135 Telangkai Bahasa dan Sastra, April 2014, 135-152
Copyright ©2014, Program Studi Linguistik FIB USU, ISSN 1978-8266
ANALISIS ―HASAN ROHANI – FIGUR MULTITALENTA MENJADI PRESIDEN IRAN‖: PENDEKATAN WACANA KRITIS
Marina Winda Puspita Sihombing LP3I Gajah Mada Medan
marinawps@yahoo.com
Abstract
Penelitian ini berjudul “Analisis Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran dengan Menggunakan Teori Analisis Teks Van Djik”, yang merupakan suatu analisis mengenai struktur sosial artikel pada media massa yang berjudul Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran. Teori yang digunakan untuk mengidentifikasikan struktur sosial tersebut ialah teori analisis teks Van Djik yang menggambarkan wacana dalam tiga dimensi atau bangunan yaitu: teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Hasil dari analisis yang dilakukan adalah artikel yang berjudul “Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran” terdiri dari 3 (tiga) struktur yaitu: struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Ketiga struktur ini digunakan oleh wartawan untuk memaparkan isi berita yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Meskipun ketiga struktur ini terlihat berbeda, namun ketiganya saling mendukung dan berkaitan satu sama lain. Selain itu, dari pembahasan dapat ditemukan bahwa wartawan merangkai ketiga struktur tersebut agar dapat mempengaruhi kognisi para pembaca sehingga pembaca yakin bahwa hal yang disampaikan oleh wartawan adalah benar.
Kata kunci: wacana kritis, struktur sosial, media massa
This research discusses The Analysis of „Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‟: Critical-Discourse Approach, analysing the article from a magazine entitled „Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‟. The theory used to identify the social structure of the article is proposed by Van Djik clasified into three stages: the text, the social cognitive and the social context. The findings show there are three structures occuring in the article: the macro structure, the superstructure, dan the micro structure used to express the journalist‟s idea in order to influence the reader.
Keywords: critical-discourse approach, social structure, magazine
136 PENDAHULUAN
Dalam analisis wacana ada tiga hal penting yang mempengaruhi produksi maupun analisis wacana yakni: ideologi, pengetahuan dan wacana. Ideologi adalah sistem kepercayaan baik kepercayaan kolektif masyarakat maupun skemata kelompok yang khas, yang tersusun dari berbagai kategori yang mencerminkan identitas, struktur sosial, dan posisi kelompok. Tidak ada wacana yang benar-benar netral atau steril dari ideologi penutur atau pembuatnya. Ideologi selalu mempengaruhi produksi wacana. Pengetahuan adalah kepercayaan yang dibuktikan dengan benar (dijustifikasi). Kepercayaan menjadi pengetahuan apabila dimiliki oleh kelompok yang bersangkutan. Dalam kondisi tertentu terdapat pengetahuan yang belum menjadi ideologi sekalipun dimiliki secara kolektif oleh suatu kelompok. Pengetahuan semacam itu dalam analisis wacana disebut common ground. Dalam produksi wacana, struktur pengetahuan akan mempengaruhi dan mengontrol semantik dan perangkat wacana yang lain. Oleh karena pengetahuan tersebut tidak hanya berkaitan dengan penutur, tetapi berkaitan pengetahuan lain yang dimiliki pendengar, pembaca atau partisipan; maka diperlukan suatu model mental yang komplek tentang situasi pengetahuan lain dari peristiwa komunikatif yang disebut konteks.
Hal ini menjadi latarbelakang mengapa penulis tertarik untuk melakukan analisis terhadap sebuah wacana. Ada banyak jenis wacana, namun pada makalah ini wacana yang dijadikan objek penelitian adalah media massa, yaitu: koran KOMPAS dengan berita berjudul ―Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran.‖
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, model Van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai untuk menganalisis media massa (khususnya: koran). Analisis wacana kritis model van Dijk bukan hanya semata-mata mengalisis teks, tapi juga melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat, dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks yang dianalisis. Van Dijk menggambarkan wacana dalam tiga dimensi atau bangunan yaitu: teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
Inti analisisnya adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Pada dimensi teks yang diteliti bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita, yang melibatkan kognisi individu dari wartawan atau redaktur. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah yang mempengaruhi kognisi wartawan atau redaktur. Namun, dalam analisis ini penulis tidak membahas ketiga dimensi tersebut. Dalam makalah ini, penulis hanya berfokus pada analisis teks yaitu penggunaan struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro untuk menegaskan suatu tema tertentu.
Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah: Bagaimana struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro digunakan dalam sebuah berita yang berjudul ―Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖? Tujuan penulisan makalah ini adalah: menganalisa penggunaan struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro dalam sebuah berita yang berjudul ―Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran.‖
137
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014
METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan motode penelitian deskriptif-kualitatif. Data terdiri dari 45 kalimat yang diperoleh dari sebuah media massa yaitu koran KOMPAS terbit pada hari Kamis tanggal 17 Juni 2013. Berita yang dianalisis berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ berada pada halaman 16 kolom 1 – 6.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN Analisis Teks Model Van Dijk
a. Struktur makro (thematic structure)
Struktur makro merupakan makna global sebuah teks yang dapat dipahami melalui topiknya. Topik direpresentasikan ke dalam suatu atau beberapa kalimat yang merupakan gagasan utama/ ide pokok wacana.
Topik dari berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ adalah: Hassan Rohani adalah presiden terpilih Iran yang merupakan seorang sosok multitalenta dan berkompeten untuk membangun Iran ke arah yang lebih baik.
b. Superstruktur (superstructure)
Superstruktur merupakan struktur yang digunakan untuk mendeskripsikan schemata, di mana keseluruhan topik atau isi global berita diselipkan. Superstruktur ini mengorganisasikan topik dengan cara menyusun kalimat atau unit-unit beritanya berdasarkan urutan atau hiraki yang diinginkan.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ ditemukan superstruktur berupa:
1) summary, yang terdiri atas:
Tabel 2: Superstruktur - summary Headline Hassan Rohani
Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran
138 2) story yang meliputi:
Tabel 3: Superstruktur – story
Bagian Isi Berita Kolom dan Baris
Episode Banyak yang menyebut membeludaknya manusia di jalan-jalan kota Teheran sebagai
―Musim Semi Iran‖ yang berhasil
menggulingkan dominasi kekuasaan kaum konservatif melalui cara demokratis, yakni pemilihan umum.
Kolom 1; Baris 1 – 7
Consequences Banyak warga Teheran mengatakan, Rohani bukan hanya layak sebagai presiden, melainkan ia justru sudah sangat terlambat menjadi presiden mengingat akumulasi prestasinya luar biasa. Rohani dikenal sebagai sosok multitalenta, mulai dari orator, perunding ulung, peneliti, intelektual, politisi, administrator, dan bahkan figur militer. Rohani juga adalah satu-satunya ulama di antara enam kandidat presiden Iran. Dia sesungguhnya adalah anggota Jamaah al-Ulama al-Munadzilin (Rouhaniat) yang beraliran konservatif, tetapi ia dikenal memiliki pemikiran moderat, sehingga mendapat dukungan luas dari kubu reformis. Dalam pemilihan presiden (pilpres) kali ini, Rohani merupakan simbol moderat, bijaksana, dan harapan di antara kandidat presiden lainnya. Siapa pun yang memberi perhatian terhadap isu program nuklir Iran, tidak akan melupakan peran besar Hassan Rohani ketika menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional Iran.
Ia menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Nasional selama 16 tahun (1989-2005). Pada saat itu, ia berperan penting dalam perundingan dengan Barat soal isu program nuklir.
Rohani dikenal memiliki kebijakan luar negeri yang jelas dan luwes terkait berbagai isu strategis Iran, termasuk program nuklirnya.
Tak ingin konfrontasi
Rohani juga tercatat memiliki prestasi menghindarkan Iran terjerumus dalam perang, ketika berhasil mencapai kesepakatan dengan troika Eropa (Perancis, Inggris, dan Jerman) untuk membekukan proses pengayaan uranium pada tahun 2005. Kesepakatan tersebut dikenal dengan Kesepakatan Saadabad.
Kolom 1; Baris 8 – 13
Kolom 1; Baris 14 – 18
Kolom 1; Baris 19 – 27
Kolom 1; Baris 28 – 32
Kolom 1; Baris 33 – 38
Kolom 1; Baris 39 –
Kolom 2; Baris 4
Kolom 2; Baris 5 – 8
Kolom 2; Baris 21 –
139
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014
Ia selalu berkata tidak ingin berkonfrontasi dengan masyarakat Internasional. Rohani cenderung memprioritaskan berbagai tantangan dalam negeri dan mengutamakan kepentingan nasional serta penyelamatan ekonomi nasional. Dalam pergaulan internasional, ia pun lebih mengutamakan penggunaan etika.
Pada acara debat para kandidat presiden, Rohani terlihat menonjol. Ia tampil profesional dalam cara menampilkan program kerjanya.
Rohani memberi prioritas dalam isu-isu dalam negeri, terutama sektor ekonomi, seperti cara mengatasi pengangguran, inflasi, dan masalah perumahan.
Ia mengkritik keras kebijakan pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam bidang ekonomi, politik dan sosial. Ia percaya dengan pemerintahan luas yang melibatkan banyak kekuatan politik.
Ia juga menyebut, pemerintahan harus dikendalikan oleh rakyat, bukan oleh partai atau kekuatan politik tertentu.
Hassan Rohani lahir pada 12 November 1948 di kota kecil Shorkeh di Provinsi Semnan, sekitar 120 kilometer arah timur kota Teheran. Presiden Ahmadinejad juga dilahirkan di provinsi tersebut. Rohani meraih gelar Ijtihad di bidang ilmu keislaman dari Al Houzah Ilmiah di kota Qom. Ia kemudian mendapat gelar doktor di bidang hukum dari Glasgow Caledonian University, Skotlandia. Rohani terlibat aktif dalam aktivitas politik sejak dekade 1960-an. Ia yang menyebut Pimpinan Revolusi Iran Khomeini sebagai Imam sehingga sebutan Imam Khomeini selalu digunakan pascarevolusi tahun 1979.
Orator ulung
Rohani dikenal orator ulung yang mampu memengaruhi para pendengarnya. Ia pernah dilarang naik mimbar pada masa Shah Iran Reza Pahlevi.
Kolom 3; Baris 3 – 9
Kolom 3; Baris 10 – 12
Kolom 3; Baris 13 – 17
Kolom 3; Baris 18 – 22
Kolom 3; Baris 23 – 28
Kolom 3; Baris 29 –
Kolom 4; Baris 2
Kolom 4; Baris 3 – 8
Kolom 4; Baris 9 – 16
Kolom 4; Baris 17 – 22
140
Sosok Rohani juga berandil besar dalam membangun kembali militer Iran pascarevolusi. Ia pernah menjabat posisi penting di jajaran militer Iran, yakni sebagai penanggung jawab satuan anti-serangan udara pada masa Perang Irak-Iran tahun 1980-1988.
Ia terpilih sebagai anggota parlemen selama lima periode berturut-turut (1980-2000). Setelah itu, ia menduduki posisi penting di Dewan Keamanan Nasional Iran. Pada saat yang sama, ia memimpin pusat studi strategis pada lembaga pengarah kepentingan negara.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei kemudian meminta Hassan Rohani berkonsentarsi pada tugas-tugasnya di Dewan Keamanan Nasional. Rohani saat itu juga sebagai anggota dewan pakar pimpinan.
Rohani menguasai lima bahasa, yakni Inggris, Rusia, Arab, Jerman, dan Perancis. Ia memiliki beberapa buku karangan dan menulis artikel pada lebih dari 30 media cetak.
Setelah melalui jenjang karier yang panjang di berbagai bidang, akhirnya Rohani terpilih sebagai Presiden Iran dalam pilpres hari Jumat pekan lalu.
Kolom 5; Baris 1 –
Kolom 6; Baris 2
Kolom 6; Baris 3 – 10
Kolom 6; Baris 11 – 17
Kolom 6; Baris 18 – 22
Kolom 6; Baris 23 – 27
Verbal Reaction
Rohani saat itu berhasil menghindarkan program nuklir Iran dari forum pembaHassan di Dewan Keamanan PBB melalui cara mencapai kesepakatan tertentu dengan Barat.
Lawan-lawan politiknya saat itu mengkritik keras Rohani karena dinilai tunduk pada kemauan Barat. Ia saat itu menjawab dengan mengatakan, isu program nuklir Iran harus tetap memperhatikan kepentingan nasional Iran.
Kolom 2; Baris 9 – 14
Kolom 2; Baris 14 – 20
Comment Selamat, Hassan Rohani! Kolom 6; Baris 27
A. Struktur Mikro
1. Elemen Semantik (makna lokal)
Elemen semantik ini sangat erat hubunganya dengan elemen leksikon dan sintaksis sebab penggunaan leksikon dan struktur sintaksis tertentu dalam berita dapat memunculkan makna tertentu.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ ditemukan elemen semantik berupa:
141
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014
a. Latar
Latar peristiwa ditemukan pada Kolom 1; Baris 1 – 7: Banyak yang menyebut membeludaknya manusia di jalan-jalan kota Teheran sebagai ―Musim Semi Iran‖ yang berhasil menggulingkan dominasi kekuasaan kaum konservatif melalui cara demokratis, yakni pemilihan umum.
Wartawan memulai isi berita dengan menjelaskan suatu peristiwa yang terjadi di Iran. Dimana, sebuah pemilihan umum menjadi sebuah momen yang sangat berkesan bagi hampir seluruh masyarakat Iran. Wartawan juga menjelaskan bahwa pemilihan umum tersebut tidak hanya menjatuhkan dominasi kekuasaan kaum konservatif tetapi juga pemilihan tersebut dilaksanaan dengan cara yang baru yaitu melalui cara demokratis. Bagian ini menjadi dasar yang mengarahkan isi berita yang ingin disampaikan oleh wartawan.
b. Detil
Detil yang digunakan penulis sebagai kendali kontrol informasi ditemukan pada Kolom 1; Baris 8 – 13: Banyak warga Teheran mengatakan, Rohani bukan hanya layak sebagai presiden, melainkan ia justru sudah sangat terlambat menjadi presiden mengingat akumulasi prestasinya luar biasa.
Pada bagian ini, wartawan menjelaskan bahwa masyarakat Iran telah lama mengharapkan seorang sosok pemimpin seperti Hassan Rohani. Selain itu, wartawan juga menggunakan bagian ini sebagai sebuah kontrol informasi dengan menonjolkan citra tertentu kepada pembaca bahwa Hassan Rohani adalah seorang dengan potensi yang luar biasa. Pada bagian ini, wartawan mulai menunjukkan batasan isi berita yang ingin dibahasnya.
c. Maksud
Maksud yang digunakan penulis pada berita ini sangat eksplisit yang ditemukan pada Kolom 1; Baris 14 – 18: Rohani dikenal sebagai sosok multitalenta, mulai dari orator, perunding ulung, peneliti, intelektual, politisi, administrator, dan bahkan figur militer.
Bagian merupakan elemen yang sangat jelas membongkar maksud yang ingin disampaikan oleh wartawan di dalam isi berita. Hal ini terbukti dari keseluruhan isi berita membahas alasan mengapa Hassan Rohani layak terpilih menjadi presiden Iran adalah dikarenakan prestasi – prestasi yang dimilikinya.
d. Praanggapan
Praanggapan yang digunakan penulis pada berita ini ditemukan pada Kolom 1; Baris 19 – 27: Rohani juga adalah satu-satunya ulama di antara enam kandidat presiden Iran. Dia sesungguhnya adalah anggota Jamaah al-Ulama al-Munadzilin (Rouhaniat) yang beraliran konservatif, tetapi ia dikenal memiliki pemikiran moderat, sehingga mendapat dukungan luas dari kubu reformis.
142
untuk menang. Wartawan juga menjelaskan bahwa Hassan Rohani adalah seorang yang beraliran konservatif namun memiliki pemikiran moderat oleh karena itu Hassan Rohani mendapatkan dukungan dari para kaum reformis.
e. Nominalisasi
Nominalisasi adalah transformasi sintaksis secara radikal dalam suatu klausa, yang memiliki konsekuensi struktural yang luas dan memberikan kesempatan menyampaikan ideologi.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖, tidak ditemukan elemen nominalisasi. Dalam menulis berita, wartawan menggunakan struktur kalimat aktif dan pasif.
2. Elemen sintaksis
Elemen sintaksis merupakan salah satu elemen penting yang dimaanfaatkan untuk mengimplikasikan ideologi. Dengan kata lain, melalui struktur sintaksis tertentu, pembaca dapat menangkap maksud yang ada dibalik kalimat-kalimat dalam berita. Melalui struktur sintaksis, wartawan dapat menggambarkan aktor atau peristiwa tertentu secara negatif maupun positif.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ ditemukan elemen sintaksis berupa:
a. Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarakata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren.
Koherensi Kondisional
Koherensi Kondisional diantaranya ditandai dengan pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Di sini ada dua kalimat, di mana kalimat kedua adalah penjelas atau keterangan dari proposisi pertama, yang dihubungkan dengan kata hubung konjungsi, seperti ―yang‖ atau ―dimana‖.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ ditemukan 9 (sembilan) koherensi kondisional, antara lain:
Tabel 4: Koherensi Kondisional
No Isi Berita Kolom dan Baris
1 Banyak yang menyebut membeludaknya manusia di jalan-jalan kota Teheran sebagai ―Musim Semi Iran‖ yang berhasil menggulingkan dominasi kekuasaan kaum konservatif melalui cara demokratis, yakni pemilihan umum.
Kolom 1; Baris 1 – 7
2 Rohani juga adalah satu-satunya ulama di antara enam kandidat presiden Iran. Dia sesungguhnya adalah anggota Jamaah al-Ulama al-Munadzilin (Rouhaniat) yang beraliran konservatif, tetapi ia dikenal memiliki pemikiran moderat, sehingga mendapat dukungan luas dari kubu reformis.
143
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014
3 Siapa pun yang memberi perhatian terhadap isu program nuklir Iran, tidak akan melupakan peran besar Hassan Rohani ketika menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional Iran.
Kolom 1; Baris 33 – 38
4 Rohani dikenal memiliki kebijakan luar negeri yang jelas dan luwes terkait berbagai isu strategis Iran, termasuk program nuklirnya.
Kolom 2; Baris 5 – 8
5 Ia mengkritik keras kebijakan pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam bidang ekonomi, politik dan sosial. Ia percaya dengan pemerintahan luas yang melibatkan banyak kekuatan politik.
Kolom 3; Baris 23 – 28
6 Rohani terlibat aktif dalam aktivitas politik sejak dekade 1960-an. Ia yang menyebut Pimpinan Revolusi Iran Khomeini sebagai Imam sehingga sebutan Imam Khomeini selalu digunakan pascarevolusi tahun 1979.
Kolom 4; Baris 17 – 22
7 Rohani dikenal orator ulung yang mampu memengaruhi para pendengarnya. Ia pernah dilarang naik mimbar pada masa Shah Iran Reza Pahlevi.
Kolom 4; Baris 24 – 28
8 Ia terpilih sebagai anggota parlemen selama lima periode berturut-turut (1980-2000). Setelah itu, ia menduduki posisi penting di Dewan Keamanan Nasional Iran. Pada saat yang sama, ia memimpin pusat studi strategis pada lembaga pengarah kepentingan negara.
Kolom 6; Baris 3 – 10
9 Setelah melalui jenjang karier yang panjang di berbagai bidang, akhirnya Rohani terpilih sebagai Presiden Iran dalam pilpres hari Jumat pekan lalu.
Kolom 6; Baris 23 – 27
Koherensi pembeda
Koherensi pembeda berhubungan dengan pertanyaan, bagaimana dua buah peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ ditemukan 4 (empat) koherensi pembeda, antara lain:
Tabel 5: Koherensi Pembeda
No Isi Berita Kolom dan Baris
1 Rohani juga adalah satu-satunya ulama di antara enam kandidat presiden Iran. Dia sesungguhnya adalah anggota Jamaah al-Ulama al-Munadzilin (Rouhaniat) yang beraliran konservatif, tetapi ia dikenal memiliki pemikiran moderat, sehingga mendapat dukungan luas dari kubu reformis.
Kolom 1; Baris 19 – 27
2 Dalam pemilihan presiden (pilpres) kali ini, Rohani merupakan simbol moderat, bijaksana, dan harapan di antara kandidat presiden lainnya.
144
3 Pada acara debat para kandidat presiden, Rohani terlihat menonjol. Ia tampil profesional dalam cara menampilkan program kerjanya.
Kolom 3; Baris 13 – 17
4 Ia juga menyebut, pemerintahan harus dikendalikan oleh rakyat, bukan oleh partai atau kekuatan politik tertentu.
Kolom 3; Baris 29 –
Kolom 4; Baris 2
Koherensi sebab akibat
Koherensi sebab akibat dengan mudah dapat kita lihat dari pemakaian kata penghubung yang dipakai untuk menggambarkan dan menjelaskan hubungan sebab akibat.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ ditemukan 3 (tiga) koherensi sebab akibat, antara lain:
Tabel 6: Koherensi Sebab Akibat
No Isi Berita Kolom dan Baris
1 Rohani juga adalah satu-satunya ulama di antara enam kandidat presiden Iran. Dia sesungguhnya adalah anggota Jamaah al-Ulama al-Munadzilin (Rouhaniat) yang beraliran konservatif, tetapi ia dikenal memiliki pemikiran moderat, sehingga mendapat dukungan luas dari kubu reformis.
Kolom 1; Baris 19 – 27
2 Lawan-lawan politiknya saat itu mengkritik keras Rohani karena dinilai tunduk pada kemauan Barat. Ia saat itu menjawab dengan mengatakan, isu program nuklir Iran harus tetap memperhatikan kepentingan nasional Iran.
Kolom 2; Baris 14 – 20
3 Rohani terlibat aktif dalam aktivitas politik sejak dekade 1960-an. Ia yang menyebut Pimpinan Revolusi Iran Khomeini sebagai Imam sehingga sebutan Imam Khomeini selalu digunakan pascarevolusi tahun 1979.
Kolom 4; Baris 17 – 22
b. Pengingkaran
Elemen wacana pengingkaran adalah bentuk praktik wacana yang menggambarkan bagai mana wartawan menyembunyikan apa yang ingin diekpresikan secara amplisit. Pengingkaran ini menunjukkan seolah wartawan menyetujui sesuatu, padahal ia tidak setuju dengan memberikan argumentasi atau fakta yang menyangkal persetujuannya tersebut.
145
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖, tidak ditemukan elemen pengingkaran. Wartawan cenderung menunjukkan penjelasan yang mendukung potensi-potensi dan kualitas yang dimiliki oleh Hassan Rohani.
c. Bentuk kalimat
Dalam menulis berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖, wartawan menggunakan struktur kalimat aktif dan pasif. Selain itu, wartawan menggunakan sistematika penulisan deduktif, dimana wartawan meletakkan inti berita (informasi umum) di bagian awal isi berita kemudian disusul dengan keterangan tambahan (informasi khusus).
d. Kata Ganti
Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunitas Imamjinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk menujukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.
Tabel 7: Kata Ganti
No Isi Berita Kolom dan Baris
1 Banyak warga Teheran mengatakan, Rohani bukan hanya layak sebagai presiden, melainkan ia justru sudah sangat terlambat menjadi presiden mengingat akumulasi prestasinya luar biasa.
Kolom 1; Baris 8 – 13
2 Rohani juga adalah satu-satunya ulama di antara enam kandidat presiden Iran. Dia sesungguhnya adalah anggota Jamaah al-Ulama al-Munadzilin (Rouhaniat) yang beraliran konservatif, tetapi ia dikenal memiliki pemikiran moderat, sehingga mendapat dukungan luas dari kubu reformis.
Kolom 1; Baris 19 – 27
3 Ia menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Nasional selama 16 tahun (1989-2005). Pada saat itu, ia berperan penting dalam perundingan dengan Barat soal isu program nuklir.
Kolom 1; Baris 39 –
Kolom 2; Baris 4
4 Rohani dikenal memiliki kebijakan luar negeri yang jelas dan luwes terkait berbagai isu strategis Iran, termasuk program nuklirnya.
Kolom 2; Baris 5 – 8
5 Ia selalu berkata tidak ingin berkonfrontasi dengan masyarakat Internasional. Rohani cenderung memprioritaskan berbagai tantangan dalam negeri dan mengutamakan kepentingan nasional serta penyelamatan ekonomi nasional.
Kolom 3; Baris 3 – 9
6 Dalam pergaulan internasional, ia pun lebih mengutamakan penggunaan etika.
146
7 Pada acara debat para kandidat presiden, Rohani terlihat menonjol. Ia tampil profesional dalam cara menampilkan program kerjanya.
Kolom 3; Baris 13 – 17
8 Ia mengkritik keras kebijakan pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam bidang ekonomi, politik dan sosial. Ia percaya dengan pemerintahan luas yang melibatkan banyak kekuatan politik.
Kolom 3; Baris 23 – 28
9 Ia juga menyebut, pemerintahan harus dikendalikan oleh rakyat, bukan oleh partai atau kekuatan politik tertentu.
Kolom 3; Baris 29 –
Kolom 4; Baris 2 10 Rohani meraih gelar Ijtihad di bidang ilmu keislaman
dari Al Houzah Ilmiah di kota Qom. Ia kemudian mendapat gelar doktor di bidang hukum dari Glasgow Caledonian University, Skotlandia.
Kolom 4; Baris 9 – 16
11 Rohani terlibat aktif dalam aktivitas politik sejak dekade 1960-an. Ia yang menyebut Pimpinan Revolusi Iran Khomeini sebagai Imam sehingga sebutan Imam Khomeini selalu digunakan pascarevolusi tahun 1979.
Kolom 4; Baris 17 – 22
12 Orator ulung
Rohani dikenal orator ulung yang mampu memengaruhi para pendengarnya. Ia pernah dilarang naik mimbar pada masa Shah Iran Reza Pahlevi.
Kolom 4; Baris 23 – 28
13 Sosok Rohani juga berandil besar dalam membangun kembali militer Iran pascarevolusi. Ia pernah menjabat posisi penting di jajaran militer Iran, yakni sebagai penanggung jawab satuan anti-serangan udara pada masa Perang Irak-Iran tahun 1980-1988.
Kolom 5; Baris 1 –
Kolom 6; Baris 2
14 Ia terpilih sebagai anggota parlemen selama lima periode berturut-turut (1980-2000). Setelah itu, ia menduduki posisi penting di Dewan Keamanan Nasional Iran. Pada saat yang sama, ia memimpin pusat studi strategis pada lembaga pengarah kepentingan negara.
Kolom 6; Baris 3 – 10
15 Rohani menguasai lima bahasa, yakni Inggris, Rusia, Arab, Jerman, dan Perancis. Ia memiliki beberapa buku karangan dan menulis artikel pada lebih dari 30 media cetak.
Kolom 6; Baris 18 – 22
16 Lawan-lawan politiknya saat itu mengkritik keras Rohani karena dinilai tunduk pada kemauan Barat. Ia saat itu menjawab dengan mengatakan, isu program nuklir Iran harus tetap memperhatikan kepentingan nasional Iran.
147
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014
Kata ganti yang banyak digunakan oleh wartawan dalam isi berita adalah kata ganti orang ketiga tunggal ―ia‖ dan ―dia‖. Hal ini dikarenakan, wartawan memaparkan mengenai seorang bernama Hassan Rohani yang terpilih menjadi seorang presiden Iran dalam pemilihan umum oleh karena prestasi yang dimilikinya. Wartawan langsung menggunakan nama aktor lain yang juga terlibat dalam isi berita tanpa mengubah nama tersebut dalam bentuk kata ganti.
3. Elemen leksikon
Elemen leksikon menyangkut pemilihan diksi. Dimensi leksikon melihat makna dari kata. Unit pengamatan dari leksikon adalah kata-kata yang dipakai oleh wartawan dalam merangkai berita atau laporan kepada khalayak. Kata-kata yang dipilih merupakan sikap pada ideologi dan sikap tertentu. Peristiwa dimaknai dan dilabeli dengan kata-kata tertentu sesuai dengan kepentingannya.
Tabel 8: Elemen Leksikon
No Isi Berita Kolom dan Baris
1 Banyak yang menyebut membeludaknya manusia di jalan-jalan kota Teheran sebagai ―Musim Semi Iran‖ yang berhasil menggulingkan dominasi kekuasaan kaum konservatif melalui cara demokratis, yakni pemilihan umum.
Kolom 1; Baris 1 – 7
2 Banyak warga Teheran mengatakan, Rohani bukan hanya layak sebagai presiden, melainkan ia justru sudah sangat terlambat menjadi presiden mengingat akumulasi prestasinya luar biasa.
Kolom 1; Baris 8 – 13
3 Rohani dikenal sebagai sosok multitalenta, mulai dari orator, perunding ulung, peneliti, intelektual, politisi, administrator, dan bahkan figur militer.
Kolom 1; Baris 14 – 18
4 Rohani juga adalah satu-satunya ulama di antara enam kandidat presiden Iran. Dia sesungguhnya adalah anggota Jamaah al-Ulama al-Munadzilin (Rouhaniat) yang beraliran konservatif, tetapi ia dikenal memiliki pemikiran moderat, sehingga mendapat dukungan luas dari kubu reformis.
Kolom 1; Baris 19 – 27
5 Dalam pemilihan presiden (pilpres) kali ini, Rohani merupakan simbol moderat, bijaksana, dan harapan di antara kandidat presiden lainnya.
Kolom 1; Baris 28 – 32
6 Siapa pun yang memberi perhatian terhadap isu program nuklir Iran, tidak akan melupakan peran besar Hassan Rohani ketika menjadi anggota Dewan Keamanan Nasional Iran.
Kolom 1; Baris 33 – 38
7 Ia menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Nasional selama 16 tahun (1989-2005). Pada saat itu, ia berperan penting dalam perundingan dengan Barat soal isu program nuklir.
Kolom 1; Baris 39 –
148
8 Rohani dikenal memiliki kebijakan luar negeri yang jelas dan luwes terkait berbagai isu strategis Iran, termasuk program nuklirnya.
Kolom 2; Baris 5 – 8
9 Rohani saat itu berhasil menghindarkan program nuklir Iran dari forum pembahasan di Dewan Keamanan PBB melalui cara mencapai kesepakatan tertentu dengan Barat.
Kolom 2; Baris 9 – 14
10 Lawan-lawan politiknya saat itu mengkritik keras Rohani karena dinilai tunduk pada kemauan Barat. Ia saat itu menjawab dengan mengatakan, isu program nuklir Iran harus tetap memperhatikan kepentingan nasional Iran.
Kolom 2; Baris 14 – 20
11 Tak ingin konfrontasi
Rohani juga tercatat memiliki prestasi menghindarkan Iran terjerumus dalam perang, ketika berhasil mencapai kesepakatan dengan troika Eropa (Perancis, Inggris, dan Jerman) untuk membekukan proses pengayaan uranium pada tahun 2005. Kesepakatan tersebut dikenal dengan Kesepakatan Saadabad.
Kolom 2; Baris 21 –
Kolom 3; Baris 2
12 Ia selalu berkata tidak ingin berkonfrontasi dengan masyarakat Internasional. Rohani cenderung memprioritaskan berbagai tantangan dalam negeri dan mengutamakan kepentingan nasional serta penyelamatan ekonomi nasional.
Kolom 3; Baris 3 – 9
13 Dalam pergaulan internasional, ia pun lebih mengutamakan penggunaan etika.
Kolom 3; Baris 10 – 12
14 Pada acara debat para kandidat presiden, Rohani terlihat menonjol. Ia tampil profesional dalam cara menampilkan program kerjanya.
Kolom 3; Baris 13 – 17
15 Rohani memberi prioritas dalam isu-isu dalam negeri, terutama sektor ekonomi, seperti cara mengatasi pengangguran, inflasi, dan masalah perumahan.
Kolom 3; Baris 18 – 22
16 Ia mengkritik keras kebijakan pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dalam bidang ekonomi, politik dan sosial. Ia percaya dengan pemerintahan luas yang melibatkan banyak kekuatan politik.
Kolom 3; Baris 23 – 28
17 Ia juga menyebut, pemerintahan harus dikendalikan oleh rakyat, bukan oleh partai atau kekuatan politik tertentu.
Kolom 3; Baris 29 –
149
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014
18 Hassan Rohani lahir pada 12 November 1948 di kota kecil Shorkeh di Provinsi Semnan, sekitar 120 kilometer arah timur kota Teheran. Presiden Ahmadinejad juga dilahirkan di provinsi tersebut.
Kolom 4; Baris 3 – 8
19 Rohani meraih gelar Ijtihad di bidang ilmu keislaman dari Al Houzah Ilmiah di kota Qom. Ia kemudian mendapat gelar doktor di bidang hukum dari Glasgow Caledonian University, Skotlandia.
Kolom 4; Baris 9 – 16
20 Rohani terlibat aktif dalam aktivitas politik sejak dekade 1960-an. Ia yang menyebut Pimpinan Revolusi Iran Khomeini sebagai Imam sehingga sebutan Imam Khomeini selalu digunakan pascarevolusi tahun 1979.
Kolom 4; Baris 17 – 22
21 Orator ulung
Rohani dikenal orator ulung yang mampu memengaruhi para pendengarnya. Ia pernah dilarang naik mimbar pada masa Shah Iran Reza Pahlevi.
Kolom 4; Baris 23 – 28
22 Sosok Rohani juga berandil besar dalam membangun kembali militer Iran pascarevolusi. Ia pernah menjabat posisi penting di jajaran militer Iran, yakni sebagai penanggung jawab satuan anti-serangan udara pada masa Perang Irak-Iran tahun 1980-1988.
Kolom 5; Baris 1 –
Kolom 6; Baris 2
23 Ia terpilih sebagai anggota parlemen selama lima periode berturut-turut (1980-2000). Setelah itu, ia menduduki posisi penting di Dewan Keamanan Nasional Iran. Pada saat yang sama, ia memimpin pusat studi strategis pada lembaga pengarah kepentingan negara.
Kolom 6; Baris 3 – 10
24 Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei kemudian meminta Hassan Rohani berkonsentarsi pada tugas-tugasnya di Dewan Keamanan Nasional. Rohani saat itu juga sebagai anggota dewan pakar pimpinan.
Kolom 6; Baris 11 – 17
25 Rohani menguasai lima bahasa, yakni Inggris, Rusia, Arab, Jerman, dan Perancis. Ia memiliki beberapa buku karangan dan menulis artikel pada lebih dari 30 media cetak.
Kolom 6; Baris 18 – 22
26 Setelah melalui jenjang karier yang panjang di berbagai bidang, akhirnya Rohani terpilih sebagai Presiden Iran dalam pilpres hari Jumat pekan lalu.
Kolom 6; Baris 23 – 27
150
Pada berita ini, wartawan bertujuan untuk menjelaskan potensi-potensi yang dimiliki oleh Hassan Rohani yang menjadi alasan kuat mengapa ia layak terpilih menjadai seorang presiden Iran. Untuk mencapai tujuan ini, wartawan menggunakan kata-kata pada hampir semua kalimat di dalam isi berita yang menujukkan kelebihan-kelebihan dan hal-hal positif yang telah dilakukan oleh Hassan Rohani. Bahkan pada akhir isi berita, wartawan mencantumkan ekspresi pribadinya dengan mengucapkan ―Selamat‖ atas terpilihnya Hassan Rohani sebagai seorang presiden Iran.
4. Elemen Retorik
Elemen ritorik menyangkut penggunaan repetisi, alitersi, metafora yang dapat berfungsi sebagai ―idiologi control‖ untuk memberi penekanan positif atau negatif terhadap aktor atau peristiwa dalam berita.
a. Grafis
Elemen ini merupakan bagian untuk memberikan apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Dalam berita elemen grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat berbeda dibandingkan tulisan lain, seperti pemakian huruf tebal, huruf miring, garis bawah, huruf dengan ukuran lebih besar, termasuk pemakian caption, raster, grafik, gambar, foto dan tabel untuk mendukung pesan.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ ditemukan elemen grafis, berupa:
Penulisan headline dengan menggunakan tulisan berukuran lebih besar dari isi tulisan yang lain, seperti yang terlihat berikut ini:
Hal ini bertujuan untuk membuat headline terlihat lebih eyecatching atau menarik minat pembaca terhadap isi berita.
Penulisan sub judul terletak di dalam isi berita pada bagian tengah dengan tulisan lebih tebal dari isi berita, seperti yang terlihat berikut ini:
Sub judul I
Sub judul II
151
Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014
Hal ini dilakukan untuk memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa hal yang dibahas pada bagian tersebut masih berkaitan dengan headline dan isi berita yang sebelumnya tetapi hal yang dibahas pada bagian ini lebih terfokus sesuai dengan sub judul yang ditulis tebal.
Gambar seorang sosok yang profesional dan berwibawa. Dari headline berita dapat diasumsikan bahwa gambar yang ditampilkan adalah gambar Hassan Rohani yang akan dipaparkan lebih terperinci di dalam isi berita.
Tabel yang berisi biodata Hassan Rohani antara lain pada bagian atas tabel tertulis : nama
pada bagian dalam tabel berisi : tempat, tanggal lahir;
pendidikan; dan pengalaman politik.
b. Metafora
Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagian ornamen atau bumbu dari suatu berita. Akan tetapi, pemakian metafora tertentu bisa jadi pakian oleh wartawan secara strategi sebagai landasan berfikir, alasan pembenar atas pendapat tertentu kepada publik.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ ditemukan metafora berupa istilah atau perumpamaan pada Kolom 1; Baris 1 – 7: Banyak yang menyebut membeludaknya manusia di jalan-jalan kota Teheran sebagai ―Musim Semi Iran‖ yang berhasil menggulingkan dominasi kekuasaan kaum konservatif melalui cara demokratis, yakni pemilihan umum.
152 c. Ekspresi
Merupakan elemen dalam bentuk intonasi dari pembicara yang mempengaruhi pengertian dan mensugestikan khalayak pada pada bagian mana yang harus diperhatikan dan bagian yang mana yang tidak.
Pada berita yang berjudul ―Hassan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ tidak ditemukan elemen ekspresi sebab berita ini merupakan wacan tulisan bukan merupakan wacan lisan. Wartawan cukup menggunakan elemen grafis untuk menunjukkan bagian-bagian penting yang harus diperhatikan oleh pembaca.
KESIMPULAN
Berita yang berjudul ―Hasan Rohani - Figur Multitalenta Menjadi Presiden Iran‖ dapat dianalisis dengan menggunakan teori analisis teks Van Djik yang terdiri dari 3 (tiga) struktur yaitu: struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Ketiga struktur ini digunakan oleh wartawan untuk memaparkan isi berita yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Meskipun ketiga struktur ini terlihat berbeda, namun ketiganya saling mendukung dan berkaitan satu sama lain. Selain itu, dari pembahasan dapat ditemukan bahwa wartawan merangkai ketiga struktur tersebut agar dapat mempengaruhi kognisi para pembaca sehingga pembaca yakin bahwa hal yang disampaikan oleh wartawan adalah benar.
DAFTAR PUSTAKA
Darma, Yoce A. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya
Eryanto. 2001. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya
Van Dijk, Teun A (ed). 1985. “Structures of News in the Press” Discourse and Communication New Approachs to the Analysis of Mass Media Discourse and Communication. New York: Walter de Gruyter
Van Dijk, Teun A. 1988. News as Discourse. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher
Van Dijk. 2000. Ideology and Discourse; A Multidisciplinary Introduction. Barelona: Pompen Praba
Van Dijk, Teun A. Critical Discourse Analysis dalam D. Tannen, D. Schiffrin & H. Hamilton (Eds.). 2001. Handbook of Discourse Analysis. (hal.352-371). Oxford: Blackwell