i
DISUSUN OLEH : UTAMI NINGSIH 2030.9100.2017
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
ii Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
DISUSUN OLEH : UTAMI NINGSIH 2030.9100.2017
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
iii Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
DISUSUN OLEH : UTAMI NINGSIH 2030.9100.2017
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT
NIP. 197105222006041002
Pembimbing I Pembimbing II
HERLINO NANANG, MT
NIP. 197312092005011002
Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT
iv
dan Harmonika)’’ yang ditulis oleh Utami Ningsih, NIM 2030.9100.2017 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 01 Agustus 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.
Menyetujui,
Mengetahui,
Penguji I Penguji II
Imam M. Shofi, MT
NIP. 197202052008011010
Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT
NIP. 197105222006041002
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 196801172001121001
Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT
NIP. 197105222006041002 Arini, M. Eng
v
KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 01 Agustus 2011
Utami Ningsih
vi
Dengan berkembangnya teknologi selular pada era modern seperti sekarang ini, setiap orang menginginkan pelayanan yang terbaik dan juga cepat. Mereka tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang lain. Seperti halnya dalam melakukan pemesanan barang, mereka selalu mengeluh pada saat akan melakukan pemesanan. Oleh karena itu, untuk mengurangi permasalahan yang ada, maka dibuatkan suatu aplikasi yang berbasis SMS dalam pemesanan barang. Salah satu cara agar tujuan itu tercapai adalah dengan mempergunakan teknologi yang berasal dari handphone yaitu berupa SMS (Short Message Service ). SMS merupakan salah satu aplikasi yang telah banyak digunakan masyarakat pengguna Handphone. Hal ini disebabkan karena SMS mudah digunakan, proses cepat, biaya relative murah dan dapat dilakukan kapan saja tanpa mengenal batas waktu. SMS pemesanan barang adalah suatu layanan pemesanan untuk perusahaan-perusahaan. Dengan makin berkembangya suatu perusahaan, maka dibutuhkan suatu improvement dalam pelayanan kepada pelanggan, dengan menggunakan teknik SMS, para pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan. Para pelanggan hanya mengirimkan SMS dengan format tertentu ke serveryang secara otomatis akan direplyoleh server tersebut tentang informasi yang diinginkan oleh pengirim sesuai dengan kode-kode yang diterima server.Sehingga dengan perkembangan aplikasi ini dapat memudahkan pelanggan untuk dapat memesan barang dengan seefisien mungkin. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini di buat sistem pemesanan barang dengan menggunakan metode rapid application development (RAD) yang dikemukakan oleh kendall (2003), hasil dari sistem pemesanan barang yang di buat ini sangat membantu CV surya indah dalam pemberian informasi dan memasarkan folding gate dan harmonika kepada pelanggan, dan dalam pengaplikasiannya dapat berjalan dengan baik.
vii
juga telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang setia dijalannya, sebagai rahmatan lil al’amin yang telah membawa umat manusia kepada kehidupan yang selalu mendapat sinar illahi.
Dengan mengucap rasa syukur yang dalam, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi yang diberi judul: “Sistem Pemesanan Barang Dengan SMS Gateway dan Aplikasi Mobile” (studi kasus CV Surya Indah Folding Gate dan Harmonika) sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar strata 1 (S1) pada program studi Teknik Informatika Universitas Islam Negri Sayarif Hidayatullah Jakarta.
Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan skripsi ini, hanya Allah SWT, yang dapat memberikan balasan yang setimpal. Penulis hanya dapat menyampaikan rasa terima kasih secara khusus yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
2. Bapak Yusuf Durrachman,M.Sc, M.IT, selaku Ketua Program Studi Teknik informatika Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi dan ibu Viva Arifin, MMSI, selaku sekretaris Program Studi Teknik Informasi yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis.
viii
telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis menyelesaikan studi di Teknik Informasi.
6. Seluruh staff jurusan TI/SI dan staff Akademik FST yang telah membantu penulis dalam masa perkuliahan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan, oleh karenanya tentulah laporan Skripsi ini terdapat kekurangannya. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Akhir kata dengan kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan yang terdapat dalam laporan Skripsi ini. Semoga penyusunan laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, 01 Agustus 2011
ix
baik berupa dukungan moril maupun materiil, di antaranya :
1. Keluarga besar Suyitno dan Sugianti yaitu kedua orang tua, yang tak henti-hentinya memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil bagi penulis dalam menjalani hidup ini.
2. Suamiku dan anakku tercinta yaitu Taufik Ismail dan Alif Pratama Alghifari yang tak henti – hentinya memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil dan dengan sabar telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
3. Teman-teman dari Prodi Teknik Informatika angkatan 2003 dan 2004, Diastomo, Suyanti, Mizan, Ratna, Ardo, Ita, Lebe, Cakung, dan Bajuri telah melewatkan waktu bersama selama masa kuliah.
4. Sahabatku Ika Septia Ningsih, Nugi, Dina, Bu Beti, dan anak Basis kereta yang telah memberikan dukungan moril selama penulis menyelesaikan skripsi.
Dan kepada Seluruh pihak dan teman-teman penulis yang lain yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah memberi dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Jakarta, 01 Agustus 2011
x
Halaman Judul ... ii
Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii
Lembar Pengesahan Ujian ... iv
Lembar Pernyataan ... v
Abstrak ... vi
Kata Pengantar ... vii
Lembar Persembahan ... ix
Daftar Isi ………... x
Daftar Gambar ……….. xxi
DAFTAR GAMBAR ... xxi
DAFTAR TABEL……… ... xxiv
DAFTAR SIMBOL ... xxvii
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 3
xi
1.6 Metode Penelitian ... 5
1.6.1 Metode Pengumpulan Data... 5
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem... 6
1.7 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Konsep Dasar Sistem ..………...……….. 9
2.1.1 Pengertian Sistem…………... 9
2.2 Perancangan Sistem……...……….. 11
2.3 Short Message Service (SMS)………..……… 13
2.3.1 Sejarah Singkat SMS…………... 13
2.3.2 Karakteristik SMS…………...… 15
2.3.3 keuntungan SMS…………... … 15
2.3.4 Cara Kerja SMS…………... 16
2.3.5 Proses Pengolahan SMS…………... 17
2.3.5.1 AT COMMAND………….…... 17
xii
2.3.5.5 AT+CMGF….….…….…... 21
2.3.6 PDU (Protocol Data Unit) ……… 21
2.3.6.1 PDU Penerimaan (SMS-Deliver) ...……….. 22
2.3.6.2 .SCA (Service Center Address)……….…. 24
2.3.6.3. Tipe PDU (PDU Type) ……….…… 25
2.3.6.4. OA (Originating Address) ……… 26
2.3.6.5. PID (Protocol Identifier) ………. 27
2.3.6.6. DCS (Data Coding Scheme) ……… 27
2.3.6.7. SCTS (Service Center Time Stamp) ………. 28
2.3.6.8. UDL (User Data Length) ……… 29
2.3.6.9. UD (UserData) ……… 29
2.4. SMS Geteway ……….. 32
2.4,1. Teknologi GSM ……….. 33
2.4.2 Modem GSM ……….. 35
2.5. RAD (Rapid Aplication Development) ………. 35
2.6. Pengertian Java ………... 37
2.6.1. Java 2 Enterprise Edition ( J2EE ) ……….. 39
2.6.2. Java 2 Standard Edition (J2SE) ……… 40
xiii
2.7.3. Multi Threading ………. 44
2.8 Database SQL Server Versi 4.0.20 ……... 46
2.8.1. Data Definition Language(DDL) ………. 48
2.8.2. Data Manipulation Language(DML) ……… 49
2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 50
2.9.1. Java Wirelees Toolkit 2.5.2for CLCD ……….. 50
2.9.2. Java Communication Port (Java COMM API) V 2.0 …………. 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 52
3.1 Metode Pengumpulan Data ... 52
3.1.1 . Studi Lapangan …... 52
3.1.2. Studi Pustaka... 53
3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 53
3.2.1 Tahap Pengembangan Sistem………. 53
BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM ... 56
4.1 tahapan Pengembangan Sistem ……….. 56
xiv
The Existing System)... 57
4.1.1.3. Mendefinisikan kembali masalah yang ada (Redefine The Problem) ... 59
4.1.2. Usulan Pemecahan Masalah ... 60
4.2. Desain Sistem ………... 60
4.2.1. Analisis Kebutuhan Sistem ... 60
4.2.2 Analisis Input ... 61
4.2.3. Analisis Output ... 61
4.2.4. Lingkungan Pengembangan Program ... 62
4.3. Perancangan Sistem ... 63
4.3.1 Use Case Diagram ………... 85
4.3.1.1. Admin ... 65
4.3.1.2. Member ... 66
4.3.2. Analisis Use Case ... 66
4.3.2.1. Login ... 66
4.3.2.2. Input/Update Data Member... ... 67
4.3.2.3. Input/Update Data Barang ... 67
xv
4.5.1. Struktur Data Class ………. 72
4.5.1.1. Tabel Utama ………... 72
4.5.1.2. Tabel Pendukung …………... 75
4.6. Sequence Diagram ... 77
4.7. Deployment Diagram ... 80
4.8. Integrasi Report ... 81
4.9. Perancangan Antarmuka ... 83
4.9.1. Rancangan Layar Aplikasi Server ………. 83
4.9.2. Rancangan Layar Form Login ……..………. 84
4.9.3. Rancangan Layar Form Menu Utama ………. 84
4.9.4. Rancangan Layar Form Master user –padasubmenu Entry User 85
4.9.5. Rancangan Layar Form Entry User ID – Pada Form Master User 86
4.9.6. Rancangan Layar Form Ubah User ID – Pada Form Master User 87
4.9.7. Rancangan Layar Form MasterPelanggan – padasubmenu Entry Pelanggan ... 88
xvi
Submenu Entry Barang ... 91
4.9.11.Rancangan Layar Form Entry Barang – Pada Form Master Barang ... 92
4.9.12. Rancangan Layar Form Ubah Barang – Pada Form Master Barang... 93
4.9.13. Rancangan Layar Form Master Spesifikasi – pada submenu Entry Spesifikasi ... 94
4.9.14. Rancangan Layar Form Entry Spesifikasi – Pada Form Master Spesifikasi………. 95
4.9.15. Rancangan Layar Form Ubah Spesifikasi – Pada Form Master Spesifikasi ………. 96
4.9.16. Rancangan Layar Form MasterPesanan– padasubmenu Entry Pesan... 97
4.9.17. Rancangan Layar Form Data Pesanan – padasubmenu Entry Pesanan ... 99
4.9.18. Rancangan Layar Form Server– padasubmenu Server... 100
4.10. Rancangan Layar Aplikasi Client ... 104
4.10.1. Rancangan Layar Main Menu ... 105
4.10.2. Rancangan Layar Menu Registrasi ... 105
4.10.3. Rancangan Layar Menu Cek Harga Barang ... 106
xvii
4.10.8. Rancangan Layar Menu Ubah Alamat ... 109
4.10.9. Rancangan Layar Menu Ubah Tanggal Kirim ... 110
4.10.10. Rancangan Layar Menu Batal ... 111
4.10.11. Rancangan Layar Menu Batal pesanan ... 111
4.10.12. Rancangan Layar Menu Batal Barang ... 112
4.10.13. Rancangan Layar Menu Cek Status Kirim ... 112
4.10.14. Rancangan Layar Menu Konfirmasi ... 113
4.10.15. Rancangan Layar Menu Set NO Server... 114
4.10.16. Rancangan Layar Menu Info ... 115
4.10.17. Rancangan Layar Menu Info Register ... 115
4.10.18. Rancangan Layar Menu Info Cek Harga Barang ... 116
4.10.19. Rancangan Layar Menu Info Pesan ... 117
4.10.20. Rancangan Layar Menu Info Tambah Pesanan ... 117
4.10.21. Rancangan Layar Menu Info Ubah Pesanan ... 118
4.10.22. Rancangan Layar Menu Info Batal Pesanan ... 119
4.10.23. Rancangan Layar Menu Info Cek Status Kirim ... 119
4.10.24. Rancangan Layar Menu Info Batal Konfirmasi ... 120
4.10.25. Rancangan Layar Menu Info Set No Server ... 121
4.10.26. Rancangan Layar Menu Info Unregistrasi ... 121
4.11. Flowchart dan Algoritma ... 122
xviii
4.11.2.1. Entry barang ... 128
4.11.2.2. Master Spesifik ... 130
4.11.2.3. Algoritma Entry pesan ... 132
4.11.2.4. Algoritma Master User ... 137
4.11.2.5. Algoritma Data Pesanan ... 139
4.11.2.6. Algoritma Server ... 140
4.11.3.Flowchartdan Algoritma aplikasi pada Client ………. 144
4.11.3.1. FlowchartMenu Utama ……… 144
4.11.3.2. AlgoritmaRegistrasi ………. 145
4.11.3.3. Algoritma Cek Harga Barang ……… 146
4.11.3.4. Algoritma Pesan ………. 147
4.11.3.5. Algoritma Tambah Pesanan ………... 149
4.11.3.6. Algoritma Menu Ubah Pesanan ……… 151
4.11.3.7. Algoritma Menu Batal Pesanan ……… 155
4.11.3.8. Algoritma Cek Status Kirim ……….. 157
4.11.3.9. Algoritma Konfirmasi ……… 158
4.11.3.10. AlgoritmaSetNo Server ……….. 159
4.11.3.11. Algoritma Info ………... 160
4.11.3.12. Algoritma Kirim SMS ke nomer server ………… 164
xix
4.11.4.5. Algoritma Proses PDU Kirim SMS ………. 167
4.11.4.6. Algoritma Proses Konversi Dari 7 Bit Ke 8 Bit ... 169
4.12. Pengujian Sistem ... 169
4.12.1. Blackbox (Pengujian Sistem) ………... 170
4.12.2. Pengujian User ………. 172
4.13. Implementation Fase ... 173
4.13.1. Implementasi Pada Aplikasi Server………... 174
4.13.2. Implementasi Pada Aplikasi Client ... 175
4.13.2.1. Kebutuhan Sistem ……… 175
4.13.3. Aplikasi server ……… 175
4.13.4. Aplikasi client ……….. 176
4.13.5. Format SMS dalam program ………. 177
4.13.6. Hasil pengujian SMS ……… 180
4.14. Evaluasi Program ………. 192
4.14.1. Kelebihan Program ………. 193
4.14.1.1. Pada Aplikasi SMS Gateway Server ……….. 193
4.14.1.2. Pada Aplikasi Mobile Client ……….. 193
xx
5.1 Kesimpulan ... 195
5.2 Saran ... 196
DAFTAR PUSTAKA ... 197
Lampiran I Spesifikasi Telepon Selular NewLook Dalam Iklan ... I-1
Lampiran II Hasil Tampilan ... II-1
xxi
Gambar 2.3 : Metode Pengembangan Sistem RAD (Kendall : 2011, 161)... 36
Gambar 2.4 : RAD ... 37
Gambar 2.5 : Keterhubungan antara J2ME dan J2SE ... 41
Gambar 2.6 : Tampilan Jcreator 3.5 LE untuk pengetikan listing program ... 46
Gambar 2.7 : Tampilan Wirelees Toolkit ... 50
Gambar 3.1 : Metode Pengembangan Sistem RAD...51
Gambar 4.1 : Use Case Diagram Sistem ... 65
Gambar 4.2 : Activity Diagram Pesanan Pelanggan ... 70
Gambar 4.3 : Sequence Diagram Admin ... 78
Gambar 4.4 : Sequence Diagram Pelanggan ... 79
Gambar 4.5 : Sequence Diagram Pesanan Pelanggan ... 80
Gambar 4.6 : Deployment Diagram...81
Gambar 4.7 : Rancangan Layar Form login...84
Gambar 4.8 : Rancangan Layar Form Menu Utama...85
Gambar 4.9 : Rancangan Layar Form Mater user...…..………..…………86
Gambar 4.10: Rancangan Layar Layar Form Tambah User...……….87
Gambar 4.11 : Rancangan Layar Form Ubah Master User...88
Gambar 4.12 : Rancangan Layar Form Master Pelanggan……….………..89
Gambar 4.13 : Rancangan Layar Form Entry Pelanggan...90
Gambar 4.14 : Rancangan Layar Form Ubah Pelanggan...91
Gambar 4.15 : Rancangan Layar Form Master Barang………...92
Gambar 4.16 : Rancangan Layar Form Tambah Data Barang ... 93
Gambar 4.17 : Rancangan Layar Form Ubah Data Barang ... 94
Gambar 4.18 : Rancangan Layar Form Master Spesifikasi ... 95
Gambar 4.19 : Rancangan Layar Tambah Dafar Spesifikasi – Pada form Master Spesifikas ... 96
Gambar 4.20 : Rancangan Layar Form Data Ubah Daftar Spesifikasi – Pada Form Master Spesifikasi... 97
Gambar 4.21 : Rancangan Layar Form Master Pesanan – Tab Master Pesanan ... 98
Gambar 4.22 : Rancangan Layar Form Master Pesanan – Tab isi Pesanan ... 98
Gambar 4.23 : Rancangan Layar Form Data Pesanan – Tab Tabel Pesanan ... 99
Gambar 4.24 : Rancangan Layar Form Data Pesanan – Tab Detil Pesanan ... 100
xxii
Gambar 4.31 : Rancangan Layar From Cek Harga Barang ... 106
Gambar 4.32 : Rancangan Layar From Pesanan... 107
Gambar 4.33 : Rancangan Layar From Tambah Pesanan ... 108
Gambar 4.34 : Rancangan Layar From Ubah Pesanan ... 108
Gambar 4.35 : Rancangan Layar From Ubah Pesanan ... 109
Gambar 4.36 : Rancangan Layar From Ubah Alamat ... 110
Gambar 4.37 : Rancangan Layar From Ubah Tanggal Kirim... 110
Gambar 4.38 : Rancangan Layar Menu Batal ... 111
Gambar 4.39 : Rancangan Layar From Batal Pesanan... 111
Gambar 4.40 : Rancangan Layar From Batal Barang ... 112
Gambar 4.41 : Rancangan Layar Form Cek Pesanan ... 113
Gambar 4.42 : Rancangan Layar Form Konfirmasi... 114
Gambar 4.43 : Rancangan Layar Form Set No Server ... 114
Gambar 4.44 : Rancangan Layar Form Info... 115
Gambar 4.45 : Rancangan Layar Form Info Registrasi ... 116
Gambar 4.46 : Rancangan Layar Form Info Cek Harga Barang ... 116
Gambar 4.47 : Rancangan Layar Form Info Pesan ... 117
Gambar 4.48 : Rancangan Layar Form Info Tambah Pesanan ... 118
Gambar 4.49 : Rancangan Layar Form Info Ubah Pesanan... 118
Gambar 4.50 : Rancangan Layar Form Info Batal Pesanan ... 119
Gambar 4.51 : Rancangan Layar Form Info Cek Pesanan... 120
Gambar 4.52 : Rancangan Layar Form Info Konfirmasi ... 120
Gambar 4.53 : Rancangan Layar Form Info Set No Server ... 121
Gambar 4.54 : Rancangan Layar Form Info Unregistrasi ... 122
Gambar 4.55 : Flowchart Proses Awal ... 123
Gambar 4.56 : Flowchart Tampilan Menu Utama ... 125
Gambar 4.57 : Flowchart Main Menu Client ... 144
Gambar 4.58 : Koneksi Handphone Dengan Komputer Melalui Kabel Data ... 174
Gambar 4.15 : Tampilan Layar Form Menu Utama ... 181
Gambar 4.16 : Tampilan Layar Register Pelanggan dan Balasan ... 182
Gambar 4.17 : Tampilan Layar Cek Harga Barang dan Balasan... 182
xxiii
Gambar 4.24 : Tampilan Layar Menu Batal... 187
Gambar 4.25 : Tampilan Layar Batal Pesanan dan Balasan ... 188
Gambar 4.26 : Tampilan Layar Data Batal Barang dan Balasan... 189
Gambar 4.27 : Tampilan Layar Cek Status Kirim dan Balasan ... 189
Gambar 4.28 : Tampilan Layar Konfirmasi Pelanggan dan Balasan... 190
Gambar 4.29 : Tampilan Layar Balasan Unregistrasi ... 191
Gambar 4.30 : Tampilan Layar Set No Server ... 191
xxiv
Tabel 2.1 : Tabel Beberapa jenis Perintah AT ... 18
Tabel 2.2 : Tabel Skema format SMS Deliver PDU ... 23
Tabel 2.3 : Tabel Contoh pesan SMS Deliver dalam PDU format ... 23
Tabel 2.4 : Tabel SCA (Service Center Address) ... 24
Tabel 2.5 : Tabel Daftar SMSC ... 24
Tabel 2.6 : Tabel PDU Type ... 25
Tabel 2.7 : Tabel OA (Originating Address) ... 26
Tabel 2.8 : Tabel Contoh penulisan OA (Originating Address) ... 27
Tabel 2.9 : Tabel DCS (Data Coding Scheme) ... 28
Tabel 2.10 : Tabel Nilai SCTS (Service Center Time Stamp) ... 29
Tabel 2.11 : Tabel Pengkodean dari 7bit Default alphabet(septet) menjadi 8bit(octet)... 30
Tabel 2.12 : Tabel Default alphabet 7 bit (septet) ... 30
Tabel 2.13 : Tabel Posisi b1...b7 pada septet ... 31
Tabel 2.14 : Tabel Susunan bit 1 octet ... 32
Tabel 2.15 : Tabel Susunan bit 2 octet ... 32
Tabel 2.16 : Tabel Perbandingan antara CLDC dengan CDC... 43
Tabel 4.1 : Requiremen Actor dan Usecase... 63
Tabel 4.2 : Spesifikasi Naratif Use Caase Login ... 66
Tabel 4.3 : Spesifikasi Naratif Use Caase Input/Update Data member ... 67
Tabel 4.4 : Spesifikasi Naratif Use Caase Input/Update Jenis Barang ... 67
Tabel 4.5 : Spesifikasi Deskripsi Use Case Input/update Pesanan Barang ... 68
Tabel 4.6 : Spesifikasi Naratif Use Case Mencetak Data Pesanan ... 69
Tabel 4.7 : Spesifikasi Tabel pelanggan ... 72
xxv
Tabel 4.13 : Tabel Spesifikasi Tabel Outbox... 76
Tabel 4.14 : Tabel Spesifikasi Tabel user ... 77
Tabel 4.15 : Hasil pengujian sistem ... 170
Tabel 4.16 : Pengujian Lapangan ... 173
xxvi Entity (Entitas)
Merupakan sekumpulan orang, tempat obyek yang menampilkan data
dicatat atau disimpan
Relationship (Hubungan)
Menggambarkan hubungan yang terjadi pada dua entitas atau lebih
Garis
Menunjukkan garis penghubung
2. Flowchart
Terminator
Digunakan untuk menggambarkan kegiatan awal atau akhir dari suatu
proses.
Process
Digunakan untuk menggambarkan suatu proses
Input /Output
Digunakan untuk menggambarkan suatu kegiatan masukkan maupun
keluaran.
xxvii
Digunakan untuk menggambarkan suatu atau proses.
Line Connector
Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol yang
lain pada halaman modul yang lainnya.
On – page Connector
Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol yang
lainnya pada halaman yang sama
Off - page Connector
Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol yang
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang tidak
akan pernah “mati”. Beraneka ragam teknologi yang hadir untuk ikut
meramaikan dunia teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya adalah
teknologi Short Message Service (SMS) atau layanan pesan singkat adalah
layanan pesan singkat yang berfungsi memberikan layanan pengiriman pesan
teks singkat antar perangkat mobile phone (telepon genggam atau telepon
bergerak) (Zakaria, 2006: 2). SMS merupakan sebuah pengembangan dari
teknologi telekomunikasi dan teknologi komputer yang paling meledak abad
ini. SMS memungkinkan untuk mengirim maupun menerima pesan antar
telepon selular. Awal pengembangan SMS untuk memberikan pelayanan
pengiriman pesan teks singkat antar perangkat mobile phone (telepon
genggam) yang dilakukan dengan cara-cara yang mudah, praktis, murah,
aman, efektif dan efisien (
Seiring dengan derasnya arus informasi dan komunikasi serta semakin
meningkatnya kebutuhan akan kedua hal tersebut, maka semakin banyak pula
media atau sarana penyedia informasi yang bermunculan. Berawal dari
dikembangkan, yaitu SMS Gateway. SMS Gateway hadir sebagai media atau
sarana penyedia informasi berbasis SMS.
CV Surya Indah merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang
penjualan dan pemesanan Folding Gate dan Harmonika yang didirikan pada
pertengahan 1993 di Jakarta Barat. Dengan adanya fasilitas SMS tersebut,
maka CV Surya Indah selaku produsen ingin memiliki sebuah aplikasi untuk
pemesanan produknya. Dengan layanan pemesanan melalui SMS pada CV
Surya Indah, kegiatan transaksi pemesanan produk oleh pelanggan dapat
dilakukan secara cepat dan praktis, selain itu pelanggan tidak perlu lagi
datang ke tempat. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul:
“SISTEM PEMESANAN BARANG BERBASIS SMS GATEWAY DAN
APLIKASI MOBILE STUDI KASUS PERUSAHAAN CV SURYA
INDAH FOLDING GATE DAN HAMONIKA”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahannya
adalah bagaimana membuat aplikasi Pemesanan Barang berbasis SMS
Gateway dan Apikasi Mobile yang secara otomatis memberikan kemudahan
pelanggan dalam mendapatkan informasi dan melakukan pemesanan produk
1.3. Batasan Masalah
Pada perancangan SMS Gateway ini, permasalahan yang diangkat
hanya terbatas pada informasi mengenai register pelanggan, request harga
barang, request pesanan, request tambah pesanan, request ubah barang,
request ubah alamat antar, request ubah tanggal antar, request pembatalan
pesanan, request pembatalan barang pesanan, request status pengiriman,
request konfirmasi proses pemesanan dan request unregistrasi pelanggan.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah merancang suatu program
aplikasi yang membantu pemilik CV Surya Indah dalam memberikan service
kepada pelanggannya yaitu sebuah aplikasi sistem informasi data pelanggan
dan barang berbasis SMS dengan bahasa pemrograman Java dan
menggunakan Database MySQL.
Keuntungan adanya aplikasi ini disamping dapat mempercepat dan
mempermudah pelanggan dalam pemesanan barang dan mencari informasi
lainnya juga dapat membantu perusahaan dalam memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada pelanggan.
1.5. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah
1.5.1. Bagi Penulis :
a) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar S1
(Strata 1) pada Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Teknik
Informatika Universitas Islam Negeri Jakarta.
b) Menambah wawasan penulis tentang pemrograman Java
khusunya J2ME.
c) Menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah
1.5.2. Bagi Pengguna :
a) Membantu pengguna atau pelanggan dalam melakukan
pemesanan produk tanpa perlu lagi datang ke tempat.
b) Membantu perusahaan dalam proses pemasaran produknya.
c) Mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi SMS Gateway
dalam masyarakat Indonesia.
1.5.3. Bagi Universitas :
a) Sebagai pembelajaran pada mata kuliah software engineering
atau programing.
b) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi
khususnya dalam mata kuliah software engineering atau
programing.
c) Bahan acuan skripsi software engineering bagi mahasiswa
1.6. Metodologi Penelitian
Dalam penulisan Tugas Akhir ini diperlukan data dan informasi yang
lengkap guna mendukung kebenaran materi uraian dan permbahasan.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
1. Studi Lapangan
a. Wawancara
Mengumpulkan data-data dan informasi dengan cara interview
atau wawancara yang dilakukan langsung dengan pihak yang
bersangkutan sesuai dengan masalah yang diteliti untuk
terciptanya aplikasi Pemesanan Barangberbasis SMS Gateway
dan Apikasi Mobile
b. Observasi
Melakukan pengamatan dan terlibat lansung didalam kegiatan
lapangan yang berhubungan dengan studi kasus yang dihadapi.
2. Studi Pustaka
Mencari bahan-bahan dengan mempelajari buku, makalah,
browsing di internet ataupun hasil penelitian yang berkaitan
sebagai penunjang referensi yang dapat dijadikan sebagai
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam pembuatan aplikasi tersebut penulis menggunakan
metode Rapid Application Development (RAD) dengan menggunakan
pemodelan sistem UML (Unified Modeling Language) sebagai metode
pengembangan sistem berorientasi obyek. Metode Rapid Application
Development (RAD) memiliki beberapa tahapan yang dikemukakan
oleh Kendall (2003 : 161-165) yang meliputi tahap-tahap berikut :
1. Requirement Planning : Menentukan tujuan informasi,
perencanaan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang akan
digunakan, perencanaan terhadap kelengkapan untuk
perancangan aplikasi.
2. Design Workshop : Melakukan perancangan aplikasi
input/output, melaksanaan pengkodean program (merancang
aplikasi sesuai dengan bentuk karakteristik yang dimengerti
perangkat lunak)
3. Implementation : Fase pelaksanaan dimana setelah aplikasi
selesai dibuat, dilakukan pengenalan terhadap sistem, dan
pengujian terhadap sistem.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan bertujuan untuk memberikan penjelasan guna
membagi sistematika pembahasan dalam lima bab. Setiap bab memiliki
hubungan yang saling berkaitan satu sama lainnya sistematika pembahasan
dapat di jelaskan sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, gambaran
umum permasalahan, tujuan penulisan, batasan masalah,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Merupakan pembahasan tentang relevansi teori-teori yang
digunakan, teori tentang sejarah SMS, karakteristik SMS,
keuntungan SMS, cara kerja SMS, proses pengolahan data SMS,
teori tentang perangkat lunak (software) yang mendukung
perancangan Aplikasi SMS.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang metode yang digunakan antara lain metode
pengumpulan data dan metode pengembangan sistem sebagai
referensi pembuatan aplikasi.
BAB IV: PENGEMBANGAN SISTEM
Bab ini akan menjelaskan pengembangan sistem yang
menggunakan beberapa tahap pengembangan sistem yang
meliputi fase menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi, fase
BAB V: PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan mengenai apa saja yang
telah dihasilkan dan saran-saran alternatif yang dapat diterapkan
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebelum penulis membuat “SISTEM PEMESANAN BARANG
BERBASIS SMS GATEWAY DAN APLIKASI MOBILE STUDI KASUS
PERUSAHAAN CV SURYA INDAH FOLDING GATE DAN HARMONIKA”,
penulis akan menjabarkan terlebih dahulu mengenai sistem pada sms gateway
seperti pengertian, definisi, fungsi dan tujuan dari sms gateway dan aplikasi
mobile yang akan di buat penulis.
2.1. Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Pada dasarnya, sistem (Kadir, 2003 : 58) adalah sekumpulan elemen
yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai satu
tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam mencapai tujuan sebuah sistem
terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan
yang sama, maka elemen yang tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian
dari sistem.
Definisi sistem menurut McLeod adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
(McLeod, 2001:11). Seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan
yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. (Murdick dan Ross, 1993).
Elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan
atau organisasi (kamus webster’s Unbriged).
Menurut (Schronderberg, 1971) dan (Suradinata, 1996) secara
ringkas menjelaskan bahwa adalah:
1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh lainnya.
5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
6. Menunjukan adanya entropi.
7. Memiliki aturan.
8. Memiliki sub yang lebih kecil.
9. Memiliki deferensiasi antar sub.
10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem (Kadir, 2003 :
60), yaitu:
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau
banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah
dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.
3. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.
4. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.
5. Meknisme pengendalian
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan
dengan menggunakan umpan balik (feedback) yang
mencuplikan keluaran.
6. Umpan balik
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses.
2.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem (Jogianto, 2001 : 197) adalah tahap setelah
analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun suatu sistem yang
dapat berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
dan berfungsi mengkonfigurasi komponen-komponen piranti keras
(hardware) dan piranti lunak (Software) dari suatu sistem.
System Design atau perancangan sistem merupakan kegiatan untuk
pengembangan sistem dan prosedur baru, dalam kaitannya dengan
sasaran-sasaran yang dikehendaki oleh pihak manajemen, untuk memperoleh suatu
sistem informasi yang mampu digunakan untuk memanajem perusahaannya
secara lebih efektif dan efisien. Perancangan sistem tersebut dilakukan
dengan meningkatkan efisiensi aliran data dalam organisasi, serta
memperbaiki sistem pengendaliannya melalui kegiatan operasional
perusahaan.
Perancangan sistem merupakan sebuah proses yang terdiri dari
beberapa kegiatan. Pertama adalah menentukan secara tepat dan rinci
operasional manajemen yang berkaitan dengan kegiatan pengolahan data
yang dikehendaki oleh manajemen yang sebenarnya. Kedua adalah
mengatur semua kebutuhan tadi, serta membagi-baginya secara sistematis
pada beberapa tahap dan bagian, yang nantinya akan dioperasionalkan.
Ketiga menentukan cara-cara pelaksanaan dari masing-masing jenis tugas
tersebut, serta keempat menentukan tingkat ukuran mutu untuk menilai
keberhasilan (dan ketidakberhasilan) dari masing-masing performa
tugas-tugas tersebut.
Perancangan sebuah sistem baru tidak hanya berupaya untuk
sebagai sebuah upaya reorganisasi secara menyeluruh di segenap jajaran
operasional. Hal tersebut dimaksudkan untuk beberapa sasaran, antara lain:
Menentukan secara tepat banyaknya informasi yang seharusnya diterima
oleh masing-masing pihak yang membutuhkan, agar yang bersangkutan bisa
benar-benar terbantu dalam menjalankan pekerjaan yang jadi
tanggungjawabnya, khususnya dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi yang terlalu berlebihan, tak akan menjadi lebih membantu, jika
informasi yang diterimanya tersbeut tidak relevan dengan kebutuhan bagi
penerimanya, kecuali akan membuatnya bingung, serta memaksa
perusahaan mengeluarkan biaya yang tak perlu, karena harus mencetak
sekian lembar laporan, yang sama sekali tak digunakan.
Tujuan lain dari perancangan sistem adalah melakukan upaya
standarisasi, yang jika bisa dilakukan secara benar, akan banyak menghemat
waktu dan biaya.
2.3. Short Message Service (SMS)
2.3.1. Sejarah Singkat SMS
Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan
yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel,
memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk teks.
SMS didukung oleh GSM (Global System For Mobile
Communication), TDMA (Time Division Multiple Access), CDMA
yang saat ini banyak digunakan. SMS (Short Message Service)
adalah merupakan salah satu layanan pesan teks yang
dikembangkan dan distandardisasi oleh suatu badan yang bernama
ETSI (European Telecommunication Standards Institute) sebagian
dari pengembangan GSM (Global System for Mobile
Communication) Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM
03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat
Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti Ponsel)
untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan
panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM
SMS dapat dikirimkan ke perangkat stasiun seluler digital
lainnya hanya dalam beberapa detik selama berada pada jangkauan
pelayanan GSM. Lebih dari sekedar pengiriman pesan biasa, layanan
SMS memberikan garansi SMS akan sampai pada tujuan meskipun
perangkat yang dituju sedang tidak aktif yang dapat disebabkan
karena sedang dalam kondisi mati atau berada di luar jangkauan
layanan GSM. Dengan adanya feature seperti ini maka layanan SMS
juga cocok untuk dikembangkan sebagai aplikasi-aplikasi seperti:
pager, e-mail, dan notifikasi voice mail, serta layanan pesan banyak
pemakai (multiple user). Namun pengembangan aplikasi tersebut
masih bergantung pada tingkat layanan yang disediakan oleh
2.3.2. Karakteristik SMS
Ada beberapa karakteristik pesan SMS yang penting yaitu :
1) Pesan SMS dijamin sampai atau tidak sama sekali
selayaknya e-mail, sehingga jika terjadi kegagalan sistem atau
hal lain yang menyebabkan pesan SMS tidak diterima akan
diberikan informasi (report) yang menyatakan pesan SMS
gagal dikirim
2) Berbeda dengan fungsi call (panggilan), sekalipun saat
mengirimkan SMS tetapi handphone tujuan tidak aktif bukan
berarti pengiriman SMS akan gagal. Namun SMS akan masuk
ke antrian dulu selama belum time-out. SMS akan segera
dikirmkan jika handphone sudah aktif.
3) Bandwith yang digunakan rendah.
2.3.3. Keuntungan SMS
Pada tingkat minimun, keuntungan yang dapat diberikan oleh
SMS bagi pemakai meliputi: pengiriman pemberitahuan
(notification) dan peringatan (alert), penyampaian pesan yang
terjamin, handal, mekanisme komunikasi dengan biaya rendah,
kemampuan untuk menyaring pesan dan menanggapi panggilan
secara selektif, meningkatnya produktifitas pelanggan.
Untuk fungsionalitas yang canggih, SMS memberikan
beberapa keuntungan tambahan bagi pengguna yaitu pengiriman
menerima informasi yang beragam, integrasi dengan aplikasi data
dan aplikasi berbasis internet lainnya.
2.3.4. Cara Kerja SMS
Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan
dalam sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu
terminal ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan berkat
adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short
Message Service Center (SMSC), disebut juga Message Center
(MC). SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas
store and forward trafic short message seperti pada Gambar 2.1:
Gambar 2.1 Mekanisme pengiriman SMS (Store and Forward )
Pengiriman pesan SMS secara store and forward yaitu
pengirim SMS memasukkan pesan SMS dan nomor tujuan dan
kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS Center)
yang kemudian bertanggung jawab mengirimkan pesan SMS tersebut
dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan
(connected/online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan
SMS. Karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang
kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke
penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika
pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC, pengirim akan
menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim
(message sent).
2.3.5. Proses Pengolahan Data SMS
Semua SMS yang dikirim atau diterima sebenarnya telah
mengalami pengolahan sebelumnya. Kumpulan pesan yang berupa
teks telah mengalami proses yang cukup rumit, tidak semudah kita
mengetikkan dan mengirim SMS tersebut. Seperti halnya teks yang
kita ketikkan dirubah kedalam format PDU (Protocol Data Unit )
dimana pada tahap ini teks diolah sedemikian rupa sehingga
akhirnya dapat diterima dan di baca oleh penerima. Semua hal ini
dilakukan oleh sebuah perintah yang dikenal dengan Perintah AT
(AT COMMAND). Untuk uraian lengkap akan dijelaskan secara
rinci sebagai berikut proses pengolahan SMS.
2.3.5.1. AT COMMAND
Menurut Cahyo, Setiyo (2006), dalam panduan praktis
pemrograman database menggunakan mysql dan java,
berkomunikasi dengan terminal (handphone /modem GSM)
melalui gerbang serial pada komputer. Dengan penggunaan
perintah AT, dapat diketahui atau dibaca kondisi dari
terminal, seperti mengirim pesan, membaca pesan,
menambah item pada daftar telepon, mengetahui suatu
vendor dari handphone yang di gunakan, mengecek
kekuatan sinyal, mengecek kekuatan battery dan
sebagainya.
Dalam Kasus yang diangkat kali ini hanya
menggunakan beberapa perintah AT yang diperlukan untuk
mendukung program. Pada tabel 2.1 diperlihatkan beberapa
jenis perintah AT yang berhubungan dengan penanganan
pesan-pesan SMS.
Tabel 2.1 Beberapa jenis perintah AT Daftar Perintah
AT
Fungsi
AT Test Terminal
AT+CMGS Mengirim pesan
AT+CMGF Format pesan
AT+CMGD Menghapus pesan
AT+CNMI Prosedur indikasi pesan baru yang diterima
AT+CPMS Pemilihan target memori
AT+CMGR Membaca pesan menurut lokasi pesan di memori
AT+CBC Mengetahui status dan level battery
AT+CSQ Mengetahui kualitas sinyal
AT+CGSN Mengetahui imei / serial number hp
AT+CGMI Mengetahui nama manufacture
AT+GMM Mengetahui model hp
Pengecekan menggunakan perintah AT pada sistem
operasi Windows dapat dilakukan melalui Hyper Terminal.
Pada Hyper Terminal ini kita dapat memasukkan
perintah-perintah AT yang dibutuhkan, seperti perintah-perintah untuk
mengetahui apakah terminal sudah siap (AT). Jika hasilnya
OK berarti terminal sudah siap untuk digunakan, tetapi jika
hasilnya ERROR berarti terminal belum siap atau
digunakan oleh sistem yang lain. Selanjutnya untuk
melakukan peritah lainnya harus diawali dengan kata AT
Gambar 2.2 Pengecekan Kesiapan Handphone Menggunakan Hyper Terminal
Berikut ini adalah beberapa contoh perintah AT-Command beserta
detailnya yang digunakan pada pembahasan nanti:
2.3.5.2. AT+CMGL
Perintah ini digunakan untuk membaca pesan yang masuk.
Untuk membaca pesan yang paling baru perintah yang digunakan
adalah AT+CMGL=0, dimana 0 memiliki perintah untuk membaca
pesan-pesan yang belum terbaca. Berikut adalah beberapa
parameter pada perintah AT+CMGL:
0 “REC UNREAD” : Received Unread Messages (Default).
1 “REC READ” : Received Unread Messages.
2 “STO UNSENT” : Store Unread Messages.
3 “STO SENT” : Store Unread Messages.
2.3.5.3. AT+CMGD
Perintah ini digunakan untuk menghapus pesan. Perintah ini
disertai parameter untuk menunjukkan lokasi memori dimana
pesan tersebut ada. Untuk menggunakan perintah ini digunakan
AT+CMGD=<letak memori, misal 1>.
2.3.5.4. AT+CMGR
Perintah ini digunakan untuk membaca pesan. Perintah ini
disertai parameter untuk menunjukkan lokasi memori dimana
pesan tersebut ada. Untuk menggunakan perintah ini digunakan
AT+CMGR=<letak memori, misal 1>.
2.3.5.5.AT+CMGF
Perintah ini digunakan untuk SMS format. Untuk
menggunakan perintah ini digunakan AT+CMGF : (list of
supported <mode>s). Parameternya: <mode>: 0 PDU mode.
2.3.6. PDU (Protocol Data Unit)
Dalam proses pengiriman atau penerimaan pesan pendek (SMS),
data yang dikirim maupun diterima oleh stasiun bergerak
menggunakan salah satu dari 2 mode yang ada, yaitu: mode teks, atau
mode PDU (Protocol Data Unit) (Wavecom, 2000). Dalam mode
PDU, pesan yang dikirim berupa informasi dalam bentuk data dengan
beberapa bagian-bagian informasi. Hal ini akan memberikan
akan dibentuk sistem penyandian data dari karakter dalam bentuk
untaian bit-bit biner.
PDU tidak hanya berisi pesan teks saja, tetapi terdapat beberapa
meta – informasi yang lainnya, seperti nomor pengirim, nomor SMS
Center, waktu pengiriman, dan sebagainya. Semua informasi yang
terdapat dalam PDU, dituliskan dalam bentuk pasangan-pasangan
bilangan heksadesimal yang disebut dengan pasangan oktet. Jenis PDU
SMS yang akan digunakan adalah: SMS Penerimaan (SMS-DELIVER)
dan SMS Pengiriman (SMS-SUBMIT).
2.3.6.1. PDU Penerimaan (SMS-Deliver)
SMS Penerimaan (SMS-Deliver) adalah pesan yang diterima
oleh terminal dari SMSC dalam bentuk PDU. Untuk dapat
membaca pesan yang berada dalam memori modem GSM, maka
digunakanlah modul JavaComm. Dengan modul tersebut kita dapat
mengambil pesan dari memori modem GSM dalam format PDU.
PDU (Protocol Data Unit) Mode adalah format message dalam
heksadesimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit Default
alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Kelebihan menggunakan mode
PDU adalah kita dapat melakukan encoding sendiri yang tentunya
harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM.
(1) Kita dapat melakukan kompresi data
(2) Menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang akan
kita kirim.
(3) Menambahkan header ke dalam pesan yang akan dikirim,
seperti timestamp, nomor SMSC dan meta-informasi lainnya.
Aplikasi server yang akan dibuat adalah menggunakan mode
PDU dengan encoding 7 bit Default alphabet. Berikut adalah
contoh perubahan mode PDU menjadi teks biasa sehingga dapat
kita mengerti. SMS Deliver PDU adalah terminal yang menerima
pesan dari SMSC dalam format PDU. Gambar berikut ini adalah
skema format SMS Deliver PDU. SMS Penerimaan (SMS-Deliver)
adalah pesan yang diterima oleh terminal dari SMSC dalam bentuk
PDU. PDU SMS Penerimaan memiliki format seperti pada Tabel
2.2. Pada PDU ini, terdapat beberapa meta informasi yang dibawa,
antara lain:
Tabel 2.2 Skema format SMS Deliver PDU
SCA PDU-Type OA PID DCS SCTS UDL UD
Tabel 2.3 Contoh pesan SMS Deliver dalam PDU format
Pesan Asli terima sms (terima <spasi> sms)
34820AF4B23CDD0E83E6ED39
Keterangan:
2.3.6.2 .SCA (Service Center Address)
Berisi informasi SMS–center. SCA memiliki tiga
komponen utama, yaitu len, type of number dan BCD
Digits.
Tabel 2.4 SCA (Service Center Address)
B
erikut ini adalah contoh penulisan nomor SMSC untuk
masing-masing operator:
Tabel 2.5 Daftar SMSC
Operator Nomor SMSC Format dalam PDU
Satelindo 62816124 05 91 26 18 16 42
Octet Keterangan Nilai
Len Panjang informasi SMSC dalam octet
05
Type of
Number
Type of address dari SMSC
81h = lokal format
91h = internasional format
91
BCD Digits Nomor SMSC. Jika panjangnya ganjil, pada akhir karakter
tambahkan 0F hexa
Excelcomindo 62818445009 07 91 26 18 48 54 00 F9
Telkomsel 6281100000 06 91 26 18 01 00 00
Indosat 62855000000 07 91 26 58 05 00 00 F0
2.3.6.3. Tipe PDU (PDU Type)
Berisi informasi jenis dari PDU tersebut nilai Default
dari PDU untuk SMS-Deliver adalah 04 H pada tabel 2.2,
PDU type adalah 24.
Tabel 2.6 PDU Type
Bit 7 6 5 4 3 2 1 0
Nama RP UDHI SRI <none> <none> MMS MTI MTI
Nilai 0 0 1 0 0 1 0 0
Keterangan :
a. RP : Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa
alur jawaban ada.
b. UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai 1
jika data pengirim dimulai dengan suatu judul atau tema.
c. SRI : Status Report Indication. Bit ini bernilai 1 jika
suatu status laporan akan dikembalikan ke SME.
d. MMS : More Message to Send. Bit ini bernilai 0 jika
e. MTI : Message Type Indicator. Bit ini bernilai 0
untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS
Deliver.
2.3.6.4. OA (OriginatingAddress)
Berisi informasi nomor pengirim (alamat). OA
memiliki tiga komponen utama, yaitu len, type of number
dan BCD Digits. Len adalah panjang nomor Originator
Address pada Tabel 2.2 OA adalah 0C H . Type of Number
adalah type type dari Originator Address adalah 91. BCD
Digits adalah nomor Originator Address. Pada Tabel 2.2
nilai BCD adalah 261885980482. Jika panjang nya ganjil,
pada akhir karakter tambah kan 0F H.
Tabel 2.7 OA (Originating Address)
Octet Keterangan Nilai
Len Panjang nomor Originator Address 0C
Type of
number
Tipe dari Originator Address
81h = lokal
91h = internasioanal
91
BCD
Digits
Nomor Originator Address. Jika
panjangnya ganjil, pada akhir
karekter tambahkan 0F hexa
Tabel 2.8 Contoh penulisan OA (Originating Address)
Nomor OA Format dalam PDU
ABCDEFGHIJKLMNOPQRST 14 81 BA DC FE HG JI LK
NM PO RQ ST
+ABCDEFGHIJKL 0C91BADCFEHGJILK
2.3.6.5. PID (Protocol Identifier)
Adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan,
yang biasanya diatur dari handphone pengirim. Misalnya
tipe Standard Text, Fax, E-mail, Telex, X400, dan
lain-lainnya.
Nilai default dari PID adalah 00 = “Standard Text”.
Untuk contoh Pada Tabel 2.2 diatas nilai dari PID adalah
00H, sehingga pesan yang diterima berupa text standard.
2.3.6.6. DCS (Data Coding Scheme)
Berisi informasi skema pengkodean data yang
digunakan. Nilai Default adalah 00 H. menggunakan
character coding Default 7 bit dan message class 0. Pada
beberapa handphone dengan message class 0 dengan
enkoding 7 bit berupa flash SMS. Sedangkan dengan
enkoding 16 bit Unicode (ucs2), message yang didahului
Tabel 2.2 nilai DCS adalah 00 H. DCS juga menentukan
message class seperti tabel dibawah ini.
Tabel 2.9 DCS (Data Coding Scheme)
F1 Default (7 bit) Class 1 (mobile equipment-specifik)
F2 Default (7 bit) Class 2 (SIM specific message)
F3
Default (7 bit) Class 3 (terminate
equipment-specifik)
F4 8 – bit Class 0 (immediate display)
F5 8 – bit Class 1 (mobile equipment-specifik)
F6 8 – bit Class 2 (SIM specific message)
F7
8 – bit Class 3 (terminate
equipment-specifik)
2.3.6.7. SCTS (Service Center Time Stamp)
Berisi informasi waktu dari penerimaan pesan oleh
SMSC penerima. Pada Tabel 2.2 nilai SCTS adalah
Tabel 2.10 Nilai SCTS (Service Center Time Stamp)
Tahun 30 menjadi 2003
Bulan 50 menjadi 05, Mei
Tanggal 31 menjadi 13
Jam 61 menjadi 16
Menit 40 menjadi 04
Detik 34 menjadi 43
Zona Waktu 82 menjadi 28, dimana 1 unit = 15
menit.(15 * 28) / 60 = 7, menjadi
GMT+07.00
2.3.6.8. UDL (User Data Length)
Berisi informasi panjang dari data yang diterima
dalam bentuk teks standard. Pada Tabel 2.2 nilai nya adalah
0A H.
2.3.6.9. UD (User Data)
Berisi informasi data-data utama yang dibawa. Pesan
“terima sms” yang dikodekan menjadi 7 bit Default
alphabet (septet) harus di-enkode-kan menjadi 8 bit (octet)
untuk SMS-Transfer. Pada Tabel 2.2 diatas nilai UD adalah
“F4B23CDD0E83E6ED39” tabel di bawah ini menunjukan
Tabel 2.11 Pengkodean dari 7 bit Default alphabet (septet)
Tabel 2.12 Default alphabet 7 bit (septet)
X
Nilai(Hexa) Desimal Octet(8 bit) Septet(7
0 0 1 1 3 ¥ Г # 3 C S c s
0 1 0 0 4 È Λ ¤ 4 D T d t
0 1 0 1 5 É Ω % 5 E U e u
0 1 1 0 6 Ù Π & 6 F V f v
0 1 1 1 7 Ì Ψ ‘ 7 G W g w
1 0 0 0 8 Ò Σ ( 8 H X h x
1 0 0 1 9 Ç Θ ) 9 I Y i y
1 0 1 0 10 LF Ξ * : J Z j Z
1 0 1 1 11 Ø 1) + ; K Ä k ä
1 1 0 0 12 ǿ Æ , < L Ö l ö
1 1 0 1 13 CR Æ - = M Ň m ň
1 1 1 0 14 Å Β . > N Ǖ n ü
1 1 1 1 15 Å É / ? O § o à
Keterangan:
b1...b7 menunjukan posisi atau urut – urutan bit pada septet
seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.13 Posisi b1…b7 pada septet B7 b6 b5 b4 b3 B2 b1
Xa Xb Xc Xd Xe xf xg
Tabel 2.14 Susunan bit 1 octet Bit
Octet 7 6 5 4 3 2 1 0
1 0 1a 1b 1c 1d 1e if 1g
Susunan bit dari 2 karakter pada 1 octet adalah sebagai berikut:
Tabel 2.15 Susunan bit 2 octet
Bit
Octet 7 6 5 4 3 2 1 0
1 0 1a 1b 1c 1d 1e 1f 1g
2 0 0 2a 2b 2c 2d 2e 2f
Proses diatas terus berlangsung sehingga pada 140 octet dapat
menampung (140*8)/7 = 160 karakter.
2.4. SMS Gateway
Seperti yang dijabarkan pada situs
didefinisikan sebagai berikut, "SMS gateway is a software utility that enables you
to easily send and receive text and binary " short message"over GSM/PCS digital
cellular telephone networks from your local PC or network", yang bila
diterjemahkan secara bebas berarti, SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak
atau binary "Short message" melalui jaringan telepon selular digital (GSM/PCS)
dari sebuah komputer atau pada sebuah jaringan.
Pada awalnya, SMS Gateway digunakan untuk memudahkan seseorang atau
sebuah perusahaan untuk mengirimkan SMS dengan pesan yang sama pada
banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Namun kini dengan sistem dan
pemprograman yang lebih baik, SMS Gateway tidak hanya dapat mengirimkan
pesan saja tetapi juga dapat dipergunakan untuk kepentingan lain. Seperti
melakukan perhitungan polling, melakukan transaksi perbankan, bahkan untuk
melacak keberadaan seseorang
SMS gateway juga dapat digunakan sebagai media komunikasi yang efektif
dan efesien dalam sebuah organisasi yang memiliki anggota cukup banyak.
Misalnya untuk menginformasikan sebuah pertemuan atau hanya sekedar
memberitahukan informasi singkat. (http:
2.4.1. Teknologi GSM
Global System Mobile Communication (GSM) adalah teknologi
yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM
telah menjadi teknologi komunikasi yang paling berkembang didunia
sepanjang masa dan menjadi pemimpin dalam sebuah standar selular
global, mencakup 214 negara. (http : //www.gsmworld.com).
Perkembangan GSM dimulai sekitar tahun 1980-an yaitu ketika
sistem telepon seluler analog sedang berkembang pesat di Eropa,
terutama di negara-negara Skandinavia, Inggris, Prancis dan Jerman.
membuat tidak cocoknya peralatan maupun pengopersian sistem dari
masing-masing negara. Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan,
karena tidak hanya peralatan yang berbeda untuk setiap negara, juga
secara perhitungan ekonomi tidak realistis, karena pasar yang saat itu
masih terbatas harus dibagi juga dengan masing-masing tipe peralatan
seluler.
Dengan mempertimbangkan faktor ekonomi serta kekurangan pada
masing-masing teknologi memunculkan ide untuk membangun suatu
sistem yang mengandung kompilitas untuk semua teknologi yang
dikembangkan negara-negara tersebut. Maka pada tahun 1982, The
Conference Of Europe Post And Telegraphs (CEPT) membentuk sebuah
study group yang dinamakan Groupe Spesial Mobile (GSM) untuk
mempelajari dan mengembangkan sistem seluler untuk masyarakat Eropa
yang memenuhi karakteristik sebagai berikut (http :
//www.cs.tu-berlin.de) :
1. Menyediakan kualitas suara jernih
2. Menawarkan biaya pembelian dan perawatan terminal yang murah
3. Mendukung roaming internasional
4. Mempunyai kemampuan untuk mendukung terminal hendle.
5. Mampu mengembangkan layanan dan fasilitas baru.
2.4.2. Modem GSM
Modem GSM (Global System for Mobile) adalah sebuah modem wireless
yang bekerja dengan sistem jaringan wireless GSM. Sebuah wireless modem
berfungsi seperti modem dial-up. Perbedaan antara keduanya adalah modem
dial-up mengirim dan menerima data dengan menggunakan fasilitas jaringan
kabel telepon, sedangkan wireless modem mengirimkan dan menerima data
melalui gelombang radio
Sebuah GSM modem dapat berupa sebuah external divice atau PC Card/
PCMCIA Card. Biasanya, sebuah external modem GSM terhubung ke komputer
melalui kabel serial atau kabel USB. GSM modem yang berada pada sebuah PC
Card/ PCMCIA Card didisain untuk digunakan pada sebuah komputer laptop.
Seperti GSM mobile phone, sebuah GSM modem membutuhkan sebuah
Subscriber Identification Module(SIM) card dari suatu operator seluler.
2.5. RAD (Rapid Aplication Development)
Menurut Kendall (2003 : 161) RAD merupakan model inkremental dari
proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada sedikitnya siklus
pengembangan. Model ini memecah suatu proyek menjadi bagian-bagian kecil
yang mana tiap bagiannya dibangun dengan model yang mirip dengan Waterfall.
Tujuan utama model ini adalah menyelesaikan suatu proyek per bagian, sehingga
proses perencanaannya pun per bagian (walaupun pada awalnya melakukan
Gambar 2.3 Metode Pengembangan Sistem RAD (Kendall : 2001, 161)
Model RAD menekankan pada fase-fase berikut (http : //www.ilkom.unsri):
1. Business modeling. Pada tahap ini, information flow (aliran informasi)
pada fungsi-fungsi bisnis dimodelkan untuk mengetahui informasi apa
yang mengendalikan proses bisnis, informasi apa yang hasilkan, siapa
yang membuat informasi itu, kemana saja informasi mengalir, dan
siapa yang mengolahnya.
2. Data modeling. Aliran informasi yang didefinisikan dari business
modeling, disaring lagi agar bisa dijadikan bagian-bagian dari objek
data yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis tersebut. Karakteristik
(atribut) setiap objek ditentukan beserta relasi antar objeknya.
3. Process modeling. Objek-objek data yang didefinisikan sebelumnya
diubah agar bisa menghasilkan aliran informasi untuk
diimplementasikan menjadi fungsi bisnis. Pengolahan deskripsi dibuat
untuk menambah, merubah, menghapus, atau mengambil kembali
objek data.
4. Application generation. RAD bekerja dengan menggunakan fourth
generation techniques (4GT). Sehingga pada tahap ini sangat jarang
digunakan pemrograman konvensional menggunakan bahasa Requirement
Planning Fase
pemrograman third generation programming languages (generasi
ketiga), tetapi lebih ditekankan pada reuse komponen-komponen (jika
ada) atau membuat komponen baru (jika perlu). Dalam semua kasus,
alat bantu untuk otomatisasi digunakan untuk memfasilitasi
pembuatan perangkat lunak.
5. Testing and turnover. Karena menekankan pada penggunaan kembali
komponen yang telah ada (reuse), sebagian komponen-komponen
tersebut sudah diuji sebelumnya. Sehingga mengurangi waktu testing
secara keseluruhan. Kecuali untuk komponen–komponen baru.
Gambar 2.4 RAD (http : //www.ilkom.unsri)
2.6. Pengertian Java
Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang
kelas. Kelas terdiri atas metode-metode yang melakukan pekerjaan dan
mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya. Para
pemrogram Java banyak mengambil keuntungan dari kumpulan kelas
di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application
Programming Interface (API). Kelas-kelas ini diorganisasikan menjadi
sekelompok yang disebut paket (package). Java API telah
menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk menciptakan applet
dan aplikasi canggih. Jadi ada dua hal yang harus dipelajari dalam
Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan bagaimana mempergunakan
kelas pada Java API. Kelas merupakan satu-satunya cara menyatakan
bagian eksekusi program, tidak ada cara lain. Pada Java program javac
untuk mengkompilasi file kode sumber Java menjadi kelas-kelas
bytecode. File kode sumber mempunyai ekstensi *.java. Kompilator
javac menghasilkan file bytecode kelas dengan ekstensi *.class.
Interpreter merupakan modul utama sistem Java yang digunakan
aplikasi Java dan menjalankan program bytecode Java.
Beberapa keunggulan java yaitu java merupakan bahasa yang
sederhana. Java dirancang agar mudah dipelajari dan digunakan secara
efektif. Java tidak menyediakan fitur-fitur rumit bahasa pemrograman
tingkat tinggi, serta banyak pekerjaan pemrograman yang mulanya
harus dilakukan manual, sekarang digantikan dikerjakan Java secara
mengenal bahasa C++ akan cepat belajar susunan bahasa Java namun
harus waspada karena mungkin Java mengambil arah (semantiks) yang
berbeda dibanding C++.
Java merupakan bahasa berorientasi objek (OOP) yaitu cara
ampuh dalam pengorganisasian dan pengembangan perangkat lunak.
Pada OOP, program komputer sebagai kelompok objek yang saling
berinteraksi. Deskripsi ringkas OOP adalah mengorganisasikan
program sebagai kumpulan komponen, disebut objek. Objek-objek ini
ada secara independen, mempunyai aturan-aturan berkomunikasi
dengan objek lain dan untuk memerintahkan objek lain guna meminta
informasi tertentu atau meminta objek lain mengerjakan sesuatu. Kelas
bertindak sebagai modul sekaligus tipe. Sebagai tipe maka pada saat
jalan, program menciptakan objek-objek yang merupakan instan-instan
kelas. Kelas dapat mewarisi kelas lain. Java tidak mengijinkan
pewarisan jamak namun menyelesaikan kebutuhan pewarisan jamak
dengan fasilitas antarmuka yang lebih elegan.
(http://didiindra.wordpress.com/tag/pengertian-java/ 2011:09)
Sebagai sebuah platform, Java terdiri atas dua bagian utama yaituJava
Virtual Machine (JVM) dan Java Application Programming Interface
(Java API). Selain itu Sun membagi arsitektur Java menjadi tiga