• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KEKUATAN BERDUA TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAHAE JULU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KEKUATAN BERDUA TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAHAE JULU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN KEKUATAN BERDUA

TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR

INTRINSIK PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA

NEGERI 1 PAHAE JULU TAHUN

PEMBELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

CHANRIKA NATALINA S

NIM 2123311013

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Chanrika Natalina. S, NIM 2123311013. Efektivitas Strategi Pembelajaran Kekuatan Berdua Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Puisi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2016/2017. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivan Strategi Kekuatan Berdua dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik puisi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 103 siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 orang yang diambil dengan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes essay.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.

Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre test = 50, standar Berdasarkan uji normalitas, hasil pre test dan post test berdistribusi normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji homogenitas dan normalitas dilakukan, maka diketahui t0 sebesar 5,04 selanjutnya t0 tersebut dikonsultasikan dengan tabel t

dengan taraf signifikan α 5% dengan satu pihak dimana dk=(n-1) maka ttabel = 2,05

sehingga jika dibandingkan dengan t0 dengan ttabel maka t0>ttabel (5,04 > 2,05)

maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan Strategi Pembelajaran Kekuatan Berdua berpengaruh positif terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik puisi kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2016/2017.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas Strategi Pembelajaran Kekuatan Berdua Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Puisi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2016/2017. Adapun tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya yang penulis lakukan dalam penyusunan Skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd, Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan sekaligus Dosen Penguji II penulis .

6. Dra.Rosdiana Siregar, M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi.

7. Drs. M. Joharis, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi arahan selama perkuliahan.

8. Dr. Syahnan Daulay, M.Pd, Dosen Penguji I

9. Para Dosen, serta Staf Tata Usaha Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 10.Bapak Edward Simamora, S.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pahae

Julu dan Staf Tata Usaha, beserta Guru-Guru di SMP Negeri 1 Pahae Julu. 11.Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Paruhuman Simatupang dan Ibunda

(8)

iii

maupun materil dengan tulus kepada penulis beserta Abang, Adik dan sepupu tercinta Abang Chandra, Charli, Chayono, Chastiadi, Chantika dan Aprilda yang turut juga mendoakan, membantu dan memotivasi penulis 12.Sahabat penulis Asri Yulianda, Elisda seksi, Wati, Hotma, Lasma,

Rimmauli dan Ranti yang selalu menemani, membantu, dan memotivasi penulis dan teman seperjuangan di Kelas Non Reguler C 2012 serta seluruh rekan-rekan yang tak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

13.Teman-teman seperjuangan dan adik-adik penulis yang selalu memberi semangat dan dorongan, Bang Saddam, Naomi, Kartini, Novita, Berta, Sonia, Febri, Indah, Junesti dan semuanya yang menyayangi penulis, penulis ucapkan banyak terimakasih

Penulis berharap Skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2017

Penulis

(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah... 8

E. Tujuan Masalah ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoretis ... 11

1. Pengertian Efektivitas ... 11

2. Strategi Kekuatan Berdua ... 12

a. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 12

b. Defenisi Strategi Kekuatan Berdua (The Power Of Two) ... 12

c. Tujuan Strategi Kekuatan Berdua (The Power Of Two) ... .. 15

(10)

v

3. Pengertian Puisi ... 17

a. Ciri-ciri Puisi ... 18

b. Unsur Intrinsik Puisi ... 19

4. Pengertian Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Puisi ... 26

B. Kerangka Konseptual ... 26

E. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel... 33

F. Instrumen Penelitian... 34

G. Jalannya Ekperimen ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 42

1. Deskripsi Data . ... 42

2. Organisasi Pengolahan Data . ... 42

3. Analisis Data Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Puisi Sebelum Menggunakan Strategi Kekuatan Berdua... 44

(11)

vi

5. Standar Error Perbedaan Variabel �1 dan Variabel �2 . ... 51

6. Uji Normalitas ... 52

a. Uji Normalitas Hasil Pre Test ... 52

b. Uji Normalitas Post-Test ... 54

7. Uji Homogenitas ... 55

1. Nilai Varians Untuk Data Pre Test... 56

2. Nilai Varians Untuk Data Post Test ... 56

8. Uji Hipotesis ... 57

9. Pembahasan Hasil Penelitian .. ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu ... 30

Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test dan Post-test ... 33

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kemampuan Menganalisis unsur Intrinsik Puisi 35 Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test dan Post Test Design ... 37

Tabel 4.1 Tabel Data Hasil Pre-Test dan Post-Test ... 42

Tabel 4.2 Tabel Hasil Belajar Sebelum Menggunakan Strategi Kekuatan Berdua ... 44

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre Test . ... 48

Tabel 4.4 Tabel Hasil Belajar Setelah Menggunakan Strategi Kekuatan Berdua ... 48

Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post Test . ... 51

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pre Test .. ... 52

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Silabus .. ... 68

Lampiran 02 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .. ... 70

Lampiran 03 Instrumen Pre-Test ... 75

Lampiran 04 Instrumen Post-Test ... 77

Lampiran 05 Kunci Jawaban Soal Pre Test ... 79

Lampiran 06 Kunci Jawaban Soal Post Test ... 80

Lampiran 07 Tabel Uji Liliefors … ... 81

Lampiran 08 Nilai Presentil Untuk Distribusi F ... 82

Lampiran 09 Nilai Pre Test ... 86

Lampiran 10 Nilai Post Test ... 89

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Strategi belajar adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Pembelajaran harusnya berpusat pada siswa, sehingga diharapkan siswa bertindak aktif dan guru bertindak sebagai fasilitator. Namun, seringkali yang terjadi adalah siswa hanya berlaku sebagai objek tanpa keterlibatan aktif di dalam pembelajaran. Guru diharapkan mengembangkan atau mencari alternatif yang digunakan untuk membingbing strategi belajar. Pada dasarnya tidak ada strategi yang paling ideal. Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan Masing-masing-Masing-masing. Hal ini sangat bergantung pada tujuan yang hendak dicapai, pengguna strategi (guru), ketersediaan fasilitas , dan kondisi siswa.

Keterkaitan pemilihan strategi dalam mengajar dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar. Maksudnya agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai. Hal itu senada dengan pendapat Sanjaya (2012) yang mengungkapkan bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atas keberhasilan dalam mencapai tujuan. Jadi, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

(15)

2

dan efisien. Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu disusun suatu strategi agar tujuan itu tercapai dengan optimal.

Kemp (dalam Ngalimun, 2014) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kozma (dalam Sanjaya, 2012) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dipilih, yaitu dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

Sastra merupakan kata serapan dari bahassa Sansekerta „Sastra‟ yang berarti “teks yang mengandung instruksi atau pedoman”. “Sastra merupakan

bentuk hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya” (Semi 1978:9). Sastra

dibagi menjadi dua yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan puisi adalah karya sastra yang terikst dengan kaidah dan aturan tertentu.

Pembelajaran apresiasi sastra indonesia bertujuan mengembangkan kepekaan siswa terhadap nilai-nilai indrawi, nilai akali, nilai afektif, nilai keagamaan, dan nilai sosial, secara sendiri-sendiri atau gabungan keseluruhan seperti yang tercermin di dalam sastra (Depdiknas , 2006:1).

(16)

3

dalam. Pembelajaran sastra di SMA bertujuan agar peserta didik dapat mengapresiasikan karya sastra di Indonesia dan dapat menkomunikasikannya, baik secara lisan maupun tulisan.

Untuk mencapai tujuan itu, butir pembelajaran yang berupa menyunting karangan sendiri atau orang lain amatlah esensial dan vital. Hal ini disebabkan akan menunjang kemampuan dalam menganalisis karya sastra khususnya puisi. Kenyataan yang dihadapi oleh sebagian siswa, kemampuan esensial itu kurang dimiliki siswa secara optimal.

Munculnya kesulitan seseorang dalam memahami puisi, antara lain disebabkan karena adanya idiom yang digunakan dalam puisi antara yang sudah dikenal dan yang belum dikenal sebelumnya, perbedaan realita sosial pembaca, pembaharuan yang terus terjadi pada puisi tidak secara langsung diterima oleh pembaca umumnya, dan penikmat puisi tidak berusaha memahami dengan sungguh-sungguh.

Bukti mengenai pembelajaran yang dilakukan guru dalam menganalisis unsur intrinsik puisi terdapat dalam jurnal Pendidikan dan Pengajaran tahun 2006 ,Made Sri Indriani yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Puisi Dengan Pengajaran Pemahaman Unsur Intrinsik Karya Sastra Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Puisi Siswa Kelas III A1 Sma Negeri 2

(17)

4

setelah siswa selesai membacakan pekerjaannya, guru merevisinya agar tersusun lebih baik dan siswa memperhatikan untuk bias diketahui kekurangan dan kekeliruannya dalam memberikan penilaian tentang karya sastra yang dianalisisnya.

Namun setelah diadakan pengamatan secara cermat bahwa faktor penyebabnya adalah siswa belum menguasai teknik dalam menganalisis puisi walaupun telah dilibatkan secara langsung. Dalam menganalisis karya sastra, kemungkinan hal ini terjadi karena beberapa faktor diantaranya: kurangnya kemampuan pemahaman tentang unsur intrinsik karya sastra khususnya, kemudian dalam mengungkapkannya siswa dituntut untuk mengungkapkan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kesulitan siswa yang berdampak pada rendahnya kompetensi mengapresiasi puisi disebabkan olen beberapa faktor. Salah satunya adalah guru. Faktor yang dimaksud adalah cara guru menyampaikan pelajaran kurang menarik, guru jarang menggunakan media, dan penilaian yang dilakukan guru berupa teori. Faktor lain adalah kurangnya minat siswa dalam belajar dan cara belajar mereka pun masih sangat monoton, siswa hanya disuruh membaca tanpa membuat mereka lebih aktif dengan cara memberi pertanyaan ataupun membuat permainan agar pelajaran terkesan menarik.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aziz Amin Muhajidin (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran Apresiasi Puisi

dengan Analisis Struktural dan Analisis Semiotik Berdasarkan Gaya Berpikir

(18)

5

mengamati serta menilai pembelajaran apresiasi sastra selama ini berlangsung monoton, tidak menarik bahkan membosankan. Siswa jarang sekali diajak untuk menjelajahi dan menggauli keagungan nilai yang terkandung dalam teks sastra, tetapi sekedar dicekoki dengan pengetahun-pengetahuan tentang sastra yang bercorak teoretis dan hafalan. Mereka jarang diminta mengapresiasi teks sastra yang sesungguhnya, tetapi sekedar menghafalkan nama-nama sastrawan berikut hasil karyanya. Dengan kata lain, apa yang disampaikan pengajar dalam pengajaran hanyalah kulitnya saja, sehingga peserta didik tidak akan pernah bisa menemukan keindahan dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra.

Berkaitan dengan hal ini kenyataan yang muncul nilai siswa dalam mengidentifikasi unsur instrinsik puisi masih rendah. Fenomena ini didukung oleh penelitian sebelumnya. Dari hasil penelitian Mayati Pasaribu dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model ATI (Attitude Treatment Intraction)

Terhadap Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Puisi Generasi

Biru Karya Toha Nasrudin Oleh Siswa Kelas X”, nilai siswa dalam

(19)

6

Strategi The Power Of Two termasuk bagian dari active learning yang merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas belajar lebih aktif. Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan serta keterampilan mereka akan membantu menjadikan belajar menjadi bagian yang berharga. Dengan metode belajar yang berpusat pada siswa diharapkan strategi ini akan efektif digunakan dalam mengidentifikasi unsur intrinsik puisi

Keberhasilan penggunaan strategi The Power Of Two didukung oleh penelitian Budi Arti Rahayu dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran The Power Of Two Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Siswa Kelas

(20)

7

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengangkat sebuah masalah dalam penelitian ini, yaitu “Efektivitas Strategi Pembelajaran Belajar

Kekuatan Berdua Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Instrinsik Puisi Oleh Siswa Kelas X SMA N 1 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dengan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi kemungkinan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. siswa belum menguasai teknik dalam menganalisis puisi

2. kurangnya kemampuan pemahaman tentang unsur intrinsik karya sastra

3. munculnya perbedaan idiom yang digunakan dalam puisi antara yang sudah dikenal dan yang belum dikenal sebelumnya

4. rendahnya kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra khususnya puisi

5. cara penyampaian materi monoton/tidak menarik

6. pembelajaran yang diberikan kurang menarik, tidak menggunakan media.

C. Pembatasan Masalah

(21)

8

puisi. Oleh karena itu, peneliti menawarkan penggunaan strategi kekuatan berdua (the power of two) yang diharapkan efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis unsur intrinsik puisi.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan sasaran masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan masalah, maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. bagaimana kemampuan siswa sebelum menggunakan Strategi Kekuatan Berdua dalam mengidentifikasi unsur instrinsik puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu tahun pembelajaran 2016/2017

2. bagaimana kemampuan siswa setelah menggunakan Strategi Kekuatan Berdua dalam mengidentifikasi unsur instrinsik puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu tahun pembelajaran 2016/2017

3. bagaimana pengaruh Strategi Kekuatan Berdua dalam mengidentifikasi unsur instrinsik puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu tahun pembelajaran 2016/2017

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

(22)

9

siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2016/2017.

2. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa mengidentifikasi unsur instrinsik puisi setelah menggunakan Strategi Kekuatan Berdua pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2016/2017.

3. Mendeskripsikan apakah pengaruh Strategi Kekuatan Berdua efektif digunakan dalam mengindentifikasi unsur instrinsik puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun Pembelajaran 2016/2017. F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari dilaksanakannya penelitian ini mencakup bagi peneliti, bagi guru, bagi siswa. Ketiga hal ini diuraikan dibawah ini.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar bidang studi Bahasa Indonesia khususnya kemampuan mengidentifikasi unsur instrinsik puisi.

(23)

10

c. Bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan topik yang sama.

(24)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun pembelajaran 2016/2017 dalam mengidentifikasi unsur intrinsik puisi tanpa menggunakan strategi Kekuatan Berdua dapat dilihat dari rata-rata pre test siswa sebesar 50 dengan kategori kurang. Hal ini dikarenakan karena

proses pembelajaran yag bersifat konvensional dan monoton menyebabkan siswa tidak aktif dan cenderung diam.

2. Kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun pembelajaran 2016/2017 dalam mengidentifikasi unsur intrinsik puisi setelah diberi perlakuan dengan strategi Kekuatan Berdua dapat dilihat dari rata-rata post test siswa sebesar 61.5 dengan kategori cukup. Dengan adanya

perlakuan dari strategi ini siswa lebih dirangsang untuk aktif bekerja sama dengan siswa lain. Karena strategi ini mewajibkan siswa untuk bertukar pikiran dengan siswa lain untuk memecahkan masalah, karena dua kepala lebih baik daripada satu.

(25)

65

ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari hasil pre test dan post test siswa.

B. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran berdasarkan analisis dan pembahasan :

1. seorang guru dapat menggunakan strategi Kekuatan Berdua untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik puisi agar siswa lebih terlatih untuk berfikir lebih aktif.

2. perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik puisi.

(26)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT.RINEKACIPTA.

_______. 2013. . Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan Kelimabelas. Jakarta. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional.2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum

http://media.kompasiana.com/2016/07/31/kekuatan-dua-kepala/Muqowin.2012. Kekuatan Dua Kepala (The Power Of Two) diunduh pada Minggu, 31 Juli 2016 pukul, 15.00 WIB.

http://brainly.co.id/tugas/2301403. Yunita. 2016/ diakses pada tanggal 30 Juli 2016 pukul 14.00 WIB.

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/05/29/the-power-of-two-465865.html/ Irsyadulalbaab. (2012) diunduh pada Jumat, 28 Juli 2016 pukul 14.00 WIB.

Indriani, Made.2006. Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Puisi Dengan Pengajaran Pemahaman Unsur Intrinsik Karya Sastra Untuk Meningkatkan Kemampuan Menganalisis Puisi Siswa Kelas III A1 Sma Negeri 2 Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran No 2. Diambil dari : http://pasca.undiksha.ac.id/image/.

Istarani dan Muhammad Ridwan .2015. Strategi dan Tekhnik Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada.

Muhajidin. (2012). “Keefektifan Pembelajaran Apresiasi Puisi Dengan Analisis Struktural Dan Analisis Semotk Berdasarkan Gaya Berpikir Sekuensial-Acak Pada Siswa SMP” .Jurnal Pendidikan. Halaman 130.

Mursini. 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi Dan Puisi Anak-Anak.

Medan : Unimed

Ngalimun. 2012. Strategi Dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo.

(27)

67

Resti,Yuanita. (2012). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe The Power Of Two Dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia ii Kelas VIIA Mts Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta.Jurusan Satu Pendidikan Islam

Purwandri dan Qoni’ah.2012. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Yogyakarta:

Familia

Sanjaya, W. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung : Kencana Prenada Media Group

Siagian, Sondang.2008 . Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana. 2005. Model Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung. Penerbit Alfabeta.

Suprijono, Agus.2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Belajar.

Gambar

Tabel 3.1  Populasi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pahae Julu ...........................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pembelajaran yang menggunakan LKS berbasis discovery learning terhadap KPS

dapat meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pajak reklame

Adapun yang merupakan sumber data utama atau informasi kunci dalam penelitian ini adalah Rizki Fitriani siswa MI Miftahul Huda Jambewangi Selopuro Blitar sedangkan

Kabupaten Aceh Tengah merupakan bagian daerah provinsi Aceh yang ikut melaksanakan bagian dari Penerepan Syari’at Islam, maka peneliti tertarik untuk melakukan

Analisis jabatan akan dibuat dengan melalui 3 tahap, yang pertama, pengumpulan data dalam bentuk tabulasi, yang kedua, menghilangkan data yang sama / yang sudah

Untuk memenuhi kebutuhan WATSIN, penulis membuat sebuah sistem informasi yang mendukung pengelolaan alat perawatan mesin yang terdiri dari pencarian, sirkulasi,

Rumusan sumpah pemutus diusulkan oleh pihak yang memintakan sumpah.. majelis hakim dapat membantu menyusun rumusan sumpah pemutus agar dapat dinyatakan

The aim of this research were to know if peer tutoring strategy effective in teaching writing at the tenth grade of SMAN 1 Lemahabang and if there any positive responses from