SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata 1 Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
Oleh : Budi Prasetyo
1.05.08.661
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
indonesia. Salah satunya yaitu Bahasa Sunda yang merupakan bahasa daerah yang sebagian besar digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari di wilayah provinsi jawa barat. Namun Seiring perkembangan zaman, tidak sedikit yang kurang memahami hal tentang kosakata bahasa sunda terutama masyarakat jawa barat generasi saat ini yang mulai terpengaruh globalisasi. Selain itu banyak orang luar yang masuk ke wilayah jawa barat yang tidak sedikit kurang mengerti akan bahasa sunda tersebut.
Aplikasi kamus mobile ini dibangun mengikuti perkembangan teknologi mobile saat ini, yaitu teknologi yang berbasis platform Android. metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi mengenai itu semua dapat tersampaikan pada masyarakat luas dengan tujuan agar aplikasi kamus mobile dapat difungsikan semaksimal mungkin.
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat memberi kemudahan dalam mendapatkan informasi khususnya mengenai kosakata bahasa sunda. Aplikasi kamus mobile juga dapat dijadikan media pembelajaran untuk memahami istilah atau arti kata bahasa sunda sehingga menambah pengetahuan dan wawasan.
ii
exchange information. There are a wide range of languages in Indonesia. One of them is Sundanese is the language of the area which is mostly used as an introductory language daily in the province of West Java. As the times, however, not a few who do not understand about the vocabulary of the Java language, especially Sunda west of the present generation that began to be affected globalization. In addition, many people outside the entrance to the West Java area who do not understand the bit about the Sundanese language.
Mobile dictionary application was built following the current development of mobile technology, ie technology-based Android platform. system development method that uses the approach to construct a program rapidly and gradually so that can be evaluated by the user. With the technology is expected to approach all information about it can be passed on to the wider community in order for mobile dictionary application can function as fully as possible.
With this application is expected to provide convenience in obtaining information about vocabulary, especially Sunda. Mobile dictionary application can also be used as a medium of learning to understand the meaning of the term or the Sundanese language that added knowledge and insight.
iii
terindah selain mengucap syukur kepada-Nya yang telah memeberikan rahmat dan
ridho-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Skripsi
yang berjudul “PEMBANGUNAN APLIKASI KAMUS BAHASA
SUNDA-INDONESIA PADA SMARTPHONE BERBASIS SISTEM OPERASI
ANDROID”. penulis ajukan sebagai syarat kelulusan program strata I Program
Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Komputer Indonesia. Yang dalam penyusunannya berlandaskan pada teori-teori
yang penulis dapatkan selama mengikuti kuliah, melakukan penelitian,
menggunakan buku-buku dan pihak-pihak yang telah memberi bantuan.
Penulis menyadari kehadiran Tugas Akhir ini tidak lepas dari berbagai
pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM).
2. Prof. Dr. H. Denny Kurnadie, Ir., M. Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
3. Sintya Sukarta, ST., MT. selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah
banyak memberikan bimbingan, motivasi dan masukannya dalam
4. R.Fenny Syafariani, S.Si., M.STAT. selaku Dosen Wali yang telah
memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.
5. Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Program
Studi Sistem Informasi yang telah banyak membekali ilmu kepada
penulis.
6. Bapak ibu tercinta serta Kakak dan keponakanku tersayang yang selalu
memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira kepada
penulis.
7. Seluruh keluarga yang senantiasa memberikan semangat, kasih sayang
yang tak terkira kepada penulis.
8. Rekan-rekan seperjuangan kelas SI-14 angkatan 2008 yang selalu
memberikan motivasi, bantuan doa dan kebersamaan selama masa – masa
perkuliahan.
9. Rekan-rekan dari komunitas Android, Saung IT dan Passion IT yang telah
memberikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga
serta semua pihak yang telah membantu.
kata-v
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Smartphone……… ... 8
2.2 Pengenalan Android ... 8
2.2.1 Sejarah Android... 9
2.2.3 Fitur Android ... 13
2.3 Arsitektur Android ... 14
2.4 Java ... 19
2.4.1 Sejarah Perkembangan Java ... 19
2.4.2 Versi Awal Java ... 21
2.5 Pengertian Aplikasi ... 21
2.5.1 Karakteristik Aplikasi ... 22
2.6 Pengertian Kamus ... 23
2.6.1 Jenis-jenis Kamus ... 24
2.7 Sejarah Bahasa Sunda ... 25
2.7.1 Vokal, Konsonan, dan Suku Kata ... 26
2.7.2 Ragam Hormat Bahasa Sunda ... 28
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 37
3.2.2.1 Sumber Data Primer... 38
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 39
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 39
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 40
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 40
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 42
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.2.3.2 Activity Diagram Bahasa Sunda ... 53
4.2.3.3 Activity Diagram Bahasa Indonesia ... 54
4.2.3.4 Activity Diagram About ... 55
4.2.3.5 Class Diagram ... 55
4.2.3.6 Sequence Diagram ... 57
4.2.3.6.1 Sequence Diagram Terjemahan Bahasa Sunda ... 57
4.2.3.6.2 Sequence Diagram Terjemahan Bahasa Indonesia ... 58
4.2.3.6.3 Sequence Diagram Form About... 58
4.2.3.7 Collaboration Diagram ... 59
4.2.3.7.1 Collaboration Diagram ... 59
4.2.3.7.2 Collaboration Diagram About ... 60
4.2.3.8 Statechart Diagram... 60
4.2.3.9 Component Diagram... 61
4.2.3.10 Deployment Diagram ... 62
4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 62
4.2.4.1 Antarmuka form menu utama ... 62
4.2.4.2 Antarmuka form terjemahan Bahasa Sunda- Indonesia ... 63
4.2.4.3 Antarmuka form terjemahan Bahasa Indonesia Sunda... 64
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
5.1 Implementasi ... 67
5.1.1 Impementasi Perangkat Sistem ... 67
5.1.2 Perangkat Keras (Hardware) yang Digunakan ... 67
5.1.3 Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan ... 69
5.2 Implementasi Desain Antarmuka ... 69
5.3 Implementasi Instalasi Program ... 76
5.4 Pengujian ... 81
5.4.1 Rencana Pengujian ... 81
5.4.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 84
5.4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha... 84
5.4.4 Kasus dan Hasil Pengujian Betha... 84
5.4.5 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 90
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 91
6.2 Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
1.1Latar Belakang
Teknologi informasi merupakan bidang yang mengalami perkembangan
sangat pesat termasuk didalamnya arus informasi, Secara umum setiap
individu selalu berusaha untuk melakukan kegiatan dengan cepat, praktis dan
fleksibel. Smartphone merupakan salah satu perangkat yang mendukung
perkembangan teknologi dan informasi tersebut. Dengan adanya Smartphone
pengguna teknologi tidak hanya dapat melakukan komunikasi tetapi juga
dapat memperoleh berbagai informasi kapan saja dan dimana saja.
Salah satu smartphone yang memiliki prospek yang baik yaitu smartphone
berbasis sistem operasi Android. Masa depan android akan berkembang pesat.
Hal tersebut terlihat dengan banyaknya produsen smartphone ditambah lagi
dengan menjamurnya komunitas-komunitas Android yang banyak membantu
masyarakat awam untuk mengetahui perkembangan terbaru android. Di sisi
lain pihak operator juga memberikan paket data yang kompetitif.
Dengan terjadinya perkembangan teknologi yang dinamis khususnya
perangkat mobile yang didasari kebutuhan tiap individu maka diperlukan
perangkat mobile yang diharapkan memberikan berbagai informasi. Di sisi
lain hal yang menjadi kebutuhan yaitu komunikasi,. Salah satu komponen
yang paling penting dalam komunikasi yaitu bahasa. Dengan bahasa, baik
mendapatkan informasi secara efektif. khususnya di Indonesia terdapat
berbagai ragam bahasa yang berbeda. Salah satunya yaitu bahasa indonesia
yang merupakan bahasa persatuan. Namun disamping itu banyak bahasa dari
berbagai daerah atau suku bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi salah
satunya yaitu bahasa sunda, sebagai bahasa daerah yang sebagian besar
digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat jawa barat. Seiring
perkembangan zaman, tidak sedikit yang kurang memahami hal tentang
kosakata bahasa sunda terutama masyarakat jawa barat generasi saat ini yang
mulai terpengaruh globalisasi. Selain itu banyak orang luar yang masuk ke
wilayah jawa barat yang tidak sedikit kurang mengerti akan bahasa sunda
tersebut.
Dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat ini setiap pengguna
semakin membutuhkan informasi ataupun referensi untuk mempermudah
memenuhi kebutuhannya. Maka dibutuhkan aplikasi yang dapat memberikan
manfaat kepada pengguna. Salah satu aplikasi yang dapat memenuhi
kebutuhan pengguna tersebut adalah Aplikasi Kamus Bahasa Sunda-Indonesia
pada smartphone berbasis sistem operasi android.
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat dijabarkan mengenai identifikasi masalah dan rumusan masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Proses pengidentifikasian masalah merupakan langkah awal untuk
mengetahui latar belakang kelemahan-kelemahan yang sedang dihadapi
serta masalah-masalah yang sering timbul dalam keadaan sehari-hari.
Identifikasi masalah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Berkurangnya minat masyarakat untuk mempelajari dan
memahami bahasa daerah khususnya bahasa sunda.
2. Dengan banyaknya pendatang khususnya di wilayah jawa barat
masih kurang paham tentang kosakata bahasa sunda.
3. Masih kurangnya alat bantu penerjemah bahasa sunda –
Indonesia terutama yang diterapkan pada perangkat mobile.
1.2.2 Rumusan Masalah
Untuk membatasi pembahasan, penulis menyusun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana program aplikasi ini dapat membantu pengguna untuk
memahami dan mengartikan kosakata bahasa sunda ke bahasa
indonesia?
2. Bagaimana program aplikasi ini dapat menambah minat pengguna
untuk mempelajari bahasa sunda secara efektif dan diharapkan dapat
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas,
maka maksud dari penelitian ini adalah membangun Aplikasi Kamus
Bahasa Sunda-Indonesia pada smartphone berbasis sistem operasi android
berdasarkan kebutuhan pengguna. disamping itu, penulis dapat
mengembangkan ilmu yang didapat dari perkuliahan dengan
mengimplementasikannya pada perusahaan, serta dapat mempelajari serta
menganalisis pengetahuan yang ada dalam perusahaan tersebut.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk membuat aplikasi yang dapat memberi kemudahan
pengguna mendapatkan informasi mengenai arti kosakata bahasa
sunda yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia.
2. Untuk membuat aplikasi yang dapat menambah minat pengguna
untuk mempelajari bahasa Sunda secara efektif dan dapat
memperluas wawasan penggunanya.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi praktis maupun
1.4.1 kegunaan Praktis
1. Bagi Penulis
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi penulis serta dapat lebih memahami lebih dalam, khususnya
dalam hal pembuatan dan pengembangan aplikasi sehingga kelak dapat
digunakan baik dalam teori maupun prakteknya.
2. Bagi Lembaga
Dapat dijadikan sebagai sumber pemikiran dan rekomendasi dalam
upaya meningkatkan kinerja lembaga serta kualitas pelayanan sehingga
dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.
1.4.2 kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
kontribusi untuk mengembangkan ilmu khususnya dalam meningkatkan
pengetahuan mengenai arti kosakata bahasa Sunda yang diartikan ke
dalam bahasa Indonesia melalui aplikasi mobile.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penulisan usulan penelitian ini adalah :
1. Aplikasi ini hanya dapat dijalankan pada smartphone berbasis sistem
operasi Android minimal versi 2.1 (éclair).
2. Aplikasi ini dapat menampilkan arti kata bahasa Sunda-Indonesia dan
3. Pada aplikasi ini entri kata hanya kosakata yang sering digunakan dalam
komunikasi sehari-hari.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian adalah Kantor Balai Bahasa Bandung yang
beralamat di Jalan Jl. Sumbawa No. II Bandung Telp. (022) 4205468. Berikut
1
a. Uji desain oleh pengguna
4. Mengkodekan Aplikasi
a. Menetapkan coding
a. Uji Aplikasi oleh pengguna
8 2.1Pengertian Smartphone
Smartphone (telepon cerdas) adalah telepon genggam yang mempunyai
kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai
komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas.
Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja
menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan
hubungan standar yang mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang
lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan
fitur canggih seperti e-mail (surat elektronik), internet dan kemampuan
membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik dan penyambung
VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang
mempunyai kemampuan sebuah telepon.
2.2Pengenalan Android
Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang
meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang di-release oleh
Google. Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan
Tools dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform
2.2.1 Sejarah Android
Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan
yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android
Inc. bekerja pada Google, diantaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears,
dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc.
hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul
rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan
Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program
perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan
indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar
telepon seluler.
Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google
mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan
Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android
pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation
dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010.
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam
program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi
oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba
Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance
(OHA) mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak
telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan
fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC
Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009
diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang
menggunakan Android.
2.2.2 Versi Android
1. Android Versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini
dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search
(pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
2. Android Versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler
dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan
versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga
penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam
dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube
dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP,
kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar,
3. Android Versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses
pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai
indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang
memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera,
camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN,
Gestures, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial kontak, teknologi text
to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel), pengadaan resolusi
VWGA.
4. Android Versi 2.0/2.1 (Éclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi
2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware,
peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan
dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2
MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut,
Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile
terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi
setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap
yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah
handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk
terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam,
Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet
juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya
oleh MySpace dan Facebook.
5. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan
Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat,
integrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang
mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi
dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto
update dalam aplikasi Android Market.
6. Android Versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan.
Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain
peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste,
layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8
dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization,
dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC),
dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.
7. Android Versi 3.0 (Honeycomb)
Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini
juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung
multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.
Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola
Xoom.
8. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb
untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci
dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol,
terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email
secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.
2.2.3 Fitur Android
Fitur yang tersedia di Android adalah:
a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan
komponen yang tersedia.
b. mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.
c. grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
d. SQLite: untuk penyimpanan data.
e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar
(MPEG4, H.264, MP3,AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)
g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas,
Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai
basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source)
sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android
memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti
pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.
Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang
membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah
penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan
kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka
sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan
elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu
carrier-sanction firmware.
2.3 Arsitektur Android
Berikut merupakan komponen dari sistem operasi android :
Gambar 2.1 Arsitektur Android
a. Aplications (Aplikasi)
Pada android terdapat aplikasi utama yang terdiri dari Email, Short
Message Service (SMS), Kalender, Browser, Daftar Kontak, kalkulator
dan lain-lain. Aplikasi tersebut ditulis dengan bahasa pemograman java.
b. Aplication Framework (Kerangka kerja Aplikasi)
Kerangka kerja aplikasi yang ditulis dengan menggunakan bahasa
pemograman java merupakan alat yang digunakan oleh semua aplikasi,
baik aplikasi bawaan dari pensel, seperti daftar kontak, dan kotak pesan,
maupun aplikasi yang ditulis oleh Google ataupun pengembang android.
Android menawarkan kepada para pengembang untuk membangun
aplikasi yang bervariasi dan inovatif. Pengembang diberi akses penuh
untuk mengambil keuntungan dari perangkat keras, akses lokasi informasi
dan lain-lain. Kerangka kerja aplikasi memiliki beberapa komponen
sebagai berikut :
1. Activity Manager
Mengelola siklus hidup dan menyediakan navigasi umum
backstack. Contoh : Home, Back, Notification, dan lain-lain.
2. Package Manager
Untuk melacak aplikasi yang terpasang (ter-instal) pada perangkat.
3. Windows Manager
Merupakan abstraksi dari bahasa pemograman Java pada bagian
atas dari level services (pada level yang lebih rendah) yang disediakan
4. Telephony Manager
Berisi sekumpulan API yang diperlukan untuk memanggil aplikasi.
5. Content Providers
Digunakan untuk memungkinkan aplikasi mengakses data dari
aplikasi lain seperti kontak atau untuk membagikan data mereka sendiri.
6. Resource Manager
Digunakan untuk mengakses sumber daya yang bersifat bukan code,
seperti string lokal, bitmap, deskripsi dari layout file dan bagian eksternal lain
dari aplikasi.
7. View System
Digunakan untuk mengambil sekumpulan button, list, grid, dan text
box yang digunakan dai dalam antarmuka pengguna.
8. Notification Manager
Digunakan untuk mengatur tampilan peringatan dan fungsi-fungsi
lain.
9. Libraries
Android memiliki sekumpulan library C/C++ yang digunakan oleh
berbagai komponen dalam sistem android. Kemampuan-kemampuan ini
dilihat oleh para pengembang melalui kerangka kerja aplikasi. Berikut
beberapa dari library :
10.System C Library
Merupakan implementasi turunan dari standar system library C (libc) yang
11.Media Library
Disediakan oleh Packet Video yang memberikan library untuk
memutar ulang dan menyimpan format suara dan video.
12.Surface Manager
Mengatur akses ke dalam subsistem tampilan dan susunan grafis layer
2D dan 3D dari beberapa aplikasi dan menyusun permukaan gambar yang
berbeda pada layer ponsel.
13.LibWebCore
Merupakan web browser modern yang menjadi kekuatan bagi browser
Android dan sebuah embeddable web view.
14.Scalable Graphics Library (SGL)
SGL mendasari mesin grafis 2D dan bekerja bersama-sama dengan
lapisan pada level yang lebih tinggi dan kerangka kerja seperti Windows
Manager dan Surface Manager untuk mengimplementasikan keseluruhan
graphics pipeline dari Android.
15.3D Libraries
Implementasi yang didasarkan pada OpenGL ES 1.0 APIs dimana
library menggunakan baik akselerasi perangkat keras 3D.
16.FreeType Library
Digunakan untuk menghaluskan semua tulisan bitmap dan vektor.
17.SQLite
Merupakan relational database yang kuat dan ringan serta tersedia
18.Android Runtime
Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan
sebagian besar fungsi yang sama dengan terdapat pada core libraries
bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri
dalam Android, dengan masing-masing instan dari mesin virtual Dalvik.
Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara
efisien. Mesin virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik
executeable(*.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang
kecil. Dalvik VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa
Java yang telah ditransformasikan kedalam *.dex format oleh tool “dx” yang
telah disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk, berfungsi
seperti threading dan manajemen memori tingkat rendahnya.
19.Linux Kernel
Android dibangun diatas Linux Kernel yaitu versi 2.6 sehingga
kehandalannya bisa di percaya. Untuk inti sistem service Linux yang
digunakan seperti keamanan, manajemen memori, proses manajemen,
network, dan driver model. Seperti yang terkihat digambar, Linux Kernel
menyediakan Driver Layar, Kamera, Keypad, WiFi, Flash memory, Audio,
dan IPC(Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan
keamanan. Kernel juga bertindak sebagai lapisan abstrak antara hardware
2.4 JAVA
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems
dan diterbitkan tahun 1995. Java tidak boleh disalahpahami sebagai
JavaScript. JavaScript adalah bahasa scripting yang digunakan oleh web
browser.
2.4.1 Sejarah Perkembangan Java
Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang
berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992.
Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini
dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy,
beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil
proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang.
Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill
Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan
menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai
pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen),
seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai "*7" (Star Seven).
Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan Tv kabel tertarik
ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka
memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton
Perusahaan baru ini bertambah maju, jumlah karyawan meningkat dalam
waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga
ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan
ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan
rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.
Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal
untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner,
terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis
pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java.
Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi
1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama
kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995.
Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di
sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric
Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc
Andreessen, membentuk Netscape.
Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan
kerja "bapak java", James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi
release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek
dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi "Java". Nama
ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk)
pemrograman Java tidak lain berasal dari kata Jawa (bahasa Inggris untuk
Jawa adalah Java).
2.4.2 Versi Awal Java
Versi awal Java ditahun 1996 sudah merupakan versi release sehingga
dinamakan Java Versi 1.0. Java versi ini menyertakan banyak paket standar
awal yang terus dikembangkan pada versi selanjutnya:
1. Java.lang: Peruntukan kelas elemen-elemen dasar.
2. Java.io: Peruntukan kelas input dan output, termasuk penggunaan
berkas.
3. Java.util: Peruntukan kelas pelengkap seperti kelas struktur data dan
kelas kelas penanggalan.
4. Java.net: Peruntukan kelas TCP/IP, yang memungkinkan berkomunikasi
dengan komputer lain menggunakan jaringan TCP/IP.
5. Java.awt: Kelas dasar untuk aplikasi antarmuka dengan pengguna (GUI)
6. Java.applet: Kelas dasar aplikasi antar muka untuk diterapkan pada
penjelajah web.
2.5Pengertian Aplikasi
Aplikasi merupakan penerapan pengimplementasian suatu hal, data
permasalahan pekerjaan dalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan
Sehingga berubah menjadi bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai dasar
dari hal, data, permasalahan, atau pekerjaan.
2.5.1 Karakteristik Aplikasi
Aplikasi adalah suatu sistem software yang berbasiskan teknologi dan
standard dari konsorsium world wide web yang menyediakan sumber yang
bersifat spesifik seperti konten atau layanan melalui sebuah user interface yang
disebut web browser. Aplikasi web mempunyai beberapa karakteristik ,yang
dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Aplikasi web cenderung terus meningkat, dalam arti kata bahwa,
pengembangan aplikasi web baru akan terealisasi pada saat aplikasi tersebut
di implementasikan.
2. Aplikasi web berbeda dengan software aplikasi. Konten terdiri dari berbagai
bentuk format data seperti teks, grafis, image, audio, video yang
diintegrasikan oleh pemrosesan prosedural (web programming), metoda
yang digunakan dalam menampilkan dan mengatur konten tersebut akan
berdampak terhadap waktu respon dari sistem.
3. Aplikasi web ditujukan untuk digunakan oleh komunitas user yang
besar,beragam dan sejumlah user yang tidak dikenali (public user) dengan
berbagai kebutuhan,harapan dan kemampuan. Oleh karena itu pada saat
mengembangkan aplikasi web, user interface dan fitur-fitur kemudahan dan
penggunaan (usability features) harus mempu menjawab kebutuhan dari
4. Semua aplikasi web menuntut aspek “good look and feel”, suatu aspek yang
memenuhi nilai estetika dan art, sehingga pengguna merasa nyaman dalam
menggunakan dan mengakses aplikasi web yang dikembangkan.
5. Perubahan teknologi yang cepat menjadi tantangan bagi teknologi dan
standar web seperti berkembangnya bahasa-bahasa baru, tool baru yang
kemungkinan mempunyai error dan bagus (technology instability)
6. Media pengiriman konten aplikasi web sangat berbeda dengan software
tradisional.
7. Keamanan dan privasi lebih dibutuhkan oleh sistem-sistem berbasis web
jika di bandingkan dengan software tradisional.
2.6Pengertian Kamus
Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata.
Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain
menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman
sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan
bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat
juga ilustrasi di dalam kamus. Biasanya hal ini terdapat dalam kamus bahasa
Perancis.
Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (سوما ق), dengan bentuk
jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani Ωκεανός
(okeanos) yang berarti 'samudra'. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna
khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya.
Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata
suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.
2.6.1 Jenis-jenis kamus
Berdasarkan penggunaan bahasa kamus dapat ditulis dalam satu atau lebih
dari satu bahasa. Dengan demikian kamus terbagi menjadi beberapa jenis
yaitu:
a. Kamus Eka Bahasa
Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata (entri) yang
dijelaskan dan penjelasannya adalah terdiri dari bahasa yang sama. Kamus
ini memiliki perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa karena
penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian data korpus (data yang
dipakai sebagai sumber bahan penelitian). Ini bermaksud definisi makna
ke atas kata-kata adalah berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh
kalimat yang mengandung kata-kata berhubungan. Contoh bagi kamus
ekabahasa adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (di indonesia).
b. Kamus Dwibahasa
Kamus ini menggunakan duaa bahasa, yaitu kata masukan dari bahasa
yang dikamuskan diberi padanan atau penerjemahan dengan menggunakan
bahasa yang lain. Contohnya Kamus Inggris-Indonesia.
c. Kamus Aneka Bahasa
kamus aneka bahasa sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau
secara serentak. Contoh untuk kamus aneka bahasa adalah Kamus
Melayu-Cina-Inggris Pelangi susunan Yuen Boon Chan pada tahun 2004.
2.7 Sejarah Bahasa Sunda
Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang
Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar
27 juta orang dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua
di Indonesia setelah Bahasa Jawa. Bahasa Sunda dituturkan di sebagian besar
provinsi Jawa Barat (kecuali kawasan pantura yang merupakan daerah tujuan
urbanisasi di mana penutur bahasa ini semakin berkurang), melebar hingga
batas Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebesdan Majenang, Cilacap Jawa
Tengah, dan di kawasan selatan provinsi Banten. Dari segi linguistik,
bersama bahasa Baduy, bahasa Sunda membentuk suatu rumpun bahasa
Sunda yang dimasukkan ke dalam rumpun bahasa Melayu-Sumbawa.
Bahasa Sunda terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di
daerah yang dijuluki Tatar Sunda. Namun demikian, bahasa Sunda juga
dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten
Brebes dan Cilacap. Banyak nama-nama tempat di Cilacap yang masih
merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seperti
Kecamatan Dayeuhluhur,Cimanggu, dan sebagainya. Ironisnya, nama Cilacap
banyak yang menentang bahwa ini merupakan nama Sunda. Mereka
berpendapat bahwa nama ini merupakan nama Jawa yang "disundakan", sebab
Selain itu menurut beberapa pakar bahasa Sunda sampai sekitar abad
ke-6 wilayah penuturannya sampai di sekitar Dataran Tinggi Dieng di Jawa
Tengah, berdasarkan nama "Dieng" yang dianggap sebagai nama Sunda (asal
kata dihyang yang merupakan kata bahasa Sunda Kuna). Seiring mobilisasi
warga suku Sunda, penutur bahasa ini kian menyebar. Misalnya, di Lampung,
di Jambi, Riau dan Kalimantan Selatan banyak sekali, warga Sunda menetap di
daerah baru tersebut.
2.7.1 Vokal, Konsonan, dan Suku Kata
1. Vokal
Vokal atau huruf hidup yaitu bunyi ujaran yang terjadi karena
udara yang keluar dari paru-paru tidak mendapat rintangan sedikitpun.
Jenis vokal bergantung pada 3 hal, yaitu :
a. Posisi bibir, yaitu bentuk bibir waktu mengucapkan bunyi. Bila
bentuknya bundar, terjadilah vokal bundar, yaitu o, u, a. Bila
bentuknya rata, terjadilah vokal tak bundar, yaitu i, e.
Yang dimaksud dengan maju mundurnya lidah ialah jarak
yang terjadi antara lidah dan alveolum.
2. Vokal dalam Bahasa Sunda
Dalam bahasa Sunda, vokal disebut juga aksara macakal, yaitu
huruf yang mengubah bunyi [4]. Masing-masing berupa istilah tersendiri,
yaitu :
1. panghulu, huruf untuk mengubah bunyi menjadi i.
2. panyuku, huruf untuk mengubah bunyi menjadi u.
3. panéléng, huruf untuk mengubah bunyi menjadi é (téléng).
4. pamepet, huruf untuk mengubah bunyi menjadi e (pepet).
5. panolong, huruf untuk mengubah bunyi menjadi o.
6. paneuleung, huruf untuk mengubah bunyi menjadi eu.
Vokal dalam bahasa Sunda ada tujuh, yaitu a, i, u, é, o, e, eu.
Distribusinya dalam kata dapat disimpan di awal kata, di tengah, atau di
akhir kata.
3. Konsonan
Konsonan ialah bunyi ujaran yang terjadi karena udara keluar dari
paruparu mendapat halangan. Halangan itu dapat seluruhnya atau sebagian
dengan menggerakkan dan mengadukkan arus yang keluar.
Dalam bahasa Sunda, huruf konsonan disebut cacarakan, yaitu ha
dan tha, jarang dipakai dalam bahasa Sunda. Pada sekarang ini, huruf yang
digunakan yaitu alphabet (susunan haruf latin), yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l,
m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z, ditambah dengan konsonan ng dan ny,
walaupun dibentuk dua huruf tetapi satu bunyi [4]. Seperti halnya vokal,
konsonan pun distribusinya dalam kata bahasa Sunda dapat berada di
awal, di tengah, atau di akhir kata. Hanya konsonan c dan ny yang tidak
bisa berada di akhir kata.
4. Suku Kata (Engang)
Suku kata yaitu bagian kata yang diucapkan dalam satu nafas. Sifat
suku kata Ada dua macam sifat suku kata, yaitu :
a. Suku kata terbuka, apabila diakhiri oleh vokal. Misalnya : a - ya,
bu - ku.
b. Suku kata tertutup, apabila diakhiri oleh konsonan. Misalnya :
ban - teng, kam - pak.
2.7.2 Ragam Hormat Bahasa Sunda
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa sopan/hormat adalah
ragam bahasa yang dipakai dalam situasi sosial yang mewajibkan adanya
norma sopan santun (1997:78). Menurut hasil Kongres Bahasa Sunda tahun
1986 di Cipayung Bogor, tatakrama bahasa Sunda yang disebut juga undak
usuk basa Sunda (UUBS). Menurut penelitian tatakrama bahasa Sunda atau
beberapa ragam (tingkat/jenis) yang biasanya digunakan dalam bahasa Sunda,
diantaranya yaitu, ragam bahasa hormat, ragam bahasa loma/kasar.
Pada hakekatnya digunakan ragam hormat tidak lain untuk menunjukkan
rasa hormat dari pembicara kepada yang diajak bicara dan pada siapa yang
menjadi bahan pembicaraan. Ragam bahasa Sunda juga memiliki parameter
pemakaiannya dengan melihat usia (tua atau muda), berpendidikan atau tidak,
pria atau wanita. Undak Usuk Basa Sunda ada enam jenis diantaranya :
1. Basa Kasar
Basa kasar disebut juga bahasa loma. Digunakan kepada sesama,
kepada teman yang sudah akrab. Selain itu (jaman dulu) selalu dipakai
juga untuk berbicara kepada orang yang umur dan pangkat dan
kedudukannya dibawah si pembicara. Atau bisa juga digunakan untuk
membicarakan orang yang umurnya dibawah si pembicara.
Contoh:
„Maneh rek asup ayena?‟ Dudi nanya ka Dadan
„Moal ah, moal wara asup, rek ngadagoan Rini heula,‟ tembal Dadan.
(„kamu mau masuk sekarang?‟ Dudi bertanya kepada Dadan)
(„Engga ah, engga akan masuk dulu, mau nungguin Rini dulu,‟
jawab Dadan)
Budi Rahayu (1993 : 15).
2. Basa sedeng
Basa sedeng sering juga disebut sebagai bahasa lemes keur ka
diri sendiri seperti misalnya berbicara menggunakan bahasa halus atau
untuk berbicara kepada orang yang lebih tua. Selain itu bahasa
Sedang juga dapat dipakai untuk berbicara kepada orang yang belum
dikenal atau akrab apabila yang mengajak berbicara menggunakan
bahasa halus.
Contoh :
„Dudi mah tos lebet ti payun,‟ ceuk Dadan ka Pa Asep.
„Abdi mah teu acab lebet soteh bade ngantosan Rini heula.‟
(„Dudi sudah masuk duluan,‟ kata Dadan ke Pak Asep.‟)
(„Saya belum masuk karena mau menunggu Rini dulu.‟)
Budi Rahayu (1993 : 15).
3. Basa lemes
Basa lemes sering disebut juga sebagai bahasa lemes keur ka batur
(bahasa halus untuk orang lain). Bahasa ini digunakan untuk berbicara
kepada orang yang umurnya di atas pembicara dan untuk
( „Karena Bu Lia tidak masuk, nanti kelas IIA Bapak saja yang
masuk,‟ kata Pak Kepala Sekolah kepada Pak Maman.)
Budi Rahayu (1993 : 15).
4. Basa lemes pisan
Ragam bahasa ini dipakai untuk menghormati orang yang
kedudukannya lebih tinggi dari pembicara.
Contoh:
„Manawi Ibu uninga,Bapa Gubernur nu ayena di mana nya linggihna?‟
(„Mungin Ibu ingat, Bapak Gubernur yang sekarang tinggalnya di
mana?‟)
Budi Rahayu (1993 : 43).
5. Basa kasar pisan
Ragam bahasa ini dapat disebut juga sebagai bahasa cohag. Bahasa
ini biasanya dipakai oleh orang-orang yang sedang marah atau
bertengkar dengan maksud untuk saling menghina. Tetapi umumnya,
ragam bahasa ini ditujukkan untuk binatang karena jika ditujukkan
pada manusia, bahasa ini akan terasa sangat kasar dan menyinggung.
Contoh:
„Kawas nu euweuh gadag deui we, pagadagan teh ngan leweh!‟ ceuk
(seperti tidak ada kerjaan lagi, kerjanya hanya menangis saja!‟ kata
Dadan kepada adiknya yang lagi menangis).
Budi Rahayu (1993 : 43).
6. Basa panengah
Ragam bahasa ini dipakai untuk berbicara dengan orang yang
pangkat dan kedudukannya di bawah pembicara tetapi umurnya di
atas pembicara. Ragam bahasa ini dipakai juga ketika berbicara
dengan orang yang menggunakan bahasa halus dan orang yang
dibicarakannya itu memiliki pangkat dan kedudukan dibawah mereka,
tetapi umurnya di atas mereka. Ragam bahasa ini tingkatannya ada di
bawah bahasa halus tetapi di atas bahasa kasar.
Contoh:
„Ari Emang di mana sare teh?‟ ceuk Bapa ka mang Endin
„Kalau Paman di mana tidurnya?‟ kata Bapak kepada mang Endin
33 3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai
dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:
Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan guna tertentu tentang sesuatu hal objektif valid dan realibel tentang
sesuatu hal.
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang menunjang untuk
pembangunan aplikasi.
3.1.1 Sejarah Singkat Lembaga
Pasal 36 Undang – Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa bahasa resmi
negara adalah bahasa Indonesia. Berlandaskan pada pasal itu, Pemerintah
Indonesia berusaha melestarikan, membina, dan mengembangkan bahasa
Indonesia dan bahasa daerah. Sebagai tindak lanjut, pemerintah membentuk
lembaga yang bernama Pusat Bahasa (sebelumnya sempat berganti nama).
Lembaga ini berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Pusat Bahasa
mempunyai tugas utama mengembangkan dan membina bahasa dan sastra
Indonesia dan daerah. Mengingat wilayah yang harus dijangkau meliputi seluruh
Balai Bahasa yang ada di Provinsi Jawa Barat adalah Balai Bahasa Bandung
(yang nantinya akan bernama Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat).
Pendirian Balai Bahasa Bandung diawali dengan surat permohonan Nomor :
8276/102/I/95, tanggal 17 Februari 1995 dari Kepala Kanwil Depdikbud Provinsi
Jawa Barat kepada Sekretaris Jenderal Depdikbud RI yang menginginkan adanya
sebuah lembaga yang khusus menangani masalah – masalah kebahasaan dan
kesastraan di Jawa Barat. Kemudian, pada tahun 1999 Balai Bahasa Bandung
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 226/0/1999 tanggal 23 September 1999, Balai
Bahasa Bandung berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, berada di bawah Pusat Bahasa.
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Terhitung
tanggal 1 Mei 2012, Balai Bahasa Bandung berganti nama menjadi Balai Bahasa
Provinsi Jawa Barat.
3.1.2 Visi dan Misi Lembaga
a. Visi
Visi Balai Bahasa Bandung adalah terwujudnya lembaga penelitian yang
unggul dan pusat informasi serta pelayanan di bidang kebahasaan dan kesastraan
(Indonesia dan daerah) di Jawa Barat.
b. Misi
1. meningkatkan mutu bahasa dan sastra;
3. mengembangkan bahan informasi kebahasaan dan kesastraan;
4. mengembangkan tenaga kebahasaan dan kesastraan;
5. meningkatkan kerja sama.
3.1.3 Badan Hukum Instansi
Balai Bahasa Bandung merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, berada di bawah Pusat Bahasa.
Berdasarkan SK MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI tanggal
23 September 1999 Nomor 226/0/1999.
3.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Balai Bahasa Bandung tidaklah rumit dan kompleks
hanya terdiri dari bagian yang penting saja misalnya Kepala, Sub Bagian, serta
kelompok Jabatan Fungsional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar
berikut.
3.1.5 Deskripsi Tugas
Berikut ini adalah deskripsi tugas yang terdapat pada Balai Bahasa
Bandung di bagian kelompok jabatan fungsional :
a. Menyusun program rencana penelitian, pembinaan dan pengembangan
bahasa dan sastra di daerah.
b. Mengkaji, menganalisis, menyusun bahan kebijakan teknis pembinaan
bahasa dan sastra di daerah.
c. Mengkaji, menganalisis, dan meyusun konsep, pedoman, standar dan
norma pembinaan bahasa dan sastra di daerah.
d. Melakukan penyusunan penelitian, pembinaan dan pengembangan bahasa
dan sastra di daerah.
e. Melakukan inventarisasi masalah bahasa dan sastra di daerah.
f. Melakukan penelitian bahasa dan sastra di daerah.
g. Melakukan evaluasi hasil penelitian, pembinaan, dan pengembangan
bahasa dan sastra di daerah.
h. Menyajikan data dan informasi jaringan kebahasan dan kesastraan di
daerah.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu teknik memperoleh, mengumpulkan
data, daik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk
berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu
kebenaran atau data yang diperoleh.
Penyusunan Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif
karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan implementasi tentang
arti dan data yang diperoleh. Salah satu aspek penting dari deskripsi ilmiah yang
perlu mendapat perhatian adalah kualitas dari deskripsi itu sendiri. Penelitian ini
disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang
ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur, dan
suatu sifat dari fenomena di masyarakat (Nazir, 1998:51).
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan
penelitian.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pegumpulan data merupakan gambaran tahapan-tahapan yang
digunakan dalam melaksanakan pengumpulan data guna mendapatkan data yang
dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, sumber data yang diambil oleh penulis adalah
sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengertian data primer menurut
Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini
tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini
harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu
orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
sarana mendapatkan informasi ataupun data.
Pengertian data sekunder menurut Umi Narimawati (2008:94) bahwa data
sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan data.
Berdasarkan sumber data yang diteliti, maka sumber pengumpulan data
yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Dalam pengambilan sumber data primer, penelitian dilakukan dengan cara:
1. Observasi
Metode observasi dilakukan dengan terjun dan melihat langsung
kelapangan. Penulis melakukan pengamatan langsung atau melakukan
observasi ke kantor Balai Bahasa Bandung.
2. Wawancara
Metode wawancara dengan melakukan tanya jawab langsung kepada
narasumber yang bertujuan untuk mengetahui dari objek yang diteliti
yaitu tentang wawasan masyarakat terhadap perkembangan bahasa
sunda sebagai penunjang dibangunnya aplikasi sebagai alat bantu
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Selain dengan proses pengumpulan data primer, juga dapat dilakukan
dengan cara mencari sumber data sekunder yaitu :
1. Dokumentasi
Suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku
pedoman yaitu kamus bahasa Sunda-Indonesia Indonesia-Sunda dan
data-data yang dapat menunjang dan membantu dalam penyusunan
penelitian dan pembuatan aplikasi.
2. Studi kepustakaan
Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari buku seperti seperti buku referensi tentang sistem operasi
android dan perancangan aplikasi mobile, serta Mempelajari literatur
tentang teori dasar dan penelitian-penelitian terdahulu untuk dianalisis
sehingga memperoleh data sekunder yang mendukung penelitian ini.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam melakukan penelitian diperlukan perencanaan dan perancangan
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang diambil adalah
metode pendekatan berorientasi objek, dalam tahap perancangan susatu aplikasi,
pedekatan suatu sistem merupakan aspek yang harus diperhatikan karena akan
mempengaruhi rancangan itu sendiri. hal ini dipilih sesuai masalah yang
dipecahkan dan kemampuan dari penulis.
Untuk mendukung pembuatan aplikasi ini penulis menentukan alat bantu
analisis dan perancangan aplikasi salah satunya yaitu dengan dirancangnya
diagram diantaranya diagram kelas, diagram objek, diagram use-case, diagram
sekuen, diagram kolaborasi, diagram statechart, diagram aktivitas, diagram
komponen dan diagram deployment (penyebaran).
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode prototype
yaitu metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk
membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat
dievaluasi oleh pemakai. Tahapan proses model prototype, berikut adalah
Gambar 3.2 Metode Prototype
(Sumber : http://ali.misri07.alumni.ipb.ac.id/)
Pendekatan Prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan
kebutuhan, perancangan, dan evaluasi Prototype. Proses-proses tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan
umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan
dibutuhkan berikutnya;
2. Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua
aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar
pembuatanprototype;
3. Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa grafis untuk
mendokumentasi menspesifikasi dan membangun sistem perangkat lunak. UML
berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi tidak bergantung proses
pengembangan, tidak bergantung bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa
notasi di beragam metologi, usaha bersamadan banyak pihak, didukung oleh
kakas-kasa yang diintegerasikan lewat XML(XMI). Standar UML dikelola oleh
OMG (Object Management Group).
Tujuan UML :
1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai
untuk mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti
2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas
konsep-konsep inti.
3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemograman dan proses
pengembangan tertentu.
4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
5. Mendukung konsep-konsep pengembangan level tinggi seperti
komponen, kolaborasi, framwork dan pattern.
Dalam UML (Unified Modelling Language) yang dapat dikelompokan
berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis jenis diagramnya adalah sebagai
1.Diagram Kelas (Class Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,
antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi. Diagram ini
umum dijumpai pada pemodelan berorientsi objek.
2.Diagram Objek (Object Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi
antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala
sesuatu yang dijumpai di dalam diagram kelas.
3.Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan
aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk
mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan
serta diharapkan pengguna.
4.Diagram Sekuen (Sequence Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang
menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
5.Diagram Kolaborasi (Collaboration Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram berkolaborasi adalah menggambarkan interaksi
antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran
masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan (message).
6.Diagram Statechart (Statechart Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram state ini memperlihatkan state–state pada sistem,
memperlihatkan sifat dinamis dari antar muka , kelas, kolaborasi, dan terutama
penting pada pemodelan sistem–sistem yang reaktif.
7.Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Bersifat dinamis. Diagram ini adalah diagram tipe khusus dari digram state
yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas yan lainnya dalam
suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam satu
sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
8.Diagram Komponen (Componen Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan
system atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada
sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana
komponen secara tifikal dipetakan kedalam satu atau lebih kelas-kelas
9.Diagram Penyebaran (Deployment Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi
dijalankan. Diagram ini memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen
yang ada didalamnya. Deployment diagram berhubungan dengan diagram
komponen dimana deployment diagram memuat satu atau lebih
komponen-komponen.
3.2.4 Pengujian Software
Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah
black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada
spesifikasi perangkat lunak. Berikut adalah Faktor Pengujian Black Box :
1. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi
sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses
tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.
2. Access control
Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan
modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus
dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program
aplikasi.
3. Correctness
Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang
dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan
46 4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan.
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem terdiri dari beberapa tahapan diantaranya yaitu
skenario sistem, spesifikasi kebutuhan sistem, perancangan proses, dan
perancangan antarmuka (user interface).
4.2.1 Skenario Sistem
Skenario sistem merupakan tahapan yang mendeskripsikan arsitektur
sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Pengguna (user) akan berinteraksi dengan sistem melalui aplikasi yang
terinstal pada handphone yang mendukung sistem operasi android minimal
versi 2.1 éclair.
2. Aplikasi yang telah terinstal pada perangkat mobile akan menampilkan
informasi terjemahan kosakata dari bahasa sunda ke bahasa Indonesia dan
4.2.2 Spesifikasi Kebutuhan Sistem
Spesifikasi kebutuhan sistem menjelaskan mengenai penggunaan aplikasi
kamus pada perangkat mobile berbasis sistem operasi android, input dan output
sistem yang terjadi di dalam aplikasi, dan proses data.
Berdasarkan arsitektur yang telah dideskripsikan, untuk memenuhi
kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu handphone berbasis sistem
operasi android minimal versi 2.1 éclair.
4.2.3 Perancangan Proses
Perancangan proses bertujuan untuk menggambarkan sejumlah proses
terstruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi. Adapun
struktur pada aliran proses aplikasi terdiri dari :
1. Diagram Struktur
a. Class Diagram
Merupakan diagram yang menunjukan hubungan antar class
dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling
berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.
b. Component Diagram
Diagram komponen adalah diagram UML yang menampilkan
c. Deployment Diagram (Diagram Deployment)
Deployment Diagram atau diagram deployment (penguraian)
memiliki fungsi untuk mendeskripsikan arsitektur fisik baik
hardware maupun software dalam sistem serta menggambarkan
konfigurasi komponen software run-time, peralatan hardware yang
membentuk sistem.
2. Diagram Perilaku
a. Use case Diagram
Digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif
pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case
dan actor. Actor mempresentasikan/mendeskripsikan orang yang akan
mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi
b. Activity Diagram
Digunakan untuk memodelkan perilaku use case dan objek pada sistem
aplikasi.
c. Sequence Diagram
Merupakan diagram yang menjelaskan secara rinci ururtan proses yang
dilakukan dalam sitem aplikasi untuk mencapai tujuan dari use case
interaksi yang terjadi antar class, operasi apa yang terlibat, urutan antar
operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
d. Collaboration Diagram (Diagram kolaborasi)
Diagram kolaborasi mengelompokkan message pada kumpulan
yang dituliskan adalah operasi/metode yang dijalankan antara objek
yang satu dan objek lainnya secara keseluruhan, oleh karena itu dapat
diambil dari jalannya interaksi pada semua diagram sekuen.
Penomororan metode dapat dilakukan berdasarkan urutan
dijalankannnya metode/operasi diantara objek yang satu dengan objek
lainnya atau objek itu sendiri.
e. Statechart Diagram
Statechart Diagram (Diagram Statechart) menunjukan siklus hidup
sebuah objek tunggal, dari saat dibuat sampai objek tersebut dihapus.
Diagram ini adalah cara cepat untuk memodelkan perilaku dinamis
sebuah kelas. Diagram statechart tidak dibuat untuk setiap kelas,
bahkan kadang-kadang untuk suatu proses sistem informasi tidak
4.2.3.1 Use case Diagram
Gambar 4.1 Use case Diagram
Diagram use case merupakan pemodelan untuk proses sistem informasi
yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat serta digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi.
Actor user memberikan arah panah ke beberapa use case, antara lain:
Actor user dapat memilih menu terjemahan bahasa ke dalam bentuk bahasa
Indonesia ke bahasa Sunda, Actor user juga dapat memilih menu terjemahan
bahasa kedalam bentuk bahasa Sunda ke bahasa Indonesia, serta Actor user bisa
juga memilih menu About yang berisikan informasi rinci tentang aplikasi kamus.
1. Identifikasi Use Case
Identifikasi Use case adalah Use Case yang bekerja pada sistem