UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
ANALISIS STRATEGI PENETAPAN HARGA DAN PROMOSI
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN
CEMICAL OXFORD PADA PT. BINTANG DUTA
CABANG MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Oleh
:NAMA : SADIKIN ALI
NIM : 030521160
DEPARTEMEN : MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
ABSTRAK ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Kerangka Konseptual ... 3
D. Hipotesis... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
F. Metode Penelitian ... 6
1. Indentifikasi Variabel ... 6
2. Operasionalisasi Variabel ... 6
3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 8
4. Responden ... 8
5. Jenis Data ... 8
6. Teknik Pengumpulan Data ... 9
G. Metode Analisis ... 9
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 12
C. Bauran Pemasaran ... 16
D. Kebijakan Penetapan Harga ... 19
E. Tujuan Penetapan Harga ... 21
F. Prosedur Penetapan Harga ... 23
G. Metode Penetapan Harga ... 25
H. Pengertian Promosi ... 30
I. Tujuan Promosi ... 31
J. Bentuk-Bentuk Promosi ... 32
K. Menentukan Bauran Promosi yang Optimal ... 41
L. Mengevaluasi Dampak Promosi ... 42
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BINTANG DUTA CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 44
B. Struktur Organisasi ... 51
C. Kebijakan Promosi yang dilakukan Perusahaan ... 55
BAB IV HASIL DAN EVALUASI A. Kebijakan Harga dan Promosi Yang Dilakukan ... 57
B. Diskriptif Statistik ... 60
C. Hasil Pengujian Hipotesis ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang berhubungan langsung dengan
konsumen. Kesuksesan perusahaan banyak ditentukan oleh prestasi bidang
pemasaran. Pemasaran merupakan proses mempelajarai kebutuhan dan keinginan
konsumen, dan memuaskan konsumen dengan produk dan pelayanan yang
berkualitas dan pada harga yang konpetitif.
Strategi penetapan harga dikenal merupakan unsur dari marketing mix.
Harga dianggap sebagai salah satu faktor yang menentukan bagi perusahaan tapi
strategi harga bukanlah merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi beerbagai
persoalan dalam perusahaan, namun setiap perusahaan hendaknya
mempertimbangkan secara matang setiap keputusan dalam masalah harga.
Kesalahan dalam menetapkan harga akan mempengaruhi volume
penjualan perusahaan. Apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi maka akan
terjadi kemungkinan penurunan pendapatan karena konsumen akan mencari
produk yang lebih murah harganya ataupun jika harga terlalu rendah maka
kemungkinan biaya produksi tidak akan tertutupi karena barang yang dijual
banyak tetapi pendapatan yang diterima sedikit. Penetapan harga yang terlalu
rendah dan tidak sesuai dengan nilai produk tersebut akan menimbulkan kerugian
Promosi sebagai salah satu unsur marketing mix merupakan sarana
komunikasi persuasip, alat penyampaian pesan dari perusahaan kepada konsumen.
Kegiatan promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk dan jasa serta
penyampaian pesan yang baik mengenai perusahaan dan produk yang dihasilkan
sehingga konsumen merasa tertarik untuk membeli dan kembali lagi untuk
membeli.
Promosi merupakan sebuah usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan
untuk memberikan informasi barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
Perusahaan diharapkan mampu memberikan informasi mengenai manfaat yang
dapat diperoleh dari barang atau jasa tersebut kepada konsumen. Dalam
memberikan informasi kepada konsumen, perusahaan dapat menggunakan bauran
promosi seperti periklanan,promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi, dan
pemasaran langsung.
Promosi juga merupakan suatu strategi pemasaran paling efektif untuk
menghadapi persaingan sehingga tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang
maksimum dapat dicapai melalui peningkatan volume penjualan. Kegiatan
promosi inipun haruslah disesuaikan dengan keadaan perusahaan, dimana harus
diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan tepat dan bermanfaat yang
diperoleh dari promosi yang dijalankan perusahaan tersebut.
PT. Bintang Duta merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang
industri pengolahan dan pemasaran produk Cemical Oxford. Bahan baku cemical
oxford dihasilkan sendiri oleh perusahaan, proses pengolahan dilakukan juga oleh
memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan,
maka penulis tertarik ingin membahas tentang harga tersebut dalam bentuk skripsi
dengan judul: “Analisis Strategi Penetapan Harga Dan Promosi Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Cemical Oxford Pada PT. Bintang Duta
Cabang Medan”.
B. Perumusan Masalah
Setiap perusahaan atau badan usaha dalam menjalankan usahanya untuk
mencapai tujuan akan menghadapi berbagaia masalah sehingga rencana yang telah
diciptakan tidak dapat direalisasikan. Dari uraian sebelumnya maka penulis
merumuskan permasalahan yaitu: “ Apakah strategi penetapan harga dan
promosi yang ditetapkan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap volume penjualan Cemical Oxford pada PT. Bintang Duta cabang
Medan?”
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesa atau kesimpulan sementara
tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antara
variabel yang ditelilti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah
penelitian serta merumuskan hipotesis yang berbentuk bagan alur yang dilengkapi
penjelasan kualitatif (Sugiono, 2004:49).
Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
atau menggunakan produk tersebut. volume penjualan merupakan tingkat
penjualan suatu produk pada suatu periode tertentu.
Harga yang ditentukan pada suatu produk akan mempengaruhi tingkat
penjualannya. Harga yang lebih rendah biasanya akan menaikkan tingkat
penjualan sedangkan harga yang lebih tinggi biasanya akan menurunkan
penjualan.
Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan
untuk menyampaikan/ menyebarkan informasi. Promosi mempengaruhi pembeli
agar melakukan pembelian atau agar pembeli merasa tertarik untuk membeli
produk yang ditawarkan dan menarik konsumen serta mengingatkan masyarakat/
konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Biaya promosi suatu pruduk akan
mempengaruhi volume penjualan produk tersebut. Biaya promosi yang lebih besar
biasanya akan menaikkan volume penjualan produk, biaya promosi yang kecil
akan menurunkan volume penjualan produk.
Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang dikemukakan
penulis, dibawah ini suatu kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun,
sekaligus mencerminkan alur berfikir yang merupakan dasar bagi perumusan
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
PROMOSI PENETAPAN HARGA
VOLUME PENJUALAN CEMICAL OXFORD
Sumber : PT. Bintang Duta Cabang Medan
D. Hipotesis
Hipotesis atau jawaban sementara dari suatu masalah yang ditentukan
untuk memudahkan solusi dari suatu masalah yang terjadi. Berdasarkan
perumusan masalah yang telah diuraikan maka penulis mengemukakan hipotesis
sebagai berukut : “Strategi Penetapan Harga Dan Promosi Yang Ditetapkan
Oleh Perusahaan Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Volume
Penjualan Cemical Oxford Pada PT Bintang Duta cabang Medan.”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakan strategi
penetapan harga dan promosi yang dilakukan perusahaan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap volome penjualan Cemical
Manfaat penelitian :
a. Bagi penulis sendiri adalah unruk memperdalam pengetahuan
manajemen pemasaran khususnya tentang strategi penetapan harga dan
promosi yang ditetapkan oleh perusahaan dan juga sebagai bahan
perbandingan antara teori yang diperoleh dengan kenyataan yang
dihadapi oleh perusahaan.
b. Bagi akademisi adalah sebagai pembanding dalam melakukan
penelitian lanjutan terhadap masalah yang sama.
c. Bagi perusahaan yaitu sebagai bahan masukan yang mungkin
bermanfaat dalam mengatasi masalah khususnya mengenai masalah
harga yang dihadapi perusahaan.
F. Metode Penelitian
1. Identifikasi Variabel
a. Volume penjualan = Y
b. Harga = X1
c. Promosi =X2
2. Operasional Variabel
a. Variabel yang akan diteliti yaitu:
1. Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen
agar menjadi manfaat karena memiliki atau menggunakan produk
atau jasa tersebut yakni produk cemical oxford pada PT Bintang
2. Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang
bertujuan untuk menyampaikan/menyebarkan informasi,
mempengaruhi pembeli agar melakukan pembelian atau pembeli
merasa tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan dan
menarik konsumen serta mengingatkan masyarakat/konsumen
untuk melakukan pembelian ulang
3. Volume penjualan merupakan tingkat penjualan suatu produk pada
periode tertentu yaitu tingkat penjualan Cemical Oxford pada PT.
Bintang Duta cabang Medan.
b. Pengukuran efektifitas harga yang dilakukan dengan membandingkan
strategi penetapan harga dan promosi terhadap volume penjualan.
Volume penjualan yaitu tingkat penjualan Cemical Oxford pada PT.
Bintang Duta cabang Medan.
Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran
1. Volume
Penjualan (Y)
Tingkat penjualan produk cemical oxford pada PT Bintang Duta cabang Medan
Rupiah Rasio
2. Harga (X ) 1 Sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yag ditukar konsumen agar menjadi manfaat karena memiliki atau menggunakan produk
Rupiah Rasio
3.Promosi (X ) 2 Promosi merupakan sutu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk menyampaikan/menyebarkan informasi, mempengaruhi pembeli agar meakukan pemelian atau agar pembeli merasa tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan dan menarik konsumen serta mengingatkan masyarakat/konsumen untuk melakukan pembelian ulang.
3. Tempat / Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Bintang Duta cabang Medan di JL.
Puri No 65. Medan.
4. Responden
Dalam penelitian ini yang menjadi responden pada saat wawancara
adalah pimpinan dan karyawan PT. Bintang Duta cabang Medan
pada bagian keuangan dan pemasran.
5. Jenis data
Jenis data yang dipergunakan adalah sebagi berikut:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek
penelitian baik dengan observasi maupun wawancara yang
masih harus diolah lagi oleh penulis.
b. Data Skunder
Data skunder adalah data yang diperoleh melalui teori-teori
yang didapatkan melalui penelitian kepustakaan berkaitan
dengan data penelitian yang tidak perlu lagi diolah penulis
seperti literatur-literatur dan referensi-referensi, serta data
yang berkaitan dengan sejarah brdirinya perusahaan, struktur
organisasi, data harga, biaya promosi dan data volume
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada
pimpinan di bagian penjualan dan keuangan pada PT. Bintang
Duta cabang Medan.
b. Observasi
Yaitu mengadakan penelitian langsung ke PT. Bintang Duta
cabang Medan untuk memperoleh data yang diperlukan.
c. Penerlitian kepustakaan
Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data kepustakaan yang
berkaitan dengan penelitian
G. Metode analisis
1. Analisis data menggunakan dua metode yaitu:
a. Metode Diskriptif
Metode Diskriftif merupakan data yang digunakan dengan
mengadakan pengumpulan data dan penganalisisan yang ada
sehingga diperoleh deskripsi, gambaran yang jelas mengenai fakta,
sifat-sifat serta pengaruh fenomena yang di teliti.
b. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh variabel bebas yaitu harga dan promosi terhadap variabel
terikat yaitu volume penjualan dengan menggunakan rumus analisis
Y = b + bo 1X1 + b X +e 2 2
Keterangan :
Y = Hasil penjualan (Variabel dependen)
b = o konstanta
b1,b 2 = koefesien regresi parsial
X1 = variabel Independen 1 (harga)
X2 = variabel independen 2 (biaya promosi)
e = Hambatan / error
2. Pengujian hipotesis analisis data pengujian hipotesis diolah secara
statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS pengujian
yang akan dilakukan yaitu:
a. Melihat kebagusan model (kemampuan model untuk
menjelaskan variasi dari variabel terikat oleh variasi dari
variabel bebas), yaitu dengan melihat koefisien determinasi atau
R2 (R-square). Jika nilai R2 semakin besar (mendekati 1),
berarti model dapat dikatakan bagus atau kemampuan model
semakin baik uuntuk menjelaskan pengaruh dari variabel bebas
yanmg diteliti terhadap vriabel terikatrnya.
Jika nilai R semakin kecil (mendekati 0), berarti kemampuan
model untuk menjelaskan pengaruh dari variabel bebas yang
diteliti terhadap variabel terikatnya semakin lemah.
2
Untuk melihat sejauh mana signifikansi dari semua variabel
independen terhadap variabel dependen.
Ho : b1 = b = 0 (tidak terdapat pengaruh yang fositif dan
signifikan antara X1 dan X2 terhadap Y)
2
H1 : b ≠ ≠ b = 0 (terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara X1 dan X2 terhadap Y)
Keriteria Penambilan Keputusan (KPK):
Jika Fhitung< Ftabel, maka H diterima o
Jika Fhitung> Ftabel, maka H ditolak dan Ho 1 diterima
c. Uji – t (Uji parsial)
Untuk melihat sejuah mana signifikan dari setiap variabel
bebas terhadap variabel terikat.
H : b = 0 o x
H1 : b x ≠ 0
Kriteria pengambilan Kepustakaan (KPK):
Jika -ttabel < thitung< ttabel, maka H diterima o
Jika thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ - t , maka Ho ditolak dan
H diterima.
tabel
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Menurut Kismono (2001:346) memilih strategi penentuan harga dengan
tepat amat penting diakukan perusahaan, karena bermula dari hargalah pendapatan
perusahaan diperoleh, Apabila harga ditetapkan terlalu tinggi, bisa jadi produk
tidak terbeli. Disamping itu, harga merupakan unsur bauran pemasaran yang
bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.
Kenaikan harga dapat menyebabkan total pendapatan meningkat, hal ini
akan dapat menguntungkan bagi perusahaan tetapi jika penurunan harga di
lakukan hanya karena terjadinya perang harga yang sangat emosional, hal dapat
merugikan perusahaan. Karena itu, perusahan harus dapat menetapkan harga yang
tepat.
Promosi merupakan suatu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapa berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mendengarkanya dan tidak yakin akan berguna bagi mereka .
Maka mereka tidak pernah membelinya. Menurut Madura (2001 :187),
promosi yang efektif harus dapat meningkatkan permintaan atas produk dan
menghasilkan tingkat penjualan yang lebih tinggi. Suatu kualitas produk yang
diberi harga dengan pantas tidak akan terjual kecuali jika di promosikan, sehingga
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang di cantumkan oleh penulis :
1. Tamba (2004), dalam penelitian yang memiliki tujuan penilitian yaitu :untuk
mengetahui bagaimana strategi penetapan dan untuk melihat praktek yang ada
pada PT Eastern Sumatera Indonesia, membandingkannya serta
menhubungkan pengetahuan teoritis yang pernah dipelajari semasa
perkuliahan. Dalam penelitian tersebut Tamba menggunakan metode analisis :
deskriptif dan statistik (regresi linier sederhana dan korelasi ) dan dari
penelitian tersebut Tamba menyimpulkan bahwa : “penetapan harga yang
dilakukan oleh perusahaan tidak berpengaruh terhadap peningkatan volume
penjualan”.
2. Singarimbun (2004), dalam penelitian sebelumnya memiliki tujuan penelitian
yaitu : untuk mengetahui pengaruh kebijakan promosi terhadap volume
penjualan perusahaan dan untuk mengetahui kebijakan promosi paling
berpengaruh terhadap volume penjualan. Dalam penelitian tersebut
Singarinbun menggunakan metode analisis : deskriptif dan statistik (analisis
regresi berganda) dan dari peneitian tersebut Singarimbun menyimpulkan
bahwa :
a. Kebijakan personal selling dan promosi penjualan berpengaruh positif
terhadap volume penjualan perusahaan
b. Kebijakan promosi yang berpengaruh paling besar adalah penjualan
Berdasarkan kedua penelitian tersebut maka penulis memilih untuk
menggunakan dua variabel yaitu penetapan harga dan promosi terhadap volume
penjualan.
B. Pengertian Pemasaran
Perusahaan yang inovatif yang dapat menghadapi persaingan yang tajam
dan semakin ketat, produktif serta memiliki kiat- kiat pemasaran yang handal dan
dapat unggul dalam persaingan. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan
laba dan menjamin kelangsungan hidup usahanya sehubungan dengan hal tersebut
maka prusahaan harus memikirkan kegiatan pemasaran produknya, jauh sebelum
produk tersebut dihasilkan sampai produk tersebut dikonsumsi oleh konsumen.
Kebutuhan konsumen merupakan titik awal pemasaran. Tanpa memahami
kebutuhan konsumen, manajer perusahaan akan sulit menentukan produk dan
pelayanan yang paling memuaskan. Kebutuhan setiap orang dapat berpariasi,
namun dalam kelompok-kelompok tertentu, kebutuhan konsumen relatif sama.
Perkembangan teknologi, aliran informasi, dan tujuan masyarakat untuk
memperbaiki tarap hidup telah berubah orientasi / tujuan bisnis.
Kotler (2000:29) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial
dan manejerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Ini berarti
produk, nilai, biaya, kepuasan, pertukaran dan transaksi hubungan dan jaringan,
pasar serta pemasar sendiri.
Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000 :4) pemasaran adalah : “suatu
proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan yang mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk
mengembangkan hubungan pertukaran”.
Berdasarkan definisi ini pemasaran adalah merupakan suatu proses sosial
yang melibatkan banyak kegiatan yang dianggap penting dimana juga melibatkan
antara seorang individu sebagai konsumen dan perusahaan untuk dapat
mempertukarkan apa yang mereka butuhkan.
Menurut Griffin dan Ebert (1999:60) pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penetapan harga, promosi, dan distribusi
dari gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
tujuan perseorangan dan organisasi.
Menurut Kismono (2001:293) pemasaran adalah sekelompok aktifitan
yang saling berkaitan yang dirancang untuk mengidentifikasi kebutuhan
konsumen dan mengembangkan distribusi, promosi dan penetapan harga serta
pelayanan untuk memuaskan kebutuhan konsumen pada tingkat keuntungan
tertentu.
Perusahaan, untuk dapat melakukan kegiatan pemasaran dengan baik,
maka diperlukan sistem pengelolaan (manajemen) dalam kegiatan-kegiatan
pemasaran agar proses pemasaran dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang
jika suatu pihak pada pertukaran potensial mempertimbangkan saran dan sarana
untuk mendapatkan tanggapan yang diharapkan dari pihak lainnya.
Manajemen Pemasaran kotler (1998:19) didepenisikan sebagai berikut :
“Manajemen Pemasaran adalah Proses perencanaan dan pelaksanaan dari
perwujudan, pemberian harga, promosi, dari barang-barang jasa dan gagasan
sasaran yang memenuhi tujuan pelanggaran dan organisasi. “Dari defenisi tersebut
dapat di ketahui bahwa fungsi manajemen pemasaran meliputi peneitian
pemasaran, perencanaan pemasaran dan pengawasan pemasaran”.
Pelaksanaan aktivitas-aktivitas manajemen pemasaran ini hendaknya di
dukung oleh sumber daya yang cukup dan memadai sehingga di harapkan
kegiatan-kegiatan pemasaran yang di lakukan dengan baik dan lancar.
C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Marketing Mix atau bauran pemasaran merupakan istilah yang dipakai
untuk menjelaskan perpaduan strategi-strategi pembentukan inti sistem pemasaran
sebuah perusahaan untuk mengetahui reaksi pembeli. Penulis menguraikan
Marketing Mix dari beberapa ahli menurut Malcom dan Keegen (1999:23)
“Marketing Mix adalah suatu set variabel dalam rencana pemasaran yang dapat di
kontrol yang biasanya di nyatakan dalam bentuk 4P yaitu produk,price,
promotion, dan plece. Dari definisi tersebut Marketing Mix merupakan rencana
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi.
Angipora (1999 : 24) mendefinisikan Marketing Mix sebangai perangkat
menghasilkan tanggapan yang di inginkan dalam pasar sasaran (target market). Ini
berarti konsep Marketing Mix merupakan segala usaha yang dapat perusahaan
lakukan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Menurut Kotler (2000 :18) Marketin Mix adalah “Campuran dari
variabel-variabel pemasaran yang dapat di pergunakan oleh suatu perusahaan untuk
mengejar tingkat penjualan yang diiginkan dalam pasar sasaran”
Pendapat ini menunjukkan bahwa variabel-variabel pemasaran dapat di
kendalikan oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat menyelaraskan
variabel-variabel tersebut dalam upaya mencapai tingkat penjualan yang diinginkan.
Defenis Marketing Mix menurut Assauri (1999 : 180 ) adalah “Merupakan
kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran,
variabel mana dapat di kendalikan oleh pemasaran untuk mempengaruhi reaksi
para pembeli atau konsumen “. Berdasarkan defenisi tersebut dapat di ketahui
bahwa Marketing Mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan
digunakan oleh perusahaan unuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam
pasar sasarannya. Dalam melakukan kegiatan pemasaran variabel-variabel
tersebut perlu dikombinasikan dan di koordinasikan oleh perusahaan seefektif
mungkin.
Menurut Kismono (2001 :308 ), Bauran pemasaran adalah kombinasi dari
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran yang terdiri dari
strategi produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan distribusi
(place). Bauran pemasaran yang dipilih harus disesuaikan dengan karakteristik
mungkin produk yang harus di kembangkan adalah produk spesial dengan harga
tinggi, didistribusikan secara terbatas, dan dipromosikan melalui media bergengsi
tinggi.
Berdasarkan defenisi beberapa Ahli, secara umum variabel-variabel
Marketing Mix yang utama ada empat yang di kenal dengan “4P” yaitu :
1. Product (produk)
Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang di tawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran. Produk tidak hanya meliputi unit fisiknya saja tetapi
juga kemasan, garansi, merek, dan pelayanan purna jual.
2. Price (harga)
Menurut Mc.Daniel Dkk (2001 : 56 ) harga adalah apa yang harus diberikan
oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Harga bukan saja suatu
komponen bagi perusahaan untuk mengembalikan modalnya. Tetapi juga
untuk mendapatkan keuntungan dan menentukan kelangsungan hidup
perusahaan.
3. Place (Tempat )
Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang di lakukan perusahaan untuk
menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi perusahaan
4. Promotion (Promosi)
Mc. Daniel Dkk (2001:56) mendefinisikan promosi sebagai kegiatan yang
menghasilkan informasi, membujuk, atau mengingatkan konsumen akan
a. memperkenalkan produk baru kepada masyarakat.
b. Memperpanjang masa kedewasaan produk.
c. Menjaga stabilitas prusahaan dari kemungkinan persaingan.
d. Mendorong penjualan produk.
D. Kebijakan Penetapan Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan dari penjualan. Harga jual yang ditetapkan perusahaan pada dasarnya
adalah tawaran kepada pembeli atau pasar, apakah harga yang ditentukan dapat
diterima oleh pasar.
Penulis mengutip definisi harga dari beberapa ahli untuk lebih jelasnya
:menurut Kotler dan Armstrong (1999:439) harga adalah sejumlah uang yang di
bebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen agar menjadi manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau
jasa tersebut. Menurut Kismono (2001:346), ia mendefinisian harga sebagai nilai
tukar suatu produk yang dinyatakan dalam suatu moneter. Angipora (1999:25)
mendefinisikan harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk
mendapatkan suatu produk.
Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli. Biasanya secara
tradisional, pembeli akan melakukan tawar menawar dengan penjual mengenai
harga. Pada umumnya penjual menawarkan harga yang lebih tinggi daripada yang
Para pemasar membutuhkan kebijakan-kebijakan harga dalam menetapkan
harga suatu produk. Harga secara umum merupakan suatu strategi bagi marketing
manajer dalam menetapkan harga yang sesuai, dalam rangka meningkatkan
penjualan. Kebijakan harga mendukung suatu pengambilan keputusan mengenai
harga terhadap suatu produk dalam kurun waktu tertentu. Bila terjadi
perubahan-perubahan dukungan maka diperlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap
penetapan harga tersebut sehingga perusahaan tetap memperoleh laba dan
mencapai tujuan perusahaan.
Kebijakan dan strategi penetapan harga merupakan langkah yang sangat
penting bagi pemasar dalam menentukan harga. Strategi ditentukan untuk
mengatasi situasi pasar pada saat ini, pengelolaan suatu harga dapat berpedoman
pada kebijakan-kebijakan dasar tertentu yaitu meliputi :
1. Kebijaksanaan harga tunggal
Pada kebijaksanaan harga tunggal, hanya ada satu harga tunggal untuk seluruh
pembeli kapanpun waktu pembeliannya berapapun jumlah yang dipesannya
atau aspek-aspek lain dari transaksi tersebut
2. Kebijaksanaan harga yang tidak berubah-ubah
Kebijaksanaan dasar penjual menetapkan harga yang sama untuk semua
pembeli berdasarkan syarat-syarat yang sama.
3. Kebijaksanaan harga yang berubah-ubah
Pengaturan harga penjual dengan masing-masing pembeli merupakan hasil
yang bersangkutan berdasarkan penilaian pembeli terhadap nilai pakai produk
itu dan tersedianya sumber suplai alternatif.
Menurut Angipora (1999 : 176) penetapan harga suatu barang atau jasa
oleh perusahaan memberikan pengaruh yang tidak sedikit bagi perusahaan karena:
1. Merupakan penentu bagi permintaan
2. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan mempengaruhi
market share-nya
3. Harga akan memberikan hasil maksimal dengan menciptakan sejumlah
pendapatan dan keuntungan bersih
4. Harga barang juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan
E. Tujuan Penetapan Harga
Sebelum memutuskan untuk menetapkan suatu harga tertentu perusahaan
harus menentukan apa yang ingin dicapainya dengan penetapan harga tersebut.
Beberapa tujuan penetapan harga antara lain:
1. Kelangsungan hidup
Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya.
Dalam menetapkan harga perusahaan hanya berprinsip selama harga dapat
menutupi biaya variabel dan biaya tetap, maka perusahaan dapat terus
berjalan.
2. Laba sekarang maksimum
Banyak perusahaan yang mencoba untuk menetapkan harga yang akan
yang berkaitan dengan alternatif harga dan memilih harga yang akan
manghasilkan laba sekarang atau pengembalian maksimum.
3. Pendapatan sekarang maksimum
Perusahaan menetapkan harga yang akan memaksimalkan pendapatan
penjualan. Maksimasi pendapatan hanya membutuhkan perkiraan fungsi
permintaan. Banyak manajer percaya bahwa maksimasi pendapatan akan
menghasilkan maksimasi laba jangka dan pertumbuhan pangsa pasar.
4. Pertumbuhan Penjualan Maksimum
Perusahaan ingin memaksimalkan unit penjualan. Dengan penjualan yang
lebih tinggi diharapkan biaya per-unit yang lebih rendah dan laba jangka
panjang yang lebih tinggi. Perusahaan menetapkan harga terendah dengan
konsumsi bahwa pasar peka terhadap harga.
5. Skiming Pasar Maksimum
Perusahaan menetapkan harga tinggi untuk men-skim pasar perusahan
menetapkan harga yang layak bagi beberapa segmen pasar untuk meerima
produk tersebut dengan cara ini perusahaan akan memperoleh pendapatan
maksimum dari berbagai segmen pasar. Skiming pasar hanya mungkin dalam
kondisi-kondisi berikut:
a. Sejumlah pembeli yang memadai memiliki permintaan sekarang yang
tinggi.
b. Biaya perunit untuk memproduksi volume kecil tidak demikian tinggi
sehingga dapat menghilangkan keuntungan dari penetapan harga maksimal
c. Harga yang tinggi menyatakan citra produk unggul.
6. Kepemimpinan Kualitas Produk
Perusahaan mungkin mengaharapkan untuk menjadi pemimpin dalam kualitas
produk di pasar. Perusahaan memproduksi produk yang bermutu tinggi dan
menetapkan harga yang lebih tinggi.
7. Tujuan Penetapan Harga Lainnya
Organisasi non laba mungkin mengikuti sejumlah tujuan penetapan harga
lainnya misalnya rumah sakit mungkin memperoleh pengembalian
sepenuhnya dalam penetapan harga.
F. Produser Penetapan harga
Menurut Angipora(1999 : 177) tahapan-tahapan dalam prosedur penetapan
harga, yaitu:
1. Mengestimasi permintaan untuk barang tersebut pada tahap ini produsen perlu
membuat estimasi permintaan barang atau jasa yang di hasilkan secara total.
Pengestimasian permintaan tersebut di lakukan dengan jalan :
a. Menentukan harga yang diharapkan (expected prise)
b. Mengistemasi volume penjualan pada berbagai tingkat harga.
Estimasi di lakukan untuk mencari titik pulang pokok minimal yang harus
dicapai perusahaan.
2. Mengalami Lebih Dahulu Reaksi Dalam Persaingan
Penetapan harga tentu harus memperhatikan kondisi persaingan yang ada di
c. Barang sejenis yang di hasilkan oleh perusahaan lain
d. Barang pengganti (substitusi)
e. Barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama menginginkan
uang konsumen
3. Menentukan Market Share yang dapat di harapkan
Bagi perusahaan yang ingin bergerak dan maju lebih cepat tentu selalu
mengharapkan market share yang lebih besar. Usaha peningkatan market
share yang diharapkan tersebut sangat dipengaruhi oeh kapasitas produksi
yang ada, biaya ekspansi dan mudahnya memasuki persaingan.
4. Memilih strategi harga untuk mencapai terget pasar
Ada 2 strategi harga yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai target
pasar yang sesuai, yaitu:
a. Penetapan harga penyaringan (skin the cream pricing).
Kebijakan penetapan harga ini memiliki tujuan untuk menutupi biaya
pengembangan dan promosi.
b. Penetapan harga penetrasi (Penetration pricing)
Kebijakan penetapa harga ini bertujuan untuk mencapai volume penjualan
yang sebesar-besarnya dalam waktu relatif singkat.
5. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan
Faktor ini yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga adalah
mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dalam bentuk melihat
H. Metode Penetapan Harga
Ada beberapa metode yang digunakan dalam penetapan harga jual.
Menurut Madura (2001 : 106) strategi penentuan harga dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
1. Penentuan harga berdasarkan biaya produksi
Penentuan harga berdasarkan biaya produksi dilakukan dengan mengestimasi
biaya per-unit memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu
kenaikan.
Strategi menentukan harga yang lebih rendah dibanding produk-produk
pesaing agar dapat menembus pasar. Permintaan akan produk dengan harga
elastis akan sangat responsif terhadap perubahan harga. Permintaan sebuah
produk dengan harga tidak elastis adalah tidak responsif terhadap perubahan
harga.
2. Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan
Keputusan harga yang dibuat berhubungan langsung dengan suplai persediaan
3. Penentuan harga berdasarkan pesaing
a. Penentuan harga penetrasi
Strategi menentukan harga yang lebih rendah dibanding produk-produk
pesaing agar dapat menembus pasar. Permintaan akan produk dengan
harga elastis akan sangat responsif terhadap perubahan harga. Permintaan
sebuah produk dengan harga tidak elastis adalah tidak responsif terhadap
b. Penentuan harga defensif
Kadang kala keputusan lebih bersifat defensif dari pada ofensif. Penentuan
harga defensif dilakukan jika sebuah organisasi menyadari bahwa harga
sebuah produk kompetitif telah diturunkan, dimana tindakan menurunkan
harga untuk menahan (mempertahankan) pangsa pasarnya.
c. Penentuan harga prestise
Strategi penentuan harga prestiseadalah strategi menggunakan harga yang
lebih tinggi untuk meraih kesan lini yang baik.
Kismono (2001 : 355), menjelaskan bahwa ada beberapa strategi
penentuan harga yaitu:
1. Strategi harga produk baru
a. Skiming
Skiming adalah menetapkan harga yang relatif tinggi pada saat produk
diluncurkan pertama kali di pasar
b. Penetration pricing
Penetraitoan pricing berarti meluncurkan produk dengan harga yang
murah untuk memperoleh pangsa pasar yang luas atas barang atau jasa
tujuan ditetapkannya strategi ini adalah untuk penetrasi pasar
secepat-cepatnya loyalitas merk.
2. Strategi harga psikologis
Strategi psikologis di dasarkan pada asumsi bahwa konsumen lebih lebih
mempertimbangkan faktor emosional daripada faktor rasional dalam motif
a. Prestige pricing
Strategi ini menetapkan harga yang tinggi untuk menanamkan citra
(image) kualitas yang tinggi. Strategi ini berhasil untuk produk shoping
dan Specialty.
b. Odd pricing
Dalam strategi ini penjual menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di
bawah yang genap, seperti Rp 999.999,00, kita tahu bahwa harga tersebut
sama saja dengan Rp 1.000.000,00.
c. Multiple-unit pricing
Strategi penentuan harga ini digunakan oleh perusahaan yang menjual
dengan harga yang lebih rendah apabila konsumen membeli dalam jumlah
yang lebih banyak.
d. Price lining
Dalam strategi penentuan harga ini, perusahaan menjual produk dengan
harga yang berbeda untuk model yang berbeda dalam lini produk tertentu.
Setiap model dalam lini produknya memiliki perbedaan kualitas dan dijual
dengan harga yang berbeda.
e. Leader pricing
Perusahaan mengecer sering menggunakan strategi ini dengan menjual
beberapa produk yang menarik dengan harga yang lebih rendah dibanding
3. Strategi harga diskon
Straategi ini banyak digunakan oleh perusahaan dengan memberikan potongan
harga atau diskon untuk meningkatkan penjualan. Harga diskon adalah semua
potongan dari harga yang sudah ditetapkan. Diskon dapat berupa:
a. Chas discou t (promt payment )
b. Trade discount (diberikan perantara pemasaran pada perantara yang lain
sebagai bentuk layanan) dan,
c. Quantity discount (membeli dalam jumlah tertentu baru mendapat diskon)
4. Strategi harga kompetitif
a. Relatife pricing
Relatife pricing adalah strategi penentuan harga dengan menetapkan harga
di atas, di bawah, atau sama dengan tingkat harga persaingan.
b. Follow-the-leader prcing
Dalam menetapkan harga dengan follow-the- leader pricing, perusahaan
tidak menetapkan harganya sendiri, namun bereaksi mengikuti harga yang
di tetapkan pemimpin pasar.
Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000: 8) faktor-faktor yang
mempengaruhi sensitivitas pelanggan terhadap harga yaitu:
a. Pengaruh nilai- unik
Pelanggan kurang sensitif terhadap harga bila mereka memandang produk
atau jasa memberian manfaat yang unik; tidak ada produk pengganti yang
b. Pengaruh harga –mutu
Pelanggan kurang sensitif terhadap harga bila mereka memandang produk atau
menawarkan mutu yang tinggi, prestise, atau eksklusif.
c. Pengaruh kesadaran-subsitusi
Pelangan kurang sensitif terhadap harga bila mereka tidak sadar akan
merek-merek alternatif atau produk pengganti.
d. Pengaruh perbandingan-sulit
Pelanggan kurang sensitif terhadap harga bila sulit untuk membandingkan
secara objektif mutu atau kinerja merek-merek alternatif atau produk-produk
pengganti
e. Pengaruh hilangnya investasi
Pelanggan kurang sensitif terhadap harga bila pembelian ditujukan untuk
mendapatkan manfaat dari yang dibeli sebelumnya
f. Pengaruh pengeluaran total
Pelanggan kurang sensitif terhadap harga bila pengeluaran mereka untuk
produk atau jasa adalah sebagian kecil dari total pendapatan mereka.
g. Pengaruh manfaat akhir
Pelanggan terutama para pembeli industrial yang membeli bahan mentah atau
suku cadang kurang sensitif terhadap harga bila pengeluaran mereka untuk
produk atau jasa adalah propesi yang relatif kecil dari biaya total produk akhir.
h. Pengaruh biaya yang di sebarkan
Pelanggan kurang sensitif terhadap harga bila bagian biaya dari produk atau
i. Pengaruh persedian
Pelanggan kurang sensitif terhadap harga dalam jangka pendek bila mereka
tidak bisa menyimpan sejumlah besar produk untuk menghadapi peningkatan
harga masa depan.
I. Pengertian promosi
Menurut Swastha (2000: 222), promosi dipandang sebagai arus informasi
atau persuasi satu arah yang di buat untuk mempengaruhi seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Jadi
promosi merupakan usaha perusahaan untuk menciptakan kesadaran, memberi
tahukan membujuk dan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian
terhadap produk yang di tawarkan perusahaan.
Menurut Boyd (2000: 65) promosi diartikan sebagai upaya membujuk
orang untuk menerima produk, konsep dan gagasan. Sedangkan menurut Boone
dan Kurtz (2002 : 129) promosi adalah proses menginformasikan, membujuk,dan
mempengaruhi suatu keputusan pembelian. Menurut Suryana (2001: 112),
promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang di tawarkan
supaya konsumen mengenal dan membeli.
Menurut Kusmono (2001 : 374), promosi adalah usaha yang dilakukan
pasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan
pertukaran. Sedang menurut Madura (2001: 157), promosi adalah tindakan
1. Tujuan Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan berfungsi untuk menyebar luaskan
informasi dan mendapatkan perhatian (attention)), menciptakan dan
menumbuhkan keinginan (desire), serta mengembangkan keinginan konsumen
untuk membeli produk yanag ditawarkan. Sejumlah straategi promosi mencoba
membangun permintaan primer. Sedangkan sebagian besar strategi promosi
berupaya merangsang permintaan selektif yaitu keinginan untuk mendapatkan
suatu merek tertentu.
Tujuan promosi mengakibatkan keinginan para konsumen untuk membeli
produk atau jasa yang dihasilkan. Oleh sebab itu, harus di usahakan bagai mana
mempengaruhi berfikir konsumen akhir meyakinkan pembeli. Sedangkan kata
promosi harus baik dan menarik, sehingga memberi kesan bahwa pembeli tidak
menghendaki produk yang lain selain dari barang yang ditawarkan kepadanya.
Menurut Kismono (2001: 374), perusahaan perlu menetapkan tujuan
promosi yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan secara lebih luas.
Program-program promosi dapat didasarkan atas satu atau lebih tujuan berikut ini:
1. Memberikan informasi. Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah
memberikan informasi kepada konsumen potensial tentang produk yang
ditawarkan, dimana konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang
ditetapkan. Konsumen memerlukan informasi-informasi tersebut dalam
pengambilan keputusan pembeliannya.
2. Meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara
dengan memberikan kupon belanja, sampel produk dan sebagainya. Untuk
membujuk konsumen mencoba produk yang ditawarkan dengan harga yang
lebih murah atau dengan tambahan keuntungan yang lain.
3. Menstabilkan penjualan. Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan
kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami
penurunan yang berarti.
4. Memposisikan produk. Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan
menekankan keunggulan produknya dibandingkan produk pesaing. Strategi
promosi yang tepat, seperti iklan, dapat membantu perusahaan.
5. Membentuk citra produk. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat
membantu image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan
dapat menggunakan media iklan untuk membangun cirta produknya dimata
konsumen
J. Bentuk-bentuk Promosi
Melakukan kegiatan promosi terhdap beberapa variabel yang terkandung
didalamnya, dan variabel-variabel tersebut harus dikombinasikan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Kombinasi variabel-variabel promosi
tersebut disebut dengan bauran promosi (promotional mix)
Menurut Boone dan Kurtz (2001: 131), Promotional mix terdiri dari dua
komponen yaitu aktivits-aktivitas penjualan pribadi dan penjualan non-pribadi
yang di kombinasikan oleh pemasar untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pelanggan yang menjadi target perusahaan dan untuk mengkombinasikan pesanya
penjualan pribadi (personal selling) adalah bentuk dasar dari promosi : presentasi
promosi tatap muka langsung kepada seorang pembeli, sedangkan penjualan non
pribadi (nonpersonal selling) presentasi promosi tidak bertatap muka langsung
kepada calon pembeli.
Menurut Madura (2001 : 157 ) Bauran promosi terdiri dari beberapa
variabel yaitu :
1. Periklanan
Periklanan adalah penyajian penjualan non-personal yang dikomunikasiskan
melalui bentuk media atau non media untuk mempengaruhi sejumlah besar
konsumen. Periklanan terbagi atas beberapa bagian, yaitu
a. Periklanan merek yaitu penyajian penjualan non-personal tentang produk
tertentu .
b. Periklanan komparatif dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen untuk
membeli produk tertentu dengan mendemontrasikan kelebihan merek dengan
membandingkan dengan produk pesaing yang lain.
c. Periklanan dimaksudkan untuk mengingatkan konsumen akan keberadaan
produk.
d. Periklanan industri adalah penyajian penjualan non-personal tentang industri
tertentu.
1. Personal Selling ( Penjualan Pribadi )
Menurut Madura (2001 :166 ), Penjualan pribadi adaah presentasi penjulan
lebih. Penjualan ini memerlukan uapaya personal untuk mempengaruhi
permintaan konsumen akan suatu produk. .
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan bagian dari promosi. Menurut Madura
(2001 : 169 ) Promosi penjualan adalah seragkaian aktivitas yang di
maksudkan untuk mempengarhi konsumen. Promosi penjualan ini menjadi
efektif untuk mendoromg konsumen untuk membeli produk tertentu.
Strastegi yang paling umum adalah :
a. Rabat
Rabat adalah potensi untuk mendapatkan pembayaran kembali dari
produsen kepada konsumen. Jika produsen berkeinginan mengingatkan
permintaan produk, selain menurunkan harga yang ditetapkan pada
toko pengecer, mereka dapat juga memberikan rabat.
b. Kupon
Kupon adalah alat promosi yang digunakan dalam surat kabar,
majalah, dan iklan untuk mendorong pembelian sebuah produk.
Biasanya kupon juga dipaketkan dengan sebuah produk yang sama
lagi. Kupon digunakan untuk mendorong konsumen untuk mengulangi
pembelian produk yang sama. Akibatnya konsumen setia kepada
mereka tersebut.
c. Sampling
Sampling adalah tindakan memberikan sample gratis yang mendorong
Sample gratis yang mendorong konsumen untuk mencoba sebuah
merek atau produk baru. Mereka mencoba membujuk pelanggan untuk
menjauhi produk pesaing. Sample umumnya digunakan untuk
memperkenalkan produk baru.
d. Display
Display digunakan untuk menarik konsumen yang berada di toko
dengan alasan-alasan lain. Produk akan mendapatkan perhatian jika
mereka diletakkan di lokasi inti perbelanjaan, seperti di sebelah mesin
hitung dimana konsumen menunggu giliran pembayaran.
e. Premium
Peremium adalah pemberian atau hadiah yang diberikan secara
Cuma-Cuma kepada konsumen yang membeli produk tertentu. Premium juga
menawarkan imbalan ekstra kepada pembeli produk.
3. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat berkenaan dengan tindakan yang diambil dengan
tujuan menciptakan atau memelihara kesan yang menyenangkan bagi
masyarakat.
Jenis strategi hubungan masyarakat yang paling umum , yaitu :
a. Acara khusus
banyak perusahaan mensponsori acara khusus seperti sebuah
pertandingan. Perusahaan umumnya juga mencoba menjadi sangat
mudah diakses oleh media, karena mereka mungkin akan diliputi oleh
media, maka nama perusahaan akan disebutkan dihadapan banyak
penonton.
b. Relis berita
relis berita adalah tulisan singkat yang berisikan pengumuman
mengenai perusahaan yang dibuat perusahaan untuk media. Relis
berita ini memungkinkan perusahaan untuk memperbaharui berita
mengenai produk atau oprasioanal perusahaan kepada masyarakat.
c. Konferensi pers
Konprensi pers adalah pengumuman lisan tentang sebuah perusahaan
untuk media. Konprensi pers dimaksudkan untuk mendorong image
perusahaan atau untuk menghapus dampak buruk yang disebabkan
oleh desas desus yang keliru. Konprensi pers bersifat lebih personal
dibandingkan dengan rilis berita, karena seorang keryawan perusahaan
membuat pengumuman langsung kepada media dan akan bersedia
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari media.
Menurut Kismono, bauran promosi terdiri dari enam variabel yaitu :
1. Iklan
Iklan merupakan promosi yang sangat dikenal oleh masyarakat konsumen.
Hampir setiap saat konsumen mendengar atau membaca berbagai iklan, baik
di media cetak maupun di media elektronik. Iklan di definisikan sebagai
komunikasi non personal yang dibiayai sponsor (organisasi maupun individu)
televisi, direc mail (katalog, brosur), radio, majalah, outdoor displays
(bilboard, poster), dan lain-lain. Iklan dapat dikategorikan menjadi:
a. Retail advertising, yaitu iklan yang digunakan oleh pengecer untuk
mempengaruhi konsumen akhir.
b. Trade advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh konsumen untuk
mempengaruhi perantara pemasaran ; pedagang besar dan produser.
c. Industrial advertising ,yaitu iklan yang dilakukan produsen untuk
mempengaruhi produsen-produsen lain yang mungkin menggunakan
produknya.
d. Intitusional advertising, yaitu periklanann yang ditujukan bukan untuk
menjual produk, namun untuk lebih memperkenalkan intitusi atau
organisasi perusahaanya.
2. Personal selling,
Personal seling atau penjualan personal adalah komunikasi tatap muka
langsung untuk mempromosikan barang atau jasa menemukan prospek
penjualan, dan memberikan layanan pasca penjualan. Tiga karakteristik
khusus penjualan personal adalah: a). Melibatkan hubungan yang hidup,
cepat, dan interaktif antara duaorang atau lebih. b). Memungkinkan semua
jenis hubungan berkembang menjadi lebih mendalam sehingga lebih
mendalam sehingga meningkatkan minat pelanggan, dan c). Membuat
pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar wiraniaga dan
Langkah-langkah dalam penjualan personal dapat diperinci menjadi:
a. Prospect and qualfy mengidentifikasikan konsumen potensial, yaitu
kosumen yang menpunyai kebutuhan akan produk perusahan, mampu
secara finansial, dan bersedia melakukan pembelian.
b. Pre-approach. Berusaha menemukan apa yang dibutuhkan oleh calon
pelanggan, sikapnya terhadap produk dan merek yang ada,
karakteristik individu, dan produk merek yang ada.
c. Approach Melakukan kontak pendahuluan untuk memberikan kesan
awal yang baik dipersiapkan dan pengetahuan yang memadai.
d. Make Presentation. Melakukan presentasi, menonjolkan keistimewaan
poduk dibanding pesaing tampilan dan manfaat
e. Answer objections Menjawab pertanyaan yang di ajukan, kemudian
bentuk pelayan tambahan dan jaminan yang di tawarkan .
f. Close sale. Mengajuan penawaran kepada pelanggan untuk melakukan
pembelian.
g. Follow Up. Tetap memelihara hubungan dengan pelanggan untuk
menjamin produk yang di terima, dan menyediakan pelayanan purna
jual.
3. Promosi dari Mulut ke Mulut
Promosi dari mulut kemulut terjadi jika konsumen membicarakan, baik
secara negatif maupun positifnya. Menurut penelitian-penelitian yang
diakukan oleh Departemen Urusan Konsumen White House Office
pengalaman buruknya kepada sembilan orang temanya. Untuk mengurangi
efek negatif dari promosi dari mulut kemulut tersebut, ada beberapa hal
yang di lakukan manajemen :
a. Menumbuhkan cerita yang positif dengan membuat hal yang biasa
menjadi tidak biasa.
b. Melonggarkan kebijakan pengembalian produk, periksa produk lebih
teliti sebelum produk itu meninggalkan pabrik, gudang atau toko.
c. Memberikan pelayanan yang lebih dari apa yang diharapkan
konsumen.
d. Mendengarkan keluhan konsumen dan membantu mereka
menyelesaikan masalah.
e. Memperhatikan lingkaran pengaruh promosi dari mulut kemulut.
4. Public Relations
Public relations atau hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen
yang mengevaluasi sikap masyarakat, mengambil kebijakan-kebijakan
sesuai dengan kepentingan publik, dan mengambil tindakan-tindakan yang
diperlakukan agar publik dapat memahami dan menerima produk
perusahaan. Saat ini public relations semakin penting dalam perusahaan
untuk menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan,
relasi bisnis, pemerintah atau pihak eksternal yang lain.
Perusahaan mungkin mengalami masa-masa yang sulit yang
disebabkan oleh adanya rumor yang merugikan, seperti: isu minyak babi,
keselamatan karyawan, dan sebagainya. Dalam hal ini humas perlu
melakukan usaha-usaha untuk mengembalikan citra perusahaan agar
konsumen tidak meninggalkan produk perusahaan.
5. Publisitas
Publisitas merupakan segala bentuk informasi segala tentang individu,
produk, organisasi yang mengalir kepada masyarakat melalui mass media
tanpa membayar dan diluar kontrol sponsor. Publisitas merupakan bagian
dari hubungan masyarakat. Publisitas mempunyai beberapa manfaat yaitu
untuk menumbuhkan kesadaran konsumen akan produk perusahaan,
membentuk citra positif, mendapatkan pengakuan atas karyawan dan
prestasi mereka. mendorong orang-orang untuk berpartisipasi dalam
proyek-proyek kemasyarakatan, atau pada saat tertentu untuk melawan
pemberitaan-pemberitaan yang negatif.
6. Promosi penjualan
Promosi penjualan dapat merupakan sarana promosi yang efektif,
tergantung pada karakteristik produknya. Jika konsumen dapat
dipengaruhi setelah mencoba produk, mungkin promosi penjualan berupa
pembagian contoh produk secara gratis, dapat efektif. Promosi penjualan
adalah usaha untuk mempengaruhi konsumen dan pihak lain melalui
aktifitas-atifitas jangka pendek, misalnya pameran dan pemberian contoh
produk. Demonstrasi memasak atau demonstrasi penggunaan produk
seringkali merupakan cara yang diterima konsumen dan biasa dilakukan
Promosi penjualan:
a. Untuk konsumen: kupon diskon, rabat, sampel gratis, hadiah, kupon
untuk ditukar dengan hadiah, kontes undian berhadiah.
b. Untuk perantara pemasaran : gerobak/ outlet untuk berjualan (poin of
purchase display), pinjaman, pemeran dagang, kontes, dan premium
(konpesasi tambahan)
K. Menentukan Bauran Promosi Yang Optimal
Perusahaan harus mempertimbangkan dua hal saat menentukan bauran
promosi yang optimal (Madura, 2001 : 176) yaitu:
1. Target pasar
Target pasar sebuah perusahaan dibentuk oleh berbagai variasi konsumen
diseluruh wilayah tertentu, yang mungkin menggunakan iklan untuk
mempromosikan produknya. Jika target pasar dibentuk oleh konsumen dengan
anggaran terbatas, perusahaan dapat menggunakan metode promosi penjualan
kupon dan rabat.
Perusahaan saat mengarahkan promosi langsung kepada terget pasar, akan
memberikan informasi kepada konsumen yang paling berminat untuk membeli
produknya. Konsumen akan langsung mengetahui produk, tanpa mendengarnya
dari pengecer. Mereka mungkin akan meminta produk dari pengecer, yang
kemudian akan meminta produk tersebut dari pedagang grosir atau produsen.
Starategi ini disebut strategi menarik, karena produk ditarik melalui saluran
Beberapa produsen mengarahkan promosi mereka pada pedagang grosir
atau pengecer selain target pasar mereka. ketika produsen mempromosikan
produk mereka melalui pedagang grosir atau pengecer, upaya mereka disebut
starategi mendorong. Pedagang grosir akan mempromosikannya kepada
konsumen jika produk didorong melalui saluran distribusi.
2. Anggaran promosi
Anggaran promosi adalah sejumlah dana yang telah disisihkan untuk membayar
semua metode promosi dalam jangka tertentu. Anggaran akan besar jika
perusahaan yakin bahwa promosi akan memberikan dampak besar kepada
penjualan atau bila perlu untuk mencegah penurunan yang besar dalam penjualan.
Jika anggaran promosi untuk produk tertentu kecil, maka iklan ditelevisi atau di
majalah yang distribusinya luas tidak mungkin dilakaukan. Perusahaan harus
mengandalkan iklan yang tidak mahal (seperti surat kabar lokal) dan metode
promosi penjualan yang tidak mahal seperti (display). Mungkin tidak satupun
jenis promosi yang efektif.
L. Mengevaluasi Dampak Promosi
Manfaat promosi sangat tidak pasti, meskipun biaya yang diajukan untuk
promosi dapat diajukan dengan sangat tepat. Setelah perusahaan mempromosikan
produknya, mereka dapat menentukan apakah strategi promosi yang dilakukan
dapat berhasil. Jika pada saat promosi mereka mengembangkan sasaran yang di
Perusahaan boleh merevisi strateginya jika sarana strategi promosi tidak
dicapai. Kadang rencana pemasaran gagal karena sasaran terlalu optimistik. Pada
situasi ini, perusahaan harus merevisi sasarannya daripada strateginya. Perusahaan
juga harus menyadari perubahan pada kondisi lain yang dapat mempengaruhi
BAB III
DISKRIPSI PERUSAHAAN
PT. BINTANG DUTA CABANG MEDAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Bintang Duta merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam
bidang industri yang memproduksi Cemical Oxford . PT. Bintang Duta di dirikan
di Jakarta pada tahun 1994.
PT. Bintang Duta di dirikan atas ijin dari Dirjen Perindustrian tanggal 24
Desember 1994 dengan Nomor 94/Perindustrian/MP/1994 dan Nomor Kode
2030/32/2/2. Perusahaan dalam melakukan aktivitas produksinya modal yang
diperlukan berasal dari modal sendiri dan kredit bank. Kantor pusat PT. Bintang
Duta berkedudukan di jalan Salemba Raya No. 34-36 Y Jakarta Pusat.
Perusahaan menggunakan bahan baku produksi yang berasal dari dalam
dan luar negeri. PT. Bintang Duta cabang Medan memperkerjakan 10 orang
karyawan yakni 6 orang dipekerjakan sebagai salesman, sedangkan 4 orang
dipekerjakan sebagai staf di kantor PT. Bintang Duta cabang Medan yang
berkedudukan di jalan Turi No. 35 Medan.
B.Struktur Organisasi
Organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena
tanpa struktur organisasi perusahaan tidak akan dapat bekerja sebagaimana
menjadi titik tolak untuk melaksanakan sesuatu dalam perubahan untuk mencapai
tujuan.
Perusahaan dalam mencapai sistem administrasi yang bersifat statis
dibutuhkan sarana-sarana organisasi yang lebih dinamis berupa struktur
organisasi. Struktur organisasi memperlihatkan tugas, pelaksanaan tugas,
pelimpahan wewenang, dan tanggung jawab yang mencerminkan tata hubungan
atasan dan bawahan yang rasional.
Tujuan pengadaan struktur organisasi merupakan upaya untuk
mengkoordinasikan semua kegiatan, baik bersifat fisik maupun non fisik yang
diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu kegiatan
yang terarah, sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar dan teratur
sesuai dengan pedoman struktur yang ada.
Pada prinsipnya struktur organisasi yang dicapai harus disesuaikan dengan
kebutuhan, kondisi dan tipe perusahaan itu sendiri. Dengan demikian setiap
perusahaan mempunyai struktur organisasi yang belum tentu sama.
Struktur organisasi PT. Bintang Duta cabang Medan terlampir pada halaman
PT. Bintang Duta cabang Medan menggunakan struktur organisasi garis,
dalam hal ini wewenang berjalan menurut garis lurus. Struktur organisasi garis ini
menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan tertinggi merupakan pengambilan
keputusan utama dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus
dipatuhi oleh semua anggota perusahaan. Struktur organisasi ini juga dapat
perlimpahan wewenang kepada bawahannya, yaitu kepada setiap kepala bagian
pengawasan juga dilakukan oleh pucuk pimpinan sampai kepada buruh langsung
Adapun uraian tugas tenaga kerja PT. Bintang Duta cabang Medan. Dapat
disusun menutut bidang dan tugasnya masing-masing, yaitu sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
Dewan komisaris terdiri dari pemengang yang memberi wewenang
pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan kepada direktur. Dewan Komisaris
setiap tahun mengadakan rapat tahunan untuk meminta dan menilai laporan
dan pertanggungjawaban dari direktur dan menentukan pembayaran deviden.
Disamping itu dewan komisaris akan turut memberi nasehat kepada direktur
dalam mengadakan penanaman modal.
b. Direktur
Direktur diangkat berdasarkan keputusan dewan komisaris sebagai pucuk
pimpinan tertinggi dalam melaksanakan seluruh kegiatan usaha. Direktur
mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Memimpin semua kegiatan perusahaan baik keluar maupun kedalam
sehubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
b. Menentukan kebijaksaan perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah
digariskan oleh dewan komisaris.
c. Bertanggung jawab atas laporan pertanggungjawaban kegiatan hasil usaha
dan posisi keuangan.
d. Melakukan bimbingan dan pembinaan serta pengawasan terhadap
karyawan/kepada bagian.
c. Kepala Bagian Produksi
Adapun yang menjadi tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Produksi
adalah :
a. Bertanggung jawab dalam melaksanakan proses produksi serta
mengendalikan dalam proses produksi.
b. Merencanakan persediaan bahan baku
c. Bertanggung jawab atas mutu barang yang dihasilkan dan menjamin
barang jadi pada waktu ditentukan.
d. Kepala Bagian Keuangan
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun anggaran pengeluaran dan penerimaan perusahaan perbulan dan
pertahun.
b. Membina hubungan baik dengan pihak perbankan agar pada saat kritis
perusahaan mudah memperoleh dana pada saat dibutuhkan.
e. Kepala Bagian Penjualan dan Pemasaran
Adapun yang menjadi tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Penjualan dan
a. Mengadakan dan menyusun kontrak-kontrak penjualan dengan agen-agen
penjual di daerah-daerah pemasaran.
b. Mengadakan analisis pasar dan waktu-waktu tertentu.
c. Mencari daerah pemasaran yang baru bagi produk yang hendak
dipasarkan.
d. Mengawasi pemasaran produksi serta penagihannya.
e. Merencanakan serta menganalisa pelaksanaan promosi serta mengatur
penjadwalan dan pemilihan alat promosi yang tetap.
f. Kepala Bagian Pembelian dan Pengadaan
Tugas dan tanggung jawab kepala Pembelian dan Pengadaan adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan standart mutu bahan yang harus dibeli
b. Menentukan jumlah bahan baku dan bahan pembantu yang harus dibeli.
c. Mengawasi karyawan yang berkerja dilapangan perkebunan.
d. Menentukan berapa jumlah anggota, jumlah tenaga kerja yang akan
diperkerjakan di kebun.
g. Kepala Bagian Administrasi
Tugas dan tanggung jawab kepala bagian administrasi adalah sebagai berikut :
a. Sebagai sekretaris dari direktur di dalam perusahaan
b. Mengawasi urusan surat masuk dan keluar yang diperlukan perusahaan.
h. Mandor Produksi
Mandor produksi merupakan bawahan dari kepala bagian produksi yang
Selain itu tugas dari mandor adalah mengawasi karyawan dalam
membersihkan botol-botol, untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
i. Bagian Gudang
Bagian gudang merupakan bahwa kepala bagian produksi yang memiliki tugas
sebagai berikut :
a. Mencatat semua bahan baku dan bahan pembantu yang masuk ke gedung
dan yang di keluarkan dari gedung.
b. Menyimpan bahan baku yang telah dibeli dari pasar
c. Mencatat semua barang yang telah siap untuk dipasarkan.
j. Kasir
Kasir merupakan bawahan kepala bagian keuangan yang mempunyai tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Mencatat semua uang yang disetor langganan dan tagihan-tagihan yang
diterima perusahaan.
b. Membayar semua biaya yang menjadi kewajiban perusahaan.
k. Salesman
Salesman sebagian salah satu bawahan kepala bagian pejualan dan pemasaran
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Mencari langganan atau relasi baru, serta berusaha untuk memikat
langganan agar terdorong untuk mengadakan pembelian.
b. Berusaha mendapatkan informasi tentang keadaan pasar maupun
B. Kebijakan Promosi yang Dilakukan Perusahaan
Ketatnya persaingan diatara sesama perusahaan sejenis menyebabkan
masing-masing perusahaan berusaha dengan berbagai cara agar produksi yang
ditawarkan menarik dan sesuai dengan selera konsumen. Dengan demikian
disamping kebijakan modifikasi produk, juga perlu menetapkan kebijakan
promosi yang efektif.
Adapun bentuk-bentuk promosi digunakan PT. Bintang Duta cabang
Medan sebagai berikut :
1. Periklanan (advertising)
Periklanan merupakan salah satu sarana promosi efektif, karena jangkaunnya
lebih luas dan komunikasi PT. Bintang Duta cabang Medan melakukan
kegiatan promosi dalam bentuk periklanan berupa :
a. Papan Reklame
Membuat paparan reklame yang berfungsi untuk mengingatkan konsumen
akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
b. Surat Kabar
Pemasangan iklan di surat kabar dilakukan secara kontiniu seperti di
Koran Analisa, Waspada, Medan Bisnis dan surat kabar lainnya. Iklan
yang dibuat secara tidak terus-menerus pada koran-koran lain misalnya
dengan ucapan :
- Selamat Hari Natal dan Tahun Baru
- Selamat Hari Raya Idul Fitri
- Selamat Atas Pengangkatan Gubenur Sumatera Utara.
2. Promosi Televisi (Sales promotion)
Sales Promotion atau promosi penjualan oleh perusahaan agar konsumen tetap
setia pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan, disamping untuk
meningkatkan volume penjualan. Promosi penjualan ini dilakukan untuk
merangsang pembelian dan untuk mendekati konsumen. Biasanya kegiatan ini
dilakukan secara tidak tetap dan tergantung pada situasi pasar dari produk
yang dijual dan tingkat penjualan pada saat-saat tertentu.
Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan ditunjukan kepada 2 (dua) segi
yaitu :
a. Segi intern
Kegiatan promosi penjualan yang dilaksanakan perusahaan ini bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya, khususnya para
salesmaan, yaitu dengan memberikan bonus kepada salesman yang
berhasil menjual diatas terget yang ditetapkan perusahaan. Selain bonus
penjualan, perusahaan juga mengadakan konpetisi diantara para
salesmannya dan memberikan hadiah kepada salesman yang berhasil
mencapai tingkat penjualan yang tinggi.
Pada waktu-waktu tertentu perusahaan akan mengadakan pertemuan
dengan para salesman untuk membahas laporan-laporan yang telah
disusun oleh salesman sebelumnya. Didalam pertemuan tersebut,
penjualan yang lebih baik, sekaligus merangsang mereka untuk lebih
mempererat usahanya demi kelangsungan hidup perusahaan.
b. Segi ekstern
Perusahaan juga melaksanakan kegiatan kepada pedagang perantara dan
kepada konsumen akhir. Hal ini dilakukan perusahaan dengan memberikan
discount atau potongan harga atas penjualan produk perusahaan.
Perusahaan juga mengadakan konpetisi diantara pedagang perantara. Bagi
pedagang yang berhasil mencapai penjualan tertinggi akan diberikan
bonus dan keringanan dalam melakukan pembayaran.
Perusahaan memberikan discount atau potongan yang sebesar Rp.
2000/lusin kepada konsumen akhir apabila membeli dalam jumlah
tertentu. Selain itu konsumen akan memperoleh hadiah cuma-cuma berupa
gelas atau kelender jika membeli pada saat-saat tertentu.
3. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
PT. Bintang Duta cabang Medan melakukan kegiatan personal selling atau
penjualan pribadi dengan melayani konsumen secara langsung. Tugas
salesman bukan hanya untuk menjual produk, tetapi juga memberikan service
kepada langganan misalnya dengan bersedia mengantar barang ke tempat
konsumen, bila konsumen membeli dalam jumlah tertentu. Dari komunikasi
langsung yang dilakukan, salesman juga bertugas mengumpulkan informasi
tentang tanggapan atau reaksi konsumen yang berkepribadian yang menarik,