SMARTPHONE ANDROID UNTUK MENGONTROL PERANGKAT KEAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS
MIKROKONTROLER PROMINI
SKRIPSI
CHAIRUL SALEH NASUTION 101402047
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
SMARTPHONE ANDROID UNTUK MENGONTROL PERANGKAT
KEAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS
MIKROKONTROLER PROMINI
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana
Teknologi Informasi
CHAIRUL SALEH NASUTION
101402047
PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul : SMARTPHONE ANDROID UNTUK MENGONTROL
PERANGKAT KEAMANAN SEPEDA MOTOR
BERBASIS MIKROKONTROLER PROMINI.
Kategori : SKRIPSI
Nama : CHAIRUL SALEH NASUTION
Nomor Induk Mahasiswa : 101402047
Program Studi : SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Dani Gunawan, ST., M.T Baihaqi Siregar, S.Si., M.T
NIP. 19820915 201212 1 002 NIP. 19790108 201212 1 002
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Teknologi Informasi
Ketua,
Muhammad Anggia Muchtar, ST., MM.IT
iii
PERNYATAAN
SMARTPHONE ANDROID UNTUK MENGONTROL PERANGKAT
KEAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS
MIKROKONTROLER PROMINI
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Medan, Agustus 2015
Chairul Saleh Nasution
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. M. Zarlis selaku Dekan Fasilkom-TI, Bapak Prof. Dr. Opim
Salim Sitompul selaku Wakil Dekan I Fasilkom-TI, Drs. Sawaludin, M.IT
selaku Wakil Dekan II Fasilkom-TI, dan juga Bapak Dr. Syahril Efendi, S.Si,
M.IT selaku Wakil Dekan III Fasilkom-TI, yang memimpin Fasilkom-TI dan
yang telah banyak memberikan dukungan dan bimbingannya untuk seluruh
mahasiswa Fasilkom-TI
2. Bapak Baihaqi Siregar, S.Si., M.T, selaku pembimbing 1 dan Dani Gunawan,
ST., M.T, selaku pembimbing 2 yang telah banyak memberikan bimbingan,
motivasi dan dukungannya selama penyusunan dan penulisan skripsi ini.
3. Bapak Romi Fadhillah Rahmat, B.Comp.Sc., M.Sc dan Bapak Seniman,
S.Kom., M.Kom sebagai tim penguji, atas segala koreksi, kritik dan saran
dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
4. Ketua program studi Teknologi Informasi, Bapak Muhammad Anggia
Muchtar, ST., MM.IT dan sekretaris program studi Teknologi Informasi,
Bapak M. Fadly Syahputra, B.Sc, M.Sc.IT, serta seluruh Bapak dan Ibu dosen
yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
5. Ayahanda Bapak Drs.H.Parlagutan, MM., Ibunda ibu Hj. Juliani Rangkuti,
Abangda Khairul Bahri Nasution,S.PdI.,M.HI., Adinda Siti Aisyah Nasution
dan Nur Halimah Nasution yang selalu mendoakan, mendukung dan senantiasa
memberikan kasih sayang sepanjang masa.
6. Teman – teman penulis yang tergabung dalam komunitas Medan Heritage,
Rizky Nasution,Irvan Deriza,Veri Boeloe, Wahyu Blahe dan seluruh teman –
teman komunitas lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu, yang telah
banyak memberikan motivasi untuk cepat-cepat selesaikan skripsi. Dan kalian
v
7. Teman – teman terdekat penulis, Amelia Febriani, Noviyanti, Bagus
Wicaksono, serta teman – teman yang tergabung di Foya Members Dian
Puspita Sari, Desy Afiryanti, Ovy Rizky, Muhammad Galih, Edgar Audela,
Fezan Habil, Handra Saito, Muslim Bukhori, Eka Tama Herly, Dian Rahmad,
Heri Mustaqim, Fahry Rozy, Ibrahim Denai, Joko Almady , yang telah
membantu bersama – sama dengan penulis melewati seluruh proses
perkuliahan di Universitas Sumatera Utara khususnya di Teknologi Informasi.
8. Teman-teman program studi teknologi informasi khususnya angkatan 2010
atas segala doa dan dukungannya.
Akhirnya, penulis berharap agar skripsi ini berguna dan memberikan manfaat
kepada seluruh pembaca. Dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang
ABSTRAK
Menurut laporan pencurian yang diterima oleh Kepolisian Republik Indonesia pada
tahun 2010, sebanyak 9.112 unit sepeda motor dinyatakan dicuri, pada tahun 2011,
sebanyak 4.725 unit sepeda motor dan pada tahun 2012 sebanyak 4.602 unit pencurian
sepeda motor. Dikarenakan hal tersebut, diperlukan solusi alternatif meningkatkan
keamanan sepeda motor. Untuk meningkatkan keamanan sepeda motor ini, salah satu
cara yang digunakan ialah dengan modernisasi sistem keamanan sepeda motor dari
cara konvensional menjadi berteknologi tinggi dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi Informasi. Pada penelitian ini, sepeda motor menggunakan mikrokontroler
ATMega328 pada board Arduino Promini yang dikontrol menggunakan smartphone
dengan platform Android. Kontrol yang dilakukan melalui smartphone akan
mengaktifkan atau memutus rangkaian kelistrikan sepeda motor yang terhubung
dengan relay. Hasil yang diperoleh dapat menjadi solusi pengamanan sepeda motor.
Pada penelitian ini juga, dilakukan penelitian untuk menguji keefektifan waktu yang
diperlukan oleh perangkat untuk aktif berdasarkan jarak yang berbeda. Hasil dari
pengujian ini menunjukkan bahwa perangkat membutuhkan waktu yang lebih lama
jika dinyalakan dari jarak yang lebih jauh. Seperti untuk menyalakan atau mematikan
sepeda motor, perangkat membutuhkan waktu 0,5 detik pada jarak minimum 1 (satu)
meter dan membutuhkan waktu 1,5 detik pada jarak maksimum 15 (lima belas) meter.
Pada pengujian untuk menyalakan mesin sepeda motor, dibutuhkan waktu 0,5 detik
pada jarak minimum 1 (satu) meter dan 3 detik pada jarak maksimum 15 (lima belas)
meter. Dan pada pengujian menggunakan timer dibutuhkan waktu 0,5 detik pada jarak
minimum 1 (satu) meter dan 4 detik pada jarak maksimum 15 (lima belas) meter.
vii
ANDROID SMARTPHONE FOR CONTROLLING MOTORCYCLE SECURITY DEVICE BASED ON PROMINI MICROCONTROLLER BOARD
ABSTRACT
According to the report the theft received by the police of the Republic of Indonesia in
2010, as many as 9.112 unit a motorcycle was declared stolen, in 2011, as many as
4.725 units motorcycle and in 2012 as much as 4.602 unit motorcycle was stolen.
Because of this, needed an alternative solution for improving motorcycle safety. To
enhance the security of these motorcycles, one of the ways used is with the
modernization of the security system of the motorcycle from the conventional way of
becoming a high-tech which using development by leveraging information
technology. In this study, the motorcycle using the Arduino ATMega328 on board
microcontroller Promini controlled use smartphone with Android platform. Control is
done through the smartphone will turn on or disconnect the electrical circuit of a
motorcycle connected to the relay. The results obtained can be the solution of
motorcycle security. In this study, too, conducted research to test the effectiveness of
the time required by the device to be active based on different distances. The results of
this test show that the device takes longer if ignited from a greater distance. As for
turning on or off the bike, the device takes 0.5 seconds at a distance of a minimum of
1 (one) meter and takes 1.5 seconds at a distance of maximum 15 (fifteen) meters. On
testing for powering motorcycle engines, it takes 0,5 seconds at a distance of a
minimum of 1 (one) meter and 3 seconds at a distance of maximum 15 (fifteen)
meters. And on testing using the timer takes 0.5 seconds at a distance of a minimum of
1 (one) meter and 4 seconds at a distance of maximum 15 (fifteen) meters.
DAFTAR ISI
Hal.
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Ucapan Terima Kasih iv
Abstrak vi
Daftar Isi viii
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1 L
atar Belakang 1
1.2 R
umusan Masalah 2
1.3 B
atasan Masalah 3
1.4 T
ujuan Penelitian 3
1.5 M
anfaat Penelitian 3
1.6 Si
stematika Penulisan 4
ix
2.1 A
ndroid 5
2.1.1 Android SDK 6
2.1.2 ADT (Android Development Tools) 6
2.2 A
pp Inventor 6
2.3 Bl
uetooth 7
2.3.1 Arsitektur Bluetooth 8
2.4 Ko
nsep Dasar Pengontrolan 8
2.5 Ko
nsep Dasar Sinyal 10
2.5.1 Relay 11
2.5.2 Transistor 12
2.5.3 Mikrokontroler ATMega 328 13
2.5.4 Arduino 14
2.5.5 Promini 15
2.5.6 IDE (Integrated Development Environment) 15
2.6 Pe
nelitian Terdahulu 16
BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem 17
3.1 Ar
sitektur Umum 17
3.2 An
alisis Sistem 19
3.3 Me
tode Penelitian 21
3.4 Flo
3.5 Per
ancangan Antarmuka 24
3.5.1 Perancangan Tampilan Utama Aplikasi 25
3.5.2 Perancangan Konektifitas Bluetooth 25
3.5.3 Perancangan Proteksi Aplikasi 26
3.6 Per
ancangan Perangkat Keamanan Sepeda Motor 27
3.6.1 Perancangan Pin Promini 27
3.6.2 Perancangan Rangkaian Catu Daya,Kunci Kontak dan Starter 28
3.6.3 Perancangan LED 30
3.6.4 Perancangan Sistem Perangkat Keras Keseluruhan 31
BAB 4 Implementasi dan Pengujian Sistem 33
4.1 Im
plementasi Sistem 33
4.2 Im
plementasi Perangkat Keamanan Sepeda Motor 33
4.2.1 Implementasi Rangkaian Relay 33
4.2.2 Implementasi Modul Bluetooth Pada Rangkaian 35
4.2.3 Penggunaan Perangkat Keamanan Sepeda Motor 35
4.2.4 Pengujian Perangkat 36
4.3 Ta
mpilan Antar Muka 37
4.3.1 Tampilan Menu Login 37
4.3.2 Tampilan Menu Utama 38
4.3.3 Tampilan Menu Pengelolaan Perangkat 40
4.3.4 Tampilan Menu Konektifitas Bluetooth 40
4.4 Per
angkat Tambahan Keamanan Sepeda Motor 41
4.5 Ti
ndakan Android Kepada Promini 41
xi
5.1 Ke
simpulan 45
5.2 Sar
an 46
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 4.1 Cara Konvensional Dalam Melakukan Tindakan Pada Sepeda Motor 35
Tabel 4.2 Penggunaan Aplikasi Pada Smartphone 36
Tabel 4.3 Pengujian Perangkat Keamanan Sepeda Motor 36
xii
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1. Protocol Stack dari Bluetooth 8
Gambar 2.2. Sistem Pengendali loop terbuka 9
Gambar 2.3. Sistem Pengendali loop tertutup 10
Gambar 2.4. Relay 12
Gambar 3.1. Arsitektur Umum 17
Gambar 3.2. Diagram Proses 20
Gambar 3.3. Flowchart Sistem Konektifitas Antara Smartphone 23
Gambar 3.4. Flowchart Sistem Untuk Mengontrol Perangkat 24
Gambar 3.5. Form Utama 25
Gambar 3.6. Konektifitas Bluetooth 26
Gambar 3.7. Login Aplikasi 26
Gambar 3.8. Pengelolaan Password Aplikasi 27
Gambar 3.9. Arsitektur Promini 28
Gambar 3.10. Rangkaian Catu daya pada perangkat keamanan sepeda motor 29
Gambar 3.11. Relasi Relay pada kunci kontak 29
Gambar 3.12. Relasi Relay Pada Starter 30
Gambar 3.13. Rangkaian LED 30
Gambar 3.14. Sistem Keseluruhan 31
Gambar 4.1. Rangkaian Relay 34
Gambar 4.2. Jalur Rangkaian Pada PCB 34
Gambar 4.3. Modul Bluetooth Pada Papan PCB 35
Gambar 4.4. Menu Login 38
Gambar 4.5. Tampilan Menu Utama 39
Gambar 4.6. Menu Change Password 39
Gambar 4.7. Menu Pengelolaan Perangkat 40
Gambar 4.8. Tampilan Bluetooth Pada Aplikasi 41
Gambar 4.9. Keypad 4x4 Arduino 41
Gambar 4.10. App Inventor Untuk ON/OFF 42
Gambar 4.12. App Inventor Untuk Starter 43
Gambar 4.13. Screenshot Program Untuk Starter 43
Gambar 4.14. App Inventor Untuk Timer 44
vi
ABSTRAK
Menurut laporan pencurian yang diterima oleh Kepolisian Republik Indonesia pada
tahun 2010, sebanyak 9.112 unit sepeda motor dinyatakan dicuri, pada tahun 2011,
sebanyak 4.725 unit sepeda motor dan pada tahun 2012 sebanyak 4.602 unit pencurian
sepeda motor. Dikarenakan hal tersebut, diperlukan solusi alternatif meningkatkan
keamanan sepeda motor. Untuk meningkatkan keamanan sepeda motor ini, salah satu
cara yang digunakan ialah dengan modernisasi sistem keamanan sepeda motor dari
cara konvensional menjadi berteknologi tinggi dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi Informasi. Pada penelitian ini, sepeda motor menggunakan mikrokontroler
ATMega328 pada board Arduino Promini yang dikontrol menggunakan smartphone
dengan platform Android. Kontrol yang dilakukan melalui smartphone akan
mengaktifkan atau memutus rangkaian kelistrikan sepeda motor yang terhubung
dengan relay. Hasil yang diperoleh dapat menjadi solusi pengamanan sepeda motor.
Pada penelitian ini juga, dilakukan penelitian untuk menguji keefektifan waktu yang
diperlukan oleh perangkat untuk aktif berdasarkan jarak yang berbeda. Hasil dari
pengujian ini menunjukkan bahwa perangkat membutuhkan waktu yang lebih lama
jika dinyalakan dari jarak yang lebih jauh. Seperti untuk menyalakan atau mematikan
sepeda motor, perangkat membutuhkan waktu 0,5 detik pada jarak minimum 1 (satu)
meter dan membutuhkan waktu 1,5 detik pada jarak maksimum 15 (lima belas) meter.
Pada pengujian untuk menyalakan mesin sepeda motor, dibutuhkan waktu 0,5 detik
pada jarak minimum 1 (satu) meter dan 3 detik pada jarak maksimum 15 (lima belas)
meter. Dan pada pengujian menggunakan timer dibutuhkan waktu 0,5 detik pada jarak
minimum 1 (satu) meter dan 4 detik pada jarak maksimum 15 (lima belas) meter.
ANDROID SMARTPHONE FOR CONTROLLING MOTORCYCLE SECURITY DEVICE BASED ON PROMINI MICROCONTROLLER BOARD
ABSTRACT
According to the report the theft received by the police of the Republic of Indonesia in
2010, as many as 9.112 unit a motorcycle was declared stolen, in 2011, as many as
4.725 units motorcycle and in 2012 as much as 4.602 unit motorcycle was stolen.
Because of this, needed an alternative solution for improving motorcycle safety. To
enhance the security of these motorcycles, one of the ways used is with the
modernization of the security system of the motorcycle from the conventional way of
becoming a high-tech which using development by leveraging information
technology. In this study, the motorcycle using the Arduino ATMega328 on board
microcontroller Promini controlled use smartphone with Android platform. Control is
done through the smartphone will turn on or disconnect the electrical circuit of a
motorcycle connected to the relay. The results obtained can be the solution of
motorcycle security. In this study, too, conducted research to test the effectiveness of
the time required by the device to be active based on different distances. The results of
this test show that the device takes longer if ignited from a greater distance. As for
turning on or off the bike, the device takes 0.5 seconds at a distance of a minimum of
1 (one) meter and takes 1.5 seconds at a distance of maximum 15 (fifteen) meters. On
testing for powering motorcycle engines, it takes 0,5 seconds at a distance of a
minimum of 1 (one) meter and 3 seconds at a distance of maximum 15 (fifteen)
meters. And on testing using the timer takes 0.5 seconds at a distance of a minimum of
1 (one) meter and 4 seconds at a distance of maximum 15 (fifteen) meters.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah produksi dan penjualan sepeda motor setiap tahun terus meningkat. Pada tahun
2014 jumlah produksi sepeda motor mencapai 7.926.104 unit dan penjualan sepeda
motor tersebut mencapai 7.867.195 unit. Jumlah produksi dan penjualan sepeda motor
pada tahun 2014 ini meningkat dari tahun 2013 dengan jumlah produksi mencapai
7.736.295 unit dan penjualannya sebesar 7.743.879 unit. (Asosiasi Industri Sepeda
motor Indonesia, 2015).
Jumlah produksi dan penjualan sepeda motor yang terus meningkat ini tidak
diimbangi dengan peningkatan dari sistem keamanan sepeda motor. Saat ini, sepeda
motor masih menggunakan cara manual untuk memberi proteksi terhadap sepeda
motor. Cara manual yang dapat digunakan oleh pengguna sepeda motor diantaranya
adalah kunci stang, kunci cakram, dan lain sebagainya.
Kasus pencurian sepeda motor bukanlah kasus yang baru bagi Kepolisian
Republik Indonesia (POLRI). Setiap harinya ada saja pelaporan pencurian sepeda
motor di seluruh kota di Indonesia. Data kasus pencurian sepeda motor di Jakarta pada
tahun 2013 saja terhitung dari januari hingga Mei tercatat ada 2.023 unit dan pada
tahun 2012 tercatat 4.602 unit, tahun 2011 tercatat 4.725 unit sedangkan pada tahun
2010 tercatat 9.112 unit sepeda motor. Data ini hanya data sepeda motor belum
termasuk kenderaan roda empat. Ini merupakan angka yang fantastis karena masih
diatas 1000 unit. Sedangkan untuk wilayah Polresta Medan selama tahun 2013, kasus
pencurian kenderaan bermotor tertinggi dari kasus kriminal lainnya. Tercatat 2.469
kasus pencurian sepeda motor. Diperkirakan setiap hari ada sekitar 6 hingga 7 unit
sepeda motor yang dicuri di kota Medan. Dari kasus tersebut hanya sekitar 361 kasus
Untuk itu, peneliti akan merancang dan membangun sebuah sistem untuk
meningkatkan keamanan sepeda motor secara otomatis. Dengan memanfaatkan
Smartphone berbasis sistem operasi Android dan mikrokontroler jenis Promini.
Sistem keamanan sepeda motor menggunakan Smartphone merupakan sistem
yang dibangun untuk meningkatkan keamanan sepeda motor. Cara kerja sistem ini
memanfaatkan relay sebagai media untuk memutus maupun menyambung kembali
sistem kelistrikan sepeda motor. Untuk mengaktifkan dan memutus relay pada
rangkaian kelistrikan sepeda motor, digunakan mikrokontroller sebagai penerjemah
perintah dari user setelah terhubung dengan Smartphone untuk mempermudah user
dalam mengamankan sepeda motornya, sistem dibangun pada sistem operasi android.
Android adalah salah satu sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis
linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan
platform terbuka bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi. Android bersifat open
source sehingga developer dapat mengembangkan aplikasi pada Smartphone Android.
Promini merupakan papan microcontroller dari jenis arduino yang berbasis
ATMega 328 sebagai processornya. Promini memiliki 14 pin digital input/output, 6
analog input, resonator, dan tombol reset.
Penelitian yang memanfaatkan sistem operasi Android untuk memproteksi
keamanan sepeda motor sudah pernah dilakukan menggunakan sistem operasi android
dan ATMega 328. (Kuswanto, 2014). Pada penelitian ini sistem operasi android
digunakan untuk mengontrol ATMega328 yang berfungsi untuk memproteksi sepeda
motor. Adapun proteksi yang dilakukan pada penelitian tersebut adalah mengeluarkan
input berupa alarm jika sepeda motor mendapat getaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba untuk membuat sistem
keamanan sepeda motor menggunakan mikrokontroler sebagai media pengaktifnya
dengan memanfaatkan mikrokontroler jenis Promini menggunakan Smartphone
Android.
1.2. Rumusan Masalah
Produsen sepeda motor saat ini masih mengandalkan cara manual pada sistem
keamanan sepeda motor. Adapun perangkat keamanan secara manual adalah seperti
kunci stang, gembok cakram. Minimnya perangkat sepeda motor menyebabkan masih
3
pencurian sepeda motor sebagai objeknya merupakan indikasi untuk meningkatkan
sistem keamanan sepeda motor saat ini. Oleh karena itu,diperlukan moderinasi sistem
keamanan sepeda motor dari sistem manual ke sistem otomatis,perlu diterapkan untuk
meningkatkan keamanan sepeda motor itu sendiri. Modernisasi perangkat keamanan
sepeda motor ini dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
untuk modernisasi sistem keamanan sepeda motor tersebut digunakan Smartphone
dengan sistem operasi android versi 4.3 dalam mengontrol Promini untuk
meningkatkan keamanan sepeda motor yang menggunakan CDI AC 12 volt.
1.3. Batasan Masalah
Untuk mencegah meluasnya pembahasan dan agar lebih terarah maka dibuat batasan
masalah. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Smartphone dengan Sistem Operasi Android versi 4.3.
b. Sistem relay AC.
c. Mikrokontroller jenis Pro mini(ATMega328).
2. Sepeda motor yang menggunakan CDI AC 12 Volt.
3. Pengalihan kontrol manual.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah memberikan solusi alternatif untuk meningkatkan
keamanan sepeda motor menggunakan Smartphone berbasis android dan
mikrokontroler Promini.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui penggunaan Aplikasi pada Smartphone dengan sistem operasi
Android versi 4.3 untuk mengaktifasi relay pada sepeda motor.
2. Dapat memberikan manfaat untuk lebih mengetahui dan memahami
implementasi Aplikasi pada Smartphone berbasis Android dan Penggunaan
3. Mengetahui kemampuan mengidentifikasi relay dalam pengamanan sepeda
motor.
4. Memahami serta mengembangkan penggunaan Bluetooth sebagai media
penghubung antara Smartphone dan Promini.
5. Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lain yang
sejenis.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bagian utama antara lain sebagai
berikut:
Bab 1: Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2: Landasan Teori
Bab ini merupakan kumpulan referensi yang berkaitan dengan penelitian, baik dari
buku-buku yang memuat pemecahan masalah dari penelitian maupun informasi yang
diperoleh melalui internet.
Bab 3: Analisis dan Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan sesuai dengan hasil dari analisis sistem dan
dilanjutkan dengan mengimplementasi hasil analisis dan perancangan ke dalam
sistem.
Bab 4: Implementasi dan Pengujian Sistem
Bab ini membahas tentang implementasi dari analisis dan perancangan yang telah
disusun pada Bab 3 dan pengujian untuk mengetahui apakah hasil yang didapatkan
sesuai dengan yang diharapkan.
Bab 5: Kesimpulan dan Saran
16
IDE Promini adalah software yang ditulis menggunakan java yang terdiri atas:
1. Editor program merupakan alat yang digunakan oleh pengguna untuk
mengelola program seperti menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing.
2. Compiler merupakan sebuah modul yang mengubah kode program (sketch)
dan menjadikannya kedalam bentuk kode biner.
3. Uploader merupakan sebuah modul yang memuat kode biner ke dalam
memory EEPROM di dalam papan arduino.
2.5. Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sistem keamanan
kenderaan menggunakan mikrokontroler antara lain:
1. Sistem proteksi keamanan bermotor menggunakan Andorid berbasis ATMega
328 (Kuswanto, 2014).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan android dan mikrokontroler untuk
memproteksi keamanan sepeda motor. Namun pada penelitian ini, penulis
tidak menerapkan perangkat yang dibangun pada sepeda motor melainkan
menggunakan perangkat pada prototype kenderaan.
2. Rancang Bangun Sistem Kenderaan Bermotor Dengan Pengenalan Sidik Jari
(Oroh et al, 2014).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan pengenalan sidik jari sebagai media
untuk meningkatkan keamanan sepeda motor. Pada penelitian ini, penulis tetap
menggunakan mikrokontroler jenis ATMega328 sebagai pengelola input sidik
jari.
3. Sistem Pengamanan Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535
Melalui Short Message Service (SMS) (Dalton,2011).
Pada penelitian ini, penulis memanfaatkan mikrokontroler jenis ATMega 8535
dan SMS Gateway untuk membangun sistem keamanan pada sepeda motor.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini akan menjelaskan proses yang terjadi didalam aplikasi pengontrolan perangkat
keamanan sepeda motor. Adapun proses yang terjadi di dalam aplikasi tersebut adalah
proses konektifitas antara perangkat keamanan sepeda motor dengan aplikasi dan
pengontrolan perangkat keamanan sepeda motor pada aplikasi perangkat sepeda
motor.
Pada Bab ini juga menjelaskan perancangan perangkat keamanan sepeda
motor serta instalasi perangkat keamanan sepeda motor pada rangkaian sepeda motor.
3.1Arsitektur Umum
18
Gambar 3.1. dapat dilihat arsitektur umum sistem. Adapun tahapan yang
dilalui oleh user pada sistem adalah sebagai berikut :
1. User melakukan Pairing Bluetooth dari smartphone dengan perangkat
keamanan sepeda motor untuk mengkoneksikan kedua perangkat tersebut.
Pada proses pair-to-pair ini, user menggunakan kode pair perangkat
keamanan sepeda motor yang dimasukkan melalui smartphone.
2. Jika terkoneksi, user dapat mengontrol perangkat keamanan sepeda motor
menggunakan smartphone. Adapun kontrol yang dapat dilakukan oleh
user adalah menyalakan sepeda motor, menyalakan mesin sepeda motor
dan mematikan sepeda motor mengunakan timer.
3. Pada proses menyalakan atau mematikan mesin sepeda motor user
menekan button on. Pada saat yang bersamaan, smartphone akan
mengirimkan char on kepada perangkat keamanan sepeda motor melalui
Bluetooth.
4. Pada proses menyalakan mesin sepeda motor user menggunakan button
starter. Pada saat yang bersamaan, smartphone mengirim char starter
kepada perangkat keamanan sepeda motor melalui Bluetooth.
5. Pada proses mematikan sepeda motor berdasarkan waktu menggunakan
buttontimer. Pada saat yang bersamaan, smartphone mengirim char timer
kepada perangkat keamanan sepeda motor melalui Bluetooth.
6. Promini ATMega 328 akan mengelola sinyal yang diterima oleh
Bluetooth untuk diubah kedalam bentuk sinyal digital lalu memeriksa
data yang diterima dengan yang tersimpan didalam oleh EEPROM.
7. Jika data sesuai, yaitu data dari output Bluetooth dengan data yang
tersimpan didalam EEPROM, maka Promini akan memberi perintah untuk
menyalakan Relay 1 atau Relay 2.
Bentuk perancangan sistem yang diajukan didalam penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 3.1. dimana pada gambar dapat dilihat langkah-langkah yang dilakukan
user pada aplikasi perangkat keamanan sepeda motor dan proses yang dilakukan
Proses pengontrolan perangkat keamanan sepeda motor ini dapat dilakukan
sejak konektifitas antara perangkat keamanan sepeda motor dan aplikasi di
samartphone telah terjadi. Adapun konektifitas antara kedua sistem ini dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi Bluetooth sebagai media penghubung antar
perangkat.
Adapun pengontrolan yang dapat dilakukan pada aplikasi perangkat keamanan
sepeda motor ini adalah :
1. Menyalakan atau meematikan sepeda motor
Pada proses ini aplikasi dapat melakukan kontrol untuk menyalakan atau
mematikan sepeda motor menggunakan smartphone. Proses ini dapat
dilakukan dengan memberi perintah kepada relay untuk terhubung atau
terputus pada rangkaian kelistrikan sepeda motor.
2. Menyalakan mesin atau mematikan mesin sepeda motor
Pada proses ini aplikasi dapat melakukan kontrol untuk menyalakan atau
mematikan mesin sepeda motor menggunakan aplikasi di smartphone.
Menyalakan atau mematikan mesin sepeda motor dapat dilakukan dengan
memberi perintah kepada relay untuk memicu proses pengapian pada
sepeda motor.
3. Mematikan perangkat berdasarkan waktu.
Mematikan perangkat dengan timer merupakan kontrol yang dapat
dilakukan menggunakan smartphone untuk mematikan perangkat
keamanan sepeda motor berdasarkan hitungan mundur. Mematikan
perangkat keamanan sepeda motor ini berarti memutus kelistrikan sepeda
motor menggunakan relay. Artinya dengan mematikan perangkat
keamanan sepeda motor akan mematikan sepeda motor juga.
3.2 Analisis Sistem
Proses analisis dilakukan sebelum melakukan perancangan untuk mendapatkan
20
mengontrol perangkat keamanan sepeda motor menggunakan aplikasi smartphone
dengan sistem operasi android.
Untuk menganalisa sistem, digunakan diagram proses yang bertujuan untuk
menampilkan alur proses yang terjadi di dalam aplikasi dan sistem perangkat
keamanan sepeda motor.
Gambar 3.2. Diagram proses pengontrolan perangkat keamanan sepeda motor menggunakan smartphone
Pada Gambar 3.2. merupakan proses yang terjadi pada sistem pengontrolan perangkat
keamanan sepeda motor menggunakan smartphone dengan sistem operasi Android.
Agar proses ini dapat dilakukan, terlebih dahulu smartphone dan perangkat keamanan
sepeda motor harus saling terhubung dengan memanfaatkan media Bluetooth.
Adapun proses pengontrolan perangkat kemanan sepeda motor menggunakan
aplikasi android ini adalah sebagai berikut:
1. User melakukan pair-to-pair android dengan perangkat keamanan sepeda
motor menggunakan Bluetooth.
2. Pada proses pair-to-pair ini, user menginput kode Bluetooth perangkat
keamanan sepeda motor pada smartphone.
3. Kode Bluetooth yang dikirim oleh smartphone android akan diproses oleh
promini untuk disesuaikan agar saling terkoneksi.
4. Jika kode yang dikirim user menggunakan smartphone sesuai, maka
smartphone dan perangkat keamanan sepeda motor akan saling terkoneksi.
5. Setelah terkoneksi, user dapat melakukan kontrol perangkat keamanan sepeda
motor menggunakan smartphone.
6. User menggunakan aplikasi untuk mengontrol perangkat keamanan sepeda
sepeda motor, menyalakan mesin sepeda motor dan mematikan sepeda motor
berdasarkan waktu.
7. Dalam pengontrolan ini, terdapat dua jenis pemanfaatan sinyal yang digunakan
yaitu, sinyal analog dan sinyal digital. Sinyal analog dimanfaatkan pada proses
pair antar Bluetooth dari smartphone dan perangkat keamanan sepeda motor.
Sedangkan sinyal digital dimanfaatkan pada output yang di hasilkan oleh
promini kepada relay.
Pada penelitian ini, penulis akan merancang dan membangun aplikasi pada
smartphone Android untuk mengontrol perangkat keamanan sepeda motor
menggunakan media Bluetooth.
3.3 Metode Peneltitian
Dalam sistem ini, user melakukan kontrol kepada perangkat keamanan sepeda motor
menggunakan aplikasi smartphone dengan sistem operasi android. Kontrol yang
dilakukan berupa perintah dengan menekan tombol pada aplikasi untuk memberi
perintah kepada perangkat keamanan sepeda motor. Setiap perintah yang dilakukan
pada aplikasi akan dikirim dari android dan akan diterima oleh modul Bluetooth yang
ada pada perangkat keamanan sepeda motor. Adapun proses yang terjadi metode
penelitian ini terdiri atas :
1. Input
Pada penelitian ini, input yang diterima oleh sistem terdiri atas dua jenis, yaitu:
a. Input pada aplikasi android.
Pada Android, input yang diterima berupa kode Bluetooth perangkat
kemanan sepeda motor yang diinput oleh user pada smartphone.
b. Input pada perangkat keamanan sepeda motor.
Pada perangkat keamanan sepeda motor. Input yang diterima oleh
perangkat keamanan sepeda motor berupa perintah yang dikirim oleh
smartphone dengan menggunakan Bluetooth. Adapaun input yang diterima
oleh perangkat keamanan sepeda motor adalah kode Bluetooth pada proses
22
2. Proses
Proses merupakan tahapan untuk mengelola perintah atau input yang diterima
oleh sistem. Pada penelitian ini, input yang dikelola adalah input yang masuk
kedalam perangkat keamanan sepeda motor. Adapun input yang diperoleh dari
smartphone melalui Bluetooth akan diproses oleh Promini. Promini akan
menyesuaikan input dengan yang perintah yang ditanam didalam sistem. Jika
sesuai, promini akan memberi perintah kepada relay untuk aktif atau non-aktif.
3. Output
Pada tahapan ini, output yang dihasilkan dari proses oleh sistem adalah
mengaktifkan relay atau menonaktifkan relay. Adapaun aktifasi relay akan
menghasilkan beberapa perintah. yaitu:
1. Menyalakan sepeda motor
2. Menyalakan mesin sepeda motor
3. Mematikan perangkat keamanan sepeda motor dengan hitungan mundur.
3.4Flowchart Sistem
Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang
sedang dikerjakan oleh sistem secara keseluruhan serta prosedur yang digunakan
dalam pengoperasiannya. Dengan kata lain, flowchart sistem merupakan deskripsi
secara grafik dari prosedur-prosedur yang membentuk sebuah sistem.
Dari gambar 3.3 dapat dilihat Flowchart dari sistem perangkat keamanan
sepeda motor. Adapun tahapan pada sistem perangkat keamanan sepeda motor sesuai
dari flowchart tersebut adalah :
1. Pada saat perangkat dinyalakan atau diberi tegangan listrik. Sistem akan
mendeteksi seluruh perangkat yang terhubung dengannya. Seperti Bluetooth ,
EEPROM, LED dan Relay.
2. Setelah seluruh perangkat terdeteksi. Sistem akan menunggu perintah pairing
yang dilakukan oleh user menggunakan smartphone.
3. Jika proses pairing berhasil maka perangkat keamanan sepeda motor dan
smartphone akan saling terkoneksi.
4. Jika proses pairing gagal, maka sistem akan meminta user untuk menginput
5. Proses ini, akan membuat perangkat keamanan sepeda motor dengan
smartphone akan saling terhubung.
Start Inisialisasi Bluetooth, relay, LED, dan EEPROM Adakah Pair-to-pair dengan smartphone? Baca kode pairing Adakah terdeteksi kode pairing? Smartphone dan perangkat terkoneksi Cek perintah pair-to-pair dari smartphone yes yes no no
Gambar 3.3. flowchart konektifitas antara smartphone dengan perangkat keamanan sepeda motor.
Setelah smartphone dan perangkat keamanan sepeda motor saling terkoneksi. Maka
user dapat mengontrol perangkat keamanan sepeda motor menggunakan aplikasi yang
telah terinstal pada smartphone. Adapun tahapan untuk mengontrol perangkat
keamanan sepeda motor dari Gambar 3.4. adalah:
1. Input kode aplikasi pada smartphone.
24
3. Adapun kontrol yang dapat dilakukan oleh user adalah menyalakan atau
mematikan sepeda motor, menghidupkan mesin sepeda motor, dan mematikan
mesin sepeda motor menggunakan timer.
Baca dan bandingkan
perintah dengan data
EEPROM
adakah perintah sesuai dengan data pada EEPROM
Nyalakan relay 1
Nyalakan Relay 2 yes
Deteksi perintah dari smartphone
Adakah perintah sesuai dengan data
EEPROM lainnya no
[image:30.595.161.454.168.543.2]no
Gambar 3.4. Flowchart Sistem untuk mengontrol perangkat keamanan sepeda motor
3.5Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka bertujuan untuk merancang tampilan yang dapat
menghubungkan pengguna dengan program. Perancangan antarmuka dilakukan
sebelum tahapan implementasi sistem agar memudahkan dalam pengembangan
Perancangan antarmuka dirancang khusus untuk user android dalam
mengontrol perangkat keamanan sepeda motor. Adapun kontrol yang dapat dilakukan
oleh user dengan menggunakan smartphone android adalah untuk menyalakan atau
mematikan sepeda motor, menyalakan atau mematikan mesin sepeda motor dan
mematikan perangkat keamanan sepeda motor berdasarkan waktu.
3.5.1 Perancangan Tampilan Utama Aplikasi
Pada Gambar 3.5. merupakan rancangan tampilan utama aplikasi smartphone. Di
dalam sistem terdapat 4 button yang dapat dimanfaatkan oleh user, yaitu tombol
Bluetooth, tombol on/off, tombol starter, dan tombol timer. Adapun pada prosesnya
[image:31.595.196.437.346.499.2]setiap button mengirimkan karakter (char) kepada perangkat keamanan sepeda motor.
Gambar 3.5. Form Utama
3.5.2 Perancangan Konektifitas Bluetooth
Perancangan tampilan ini bertujuan sebagai konektifitas antara Bluetooth pada
smartphone dan Bluetooth pada perangkat keamanan sepeda motor. Jika saling
terkoneksi, maka layar ON akan menyala. Sebaliknya jika terputus maka layar OFF
26
Gambar 3.6. Konektifitas Bluetooth.
3.5.3 Perancangan Proteksi Aplikasi
Perancangan proteksi aplikasi bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap
aplikasi pada smartphone. Dari Gambar 3.7. Proteksi yang diberikan adalah dengan
memberi username serta password pada aplikasi terlebih dahulu sebelum seluruh
sistem aktif.
[image:32.595.189.442.492.678.2]Gambar 3.8. Pengelolaan Password Aplikasi
Dari gambar 3.8. terdapat proses mengubah password untuk login kedalam
aplikasi. Adapun tahapan untuk mengubah password aplikasi terdiri atas 3 tahapan
yaitu input old password, lalu masukkan password baru, dan terakhir konfirmasi
password baru.
3.6Perancangan Perangkat Keamanan Sepeda motor
3.6.1 Perancangan Pin Promini
Pada Promini, terdapat pin yang berfungsi sebagai tempat pengolahan sinyal data,baik
bersifat analog maupun digital. pada sistem yang akan dibangun ini, pin dimanfaatkan
untuk pengolahan Bluetooth, LED, Keypad maupun Relay. Yang semua proses
dilakukan secara digital.
Sistem memanfaatkan pin yang terdapat pada Promini, masing-masing pin dibagi
sesuai dengan kebutuhan sistem. Pada sistem yang dibangun, pin yang digunakan
berasal dari digital Input/Output karena output dari Promini berupa perintah untuk
menyala atau mati.
Adapun pembagian pin yang digunakan adalah:
1. Bluetooth menggunakan 2 slot pin.
2. LED menggunakan 2 slot pin.
3. Relay menggunakan 2 slot pin.
28
Gambar 3.9. Arsitektur Promini
3.6.2 Perancangan Rangkaian Catu Daya, Kunci Kontak, dan Starter
Perancangan rangkaian catu daya merupakan cara untuk mengambil tegangan listrik
untuk dijadikan sumber tegangan pada perangkat keamanan sepeda motor. Baterai
sepeda motor (ACCU) akan dijadikan sebagai sumber arus dan tegangan listrik sepeda
motor.
Perancangan rangkaian kunci kontak merupakan cara untuk memasang
perangkat keamanan sepeda motor pada rangkaian kelistrikan sepeda motor. Sistem
kelistrikan sepeda motor harus melalui perangkat keamanan sepeda motor terlebih
dahulu sebelum masuk pada rangkaian mesin sepeda motor.
Sedangkan perancangan rangkaian starter merupakan cara untk memasang
perangkat keamana sepeda motor agar dapat berfungsi sebagai starter sepeda motor
Gambar 3.10. Rangkaian catu daya pada Perangkat keamanan sepeda motor
Gambar 3.10. penulis akan menggunakan arus dari baterai sepeda motor
(ACCU). Arus listrik pada baterai sepeda motor sebesar 12 volt, sehingga cukup untuk
[image:35.595.144.507.354.508.2]menyalakan Promini pada sistem.
Gambar 3.11. Relasi relay pada rangkaian Kunci kontak
Gambar 3.11. merupakan relay yang dipasang pada rangkaian kelistrikan
sepeda motor. Relay menjadi pemutus arus dari rangkaian kelistrikan sebelum
kelistrikan sepeda motor di proses pada kunci kontak.
Dari Gambar 3.12. merupakan gambar yang menampilkan relasi antara relay
dengan rangkaian starter sepeda motor. Pada bagian ini, relay dipasang secara seri
pada rangkaian sepeda motor. Tujuan dipasangnya relay secara seri pada rangkaian
30
Gambar 3.12. Relasi Relay pada Starter
Pada penelitian ini, penulis menggunakan Relay dengan input tegangan sebesar
5 volt. Jenis relay yang digunakan merupakan relay yang disesuaikan dengan
kelistrikan sepeda motor, yaitu relaycolt AC.
3.6.3 Perancangan LED
Didalam sistem yang akan dibangun, LED berfungsi sebagai indikator bahwa sistem
telah berjalan. Lampu LED yang akan dipasang pada perangkat keamanan sepeda
motor ini terdiri atas dua buah. Satu lampu LED digunakan sebagai indikator untuk
on/off sepeda motor dan lainnya sebagai lampu starter sepeda motor.Pada dasarnya,
LED dipasang pada rangkaian yang sama dengan Relay. Sehingga indikator yang
diberikan oleh LED adalah indikator yang menandakan bahwa relay telah diaktifasi.
[image:36.595.257.408.614.729.2]3.6.4 Perancangan Sistem perangkat keras keseluruhan
Dari Gambar 3.14. dapat dilihat seluruh rangkaian perangkat keras sudah saling
terhubung satu sama lain. Dari rangkaian ini dapat dilihat bahwa Bluetooth berfungsi
sebagai input dengan pengolahan secara digital dihubungkan kepada Promini melalui
port digital input. Hasil pengolahan dari Promini akan memberi perintah kepada relay
untuk aktif atau nonaktif. Jika relay aktif, maka LED akan menyala sebagai indikator
[image:37.595.110.547.231.577.2]bahwa sistem telah berjalan dengan baik.
Gambar 3.14. Sistem keseluruhan
Adapun proses yang terjadi pada sistem perangkat keamanan sepeda motor adalah:
1. Tegangan listrik dari baterai sepeda motor akan menyalakan perangkat
keamanan sepeda motor melalui promini.
2. Setelah aktif, promini akan mengecek seluruh perangkat yang terhubung
32
3. Bluetooth digunakan sebagai penghubung antara perangkat keamanan sepeda
motor dengan smartphone Android. Bluetooth yang telah menyala pada
perangkat keamanan sepeda motor akan menunggu koneksi yang dilakukan
user melalui smartphone Androidnya.
4. Untuk menjaga proteksi pada proses pair-to-pair android dengan perangkat
keamanan sepeda motor, pada proses pair-to-pair user menginput kode yang
telah disimpan sebelumnya pada perangkat keamanan sepeda motor.
5. Jika telah terinisialisasi, maka user dapat mengontrol perangkat keamanan
sepeda motor menggunakan aplikasi pada smartphonenya. Adapun kontrol
yang dapat dilakukan user pada smartphone tersebut adalah mengaktifkan
atau memutus relay pada rangkaian kelistrikan sepeda motor.
6. Relay pada rangkaian sepeda motor terdiri atas dua fungsi. Yaitu fungsi untuk
menyalakan atau memutus rangkaian sepeda motor dan menghidupkan atau
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1 Implementasi Sistem
Bab ini menjelaskan hasil analisis dan perancangan sistem beserta pengujian sistem
dalam menggunakan smartphone dengan Sistem operasi Android untuk mengontrol
perangkat keamanan sepeda motor.
Spesifikasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang
digunakan dalam membangun sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 Ultimate 64-bit.
2. Promini
3. Scratch Arduino IDE versi 1.0.6.
4. Processor Intel® Core™ i3-3317U CPU @1.70GHz (4CPUs), - 1.7 GHz
5. Memory 2048MB RAM DDR3
6. Kapasitas hardisk 500 GB.
4.2 Implementasi Perangkat Keamanan Sepeda Motor
4.2.1 Implementasi Rangkaian relay
Relay dirangkai pada papan PCB yang jalurnya disesuaikan dengan kebutuhan
perangkat. Jalur pada rangkaian PCB akan menghubungkan Promini dengan 2 buah
Relay dan 2 buah transistor. Penggunaan 2 buah Relay yang masing-masing
berkapasitas 5 volt. 2 buah Relay digunakan untuk fungsi yang berbeda. Relay 1
34
sedangkan Relay 2 digunakan pada starter sepeda motor. Adapun rangkaian Relay
[image:40.595.175.461.137.349.2]pada papan PCB dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Rangkaian Relay
Pada dasarnya, Relay akan aktif jika mendapat tegangan dan arus listrik yang
sesuai dengan kapasitasnya. Tegangan listrik yang masuk melalui kumparan Relay
akan menciptakan medan magnet yang akan menarik tembaga yang menghubungkan
rangkaian listrik sepeda motor kembali. Pada penelitian ini, arus dan tegangan listrik
yang didapatkan oleh Relay berasal dari output Promini.
Penggunaan PCB tetap mempertimbangkan fungsi dari pin Promini. Dengan
demikian, pada papan PCB dibuat jalur yang disesuaikan dengan pin Promini. Jalur
pada rangkaian dapat dilihat pada Gambar. 4.2
[image:40.595.185.451.584.728.2]4.2.2 Implementasi modul Bluetooth pada Rangkaian
Pada Gambar 4.3. modul Bluetooth dipasang pada socket papan PCB yang terhubung
[image:41.595.200.433.157.331.2]dengan pin Promini.
Gambar 4.3. Modul Bluetooth Pada Papan PCB.
4.2.3 Penggunaan Perangkat Keamanan Sepeda Motor
Pada penelitian ini, perangkat keamanan sepeda motor memiliki 3 fungsi utama. Yaitu
untuk menyalakan atau mematikan sepeda motor, menyalakan mesin sepeda motor
dan mematikan mesin sepeda motor menggunakan waktu mundur (timer).
Pada tabel 4.1 menunjukkan cara penggunaan perangkat keamanan sepeda
motor. Dari tabel tersebut dapat dilihat perbedaan hak akses yang dilakukan oleh
pengguna kenderaan terhadap sepeda motor secara umum dan dengan menggunakan
smartphone. Perbedaan Hak akses pada tabel diurut berdasarkan langkah-langkah
yang digunakan user untuk menyalakan sepeda motor. Selain itu pada tabel 4.2 juga
ditunjukkan output dari setiap tahapan yang berlangsung.
.Tabel 4.1. Cara konvensional dalam Melakukan Tindakan pada Sepeda motor
No. Tindakan Konvensional
1. Kunci sepeda motor Memasukkan kunci
2. Menyalakan sepeda motor Memutar kunci ke posisi on
3. Menyalakan Mesin sepeda motor Menekan tombol starter Sepeda motor
36
Tabel 4.2. Penggunaan Aplikasi pada smartphone untuk melakukan tindakan pada Sepeda motor
4.2.4 Pengujian Perangkat
Tabel pengujian berfungsi untuk melihat hasil dari pengolahan yang dilakukan oleh
perangkat keamanan sepeda motor serta efeknya terhadap sistem keamanan sepeda
motor. Adapun tabel pengujian perangkat keamanan sepeda motor dapat dilihat dari
tabel 4.3.
[image:42.595.105.530.475.631.2]
Tabel 4.3. Pengujian Perangkat Keamanan Sepeda Motor
No. Perangkat yang diuji
Sebelum Relay diaktifasi mengggunakan
Smartphone
Relay yang diaktifasi menggunakan
Smartphone
1. Starter Tidak Menyala Menyala
2. Klakson Tidak Menyala Menyala
3. Lampu Utama Tidak Menyala Menyala
4. Lampu Tangan Tidak Menyala Menyala
5. Lampu Rem Tidak Menyala Menyala
Untuk menguji efektitifitas penggunaan perangkat keamanan sepeda motor, maka
dilakukan pengujian perangkat berdasarkan jarak dan waktu. Dengan
mempertimbangkan jarak dan waktu maka dilakukan pengujian untuk menghitung
waktu yang dibutuhkan perangkat untuk aktif jika dikontrol dengan jarak yang
berbeda, adapun hasil pengujian tersebut dapat dilihat dari Tabel 4.4.
No. Tindakan Menggunakan Smartphone
1. Kunci sepeda motor Memasukkan kunci
2. Menyalakan sepeda motor Memutar kunci ke posisi on
Menekan tombol ON pada aplikasi
3. Menyalakan Mesin sepeda motor Menekan tombol STARTER pada aplikasi
4. Mematikan sepeda motor Menekan tombol OFF pada Aplikasi
Tabel 4.4. pengujian perangkat berdasarkan interval jarak dan waktu.
NO Perangkat yang diuji Jarak (Meter) Waktu yang dibutuhkan
1. ON/OFF 1-15 0,5-1,5 Detik
2. Starter 1-15 0,5-3 Detik
3. Timer 1-15 0,5-4 Detik
4.3 Tampilan Antar Muka
Tampilan antar muka dirancang pada Smartphone sebagai media penghubung
aplikasi dengan perangkat keamanan sepeda motor. Pada penelitian ini, terdapat 3
tampilan antar muka, yaitu menu utama, menu Bluetooth dan menu password.
4.3.1 Tampilan Menu Login
Menu login adalah sebuah menu yang terdapat didalam aplikasi yang digunakan oleh
user untuk masuk kedalam sistem lebih dalam dan dapat menggunakan fitur fitur
utama didalam sebuah aplikasi.
Dengan Login yang digunakan oleh user untuk masuk ke dalam menu utama,
user dapat menggunakan aplikasi pengontrolan perangkat keamanan sepeda motor.
Selain itu, menu login digunakan oleh pemilik perangkat kenderaan untuk
melindungi aplikasi dari penggunaan oleh pihak yang tidak berhak. Adapun menu
38
Gambar. 4.4. Menu Login
4.3.2 Tampilan Menu Utama
Tampilan menu utama aplikasi merupakan antarmuka yang dilihat oleh user untuk
mengontrol perangkat keaman sepeda motor. Pada tampilan menu utama, terdapa dua
tombol. Yaitu tombol Setting untuk mengelola password aplikasi dan tombol GoApp
untuk menuju ke menu kontrol perangkat. Tampilan menu utama aplikasi ini sendiri
Gambar 4.5. Tampilan Menu Utama
Gambar 4.6. Menu Change Password
Pada menu Setting, teradapat menu untuk mengelola password login masuk
kedalam menu utama. yaitu menu change password. Seperti pada Gambar 4.6. fungsi
dari menu change password ini adalah mengubah password yang digunakan oleh user
[image:45.595.259.401.373.605.2]40
4.3.3 Tampilan Menu Pengelolaan perangkat Keamanan Sepeda Motor
Gambar 4.7. adalah menu pengelolaan perangkat. Pada menu ini, terdapat 4 button
yang dapat digunakan oleh user. Adapaun fungsi dari keempat button tersebut adalah :
1. Button On/Off berfungsi sebagai pemutus dan penyambung Relay pada kunci
kontak sepeda motor.
2. Button Starter berfungsi sebagai penyambung Relay untuk menghidupkan
mesin sepeda motor.
3. Button Timer berfungsi sebagai shutdown perangkat keamanan sepeda motor
[image:46.595.240.393.300.584.2]berdasarkan hitungan mundur.
Gambar 4.7. Menu Pengelolaan Perangkat
4.3.4 Tampilan Menu Konektifitas Bluetooth
Bluetooth digunakan sebagai media penghubung antara smartphone dengan perangkat
keamanan sepeda motor. Bluetooth yang memanfaatkan teknologi wireless memiliki
keterbatasan pada jarak. Untuk itu, perlu indikator untuk menunjukkan Bluetooth
lain atau telah terputus adalah dengan melihat warna dari icon Bluetooth itu sendiri
[image:47.595.195.437.127.244.2]seperti pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8.Tampilan Blueetooth pada aplikasi
4.4. Perangkat Tambahan Keamanan Sepeda Motor
Perangkat tambahan keamanan sepeda motor digunakan sebagai tindakan emergency
jika perangkat keamanan sepeda motor yang menggunakan smartphone mengalami
kendala. Perangkat tambahan ini menggunakan keypad sebagai media untuk
terhubung dengan perangkat keamanan sepeda motor.
Gambar 4.9. merupakan keypad yang digunakan pada penelitian ini. Pada
penerapannya keypad terhubung dengan perangkat keamanan sepeda motor melalui
slot pin Promini. Fungsi dari keypad sama dengan fungsi yang dilakukan
menggunakan smartphone seperti, mematikan atau menyalakan sepeda motor dan
[image:47.595.261.401.504.630.2]mematikan atau menyalakan mesin sepeda motor.
Gambar 4.9. Keypad 4x4 Arduino 4.5. Tindakan Android Kepada Promini
Dalam mengontrol perangkat keamanan sepeda motor menggunakan smartphone,
perangkat keamanan sepeda motor dan smartphone diprogram agar saling terkoneksi
satu dengan yang lain. Smartphone diprogram untuk mengirimkan karakter (Char)
42
menyalakan atau mematikan sepeda motor, menghidupkan mesin sepeda motor dan
mematikan mesin sepeda motor menggunakan timer. Pada penelitian ini, penulis
menggunakan char yang berbeda pada setiap fungsi yang dapat dilakukan oleh
perangkat keamanan sepeda motor. Aapun char yang digunakan pada penelitian ini
adalah :
[image:48.595.122.529.161.713.2]1. Char ON/OFF
Gambar 4.10. char yang digunakan untuk menyalakan atau mematikan sepeda
motor adalah char “NUR A”. Char ini dikirim dari smartphone ke perangkat
keamanan sepeda motor.
Gambar 4.10. App Inventor untuk ON/OFF
Gambar 4.11. Screenshot Program Untuk ON/OFF
Dari Gambar 4.11. merupakan screenshot program untuk menyalakan
atau mematikan sepeda motor. Dari Gambar tersebut, dapat dilihat program
yang menampilkan pengelolaan perintah yang diterima oleh perangkat
2. Char Starter
Dari Gambar 4.12. merupakan Char yang digunakan oleh smartphone untuk
memberi perintah kepada perangkat keamanan sepeda motor untuk
menyalakan mesin sepeda motor. adapun char yang digunakan pada app
[image:49.595.162.537.191.284.2]inventor ini adalah char “NURB”.
Gambar 4.12. App Inventor untuk Starter
Dari Gambar 4.13. merupakan screenshot program untuk menyalakan
mesin sepeda motor. Dari Gambar tersebut, dapat dilihat program yang
menampilkan pengelolaan perintah yang diterima oleh perangkat keamanan
setelah menerima char NURB dari smartphone.
Gambar 4.13. Screenshot Program Untuk Starter
3. Char Timer
Dari Gambar 4.14. merupakan char yang digunakan oleh smartphone untuk
memberi perintah kepada perangkat keamanan sepeda motor untuk mematikan
mesin sepeda motor menggunakan timer. Adapun char yang digunakan pada
[image:49.595.222.476.421.545.2]44
Gambar 4.14. App Inventor untuk Timer
Dari Gambar 4.15. merupakan screenshot program untuk menyalakan
mesin sepeda motor. Dari Gambar tersebut, dapat dilihat program yang
menampilkan pengelolaan perintah yang diterima oleh perangkat keamanan
setelah menerima char NURC dari smartphone.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pengontrolan perangkat keamanan sepeda motor
menggunakan smartphone berbasis android ini adalah:
1. Perangkat keamanan sepeda motor berbasis promini dapat digunakan untuk
memodernisasi sistem keamanan sepeda motor.
2. Smartphone dengan sistem operasi Android dapat mengontrol perangkat
keamanan sepeda motor menggunakan Bluetooth.
3. Teknologi Bluetooth dapat digunakan untuk mengontrol perangkat keamanan
sepeda motor dari jarak 15 meter.
4. Promini harus mendapat suplai arus dan tegangan listrik dari baterai agar
menyala. Sehingga dapat mengurangi daya yang tersimpan di dalam baterai.
5. Sistem ini dapat digunakan sebagai salah satu cara alternatif untuk
meningkatkan keamanan sepeda motor
6. Perangkat membutuhkan waktu yang lebih lama jika diaktifkan dari jarak yang
lebih jauh. Untuk menyalakan atau mematikan sepeda motor, perangkat
membutuhkan waktu 0,5 detik pada jarak maksimum 1 meter dan 1,5 detik
pada jarak maksimum 15 meter. Untuk menyalakan mesin sepeda motor,
perangkat membutuhkan waktu 0,5 detik pada jarak maksimum 1 meter dan 3
detik pada jarak maksimum 15 meter. Dan untuk menggunakan timer
perangkat membutuhkan waktu 0,5 meter pada jarak maksimum 1 meter, dan 4
46
5.2 Saran
Beberapa saran penulis untuk penelitian selanjutnya antara lain:
1. Penelitian lain dapat memproteksi perangkat keamanan sepeda motor.
2. Pemanfaatan teknologi Bluetooth dapat dikembangkan ke arah penelitian lain yang
sejenis.
3. Untuk menggunakan perangkat keamanan sepeda motor ini, sebaiknya
menggunakan baterai dengan tegangan yang stabil dan dalam kondisi yang baik.
4. Pada penelitian selanjutnya, peneliti diharapkan dapat memperbaiki kelemahan
DAFTAR PUSTAKA
Kasus Curanmor Tertinggi di Medan. 2013, starberita.com, 30 Desember 2013
(diakses 17 Mei 2015).
Statistik Produksi dan Penjualan Sepeda Motor. 2014, http://www.aisi.or.id/statistic/
(diakses 17 Mei 2015).
Teknologi Bluetooth. 2007,
https://budidar.wordpress.com/2007/10/26/teknologi-bluetooth/ (diakses 13 April 2015).
Apa itu App Inventor. 2012,
http://indo-android.blogspot.com/2011/09/apa-itu-app-inventor.html (diakses 27 Juli 2015).
Pengertian Transistor. 2012,
http://nurkhairi97.blogspot.com/2012/11/pengertian-transistor.html (diakses 21 juli 2015).
Pengertian Fungsi dan Kegunaan Arduino. 2014, https://ariefeeiiggeennblog.
wordpress.com/ 2014/02/07/pengertian-fungsi-dan-kegunaan-arduino/ (diakses
21 juni 2015).
Apa itu Bluetooth dan Cara Kerjanya. 2015,
http://www.ekorahayu.com/apa-itu-bluetooth-dan-cara-kerjanya.html (diakses 27 juli 2015).
Pengertian Android, Android SDK Manager, Eclipse dan Phone Gap. 2015,
http://ristianiyns.blogspot.com/2015/04/pengertian-android-android-sdk-manager.html (diakses 27 juli 2015).
Pengertian Relay dan Fungsinya. 2015,
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/ 7 Maret 2015 (diakses 27 Juli 2015).
Artanto, Dian. 2012. Interaksi Arduino dan labVIEW. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Jayashri Bangali and Arvind Shaligram "Design and Implementation of Security
Systems for Smart Home based on GSM technology" International Journal of
48
Dalton, Jhon. 2011. Sistem Pengaman Sepeda Motor Berbasis Mikrokontroller
ATMega 8535 Melalui Short Message Service (SMS). Jurnal Fisika, Fakultas
MIPA Universitas Sumatera Utara.
Cantin, Phillipe. 2012. Bluetooth Link with Auto Detect and
Connect.
http://www.instructables.com/id/Bluetooth-link-with-auto-detect-connect/
Chairunnas, Andi. 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta.
Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi.2012. Penggunaan PLC Dalam
PengontrolanTemperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan. Jurnal
Mekanikal, Vol.3 No.2 –Juli 2012.
Jayashri Bangali and Arvind Shaligram "Design and Implementation of Security
Systems for Smart Home based on GSM technology" International Journal of Smart Home,Vol.7, No.6 (2013).
Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar Fisika. Jakarta: Grafindo Media Pratama.
Kuswanto, Heri. 2014. Sistem Proteksi Kenderaan Bermotor Menggunakan Android
Berbasis Mikrokontroller ATmega328 Skripsi pada perguruan tinggi dengan
menggunakan metode widuri. Laporan Skripsi, STMIK Rahaja, Tangerang.
Oroh Joyner R, Kendekallo Elia, R.U.A Sompie Sherwin, Wuwung O janny. Rancang
Bangun Sistem Keamanan Motor Menggunakan Pengenalan Sidik Jari.
E-journal Teknik Elektro dan Komputer. Vol 3 No 1 2014.
R. Tiwari, A. Singh, and S. Khan. 2013. Using android platform to detect free fall in
information systems and computer Network (ISCON). International conference
on, pp.161-163, March 2013.
Rusmadi, Dedy. 2009. Mengenal komponen elektronika. Bandung: Pionir Jaya.
Safaat H, Nazruddin. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan
Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung.
Shen, Liang Chi dan Jin Au Kong. 2001. Aplikasi Elektromagnetik. Jakarta; Erlangga.
Siregar, Ivan Michael. 2011. Membongkar Source Code Berbagai Aplikasi Android.
Gava Media. Yogyakarta.
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
Winoto, Ardi. (2008). Mikrokontroler AVR ATMega8/32/16/8535 dan
Pemrogramanya dengan Bahasa C pada WinAVR.Bandung:Informatika.