Studi Pendugaan Hubungan Parameter Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran Hutan (Kode Kadar Air Serasah dan Indeks Cuaca Kebakaran) dengan Sebaran Hotspot.
Teks penuh
Dokumen terkait
Hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan titik panas (hotspot) bulanan tahun 2000-2004 dari satelit NOAA diharapkan dapat memberikan informasi tentang daerah-daerah
Dilakukan simulasi prediksi dispersi asap ( hindcast ) menggunakan model Weather Research and Forecasting with Chemistry (WRF-Chem) pada kejadian kebakaran hutan/lahan di
Menurut Surat m o ( 1985) unt uk m enent ukan nilai bahaya kebakaran hut an, diperlukan sej um lah elem en bahaya kebakaran hut an yang t erdiri at as elem en t et ap ( iklim ,
[r]
Menurut Suratmo (1985) untuk menentukan nilai bahaya kebakaran hutan, diperlukan sejumlah elemen bahaya kebakaran hutan yang terdiri atas elemen tetap (iklim, radiasi
Sistem dapat memberikan informasi secara real-time potensi kebakaran hutan dan lahan pada lokasi yang tidak tercakup pengamatan cuaca sesuai dengan standar indeks
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serasah dan tanah di bawah tegakan pohon meranti dengan tingkat umur 1, 2,3,4,5,6 dan 7 tahun pada hutan tanaman TPTII.. Alat
Uji korelasi Pearson antara FFMC dan DC model ERA5 dengan jumlah hotspot KESIMPULAN Berdasarkan perbandingan FFMC dengan DC data observasi stasiun maupun observasi model dapat