• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI KOPERASI BERBASIS TOGAF ADM. Oleh: Mukhsin Fakultas Teknik Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI KOPERASI BERBASIS TOGAF ADM. Oleh: Mukhsin Fakultas Teknik Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

27 PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI KOPERASI

BERBASIS TOGAF ADM

Oleh: Mukhsin

Fakultas Teknik Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

ABSTRAK

Koperasi memerlukan teknologi informasi (TI) untuk mendukung dan memanfaatkan data dan informasi spasial. Dengan dukungan TI tersebut maka pengguna dapat dengan mudah dan cepat dalam mencari dan mengakses data dan informasi spasial. Disinilah peranan enterprise architecture (EA) yang mendukung bisnis perusahaan, dengan menyediakan suatu teknologi dan struktur proses yang fundamental dalam suatu strategi TI. Mempergunakan enterprise architecture framework (EAF) akan mempercepat dan menyederhanakan pembangunan EA, memastikan cakupan lebih lengkap dari solusi yang akan didapatkan, dan memastikan bahwa EA yang dihasilkan dapat mengikuti perkembangan dari keinginan bisnis perusahaan. Pada tulisan ini akan dipelajari the open group architecture framework (TOGAF-ADM) dari beberapa enterprise architecture framework lainnya. Simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu enterprise architecture framework yang paling cocok untuk Koperasi dalam membangun blueprint dan mengajukan suatu model enterprise architecture (arsitektur bisnis, sistem informasi dan teknologi) dan memberikan saran atau rekomendasi

dasar-dasar teknis yang diperlukan didalam mengimplementasikan suatu model arsitektur yang telah dipilih.

Kata kunci: Teknologi Informasi, Koperasi, Arsitektur Enterprise, TOGA PENDAHULUAN

Sistem informasi yang berjalan pada Koperasi saat ini belum dapat menghubungkan antara unit usaha yang satu dengan unit usaha lainnya sehingga menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak dapat terintegrasi dengan baik dan sering terjadi duplikasi data yang menyebabkan ketidakakuratan informasi. Hal inilah menghambat keputusan para eksekutifnya, terutama pada waktu merumuskan perencanaan berhubungan dengan pengembangan koperasi dimasa akan datang.

Permasalahan-permasalahan tersebut adalah data masih tersebar disetiap unit tetapi tidak terintegrasi yang mengakibatkan memakan waktu yang lama serta data tidak dapat diakses dengan mudah, tiap unit menjalankan fungsinya masing-masing tetapi tidak menerapkan perencanaan didalam kebutuhan TI, lokasi unit yang terpisah mengakibatkan tidak terintegrasinya sistem, sumber daya manusia-nya kurang memahami TI, proyek-proyek TI tidak terencana mengakibatkan integrasi yang sulit dan pengeluaran biaya yang besar serta tidak adanya transfer teknologi dan

transfer knowledge, sudut pandang tentang TI hanyalah sebagai pendukung (support).

Dari beberapa permasalahan yang ditemukan diatas adalah bagaimana menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi sistem informasi. Hal tersebut memerlukan adanya suatu pengelolaan sumber daya informasi yang didasarkan pada sebuah arsitektur, oleh sebab itu penelitian ini difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem informasi (arsitektur enterprise) khususnya bidang organisas (manajemen) yang akan menyediakan framework untuk membuat

(2)

28

keputusan teknologi informasi jangka panjang yang tepat guna dengan mempertimbangkan kepentingan Koperasi secara keseluruhan.

Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan Enterprise Architecture sistem informasi koperasi ini adalah menghasilkan arsitektur terintegrasi di lingkungan Koperasi, dengan menerapkan EA yang paling cocok, rekomendasi model arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi serta solusi–solusi terbaik yang harus diterapkan didalam pembuatan blueprint.

Enterprise Architecture Planning

Enterprise Architecture (EA) atau lebih dikenal dengan arsitektur enterprise adalah

deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/ kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Arsitektur enterprise mengambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem (Osvalds, 2001).

Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan metode yang dikembangkan untuk

membangun arsitektur enterprise (Spewak, Steven H., Hill, Steven C., 1992).

Bagaimana implementasi dari arsitektur enterprise bisa digunakan oleh organisasi, sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah metode atau framework yang bisa digunakan dalam melakukan pengembangan arsitektur enterprise tersebut. Sehingga dengan ada metode enterprise arsitektur diharapkan dapat mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan di investasikan (Kourdi, 2007).

EA framework yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOGAF-ADM, karena framework ini open source, tidak terpaku pada satu platform. Selain itu framework ini berupa siklus, sehingga iterasinya akan lebih mudah. Karakteristik framework, yaitu: adaptable,

vendor-independent, technology-vendor-independent, scalable, dan menyediakan proses yang detail. Untuk

memastikan EA tersebut memang berkualitas diperlukan parameter yang menunjukkan dan bagaimana cara mengukurnya.

The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

TOGAF adalah satu kerangka terperinci dan alat pendukung untuk mengembangkan satu EA yang dipergunakan dengan bebas oleh apapun organisasi yang mengembangkan untuk mendisain, evaluasi, dan membangun blueprint TI (Harrison 2007, Quartel 2009, Buckl 2009).

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah sebuah framework dan sebuah

metoda untuk melaksanakan arsitektur enterprise. Framework arsitektur merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk mengembangkan jangkauan luas dari berbeda-beda arsitektur.

Menurut The Open Group (2007:7), menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang bagaimana melakukan pengembangan arsitektur enterprise, prinsip tersebut digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan arsitektur enterprise oleh organisasi, ada empat jenis arsitektur yang umumnya diterima sebagai bagian dari keseluruhan arsitektur

enterprise, yaitu :

1. Business Architecture: Prinsip Enterprise yang mendeskripsikan tentang bagaimana proses bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Application Architecture: Prinsip Teknologi Informasi yang merupakan pendeskripsian bagaimana aplikasi tertentu didesain dan bagaimana interaksinya dengan apikasi lainnya. 3. Data Architecture: Prinsip Teknologi Informasi yang menggambarkan bagaimana

(3)

29

4. Technical Architecture: Prinsip Arsitektur yang Gambaran mengenai infastruktur hardware dan software yang mendukung aplikasi dan bagaimana interaksinya.

Architecture Development Method (ADM)

Metodologi untuk desain arsitektur didalam TOGAF disebut architecture development

method (ADM) yaitu suatu proses yang menyeluruh, terintegrasi untuk mengembangkan dan

memelihara suatu Enterprise Architecture (EA). TOGAF ADM juga merupakan metode yang bersifat generik dan mudah di implementasikan berdasarkan kebutuhan banyak organisasi, baik organisasi industri ataupun industri akademik seperti perguruan tinggi (Mutyarini dan Sembiring, 2006).

ADM meliputi 9 tahapan dasar, akan tetapi dikarenakan keterbatasan waktu dalam penelitian ini, maka hanya akan dianalisa 7 tahapan dari 9 tahapan yaitu tahapan persiapan,

architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture. Tahapan dari TOGAF ADM secara ringkas bisa dijelaskan sebagai berikut:

1. Preliminary Phase : Framework and Principles. Mendefinisikan kerangka dan prinsip. 2. Phase A: Architecture Vision. Mendefinisikan scope, vision dan memetakan strategi.

3. Phase B: Business Architecture. Mendeskripsikan bisnis arsitektur saat ini dan sasaran dan menentukan celah (gap) di antara mereka.

4. Phase C: Information System Architecture. Mengembangkan arsitektur sasaran untuk data dan aplikasi.

5. Phase D: Technology Architecture. Menciptakan sasaran keseluruhan arsitektur yang akan diterapkan pada tahapan kedepan.

6. Phase E: Opportunities and Solutions. Mengembangkan strategi keseluruhan, menentukan apa yang akan dibeli, membangun atau penggunaan ulang, dan bagaimana menerapkan arsitektur yang dideskripsikan di phase D.

7. Phase F: Migration Planning. Mendahulukan proyek dan mengembangkan migrasi yang terencana.

8. Phase G: Implementation Governance. Menentukan persiapan untuk implementasi.

9. Phase H: Architecture Change Management. Memonitor sistem yang sedang berjalan untuk kepentingan perubahan dan menentukan tahapan siklus.

10. Requirements Management Bertujuan untuk menyediakan proses pengelolaan kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus ADM, mengidentifikasi kebutuhan enterprise, menyimpan lalu memberikannya kepada fase yang relevan.

(4)

30 Gambar 1. Struktur Dasar ADM (The Open Group 2007)

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif studi kasus. Untuk memahami fenomena yang sudah terfokus secara lebih mendalam, maka metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif, dikarenakan fenomena di lapangan bersifat menyeluruh, kompleks, dinamis dan penuh makna.

Data yang didapatkan dari pengamatan langsung adalah permasalahan, keadaan enterprise

architecture (EA) saat ini, data dari tanya jawab dengan pejabat dan pegawai di Koperasi.

Sedangkan data sekunder diperoleh peneliti dari bukti catatan harian atau laporan-laporan yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan serta protap yang digunakan Koperasi. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kesenjangan (gap analysis) antara target arsitektur dengan arsitektur kondisi saat ini. Hasil dari gap analysis dilakukan analisa dengan dasar-dasar teknis dari kerangka yang dipilih.

(5)

31

Studi Literatur

Identifikasi Awal

Visi Arsitektur SI pada Koperasi (Architecture Vision)

Perencanaan Bisnis Arsitektur SI pada Koperasi (Business Architecture)

1. GAP Analysis Proses Bisnis 2. Analisis Proses Bisnis Koperasi

3. Perencanaan Proses Bisnis dengan Diagram Alur 4. Analisis hubungan antara proses/fungsi bisnis yang

ada dengan unit organisasi

Perencanaan Arsitektur Sistem (Information System Architecture) GAP Analysis Arsitektur Sistem Informasi

Perencanaan Arsitektur Data (Data Architecture) 1. Identifikasi Kelas-kelas data 2. Analisis hubungan antara Fungsi

bisnis yang ada dengan Kelas Data 3. Perencanaan Relasi antar Kelas

dengan Class Diagrams

Perencanaan Arsitektur Aplikasi

(Application Architecture) 1. Identifikasi dan pengelompokan

Sistem Informasi dan calon aplikasi 2. Perencanaan Proses dengan Use

Case Diagrams

Perencanaan Arsitektur Teknologi (Technology Architecture) 1. GAP AnalysisArsitektur Teknologi

2. Arsitektur Infrastruktur dan Jaringan Komputer masa depan 3. Perencanaan Teknologi Server dan Piranti Data Center 4. Perencanaan Teknologi Database

5. Manajemen Teknologi Informasi 6. Perencanaan Teknologi Komunikasi 7. Perencanaan Teknologi Software 8. Perencanaan Teknologi Middleware

Peluang dan Implementasi (Opportunities & Solution)

Perencanaan Migrasi (Migration Planning)

Manajemen Perubahan Arsitektur (Architecture Change Management) Implementasi Pengelolaan Arsitektur

(Implementation Governance)

(6)

32 HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dipilihnya EAF maka dilakukan proses perancangan arsitektur system informasi koperasi dengan menggunakan langkah-langkah didalam TOGAF yang dimulai dengan menentukan visi dari arsitektur sistem informasi koperasi, yaitu “Menjadi media Sistem

Informasi yang terintegrasi, serta memudahkan pemangku kepentingan dalam mengakses informasi dengan cepat dan ekonomis.”

3.1 Perencanaan Arsitektur Bisnis

Agar hasil dari perencanaan Arsitektur Bisnis memenuhi target yang ingin dicapai, sebelum dilakukan proses implementasi penerapan tekhnologi informasi (TI), baik secara menyeluruh maupun secara parsial, langkah awal yang dilakukan adalah menganalisis kesenjangan (Gap

Analysis) terhadap proses bisnis dan kebijakan dalam pengelolaan TI di Koperasi yang berjalan

saat ini, kemudian melakukan analisis solusi penyelesaian dan menerapkan arsitektur bisnis dan kebijakan yang menjadi target utama pengelolaan TI di masa depan

Dari analisa pada Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa dilakukan upgrade fasilitas TI yang ada, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan diberikan pelatihan TI, dokumentasi yang tersusun, implementasi dan pemeliharaan TI, biaya (Cost) diturunkan.

Tabel 1. Gap Analysis Arsitektur Bisnis

No

Arsitektur Bisnis Saat Ini

Target Arsitektur Bisnis dan Kebijakan masa Depan Analisa 1 Kegiatan-kegiatan TI bersifat

parsial tanpa melihat efektifitas kolektif di level organisasi

karena kegiatan-kegiatan

tersebut terwujud dari

kepentingan unit-unit yang

mengusulkan inisiatif (usulan muncul dari tingkat bawah (Bottom Up)). Pelaksanaan kegiatan- kegiatan TI bersifat integral diseluruh unit perusahaan dengan strategi TI yang jelas dan kegiatan tersebut harus merupakan

keinginan dari

pihak manajemen tingkat atas (Top

Down)  Upgrade kebijakan dan strategi perencanaan TI yang jelas.  Melakukan Updating

IT master plan, yang selama ini sudah tidak sesuai dengan kebijakan yang ada

2 Kegiatan-kegiatan TI yang

melibatkan berbagai unit kerja sulit diwujudkan, karena hanya

mengandalkan komunikasi

antara unit-unit kerja tersebut tanpa arahan dari pihak atasan.

Dibentuk bagian TI yang merupakan perwakilan pihak atasan, bertugas memberikan arahan dan pengawasan dalam pengelolaan kebijakan TI  Upgrade kebijakan dan strategi perencanaan TI yang jelas.  Komunikasi antara tingkat unit organisasi diarahkan oleh pihak atasan

(7)

33

Koperasi sehingga komunikasi lebih terarah.

3 Belum adanya perubahan

prosedur kerja atau kebijakan terhadap kegiatan-kegiatan TI saat ini.

Dilakukan perubahan

kebijakan dan

prosedur kerja dan rentensinya

dengan sistem

yang sudah ada.

Upgrade kebijakan dan Prosedur kerja dalam pengelolaan TI

4 Dalam menjalankan

pelayanannya, Koperasi belum sepenuhnya menggunakan TI sebagai kebutuhan utama.

Proses pelayanan/bisnis Koperasi dapat sepenuhnya didukung oleh TI sebagai kebutuhan utama.

 Upgrade fasilitas TI.

 Menerapkan TI pada

proses

pelayanan/bisnis

5 Level manajemen dan SDM

pegawai yang kurang

memahami TI. Level Manajemen dan SDM sudah sertifikasi, melakukan implementasi Knowledge Management (KM) di setiap bagian organisasi. Pelatihan/Bimbingan Teknik TI

6 Tim intranet belum optimal

mengakibatkan waktu akses data lambat sehingga cost meningkat. Optimalisasi Tim Intranet agar waktu akses menjadi cepat sehingga mampu mengurangi biaya (Reduce Cost)  Pelatihan/Bimbingan Teknik TI  Upgrade Fasilitas TI  Perencanaan strategis

7 Dokumentasi Kurang dan

Belum ada autentikasi dan otorisasi. Dokumentasi maksimal (lengkap) serta memiliki otorisasi dan autentikasi Upgrade Fasilitas TI

Berdasarkan skema proses pelayanan utama Koperasi yang sudah dijelaskan diatas dan pengamatan terhadap beberapa dokumen yang terkait, dilakukan analisa proses dan fungsi bisnis yang terkait dengan pelayanan dan pendefinisian sub proses berupa aktifitas-aktifitas yang lebih detail.

(8)

34

Pada bagian ini dilakukan perencanaan Arsitektur Sistem Informasi Koperasi dengan membagi menjadi 2 tahapan utama yaitu Perencanaan Arsitektur Data dan Perencanaan Arsitektur Aplikasi.

Dari analisa sistem informasi pada Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa diperlukan peningkatan (upgrade) fasilitas TI yang ada saat ini, mengimplementasikan data warehouse didalam integrasi data, implementasi Service Oriented Architecture (SOA) didalam proses integrasi dari sistem informasi yang ada, aktifitas ini mengakibatkan biaya (cost) meningkat.

Tabel 2. Gap Analysis Arsitektur Sistem Informasi

No. Arsitektur Sistem Informasi Saat Ini Target Arsitektur Sistem Informasi dan Kebijakan masa Depan Analisa 1 Aplikasi-aplikasi yang

digunakan belum standar. Semua sudah aplikasi

terstandarisasi. Upgrade aplikasi dan pengembangannya disesuaikan dengan kebutuhan.

2 Belum ada storage area network. Sudah tersedia

Storage Area

Network (SAN)

Pengadaan.

3 Aplikasi-aplikasi yang ada

belum user friendly

Aplikasi sudah

User friendly

dibawah windows

Upgrade Aplikasi

4 Aplikasi yang digunakan belum

menangani secara khusus

aktifitas yang ada.

Tersedia aplikasi yang menangani

secara khusus

aktifitas yang ada.

Pengembangan

aplikasi dalam

menangani

masalah yang

khusus.

5 Belum ada informasi untuk

manajemen tingkat atas

Tersedia sistem informasi tingkat atas (Managemen Information System).  Pengembangan aplikasi untk manajemen tingkat atas.  Upgrade infrastruktur TI.

6 Belum adanya integrasi data,

mengakibatkan terjadinya

duplikasi data.

Database

terintegrasi.  Upgrade Infrastruktur

data.

 Merancang

database yang

terintegrasi.

7 Tidak adanya backup data.

Backup data dilakukan secara manual

Backup data

secara rutin dan

backup data

otomatis

Upgrade fasiltas TI.

(9)

35

8 Data terpisah antara pusat dan

unit

Data warehouse

dan SOA

Upgrade Fasilitas TI

9 Belum menggunakan mobile

system

Menggunakan mobile system

Pengadaan

10 Belum ada E-commerce E-commerce Pengadaan

11 Belum ada Decision Support

System (DSS)

Decision Support System (DSS)

Pengadaan

Pada tahapan perencanaan arsitektur data dilakukan penetapan target arsitektur data yaitu mendefinisikan kelas data yang akan digunakan pada arsitektur aplikasi. Setelah proses-proses yang mendukung sistem informasi koperasi teridentifikasi selanjutnya dilakukan identifikasi dan pengelompokan data yang dibuat dan digunakan dalam proses tersebut. Sebuah kelas data adalah sebuah kategori tentang data yang terkait secara logis yang penting untuk mendukung proses bisnis.

Pada tahapan perencanaan arsitektur aplikasi dilakukan pembuatan arsitektur aplikasi untuk mendefinisikan sistem informasi/aplikasi-aplikasi utama yang diperlukan untuk mengatur data dan mengatur fungsi bisnis pada sistem informasi koperasi. Aplikasi-aplikasi ini ada hubungannya dengan proses bisnis yang sudah dianalisa dan arsitektur data yang sudah dirancang. Dengan perencanaan arsitektur sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang telah didefinisikan dalam Gap Analysis.

Pembuatan arsitektur aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan pada masing-masing sistem informasi sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan secara detail dari masing-masing aplikasi tersebut. Pada arsitektur aplikasi ini dicatat kebutuhan yang meliputi:

1. Nomor

2. Nama Aplikasi

3. Deskripsi dari aplikasi tersebut menjelaskan mengenai fungsi dari aplikasi tersebut.

4. Spesifikasi Kebutuhan (Requirements) Aplikasi, meliputi menjelaskan proses-proses yang dapat ditangani oleh aplikasi dan manfaat dari aplikasi tersebut.

PC Laptop Sistem Informasi Jasa Sistem Informasi Administrasi Sistem Informasi Perkreditan Sistem Informasi Perdagangan DATA ENTRY

AREA BAGIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) INTEGRASI DATA DATA WAREHOUSE Database Trais Database Toserba Database TPI Database Administrasi Database Perkreditan Database Simpan Pinjam Database SPBN Database Pabrik Es Database BAP Database Waserda OUTPUT DATA Pengurus, Manajer, IT

Staff, Anggota, User DATA PROSES

(10)

36 3.3 Perencanaan Arsitektur Teknologi

Membangun arsitektur sistem informasi tidak terlepas dari teknologi yang diinginkan dan yang akan digunakan dalam membantu sistem informasi yang handal. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi.

Pada Tabel 3. Banyak yang harus dipenuhi yaitu pengadaan dan peningkatan (upgrade) perangkat keras dan perangkat lunak dari infrastruktur saat ini. Diperlukan peningkatan sistem pengaman jaringan untuk mendukung semua aktifitas diatas seperti server-server sudah masuk kedalam suatu DMZ (demilitarized zone) yaitu pemisahan server-server didalam zona netral diantara jaringan lokal dan jaringan luar serta perlunya ada IDS (Intrusion Detection System) dan IPS (Intrusion Prevention System). Semua itu akan mengakibatkan dibutuhkannya biaya (cost) yang tinggi didalam proses implementasi rencana dari target arsitektur tersebut.

Tabel 3. Gap Analysis Arsitektur Teknologi

No. Arsitektur Teknologi Saat Ini

Target Arsitektur Teknologi dan Kebijakan masa Depan Analisa

1 Perangkat jaringan single di

setiap node (Jaringan / LAN tidak berfungsi)  Sudah tersedia Jaringan LAN gigabit Ethernet  Perangkat jaringan Dobel Upgrade infrastruktur jaringan

2 Server tidak berfungsi, tetapi

rusak Sudah tersedia komputer server, seperti PC IBM, HP, ACER dengan spesifikasi sesuai kebutuhan, yang dapat mendukung akses dalam penggunaan aplikasi kerja. Pengadaan. 3 Bandwidth internet 1 mbps

Koneksi masih 1 ISP (Internet Service Provider)  Bandwidth internet 1 Gbps  Koneksi ke internet 2 ISP (Internet Service Provider) Upgrade Fasilitas TI

4 Belum ada user management dan

paket manajemen sudah ada user management dan

packet manajemen

Upgrade Fasilitas TI

5 Belum ada storage area network. Sudah tersedia

Storage Area

Network (SAN)

(11)

37

6 Personal komputer (PC) kurang

memadai Setiap bagian mempunyai Personal komputer(PC) Upgrade PC

7 Open source IP Filtering & web

filtering

IP Filtering & web filtering License

Upgrade Fasilitas TI

8 Freeware Anti spam Licensi Anti spam Pengadaan.

Sesuai dengan IT Master Plan yang sudah direncanakan selama 5 tahun kedepan, arsitektur infrastruktur teknologi informasi Koperasi di masa depan.

Client Computing

Client Operation

Midleware

OLTP OLAP

Server

Server Storage Virtualization

Communication

IP

Application

Web Client Thick Client User Interface Standard Application App. Dev. Flatform Standard Network

TCP-IP Spesification Use Wi-Fi Network Security Thin Client Desktop Laptop Client Workstation Management Disaster Recovery User Management System Management Security Management

Gambar 4. Arsitektur Infrastruktur Teknologi Informasi Koperasi

Pada tahapan perencanaan arsitektur jaringan di Koperasi akan tetap berbasis TCP-IP dari rancangan sebelumnya banyak beberapa perubahan hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan jaringan komputer yang lebih handal, cepat dan no error.

Layer 3 Switch Leased Line Router Router Domain Koperasi Site Jasa IP Phone Server Client PSTN Storage

Virtual Host IP PBX Server Analog Phones

Server Farm

Server Thin Client Server Server Server Print Server Network Printer IP Phone

VLAN VLAN IP Phone Wireless AP Wireless Client

Domain Koperasi Site Administrasi & Site Perkreditan

Public DNS 1 SMTP Gateway/ Antivirus/ Mail Scanner WWW/FTP Public DNS 2 DMZ IPS Firewall Proxy Firewall Proxy Content Filter Encrypted Tunnel Router Firewall/VPN Gateway Router Public internet JalaWave Public internet Indonet

Modem IP Phone Commuter PC

Leased Line

Router Router

IP Phone Server Client

Domain Koperasi Site Perdagangan

Wireless AP

Wireless Client

(12)

38 SIMPULAN

Setelah melakukan penelitian berkaitan dengan perencanaan Enterprise Architecture untuk mendukung penerapan sistem informasi koperasi dan berdasarkan hasil pembahasan yang telah disampaikan sesuai dengan tahapan penelitian pada masing-masing bab sebelumnya, maka dapat ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan metodologi TOGAF-ADM sebagai tools yang digunakan dalam perencanaan arsitektur sistem informasi Koperasi ini, sudah dapat menghasilkan rancangan arsitektur yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan dan dapat diterapkan di perusahaan. 2. Hasil perancangan ini didapatkan beberapa sistem informasi dengan berbagai aplikasi-aplikasi

yang mendukung sistem informasi koperasi yang sesuai standar.

3. Perancangan arsitektur sistem informasi Koperasi ini menghasilkan proses perbaikan kinerja lanyanan sistem informasi perusahaan secara menyeluruh (ter-integrasi diseluruh unit kerja), sehingga permasalahan adanya sistem informasi yang masih parsial untuk unit tertentu saja dapat diselesaikan sehingga dengan arsitektur sistem informasi yang terintegrasi ini, data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat, tepat dan akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Buckl S, Ernst AM, Matthes F, Ramacher R, Schweda CM. 2009. Using Enterprise Architecture

Management Patterns to Complement TOGAF. IEEE International Enterprise

Distributed Object Computing Conference (EDOC’09). 2009: 34-41.

Harrison R. 2007. TOGAF Version 8.1.1 Enterprise Edition Study Guide. New York: Van Haren Publishing.

Kourdi, H, S. 2007. Framework for Enterprise Architecture. IEEE.

Mutyarini, K., Sembering, J. 2006. Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi Perguruan Tinggi

di Indonesia. Prosiding KNTI & K. pp102-107

Osvalds, G. 2001. Definition OD Enterprise Architecture – Centric Models for The Systems

Engineers. TASC Inc.

Quartel D, Engelsman W, Jonkers H, van Sinderen M. 2009. A Goal-Oriented Requirements

Modelling Language for Enterprise Architecture. IEEE International Enterprise

Distributed Object Computing Conference (EDOC’09), 2009: 3-13.

Spewak, Steven H., Hill, Steven C. 1992. Enterprise Architecture Planning: Developing Blue

Print for Data, Application, and Techonologi. Jhon Willey & Sons.

The Open Group. 2007. “The Open Group Architecture Framework (TOGAF), Version 8.1.1,

Gambar

Gambar 2. Metodologi Penelitian
Tabel 1. Gap Analysis Arsitektur Bisnis
Tabel 2. Gap Analysis Arsitektur Sistem Informasi
Gambar 3. Arsitektur Proses Pada Sistem Informasi Koperasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan Educational Design Research (EDR). Penelitian ini menghasilkan tiga simpulan. Pertama, masyarakat masih

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik pada konsumen Apotek Glagah Farma, Apotek Bapuh, dan Apotek

PT Yori Masa Company tidak melakukan pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga). Berita

Diketahui terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang infeksi menular seksual pada gay, transgender, dan LSL di Bandar Lampung tahun

Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa penyamakan kulit bulu kelinci Rex dengan metoda penyamakan khrom yang dilakukan di Balitnak dan telah memberikan hasil yang baik

Prosedur yang harus dilakukan dalam pemindahan Hak Milik atas tanah karena jual beli, tukar menukar, hibah, penyertaan (pemasukan) dalam modal perusahaan diatur dalam

Napomena: Materijal: Naziv: Masa: Pozicija: Listova: Format: Kopija Ime i prezime Datum Projektirao Pregledao Objekt: Crtao Razradio FSB Zagreb Potpis R.. Naziv

Kedua, sebagai arsitektur islami, karena secara bahasa islami punya makna lebih dari sekedar bentuk atau benda, tetapi lebih pada nilai islam yang menjadi sumber