• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA ASPEK PENILAIAN AUTENTIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMP WILAYAH KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA ASPEK PENILAIAN AUTENTIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMP WILAYAH KOTA BINJAI."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA ASPEK

PENILAIAN AUTENTIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

DI SMP WILAYAH KOTA BINJAI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Study Pendidikan Dasar

OLEH :

Christina Br Sembiring

NIM: 8126181001

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Christina Br sembiring. Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Pada Aspek Penilaian Autentik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Wilayah Kota Binjai. Tesis, Medan : Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. 2016.

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana implementasi penilaian autentik dalam pembelajaran PPKn di SMP wilayah Kota Binjai? 2. Apa kendala-kendala yang dihadapi Guru PPKn dalam mengimplemen- tasikan penilaian autentik sesuai dengan Kurikulum 2013 di SMP wilayah Kota Binjai?

Tujuan Penelitian ini yitu : 1. Menganalisis dan mendiskripsikan bagaimana implementasi penilaian autentik dalam pembelajaran PPKn di SMP wilayah Kota Binjai. 2. Menganalisis dan mendiskripsikan apa kendala-kendala yang dihadapi Guru PPKn dalam mengimplementasikan penilaian autentik sesuai dengan Kurikulum 2013 di SMP wilayah Kota Binjai.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluasi dengan pendekatan deskriftif kuantitatif. Model evaluasi yang digunakan yaitu Stake Countenance Model. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru PPKn di SMP wilayah Kota Binjai yang melaksanakan kurikulum 2013 berjumlah 20 orang guru. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Dalam menganalisis data menggunakan metode deskripstif.

Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang evaluasi implementasi kurikulum 2013 pada aspek penilaian autentik mata pembelajaran PPKn di SMP wilayah Kota Binjai dengan model evaluasi stake skor rata-rata yaitu 3,04 termasuk kedalam kategori baik. Hal ini dibuktikan dari ketiga tahap evaluasi stake yang terdiri dari fase masukan (antecedents phase) yang dievalusi terdiri dari komponen perencanaan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan skor rerata 3,05 dan termasuk kedalam kategori baik. Pada fase masukan, aspek yang belum dilaksanakan dengan baik pada perencanaan penilaian sikap yang dibuat oleh guru yaitu pada aspek rubrik perencanaan penilaian seharusnya memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala namun di dalam RPP hanya terlihat skala penilaian saja. Pada fase proses (transaction phase) yang dievalusi terdiri dari komponen pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan skor rerata 2,98 dan termasuk kedalam kategori baik. Pada fase proses, untuk penilaian sikap kebanyakan hanya menggunakan teknik penilaian observasi, sedangkan teknik penilaian yang lain belum dilakukan seperti penilaian diri, penilaian antarpeserta didik. Pada fase hasil (outcomes phase) yang dievaluasi terdiri dari komponen manajemen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan skor rerata 3,11 termasuk kedalam kategori baik. Pada fase hasil, dalam perhitungan nilai dan perekapannya masih ada guru yang hasil penilaian dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama.

(6)

ABSTRACT

Christina Br sembiring. Evaluation of the Implementation Aspects of Curriculum 2013 At Authentic Assessment Subjects Civic Education in Junior Territory Binjai. Thesis, Medan: Basic Education Studies Program, Graduate Program, State University of Medan. 2016 implementation of authentic assessment of learning in junior high civic education Binjai region. 2. Analyze and describe what the obstacles encountered in implementing the Master Civic Education authentic assessment in accordance with the curriculum, 2013 in SMP area Binjai.

This study is an evaluation research with quantitative descriptive approach. Evaluation model used is a model Stake Countenance. The subjects were all teachers civic Education in SMP area Binjai implementing the curriculum in 2013 amounted to 20 teachers. Data collection technique used observation, documentation and interview. In analyzing the data using methods deskripstif.

From the results of research conducted on the evaluation of the implementation of the curriculum in 2013 on the aspect of an authentic assessment of learning eye civic Education in SMP area Binjai with the evaluation model stake an average score of 3.04 that is included in both categories. This is evidenced from the third stage of the evaluation stake comprising input phase (phase antecedents) are evaluated consists of the planning component ratings attitudes, knowledge and skills of the average score of 3.05 and included into either category. In the input phase, the aspect that has not been implemented properly in the planning, the assessment made by teachers, on aspects of assessment planning section should contain instructions / descriptions in the ratings scale, but in the RPP are only visible grading scale only. In phase process (transaction phase) which evaluated the implementation of the assessment consists of components of attitude, knowledge and skills of the average score of 2.98 and included into either category. In the phase of the process, for the assessment of the attitude of most simply using valuation techniques of observation, whereas other valuation techniques such as self-assessment has not been carried out, assessments between all students. In phase results (outcomes phase) evaluated consists of component management's assessment of attitudes, knowledge, and skills of the average score of 3.11 included in either category. In phase results, in the calculation of the value and No teacher assessments done manually so it takes a long time.

Constraints in the implementation of authentic assessment 1. Lack of ability of teachers in planning assessment. 2. Lack of ability of teachers in the performance appraisal 3. Lack of ability of teachers in management evaluations. So that teachers still need further training on the curriculum of 2013.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur Penulis Panjatkan Ke Pada Tuhan Yang Maha Esa Atas Kasih Karunia-Nya Sehingga Penulis Dapat Menyelesaikan Tesis ini. Adapun judul tesis ini adalah “Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Pada Aspek Penilaian Autentik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Wilayah Kota Binjai”. Penyususnan tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister pendidikan program study pendidikan dasar.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis banyak menemukan hambatan. Namun karena dukungan dan motivasi dari berbagai pihak dalam penulisan tesis ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yaitu Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd.

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar dan juga selaku Pembimbing I yang terus menerus memberikan araban dan petunjuk sehingga tesis ini dapat diselesaikan oleh penulis. 3. Ibu Prof. Anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Dasar.

4. Bapak Dr. Restu, M. S. selaku Pembimbing ll yang telah berupaya membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan tesis ini. 5. Dr. Dede Ruslan, M.Si.yang telah banyak meluangkan waktu untuk

memberikan saran dan masukan sebagai narasumber untuk penyelesaian tesis ini sehingga dapat diselesaikan oleh penulis.

6. Dr. Hidayat, M.Si. selaku narasumber yang telah mengarahkan penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

7. Dr. Reh Bungana Br. Perangin-angin, M.Hum. selaku narasumber yang terus menerus memberikan araban dan petunjuk sehingga tesis ini dapa diselesaikan oleh penulis.

(8)

9. Kepada Pak Putra selaku bagian administrasi Program Studi Pendidikan Dasar penulis ucapkan terima kasih karena te1ah banyak membantu.

10. Kepada Ibu Erika selaku staf bagian administrasi Pasca Sarjana Unimed penulis ucapkan terima kasih karena te1ah banyak membantu.

11. Rekan-rekan seangkatan di Program Studi Pendidikan Dasar yang telah berupaya dalam membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

12. Kepada Bapak/ lbu Kepala Sekolah SMP Negeri 1, SMP Negeri 3, SMP Negeri 6, SMP Negeri 9, SMP Negeri 10 dan SMP Negeri 11 dan seluruh staff pengajar.

13. Buat ke dua orang tua ku Bapak M. Sembiring, S.Pd. dan Ibu N. Br Ginting yang tidak pernah berhenti mendoakan penulis agar penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

14. Buat suami ku tercinta Brigadir Jhon Marno Surbakti, SH yang telah memberikan pengertiannya dan dukungannya sehingga tesis ini dapat selesai.

15. Buat putriku tersayang Nathania Kabrina Br Surbakti terima kasih buat doa dan dukungannya selama ini.

16. Buat semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tesis ini yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Mengingat keterbatasan, kemampuan dan waktu yang ada penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tesis ini masih belum sempuma. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tesis ini. Akhir kata penulis mengucapkan Terima Kasih.

Medan, April 2016 Penulis

(9)

v 1.1Latar Belakang Masalah ...………...………...1

1.2Identifikasi Masalah...8

2.1.1. Pengertian Evaluasi Kurikulum...……...12

2.1.2. Kurikulum 2013...14

2.1.2.1. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013...16

2.1.2.2. Karakteristik Kurikulum 2013...16

2.1.2.3. Struktur Kurikulum 2013 Untuk SMP...19

2.1.3. Hakikat Mata Pelajaran PPKn...24

2.1.3.1. Perkembangan Mata Pelajaran PPKn Di Indonesia...24

2.1.3.2. Defenisi Mata Pelajaran PPKn...27

2.1.3.3. Tujuan Pembelajaran PPKn...30

2.1.3.4. Karakteristik Mata Pelajaran PPKn...32

2.1.3.5. Mata Pelajaran PPKn Dalam Kurikulum 2013...35

(10)

2.1.4.1. Pengertian Hasil Belajar...37

2.1.4.2. Standar Umum Penilaian Hasil belajar...38

2.1.4.3. Standar Perencanaan dan Pelaksanaan Penilaian Hasil belajar....39

2.1.5. Penilaian Autentik Dalam Kurikulum 2013...40

2.1.5.1. Pengertian Penilaian Autentik...40

2.1.5.2. Ciri – ciri Penilaian Autentik...42

2.1.5.3. Skala Penilain dan SKL Dalam Penilaian Autentik...43

2.1.6. Teknik Dan Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap...45

2.1.6.1. Pengertian Penilaian Kompetensi Sikap...45

2.1.6.2. Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Sikap...46

2.1.6.3. Teknik Dan Intrumen Penilaian Kompetensi Sikap...48

2.1.7. Teknik Dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan...50

2.1.7.1. Pengertian Penilaian Kompetensi Pengetahuan...50

2.1.7.2. Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Pengetahuan...50

2.1.7.3. Teknik Dan Intrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan...54

2.1.8. Teknik Dan Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan...58

2.1.8.1. Pengertian Penilaian Kompetensi Keterampilan...58

2.1.8.2. Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Keterampilan...59

2.1.8.3. Teknik Dan Intrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan...60

2.2.Penelitian Yang Relevan...63

2.3.Kerangka Berfikir...65

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian...69

3.2 Desain Evaluasi ...69

3.3 Definisi Oprasional Variabel...71

3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian...71

3.5 Populasi Penelitian...72

3.6 Teknik Pengumpulan Data...72

(11)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...78

4.2. Deskripsi Variabel Penelitian...90

4.2.1. Evaluasi Pelaksanaan Penilaian Autentik Model Stake...90

4.2.1.1. Fase Masukan...91

4.2.1.2. Fase Proses...111

4.2.1.3. Fase Hasil...136

4.3. Evaluasi Pelaksanaan penilaian Autentik...156

4.4. Kendala Dalam Pelaksanaan Penilaian Autentik...159

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...162

5.2. Saran ...164

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kompetensi Inti SMP/ MTs...20

2.2. Mata Pelajaran SMP/MTs...21

2.3. Perbedaan Esensial Kurikulum SMP/ MTs...24

2.4 Ruang Lingkup Materi PPKn...34

2.5. Perbedaan PPKn Dalam Kurikulum Lama Dan Kurikulum 2013...37

2.6. Elemen Perubahan Dalam Penilaian Kurikulum 2013...42

2.7. Konversi Kompetisi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap...44

2.8. Standar Kompetensi Lulusan SMP/ MTs...45

2.9. Ciri – Ciri Hasil Belajar Ranah Kompetensi Sikap...47

2.10. Kata Oprasional “Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta Didik” Yang Dapat Diukur Dalam Aspek Sikap...48

2.11. Ciri – ciri Hasil belajar Ranah Kompetensi Kognitif...52

2.12. Kata Oprasional “Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta Didik” Yang Dapat Diukur Dalam Aspek Kompetensi Pengetahuan...53

2.13. Perbedaan Antara Tes Objektif Dengan Tes Subjektif...55

2.14. Kata Oprasional “Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta Didik” Yang Dapat Diukur Dalam Aspek Kompetensi Keterampilan...60

3.1. Jadwal Kegiatan Dan Waktu Penelitian...71

3.2. Kisi – kisi Lembar Observasi...74

3.3. Penetapan Predikat Tingkat Keterlaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013...77

4.1. Daftar Nama Guru PPKn SMP Negeri 1 Binjai...80

4.2. Daftar Nama Guru PPKn SMP Negeri 3 Binjai...82

4.3. Daftar Nama Guru PPKn SMP Negeri 6 Binjai...83

4.4. Daftar Nama Guru PPKn SMP Negeri 9 Binjai...84

(13)

ix

4.6. Daftar Nama Guru PPKn SMP Negeri 11 Binjai...90 4.7. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Masukan SMP

Negeri 1 Binjai...96 4.8. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Masukan SMP

Negeri 3 Binjai...98 4.9. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Masukan SMP

Negeri 6 Binjai...100 4.10. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Masukan SMP

Negeri 9 Binjai...102 4.11. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Masukan SMP

Negeri 10 Binjai...103 4.12. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Masukan SMP

Negeri 11 Binjai...105 4.13. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Masukan Keenam

SMP Di Kota Binjai Yang Melaksanakan Kurikulum 2013...107 4.14. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Proses SMP

Negeri 1 Binjai...116 4.15. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Proses SMP

Negeri 3 Binjai...118 4.16. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Proses SMP

Negeri 6 Binjai...120 4.17. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Proses SMP

Negeri 9 Binjai...123 4.18. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Proses SMP

Negeri 10 Binjai...125 4.19. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Proses SMP

Negeri 11 Binjai...127 4.20. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Proses Keenam

SMP Di Kota Binjai Yang Melaksanakan Kurikulum 2013...129 4.21. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Hasil SMP

(14)

4.22. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Hasil SMP

Negeri 3 Binjai...141 4.23. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Hasil SMP

Negeri 6 Binjai...143 4.24. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Hasil SMP

Negeri 9 Binjai...145 4.25. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Hasil SMP

Negeri 10 Binjai...147 4.26. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Hasil SMP

Negeri 11 Binjai...149 4.27. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Pada Fase Hasil Keenam

SMP Di Kota Binjai Yang Melaksanakan Kurikulum 2013...151 4.28. Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik Model Stake Di SMP Wilayah

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Berfikir Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Pada Aspek

Penilaian Autentik Mata Pelajaran PPKn Di SMP Wilayahi Kota Binjai...68

3.1. Desain Evaluasi Penelitian...70

4.1. SMP Negeri 1 Binjai...79

4.2. SMP Negeri 3 Binjai...80

4.3 Prestasi dan Kerejianan Tangan SMP Negeri 3 Binjai...81

4.4. SMP Negeri 6 Binjai...82

4.5. SMP Negeri 9 Binjai...84

4.6. Prestasi – prestasi Yang Diraih SMP Negeri 9 Binjai...85

4.7. Mading SMP Negeri 9 Binjai...86

4.8. SMP Negeri 10 Binjai...87

4.9. Prestasi – prestasi Yang Diraih SMP Negeri 10 Binjai...88

4.10. SMP Negeri 11 Binjai...89

4.11. Diagram Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Tiap Komponen Keenam SMP di Kota Binjai Pada Fase Masukan...108

4.12. Diagram Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik SMP di Kota Binjai Pada Fase Masukan...109

4.13. Diagram Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Tiap Komponen Keenam SMP di Kota Binjai Pada Fase Proses...130

4.14. Diagram Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik SMP di Kota Binjai Pada Fase Proses...131

4.15. Diagram Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Tiap Komponen Keenam SMP di Kota Binjai Pada Fase Hasil...152

4.16. Diagram Nilai Rata-rata Hasil Evaluasi Implementasi Penilaian Autentik SMP di Kota Binjai Pada Fase Hasil...153

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan

adalah pendidikan yang merata, bermutu, dan relevan dengan kebutuhan

masyarakat. Menyadari peran strategis pendidikan tersebut, pemerintah Indonesia

senantiasa mendukung ide yang menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas

dalam pembangunan nasional. Lebih lanjut, dalam Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 3 menyebutkan

sebagai berikut.

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukberkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Berdasarkan tujuan tersebut, menekankan bahwa pemerintah telah

memiliki arah dan landasan yang jelas untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia. Meski kita tahu dengan pendidikan kita bisa mengubah semuanya,

tetapi perlu diingat juga bahwasannya tahun demi tahun perkembangan zaman

selalu berkembang terus-menerus, oleh karena itu diperlukan perubahan dan

perkembangan dalam hal pendidikan, karena jika kita tetap saja pada apa yang ada

dan tidak melakukan perubahan dan perkembangan maka sama saja kita

(18)

2

mengalami keterbelakangan peradaban dan kita akan tertinggal dengan semua

yang ada di dunia ini yang serba menuntut perkembangan.

Upaya untuk menghadapi tantangan-tantangan pada era globalisasi

dilakukan dengan beberapa kebijakan oleh pemerintah, salah satunya pada bidang

pendidikan. Pendidikan merupakan wadah untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia serta mengembangkan potensi bagi penerus bangsa. Kebijakan

pemerintah dalam bidang pendidikan dilakukan agar pendidikan di Indonesia

semakin maju. Kurikulum menjadi sorotan utama bagi pengembangan pendidikan

di Indonesia karena kurikulum merupakan hal mendasar yang diperlukan untuk

merubah sistem pendidikan.

Kurikulum di Indonesia telah berganti beberapa kali yaitu kurikulum

tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan sekarang mulai

diberlakukannya kurikulum 2013 walau hanya berlaku disekolah tertentu saja.

Perubahan kurikulum ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada pada

kurikulum sebelumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

KTSP merupakan kurikulum yang dijalankan pemerintah pada tahun 2006,

kurikulum ini merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya.

Pergantian ini dimaksudkan untuk menghadapi persaingan global berbasis

teknologi informasi. Salah satu upaya meningkatkan mutu lulusan adalah mulai

diadakannya standar kelulusan.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 menjadi harapan bagi pemerintah maupun

masyarakat Indonesia saat ini. Perubahan Kurikulum KTSP menjadi Kurikulum

(19)

3

pengembangan kurikulum ini diperlukan kesiapan dari berbagai pihak, mulai dari

pemerintah maupun satuan pendidikan yang melaksanakan melaksanakan

kurikulum ini. Kurikulum 2013 dimulai pada bulan Juli tahun ajaran 2013/2014

yang merupakan tahun ajaran baru bagi satuan pendidikan. Implementasi

Kurikulum 2013 dilakukan di beberapa sekolah diawali pada kelas I dan kelas IV

SD/MI, kelas VII SMP/MTs, dan kelas X SMA/MA.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Dengan adanya

Kurikulum 2013 diharapkan adanya keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik. Elemen perubahan Kurikulum 2013 meliputi

perubahan standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar

penilaian. Perubahan dalam Kurikulum 2013 antara lain tentang pembelajaran dan

penilaian hasil belajar. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui

pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu

dalam mengamati, menanya, mencoba /mengumpulkan data, mengasosiasi

/menalar, dan mengomunikasikan.

Penilaian hasil belajar merupakan salah satu hal yang penting dalam

pendidikan. Penilaian merupakan akhir dari proses pembelajaran. Penilaian hasil

belajar mempunyai peranan dalam peningkatan mutu pengajaran. Pelaksanaan

(20)

4

baik bagi siswa. Pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru harus sesuai dengan

standar penilaian yang diamanatkan pemerintah.

Standar penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi

pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk

jenjang pendidikan dasar dan menengah yang ditetapkan dalam Kemendikbud No.

66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Salah satu permasalahan

dalam KTSP adalah standar penilaian pendidikan yang belum mengarah kearah

penilaian berbasis kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan).

Pemberlakukan Kurikulum 2013 diharapkan dapat memperbaiki standar

penilaian pendidikan yang proposional dan obyektif. Penilaian autenik merupakan

penilaian yang di sebutkan dalam Permendiknas Nomor 66 Tahun 2013 yaitu

penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan

(input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik lebih mengukur keseluruhan

hasil belajar siswa karena penilaian ini menilai kemajuan belajar siswa bukan

hanya hasil akhir belajar siswa. Dengan adanya penilaian autentik guru dapat

melakukan berbagai teknik penilaian untuk dapat mengukur aspek sikap,

ketrampilan dan pengetahuan.

Guru memiliki peran dan kedudukan yang cukup signifikan dalam proses

penilaian, yakni orang yang mengetahui hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil

belajar peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kegiatan

(21)

5

seberapa besar keberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi atau

materi yang telah diajarkan oleh guru.

Penilaian dapat dijadikan acuan untuk melihat tingkat keberhasilan atau

efektivitas guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar harus

dilakukan dengan baik mulai dari penentuan instrumen, penyusunan instrumen,

telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian dan program

tindak lanjut hasil penilaian. Penilaian hasil belajar yang baik akan memberikan

informasi yang bermanfaat dalam perbaikan kualitas proses belajar mengajar.

Sebaliknya, jika terjadi kesalahan dalam penilaian hasil belajar maka akan terjadi

salah informasi tentang kualitas proses belajar mengajar dan pada akhirnya tujuan

pendidikan tidak akan tercapai.

Jika seorang peserta didik dikatakan berhasil dalam belajarnya, maka

keberhasilan itu haruslah diukur dengan alat ukur yang sesuai dengan tujuan

belajarnya atau kompetensi yang harus dicapainya. Informasi yang diperoleh dari

penilaian harus komprehensif dan telah dilakukan pada saat-saat yang tepat

selama dan setelah peserta didik belajar. Artinya pengukuran harus dilakukan

sepanjang proses belajar yang dijalani peserta didik.

Pengukuran, penilaian dan evaluasi memiliki hubungan yang sangat

terkait. Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui

langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, dan pengumpulan informasi

melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik,

(22)

6

karena pengukuran merupakan pemberian angka pada objek atau aturan yang

memberikan arti kuantitatif.

Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tingkat

SMP yang dilakukan oleh Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun

2014 menunjukkan bahwa salah satu kesulitan guru dalam melaksanakan

Kurikulum 2013 adalah dalam melaksanakan penilaian. Lebih dari 50%

responden guru menyatakan bahwa mereka belum dapat merancang,

melaksanakan, dan mengolah hasil penilaian dengan baik. Kesulitan yang utama

adalah dalam merumuskan indikator, menyusun butir-butir instrumen dan

melaksanakan penilaian sikap dengan berbagai macam teknik. Selain itu, banyak

di antara guru yang kurang percaya diri dalam melaksanakan penilaian

keterampilan. Mereka belum sepenuhnya memahami bagaimana menyusun

instrumen dan rubrik penilaian keterampilan.

Kesulitan umum lainnya yang dialami oleh para guru adalah dalam

mengolah data penilaian dan melaporkan/menuliskan hasil penilaian dalam rapor.

Kesulitan tersebut yang utama berkaitan dengan penulisan deskripsi capaian

sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Disamping itu, sejumlah guru mengaku

bahwa mereka belum percaya diri dalam mengembangkan butir-butir soal

pengetahuan. Mereka kurang memahami bagaimana merumuskan indikator dan

menyusun butir-butir soal untuk pengetahuan faktual, konseptual, dan procedural

yang dikombinasikan dengan keterampilan berfikir tingkat rendah hingga tinggi.

Permasalahan serupa juga banyak terjadi di SMP yang melaksanakan

(23)

7

Kurikulum 2013 berjumlah 6 sekolah yaitu SMP Negeri 1 Binajai, SMP Negeri 3

Binjai, SMP Negeri 6 Binjai, SMP Negeri 9 Binjai, SMP Negeri 10 Binjai, dan

SMP Negeri 11 Binjai. Keluhan yang sering dialami guru-guru khususnya guru

PPKn yaitu kurangnya pemahaman mengenai cara mengaplikasikan penilaian

autentik yang harus digunakan dalam kurikulum 2013.

Seperti wawancara yang telah peneliti lakukan kepada beberapa

guru-guru yang ada di sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013, mereka

mengeluhkan mengenai sistem penilaian dalam kurikulum 2013 yang dianggap

sedikit membingungkan. Banyak faktor yang melatar belakangi hal tersebut

diantaranya dalam penilaian sikap siswa, kendala yang dihadapi guru yaitu

banyaknya siswa yang akan dinilai sikapnya sementara penilaian dilakukan

perindividu. Disamping itu guru yang penulis wawancari telah mendapat pelatihan

kurikulum 2013 dan menurut mereka materi yang mereka dapatkan pada saat

pelatihan telah mereka kuasai namun bila disesuaikan dengan buku kurikulum

2013 yang mereka peroleh dari sekolah ada perbedaan dalam hal penilaian siswa

yang mereka anggap kurang mencerminkan karakteristik penilaian autentik.

Disamping permasalah dilema karna isi buku yang kurang sesuai ada

pula guru yang masi kurang memahami cara pengaplikasian penilaian autentik

bagi siswa dengan alasan terlalu banyaknya aspek yang dinilai dalam penilaian

autentik seiring dengan banyaknya siswa yang akan dinilai sehingga guru tersebut

merasa bebannya terlalu berat untuk menjalankan penilaian autentik sesuai dengan

(24)

8

kurikulum baru yang memerlukan pengembangan untuk perbaikan di masa yang

akan datang.

Selain itu, juga perlu diketahui hambatan atau kendala yang dihadapi

oleh sekolah agar dapat diperbaiki dan memperlancar pelaksanaan Kurikulum

2013 pada tahap selanjutnya. Pelaksanaannya haruslah dipantau dan dievaluasi

untuk mengetahui seberapa jauh kurikulum tersebut telah dilaksanakan agar

nantinya hal yang menghalangi kurikulum 2013 ini dapat di atasi dan mengalami

kemajuan terutama untuk Kota Binjai dan daerah lain pada umumnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut sehingga peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang dispesifikan nantinya kepada penilaian autentik yang

dilakukan Guru PPKn apakah pedoman yang diberikan mentri pendidikan dan

kebudayaan sudah diaplikasikan dengan baik oleh guru khususnya guru mata

pelajaran PPKn. Adapun judul penelitian ini “Evaluasi Implementasi Kurikulum

2013 Pada Aspek Penilaian Autentik Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganegaraan Di SMP Wilayah Kota Binjai”.

1.2 . Identifikasi Masalah

Dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berkaitan dengan

Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 Pada Aspek Penilaian Autentik Mata

Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Di SMP Wilayah Kota

Binja, diantaranya :

1. Standar penilaian pendidikan pada KTSP yang belum mengarah kearah

(25)

9

2. Penilaian kompetensi siswa yang terdiri dari penilaian sikap, penilaian

pengetahuan, serta penilaian ketrampilan masih dianggap sulit untuk

dilaksanakan oleh guru.

3. Kurangnya kesiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013 karena

pelatihan yang kurang maksimal.

4. Kurangnya persiapan Guru sebelum proses penilaian dilakukan.

5. Guru sudah terbiasa hanya menilai aspek pengetahuan, sehingga aspek

keterampilan dan sikap terabaikan.

6. Isi buku pedoman yang diberikan sekolah kurang mencerminkan

karakteristik penilaian autentik, sehingga guru mengalami kebingungan

dalam mengimplementasikannya.

7. Terlalu banyaknya aspek yang dinilai dalam penilaian autentik seiring

banyaknya siswa yang akan dinilai.

1.3. Batasan Masalah

Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan penilaian autentik

sesuai Kurikulum 2013 cukup luas dan kompleks sehingga tidak dapat dikaji

seluruhnya secara lengkap dalam penelitian ini. Oleh karena itu, maka penelitian

ini hanya difokuskan pada implementasi kurikulum 2013 pada aspek penilaian

autentik yang terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

Implementasi penilaian autentik perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah

dengan adanya kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 penilaian hasil belajar yang

mengharuskan guru melakukan penilaian autentik sudah benar-benar terlaksana

(26)

10

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan

masalah-masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi penilaian autentik dalam pembelajaran PPKn

di SMP wilayah Kota Binjai?

2. Apa kendala-kendala yang dihadapi Guru PPKn dalam mengimplemen-

tasikan penilaian autentik sesuai dengan Kurikulum 2013 di SMP

wilayah Kota Binjai?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan deskripsi mengenai :

1. Menganalisis dan mendiskripsikan bagaimana implementasi penilaian

autentik dalam pembelajaran PPKn di SMP wilayah Kota Binjai.

2. Menganalisis dan mendiskripsikan apa kendala-kendala yang dihadapi

Guru PPKn dalam mengimplementasikan penilaian autentik sesuai

dengan Kurikulum 2013 di SMP wilayah Kota Binjai.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengetahuan

maupun peningkatan kualitas pembelajaran di SMP wilayah Kota Binjai.

1. Bagi dinas terkait: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagain

pertimbangan bagi pengembangan maupun inovasi kurikulum yang

sedang berjalan agar masalah-masalah yang ada pada saat ini tidak terjadi

(27)

11

2. Bagi kepala sekolah: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

masukan dalam meningkatkan supervisi kepada guru dalam

mengimplementasi penilaian autentik pada Kurikulum 2013 serta dalam

hal peningkatan mutu sekolah.

3. Bagi guru: hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang

mendalam mengenai penilaian autentik Kurikulum 2013 sehingga dapat

memperkaya pemahaman guru dalam teori maupun praktiknya.

4. Memberikan referensi dan acuan bagi peneliti lain untuk

(28)

162

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai evaluasi

pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran PPKn sesuai dengan

kurikulum 2013 di SMP wilayah Kota Binjai, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran PPKN di SMP

wilayah Kota Binjai terlaksana dengan baik terlihat dari skor rata – rata

evaluasi penilaian autentik model stake yaitu 3,04. Hal ini dibuktikan

dari ketiga tahap evaluasi stake pada pelaksanaan penilaian autentik yang

terdiri dari fase masukan (antecedents phase) yang dievalusi terdiri dari komponen perencanaan penilaian sikap, perencanaan penilaian

pengetahuan dan perencanaan penilaian keterampilan sudah terlaksana

dengan baik dengan skor rerata 3,05. Pada fase proses (transaction

phase) yang dievalusi terdiri dari komponen pelaksanaan penilaian sikap, pelaksanaan penilaian pengetahuan dan pelaksanaan penilaian

keterampilan sudah terlaksana dengan baik dengan skor rerata 2,98. Pada

fase hasil (outcomes phase) yang dievaluasi terdiri dari komponen manajemen penilaian sikap, manajemen penilaian pengetahuan, dan

manajemen penilaian keterampilan sudah berjalan dengan baik dengan

(29)

163

2. Adapun aspek yang belum terlaksana dengan baik pada penilaian

autentik model stake yaitu :

a. Pada fase masukan, aspek yang belum dilaksanakan denganbaik pada

perencanaan penilaian sikap yang dibuat oleh guru yaitu pada aspek

rubrik perencanaan penilaian seharusnya memuat petunjuk/uraian

dalam penilaian skala namun di dalam RPP hanya terlihat skala

penilaian saja. Pada perencanaan penilaian pengetahuan yang dibuat

oleh guru yaitu dalam menetukan rubrik penilaian pengetahuan pada

teknik tes lisan rubrik penilaian belum dikembangkan oleh guru. Pada

perencanaan penilaian keterampilan yang dibuat oleh guru yaitu pada

indikator rancangan pengolahan hasil penilaian keterampilan.

Penentuan rubrik dan kriteria penilaian keterampilan belum dibuat

dengan baik. Guru hanya membuat skala penilaian dan deskripsi dari

skala tersebut. Rubrik penilaian keterampilan seharusnya memuat

indikator yang menunjukan kemampuan yang dapat diamati dan

diukur.

b. Pada fase proses, untuk penilaian sikap dalam pembelajaran PPKn di

SMP wilayah Kota Binjai kebanyakan hanya bersumber dari hasil

penilaian dengan observasi. Sedangkan teknik penilaian sikap yang

lain belum dilakukan seperti penilaian diri, penilaian antarpeserta

didik. untuk penilaian pengetahuan guru hanya mengadakan program

remedial bagi peserta didik yang nilai pengetahuan belum mencapai

(30)

164

remedial dan pembelajaran pengayaan. Untuk penilaian keterampilan

ada beberapa yang kurang sesuai dengan standar penilaian yaitu guru

hanya memberikan nilai tanpa melihat rubrik penilaian keterampilan

dalam mengolah hasil penilaian dengan pedoman penskoran dan

kriteria penilaian untuk setiap keterampilan yang dinilai. Pada

pelaksanaan penilaian keterampilan sebagian guru hanya memberikan

pemahaman tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam

penilaian keterampilan, tidak penyampaian rubrik dan kriteria

penilaian..

c. Pada fase hasil, dalam perhitungan nilai dan perekapannya masi ada guru

yang tidak dapat menggunakan format penilaian dalam excel sehingga

perhitungan hasil penilaian dilakukan secara manual sehingga

membutuhkan waktu yang lama.

3. Kendala dalam penilaian autentik yang dialami guru adalah perencanaan

penilaian autentik yang rumit, kurangnya pemahaman dari beberapa guru

tentang penilaian autentik, banyaknya komponen yang harus diperhatikan

secara bersamaan dalam proses pelaksanaan penilaian autentik, pada saat

penilaian sikap guru harus menilai sedetial mungkin perilaku dan sikap

siswa secara simultan sedangkan jumlah siswa dalam kelas umumnya

masih sangat banyak dan rumitnya perhitungan nilai hasil belajar siswa.

5.2. Saran

(31)

165

1. Dalam perencanaan penilaian autentik masih ada beberapa komponen

yang belum dikembangkan oleh guru yaitu kriteria dan rubrik penilaian.

Alangkah baiknya jika guru menyusun RPP yang memuat rancangan

penilaian dengan maksimal dengan memperhatikan komponen apa saja

yang harus dikembangan dalam rancangan penilaian tersebut.

2. Dalam pelaksanaan penilaian guru belum benar-benar menggunankan

instrumen yang dibuatnya dalam pelaksanaanya. Sebaiknya guru

menggunakan instrument secara maksimal dalam melaksanakan

penilaian autentik dalam proses pembelajaran PPKn untuk memperoleh

hasil penilaian yang objektif.

3. Perencanaan yang dibuat guru belum maksimal karena kurangnya

pemahaman guru tentang penilaian autentik. Guru perlu menambah

pengetahuan dan referensi secara mandiri dengan mencari informasi

tentang penilaian hasil belajar kurikulum 2013 dari internet dan buku.

4. Masih perlunya guru mengikuti pelatihan-pelatihan kurikulum 2013 yang

(32)

166

DAFTAR PUSTAKA

Absari, I Gusti Ayu Komang Lili, dkk. Penilaian Autentik Guru Bahasa Indonesia Dalam Pembelajaran Menulis Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1 Singaraja. e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Volume 3 No.1. http://e-journal.undiksha.ac.id/index.php. Diunduh pukul 14.00 WIB, 15 Januari 2016.

Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Branson, S margaret. 2002. Belajar Civics Education Dari Amerika. Yogyakarta :

LkiS.

Farida Yusuf . 2000. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta: Rineka

Cipta.Kemdikbud. 2012.

Hamid Hasan. 2009. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. .Bahan Uji Publik Kurikulum 2013.

___________. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar

Nasional pendidikan Perubahan.

___________. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik

Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

___________. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik

Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.

___________. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik

Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

___________. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik

Indonesian No. 105 Tahun 2014 Tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada pendidikan Dasar Dan Menengah.

___________. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006. Tentang Standar Isi.

___________. Permendiknas. Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian

Pendidikan.

___________. Permendikbud. Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar

Dan Struktur Kurikulum.

(33)

167

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda.

Merta, I made endra danu, dkk. 2015. Analisis Penilaian Autentik Menurut Pembelajaran Kurikulum 2013 Pada Kelas IV SD No. 4 Banyuasri. e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 3 No: 1. http://e-journal.undiksha.ac.id/index.php. Diunduh pukul 14.30 WIB, 15 Januari 2016.

Nana Sudjana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Oemar Hamalik. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Purwandari, Fajar Cahyadi dan Apriliana. 2014. Penilaian Autentik Mata Pelajaran Matematika Kurikulum 2013 Guru Kelas IV Kota Semarang. e-Jurnal Universitas PGRI Semarang Volume 4 Nomor 2. http:// e-jurnal.upgrismg.ac.id/index.php. Diunduh pukul 15.00 WIB, 15 Januari 2016,

Sapriya. 2000. Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung: Rimdi Press.

Somantri.2001. Metode Pengajaran Civics. Bandung: IKIP Bandung.

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Undang - Undang NO. 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Widoyoko, Eko Putro. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis

Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Winatputra dan Budimansyah. 2007. Civics Education. Bandung : Program Pasca Sarjana UPI.

Wirawan. 2011. Evaluasi (Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi). Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

(34)

166

DAFTAR PUSTAKA

Absari, I Gusti Ayu Komang Lili, dkk. Penilaian Autentik Guru Bahasa Indonesia Dalam Pembelajaran Menulis Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1 Singaraja. e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Volume 3 No.1. http://e-journal.undiksha.ac.id/index.php. Diunduh pukul 14.00 WIB, 15 Januari 2016.

Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Branson, S margaret. 2002. Belajar Civics Education Dari Amerika. Yogyakarta :

LkiS.

Farida Yusuf . 2000. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta: Rineka Cipta.Kemdikbud. 2012.

Hamid Hasan. 2009. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. .Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. ___________. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar

Nasional pendidikan Perubahan.

___________. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik

Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

___________. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik

Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.

___________. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik

Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

___________. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replublik

Indonesian No. 105 Tahun 2014 Tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada pendidikan Dasar Dan Menengah.

___________. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006. Tentang Standar Isi.

___________. Permendiknas. Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

___________. Permendikbud. Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum.

(35)

167

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda.

Merta, I made endra danu, dkk. 2015. Analisis Penilaian Autentik Menurut Pembelajaran Kurikulum 2013 Pada Kelas IV SD No. 4 Banyuasri. e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 3 No: 1. http://e-journal.undiksha.ac.id/index.php. Diunduh pukul 14.30 WIB, 15 Januari 2016.

Nana Sudjana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Oemar Hamalik. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwandari, Fajar Cahyadi dan Apriliana. 2014. Penilaian Autentik Mata Pelajaran Matematika Kurikulum 2013 Guru Kelas IV Kota Semarang. e-Jurnal Universitas PGRI Semarang Volume 4 Nomor 2. http://e-jurnal.upgrismg.ac.id/index.php. Diunduh pukul 15.00 WIB, 15 Januari 2016,

Sapriya. 2000. Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung: Rimdi Press.

Somantri.2001. Metode Pengajaran Civics. Bandung: IKIP Bandung.

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Undang - Undang NO. 20 Tahun 2013 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Widoyoko, Eko Putro. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis

Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Winatputra dan Budimansyah. 2007. Civics Education. Bandung : Program Pasca Sarjana UPI.

Wirawan. 2011. Evaluasi (Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Custom Queuing (CQ) Traffic Destined for Interface Q Length Deferred by Queue Limit. Up to 16 3/10 1/10 Weighted Round Robin Scheduling (byte count) Classify Interface Hardware

[r]

PLN LHP IH memiliki sistem Aplikasi Bank Garansi (ABG) yang telah dilindungi dengan anti virus. Sistem tersebut hanya dapat diakses oleh karyawan yang bersangkutan dalam

4.1 Pengujian Database format Paradox (*.db) Untuk pengujian database dengan format Paradox (*.db), file yang digunakan sebagai contoh pengujian adalah file Coba1.db,

Kondisi pada kecamatan lainnya masih dalam kondisi sedang karena masih terjadi truk pengangkut sampah yang waktu tempuhnya di di atas batas spesifikasi atas tetapi

Aplikasi yang ada saat ini kebanyakan merupakan aplikasi yang hanya dapat membuka satu jenis format file saja, penulis mencoba membuat aplikasi yang dapat membuka lebih dari satu

Oleh karena itu banyak peninggalan sejarah masa Islam di kota Banda Aceh, maka.. pembahsan dalam makalah ini adalah lanjutan dari tugas tengah semester yang di

Menurut UU No 20 tahun 2008, entitas kecil dan menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha