• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kelerengan dam Massa Kayu Tusam (Pinus merkusii) Hasil Penjarangan terhadap Kecepatan Luncur Kayu Bulat dengan Menggunakan Alat Peluncur Kayu (Chute)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kelerengan dam Massa Kayu Tusam (Pinus merkusii) Hasil Penjarangan terhadap Kecepatan Luncur Kayu Bulat dengan Menggunakan Alat Peluncur Kayu (Chute)"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KELERENGAN DAN MASSA KAYU TUSAM

(Pill us merkllsii)

HASIL PENJARANGAN TERHADAP KECEPA T AN

LUNCUR KA YU BULAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT

PELUNCUR KA YU (CHUTE)

okli :

YOSEFINA HANDIANI

E 31.0324

e

-!·_··

....

,; . :

,

.'

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

DAFTARISI

Halaman

OAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

I. PENDAHULUAN ... . 1

A. Latar Belakang ... . B. Tujuan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA... 3

A. Penyaradan ... ... .... ... ... ... .... ... ... ... .... ... 3

B. Peluncur Kayu Bulat (Chute) ...

4

C. Kerusakan Lingkungan akibat Penyaradan... 6

III. METODOLOGI... 8

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 8

B. Alat dan Bahan ... . 8

C. Pengambilan Oata ... ... 9

O. Metode ... .. 0.1. Laboratorium ... .. 0.2. Lapan(,an ... . 9 9 10 E. Asumsi ... 11

F. Analisa Oata... 11

G. Prestasi Kerja ... 13

IV. HASIL DAN PEMBAH;\SAN ... 15

A. Proses Penelitian di Laboratorium ... 15

B. Penyaradan Oengan Menggunakan Peluncur Kayu Bulat di Lapangan ... 21

B.1. Tahapan Kegiatan Penyaradan... 21

C. Penelitian di Lapangan ... 23

O. Organisasi Kerja ... ;... 27

E. Waktu Kerja ... 29

E.1. Alat Peluncur Kayu Bulat... ... ... 29

E.2. Manual... ... 30

F. Kelebihan dan Kekurangan ... 32

V. KESIMPULAN OAN SARAN ... 34

A. Kesimpulan ...

"',/:0'.\/:''''.,." .. ":"'''

B. Saran ... "-I>"

VI. OAFTAR PUSTAKA ... セ@

LAMPIRAN

i i

34

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Kecepatan Luncur Kayu Bulat Rata-rata Pada Kelerengan dan Massa yang Berbeda di Laboratorium ... ... ... ... ... 16 2. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan dan Massa Kayu

Bulat di Laboratorium ... 17

3. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan di Laboratorium ... 18

4. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Massa Kayu Bulat di Laboratorium 20

5. Rekapitulasi Data HasH Penelitian di Lapangan ... ... ... ... 24

6. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan dan Massa Kayu

Bulat di Lapangan ... . 24 7. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan di Lapangan ... 25 8. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Massa Kayu Bulat di Lapangan... 27

9. Rekapitulasi Pengukuran Waktu Kerja Penyaradan Dengan Menggunakan

Peluncur Kayu Bulat... 30

10. Rekapitulasi Data Pengukuran Waktu Kerja Penyaradan Secara Manual... 31

11. Prestasi Kerja Kegiatan Penyaradan Dengan Manual dan Peluncur ... 31

12. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan pada Sistem Penyaradan dengan

Menggunakan Peluncur dan Sistem Manual... 33

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

v.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk rnelihat penggunaan peluncur

sebbagai alat sarad. Dari hasil analisa statistik dilakukan untuk

melihat pengaruh peubah bebas kelerengan dan massa kayu yang

diluncurkan terhadap peubah tak bebas kecepatan luncur, percobaan

di laboratorium menghasilkan hubungan peubah tak bebas kecepatan

luncur dengan peubah bebas kelerengan (Xl) dan massa log (X2)

adalah Y = 6,182 + 0,371 Xl - 0, OS X2 dan percobaan di 1apangan menghasi1kan hubungan : Y

=

0,156 + 0,135 Xl - 0,082 X2.

Pada penelitian ini jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk

penyaradan dengan menggunakan peluncur ini adalah 4 orang. Untuk

pemasangan dan pembongkaran dibutuhkan 3 orang tenaga kerja.

Untuk kegiatan pengumpanan kayu dibutuhkan 3 orang. Untuk kegiatan

penumpukkan kayu diperlukan 3 tenaga kerja.

Prestasi kerja penyaradan dengan menggunakan peluncur

rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan penyaradan secara manual,

hal ini disebabkan dalam peluncuran terdapat waktu tetap berupa

waktu pemasangan dan pembongkaran alat. Selain itu juga terdapat

waktu variabel tambahan berupa waktu pengumpanan kayu bUlat ke

dalarn peluncur.

Peluncur rnempunyai kelebihan dan kekurangan dalarn

penggunaannya. Adapun kelebihan peluncur kayu bulat ini adalah :

(l}dalam penggunaannya

(2)relatif mudah dalam

tidak diperlukan tenaga ahli khusus, penggunaannya, (3) jatuhnya kayu lebih terarah sehingga aman bagi keselamatan ー・ォ・イェセQ@ (4)kerusakan

tumbuhan lain dapat dihindari. Sedangkan kelemahan dari

penggunaan peluncur kayu bUlat ini (l)digunakan hanya untuk

diameter tertentu, (2) dibutuhkan investasi awal yang cUkup tinggi,

(3)efisien untuk penyaradan dengan jarak sarad lebih dari 50

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

())

01 Lampiran 2. Data Hasil Penelitian Penyaradan Dengan Peluncur di Lapangan 1£, .. .

•••••••

....

...

.

, .

.

.... . ... Panjang

Mas;:g Kayu . hngkut •

.

Lイ、セセZ@

. .

.·.:.!)n]

..• ,>/(%),1.

.op1 .•

Dp2' Op rata. 01.1 1 Du2·, . Du rata (m)

Hセ[I[@

, :. '.

(dank) . '.' .

GH、セセォIヲ@

.

,,'"

.','

.

.

.. "

20 16 15 15,5 13,3 13 13,15 2 0,032 12,89 6.42 9,06 15.48 1.77

20 14.2 14,5 14,35 13.7 13.5 13,6 2 0,031 12.27 6.23 6.81 13.04 2.35

20 10.6 10.2 10.4 9 9.2 9.1 2 0.015 5.97 5.45 8.2 13.65 1.95

20 21 20 20.5 15.7 16.8 16.25 2 0.053 21.21 8.23 14.46 22.69 1.11

20 18 16.3 17.15 16 15.8 15.9 2 0.043 17.16 8.38 10.89 19.27 1.47

20 17.2 18.8 18 16.2 18.2 17.2 2 0.049 19.46 5.78 12.03 17.81 1.33

20 13 14.8 13.9 10.6 11 10.8 2 0.024 9.58 9.5 6.3 15.8 2.54

20 14.3 13.8 14.05 10.8 11.8 11.3 2 0.Q25 10.09 5.45 7.3 12.75 2.19

20 15.5 13.7 14.6 10.5 10.8 10.65 2 0.025 10.01 7.43 8.84 16.27 1.81

20 12 11.5 11.75 10.5 10.7 10.6 2 0.020 7.85 セNセ@ 7.3 13.78 2.19

I.··.

15.18' i14.86 lC.U< , .12.63 \' 13.08 '12.855 . 2 0.032. '." ',' '12.65 . 6.94 ' ... "

••••

....

:.'

Iff·

,.

'.

ᄋQBrWNGZᄋGᄋZᄋZセ@

30 16 15 15.5 13.3 13 13.15 2 0.032 12.89 3.14 3.55 6.69 4.51

30 14.2 14.5 14.35 13.7 13.5 13.6 2 0.031 12.27 2.16 5.02 7.18 3.19

30 10.6 10.2 10.4 9 9.2 9.1 2 0.015 5.97 3.23 3.26 6.49 4.91

30 21 20 20.5 15.7 16.8 16.25 2 0.053 21.21 6.8 7.33 14.13 2.18

30 18 16.3 17.15 16 15.8 15.9 2 0.043 17.16 5.19 4.26 9.45 3.76

30 17.2 18.8 18 16.2 18.2 17.2 2 0.049 19.46 2.45 4.67 7.12 3.43

30 13 14.8 13.9 10.6 11 10.8 2 0.024 9.58 5.79 3.82 9.61 4.19

30 14.3 13.8 14.05 10.8 11.8 11.3 2 0.025 10.09 7.3 3.73 1.03 4.29

30 15.5 13.7 14.6 10.5 10.8 10.65 2 0.025 1 0.01 6.04 3.64 9.68 4.40

30 12 11.5 11.75 10.5 10.7 1 0.6 2 0.020 7.85 2.76 3.42 6.18 4.68

. 15.18 ' , 14.86 . 15.02 . 12.63 13.08 12.855 2 0.032 12.86 4.49 '4.27 . J.7S '3.95, .' ....

40 11.3 10.4 10.85 12.3 12.3 12.3 1.2 0.013 5.05 8.3 2.68 10.98 5.97

40 16 17.8 16.9 14.6 14 14.3 1.2 0.023 9.17 8.32 2.44 10.76 6.56

40 12.4 12.3 12.35 15 14.8 14,9 1.2 0.018 7.00 1.94 2.88 4.82 5.56

40 13.6 13.6 13.6 15.2 15.4 15.3 1.2 0.020 7.87 7.2 4.14 11.34 3.86

40 12.3 12 12.15 13.6 13.4 13,5 1.2 0.016 6.20 2.48 3.07 5.55 5.21

40 14.5 15 14.75 13.6 13 13.3 1.2 0.019 7.42 1.49 2.95 4.44 5.42

40 13.7 13.7 13.7 15.8 15 15.4 1.2 0.020 7.98 6.2 2.42 8.62 6.61

40 15.8 15 15.4 16.2 15.8 16 1.2 0.023 9.29 3.79 2.47 6.26 6.48

40 14.6 16 15.3 18 17.7 17.85 1.2 0.026 10.36 4.22 2.54 6.76 6.30

40 15

1

52 15.1 1§,7 _17 QVNセU@ _ 1.2 0,024 .9.63 0.73 5.04_ _11.77 3.17
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)

PENGARUH KELERENGAN DAN MASSA KAYU TUSAM

(Pill us merkllsii)

HASIL PENJARANGAN TERHADAP KECEPA T AN

LUNCUR KA YU BULAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT

PELUNCUR KA YU (CHUTE)

okli :

YOSEFINA HANDIANI

E 31.0324

e

-!·_··

....

,; . :

,

.'

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)

DAFTARISI

Halaman

OAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v I. PENDAHULUAN ... . 1

A. Latar Belakang ... . B. Tujuan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA... 3

A. Penyaradan ... ... .... ... ... ... .... ... ... ... .... ... 3

B. Peluncur Kayu Bulat (Chute) ...

4

C. Kerusakan Lingkungan akibat Penyaradan... 6

III. METODOLOGI... 8

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 8

B. Alat dan Bahan ... . 8 C. Pengambilan Oata ... ... 9

O. Metode ... ..

0.1. Laboratorium ... ..

0.2. Lapan(,an ... . 9

9

10

E. Asumsi ... 11

F. Analisa Oata... 11

G. Prestasi Kerja ... 13 IV. HASIL DAN PEMBAH;\SAN ... 15

A. Proses Penelitian di Laboratorium ... 15 B. Penyaradan Oengan Menggunakan Peluncur Kayu Bulat di Lapangan ... 21

B.1. Tahapan Kegiatan Penyaradan... 21

C. Penelitian di Lapangan ... 23

O. Organisasi Kerja ... ;... 27 E. Waktu Kerja ... 29 E.1. Alat Peluncur Kayu Bulat... ... ... 29 E.2. Manual... ... 30

F. Kelebihan dan Kekurangan ... 32

V. KESIMPULAN OAN SARAN ... 34

A. Kesimpulan ...

"',/:0'.\/:''''.,." .. ":"'''

B. Saran ... "-I>"

VI. OAFTAR PUSTAKA ... セ@

LAMPIRAN

i i

34

(69)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Kecepatan Luncur Kayu Bulat Rata-rata Pada Kelerengan dan Massa yang Berbeda di Laboratorium ... ... ... ... ... 16 2. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan dan Massa Kayu

Bulat di Laboratorium ... 17

3. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan di Laboratorium ... 18

4. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Massa Kayu Bulat di Laboratorium 20

5. Rekapitulasi Data HasH Penelitian di Lapangan ... ... ... ... 24

6. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan dan Massa Kayu

Bulat di Lapangan ... . 24 7. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan di Lapangan ... 25 8. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Massa Kayu Bulat di Lapangan... 27

9. Rekapitulasi Pengukuran Waktu Kerja Penyaradan Dengan Menggunakan

Peluncur Kayu Bulat... 30

10. Rekapitulasi Data Pengukuran Waktu Kerja Penyaradan Secara Manual... 31

11. Prestasi Kerja Kegiatan Penyaradan Dengan Manual dan Peluncur ... 31

12. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan pada Sistem Penyaradan dengan

Menggunakan Peluncur dan Sistem Manual... 33

(70)
(71)

PENGARUH KELERENGAN DAN MASSA KAYU TUSAM

(Pill us merkllsii)

HASIL PENJARANGAN TERHADAP KECEPA T AN

LUNCUR KA YU BULAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT

PELUNCUR KA YU (CHUTE)

okli :

YOSEFINA HANDIANI

E 31.0324

e

-!·_··

....

,; . :

,

.'

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)

DAFTARISI

Halaman

OAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v I. PENDAHULUAN ... . 1

A. Latar Belakang ... . B. Tujuan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA... 3

A. Penyaradan ... ... .... ... ... ... .... ... ... ... .... ... 3

B. Peluncur Kayu Bulat (Chute) ...

4

C. Kerusakan Lingkungan akibat Penyaradan... 6

III. METODOLOGI... 8

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 8

B. Alat dan Bahan ... . 8 C. Pengambilan Oata ... ... 9

O. Metode ... ..

0.1. Laboratorium ... ..

0.2. Lapan(,an ... . 9

9

10

E. Asumsi ... 11

F. Analisa Oata... 11

G. Prestasi Kerja ... 13 IV. HASIL DAN PEMBAH;\SAN ... 15

A. Proses Penelitian di Laboratorium ... 15 B. Penyaradan Oengan Menggunakan Peluncur Kayu Bulat di Lapangan ... 21

B.1. Tahapan Kegiatan Penyaradan... 21

C. Penelitian di Lapangan ... 23

O. Organisasi Kerja ... ;... 27 E. Waktu Kerja ... 29 E.1. Alat Peluncur Kayu Bulat... ... ... 29 E.2. Manual... ... 30

F. Kelebihan dan Kekurangan ... 32

V. KESIMPULAN OAN SARAN ... 34

A. Kesimpulan ...

"',/:0'.\/:''''.,." .. ":"'''

B. Saran ... "-I>"

VI. OAFTAR PUSTAKA ... セ@

LAMPIRAN

i i

34

(79)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Kecepatan Luncur Kayu Bulat Rata-rata Pada Kelerengan dan Massa yang Berbeda di Laboratorium ... ... ... ... ... 16 2. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan dan Massa Kayu

Bulat di Laboratorium ... 17

3. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan di Laboratorium ... 18

4. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Massa Kayu Bulat di Laboratorium 20

5. Rekapitulasi Data HasH Penelitian di Lapangan ... ... ... ... 24

6. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan dan Massa Kayu

Bulat di Lapangan ... . 24 7. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Kelerengan di Lapangan ... 25 8. Analisa Sidik Ragam Dengan Peubah Bebas Massa Kayu Bulat di Lapangan... 27

9. Rekapitulasi Pengukuran Waktu Kerja Penyaradan Dengan Menggunakan

Peluncur Kayu Bulat... 30

10. Rekapitulasi Data Pengukuran Waktu Kerja Penyaradan Secara Manual... 31

11. Prestasi Kerja Kegiatan Penyaradan Dengan Manual dan Peluncur ... 31

12. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan pada Sistem Penyaradan dengan

Menggunakan Peluncur dan Sistem Manual... 33

(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)

v.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk rnelihat penggunaan peluncur

sebbagai alat sarad. Dari hasil analisa statistik dilakukan untuk

melihat pengaruh peubah bebas kelerengan dan massa kayu yang

diluncurkan terhadap peubah tak bebas kecepatan luncur, percobaan

di laboratorium menghasilkan hubungan peubah tak bebas kecepatan

luncur dengan peubah bebas kelerengan (Xl) dan massa log (X2)

adalah Y = 6,182 + 0,371 Xl - 0, OS X2 dan percobaan di 1apangan menghasi1kan hubungan : Y

=

0,156 + 0,135 Xl - 0,082 X2.

Pada penelitian ini jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk

penyaradan dengan menggunakan peluncur ini adalah 4 orang. Untuk

pemasangan dan pembongkaran dibutuhkan 3 orang tenaga kerja.

Untuk kegiatan pengumpanan kayu dibutuhkan 3 orang. Untuk kegiatan

penumpukkan kayu diperlukan 3 tenaga kerja.

Prestasi kerja penyaradan dengan menggunakan peluncur

rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan penyaradan secara manual,

hal ini disebabkan dalam peluncuran terdapat waktu tetap berupa

waktu pemasangan dan pembongkaran alat. Selain itu juga terdapat

waktu variabel tambahan berupa waktu pengumpanan kayu bUlat ke

dalarn peluncur.

Peluncur rnempunyai kelebihan dan kekurangan dalarn

penggunaannya. Adapun kelebihan peluncur kayu bulat ini adalah :

(l}dalam penggunaannya

(2)relatif mudah dalam

tidak diperlukan tenaga ahli khusus, penggunaannya, (3) jatuhnya kayu lebih terarah sehingga aman bagi keselamatan ー・ォ・イェセQ@ (4)kerusakan

tumbuhan lain dapat dihindari. Sedangkan kelemahan dari

penggunaan peluncur kayu bUlat ini (l)digunakan hanya untuk

diameter tertentu, (2) dibutuhkan investasi awal yang cUkup tinggi,

(3)efisien untuk penyaradan dengan jarak sarad lebih dari 50

(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)

())

01 Lampiran 2. Data Hasil Penelitian Penyaradan Dengan Peluncur di Lapangan 1£, .. .

•••••••

....

...

.

, .

.

.... . ... Panjang

Mas;:g Kayu . hngkut •

.

Lイ、セセZ@

. .

.·.:.!)n]

..• ,>/(%),1.

.op1 .•

Dp2' Op rata. 01.1 1 Du2·, . Du rata (m)

Hセ[I[@

, :. '.

(dank) . '.' .

GH、セセォIヲ@

.

,,'"

.','

.

.

.. "

20 16 15 15,5 13,3 13 13,15 2 0,032 12,89 6.42 9,06 15.48 1.77

20 14.2 14,5 14,35 13.7 13.5 13,6 2 0,031 12.27 6.23 6.81 13.04 2.35

20 10.6 10.2 10.4 9 9.2 9.1 2 0.015 5.97 5.45 8.2 13.65 1.95

20 21 20 20.5 15.7 16.8 16.25 2 0.053 21.21 8.23 14.46 22.69 1.11

20 18 16.3 17.15 16 15.8 15.9 2 0.043 17.16 8.38 10.89 19.27 1.47

20 17.2 18.8 18 16.2 18.2 17.2 2 0.049 19.46 5.78 12.03 17.81 1.33

20 13 14.8 13.9 10.6 11 10.8 2 0.024 9.58 9.5 6.3 15.8 2.54

20 14.3 13.8 14.05 10.8 11.8 11.3 2 0.Q25 10.09 5.45 7.3 12.75 2.19

20 15.5 13.7 14.6 10.5 10.8 10.65 2 0.025 10.01 7.43 8.84 16.27 1.81

20 12 11.5 11.75 10.5 10.7 10.6 2 0.020 7.85 セNセ@ 7.3 13.78 2.19

I.··.

15.18' i14.86 lC.U< , .12.63 \' 13.08 '12.855 . 2 0.032. '." ',' '12.65 . 6.94 ' ... "

••••

....

:.'

Iff·

,.

'.

ᄋQBrWNGZᄋGᄋZᄋZセ@

30 16 15 15.5 13.3 13 13.15 2 0.032 12.89 3.14 3.55 6.69 4.51

30 14.2 14.5 14.35 13.7 13.5 13.6 2 0.031 12.27 2.16 5.02 7.18 3.19

30 10.6 10.2 10.4 9 9.2 9.1 2 0.015 5.97 3.23 3.26 6.49 4.91

30 21 20 20.5 15.7 16.8 16.25 2 0.053 21.21 6.8 7.33 14.13 2.18

30 18 16.3 17.15 16 15.8 15.9 2 0.043 17.16 5.19 4.26 9.45 3.76

30 17.2 18.8 18 16.2 18.2 17.2 2 0.049 19.46 2.45 4.67 7.12 3.43

30 13 14.8 13.9 10.6 11 10.8 2 0.024 9.58 5.79 3.82 9.61 4.19

30 14.3 13.8 14.05 10.8 11.8 11.3 2 0.025 10.09 7.3 3.73 1.03 4.29

30 15.5 13.7 14.6 10.5 10.8 10.65 2 0.025 1 0.01 6.04 3.64 9.68 4.40

30 12 11.5 11.75 10.5 10.7 1 0.6 2 0.020 7.85 2.76 3.42 6.18 4.68

. 15.18 ' , 14.86 . 15.02 . 12.63 13.08 12.855 2 0.032 12.86 4.49 '4.27 . J.7S '3.95, .' ....

40 11.3 10.4 10.85 12.3 12.3 12.3 1.2 0.013 5.05 8.3 2.68 10.98 5.97

40 16 17.8 16.9 14.6 14 14.3 1.2 0.023 9.17 8.32 2.44 10.76 6.56

40 12.4 12.3 12.35 15 14.8 14,9 1.2 0.018 7.00 1.94 2.88 4.82 5.56

40 13.6 13.6 13.6 15.2 15.4 15.3 1.2 0.020 7.87 7.2 4.14 11.34 3.86

40 12.3 12 12.15 13.6 13.4 13,5 1.2 0.016 6.20 2.48 3.07 5.55 5.21

40 14.5 15 14.75 13.6 13 13.3 1.2 0.019 7.42 1.49 2.95 4.44 5.42

40 13.7 13.7 13.7 15.8 15 15.4 1.2 0.020 7.98 6.2 2.42 8.62 6.61

40 15.8 15 15.4 16.2 15.8 16 1.2 0.023 9.29 3.79 2.47 6.26 6.48

40 14.6 16 15.3 18 17.7 17.85 1.2 0.026 10.36 4.22 2.54 6.76 6.30

40 15

1

52 15.1 1§,7 _17 QVNセU@ _ 1.2 0,024 .9.63 0.73 5.04_ _11.77 3.17
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil koreksi aritmatik, bersama ini Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan Kota Kotamobagu mengumumkan hasil koreksi aritmatik sebagai berikut:. NO

Diberitahukan kepada seluruh peserta Pemilihan Langsung Pascakualifikasi pekerjaan diatas, dengan ini kami ULP Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Pokja Pekerjaan

Dari hasil hibridisasi ketiga metode peramalan yaitu RBF, ARIMA dan Double Exponential Smoothing mempunyai nilai MAPE terbaik sebesar 0,64% dan ini berarti metode hibrid

Dengan semakin berkembangnya Kota Malang yang tentunya memicu pertambahan jumlah penduduk Kota Malang mengakibatkan meningkatnya pula kebutuhan air bersih,

Betulin yang merupakan bagian dari triterpenoid dari hasil penelitian ini memiliki kandungan tertinggi pada akar 31,8% dapat dimanfaatkan sebagai biomarker untuk bahan

(5) Saksi calon dalam penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus membawa surat mandat dari calon yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada

Perihal batasan keterangan saksi secara eksplisit Pasal 1 angka 27 KUHAP menentukan, bahwa keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang

Sehubungan dengan Evaluasi Seleksi Umum Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Dan Penataan Ruang Kota Medan Tahun Anggaran 2017 Paket Pekerjaan Penyusunan