• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem pemesanan barang dengan sms gateway dan aplikasi mobile (studi kasus CV: surya indah folding gate dan harmonika)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem pemesanan barang dengan sms gateway dan aplikasi mobile (studi kasus CV: surya indah folding gate dan harmonika)"

Copied!
334
0
0

Teks penuh

(1)

i

DISUSUN OLEH : UTAMI NINGSIH 2030.9100.2017

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

ii Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSUN OLEH : UTAMI NINGSIH 2030.9100.2017

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

iii Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSUN OLEH : UTAMI NINGSIH 2030.9100.2017

Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT

NIP. 197105222006041002

Pembimbing I Pembimbing II

HERLINO NANANG, MT

NIP. 197312092005011002

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT

(4)

iv

dan Harmonika)’’ yang ditulis oleh Utami Ningsih, NIM 2030.9100.2017 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 01 Agustus 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Menyetujui,

Mengetahui,

Penguji I Penguji II

Imam M. Shofi, MT

NIP. 197202052008011010

Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT

NIP. 197105222006041002

Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP. 196801172001121001

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT

NIP. 197105222006041002 Arini, M. Eng

(5)

v

KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 01 Agustus 2011

Utami Ningsih

(6)

vi

Dengan berkembangnya teknologi selular pada era modern seperti sekarang ini, setiap orang menginginkan pelayanan yang terbaik dan juga cepat. Mereka tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang lain. Seperti halnya dalam melakukan pemesanan barang, mereka selalu mengeluh pada saat akan melakukan pemesanan. Oleh karena itu, untuk mengurangi permasalahan yang ada, maka dibuatkan suatu aplikasi yang berbasis SMS dalam pemesanan barang. Salah satu cara agar tujuan itu tercapai adalah dengan mempergunakan teknologi yang berasal dari handphone yaitu berupa SMS (Short Message Service ). SMS merupakan salah satu aplikasi yang telah banyak digunakan masyarakat pengguna Handphone. Hal ini disebabkan karena SMS mudah digunakan, proses cepat, biaya relative murah dan dapat dilakukan kapan saja tanpa mengenal batas waktu. SMS pemesanan barang adalah suatu layanan pemesanan untuk perusahaan-perusahaan. Dengan makin berkembangya suatu perusahaan, maka dibutuhkan suatu improvement dalam pelayanan kepada pelanggan, dengan menggunakan teknik SMS, para pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan. Para pelanggan hanya mengirimkan SMS dengan format tertentu ke serveryang secara otomatis akan direplyoleh server tersebut tentang informasi yang diinginkan oleh pengirim sesuai dengan kode-kode yang diterima server.Sehingga dengan perkembangan aplikasi ini dapat memudahkan pelanggan untuk dapat memesan barang dengan seefisien mungkin. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini di buat sistem pemesanan barang dengan menggunakan metode rapid application development (RAD) yang dikemukakan oleh kendall (2003), hasil dari sistem pemesanan barang yang di buat ini sangat membantu CV surya indah dalam pemberian informasi dan memasarkan folding gate dan harmonika kepada pelanggan, dan dalam pengaplikasiannya dapat berjalan dengan baik.

(7)

vii

juga telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang setia dijalannya, sebagai rahmatan lil al’amin yang telah membawa umat manusia kepada kehidupan yang selalu mendapat sinar illahi.

Dengan mengucap rasa syukur yang dalam, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi yang diberi judul: “Sistem Pemesanan Barang Dengan SMS Gateway dan Aplikasi Mobile” (studi kasus CV Surya Indah Folding Gate dan Harmonika) sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar strata 1 (S1) pada program studi Teknik Informatika Universitas Islam Negri Sayarif Hidayatullah Jakarta.

Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan skripsi ini, hanya Allah SWT, yang dapat memberikan balasan yang setimpal. Penulis hanya dapat menyampaikan rasa terima kasih secara khusus yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Bapak Yusuf Durrachman,M.Sc, M.IT, selaku Ketua Program Studi Teknik informatika Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi dan ibu Viva Arifin, MMSI, selaku sekretaris Program Studi Teknik Informasi yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis.

(8)

viii

telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis menyelesaikan studi di Teknik Informasi.

6. Seluruh staff jurusan TI/SI dan staff Akademik FST yang telah membantu penulis dalam masa perkuliahan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan, oleh karenanya tentulah laporan Skripsi ini terdapat kekurangannya. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.

Akhir kata dengan kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan yang terdapat dalam laporan Skripsi ini. Semoga penyusunan laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, 01 Agustus 2011

(9)

ix

baik berupa dukungan moril maupun materiil, di antaranya :

1. Keluarga besar Suyitno dan Sugianti yaitu kedua orang tua, yang tak henti-hentinya memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil bagi penulis dalam menjalani hidup ini.

2. Suamiku dan anakku tercinta yaitu Taufik Ismail dan Alif Pratama Alghifari yang tak henti – hentinya memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil dan dengan sabar telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

3. Teman-teman dari Prodi Teknik Informatika angkatan 2003 dan 2004, Diastomo, Suyanti, Mizan, Ratna, Ardo, Ita, Lebe, Cakung, dan Bajuri telah melewatkan waktu bersama selama masa kuliah.

4. Sahabatku Ika Septia Ningsih, Nugi, Dina, Bu Beti, dan anak Basis kereta yang telah memberikan dukungan moril selama penulis menyelesaikan skripsi.

Dan kepada Seluruh pihak dan teman-teman penulis yang lain yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah memberi dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Jakarta, 01 Agustus 2011

(10)

x

Halaman Judul ... ii

Lembar Persetujuan Pembimbing ... iii

Lembar Pengesahan Ujian ... iv

Lembar Pernyataan ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Lembar Persembahan ... ix

Daftar Isi ………... x

Daftar Gambar ……….. xxi

DAFTAR GAMBAR ... xxi

DAFTAR TABEL……… ... xxiv

DAFTAR SIMBOL ... xxvii

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

(11)

xi

1.6 Metode Penelitian ... 5

1.6.1 Metode Pengumpulan Data... 5

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Konsep Dasar Sistem ..………...……….. 9

2.1.1 Pengertian Sistem…………... 9

2.2 Perancangan Sistem……...……….. 11

2.3 Short Message Service (SMS)………..……… 13

2.3.1 Sejarah Singkat SMS…………... 13

2.3.2 Karakteristik SMS…………...… 15

2.3.3 keuntungan SMS…………... … 15

2.3.4 Cara Kerja SMS…………... 16

2.3.5 Proses Pengolahan SMS…………... 17

2.3.5.1 AT COMMAND………….…... 17

(12)

xii

2.3.5.5 AT+CMGF….….…….…... 21

2.3.6 PDU (Protocol Data Unit) ……… 21

2.3.6.1 PDU Penerimaan (SMS-Deliver) ...……….. 22

2.3.6.2 .SCA (Service Center Address)……….…. 24

2.3.6.3. Tipe PDU (PDU Type) ……….…… 25

2.3.6.4. OA (Originating Address) ……… 26

2.3.6.5. PID (Protocol Identifier) ………. 27

2.3.6.6. DCS (Data Coding Scheme) ……… 27

2.3.6.7. SCTS (Service Center Time Stamp) ………. 28

2.3.6.8. UDL (User Data Length) ……… 29

2.3.6.9. UD (UserData) ……… 29

2.4. SMS Geteway ……….. 32

2.4,1. Teknologi GSM ……….. 33

2.4.2 Modem GSM ……….. 35

2.5. RAD (Rapid Aplication Development) ………. 35

2.6. Pengertian Java ………... 37

2.6.1. Java 2 Enterprise Edition ( J2EE ) ……….. 39

2.6.2. Java 2 Standard Edition (J2SE) ……… 40

(13)

xiii

2.7.3. Multi Threading ………. 44

2.8 Database SQL Server Versi 4.0.20 ……... 46

2.8.1. Data Definition Language(DDL) ………. 48

2.8.2. Data Manipulation Language(DML) ……… 49

2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 50

2.9.1. Java Wirelees Toolkit 2.5.2for CLCD ……….. 50

2.9.2. Java Communication Port (Java COMM API) V 2.0 …………. 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 52

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 52

3.1.1 . Studi Lapangan …... 52

3.1.2. Studi Pustaka... 53

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 53

3.2.1 Tahap Pengembangan Sistem………. 53

BAB IV PENGEMBANGAN SISTEM ... 56

4.1 tahapan Pengembangan Sistem ……….. 56

(14)

xiv

The Existing System)... 57

4.1.1.3. Mendefinisikan kembali masalah yang ada (Redefine The Problem) ... 59

4.1.2. Usulan Pemecahan Masalah ... 60

4.2. Desain Sistem ………... 60

4.2.1. Analisis Kebutuhan Sistem ... 60

4.2.2 Analisis Input ... 61

4.2.3. Analisis Output ... 61

4.2.4. Lingkungan Pengembangan Program ... 62

4.3. Perancangan Sistem ... 63

4.3.1 Use Case Diagram ………... 85

4.3.1.1. Admin ... 65

4.3.1.2. Member ... 66

4.3.2. Analisis Use Case ... 66

4.3.2.1. Login ... 66

4.3.2.2. Input/Update Data Member... ... 67

4.3.2.3. Input/Update Data Barang ... 67

(15)

xv

4.5.1. Struktur Data Class ………. 72

4.5.1.1. Tabel Utama ………... 72

4.5.1.2. Tabel Pendukung …………... 75

4.6. Sequence Diagram ... 77

4.7. Deployment Diagram ... 80

4.8. Integrasi Report ... 81

4.9. Perancangan Antarmuka ... 83

4.9.1. Rancangan Layar Aplikasi Server ………. 83

4.9.2. Rancangan Layar Form Login ……..………. 84

4.9.3. Rancangan Layar Form Menu Utama ………. 84

4.9.4. Rancangan Layar Form Master user –padasubmenu Entry User 85

4.9.5. Rancangan Layar Form Entry User ID – Pada Form Master User 86

4.9.6. Rancangan Layar Form Ubah User ID – Pada Form Master User 87

4.9.7. Rancangan Layar Form MasterPelanggan – padasubmenu Entry Pelanggan ... 88

(16)

xvi

Submenu Entry Barang ... 91

4.9.11.Rancangan Layar Form Entry Barang – Pada Form Master Barang ... 92

4.9.12. Rancangan Layar Form Ubah Barang – Pada Form Master Barang... 93

4.9.13. Rancangan Layar Form Master Spesifikasi – pada submenu Entry Spesifikasi ... 94

4.9.14. Rancangan Layar Form Entry Spesifikasi – Pada Form Master Spesifikasi………. 95

4.9.15. Rancangan Layar Form Ubah Spesifikasi – Pada Form Master Spesifikasi ………. 96

4.9.16. Rancangan Layar Form MasterPesanan– padasubmenu Entry Pesan... 97

4.9.17. Rancangan Layar Form Data Pesanan – padasubmenu Entry Pesanan ... 99

4.9.18. Rancangan Layar Form Server– padasubmenu Server... 100

4.10. Rancangan Layar Aplikasi Client ... 104

4.10.1. Rancangan Layar Main Menu ... 105

4.10.2. Rancangan Layar Menu Registrasi ... 105

4.10.3. Rancangan Layar Menu Cek Harga Barang ... 106

(17)

xvii

4.10.8. Rancangan Layar Menu Ubah Alamat ... 109

4.10.9. Rancangan Layar Menu Ubah Tanggal Kirim ... 110

4.10.10. Rancangan Layar Menu Batal ... 111

4.10.11. Rancangan Layar Menu Batal pesanan ... 111

4.10.12. Rancangan Layar Menu Batal Barang ... 112

4.10.13. Rancangan Layar Menu Cek Status Kirim ... 112

4.10.14. Rancangan Layar Menu Konfirmasi ... 113

4.10.15. Rancangan Layar Menu Set NO Server... 114

4.10.16. Rancangan Layar Menu Info ... 115

4.10.17. Rancangan Layar Menu Info Register ... 115

4.10.18. Rancangan Layar Menu Info Cek Harga Barang ... 116

4.10.19. Rancangan Layar Menu Info Pesan ... 117

4.10.20. Rancangan Layar Menu Info Tambah Pesanan ... 117

4.10.21. Rancangan Layar Menu Info Ubah Pesanan ... 118

4.10.22. Rancangan Layar Menu Info Batal Pesanan ... 119

4.10.23. Rancangan Layar Menu Info Cek Status Kirim ... 119

4.10.24. Rancangan Layar Menu Info Batal Konfirmasi ... 120

4.10.25. Rancangan Layar Menu Info Set No Server ... 121

4.10.26. Rancangan Layar Menu Info Unregistrasi ... 121

4.11. Flowchart dan Algoritma ... 122

(18)

xviii

4.11.2.1. Entry barang ... 128

4.11.2.2. Master Spesifik ... 130

4.11.2.3. Algoritma Entry pesan ... 132

4.11.2.4. Algoritma Master User ... 137

4.11.2.5. Algoritma Data Pesanan ... 139

4.11.2.6. Algoritma Server ... 140

4.11.3.Flowchartdan Algoritma aplikasi pada Client ………. 144

4.11.3.1. FlowchartMenu Utama ……… 144

4.11.3.2. AlgoritmaRegistrasi ………. 145

4.11.3.3. Algoritma Cek Harga Barang ……… 146

4.11.3.4. Algoritma Pesan ………. 147

4.11.3.5. Algoritma Tambah Pesanan ………... 149

4.11.3.6. Algoritma Menu Ubah Pesanan ……… 151

4.11.3.7. Algoritma Menu Batal Pesanan ……… 155

4.11.3.8. Algoritma Cek Status Kirim ……….. 157

4.11.3.9. Algoritma Konfirmasi ……… 158

4.11.3.10. AlgoritmaSetNo Server ……….. 159

4.11.3.11. Algoritma Info ………... 160

4.11.3.12. Algoritma Kirim SMS ke nomer server ………… 164

(19)

xix

4.11.4.5. Algoritma Proses PDU Kirim SMS ………. 167

4.11.4.6. Algoritma Proses Konversi Dari 7 Bit Ke 8 Bit ... 169

4.12. Pengujian Sistem ... 169

4.12.1. Blackbox (Pengujian Sistem) ………... 170

4.12.2. Pengujian User ………. 172

4.13. Implementation Fase ... 173

4.13.1. Implementasi Pada Aplikasi Server………... 174

4.13.2. Implementasi Pada Aplikasi Client ... 175

4.13.2.1. Kebutuhan Sistem ……… 175

4.13.3. Aplikasi server ……… 175

4.13.4. Aplikasi client ……….. 176

4.13.5. Format SMS dalam program ………. 177

4.13.6. Hasil pengujian SMS ……… 180

4.14. Evaluasi Program ………. 192

4.14.1. Kelebihan Program ………. 193

4.14.1.1. Pada Aplikasi SMS Gateway Server ……….. 193

4.14.1.2. Pada Aplikasi Mobile Client ……….. 193

(20)

xx

5.1 Kesimpulan ... 195

5.2 Saran ... 196

DAFTAR PUSTAKA ... 197

Lampiran I Spesifikasi Telepon Selular NewLook Dalam Iklan ... I-1

Lampiran II Hasil Tampilan ... II-1

(21)

xxi

Gambar 2.3 : Metode Pengembangan Sistem RAD (Kendall : 2011, 161)... 36

Gambar 2.4 : RAD ... 37

Gambar 2.5 : Keterhubungan antara J2ME dan J2SE ... 41

Gambar 2.6 : Tampilan Jcreator 3.5 LE untuk pengetikan listing program ... 46

Gambar 2.7 : Tampilan Wirelees Toolkit ... 50

Gambar 3.1 : Metode Pengembangan Sistem RAD...51

Gambar 4.1 : Use Case Diagram Sistem ... 65

Gambar 4.2 : Activity Diagram Pesanan Pelanggan ... 70

Gambar 4.3 : Sequence Diagram Admin ... 78

Gambar 4.4 : Sequence Diagram Pelanggan ... 79

Gambar 4.5 : Sequence Diagram Pesanan Pelanggan ... 80

Gambar 4.6 : Deployment Diagram...81

Gambar 4.7 : Rancangan Layar Form login...84

Gambar 4.8 : Rancangan Layar Form Menu Utama...85

Gambar 4.9 : Rancangan Layar Form Mater user...…..………..…………86

Gambar 4.10: Rancangan Layar Layar Form Tambah User...……….87

Gambar 4.11 : Rancangan Layar Form Ubah Master User...88

Gambar 4.12 : Rancangan Layar Form Master Pelanggan……….………..89

Gambar 4.13 : Rancangan Layar Form Entry Pelanggan...90

Gambar 4.14 : Rancangan Layar Form Ubah Pelanggan...91

Gambar 4.15 : Rancangan Layar Form Master Barang………...92

Gambar 4.16 : Rancangan Layar Form Tambah Data Barang ... 93

Gambar 4.17 : Rancangan Layar Form Ubah Data Barang ... 94

Gambar 4.18 : Rancangan Layar Form Master Spesifikasi ... 95

Gambar 4.19 : Rancangan Layar Tambah Dafar Spesifikasi – Pada form Master Spesifikas ... 96

Gambar 4.20 : Rancangan Layar Form Data Ubah Daftar Spesifikasi – Pada Form Master Spesifikasi... 97

Gambar 4.21 : Rancangan Layar Form Master Pesanan – Tab Master Pesanan ... 98

Gambar 4.22 : Rancangan Layar Form Master Pesanan – Tab isi Pesanan ... 98

Gambar 4.23 : Rancangan Layar Form Data Pesanan – Tab Tabel Pesanan ... 99

Gambar 4.24 : Rancangan Layar Form Data Pesanan – Tab Detil Pesanan ... 100

(22)

xxii

Gambar 4.31 : Rancangan Layar From Cek Harga Barang ... 106

Gambar 4.32 : Rancangan Layar From Pesanan... 107

Gambar 4.33 : Rancangan Layar From Tambah Pesanan ... 108

Gambar 4.34 : Rancangan Layar From Ubah Pesanan ... 108

Gambar 4.35 : Rancangan Layar From Ubah Pesanan ... 109

Gambar 4.36 : Rancangan Layar From Ubah Alamat ... 110

Gambar 4.37 : Rancangan Layar From Ubah Tanggal Kirim... 110

Gambar 4.38 : Rancangan Layar Menu Batal ... 111

Gambar 4.39 : Rancangan Layar From Batal Pesanan... 111

Gambar 4.40 : Rancangan Layar From Batal Barang ... 112

Gambar 4.41 : Rancangan Layar Form Cek Pesanan ... 113

Gambar 4.42 : Rancangan Layar Form Konfirmasi... 114

Gambar 4.43 : Rancangan Layar Form Set No Server ... 114

Gambar 4.44 : Rancangan Layar Form Info... 115

Gambar 4.45 : Rancangan Layar Form Info Registrasi ... 116

Gambar 4.46 : Rancangan Layar Form Info Cek Harga Barang ... 116

Gambar 4.47 : Rancangan Layar Form Info Pesan ... 117

Gambar 4.48 : Rancangan Layar Form Info Tambah Pesanan ... 118

Gambar 4.49 : Rancangan Layar Form Info Ubah Pesanan... 118

Gambar 4.50 : Rancangan Layar Form Info Batal Pesanan ... 119

Gambar 4.51 : Rancangan Layar Form Info Cek Pesanan... 120

Gambar 4.52 : Rancangan Layar Form Info Konfirmasi ... 120

Gambar 4.53 : Rancangan Layar Form Info Set No Server ... 121

Gambar 4.54 : Rancangan Layar Form Info Unregistrasi ... 122

Gambar 4.55 : Flowchart Proses Awal ... 123

Gambar 4.56 : Flowchart Tampilan Menu Utama ... 125

Gambar 4.57 : Flowchart Main Menu Client ... 144

Gambar 4.58 : Koneksi Handphone Dengan Komputer Melalui Kabel Data ... 174

Gambar 4.15 : Tampilan Layar Form Menu Utama ... 181

Gambar 4.16 : Tampilan Layar Register Pelanggan dan Balasan ... 182

Gambar 4.17 : Tampilan Layar Cek Harga Barang dan Balasan... 182

(23)

xxiii

Gambar 4.24 : Tampilan Layar Menu Batal... 187

Gambar 4.25 : Tampilan Layar Batal Pesanan dan Balasan ... 188

Gambar 4.26 : Tampilan Layar Data Batal Barang dan Balasan... 189

Gambar 4.27 : Tampilan Layar Cek Status Kirim dan Balasan ... 189

Gambar 4.28 : Tampilan Layar Konfirmasi Pelanggan dan Balasan... 190

Gambar 4.29 : Tampilan Layar Balasan Unregistrasi ... 191

Gambar 4.30 : Tampilan Layar Set No Server ... 191

(24)

xxiv

Tabel 2.1 : Tabel Beberapa jenis Perintah AT ... 18

Tabel 2.2 : Tabel Skema format SMS Deliver PDU ... 23

Tabel 2.3 : Tabel Contoh pesan SMS Deliver dalam PDU format ... 23

Tabel 2.4 : Tabel SCA (Service Center Address) ... 24

Tabel 2.5 : Tabel Daftar SMSC ... 24

Tabel 2.6 : Tabel PDU Type ... 25

Tabel 2.7 : Tabel OA (Originating Address) ... 26

Tabel 2.8 : Tabel Contoh penulisan OA (Originating Address) ... 27

Tabel 2.9 : Tabel DCS (Data Coding Scheme) ... 28

Tabel 2.10 : Tabel Nilai SCTS (Service Center Time Stamp) ... 29

Tabel 2.11 : Tabel Pengkodean dari 7bit Default alphabet(septet) menjadi 8bit(octet)... 30

Tabel 2.12 : Tabel Default alphabet 7 bit (septet) ... 30

Tabel 2.13 : Tabel Posisi b1...b7 pada septet ... 31

Tabel 2.14 : Tabel Susunan bit 1 octet ... 32

Tabel 2.15 : Tabel Susunan bit 2 octet ... 32

Tabel 2.16 : Tabel Perbandingan antara CLDC dengan CDC... 43

Tabel 4.1 : Requiremen Actor dan Usecase... 63

Tabel 4.2 : Spesifikasi Naratif Use Caase Login ... 66

Tabel 4.3 : Spesifikasi Naratif Use Caase Input/Update Data member ... 67

Tabel 4.4 : Spesifikasi Naratif Use Caase Input/Update Jenis Barang ... 67

Tabel 4.5 : Spesifikasi Deskripsi Use Case Input/update Pesanan Barang ... 68

Tabel 4.6 : Spesifikasi Naratif Use Case Mencetak Data Pesanan ... 69

Tabel 4.7 : Spesifikasi Tabel pelanggan ... 72

(25)

xxv

Tabel 4.13 : Tabel Spesifikasi Tabel Outbox... 76

Tabel 4.14 : Tabel Spesifikasi Tabel user ... 77

Tabel 4.15 : Hasil pengujian sistem ... 170

Tabel 4.16 : Pengujian Lapangan ... 173

(26)

xxvi Entity (Entitas)

Merupakan sekumpulan orang, tempat obyek yang menampilkan data

dicatat atau disimpan

Relationship (Hubungan)

Menggambarkan hubungan yang terjadi pada dua entitas atau lebih

Garis

Menunjukkan garis penghubung

2. Flowchart

Terminator

Digunakan untuk menggambarkan kegiatan awal atau akhir dari suatu

proses.

Process

Digunakan untuk menggambarkan suatu proses

Input /Output

Digunakan untuk menggambarkan suatu kegiatan masukkan maupun

keluaran.

(27)

xxvii

Digunakan untuk menggambarkan suatu atau proses.

Line Connector

Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol yang

lain pada halaman modul yang lainnya.

On – page Connector

Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol yang

lainnya pada halaman yang sama

Off - page Connector

Digunakan untuk menghubungkan satu simbol dengan simbol yang

(28)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang tidak

akan pernah “mati”. Beraneka ragam teknologi yang hadir untuk ikut

meramaikan dunia teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya adalah

teknologi Short Message Service (SMS) atau layanan pesan singkat adalah

layanan pesan singkat yang berfungsi memberikan layanan pengiriman pesan

teks singkat antar perangkat mobile phone (telepon genggam atau telepon

bergerak) (Zakaria, 2006: 2). SMS merupakan sebuah pengembangan dari

teknologi telekomunikasi dan teknologi komputer yang paling meledak abad

ini. SMS memungkinkan untuk mengirim maupun menerima pesan antar

telepon selular. Awal pengembangan SMS untuk memberikan pelayanan

pengiriman pesan teks singkat antar perangkat mobile phone (telepon

genggam) yang dilakukan dengan cara-cara yang mudah, praktis, murah,

aman, efektif dan efisien (

Seiring dengan derasnya arus informasi dan komunikasi serta semakin

meningkatnya kebutuhan akan kedua hal tersebut, maka semakin banyak pula

media atau sarana penyedia informasi yang bermunculan. Berawal dari

(29)

dikembangkan, yaitu SMS Gateway. SMS Gateway hadir sebagai media atau

sarana penyedia informasi berbasis SMS.

CV Surya Indah merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang

penjualan dan pemesanan Folding Gate dan Harmonika yang didirikan pada

pertengahan 1993 di Jakarta Barat. Dengan adanya fasilitas SMS tersebut,

maka CV Surya Indah selaku produsen ingin memiliki sebuah aplikasi untuk

pemesanan produknya. Dengan layanan pemesanan melalui SMS pada CV

Surya Indah, kegiatan transaksi pemesanan produk oleh pelanggan dapat

dilakukan secara cepat dan praktis, selain itu pelanggan tidak perlu lagi

datang ke tempat. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul:

“SISTEM PEMESANAN BARANG BERBASIS SMS GATEWAY DAN

APLIKASI MOBILE STUDI KASUS PERUSAHAAN CV SURYA

INDAH FOLDING GATE DAN HAMONIKA”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahannya

adalah bagaimana membuat aplikasi Pemesanan Barang berbasis SMS

Gateway dan Apikasi Mobile yang secara otomatis memberikan kemudahan

pelanggan dalam mendapatkan informasi dan melakukan pemesanan produk

(30)

1.3. Batasan Masalah

Pada perancangan SMS Gateway ini, permasalahan yang diangkat

hanya terbatas pada informasi mengenai register pelanggan, request harga

barang, request pesanan, request tambah pesanan, request ubah barang,

request ubah alamat antar, request ubah tanggal antar, request pembatalan

pesanan, request pembatalan barang pesanan, request status pengiriman,

request konfirmasi proses pemesanan dan request unregistrasi pelanggan.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah merancang suatu program

aplikasi yang membantu pemilik CV Surya Indah dalam memberikan service

kepada pelanggannya yaitu sebuah aplikasi sistem informasi data pelanggan

dan barang berbasis SMS dengan bahasa pemrograman Java dan

menggunakan Database MySQL.

Keuntungan adanya aplikasi ini disamping dapat mempercepat dan

mempermudah pelanggan dalam pemesanan barang dan mencari informasi

lainnya juga dapat membantu perusahaan dalam memberikan pelayanan yang

memuaskan kepada pelanggan.

1.5. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

(31)

1.5.1. Bagi Penulis :

a) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar S1

(Strata 1) pada Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Teknik

Informatika Universitas Islam Negeri Jakarta.

b) Menambah wawasan penulis tentang pemrograman Java

khusunya J2ME.

c) Menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah

1.5.2. Bagi Pengguna :

a) Membantu pengguna atau pelanggan dalam melakukan

pemesanan produk tanpa perlu lagi datang ke tempat.

b) Membantu perusahaan dalam proses pemasaran produknya.

c) Mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi SMS Gateway

dalam masyarakat Indonesia.

1.5.3. Bagi Universitas :

a) Sebagai pembelajaran pada mata kuliah software engineering

atau programing.

b) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi

khususnya dalam mata kuliah software engineering atau

programing.

c) Bahan acuan skripsi software engineering bagi mahasiswa

(32)

1.6. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan Tugas Akhir ini diperlukan data dan informasi yang

lengkap guna mendukung kebenaran materi uraian dan permbahasan.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

1. Studi Lapangan

a. Wawancara

Mengumpulkan data-data dan informasi dengan cara interview

atau wawancara yang dilakukan langsung dengan pihak yang

bersangkutan sesuai dengan masalah yang diteliti untuk

terciptanya aplikasi Pemesanan Barangberbasis SMS Gateway

dan Apikasi Mobile

b. Observasi

Melakukan pengamatan dan terlibat lansung didalam kegiatan

lapangan yang berhubungan dengan studi kasus yang dihadapi.

2. Studi Pustaka

Mencari bahan-bahan dengan mempelajari buku, makalah,

browsing di internet ataupun hasil penelitian yang berkaitan

sebagai penunjang referensi yang dapat dijadikan sebagai

(33)

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan aplikasi tersebut penulis menggunakan

metode Rapid Application Development (RAD) dengan menggunakan

pemodelan sistem UML (Unified Modeling Language) sebagai metode

pengembangan sistem berorientasi obyek. Metode Rapid Application

Development (RAD) memiliki beberapa tahapan yang dikemukakan

oleh Kendall (2003 : 161-165) yang meliputi tahap-tahap berikut :

1. Requirement Planning : Menentukan tujuan informasi,

perencanaan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang akan

digunakan, perencanaan terhadap kelengkapan untuk

perancangan aplikasi.

2. Design Workshop : Melakukan perancangan aplikasi

input/output, melaksanaan pengkodean program (merancang

aplikasi sesuai dengan bentuk karakteristik yang dimengerti

perangkat lunak)

3. Implementation : Fase pelaksanaan dimana setelah aplikasi

selesai dibuat, dilakukan pengenalan terhadap sistem, dan

pengujian terhadap sistem.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan bertujuan untuk memberikan penjelasan guna

(34)

membagi sistematika pembahasan dalam lima bab. Setiap bab memiliki

hubungan yang saling berkaitan satu sama lainnya sistematika pembahasan

dapat di jelaskan sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, gambaran

umum permasalahan, tujuan penulisan, batasan masalah,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Merupakan pembahasan tentang relevansi teori-teori yang

digunakan, teori tentang sejarah SMS, karakteristik SMS,

keuntungan SMS, cara kerja SMS, proses pengolahan data SMS,

teori tentang perangkat lunak (software) yang mendukung

perancangan Aplikasi SMS.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang metode yang digunakan antara lain metode

pengumpulan data dan metode pengembangan sistem sebagai

referensi pembuatan aplikasi.

BAB IV: PENGEMBANGAN SISTEM

Bab ini akan menjelaskan pengembangan sistem yang

menggunakan beberapa tahap pengembangan sistem yang

meliputi fase menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi, fase

(35)

BAB V: PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan mengenai apa saja yang

telah dihasilkan dan saran-saran alternatif yang dapat diterapkan

(36)

BAB II

LANDASAN TEORI

Sebelum penulis membuat “SISTEM PEMESANAN BARANG

BERBASIS SMS GATEWAY DAN APLIKASI MOBILE STUDI KASUS

PERUSAHAAN CV SURYA INDAH FOLDING GATE DAN HARMONIKA”,

penulis akan menjabarkan terlebih dahulu mengenai sistem pada sms gateway

seperti pengertian, definisi, fungsi dan tujuan dari sms gateway dan aplikasi

mobile yang akan di buat penulis.

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Pada dasarnya, sistem (Kadir, 2003 : 58) adalah sekumpulan elemen

yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai satu

tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam mencapai tujuan sebuah sistem

terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan

yang sama, maka elemen yang tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian

dari sistem.

Definisi sistem menurut McLeod adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan

(McLeod, 2001:11). Seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan

yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. (Murdick dan Ross, 1993).

(37)

Elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan

atau organisasi (kamus webster’s Unbriged).

Menurut (Schronderberg, 1971) dan (Suradinata, 1996) secara

ringkas menjelaskan bahwa adalah:

1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.

2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.

3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.

4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh lainnya.

5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.

6. Menunjukan adanya entropi.

7. Memiliki aturan.

8. Memiliki sub yang lebih kecil.

9. Memiliki deferensiasi antar sub.

10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem (Kadir, 2003 :

60), yaitu:

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau

banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang

mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah

dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan

(38)

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke

dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.

3. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan.

4. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau

transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.

5. Meknisme pengendalian

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan

dengan menggunakan umpan balik (feedback) yang

mencuplikan keluaran.

6. Umpan balik

Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan

maupun proses.

2.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem (Jogianto, 2001 : 197) adalah tahap setelah

analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari

kebutuhan-kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun suatu sistem yang

dapat berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau

(39)

dan berfungsi mengkonfigurasi komponen-komponen piranti keras

(hardware) dan piranti lunak (Software) dari suatu sistem.

System Design atau perancangan sistem merupakan kegiatan untuk

pengembangan sistem dan prosedur baru, dalam kaitannya dengan

sasaran-sasaran yang dikehendaki oleh pihak manajemen, untuk memperoleh suatu

sistem informasi yang mampu digunakan untuk memanajem perusahaannya

secara lebih efektif dan efisien. Perancangan sistem tersebut dilakukan

dengan meningkatkan efisiensi aliran data dalam organisasi, serta

memperbaiki sistem pengendaliannya melalui kegiatan operasional

perusahaan.

Perancangan sistem merupakan sebuah proses yang terdiri dari

beberapa kegiatan. Pertama adalah menentukan secara tepat dan rinci

operasional manajemen yang berkaitan dengan kegiatan pengolahan data

yang dikehendaki oleh manajemen yang sebenarnya. Kedua adalah

mengatur semua kebutuhan tadi, serta membagi-baginya secara sistematis

pada beberapa tahap dan bagian, yang nantinya akan dioperasionalkan.

Ketiga menentukan cara-cara pelaksanaan dari masing-masing jenis tugas

tersebut, serta keempat menentukan tingkat ukuran mutu untuk menilai

keberhasilan (dan ketidakberhasilan) dari masing-masing performa

tugas-tugas tersebut.

Perancangan sebuah sistem baru tidak hanya berupaya untuk

(40)

sebagai sebuah upaya reorganisasi secara menyeluruh di segenap jajaran

operasional. Hal tersebut dimaksudkan untuk beberapa sasaran, antara lain:

Menentukan secara tepat banyaknya informasi yang seharusnya diterima

oleh masing-masing pihak yang membutuhkan, agar yang bersangkutan bisa

benar-benar terbantu dalam menjalankan pekerjaan yang jadi

tanggungjawabnya, khususnya dalam proses pengambilan keputusan.

Informasi yang terlalu berlebihan, tak akan menjadi lebih membantu, jika

informasi yang diterimanya tersbeut tidak relevan dengan kebutuhan bagi

penerimanya, kecuali akan membuatnya bingung, serta memaksa

perusahaan mengeluarkan biaya yang tak perlu, karena harus mencetak

sekian lembar laporan, yang sama sekali tak digunakan.

Tujuan lain dari perancangan sistem adalah melakukan upaya

standarisasi, yang jika bisa dilakukan secara benar, akan banyak menghemat

waktu dan biaya.

2.3. Short Message Service (SMS)

2.3.1. Sejarah Singkat SMS

Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan

yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel,

memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk teks.

SMS didukung oleh GSM (Global System For Mobile

Communication), TDMA (Time Division Multiple Access), CDMA

(41)

yang saat ini banyak digunakan. SMS (Short Message Service)

adalah merupakan salah satu layanan pesan teks yang

dikembangkan dan distandardisasi oleh suatu badan yang bernama

ETSI (European Telecommunication Standards Institute) sebagian

dari pengembangan GSM (Global System for Mobile

Communication) Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM

03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat

Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti Ponsel)

untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan

panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM

SMS dapat dikirimkan ke perangkat stasiun seluler digital

lainnya hanya dalam beberapa detik selama berada pada jangkauan

pelayanan GSM. Lebih dari sekedar pengiriman pesan biasa, layanan

SMS memberikan garansi SMS akan sampai pada tujuan meskipun

perangkat yang dituju sedang tidak aktif yang dapat disebabkan

karena sedang dalam kondisi mati atau berada di luar jangkauan

layanan GSM. Dengan adanya feature seperti ini maka layanan SMS

juga cocok untuk dikembangkan sebagai aplikasi-aplikasi seperti:

pager, e-mail, dan notifikasi voice mail, serta layanan pesan banyak

pemakai (multiple user). Namun pengembangan aplikasi tersebut

masih bergantung pada tingkat layanan yang disediakan oleh

(42)

2.3.2. Karakteristik SMS

Ada beberapa karakteristik pesan SMS yang penting yaitu :

1) Pesan SMS dijamin sampai atau tidak sama sekali

selayaknya e-mail, sehingga jika terjadi kegagalan sistem atau

hal lain yang menyebabkan pesan SMS tidak diterima akan

diberikan informasi (report) yang menyatakan pesan SMS

gagal dikirim

2) Berbeda dengan fungsi call (panggilan), sekalipun saat

mengirimkan SMS tetapi handphone tujuan tidak aktif bukan

berarti pengiriman SMS akan gagal. Namun SMS akan masuk

ke antrian dulu selama belum time-out. SMS akan segera

dikirmkan jika handphone sudah aktif.

3) Bandwith yang digunakan rendah.

2.3.3. Keuntungan SMS

Pada tingkat minimun, keuntungan yang dapat diberikan oleh

SMS bagi pemakai meliputi: pengiriman pemberitahuan

(notification) dan peringatan (alert), penyampaian pesan yang

terjamin, handal, mekanisme komunikasi dengan biaya rendah,

kemampuan untuk menyaring pesan dan menanggapi panggilan

secara selektif, meningkatnya produktifitas pelanggan.

Untuk fungsionalitas yang canggih, SMS memberikan

beberapa keuntungan tambahan bagi pengguna yaitu pengiriman

(43)

menerima informasi yang beragam, integrasi dengan aplikasi data

dan aplikasi berbasis internet lainnya.

2.3.4. Cara Kerja SMS

Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan

dalam sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu

terminal ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan berkat

adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short

Message Service Center (SMSC), disebut juga Message Center

(MC). SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas

store and forward trafic short message seperti pada Gambar 2.1:

Gambar 2.1 Mekanisme pengiriman SMS (Store and Forward )

Pengiriman pesan SMS secara store and forward yaitu

pengirim SMS memasukkan pesan SMS dan nomor tujuan dan

kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS Center)

yang kemudian bertanggung jawab mengirimkan pesan SMS tersebut

(44)

dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan

(connected/online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan

SMS. Karena pesan akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang

kemudian dapat menunggu untuk meneruskan pesan tersebut ke

penerima ketika ia siap dan dalam status online di lain waktu. Ketika

pesan SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC, pengirim akan

menerima pesan singkat (konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim

(message sent).

2.3.5. Proses Pengolahan Data SMS

Semua SMS yang dikirim atau diterima sebenarnya telah

mengalami pengolahan sebelumnya. Kumpulan pesan yang berupa

teks telah mengalami proses yang cukup rumit, tidak semudah kita

mengetikkan dan mengirim SMS tersebut. Seperti halnya teks yang

kita ketikkan dirubah kedalam format PDU (Protocol Data Unit )

dimana pada tahap ini teks diolah sedemikian rupa sehingga

akhirnya dapat diterima dan di baca oleh penerima. Semua hal ini

dilakukan oleh sebuah perintah yang dikenal dengan Perintah AT

(AT COMMAND). Untuk uraian lengkap akan dijelaskan secara

rinci sebagai berikut proses pengolahan SMS.

2.3.5.1. AT COMMAND

Menurut Cahyo, Setiyo (2006), dalam panduan praktis

pemrograman database menggunakan mysql dan java,

(45)

berkomunikasi dengan terminal (handphone /modem GSM)

melalui gerbang serial pada komputer. Dengan penggunaan

perintah AT, dapat diketahui atau dibaca kondisi dari

terminal, seperti mengirim pesan, membaca pesan,

menambah item pada daftar telepon, mengetahui suatu

vendor dari handphone yang di gunakan, mengecek

kekuatan sinyal, mengecek kekuatan battery dan

sebagainya.

Dalam Kasus yang diangkat kali ini hanya

menggunakan beberapa perintah AT yang diperlukan untuk

mendukung program. Pada tabel 2.1 diperlihatkan beberapa

jenis perintah AT yang berhubungan dengan penanganan

pesan-pesan SMS.

Tabel 2.1 Beberapa jenis perintah AT Daftar Perintah

AT

Fungsi

AT Test Terminal

AT+CMGS Mengirim pesan

AT+CMGF Format pesan

AT+CMGD Menghapus pesan

AT+CNMI Prosedur indikasi pesan baru yang diterima

AT+CPMS Pemilihan target memori

(46)

AT+CMGR Membaca pesan menurut lokasi pesan di memori

AT+CBC Mengetahui status dan level battery

AT+CSQ Mengetahui kualitas sinyal

AT+CGSN Mengetahui imei / serial number hp

AT+CGMI Mengetahui nama manufacture

AT+GMM Mengetahui model hp

Pengecekan menggunakan perintah AT pada sistem

operasi Windows dapat dilakukan melalui Hyper Terminal.

Pada Hyper Terminal ini kita dapat memasukkan

perintah-perintah AT yang dibutuhkan, seperti perintah-perintah untuk

mengetahui apakah terminal sudah siap (AT). Jika hasilnya

OK berarti terminal sudah siap untuk digunakan, tetapi jika

hasilnya ERROR berarti terminal belum siap atau

digunakan oleh sistem yang lain. Selanjutnya untuk

melakukan peritah lainnya harus diawali dengan kata AT

(47)

Gambar 2.2 Pengecekan Kesiapan Handphone Menggunakan Hyper Terminal

Berikut ini adalah beberapa contoh perintah AT-Command beserta

detailnya yang digunakan pada pembahasan nanti:

2.3.5.2. AT+CMGL

Perintah ini digunakan untuk membaca pesan yang masuk.

Untuk membaca pesan yang paling baru perintah yang digunakan

adalah AT+CMGL=0, dimana 0 memiliki perintah untuk membaca

pesan-pesan yang belum terbaca. Berikut adalah beberapa

parameter pada perintah AT+CMGL:

0 “REC UNREAD” : Received Unread Messages (Default).

1 “REC READ” : Received Unread Messages.

2 “STO UNSENT” : Store Unread Messages.

3 “STO SENT” : Store Unread Messages.

(48)

2.3.5.3. AT+CMGD

Perintah ini digunakan untuk menghapus pesan. Perintah ini

disertai parameter untuk menunjukkan lokasi memori dimana

pesan tersebut ada. Untuk menggunakan perintah ini digunakan

AT+CMGD=<letak memori, misal 1>.

2.3.5.4. AT+CMGR

Perintah ini digunakan untuk membaca pesan. Perintah ini

disertai parameter untuk menunjukkan lokasi memori dimana

pesan tersebut ada. Untuk menggunakan perintah ini digunakan

AT+CMGR=<letak memori, misal 1>.

2.3.5.5.AT+CMGF

Perintah ini digunakan untuk SMS format. Untuk

menggunakan perintah ini digunakan AT+CMGF : (list of

supported <mode>s). Parameternya: <mode>: 0 PDU mode.

2.3.6. PDU (Protocol Data Unit)

Dalam proses pengiriman atau penerimaan pesan pendek (SMS),

data yang dikirim maupun diterima oleh stasiun bergerak

menggunakan salah satu dari 2 mode yang ada, yaitu: mode teks, atau

mode PDU (Protocol Data Unit) (Wavecom, 2000). Dalam mode

PDU, pesan yang dikirim berupa informasi dalam bentuk data dengan

beberapa bagian-bagian informasi. Hal ini akan memberikan

(49)

akan dibentuk sistem penyandian data dari karakter dalam bentuk

untaian bit-bit biner.

PDU tidak hanya berisi pesan teks saja, tetapi terdapat beberapa

meta – informasi yang lainnya, seperti nomor pengirim, nomor SMS

Center, waktu pengiriman, dan sebagainya. Semua informasi yang

terdapat dalam PDU, dituliskan dalam bentuk pasangan-pasangan

bilangan heksadesimal yang disebut dengan pasangan oktet. Jenis PDU

SMS yang akan digunakan adalah: SMS Penerimaan (SMS-DELIVER)

dan SMS Pengiriman (SMS-SUBMIT).

2.3.6.1. PDU Penerimaan (SMS-Deliver)

SMS Penerimaan (SMS-Deliver) adalah pesan yang diterima

oleh terminal dari SMSC dalam bentuk PDU. Untuk dapat

membaca pesan yang berada dalam memori modem GSM, maka

digunakanlah modul JavaComm. Dengan modul tersebut kita dapat

mengambil pesan dari memori modem GSM dalam format PDU.

PDU (Protocol Data Unit) Mode adalah format message dalam

heksadesimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit Default

alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Kelebihan menggunakan mode

PDU adalah kita dapat melakukan encoding sendiri yang tentunya

harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM.

(50)

(1) Kita dapat melakukan kompresi data

(2) Menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang akan

kita kirim.

(3) Menambahkan header ke dalam pesan yang akan dikirim,

seperti timestamp, nomor SMSC dan meta-informasi lainnya.

Aplikasi server yang akan dibuat adalah menggunakan mode

PDU dengan encoding 7 bit Default alphabet. Berikut adalah

contoh perubahan mode PDU menjadi teks biasa sehingga dapat

kita mengerti. SMS Deliver PDU adalah terminal yang menerima

pesan dari SMSC dalam format PDU. Gambar berikut ini adalah

skema format SMS Deliver PDU. SMS Penerimaan (SMS-Deliver)

adalah pesan yang diterima oleh terminal dari SMSC dalam bentuk

PDU. PDU SMS Penerimaan memiliki format seperti pada Tabel

2.2. Pada PDU ini, terdapat beberapa meta informasi yang dibawa,

antara lain:

Tabel 2.2 Skema format SMS Deliver PDU

SCA PDU-Type OA PID DCS SCTS UDL UD

Tabel 2.3 Contoh pesan SMS Deliver dalam PDU format

Pesan Asli terima sms (terima <spasi> sms)

(51)

34820AF4B23CDD0E83E6ED39

Keterangan:

2.3.6.2 .SCA (Service Center Address)

Berisi informasi SMS–center. SCA memiliki tiga

komponen utama, yaitu len, type of number dan BCD

Digits.

Tabel 2.4 SCA (Service Center Address)

B

erikut ini adalah contoh penulisan nomor SMSC untuk

masing-masing operator:

Tabel 2.5 Daftar SMSC

Operator Nomor SMSC Format dalam PDU

Satelindo 62816124 05 91 26 18 16 42

Octet Keterangan Nilai

Len Panjang informasi SMSC dalam octet

05

Type of

Number

Type of address dari SMSC

81h = lokal format

91h = internasional format

91

BCD Digits Nomor SMSC. Jika panjangnya ganjil, pada akhir karakter

tambahkan 0F hexa

(52)

Excelcomindo 62818445009 07 91 26 18 48 54 00 F9

Telkomsel 6281100000 06 91 26 18 01 00 00

Indosat 62855000000 07 91 26 58 05 00 00 F0

2.3.6.3. Tipe PDU (PDU Type)

Berisi informasi jenis dari PDU tersebut nilai Default

dari PDU untuk SMS-Deliver adalah 04 H pada tabel 2.2,

PDU type adalah 24.

Tabel 2.6 PDU Type

Bit 7 6 5 4 3 2 1 0

Nama RP UDHI SRI <none> <none> MMS MTI MTI

Nilai 0 0 1 0 0 1 0 0

Keterangan :

a. RP : Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa

alur jawaban ada.

b. UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai 1

jika data pengirim dimulai dengan suatu judul atau tema.

c. SRI : Status Report Indication. Bit ini bernilai 1 jika

suatu status laporan akan dikembalikan ke SME.

d. MMS : More Message to Send. Bit ini bernilai 0 jika

(53)

e. MTI : Message Type Indicator. Bit ini bernilai 0

untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS

Deliver.

2.3.6.4. OA (OriginatingAddress)

Berisi informasi nomor pengirim (alamat). OA

memiliki tiga komponen utama, yaitu len, type of number

dan BCD Digits. Len adalah panjang nomor Originator

Address pada Tabel 2.2 OA adalah 0C H . Type of Number

adalah type type dari Originator Address adalah 91. BCD

Digits adalah nomor Originator Address. Pada Tabel 2.2

nilai BCD adalah 261885980482. Jika panjang nya ganjil,

pada akhir karakter tambah kan 0F H.

Tabel 2.7 OA (Originating Address)

Octet Keterangan Nilai

Len Panjang nomor Originator Address 0C

Type of

number

Tipe dari Originator Address

81h = lokal

91h = internasioanal

91

BCD

Digits

Nomor Originator Address. Jika

panjangnya ganjil, pada akhir

karekter tambahkan 0F hexa

(54)

Tabel 2.8 Contoh penulisan OA (Originating Address)

Nomor OA Format dalam PDU

ABCDEFGHIJKLMNOPQRST 14 81 BA DC FE HG JI LK

NM PO RQ ST

+ABCDEFGHIJKL 0C91BADCFEHGJILK

2.3.6.5. PID (Protocol Identifier)

Adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan,

yang biasanya diatur dari handphone pengirim. Misalnya

tipe Standard Text, Fax, E-mail, Telex, X400, dan

lain-lainnya.

Nilai default dari PID adalah 00 = “Standard Text”.

Untuk contoh Pada Tabel 2.2 diatas nilai dari PID adalah

00H, sehingga pesan yang diterima berupa text standard.

2.3.6.6. DCS (Data Coding Scheme)

Berisi informasi skema pengkodean data yang

digunakan. Nilai Default adalah 00 H. menggunakan

character coding Default 7 bit dan message class 0. Pada

beberapa handphone dengan message class 0 dengan

enkoding 7 bit berupa flash SMS. Sedangkan dengan

enkoding 16 bit Unicode (ucs2), message yang didahului

(55)

Tabel 2.2 nilai DCS adalah 00 H. DCS juga menentukan

message class seperti tabel dibawah ini.

Tabel 2.9 DCS (Data Coding Scheme)

F1 Default (7 bit) Class 1 (mobile equipment-specifik)

F2 Default (7 bit) Class 2 (SIM specific message)

F3

Default (7 bit) Class 3 (terminate

equipment-specifik)

F4 8 – bit Class 0 (immediate display)

F5 8 – bit Class 1 (mobile equipment-specifik)

F6 8 – bit Class 2 (SIM specific message)

F7

8 – bit Class 3 (terminate

equipment-specifik)

2.3.6.7. SCTS (Service Center Time Stamp)

Berisi informasi waktu dari penerimaan pesan oleh

SMSC penerima. Pada Tabel 2.2 nilai SCTS adalah

(56)

Tabel 2.10 Nilai SCTS (Service Center Time Stamp)

Tahun 30 menjadi 2003

Bulan 50 menjadi 05, Mei

Tanggal 31 menjadi 13

Jam 61 menjadi 16

Menit 40 menjadi 04

Detik 34 menjadi 43

Zona Waktu 82 menjadi 28, dimana 1 unit = 15

menit.(15 * 28) / 60 = 7, menjadi

GMT+07.00

2.3.6.8. UDL (User Data Length)

Berisi informasi panjang dari data yang diterima

dalam bentuk teks standard. Pada Tabel 2.2 nilai nya adalah

0A H.

2.3.6.9. UD (User Data)

Berisi informasi data-data utama yang dibawa. Pesan

“terima sms” yang dikodekan menjadi 7 bit Default

alphabet (septet) harus di-enkode-kan menjadi 8 bit (octet)

untuk SMS-Transfer. Pada Tabel 2.2 diatas nilai UD adalah

“F4B23CDD0E83E6ED39” tabel di bawah ini menunjukan

(57)

Tabel 2.11 Pengkodean dari 7 bit Default alphabet (septet)

Tabel 2.12 Default alphabet 7 bit (septet)

X

Nilai(Hexa) Desimal Octet(8 bit) Septet(7

(58)

0 0 1 1 3 ¥ Г # 3 C S c s

0 1 0 0 4 È Λ ¤ 4 D T d t

0 1 0 1 5 É Ω % 5 E U e u

0 1 1 0 6 Ù Π & 6 F V f v

0 1 1 1 7 Ì Ψ ‘ 7 G W g w

1 0 0 0 8 Ò Σ ( 8 H X h x

1 0 0 1 9 Ç Θ ) 9 I Y i y

1 0 1 0 10 LF Ξ * : J Z j Z

1 0 1 1 11 Ø 1) + ; K Ä k ä

1 1 0 0 12 ǿ Æ , < L Ö l ö

1 1 0 1 13 CR Æ - = M Ň m ň

1 1 1 0 14 Å Β . > N Ǖ n ü

1 1 1 1 15 Å É / ? O § o à

Keterangan:

b1...b7 menunjukan posisi atau urut – urutan bit pada septet

seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.13 Posisi b1…b7 pada septet B7 b6 b5 b4 b3 B2 b1

Xa Xb Xc Xd Xe xf xg

(59)

Tabel 2.14 Susunan bit 1 octet Bit

Octet 7 6 5 4 3 2 1 0

1 0 1a 1b 1c 1d 1e if 1g

Susunan bit dari 2 karakter pada 1 octet adalah sebagai berikut:

Tabel 2.15 Susunan bit 2 octet

Bit

Octet 7 6 5 4 3 2 1 0

1 0 1a 1b 1c 1d 1e 1f 1g

2 0 0 2a 2b 2c 2d 2e 2f

Proses diatas terus berlangsung sehingga pada 140 octet dapat

menampung (140*8)/7 = 160 karakter.

2.4. SMS Gateway

Seperti yang dijabarkan pada situs

didefinisikan sebagai berikut, "SMS gateway is a software utility that enables you

to easily send and receive text and binary " short message"over GSM/PCS digital

cellular telephone networks from your local PC or network", yang bila

diterjemahkan secara bebas berarti, SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak

(60)

atau binary "Short message" melalui jaringan telepon selular digital (GSM/PCS)

dari sebuah komputer atau pada sebuah jaringan.

Pada awalnya, SMS Gateway digunakan untuk memudahkan seseorang atau

sebuah perusahaan untuk mengirimkan SMS dengan pesan yang sama pada

banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Namun kini dengan sistem dan

pemprograman yang lebih baik, SMS Gateway tidak hanya dapat mengirimkan

pesan saja tetapi juga dapat dipergunakan untuk kepentingan lain. Seperti

melakukan perhitungan polling, melakukan transaksi perbankan, bahkan untuk

melacak keberadaan seseorang

SMS gateway juga dapat digunakan sebagai media komunikasi yang efektif

dan efesien dalam sebuah organisasi yang memiliki anggota cukup banyak.

Misalnya untuk menginformasikan sebuah pertemuan atau hanya sekedar

memberitahukan informasi singkat. (http:

2.4.1. Teknologi GSM

Global System Mobile Communication (GSM) adalah teknologi

yang menyokong sebagian besar jaringan telepon seluler dunia. GSM

telah menjadi teknologi komunikasi yang paling berkembang didunia

sepanjang masa dan menjadi pemimpin dalam sebuah standar selular

global, mencakup 214 negara. (http : //www.gsmworld.com).

Perkembangan GSM dimulai sekitar tahun 1980-an yaitu ketika

sistem telepon seluler analog sedang berkembang pesat di Eropa,

terutama di negara-negara Skandinavia, Inggris, Prancis dan Jerman.

(61)

membuat tidak cocoknya peralatan maupun pengopersian sistem dari

masing-masing negara. Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan,

karena tidak hanya peralatan yang berbeda untuk setiap negara, juga

secara perhitungan ekonomi tidak realistis, karena pasar yang saat itu

masih terbatas harus dibagi juga dengan masing-masing tipe peralatan

seluler.

Dengan mempertimbangkan faktor ekonomi serta kekurangan pada

masing-masing teknologi memunculkan ide untuk membangun suatu

sistem yang mengandung kompilitas untuk semua teknologi yang

dikembangkan negara-negara tersebut. Maka pada tahun 1982, The

Conference Of Europe Post And Telegraphs (CEPT) membentuk sebuah

study group yang dinamakan Groupe Spesial Mobile (GSM) untuk

mempelajari dan mengembangkan sistem seluler untuk masyarakat Eropa

yang memenuhi karakteristik sebagai berikut (http :

//www.cs.tu-berlin.de) :

1. Menyediakan kualitas suara jernih

2. Menawarkan biaya pembelian dan perawatan terminal yang murah

3. Mendukung roaming internasional

4. Mempunyai kemampuan untuk mendukung terminal hendle.

5. Mampu mengembangkan layanan dan fasilitas baru.

(62)

2.4.2. Modem GSM

Modem GSM (Global System for Mobile) adalah sebuah modem wireless

yang bekerja dengan sistem jaringan wireless GSM. Sebuah wireless modem

berfungsi seperti modem dial-up. Perbedaan antara keduanya adalah modem

dial-up mengirim dan menerima data dengan menggunakan fasilitas jaringan

kabel telepon, sedangkan wireless modem mengirimkan dan menerima data

melalui gelombang radio

Sebuah GSM modem dapat berupa sebuah external divice atau PC Card/

PCMCIA Card. Biasanya, sebuah external modem GSM terhubung ke komputer

melalui kabel serial atau kabel USB. GSM modem yang berada pada sebuah PC

Card/ PCMCIA Card didisain untuk digunakan pada sebuah komputer laptop.

Seperti GSM mobile phone, sebuah GSM modem membutuhkan sebuah

Subscriber Identification Module(SIM) card dari suatu operator seluler.

2.5. RAD (Rapid Aplication Development)

Menurut Kendall (2003 : 161) RAD merupakan model inkremental dari

proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada sedikitnya siklus

pengembangan. Model ini memecah suatu proyek menjadi bagian-bagian kecil

yang mana tiap bagiannya dibangun dengan model yang mirip dengan Waterfall.

Tujuan utama model ini adalah menyelesaikan suatu proyek per bagian, sehingga

proses perencanaannya pun per bagian (walaupun pada awalnya melakukan

(63)

Gambar 2.3 Metode Pengembangan Sistem RAD (Kendall : 2001, 161)

Model RAD menekankan pada fase-fase berikut (http : //www.ilkom.unsri):

1. Business modeling. Pada tahap ini, information flow (aliran informasi)

pada fungsi-fungsi bisnis dimodelkan untuk mengetahui informasi apa

yang mengendalikan proses bisnis, informasi apa yang hasilkan, siapa

yang membuat informasi itu, kemana saja informasi mengalir, dan

siapa yang mengolahnya.

2. Data modeling. Aliran informasi yang didefinisikan dari business

modeling, disaring lagi agar bisa dijadikan bagian-bagian dari objek

data yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis tersebut. Karakteristik

(atribut) setiap objek ditentukan beserta relasi antar objeknya.

3. Process modeling. Objek-objek data yang didefinisikan sebelumnya

diubah agar bisa menghasilkan aliran informasi untuk

diimplementasikan menjadi fungsi bisnis. Pengolahan deskripsi dibuat

untuk menambah, merubah, menghapus, atau mengambil kembali

objek data.

4. Application generation. RAD bekerja dengan menggunakan fourth

generation techniques (4GT). Sehingga pada tahap ini sangat jarang

digunakan pemrograman konvensional menggunakan bahasa Requirement

Planning Fase

(64)

pemrograman third generation programming languages (generasi

ketiga), tetapi lebih ditekankan pada reuse komponen-komponen (jika

ada) atau membuat komponen baru (jika perlu). Dalam semua kasus,

alat bantu untuk otomatisasi digunakan untuk memfasilitasi

pembuatan perangkat lunak.

5. Testing and turnover. Karena menekankan pada penggunaan kembali

komponen yang telah ada (reuse), sebagian komponen-komponen

tersebut sudah diuji sebelumnya. Sehingga mengurangi waktu testing

secara keseluruhan. Kecuali untuk komponen–komponen baru.

Gambar 2.4 RAD (http : //www.ilkom.unsri)

2.6. Pengertian Java

Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang

(65)

kelas. Kelas terdiri atas metode-metode yang melakukan pekerjaan dan

mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya. Para

pemrogram Java banyak mengambil keuntungan dari kumpulan kelas

di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application

Programming Interface (API). Kelas-kelas ini diorganisasikan menjadi

sekelompok yang disebut paket (package). Java API telah

menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk menciptakan applet

dan aplikasi canggih. Jadi ada dua hal yang harus dipelajari dalam

Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan bagaimana mempergunakan

kelas pada Java API. Kelas merupakan satu-satunya cara menyatakan

bagian eksekusi program, tidak ada cara lain. Pada Java program javac

untuk mengkompilasi file kode sumber Java menjadi kelas-kelas

bytecode. File kode sumber mempunyai ekstensi *.java. Kompilator

javac menghasilkan file bytecode kelas dengan ekstensi *.class.

Interpreter merupakan modul utama sistem Java yang digunakan

aplikasi Java dan menjalankan program bytecode Java.

Beberapa keunggulan java yaitu java merupakan bahasa yang

sederhana. Java dirancang agar mudah dipelajari dan digunakan secara

efektif. Java tidak menyediakan fitur-fitur rumit bahasa pemrograman

tingkat tinggi, serta banyak pekerjaan pemrograman yang mulanya

harus dilakukan manual, sekarang digantikan dikerjakan Java secara

(66)

mengenal bahasa C++ akan cepat belajar susunan bahasa Java namun

harus waspada karena mungkin Java mengambil arah (semantiks) yang

berbeda dibanding C++.

Java merupakan bahasa berorientasi objek (OOP) yaitu cara

ampuh dalam pengorganisasian dan pengembangan perangkat lunak.

Pada OOP, program komputer sebagai kelompok objek yang saling

berinteraksi. Deskripsi ringkas OOP adalah mengorganisasikan

program sebagai kumpulan komponen, disebut objek. Objek-objek ini

ada secara independen, mempunyai aturan-aturan berkomunikasi

dengan objek lain dan untuk memerintahkan objek lain guna meminta

informasi tertentu atau meminta objek lain mengerjakan sesuatu. Kelas

bertindak sebagai modul sekaligus tipe. Sebagai tipe maka pada saat

jalan, program menciptakan objek-objek yang merupakan instan-instan

kelas. Kelas dapat mewarisi kelas lain. Java tidak mengijinkan

pewarisan jamak namun menyelesaikan kebutuhan pewarisan jamak

dengan fasilitas antarmuka yang lebih elegan.

(http://didiindra.wordpress.com/tag/pengertian-java/ 2011:09)

Sebagai sebuah platform, Java terdiri atas dua bagian utama yaituJava

Virtual Machine (JVM) dan Java Application Programming Interface

(Java API). Selain itu Sun membagi arsitektur Java menjadi tiga

Gambar

Gambar 2.1 Mekanisme pengiriman SMS (Store and Forward )
Tabel 2.1 Beberapa jenis perintah AT
Gambar 2.2 Pengecekan Kesiapan Handphone
Tabel 2.3 Contoh pesan SMS Deliver dalam PDU format
+7

Referensi

Dokumen terkait

The research is proposed to analyze a defense mechanism in a film with the title The Caller with Psychoanalytic Approach. There are two objectives: the first is to

BAB II : Pengelolaan kelas dan prestasi belajar siswa, pada bab ini akan diuraikan berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya

Pembentukan lembaga yang berkaitan dengan adat di Papua justru menimbulkan masalah baru dan menjadi arena politik elit.. Penundaan Pilkada Gubernur Papua disebabkan oleh penafsiran

menjadi ciri khas pada bangunan Pusat Kebudayaan Islam di Surakarta.. 1) Merancang suatu bangunan Pusat Kebudayaan Islam di Surakarta yang. dapat meningkatkan apresiasi dan

Dalam rangka penyelesaian skripsi di prodi Manajemen FPEB UPI, saya bermaksud melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) dan

duplicatum yang ditanam menggunakan sistem waring dengan bobot awal berbeda sehingga dapat diketahui sistem waring apa dan bobot awal berapa yang menghasilkan

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya-D3 Program Studi Teknik Mesin. Universitas

Selanjutnya Pokja ULP akan melakukan tahapan evaluasi administrasi dan teknis terhadap Peserta lelang yang dokumennya telah memenuhi syarat/lengkap pada saat