• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketahanan Jantung Dalam Menghadapi Jantung Koroner ( PJK )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Ketahanan Jantung Dalam Menghadapi Jantung Koroner ( PJK )"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

© 2 0 0 3 D igit a l by USU digit a l libr a r y

1

Jaringan penyam bung m erupakan m engikat dan m enyokong j aringan lainnya, j aringan ini berguna sebagai penyokong m ekanik dan m ekanism e pert ahanan ( fagosit ik dan fungsi im unologik) . Berasal dari m esenkim yang m enyediakan berbagai sel j aringan ikat ant ara lain adalah m akrofag.

Makrofag m erupakan sel fagosit yang ham pir dit em ui pada set iap organ diseluruh t ubuh, t erut am a pada j aringan ikat longgar. Makrofag t erm asuk m ononuklear fagosit syst em , m akrofag m erupakan suat u syst em yang dulu disebut dengan Ret ikulo Endot elial Syst em ( RES) , ini m erupakan ist ilah bersam a unt uk sel-sel yang sangat fagosit ik yang t ersebar luas disel-seluruh t ubuh t erut am a pada daerah yang kaya akan pem buluh darah.

Pe r k e m ba n ga n M a k r ofa g

Makrofag t erut am a berasal dari sel precursor dari sum - sum t ulang, dari prom onosit yang akan m em belah m enghasilkan m onosit yang beredar dalam darah. Pada t ahap kedua m onosit berim igrasi kedalam j aringan ikat t em pat m ereka m enj adi m at ang dan inilah yang disebut m akrofag ( m akro= besar+ phagen= m akan) . Di dalam j aringan m akrofag dapat berproliferasi secara lokal m enghasilkan sel sej enis lebih banyak. Pada penelit ian yang t erut am a m enggunakan sel berlabel radioakt if m endapat kan bahw a kebanyakan bahkan m ungkin sem ua, sel fagost ik ini berasal dari prom onosit sel m ononuclear yang berasal dari sum - sum t ulang. Jadi nam a yang paling cocok unt uk syst em ini adalah Sist em Fagosit .

Pada penelit ian yang t erut am a m enggunakan sel berlabel radio akt if, didapat i bahw a kebanyakan bahkan m ungkin sem ua, sel fagost ik ini berasal dari prom onosi sel m ononuklir yang berasal dari sum sum t ulang. Jadi nam a yang paling cocok unt uk syst em ini adalah Sist em Fagosit . Pada penelit ian yang t erut am a m enggunakan sel berlabel ardio akt if, didapat i bahw a kebanyakan bahkan m ungkin sem ua, sel fagosit ik ini berasal dari prom onosi sel m ononuklir yang berasal dari sum sum t ulang. Jadi nam a yang paling cocok unt uk syst em ini adalah Sist em Fagosit Mononuklir at au lebih sederhana syst em m akrofag.

Sel- sel syst em m akrofag t erdapat pada:

1. Jaringan ikat I nggar berupa m acrofag at au hist iosit 2. Didalam darah berupa m onosit

3. Didalam hat i m elapisi sinusoid dikenal sebagai sel Kupffer

4. Makrofag perivaskuler sinusod lim pa, lim fonodus, dan sum - sum t ulang. 5. Pada susunan syaraf pusat berupa m ikroglia yang berasal dari m esoderm .

Fa gosit osis

(2)

© 2 0 0 3 D igit a l by USU digit a l libr a r y

2

didalam sebuah vakuol fagost ik int ra sel. Lisozom yang m erupakan suat u syst em pencerna int era sel dengan kem am puan m em cah m at eri yang berasal dari luar m aupun dari dalam . Jadi lisozom akan m enyat u dengan vakuol dengan dem ikian akan m em usnahkan bakt eri at au

benda asing t ersebut .

Benda yang lem bam yang t ahan t erhadap pencernaan dapat t inggal dalam sit oplasm a unt uk w akt u yang t idak m enent u, ini dapat dilihat pada m akrofag paru penum pukan renik karbaon yang disebut Dust sel.

Be n t u k da n Sifa t M a k r ofa g

Fagosit m ononukleus m em iliki ciri m arfologis dengan spect um luas berdasarkan keadaan akt ifit as gungsional dan j aringan yang dihuni. Makrofag dapat t erfiksasi at u m engem bara, m akrofag ini m engem bara bergerak dengan m em pergunakan gerakan am uboid, gerakan am uboid ini j uga t erj adi j ika ada rangsangan. Pada saat ini m ereka m em punyai bent uk sangat t idak t erat ur, dengan kaki palsu yang t erj ulur kesegala arah. Dengan m ikroskop elect ron t erlihat perm ukaan m akrofag t idak t erat ur, kaki palsu yang t erj ulur kesegala arah. Mem bran plasm a berlipat - lipat dan m engandung t onj olan dan lekukan Nukleus m engandung krom ot in padat , berbent uk bulat , lebih kecil, nucleoli t idak m encolok, sit oplasm a t erpulas gelap dan sedikit m engandung vakuol kecil yang secara supra vit al dengan m erah net ral. Makrofag m em punyai lisozom prim er yang m engeluarkan isinya kedalam vakuol, sit oplasm a t erpulas t erpulas gelap dan sedikit m engandung vakuol kecil yang t erpulas secara supra vit al dengan m erah net ral. Makrofag m em punyai lisozom prim er yang m engeluarkan isinya kedalam vakuol yang m engandung bahan yang t elah difagosit ose sehingga m enghasilkan lisosom sekunder at au disebut j uga fagozom dim ana t erj adi pencernaan bahan yang dit elan t ersebut .

Fagosit osis dan perluasan dibant u j uga dengan perm ukaan yang berlipat -lipat . Um um nya m em punyai apparat us Golgi yang berkem bang baik, disam ping lisosom dan sebuah ret ikulum endoplasm a kasar yang j elas. Pada proses t ransform asi m onosit kem akrofag t erdapat peningkat an sit esis prot ein dan ukuran sel, j uga t erdapat peningkat an kom plek Golgi, lisosom m ikrot ubul dan m ikro filam en.

Makrofag t erfiksasi pengem bara m erupakan fase- fase berbeda dari sel yang sam a dan sat u fase dapat m erubah dirinya sendiri m enj adi fase lain. Karena kesanggupan m akrofag unt uk bergerak dan m em fagosit er m aka fungsi ut am a dari m akrofag adalah dalam pert ahanan organism e t ersebut . Makrofag m enelan sisa- sisa sel, zat int er sel berubah, m ikro organism e dan part ikel yang m em asuki t ubuh. Jika m akrofag m enj um pai benda yang berukuran besar, m akrofag- m akrofag bersat u unt uk m em bent uk sel besar dengan 100 nukleus at au lebih yang disebut dengan sel raksasa benda asing m ult i nuklir. Dalam keadaan sehat , m akrofag m erupakan fase akhir dalam siklus hidup m onosit , set elah m eninggalkan sum - sum t ulang m onosit t inggal selam a 8 – 74 dalam dan m elint asi dinding venula at au kapiler unt uk m enem bus j aringan penyam bung, yang akhirnya m enj adi m akrofag.

(3)

© 2 0 0 3 D igit a l by USU digit a l libr a r y

3

Bila cukup dirangsang sel- sel ini dapat bert um buh besar, m em bent uk sel epit eloid ( yn epi= diat as + t hele = put t ing + eidos = sepert i sel) at au beberapa m elebur m enj adi sel dat ia ( sel raksasa) m ult inukleus, j enis- j enis sel yang dit em ukan dalam keadaan pat ologis. Makrofag kadang- kadang m em punyai bent uk yang sangat t idak t erat ur dengan kaki- kaki palsu yang t erj ulur keseluruh arah, m em bran plasm a yang m elipat - lipat dan bert onj olan kecil- kecil. Keadaan perm ukaan dem ikian it u m em bant u perluasan fagosit osis dan gerakan sel.

Saj ian j aringan dari hew an yang t elah disunt ik secara vit al dengan karbon koloid at au zat w arna koloid sepert i biru t ripan m enam pakkan m akrofag dengan kum pulan zat w arna t adi dalam vakuol- vakuol dalam sit oplasm a.

Fu n gsi da r i m a k r ofa g

Karena sifat fagosit ik at au gerakan am uboidnya m ereka akt if dalam pert ahanan t ubuh t erhadap m ikroorganism e, m em iliki resept or unt uk im m unoglobihin pada m em bran selnya.

Makrofag m em punyai fungsi ant ara lain

1. Fungsi ut am a adalah m elahap part ikel dan m encernakannya oleh lisozom dan m engalarkan sederet an subst ansi yang berperan dalam fungsi pert ahanan dan perbaikan.

2. Dalam syst em im un t ubuh sel ini berperan sert a dalam m em pengaruhi akt ivit as dari respon im un, m ereka m enelan, m em proses dan m enyim pan ant igen dan m enyam paikan inform asi pada sel- sel berdekat an secara im unologis com pot en ( lim posit dan sel plasm a)

3. Macrofag yang akt if j uga m erupakan sel sekt ori yang dapat m engeluarkan beberapa subst ansi pent ing, t erm asuk enzim - enzim , lisozim , elast ase, kolagenase, dua prot ein dari sist im kom plem en dan gen ant i virus pent ing, int erveron.

Pe w a r n a a n M a k r ofa g

Makrofag pada sediaan j aringan longgar j elas dapat dilihat dengan karbon koloid at au zat w arna koloid, spert i biru t ripan at au t int a I ndia yang disunt ik secara vit al Sit oplasm a t erpulas gelap dan m engandung vokuol kecil yang t erpulas gelap dan m engandung vakuol kecil yang t erpulas secara supra vit al dengan m erah net ral yang akan t am pak dalam m ikroskop cahaya.

Efe k fa gosit osis m a k r ofa g t e r h a da p t r ypa n blu e

Suat u penelit ian t elah dilakukan unt uk m enget ahui efek fagosit osis sel m akrofag t erhadap t rypan blue, t uj uan penelit ian ini unt uk m enget ahui bagaim ana m ekanism e pert ahanan t ubh ( m akrofag t erhadap benda asing) ( Ahm ad Hosen 1996) . Penelit ian dilakukan secara eksperim ent al dengan m enggunakan t ikus put ih st rin LMR j ant an dan bet ina dew asa.

Sem ua t ikus put ih kelom pok perlakuan yang dapat sunt ikan t rypan blue badannya berw arna biru set elah sat u j am sunt ikan, w arna biru ini secara bert ahap akan m eningkat sam pai akhir perlakuan m asih bert ahan dit ubuhnya. Menurut Cppel hal ini disebabkan perw arnaan difus j aringan t ert ent u dan t erbent uknya granul dalam m akrofag.

(4)

© 2 0 0 3 D igit a l by USU digit a l libr a r y

4

D AFTAR PUSTAKA

1. Bevelander G, dan Ram aley J A ( 1988) Essent ials of Hist ology. Dit erj em ahkan oleh Gunarso W. Makrofag dalam dasar- dasar Hist ologi. Penerbit Erlangga, Jakart a HI : 177 – 178 ed 8.

2. Maxim ow Alexander and William Bloom A Text Hist ology sevent h edit ion 70 – 74 chapt er 4.

3. C.Roland Leeson, et al Texbook of Hist ology. Dit erj em ahkan oleh Yan Tam bayong dkk Buku Aj ar Hist ologi ed V Jakart a 1966. Hal 117 – 118

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap awal Pokja Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan telah memberikan penjelasan kepada peserta lelang mengenai hal-hal yang perlu disampaikan

 – Koller (1979) maintains a distinction between formal similarity at the level of virtual language systems ( langue ), and equivalence relations obtaining

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Kejuaraan Daerah INKAI se- Jawa Tengah DANPOMDAM IV Diponegoro Cup V Tahun 2014, secara resmi saya buka. Semoga Allah SWT senantiasa

Bersama ini kami sampaikan usul pemberian Surat Penugasan (SP) studi lanjut (tugas belajar) dari Sekretariat Negara Republik Indonesia bagi staf pengajar/tenaga kependidikan *)

siswa yang diberikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik daripada prestasi. belajar matematika siswa yang diberikan model

Further research on the extended screening model (Li 2009) shows that, based on year 2001–2002 MCBS data, our findings still hold; the elderly are likely to screen according to

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Kelompok Kerja Konstruksi IV (empat) ULP Kabupaten Lampung Tengah menurut ketentuan – ketentuan yang berlaku,

Pola aktivitas & latihan : kondisi klien yang lemah sehingga harus dipapah, dan dadanya terus berdebar-bedar mengakibatkan pasien tidak bisa malakukan aktivitas