• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitas Software Tiketing Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Dan Kepuasaan Karyawan Di Stasiun Kereta Api Kiaracondong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kualitas Software Tiketing Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Dan Kepuasaan Karyawan Di Stasiun Kereta Api Kiaracondong"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh :

ERVIN PURBASARI 1.05.07.843

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Dan Kepuasan Karyawan Di Stasiun Kereta Api Kiaracondong”. Dibawah bimbingan Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra, SE, M.Si

Software Tiketing adalah Software yang digunakan pada Stasiun Kereta Api Kiaracondong untuk mengolah transaksi penjualan tiket perjalanan jarak jauh, dan membuat laporan penjualan tiket. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak kuallitas software tiketing terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan pada Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif dan verivikatif. Untuk mengetahui analisis software tiketing yang sedang berjalan pada Stasiun Kereta Api Kiaracondong, maka dapat dilihat di flowmap, diagram konteks dan data flow diagram. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Analisis kuantitatif menggunakan statistik analisis korelasi person, koefesien deteminasi, uji T untuk uji hipotesis dengan bantuan SPSS 18.00 For Windows.

Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti yaitu tingkat kategori tanggapan responden kualitas software tiketing kinerja karyawan dan kepuasan karyawan dinyatakan Sangat Baik. Kualitas software tiketing terhadap kinerja karyawan berpengaruh signifikan dinyatakan baik. Kualitas software tiketing terhadap kepuasan karyawan berpengaruh dinyatakan baik. Kinerja karyawan terhadap kepuasan karyawan berpengaruh signifikan dengan korelasi 0,8373%. Sehingga kualitas software tiketing berdampak terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

(3)

Kiaracondong”. under the guidance of Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra, SE, M.Si

Ticketing Software is the software used on the Railway Station to process transactions Kiaracondong long-distance travel ticket sales, ticket sales and create reports. The purpose of this study was to determine the impact of kuallitas ticketing software to employee performance and employee satisfaction at the Railway Station Kiaracondong.

The method used in this study is deskiftif with quantitative approach. To find out analysis of ticketing software that is running on Kiaracondong Railway Station, it can be seen in flowmap, context diagrams and data flow diagrams. Data collection techniques using the techniques of data collection, observation, interviews and questionnaires distribution. Quantitative analysis using the statistical analysis of correlation Person, deteminasi coefficient, T test to test the hypothesis with the help of SPSS For Windows 18:00.

Results of research has been conducted by researchers is the level of response categories of respondents expressed Ticketing Software quality is very good . Respondents to the employee's performance is very good declared, then the responses of respondents to the satisfaction of employees for excellent performance good to hope. accepted or mean Ticketing Software Quality impact on employee satisfaction. Performance impact employee satisfaction corelation 0,8373%. This shows that the impact Ticketing Software Quality Performance and Employee Satisfaction in Railway Station Kiaracondong.

(4)

iii

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KUALITAS SOFTWARE TIKETING DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN KEPUASAN KARYAWAN DI STASIUN KERETA API KIARACONDONG”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis tidak lepas dari bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada Ibu Prof. Dr. Umi Narimawati, SE, Dra, M.Si yang telah memberikan bantuan serta saran dalam penyelesaian Skripsi ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan melimpahkan Rahmat dan Karunia – Nya. Amin. Tak lupa juga penulis dengan penuh rasa syukur, mengucapkan terima kasih yang mendalam, serta penghargaan yang tidak terhingga yang penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

(5)

iv Penguji

5. Wahyuni, S.Kom, MT selaku Dosen Wali Universitas Komputer Indonesia 6. Agus Barkah selaku Kepala Stasiun Kereta Api Kiaracondong, terima kasih

atas bantuannya.

7. Terima kasih untuk Ibu (Hj.Parinah) dan Bapak(H. Suraji, MM) yang sudah memberikan doa dan support luar biasa selama ini dan memberikan pendidikan yang tinggi untuk Ervin.

8. Buat Kakak dan Adik ku tercinta Irvan Nurcholis dan Ermawati Sholehah, Om Pur, Pa Le makasih sudah bantu doa untuk Ervin.

9. Untuk My Honey Bowo Nugroho terimakasih selalu support dan selalu membantu.

10.Untuk sahabat-sahabatku Ririn, Esa, Ade,dan Ajeng serta teman-teman satu bimbingan terima kasih atas dukungan dan bantuannya Love U All.

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain kata terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb

(6)
(7)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejalan dengan perubahan waktu, pada saat ini telah dilakukan usaha-usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer. Sistem informasi ini tidak lepas dari sejarah perkembangan komputer. Dengan berkembangnya zaman juga, keperluan untuk memperoleh informasi semakin penting, sehingga diperlukan teknologi agar informasi yang diperoleh dapat diterima dengan cepat.

(8)

kualitas suatu informasi, diharapkan hasilnya akan memberikan solusi dalam pengembangan penyampaian informasi.

Menyinggung hal diatas, di Negara Indonesia ini terdapat begitu banyak jenis pekerjaan, bidang usaha, perusahaan, instansi, departemen baik yang bersifat milik Negara ataupun swasta. Dalam suatu perusahaan atau instansi tentunya terdapat karyawan guna memajukan dan menggerakkan perusahaan tersebut. Pekerjaan yang telah dikerjakan berdasarkan ketentuan dan kebijakan dari perusahaan yang bersangkutan.

PT. Kereta Api (Persero) adalah salah satu perusahaan BUMN yang begerak dibidang pelayanan transportasi. PT Kereta Api dengan visinya ingin menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaikyang berfokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi stakeholder.

Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dai lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaiakan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar.

(9)

Produk yang terakhir ditawarkan PT.Kereta Api adalah kereta api wisata.

Dalam menunjang kegiatannya Stasiun Kereta Api Kiaracondong menggunakan software untuk mempermudah pekerjaan. Software Tiketing merupakan program aplikasi yang digunakan pada Stasiun Kereta Api Kiaracondogn untuk mengolah transaksi penjualan tiket perjalanan jarak jauh, dan untuk pembuatan laporan penjualan tiket. Software Tiketing ini diimplementasikan untuk melayani penjualan tiket kereta api jarak jauh.

Software Tiketing digunakan untuk penjualan tiket jarak jauh, yang mana cara ini menggunakan Software Tiketing sebagai alat untuk memasukkan data pemesanan tiket yang terhubung secara lokal antara semua stasiun. Sehingga dengan cara ini, kita bisa mengetahui berapa jumlah kursi yang kosong dan yang sudah terisi. Dan dengan mudah kita bisa untuk menentukan tempat duduk penumpang tanpa ada kekhawatiran bentrok dengan penumpang lain. Ada beberapa tiket yang dikelola menggunakan Software Tiketing, antara lain:

Tiket ekonomi ini dilayani sampai jam 06:28. dimana kereta api yang digunakan adalah Kahuripan yang mempunyai tujuan: Tegal, Kebumen, Yogya. Dan kereta pasundan yang mempunyai tujuan: Kutoarjo, Lempuyangan, Madiun, Mojokerto, dan Surabaya.

(10)

2. Nama dan Kelas KA yang dipesan 3. Tanggal dan Jam Keberangkatan KA 4. Stasiun asal dan tujuan penumpang 5. Jumlah penumpang.

Dengan data-data tersebut diinputkan ke dalam database untuk keperluan data penumpang. Selanjutnya dampak penggunaan Software Tiketing dapat dilihat dari hasil perbandingan kinerja karyawan sebelum dan sesudah menggunakan

Software Tiketing menurut Kepala Stasiun Kereta Api Kiaracondong dapat ditampilkan dalam tabel.

Tabel 1.1

Dampak penggunaan sebelum dan sesudah menggunakan

Software Tiketing bagi karyawan No Sebelum menggunakan

Software Tiketing

Penempatan tempat duduk masih manual

Pemesanan tiket ditulis dalam selembar kertas yang disebut edmonson

Data penjualan tiket harus direkap satu persatu

Sistem sudah online antar stasiun

Bisa menentukan tempat duduk sehingga tidak akan bentrok dengan penumpang lain.

Pemesanan tiket langsung diinputkan menggunakan software bisa langsung dicetak

Software Tiketing bisa menampilkan data tiket yang terjual dan mengecek pendapatan

(11)

Software Tiketing yang diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan pemesanan dan penjualan tiket kereta api. Diharapkan dengan adanya

Software Tiketing bisa meningkatkan kinerja karyawan.

Apabila dikaji lebih lanjut Pada dasarnya Software Tiketing di Stasiun Kereta Api Kiaracondong sudah cukup baik, terlihat dengan adanya perubahan dari sistem pelayananya yang menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer untuk mempermudah kinerja karyawan sudah barang tentu para karyawan yang bekerja di bagian penjualan tiket akan lebih mudah dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Namun demikian belum dibuktikan apakah software tersebut berjalan dengan efektif dan memberikan dampak yang kuat bagi karyawan dalam peningkatan mutu kinerja karyawan.

Oleh karena itu peneliti merasa tertarik membuat suatu penelitian yang tertuang dalam skripsi ini untuk meneliti dan menganalisa dampak Software

Tiketing yang sekarang berjalan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong, dengan judul:

“ANALISIS KUALITAS SOFTWARE TIKETING DAMPAKNYA

(12)

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis mengidentifikasikan berbagai masalah yang ada di lapangan sebagai berikut : Belum efektifnya penggunaan Software Tiketing yang digunakan, misalnya ketika banyak calon penumpang yang akan memesan tiket kereta api sering terjadi error dikarenakan kapasitas penyimpanan data pada server kurang memadai. Karena Tiketing bersifat online antar stasiun maka hambatan yang terjadi adalah adanya gangguan jaringan (offlain) yang mempengaruhi kinerja karyawan. Hingga saat ini belum ada penelitian yang dilakukan terkait Software Tiketing di Stasiun Kereta Api Kiaracondong sehingga belum diketahui efektif atau tidaknya penggunaan Software Tiketing tersebut terhadap kinerja para karyawan

1.3 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang penyusun buat adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana software tiketing yang sedang berjalan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

2. Bagaimana tanggapan karyawan atas software tiketing .

(13)

Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak Software Tiketing terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui software tiketing yang sedang berjalan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

2. Untuk mengetahui tanggapan karyawan terhadap software tiketing yang sedang berjalan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

3. Untuk mengetahui kinerja karyawan setelah menggunakan software

tiketing.

4. Untuk mengetahui kepuasan karyawan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong setelah menggunakan software tiketing.

5. Untuk menganalisa dampak software tiketing terhadap kinerja karyawan.

6. Untuk menganalisa dampak software tiketing terhadap kepuasan karyawan.

(14)

Adapun Kegunaan penelitian dari penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1.4.1 Kegunaan Praktis a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai informasi tentang sistem informasi yang sedang berjalan saat ini yaitu

Software Tiketing untuk dijadikan bahan acuan dalam pengembangan sistem informasi yang sedang berjalan ke depannya dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan untuk lebih meningkatkan kinerja para karyawan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong

b. Bagi Karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh karyawan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong. Dalam menggunakan Software

Tiketing ini secara maksimal agar dapat meningkatkan kinerja karyawan.

1.4.2 Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu

(15)

adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada.

b. Bagi Peneliti Lain

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan serta dapat dijadikan pengkajian bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut dalam kajian yang sama sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan referensi di dalam penulisan tugas akhir ataupun skripsi.

1.5 Batasan Masalah

Penulis hanya membahas tentang penjualan tiket untuk kelas ekonomi. Tiketing hanya difokuskan kepada menu-menu yang biasa digunakan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong yaitu menu penjualan tiket, pembatalan pembeli dan pembatalan petugas.

Selain itu dari 12 dimensi kualitas software yang dikemukakan oleh Gabriel

Morgan “Implementing System Quality Attributes”, hanya 5(lima) dimensi

(16)

Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong Bandung. Adapun jadwal penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Maret – Agustus 2011. 2. Draft laporan awal 3. Pembuatan

Kuesioner

4. Uji Coba Kuesioner Pengolahan Data

(17)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai definisi dan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. Berikut adalah teori–teori yang mendasari dari Software Tiketing di Stasiun Kiaracondong Bandug.

2.1 Kajian Pustaka

Adapun kajian pustaka pada penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Kualitas Software Tiketing

Adapun pengertian dari Kualitas Software Tiketing akan dijelaskan sebagai berikut :

2.1.1.1 Pengertian Kualitas

Menurut Davis dalam Yamit (2004 : 8 )

“ Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.“

2.1.1.2 Pengertian Software

Perangkat keras komputer tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa adanya perangkat lunak (software).

Menurut Abdul kadir ( 2003:202) perangkat lunak (software) yaitu:

“sekumpulan instruksi yang diberikan untuk mengendalikan perangkat

(18)

Menurut Jogiyanto (2005:358) mengatakan bahwa perangkat lunak (software) adalah:

“Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi apabila

instruksi-instruksi tertentu telah di berikan kepada perangkat keras tersebut.

Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software).”

Perangkat lunak (PL) atau software adalah sebuah perangkat yang terdiri dari item-item / objek-objek yang merupakan konfigurasi dari :

1) Program : perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan

2) Dokumen : menggambarkan operasi dan kegunaan program

3) Data : struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional.

2.1.1.3Karakteristik Software

Adapun karakteristik dari karakteristik software ini yaitu diantaranya: 1) Perangkat Lunak (software) merupakan suatu produk, sekaligus sarana

untuk membangun suatu produk

(19)

3) Perangkat Lunak (software) tidak pernah usang (wear out) namun memburuk (deteriorate). Perangkat Lunak (software) tidak pernah usang karena adanya perawatan memungkinkan pengembangan Perangkat Lunak

(software) untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru. Namun sekali Perangkat Lunak (software) rusak, maka tidak dapat diganti dengan Perangkat Lunak (software) lain, namun harus dilakukan pembuatan ulang karena tidak ada suku cadang dalam Perangkat Lunak (software) (berbeda dengan hardware).

4) Sampai saat ini kebanyakan Perangkat Lunak (software) masih dibuat menurut pesanan (custom built)

2.1.1.4 Pengertian Software Tiketing

Software Tiketing adalah suatu program aplikasi yang digunakan yang memiliki fungsi dari mulaimengolah transaksi penjualan tiket, jarak jauh dan pembuatan laporan penjualan tiket kereta api.

(20)

2.1.2 Pengertian Kinerja Karyawan

Dalam hal ini, Kinerja Karyawan merupakan variabel (Y) yang dipengaruhi oleh variabel (X) yaitu Software Tiketing. Adapun pengertian Kinerja Karyawan Menurut Faustino Cardoso Gomes, 2003 dalam Umi narimawati (2007:76) yaitu:

“Outcome yang dihasilkan dari suatu fungsi pekerjaan dalam suatu periode waktu

tertentu atau pada saat ini”.

2.1.2.1 Pengukuran Kinerja Karyawan

Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati (2009:71) mengatakan bahwa ada delapan dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik, yaitu:

1) Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan

2) Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3) Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

4) Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. 5) Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain 6) Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal

(21)

7) Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8) Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamahan, dan integrasi pribadi.

2.1.2.2 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan suatu proses menilai hasil karya personel dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja dengan membandingkannya dengan standar baku. Melalui penilaian itu kita dapat mengetahui apakah pekerjaan itu sudah sesuai atau belum dengan uraian pekerjaan yang telah disusun sebelumnya.

Menurut Banbang Wahyudi (2002:101) penilaian kinerja adalah

“Suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi

kerja atau jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.

Tujuan penilaian kinerja

a. Menilai kemampuan personel

Penilaian ini merupakan tujuan yang mendasar dalam menilai personel secara individu,yang dapat digunakan sebagai informasi untuk menilai efektifitas manajemen sumber daya manusia.

(22)

Sebagai informasi untuk pengambilan keputusan untuk pengembangan personel seperti: mutasi, rotasi,terminasi dan penyesuaian kompensasi.

2.1.3 Pengertian kepuasan karyawan

Kepuasan kerja job satisfaction adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan

Menurut Handoko (2001 : 11)

“Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka:.

Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

2.1.3.1 Kriteria Pengukuran Kepuasan

(23)

Ada 5 dimensi di dalam pengukuran tingkat kepuasan karyawan terhadap penggunaan Software Tiketing, menurut Norshidah Mohamed et al (2009-288), yaitu

1. Content (isi) dimensi ini mengukur kepuasan karyawan ditinjau dari sisi isi suatu sistem. Isi sistem biasanya berupa fungsi dan model yang dapat digunakan oleh pengguna software dan juga informasi yang dihasilkan oleh software tiketing.

2. Accurancy (ketepatan) mengukur kepuasan karyawan dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input juga mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari karyawan, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.

3. Format dimensi ini mengukur kepuasan karyawan dari sisi tampilan dan estetika antarmuka sistem, format laporan atau informasi yang dihasilkan oleh sistem apakah antar muka sistem itu menarik dan apakah tampilan sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari pengguna

(24)

5. Timeliness (ketepatan waktu), mengukur kepuasan kayawan dari sisi ketepatan waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh karyawan. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan real-time, berarti setiap permintaan atau input yang

2.1.4 Keterkaitan antar Variabel Penelitian

Pada penelitian ini ada keterkaitan antara variabel penelitian sebagai berikut :

2.1.4.1Dampak Kualitas Software Tiketing terhadap Kinerja Karyawan Suatu kualitas software sangat berpengaruh bagi sebuah instansi atau perusahaan. Karena sistem informasi digunakan sebagi jalur untuk mendapatkan komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam pengambilan keputusan oleh atasan terhadap kerja para karyawannya.

Software Tiketing bertujuan memberikan jawaban untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan kinerja para karyawannya sehingga kinerja yang telah di tetapkan oleh perusahaan dapat tercapai.

Keterkaitan antara Software Tiketing dengan Kinerja Karyawan menurut Seddon (1997) menyatakan bahwa

“Kualitas informasi yang dihasilkan oleh software, akan berpengaruh terhadap perceived usefulness. Perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan

(25)

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara kualitas software tiketing dengan kinerja karyawan yaitu Jika kualitas informasi yang dihasilkan oleh software, akan berpengaruh terhadap perceived usefulness. Perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerja karyawan

2.1.4.2 Dampak Kualitas Software Tiketing terhadap Kepuasan Karyawan

Kepuasan pemakai terhadap suatu sistem informasi adalah bagaimana cara pemakai memandang sistem informasi secara nyata, bukan pada kualitas sistem secara teknik (Guimaraes, Staples, dan McKeen, 2003).

Hasil penelitian yang diperoleh DeLone dan McLean (1992) menunjukkan “Kualitas Software berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan suatu software, akan semakin meningkatkan kepuasan karyawan (DeLone dan McLean, 1992)”.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara software tiketing dengan kepuasan karyawan yaitu Jika pemakai

software percaya bahwa kualitas informasi yang dihasilkan dari software yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas menggunakan sistem tersebut

2.1.4.3 Dampak Kepuasan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan

(26)

Sementara Seddon (1997) dalam modelnya menghipotesakan bahwa “Pengguna software yakin dengan kualitas sistem yang digunakannya, dan merasakan bahwa menggunakan sistem tersebut tidak sulit, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar dan akan meningkatkan kinerja mereka”.

Berdasarkan uraian diatas maka terdapat dampak kepuasan karyawan terhadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang timbal balik

2.2 Kerangka Pemikiran

Peran Stasiun Kereta Api Kiaracondong secara optimal memenuhi kebutuhan konsumen dengan kuantitas dan kualitas dalam pelayan penjualan tiket kereta api. Penilaian terhadap kinerja karyawan dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

Asumsi bahwa Software Tiketing berdampak terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan dapat dilihat dan didasarkan dari data perbandingan antara sebelum dan sesudah menggunakan software tiketing yang merupakan hasil dari wawancara penulis dengan Kepala Stasiun Kereta Api Kiaracondong.

Menurut Roger S.Pressman (2002:10),

“Perangkat lunak merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh

(27)

Menurut Gabriel Morgan (2007), faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas software sebagai berikut :

1. Kinerja Sistem ( Performance)

Diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon 2. Bekerja sesuai dengan fungsinya (Functionality)

Dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-fungsi yang disampaikan

3. Kemampuan (Usability)

Dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi, dan dokumentasi

4. Kehandalan (Reliability)

Dievaluasi melalui pengukuran frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, kemampuan untuk pulih dari kegagalan, dan prediktabilitas program.

5. Keamanan (Security)

Tingkat keamanan di dalam menjaga suatu data

Menurut Amstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:2) mengatakan bahwa kinerja adalah:

“Hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis

(28)

Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes mengatakan bahwa ada delapan dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik, yaitu:

1) Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan

2) Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3) Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.

4) Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5) Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain

6) Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian pekerjaan

7) Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

(29)

Peningkatan kinerja karyawan sangat mempengaruhi sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan, karena Sumber Daya Manusia merupakan modal dasar bagi perkembangan suatu perusahaan. Perusahaan tidak hanya membutuhkan informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu.

Menurut Handoko (2001 : 11)

“Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan

memandang pekerjaan mereka:.

Ada 5 dimensi di dalam pengukuran tingkat kepuasan karyawan terhadap penggunaan Software Tiketing, menurut Norshidah Mohamed et al (2009-288), yaitu

1. Content (isi) dimensi ini mengukur kepuasan karyawan ditinjau dari sisi isi suatu sistem. Isi sistem biasanya berupa fungsi dan model yang dapat digunakan oleh pengguna software dan juga informasi yang dihasilkan oleh software tiketing.

(30)

3. Format dimensi ini mengukur kepuasan karyawan dari sisi tampilan dan estetika antarmuka sistem, format laporan atau informasi yang dihasilkan oleh sistem apakah antar muka sistem itu menarik dan apakah tampilan sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari pengguna.

4. Ease of use (kemudahan pengguna), mengukur kepuasan karyawan dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem, seperti proses memasukan data, mengolah data, dan mencari informasi yang dibutuhkan.

(31)

2.2.1 Perbedaan dengan peneliti sebelumnya

Adapun penelitian ini mempunyai perbedaan dengan para peneliti dari penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya adalah :

(32)

2.2.2 Bagan Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian diatas, penulis menuangkan kerangka pemikirannya dalam bentuk bagan kerangka pemikiran sebagai berikutnya :

(33)

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah merupakan kesimpulan sementara yang diungkapkan peneliti dalam membuat dugaan sementara tentang suatu kasus yang sedang diteliti.

Hipotesis menurut Sarwono (2005:72) didefinisikan sebagai berikut :

“Pengujian hipotesis adalah suatu pernyataan yang belum terbukti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang dibuat didasarkan kerangka teori atau model analisis. Terkadang hipotesis merupakan

jawaban pertanyaan penelitian.”

Dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan di atas, maka diajukan suatu hipotesis sebagai berikut :

(34)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian kita terlebih dahulu haruslah mengetahui permasalahan yang dijadikan objek dalam penelitian, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan baik, dan sesuai dengan tujuan dari penelitian.

Objek penelitian adalah permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data

yang berkaitan dengan objek penelitian “Analisis Kualitas Software Tiketing

Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan dan Kepuasan Karyawan Di Stasiun Kereta

Api Kiaracondong”. Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui tiga variabel yaitu

(X) merupakan variabel bebas dan variabel terikat merupakan (Y) dan (Z). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Kualitas Software Tiketing sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah (Y) kinerja dan (Z) yaitu kepuasan karyawan.

3.1.1 Sejarah PT. Kereta Api

(35)

Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

(36)

yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha.

Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.

(37)

Gambar 3.1

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Periode Status Dasar Hukum

Th. 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen

Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda 1864 s.d

1945

Staat Spoorwegen (SS)

Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)

(38)

3.1.2 Visi dan Misi PT. Kereta Api 3.1.2.1 Visi

Visi Perusahaan :

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

3.1.2.2 Misi

Misi Perusahaan :

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : 1.keselamatan

2.ketepatan waktu 3. pelayanan 4.kenyamanan.

(39)

Gambar 3.2 Logo PT. Kereta Api Makna Logo:

Logo dengan warna orange berupa gambar mirip angka 2, dengan kemiringan 70 derajat dan warna dasar putih yang menampakkan bagian depan kereta api kecepatan tinggi dengan arah yang saling berlawanan. Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, pasti, tajam, gerak horisontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan menerima).

Gaya Gambar :

(40)

Sifat Gambar :

Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat

3.1.3 Struktur Organisasi Stasiun Kereta Api Kiaracondong

Dalam sebuah organisasi agar tarcapai susunan kerja yang baik ditiap kinerja anggotanya memerlukan sebuah struktur yang terencana dan dapat memperlihatkan alur kerja yang baik. Adapun struktur organisasi Stasiun Kereta Api Kiaracondong adalah sebagai berikut :

Gambar. 3.3

Struktur Organisasi Stasiun Kereta Api Kiaracondong Kepala Stasiun

Kereta Api Kiaracondong

LOKET TU

PPKA

(41)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dengan adanya pemisahan fungsi berdasarkan struktur organisasi, yang menerangkan uraian tugas yang jelas, sehingga menjadi alat untuk mendukung struktur pengendalian intern yang baik.

1. Kepala Stasiun

Tugasnya: Mengawasi kegiatan operasional, meliputi tugas PPKA, TU dan Loket dalam melaksanakan tugasnya sehingga semua kegiatan dapat berjalan sesuai perencanaan yang telah dibuat dan memenuhi harapan, Bertanggung jawab terhadap kinerja para divisi yang berada di bawahnya dan memastikan tugas para bawahannya dilakukan dengan baik.

2. PPKA

Tugasnya: Mengatur perjalanan kereta api, memberikan informasi jadwal keberangkatan ,kedatangan dan keterlambatan kereta api kepada penumpang. 3. TU

Tugasnya: Menerima lapuran dari divisi loket kemudian dibuat laporan bulanan yang akan diserahkan kepada kepala stasiun

4. Loket

(42)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu tehnik atau cara mengumpulkan, memperoleh data, baik berupa data primer maupun sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Adapun pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode penulisan studi kasus dan metode deskriptif dan verifikatif.

Menurut Sugiyono (2005 : 21) mendefinisikan bahwa :

„’Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas’’.

Metode deskriptif ini merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data tersebut diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.

(43)

“Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk

menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan .”

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel x terhadap y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, penelitian ini menggunakan Metode Survei Penjelasan ( Explanatory Survey Method). Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dalam penelitian akan digunakan telaah statistika yang cocok, untuk itu dalam analisis menggunakan analisi jalur.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:84) memaparkan bahwa:

(44)

Demikian halnya Umi Narimawati (2010:30) mengatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu. Tahapan atau langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya dapat ditetapkan judul yang akan diteliti. Dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi difokuskan pada analisis kualitas software tiketing, kinerja karyawan serta kepuasan karyawan. Oleh karena itu penulis mengambil judul Analisis Kualitas

Software sebagai (variabel X), Kinerja karyawan ( variable Y) dan Kepuasan Karyawan (variabel Z) sebagai variabel terikat.

2. Mengidentifikasi masalah yang terjadi. Dalam penelitian ini permasalahan yang berhasil diidentifikasi antara lain adalah adanya software tiketing, diharapkan akan meningkatkan kualitas kinerja karyawan . Dan bisa memberikan kepuasan terhadap karyawan.

3. Menetapkan rumusan masalah

(45)

Seberapa besar pengaruh kualitas software tiketing dampaknya terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan.

4. Menetapkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis dampak kualitas software tiketing terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. Penulis menetapkan hipotesis dalam penelitian ini: Kualitas

Software Tiketing berdampak terhadap kinerja karyawan dam kepuasan kayawan.

5. Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini konsep kualitas software tiketing mengacu kepada pendapat Gabriel Morgan (2007), kinerja karyawan mengacu kepada konsep Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes kemudian Kepuasan karyawan mengacu kepada konsep Mohamed Nurshidah, selanjutnya. Pengukuran dengan skala ordinal karena data yang diukurnya berupa tingkatan, namun akan dilakukan proses interval dengan metode MSI.

6. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus Slovin, dengan teknik sample jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.

(46)

8. Melaporkan hasil penelitian.

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan dua variable bebas, dengan satu variable tergantung (terikat). Desain pernelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diuraikan desain dari penelitian ini, seperti pada Tabel 3.1 berikut

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang

digunakan Unit Analisis Time Horizon

T – 1 Descriptive Descriptive dan

Survey

Sistem informasi

Ticketing Cross Sectional

T – 2 Descriptive Descriptive dan

Survey

Karyawan Stasiun

Kiaracondong Cross Sectional

T – 3 Descriptive Descriptive dan

Survey

Karyawan Stasiun

Kiaracondong Cross Sectional

T – 4 Descriptive Descriptive dan

Survey

Karyawan Stasiun

Kiaracondong Cross Sectional

T – 5 Descriptive &

Kiaracondong Cross Sectional

T – 6 Descriptive &

Kiaracondong Cross Sectional

T – 7 Descriptive Descriptive dan

eksplanatory Surv

Karyawan Stasiun

Kiaracondong Cross Sectional

Kualitas Software Tiketing (X)

Kepuasan Karyawan (Z)

(47)

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Sebelum mengadakan penilaian dalam penelitian, penulis harus menentukan operasional variabel, hal ini dimaksudkan agar dapat mempermudah dalam melakukan penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:60) menerangkan bahwa:

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai pengaruh software tiketing dampaknya terhadap kineja karyawan dan kepuasan karyawan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:

1. Variable Independent (X) atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya Variable Dependent (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (Variabel X,Y) adalah Software Tiketing dan Kinerja Karyawan.

(48)

variabel dalam penelitian ini tentang analisis kualitas software tiketing dampaknya terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan di Stasiun Kereta Api Kiaracodong akan dijelaskan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Vaiabel Indiaktor Ukuran Skala

(49)
(50)
(51)
(52)

Kepuasan

(53)

Kemudahan

Jenis skala pengukuran yang digunakan yaitu ordinal, dimana oleh Zainal Mustafa (2009:55) dikemukakan bahwa :

”Skala Ordinal merupakan suatu instrument yang menghasilkan nilai atau

skor yang bertingkat atau berjenjang (bergradasi)”.

(54)

”Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Untuk pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan (item positif) atau tidak mendukung pernyataan (item negatif). Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1. Sumber Data

a. Data Primer

“Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama dari individu seperti

(55)

b. Data Sekunder

“Data sekunder adalah data primer yang sudah diperoleh atau tersedia oleh pihak

lain yang berguna untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pihak lain

yang berguna untuk diproses lebih lanjut”. menurut Siagian dan Sugiarto (2002).

Data sekunder dalam penelitian ini digunakan sebagai pendukung data primer. Dalam hal ini data sekunder berupa profil perusahaan,fenomena yang terjadi pada perusahaan

3.2.3. Teknik Penentuan Data

Untuk mengetahui jumlah populasi dan sampel yang terdapat di Stasiun Kereta Api Kiaracondong yaitu menggunakan metode penarikan sampel, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:161) menyatakan bahwa pengertian populasi adalah sebagai berikut :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemdian ditarik kesimpulannya”.

(56)

Populasi yang digunakan adalah karyawan stasiun kereta api kiaracondong tetap yang berjumlah 15 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili populasi) (Sugiyono, 2005).

Menurut Arikunto (2006) dan Nursalam (2003), sampel adalah

“sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, yang dapat mewakili populasi yang

ada”.

(57)

3.2.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah penelitian lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang diperoleh langsung dari Stasiun Kereta Api Kiaracondong).

Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut : a. Observasi (Pengamatan Langsung)

yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan di Stasiun Kereta Api Kiaracondong yang berhubungan dengan variabel penelitian. Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.

b. Wawancara atau Interview

(58)

c. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diberi skor, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian ini. Hasil dari kuesioner ini yaitu berupa data-data mengenai Software Tiketing dampaknya kinerja karyawan dan kepuasan karyawan.

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik populasi penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (Validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan-pertanyaan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian.

Data sekunder ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:

3.2.4.1 Teknik Pengujian Data

(59)

digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan tidak valid atau tidak dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang dilakukan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

Pelaksanaan pengujian data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data. Teknik pengujian data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.4.2 Uji Validitas

Menurut Cooper (2006:720) validitas adalah :

”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent

that a test measures what the researcher actually wishes to measure”.

Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur.

Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut :

(60)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi pearson

X = Skor item pertanyaan

Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t (taraf signifikasi 5%). Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

t =   : 2

r = Koefisien Korelasi Pearson

df = degree of freedom = n-2

Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan dengan 5 % satu sisi adalah :

1. Item instrument dikatakan valid jika thitung lebih dari atau sama dengan

t0,05 (283) = 1,9803 maka instrument tersebut dapat digunakan.

(61)

Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS 18 for window.

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti telah dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya > 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

3.2.4.3 Uji Reliabilitas

Menurut Cooper (2006:716) reliabilitas adalah :

”Reliability is a characteristic of measurenment concerned with acuracy, precision, and consistency”.

Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik terkait dengan keakuratan, ketelitian dan kekonsistenan.

(62)

memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama besar (berdasarkan pemilihan genap–ganjil). Cara kerjanya adalah sebagai berikut :

a. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II

b. Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II

c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II

Ґb

b

d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Ґ1

Dimana :

Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item

Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua

Ґb

(63)

3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik inferensial. Statistik dapat diartikan sebagai alat untuk menganalisis dan alat untuk pengambilan keputusan.

Menurut Sugiyono (2009:207) dijelaskan mengenai statistik inferensial sebagai berikut:

“Statisktik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statisktik

probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”.

Berdasarkan penjelasan di atas, data yang didapat dari penelitian di analisis dan hasil analisis tersebut diberlakukan untuk populasi.

3.2.5.1. Analisis Deskriptif atau Kualitatif

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana dampak penerapan

(64)

Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan pengaruh

dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat faktor penyebab.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban.

b. Dihitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden.

c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor.

d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik. e. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini,

digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut :

Skor total

=

x 100%

(65)

Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.

Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4

Kriteria Presentase Tanggapan Responden No. % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% – 36.00% Tidak Baik 2 36.01% – 52.00% Kurang Baik 3 52.01% – 68.00% Cukup 4 68.01% – 84.00% Baik

5 84.01% – 100% Sangat Baik

(Sumber: Umi Narimawati, 2007:85)

3.2.5.2. Analisis Kuantitatif

(66)

Keseluruhan nilai atau skor yang didapat lalu dianalisis dengan cara :

(a) Mengolah setiap jawaban dan pertayaan dari kuisioner yang disebarkan untuk dihitung frekuensi dan persentasenya.

(b) Nilai yang diperoleh merupakan indikator untuk pasangan variabel independen (X) yaitu X1, X2 , …Xn dan variabel dependen (Y) sebagai berikut (X1,Y),

(X2,Y),…(Xn, Y) dan asumsikan sebagai hubungan linear.

(c) Menentukan skala atau bobot dari masing-masing alternatif jawaban seperti diuraikan diatas. Oleh karena data yang didapat dari kuisioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala

interval melalui “Methode of Successive Interval” (hays, 1969:39). Dengan rumus

sebagai berikut :

Density at Lower limit – Density at Upper Limit

Means of Interval =

Area at Below Density Upper Limit – Area at Below Lower Limitt

Langkah kerja pengolahan dan analisis data dalam analisis regresi multiple linier adalah sebagai berikut :

(1) Mengubah skala ordinal menjadi skala interval dengan metode interval berurutan

(67)

a) Ambil data ordinal hasil kuesioner

b) Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya

c) Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulaif. Untuk data n > 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.

d) Menghitung nilai densititas untuk setiap proporsi komulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e) Menghitung nilai skala dengan rumus Method Successive Interval

f) Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus : Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal + 1

(2) Untuk mengetahui pengaruh antara variabel software tiketing, terhadap kinerja dan kepuasan karyawan(dalam hal ini adalah karyawan stasiun kereta api kiaracondong) digunakan analisis jalur (path analysis).

(3) Analisis Jalur

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis) karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh software

(68)

1.Analisis jalur (path analysis)

Analisis jalur mengkaji hubungan sebab akibat yang bersifat struktural dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan mempertimbangkan keterkaitan antar variabel independen.

Model analisis jalur adalah sebagai berikut :

X

Y

Z

PZX

PZY

2

PYX1

1

Keterangan :

Z = Kepuaan karyawan Y = Kinerja karyawan

X = analisis kualitas software tiketing

PYX = Koefisien jalur analisis kualitas software tiketing terhadap kinerja karyawan

PZX = Koefisien jalur analisis kualitas software tiketing terhadap kepuasan karyawan

(69)

 = Pengaruh faktor lain

2. Analisis Korelasi

Menurut Sujana (1989 : 152), pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel x dan y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus :

dimana : 1 r  1

r = koefisien korelasi

x = kualitas software tiketing z = kepuasan karyawan n = jumlah responden

(70)

Tabel 3.5

Tingkat Keeratan Korelasi

0 - 0.20 Sangat rendah (hampir tidak ada hubungan)

0.21 - 0.40 Korelasi yang lemah 0.41 - 0.60 Korelasi sedang 0.61 - 0.80 Cukup tinggi

0.81 - 1 Korelasi tinggi Sumber : Syahri Alhusin, 2003 : 157

3. Analisis Determinasi

Persentase peranan semua variable bebas atas nilai variable bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin besar nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variable terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual didapat dari R2 = SSreg/SStot

% 100

2

x r

Kd

Dimana :

(71)

3.2.5.3 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar analisis kualitas

software tiketing dampaknya terhadap kinerja kayawan dan kepuasan karyawan. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi.

Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut : 1. Pengujian Secara Simultan/Total.

Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

a. Rumus uji F yang digunakan adalah :

)

(72)

Menurut Sudjana (2001 : 369) perhitungan terhadap titik keeratan dan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah menggunakan uji korelasi. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap koefisien yang disebut juga koefisien korelasi produk moment (Pearson).

b. Hipotesis

H0 ;  = 0, Secara simultan software tiketing tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan.

H1 ;   0, Secara simultan software tiketing berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan kepuasan karyawan..

c. Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung > dari Ftabel (  = 0,05)

Menurut Guilford (1956:480), bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel dalam penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut:

(73)

Tabel 3.6

Kategori Korelasi Metode Guilford Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan 0,00 – 0,20 Sangat longgar,

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada sebuah yxi  0. Untuk mengetahui yxi yang tidak sama dengan nol , maka

dilakukan pengujian secara parsial.

2. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Rumus uji t yang digunakan adalah :

...,5

(74)

b. Hipotesis

H01 ;  = 0, software tiketing tidak berpengaruh terhadap kinerja

karyawan.

H11 ;   0, software tiketing berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H02 ;  = 0, kinerja kayawan tidak berpengaruh terhadap kepuasan karyawan

H12 ;   0, kinerja karyawan berpengaruh terhadap kepuasan karyawan.

c. Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila thitung  dari ttabel (  = 0,05)

1. Kriteria Penarikan Pengujian

Jika menggunakan tingkat kekeliruan ( = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut:

a. Jika t hitung ≥ t table maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Haditerima artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

(75)

Gambar 3.4

(76)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Karakteristik Responden

Unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan divisi loket di Stasiun Kereta Api Kiaracondong yang berjumlah 15 orang sebagai sampel penelitian. Untuk mendapat gambaran tentang responden, berikut adalah karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan.

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : data primer yang telah diolah 2011

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa karyawan divisi loket yang terpilih sebagai responden tidak terbatas pada jenis kelamin tertentu. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden menunjukan bahwa responden yang jenis kelamin pria sebesar 73%, dan responden yang berjenis

Jenis Kelamin Jumlah responden Persentase %

Pria 11 73%

Wanita 4 27%

Gambar

Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar. 3.3
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pengumpulan trombosit menggunakan mesin apheresis Fenval Baxter AMICUS dan membandingkan efisiensi dan kualitas

Harapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keinginan atau sesuatu yang dianggap benar oleh masyarakat di Desa Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung,

Hasil analisis menunjukkan bahwa working capital turn over atau perputaran modal kerja pada tahun 2010 sebesar 11,62 kali dan pada tahun 2011sebesar12,65 mengalami

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

Dengan demikian, komposisi dan variasi alel yang terdapat pada populasi sapi madura diperkirakan merupakan gabungan alel yang berasal dari leluhur dan alel

Perbaikan dalam organisasi kerja, berkaitan dengan jumlah pekerja housekeeping saat bertugas membersihkan kamar tamu hotel setelah tamu check out, yang disesuaikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara variabel Motivasi dan variabel Kesejahteraan terhadap Disiplin Kerja Karyawan Penelitian ini dilakukan

Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yang terdiri dari Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Produk Domestik