• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi Kamus Bahasa Sunda Indonesia Pada Smartphone Berbasis Sistem Operasi Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi Kamus Bahasa Sunda Indonesia Pada Smartphone Berbasis Sistem Operasi Android"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata 1 Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh : Budi Prasetyo

1.05.08.661

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)

i

indonesia. Salah satunya yaitu Bahasa Sunda yang merupakan bahasa daerah yang sebagian besar digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari di wilayah provinsi jawa barat. Namun Seiring perkembangan zaman, tidak sedikit yang kurang memahami hal tentang kosakata bahasa sunda terutama masyarakat jawa barat generasi saat ini yang mulai terpengaruh globalisasi. Selain itu banyak orang luar yang masuk ke wilayah jawa barat yang tidak sedikit kurang mengerti akan bahasa sunda tersebut.

Aplikasi kamus mobile ini dibangun mengikuti perkembangan teknologi mobile saat ini, yaitu teknologi yang berbasis platform Android. metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi mengenai itu semua dapat tersampaikan pada masyarakat luas dengan tujuan agar aplikasi kamus mobile dapat difungsikan semaksimal mungkin.

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat memberi kemudahan dalam mendapatkan informasi khususnya mengenai kosakata bahasa sunda. Aplikasi kamus mobile juga dapat dijadikan media pembelajaran untuk memahami istilah atau arti kata bahasa sunda sehingga menambah pengetahuan dan wawasan.

(4)

ii

exchange information. There are a wide range of languages in Indonesia. One of them is Sundanese is the language of the area which is mostly used as an introductory language daily in the province of West Java. As the times, however, not a few who do not understand about the vocabulary of the Java language, especially Sunda west of the present generation that began to be affected globalization. In addition, many people outside the entrance to the West Java area who do not understand the bit about the Sundanese language.

Mobile dictionary application was built following the current development of mobile technology, ie technology-based Android platform. system development method that uses the approach to construct a program rapidly and gradually so that can be evaluated by the user. With the technology is expected to approach all information about it can be passed on to the wider community in order for mobile dictionary application can function as fully as possible.

With this application is expected to provide convenience in obtaining information about vocabulary, especially Sunda. Mobile dictionary application can also be used as a medium of learning to understand the meaning of the term or the Sundanese language that added knowledge and insight.

(5)

iii

terindah selain mengucap syukur kepada-Nya yang telah memeberikan rahmat dan

ridho-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Skripsi

yang berjudul “PEMBANGUNAN APLIKASI KAMUS BAHASA

SUNDA-INDONESIA PADA SMARTPHONE BERBASIS SISTEM OPERASI

ANDROID”. penulis ajukan sebagai syarat kelulusan program strata I Program

Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Komputer Indonesia. Yang dalam penyusunannya berlandaskan pada teori-teori

yang penulis dapatkan selama mengikuti kuliah, melakukan penelitian,

menggunakan buku-buku dan pihak-pihak yang telah memberi bantuan.

Penulis menyadari kehadiran Tugas Akhir ini tidak lepas dari berbagai

pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM).

2. Prof. Dr. H. Denny Kurnadie, Ir., M. Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

3. Sintya Sukarta, ST., MT. selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah

banyak memberikan bimbingan, motivasi dan masukannya dalam

(6)

4. R.Fenny Syafariani, S.Si., M.STAT. selaku Dosen Wali yang telah

memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.

5. Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Program

Studi Sistem Informasi yang telah banyak membekali ilmu kepada

penulis.

6. Bapak ibu tercinta serta Kakak dan keponakanku tersayang yang selalu

memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira kepada

penulis.

7. Seluruh keluarga yang senantiasa memberikan semangat, kasih sayang

yang tak terkira kepada penulis.

8. Rekan-rekan seperjuangan kelas SI-14 angkatan 2008 yang selalu

memberikan motivasi, bantuan doa dan kebersamaan selama masa – masa

perkuliahan.

9. Rekan-rekan dari komunitas Android, Saung IT dan Passion IT yang telah

memberikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga

serta semua pihak yang telah membantu.

(7)

kata-v

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Smartphone……… ... 8

2.2 Pengenalan Android ... 8

2.2.1 Sejarah Android... 9

(8)

2.2.3 Fitur Android ... 13

2.3 Arsitektur Android ... 14

2.4 Java ... 19

2.4.1 Sejarah Perkembangan Java ... 19

2.4.2 Versi Awal Java ... 21

2.5 Pengertian Aplikasi ... 21

2.5.1 Karakteristik Aplikasi ... 22

2.6 Pengertian Kamus ... 23

2.6.1 Jenis-jenis Kamus ... 24

2.7 Sejarah Bahasa Sunda ... 25

2.7.1 Vokal, Konsonan, dan Suku Kata ... 26

2.7.2 Ragam Hormat Bahasa Sunda ... 28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 37

3.2.2.1 Sumber Data Primer... 38

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 39

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 39

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 40

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 40

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 42

(9)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

4.2.3.2 Activity Diagram Bahasa Sunda ... 53

4.2.3.3 Activity Diagram Bahasa Indonesia ... 54

4.2.3.4 Activity Diagram About ... 55

4.2.3.5 Class Diagram ... 55

4.2.3.6 Sequence Diagram ... 57

4.2.3.6.1 Sequence Diagram Terjemahan Bahasa Sunda ... 57

4.2.3.6.2 Sequence Diagram Terjemahan Bahasa Indonesia ... 58

4.2.3.6.3 Sequence Diagram Form About... 58

4.2.3.7 Collaboration Diagram ... 59

4.2.3.7.1 Collaboration Diagram ... 59

4.2.3.7.2 Collaboration Diagram About ... 60

4.2.3.8 Statechart Diagram... 60

4.2.3.9 Component Diagram... 61

4.2.3.10 Deployment Diagram ... 62

4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 62

4.2.4.1 Antarmuka form menu utama ... 62

4.2.4.2 Antarmuka form terjemahan Bahasa Sunda- Indonesia ... 63

4.2.4.3 Antarmuka form terjemahan Bahasa Indonesia Sunda... 64

(10)

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5.1 Implementasi ... 67

5.1.1 Impementasi Perangkat Sistem ... 67

5.1.2 Perangkat Keras (Hardware) yang Digunakan ... 67

5.1.3 Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan ... 69

5.2 Implementasi Desain Antarmuka ... 69

5.3 Implementasi Instalasi Program ... 76

5.4 Pengujian ... 81

5.4.1 Rencana Pengujian ... 81

5.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 84

5.4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha... 84

5.4.4 Kasus dan Hasil Pengujian Betha... 84

5.4.5 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 90

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 91

6.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

1

1.1Latar Belakang

Teknologi informasi merupakan bidang yang mengalami perkembangan

sangat pesat termasuk didalamnya arus informasi, Secara umum setiap

individu selalu berusaha untuk melakukan kegiatan dengan cepat, praktis dan

fleksibel. Smartphone merupakan salah satu perangkat yang mendukung

perkembangan teknologi dan informasi tersebut. Dengan adanya Smartphone

pengguna teknologi tidak hanya dapat melakukan komunikasi tetapi juga

dapat memperoleh berbagai informasi kapan saja dan dimana saja.

Salah satu smartphone yang memiliki prospek yang baik yaitu smartphone

berbasis sistem operasi Android. Masa depan android akan berkembang pesat.

Hal tersebut terlihat dengan banyaknya produsen smartphone ditambah lagi

dengan menjamurnya komunitas-komunitas Android yang banyak membantu

masyarakat awam untuk mengetahui perkembangan terbaru android. Di sisi

lain pihak operator juga memberikan paket data yang kompetitif.

Dengan terjadinya perkembangan teknologi yang dinamis khususnya

perangkat mobile yang didasari kebutuhan tiap individu maka diperlukan

perangkat mobile yang diharapkan memberikan berbagai informasi. Di sisi

lain hal yang menjadi kebutuhan yaitu komunikasi,. Salah satu komponen

yang paling penting dalam komunikasi yaitu bahasa. Dengan bahasa, baik

(12)

mendapatkan informasi secara efektif. khususnya di Indonesia terdapat

berbagai ragam bahasa yang berbeda. Salah satunya yaitu bahasa indonesia

yang merupakan bahasa persatuan. Namun disamping itu banyak bahasa dari

berbagai daerah atau suku bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi salah

satunya yaitu bahasa sunda, sebagai bahasa daerah yang sebagian besar

digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat jawa barat. Seiring

perkembangan zaman, tidak sedikit yang kurang memahami hal tentang

kosakata bahasa sunda terutama masyarakat jawa barat generasi saat ini yang

mulai terpengaruh globalisasi. Selain itu banyak orang luar yang masuk ke

wilayah jawa barat yang tidak sedikit kurang mengerti akan bahasa sunda

tersebut.

Dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat ini setiap pengguna

semakin membutuhkan informasi ataupun referensi untuk mempermudah

memenuhi kebutuhannya. Maka dibutuhkan aplikasi yang dapat memberikan

manfaat kepada pengguna. Salah satu aplikasi yang dapat memenuhi

kebutuhan pengguna tersebut adalah Aplikasi Kamus Bahasa Sunda-Indonesia

pada smartphone berbasis sistem operasi android.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat dijabarkan mengenai identifikasi masalah dan rumusan masalah

(13)

1.2.1 Identifikasi Masalah

Proses pengidentifikasian masalah merupakan langkah awal untuk

mengetahui latar belakang kelemahan-kelemahan yang sedang dihadapi

serta masalah-masalah yang sering timbul dalam keadaan sehari-hari.

Identifikasi masalah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Berkurangnya minat masyarakat untuk mempelajari dan

memahami bahasa daerah khususnya bahasa sunda.

2. Dengan banyaknya pendatang khususnya di wilayah jawa barat

masih kurang paham tentang kosakata bahasa sunda.

3. Masih kurangnya alat bantu penerjemah bahasa sunda –

Indonesia terutama yang diterapkan pada perangkat mobile.

1.2.2 Rumusan Masalah

Untuk membatasi pembahasan, penulis menyusun rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana program aplikasi ini dapat membantu pengguna untuk

memahami dan mengartikan kosakata bahasa sunda ke bahasa

indonesia?

2. Bagaimana program aplikasi ini dapat menambah minat pengguna

untuk mempelajari bahasa sunda secara efektif dan diharapkan dapat

(14)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas,

maka maksud dari penelitian ini adalah membangun Aplikasi Kamus

Bahasa Sunda-Indonesia pada smartphone berbasis sistem operasi android

berdasarkan kebutuhan pengguna. disamping itu, penulis dapat

mengembangkan ilmu yang didapat dari perkuliahan dengan

mengimplementasikannya pada perusahaan, serta dapat mempelajari serta

menganalisis pengetahuan yang ada dalam perusahaan tersebut.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk membuat aplikasi yang dapat memberi kemudahan

pengguna mendapatkan informasi mengenai arti kosakata bahasa

sunda yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia.

2. Untuk membuat aplikasi yang dapat menambah minat pengguna

untuk mempelajari bahasa Sunda secara efektif dan dapat

memperluas wawasan penggunanya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi praktis maupun

(15)

1.4.1 kegunaan Praktis

1. Bagi Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan

bagi penulis serta dapat lebih memahami lebih dalam, khususnya

dalam hal pembuatan dan pengembangan aplikasi sehingga kelak dapat

digunakan baik dalam teori maupun prakteknya.

2. Bagi Lembaga

Dapat dijadikan sebagai sumber pemikiran dan rekomendasi dalam

upaya meningkatkan kinerja lembaga serta kualitas pelayanan sehingga

dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.

1.4.2 kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan

kontribusi untuk mengembangkan ilmu khususnya dalam meningkatkan

pengetahuan mengenai arti kosakata bahasa Sunda yang diartikan ke

dalam bahasa Indonesia melalui aplikasi mobile.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penulisan usulan penelitian ini adalah :

1. Aplikasi ini hanya dapat dijalankan pada smartphone berbasis sistem

operasi Android minimal versi 2.1 (éclair).

2. Aplikasi ini dapat menampilkan arti kata bahasa Sunda-Indonesia dan

(16)

3. Pada aplikasi ini entri kata hanya kosakata yang sering digunakan dalam

komunikasi sehari-hari.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian adalah Kantor Balai Bahasa Bandung yang

beralamat di Jalan Jl. Sumbawa No. II Bandung Telp. (022) 4205468. Berikut

(17)

1

a. Uji desain oleh pengguna

4. Mengkodekan Aplikasi

a. Menetapkan coding

a. Uji Aplikasi oleh pengguna

(18)

8 2.1Pengertian Smartphone

Smartphone (telepon cerdas) adalah telepon genggam yang mempunyai

kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai

komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas.

Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja

menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan

hubungan standar yang mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang

lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan

fitur canggih seperti e-mail (surat elektronik), internet dan kemampuan

membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik dan penyambung

VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang

mempunyai kemampuan sebuah telepon.

2.2Pengenalan Android

Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang

meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang di-release oleh

Google. Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan

Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform

(19)

2.2.1 Sejarah Android

Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan

yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android

Inc. bekerja pada Google, diantaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears,

dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc.

hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul

rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan

Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program

perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan

indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar

telepon seluler.

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google

mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan

Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android

pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation

dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010.

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam

program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi

oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba

Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance

(OHA) mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak

(20)

telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan

fitur baru.

Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC

Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009

diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang

menggunakan Android.

2.2.2 Versi Android

1. Android Versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini

dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search

(pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android Versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler

dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan

versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga

penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam

dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube

dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP,

kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar,

(21)

3. Android Versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses

pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai

indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang

memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera,

camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN,

Gestures, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial kontak, teknologi text

to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel), pengadaan resolusi

VWGA.

4. Android Versi 2.0/2.1 (Éclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi

2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,

peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan

dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2

MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut,

Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile

terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi

setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap

yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.

Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah

handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk

(22)

terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam,

Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet

juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya

oleh MySpace dan Facebook.

5. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan.

Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,

integrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang

mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi

dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto

update dalam aplikasi Android Market.

6. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan.

Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain

peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste,

layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8

dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization,

dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC),

dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini

(23)

juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung

multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola

Xoom.

8. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb

untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci

dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol,

terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email

secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

2.2.3 Fitur Android

Fitur yang tersedia di Android adalah:

a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan

komponen yang tersedia.

b. mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.

c. grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.

d. SQLite: untuk penyimpanan data.

e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar

(MPEG4, H.264, MP3,AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)

g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas,

(24)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai

basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source)

sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android

memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti

pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.

Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang

membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah

penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan

kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka

sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan

elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu

carrier-sanction firmware.

2.3 Arsitektur Android

Berikut merupakan komponen dari sistem operasi android :

Gambar 2.1 Arsitektur Android

(25)

a. Aplications (Aplikasi)

Pada android terdapat aplikasi utama yang terdiri dari Email, Short

Message Service (SMS), Kalender, Browser, Daftar Kontak, kalkulator

dan lain-lain. Aplikasi tersebut ditulis dengan bahasa pemograman java.

b. Aplication Framework (Kerangka kerja Aplikasi)

Kerangka kerja aplikasi yang ditulis dengan menggunakan bahasa

pemograman java merupakan alat yang digunakan oleh semua aplikasi,

baik aplikasi bawaan dari pensel, seperti daftar kontak, dan kotak pesan,

maupun aplikasi yang ditulis oleh Google ataupun pengembang android.

Android menawarkan kepada para pengembang untuk membangun

aplikasi yang bervariasi dan inovatif. Pengembang diberi akses penuh

untuk mengambil keuntungan dari perangkat keras, akses lokasi informasi

dan lain-lain. Kerangka kerja aplikasi memiliki beberapa komponen

sebagai berikut :

1. Activity Manager

Mengelola siklus hidup dan menyediakan navigasi umum

backstack. Contoh : Home, Back, Notification, dan lain-lain.

2. Package Manager

Untuk melacak aplikasi yang terpasang (ter-instal) pada perangkat.

3. Windows Manager

Merupakan abstraksi dari bahasa pemograman Java pada bagian

atas dari level services (pada level yang lebih rendah) yang disediakan

(26)

4. Telephony Manager

Berisi sekumpulan API yang diperlukan untuk memanggil aplikasi.

5. Content Providers

Digunakan untuk memungkinkan aplikasi mengakses data dari

aplikasi lain seperti kontak atau untuk membagikan data mereka sendiri.

6. Resource Manager

Digunakan untuk mengakses sumber daya yang bersifat bukan code,

seperti string lokal, bitmap, deskripsi dari layout file dan bagian eksternal lain

dari aplikasi.

7. View System

Digunakan untuk mengambil sekumpulan button, list, grid, dan text

box yang digunakan dai dalam antarmuka pengguna.

8. Notification Manager

Digunakan untuk mengatur tampilan peringatan dan fungsi-fungsi

lain.

9. Libraries

Android memiliki sekumpulan library C/C++ yang digunakan oleh

berbagai komponen dalam sistem android. Kemampuan-kemampuan ini

dilihat oleh para pengembang melalui kerangka kerja aplikasi. Berikut

beberapa dari library :

10.System C Library

Merupakan implementasi turunan dari standar system library C (libc) yang

(27)

11.Media Library

Disediakan oleh Packet Video yang memberikan library untuk

memutar ulang dan menyimpan format suara dan video.

12.Surface Manager

Mengatur akses ke dalam subsistem tampilan dan susunan grafis layer

2D dan 3D dari beberapa aplikasi dan menyusun permukaan gambar yang

berbeda pada layer ponsel.

13.LibWebCore

Merupakan web browser modern yang menjadi kekuatan bagi browser

Android dan sebuah embeddable web view.

14.Scalable Graphics Library (SGL)

SGL mendasari mesin grafis 2D dan bekerja bersama-sama dengan

lapisan pada level yang lebih tinggi dan kerangka kerja seperti Windows

Manager dan Surface Manager untuk mengimplementasikan keseluruhan

graphics pipeline dari Android.

15.3D Libraries

Implementasi yang didasarkan pada OpenGL ES 1.0 APIs dimana

library menggunakan baik akselerasi perangkat keras 3D.

16.FreeType Library

Digunakan untuk menghaluskan semua tulisan bitmap dan vektor.

17.SQLite

Merupakan relational database yang kuat dan ringan serta tersedia

(28)

18.Android Runtime

Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan

sebagian besar fungsi yang sama dengan terdapat pada core libraries

bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri

dalam Android, dengan masing-masing instan dari mesin virtual Dalvik.

Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara

efisien. Mesin virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik

executeable(*.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang

kecil. Dalvik VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa

Java yang telah ditransformasikan kedalam *.dex format oleh tool “dx” yang

telah disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk, berfungsi

seperti threading dan manajemen memori tingkat rendahnya.

19.Linux Kernel

Android dibangun diatas Linux Kernel yaitu versi 2.6 sehingga

kehandalannya bisa di percaya. Untuk inti sistem service Linux yang

digunakan seperti keamanan, manajemen memori, proses manajemen,

network, dan driver model. Seperti yang terkihat digambar, Linux Kernel

menyediakan Driver Layar, Kamera, Keypad, WiFi, Flash memory, Audio,

dan IPC(Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan

keamanan. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstrak antara hardware

(29)

2.4 JAVA

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai

komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems

dan diterbitkan tahun 1995. Java tidak boleh disalahpahami sebagai

JavaScript. JavaScript adalah bahasa scripting yang digunakan oleh web

browser.

2.4.1 Sejarah Perkembangan Java

Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang

berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992.

Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini

dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy,

beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil

proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang.

Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill

Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan

menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai

pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen),

seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai "*7" (Star Seven).

Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan Tv kabel tertarik

ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka

memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton

(30)

Perusahaan baru ini bertambah maju, jumlah karyawan meningkat dalam

waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga

ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan

ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan

rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.

Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal

untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner,

terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis

pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.

Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi

1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama

kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995.

Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di

sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric

Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc

Andreessen, membentuk Netscape.

Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan

kerja "bapak java", James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi

release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek

dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi "Java". Nama

ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk)

(31)

pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk

Jawa adalah Java).

2.4.2 Versi Awal Java

Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga

dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar

awal yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya:

1. Java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.

2. Java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan

berkas.

3. Java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan

kelas kelas penanggalan.

4. Java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi

dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.

5. Java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI)

6. Java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada

penjelajah web.

2.5Pengertian Aplikasi

Aplikasi merupakan penerapan pengimplementasian suatu hal, data

permasalahan pekerjaan dalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan

(32)

Sehingga berubah menjadi bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai dasar

dari hal, data, permasalahan, atau pekerjaan.

2.5.1 Karakteristik Aplikasi

Aplikasi adalah suatu sistem software yang berbasiskan teknologi dan

standard dari konsorsium world wide web yang menyediakan sumber yang

bersifat spesifik seperti konten atau layanan melalui sebuah user interface yang

disebut web browser. Aplikasi web mempunyai beberapa karakteristik ,yang

dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Aplikasi web cenderung terus meningkat, dalam arti kata bahwa,

pengembangan aplikasi web baru akan terealisasi pada saat aplikasi tersebut

di implementasikan.

2. Aplikasi web berbeda dengan software aplikasi. Konten terdiri dari berbagai

bentuk format data seperti teks, grafis, image, audio, video yang

diintegrasikan oleh pemrosesan prosedural (web programming), metoda

yang digunakan dalam menampilkan dan mengatur konten tersebut akan

berdampak terhadap waktu respon dari sistem.

3. Aplikasi web ditujukan untuk digunakan oleh komunitas user yang

besar,beragam dan sejumlah user yang tidak dikenali (public user) dengan

berbagai kebutuhan,harapan dan kemampuan. Oleh karena itu pada saat

mengembangkan aplikasi web, user interface dan fitur-fitur kemudahan dan

penggunaan (usability features) harus mempu menjawab kebutuhan dari

(33)

4. Semua aplikasi web menuntut aspek “good look and feel”, suatu aspek yang

memenuhi nilai estetika dan art, sehingga pengguna merasa nyaman dalam

menggunakan dan mengakses aplikasi web yang dikembangkan.

5. Perubahan teknologi yang cepat menjadi tantangan bagi teknologi dan

standar web seperti berkembangnya bahasa-bahasa baru, tool baru yang

kemungkinan mempunyai error dan bagus (technology instability)

6. Media pengiriman konten aplikasi web sangat berbeda dengan software

tradisional.

7. Keamanan dan privasi lebih dibutuhkan oleh sistem-sistem berbasis web

jika di bandingkan dengan software tradisional.

2.6Pengertian Kamus

Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata.

Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain

menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman

sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan

bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat

juga ilustrasi di dalam kamus. Biasanya hal ini terdapat dalam kamus bahasa

Perancis.

Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (سوما ق), dengan bentuk

jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani Ωκεανός

(okeanos) yang berarti 'samudra'. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna

(34)

khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya.

Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata

suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.

2.6.1 Jenis-jenis kamus

Berdasarkan penggunaan bahasa kamus dapat ditulis dalam satu atau lebih

dari satu bahasa. Dengan demikian kamus terbagi menjadi beberapa jenis

yaitu:

a. Kamus Eka Bahasa

Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata (entri) yang

dijelaskan dan penjelasannya adalah terdiri dari bahasa yang sama. Kamus

ini memiliki perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa karena

penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian data korpus (data yang

dipakai sebagai sumber bahan penelitian). Ini bermaksud definisi makna

ke atas kata-kata adalah berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh

kalimat yang mengandung kata-kata berhubungan. Contoh bagi kamus

ekabahasa adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (di indonesia).

b. Kamus Dwibahasa

Kamus ini menggunakan duaa bahasa, yaitu kata masukan dari bahasa

yang dikamuskan diberi padanan atau penerjemahan dengan menggunakan

bahasa yang lain. Contohnya Kamus Inggris-Indonesia.

c. Kamus Aneka Bahasa

kamus aneka bahasa sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau

(35)

secara serentak. Contoh untuk kamus aneka bahasa adalah Kamus

Melayu-Cina-Inggris Pelangi susunan Yuen Boon Chan pada tahun 2004.

2.7 Sejarah Bahasa Sunda

Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang

Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar

27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua

di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Bahasa Sunda dituturkan di sebagian besar

provinsi Jawa Barat (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan

urbanisasi di mana penutur bahasa ini semakin berkurang), melebar hingga

batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebesdan Majenang, Cilacap Jawa

Tengah, dan di kawasan selatan provinsi Banten. Dari segi linguistik,

bersama bahasa Baduy, bahasa Sunda membentuk suatu rumpun bahasa

Sunda yang dimasukkan ke dalam rumpun bahasa Melayu-Sumbawa.

Bahasa Sunda terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di

daerah yang dijuluki Tatar Sunda. Namun demikian, bahasa Sunda juga

dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten

Brebes dan Cilacap. Banyak nama-nama tempat di Cilacap yang masih

merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti

Kecamatan Dayeuhluhur,Cimanggu, dan sebagainya. Ironisnya, nama Cilacap

banyak yang menentang bahwa ini merupakan nama Sunda. Mereka

berpendapat bahwa nama ini merupakan nama Jawa yang "disundakan", sebab

(36)

Selain itu menurut beberapa pakar bahasa Sunda sampai sekitar abad

ke-6 wilayah penuturannya sampai di sekitar Dataran Tinggi Dieng di Jawa

Tengah, berdasarkan nama "Dieng" yang dianggap sebagai nama Sunda (asal

kata dihyang yang merupakan kata bahasa Sunda Kuna). Seiring mobilisasi

warga suku Sunda, penutur bahasa ini kian menyebar. Misalnya, di Lampung,

di Jambi, Riau dan Kalimantan Selatan banyak sekali, warga Sunda menetap di

daerah baru tersebut.

2.7.1 Vokal, Konsonan, dan Suku Kata

1. Vokal

Vokal atau huruf hidup yaitu bunyi ujaran yang terjadi karena

udara yang keluar dari paru-paru tidak mendapat rintangan sedikitpun.

Jenis vokal bergantung pada 3 hal, yaitu :

a. Posisi bibir, yaitu bentuk bibir waktu mengucapkan bunyi. Bila

bentuknya bundar, terjadilah vokal bundar, yaitu o, u, a. Bila

bentuknya rata, terjadilah vokal tak bundar, yaitu i, e.

(37)

Yang dimaksud dengan maju mundurnya lidah ialah jarak

yang terjadi antara lidah dan alveolum.

2. Vokal dalam Bahasa Sunda

Dalam bahasa Sunda, vokal disebut juga aksara macakal, yaitu

huruf yang mengubah bunyi [4]. Masing-masing berupa istilah tersendiri,

yaitu :

1. panghulu, huruf untuk mengubah bunyi menjadi i.

2. panyuku, huruf untuk mengubah bunyi menjadi u.

3. panéléng, huruf untuk mengubah bunyi menjadi é (téléng).

4. pamepet, huruf untuk mengubah bunyi menjadi e (pepet).

5. panolong, huruf untuk mengubah bunyi menjadi o.

6. paneuleung, huruf untuk mengubah bunyi menjadi eu.

Vokal dalam bahasa Sunda ada tujuh, yaitu a, i, u, é, o, e, eu.

Distribusinya dalam kata dapat disimpan di awal kata, di tengah, atau di

akhir kata.

3. Konsonan

Konsonan ialah bunyi ujaran yang terjadi karena udara keluar dari

paruparu mendapat halangan. Halangan itu dapat seluruhnya atau sebagian

dengan menggerakkan dan mengadukkan arus yang keluar.

Dalam bahasa Sunda, huruf konsonan disebut cacarakan, yaitu ha

(38)

dan tha, jarang dipakai dalam bahasa Sunda. Pada sekarang ini, huruf yang

digunakan yaitu alphabet (susunan haruf latin), yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l,

m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z, ditambah dengan konsonan ng dan ny,

walaupun dibentuk dua huruf tetapi satu bunyi [4]. Seperti halnya vokal,

konsonan pun distribusinya dalam kata bahasa Sunda dapat berada di

awal, di tengah, atau di akhir kata. Hanya konsonan c dan ny yang tidak

bisa berada di akhir kata.

4. Suku Kata (Engang)

Suku kata yaitu bagian kata yang diucapkan dalam satu nafas. Sifat

suku kata Ada dua macam sifat suku kata, yaitu :

a. Suku kata terbuka, apabila diakhiri oleh vokal. Misalnya : a - ya,

bu - ku.

b. Suku kata tertutup, apabila diakhiri oleh konsonan. Misalnya :

ban - teng, kam - pak.

2.7.2 Ragam Hormat Bahasa Sunda

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa sopan/hormat adalah

ragam bahasa yang dipakai dalam situasi sosial yang mewajibkan adanya

norma sopan santun (1997:78). Menurut hasil Kongres Bahasa Sunda tahun

1986 di Cipayung Bogor, tatakrama bahasa Sunda yang disebut juga undak

usuk basa Sunda (UUBS). Menurut penelitian tatakrama bahasa Sunda atau

(39)

beberapa ragam (tingkat/jenis) yang biasanya digunakan dalam bahasa Sunda,

diantaranya yaitu, ragam bahasa hormat, ragam bahasa loma/kasar.

Pada hakekatnya digunakan ragam hormat tidak lain untuk menunjukkan

rasa hormat dari pembicara kepada yang diajak bicara dan pada siapa yang

menjadi bahan pembicaraan. Ragam bahasa Sunda juga memiliki parameter

pemakaiannya dengan melihat usia (tua atau muda), berpendidikan atau tidak,

pria atau wanita. Undak Usuk Basa Sunda ada enam jenis diantaranya :

1. Basa Kasar

Basa kasar disebut juga bahasa loma. Digunakan kepada sesama,

kepada teman yang sudah akrab. Selain itu (jaman dulu) selalu dipakai

juga untuk berbicara kepada orang yang umur dan pangkat dan

kedudukannya dibawah si pembicara. Atau bisa juga digunakan untuk

membicarakan orang yang umurnya dibawah si pembicara.

Contoh:

„Maneh rek asup ayena?‟ Dudi nanya ka Dadan

„Moal ah, moal wara asup, rek ngadagoan Rini heula,‟ tembal Dadan.

(„kamu mau masuk sekarang?‟ Dudi bertanya kepada Dadan)

(„Engga ah, engga akan masuk dulu, mau nungguin Rini dulu,‟

jawab Dadan)

Budi Rahayu (1993 : 15).

2. Basa sedeng

Basa sedeng sering juga disebut sebagai bahasa lemes keur ka

(40)

diri sendiri seperti misalnya berbicara menggunakan bahasa halus atau

untuk berbicara kepada orang yang lebih tua. Selain itu bahasa

Sedang juga dapat dipakai untuk berbicara kepada orang yang belum

dikenal atau akrab apabila yang mengajak berbicara menggunakan

bahasa halus.

Contoh :

„Dudi mah tos lebet ti payun,‟ ceuk Dadan ka Pa Asep.

„Abdi mah teu acab lebet soteh bade ngantosan Rini heula.‟

(„Dudi sudah masuk duluan,‟ kata Dadan ke Pak Asep.‟)

(„Saya belum masuk karena mau menunggu Rini dulu.‟)

Budi Rahayu (1993 : 15).

3. Basa lemes

Basa lemes sering disebut juga sebagai bahasa lemes keur ka batur

(bahasa halus untuk orang lain). Bahasa ini digunakan untuk berbicara

kepada orang yang umurnya di atas pembicara dan untuk

(41)

( „Karena Bu Lia tidak masuk, nanti kelas IIA Bapak saja yang

masuk,‟ kata Pak Kepala Sekolah kepada Pak Maman.)

Budi Rahayu (1993 : 15).

4. Basa lemes pisan

Ragam bahasa ini dipakai untuk menghormati orang yang

kedudukannya lebih tinggi dari pembicara.

Contoh:

„Manawi Ibu uninga,Bapa Gubernur nu ayena di mana nya linggihna?‟

(„Mungin Ibu ingat, Bapak Gubernur yang sekarang tinggalnya di

mana?‟)

Budi Rahayu (1993 : 43).

5. Basa kasar pisan

Ragam bahasa ini dapat disebut juga sebagai bahasa cohag. Bahasa

ini biasanya dipakai oleh orang-orang yang sedang marah atau

bertengkar dengan maksud untuk saling menghina. Tetapi umumnya,

ragam bahasa ini ditujukkan untuk binatang karena jika ditujukkan

pada manusia, bahasa ini akan terasa sangat kasar dan menyinggung.

Contoh:

„Kawas nu euweuh gadag deui we, pagadagan teh ngan leweh!‟ ceuk

(42)

(seperti tidak ada kerjaan lagi, kerjanya hanya menangis saja!‟ kata

Dadan kepada adiknya yang lagi menangis).

Budi Rahayu (1993 : 43).

6. Basa panengah

Ragam bahasa ini dipakai untuk berbicara dengan orang yang

pangkat dan kedudukannya di bawah pembicara tetapi umurnya di

atas pembicara. Ragam bahasa ini dipakai juga ketika berbicara

dengan orang yang menggunakan bahasa halus dan orang yang

dibicarakannya itu memiliki pangkat dan kedudukan dibawah mereka,

tetapi umurnya di atas mereka. Ragam bahasa ini tingkatannya ada di

bawah bahasa halus tetapi di atas bahasa kasar.

Contoh:

„Ari Emang di mana sare teh?‟ ceuk Bapa ka mang Endin

„Kalau Paman di mana tidurnya?‟ kata Bapak kepada mang Endin

(43)

33 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai

dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan guna tertentu tentang sesuatu hal objektif valid dan realibel tentang

sesuatu hal.

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang menunjang untuk

pembangunan aplikasi.

3.1.1 Sejarah Singkat Lembaga

Pasal 36 Undang – Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa bahasa resmi

negara adalah bahasa Indonesia. Berlandaskan pada pasal itu, Pemerintah

Indonesia berusaha melestarikan, membina, dan mengembangkan bahasa

Indonesia dan bahasa daerah. Sebagai tindak lanjut, pemerintah membentuk

lembaga yang bernama Pusat Bahasa (sebelumnya sempat berganti nama).

Lembaga ini berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Pusat Bahasa

mempunyai tugas utama mengembangkan dan membina bahasa dan sastra

Indonesia dan daerah. Mengingat wilayah yang harus dijangkau meliputi seluruh

(44)

Balai Bahasa yang ada di Provinsi Jawa Barat adalah Balai Bahasa Bandung

(yang nantinya akan bernama Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat).

Pendirian Balai Bahasa Bandung diawali dengan surat permohonan Nomor :

8276/102/I/95, tanggal 17 Februari 1995 dari Kepala Kanwil Depdikbud Provinsi

Jawa Barat kepada Sekretaris Jenderal Depdikbud RI yang menginginkan adanya

sebuah lembaga yang khusus menangani masalah – masalah kebahasaan dan

kesastraan di Jawa Barat. Kemudian, pada tahun 1999 Balai Bahasa Bandung

dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor : 226/0/1999 tanggal 23 September 1999, Balai

Bahasa Bandung berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, berada di bawah Pusat Bahasa.

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Terhitung

tanggal 1 Mei 2012, Balai Bahasa Bandung berganti nama menjadi Balai Bahasa

Provinsi Jawa Barat.

3.1.2 Visi dan Misi Lembaga

a. Visi

Visi Balai Bahasa Bandung adalah terwujudnya lembaga penelitian yang

unggul dan pusat informasi serta pelayanan di bidang kebahasaan dan kesastraan

(Indonesia dan daerah) di Jawa Barat.

b. Misi

1. meningkatkan mutu bahasa dan sastra;

(45)

3. mengembangkan bahan informasi kebahasaan dan kesastraan;

4. mengembangkan tenaga kebahasaan dan kesastraan;

5. meningkatkan kerja sama.

3.1.3 Badan Hukum Instansi

Balai Bahasa Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, berada di bawah Pusat Bahasa.

Berdasarkan SK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI tanggal

23 September 1999 Nomor 226/0/1999.

3.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi Balai Bahasa Bandung tidaklah rumit dan kompleks

hanya terdiri dari bagian yang penting saja misalnya Kepala, Sub Bagian, serta

kelompok Jabatan Fungsional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar

berikut.

(46)

3.1.5 Deskripsi Tugas

Berikut ini adalah deskripsi tugas yang terdapat pada Balai Bahasa

Bandung di bagian kelompok jabatan fungsional :

a. Menyusun program rencana penelitian, pembinaan dan pengembangan

bahasa dan sastra di daerah.

b. Mengkaji, menganalisis, menyusun bahan kebijakan teknis pembinaan

bahasa dan sastra di daerah.

c. Mengkaji, menganalisis, dan meyusun konsep, pedoman, standar dan

norma pembinaan bahasa dan sastra di daerah.

d. Melakukan penyusunan penelitian, pembinaan dan pengembangan bahasa

dan sastra di daerah.

e. Melakukan inventarisasi masalah bahasa dan sastra di daerah.

f. Melakukan penelitian bahasa dan sastra di daerah.

g. Melakukan evaluasi hasil penelitian, pembinaan, dan pengembangan

bahasa dan sastra di daerah.

h. Menyajikan data dan informasi jaringan kebahasan dan kesastraan di

daerah.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu teknik memperoleh, mengumpulkan

data, daik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk

(47)

berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu

kebenaran atau data yang diperoleh.

Penyusunan Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif

karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan implementasi tentang

arti dan data yang diperoleh. Salah satu aspek penting dari deskripsi ilmiah yang

perlu mendapat perhatian adalah kualitas dari deskripsi itu sendiri. Penelitian ini

disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang

ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur, dan

suatu sifat dari fenomena di masyarakat (Nazir, 1998:51).

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang

digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan

penelitian.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pegumpulan data merupakan gambaran tahapan-tahapan yang

digunakan dalam melaksanakan pengumpulan data guna mendapatkan data yang

dibutuhkan.

Dalam penelitian ini, sumber data yang diambil oleh penulis adalah

sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengertian data primer menurut

(48)

Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini

tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini

harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu

orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai

sarana mendapatkan informasi ataupun data.

Pengertian data sekunder menurut Umi Narimawati (2008:94) bahwa data

sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan

mengumpulkan data.

Berdasarkan sumber data yang diteliti, maka sumber pengumpulan data

yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Dalam pengambilan sumber data primer, penelitian dilakukan dengan cara:

1. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan terjun dan melihat langsung

kelapangan. Penulis melakukan pengamatan langsung atau melakukan

observasi ke kantor Balai Bahasa Bandung.

2. Wawancara

Metode wawancara dengan melakukan tanya jawab langsung kepada

narasumber yang bertujuan untuk mengetahui dari objek yang diteliti

yaitu tentang wawasan masyarakat terhadap perkembangan bahasa

sunda sebagai penunjang dibangunnya aplikasi sebagai alat bantu

(49)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Selain dengan proses pengumpulan data primer, juga dapat dilakukan

dengan cara mencari sumber data sekunder yaitu :

1. Dokumentasi

Suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku

pedoman yaitu kamus bahasa Sunda-Indonesia Indonesia-Sunda dan

data-data yang dapat menunjang dan membantu dalam penyusunan

penelitian dan pembuatan aplikasi.

2. Studi kepustakaan

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan

mempelajari buku seperti seperti buku referensi tentang sistem operasi

android dan perancangan aplikasi mobile, serta Mempelajari literatur

tentang teori dasar dan penelitian-penelitian terdahulu untuk dianalisis

sehingga memperoleh data sekunder yang mendukung penelitian ini.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam melakukan penelitian diperlukan perencanaan dan perancangan

(50)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang diambil adalah

metode pendekatan berorientasi objek, dalam tahap perancangan susatu aplikasi,

pedekatan suatu sistem merupakan aspek yang harus diperhatikan karena akan

mempengaruhi rancangan itu sendiri. hal ini dipilih sesuai masalah yang

dipecahkan dan kemampuan dari penulis.

Untuk mendukung pembuatan aplikasi ini penulis menentukan alat bantu

analisis dan perancangan aplikasi salah satunya yaitu dengan dirancangnya

diagram diantaranya diagram kelas, diagram objek, diagram use-case, diagram

sekuen, diagram kolaborasi, diagram statechart, diagram aktivitas, diagram

komponen dan diagram deployment (penyebaran).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype

yaitu metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk

membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat

dievaluasi oleh pemakai. Tahapan proses model prototype, berikut adalah

(51)

Gambar 3.2 Metode Prototype

(Sumber : http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id/)

Pendekatan Prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan

kebutuhan, perancangan, dan evaluasi Prototype. Proses-proses tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan

umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan

dibutuhkan berikutnya;

2. Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua

aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar

pembuatanprototype;

3. Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan

(52)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa grafis untuk

mendokumentasi menspesifikasi dan membangun sistem perangkat lunak. UML

berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi tidak bergantung proses

pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa

notasi di beragam metologi, usaha bersamadan banyak pihak, didukung oleh

kakas-kasa yang diintegerasikan lewat XML(XMI). Standar UML dikelola oleh

OMG (Object Management Group).

Tujuan UML :

1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai

untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti

2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas

konsep-konsep inti.

3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemograman dan proses

pengembangan tertentu.

4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.

5. Mendukung konsep-konsep pengembangan level tinggi seperti

komponen, kolaborasi, framwork dan pattern.

Dalam UML (Unified Modelling Language) yang dapat dikelompokan

berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis jenis diagramnya adalah sebagai

(53)

1.Diagram Kelas (Class Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,

antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi. Diagram ini

umum dijumpai pada pemodelan berorientsi objek.

2.Diagram Objek (Object Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi

antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala

sesuatu yang dijumpai di dalam diagram kelas.

3.Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan

aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk

mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan

serta diharapkan pengguna.

4.Diagram Sekuen (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang

menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

5.Diagram Kolaborasi (Collaboration Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram berkolaborasi adalah menggambarkan interaksi

antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran

masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan (message).

6.Diagram Statechart (Statechart Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram state ini memperlihatkan state–state pada sistem,

(54)

memperlihatkan sifat dinamis dari antar muka , kelas, kolaborasi, dan terutama

penting pada pemodelan sistem–sistem yang reaktif.

7.Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram ini adalah diagram tipe khusus dari digram state

yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas yan lainnya dalam

suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam satu

sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

8.Diagram Komponen (Componen Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan

system atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada

sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana

komponen secara tifikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas

9.Diagram Penyebaran (Deployment Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi

dijalankan. Diagram ini memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen

yang ada didalamnya. Deployment diagram berhubungan dengan diagram

komponen dimana deployment diagram memuat satu atau lebih

komponen-komponen.

3.2.4 Pengujian Software

Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah

black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

(55)

untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak. Berikut adalah Faktor Pengujian Black Box :

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi

sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses

tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. Access control

Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan

modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus

dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program

aplikasi.

3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang

dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan

(56)

46 4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem terdiri dari beberapa tahapan diantaranya yaitu

skenario sistem, spesifikasi kebutuhan sistem, perancangan proses, dan

perancangan antarmuka (user interface).

4.2.1 Skenario Sistem

Skenario sistem merupakan tahapan yang mendeskripsikan arsitektur

sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Pengguna (user) akan berinteraksi dengan sistem melalui aplikasi yang

terinstal pada handphone yang mendukung sistem operasi android minimal

versi 2.1 éclair.

2. Aplikasi yang telah terinstal pada perangkat mobile akan menampilkan

informasi terjemahan kosakata dari bahasa sunda ke bahasa Indonesia dan

(57)

4.2.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Spesifikasi kebutuhan sistem menjelaskan mengenai penggunaan aplikasi

kamus pada perangkat mobile berbasis sistem operasi android, input dan output

sistem yang terjadi di dalam aplikasi, dan proses data.

Berdasarkan arsitektur yang telah dideskripsikan, untuk memenuhi

kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu handphone berbasis sistem

operasi android minimal versi 2.1 éclair.

4.2.3 Perancangan Proses

Perancangan proses bertujuan untuk menggambarkan sejumlah proses

terstruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi. Adapun

struktur pada aliran proses aplikasi terdiri dari :

1. Diagram Struktur

a. Class Diagram

Merupakan diagram yang menunjukan hubungan antar class

dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling

berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

b. Component Diagram

Diagram komponen adalah diagram UML yang menampilkan

(58)

c. Deployment Diagram (Diagram Deployment)

Deployment Diagram atau diagram deployment (penguraian)

memiliki fungsi untuk mendeskripsikan arsitektur fisik baik

hardware maupun software dalam sistem serta menggambarkan

konfigurasi komponen software run-time, peralatan hardware yang

membentuk sistem.

2. Diagram Perilaku

a. Use case Diagram

Digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif

pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case

dan actor. Actor mempresentasikan/mendeskripsikan orang yang akan

mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi

b. Activity Diagram

Digunakan untuk memodelkan perilaku use case dan objek pada sistem

aplikasi.

c. Sequence Diagram

Merupakan diagram yang menjelaskan secara rinci ururtan proses yang

dilakukan dalam sitem aplikasi untuk mencapai tujuan dari use case

interaksi yang terjadi antar class, operasi apa yang terlibat, urutan antar

operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

d. Collaboration Diagram (Diagram kolaborasi)

Diagram kolaborasi mengelompokkan message pada kumpulan

(59)

yang dituliskan adalah operasi/metode yang dijalankan antara objek

yang satu dan objek lainnya secara keseluruhan, oleh karena itu dapat

diambil dari jalannya interaksi pada semua diagram sekuen.

Penomororan metode dapat dilakukan berdasarkan urutan

dijalankannnya metode/operasi diantara objek yang satu dengan objek

lainnya atau objek itu sendiri.

e. Statechart Diagram

Statechart Diagram (Diagram Statechart) menunjukan siklus hidup

sebuah objek tunggal, dari saat dibuat sampai objek tersebut dihapus.

Diagram ini adalah cara cepat untuk memodelkan perilaku dinamis

sebuah kelas. Diagram statechart tidak dibuat untuk setiap kelas,

bahkan kadang-kadang untuk suatu proses sistem informasi tidak

(60)

4.2.3.1 Use case Diagram

Gambar 4.1 Use case Diagram

Diagram use case merupakan pemodelan untuk proses sistem informasi

yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat serta digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi.

Actor user memberikan arah panah ke beberapa use case, antara lain:

Actor user dapat memilih menu terjemahan bahasa ke dalam bentuk bahasa

Indonesia ke bahasa Sunda, Actor user juga dapat memilih menu terjemahan

bahasa kedalam bentuk bahasa Sunda ke bahasa Indonesia, serta Actor user bisa

juga memilih menu About yang berisikan informasi rinci tentang aplikasi kamus.

1. Identifikasi Use Case

Identifikasi Use case adalah Use Case yang bekerja pada sistem

Gambar

Gambar 3.2 Metode Prototype (Sumber : http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id/)
Tabel 4.5 Skenario Use Case About
Gambar 4.2 Activity Diagram Bahasa Sunda
Gambar 4.3 Activity Diagram Bahasa Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kewenangan yang dimiliki Balai Besar POM terkait dengan perlindungan hukum terhadap konsumen jajanan berbahaya adalah: Badan POM berwenang menentukan takaran untuk BTP yang

memindahkan ibu kota Negara juga datang dari Ketua DPR Agung Laksono dengan argumentasi sedikit berbeda, dan menyatakan bahwa Jakarta sudah saatnya kantor presiden

Facebook adalah media sosial untuk membantu orang berkomunikasi lebih efisien dengan teman lama, keluarga, maupun orang-orang yang baru dikenal. Facebook

Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perilaku seksual pranikah pada remaja di SMK PATRIA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu yang tidak melakukan perilaku

Meskipun ular sering digambarkan sebagai “berlendir,” kulit mereka sebenarnya sangat kering, Pada kenyataannya, mereka hanya memiliki dua kelenjar kulit – sepasang

Tjondro dan Wilopo (2011) meneliti pengaruh GCG terhadap profitabilitas dan kinerja saham perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2008,

Selain itu, Quible dalam Badri Munir Sukoco (2007) menyebutkan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan tata ruang kantor agar lebih efektif dan efisien, antara

Wali boleh melarang dan tidak memberi izin wanita yang berada di bawah perwaliannya menikah dengan laki-laki kafir (beragama selain Islam). Ini menunjukkan adanya hak