Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2003, 0853-81 15
PENERAPAN
MIVQUE DALAM PENDUGAAN
SIFAT GENETIK PADA PRODUKSI SUSU
Asep Anang
Statistika IPB,
Group Riset Potensial
Ada beberapa
yang
keragaman produksi susu sapi. Secara
dapat dibagi ke
dua
yaitu faktor genetik
faktor lingkungan.
yang
pada produksi
mcnunjukkan lingkungan tidak
produksi.
dunia nyata, keragaman yang sebenarnya tidak
diketahui,
sehingga
pendekatan
statistika dalam
statistika yang
sering
dalam menganalisis hubungan
fakfor respon dengan faktor
penjelasnya adalah
model linier. Akan tetapi,
dibatasi
bahwa faktor-
faktor yang terlibat bersifat tetap (fixed), sehingga diperlukan pendekatan lain jika melibatkan
faktor yang bersifat acak.
linear mixed
fasilitas u n t u k menganalisis
faktor tetap maupun acak, dengan fokus
adalah
komponen acak.
penelitian ini
bahwa satu-satunya faktor tetap yang nyata pada taraf 0.05
faktor laktasi.
yang paling baik
faktor acak
nilai
adalah Unstructured Covariance. Sedangkan untuk pendugaan keragaman genetik, jenis
menjadi jenis pejantan yang paling superior dilihat dari nilai
genetik
kontribusinya terhadap keragaman produksi susu anaknya.
Kata k u n c i : g e n e t i k ,
Linear Mixed Model
PENDAHULUAN Untuk dapat mengetahui
Belakang
Produksi susu sapi adalah salah satu karakter
kuantitatif yang dalam seleksi
unggul. Secara teori, karakter kuantitatif ini memiliki dua sumber keragaman, yaitu genetik dan lingkungan (Cole, 1966). Oleh sebab itu, produksi
susu sapi baik sapi maupun
daerah. Fenomena menambah kerumitan dalam proses seleksi tadi.
Peternakan sapi mengupayakan
perbaikan mutu genetik untuk peningkatan produksi, dengan dua kendala utama, yaitu seleksi, dan sistem kawin. Seleksi adalah pemilihan sapi yang akan menjadi penerus generasi selanjutnya. Problem utama seleksi adalah menduga genotip sapi seakurat mungkin. seleksi sapi yang akan menjadi induk bagi generasi selanjutnya telah dilakukan, peternak harus menentukan sistem kawin yang diterapkan untuk menghasilkan perbaikan produksi maksimal pada generasi selanjutnya (Cole, 1966).
pendekatan yang biasa dilakukan adalah melalui model linier. Akan tetapi, model linier melibatkan faktor-faktor yang bersifat
tetap sehingga satu-satunya sumber
keragaman adalah faktor (Searle, 1971). Agar keragaman dapat secara terpisah (antara faktor genetik dan faktor lingkungan), maka diperlukan pendekatan lain. yang sering digunakan adalah Linear Mixed Model, karena pada ini, keragaman dapat diduga per komponen.
Schaeffer (1993) memperkenalkan beberapa
pendugaan komponen yaitu
Henderson 1, Henderson 2,
Henderson 3, Henderson 4,
Likelihood, dan
Variance Quadratic Unbiased
(MIVQUE). Penelitian ini memfokuskan pada