Aktivitas Pemukiman Perummas Mandala Kodya Medan Dan
Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat
Sekitar
Torang Siregar
Program Pasca Sarjana
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Pembangunan perkotaan menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan, oleh karena pembangunan perkotaan mengubah baik lingkungan alami, dan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan sosial memainkan peranan dalam menentukan arah pembangunan lingkungan buatan dan selanjutnya menimbulkan perubahan pada lingkungan alam.
Pembangunan perumahan adalah salah satu bagian dari pembangunan perkotaan. Pembangunan perumahan ini dalam Pelita VI telah berkembang secara besar-besaran. Target 600.000 unit kelihatannya akan tercapai.
Dilain pihak muncul dampak akibat pembangunan perumahan tersebut. Lahan yang berubah fungsinya, limbah domestik akibat adanya pemukiman dan terpakainya sumber daya alam serta perubahan sosial ekonomi masyarakat sekitar pemukiman sebagai akibat langsung pembangunan pennukiman tersebut.
Studi ini mencoba mendapatkan gambaran aktifitas pemukiman Perumnas Mandala Kodya Medan dan sejauh mana pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar.
Dengan mengkaji kualitas kehidupan sosisal ekonomi pemukiman diluar Perumnas tersebut akan didapatkan gambaran apakah ada pengaruh kualitas kehidupan masyarakat Perumnas Mandala terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Dengan tidak ada perbedaan kualitas kehidupan tentunya konflik antara kedua pennukiman tersebut tidak akan timbul.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei pendapat masyarakat diluar pemukiman dan wawancara dengan informan kunci serta dianalisis dengan statistik non parametrik melalui uji chi kuadrat.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan saran untuk pengambil keputusan pembangunan perumahan di Kotamadya Medan dan hasil penelitian memperlihatkan antara lain :
1. Keberadaan Perumnas Mandala tidak berinteraksi secara kontak sosial tetapi berinteraksi secara komunikasi terhadap permukiman sekitar dan keberadaan suatu permukiman yang kondisi sosial ekonominya lebih tinggi memberi peningkatan pendapatan keluarga dan kesempatan berusaha terhadap masyarakat sekitar, keharmonisan antara permukiman tersebut dapat dipelibara apabila interaksi sosial antara mereka tidak saling terganggu.
2. Pembangunan perumahan dapat dilaksanakan dengan pendekatan sosial budaya, tidak semata-mata pendekatan ekonomi saja.