PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI
SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF-ADM
DI SMA NEGERI 4 BANDUNG
Oleh :
Tedi Budianto
57.101.11.017
TESIS
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Sistem Informasi
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
DAFTAR ISI
1. BAB I PENDAHULUAN……….
1.1 Latar Belakang……….
1.2 Identifikasi Masalah……….
1.3 Tujuan Penelitian……….
1.4 Batasan Masalah………..
1.5 Sistematika Penulisan………..
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...
2.1 Sistem Informasi………..
2.2 Arsitektur Sistem Informasi……….
2.3 Kerangka Kerja TOGAF………..
2.4 Value ChainMichael E. Porter………
2.6 Class Diagram……….
3. BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN………...
3.1 Metodologi Penelitian………..
3.2 Prosedur Penelitian………..
3.2.1 Studi Literatur………..
3.2.2 Pengumpulan data………
3.2.3 Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Informasi……….
4. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……….
4.1. Analisis PerancanganArsitektur Sistem Informasi………...
4.2. FasePreliminary Phase………..
4.1.1. MenentukanFrameworkArsitektur……….
4.1.2. Komitmen Manajemen……….
4.3. FaseRequirement Management………..
4.3.1. Architecture Vision………...
4.3.2. Business Architecture………..
4.3.3. Information System Architecture……….
4.3.4. Technology Architecture………..
4.3.5. Opportunities and Solution………
4.3.6. Migration Planning……….
4.4. Fase Architecture Vision………
4.4.1 Profil organiasasi……….
4.4.2 Pendefinisian Visi dan Misi……….
4.4.3 Tujuan Organisasi………
4.4.4 Struktur Organisasi……….
4.4.5 Kondisi Arsitektur Sistem Teknologi saat ini……….
4.4.5.1.Analisis Kondisi Organisasi………
4.4.5.2.Katalog Sumberdaya Informasi………...
4.4.5.3.Jaringan Komputer………..
4.5. Fase B. Business Architecture………..
4.5.1 Proses Bisnis Sekolah………..
4.5.2 Hubungan Proses Bisnis dan Unit Organisasi……….
4.6. Fase C.Information System Architecture………
4.6.1 Arsitektur Data………
4.6.1.1 KandidatEntitas ………..
4.6.1.2 MembuatClass Diagram……….…………
4.6.1.3 Hubungan FungsiBisnis dengan Entitas Data …….
4.6.2 Aritektur Aplikasi………...
4.6.2.1 Menentukan kandidat aplikasi………. 4.6.2.2 Hubungan Antara Aplikasi dengan Proses Bisnis…
4.7. Fase D.Technology Architecture………
4.7.1. Mengidentifikasi Prinsip Teknologi danPlatform………..
4.7.2. Mendefinisikanplatformteknologi……….
4.8. Phase E. Offortunities Solution………….
4.8.1 Software………...
4.8.2 Hardware………
4.8.3 Sistem Informasi……….
4.8.4 Gap analisis ………..
4.9. Phase F. Migration Planning………
4.9.1 RencanaRoadmapImplementasi……….
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….
5.1 Kesimpulan ………..
5.2 Saran ………
DAFTAR PUSTAKA………...
LAMPIRAN………..
76
76
77
77
79
79
80
83
83
84
85
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanti. 2005,Analysis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi, Yogyakarta
Kadir A. 2002,“Pengenalan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi
Mutyarini K, Sembiring J. 2006, Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi
Perguruan Tinggi di Indonesia. Di dalam : Prosiding Konfrensi Nasional
Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia; Bandung, 3-4 Mei
2006. Bandung: ITB. Hlm 102-107
Open Group. 2009, The Open Group Architecture Framework.Development Method.
http://www.opengroup.org/architeture/togaf9.htm [2 November 2013]
Porter, M. E.1998, Compentitive Advantage; creating and sustaining Superior New
York Free Press
Porter M. 1985, Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior
Performance for Analyzing Industries and Competitor,The Free Press.
Setiawan EB. 2009a, Pemilihan EA Framework. Di dalam: Seminar Nasional
Ugavina N. 2009, MDG Technology for TOGAF User Guide. Creswick, Victoria:
Sparx System.
Zachman John 1996, The Framework For Enterprise Architecture: background
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada khadirat Alloh.swt, atas segala
karunianya sehingga saat ini penulis dapat menyelesaikan kegiatan penelitian ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan yang sangat berarti, baik dalam penulisan
proses sebelum penelitian maupun dalam tahap proses penelitiannya. oleh karena
itu kiranya dalam kesempatan ini penuis bermaksud mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Ana Hadiana, Dr., Eng., selaku pembimbing pertama yang telah memberikan
perhatian dan bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran.
2. Imelda, S.T., M.T., selaku pembimbing kedua yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalan penulisan penelitian ini.
3. Bapak Kepala Sekolah beserta civitas akademika SMA Negeri 4 Bandung
yang telah membantu dalam proses penelitian.
4. Rekan-rekan mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister Sistem Informasi
yang telah memberikan dukungan.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan moril dan materil, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan tesis ini.
Semoga dorongan, bantuan serta bimbingan Bapak/Ibu sekalian dapat
Penulis merasa bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. oleh karena itu
dengan senang hati dan penuh keterbukaan, penulis mengharapkan saran dan
masukan untuk perbaikan tesis ini. Atas perhatian dan bantuan serta
bimbingannya, penulis ucapkan terima kasih.
Bandung, April 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang
sedemikian cepatnya telah membawa dunia era baru yang lebih cepat dari yang
dibayangkan, perkembangan teknologi ini membawa perubahan dalam berbagai
aspek kehidupan. Sistem teknologi informasi telah banyak mengalami perubahan
yang menyebabkan perubahan-perubahan peran dari sistem teknologi informasi
itu sendiri, mulai dari perannya membantu organisasi menjadi lebih baik, efektif
dan efesien.
Untuk itu teknologi informasi dibutuhkan pula oleh lembaga pendidikan
khususnya untuk sekolah-sekolah, baik dari tingkat sekolah dasar, sekolah
menengah tingkat pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi. Di
sekolah tersebut sangat berperan sekali sebagai penunjang dan penyelenggara
pendididkan serta pemanfaatannya sangat banyak sekali dirasakan oleh sebagian
besar para siswa. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi
dalam organisasi adalah semakin meningkatnya kebutuhan dalam fungsi bisnis
yang dijalankan. Dampak dari itu semua, banyak organisasi yang berlomba-lomba
untuk menerapkan sistem informasi dengan teknologinya dengan hanya
yang saling tumpang tindih dan adanya pulau-pulau sistem yang berbeda satu
sama lainnya.
Informasi yang didapat dari hasil pengolahan sekolah, khususnya yang
berkaitan dengan data akademik semakin dirasakan perlu dalam melaksanakan
pengelolaan pendidikan. Dalam hal ini penggunaan sistem informasi akan
mencegah dari berbagai masalah yang terjadi dibidang administrasi maupun
dalam lingkup manajemen sekolah. Sistem informasi merupakan wadah untuk
pengolahan data yang berkaitan dengan transaksi-transaksi yang digunakan untuk
memberikan dukungan solusi informasi sebagai fungsi manajemen dalam
mengambil suatu kebijakan atau keputusan. Informasi yang dikeluarkan nantinya
digunakan untuk proses belajar mengajar di sekolah. Tetapi dalam
pengembangannya masih ada sistem-sistem yang berdiri sendiri jadi sifatnya
sistem masih terkotak-kotak, belum adanya sistem yang terintegrasi secara
keseluruhan, sehingga sekolah untuk mencapai tujuan tertentu masih belum
efektif. Untuk menanggulangi hal seperti itu dibutuhkan suatu konsep kerangka
kerja arsitektur enterprise yang bisa untuk memenuhi kebutuhan proses bisnis
sekolah.
Pada saat ini sistem informasi yang ada di SMA Negeri 4 Bandung bisa
dikatakan sebagian proses bisnisnya masih dilakukan secara manual, semacam ini
akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan kehandalan dalam melakukan
proses pengumpulan, penyimpanan, pencarian serta pemrosesan data dan juga
digunakan masih berupa aplikasi untuk beberapa pekerjaan tertentu yang juga
masih belum terintegrasi, bahkan berbedaplatformdan jenisdatabasenya.
Sistem informasi untuk saat ini diperuntukan bagi kalangan tertentu
diantaranya siswa dan guru serta tenaga pendidik dan kependidikan yang terkait
dalam jalannya kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 4 Bandung, tetapi
berkaitan dengan sistem informasi bukan hanya untuk saat ini melainkan untuk
masa depan, untuk itu maka harus diperhatikan bahwa kebutuhan sistem informasi
untuk kedepannya akan lebih luas dan diyakini semua data sistem informasi setiap
sekolah bisa terintegrasi secara terpusat baik di Dinas Pendidikan untuk tingkat
provinsi dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk di tingkat nasional,
bahkan yang terkait dalam pemantaun proses kegiatan belajar di sekolah tidak
hanya guru dan kepala sekolah saja tetapi nantinya akan melebar secara
menyeluruh yakni kepala sekolah, walikota, kepala Dinas, bahkan di luar instansi
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan orang tua akan ikut terjun langsung
memantau proses tersebut, supaya nantinya proses kegiatan sekolah bisa
terkontrol dan terkoordinasi secara terpusat.
Untuk menentukan suatu ruang lingkup arsitektur sistem informasi dapat
menggunakan kerangka kerja atau framework. Salah satunya kerangka kerja atau
framework TOGAF-ADM, karena TOGAF selain sebuah framework juga dapat
menyediakan tahapan proses yang digunakan dalam permodelan enterprise, juga
dapat dimanfaatkan dalam merancang desain arsitektur yang dibutuhkan untuk
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang menjadi ketertarikan peneliti dalam hal ini
berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Arsitektur sistem informasi belum terintegrasi secara keseluruhan sehingga
kurang mendukung dalam pembelajaran di sekolah.
2. Konsep Arsitektur sistem informasi belum dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dalam sekolah, dan untuk
dikembangkan sebagai acuan pengembangan sistem informasi.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis kebutuhan bisnis secara keseluruhan dan menyelaraskannya
dengan strategi sekolah.
2. Menyusun konsep arsitektur sistem informasi yang mampu memenuhi
kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dalam sekolah, dan memiliki nilai
manfaat untuk sekolah sebagai blueprint dalam pengembangan sistem
informasi.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Permodelan arsitektur sistem informasi menggunakan model framework
Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities and
Solution, Migration Planning.
2. Permodelan meliputi arsitektur data, arsitektur sistem, dan aplikasi.
3. Kegiatan yang akan dibahas di lingkungan SMA Negeri 4 Bandung.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan laporan penelitian ini, maka
sistematika penulisan terbagi atas lima bab seperti terlihat dibawah ini :
BAB I PENDAHULUAN. Menguraikan mengenai latar belakang
penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menguraikan tentang teori-teori yang
menunjang dengan konsep arsitektur sistem informasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengemukakan metodologi
penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan penelitian ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Mencakup
perancangan arsitektur sistem informasi untuk SMA Negeri 4 Bandung
berdasarkan modelframeworkTOGAF ADM.
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN. Merupakan bab terakhir dari
tesis ini yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang diberikan penulis berkaitan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kerangka kerja mengkoordinasikan sumber daya
(manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran
(informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Kadir, 2003).
Menurut Bodnar dan Hopwood (Kadir, 2003), sistem informasi adalah
kumpulan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data
kedalam bentuk informasi yang berguna.
Menurut Gelians, Oram dan Wiggins (Kadir, 2003), sistem informasi
adalah suatu sistem buatan manusia secara umum terdiri atas sekumpulan
komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun,
menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada
para pemakai.
Menurut Hall (Kadir, 2003), sistem informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan
didistribusikan kepada pemakai.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, sistem
informasi merupakan komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi,
dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan
2.1.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu : blok
masukan, blok model, blok teknologi, blok databasedan blok kendali (Jogiyanto,
2005). Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
1. Blok masukan
Blok masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi,
termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang
dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok model
Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematika yang akan memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data
yang tersimpan dalamdatabaseuntuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Blok keluaran adalah produk dari sistem informasi adalah keluaran
berupa informasi yang berkualitas.
4. Blok Teknologi
Blok teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi
terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software)
dan perangkat keras (hardware).
5. BlokDatabase
Merupakan kumpulan file data yang saling berhubungan yang
6. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat langsung diatasi.
2.2 Arsitektur Sistem Informasi
Arsitektur sistem informasi disebut juga sebagai arsitektur teknologi
informasi, arsitektur enterprise atau infrastruktur teknologi informasi. Arsitektur
dari sistem merupakan sekumpulan dari model-model terhubung yang
menggambarkan sifat dasar dari sebuah sistem. Keanekaragaman dari banyak
model menggambarkan bagian berbeda dan aspek atau pandangan yang berbeda
dari suatu sistem. Komponen merupakan blok pembangun : sistem dapat dibangun
dengan cara menyatukan sekumpulan komponen berdasarkan aturan tertentu.
Pandangan yang berbeda dari tiap komponen bukan berarti komponen-komponen
tersebut berlaku sebagai sebuah sistem yang berdiri sendiri. Biasanya, sudut
pandang dari suatu sistem terbagi menjadi beberapa sudut pandang yaitu : sudut
pandang bisnis, sudut pandang fungsional dan sudut pandang teknis.
Masing-masing dari sudut pandang tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa bagian.
Arsitektur enterprise terdiri dari empat komponen :
1. Business Architecture, yaitu mendeskripsikan tentang bagaimana proses
bisnis untuk mencapai tujuan organsasi .
2. Data Architecture, adalah penggambaran bagaimana penyimpanan,
3. Apllication architecture, merupakan pendeskripsian bagaimana suatu aplikasi
dirancang dan bagaimana interaksi dengan aplikasi yang lain.
4. Technology architecture, yaitu gambaran infrastruktur perangkat lunak dan
perangkat keras yang mendukung aplikasi dan bagaimana interaksinya
dengan aplikasi yang lain.
2.3 Kerangka KerjaThe Open Group Architecture Framework(TOGAF)
TOGAF merupakan kerangka kerja arsitektur enterprise yang
dikembangkan oleh the open group’s Architecture Framework pada tahun 1995 yang digunakan untuk mengembangkan arsitektur perusahaan. Pada awalnya
TOGAF digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, namun pada
perkembangannya banyak digunakan pada berbagai bidang seperti industri
manufaktur, perbankan, pendidikan dan lain sebagainya. TOGAF digunakan
untuk mengembangkan arsitektur enterprise, dimana terdapat metode dan alat
yang detail untuk mengimplementasikannya. Hal inilah yang membedakan dengan
kerangka kerja arsitektur enterpriseyang lain. Salah satu kelebihan dari kerangka
kerja ini adalah sifatnya fleksibel dan open source (Setiawan, 2009a). TOGAF
adalah salah satu metode yang paling banyak diterima untuk mengembangkan
arsitektur perusahaan. TOGAF merupakan suatu kerangka kerja yang praktis,
pasti dan dibuktikan dengan adanya tahapan-tahapan metode untuk
mengembangkan dan mempertahankan arsitekturenterprise(Ugavina, 2009)
1. Architecture Development Method (ADM). ADM merupakan bagian utama
dari TOGAF yang menjelaskan bagaimana menentukan sebuah arsitektur
enterprisesecara khusus sesuai dengan kebutuhan.
2. Foundation Architecture (Enterprise Continum). Foundation Architecture
merupakan sebuah “framework-within-a-framework” yang menyajikan
gambaran hubungan bagi pengumpul arsitektur yang relevan dan menyediakan
bantuan petunjuk pada waktu terjadi perpindahan abstraksi level yang berbeda.
Di dalam Foundation Architecture terdapat tiga bagian yaitu technical
reference model, standard information, danbuilding block information base.
3. Resource base. Pada bagian ini memberikan informasi berupa guidelines,
templates, checklist, latar belakang informasi dan detail material pendukung ke
yang membantu arsitek dalam penggunaan ADM.
TOGAF mewujudkan konsepenterprise continuum untuk mencerminkan
tingkat abstraksi yang berbeda dalam sebuah proses pembangunan arsitektur.
Dengan cara ini TOGAF memfasilitasi pemahaman dan kerjasama antar aktor
pada tingkat yang berbeda. TOGAF menyediakan konteks bagi penggunaan dari
beberapa kerangka kerja, model, dan asset arsitektur dalam hubungannya dengan
TOGAF ADM. Dengan cara enterprise continuum, arsitek didorong untuk
memanfaatkan sumber daya arsitektur lain yang relevan dan asset-asset. Selain itu
TOGAF sebagai dasar arsitektur dalam mengembangkan teknologi informasi di
TOGAF terdiri atas 8 (delapan) fase yang berbentuk siklus (cycle). Pada
fase ke 4 di fokuskan pengembangan arsitektur teknologi. Fase-fase dalam metode
TOGAF dapat dilihat di gambar 2.1
Gambar 2.1 Proses Pengembangan TOGAF ADM (Lankhort & Drunen Hans van
2007)
Tahapan dari TOGAF ADM dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Preliminary dan principle(Tahapan A)
Tahapan persiapan (Preliminary Stage) merupakan tahapan tools untuk
menentukan ruang lingkup Enterprise Architecture (EA) yang akan
dikembangkan serta menentukan komitmen dengan manajemen dalam
pengembangan EA.
2. Architecture Vision (Tahapan B)
Menciptakan keragaman pandangan mengenai pentingnya arsitektur enterprise
untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta
menentukan ruang lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Pada
tahapan ini berisikan kebutuhan-kebutuhan berkenaan dengan perancangan
arsitektur sistem informasi yaitu profil organisasi, pendefinisan visi dan misi,
tujuan organisasi, sasaran organisasai, proses bisnis organisasi, unit organisasi
dan kondisi arsitektur saat ini.
3. Business Architecture (Tahapan C)
Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau
aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahapan ini
tools dan method umum untuk permodelan seperti : Unified Modeling
Languange(UML) bisa digunakan untuk membangun model yang diperlukan.
4. Information System Architecture(Tahapan D)
Pada tahapan ini lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur sistem
informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam
tahapan ini meliputi arsitektur data dan aristektur aplikasi yang akan digunakan
digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Teknik yang
bisa digunakan yaitu ER-Diagram, Class Diagram,danObject Diagram.
5. Technology Architecture(Tahapan E)
Membangun arsitektur teknologi yang diinginkan dimulai penulisan jenis
kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology
Portofolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam
tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam
pemilihan teknologi.
6. Opportunities and Solution(Tahapan F)
Pada tahap ini lebih menekan manfaat yang diperloleh dari arsitekturenterprise
yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur
teknologi, sehingga menjadi dasar stakeholderuntuk memilih dan menentukan
arsitektur yang akan diimplementasikan.
7. Migration Planning(Tahapan G)
Pada tahap ini akan dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi
dari suatu sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini untuk permodelannya
menggunakan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan
pendukung dalam organisasi terhadap implementasi sistem informasi.
8. Implementation Governance(Tahapan H)
Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah
dilakukan, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola organisasi, tatakelola
teknologi informasi, dan tatakelola arsitektur.
Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara
melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan
lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal serta menentukan
apakah akan dilakukan siklus pengembangan arsitekturenterprise.
Dalam kerangka kerja ini terdapat kelebihan dan kelemahan. Menurut
Mutyarini dan sembiring (2006) bahwa kelebihan TOGAF adalah sebagai berikut:
1. Fokus pada siklus implementasi (ADM) dan proses
2. Terdapat banyak area teknis arsitektur
3. Reosource basemenyediakan banyak material referensi
Sedangkan kelemahan pada TOGAF adalah :
1. Tidak terdapat templates standar untuk seluruh domain seperti dalam membuat
blok diagram tidak terdapat templates yang baku.
2. Tidak terdapat artefak yang dapat digunakan ulang (ready made).
2.4Value ChainMichael E. Porter
Fungsi dari value chain, menurut Michael E. Porter (gambar 2.2) yaitu
untuk mendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai rantai aktivitas yang mengubah
input menjadi output sehingga memiliki nilai bagi pelanggan (Porter, E.michael,
Gambar 2.2 Value chainMichael E. Porter
Value chainmembagi dalam dua kategori, yaitu:
1. Primary activities, (line functions) merupakan aktivitas utama dari organisasi
yang melibatkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
a. Inbound logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan,
penyimpanan, dan pendistribusian inputmenjadi produk.
b. Operations, semua aktivitas yang terkait dengan pengubahan input
menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan,
pemaketan, perawatan, peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas,
proteksi terhadap lingkungan.
c. Outbond Logistics, aktivitas yang terkait dengan pengumpulan,
penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.
d. Marketing and Sales, aktivitas yang terkait dengan pembelian produk dan
layanan oleh pengguna dan mendorong untuk dapat membeli produk yang
dibuat. Memiliki rantai nilai khusus, antara lain :
(1) Marketing management
(2) Advertising
(3) Sales force administration
(4) Sales force operations
(5) Technical literature
(6) Promotion
e. Service, aktivitas yang terkait dengan penyedia layanan untuk
meningkatkan atau merawat nilai suatu produk, seperti instalasi,
perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan
teknis.
2. Secondary activities, (staff atau fungsi overhead) merupakan aktivitas
pendukung yang membantu aktivitas utama. Secondary activities melibatkan
beberapa bagian/fungsi, antara lain :
a. Firm infrastructure, merupakan aktivitas, biaya dan aset yang berhubungan
dengan menejemen umum, accuanting, keuangan, keamanan dan
keselamatan sistem informasi serta fungsi lainnya.
b. Human Resources Management, terdiri dari aktivitas yang terlibat seperti
penerimaan, dengar pendapat, pelatihan, pengembangan, kompensasi untuk
c. Research, Technology, and Sytem Development, aktivitas yang terkait
dengan biaya yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses,
perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem
telekomunikasi, kapabilitas basis data baru dan pengembangan dukungan
sistem berbantuan komputer.
d. Procurement, terkait dengan fungsi pembelian infut yang digunakan dalam
value chainorganisasi.
2.5 Client/Server
Client/server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client
(biasanya aplikasi yang menggunakan Grafical User Interface) dengan server.
Masing-masing client dapat merequest atau informasi dari server. Komponen
clientjuga sering disebutfront-end, sementara komponenserverdisebutback-end.
Komponen client dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan
menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan
menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna. Komponen client tersebut
akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan
teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server
yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap
beberapa layanan yang dimiliki olehserver.
Komponen server akan menerima request dari client, dan langsung
memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client.
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi berinteraksi
dengan pengguna.
Sistem client/server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada
beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Service(layanan)
• Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
• Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
• Serversebagaiprovider, clientsebagai konsumen
2. Sharing resources(sumber daya):
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan
meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin
konsistensinya.
3. Asymmetrical protocol(protokol yang tidak simetris ):
Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu
menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara
pasifrequestdariclient.
4. Transparansi lokasi:
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau
pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses
dariclient.
5. Mix-and-Match:
Perbedaanserver client platforms
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan
permintaan dan jawaban.
7. Pemisahan interface dan implementasi:
Serverbisa diupgradetanpa mempengaruhiclientselamainterfacepesan
yang diterbitkan tidak berubah.
Gambar 2.4Client/server
Ada beberapa jenisserversebagai berikut :
1.File Servers
• Fileservervendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah
client-server.
• Untuk sharing file melalui jaringan
• Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,
selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
• Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan
data yang diminta dan kemudian semuarecorddikembalikan padaclient.
3.Transaction Servers(Transaksi Server)
• Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan
sebuah SQL databaseengine.
• Remote proceduresini mengeksekusi sebuah grup dari SQLstatement
• Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan
transaksi
4.Groupware Servers
• Dikenal sebagaiComputer-supported cooperative working
• Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, bulletin boards
dan aliaran kerja
• Data diatur sebagai dokumen
5.Object Application Servers
• Aplikasiclient/serverditulis sebagai satu set objek komunikasi
• Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object
Request Broker(ORB)
• Clientmeminta sebuah method padaremote object
• World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang
digunakan untuk web.
• Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol
yang disebut HTTP.
Dalam konteks database, client mengatur interface berfungsi sebagai
workstation tempat menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan
pemakai, memeriksa sintaks dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau
bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan keserver, menunggu response dan
bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima dan memproses
permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil keclient.
Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas,
pemeliharaan data dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain
itu juga menyediakan kontrol terhadapconcurrencydanrecovery.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
a. Akses basis data yang besar
b. Menaikkan kinerja
c. Jika client dan serverdiletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU
yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah
merubah mesinserverjika hanya memproses basis data.
d. Biaya untukhardwaredapat dikurangi
e. Hanyaserveryang membutuhkanstoragedan kekuatan proses yang cukup
untuk menyimpan dan mengatur basis data
g. Aplikasi menyelesaikan bagian operasi padaclientdan mengirimkan hanya
bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan,
menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
h. Meningkatkan kekonsistenan
i. Serverdapat menangani pemeriksaanintegritysehingga batasan perlu
didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan
pemeriksaan sendiri
j. Map ke arsitekturopen-systemdengan sangat alami
2.6 Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain
berorientasi objek.Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi).
Classdiagram menggambarkan struktur dan deskripsiclass,packagedan
beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan
lain-lain.
Classmemiliki tiga area pokok :
1. Nama
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
a. Private, tidak dapat dipanggil dari luarclassyang bersangkutan.
b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak
yang mewarisinya.
c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
Hubungan Antar Class
a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class
yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui
eksistensi class lain. Panahnavigabilitymenunjukkan arahqueryantarclass.
b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).
c. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari
class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan
menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang
diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
d. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 METODOLOGI PENELITIAN
Proses penelitian yang dilakukan dalam melakukan perancangan arsitektur
sistem informasi kerangkanya sebagai berikut :
Gambar 3.1 Kerangka metode penelitian Selesai
Studi Literatur
Pengumpulan Data Mulai
Premilinary
Architecture Vision
Information System Architecture Business Architecture
Opportinuties and Solution Technology Architecture
3.2. Prosedure Penelitian
Berdasarkan langkah-langkah penelitian pada gambar 3.1, prosedur
penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
3.2.1 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi teori yang sesuai dengan
kasus atau permasalahan yang terjadi. Studi literatur digunakan sejak proses
pengumpulan dan proses pengolahan data sampai dengan rencana implementasi.
3.2.2 Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber skunder.
Sumber primer adalah sumber data yang memberikan data kepada pengumpul
data. Sumber skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data misalnya daristakeholderatau data yang ada di dokumen.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan
wawancara.
a. Observasiatau pengamatan langsung terhadap organisasi yang terkait dengan
kebutuhan perancangan arsitektur sistem informasi.
b. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian melalui
3.2.3 Analisis dan Perancangan Arsitektur Sistem Informasi
Analisis dan perancangan arsitektur sistem informasi ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran sistem informasi secara detail, dan lebih menjelaskan
kepada pengguna bagaimana fungsi-fungsi pada sistem informasi akan bekerja.
Dalam hal ini sistem baru yang dikehendaki dapat membantu menejeman dalam
mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan rangkaian kegiatan
pembelajaran di sekolah.
3.2.4 Preliminary Phase
Pada tahapan ini melakukan penentuan framework dan ruang lingkup
Enterprise Architecture yang akan dikembangkan serta pendefinisian dari unsur
menejemen.
3.2.5 Architecture Vision
Pada tahapan ini menentukan kebutuhan yang dibutuhkan untuk
perancangan arsitektur sistem informasi yang meliputi ; Profil organisasi,
Pendefinisian visi dan misi, Tujuan organisasi, Sasaran organisasi, Proses bisnis
organisasi, Unit organisasi, Kondisi Arsitektur saat ini. pada tahap ini pula
bertujuan untuk menentukan keseragaman pandangan mengenai pentingnya
arsitekturenterpriseuntuk mencapai tujuan organisasi dalam bentuk strategi juga
3.2.6 Business Architecture
Tahapan ini menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan
berdasarkan skenario bisnis. ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu ;
Menentukan sudut pandang untuk memperlihatkan bagaimana stakeholder saling
berhubungan, menentukan sumber daya yang relevan, model untuk
menggambarkan proses bisnis dengan menggunakanvalue chain, membuat matrik
hubungan proses bisnis dengan organisasi.
3.2.7 Information System Architecture
Pada tahapan ini menentukan arsitektur data dan arsitektur aplikasi.
Arsitektur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk
kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Teknik yang digunakan dengan
yaitu: ER-Diagram, karena pada akhirnya akan di masukkan kedalam Rasional
Database Management System(RDBMS) Tahapan dalam membuat arsitektur data
adalah ; Mendefinisikan kandidat entitas, membuat Class Diagram, membuat
matrik hubungan fungsi bisnis dengan entitas data. Pada arsitektur aplikasi lebih
menekan pada bagaimana kebutuhan aplikasi direncanakan, dengan tahapan ;
mendefinisikan kandidat aplikasi, menentukan hubungan antara aplikasi dengan
fungsi bisnis, membuat konseptual proses bisnis.
3.2.8 Technology Architecture
Pada tahapan ini mendefinisikan teknologi-teknologi utama yang
yang akan dikelola. Untuk membangun arsitektur teknologi dibutuhkan tahapan
sebagai berikut ; identifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform, definisikan
platformteknologi.
3.2.9 Opportunities and Solution
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan meliputi ; menekankan manfaat
yang diperoleh dari arsitektur enterprise, mengevaluasi dan memilih alternatif
implementasi, mendefinisikan strategi implementasi dan rencana implementasi.
3.2.10 Migration Planning
Pada tahapan ini dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi
sistem informasi. Enterprise dilakukan berdasarkan kebutuhan utama dan
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Perancangan Arsitektur Sistem Informasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di dapatkan bahwa belum ada
Arsitektur Sistem Informasi yang dapat memenuhi kebutuhan oleh karena itu akses
informasi menjadi tidak efektif. oleh karena itu perlu dirancang suatu sistem informasi
yang efektif, cepat, dan terhubung dalam seluruh jaringan. Untuk merancang sistem
informasi ini diperlukan suatu kerangka kerja untuk permodelan arsitektur sistem
informasi. Permodelan ini akan menghasilkan kerangka kerja yang dapat dijadikan
acuan dalam perancangan arsitektur sistem informasi. Untuk pembuatan kerangka kerja
sistem informasi menggunakan kerangka kerja TOGAF yang melihat arsitektur sistem
informasi dalam 4 bagian yaitu arsitektur bisnis, data, aplikasi dan teknologi.
Tahapan perancangan arsitektur sistem informasi mengacu pada TOGAF ADM
yang terdiri dari 8 fase kegiatan yang dibutuhkan dalam membangun arsitektur sistem
informasi, akan teteapi dalam penelitian ini membatasi dengan menggunakan 6 fase,
diantara lain : architecture vision, business architecture, information system
architecture, technology architecture, opportunities and solution, and migration
planning.Sebelum masuk pada siklus TOGAF ADM akan dilakukan persiapan terlebih
4.2. Preliminary Phase
Pada tahap preliminary adalah merupakan tahap awal persiapan perancangan
arsitektur sistem informasi. Tahapan ini mendefinisikan bagimana arsitektur sistem
informasi dibuat, tujuan dari fase ini untuk menentukanframeworkarsitektur, komitmen
menejemen.
4.2.1 MenentukanFrameworkArsitektur
Framework yang akan digunakan adalah TOGAF ADM, hal ini untuk
menentukan bagaimana sebuah arsitektur sistem informasi dibangun, dipelihara dan
diterapkan, dimana dalam penelitian ini mencakup 6 tahapan :
1. Phase A . Archiecture Vision
2. Phase B. Business Architecture
3. Phase C. Information system Architecture
4. Phase D. Technology Architecture
5. Phase E Opportunities and Solution
6. Phase F Migration Planning
Enam tahapan tersebut harus didasari oleh kajian dari strategi bisnis yang
diuraikan pada lingkaran TOGAF yaituRequirement Management.
4.2.2 Komitmen Manajemen
Dukungan manajemen merupakan salah satu faktor suksesnya pembuatan
pelaksanaan menejemen pendidikan di lingkungan SMA Negeri 4 Bandung adalah
Kepala Sekolah, dimana memiliki keinginan kuat untuk menerapkan teknologi
informasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
4.3 Requirement Management
Pada tahapan ini bertujuan untuk menentukan suatu kebutuhan proses untuk
arsitektur sistem informasi diidentifikasi, disimpan dan dimasukkan ke dalam dan
keluar tahapan TOGAF ADM yang sesuai. Proses bisnis menjadiresource utama yang
harus dikembangkan dalam tahapan ini. Bisnis utama dari SMA Negeri 4 Bandung
adalah menyelenggarakan pendidikan sekolah menengah atas dengan menghasilkan
siswa lulusan yang mampu bersaing dengan sekolah lain yang berskala internasional
serta menjadikan lulusan dengan iman bertaqwa dan berahklah mulia baik yang
selanjutnya akan meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi maupun yang akan
kerja melainkan bisa mengabdikan semua ilmu di masyarakat.
4.3.1. Architecture Vision
Visi SMA Negeri 4 Bandung adalah Terwujudnya sumberdaya manusia
berahklak mulia yang mampu bersaing pada era global. Dengan indikator : bertaqwa,
4.3.2. Business Architecture
Arsitektur bisnis merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan setiap hari
secara sistematis berdasarkan visi dan misi organiasasi, dengan arsitektur bisnis dapat
diketahui proses bisnis yang berkaitan dengan kebutuhan di SMA Negeri 4 Bandung.
4.3.3. Information System Architecture
Pada fase ini lebih menekankan pada bagaimana arsitektur sistem informasi
dikembangkan. Requirements management pada fase information system architecture
ditinjau dari 2 bagian yaitu arsitektur data dan arsitektur aplikasi. Penjelasan dari 2
bagian tesebut adalah sebagai berikut :
a. Arsitektur Data
Pada arsitektur data menejemen membutuhkan sumber-sumber data yang
terintegrasi dengan tujuan meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dari operasi
pengolahan data serta dapat menyediakan informasi multilevel, cross function, tepat
waktu, akurat, relevan. Dengan data yang terintegrasi diharapkan informasi yang
nantinya disajikan benar dan akurat.
b. Arsitektur Aplikasi
Kebutuhan menejemen pada arsitektur aplikasi adalah menejemen
membutuhkan aplikasi yang mendukung sistem informasi agar berjalan dengan
maksimal dan juga online. Dengan aplikasi sistem informasi yang bersifat online
diharapkan dapat diakses kapan dan dimanapun. Selain aplikasi bersifat online,
bersifat dinamis diharapkan informasi yang disajikan akurat, tepat waktu, dan up to
date.
4.3.4. Technology Architecture
Pada teknologi arsitektur difokuskan pada pembangunan arsitektur teknologi
yang dibutuhkan. Menejemen mengharapkan teknologi yang ada saat ini dapat lebih
dioptimalkan untuk pengembangan sistem dan penggunaannya. Menejemen akan
mendukung penambahan peralatan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan untuk
pembangunan arsitektur sistem informasi agar nantinya dapat berjalan baik dengan
secara maksimal dan untuk jangka panjang bisa dilakukan pengembangan selanjutnya
dikarenakan adanya perkembangan teknologi informasi baru. menejemen juga
menginginkan adanya peremajaan infrastruktur secara berkala sesuai dengan kebutuhan
di SMA Negeri 4 Bandung.
4.3.5. Opportunities and Solution
Pada opportunities and solution manajemen menginginkan pembuatan
kerangka kerja untuk pengembangan arsitektur sistem informasi, oleh karena adanya
kerangka kerja pengembangan arsitektur sistem informasi dan investasi teknologi
informasi akan lebih terarah serta sesuai kebutuhan SMA Negeri 4 Bandung.
Menejemen menginginkan pengembangan arsitektur sistem informasi
melibatkan pihak dalam SMA Negeri 4 Bandung terutama Divisi Teknologi Informasi
yang dimiliki sekolah disamping menggunakan tenaga profesional dari praktisi, dengan
tujuan sebagai bahan pembelajaran dan supaya pelaksanaan pengembangan arsitektur
4.3.6. Migration Planning
Pada tahapan migration planning, salah satu faktor penting adalah besarnya
anggaran yang digunakan untuk pengembangan arsitektur sistem informasi. manajemen
menginginkan pengembangan arsitektur sistem informasi dapat mengoptimalkan
teknologi yang ada saat ini guna supaya biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin dan
sesuai dengan anggaran serta kebijakan menejemen.
4.4 Phase A. Architecture Vision
Pada tahapan architecture vision yang akan dijelaskan beberapa kebutuhan
diantaranya adalah profil organisasi, penjabaran visi dan misi, tujuan organisasi,
struktur organisasi, kondisi arsitektur saat ini.
4.4.1 Profil organiasasi
Pada awal berdirinya, sekolah ini bernama Sekolah Menengah Atas Parki yang
berbantuan sebagai sekolah swasta yang beralamat di Jalan Pasundan. Pada tanggal 1
Agustus 1950, Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengubah nama
dan status SMA Parki menjadi SMA Negeri 3 Bandung yang tebagi menjadi dua yaitu
SMA 3 Bandung Bagian A yang dipimpin oleh Bapak R.I Karta Dipraja, sedangkan
bagian B dipimpin oleh Bapak Nawawi. Tahun pelajara 1953/1954 SMA Negeri 3
Bandung berpindah ke Jalan Sumatra, menumpang di SMP Negeri 2 Bandung dan SMP
Pada tahun pelajaran 1956/1957 sekolah tersebut berganti nama SMA Negeri 3
Bandung A menjadi SMA Negeri 2 Bandung yang sekarang disebut SMA Negeri 1
Bandung, dan SMA Negeri 3 Bandung B menjadi menjadi SMA Negeri 4 Bandung.
Dibawah pimpinan Bapak Drs. Saban Bratakusumah pada tanggal 12 Juli 1966 SMA
Negeri 4 Bandung beralih tempat, menempati gedung bekas SD Chung Wi di Jalan
Gardujati No. 20 Bandung sampai sekarang. Pada tahun itu juga pergantian pimpinan
dari Bapak Drs. Saban Bratakusumah kepada Bapak R. Darjanto Djojosugito.
4.4.2 Pendefinisian Visi dan Misi
Adapun visinya adalah Terwujudnya sumberdaya manusia berahklak mulia
yang mampu bersaing pada era global. Dengan indikator : bertaqwa, berahklak mulia,
berprestasi, kreatif, inovatif, dan kerjasama.
Misi Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bandung adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengalaman ketakwaan dan ahklak mulia yang berdasarkan :
a. Nilai-nilai agama
b. Rasa Kebangsaan
c. Budaya bangsa
d. Lingkungan hidup
2. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai pusat ilmu
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai dengan berbasis TIK, dalam
3. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi siswa secara utuh dalam rangka
meningkatkan masyarakat belajar (learning society).
4. Mengembangkan sikap kebebasan berekspresi melalui : seni & budaya, olahraga, dan
life skill.
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip MBS (managementberbasis sekolah).
4.4.3 Tujuan Organisasi
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan SMA Negeri 4 Bandung
menetapkan tujuan bisnis yang merupakan penjabaran terhadap visi yang telah
ditetapkan tersebut. Adapun tujuan pendidikan SMA Negeri 4 Bandung adalah
mempersiapkan generasi yang memiliki ahklak yang mulia dan mampu bersaing pada
era yang global.
4.4.4 Struktur Organisasi
Kebijakan otonomi daerah menjadikan daerah Kabupaten/Kota memiliki
kewenangan yang sangat luas. Dengan makin luasnya kewenangan daerah, khususnya
Pemerintah Kota Bandung berimplikasi terhadap Dinas Pendidikan Kota Bandung
maupun SMA Negeri 4 Bandung sehingga diperlukan penyesuaian dengan
kebijakan-kebijakan pendidikan yang baru seperti SMA Negeri 4 Bandung diarahkan sebagai
Dengan demikian, Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) SMA Negeri 4
Bandung akan mengacu pada kebutuhan nyata, lebih simple, hierarki yang pendek,
bersifat jejaring, fleksibel, dan adiptif dapat diisi oleh guru dan karyawan tata usaha.
Selain itu, guru dan karyawan SMA Negeri 4 Bandung secara kapabilitas akan memiliki
etos kerja yang tinggi untuk memberikan pelayanan prima bagi kepentinganstakeholder
SMA Negeri 4 Bandung. Adapun struktur organisasi SMA Negeri 4 Bandung seperti
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Bandung Komite Sekolah Kepala Sekolah
Wakil Manajemen Mutu
Tata Laksana
Wakasek Kurikulum Wakasek Kesiswaan Wakasek Sarana Wakasek Humas
S
Koord BK Wali Kelas Ketua MGMP
4.4.5. Kondisi Arsitektur Sistem Teknologi saat ini
Pada tahap ini adalah mendokumentasikan dan mendefinisikan seluruh
sistem dan teknologi yang digunakan dalam suatu organisasi. Dokumen yang
dihasilkan adalah Katalog sumber daya informasi.
4.4.5.1. Analisis Kondisi Organisasi
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa saat ini SMA Negeri 4
Bandung memiliki sistem informasi berupa aplikasi untuk beberapa pekerjaan
tertentu yang tentunya jauh dari unsur skalabilitas dan integrasinya. Itupun
berbeda platform dan jenis DBMSnya, adapun sistem informasi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Sistem informasi sekolah yang terbagi dalam pengelolaan presensi,
penilaian/evaluasi, perpustakaan, dan pembayaran SPP.
2. Sistem informasi kepegawaian dan inventori sekolah menggunakan Paket
Aplikasi Sekolah, yang terbagi dalam aplikasi pengolah data tenaga pendidik
dan kependidikan, pengelolaan data siswa, dan pengolahan data sarana
prasarana. PAS adalah aplikasi yang wajib digunakan oleh Dikmenum
Kemdiknas.
Pada bagian perangkat keras, SMA Negeri 4 Bandung telah
menggunakan jaringan lokal dan terhubung dengan jaringan internet
menggunakan Telkom speedy, memiliki 2 server yang digunakan untuk
penyimpanan database dan media pembelajaran. Setiap sistem informasi tersebut
tidak saling terintegrasi dan memiliki database masing-masing, sehingga
4.4.5.2. Katalog Sumberdaya Informasi
Berdasarkan hasil proses analisis di atas maka pengolahan data bisa
digunakan dengan menggunakan katalog sumber daya informasi.
Tabel 4.1 Katalog Sumber Daya Informasi
No Pengolahan data Unit
Pelaksana
Deskripsi
1 Sistem Informasi Presensi Guru, Siswa
Aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan presensi siswa dan guru
2 Sistem Informasi Penilaian Guru
Aplikasi berbasis desktop yang digunakan untuk pengelolaan data nilai yang diinput oleh guru masing-masing mata pelajaran
3 Sistem Informasi Perpustakaan TU Aplikasi berbasis web yang digunakan untuk pengelolaan perpustakaan
4 Sistem Informasi Pembayaran
SPP TU
Aplikasi berbasis desktop yang digunakan untuk pengelolaan pembayaran iuran siswa
5 Sistem Informasi Paket
Aplikasi Sekolah TU
Aplikasi berbasis desktop yang merupakan aplikasi wajib bagi sekolah untuk Pengelolaan menejemen sekolah
4.4.5.3 Jaringan Komputer
Pada Saat ini kondisi SMA Negeeri 4 Bandung dalam pemanfaatan
Teknologi Informasi Komputer sudah memiliki jaringan komputer, gambar 4.2
Gambar 4.2 Jaringan komputer SMA Negeri 4 Bandung Saat ini
Model jarigan komputer di SMA Negeri 4 Bandung, dengan pembagian terdiri
dari :
a. Ruang Multimedia yang dilengkapi dengan komputer dan projector untuk
kegiatan belajar mengajar.
b. 2 server utama untuk kebutuhan server database dan server digital libraryyang
sharing ke beberapa lokasi menggunakan jaringan LAN berupa kabel dan
hotspot.
c. 4 titik hotspot yang tersebar di beberapa lokasi dan menjangkau ke seluruh
ruangan.
e. 4 kios internet di sepanjang koridor sekolah dan 4 komputer di perpustakaan
untuk kebutuhandigital librarysiswa.
f. Websitesekolah berjalan dan aktif digunakan untuk informasi kegiatan sekolah
dan pembelajran.
g. Local Area Network (LAN) masih sederhana, dengan dua jalur internet
menggunakan Telkom speedy yang masih terpisah satu jaringan dengan
jaringan lain.
4.5 PhaseB. Business Architecture
Business Architecture yang akan dijabarkan dalam tesis ini meliputi,
proses bisnis dengan menggunakan value chain dan matrik hubungan proses
bisnis dengan organisasi.
4.5.1 Proses Bisnis Sekolah
SMA Negeri 4 Bandung adalah salah satu penyelenggarakan pendidikan
menengah atas yang core bisnisnya merupakan menyelenggarakan jasa
pendidikan untuk seluruh rakyat masyarakat Indonesia.
Arsitektur Sistem Informasi SMA Negeri 4 Bandung memiliki aktivitas
kesiswaan, kepegawaian, administrasi surat dan arsip, keuangan, sarana prasarana,
perpustakaan. Pendefinisian area bisnis SMA Negeri 4 Bandung digambarkan
Gambar 4.3Value chainSMA Negeri 4 Bandung
Berdasarkan gambar 4.3 maka deskripsi dari fungsi bisnisnya adalah
sebagai berikut :
1. Aktivitas utama terdiri dari :
1.1 Penerimaan Siswa Baru
1.1.1 Penentuan Panitia PSB
1.1.1.1 Pendaftaran calon siswa
1.1.1.2 Penentuan Daya Tampung
1.1.1.3 Penentuanpassing grade
1.1.2 Pelaksanaan Seleksi/Test
1.1.3 Pengumuman hasil
1.1.4 Daftar ulang siswa
AKT
ADMINISTRASI SURAT DAN ARSIP
1.2 Kegiatan Belajar Mengajar
1.2.1 Perencanaan akademik
1.2.1.1 Penyusunan kalender akademik
1.2.1.2 Penjadwalan registrasi
1.2.1.3 Penjadwalan mata pelajaran
1.2.1.4 Proses Pembelajaran
1.2.2 Pelaksanaan KBM
1.2.2.1 Pelaksanaan KBM
1.2.2.2 Pengawasan KBM
1.2.2.3 Pelaksanaan Ujian
1.2.2.4 Proses Input nilai
1.2.2.5 Validasi Nilai
1.2.2.6 Cetak Nilai
1.2.2.7 Evaluasi KBM
1.2.2.8 Laporan KBM
1.3 Pelepasan Siswa
1.3.1 Penetapan Syarat Kelulusan
1.3.2 Pembuatan Ijazah
1.3.3 Pembuatan Transkrip Nilai
1.3.4 Pengisian Buku raport
1.3.5 Pelaksanaan Perpisahan
2. Aktivitas pendukung terdiri dari :
2.1.1. Pengelolaan data siswa
2.1.1.1 Penginputan kelengkapan data siswa
2.1.1.2 Mutasi siswa
2.1.1.3 Administrasi kehadiran siswa
2.1.2. Bimbingan karir
2.1.2.1 Pencatatan prestasi
2.1.2.2 Pencatatan kepribadian siswa
2.1.2.3 Pencatatan pelanggaran siswa
2.1.2.4 Pencatatan kelulusan/alumni
2.1.3. Pencatatan kegiatan siswa
2.2. Kepegawaian
2.2.1. Penetapan Kebijakan Pengelolaan Pegawai
2.2.1.1 Penginputan data pegawai
2.2.1.2 Kenaikan pengkat
2.2.1.3 Administrasi kehadiran pegawai
2.2.1.4 Penghitungan honor dan gaji pegawai
2.2.1.5 Mutasi pegawai
2.2.2. Pengelolaan Penilaian Kinerja Pegawai
2.2.2.1 Penginputan nilai kinerja pegawai
2.2.2.2 Evaluasi nilai kinerja pegawai
2.3. Administrasi Surat dan Arsip
2.3.1. Pengelolaan administrasi surat masuk dan keluar
2.4. Keuangan
2.4.1. Penetapan uang sekolah
2.4.2. Penyusunan anggaran sekolah
2.4.2.1 Pengalokasian anggaran
2.4.2.2 Evaluasi pelaksanaan anggaran
2.5. Sarana Prasarana
2.5.1. Inventarisasi barang
2.5.2. Perencanaan pengadaan sarana prasarana
2.5.2.1 Pembuatan anggaran pengadaan sarana prasarana
2.5.2.2 Pengawasan dan evaluasi sarana prasarana
2.6. Perpustakaan.
2.6.1. Pencatatan administrasi buku perpustakaan
2.6.2. Pencatatan penggunaan komputer perpustakaan
4.5.2 Hubungan Proses Bisnis dan Unit Organisasi
Hubungan fungsi bisnis dan organisasi bertujuan untuk mempetakan
hubungan proses yang telah ditetapkan dengan fungsi organisasi yang terdapat
pada struktur organisasi. Dua hubungan antara fungsi dan organisasi adalah
Organisasi Penginputan Surat Masuk dan Keluar pengadaan sarana prasarana Pengawasan dan evaluasi sarana prasarana
4.6 Phase C Information System Architecture
4.6.1 Arsitektur data 4.6.1.1 Kandidat Entitas
Penentuan kandidat data dapat dilakukan melalui fungsi bisnis utama dan
pendukung dalam gambar konsep value chain. Rincian entitas didefinisikan
seperti pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Entitas Data
Kandidat Entitas Entitas
Penerimaan Siswa Baru (PSB) - Calon Siswa Baru - Seleksi/Test Penerimaan - Hasil Seleksi/Test Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM)
Pelepasan Siswa (PS) - Kelulusan
- Ijazah - Trankrip Nilai - Raport
Kesiswaan (KS) - Siswa
- Kehadiran Siswa
Kepegawaian (KP) - Pegawai
- Kehadiran Pegawai - Honor
- Kuisioner Nilai Pegawai - Buku Nilai Pegawai Administrasi Surat dan Arsip
(ASS)
- Surat - Arsip
Keuangan (KU) - Iuran Sekolah
- Keuangan Sarana Prasarana (SP) - Sarana Prasarana
- Inventaris
Kandidat Entitas Entitas
Perpustakaan (PP) - Buku
- Peminjaman Buku - Penggunaan Komputer
4.6.1.2 MembuatClass Diagram
Model konseptual merupakan pendefinisian sekelompok entitas, atribut
dan relasi yang bisa digambarkan dengan menggunakan class diagram. Di bawah
ini penjelasan mengenai model konseptual class diagram bisa lihat pada gambar
4.6.1.3 Hubungan Fungsi bisnis dengan Entitas Data
Tujuan dari tahap ini adlah untuk menentukan proses bisnis yang create
(C), update (U),reference (R) pada setiap entitas data tersebut. Hubungan fungsi
Entitas Data
Pemetaan Guru U R
Penetapan Wali Kelas U R
Pemrosesan Nilai R R R U R
Penginputan Nilai R R R C R
Validasi Nilai R R R U R
Cetak Nilai R R R U C R
Pengelolaan Program Remedial R R U R R
Penjadwalan Remedial R R C R
Pengelolaan Pemantapan R R U R
Penjadwalan Pemantapan R R C R
Pengelolaan Data Siswa U
Penginputan Kelengkapan Data Siswa
U
Mutasi Siswa R R R C
Administasri Kehadiran Siswa R C
Bimbingan Karir R U U U U
Pencatatan Prestasi R C
Pencatatan Kepribadian Siswa R C
Pencatatan Pelanggaran Siswa R C
Entitas Data
Penginputan Pengarsipan R C
Penetapan Uang Sekolah R U R
Penginputan uang Sekolah R C R
Penyusunan Anggaran Sekolah R U R
Pengalokasian Anggaran R C R
Evaluasi Pelaksanaan Anggaran R U R
Penetapan Kebijakan Inventarisasi
C U R
Inventarisasi Barang R U C
Perencanaan Pengadaan Sarana Prasarana
R R U
Pembuatan Anggaran pengadaan sarana prasarana
R R C
Pengawasan dan evaluasi sarana prasarana
R R U
Penetapan Kebijakan Administrasi Perpustakaan
R C U R
Pencatatan Administrasi perpustakaan R R C
4.6.2 Arsitektur Aplikasi
Pada arsitektur aplikasi ini bertujuan untuk mendefinisikan jenis aplikasi
utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung proses bisnis
arsitektur sistem informasi, dalam tahap ini pula mendefinisikan aplikasi apa saja
yang dibutuhkan untuk mengelola data dan menyediakan informasi bagi pengguna
untuk melakukan bisnis
4.6.2.1 Menentukan Kandidat Aplikasi
Matrik penggunaan data pada tabel 4.4. dapat digunakan untuk
merencanakan aplikasi berorientasi data dan berorientasi fungsi. kelompok
penggunaan data yang menciptakan data tertentu akan membentuk kelompok
kandidat aplikasi. Selain dari pengelompokkan tersebut dalam penentuan kandidat
aplikasi dapat ditinjau juga dari katalog sumber daya informasi yang terdapat
pada tabel. Terutama sistem informasi yang sudah berjalan akan menjadi prioritas
dalam pengembangannya. Adapun hasil pengelompokkan penggunaan data dapat
Entitas Data
Penginputan Nilai R R R C R
Validasi Nilai R R R U R
Cetak Nilai R R R U C R
Pengelolaan Program Remedial R R U R R
Penjadwalan Remedial R R C R
Pengelolaan Pemantapan R R U R
Penjadwalan Pemantapan R R C R
Pengelolaan Data Siswa U
Penginputan Kelengkapan Data Siswa
U
Mutasi Siswa R R R C
Administasri Kehadiran Siswa R C
Bimbingan Karir R U U U U U
Pencatatan Prestasi R C
Pencatatan Kepribadian Siswa R C
Pencatatan Pelanggaran Siswa R C
Pencatatan Lulusan / Alumni U C
Pembinaan Kegiatan Kesiswaan R U
Pencatatan Kegiatan Kesiswaan R C
Penetapan Kebijakan Pengelolaan Pegawai
U R R R R
Entitas Data
Kenaikan Pangkat U R
Administrasi Kehadiran Pegawai
R C
Penghitungan Honor dan Gaji Pegawai
Evaluasi Kinerja Pegawai R U U
Pengelolaan Administrasi Surat R U
Penginputan Surat Masuk dan Keluar
R C
Pengelolaan Admiistrasi Pengarsipan
R U
Penginputan Pengarsipan R C
Penetapan Uang Sekolah R U
Penginputan uang Sekolah R C R
Penyusunan Anggaran Sekolah R U
Pengalokasian Anggaran R C
Dari hasil setelah dikelompokkan dapat ditentukan sistem informasi yang dibutuhkan. sistem informasi yang dibutuhkan
dapat dijabarkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Matrik Arsitektur Aplikasi
Entitas Data Daftar Ulang Siswa Baru Pemetaaan Kurikulum
Sistem Informasi Kegiatan Belajar Mengajar Penentuan Kelas Per Tingkat
Entitas Data
Pencatatan Lulusan / Alumni
Sistem Informasi
Penghitungan Honor dan Gaji Pegawai
Mutasi Pegawai
Pengelolaan Penilaian Kierja Pegawai
Evaluasi Kinerja Pegawai
Pengelolaan Administrasi Surat Sistem
Inform asi Surat
dan Arsip
Penginputan Surat Masuk dan Keluar
Pengelolaan Admiistrasi Pengarsipan