• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis daur hidup produk (Product Life Cycle) tabungan iB plus dan penetapan strategi pemasaran pada PT.BNI Syariah.Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis daur hidup produk (Product Life Cycle) tabungan iB plus dan penetapan strategi pemasaran pada PT.BNI Syariah.Tbk"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE) TABUNGAN iB PLUS DAN PENETAPAN STRATEGI PEMASARAN

PADA PT. BNI SYARIAH. Tbk

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh :

Conita

NIM : 104046101672

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAHPERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

ABSTRAKSI

"Analisis Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) tabungan iB Plus dan

Penetapan Strategi Pemasaran PT. BNI Syariah Tbk."

Oleh:

Conita

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi tabungan iB Plus di BNI

Syariah berdasarkan teori Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) dengan

menggunakan metode analisis matematika sederhana dalam menentukan kinerja

produk. Selain itu penulis juga menganalisis karakteristik dan tujuan pemasaran pada

tiap-tiap tahap hidupnya yang terdiri dari faktor-faktor penjualan, laba, pelanggan,

pesaing, serta tujuan pemasaran yang di capai dari produk tersebut. Dari hasil analisis

ini kemudian dapat ditentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan posisinya

dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle).

Hasil penelitian menunjukkan kinerja produk iB Plus mengalami peningkatan

yang positif selama periode 2003 sampai 2007. dengan penerimaan DPK rata-rata

44,24%, rata-rata persentase bagi hasil sebesar 1,1% dan laba perusahaan sebesar

22,55% selama 5 tahun menunjukksn produk tabungan iB Plus BNI Syariah berada

pada tahap pertumbuhan. Hal ini diperkuat dengan analisis karakteristik dan tujuan

pemasaran produk pada tiap-tiap tahap hidupnya.

Strategi yang ditetapkan meliputi penyempurnaan produk, penambahan

karakteristik atau sifat tertentu dan pembuatan model baru, pengembangan segmen

pasar baru, penambahan saluran distribusi baru, perusahaan beralih dari iklan yang

membuat orang menyadari produk (product awarness advertising) ke iklan yang

membuat orang memilih produk dan strategi pengurangan harga.

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT atas limpahan taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya yang

menjadi tauladan bagi umatnya menuju jalan yang di ridhoi oleh Allah.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah membantu dan memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag selaku

Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Bapak Dr. Asep Saepuddin Jahar, MA, Ph.D dan Bapak Drs. H. Burhanuddin

Yusuf, MM selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan

waktunya bagi penulis dengan segala profesionalitas dan kesabaran, semoga

segala kebaikan dan keihklasan yang bapak berikan menjadi amal sholeh.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmunya

kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan menjadi ilmu yang bermanfaat.

5. Bapak Dr. Agustianto selaku sekjen IAEI yang telah memberikan banyak ilmu

(4)

6. Bapak Nurcahyo Dwi Artianto selaku Manajer Product Liability Development

Divisi Usaha Syariah, Bapak Santoso Slamet selaku Manajer keuangan dan MIS (

Manajemen Informasi Sistem) Divisi Usaha Syariah yang telah meluangkan

waktunya untuk wawancara dengan penulis.

7. Mba Tri Murtiasi selaku Analis SDM Divisi Usaha Syariah telah memberikan

kesempatan untuk melakukan penelitian dan telah memberikan data-data yang

diiperlukan dalam penelitian selama proses penulisan skripsi ini.

8. Salam Ta’zim dan Terima Kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda H. Nur Ali

dan Ibunda Hj. Arsyidah yang telah memberikan banyak hal yang berarti dalam

hidup penulis. Cinta, kasih sayang, do'a dan dukungan baik moril maupun materil

yang semunya itu tidak dapat tergantikan dengan apapun.

9. Kakakku tersayang k'Lutfi, k'Dede, k'Dhila dan k'Lili yang selalu memberikan

dukungan dan menjadi inspirasi dalam melewati setiap langkah kehidupanku dan

selalu menghiasi hari-hari penulis dengan keceriaan.

10.Adikku Dian, Anis, Ersyad dan Tomi, terima kasih telah menjadi motivasi bagi

penulis untuk tetap semangat dalam meyelesaikan skripsi, lulus kuliah dan kita

sama-sama meraih cita-cita untuk kebahagiaan bapak dan umi ya……

11.Keisyazka Fataya Putri dan Rachel Aqila Syah yang selalu menjadi penghilang

duka dan selalu memberikan keceriaan.

12.Teman-temanku seangkatan, senasib seperjuangan Perbankan Syariah 2004

khususnya Perbankan Syariah D “Bocah Rusuh” yang membuat aku mengerti

indahnya kebersamaan. kenangan yang telah terlewati akan selalu terukir di

hatiku. Untuk Neng yuli "My Litle Angel" yang memberikan hari-hari indah,

(5)

dalam kesulitan, Terima kasih untuk do’a dan semangat yang diberikan kepada

penulis. Semoga kebersamaan kita tak hilang seiring bergulirnya waktu.

13.Bang Juri "Rental BJ" yang selalu membantu penulis ketika mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan skripsi

14.Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini

dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Kesempurnaan adalah milik Allah, oleh karena itu penulis mohon maaf

apabila masih banyak kesalahan dalam skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah membalas kebaikan mereka yang telah

membimbing dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan semoga

skripsi ini bermanfaat untuk penelitian-penelitin selanjutnya.

Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami

Ampuni dosa-dosa Ibu Bapak kami

Ampuni dosa-dosa Guru kami

Wafatkanlah kami dalam Iman dan Islam

Wafatkankalah kami dalam syahid

Wafatkanlah kami dalam khusnul khotimah

Aamiin…

Jakarta, November 2008

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBUNG

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7

D. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu ... 8

E. Kerangka Teori dan Konseptual ... 10

F. Metode Penelitian ... 14

G. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Definisi Produk... 20

B. Tingkatan Produk Jasa ... 21

C. Produk dan Jasa Bank Syariah ... 22

(7)

E. Daur Hidup Produk... 28

1. Konsep Daur Hidup Produk ... 28

2. Pengertian Daur Hidup Produk... 29

3. Sifat-sifat Siklus Kehidupan Produk... 30

4. Tahap-tahap dalam Siklus Kehidupan Produk ... 31

5. Karakteristik Dan Tujauan Pemasaran Pada Tipa Tahap Daur Hidup Produk... 35

6. Strategi Pemasaran... 36

7. Strategi Pemasaran dalam Tahapan Daur Hidup ... 42

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. BNI Syariah Tbk... 47

B. Dual System Banking... 48

C. Nilai- nilai Perusahaan yang Berlaku di PT BNI Syariah Tbk... 48

D. Sistem Manajemen yang Mendukung Shariah Compliance... 49

E. Struktur Organisasi ... 50

F. Perkembangan Bisnis Penghimpunan Dana dan Pembiayaan ... 51

G. Perkembangan Asset ... 52

H. Kinerja PT. BNI Syariah Tbk ... 53.

(8)

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Perkembangan iB Plus ... 58

B. Analisis Posisi Tabungan iB Plus dilihat dari Teori Daur

Hidup (Product Life Cycle)... 59

1. Analisis posisi tabungan iB Plus dengan Menggunakan

Rumus Matematika Sederhana ... 59

2. Analisis posisi tabungan iB Plus dengan Karakteristik

dan Implikasi Strategik Produk Berdasarkan Teori Daur

Hidup Produk... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 74

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA... 77

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penghitungan Kinerja Produk 16

Tabel 2.1 Ikhtisar Karakteristik Tiap-Tiap Tahap Siklus Hidup

Produk

35

Tabel 3.1 Perkembanagan Asset BNI Syariah 52

Tabel 4.1 Jumlah Dana Pihak Ketiga BNI Syariah 58

Tabel 4.2 Data Produk Tabungan iB Plus BNI Syariah 60

Tabel 4.3 Data penerimaan DPK Produk Tabungan iB Plus dan

pertumbuhan penerimaan DPK tahun 2003-2007

60

Tabel 4.4 Data persentase rata-rata bagi hasil produk tabungan iB

Plus dan pertumbuhan persentase rata-rata bagi hasil

62

Tabel 4.5 Pertumbuhan Laba Operasional Perusahaan 63

Tabel 4.6 Penentuan Daur Hidup Produk 64

Tabel 4.7 Perolehan laba BNI Syariah 67

Tabel 4.8 Ikhtisar Karakteristik Tiap Tahap Daur Hidup Produk dan

Tujuan Pemasaran

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perbankan syariah dalam dekade belakangan tidak lagi

dianggap anak tiri dalam dunia perbankan. Hal ini disebabkan tingkat kinerja

perbankan syariah dan kontribusinya dalam dunia perbankan yang cukup baik dalam

beberapa tahun terakhir. Kinerja ini telah dibuktikan semenjak terjadinya badai krisis

melanda perekonomian Indonesia dimana kinerja perbankan konvensional terpuruk,

perbankan syariah relatif mampu terus bertahan ditengah hantaman krisis dan terus

menunjukkan eksistensinya sampai sekarang.1

Saat ini, perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan yang cepat.

Bank-bank konvensional mulai berlomba membuka divisi syariah karena melihat

minat masyarakat yang semakin tinggi pada produk perbankan syariah.

Hal yang mendorong kalangan perbankan mencoba peruntungannya dilahan

ini tak lain adalah besarnya pangsa pasar. Maka tak heran jika semakin banyak bank

yang terjun dalam industri perbankan syariah, memicu persaingan yang kian tajam

dalam menggaet nasabah.2

Namun, perlu ditegaskan dan perlu diingat bahwa persaingan usaha dalam

pandangan Islam adalah persaingan yang bisa mendorong yang besar semakin besar,

1Perkembangan Perbankan Syariah

, Artikel diakses pada 20 Oktober 2008 dari http://www.fai.elcom.umy.ac.id

2 Persaingan Perbankan Syariah

(11)

sekaligus mengangkat yang kecil untuk menjadi besar. Hal ini berangkat dari ayat

Al-Qur’an ayat Al-Baqarah ayat 148 yang berbunyi:

ی

ﻡ ی

!ﺱ # $ % ﻡ & '($)* +, *

' ی-. /012 %,3 4 5

67 89 )

:

;

<

=>?

@

Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblat (nya) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam kebaikan). Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengampuni kamu sekalian (pada hari kiamat). Seungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu”. (Al-Baqarah:148)

Dalam pengembangan produk syariah sudah saatnya perbankan syariah harus

lebih kreatif dan inovatif dalam membuat atau menciptakan suatu konsep produk

syariah yang berorientasi kepada pasar atau paling tidak mempertahankan keberadaan

produk yang telah dikeluarkan, sehingga mampu membentuk suatu permintaan yang

berkesinambungan (kontiunitas) dan tentunya tetap eksis diantara iklim persaingan

yang semakin tajam namun tidak keluar dari ketentuan hukum Islam.

Sebagai lembaga bisnis, BNI syariah sebagaimana bank-bank syariah lain

juga meluncurkan produk-produk yang diharapkan dapat menjadi pilihan bagi

nasabah. Salah satu produk andalan BNI syariah adalah Tabungan iB Plus yang

menggunakan prinsip mudharabah muthlaqoh.

BNI syariah berupaya agar nasabahnya mendapatkan layanan perbankan

senyaman layanan di bank konvensional. BNI syariah ingin menyampaikan pesan

bahwa menabung di bank syariah memiliki fasilitas yang nyaman, namun

menentramkan. Manajemen BNI syariah selalu berupaya agar produk-produknya

(12)

persaingan yang makin kompetitif dengan mamberikan fasilitas yang terbaik,

sehingga masyarakat pun akan memilih bank syariah sebagai pilihan untuk

menyimpan dananya.

Untuk mencapai kondisi tersebut, bukanlah hal yang mudah. BNI syariah

harus menetapkan strategi-strategi secara tepat agar dapat membawa ke arah

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan nasabah yang menjadi sasarannya. BNI syariah harus memiliki daya tarik

ekonomi. Menciptakan produk yang dapat dinikmati oleh konsumen adalah

membutuhkan kematangan strategi, baik pemasaran, keuangan, SDM, dan produksi

yang semua elemen tersebut bersinergi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan.

Permasalahannya adalah bagaimana membuat poduk yang diluncurkan oleh

BNI Syariah dapat menarik minat nasabah dan bagaimana membuat produk tersebut

tetap eksis di tengah persaingan produk yang semakin kompleks serta strategi apa

yang tepat dalam memasarkan produk tersebut.

Banyak sekali produk yang ditawarkan ke pasar, namun seringkali pasar tidak

merespon produk yang ditawarkan dan akhirnya produk tersebut akan hilang dari

peredaran atau sebaliknya pada awal diperkenalkan produk cukup eksis namun

ditinggalkan karena tidak kompetitif lagi karena kalah bersaing. Persaingan

merupakan kejadian yang alami. Melalui persaingan perusahaan dituntut untuk

memahami positioningnya, mengetahui kemampuan pesaingnya juga penentuan

tempat dan kapan serta bagaimana medan persaingan yang dihadapi sehingga semua

(13)

pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang

ditetapkan adalah perusahaan harus lebih efektif dibandingkan para pesaing dan

konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang

menawarkan mutu, kinerja, dan penampilan terbaik.

Sepanjang kehidupan produk, perusahaan biasanya akan merumuskan ulang

strategi pemasarannya beberapa kali. Bukan hanya kondisi ekonomi yang berubah

dan pesaing melancarkan serangan baru, melainkan disamping itu produk itu sendiri

menjalani tahap-tahap peran barunya di pasar. Akibatnya perusahaan perlu

merencanakan rangkaian strategi yang sesuai dengan setiap tahap dalam daur hidup

produk.

Perusahaan, dalam hal ini Bank Syariah harus selalu mengadaptasi strateginya

sepanjang waktu, dalam hal ini strategi yang berkaitan dengan produk demi

kelangsungan hidup produk tersebut. Salah satu konsep yang sangat bermanfaat

dalam memberikan pamahaman mengenai implikasi strategik dari

perubahan-perubahan tersebut terhadap strategi pemasaran adalah konsep Daur Hidup Produk

(Product Life Cycle).

Tidak jauh berbeda dengan manusia yang memiliki batas tertentu, mulai dari

bayi sampai meninggal dunia. Usia kehidupan ini kita kenal dengan nama daur hidup

atau jika kita artikan ke produk yaitu Daur Hidup Produk (Product Life Cycle).

Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) artinya perjalanan hidup suatu

produk sampai ia mati. Umur dari produk sangat bergantung dari strategi yang

(14)

sedikit pula yang memilik umur relatif panjang. Kehidupan dari suatu produk

biasanya diukur dari tingkat penjualan dan laba yang diraih oleh produk tersebut.3

Mengamati siklus hidup produk (Product Life Cycle), khususnya produk

perbankan syariah dapat dibuat suatu rumusan bahwa suatu produk memiliki sebuah

siklus hidup. Melalui siklus hidup produk, bank dapat menetapkan strategi pemasaran

yang tepat. Agar ketika produk tersebut diperkenalkan dapat direspon oleh pasar,

kemudian tumbuh dengan pesat hingga mencapai masa kedewasaan yang panjang dan

bank akan menerapkan strategi pemasaran yang berbeda pada setiap tahapan siklus

hidupnya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi

tentang “ANALISIS DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)

TABUNGAN iB PLUS DAN PENETAPAN STRATEGI PEMASARAN PT. BNI

SYARIAH Tbk.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Persaingan produk diantara lembaga-lembaga perbankan syariah saat ini

semakin tajam. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk membuat produk yang

diharapkan dapat diminati oleh masyarakat. Selain itu, perusahaan juga harus

melakukan berbagai cara untuk memasarkan produk tersebut agar dapat diminati oleh

masyarakat. Tentunya pemilihan dan penetapan strategi produk yang tepat dan baik

akan memberikan hasil yang baik pula dalam kelangsungan hidup produk khususnya

3

(15)

dan kelangsungan hidup perusahaan umumnya. Sehingga perusahaan akan dapat

bertahan dan tetap eksis dalam jangka panjang.

Strategi produk mencakup desain produk, daur hidup produk, dan strategi

pemasaran produk. Karena luas dan kompleksnya permasalahan yang akan dibahas

dan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka penulis membatasi ruang lingkup

pembahasan skripsi ini hanya pada masalah daur hidup produk tabungan mudharabah

di BNI Syariah yakni Tabungan iB Plus serta penetapan strategi pemasaran

berdasarkan teori Daur Hidup Produk yang dianalisis berdasarkan laporan keuangan

atau laporan pendapatan produk Tabungan iB Plus yang merupakan realisasi dari

pemasaran produk Tabungan iB Plus pada BNI syariah dari tahun 2003 sampai tahun

2007 dan diperkuat dengan anlisis faktor-faktor karakteristik dan implikasi strategik

siklus hidup produk.

Agar pembahasan dalam skripsi ini teratur dan sistematis, maka penulis

merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya:

1. Berada di manakah posisi produk Tabungan iB Plus dilihat dari Teori Daur Hidup

Produk (Product Life Cycle)?

2. Strategi apa yang sudah ditetapkan oleh BNI syariah dalam memasarkan produk

tersebut berdasarkan posisinya dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)?

3. Bagaimanakah strategi pemasaran yang tepat dan relevan untuk pengembangan

produk Tabungan iB Plus pada BNI syariah.

(16)

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui posisi produk tabungan mudharabah dalam hal ini Tabungan

iB Plus menurut Teori Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) di BNI syariah.

2. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan oleh BNI syariah terhadap produk

Tabungan iB Plus.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan obyek penelitian:

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan obyek penelitian dapat

mengetahui posisi produk tabungan iB Plus berdasarkan teori Daur Hidup

Produk (Product Life Cycle), sehingga bank dapat mengimplementasikan

strategi pemasaran yang tepat terhadap posisi produk tersebut.

b. Mengetahui prioritas pengembangan lanjut mengenai strategi yang ditetapkan

lebih lanjut agar produk tersebut dapat memiliki value added dan competitive

advantage.

2. Bagi subyek penelitian

a. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, pemahaman, serta penerapan

teori Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) dalam dunia perbankan syariah.

3. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya Fakultas Syariah dan Hukum

untuk menambah referensi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan penelitian ini.

(17)

Penulis menemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan Daur Hidup

Produk, yaitu: Siti Baliah (2007) mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah jurusan

akuntansi meneliti Analisis kinerja keuangan dengan siklus kehidupan produk (studi

pada sektor industri barang konsumsi yang terdapat di BEJ). Penelitian ini berusaha

menguji apakah terdapat hubungan antara kinerja keuangan (ROI, ROE, PER, profit

dan efisiensi) dengan tahapan siklus hidup dan menguji apakah terdapat perbedaan

antara kinerja keuangan dengan tahapan siklus hidup produk dengan menggunakan

metode analisa data cluster, statistik deskriptif, pengujian hipotesa dengan uji korelasi

dan uji t sample independent. Dari hasil pengujian statistik terhadap 34 perusahaan

barang konsumsi diperoleh hasil:

1. Variabel ROI berkorelasi dengan siklus hidup produk pada tahap kedewasaan dan

penurunan.

2. Variabel ROE berkorelasi dengan siklus hidup produk pada tahap penurunan dan

secara umum tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan semua kelompok

tahapan siklus hidup produk.

3. Varibel PER berkorelasi dengan siklus hidup produk pada tahap

perkenalan,pertumubuhan, dan penurunan dan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada tiap tahap siklus produk.

4. Variabel Profit berkorelasi dengan siklus hidup produk pada tahap kedewasaan

dan penurunan dan memiliki perbedaan yang signifikan pada kelompok

(18)

5. Variabel efisiensi berkorelasi dengan siklus hidup produk pada tahap perkenalan

dan pada masing-masing kelompok tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Parhanullah (2007) mengenai “Analisis Daur Hidup Produk (Product Life

Cycle) tabungan Mudharabah, yang diteliti oleh Parhanullah mahasiswa jurusan

Manajemen Pemasaran Fakultas Ilmu Ekonomi dan Ilmu Social Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah. Dalam skripsi tersebut dibahas mengenai daur hidup

produk tabungan Mudharabah yang terdiri dari dari tabungan junior, tabungan ummat

dan shar-E pada bank Muamalat Indonesia dari tahun 2000 sampai tahun 2005

dengan menggunakan metode penghitungan dengan menggunakan rumus matematika

sederhana dan garis trend. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa tabungan

Mudharabah di Bank Muamalat berada pada tahap pertumbuhan.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengembangkan penelitian-penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya dengan memberikan penjelasan secra detail hasil

penelitian. Tidak hanya sebatas mengetahui posisi produk tersebut tetapi mengetahui

juga strategi apa yang relevan dan tepat yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap

produk tersebut setelah mengetahui posisinya menurut teori Daur Hidup Produk

(Product Life Cycle).

(19)

Secara umum definisi produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan

dan keinginan pelanggan.4

Sedangkan pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang

dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi

yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pemakainya.5

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa produk adalah sesuatu

yamg memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau

sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk biasanya digunakan untuk

dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhan akan produk, maka konsumen harus mengorbankan sesuatu

sebagai balas jasanya, misalnya dengan cara pembelian.

Seperti dikatakan sebelumnya bahwa produk memiliki ciri-ciri tersendiri

untuk dapat dikatakan sebagai barang atau jasa. Dalam dunia perbankan dimana

produk yang dihasilkan berbentuk jasa, maka akan dijelaskan ciri-ciri dan

karakteristik jasa, yaitu:

1. Tidak berwujud

Artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli atau

dikonsumsi.

2. Tidak dapat dipisahkan

4

Kasmir, SE.,MM., Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana,2004. h. 136

5

(20)

Artinya antara si pembeli jasa dan si penjual jasa saling berkaitan satu sama

lainnya.

3. Beraneka ragam

Artinya jasa memiliki beraneka macam bentuk, jasa dapat diperjualbelikan dalam

berbagai bentuk atau wahana seperti tempat, waktu dan sifat.

Daur hidup produk adalah perjalanan hidup suatu produk mulai dari produk

dijual di pasar sampai produk tersebut mati.6 Terkadang umur suatu produk sangat

singkat dan tidak sedikit pula produk memiliki umur yang relatif panjang. Kehidupan

dari suatu produk biasanya diukur dari tingkat penjualan dan laba yang diperoleh dari

produk tersebut.

Gambar 1.1

Daur hidup produk (Product Life Cycle)

Kurva daur hidup umumnya terbagi kepada empat tahap (Kotler,2002:347),

yaitu:

1. Tahap perkenalan (introduction)

6

Kasmir, SE.,MM., Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2004, h. 145

(21)

Pada tahap ini pertumbuhan penjualan lambat, belum ada laba karena besarnya

biaya-biaya untuk memperkenalkan produk.

2. Tahap pertumbuhan (growth)

Peningkatan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar.

3. Tahap kedewasaan atau kemampanan (maturity)

Penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah diterima oleh sebagian

besar pembeli potensial. Dan laba stabil akan menurun karena persaingan.

4. Tahap penurunan (decline)

Penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang menipis.

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos atau strategis yang

berarti jendral. Dalam bidang manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam

dan bervariasi dari beberapa ahli.

Menurut William F. Glueck dan Lawarance Jauch, strategi adalah sebuah

rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan

strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk mematikan.7

Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan

tertentu.

Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, namun

perusahaan memiliki strategi yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tersebut8.

7

Daslim Saladin. Manajemen Strategi dan Kebijkan Perusahan, Bandung: Linda Karya, 2004. h. 1

8

(22)

Sedangkan pengertian strategi pemasaran adalah rencana yang menyuluruh,

terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang

kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran perusahaan

tersebut.

Menurut Philip Kotler dan Paul N. Bloom, strategi pemasaran diartikan

sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaing, dan pengembangan

suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien-klien yang

telah dipilih.9

Strategi pemasaran berdasarkan konsep daur hidup produk dapat dianalisis

berdasarkan kinerja produk tersebut dalam menghasilkan laba. Selain itu karakteristik

yang berkaitan dengan penjualan, biaya-biaya, tipe pelanggan, pesaing dan tujuan

pemasaran menjadi faktor yang penting untuk menetapkan strategi pemasaran

tersebut.

Berikut kerangka pemikiran mengenai analisis daur hidup produk tabungan

syariah plus di BNI syariah:

9

(23)

F. Metode Penelitian

1. Sifat Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah menggunakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan teori yang relevan sebagai

kerangka analisis. Pendekatan kuantitatif yaitu berdasarkan angka-angka yang

diperoleh dari laporan keuangan tahunan BNI Syariah yang kemudian diolah

sehingga menjadi data yang dapat dianalisis sedangkan pendekatan kualitatif

berdasarkan wawancara untuk memperkuat hasil analisis yang hasilnya dihubungkan Tabungan

Mudharabah

Pengukuran Kinerja Produk

Penerimaan DPK Produk Tingkat Bagi Hasil Laba Perusahaan

Penentuan posisi product life cycle

Tahap Perkenalan

Tahap Pertumbuhan

Tahap Penurunan Tahap

Kedewasaa

(24)

denga teori yang relevan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

melukiskan, membuat gambaran tentang tahapan-tahapan daur hidup produk

tabungan iB Plus sehingga dapat menggambarkan hasil penelitian secara detail dan

terperinci.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data primer: yaitu diperoleh berdasarkan hasil kunjungan dan

wawancara langsung dengan beberapa narasumber pada BNI syariah yang

dapat memberikan informasi, keterangan-keterangan yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

Data sekunder: yaitu diperoleh dari perusahaan berupa laporan

keuangan tahunan, data-data, atau dokumen yang berkaitan dengan

penelitian ini.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca buku-buku,

makalah, penelitian-penelitian, karya ilmiah yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti dan mengembangkannya.

(25)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

rumus matematika sederhana dan diperkuat dengan analisis karakteristik dan

implikasi strategik daur hidup produk.

Metode analisis dengan menggunakan rumus matematika sederhana

Menurut Husein Umar, untuk mengetahui kondisi industri dari suatu bisnis

tertentu mislanya melalui Bussines Life Cycle (BLC) atau Product Life Cycle (PLC)

dapat menggunakan teknik analisis matematika sederhana, yaitu:

Tabel 1.1

Penghitungan kinerja produk

Ukuran kinerja Kinerja tahun 2003

Perubahan dibanding tahun

lalu

Rata-rata pertumbuhan (5 tahun terakhir)

Penjualan

Harga per unit

Laba perusahaan

Sumber: Husein Umar, Strategi Manajemen In Action, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2001

Untuk pengisian data, dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Bandingkan nilai penjualan (dalam perbankan yaitu penerimaan dan pihak ketiga)

tahun sekarang dengan tahun sebelumnya untuk mengetahui perubahannya.

b. Buat rata-rata pertumbuhan penerimaan DPK dalam beberapa tahun terakhir.

c. Bandingkan harga (dalam perbankan syariah yaitu persentase bagi hasil produk)

dengan tingkat inflasi.

(26)

Untuk melakukan anlisis daur hidup produk tabungan mudharabah, maka

diperlukan data-data seperti penerimaan dana pihak ketiga (DPK). Tingkat

pertumbuhan penerimaan DPK, persentase bagi hasil produk tabungan mudharabah,

laba dan tingkat pertumbuhan laba. Untuk mengetahui pertumbuhan penjualan,

persentase bagi hasil, dan laba kotor pertahun dapat menggunakan rasio pertumbuhan

penjualan yang dirumuskan oleh Sofyan Syafri Harahap (2004:309), yaitu:

Lalu Tahun Penjualan

Lalu Tahun Penjualan

Berjalan Tahun

Penjualan njualan

KenaikanPe =

Selain itu, peneliti juga menganalisis karakeristik dan implikasi strategik daur

hidup produk yang berkaitan dengan penjualan produk, biaya-biaya yang

ditimbulkan, laba yang diperoleh dari produk tersebut, tipe pelanggan atas produk

tersebut, pesaing yang dihadapi, serta tujuan pemasaran yang ditetapkan atas produk

tersebut untuk memperkuat analisis atas laporan keuangan.

4. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam skripsi ini adalah anlisis Daur Hidup Produk tabungan

iB Plus untuk mengetahui posisi produk Tabungan iB Plus di BNI Syariah menurut

teori Daur Hidup Produk (Product Life Cycle).

(27)

Teknik penulisan dalam skripsi ini mengacu pada pedoman penulisan skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tahun

2007.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi, penulis membagi skripsi ini dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan (review) terdahulu, kerangka teori, dan

metodologi penelitian.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Berisi tentang tinjauan teoritis tentang produk, produk dan jasa bank

syariah, strategi produk, konsep daur hidup produk, pengertian daur

hidup produk, sifat-sifat daur hidup produk, tahapan-tahapan daur

hidup produk, strategi pemasaran, strategi pemasaran dalam tiap tahap

daur hidup produk.

(28)

Berisi tentang gambaran umum BNI Syariah, dual system banking

yang berlaku di BNI Syariah, nilai-nilai perusahaan, sistem

manajemen yang mendukung syariah complieance, struktur organisasi

di BNI Syariah, perkembangan bisnis penghimpunan dana dan

pembiayaan, perkembangan asset, prestasi BNI Syariah dan produk

dan jasa yang ada di BNI Syariah.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Berisi tentang perkembangan tabungan iB Plus dalam rentang waktu 5

tahun yaitu tahun 2007-2008, penentuan dan analisis mengenai posisi

produk Tabungan iB Plus dilihat dari teori daur hidup produk dengan

menggunakan metode matematika sederhana, dan dengan

menganalisis karakteristik dan tujuan pemasaran produk pada tiap

tahap hidupnya serta analisis mengenai strategi pemasaran produk iB

plus yang relevan dalam sesuai dengan posisinya menurut teori daur

hidup produk (Product Life Cycle).

BAB V PENUTUP

(29)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Produk

Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk dua

macam, yakni produk yang berwujud dan produk tidak berwujud. Masing-masing

produk untuk dapat dikatakan berwujud atau tidak berwujud memiliki karakteristik

atau ciri-ciri tertentu.

Produk yang berwujud berupa barang yang dapat dilihat, dipegang dan dirasa

secara langsung sebelum dibeli. Sedangkan produk yang tidak berwujud berupa jasa

dimana tidak dapat dilihat atau dirasa sebelum dibeli.

Secara umum definisi produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan

dan keinginan pelanggan.10

Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan,

atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.

Menurut Rambat Lupiyoadi kata produk lebih mengacu pada keseluruhan

konsep, objek, atau proses yang memberikan sejumlah nilai (value) kepada

konsumen.11

10

Kasmir, SE.,MM., Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana 2004. h. 136

11

(30)

Produk memiliki ciri-ciri tersendiri untuk dapat dikatakan sebagai barang

ataupun jasa. Dalam dunia perbankan, produk yang dihasilkan adalah berbentuk jasa

yaitu aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa memiliki

empat karakteristik utama yang membedakannya dari barang yaitu:

a. Intangibility: jasa bersifat abstrak dan intangible (tidak berwujud)

b. Heterogenity/variability: jasa bersifat sangat variabel karena bersifat non-standar,

artinya memiliki banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa,

kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan.

c. Inseparability: jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang

bersamaan dengan partisipasi konsumen dalam prosesnya.

d. Perishability: jasa tidak mungkin disimpan dalam bentuk inventori, karena jasa

merupakan komoditi yang tidak tahan lama.

B. Tingkatan Produk Jasa

Theodore Levitt dalam buku The Marketing Imagination sebagaimana yang di

kutip oleh Fandy Tjiptono mengajukan konsep total produk, di mana suatu jasa yang

ditawarkan dapat terdiri dari elemen-elemen:12

a. Produk inti atau generik (the core or generic product). Terdiri dari jasa dasar,

seperti tempat tidur pada jasa kamar hotel.

b. Produk yang diharapkan (the expected product). Terdiri dari produk inti bersama

pertimbangan keputusan pembelian minimal (minimal purchase decision) yang

12

(31)

harus dipenuhi. Contohnya: ruang tunggu yang nyaman di bandara, lift yang

bersih dalam perkantoran.

c. Produk tambahan (the augmented product). Area yang memungkinkan suatu

produk dideferensiasi terhadap yang lain. Contoh: IBM menawarkan “excellent

customer service”.

d. Produk potensial (the potensial product). Tampilan (feature) dan manfaat

tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin menambah kepuasan

konsumen. Bagian ini dapat memberikan kelebihan guna meningkatkan switching

cost sehingga konsumen berpikir ulang atau sulit untuk beralih ke produk jasa

lain. Contohnya: kemudahan-kemudahan atau layanan khusus bagi konsumen

yang telah menjadi member jasa perusahaan.

C. Produk dan Jasa Bank Syariah

Dalam praktek, berbagai jenis jasa bank syariah ditawarkan kepada

masyarakat. Kelengkapan jenis produk yang ditawarkan kepada masyarakat

tergantung dari kemampuan bank dan jenis bank itu sendiri. Semakin lengkap produk

yang ditawarkan akan semakin baik.

Pada dasarnya, produk dan jasa yang ditawarkan di perbankan syariah dapat

dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu:

a. Produk Penyaluran Dana (Financing)

Secara garis besar, produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam 4 kategori yang

(32)

1. Pembiayaan dengan prinsip jual beli yang terdiri dari pembiayaan murabahah,

salam, dan istishna.

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah.)

3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil yang terdiri dari pembiayaan

musyarakah, dan pembiayaan mudharabah.

4. Pembiayaan dengan akad pelengkap

Akad pelengkap ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan.

Dalam hal ini bank memperoleh imbalan sekedar sebagai pengganti

biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh bank selama melaksanakan akad itu.

Akad pelengkap di antaranya: hiwalah, rahn (gadai), qordh, wakalah

(perwakilan), dan kafalah (garansi bank),

b. Produk Penghimpunan Dana ( funding)

Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito.

Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana

masyarakat adalah prinsip wadiah (titipan) dalam bentuk produk rekening giro,

dan prinsip mudharabah (bagi hasil) dalam bentuk tabungan dan deposito.

c. Jasa Perbankan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediary bank syariah dapat

melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabaha dengan

mendapatkan imbalan berupa fee(ujrah).

Adapun jasa-jasa perbankan antara lain:

(33)

2. Ijarah (sewa) dalam bentuk penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) dan

jasa bank custodian.

3. ATM

4. Kliring

5. Letter of credit (L/C)

6. Transfer

7. Inkasso

8. Jasa taksir

D. Strategi Porduk

Strategi produk adalah rangkaian tindakan yang harus diambil oleh

perusahaan sehubungan dengan produk dan sasaran jangka panjang yang harus

dicapai oleh produk tersebut.13

Setiap poduk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapat respon yang

positif dari konsumen. Untuk mengantisipasi agar produk yang yang diluncurkan

berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peluncuran produk memerlukan

strategi-strategi tertentu.

Secara garis besar strategi produk dapat dikelompokkan menjadi 6 jenis atau

kategori, yaitu:14

13

D.W. Foster, Manajemen Produk dan Jasa, Jakarta: Erlangga 1981, h. 39

14

(34)

1. Strategi positioning produk

Strategi ini berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dan berbeda di benak

pelanggan sasaran dari produk-produk lainnya, sehingga membentuk citra (image)

merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan dengan merek atau produk

pesaing. Kunci keberhasilan positioning adalah persepsi yang diciptakan. Baik

dari persepsi pelanggan, posisi dan citra perusahaan serta pengaruh pesaing dan

pelanggan mereka. Tujuan dari strategi positioning adalah memposisikan produk

di pasar sehinnga produk tersebut berbeda dengan produk atau merek yang ada di

pasar dan dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan.

2. Strategi repositioning produk

Strategi ini dilakukan dengan cara meninjau kembali posisi produk dan bauran

pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi yang baru yang lebih tepat bagi

produk tersebut. Adapun tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan

kelangsungan hidup produk dan untuk mengoreksi atau memperbaiki kesalahan

dalam penentuan posisi sebelumnya.

3. Strategi overlap produk

Strategi ini merupakan strategi yang menciptakan persaingan terhadap merek

tertentu milik perusahaan sendiri. Ada dua hasil yang diharapkan dapat tercapai

melalui strategi ini, yaitu meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan pasar dan

laba.

4. Strategi lingkup produk

Strategi ini berkaitan dengan bauran produk suatu perusahaan, misalnya jumlah

(35)

ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan dari unit bisnis. Strategi

ini bertujuan untuk menciptakan peningkatan pertumubuhan pasar dan laba.

5. Strategi desain produk

Strategi ini berkaitan dengan tingkat standarisasi produk. Perusahaan memiliki

tiga pilihan strategi, yaitu produk standar, customized product (produk yang

disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan tertentu), dan produk standar

dengan modifikasi. Tujuan dari setiap strategi tersebut adalah:

a. Produk standar

Untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui produk massa.

b. Customized product

Untuk bersaing dengan produsen produksi massa (produk standar) melalui

fleksibilitas desain produk.

c. Produk standar dengan modifikasi

Untuk mengkombinasi manfaat dari 2 strategi diatas, yaitu strategi produk

standar dan customized product.

Agar dapat menjalankan strategi diatas, diperlukan analisis secara

mendalam terhadap perspektif produk dan pasar, serta perubahan lingkungan,

khususnya perubahan teknologi. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan dalam

pertumbuhan pangsa pasar dan laba. Strategi produk standar dengan modifikasi

memungkinkan perusahaan melakukan hubungan yang erat dengan pasar dan

(36)

6. Strategi eliminasi produk

Startegi ini dilaksanakan dengan jalan mengurangi komposisi portofolio produk

yang dihasilkan unit bisnis perusahaan, baik dengan cara memangkas jumlah

produk dalam suatu rangkaian/lini atau dengan jalan melepaskan suatu divisi atau

bisnis. Tujuan utama strategi ini adalah membentuk bauran pemasaran.

Dalam dunia perbankan, strategi produk yang dilakukan adalah

mengembangkan suatu produk yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:15

1. Penetuan Logo dan Moto

Logo adalah ciri khas suatu bank, sedangkan moto merupakan serangkaian

kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Logo

dan moto juga sering disebut sebagai ciri produk. Penciptaan logo dan moto

harus dirancang dengan baik dan benar yakni logo yang memiliki arti, dapat

menarik perhatian dan mudah diingat.

2. Menetapkan Merek

Karena jasa beraneka ragam, maka setiap jasa harus memiliki nama atau

merek agar mudah dikenal dan diingat oleh pembeli.

3. Menciptakan Kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan

kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan produk atau jasa kepada

para nasabah disamping sebagai pembungkus berbagai jenis jasa yang

ditawarkan seperti buku tabungan, cek, bilyet giro, atau kartu kredit.

15

(37)

4. Keputusan Label

Label merupakan suatu yang direkatkan pada prduk yang ditawarkan dan

merupakan bagian dari kemasan. Didalam label dijelaskan siapa yang

membuat, waktu kadaluwarsa, dan informasi lainnya.

E. Daur Hidup Produk

1. Konsep Daur Hidup Produk

Perusahaan umumnya harus mengadaptasi strateginya sepanjang waktu,

dalam hal ini strategi yang berkaitan dengan produk demi kelangsungan hidup produk

tersebut. Salah satu konsep yang sangat bermanfaat dalam memberikan pamahaman

mengenai implikasi strategik dari perubahan-perubahan tersebut terhadap strategi

pemasaran adalah konsep Daur Hidup Produk (Product Life Cyvle).

Daur Hidup Produk merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena

memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk.

Konsep ini dipopulerkan oleh Levitt (dalam Wasson, 1978) pada tahun 1965 dalam

artikelnya yang berjudul “Exploit the Product Life Cycle”, yang kemudian

penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli pemasaran lainnya.16

Konsep daur hidup menghadapkan produsen pada dua kemungkinan.

Pertama, karena semua produk akan mengalami kemerosotan, produsen harus

mengutamakan pengembangan produk baru untuk menggantikan produk yang lama.

Kedua, produsen harus mengamati status daur hidup produk tiap produk mereka dan

16

(38)

menyesuaikan strategi pemasaran dengan karakteristik dan tuntutan tiap tahapan

dalam konsep daur hidup. Tiap tahapan dalam daur hidup memiliki karakteristik dan

tuntutan yang berbeda. Karena itu manajer harus berhati-hati menganalisis tiap

tahapan yang dilalui produknya dan memilih strategi yang tepat agar daur hidup

produk dapat diperpanjang sehingga kemampuannya menghasilkan laba dapat

dipertahankan.17

Konsep dari daur hidup produk adalah upaya untuk mengenali berbagai tahap

yang berbeda dalam perjalanan penjualan suatu produk. Pada tahap-tahap ini terdapat

peluang dan masalah yang berbeda-beda dalam kaitannya dengan strategi pemasaran

dan potensi laba.

Dengan mengenali tahap dimana suatu produk sedang berada atau akan

menuju, perusahaan dapat merumuskan rencana pemasaran yang lebih baik.

Daur hidup produk juga memberikan gambaran untuk dilaksanakannya

strategi-strategi pemosisian ke dalam suatu kerangka waktu (time frame) dari

permulaan “lahirnya” sebuah produk sampai saat “kematiannya”.

2. Pengertian Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)

Secara umum Daur Hidup Produk adalah perjalanan hidup suatu produk mulai

dari produk diperkenalkan ke pasar sampai produk tersebut mati.18

17

Drs. Zulianty Yamit M.si, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Yogyakarta: Ekonosia, 2001, h. 103

18

(39)

Pengertian Daur Hidup Produk (Product Life Cycle) menurut Kotler adalah

perjalanan yang ditempuh oleh penjualan dan laba suatu produk selama hidupnya.19

Menurut Mulyadi (2001: 36) Daur Hidup Produk adalah waktu suatu produk

mampu memenuhi kebutuhan konsumen, sejak lahir sampai diputuskan dihentikan

dari pemasaran.20

Daur hidup produk atau jasa menggambarkan secara grafis riwayat penjualan

suatu produk atau jasa semenjak pertama diperkenalkan ke pasar sampai dengan

ditarik dari pasar.21

Umur dari produk sangat tergantung dari strategi yang dijalankan oleh

perusahaan. Terkadang umur suatu produk sangatlah singkat dan tidak sedikit pula

produk yang memiliki umur relatif panjang. Kehidupan dari suatu produk biasanya di

ukur dari tingkat penjualan dan laba yang diraih oleh produk tersebut.

3. Sifat-Sifat Siklus Kehidupan Produk

Menurut Malcolm Mc Donald dikatakan bahwa sebagian besar gambaran daur

kehidupan produk mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Suatu produk memiliki kehidupan terbatas.

b. Sejarah penjualannya mengikuti kurva “S” hingga penjualan pada akhirnya

menurun.

19

Kotler dan Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid I, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2001, h. 408

20

Mulyadi, Akuntansi Manajemen, edisi 3, Jakarta: Salemba Empat 2001, h. 36

21

(40)

c. Titik infleksi dalam sejarah penjualan menunjukkan tahap-tahap yang dikenal

sebagai perkenalan, pertumbuhan, kematangan (kedewasaan) dan penurunan.

d. Kehidupan produk dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning.

e. Rata-rata laba per unit naik, kemudian turun dalam siklus kehidupan.

Dengan memperhatikan sifat-sifat diatas, manajemen dituntut untuk selalu

mempersiapkan secara matang dan seksama berbagai strategi pemasaran guna

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melalui produk yang dihasilkan

dalam jangka panjang.

4. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Produk

Ada berbagai pendapat mengenai tahap-tahap yang ada dalam daur hidup

produk suatu produk. Ada yang menggolongkan menjadi Introdution, Growth,

Maturity, Decline, dan Termination. Ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan

tahap-tahap daur hidup produk terdiri dari Introduction (Pioneering), Rapid Growth

(Market Acceptance), Slow Growth (Turbulance), Maturity (saturation) dan Decline

(Obsolescence). Selain itu ada juga pendapat yang mengkategorikannya kedalam

tahap Introduction, Maturity, Saturation, dan Decline. Meskipun demikian pada

umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu

Introduction, Growth, Maturity, dan Decline.

(41)

Gambar 2.1

Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)

a. Tahap perkenalan (Introduction Stage)

Tahap pertama dalam daur hidup produk adalah tahap perkenalan. Ciri-ciri umum

tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang lambat,

persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relatif yang tinggi, masih

banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya,

biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas

b. Tahap pertumbuhan (Growth Stage)

Bila suatu produk telah melewati tahap perkenalan dengan baik, maka selanjutnya

akan memasuki tahap pertumbuhan. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi

dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.

Tahap rapid growth ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan

dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua

produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang

gagal di tahap awal. Namun jika produk tersebut berhasil sesuai dengan

(42)

kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki

industri tersebut dengan produk yang hampir sama.

Pada tahap slow growth penjualan masih meningkat, namun dengan

pertumubuhan yang semakin menurun. Sebagian pasar telah dijangkau, karena

produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan

menyebabkan perusahaan mulai memperbaharui produknya agar dapat

mempertahankan penjualannya.

c. Tahap kedewasaan (Maturity Stage)

Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan.

Normalnya tahap ini merupakan tahap pertama dalam daur hidup produk. Hal ini

disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang

bersangkutan tetap ada. Karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan

untuk porduk-produk dalam tahap ini.

Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian.

Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen diperlukan

promosi yang berbeda dengan yang lainnya.

Penjualan akan perlahan menurun akibat mulai gencarnya pesaing yang masuk.22

d. Tahap penurunan (Decline stage)

Penjualan perusahaan yang semakin bergerak kearah penurunan merupakan gejala

tahap decline dalam daur hidup produk. Penurunan dalam penjualan ini

22

(43)

disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk subtitusi

yang diterima konsumen dan perubahan teknologi.

Namun tidak semua jasa memperlihatkan suatu daur hidup berbentuk S. tiga

pola umum lainnya adalah:23

a. Pola Bergelombang

Dalam hal ini hasil penjualan jasa selama tingkat kedewasaan tiba-tiba masuk

kedalam daur hidup baru. Hidup jasa yang baru dipacu oleh modifikasi jasa oleh

kegunaan yang baru, oleh pengguna yang baru, oleh perubahan selera, atau oleh

faktor-faktor lainnya.

b. Pola Berdaur

Hasil penjualan untuk beberapa jasa menjelaskan pola berdaur. Hal ini

menggambarkan perubahan permintaan dan penawaran dalam pasar. Tahap

penurunan bukanlah waktu untuk menghentikan kegiatan jasa tersebut, tapi untuk

bertahan sedapat mungkin sambil menunggu masa cerah (boom) berikutnya.

c. Pola Mode Semusim

Disini suatu jasa yang baru muncul di pasar menarik perhatian dengan cepat,

diterima secara luar biasa, segera mencapai puncak dan dengan cepat menurun.

Daur penerimaannya pendek dan jasa tersebut cenderung hanya menarik sejumlah

orang terbatas yang mencari hal-hal aneh dan hal-hal yang memberi kesenangan.

23

(44)

F. Karakteristik dan Tujuan Pemasaran dalam Daur Hidup Produk (Product

Life Cycle).

Tabel 2.2

Ikhtisar Karakteristik Tiap-Tiap Tahap Siklus Hidup Produk

Karakteristik Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

(45)

G. Strategi Pemasaran

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategeia (stratos = militer,

dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang Jendral.

Pengertian ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai

perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar

dapat selalu memenangkan perang.24

Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia

bisnis, misalnya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl Van Clausewitz. Dalam konteks

bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih

dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.

Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut:25

1. Sumber daya yang dimiliki terbatas.

2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi.

3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi.

4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu.

5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif.

Strategi merupakan faktor terpenting dalam proses perencanaan. Biasanya

misi dan tujuan perusahaan dirumuskan untuk jangka waktu yang cukup lama,

sebaliknya, strategi lebih sering mengalami perubahan.

24

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Press, cet ke-5, h. 3

25Ibid

(46)

Menurut William F. Glueck dan Lawarance Jauch, strategi adalah sebuah

rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan

strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk mematikan.26

Strategi perusahaan adalah rencana-rencana jangka panjang yang dirancang

untuk memilih berbagai bisnis yang seharusnya dimasuki oleh perusahaan. Pada

umumnya strategi perusahaan harus diturunkan dari analisis tiga elemen, yaitu:

masalah dan peluang lingkungan, sasaran perusahaan serta sumber daya dan

kompetensi. Strategi perusahaan harus konsisten dengan sasaran perusahaan, dapat

dicapai dengan sumber daya yang ada atau yang diperkirakan akan ada, serta

memperhitungkan masalah-masalah dan peluang-peluang yang mungkin ada pada

lingkungan.

Pemasaran berasal dari kata “pasar”. Kata pasar yang dimaksud di sini bukan

dalam pengertian konkrit, akan tetapi lebih ditujukan pada pengertian yang abstrak.

Pengertian pemasaran dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang bertujuan

untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling

efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.27

Seperti yang didefinisikan dari American Marketing Association (AMA) yang

dikutip oleh Lamb, Hair dan Mc Daniel bahwa pemasaran adalah suatu proses

perencanaan dan menjalankan konsep, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang

26

Daslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Bandung: Linda Karya, 2004, h. 1

27

(47)

dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan

organisasi.28

Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah sebuah proses sosial dan

manajerial yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan dan saling

mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain.29

Bagi dunia perbankan, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan

utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan

pemasaran, jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan

terpenuhi.

Pengertian pemasaran bagi setiap perusahaan tidak ada perbedaan. Hanya

yang menjadi masalah adalah penerapan pemasaran untuk setiap jenis perusahaan

memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya, pemasaran yang dijalankan untuk

perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang tentu akan berbeda dengan

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa seperti perbankan. Bank sebagai

perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, produk yang diperjualbelikan

merupakan jasa keaungan.

28

Lamb, Hair, Mc Daniel, Pemasaran, Jakarta; Salemba empat, 2001, h. 6

29

(48)

Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk

menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.30

Pengertian pemasaran yang lebih spesifik bagi lembaga keuangan atau jasa

keuangan adalah:

1. Mengidentifikasikan pasar yang paling menguntungkan sekarang dan dimasa

yang akan datang.

2. Menilai kebutuhan nasabah atau anggota saat ini dan masa yang akan datang.

3. Menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana untuk mencapai

sasaran tersebut.

4. Promosi untuk mecapai sasaran.

Sedangkan tujuan pemasaran bank adalah untuk:

1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang

konsumsi, sehingga dapat menarik untuk membeli produk yang ditawarkan bank

secara berulang-ulang.

2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang

diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran

selanjutnya, karena kepuasan ini akan di tularkan kepada nasabah yang lain.

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai

jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

30

(49)

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada

nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

Strategi pemasaran sendiri diartikan sebagai kegiatan menyeleksi dan

penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara

suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar

yang dituju.31

Menurut Philip kotler dan Paul N. Bloom, strategi pemasaran diartikan

sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaing dan pengembangan

suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien-klien yang

telah dipilih.32

Menurut Kotler dan Armstrong strategi pemasaran adalah logika pemasaran

yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.33

Strategi pemasaran merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merek

atau lini produk dapat mencapai tujuannya yaitu dapat memenuhi keinginan dan dapat

memuaskan pelanggan.

Tujuan strategi pemasaran adalah:

a. Menetapkan arah kegiatan perusahaan.

b. Memberikan informasi kepada manajemen puncak dalam meneruskan tujuan.

31

Lamb, Hair, dan Mc Daniel, Pemasaran, Jakarta: Salemba empat, 2001, h. 54

32

Philip kotler dan Paul N.Bloom, Teknik dan strategi pemasaran jasa professional, Jakarta: Intermedia,1995,h. 27

33

(50)

c. Sasaran untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah

dimasa yang akan datang.

Di lingkungan perbankan, tujuan mengembangkan strategi pemasaran

adalah:34

a. Untuk menang dalam persaingan.

b. Agar bank dapat membaca dan menginterpretasikan gejala dan tanda dalam

pemasaran.

c. Supaya dapat mengembangkan keunggulan bank agar memperoleh posisi

memimpin dipasar.

d. Agar mampu menempatkan pesaing-pesaing bank dalam posisi “bertahan”.

Untuk dapat memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah

perusahaan harus ditentukan terlebih dahulu siapa yang akan menjadi pasar sasaran

(target market), kemudian diikuti dengan pengembangan strategi penentuan posisi

bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang memutuskan pasar yang sama

sebagai target pasarannya. Disamping itu perusahaan juga harus selalu

mengembangkan bauran pemasaran yang terdiri dari porduk, harga, pormosi dan

distribusi agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

Strategi pemasaran merupakan proses perencanaan dan pola keputusan

seorang pemimpin dalam memasarkan atau mengenalkan porduk-produk yang ada

dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan segala risiko yang

harus dihadapi.

34

(51)

Strategi pemasaran sebagai serangkaian rencana dibidang pemasaran untuk

mencapai tujuan perusahaan harus didasarkan pada analisa lingkungan dan internal

perusahaan. Faktor lingkungan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan

keadaan pasar atau persaingan ekonomi dan teknologi. Sedangkan faktor internal

perusahaan merupakan faktor yang dapat dikendalikan terdiri dari produk, harga,

distribusi dan promosi.

Perusahaan harus memutuskan diantara faktor-faktor tersebut, apakah akan

bersaing pada harga yang rendah, produk berkualitas tinggi atau pelayanan yang baik,

serta apakah akan mencoba melayani seluruh konsumen atau segmen-segmen tertentu

saja dan bagaimana menjual produk dan pelayanan tersebut. Keputusan tentang

bagaimana bersaing dibuat dalam suatu konteks yang disebut dengan variabel

marketing mix. Variabel-variabel tersebut merupakan elemen dari strategi pemasarn

yang berada dalam pengawasan manajemen.

H. Strategi Pemasaran dalam Tahapan Daur Hidup Produk Secara Umum

Dalam setiap tahap daur hidup produk diperlukan strtaegi-strategi tersendiri.

Untuk itu diperlukan kemampuan khusus dari seorang manajer untuk dapat

menciptakan dan menerapkan bauran pemasaran yang tepat pada saat yang tepat.35

1. Tahap Perkenalan (Introduction Stage)

Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan

produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba atau dengan kata

35

(52)

lain adalah menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru).

Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan

kegiatan promosi. Strategi ini ada 4 bentuk, yaitu:36

a. Rapid skiming strategy

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk

memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan malakukan

promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk

walau harga mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju

penerobosan pasar.

b. Slow Skiming Stategy

Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh

laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya

pemasaran tidak terlalu tinggi.

c. Rapid Penetration Strategy

Strategi ini dilakukan dengan menerapkan harga yang rendah dan promosi

yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah memperoleh penerimaan pasar

yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar.

d. Slow Penetration Strategy

Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk

memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah

agar biaya pemasaran tidak membengkak.

36Ibid

Gambar

Daur hidup produk Gambar 1.1 (Product Life Cycle)
Tabel 1.1               Penghitungan kinerja produk
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Daur Hidup Produk Gambar 2.1 (Product Life Cycle)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan strategi pemasaran produk BLife InvestLink Syariah yang dilakukan oleh PT BNI Life Insurance Divisi Syariah adalah dengan membuat produk

Cabang Batu sudah bagus, dengan mengedepankan mutu dan dan kualitas produk terbukti dengan meningkatnya jumlah MPF tiap tahunya.” Strategi pemasaran prduk yang dilakukan oleh Bank

permasalahan, antara lain: 1) Proses kegiatan yang dilakukan hanya terbatas pada satu pabrik gula tebu; 2) Life Cycle Assessment pada industri pengolahan gula tebu

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan life cycle assessment untuk menilai dampak lingkungan yang timbul sepanjang siklus hidup biji plastik dari proses transportasi

Respon yang baik bagi perusahaan dalam menghapi penurunan harga oleh pesaing adalah Perusahaan harus mempertimbangkan tahap produk dlam daur hidup, arti pentingnya dalam

Skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) PADA PROGRAM KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA” yang disusun oleh Agustina

Oleh karena itu, dengan mengetahui siklus hidup produk (product life cycle) dari produk sebuah perusahaan, akan dapat membantu perusahaan tersebut

• Life Cycle Inventory LCI Pada tahap inventori daur hidup dilakukan rekapitulasi data bahan bakar, bahan baku, dan bahan kimia yang digunakan pada setiap unit proses serta produk,