajaran yang bervariatif dan inovatif.
b. Bagi siswa
Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran.
Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PPKn.
c. Bagi sekolah
Sebagai sumber informasi perlunya merancang sistem pembelajaran yang
aktif sebagai upaya mengatasi kesulitan belajar siswa guna meningkatkan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar PPKn siswa kelas V pada materi menghargai keputusan bersama meningkat setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match di SD Dwi Warna III Medan Maimun. Hal ini didukung dengan oleh hasil penelitian sebagai berikut :
1. Pada siklus I aktivitas belajar siswa yang memperoleh kriteria baik mencapai 11 orang siswa ( 35,7% ) sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup signifikan, aktivitas belajar siswa yang memperoleh kriteria baik sebanyak 22 orang siswa ( 78,5% ), jadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 42,8%. Maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan aktivitas belajar PPKn siswa kelas V khususnya pada materi menghargai keputusan bersama di SD Dwi Warna III Medan Maimun.
89
dan 3 orang dengan ketuntasan klasikal sebesar 10,71% ( tidak tuntas ). Jadi peningkatan dari pra tindakan ke siklus I dan II sebesar 50,00%.
1.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran kepada beberapa pihak yang berhubungan dengan pendidikan diantaranya, yaitu:
1. Bagi guru
Sebelum memulai proses belajar mengajar guru sebaiknya memilih model pembelajaran yang tepat dengan materi pembelajatan dan mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti: Silabus, RPP dan LKS, yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khusunya pada mata pelajaran PPKn.
2. Bagi sekolah SD Dwi Warna III Medan Maimun
Hendaknya memberikan pengarahan dan pelatihan kepada guru agar guru mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada setiap mata pelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya
60
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Afriany, Dewi. 2012. Penerapan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Word Square untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PPKn Siwa di Kelas IV SD Negeri 040515 Tiga Jumpa Kecamatan Barus Jahe Tahun Ajaran 2011/2012. Tesis. Medan: Pascasarjana Unimed.
Anjelina, Dewi. 2014. Penerapan Model Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Va SDN No. 101731 kampung Lalang. Tesis. Medan: Pascasarjana Unimed.
Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Efendi, J. 2014. Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui
Problem Posing Pada SIswa Kelas VI SD Negeri No. 105321. Jurnal Tematik. Vol. 001, No. 13, Medan : Program Studi Pendidikan PAscasarjana UNIMED.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara. Rusyan, Tabrani. 2008. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Samsuri. 2009. Pembaharuan Pendidikan Kewarganagaraan Dalam Politik PEndidikan di Indonesia Pasca 1998. ( online )
61
________, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Setiawan, Deny. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Kwarganegaraan Dan Implikasinya Terhadap Pembangunan Kepribadian Karakter Bangsa. Unimed. Medan.
Sudjana. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Edisi VI, Bandung : Tarsito.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sofia, Darinda. 2012. Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT SDN 200111 Padang Sidempuan. Tesis. Medan: Pascasarjana Unimed.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Grafindo.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kloang Klede.
Winataputra. 2009. Materi dan Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Winansih, Varia. 2009. Psikologi Pendidikan. Medan: La Tansa Press. Winkel, W. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Gramedia.