• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER II SMAN 9 MEDAN T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER II SMAN 9 MEDAN T.P. 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRUINING TERHADAP HAUIL BELAJAR UIUWA PADA MATERI

FLUIDA DINAMIU DI KELAU XI UEMEUTER II UMAN 9 MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh :

Michael Uarumpaet 4121121018 Pendidikan Fisika

UKRIPUI

Diajukan Untuk Memenuhi Uyarat Memperoleh Gelar Uarjana Pendidikan

JURUUAN FIUIKA

FAKULTAU MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERUITAU NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRUINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER II SMAN 9 MEDAN T.P. 2015/2016

MICHAEL SARUMPAET ( NIM : 4121121018 )

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Iinquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI SMAN 9 Medan T.P. 2015 / 2016.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Pos-test, Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMAN 9Medan T.P. 2015 / 2016. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling, yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Inquiry Training, dan kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional, masing-masing kelas sebanyak 35 siswa, Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Instrumen berupa test essay sebanyak 10 soal, observasi aktivitas dalam domain sikap dan keterampilan siswa. Dari analisa data untuk kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiry Training diperoleh rata-rata Pre-test 38,86 dan nilai rata-rata Post-test 76,29. Kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata Pre-test 37,57 dan rata-rata Post-test 62,86. Kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki variasi yang homogen. Hasil uji t postes thitung adalah 5,779 sedangkan ttabel adalah 1,668 pada taraf nyata 0,05 artinya 95% Ha diterima dan 5% Ho ditolak dimana thitung > ttabel. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang berarti dari model pembelajaran Inquiry Training secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI SMAN 9 Medan T.P 2015/2016. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada model pembelajaran Inquiry Training mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses, individu dan kelompok.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha karena atas rahmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Dinamis Di Kelas XI Semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Drs.Jonny H. Panggabean, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada ibu Dr. R Manurung, M.Pd, bapak Dr. Abd. Hakim S, M.Si dan, Dr.Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Dr. Nurdin Siregar, M.S selaku dosen pembimbing Akademik dan, Dr.Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika dan juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada Bapak Alisman Sirait, M.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan Bapak Drs. Rico Marbun, M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 9 Medan atas ijin penelitian yang diberikan.

(6)

v

menjadi observer dalam penelitian, juga kekasih saya Ica Indriyati Manullang yang telah membantu saya dalam penelitian. Juga teristimewa saya ucapkan terima kasih kepada teman terbaik yang selama lebih kurang empat tahun bersama dalam suka dan duka, Walven, Wilvan, Robinsar Sinaga, Rio chappwel Sinaga yang selalu memberi semangat serta masukan kepada saya mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada semua teman saya di pendidikan fisika kelas Dik B 2012 juga kelompok kesebelasan teman dari kekasih saya. Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak sempat disebutkan namanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, 2017 Penulis

(7)

vi

DAFTAR ISI

Talaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDATULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 7

1.7 Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Hasil Belajar 10

2.1.3 Aktifitas Belajar 11

2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 12

2.1.5 Pembelajaran Konvensional 12

2.1.6 Model Pembelajaran Inquiry Training 13

2.1.7 Materi Pembelajaran 18

2.1.8 Penelitian Terdahulu 24

2.2 Kerangka Konseptual 25

2.3 Hipotesis Penelitian 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 28

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 28

3.2.1 Populasi Penelitian 28

3.2.2 Sampel Penelitian 28

3.3 Variabel Penelitian 28

(8)

vii

3.4.1 Jenis Penelitian 29

3.4.2 Desain Penelitian 29

3.5 Prosedur Penelitian 29

3.6 Teknik Pengumpulan Data 32

3.7 Instrumen Penelitian 32

3.7.1 Wawancara Guru 32

3.7.2 Angket Siswa 32

3.7.3 Lembar Observasi Aktifitas Siswa 32

3.8 Teknik Analisis Data 33

3.8.1 Wawancara Guru 33

3.8.2 Observasi Aktifitas Siswa 33

3.8.3 Tes Hasil Belajar 34

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBATASAN

4.1 Hasil Penelitian 38

4.1.1 Analisis Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 38 4.1.2 Analisis NilaiPost-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

4.2 Uji Analisi Data 42

4.2.1 Uji Normalitas 42

4.2.2 Uji Homogenitas 42

4.2.3 Uji Hipotesis 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 50

Daftar Pustaka 52

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gambar Aliran Fluida Pada Pipa 19

Gambar 2.2 Gambar Aliran Fluida Dari Penampang Benda 19

Gambar 2.3 Gambar Aliran Fluida Sejenis Bejana Berhubungan 20

Gambar 2.4 Gambar Ketinggian Fluida Dinamis Pada Pipa 21

Gambar 2.5 Gambar Prinsip Bernoulli 21

Gambar 2.6 Gambar Kebocoran Tangki 22

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 31

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Pre-Test Kelas 39

Eksperimen Dan Kontrol

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Post-Test Kelas 41

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tahap-Tahap Model Pembelajaran Inquiry Training 17

Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu 24

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tipe Two Group 29 Table 3.2 Tebel Interpretasi Kategori Aktivitas Siswa 33 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test Kelas 38 Eksperimen Dan Kontrol

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test Kelas 40 Eksperimen Dan Kontrol

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata, Standard Deviasi Dan Varians 41

Tabel 4.4 Tabel Uji Normalitas 43

Tabel 4.5 Tabel Uji Homogenitas 43

Tabel 4.6 Tabel Uji Perhitungan Hipotesis Pre-Test 44

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rpp 1 54

Lampiran 2 Rpp 2 66

Lampiran 3 Rpp 3 76

Lampiran 4 Rpp 4 88

Lampiran 5 Lks 1 99

Lampiran 6 Lks 2 103

Lampiran 7 Lks 3 107

Lampiran 8 Lks 4 112

Lampiran 9 Instumen Hasil Belajar 116

Lampiran 10 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar 118

Lampiran 11 Penilaian Aspek Pengetahuan 127

Lampiran 12 Penilaian Aspek Sikap 128

Lampiran 13 Penilaian Aspek Keterampilan 130

Lampiran 14 Data Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen 132

Lampiran 15 Data Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol 133

Lampiran 16 Rekapitulasi Pretest Kelas Eksperimen 134

Lampiran 17 Rekapitulasi Pretest Kelas Kontrol 136

Lampiran 18 Rekapitulasi Posttest Kelas Eksperimen 138

Lampiran 19 Rekapitulasi Posttest Kelas Kontrol 140

Lampiran 20 Perhitungan Nilai Rata-Rata Dan Standard Deviasi 142

Lampiran 21 Perhitungan Normalitas Data 144

Lampiran 22 Perhitungan Homogenitas Data 149

Lampiran 23 Pengujian Hipotesis 151

Lampiran 24 Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen 157

Lampiran 25 Lembar Penilaian Sikap Kelas Kontrol 163

Lampiran 26 Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen 169

Lampiran 27 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 175

Lampiran 28 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T 176

Lampiran 29 Wilayah Luas Bawah Kurva Normal Nol Ke Z 177

Lampiran 30 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 178

(12)
(13)

1

BABBIB PENDAHULUANB

B 1.1LatarBBelakangBMasalahB

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menuntut semua pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir cepat, cermat, tepat dan akurat sehingga diperlukan generasi penerus bangsa yang bermutu tinggi serta berkualitas. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan merupakan peran yang sangat strategis dalam rangka menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia seutuhnya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang harus ditingkatkan, sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku, pengetahuan maupun keterampilan dalam diri siswa untuk meningkatkan pendidikan Indonesia. Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Namun, kenyataannya salah satu permasalahan pendidikan yang muncul adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang. (Trianto, 2010)

(14)

2

rendah adalah mata pelajaran fisika. Fisika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah merupakan mata pelajaran yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan dalam berbagai aspek kehidupan. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yaitu suatu ilmu yang mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta. Ada dua hal yang berkaitan dengan fisika yang tidak terpisahkan, yaitu fisika sebagai produk (berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori) dan fisika sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh karena itu, pelajaran fisika adalah pelajaran yang mengajarkan berbagai pengetahuan yang dapat mengembangkan daya nalar dan analisa sehingga hampir semua persoalan yang berkaitan dengan alam dapat dimengerti. Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari IPA merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman daripada penghafalan. Namun, kenyataannya fisika sering dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal yang sulit.

(15)

3

untuk menyelesaikan soal saat mengerjakan tugas dan menghadapi ujian. Model pembelajaran yang kurang bervariasi juga menjadi alasan mengapa pelajaran fisika menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa di SMAN 9 Medan, masalah di atas juga di alaminya dan beberapa temannya di sekolah tersebut. Mereka selalu mencari rumus fisika mana yang cocok untuk menyelesaikan soal tersebut tanpa memahami konsep fisika terlebih dahulu. Aktivitas belajar siswa juga masih kurang aktif, karena selama proses pembelajaran siswa jarang melakukan percobaan atau eksperimen, sehingga siswa menjadi tidak aktif dan kreatif. Siswa tidak dihadapkan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan fisika untuk mampu memahami, menerapkan dan menganalisis konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Anggapan sebagian besar siswa yang menyatakan fisika sebagai pelajaran yang biasa saja, sulit dan banyak rumus menyebabkan rendahnya pencapaian hasil belajar fisika siswa itu sendiri. Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru fisika di SMAN 9 Medan, diperoleh nilai rata-rata ujian pada semester ganjil T.A 2015/2016 hanya sekitar 60% dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Hal ini juga disebabkan guru lebih sering menggunakan pembelajaran konvensional dan kurang bervariasi sehingga cukup banyak siswa yang belum mencapai KKM.

Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan diterapkan adalah Model

Pembelajaran Inquiri Training. Peneliti memilih model pembelajaran Inquiry

Training karena model ini dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan meringkaskan proses ilmiah itu ke dalam waktu yang relatif singkat.

Pembelajaran inquiry training memberi kesempatan kepada siswa untuk

(16)

4

dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan

masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Inkuiri adalah

belajar mencari dan menemukan sendiri. Model pembelajaran inquiry training dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan meringkaskan proses ilmiah itu ke dalam waktu yang relatif singkat. Pembelajaran inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi dengan baik. Perlu juga ditekankan bahwa inquiry training tidak hanya sekedar memancing siswa untuk mengemukakan pertanyaan melainkan lebih dari itu. (Rusman, 2011)

(17)

5

Model pembelajaran inquiry training ini sudah diteliti oleh beberapa peneliti

sebelumnya, diantaranya yaitu: Sucita (2013) dan Simanjuntak (2013). Sucita (2013)

menerapkan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok Zat dan

Wujudnya diperoleh nilai rata-rata pretes 39,1 setelah diberi perlakuan dengan model

pembelajaran inquiry training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai

rata-rata 73,1. Kelemahannya yaitu kurang pahamnya siswa terhadap instruksi guru dan pembagian kelompok belajar siswa yang tidak heterogen. Simanjuntak (2013)

menerapkan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok Gerak Lurus

diperoleh nilai rata-rata pretes 25,75 setelah diberi perlakuan dengan model

pembelajaran inquiry training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai

rata-rata 74,63. Kelemahannya yaitu siswa kurang serius dalam praktikum karena banyaknya jumlah anggota dalam satu kelompok belajar yaitu 5-6 orang per kelompok sehingga rentan terkadang mereka bermain-main. Selain itu, kurang antusiasnya siswa karena pertanyaan awal yang diajukan peneliti kurang memotivasi siswa juga menjadi kelemahan penelitian ini.

Kelemahan-kelemahan dari peneliti sebelumnya menjadi suatu pelajaran bagi peneliti berikutnya dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Dari kelemahan peneliti sebelumnya, peneliti selanjutnya harus benar – benar mampu memberikan arahan tentang kegiatan yang dilakukan dalam praktikum dengan jelas, membagi siswa dalam kelompok belajar yang heterogen dengan jumlah 3-4 orang agar proses pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Selain itu peneliti juga harus mampu membuat apersepsi yang menarik untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan dapat merangsang minat siswa untuk melakukan proses inkuiri.

Bertitik tolak dari uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training

(18)

6

1.2BBBIdentifikasiBMasalahB

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar fisika siswa.

2. Model pembelajaran yang digunakan masih didominasi oleh guru.

3. Siswa tidak berperan aktif dalam pemerolehan pengetahuan.

4. Model pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kurang bervariasi.

1.3 BatasanBMasalahB

Agar dapat mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inquiry

training.

2. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok Fluida dinamis.

3. Siswa yang diteliti adalah kelas XI SMAN 9 Medan T.P 2015/2016

1.4 RumusanBMasalahB

Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran inquiry training pada materi pokok fluida dinamis di kelas

XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran konvensional pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016?

3. Bagaimanakah aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok

(19)

7

4. Adakah pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil

belajar siswa pada materi fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016?

1.5 TujuanBPenelitianB

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran inquiry training pada materi pokok fluida dinamis di kelas

XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.

3. Untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok

fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.

1.6ManfaatBPenelitianB

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran inquiry training pada materi fluida dinamis di kelas XI

semester II SMAN 9 Medan T.P 2015/2016.

(20)

8

1.7BB DefenisiBOperasionalB

1. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas mengajar. (Soekamto dalam Trianto 2010 : 22)

2. Inquiry Training adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode

waktu yang singkat. (Joyce, et al, 2009: 201)

3. Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau

diciptakan baik secara individual atau kelompok (Djamarah, 2006).

4. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik/jasmani maupun

mental/rohani yang berkaitan dengan kegiatan belajar (Sardiman, 2010).

(21)

50

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB B

5.1.BKesimpulanB

Berdeserken hesil penelitien yeng diperoleh deri hesil enelise dete den pengujien hipotesis meke depet disimpulken sebegei berikut :

1. Rete-rete hesil belejer siswe pede keles eksperimen yeng diberi perlekuen

dengen model pembelejeren Inquiry Training edeleh 76,29 .

2. Rete-rete hesil belejer siswe pede keles kontrol yeng diberi perlekuen dengen

pembelejeren konvensionel (pembelejeren lengsung) edeleh 62,86.

3. Nilei ektivites mempengeruhi hesil belejer delem proses, individu, den

kelompok, bererti model pembelejeren mempengeruhi hesil belejer siswe 4. Pede hesil pengujien hipotesis diperoleh thitung > ttebel yeitu pede teref

signifikensi α = 0,05. Hel ini bererti terime He yeng ertinye ede pengeruh

model pembelejeren Inkuiri Training terhedep hesil belejer siswe pede meteri

pokok Fluide Dinemik.

5.2. BSaranB

Berdeserken hesil den kesimpulen delem penelitien ini, meke peneliti mempunyei beberepe seren, yeitu:

1. Kepede guru eteupun celon guru yeng ingin mengguneken model

pembelejeren Inquiry Treining ini supeye mempersiepken meseleh-meseleh delem kehidupen seheri-heri yeng menerik den terkeit pede meteri pelejeren sehingge siswe eken terterik mengikuti pelejeren.

2. Kepede guru, celon guru den peneliti yeng ingin mengguneken model

pembelejeren Inquiry Training hendeknye menbuet deskriptor penileien

(22)

51

model pembelejeren Inquiry Training den eger lebih memperhetiken

pembegien kelompok eger pembelejeren bise berjelen lebih efektif.

3. Hendeknye menguesei semue sinteks delem Model Pembelejeren Inquiry

Training den mengetur wektu untuk melekseneken semue sinteks tersebut

dengen tepet wektu den siswe tersebut tidek merese kesuliten di delem mengikuti semue sinteks tersebut.

4. Hendeknye melekuken simulesi sebelum mencobeken model ini terhedep

siswe eger siswe lebih memehemi den terletih dengen cere kerje model pembelejeren ini ketike melekuken penelitien,sehingge model pembelejeren

(23)

52

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (eds.) (2010). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman.

Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Bloom & Krathwohl, D. R. (eds.) (1956). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman.

Djamarah, S.B. & Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hamdani, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.

Halliday, D., Resnik, R., (2011), Fisika, Jakarta: Erlangga.

Joyce, B., (2009), Models of Teaching, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kanginan, M., (2014), Fisika untuk Kelas XI. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Komyadi, (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Trainning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri I Tebing Tinggi, Kab. Serdang Bedagai T. A 2013/2014, UNIMED, Medan.

Marzano, R.J., (2006). Classroom Assessment & Grading that Work. Association for Supervision and Curriculum Development. Alexandria, Virginia USA

Purwoko, (2010), Fisika I kelas XI, Penerbit Yudhistira, Medan.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, Penerbit Rajawali Press, Jakarta.

Sagala, S., (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit CV Alfabeta, Bandung.

(24)

53

Setiawan, (2014), Pengaruh Model Inquiry Trainning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor Di Kelas X Semester II Sma Negeri 02 Pematangsiantar T.P 2013/2014, UNIMED, Medan.

Simanjuntak, M., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Trainning

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X semester II SMAN 1 Sei Bingai T.P 2012/2013, UNIMED, Medan.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sucita, (2013), Pengaruh Model Inquiry Trainning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Besaran Dan Satuan Di Kelas X Semester I Sma Swasta uhammadiyah 8 Kisaran T.P 2013/2014, UNIMED, Medan.

Sudjana, N., (2009), Metode Statistik, Penerbit Pustaka Setia, Bandung.

Sudjana, N., (2009). Penilaian Hasil Proses Mengajar, Penerbit Rosdakarya, Bandung.

Sulo, S., (2005), Pengantar Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Data Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan yang telah dipublikasikan di dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Populasi dalam penelitian

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh desentralisasi fiskal terhadap angka melek huruf perempuan dan angka partisipasi

Pada saat ini perkembangan corak batik semakin berkembang, tidak lagi hanya terpaku pada motif batik klasik, seperti motif Ceplok, motif Parang, motif Lereng dan motif

Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Transaksi Berbasis E- Commerce (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri MaulanaA. Malik Ibrahim Malang)

[r]

Karya Tulis ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR, NIFAS DAN KELUARGA BERENCANA (KONTRASEPSI 3 BULAN) PADA NY..

[r]

kalian dapat bertanya kepada orang lain dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan bahasa yang santun.. bertanya kepada orang lain dengan santun