• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 BINJAI T. P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 BINJAI T. P. 2014/2015."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 BINJAI T. P. 2014/2015

Dina Aslamiyah (NIM 4113131015)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model Problem Based eearning (PBL) dengan media Animasi lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional dengan media Animasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Binjai yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 dari 3 kelas yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 23 soal yang sudah valid dengan nilai reliabelitas sebesar 0,903. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model PBL dengan media animasi dan kelas kontrol diberi perlakuan secara konvensional dengan media animasi. Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 45,07 dan post-test sebesar 90,58 dengan persentase peningkatan hasil belajar sebesar 84%. Sedangkan nilai rata-rata pre-test untuk kelas kontrol sebesar 48,98 dan post-test sebesar 78,26 dengan persentase peningkatan hasil belajar sebesar 58%. Data hasil kelompok sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t pihak kanan diperoleh thitung = 12,87 dan ttabel = 1,671, sehingga thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model Problem Based eearning (PBL) dengan media Animasi secara signifikan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional dengan media Animasi.

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmasirrahim, Alhamdulillahirabbil ‘Alamis puji das syukur pesulis ucapkas kepada Allah Subhasahu Wa Ta’ala, atas berkat das rahmat-Nya, pesulis dapat mesyelesaikas skripsi isi desgas baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Problem Based eearning (PBL) dengan Media Animasi terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Materi Sistem Koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Binjai T. P. 2014/2015”, disusus ustuk memperoleh gelar Sarjasa Pesdidikas Kimia, Fakultas Matematika Das Ilmu Pesgetahuas Alam Usiversitas Negeri Medas.

Pada kesempatas isi pesulis mesgucapkas terima kasih kepada Dra. Nurmalis, M.Si., sebagai doses pembimbisg skripsi (PS) yasg telah basyak memberikas bimbisgas das saras-saras kepada pesulis sejak awal peselitias sampai desgas selesaisya pesulisas skripsi isi. Ucapas terima kasih juga disampaikas kepada Ibu Prof. Dr. Retso Dwi Suyasti, M.Si., Bapak Drs. Eddyasto, Ph.D., das Ibu Jusifa Layla Sihombisg, S.Si., M.Sc., sebagai doses pesguji yasg telah memberikas masukas das saras-saras mulai dari peselitias sampai desgas selesaisya skripsi isi. Lebih lasjut ucapas terima kasih disampaikas kepada Bapak Alm. Prof. Dr. Suharta, M.Si. selaku doses pembimbisg akademik (PA), das Bapak Agus Kembares, S.Si., M.Si. yasg telah bersedia mesjadi doses pembimbisg akademik (PA) mesggastikas doses sebelumsya. Tak luput ucapas terimakasih juga di sampaikas kepada seluruh Bapak das Ibu Doses beserta Staf Pegawai Jurusas Kimia FMIPA UNIMED yasg sudah membastu pesulis. Ucapas terima kasih juga disampaikas kepada guru-guru sekolah yasg telah mesdidik pesulis sehisgga pesulis dapat memperoleh gelar Sarjasa. Ucapas terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia das Siswa/i kelas XI SMA Negeri 6 Bisjai yasg telah basyak membastu pesulis selama proses peselitias berlasgsusg.

(4)

v

Dika, Om Sutris, basg Fasi serta pihak keluarga laissya yasg telah memberikas dukusgas/ motivasi das semasgat yasg luar biasa.

Terima kasih juga pesulis sampaikas kepada temas seperjuasgas, Imul, Dwi, Uti, April, Fisa, Juli, Isu, Corry, Fitri, Cici das seluruh mahasiswa Kimia Reguler A 2011 yasg selalu memberikas dukusgas das motivasi dalam pesyelesaias skripsi isi.

Pesulis telah berupaya semaksimal musgkis dalam pesyelesaias skripsi isi, samus pesulis mesyadari masih basyak kelemahas baik dari segi isi maupus tata bahasa, ustuk itu pesulis mesgharapkas saras das kritik yasg bersifat membasgus dari pembaca demi kesempursaas skripsi pesulis isi. Kirasya isi skripsi pesulis isi bermasfaat bagi kita semua dalam memperkaya khasasah ilmu pesdidikas saiss.

Medas, Jusi 2015 Pesulis

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

TAT I: PENDAHILIAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 5

TAT II: TINJAIAN PISTAKA 7

2.1. Belajar 7

2.2. Hasil Belajar 7

2.3. Model Pembelajaran 8

2.4. Model Problem Based eearning (PBL) 9

2.4.1. Pengertian Model PBL 9

2.4.2. Karakteristik Model PBe 10

2.4.3. Tujuan Model PBL 11

2.4.4. Sintaks Model PBL 11

2.4.5. Manfaat Model PBL 12

2.4.6. Kelebihan dan Kekurangan PBL 13

2.5. Media Pembelajaran 14

2.5.1. Pengertian Media Pembelajaran 14

2.5.2. Kegunaan Media Pendidikan 15

2.6. Media Animasi 16

2.6.1. Pengertian Animasi 16

2.6.2. Manfaat Media Animasi 16

2.6.3. Kelebihan dan Kekurangan Media Animasi 17

2.7. Materi Sistem Koloid 18

(6)

vii

2.7.2. Sistem Koloid 19

2.7.3. Sifat Koloid 20

2.7.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 25

2.7.5. Pembuatan Koloid 26

2.7.6. Peranan Koloid 28

2.8. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian 29

TAT III: METODE PENELITIAN P1

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Kelas 31

3.3. Rancangan dan Variabel Penelitian 31

3.4. Instrumen Penelitian 33

3.5. Teknik Pengumpulan Data 36

3.5.1. Persiapan Penelitian 36

3.5.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 36

TAT IV: HASIL DAN PEMTAHASAN 41

4.1. Hasil Penelitian 41

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 41

4.1.2. Data Hasil Penelitian 42

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 43

4.2.1. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test 44 4.2.2. Uji Homogenitas Pre-test dan Post-test 44 4.3. Analisis Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 45

4.3.1. Normalitas Data Gain 45

4.3.2. Homogenitas Data Gain 46

4.3.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 46

4.4. Pengujian Hipotesis 48

4.5. Pembahasan 48

TAT V: KESIMPILAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. : Sintaks PBL 12

Tabel 2.2. : Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid, dan

Larutan 18

Tabel 2.3. : Beberapa Jenis Koloid 19

Tabel 2.4. : Perbandingan Sifat Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob 26

Tabel 3.1. : Desain Penelitian 32

Tabel 3.2. : Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas 39 Tabel 4.1. : Hasil Perolehan Rata-Rata Pre-test Dan Post-test 43 Tabel 4.2. : Uji Normalitas Data Pre-test Dan Post-test 44 Tabel 4.3. : Uji Homogenitas Data Pre-test Dan Post-test 45

Tabel 4.4. : Uji Normalitas Data Gain 45

Tabel 4.5. : Uji Homogenitas Data Gain 46

Tabel 4.6. : Persen Peningkatan Hasil Belajar 47

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. : Efek Tyndall 20

Gambar 2.2. : Gerak Brown 21

Gambar 2.3. : (a) Koloid Fe(OH)3 yang Mengadsorbsi Ion H+ dan 22 (b) Koloid As2S3 yang Mengadsorbsi Ion S

2-Gambar 2.4. : Pesawat Cottrel 22

Gambar 2.5. : Proses Cuci Darah 25

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran 57

Lampiran 2 : Rencana pelaksanaan Pembelajaran 60

Lampiran 3 : Lembar Analisis 95

Lampiran 4 : Media Animasi yang Digunakan 112 Lampiran 5 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Sebelum Validasi 116

Lampiran 6 : Soal Sebelum Validasi 128

Lampiran 7 : Kunci Jawaban Soal Sebelum Validasi 136 Lampiran 8 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Setelah Validasi 137

Lampiran 9 : Soal Setelah Validasi 145

Lampiran 10 : Kunci Jawaban Soal Setelah Validasi 150

Lampiran 11 : Perhitungan Validitas Tes 151

Lampiran 12 : Tabel Validitas Tes 154

Lampiran 13 : Perhitungan Reliabilitas Tes 155

Lampiran 14 : Tabel Reliabilitas Tes 156

Lampiran 15 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 157

Lampiran 16 : Tabel Tingkat Kesukaran 159

Lampiran 17 : Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Penelitian 160

Lampiran 18 : Tabel Daya Beda 162

Lampiran 19 : Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes 163 Lampiran 20 : Tabulasi Nilai Hasil Belajar 165 Lampiran 21 : Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa 167 Lampiran 22 : Uji Normalitas Data Hasil Belajar 169 Lampiran 23 : Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 173 Lampiran 24 : Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 175

Lampiran 25 : Uji Normalitas Data Gain 178

Lampiran 26 : Uji Homogenitas Data Gain 180

Lampiran 27 : Pengujian Hipotesis 181

(10)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2010, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Amir, M. T., 2010, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Kencana, Jakarta

Astuti, L. S., 2011, Peningkatan Hasil Belajar Konsep Kesetimbangan Kimia Melalui Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning), Skripsi, FITK, Universitas Isalm Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

Dewi, R. S., dkk., 2013, Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa dengan Problem Based Learning pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 1: 15-20

Darma, S., dkk., 2015, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup dengan Menggunakan Media Video Animasi di SMP Negeri, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran UNTAN Vol. 4 No. 1: 1-13

Dimyanti, dan Mudjiono , 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Furoidah, M. F., 2009, Pengaruh Penggunaan Media Animasi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang, Skripsi, Universitas Negeri Malang, Malang

Istarani, 2012, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

L.G, Noferi, 2013, Perbandingan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Menggunakan Multimedia Video Animasi dengan Media Gambar Charta pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Binjai T.P.2012/2013, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan

Nurani, Y., dkk., 2003, Strategi Pembelajaran, Universitas Terbuka, Jakarta

(11)

55

Pratiwi, Y., dkk., 2014, Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/ 2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Vol. 3 No. 3: 2337-9995.

Purwanto, 2011, Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Rusman, 2012, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta.

Sagala, S., 2012, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung.

Sanjaya, W., 2008, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Silitonga, P. M., 2011, Statistik, Universitas Negeri Medan, Medan.

Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudarmo, U., 2007, Kimia untuk SMA Kelas 2, Phibeta, Jakarta.

Sunaryan, Y., 2012, Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini, CV Yrama Widya, Bandung.

Suprijono, 2012, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suyanti, R. D., 2006, Strategi Pembelajaran Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan.

Syah, M., 2009, Psikologi Belajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.

(12)

56

Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Vol. 3 No. 3: 2337-9995.

(13)

1

BABBIB PENDAHULUANB

1.1. LatarBBelakangBMasalahB

Pada dasarnya ilmu kimia merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang memegang peranan penting terhadap perkembangan dan kemajuan teknologi. Bidang studi ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bahan makanan, minuman, pakaian bahkan industri. Melihat begitu pentingnya ilmu kimia dalam kehidupan manusia dan teknologi, para siswa perlu dibekali pengetahuan dan kemampuan kimia, agar mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang saat ini menjadi prioritas pembangunan.

Namun disisi lain, ilmu kimia dapat dikategorikan ke dalam ilmu pengetahuan yang kompleks sehingga tidak jarang para siswa mengalami kesulitan saat mempelajarinya. Dalam mempelajari kimia, siswa memerlukan pengetahuan yang mendalam untuk memahami konsep-konsep yang ada di dalam pelajaran kimia. Siswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam berhitung tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menguasai konsep yang bersifat abstrak. Sifat keabstrakan inilah yang menjadi penyebab kesulitan siswa untuk memahami pelajaran kimia yang pada akhirnya mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Salah satu konsep yang dipelajari pada mata pelajaran kimia di kelas XI adalah sistem koloid. Dalam mempelajari sistem koloid, diperlukan kegiatan yang dapat membangun pengetahuan siswa bukan hanya sekedar hafalan semata. Siswa harus secara pribadi melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan proses mentalnya seperti mengadakan pengamatan, melakukan percobaan, bersimulasi, dan memecahkan masalah terkait dengan materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian kualitas tenaga pendidik akan sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan yang dikelolanya terutama dalam mengajarkan siswa.

(14)

2

XI mengenai minatnya terhadap pelajaran kimia. Diantara sebagian siswa berpendapat bahwa kimia merupakan pelajaran yang kurang diminati serta merupakan pelajaran yang sulit, karena siswa hanya mengandalkan hafalan rumus dan konsep saja. Selain itu peneliti juga menemukan bahwa laboratorium kurang difungsikan untuk kegiatan pembelajaran karena kegiatan pembelajaran hanya terbatas pada mencatat, latihan dan hafalan saja. Dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang diterapkan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Menurut Sanjaya (2008), pembelajaran konvensional sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Selain itu, pembelajaran konvensional juga kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun minat, kemampuan berpikir serta sikap ilmiahnya.

Dari permasalahan yang ada, model pembelajaran Problem Based eearning (PBL) dapat menjadi salah satu alternatif dari sekian banyak model pembelajaran inovativ yang diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Astuti (2011) mengemukakan bahwa, dalam pembelajaran berbasis masalah (PBL), pembelajaran didasarkan pada struktur masalah yang nyata dengan kehidupan sehari-hari dan berkaitan dengan konsep-konsep kimia yang akan dibelajarkan. Semua informasi akan mereka kumpulkan melalui penelaahan materi ajar, eksperimen, ataupun melalui diskusi dengan temannya, untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan cara ini, siswa dapat mengetahui mengapa mereka belajar dan dapat memahami setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar berlangsung. Selain itu, agar pembelajaran terlihat lebih menarik peneliti

menggunakan media Animasi pada proses belajar. Media Animasi dapat

menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Dengan demikian, media Animasi dapat membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

(15)

3

kimia pokok bahasan sistem koloid di SMA N 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem koloid sebesar 90,63%. Hasil penelitian lainnya dengan judul pelaksanaan model pembelajaran Problem Based eearning (PBL) pada materi redoks kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014, menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan persentase peserta didik yang mencapai KKM pada materi redoks sebesar 81,25% (Pratiwi, 2014). Penelitian lain dilakukan oleh Wasonowati (2014), dengan hasil penelitiannya mengenai penerapan model Problem Based eearning (PBL) pada pembelajaran hukum-hukum dasar kimia ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014, menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dengan persentase peningkatan berturut-turut adalah 78%; 81,24% dan 78,13%.

Lebih lanjut penelitian mengenai media Animasi yang dilakukan oleh Widya (2012), dengan judul penelitian perbandingan penggunaan media video dan animasi terhadap hasil belajar dan minimalisasi miskonsepsi siswa tentang kultur jaringan di SMA Negeri 1 Lubukpakam, hasil penelitian yang diperoleh menyatakan bahwa media animasi dapat menurunkan miskonsepsi siswa terhadap materi yang diajarkan dengan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi sebesar 29%. Berikutnya, hasil penelitan perbandingan hasil belajar dan aktivitas siswa menggunakan multimedia video animasi dengan media gambar charta pada materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Binjai t.p. 2012/2013, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan multimedia video animasi mengalami peningkatan hasil belajar dengan rata-rata sebesar 76,86% (Noferi, 2013).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

peneltian dengan judul: “PengaruhB ModelB Problem Based eearning (PBL)B

(16)

4

1.2. RuangBLingkupB

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah model Problem Based eearning (PBL) dengan media Animasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Binjai t. p. 2014/2015.B

1.3. RumusanBMasalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model Problem Based

eearning (PBL) dengan media Animasi lebih tinggi secara signifikan dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional dengan media Animasi?

2. Berapa persen (%) kah gain ternormalisasi siswa pada materi sistem koloid yang dibelajarkan melalui model Problem Based eearning (PBL) dengan media Animasi?

1.4. BatasanBMasalahB

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini menggunakan model Problem Based eearning (PBL) dengan

media Animasi.

2. Materi yang diberikan pada penelitian ini adalah sistem koloid. 3. Hasil penelitian yang diukur adalah data hasil belajar siswa.

4. Subjek penelitian adalah siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Binjai t. p.

2014/2015.

1.5. TujuanBPenelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model

Problem Based eearning (PBL) dengan media Animasi lebih tinggi

(17)

5

2. Mengetahui berapa persen (%) kah gain ternormalisasi siswa pada materi sistem koloid yang dibelajarkan melalui model Problem Based eearning (PBL) dengan media Animasi.

1.6. ManfaatBPenelitian

1. Bagi Guru

Pertimbangan bagi para guru dalam memilih model dan media pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar kimia.

2. Bagi Siswa

Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi ajar yang diberikan guru.

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensi sebagai calon guru.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7. DefinisiBOperasionalB

1. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Dimyanti, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi hasil belajar adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa pada tes akhir penelitian.

2. Skor gain ternormalisasi adalah perbandingan dari skor gain aktual dan skor gain maksimal. Skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa (Muflihah, 2008).

3. Problem Based eearning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran yang

berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya (Istarani, 2012).

Adapun sintaks Problem Based eearning (PBL) menurut Trianto (2011) adalah sebagai berikut:

Tahapan Guru

Tahap 1: Orientasi siswa pada

(18)

6

dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap 2: Mengorganisasi siswa

untuk belajarB Guru membantu mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Tahap 3: Membimbing penyelidikan

individual maupun kelompokB Guru mendorong untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Tahap 4: Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya B Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu siswa berbagi tugas dengan temannya.

Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalahB

Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses pemecahan masalah yang digunakan

4. Media Animasi pembelajaran merupakan media yang berisi kumpulan

(19)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)DENGAN

MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 BINJAI T. P. 2014/2015

Oleh :

Dina Aslamiyah NIM 4113131015

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(20)

52

BABBV

KESIMPULANBDANBSARANB

B

5.1. KesimpulanB

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Rataan nilai hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen setelah

diberikan pembelajaran menggunakan Problem Based eearning (PBL)

dengan media animasi adalah sebesar 90,58 + 5,36.

2. Rataan nilai hasil belajar kimia siswa kelas kontrol setelah diberikan

pembelajaran secara konvensional dengan media animasi adalah

sebesar 78,26 + 5,59.

3. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model Problem Based

eearning (PBL) dengan media animasi secara signifikan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional dengan media animasi.

4. Persen peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 6

Binjai pada materi sistem koloid yang dibelajarkan menggunakan

Problem Based eearning dengan media animasi sebesar 84% sedangkan yang dibelajarkan secara konvensional dengan media animasi sebesar 58%.

5.2. SaranB

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based eearning (PBL) sebagai salah satu alternativ pembelajaran karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar kimia khususnya pada materi sistem koloid.

2. Pihak sekolah hendaknya turut mendukung pengembangan model

(21)

53

seperti peralatan laboratorium dan alat peraga lainnya sehingga membantu siswa dalam melakukan proses belajar terutama materi yang

mengharuskan siswa untuk melakukan praktikum.B

Gambar

Gambar 2.1. : Efek Tyndall
gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan

Referensi

Dokumen terkait

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

metode mengajar yang dapat diterima dengan mudah oleh siswa” (Uzer

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG KOMUNIKASI SISWA DAN KREATIFITAS GURU, KELAS XI IPS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 WONOSARI

Prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI SMA. Negeri 1 Ceper Klaten dapat dilihat dari nilai raport yang

Polimer biodegradabel seperti kopolimer poli(asam laktat)-poli(asam glikolat) (PLGA) biasanya dibuat melalui kopolimerisasi pembukaan cincin D,L-laktida dan glikolida

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing penulis dalam penulisan proposal dan telah memberi motivasi.. Suminah M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang