• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Aktivitas dan Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran Learning Start With A Question dan Model Pembelajaran Jigsaw Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lasem Rembang Tahun Ajaran 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Aktivitas dan Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran Learning Start With A Question dan Model Pembelajaran Jigsaw Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lasem Rembang Tahun Ajaran 2010 2011"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

i

TINGKAT AKTIVITAS DAN PERBEDAAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN

LEARNING START WITH A QUESTION

(LSQ) DAN

MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW MATA PELAJARAN

GEOGRAFI SMA NEGERI 1 LASEM-REMBANG

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1

Oleh Yuli Istiawati

3201406044

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada :

Hari : Kamis

Tanggal : 30 Desember 2010

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Drs. Hariyanto, M.Si

NIP. 19620315 198901 1 001

Pembimbing II

Drs. Suroso, M.Si

NIP. 19600402 198601 1 001

Mengetahui : Ketua Jurusan Geografi

(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 12 Januari 2011

Penguji Utama

Drs. Tukidi, M.Pd

NIP. 19540310198303 1 002

Penguji I

Drs. Hariyanto, M.Si

NIP. 19620315 198901 1 001

Penguji II

Drs. Suroso, M.Si

NIP. 19600402 198601 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Drs. Subagyo M.Pd

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Desember 2010

Yuli Istiawati

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

- Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai

sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak

diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda

menunggu-nunggu (William Feather).

- Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri (Martin Vanbee).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Bapak dan ibu atas segala doa, kasih sayang,

dan bimbingannya.

2. Kakak2ku dan adikku yang telah memberikan

semangat untuk terus berusaha

3. Teman-teman Pendidikan Geografi angkatan

2006 terimakasih atas kebersamaan dan

(6)

vi PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini., sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tingkat Aktivitas dan Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ) dan Model Pembelajaran Jigsaw Mata Pelajaran Geografi SMA

Negeri 1 Lasem-Rembang Tahun Ajaran 2010/2011”. Penyusunan skripsi ini sebagai syarat akhir untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Penulis percaya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk saya menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

3. Drs. Apik Budi Santoso M.Si., Ketua Jurusan Geografi yang telah memberi ijin untuk menyelesaikan Skripsi ini.

(7)

vii

5. Drs. Suroso, M.Si., Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Tukidi, M. Pd., Dosen penguji yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penyusun untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal kepada penulis dalam menyusunan skripsi ini.

8. Dra. Sri Purwaningsih, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lasem-Rembang yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Guru, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Lasem yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

10. Semua teman-teman pendidikan geografi 2006 Universitas Negeri Semarang yang telah memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan baik materiil dan moril sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga bantuan, doa, waktu dan jasa yang telah diberikan tersebut mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa, peneliti berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Desember 2010 Penulis

(8)

viii SARI

Istiawati, Yuli. 2010. “Tingkat Aktivitas dan Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dan Model Pembelajaran Jigsaw Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lasem-Rembang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Hariyanto, M. Si, Pembimbing II: Drs. Suroso, M. Si.

Kata kunci : Tingkat Aktivitas, Hasil Belajar, Model Learning Start With A

Question (LSQ)dan Jigsaw.

Pembelajaran Geografi yang selama ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lasem masih sering disampaikan dengan ceramah. Guru jarang mencoba menggunakan model pembelajaran inovatif. Berdasarkan penelitian Chotimah dengan model pembelajaran LSQ pada mata pelajaran Biologi dan Bahriyatul Azizah dengan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran Ekonomi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar secara signifikan. Maka dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan model pembelajaran LSQ dan jigsaw. Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) seberapa besar tingkat aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran geografi pada model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw?, (2) bagaimana perbedaan hasil belajar siswa pada kelas model pembelajaran LSQ dengan model pembelajaran jigsaw?. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran geografi pada model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw, (2) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas model pembelajaran LSQ atau model pembelajaran jigsaw.

(9)

ix

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara model LSQ dan jigsaw. Hasil belajar berbeda disebabkan kondisi siswa yang mampu memahami materi namun kurang berani untuk mengajukan pendapat atau menjawab pertanyaan, dengan pembelajaran yang didahului tanya jawab akan menciptakan rasa ingin tahu siswa dan kesempatan untuk menjawab pertanyaan sedangkan pada model pembelajaran jigsaw lebih rendah disebabkan penggunaan waktu yang kurang efektif sehingga materi yang diberikan kurang dipahami oleh siswa. Aktivitas belajar siswa pada model Learning Start With A Question lebih unggul di indikator bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman. Sedangkan pada model jigsaw lebih unggul di indikator mendengarkan pertanyaan teman di kelompok asal, menyatakan pendapat dan mendengarkan pendapat teman di kelompok ahli sehingga rata-rata hasil belajar pada model pembelajaran LSQ lebih tinggi.

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA... ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Penegasan Istilah ... 4

F. Sistematika Skripsi ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKADAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian ... 8

1. Hasil Belajar... 8

2. Aktivitas Belajar Siswa ... 10

3. Karakteristik Mata Pelajaran Geografi ... 13

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 16

5. Model Pembelajaran LSQ ... ... 18

6. Model Pembelajaran Jigsaw ... ... 21

7. Tabel Perbedaan Model Pembelajaran... 24

8. Kerangka Berpikir ... ... 25

B. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 28

C. Variabel Penelitian ... 29

D. Jenis Data ………. 30

E. Metode Pengumpulan Data ... 31

F. Penyusunan Instrumen Penelitian ... 32

G. Teknik analisis Data... ... 42

(11)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian………... 52

B. Hasil Penelitian ... 57

C. Pembahasan ... ... 73

BAB V PENUTUP 1. Simpulan ... 81

2. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan model LSQ dan jigsaw... 24

3.1 Jumlah siswa dalam populasi...………..…... 28

3.2 Validitas soal……….. 39

3.3 Tingkat kesukaran ………. 40

3.4 Daya pembeda ………... 42

3.5 Parameter aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel LSQ..….. 43

3.6 Parameter aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator LSQ…... 44

3.7 Parameter aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel jigsaw.... 44

3.8 Parameter aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator jigsaw…... 45

3.9 Frekuensi aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel LSQ.….. 45

3.10 Frekuensi aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator LSQ..……. 46

3.11 Frekuensi aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel jigsaw.... 46

3.12 Frekuensi aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator jigsaw…… 46

3.13 Jadwal pelaksanaan penelitian ….……….…… 50

4.1 Jumlah dan kondisi ruang SMA N 1 Lasem ……….…………... 55

4.2 Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran ... 58

4.3 Distribusi frekuensi aktivitas berbicara ………….………... 60

4.4 Distribusi frekuensi aktivitas mendengarkan ……… 61

4.5 Aktivitas belajar siswa di kelas LSQ... 63

4.6 Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran …….. 64

4.7 Distribusi frekuensi aktivitas berbicara……….. 66

4.8 Distribusi frekuensi aktivitas mendengarkan……….. 68

4.9 Aktivitas belajar siswa di kelas jigsaw……… 69

4.10 Nilai ulangan harian... 70

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw ...….……….. 23

2.2 Kerangka berfikir.……….…..……… 26

3.1 Alur penelitian ..……….….………... 51

4.1 Peta lokasi SMA N 1 Lasem………..………. 53

4.2 Peta lokasi penelitian...……….…. 54

4.3 Aktivitas belajar siswa mempersiapkan pembelajaran LSQ ..…... 59

4.4 Diagram aktivitas berbicara siswa …………....………... 61

4.5 Diagram aktivitas mendengarkan siswa ....………... 62

4.6 Aktivitas belajar siswa mempersiapkan pembelajaran jigsaw..……. 65

4.7 Diagram aktivitas berbicara siswa... 67

4.8 Diagram aktivitas mendengarkan siswa ……...………..…. 69

4.9 Grafik hasil belajar pada model pembelajaran LSQ dan jigsaw..….. 72

4.10 Aktivitas siswa mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada model pembelajaran LSQ ….………... 74

4.11 Aktivitas siswa mencoba mengungkapkan pendapat pada model pembelajaran LSQ ………...………... 75

4.12 Siswa Aktivitas guru menjelaskan materi dan aktivitas guru dalam membagi kelompok ………..……….……… 77

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi angket pada model LSQ………... 2. Angket pada model LSQ……… 3. Kisi-kisi angket pada model jigsaw………... 4. Angket pada model jigsaw………. 5. Kisi-kisi lembar observasi LSQ………. 6. Kisi-kisi lembar observasi jigsaw………...…... 7. Instrumen penelitian LSQ ………... 8. Instrumen penelitian jigsaw ……….. 9. Lembar observasi model LSQ ………... 10.Lembar observasi model jigsaw ……… 11.Tabel perhitungan validitas dan reliabilitas angket LSQ………... 12.Perhitungan validitas angket LSQ……….…. 13.Perhitungan reliabilitas angket LSQ……….. 14.Data angket model LSQ………. 15.Tabel perhitungan validitas dan reliabilitas angket jigsaw……… 16.Perhitungan validitas angket jigsaw………... 17.Perhitungan reliabilitas angket jigsaw………... 18.Data angket model jigsaw……….. 19.Data uji coba observasi I LSQ………... 20.Data uji coba observasi II LSQ……….………. 21.Perhitungan validitas observasi LSQ……….… 22.Uji reliabilitas instrumen observasi LSQ………... 23.Skor aktivitas belajar siswa pada observasi I (LSQ)………..…… 24.Skor aktivitas belajar siswa pada observasi II (LSQ)……… 25.Rekapitulasi dan rata-rata skor aktivitas belajar siswa LSQ…..……… 26.Data hasil penelitian LSQ (aktivitas berbicara)………. 27.Data hasil penelitian LSQ (aktivitas mendengarkan)………. 28.Data uji coba observasi I jigsaw……… 29.Data uji coba observasi II jigsaw………... 30.Perhitungan validitas observasi jigsaw……….. 31.Uji reliabilitas instrumen observasi jigsaw……… 32.Skor aktivitas belajar siswa pada observasi I (jigsaw)..………. 33.Skor aktivitas belajar siswa pada observasi II (jigsaw)..………... 34.Rekapitulasi dan rata-rata skor aktivitas belajar siswa jigsaw………... 35.Data hasil penelitian jigsaw (aktivitas berbicara)……….. 36.Data hasil penelitian jigsaw (aktivitas mendengarkan)…...…………... 37.Daftar nama siswa model LSQ……….. 38.Daftar nama siswa model jigsaw………... 39.Kisi-kisi soal tes uji………...

40.Soal tes uji……….

41.Kunci jawaban soal uji……….. 42.Analisis validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan

(15)

xv

reliabilitas soal tes………...……….. 43.Perhitungan validitas butir soal……….. 44.Perhitungan reliabilitas instrumen………. 45.Perhitungan daya pembeda soal……… 46.Perhitungan tingkat kesukaran soal……… 47.Data nilai ulangan harian model LSQ dan jigsaw……… 48.Uji normalitas nilai ulangan harian model LSQ……… 49.Uji normalitas nilai ulangan harian model jigsaw……… 50.Uji kesamaan dua varians nilai ulangan harian model LSQ

dan jigsaw... 51.Uji perbedaan dua rata-rata nilai ulangan harian model LSQ

dan jigsaw………. 52.Rencana Pelaksanaan Pengajaran……….. 53.Surat Ijin Penelitian………... 54.Surat Bukti Penelitian………

144 147 149 150 151 152 154 155 156 157 158 166 167

(16)

1 A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan. Dalam pengertian yang sederhana, Pendidikan ialah suatu usaha atau tuntunan yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka pemberian bantuan yang diberikan kepada individu dalam mengarahkan hidupnya agar dapat menggunakan kemampuannya atau dapat mengembangkan pandangan secara maksimal pada suatu kenyataan. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

Mengajar adalah membimbing siswa agar mengalami proses belajar. Mengajar bukanlah tugas yang sederhana tetapi menuntut profesionalitas. Aktivitas pengajaran adalah sangat urgen sebab berkaitan dengan upaya mengubah, mengembangkan, dan mendewasakan peserta didik. Penggunaan suatu strategi pembelajaran akan membantu kelancaran, efektivitas, dan efisiensi pencapaian tujuan dalam suatu pembelajaran.

(17)

menerima materi. Kebanyakan siswa masih kurang dapat memahami pelajaran karena mereka masih beranggapan bahwa pelajaran Geografi adalah pelajaran hafalan, sehingga materi yang sudah mereka pelajari dan hafalkan tidak akan bertahan lama untuk diingat.

(18)

dan jigsaw, siswa lebih aktif dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran sehingga kompetensi lebih cepat tercapai.

Peningkatan hasil belajar ini disebabkan karena adanya kesamaan aktivitas dalam model pembelajaran tersebut yaitu aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran, aktivitas berbicara, dan aktivitas mendengarkan. Sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Tingkat Aktivitas dan Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran

Learning Start With A Question (LSQ) dan Model Pembelajaran Jigsaw Mata

Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lasem-Rembang Tahun Ajaran

2010/2011”.

B. PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar tingkat aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran geografi pada model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw?

2. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa pada kelas model pembelajaran LSQ dengan model pembelajaran jigsaw?

C. TUJUAN

Berdasarkan judul dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

(19)

2. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas model pembelajaran LSQ atau model pembelajaran jigsaw.

D. MANFAAT

Manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumber masukan bagi guru dengan menerapkan model pembelajaran LSQ atau jigsaw, untuk lebih meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dan lebih efektif untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

2. Memberi masukan pada siswa akan pentingnya keaktifan dalam kegiatan belajar dengan model pembelajaran LSQ dan jigsaw untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

3. Memberi sumbangan pemikiran bagi penelitian lain yang relevan dengan permasalahan penelitian ini.

E. PENEGASAN ISTILAH

Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran dan memudahkan pemahaman, maka perlu adanya penjelasan istilah-istilah dalam judul penelitian ini. Istilah yang perlu dijelaskan antara lain:

1. Perbedaan

(20)

pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran geografi SMA Negeri 1 Lasem-Rembang.

2. Hasil Belajar

Menurut Darsono (2000: 110) hasil belajar siswa merupakan perubahan- perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan/ kognitif, keterampilan/ psikomotorik dan nilai sikap/ afektif sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan. Hasil belajar disini merupakan capaian oleh siswa terhadap kompetensi dasar pada mata pelajaran geografi.

3. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja (Sardiman, 2005: 94). Dimana indikator dalam aktivitas belajar mengajar dalam model pembelajaran LSQ meliputi aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran, menyatakan pendapat, bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman. Sedangkan dalam model pembelajaran jigsaw yaitu: aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran, presentasi, mendengarkan penjelasan teman, bertanya, mendengarkan pertanyaan teman, menyatakan pendapat, menjawab pertanyaan, dan mendengarkan pendapat teman.

(21)

Pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dan Model Pembelajaran Jigsaw pada Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lasem-Rembang Tahun Ajaran 2010/2011.

F. SISTEMATIKA SKRIPSI

Sistematika penulisan adalah tata urutan persoalan maupun langkah-langkah pembahasan yang akan diuraikan dalam tiap-tiap bab yang akan terangkum secara teratur dan sistematis. Adapun sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagian awal skripsi terdiri atas: Sampul Berjudul, Lembar Berlogo (sebagai halaman pembatas), Halaman judul dalam, Persetujuan pembimbing, Pengesahan lulusan, Pernyataan (keaslian karya ilmiah), Motto dan persembahan, Prakata, Sari, Daftar isi, Daftar tabel, dan Daftar gambar.

Dalam pokok skripsi terdiri dari:

Bab Pertama Pendahuluan pada bagian ini berisi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

Bab Kedua Landasan Teori pada bagian ini membahas: teori hasil belajar, aktivitas belajar, karakteristik mata pelajaran geografi, standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran geografi, model pembelajaran LSQ, model pembelajaran jigsaw dan hipotesis.

(22)

pengumpulan data, kisi-kisi instrument penelitian, penyusunan instrumen penelitian, dan teknik analisis data penelitian.

Bab Keempat Hasil Penelitian dan Pembahasan pada bab ini menjelaskan mengenai hal-hal dari hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasannya.

Bab Kelima Simpulan, bab ini merupakan bab terakhir dari keseluruhan isi skripsi dan di dalamnya menguraikan mengenai beberapa simpulan hasil penelitian dan beberapa saran.

(23)

8 A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil belajar

a. Pengertian belajar

Menurut Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Menurut Morgan et.al menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Menurut Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Dari keempat pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:

1) Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku

2) Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. 3) Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen (Anni, 2006:

2-3)

(24)

b. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah: 1) Perubahan terjadi secara sadar

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2003: 3-4) c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi dua

golongan yaitu:

1) Faktor-faktor intern merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Ada tiga faktor, yaitu:

a. Faktor jasmaniah, meliputi: faktor kesehatan dan cacat tubuh

b. Faktor psikologis, meliputi: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan

c. Faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani

2) Faktor-faktor ekstern merupakan faktor yang ada di luar individu. Dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu:

a) Faktor keluarga, berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

(25)

waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

d. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Anni, 2006: 5).

2. Aktivitas Belajar Siswa

(26)

Jenis-jenis aktivitas, Paul D. Dierich membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu:

a. Kegiatan-kegiatan visual

Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio.

d. Kegiatan-kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik

Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, mencari dan berkebun.

g. Kegiatan-kegiatan mental

(27)

h. Kegiatan-kegiatan emosional

Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain (Hamalik, 2009: 173).

Burahman menjelaskan bahwa aktivitas belajar yang menonjol dalam model pembelajaran LSQ yaitu:

a. aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran meliputi: sumber belajar, cara belajar, membuat catatan, dan latihan soal.

b. aktivitas berbicara meliputi: menyatakan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan

c. aktivitas mendengarkan meliputi: mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman.

Aktivitas belajar dalam model pembelajaran jigsaw, jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan kemudian diadaptasi oleh Slavin (Azizah, 2006: 29). Aktivitas belajar yang menonjol dalam model pembelajaran jigsaw, sebagai berikut:

a. aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran meliputi: sumber belajar, cara belajar, membuat catatan, dan latihan soal.

b. aktivitas berbicara dalam kelompok asal, meliputi: presentasi dan bertanya. Dalam kelompok ahli meliputi: menyatakan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan

(28)

meliputi: mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan teman, dan mendengarkan pertanyaan teman.

3. Karakteristik Mata Pelajaran Geografi

Setiap mata pelajaran mempunyai ciri khasnya masing-masing. Demikian juga dengan mata pelajaran geografi. Berdasarkan struktur keilmuannya, Geografi adalah disiplin ilmu yang mengkaji tentang fenomena permukaan bumi atau geosfer. Sedangkan menurut R. Bintarto Geografi pada dasarnya merupakan ilmu yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menggambarkan, melukiskan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan persamaan dan perbedaan, baik yang terdapat di daratan, lingkungan perairan, lingkungan udara, maupun lingkungan kehidupan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.

Adapun karakteristik mata pelajaran geografi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Geografi terutama merupakan kajian tentang fenomena alam, dan kaitannya dengan manusia di permukaan bumi.

b. Geografi mempelajari fenomena geosfer, yaitu lithosfer, hidrosfer, biosfer, atmosfer, dan antroposfer.

(29)

d. Tema-tema esensial dalam geografi dipilih dan bersumber serta merupakan perpaduan dari cabang-cabang ilmu alam dan ilmu sosial atau humaniora. e. Dalam teknik penyajiannya menggunakan cara identifikasi, inventarisasi,

analisis, sintesis, klasifikasi dan evaluasi dengan bantuan peta, teknologi penginderaan jauh (inderaja), dan Sistem Informasi Geografi (SIG)

(Depdiknas, 2006: 4).

Fungsi pengajaran geografi, Jamer Fairgrive ( Sumaatmadja, 1996: 12) mengemukakan fungsi pendidikan dan pengajaran geografi adalah membina warga masyarakat yang akan datang, untuk sadar akan kedudukannya sebagai insan sosial terhadap kondisi dan masalah kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan pengajaran geografi berfungsi mengembangkan kemampuan calon warga masyarakat dan warga negara yang akan datang untuk berpikir kritis terhadap masalah kehidupan yang terjadi di sekitarnya dan melatih mereka cepat tanggap terhadap kondisi lingkungan serta kehidupan di permukaan bumi pada umumnya. Lebih jauh lagi pengajaran geografi mempunyai nilai ekstensi yang meliputi nilai-nilai teoritis, praktis, filofis, dan ketuhanan (Sumaatmadja, 1996: 13).

(30)

Tujuan Pembelajaran Geografi: a. Pengetahuan

1) Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses-prosesnya.

2) Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan.

3) Mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar, dan wilayah negara di dunia.

b. Ketrampilan

1) Mengembangkan ketrampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan hidup.

2) Mengembangkan ketrampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.

3) Mengembangkan ketrampilan analisis sintesis kecendrungan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografi.

c. Sikap

1) Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan geografi yang terjadi dilingkungan sekitar.

2) Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup.

3) Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan terhadap pemanfaatan sumber daya.

(31)

5) Mewujudkan rasa cinta tanah air dan bangsa (Depdiknas, 2002: 8). 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Geografi

a) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mapel Geografi kelas X

1) Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip dan aspek geografi

Kompetensi dasar :

- Menjelaskan konsep geografi - Menjelaskan pendekatan geografi - Menjelaskan prinsip geografi - Mendeskripsikan aspek geografi

2) Standar Kompetensi : Memahami sejarah pembentukan bumi Kompetensi dasar :

- Menjelaskan sejarah pembentukan bumi - Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya 3) Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer

Kompetensi dasar :

-Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan lithosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

-Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi -Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi b) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mapel Geografi kelas XI

(32)

Kompetensi dasar :

- Menjelaskan pengertian fenomena biosfer - Menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan - Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer - Menganalisis aspek kependudukan

2) Standar Kompetensi : Memahami sumberdaya alam Kompetensi dasar :

- Menjelaskan pengertian sumber daya alam - Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam

- Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam secara arif

3) Standar Kompetensi : Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup

Kompetensi Dasar :

-Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan

-Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan

c) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mapel Geografi kelas XII

1) Standar Kompetensi : Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan

Kompetensi dasar :

(33)

- Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan pemanfaatan peta 2) Standar Kompetensi : Memahami pemanfaatan citra penginderaaan jauh dan

Sistem Informasi Geografi (GIS) Kompetensi dasar :

- Menjelaskan pemanfaatan citra penginderaan jauh - Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi 3) Standar Kompetensi : Menganalisis wilayah dan pewilayahan

Kompetensi Dasar :

-Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan kota

-Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah

-Menganalisis wilayah/ perwilayahan negara maju dan berkembang (Depdiknas, 2006: 11-31).

5. Model Pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)

a. Pengertian model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)

Learning Start With a Question merupakan suatu strategi pembelajaran

(34)

mempelajari materi tersebut, maka guru melakukan pre test. Selain itu, guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat rangkuman serta membuat daftar pertanyaan, sehingga dapat terlihat berapa persen siswa yang belajar dan yang tidak belajar. Dengan bertanya akan membantu siswa belajar dengan kawannya, membantu siswa lebih sempurna dalam menerima informasi, atau dapat mengembangkan keterampilan kognitif. Dengan demikian guru tidak hanya akan belajar bagaimana bertanya yang baik dan benar, tetapi juga belajar bagaimana pengaruh bertanya di dalam kelas. Kelancaran bertanya (fluency) adalah merupakan jumlah pertanyaan yang secara logis dan relevan diajukan guru kepada siswa di dalam kelas. Kelancaran bertanya ini sangat diperlukan bagi guru di dalam proses belajar-mengajar. Pertanyaan yang disajikan guru diarahkan dan ditujukan pada pelajaran yang memiliki informasi yang relevan dengan materi pelajaran, untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan (Chotimah, 2008: 7).

b. Karakteristik model pembelajaran LSQ:

1.Merupakan model pembelajaran yang menekankan pada proses tanya jawab diawal pembelajaran, agar siswa lebih memahami materi yang belum dimengerti.

2.Peserta didik aktif bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru, strategi ini dapat menggugah peserta didik.

(35)

2.Siswa mempelajari materi yang akan dipelajari dan menuliskan atau memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahaminya di rumah.

3.Tanya jawab antara guru dan siswa mengenai materi yang kurang dipahami pada saat membaca.

4.Guru mulai melakukan kegiatan sesuai yang direncanakan di dalam rancangan pembelajaran.

d. Kelebihan dari model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) adalah:

1. Pembelajaran dapat lebih menarik dan lebih interaktif

2. Penyampaian pesan pembelajaran dapat maksimal karena siswa lebih memahami materi yang dianggap sulit

3. Peran guru berubah kearah yang positif, jadi guru tidak hanya sebagai penceramah dan siswa tidak hanya menghafal tapi memahami materi 4. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

e. Kelemahan dari model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) yaitu:

1. Peserta didik yang jarang memperhatikan akan bosan jika bahasan dalam strategi tersebut tidak disukai

2. Pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif dan vokal, sedangkan tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut 3. Menjadi hambatan dengan berbagai pola pikir dan karakter peserta didik

(36)

6. Model Pembelajaran Jigsaw

a. Pengertian model pembelajaran jigsaw

Model pembelajaran jigsaw merupakan suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. 2010. Cooperative Learning-Teknik Jigsaw.

http://hbis.wordpress.com/2010/01/05/cooperative-learning-teknik-jigsaw/. (12 April 2010).

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. 2010. CooperativeLearning-Teknik Jigsaw.

(37)

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim atau kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

b. Karakteristik model pembelajaran jigsaw, sebagai berikut:

1) Merupakan model pembelajaran kooperatif yang berupa diskusi silang 2) Terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli yang saling bertanggung

jawab atas materi masing-masing

c. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran jigsaw , yaitu: 1) Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4 – 6 orang

(38)

3) Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut

4) Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada rekan kelompoknya

5) Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan

d. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Asal

[image:38.612.135.505.245.581.2]

KelompokAhli

Gambar 2.1: Ilustrasi Kelompok Jigsaw (Adi, 2009). e. Kekurangan model pembelajaran jigsaw, antara lain:

1) Pembelajaran jigsaw memerlukan waktu yang lama

2) Adanya ketergantungan yang menyebabkan siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih belajar mandiri

?

D

V

U

?

D

V

U

?

D

V

U

?

D

V

U

?

?

?

?

D

D

D

D

V

V

V

V

U

U

(39)

3) Guru sulit dalam memonitor kegiatan siswa dalam kerjasama dengan kelompok yang lain

4) Jigsaw tidak dapat untukmenerangkan materi pelajaran secara tepat, karena banyak kelompok yang harus dimonitor

f. Kelebihan model pembelajaran jigsaw, antara lain:

1) Meningkatkan keaktifan siswa sehingga prestasi belajar siswa meningkat 2) Mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis dan

kerjasama kelompok

3) Adanya ketergantungan tinggi antara kelompok yang satu dengan yang lain 4) Menyuburkan hubungan antar pribadi yang lebih antara siswa yang

mempunyai latar belakang yang berbeda (agama, umur, suku, rumah, dan sebagainya).

[image:39.612.134.516.208.696.2]

5) Menerapkan bimbingan oleh teman

Tabel 2.1. Perbedaan model pembelajaran Learning Start With a Question

(LSQ) dan model pembelajaran jigsaw

Indikator Model Pembelajaran LSQ Model Pembelajaran Jigsaw

Tujuan Siswa aktif dalam bertanya Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran

Kelompok belajar

Kelompok belajar biasanya homogen

Kelompok belajar heterogen baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memiliki bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan

Proses Kurang adanya kegiatan saling bantu tetapi sudah cukup interaksi

Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi

(40)

Keunggulan dalam model LSQ yaitu siswa menjadi lebih aktif karena tanya jawab di awal pembelajaran sehingga siswa lebih memahami kompetensi, aktivitas berbicara tinggi. Sedangkan keunggulan dalam model jigsaw yaitu aktivitas berbicara dalam presentasi sehingga melatih siswa untuk berani berbicara namun materi yang dibahas tidak bisa lebih mendalam yaitu terbatas dalam bahan yang diberikan oleh guru.

7. Kerangka Berpikir

Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menggambarkan, melukiskan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan persamaan dan perbedaan, baik yang terdapat di daratan, lingkungan perairan, lingkungan udara, maupun lingkungan kehidupan.

Pada waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung, akan lebih efektif jika tercipta interaksi edukatif, interaksi yang dimaksud adalah komunikasi dua arah antara guru dan murid, komunikasi ini sangat menunjang dalam proses kegiatan belajar mengajar. Cara pengajaran yang efektif akan terbentuk kalau pengajarnya juga bertindak efektif, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran sangat beragam dan sebagai guru yang profesional dituntut untuk mampu menerapkan sebagai model pembelajaran agar pencapaian belajar siswa dapat maksimal.

(41)
[image:41.612.136.505.227.652.2]

Kerangka berpikir dalam penelitian

Gambar 2.2. Kerangka berfikir

Model pembelajaran Jigsaw Pembelajaran Geografi

Unggul dalam aktivitas berbicara

Tanya jawab, materi lebih mendalam

Diskusi silang, materi terpacu dari guru Model pembelajaran LSQ

(42)

B. Hipotesis

(43)

28 A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X B dan X C SMA Negeri 1 Lasem yang terletak di Desa Ngemplak, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian di SMA Negeri 1 Lasem-Rembang dilaksanakan pada semester pertama dengan materi konsep, pendekatan, prinsip dan aspek geografi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2010.

B. Populasi , Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri 1 Lasem-Rembang. Dengan karakteristik siswa yang sama yaitu siswa yang terdapat dalam populasi tersebut diajar dengan menggunakan kurikulum sama, siswa diajar menggunakan metode atau pendekatan yang sama, dalam pembagian kelas tidak ada kelas unggulan atau percepatan dan latar belakang siswa rata-rata dari kelas ekonomi yang sama.

(44)
[image:44.612.132.506.127.560.2]

Tabel 3.1. Jumlah Siswa Dalam Populasi No Kelas Jumlah

1 X.B 35

2 X.C 35

3 X.D 34

4 X.E 35

5 X.F 35

6 X.G 35

7 XI IS.1 32

8 XI IS.2 30

9 XI IS.3 30

10 XI IS.4 31

11 XII IS.1 33

12 XII IS.2 34

13 XII IS.3 32

14 XII IS.4 33

JUMLAH 464

Sumber: Dokumentasi Kesiswaan SMA Negeri 1 Lasem 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: 131). Teknik sampling yang digunakan adalah sampel bertujuan atau purposive sampling, yaitu teknik memilih sampel bukan didasarkan pada strata tetapi atas

adanya tujuan tertentu. Karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang membutuhkan kelas untuk penelitian yaitu menerapkan model pembelajaran LSQ dan jigsaw, maka peneliti mengambil 2 kelas utuh. Satu kelas eksperimen dengan model pembelajaran LSQ yaitu kelas X C dengan jumlah siswa 35 siswa dan satu kelas eksperimen dengan model pembelajaran jigsaw yaitu kelas X B dengan jumlah siswa 35 siswa. Waktu eksperimen didasarkan waktu jam pelajaran geografi, penentuan menjadi eksperimen model pembelajaran LSQ.

(45)

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006: 118). Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran LSQ, dengan subvariabel sebagai berikut:

a. aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran dengan indikator: sumber belajar, cara belajar, membuat catatan, dan latihan soal. b. aktivitas berbicara dengan indikator: menyatakan pendapat, bertanya, dan

menjawab pertanyaan.

c. aktivitas mendengarkan dengan indikator: mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman. 2. Aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran jigsaw, dengan subvariabel

sebagai berikut:

a. aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran dengan indikator: sumber belajar, cara belajar, membuat catatan, dan latihan soal. b. aktivitas berbicara dalam kelompok asal, meliputi indikator: presentasi dan

bertanya. Dalam kelompok ahli indikatornya meliputi: menyatakan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan

(46)

teman, mendengarkan penjelasan teman, dan mendengarkan pertanyaan teman.

3. hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran LSQ, indikatornya adalah nilai yang didapatkan dari ulangan setelah penerapan model pembelajaran LSQ.

4. hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran jigsaw, indikatornya adalah nilai yang didapatkan dari ulangan setelah penerapan model pembelajaran Jigsaw.

D. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu: 1.Data aktivitas belajar siswa

(47)

2.Data hasil belajar siswa

Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari penilaian adalah data hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi setelah dilaksanakan pembelajaran. E. Metode Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2002:207), metode pengumpulan data adalah mengamati variabel yang diteliti dengan menggunakan metode tertentu. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1.Metode Angket

Angket yakni cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat (Sudjana, 2005: 8). Metode ini digunakan untuk mengungkap data dari variabel aktivitas belajar siswa yang tidak dapat diamati secara langsung yang mencakup: aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran (sumber belajar dan cara belajar). Metode ini ditujukan kepada responden yaitu siswa pada kelas model pembelajaran LSQ dan jigsaw.

2.Metode Observasi

(48)

penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman) maupun yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw (meliputi: presentasi, mendengarkan penjelasan teman, bertanya, mendengarkan pertanyaan teman, menyatakan pendapat, menjawab pertanyaan, mendengarkan pendapat teman, dan menulis laporan hasil diskusi) dengan cara skoring.

3.Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Metode tes digunakan oleh observer untuk memperoleh data hasil belajar geografi materi konsep dan pendekatan geografi pada siswa kelas dengan model pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ) dan siswa kelas dengan model pembelajaran jigsaw. Tes yang digunakan adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda sesuai materi yang telah disampaikan oleh guru dalam pembelajaran.

F. Penyusunan Instrumen Penelitian

1.Lembar angket

Angket digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran. Pada tahap awal yaitu membuat kisi-kisi angket dan dijabarkan ke dalam bentuk soal objektif.

a.Uji validitas angket

(49)

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168). Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Product Moment.

Rumus Product Moment:

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

xy r ΣΥ − ΝΣΥ ΣΧ − ΝΣΧ ΣΥ ΣΧ − ΝΣΧΥ = Keterangan :

N : banyaknya sampel yang diteliti X : skor butir

Y : skor faktor

( )

x : jumlah skor butir

( )

y : jumlah skor faktor

Berdasarkan hasil uji validitas angket dengan taraf signifikansi 5%, N 35 rtabel: 0,334 dan rxy angket no.1 diketahui sebesar 0,6338 maka rhit > rtabel

sehingga dapat dikatakan bahwa intrumen angket mempunyai nilai valid dan layak untuk dijadikan sebagai alat untuk mengumpulkan data.

b.Uji reliabilitas instrumen

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Fungsi reliabilitas adalah untuk menyokong terbentuknya validitas. Untuk menguji reliabilitas butir soal digunakan rumus K-R.20, sebagai berikut:

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ −

= 22

(50)

Keterangan:

11

r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb² : jumlah varians butir

σt² : varians total (Arikunto, 2006: 196)

Kriteria:

Jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5%, maka instrumen

tersebut reliabilitas. Nilai rhitung setelah diuji menggunakan rumus alpha

didapat 0,668 lebih besar dari rtabel dimana pada taraf signifikansi 5% dengan

N 35 diperoleh 0,334, untuk itu angket dapat dikatakan reliabel atau cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.

Untuk mengetahui lebih rinci lembar angket, lihat lampiran 13 halaman 103.

2.Lembar Aktivitas Belajar Siswa

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran Geografi pada:

a.model pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ). 1) menyatakan pendapat

2) mengajukan pertanyaan 3) menjawab pertanyaan

(51)

b.model pembelajaran jigsaw 1)presentasi di kelompok asal 2)bertanya di kelompok asal

3)mendengarkan penjelasan teman di kelompok asal 4)mendengarkan pertanyaan teman di kelompok asal 5)menyatakan pendapat di kelompok ahli

6)bertanya di kelompok ahli

7)menjawab pertanyaan di kelompok ahli

8)mendengarkan pendapat teman di kelompok ahli 9)mendengarkan penjelasan teman di kelompok ahli 10)mendengarkan pertanyaan teman di kelompok ahli

Rumus yang digunakan untuk menentukan validitas lembar observasi aktivitas belajar siswa yaitu rumus Product Moment.

Rumus Product Moment:

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

xy

r

ΣΥ

ΝΣΥ

ΣΧ

ΝΣΧ

ΣΥ

ΣΧ

ΝΣΧΥ

=

Keterangan :

N : banyaknya sampel yang diteliti X : skor butir

Y : skor faktor

( )

x : jumlah skor butir

( )

y : jumlah skor faktor

Berdasarkan hasil uji validitas lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan taraf signifikansi 5%, N 35 rtabel: 0,334 dan rxy no.1 diketahui

sebesar 0,699 maka rhit > rtabel sehingga dapat dikatakan bahwa intrumen

(52)

alat untuk mengumpulkan data. Untuk mengetahui lebih rinci lembar observasi aktivitas belajar siswa, lihat lampiran 21 halaman 113.

Untuk menguji reliabilitas butir soal digunakan rumus Spearman-Brown, sebagai berikut:

r11 = 2 rxy

1+ rxy

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrument

rxy =indeks korelasi antara dua belahan instrument ( Arikunto, 2006: 180)

Kriteria:

Jika r mendekati 1 berarti data tersebut reliabilitas karena r = 0,823 maka lembar observasi dapat dikatakan reliabel atau cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengetahui lebih rinci perhitungan reliabilitas lihat lampiran 22 halaman 115.

3.Lembar Tes

Lembar ini digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan kognitif belajar siswa. Dimana hasilnya akan dibandingkan antara kedua kelas, guna untuk mengetahui hasil pembelajaran antara penggunaan model pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ) dan jigsaw.

(53)

Pembuatan instrumen ini diperlukan beberapa tahap antara lain: a.Tahap Pembuatan Soal Uji

Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Mengadakan pembatasan materi

Materi yang dijadikan sebagai bahan tes adalah materi konsep dan pendekatan geografi yang merupakan materi Geografi kelas X semester 1. 2) Menentukan tipe soal

Bentuk soal yang akan digunakan adalah tes objektif tiap soal dilengkapi dengan 5 pilihan jawaban.

3) Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu 4) Menentukan kisi-kisi soal

5) Penyusunan butir soal

Untuk mengetahui lebih rinci lembar soal, lihat lampiran 39 halaman 138. b.Tahap Pelaksanaan Uji Soal

Untuk mengetahui mutu perangkat tes, soal-soal yang telah dibuat terlebih dahulu diuji cobakan. Uji coba instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis uji coba terpakai, yakni soal tes yang diujicobakan melalui test pada salah satu kelas di luar kelompok sampel.

(54)

1) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument. Soal dikatakan valid jika soal tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur.

Menurut Arikunto (2006: 283) rumus yang dipakai adalah:

Keterangan: r

pbis = koefisien korelasi biserial

M

p = rata- rata skor dari subyek yang akan menjawab benar

M

t = rata- rata skor total

S

t = standar deviasi dari skor total

P = proporsi siswa yang menjawab benar

=

siswa

wabbenar ayangmenja

Banyaksisw P

q = proporsi siswa yang menjawab salah ( q =1- p )

Hasil r

xy dikonsultasikan dengan r yang sesuai pada tabel harga

koefisien korelasi r

hitung > r tabel pada taraf signifikan 5% maka dapat

dikatakan valid. Contoh perhitungan validitas lembar soal untuk no.1 diketahui r = 0,735 sedangkan r tabel N 30 yaitu 0,361 karena r

hitung > r

tablemaka soal nomor 1 valid.

q P S

M M r

t t p pbis

[image:54.612.138.505.229.590.2]
(55)
[image:55.612.131.506.259.570.2]

Tabel 3.2. Validitas Soal

Kriteria Nomor soal

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 dan 25

Tidak valid - 2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu alat evaluasi yang dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan produktif. Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas suatu instrumen digunakan rumus K-R 21 (Arikunto, 2006: 189) yaitu:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = skor rata-rata

Vt = varians total

Harga r11 selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel r dengan taraf

signifikan 5%. Jika r11 > r tab maka instrumen tersebut reliabel, dan tidak

reliabel jika berlaku sebaliknya. Perhitungan reliabilitas diperoleh sebesar 0,850 N 30, t tabel: 0,361 karena r11 > r tab maka reliabel. Perhitungan

reliabilitas dicantumkan pada lampiran 44 halaman 149. ⎟

⎠ ⎞ ⎜

− ⎟

⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ =

kVt M M(k 1 1 -k

(56)

3) Tingkat Kesukaran Soal

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran.

Rumusnya sebagai berikut (Arikunto, 2002: 208):

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran soal:

[image:56.612.140.505.208.584.2]

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran

Kriteria Nomor soal Jumlah

Sukar 6, 9, 11, 13, 25 5

Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 12, 14, 19, 21, 22, 23, 24 12 Mudah 1, 8, 10, 15, 16, 17, 18, 20 8 4) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai atau berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D (Arikunto, 2002: 211).

Rumus untuk menentukan indeks daya pembeda menurut Arikunto (2002: 213).

JS B

(57)

B B A A

J B J B

D= −

Keterangan: D = daya pembeda

BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB =banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

Indeks daya pembeda berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Adapun klasifikasi daya pembeda adalah:

D = 0,00 – 0,20 = jelek D = 0,21 – 0,40 = cukup D = 0,41 – 0,70 = baik

D = 0,71 – 1,00 = sangat baik

Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7 (Arikunto, 2002: 218).

[image:57.612.138.509.198.662.2]

Untuk mengetahui lebih rinci hasil perhitungannya, lihat lampiran 45 halaman 150.

Tabel 3.4. Daya Pembeda

Kriteria Nomor soal Jumlah

Jelek - 0

Cukup 1, 2, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25

19

Baik 4, 6, 7, 15, 16, 24 6

(58)

G. Teknik Analisis Data Penelitian

1. Analisis deskripsi tentang tingkat aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran LSQ dan jigsaw

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan menggunakan analisis frekuensi untuk mendeskripsikan hasil pengamatan dan mengalami seberapa jauh aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran LSQ dan jigsaw.

Data hasil observasi dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang akan dianalisis secara deskriptif frekuensi, maka setiap subvariabel diungkap dalam skor untuk selanjutnya dideskripsikan. Adapun langkah-langkah analisis data yaitu sebagai berikut :

a.Tahap Skoring

Tahap ini dilakukan untuk mempermudah dan menganalisis data, caranya yaitu dengan memberikan skor terhadap pengamatan oleh observer sesuai panduan pengamatan. Kriteria pemberian skor yaitu :

Untuk hasil observasi kriteria sangat aktif diberi skor 4 Untuk hasil observasi kriteria aktif diberi skor 3 Untuk hasil observasi kriteria cukup aktif diberi skor 2 Untuk hasil observasi kriteria kurang aktif diberi skor 1 b.Menentukan parameter

Menentukan kriteria dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

(59)

a) Kriteria aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel berbicara dan mendengarkan:

(1)Skor maksimal = ∑ item indikator x skor tertinggi = 3 x 4 = 12 (2)Skor minimal = ∑ item indikator x skor terendah = 3 x 1 = 3 (3)Range = skor maksimal - skor minimal = 12 – 3 = 9

(4)Interval =

Kriteria Banyak

Rentang

= = 2,25

(5)Menentukan kriteria, Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu : sangat aktif-4, aktif-3, cukup aktif-2, kurang aktif-1.

(6)Menyusun parameter aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran LSQ. Tabel 3.5. Parameter aktivitas belajar siswa

No Skor Kriteria

1 2 3 4

>9,75 – 12 >7,5 – 9,75 >5,25 – 7,5 3 – 5,25

Sangat Aktif Aktif

Cukup Aktif Kurang Aktif b) Kriteria aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator:

(1)Skor maksimal = ∑ item indikator x skor tertinggi = 6 x 4 = 24 (2)Skor minimal = ∑ item indikator x skor terendah = 6 x 1 = 6 (3)Range = skor maksimal - skor minimal = 24 – 6 = 18

(4)Interval =

Kriteria Banyak

Rentang

= 4 18

= 4,5

(5)Menentukan kriteria, Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu : sangat aktifi-4, aktif-3, cukup aktif-2, kurang aktif-1.

(6)Menyusun parameter aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran LSQ. Tabel 3.6. Parameter aktivitas belajar siswa

(60)

No Skor Kriteria 1

2 3 4

>19,5 – 24 >15 – 19,5 >10,5 – 15 6 – 10,5

Sangat Aktif Aktif

Cukup Aktif Kurang Aktif 2) Model jigsaw:

a) Kriteria aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel berbicara dan mendengarkan:

(1)Skor maksimal = ∑ item indikator x skor tertinggi = 5 x 4 = 20 (2)Skor minimal = ∑ item indikator x skor terendah = 5 x 1 = 5 (3)Range = skor maksimal - skor minimal = 20 – 5 = 15

(4)Interval =

Kriteria Banyak

Rentang

= = 3,75

(5)Menentukan kriteria, Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu : sangat aktifi-4, aktif-3, cukup aktif-2, kurang aktif-1.

(6)Menyusun parameter aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran LSQ. Tabel 3.7. parameter aktivitas belajar siswa

No Skor Kriteria

1 2 3 4

>16,25 – 20 >12,5 – 16,25

>8,75 – 12,5 5 – 8,75

Sangat Aktif Aktif

Cukup Aktif Kurang Aktif b) Kriteria aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator:

(1)Skor maksimal = ∑ item indikator x skor tertinggi = 10 x 4 = 40 (2)Skor minimal = ∑ item indikator x skor terendah = 10 x 1 = 10 (3)Range = ∑ item indikator x skor terendah = 40 – 10 = 30

(4)Interval =

Kriteria Banyak Rentang = 15 4

(61)

(5)Menentukan kriteria, Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu : sangat aktifi-4, aktif-3, cukup aktif-2, kurang aktif-1.

(6)Menyusun parameter aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran jigsaw. Tabel 3.8. parameter aktivitas belajar siswa

No Skor Kriteria

1 2 3 4

>32,5 - 40 >25 – 32,5 >17,5 - 25 10 – 17,5

Sangat Aktif Aktif

[image:61.612.135.507.196.621.2]

Cukup Aktif Kurang Aktif c.Menyusun tabel frekuensi

Tabel frekuensi disusun untuk mempermudah dalam menghitung jumlah frekuensi dan kriteria yang ada dalam penelitian ini berdasarkan subvariabel ataupun indikator.

1) Model LSQ

a) Aktivitas belajar berdasarkan subvariabel Tabel 3.9. Tabel frekuensi aktivitas belajar siswa.

No. Skor Kriteria Frekuensi

Jumlah % 1 >9,75 – 12 Sangat Aktif

2 >7,5 – 9,75 Aktif

3 >5,25 – 7,5 Cukup Aktif 4 3 – 5,25 Kurang Aktif

Mean

b) Aktivitas belajar berdasarkan indikator

Tabel 3.10. Tabel frekuensi aktivitas belajar siswa.

(62)

Jumlah % 1 >19,5 – 24 Sangat Aktif

2 >15 – 19,5 Aktif 3 >10,5 – 15 Cukup Aktif 4 6 – 10,5 Kurang Aktif

Mean 2) Model jigsaw

[image:62.612.134.504.83.646.2]

a) Aktivitas belajar berdasarkan subvariabel Tabel 3.11. Tabel frekuensi aktivitas belajar siswa.

No. Skor Kriteria Frekuensi

Jumlah % 1 >16,25 – 20 Sangat Aktif

2 >12,5 – 16,25 Aktif 3 >8,75 – 12,5 Cukup Aktif 4 5 – 8,75 Kurang Aktif

Mean b) Aktivitas belajar berdasarkan indikator

Tabel 3.12. Tabel frekuensi aktivitas belajar siswa.

No. Skor Kriteria Frekuensi

Jumlah %*) 1 >32,5 - 40 Sangat Aktif

2 >25 – 32,5 Aktif 3 >17,5 - 25 Cukup Aktif 4 10 – 17,5 Kurang Aktif

Mean Untuk mengetahui Analisis frekuensi menggunakan rumus sebagai

(63)

*)Persentase = x100%

f f

Σ

Keterangan :

f : Jumlah frekuensi masing-masing kriteria

Σf : Jumlah seluruh frekuensi (Ali, 1984: 184)

d.Deskripsi

Data yang ditabulasikan, kemudian dideskripsikan untuk menjawab permasalahan pertama yaitu seberapa besar tingkat keaktifan belajar siswa dalam model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw yang dapat dilihat dari nilai persentase yang terdapat dalam tabel distribusi frekuensi aktivitas belajar siswa.

2. Analisis Hasil Belajar Siswa

Analisis ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif siswa model LSQ dan model jigsaw dengan mengunakan rumus Uji t. Namun sebelum dilakukan Uji t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat. Bila data normal baru dapat dilakukan Uji t.

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Digunakan rumus Chi-Kuadrat.

(

)

Ei Ei Oi x

k

i

2

1

2 =

=

(64)

χ² : chi kuadrat

E : frekuensi yang diharapkan

O : frekuensi pengamatan

Jika X² hitung < X² tabel dengan derajat kebebasan dk = k – 3 maka data berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 273). b. Uji Kesamaan Dua Varian

Untuk menguji kesamaan dua varians data dari kedua kelompok rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

terkecil Varians

terbesar Varians

=

F

Kriteria:

H0 ditolak jika F(1α)(n1-1) ≥ F 1 / 2α (n1-1,n2-2)

Terima H0 jika F(1α)(n1-1) < F1/2α (n1-1,n2-2) (Sudjana, 2005: 250).

c. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar siswa antar kelas eksperimen (uji hipotesis)

Hipotesis

2 1

:μ =μ Ho

2 1 1:μ ≠μ

H

keterangan:

μ1 = rata-rata nilai hasil belajar LSQ

(65)

2 1

:μ =μ

Ho , artinya rata-rata skor hasil belajar yang diajar menggunakan LSQ tidak berbeda dengan rata-rata skor hasil belajar yang diajarkan menggunakan model pembelajaran jigsaw.

2 1 1:μ ≠μ

H , artinya rata-rata skor hasil belajar yang diajar menggunakan LSQ tidak sama dengan rata-rata skor hasil belajar yang diajarkan menggunakan model pembelajaran jigsaw.

Untuk menguji hipotesis digunakan uji t, rumus yang digunakan adalah:

2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − =

(

)

(

)

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = n n S n S n s Keterangan:

s : varians gabungan

1

x : nilai pada model LSQ

2

x : nilai pada model LSQ

2 1

S : simpangan baku nilai tes kelompok LSQ

2 2

S : simpangan baku nilai tes kelompok jigsaw n1 : banyaknya siswa dalam kelas LSQ

n2 : banyaknya siswa dalam kelas jigsaw

Kriteria pengujian adalah terima ho jika t < t1-α dan ditolak Ho jika

t mempunyai harga lain, t1-αdidapat dari daftar distribusi t dengan dk

(n1+n2-2) dan peluang (1-α) (Sudjana, 2005: 239).

(66)
[image:66.612.133.507.186.762.2]

Pelaksanaan penelitian dimulai tanggal 24 Juli sampai dengan 13 Agustus 2010. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini:

Tabel 3.13. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tanggal Kegiatan

6 Juli 2010 Penentuan sampel penelitian secara acak bertujuan atau purposive sampling yaitu dilakukan secara bertujuan. Hasilnya kelas X sebagai kelas eksperimen, kelas X C sebagai kelas eksperimen model pembelajaran LSQ dan kelas X B sebagai kelas eksperimen model pembelajaran jigsaw.

27 Juli - 13 Agustus 2010

Setiap hari Selasa dan Jumat

Penerapan model pembelajaran LSQ pada kelas X C dan model pembelajaran Jigsaw pada kelas X B. Pemberian soal bahasan pada pertemuan akhir sebagai tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran.

16Agustus-4September 2010

Analisis skor penerapan model (aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa).

Dari penjelasan tersebut dapat dibuat diagram alur penelitian sebagai

berikut: siswa

Model Pem

Gambar

Gambar 2.1: Ilustrasi Kelompok Jigsaw (Adi, 2009).
Tabel 2.1. Perbedaan model pembelajaran Learning Start With a Question
Gambar 2.2. Kerangka berfikir
Tabel 3.1. Jumlah Siswa Dalam Populasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAB I PENDAHULUAN ... Latar Belakang Masalah ... Perumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Manfaat teoritis ... Manfaat praktis ... Sistematika Penulisan

BAB I. Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian,

Pada bab ini diawali dengan pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan. BAB

BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN ... Latar Belakang ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Sistematika Penulisan ... Landasan Hukum Koperasi ... Pengertian Credit

BAB I PENDAHULUAN ... Latar Belakang Masalah... Identifikasi Masalah ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Penjelasan Istilah ... Sistematika

Daftar Lampiran ... Latar Belakang ... Fokus Penelitian ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Penegasan Istilah ... Sistematika Penulisan Skripsi ... Hakikat Matematika

Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, sistematika skripsi. Tinjauan