PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRUINING TERHADAP HAUIL BELAJAR UIUWA PADA MATERI
FLUIDA DINAMIU DI KELAU XI UEMEUTER II UMAN 9 MEDAN T.P. 2015/2016
Oleh :
Michael Uarumpaet 4121121018 Pendidikan Fisika
UKRIPUI
Diajukan Untuk Memenuhi Uyarat Memperoleh Gelar Uarjana Pendidikan
JURUUAN FIUIKA
FAKULTAU MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERUITAU NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRUINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER II SMAN 9 MEDAN T.P. 2015/2016
MICHAEL SARUMPAET ( NIM : 4121121018 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Iinquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI SMAN 9 Medan T.P. 2015 / 2016.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Pos-test, Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMAN 9Medan T.P. 2015 / 2016. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Inquiry Training, dan kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional, masing-masing kelas sebanyak 35 siswa, Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Instrumen berupa test essay sebanyak 10 soal, observasi aktivitas dalam domain sikap dan keterampilan siswa. Dari analisa data untuk kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiry Training diperoleh rata-rata Pre-test 38,86 dan nilai rata-rata Post-test 76,29. Kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata Pre-test 37,57 dan rata-rata Post-test 62,86. Kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki variasi yang homogen. Hasil uji t postes thitung adalah 5,779 sedangkan ttabel adalah 1,668 pada taraf nyata 0,05 artinya 95% Ha diterima dan 5% Ho ditolak dimana thitung > ttabel. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang berarti dari model pembelajaran Inquiry Training secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI SMAN 9 Medan T.P 2015/2016. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada model pembelajaran Inquiry Training mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses, individu dan kelompok.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha karena atas rahmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Dinamis Di Kelas XI Semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Drs.Jonny H. Panggabean, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada ibu Dr. R Manurung, M.Pd, bapak Dr. Abd. Hakim S, M.Si dan, Dr.Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Dr. Nurdin Siregar, M.S selaku dosen pembimbing Akademik dan, Dr.Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika dan juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada Bapak Alisman Sirait, M.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan Bapak Drs. Rico Marbun, M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 9 Medan atas ijin penelitian yang diberikan.
v
menjadi observer dalam penelitian, juga kekasih saya Ica Indriyati Manullang yang telah membantu saya dalam penelitian. Juga teristimewa saya ucapkan terima kasih kepada teman terbaik yang selama lebih kurang empat tahun bersama dalam suka dan duka, Walven, Wilvan, Robinsar Sinaga, Rio chappwel Sinaga yang selalu memberi semangat serta masukan kepada saya mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada semua teman saya di pendidikan fisika kelas Dik B 2012 juga kelompok kesebelasan teman dari kekasih saya. Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak sempat disebutkan namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.
Medan, 2017 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Talaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDATULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 6
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 7
1.6 Manfaat Penelitian 7
1.7 Defenisi Operasional 8
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1 Pengertian Belajar 9
2.1.2 Hasil Belajar 10
2.1.3 Aktifitas Belajar 11
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 12
2.1.5 Pembelajaran Konvensional 12
2.1.6 Model Pembelajaran Inquiry Training 13
2.1.7 Materi Pembelajaran 18
2.1.8 Penelitian Terdahulu 24
2.2 Kerangka Konseptual 25
2.3 Hipotesis Penelitian 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 28
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 28
3.2.1 Populasi Penelitian 28
3.2.2 Sampel Penelitian 28
3.3 Variabel Penelitian 28
vii
3.4.1 Jenis Penelitian 29
3.4.2 Desain Penelitian 29
3.5 Prosedur Penelitian 29
3.6 Teknik Pengumpulan Data 32
3.7 Instrumen Penelitian 32
3.7.1 Wawancara Guru 32
3.7.2 Angket Siswa 32
3.7.3 Lembar Observasi Aktifitas Siswa 32
3.8 Teknik Analisis Data 33
3.8.1 Wawancara Guru 33
3.8.2 Observasi Aktifitas Siswa 33
3.8.3 Tes Hasil Belajar 34
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBATASAN
4.1 Hasil Penelitian 38
4.1.1 Analisis Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 38 4.1.2 Analisis NilaiPost-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40
4.2 Uji Analisi Data 42
4.2.1 Uji Normalitas 42
4.2.2 Uji Homogenitas 42
4.2.3 Uji Hipotesis 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 50
5.2 Saran 50
Daftar Pustaka 52
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Gambar Aliran Fluida Pada Pipa 19
Gambar 2.2 Gambar Aliran Fluida Dari Penampang Benda 19
Gambar 2.3 Gambar Aliran Fluida Sejenis Bejana Berhubungan 20
Gambar 2.4 Gambar Ketinggian Fluida Dinamis Pada Pipa 21
Gambar 2.5 Gambar Prinsip Bernoulli 21
Gambar 2.6 Gambar Kebocoran Tangki 22
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 31
Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Pre-Test Kelas 39
Eksperimen Dan Kontrol
Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Post-Test Kelas 41
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Tahap-Tahap Model Pembelajaran Inquiry Training 17
Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu 24
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tipe Two Group 29 Table 3.2 Tebel Interpretasi Kategori Aktivitas Siswa 33 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test Kelas 38 Eksperimen Dan Kontrol
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test Kelas 40 Eksperimen Dan Kontrol
Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata, Standard Deviasi Dan Varians 41
Tabel 4.4 Tabel Uji Normalitas 43
Tabel 4.5 Tabel Uji Homogenitas 43
Tabel 4.6 Tabel Uji Perhitungan Hipotesis Pre-Test 44
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rpp 1 54
Lampiran 2 Rpp 2 66
Lampiran 3 Rpp 3 76
Lampiran 4 Rpp 4 88
Lampiran 5 Lks 1 99
Lampiran 6 Lks 2 103
Lampiran 7 Lks 3 107
Lampiran 8 Lks 4 112
Lampiran 9 Instumen Hasil Belajar 116
Lampiran 10 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar 118
Lampiran 11 Penilaian Aspek Pengetahuan 127
Lampiran 12 Penilaian Aspek Sikap 128
Lampiran 13 Penilaian Aspek Keterampilan 130
Lampiran 14 Data Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen 132
Lampiran 15 Data Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol 133
Lampiran 16 Rekapitulasi Pretest Kelas Eksperimen 134
Lampiran 17 Rekapitulasi Pretest Kelas Kontrol 136
Lampiran 18 Rekapitulasi Posttest Kelas Eksperimen 138
Lampiran 19 Rekapitulasi Posttest Kelas Kontrol 140
Lampiran 20 Perhitungan Nilai Rata-Rata Dan Standard Deviasi 142
Lampiran 21 Perhitungan Normalitas Data 144
Lampiran 22 Perhitungan Homogenitas Data 149
Lampiran 23 Pengujian Hipotesis 151
Lampiran 24 Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen 157
Lampiran 25 Lembar Penilaian Sikap Kelas Kontrol 163
Lampiran 26 Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen 169
Lampiran 27 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 175
Lampiran 28 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T 176
Lampiran 29 Wilayah Luas Bawah Kurva Normal Nol Ke Z 177
Lampiran 30 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 178
1
BABBIB PENDAHULUANB
B 1.1LatarBBelakangBMasalahB
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut semua pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir cepat, cermat, tepat dan akurat sehingga diperlukan generasi penerus bangsa yang bermutu tinggi serta berkualitas. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan peran yang sangat strategis dalam rangka menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia seutuhnya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang harus ditingkatkan, sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan dalam diri siswa untuk meningkatkan pendidikan Indonesia. Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Namun, kenyataannya salah satu permasalahan pendidikan yang muncul adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang. (Trianto, 2010)
2
rendah adalah mata pelajaran fisika. Fisika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah merupakan mata pelajaran yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan dalam berbagai aspek kehidupan. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yaitu suatu ilmu yang mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta. Ada dua hal yang berkaitan dengan fisika yang tidak terpisahkan, yaitu fisika sebagai produk (berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori) dan fisika sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh karena itu, pelajaran fisika adalah pelajaran yang mengajarkan berbagai pengetahuan yang dapat mengembangkan daya nalar dan analisa sehingga hampir semua persoalan yang berkaitan dengan alam dapat dimengerti. Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari IPA merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman daripada penghafalan. Namun, kenyataannya fisika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit.
3
untuk menyelesaikan soal saat mengerjakan tugas dan menghadapi ujian. Model pembelajaran yang kurang bervariasi juga menjadi alasan mengapa pelajaran fisika menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa di SMAN 9 Medan, masalah di atas juga di alaminya dan beberapa temannya di sekolah tersebut. Mereka selalu mencari rumus fisika mana yang cocok untuk menyelesaikan soal tersebut tanpa memahami konsep fisika terlebih dahulu. Aktivitas belajar siswa juga masih kurang aktif, karena selama proses pembelajaran siswa jarang melakukan percobaan atau eksperimen, sehingga siswa menjadi tidak aktif dan kreatif. Siswa tidak dihadapkan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan fisika untuk mampu memahami, menerapkan dan menganalisis konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Anggapan sebagian besar siswa yang menyatakan fisika sebagai pelajaran yang biasa saja, sulit dan banyak rumus menyebabkan rendahnya pencapaian hasil belajar fisika siswa itu sendiri. Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru fisika di SMAN 9 Medan, diperoleh nilai rata-rata ujian pada semester ganjil T.A 2015/2016 hanya sekitar 60% dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Hal ini juga disebabkan guru lebih sering menggunakan pembelajaran konvensional dan kurang bervariasi sehingga cukup banyak siswa yang belum mencapai KKM.
Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan diterapkan adalah Model
Pembelajaran Inquiri Training. Peneliti memilih model pembelajaran Inquiry
Training karena model ini dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan meringkaskan proses ilmiah itu ke dalam waktu yang relatif singkat.
Pembelajaran inquiry training memberi kesempatan kepada siswa untuk
4
dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan
masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Inkuiri adalah
belajar mencari dan menemukan sendiri. Model pembelajaran inquiry training dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan meringkaskan proses ilmiah itu ke dalam waktu yang relatif singkat. Pembelajaran inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi dengan baik. Perlu juga ditekankan bahwa inquiry training tidak hanya sekedar memancing siswa untuk mengemukakan pertanyaan melainkan lebih dari itu. (Rusman, 2011)
5
Model pembelajaran inquiry training ini sudah diteliti oleh beberapa peneliti
sebelumnya, diantaranya yaitu: Sucita (2013) dan Simanjuntak (2013). Sucita (2013)
menerapkan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok Zat dan
Wujudnya diperoleh nilai rata-rata pretes 39,1 setelah diberi perlakuan dengan model
pembelajaran inquiry training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai
rata-rata 73,1. Kelemahannya yaitu kurang pahamnya siswa terhadap instruksi guru dan pembagian kelompok belajar siswa yang tidak heterogen. Simanjuntak (2013)
menerapkan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok Gerak Lurus
diperoleh nilai rata-rata pretes 25,75 setelah diberi perlakuan dengan model
pembelajaran inquiry training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai
rata-rata 74,63. Kelemahannya yaitu siswa kurang serius dalam praktikum karena banyaknya jumlah anggota dalam satu kelompok belajar yaitu 5-6 orang per kelompok sehingga rentan terkadang mereka bermain-main. Selain itu, kurang antusiasnya siswa karena pertanyaan awal yang diajukan peneliti kurang memotivasi siswa juga menjadi kelemahan penelitian ini.
Kelemahan-kelemahan dari peneliti sebelumnya menjadi suatu pelajaran bagi peneliti berikutnya dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Dari kelemahan peneliti sebelumnya, peneliti selanjutnya harus benar – benar mampu memberikan arahan tentang kegiatan yang dilakukan dalam praktikum dengan jelas, membagi siswa dalam kelompok belajar yang heterogen dengan jumlah 3-4 orang agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Selain itu peneliti juga harus mampu membuat apersepsi yang menarik untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan dapat merangsang minat siswa untuk melakukan proses inkuiri.
Bertitik tolak dari uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
6
1.2BBBIdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar fisika siswa.
2. Model pembelajaran yang digunakan masih didominasi oleh guru.
3. Siswa tidak berperan aktif dalam pemerolehan pengetahuan.
4. Model pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kurang bervariasi.
1.3 BatasanBMasalahB
Agar dapat mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inquiry
training.
2. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok Fluida dinamis.
3. Siswa yang diteliti adalah kelas XI SMAN 9 Medan T.P 2015/2016
1.4 RumusanBMasalahB
Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training pada materi pokok fluida dinamis di kelas
XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016?
3. Bagaimanakah aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok
7
4. Adakah pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil
belajar siswa pada materi fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016?
1.5 TujuanBPenelitianB
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training pada materi pokok fluida dinamis di kelas
XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.
3. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok
fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.
1.6ManfaatBPenelitianB
Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training pada materi fluida dinamis di kelas XI
semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.
8
1.7BB DefenisiBOperasionalB
1. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas mengajar. (Soekamto dalam Trianto 2010 : 22)
2. Inquiry Training adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode
waktu yang singkat. (Joyce, et al, 2009: 201)
3. Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau
diciptakan baik secara individual atau kelompok (Djamarah, 2006).
4. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik/jasmani maupun
mental/rohani yang berkaitan dengan kegiatan belajar (Sardiman, 2010).
50
BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB B
5.1.BKesimpulanB
Berdeserken hesil penelitien yeng diperoleh deri hesil enelise dete den pengujien hipotesis meke depet disimpulken sebegei berikut :
1. Rete-rete hesil belejer siswe pede keles eksperimen yeng diberi perlekuen
dengen model pembelejeren Inquiry Training edeleh 76,29 .
2. Rete-rete hesil belejer siswe pede keles kontrol yeng diberi perlekuen dengen
pembelejeren konvensionel (pembelejeren lengsung) edeleh 62,86.
3. Nilei ektivites mempengeruhi hesil belejer delem proses, individu, den
kelompok, bererti model pembelejeren mempengeruhi hesil belejer siswe 4. Pede hesil pengujien hipotesis diperoleh thitung > ttebel yeitu pede teref
signifikensi α = 0,05. Hel ini bererti terime He yeng ertinye ede pengeruh
model pembelejeren Inkuiri Training terhedep hesil belejer siswe pede meteri
pokok Fluide Dinemik.
5.2. BSaranB
Berdeserken hesil den kesimpulen delem penelitien ini, meke peneliti mempunyei beberepe seren, yeitu:
1. Kepede guru eteupun celon guru yeng ingin mengguneken model
pembelejeren Inquiry Treining ini supeye mempersiepken meseleh-meseleh delem kehidupen seheri-heri yeng menerik den terkeit pede meteri pelejeren sehingge siswe eken terterik mengikuti pelejeren.
2. Kepede guru, celon guru den peneliti yeng ingin mengguneken model
pembelejeren Inquiry Training hendeknye menbuet deskriptor penileien
51
model pembelejeren Inquiry Training den eger lebih memperhetiken
pembegien kelompok eger pembelejeren bise berjelen lebih efektif.
3. Hendeknye menguesei semue sinteks delem Model Pembelejeren Inquiry
Training den mengetur wektu untuk melekseneken semue sinteks tersebut
dengen tepet wektu den siswe tersebut tidek merese kesuliten di delem mengikuti semue sinteks tersebut.
4. Hendeknye melekuken simulesi sebelum mencobeken model ini terhedep
siswe eger siswe lebih memehemi den terletih dengen cere kerje model pembelejeren ini ketike melekuken penelitien,sehingge model pembelejeren
52
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (eds.) (2010). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman.
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Bloom & Krathwohl, D. R. (eds.) (1956). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman.
Djamarah, S.B. & Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hamdani, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Halliday, D., Resnik, R., (2011), Fisika, Jakarta: Erlangga.
Joyce, B., (2009), Models of Teaching, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2014), Fisika untuk Kelas XI. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Komyadi, (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Trainning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri I Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai T. A 2013/2014, UNIMED, Medan.
Marzano, R.J., (2006). Classroom Assessment & Grading that Work. Association for Supervision and Curriculum Development. Alexandria, Virginia USA
Purwoko, (2010), Fisika I kelas XI, Penerbit Yudhistira, Medan.
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, Penerbit Rajawali Press, Jakarta.
Sagala, S., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.
53
Setiawan, (2014), Pengaruh Model Inquiry Trainning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor Di Kelas X Semester II Sma Negeri 02 Pematangsiantar T.P 2013/2014, UNIMED, Medan.
Simanjuntak, M., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Trainning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X semester II SMAN 1 Sei Bingai T.P 2012/2013, UNIMED, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sucita, (2013), Pengaruh Model Inquiry Trainning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran Dan Satuan Di Kelas X Semester I Sma Swasta uhammadiyah 8 Kisaran T.P 2013/2014, UNIMED, Medan.
Sudjana, N., (2009), Metode Statistik, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.
Sudjana, N., (2009). Penilaian Hasil Proses Mengajar, Penerbit Rosdakarya, Bandung.
Sulo, S., (2005), Pengantar Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.