• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PHP UNTUK ANALISIS MODEL ANTRIAN SINGLE DAN MULTIPLE SERVER BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI PHP UNTUK ANALISIS MODEL ANTRIAN SINGLE DAN MULTIPLE SERVER BERBASIS WEB"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PHP UNTUK ANALISIS MODEL ANTRIAN

SINGLE DAN MULTIPLE SERVER BERBASIS WEB

Tugas Akhir

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi

oleh

M. Rubi Setiawan

4112312011

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu perguruan tinggi,

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam

tugas akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka, apabila di kemudian hari

terbukti terdapat plagiat dalam tugas akhir ini, maka saya akan bersedia menerima

(3)

iii

Tugas Akhir yang berjudul

Aplikasi PHP untuk Analisis Model Antrian Single dan Multiple Server Berbasis

Web

Disusun oleh

M. Rubi Setiawan

4112312011

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Tugas Akhir FMIPA

(4)

iv

MOTTO

Learn, Love, Live.

Manusia tidak ada yang sempurna, namun tidak ada salahnya untuk berusaha

menjadi sempurna.

Semua manusia pada hakikatnya adalah sama, yang dapat membedakan adalah

bagaimana kontribusi positifnya terhadap lingkungan, bangsa, negara dan

dunia.

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk:

1.

Kedua orang tua saya, bapak Mulyono dan ibu Siti Rubiah.

2.

Adik saya, Dwi Sevia Rani.

3.

Keluarga besar Mathematics Computing Club.

4.

Teman-teman seperjuangan, khususnya keluarga besar Staterkom 2012 yang

telah berjuang bersama selama 3 tahun terakhir (Erdi, Rifqi, Taufik, Falah,

Miftah, Andi, Dirham, Riyan, Wahono, Ayub, Aufa, Imam, Alam, Arief, Dini,

Titik, Anandita, Yunita, Wynna, Yesi, Iin, Nani, Deny, Indah, Dyah, Lilis,

(5)

v

Pembimbing I Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc., dan Pembimbing II

Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom.

Kata kunci : Aplikasi, PHP, Antrian.

Fasilitas umum menjadi poin penting di dalam pembangunan sebuah

negara. Faktor yang menjadikan fasilitas umum tampak buruk adalah barisan

antrian yang sering terjadi. Salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari

antrian adalah teori antrian. Analisis di dalam teori antrian dapat dilakukan

dengan cara mengambil data waktu kedatangan, waktu pelayanan dan waktu

keluarnya pelanggan dari sebuah kegiatan operasional, waktu yang diambil dalam

satuan jam, menit dan detik untuk setiap kegiatan. Kurangnya ketelitian dalam

pengujian dapat menghasilkan kesimpulan yang salah, maka pengujiannya akan

menjadi tidak efisien dan tidak valid. Sehingga pada saat ini diperlukan sebuah

sistem komputerisasi dalam bentuk

web yang dapat dibuat dengan bahasa

pemrograman

PHP untuk analisis model antrian agar lebih efisien dan dapat

meminimalisir kesalahan saat pengujian. Penelitian ini mengangkat dua masalah

yaitu (1) Bagaimana analisis untuk model antrian

single dan

multiple server

secara teoretis? dan (2) Bagaimana perancangan aplikasi untuk analisis model

antrian single dan multiple server dengan menggunakan PHP dan MySQL?

(6)

vi

rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam selalu tercurah kepada nabi

Muhammad Rasulullah SAW. Pada kesempatan ini, penulis dengan penuh syukur

mempersembahkan tugas akhir dengan judul ”

Aplikasi

PHP untuk Analisis

Model Antrian Single dan Multiple Server Berbasis Web

.

Tugas Akhir ini tersusun dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1.

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2.

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang.

3.

Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

4.

Endang Sugiharti, S.Si., M.Kom., Ketua Prodi Staterkom dan selaku Dosen

Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada

penulis dalam menyusun tugas akhir ini.

5.

Florentina Yuni Arini, S.Kom., M.Cs., Dosen Wali yang telah memberikan

arahan dan motivasi.

6.

Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc., Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun

tugas akhir ini.

(7)

vii

penyusunan tugas akhir ini.

10.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu proses penyelesaian tugas akhir ini.

Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 14 Agustus 2015

(8)

viii

PERNYATAAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ...

v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN

1. 1

Latar Belakang ...

1

1. 2

Perumusan Masalah ...

3

1. 3

Batasan Masalah ... 3

1. 4

Tujuan Penelitian ...

4

1. 5

Manfaat Penelitian ...

4

1. 6

Sistematika Penulisan ...

4

BAB 2. LANDASAN TEORI

2. 1

Pengertian Antrian ...

7

(9)

ix

2.3.2 Proses Markov ...

9

2.3.3 Proses Birth-Death ...

9

2.3.4 Proses Poisson ... 10

2. 4

Komponen Dasar Teori Antrian ... 10

2.4.1 Kedatangan ... 10

2.4.2 Pelayanan ... 10

2.4.3 Antrian ... 11

2.4.4 Kapasitas Sistem Antrian ... 11

2.4.5 Disiplin Antrian ... 12

2.4.6 Macam Bentuk Antrian ... 13

2. 5

Pengujian Distribusi ... 15

2.5.1 Distribusi Frekuensi ... 15

2.5.2 Pendekatan Uji Kecocokan ... 16

2. 6

Notasi Antrian ... 18

2. 7

Model Antrian ... 19

2.7.1

Sistem Antrian M/M/1 : GD/∞/∞

... 19

2.7.2 Sistem Antrian M/M/

S : GD/∞/∞

... 20

2.7.3

Sistem Antrian M/M/1/K : GD/N/∞

... 22

2.7.4 Sistem Antrian M/M/S/K : GD/N

/∞

... 23

(10)

x

2. 8

XAMPP ... 28

2. 9

Basis Data ... 28

2.8.1 Pengertian Basis Data ... 28

2.8.2 Persyaratan Basis Data ... 30

2. 10

MySQL ... 31

2.9.1 Sejarah SQL ... 31

2.9.2

Pengertian SQL ... 32

2. 11

PHP ... 33

2. 12

Notepad++ ... 35

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1

Studi Pustaka ... 37

3.2

Pengambilan Data ... 37

3.3

Pembuatan Program ... 38

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Analisis Data Teoritis ... 43

4.1.1.1 Analisis Data Skripsi ... 43

4.1.1.1.1 Sistem Antrian M/G/S ... 43

4.1.1.1.2 Sistem Antrian G/G/S ... 46

(11)

xi

4.1.1.3.2 Sistem Antrian M/M/S ... 54

4.1.1.3.3 Sistem Antrian M/M/1/K ... 56

4.1.1.3.4 Sistem Antrian M/M/S/K ... 59

4.1.1.3.5 Sistem Antrian M/G/1 ... 62

4.1.2 Program ... 65

4.1.2.1 Langkah-Langkah Pembuatan Program ... 65

4.1.2.2 Perancangan Program ... 69

4.1.2.2.1 Flowchart Program ... 67

4.1.2.2.2 DFD (Data Flow Diagram) Program ... 69

4.1.2.3 Desain Program ... 70

4.1.2.4 Implementasi Program ... 75

4.1.2.5 Pengujian Program ... 76

4.1.2.5.1 Input Data ... 76

4.1.2.5.2 Upload Data ... 79

4.1.2.5.3 Analisis Data Skripsi ... 80

4.1.2.5.3.1 Sistem Antrian M/G/S ... 80

4.1.2.5.3.2 Sistem Antrian G/G/S ... 87

4.1.2.5.4 Analisis pada Data Observasi ... 92

4.1.2.5.4.1 Sistem Antrian Swalayan ... 92

(12)

xii

4.1.2.5.5.4 Sistem Antrian M/M/S/K ... 101

4.1.2.5.5.5 Sistem Antrian M/G/1 ... 102

4.2

Pembahasan ... 104

4.2.1 Analisis Data Skripsi ... 107

4.2.2 Analisis pada Data Observasi ... 109

4.2.3 Analisis Kasus pada Buku ... 111

4.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Program ... 112

BAB 5. PENUTUP

5.1

Simpulan ... 114

5.2

Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 116

(13)

xiii

2.2 Single Channel-Multi Phase ... 14

2.3 Multi Channel-Single Phase ... 14

2.4 Multi Channel-Multi Phase ... 15

2.5 Halaman Awal Notepad++ ... 36

4.1 Flowchart Program Analisis Model Antrian ... 68

4.2 DFD Level 1 Program Analisis Model Antrian ... 69

4.3 Tampilan Halaman Awal Program ... 70

4.4 Tampilan Menu Pengujian Distribusi ... 71

4.5 Tampilan Menu Single Server ... 72

4.6 Tampilan Menu Multiple Server ... 73

4.7 Tampilan Halaman Konversi ... 73

4.8 Tampilan Halaman Tentang ... 75

4.9 Tampilan Halaman Input Data 1 pada Menu Pengujian Distribusi ... 77

4.10 Tampilan Halaman Input Data 2 pada Menu Pengujian Distribusi ... 78

4.11 Tampilan Halaman Upload Data pada Menu Pengujian Distribusi ... 79

4.12 Penulisan Data ... 80

4.13 Pengisian Jenis Data M/G/S ... 81

4.14 Hasil Analisis Program

M/G/S ... 86

4.15 Hasil Analisis Program

G/G/S ... 91

4.16 Hasil Analisis Program

Swalayan ... 95

4.17 Pengisian Jenis Data M/M/1 ... 97

4.18 Hasil Analisis Program

M/M/1 ... 97

4.19 Pengisian Jenis Data M/M/S ... 98

4.20 Hasil Analisis Program

M/M/S ... 99

4.21 Pengisian Jenis Data M/M/1/K ... 100

4.22 Hasil Analisis Program

M/M/1/K ... 100

(14)
(15)

xv

3.2 Desain Tabel Data ... 39

3.3 Desain Tabel Distribusi ... 39

3.4 Desain Tabel Distribusi Pelayanan ... 40

3.5 Desain Tabel Interval Waktu ... 41

3.6 Desain Tabel Uji Kebaikan ... 41

4.1 Analisis Distribusi Kedatangan Data Skripsi ... 107

4.2 Analisis Distribusi Pelayanan Data Skripsi ... 108

4.3 Ukuran-Ukuran Kinerja Antrian Data Skripsi ... 108

4.4 Analisis Distribusi Kedatangan Data Observasi ... 109

4.5 Analisis Distribusi Pelayanan Data Observasi ... 110

4.6 Ukuran-Ukuran Kinerja Antrian Data Observasi ... 110

4.7 Ukuran-Ukuran Kinerja Antrian Kasus M/M1, M/M/S dan M/M/1/K .... 111

(16)

xvi

Simulasi Pada Pelayanan Teller Bank hari Rabu,

5 September 2013 pada Skripsi yang dibuat oleh Feri

Farkhan ... 118

Lampiran 2. Data Kedatangan Pelanggan Analisis Teori Antrian dan

Aplikasinya pada Sistem Antrian Pelanggan di Bank Nasional

hari Rabu, 2 April 2014 pada Skripsi yang dibuat oleh

Nur Hidayah ... 123

Lampiran 3. Data observasi di fotocopy ICHA yang terletak di depan

FMIPA UNNES hari Kamis, 29 Mei 2014 ... 126

Lampiran 4. Tabel Frekuensi Waktu Data Kedatangan Aplikasi Teori Antrian

dan Simulasi Pada Pelayanan Teller Bank hari Rabu,

5 September 2013 pada Skripsi yang dibuat oleh Feri

Farkhan ... 127

Lampiran 5. Hasil Uji Kebaikan Suai-Chi Square Data Kedatangan Aplikasi

Teori Antrian dan Simulasi Pada Pelayanan Teller Bank hari

Rabu, 5 September 2013 pada Skripsi yang dibuat oleh Feri

Farkhan ... 128

Lampiran 6. Hasil Uji Kebaikan Suai-Chi Square Data Pelayanan Aplikasi

Teori Antrian dan Simulasi Pada Pelayanan Teller Bank hari

Rabu, 5 September 2013 pada Skripsi yang dibuat oleh Feri

Farkhan ... 130

Lampiran 7. Tabel Frekuensi Waktu Data Kedatangan Analisis Teori Antrian

dan Aplikasinya pada Sistem Antrian Pelanggan di Bank Nasional

hari Rabu, 2 April 2014 pada Skripsi yang dibuat oleh

Nur Hidayah ... 132

Lampiran 8. Hasil Uji Kebaikan Suai-Chi Square Data Kedatangan Analisis

(17)

xvii

di Bank Nasional hari Rabu, 2 April 2014 pada Skripsi yang

dibuat oleh Nur Hidayah ... 135

Lampiran 10. Tabel Frekuensi Waktu Data Kedatangan Data

observasi di fotocopy ICHA yang terletak di depan FMIPA

UNNES hari Kamis, 29 Mei 2014 ... 137

Lampiran 11. Hasil Uji Kebaikan Suai-Chi Square Data Kedatangan Data

observasi di fotocopy ICHA yang terletak di depan FMIPA

UNNES hari Kamis, 29 Mei 2014 ... 138

Lampiran 12. Hasil Uji Kebaikan Suai-Chi Square Data Pelayanan Data

observasi di fotocopy ICHA yang terletak di depan FMIPA

UNNES hari Kamis, 29 Mei 2014 ... 140

Lampiran 13. Source Code Aplikasi ... 142

(18)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Fasilitas umum menjadi poin penting di dalam pembangunan sebuah

negara. Faktor yang menjadikan fasilitas umum tampak buruk adalah barisan

antrian yang sering terjadi. Salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari

antrian adalah teori antrian.

Menurut Dimyati, dkk (2004:349), teori antrian adalah teori yang

menyangkut studi matematis dari antrian-antrian atau baris-baris penungguan.

Antrian dapat terjadi di saat jumlah kedatangan melebihi jumlah pelayanan,

sehingga menyebabkan tidak seimbangnya sebuah kegiatan operasional

dikarenakan sibuknya pelayanan. Dalam kegiatan operasional, sistem pelayanan

dapat terdiri atas satu (single) atau lebih (multiple) fasilitas pelayanan (server).

Sedangkan ruang tunggu untuk mendapatkan pelayanan dapat terdiri atas ruang

tunggu terbatas dan tidak terbatas, ruang tunggu terbatas dapat diartikan sebagai

sebuah antrian yang memiliki batas jumlah pengantri, sedangkan ruang tunggu

tidak terbatas dapat diartikan sebagai sebuah antrian yang tidak memiliki batas

jumlah pengantri. Barisan antrian yang terjadi tidak lepas dari masalah pembagian

waktu, baik waktu pelayanan maupun waktu kedatangan yang bersifat

random.

Waktu yang digunakan harus efektif agar dapat meminimalisir terjadinya antrian

(19)

Analisis di dalam teori antrian dapat dilakukan dengan cara mengambil data

waktu kedatangan, waktu pelayanan dan waktu keluarnya pelanggan dari sebuah

kegiatan operasional, waktu yang diambil dalam satuan jam, menit dan detik

untuk setiap kegiatan, kemudian melakukan analisis yang meliputi pengujian

distribusi data, menetukan jumlah kedatangan pelanggan persatuan waktu,

menentukan jumlah pelanggan yang dilayani persatuan waktu bila pelayan sibuk,

probabilitas tidak adanya pelanggan, menentukan rata-rata jumlah pelanggan yang

diharapkan dalam sistem, menentukan jumlah pelanggan yang menunggu di

dalam antrian, menentukan rata-rata waktu tunggu di dalam sistem, dan

menentukan rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan di dalam antrian. Ditinjau

dari banyaknya perhitungan untuk analisis di dalam teori antrian yang

pengujiannya menggunakan cara manual akan membuat penyelesaiannya menjadi

lama. Kurangnya ketelitian dalam pengujian dapat menghasilkan kesimpulan yang

salah, maka pengujiannya akan menjadi tidak efisien dan tidak valid. Sehingga

pada saat ini diperlukan sebuah sistem komputerisasi untuk analisis model antrian

agar lebih efisien dan dapat meminimalisir kesalahan saat pengujian. Sistem

komputerisasi yang mudah untuk diakses dan dioperasikan adalah

website di

mana dapat dibuat dengan bahasa pemrograman PHP.

Menurut Presetyo (2004:76),

PHP merupakan bahasa scripting server-side,

di mana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi

server. Apabila menggunakan

PHP, maka ada banyak alternatif sistem operasi atau

webserver untuk

(20)

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba mengaplikasikan

bahasa pemrograman

PHP dengan

MySQL sebagai penyimpanan data dengan

judul “

Aplikasi

PHP untuk Analisis Model Antrian

Single

dan Multiple Server

Berbasis Web

”.

1.2

Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a.

Bagaimana analisis untuk model antrian

single dan

multiple server secara

teoretis?

b.

Bagaimana perancangan aplikasi untuk analisis model antrian

single dan

multiple server dengan menggunakan PHP dan MySQL?

1.3

Batasan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membuat aplikasi untuk analisis

model antrian single dan multiple server, yakni meliputi.

a.

Aplikasi yang dibuat terbatas mengenai analisis model antrian

single dan

multiple server yaitu sistem antrian M/M/1, M/M/S, M/M/1/K, M/M/S/K,

Swalayan, M/G/1, M/G/S, dan G/G/S.

b.

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah

notepad++ dengan bahasa pemrograman

PHP dan

MySQL sebagai basis

(21)

1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a.

Menganalisis model antrian single dan multiple server secara teoretis.

b.

Membangun rancangan aplikasi untuk analisis model antrian

single dan

multiple server dengan menggunakan PHP dan MySQL agar analisis model

antrian single dan multiple server menjadi lebih mudah.

1.5

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

a.

Memberikan alternatif untuk menganalisis model antrian single dan multiple

server.

b.

Membuat analisis model antrian

single dan

multiple server

menjadi lebih

mudah.

c.

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan studi kasus bagi pembaca

dan acuan bagi mahasiswa.

d.

Menambahkan referensi bagi jurusan matematika UNNES mengenai

aplikasi untuk analisis model antrian single dan multiple server.

1.6

Sistematika Penulisan

Secara garis besar penulisan Tugas Akhir ini terdiri atas tiga bagian, yaitu

bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Berikut penjelasan masing-masing

(22)

a.

Bagian Awal

Bagian awal pada tugas akhir ini meliputi halaman judul,

pernyataan, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan,

abstrak, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

b.

Bagian Isi

Pada bagian isi berisi hal-hal sebagai berikut.

Bab I

: Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika

penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Berisi uraian teoretis atau teori-teori yang mendasari pemecahan

tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan judul tugas

akhir.

Bab III : Metode Penelitian

Berisi tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian

yang meliputi studi pustaka, pengambilan data dan langkah

pembuatan program.

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi analisis data secara teoretis, rancangan dari hasil

(23)

Bab V : Penutup

Bab ini berisi tentang simpulan dan saran-saran yang diberikan

peneliti berdasarkan simpulan yang diambil.

c.

Bagian Akhir

Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang

(24)

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1

Pengertian Antrian

Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah

(satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan (fasilitas

layanan). Umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang

berbeda-beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas.

2.2

Sistem Antrian

Menurut Kakiay (2004:10), sistem antrian adalah himpunan pelanggan,

pelayan, dan suatu aturan yang mengatur pelayanan pada pelanggan. Sedangkan

keadaan sistem menunjukan pada jumlah pelanggan yang berada dalam suatu

fasilitas pelayanan, termasuk dalam antriannya. Salah satu populasi pada antrian

adalah jumlah pelanggan yang datang pada fasilitas pelayanan. Besarnya populasi

merupakan jumlah pelanggan yang memerlukan pelayanan.

Dalam proses antrian, banyaknya populasi dapat dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu populasi terbatas (finite) dan populasi tidak terbatas (infinite). Populasi

terbatas biasanya ditemukan pada perusahaan yang memiliki sejumlah mesin yang

membutuhkan perawatan atau perbaikan pada waktu tertentu, sedangkan populasi

tidak terbatas dapat digambarkan dengan kedatangan pelanggan yang tidak

(25)

supermarket, setiap hari melayani pelanggan yang datang secara random dan tidak

dapat ditentukan berapa jumlahnya. Dalam sistem antrian ada lima komponen

dasar yang harus diperhatikan agar penyedia fasilitas pelayanan dapat melayani

para pelanggan yang berdatangan, yaitu sebagai berikut.

a.

Bentuk kedatangan para pelanggan.

b.

Bentuk fasilitas pelayanan.

c.

Jumlah pelayan atau banyaknya tempat servis.

d.

Kapasitas fasilitas pelayanan untuk menampung para pelanggan.

e.

Disiplin antrian yang mengatur pelayanan kepada para pelanggan sejak

pelanggan itu datang sampai pelanggan tersebut meninggalkan tempat

pelayanan.

Sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi sistem yang berbeda di mana

teori antrian dapat diterapkan secara luas. Klafisikasi sistem antrian menurut

Hillier dan Lieberman sebagaimana dikutip oleh Subagyo, dkk (2000:207) adalah

sebagai berikut.

a.

Sistem pelayanan komersial.

b.

Sisitem pelayanan bisnis industri.

c.

Sistem pelayanan tranportasi.

d.

Sistem pelayanan sosial.

2.3

Proses pada Teori Antrian

Menurut Hendikawati (2014:7-8) proses pada antrian antara lain.

(26)

Proses

discrete state memiliki bilangan nilai yang terbatas atau dapat

dihitung. Sebagai contoh jumlah pelanggan dalam sistem N(t) hanya dapat

menggunakan nilai 0, 1, ... n. Waktu tunggu di lain pihak dapat mengambil semua

nilai pada garis hitung nyata. Maka proses ini merupakan proses yang

berkelanjutan. Proses

discrete state stochastic sering pula disebut rantai

stochastic.

2.3.2

Proses Markov

Jika

state pada masa yang akan datang dari proses itu tidak bergantung

pada masa yang telah lalu dan hanya tergantung pada masa sekarang saja, proses

ini disebut proses Markov. Proses

discrete state Markov disebut rantai Markov.

Untuk memprediksi proses Markov

selanjutnya yang ada di masa datang

diperlukan pengetahuan state yang sedang berlangsung saat ini. Tidak dibutuhkan

pengetahuan berapa lama proses terjadi dimasa sekarang. Hal ini memungkinkan

jika waktu state menggunakan distribusi eksponensial (memoryless).

2.3.3

Proses

Birth Death

Area diskrit proses Markov di mana transisi jadi terlarang bagi state lain di

sekelilingnya, disebut proses

birth death. Proses ini memungkinkan untuk

merepresentasikan

state

dengan suatu integer di mana proses pada

state n dapat

berubah hanya ke

state n+1 atau n-1. Sebagai contoh adalah jumlah pelanggan

dalam antrian. Kedatangan pelanggan dalam antrian (birth) menyebabkan

state

berubah menjadi +1 (plus satu), dan keberangkatan dari antrian karena telah

sampai waktunya mendapatkan layanan (death) menyebabkan

state berubah

(27)

2.3.4

Proses Poisson

Jika waktu interarrival IID dan distribusi eksponensial tercapai, jumlah

kedatangan dari n berlangsung dalam interval (t, t+s) berarti memiliki distribusi

Poisson, dan oleh karena itu proses kedatangan diarahkan pada proses Poisson

atau aliran Poisson. Aliran Poisson sangat populer dalam teori antrian karena

kedatangan biasanya

memoryless

sebagai waktu

interarrival terdistribusi secara

eksponensial.

2.4

Komponen Dasar Teori Antrian

2.4.1

Kedatangan

Menurut Kakiay (2004:10-11), bentuk kedatangan para pelanggan

dicirikan oleh waktu antar kedatangan, yaitu waktu antar kedatangan dua

pelanggan yang berurutan pada suatu fasilitas pelayanan. Bila bentuk kedatangan

tidak disebut secara khusus, maka dianggap bahwa pelanggan tiba per satuan

waktu. Asumsinya adalah kedatangan pelanggan mengikuti suatu proses dengan

distribusi probabilitas tertentu. Distribusi probabilitas yang sering digunakan

adalah distribusi poisson, di mana kedatangan bersifat bebas dan tidak

terpengaruh oleh kedatangan sebelum atau sesudahnya. Asumsi distribusi

poisson menunjukan bahwa kedatangan pelanggan sifatnya secara acak dan

memiliki rata-rata kedatangan sebesar lambda (

.

2.4.2

Pelayanan

Menurut Kakiay (2004:11), bentuk pelayanan ditentukan oleh waktu

(28)

pelayanan. Pelayanan dapat dilakukan dengan satu atau lebih fasilitas pelayanan

yang masing-masing dapat mempunyai satu atau lebih saluran atau tempat

pelayanan yang disebut dengan

server, apabila terdapat lebih dari satu fasilitas

pelayanan maka pelanggan dapat menerima pelayanan melalui suatu urutan

tertentu atau fase tertentu. Pada suatu fasilitas pelayanan, pelanggan masuk ke

suatu tempat pelayanan dan menerima pelayanan secara tuntas dari

server.

Bentuk pelayanannya konstan dari waktu ke waktu. Rerata pelayanan (mean

server rate

) diberi simbol (

mu) menunjukkan jumlah pelanggan yang dapat

dilayani dalam suatu waktu, sedangkan rerata waktu yang dipergunakan untuk

melayani setiap pelanggan diberi simbol

merupakan rerata waktu yang

dibutuhkan untuk suatu pelayanan.

2.4.3

Antrian

Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses

pelayanan. Jika tak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau

kelebihan fasilitas pelayanan (Mulyono, 1991).

2.4.4

Kapasitas Sistem Antrian

Kapasitas sistem antrian adalah jumlah maksimum pelanggan yang dapat

berada dalam antrian, atau menunjukkan area yang tersedia dalam fasilitas

pelayanan bagi para pelanggan yang menunggu untuk mendapatkan pelayanan.

Dalam sebagian besar sistem antrian, nilai ini terbatas. Namun jika nilai ini sangat

besar, maka ini dapat diasumsikan sebagai nilai yang tidak terbatas (Hendikawati,

(29)

2.4.5

Disiplin Antrian

Menurut Kakiay (2004:12), disiplin antrian adalah aturan di mana

pelanggan dilayani, atau disiplin pelayanan (service discipline) yang memuat

urutan (order) para pelanggan menerima pelayanan. Aturan pelayanan menurut

urutan kedatangan dapat didasarkan pada.

a.

Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO)

FIFO (First In First Out) merupakan suatu peraturan di mana yang akan

dilayani terlebih dahulu adalah pelanggan yang datang terlebih dahulu.

FIFO ini sering juga disebut FCFS (First Come First Served). Contonya

dapat dilihat pada antrian di loker-loker penjualan karcis kereta api

(Kakiay, 2004).

b.

Terakhir Masuk Pertama Keluar (LIFO)

LIFO (Last In First Out) merupakan antrian di mana yang datang paling

akhir, akan dilayani paling awal atau paling dahulu. Juga sering dikenal

LCFS (Last Come First Served). Contohnya adalah pada sistem bongkar

muat barang di dalam truk, di mana barang yang masuk terakhir akan

keluar terlebih dahulu (Kakiay, 2004).

c.

Pelayanan dalam Urutan Acak (SIRO)

SIRO (Service In Random Order) di mana pelayanan dilakukan secara

acak. Sering juga dikenal dengan RSS (Random Selection for Served).

Contohnya adalah pada arisan, di mana pelayanan atau

service dilakukan

(30)

d.

Pelayanan Berdasarkan Prioritas (PRI), di mana pelayanan didasarkan

prioritas khusus. Misalnya dalam suatu pesta di mana tamu-tamu yang

dikategorikan VIP akan dilayani lebih dahulu (Kakiay, 2004).

2.4.6

Macam Bentuk Antrian

Menurut Subagyo, dkk (2000:271-273) ada empat macam bentuk antrian

antara lain sebagai berikut.

a.

Single Channel - Single Phase

Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem

pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada

[image:30.595.150.526.408.486.2]

satu pelayanan. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Single Channel

Single Phase

b.

Single Channel - Multi Phase

Istilah

Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang

dilaksanakan secara berurutan (dalam

phase-phase). Sebagai contoh

adalah pada fasilitas pencucian mobil. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar

(31)
[image:31.595.149.526.108.190.2]

Gambar 2.2 Single Channel

Multi Phase

c.

Multi Channel-Single Phase

Sistem

Multi Channel-Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua

atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh

antrian pada teller sebuah bank. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Multi Channel - Single Phase

d.

Multi Channel

Multi Phase

Sistem Multi Channel - Multi Phase sebagai contoh adalah registrasi para

mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai

dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Setiap

sistem-sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap

[image:31.595.159.523.372.527.2]
(32)
[image:32.595.151.522.110.256.2]

Gambar 2.4 Multi Channel - Multi Phase

2.5

Pengujian Distribusi

Menurut Siegel (1990), sebagaimana yang dikutip oleh Haristyowati, dkk

(2013), data yang diperoleh dari penelitian harus dilakukan uji distribusi.

Pengujian distribusi data dilakukan untuk mengetahui jenis distribusi data yang

diperoleh. Langkah pengujian distribusi adalah sebagai berikut.

2.5.1

Distribusi Frekuensi

Pengujian distribusi memerlukan distribusi frekuensi data kedatangan dan

pelayanan. Menurut Anthara (2014), distribusi frekuensi tingkat pelayanan

merupakan frekuensi lama pelayanan terhadap pelanggan. Menurut Suryadhi, dkk

(2009), penyusunan distribusi frekuensi untuk sekumpulan data yang jumlahnya

besar dapat dilakukan mulai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut.

a.

Penentuan jumlah kelas

(2.1)

Dengan b = jumlah kelas dan n = jumlah keseluruhan pengamatan yang

terdapat dalam data

b.

Penentuan rentang

(33)

c.

Penentuan lebar kelas

(2.3)

2.5.2

Pendekatan Uji Kecocokan

Menurut Sugiarto (2013), untuk mengetahui cocok tidaknya antara

distribusi frekuensi hasil pengamatan dengan hasil model-model yang telah

dikembangkan, K. Pearson mempraktikan kecocokan tersebut dengan pendekatan

chi square. Model

chi square yang telah dikembangkan tersebut adalah sebagai

berikut.

(2.4)

Dengan :

= frekuensi hasil pengamatan (observasi)

= frekuensi teoretis

= 1,2,3, ... , n

= jumlah kelas

Sedangkan jumlah

adalah

(2.5)

Selanjutnya jumlah

chi square digunakan untuk mengetahui apakah

distribusi frekuensi hasil pengamatan dan distribusi frekuensi teoretis tersebut

cocok atau tidak.

Untuk itu perlu asumsi awal yakni sebagai berikut.

a.

Hipotesis

H

0

:

Distribusi frekuensi hasil pengamatan sama dengan distribusi

(34)

H

1

:

Distribusi frekuensi hasil pengamatan tidak sama dengan distribusi

frekuensi teoretis.

b.

Taraf Signifikan

c.

Kriteria Pengujian

Jika

2hitung

<

2( , dk)

, maka H

0

diterima

Jika

2hitung

>

2( , dk)

, maka H

0

ditolak

Dengan dk = k

2, dengan k adalah banyaknya kelas.

d.

Statistik Uji

e.

Untuk Laju Kedatangan

Frekuensi pengamatan/observasi (fo) adalah banyaknya data

pada

pengamatan.

Frekuensi Harapan

(2.6)

Rata-rata laju kedatangan

(2.7)

f.

Untuk Waktu Pelayanan

Frekuensi Relatif

(2.8)

Frekuensi Harapan

(35)

Rata-rata waktu pelayanan

(2.10)

g.

Kesimpulan

2.6

Notasi Antrian

Pada pengelompokan model-model antrian yang berbeda digunakan suatu

notasi yang disebut dengan notasi Kendall. Menurut Kakiay (2004:17-18) bentuk

kombinasi proses kedatangan dan pelayanan pada umumnya dikenal sebagai

standar universal, yaitu sebagai berikut.

(a/b/c):(

d/e/ƒ)

Di

mana simbol a,b,c,d,e dan ƒ merupakan unsur

-unsur dasar dari model

baris antrian di mana a adalah distribusi kedatangan (arrival distribution), b

adalah distribusi waktu pelayanan atau keberangkatan (service time departure), c

adalah jumlah pelayan dalam paralel (di mana c = 1,2,3, . . . ,∞),

d adalah disiplin

pelayanan, seperti FIFO, LIFO, SIRO, e adalah Jumlah maksimum yang

diizinkan dalam sistem (queue

dan system) dan

ƒ

adalah jumlah pelanggan yang

ingin memasuki sistem dalam sumber. Notasi standar tersebut dapat diganti

dengan kode-kode yang sebenarnya dari distribusi-distribusi yang terjadi dalam

bentuk lainnya sebagai berikut.

M = Distribusi kedatangan proses poisson / distribusi tiba proses

eksponensial.

D = Konstanta atau

deterministic

inter arrival atau

service time (waktu

(36)

K = Jumlah pelayan dalam bentuk paralel atau seri.

N = Jumlah maksimum pelanggan dalam sistem.

G = Distribusi umum.

GD = General Disciplint (disiplin umum) dalam antrian seperti FIFO, LIFO,

SIRO.

Notasi yang digunakan dalam perhitungan sistem antrian sebagai berikut.

a.

= Rata-rata laju kedatangan.

b.

= Rata-rata waktu pelayanan.

c.

Ls

= Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem.

d.

Lq

= Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian.

e.

Ws

= Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem.

f.

Wq

= Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam antrian.

g.

P

n

= Peluang bahwa di dalam sistem terdapat n pelanggan.

h.

P

0

= Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem.

2.7

Model Antrian

2.7.1

Sistem Antrian M/M/1 μ GD/∞/∞

Menurut Anokye, dkk (2013), in an M/M/1 queuing system we assume that

service times for customers are also negative exponentially distributed (i.e.

generated by a Poisson process).

The most common queue discipline is “first

-

come, first served”, abbreviated as FCFS

.

Menurut Hendikawati (2014), ukuran-ukuran kinerja sistem antrian M/M/1

(37)

a.

Tingkat intensitas (faktor kegunaan pelayanan)

ρ =

(2.11)

b.

Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem

=

(2.12)

c.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem

Ls =

=

(2.13)

d.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian

Lq =

(2.14)

e.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem

Ws =

(2.15)

f.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem

Wq =

=

(2.16)

g.

Hubungan antara Ls, Lq, Ws, Wq

Ls =

. Ws

(2.17)

Lq =

. Wq

(2.18)

Ws = Wq +

(2.19)

2.7.2

Sistem Antrian M/M/

S μ GD/∞/∞

Menurut Hendikawati (2014), sistem antrian M/M/S

: GD/∞/∞

merupakan

sistem antrian dengan server ganda di mana laju kedatangan lebih kecil dari laju

(38)

probabilitas semua fasilitas pelayanan menganggur. Model ini dapat ditemui di

stasiun pengisian bensin yang memiliki beberapa mesin pompa.

Sistem antrian (M/M/S) : (GD/∞/∞) dengan ciri

-ciri.

Pola kedatangan

: berdistribusi poisson

Pola pelayanan

: berdistribusi eksponensial

Jumlah pelayan paralel

: s

Jumlah maksimum antrian

: tak terhingga

Jumlah populasi

: tak terhingga

Ukuran-ukuran kinerja sistem M/M/S adalah sebagai berikut.

a.

Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem

=

[∑ ]

(2.20)

b.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem

Ls =

(2.21)

c.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian

Lq = Ls -

(2.22)

d.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem

Ws =

(2.23)

e.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam antrian

(39)

2.7.3

Sistem Antrian M/M/1/K μ GD/N/∞

Menurut Hendikawati (2014), sistem antrian M/M/1/K : GD/N/∞

merupakan variasi dari model antrian M/M/1 dengan panjang antrian atau

kapasitas tunggu dibatasi maksimal sejumlah K. Jumlah ini merupakan pelanggan

yang sedang menunggu dan sedang dilayani. Karena panjang garis tunggu

dibatasi (K), maka jumlah pelanggan yang ada dalam antrian juga dibatasi. Kasus

ini terjadi pada fasilitas dengan ruang tunggu terbatas.

Sistem antrian (M/M/1/K) dengan ciri-ciri.

Pola kedatangan

: berdistribusi poisson

Pola pelayanan

: berdistribusi eksponensial

Jumlah pelayan

: 1

Kapasitas pelayanan : k

Ukuran-ukuran kinerja M/M/1/K adalah sebagai berikut.

a.

Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem

=

{

(2.25)

b.

Probabilitas seorang pelanggan harus menunggu untuk dilayani (semua

server sibuk)

Pn =

{

(2.26)

c.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem

Ls =

{

(40)

d.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian

Lq =

{

(2.28)

Untuk menghitung Lq, Ws, dan Wq diuraikan dengan menggunakan

rumus Ls dengan terlebih dahulu menentukan laju kedatangan yang efektif

yaitu :

eff = (1

-P

n

)

(2.29)

e.

Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam sistem

ρ

(2.30)

f.

Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian

ρ

(2.31)

g.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem

(2.32)

h.

Rata-rata waktu yang dihabikan pelanggan dalam antrian

(2.33)

2.7.4

Sistem Antrian M/M/S/K

μ GD/N/∞

Menurut Kakiay (2004:115), sistem antrian M/M/S/K menyatakan bahwa

kedatangan (pelanggan atau lainnya) dalam bentuk terbatas sedangkan pelayanan

lebih dari satu atau s > 1.

Juga dinyatakan s ≤ k, dengan k adalah populasi yang

terbatas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kapasitas sistem antrian atau

ukuran maksimum dari sistem antrian adalah k

s.

(41)

Pn =

atau

Pn =

(2.34)

Ukuran

ukuran kinerja M/M/S/K adalah sebagai berikut.

a.

Peluang tidak adanya pelanggan dalam sistem

P

0

=

{

[

(

)

]

(2.35)

b.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian

Lq=

(2.36)

c.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem

Ls = Lq +

(2.37)

d.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem

Ws = Wq +

(2.38)

e.

Rata-rata waktu yang dihabikan pelanggan dalam antrian

Wq =

(2.39)

2.7.5

Sistem Antrian Swalayan

Menurut Hendikawati (2014), pada model swalayan dapat dicirikan

sebagai model M/M/S, namun pelanggan yang akan membeli barang-barang

keperluannya melayani sehingga pelanggan sekaligus sebagai pelayan. Model

(42)

memerlukan barisan khusus seperti pada model antrian lainnya. Pada model

antrian swalayan, jumlah pelanggan yang masuk dalam sistem tidak terbatas, hal

ini berakibat jumlah pelayanan juga tidak terbatas karena pelanggan melayani

dirinya sendiri. Untuk memperoleh pelayanan pelanggan tidak perlu

menghabiskan waktu menunggu sampai pelanggan lain selesai dilayani.

Ukuran-ukuran kinerja model antrian swalayan adalah sebagai berikut.

a.

Peluang tidak adanya pelanggan dalam sistem

P

0

=

(2.40)

b.

Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian

(2.41)

c.

Jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam sistem

[ ]

(2.42)

d.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem

(2.43)

e.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam antrian

=

(2.44)

2.7.6

Sistem Antrian

M/G/1 μ GD/∞/∞

Menurut Kakiay (2004:139), Model (M/G/1) : (GD/∞/∞) atau disebut juga

dengan formula Pollazck

Khintchine sering disingkat dengan (P-K) adalah suatu

formula di mana akan diperoleh pada situasi pelayanan tunggal yang memenuhi

(43)

a.

Kedatangan poisson dengan rata-

rata kedatangan .

b.

Distribusi waktu pelayanan umum atau general dengan ekspektasi rata-rata

pelayanan E[t] =

dan varian var [t].

c.

Keadaan steady state

di mana ρ =

< 1.

Menurut Ersyad, dkk (2012), disiplin antrian yang digunakan dalam

M/G/1 adalah

FIFO (First In First Out) dengan ukuran populasi pada sumber

masukan adalah tak terhingga.

Ukuran-ukuran kinerja M/G/1 adalah sebagai berikut.

a.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem

L

s

= E[t]

+

(2.45)

b.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem sama dengan

rumus (2.23).

c.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem

L

q

= L

s –

E(t)

(2.46)

d.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam antrian sama dengan

rumus (2.44).

2.7.7

Sistem Antrian

M/G/S μ GD/∞/∞

Menurut Sugito, dkk (2009) sistem antrian (M/G/S : GD/∞/∞) adalah

model antrian dengan pelayanan ganda, distribusi kedatangan poisson dan

distribusi pelayanan general / umum.

Ukuran-ukuran kinerja M/G/S adalah sebagai berikut.

(44)

b.

Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem sama dengan rumus (2.17).

c.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam sistem sama dengan

rumus (2.19).

d.

Rata-rata waktu yang dihabiskan pelanggan dalam antrian menurut Ross

(1997), sebagaimana dikutip oleh Sugito, dkk (2009) adalah sebagai

berikut.

Wq =

[ ] [ ]

[ ] ∑ [ ] [ ] [ ]

(2.47)

2.7.8

Sistem Antrian G/G/S : GD/

Menurut Farkhan (2013), sistem antrian G/G/S : GD/

adalah antrian

dengan pola kedatangan berdistribusi umum (general) dan pola pelayanan

berdistribusi umum (general) dengan jumlah fasilitas pelayanan sebanyak s

pelayanan. Disiplin antrian yang digunakan pada model ini adalah umum yaitu

FCFS (First Come First Served), kapasitas maksimum dalam sistem adalah tak

terbatas yang memiliki sumber pemanggilan juga tak terbatas.

Ukuran kinerja sistem pada model general ini mengikuti ukuran kinerja

pada model M/M/S yaitu pada rumus (2.20), (2.21), (2.23) dan (2.24) kecuali

untuk perhitungan jumlah pelanggan yang diperkirakan dalam antrian (Lq)

menurut Sugito, dkk (2009:113), sebagaimana yang dikutip oleh Farkhan (2013)

adalah sebagai berikut.

Lq = Lq

M/M/S

( )

(45)

Di mana :

(2.49)

(2.50)

2.8

XAMPP

Menurut Nugroho (2012),

XAMPP merupakan paket

PHP yang berbasis

open

source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas

open

source.

XAMPP

merupakan suatu program yang di dalamnya terdapat beberapa paket program

yang sudah dapat langsung dijalankan yaitu

Apache,

MySQL,

PHP,

FileZilla,

PHP

MyAdmin dan lain-lain.

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang

mendukung banyak sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa

program. Menurut Aditya (2011), fungsi dari XAMPP adalah sebagai server yang

berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program

Apache

HTTP

Server,

MySQL

database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun),

Apache,

MySQL,

PHP dan

Perl. Program ini tersedia

dalam

GNU (General Public License) dan bebas, merupakan

webserver yang

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

2.9

Basis Data

2.9.1

Pengertian Basis Data

Menurut Pakereng, dkk (2004), basis data merupakan kumpulan data yang

(46)

lain-lain atau kasus tertentu. Sebuah konsep

database memiliki beberapa hal

sebagai berikut.

a.

Entitas

Entitas merupakan tempat informasi direkam, dapat berupa orang, tempat,

kejadian dan lain-lain. Sebagai contoh dalam kasus administrasi

mahasiswa misalnya, maka terdapat entitas mahasiswa, mata kuliah,

dosen, pembayaran.

b.

Atribut

Atribut dapat juga disebut sebagai data elemen, data

field, atau data item

yang digunakan untuk menerangkan suatu entitas dan mempunyai harga

tertentu, misalnya atribut dari entitas siswa diterangkan oleh nama, tanggal

lahir, alamat.

c.

Data value

Data

value merupakan suatu informasi atau data aktual yang disimpan

pada tiap data, elemen, atau atribut. Atribut nama pegawai menunjukan

tempat di mana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya

misalnya adalah Anjang, Arif, Suryo, dan lain-lain yang merupakan isi

data nama pegawai tersebut.

d.

File/Table

Merupakan kumpulan

record sejenis yang mempunyai panjang elemen

(47)

e.

Record/Tuple

Merupakan

kumpulan

elemen-elemen

yang

saling

berkaitan

menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu

record

mewakili satu data atau informasi.

2.9.2

Persyaratan Basis Data

Menurut Pakereng, dkk (2004), suatu basis data yang baik memiliki

beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada pembuatan

file basis datanya,

antara lain sebagai berikut.

a.

Redudansi dan Inkonsistensi Data

Redudansi berarti melakukan penyimpanan data yang sama dibeberapa

tempat. Hal ini menyebabkan pemborosan atau in-efisiensi dan

menimbulkan inkonsistensi data karena bisa terjadi perubahan terhadap

data maka data harus diubah dibeberapa tempat.

b.

Security Data

Basis data yang baik, menerapkan aturan-aturan yang berhubungan dengan

keamanan sistem. Hal ini membuat tidak setiap pemakai sistem basis data

diperbolehkan untuk mengakses semua data. Keamanan tersebut juga

dapat diatur dan disesuaikan baik ditingkat basis data atau aplikasinya.

c.

Data Integrity

Dalam sebuah basis data berisikan banyak

file database yang saling

berhubungan, antar

file tersebut saling berkaitan dan antar

file tersebut

harus diatur agar dapat melakukan transaksi-transaksi agar dapat berjalan

(48)

d.

Data Access

Pada suatu sistem basis data perlu dibuat suatu manajemen pengelolaan

untuk mengakses data yang dikenal sebagai

DBMS (Database

Management System). Hal itu dilakukan supaya data dalam basis data

harus siap diakses oleh siapa saja yang membutuhkan dan mempunyai hak

untuk mengaksesnya.

e.

Data Independence

Sebuah program dalam sistem basis data, harus dipisahkan dengan

database yang ada. Ini artinya perintah

DBMS bebas terhadap

database

karena apapun perubahan terhadap database, semua perintah akan diambil

tanpa ada yang perlu diubah.

f.

Isolasi Data

Isolasi data dilakukan dengan membuat suatu format data yang sama

dalam suatu

database. Hal itu dilakukan mengingat bahwa jika data

disebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama.

g.

Multi-user Suport

Suatu sistem basis data harus mampu memberikan dukungan kepada

pemakaian program untuk banyak pengguna (multi-user).

2.10

MySQL

2.10.1

Sejarah

SQL

Menurut Nugroho (2004),

SQL pertama kali dikembangkan oleh

(49)

Research Laboratory (sekarang dikenal sebagai Almaden Research Center). IBM

mengimplementasikan bahasa yang awalnya dikenal sebagai

Sequel sebagai

bagian dari proyek System-R pada awal tahun 1970an. Bahasa ini kemudian secara

perlahan berevolusi dan namanya berubah menjadi

SQL (Structured Query

language). Kebanyakan DBMS saat ini mendukung bahasa SQL.

SQL saat ini telah menjadi bahasa yang mapan menjadi bahasa standar

untuk basis data bertipe relasional. Selain itu,

OQL (Object Query Language)

yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari

SQL. Pada tahun 1986,

ANSI

(American National Standards Institute) dan ISO (International Organization for

Standardization) mempublikasikan

SQL standar yang dinamai

SQL-86.

Sedangkan

IBM mempublikasikan versinya sendiri, yaitu

SAA-SQL (Systems

Application Architecture Database Interface

Structured Query Language) pada

tahun 1987. Selanjutnya,

ANSI mempublikasikan standar perluasan untuk

SQL,

yaitu

SQL-89 pada tahun 1989. Versi selanjutnya dari

ANSI adalah

SQL-92 dan

versi terbarunya.

2.10.2

Pengertian

SQL

Menurut Nugroho (2004),

SQL adalah bahasa yang digunakan untuk

mengakses data dalam basis data. Meskipun

SQL sering dirujuk sebagai bahasa

query, namun SQL juga mampu mendefinisikan struktur data, memodifikasi data

pada basis data, menspesifikasi batasan keamanan (security), hingga ke

pemeliharaan kinerja basis data. Secara umum menurut Nugroho (2004), bahasa

(50)

a.

Data Definition Language (DDL). SQL DDL menyediakan perintah untuk

mendefinisikan skema relasi, menghapus relasi, serta memodifikasi skema

relasi.

b.

Data manipulation Language (DML).

SQL DML mencakup bahasa

SQL

untuk menyisipkan rekaman pada relasi, menghapus rekaman pada relasi,

serta memodifikasi rekaman pada relasi.

c.

View Definition.

SQL membuat perintah-perintah untuk mendefinisikan

tampilan-tampilan (view) yang dikehendaki pengguna.

d.

Transaction Control. SQL memuat perintah-perintah untuk menspesifikasi

awal dan akhir suatu transaksi.

e.

Embedded SQL dan

Dynamic SQL. Terminologi ini mencakup

kemampuan SQL untuk disisipkan pada bahasa pemrograman.

f.

Integrity.

SQL DDL mancakup perintah-perintah untuk mespesifikasikan

batsan-batasan integrasi.

g.

Authorization. SQL DDL mencakup perintah-perintah untuk membatasi

akses pada basisi data demi alasan keamanan.

2.11

PHP

Menurut Presetyo (2004:76),

PHP merupakan bahasa scripting server-side,

di mana pemrosesan datanya dilakukan pada sisi

server. Sederhananya,

server

yang akan menerjemahkan skrip program, baru kemudian hasilnya akan dikirim

(51)

Menurut buku yang berjudul Program

PHP dan

MySQL yang diterbitkan

oleh Penerbit Andi yang bekerjasama dengan Madcoms (2004), beberapa

keunggulan bahasa program PHP adalah sebagai berikut.

a.

PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat.

b.

PHP memiliki tingkat

lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti

perkembangan tekhnologi Internet.

c.

PHP memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

d.

PHP mampu berjalan di beberapa

server yang ada, misalnya

Apache,

Microsoft IIS, PWS, AOLserver, phttpd, fhttpd, dan Xitami.

e.

PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi

PHP, namun juga dapat berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, Windows, dan

yang lain.

f.

PHP juga mendukung akses ke beberapa

database yang sudah ada, baik

yang bersifat

free maupun komersil.

Database itu antara lain

MySQL,

PosgreSQL, mSQL, Informix, dan MicrosoftSQL server.

g.

PHP bersifat gratis.

Apabila menggunakan PHP, maka ada banyak alternatif sistem operasi atau

webserver untuk menjalankannya, selain itu juga dapat menjalankan atau

menggunakan program berorientasi objek atau sering disebut

Object

Oriented

Programming (OOP).

Output yang dihasilkan PHP bukan hanya HTML, namun juga dalam bentuk

gambar, file

PDF, serta gambar animasi menggunakan Libswf dan Ming.

Output

(52)

diawali dengan permintaan yang berasal dari halaman

website oleh

browser.

Berdasarkan

URL atau alamat

website dalam jaringan internet,

browser akan

menemukan alamat dari webserver, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki,

dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh webserver.

Selanjutnya

webserver akan mencarikan berkas yang diminta dan

menampilkan isinya di

browser.

Browser yang mendapatkan isinya segera

menerjemahkan kode

HTML dan kemudian menampilkannya. Pada prinsipnya

memanggil halaman yang berisi

script

PHP sama dengan memanggil kode

HTML, namun pada saat permintaan dikirim ke

webserver,

webserver akan

memeriksa

tipe

file yang diminta

user. Jika

tipe file yang diminta adalah

PHP,

maka akan memeriksa isi

script dari halaman

PHP tersebut. Apabila dalam

file

tersebut tidak mengandung

script

PHP, permintaan user akan langsung

ditampilkan ke

browser, namun jika file tersebut mengandung

script PHP, maka

proses akan dilanjutkan ke modul PHP sebagai mesin yang menerjemahkan script

PHP dan mengolah script tersebut, sehingga dapat dikonversikan ke kode

kode

HTML lalu ditampilkan ke web browser.

2.12

Notepad++

Menurut Wikipedia (diakses 4 Mei 2015),

notepad++

adalah

sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber yang berjalan di sistem

operasi Windows.

Notepad++ menggunakan komponen Scintilla untuk dapat

menampilkan dan menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa

(53)

Dikembangkan oleh Don Ho yang rilis perdana pada tanggal 24 November 2003

dengan lisensi

GNU (General Public License). Gambar 2.5 berikut adalah

[image:53.595.145.515.212.475.2]

tampilan halaman awal notepad++.

(54)

37

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1

Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan penelaahan sumber pustaka yang relevan dan

dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Studi pustaka

diambil dengan mengumpulkan sumber-sumber pustaka berupa buku, makalah,

jurnal, dan sebagainya. Setelah sumber pustaka terkumpul dilanjutkan dengan

penelaahan dari sumber pustaka tersebut. Pada akhirnya sumber pustaka dijadikan

acuan menganalisis permasalahan.

3.2

Pengambilan Data

Dalam penelitian ini data diperoleh secara primer yaitu data observasi di

Fotocopy ICHA yang terletak di depan FMIPA UNNES pada tahun 2014, data

yang diambil adalah data penggunaan komputer untuk kebutuhan pencetakan file

yang dilakukan secara pelayanan sendiri (swalayan). Kemudian data sekunder

yaitu data antrian yang diambil

dari Skripsi “Aplikasi Teori Antrian dan Simulasi

Pada Pelayanan Teller Bank” yang dibuat oleh Feri Farkhan pada tahun 2013, data

dari antrian yang diambil dari

Skripsi “Ana

lisis Teori Antrian dan Aplikasinya

pada Sistem Antrian Pelanggan di Bank Nasional” yang dibuat oleh Nur Hidayah

pada tahun 2014, dan contoh antrian M/M/1, M/M/S, M/M/1/K, M/M/S/K dan

(55)

3.3

Pembuatan Program

Tahap pembuatan program yang dilakukan meliputi perancangan,

pembuatan database dan program yang dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

a.

Perancangan

Perancangan program menggambarkan jalannya aplikasi yang akan dibuat

untuk menganalisis model antrian

single dan multiple server yaitu sistem

antrian M/M/1, M/M/S, M/M/1/K, M/M/S/K, Swalayan, M/G/1, M/G/S,

dan G/G/S.

b.

Pembuatan Database dan Program

Setelah dilakukan perancangan, tahap berikutnya adalah tahap pembuatan

database dan aplikasi analisis model antrian

single dan

multiple

server

menggunakan bahasa pemrograman

PHP. Adapun penjelasan dari tabel

database adalah sebagai berikut.

1)

Tabel Chi Square

Tabel

chi square menjelaskan desain tabel

chi square yang nantinya

akan dibuat melalui

MySQL

phpMyAdmin untuk menciptakan

database sebagai penyimpanan data nilai tabel chi square

dengan =

[image:55.595.192.433.646.694.2]

5%.

Tabel 3.1 Desain Tabel Chi Square

Field Type Size Keterangan dk tinyint 4 PK

(56)

2)

Tabel Data

Tabel data menjelaskan desain tabel data yang nantinya akan dibuat

melalui

MySQL

phpMyAdmin untuk menciptakan

database sebagai

[image:56.595.191.431.255.303.2]

penyimpanan data.

Tabel 3.2 Desain Tabel Data

Field Type Size Keterangan id_data int 11 PK, AI nama_data varchar 50

3)

Tabel Distribusi

Tabel distribusi menjelaskan desain tabel distribusi yang nantinya

akan dibuat melalui

MySQL

phpMyAdmin untuk menciptakan

database sebagai penyimpanan data yang telah di inputkan berupa

[image:56.595.194.433.497.679.2]

data kedatangan, pelayanan dan keluar.

Tabel 3.3 Desain Tabel Distribusi

Field Type Size Keterangan id_distribusi int 11 PK, AI no int 11 id_data int 11 FK kedatangan varchar 11

(57)

4)

Tabel Distribusi Pelayanan

Tabel distribusi pelayanan menjelaskan desain tabel distribusi

pelayanan yang nantinya akan dibuat melalui

MySQL

phpMyAdmin

untuk menciptakan

database sebagai penyimpanan data yang telah di

dianalisis yang berisi data frekuensi pelayanan dan hasil analisisnya

berupa perhitungan-perhitungan untuk menentukan nilai

chi square

hitung yang nantinya akan dibandingkan dengan nilai chi square tabel

[image:57.595.161.462.365.560.2]

untuk menentukan kesimpulan.

Tabel 3.4 Desain Tabel Distribusi Pelayanan

Field Type Size Keterangan id_distribusi_pelayanan int 11 PK, AI

no int 11

id_data int 11 FK waktumulaimenit_pelayanan decimal 5, 1 waktuakhirmenit_pelayanan decimal 5, 2 titiktengahmenit decimal 5, 3 fo varchar 11 fr varchar 11 titiktengahkalifr varchar 11 fe_pelayanan varchar 11 kuadrat_pelayanan varchar 11 chi_pelayanan varchar 11

5)

Tabel Interval Waktu

Tabel interval waktu menjelaskan desain tabel interval waktu yang

nantinya akan dibuat melalui

<

Gambar

Tabel                                                                                                           Halaman
Gambar 2.1 Single Channel – Single Phase
Gambar 2.2 Single Channel – Multi Phase
Gambar 2.4 Multi Channel - Multi Phase
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kertas kerja ini akan membincangkan kod etika Islam yang boleh digunapakai dalam bioteknologi moden khususnya dalam pertanian yang menghasilkan organisma ubahsuai genetik atau

Ikatan structural yang diberikan Bank Bjb kepada nasabah seperti memudahkan nasabah dalam mengetahui informasi-informasi tentang perusahaan maupun informasi mengenai

Berdasarkan ketentuan Pasal 41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, penyertaan modal daerah yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh

[r]

Penelitian ini dilakukan menggunakan model empiris COST 231-Walfisch Ikegami untuk mengestimasi besarnya Received Signal Level di antena receiver radar sehingga dapat ditentukan

Keputusan Presiden tersebut merujuk kepada Undang-Undang RI No 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang pasal 1 nya menyatakan bahwa kecelakaan

Hasil analisis tersebut menbuktikan adanya perbedaan yang signifikan mengenai kreativitas anak antara kelompok yang diajar menggunakan media pembelajaran plastisin

kelengkapan koleksi buku (AI-1), kelengkapan koleksi karya ilmiah (AI-2), kelengkapan koleksi jurnal dan majalah (AI-3), kelengkapan koleksi surat kabar (AI-4),