• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Cv. Korled Indonesia Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Cv. Korled Indonesia Berbasis Web"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

MUHAMAD AUDI PERKASA 1.05.09.106

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

v

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR………... iii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR SIMBOL…... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.4. Kegunaan Penelitian…………... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis……… 6

1.4.2. Kegunaan Akademis……….. 7

1.5. Batasan masalah... 8

(3)

vi

2.2.Konsep Dasar Informasi... 14

2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi... 15

2.4.Dokumentasi Sistem... 16

2.4.1. Diagram Konteks... 16

2.4.2. Diagram Arus Data... 17

2.4.3. Kamus Data……… 17

2.5.Perancangan Basis Data... 17

2.5.1. Enity Relationship Diagram ... 20

2.5.2. Normalisasi... 21

2.5.3. Relasi Tabel... 22

2.5.4. Struktur File... 23

2.6. Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian... 23

2.7. Arsitektur Jaringan... 24

2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer... 24

2.7.2. Jenis-Jenis Jaringa Komputer... 24

2.7.3. Topologi Jaringan... 26

2.8. Client Server... 29

2.9. Intranet... 30

(4)

vii

2.10.4.Cascading Style Sheets (CSS)... 32

2.10.5.My SQL Database... 33

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 34

3.1.Objek Penelitian... 34

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan... 34

3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan... 35

3.1.2.1. Visi... 36

3.1.2.2.Misi... 36

3.1.3. Struktur Organisasi... 36

3.1.4. Deskrpsi Kerja... 37

3.2.Metode Penelitian... 38

3.2.1. Desain penelitian... 38

3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data... 39

3.2.2.1. Jenis Dat Primer... 39

3.2.2.2. Jenis Data Sekunder... 40

3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem... 40

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem... 40

(5)

viii

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN... 50

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan... 50

4.1.1.Analisis Dokumen... 50

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan... 53

4.1.2.1. Flow Map... 57

4.1.2.2. Diagram Kontek... 60

4.1.2.3. Data Flow Diagram... 60

4.1.3.Evaluasi Sistem yang berjalan... 65

4.2.Perancangan Sistem ... 66

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem... 66

4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 66

4.2.3.Prosedur Sistem Yang Diusulkan... 67

4.2.3.1. Diagram Kontek Yang Diusulkan... 69

4.2.3.2. Data Flow Diagram Yang Diusulkan... 69

4.2.3.3. Kamus Data... 73

4.2.4.Perancangan Basis Data... 77

4.2.4.1. Normalisasi... 77

4.2.4.2. Entity Relationship Diagram... 84

(6)

ix

4.2.5.1. Perancangan Strkutur Menu... 99

4.2.5.2. Perancangan Antar Muka Input... 99

4.2.5.3. Perancangan Antar Muka Output... 106

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan... 108

BAB V Implemetasi Dan Pengujian Sistem... 110

5.1.Implementasi... 110

5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak... 110

5.1.2. Implementasi Perangkat Keras... 111

5.1.3. Implementasi Basis Data... 111

5.1.4. Implementasi Antar Muka... 118

5.1.4.1. Implementasi Halaman User... 118

5.1.4.2.Imlementasi Halaman Admin... 120

5.1.5. Implementasi Instalasi Program... 129

5.2. Pengujian Program..., 131

5.2.1. Rencana Penngujian Program ... 132

5.2.2. Kasus Dan Hasil Pengujian ... 132

(7)

x

(8)

iv

Allah SWT, karena atas izin, kehendak, dan taufiq serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA CV. KORLED INDONESIA BERBASIS WEB“ Penyusun Laporan Skripsi ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir Sarjana I Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, hal ini karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman kami, oleh karena itu kami dengan senang hati menerima saran serta kritik dari semua pihak yang sifatnya mendorong, membangun serta memberikan peningkatan kwalitas pada Laporan Kerja Praktek ini di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini secara khusus kami sebagai penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini diantaranya kepada:

1. Keluarga Kami Tercinta, terutama Alm Ibu dan Alm Ayah, Kakak, Adik yang selalu memberikan semangat dan dukungan, Serta doa yang tak pernah henti-hentinya.

(9)

iv

6. J.S. Lee selaku Manager CV. KORLED INDONESIA.

7. Kepada teman terdekat kami, yang selalu memberikan bantuan dukungan dan motivasi kepada Penulis.

8. Rekan - rekan Mahasiswa Sistem Informasi 2009, Terima kasih atas dukungan dan motivasinya kepada Penulis, terkhusus untuk teman-teman di kelas SI-16/K dan SI-03.

9. Kepada semua pihak yang telah membantu kami selaku Penulis dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

Kami selaku Penulis menyadari bahwa Laporan Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, tapi dari kekurangan itulah Penulis berharap Laporan Skripsi ini dapat menumbuhkan minat untuk lebih mengembangkan pembahasan tentang masalah ini pada kesempatan lain, akhirnya semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama Penulis.

Bandung, Juni 2013

(10)

139

Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D. 2005. .Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Yogyakarta: Andi Offset.

Edhy Sutanta. 2003. Sistem Basis Data.

Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D. 2004.Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta. Agus Mulyanto. 2009. Program Aplikasi Client Server . Andi. Yogyakarta. Andri Kristanto. 2008. Sistem Informasi Manajemen.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tata Subtari, 2004. Sistem Informasi Komputer. Yogyakarta.

Robert A. Leith , K. Roscoe Davis. 1983. Accounting Information System.

Dede Sopandi. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan computer.

Bunafit Nugroho. 2004. PHP dan MySQL dengan editor Dreamweaver MX.

(11)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Sejalan dengan semakin pesatnya kemajuan tekhnologi informasi saat ini, kita dituntut untuk mengikuti perkembangan tekhnologi yang hampir di setiap aspek dan disemua aspek menjadi kebutuhan dan sangat penting bagi kita. Tentu sudah kita ketahui bersama bahwa tekhnologi dapat memberi kemudahan dalam berbagai hal dan dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian manusia sehingga penggunaan data menjadi menjadi lebih efiien, didalam sebuah institusi atau perusaahan pengguna komputer dan juga sistem informasi yang optimal akan sangant membantu menunjang kinerja sebuah instansi atau perusahaan tersebut.

(12)

Efisiensi dan akurasi menjadi faktor sukses dari penjualan dan pembelian, penjualan yang baik adalah penjualan yang memudahkan kita mengakses dan menjual barang-barang yang akan dijual, sehinga dibutuhkan sistem informasi penjualan dan pembelian dimana tujuan utamanya adalah untuk mempermudah segala proses yang terjadi didalamnya seperti penjualan barang ke konsumen dan pembelian ke supplier.

(13)

Sebagai salah satu perusaahan yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian tentunya sangat dibutuhkan sebuah sistem informasi penjualan dan pembelian yang baik agar mempermudah user dalam melayani konsumen, sehingga dengan adanya sistem informasi penjualan dan pembelian diharapkan transaksi penjualan dan pembelian menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi pelayanan yang prima terhadap konsumen.

Dari sistem yang berjalan saat ini dalam perusahaan CV. KORLED INDONESIA, sistem informasi i n i diharapkan dapat membantu dalam pengolahan data, pencatatan data, pencarian data dan media penyimpanan data. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyusun penelitian skripsi dengan judul:

”SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA CV.

(14)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan rumusan masalah sangat dibutuhkan untuk menganalisis kejadian dan keadaan yang melatarbelakangi masalah yang terjadi pada perusahaan yang diteliti sehingga dijadikan dasar dalam melakukan penelitian pada CV. KORLED INDONESIA. Identifikasi masalah yang terjadi, menurut hasil pengamatan yang telah penulis lakukan sebelumnya, masalah yang ada di CV. KORLED INDONESIA adalah:

1. Belum efektifnya system pengarsipan data, laporan-laporan penjualan dan pembelian barang yang disimpan hanya dalam bentuk dokumen, yang memungkinkan terjadinya kerusakan atau kehilangan arsip.

2. Masih terdapat kesalahan perhitungan dalam pengolahan data saat ini mengakibatkan pemakai perlu menghitung kembali data tersebut. 3. Lambatnya proses pengolahan data penjualan dan pembelian, yang

disebabkan ketidakakuratan dalam pembuatan laporan stok barang, penjualan dan pembelian barang.

4. Masih sulitnya mencari data dikarenakan dokumen yang banyak membuat proses pencarian menjadi lama.

(15)

Dalam masalah tersebut penulis hanya menitikberatkan kepada hal-hal sebagai berikut ini :

1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan saat ini pada CV. KORLED INDONESIA.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian berbasis web pada CV KORLED. INDONESIA.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan dan pembelian pada CV. KORLED INDONESIA.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan dan pembelian berbasis web pada CV. KORLED INDONESIA.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini adalah : a. Maksud dilakukan penelitian ini adalah

1. Untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian berbasis web guna membantu perusahaan dalam mengembangkan sistem informasi penjualan dan pembelian yang pada intinya akan menguntungkan perusahaan

(16)

b. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk

1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan pada CV. KORLED INDONESIA.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada CV. KORLED INDONESIA.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada CV. KORLED INDONESIA.

4. Untuk implementasi sistem informasi pada CV. KORLED INDONESIA.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua kegunaan penelitian, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

(17)

1. Untuk CV. KORLED INDONESIA sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkanefektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan khususnya dalam sistem informasi penjualan dan pembelian berbasis web serta pengarsipan dalam mengolahan data agar akses informasi cepat terpenuhi, serta laporan data-data yang dibutuhkan dapat cepat selesai.

2. Adapun untuk para pembaca yaitu diharapkan menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana cara membangun dan menganalisis sistem informasi terutama yang berhubungan dengan sistem yang penulis buat.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara nyata penelitian ini akan memberikan dampak langsung yang dapat dirasakan kepada pihak-pihak yang terlibat, terutama kepada CV KORLED INDONESIA yang menjadi pengguna dari penelitian yang dihasilkan, kegunaan akademis tersebut adalah sebagai berikut:

a) Bagi jurusan

(18)

b) Bagi Peneliti lain

Kegunaan bagi peneliti lain yang mendalami konsep penelitian yang sama, baik sebagai referensi maupun sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

c) Bagi Penulis

Kegunaan bagi penulis dalam mengapresiasikan ilmu pengetahuan yang didapat dibangku perkuliahan dengan konsep nyata di dunia industri yang akan ditekuni.

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang penulis buat bertujuan agar dalam pembahasannya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian adalah.

1. Prosedur sistem informasi penjualan dan pembelian yang penulis diajukan hanya menangani transaksi penjualan dan pembelian beserta data stok barang.

2. Tidak membahas retur barang baik dalam proses transaksi penjualan dan pembelian.

3. Tidak membahas bagian keuangan dalam proses transaksi penjualan dan pembelian

(19)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada dilaksanakan di CV

KORLED INDONESIA yang beralamat di Jl. Kopo Cirangrang, Bizpark, Blok A3 No 11, Bandung. Pelaksanaannya yaitu dari mulai tanggal 21 Februari s/d Selesai. Setiap hari Senin sampai dengan hari jum’at dari pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

(20)

10

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Jogiyanto (2005 : 1) Ciri-ciri sistem :

1. Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem.

2. Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya.

3. Sub sistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak.

4. Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antar subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar.

5. Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem.

6. Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari

keberadaan sistem.

(21)

Gambar 2.1 Karaktersitik suatu Sistem Sumber : Jogiyanto (2005 : 6)

2.1.1. Karakteristik Sistem

Adapun karakteristik yang dimiliki oleh sistem menurut Edhy Sutanta (2003 :3) dijelaskan sebagai berikut :

1. Mempunyai komponen system

(22)

2. Mempunyai batas (boundary)

Suatu sistem tentunya harus mempunyai batasan untuk membedakan sistem satu dengan yang lainnya.Dengan adanya batasan sistem maka kita dapat mengetahui batasan antara sistem dengan lingkungan luar (Eksternal

Entity) yang menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

3. Mempunyai lingkungan luar (environments)

Lingkungan luar sistem adalah lingkungan daerah diluar sistem yang dapat mempengaruhi operasi didalam sistem bisa bersifat menguntungkan bisa juga bersifat merugikan sistem Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan system yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

4. Mempunyai penghubung sistem (Interface)

(23)

5. Mempunyai masukan (input) dan keluaran (output)

Masukan (input) merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut oleh sistem untuk menghasilkan keluaran yang bermanfaat. Keluaran(output)

merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambil keputusan.

6. Mempunyai pengolah (processing)

Suatu sistem mempunyai pengolah data yang menjadi peran utama untuk mengolah masukan agar dapat mengahasilkan keluaran yang bermanfaat bagi para pemakainya.

7. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.suatu sistem dikatakan berhasil apabila telah mencapai sasaran dan tujuan

8. Mempunyai kendali (control)

(24)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Setiap unit kerja yang ada pada suatu perusahaan/organisasi selalu membutuhkan informasi dari berbagai sumber,baik dari luar organisasi maupun yang bersumber dari unit-unit kerja dari organisasi itu sendiri ,sehingga dapat menghasilkan macam-macam informasi yang diperlukan olah perusahaan itu sendiri.

Menurut Tata Sutabri (2007 : 23) informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem Informasi menurut Andri Kristanto (2008:13) yaitu “suatu system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Pengertian informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto (2005 : 8) Ciri-ciri informasi :

1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat

informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau beberapa jam lagi.

3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

(25)

Gambar 2.2 Siklus Informasi. Sumber : Jogiyanto (2005 :9) 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogiyanto (2005 : 11).

Komponen-komponen Sistem Informasi sebagai berikut : 1. Perangkat keras (Hardware)

2. Perangkat lunak (Software) 3. Prosedur (Procedure) 4. Manusia (Brainware) 5. Basis Data (Database)

(26)

Gambar 2.3 Blok sistem informasi yang berinteraksi. Sumber : Jogiyanto (2005 : 12)

2.4 Dokumentasi Sistem

Dokumen system akan sangat membantu dalam pemahaman dan pengenvaluasian suatu informasi dari sebuah sistem. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam dokumentasi sistem yaitu dengan menggunakan diagram konteks, DFD (Data Flow Diagram) serta penggunaan kamus data, file dan proses dalam sebuah sistem informasi.

2.4.1 Diagram Konteks

(27)

2.4.2 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

DFD menggambarkan sistem yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses utama yang terjadi antara entitas yang terlibat dalam perancangan sistem database. Definisi DFD sebagai berikut: “DFD merupakan peralatan untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanan data tersebut”.

2.4.3 Kamus Data

Kamus Data merupakan deskripsi mengenai elemen-elemen yang tercakup dalam DFD. Kamus data berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran pada DFD, mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, dan menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut.

2.5 Perancangan Basis Data

(28)

Perancangan basis data diperlukan agar bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data. Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini :

1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk menyimpan data atau melakukan perubahan terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada jika menyimpan data secara manual (non elektronis) atau secara elektronis.

2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

Dengan basis data, efisiensi atau optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena dapat melakukan penekanan jumlah redudansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentik file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan (Accuracy)

(29)

4. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenis) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu digunakan atau dibutuhkan. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita gunakan, dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif baik dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan off-line (seperti removable disk, atau tape).

5. Kelengkapan (Completeness)

Lengkap atau tidak data yang dikelola dalam sebuah basis data bersifat relatif (baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu).

6. Keamanan (Security)

Terdapat sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data, tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat agar dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis-jenis operasi apa aja yang boleh dilakukan.

7. Kebersamaan Pemakaian (Sharabilit y)

(30)

menghindari terhadap persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

2.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD kelompok-kelompok data dan relasi antar kelompok data diwujudkan dalam bentuk diagram, karena model memang merupakan representasi nyata dari sebuah perancangan. ERD selalu dibuat secara bertahap, berikut ini tahapan- tahapan dalam pembuatan ERD:

1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat,

2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas, 3. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara

himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign-key,

4. Menentukan derajat atau kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi, 5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut- atribut

(31)

2.5.2 Normalisasi

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

1. Bentuk Normal Tahap Pertama ( 1st Normal Form)

Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

2. Bentuk Normal Tahap Kedua ( 2nd Normal Form)

Bentuk Normal Tahap Kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari key primer).

3. Bentuk Normal Tahap Ketiga ( 3nd Normal Form)

(32)

4. Bentuk Normal Tahap Kempat ( 4th Normal Form) Bentuk Normal

5. Tahap Kelima ( 5th Normal Form). Bentuk Normal Tahap Keempat berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional. Bentuk Normal Tahap Kelima berkenaan dengan ketergantungan relasi antar tabel.

2.5.3 Relasi Tabel

Relasi tabel menggambarkan hubungan antar tabel satu dengan tabel yang lain. Dari relasi tabel dapat dilihat bagaimana hubungan keterkaitan setiap tabel. Derajat yang dimiliki oleh relasi antar tabel pada diagram ERD

(Entity Relationship Diagram) terdiri dari tiga macam, yaitu:

1. Relationshipone to one (satu ke satu) artinya setiap entitas pada himpunan

entitas yang satu berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas yang lain, entitas yang terhubung hanya memiliki satu hubungan dengan entitas yang menghubungi.

2. Relationship one to many (satu ke banyak) artinya setiap entitas dapat

berhubungan dengan lebih dari satu entitas yang lain, tetap tidak berlaku untuk sebaliknya.

3. Relationship many to many (banyak ke banyak) artinya setiap entitas

(33)

2.5.4 Struktur File

Perancangan basis data dimulai dari menggambarkan diagram ERD hingga menentukan struktur file. Penentuan struktur file dilakukan dengan menentukan file-file apa saja yang harus disediakan dan yang digunakan didalam sistem. Pemilihan file dapat ditentukan dari skema ERD yang telah dalam bentuk tabel normal.

2.6 Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

Menurut Robert A. Leith dan K. Roscoe Davis “Sistem Informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan”.

(34)

2.7 Arsitektur Jaringan

Arsitektur aplikasi menjelaskan mengenai definisi jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer dan manfaat jaringan komputer.

2.7.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini menghasilkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan.

2.7.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya (2008 : 1-6) mengemukakan suatu jaringan komputer memiliki skop dan luasnya masing-masing, untuk itu secara geografis jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat internal dan

(35)

workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan menggunakan

teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN pun mampu menunjang data dan suar, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang jangkauannya

mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN, dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.

4. Internet

(36)

2.7.3 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi dalam bukunya mengenai jaringan komputer (2008 : 27-32) Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antara

node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual). Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan pengabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut. Macam-macam topologi jaringan fisik, antara lain :

1. Topologi Bus atau Linier

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik topologi ini yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat

nodenode, paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi, signal

melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.

(37)

2. Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic

disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber

optic sebagai sarananya. Karakteristik topologi ini yaitu lingkaran tertutup

yang berisi node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir dalam satu arah sehingga menghindarkan terjadinya collision.

(38)

3. Topologi Star

Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Karakteristik topologi ini yaitu setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi, mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node, keunggulan jika satu kabel node terputus maka yang lainnya tidak akan terganggu.

(39)

4. Topologi Tree

Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu topologi star, topologi ring, dan topologi bus.

Gambar 2.7 Topologi Tree

2.8 Client Server

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 41) mendefinisikan client-server sebagai arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana client dapat melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, server akan mengirimkan data sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di client. Arsitektur client-server

memiliki kelebihan sebagai berikut :

1. Pemrosesan dapat dilakukan di computer client, sehingga data dapat diproses sesuai dengan kebutuhan client.

(40)

3. Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan mesin-mesin yang sederhana, sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun sistem. 4. Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat sistem.

5. Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi pada client.

2.9 Intranet

Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi internet dan

mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Atau bisa dikatakan intranet adalah LAN yang menggunakan standart komunikasi dan segala fasilitas internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal. Umumnya juga terkoneksi ke

internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan

intranet lainnya.

2.10 Perangkat Lunak Pendukung

(41)

2.10.1 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok

Macromedia yang banyak digunakan untuk mendesain situs Web. Adapun Macromedia Dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelolah situs atau halaman Web. Dreamweaver 8 memiliki performa yang lebih baik dan memiliki tampilan yang memudahkan anda untuk membuat halaman web, baik dalam jendela desain maupun dalam jendela kode rumus. Dreamweaver 8 didukung dengan cara pemakaian yang praktis dan standar, dan juga didukung untuk pengembangan penggunaan CSS, XML, RSS, dan kemudahan-kemudahan lain yang diperlukan. Dreamweaver merupakan software yang digunakan oleh Web desainer maupun Web programmer dalam mengembangkan Web. Hal ini disebabkan ruang kerja,fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun sebuah situs Web.

2.10.2 Personal Home Page (PHP)

PHP ( Hypertext Preprocessor ) merupakan bahasa pemrograman berbasis

(42)

2.10.3 Hypertext Markup Languange (HTML)

HTML (Hyper Text Markup Language) merupakan salah satu bahasa yang

digunakan dalam membuat halaman web. HTML merupakan turunan atau pengembangan dari SGML (Standar Generalized Markup Language). HTML sendiri dikembangkan oleh Tim Berners-Lee sewaktu masih bekerja di CERN yang pertama kali dipopulerkan oleh browser Mosaic yang dikembangkan NCSA. Selama awal tahun 1990an, HTML terus mengalami kemajuan yang sangat cepat. Tapi pengembangan resmi HTML ini baru dikeluarkan pada tahun 1995 yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF). HTML2 yang dikembangkan ini merupakan turunan dari HTML+ pada tahun 1993. HTML3 yang juga dirilis pada tahun 1995 mempunyai kemampuan yang jauh lebih bagus dari versi sebelumnya.Merupakan hasil usaha yang dikembangan oleh World Wide Web Consortium's (W3C) dan kemudian menghasilkan HTML3.2 ditahun 1996. Dan akhirnya terbitlah HTML4 dan HTML4.1 pada akhir tahun 1997 dan 1998. HTML ini merupakan sebuah text biasa yang dirancang untuk tidak tergantung pada sistem operasi apapun.

2.10.4 Cascading Style Sheets (CSS)

(43)

termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C). CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada stuktur isi.

2.10.5 MySql Data Base

Menurut Bunafi Nugroho (2004:140), MySQL“ Merupakan pemrograman

atau system manajemen database (kumpulan data yang terstruktur) yang menggunakan basis bahasa SQL (Structured Query Language). MySQL merupakan system manajemen database yang dapat diandalkan dan penggunaan nya mudah di pahami. MySQL di desain untuk menangani database yang besar

(44)

34

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

CV. KORLED yang berbasis di Korea Selatan tepatnya di kota Seoul sudah menjajakan dunia bisnisnya sejak tahun 2005. Sejalan dengan kebutuhan pasar yang kian meningkat akan sarana informasi yang sangat tepat dan efisien, maka terus dikembangkan pembuatan spare LED display atau sering disebut running text. Setelah berkembang CV KORLED mulai melihat peluang yang cukup tinggi di Indonesia untuk bisa membuka lebih luas cangkupan konsumen bagi perusahaan.

Setelah mendapat persetujuan dari CV. KORLED pusat diresmikanlah CV. KORLED INDONESIA yang mulai dirintis oleh J.S. Lee sebagai manager CV. KORLED INDONESIA dan resmikan sejak tahun 2008 yang berdomisili di Jl babakan Ciparay no 206 Bandung. Sesuai dengan tujuan perusahaan, CV KORLED dikembangkan sebagai perusahaan yang bergerak dibidang LED display atau sering disebut running text, penjualan, perakitan, dengan bahan baku dikirim langsung dari perusahaan pusat.

(45)

perusahaan, yang kala itu konsumen kurang memiliki informasi tentang produk LED display yang ditawarkan oleh perusahaan. Dengan kegigihan para pekerja akhirnya produk yang ditawarkan oleh perusahaan mulai diminati di hati konsumen sebagai sarana informasi yang efektif dan efisien bagi konsumen.

Seiring berjalannya waktu dan banyaknya pesanan konsumen, berdampak pada banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan oleh perusahaan. Oleh sebab itu J.S.Lee sebagai manager mulai melihat bahwa perlu ditambahnya pekerja dan juga perlu adanya penambahan fasilitas dan tempat kerja yang lebih efisien untuk mengerjakan pesanan konsumen.

Hingga saat ini CV KORLED INDONESIA telah berkembang, dapat dilihat dari order konsumen yang sangat bagus tiap bulan ke bulan beranjak naik. Saat ini CV KORLED INDONESIA memliki pekerja lebih dari 20 pekerja dan berpindah domisili di Jl. Kopo Cirangrang, Bizpark, Blok A3 No 11, Bandung.

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

(46)

3.1.2.1 Visi

CV KORLED INDONESIA menerapkan visinya yaitu :

Dapat memperbesar mangsa pasar di Indonseia dan dapat diakui dalam penjualan Running Text dan Videotron dengan mengedepankan kualitas yang baik dan terjaga sehingga kepuasan Konsumen dan Kesejahteraan semua yang terlibat di dalam Perusahaan.

3.1.2.2 Misi

Menjual barang yang berkualitas baik dan menjaga mutu dengan harga yang terjangkau, bersaing dan selalu berusaha memberikan pelayanan yang baik dan tepat waktu.

1. Pelanggan merasa nyaman dengan service yang perusahaan berikan 2. produk yang di pilih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan

3. Pelanggan dapat mendapatkan apa yang sesuai dengan yang diinginkan dan tidak dipaksakan untuk memilih produk yang dimiliki.

3.1.3 Struktur Organisasi

MANAGER

Bag Gudang Bag Produksi Adm Kantor

Bag Marketing

(47)

3.1.4 Deskripsi Kerja

Deskripsi tugas atau job description adalah suatu rincian yang menujukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing–masing bagian mengerti akan kedudukan didalam organisasi. Deskripsi tugas yang ada di CV. KORLED INDONESIA :

1. Manager

Manager adalah pimpinan diperusahaan tersebut, dimana segala keputusan dan kebijakan serta pengawasan jalannya usaha ditentukan olehnya.

2. Bagian Marketing

Bagian ini melakukan penjualan untuk menarik minat konsumen agar membeli barang yang ditawarkan oleh perusahaan.

3. Adm Kantor

Bagian ini bertugas mencatat atau membuat laporan setiap kali adanya transaksi penjualan baik dari customer ataupun pembelian di perusahaan. 4. Bagian Gudang

Bagian ini melakukan kegiatan penerimaan barang dan memonitoring jumlah keadaan persediaan barang, dan melaporkan persediaan barang yang tidak mencukupi.

5. Bagian Produksi

(48)

3.2 Metode Penelitian

Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk studi kasus ini penulis akan mendesain penelitian ke dalam metode penelitian action research (tindakan) dan metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif (descriptive reasearch) yaitu metode dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta - fakta yang ada.

(49)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapat informasi yang dibutuhkan guna merancang perangkat lunak agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam kegiatan pengumpulan data ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder.

3.2.2.1Jenis Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan (instansi) atau responden penelitian baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian secara langsung tetapi tidak ada interaksi dengan objek yang diteliti dan tanpa sepengetahuan objek yang sedang diteliti tersebut dengan cara melakukan tinjauan langsung ke lapangan.

2. Wawancara

(50)

mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak yang ikut terlibat langsung yaitu diantaranya pada Bagian Penjualan, bagian gudang dan pemilik.

3.2.2.2Jenis Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penelitian misalnya data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, tutorial, internet dan lain-lain.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

(51)

bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Metodologi ini mengendalikan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem terstruktur. Alat – alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Entity

Relation Diagram (ERD) dan Rancangan Input/ Output.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

(52)

Dalam penelitian ini menggunakan metodologi SDLC model air terjun atau waterfall karena keterbatasan waktu untuk pengembangan perangkat lunak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2 paradigma waterfall

dibawah ini.:

Gambar 3.2 SDLC Model Waterfall Sumber : Abdul Kadir, (2003:399)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis Dan Perancangan

Alat Bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah metode analisis terstruktur berorientasi data. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.

1. Flowmap

(53)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan suatu diagram alur yang tingkat tinggi

yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan system yang sedang berjalan, mengidentifikasikan awal dan akhir data, awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.diagram ini merupakan gambaran umum system yang nantinya akan kita buat, secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram konteks itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.

3. Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan alat perancangan sistem yang

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk menggambarkan analisa maupun rancangan sistem yang mudah di komunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Dalam DFD dibahas fungsi apa saja yang diperlukan oleh system dan aliran data yang terdapat diantara proses didalamnya.

DFD berguna sebagai alat untuk memverifikasi apakah system yang akan dibangun sudah memnuhi kriteria yang diinginkan user atau belum.

Data flow diagram dapat dikembangkan dari level yang paling rendah

(54)

0. Tiap proses dari DFD dapat dikembangkan lagi menjadi lebih detail sampai proses-proses tersebeut tidak dapat dikembangkan lagi.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan defines yang tetap dan sesuai dengan system, sehingga user dan analis system mempunyai pengertian yang sama tentang input, output dan komponen data. Kamus data ini sangat membantu analis system dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam system, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.

Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan user. Sementara itu pada tahap perancangan sistem kamus data yang digunakan untuk merancang input, laporan dan database. Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada

(55)

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Menurut Andri Kristanto (2008:82) Untuk memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang dalam menciptakan suatu table yang kurang efisien, maka diciptakanlah suatu teknik untuk mengurangi ketidak-efisienan table dengan menggunakan teknik normaslisasi. Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tanbel-tabel yang menunjukan entity dan relasi. Adapun tujuam dari normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:

- Bentuk Tidak Normal (unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terdupuplikasi, data dikumpulan apa adanya sesuai dengan penginputan.

- Bentuk Normal Pertama (first normal form)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen agar menjadi suatu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu table dan setiap atribut harus mempunyai nilai data.

(56)

- Normalisasi ketiga berfungsi bahwa relasi harus dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada ketergantungan antara

field-field non key.

b. Tabel Relasi

Dalam sebuah database, data table memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci didepan namanya, baris-baris yang berhubungan pada table mengulangi kunci primer, dari baris yang dihubungkan pada table lain, salinan dari kunci primer didalam tabel-tabel yang lain disebut kunci asing, kunci asing ini tidak perlu bersifat unik dan semua field yang bisa menjadi kunci asing adalah jika sesuai denga kunci primer, pada relasi tabel terdapat 3 macam hubungan yaitu:

One to one

(57)

Many to one

Tingkat hubungan dari satu ke banyak adalah sama dengan banya keastu tergantung dari arah mana hubungan tersebut untuk satu kejadian entitas pertama dapat mempunyai banyak dengan kejadian pada entitas kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan kejadian pada entitas pertama.

Many To Many

Tingkat hubungan dari banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada seluruh entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi entitas yang kedua.

c. Entity Relationship Diagram(ERD)

Entity Relationship Diagram adalah suatu model jaringan

(58)

1. Persegi Panjang , menyatakan himpunan entitas.

Nama entitas

2. Lingkaran atau elips, menyatakan atribut yang berfungsi sebagai key.

Nama Atribut

3. Belah ketupat, himpunan relasi.

Relasi

4. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

Garis

5. Kardinalitas relasi dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakai angka (1 dan 1 relasi satu ke satu, 1 dan N untuk relasi satu ke banyak atau N dan N relasi banyak ke banyak.

1 1

1 N

(59)

6. Entity merupakan elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entitas, pada ERD entity digunakan dengan sebuah bentuk persegi panjang, entity diberi sama dengan kata benda dan dikelompokan dalam empat jenis nama yaitu orang, benda, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian sistem merupakan suatu proses eksekusi program yang ditujukan untuk menemukan error, untuk pengujian pada penelitian ini akan digunakan Black Box Testing yang berfokus pada kebutuhan fungsional software, memungkinkan perancang untuk memperoleh kondisi-kondisi input yang secara penuh menguji semua kebutuhan fungsional suatu program, metode ini berusaha menemukan kesalahan yang termasuk kategori di bawah ini:

- Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar - Kesalahan interface

- Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan database eksternal - Kesalahan pada performance

(60)

50

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan di perusahaan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan mempelajari suatu sistem yang berjalan dan masalah yang timbul dan membuat laporan hasil evaluasi. Analisa sistem ini dilakukan pada saat melakukan observasi dan wawancara yang bertujuan memahami cara kerja sistem yang ada. Dari masalah yang dihadapi sistem pada perusahaan dijadikan landasan perancangan analisis sistem yang berjalan yang sesuai dengan kejadian yang ada. Adanya sistem informasi penjualan dan pembelian yang akan dirancang berbasis web dapat mempermudah dalam pembuatan laporan pada perusahaan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Dalam analisis dokumen yang ada di CV. KORLED INDONESIA sistem penjualan dan pembelian dokumen yang terkait proses pembelian dan penjualan adalah sebagai berikut:

1. Dokumen Purchase Order Konsumen

Deskripsi : Data pesanan produk konsumen Periode : Setiap konsumen memesan

(61)

2. Dokumen Purchase Order Supplier

Deskripsi :Data pesanan produk/komponent kepada supplier

Periode :Setiap terjadi pemesanan ke supplier Struktur Data :tgl,no,nama_produk,nama_komponent,

jumlah,keterangan 3. Dokumen Production sheet

Deskripsi :Data produk yang perlu di buat Periode :Pemesanan produk konsumen acc Struktur Data :tgl,no,nama_produk,nama_komponent,

jumlah,total 4. Dokumern Faktur Penjualan

Deskripsi :Data yang dibuat oleh Adm Kantor untuk konsumen

Periode :Setiap terjadi transaksi penjualan Struktur Data :tgl,no,nama_produk,harga,keterangan

jumlah,total 5. Dokumen Laporan Penjualan

Deskripsi :Data produk yang berhasil dijual

Periode :setiap terjadi transaksi penjualan baik hari dan bulan

(62)

6. Dokumen Laporan Stok Barang Keluar Deskripsi : Data barang yang keluar Periode : Setiap ada Production Sheet

Struktur Data : tgl,no,nama_produk,nama_komponent, Jumlah,harga

7. Dokumen Laporan Stok Barang Masuk Deskripsi : Data barang yang masuk

Periode : Setiap ada barang masuk dari supplier Struktur Data : tgl,no,nama_produk,nama_komponent,

Jumlah,harga

8. Dokumen Surat Permintaan Pembelian Barang (SPPB) Deskripsi : Untuk meminta pembelian component Periode : Setiap component habis/stok kurang Struktur Data : tgl,no,nama_komponent,jumlah 9. Surat Jalan Penjualan

Deskripsi : Data produk yang telah jadi di bagian gudang Periode : Setelah produk keluar dari bagian gudang Struktur Data : tgl,no,nama_produk,alamat_konsumen,

(63)

10. Surat Jalan Pembelian

Deskripsi :Data produk/komponent yang telah masuk di bagian gudang

Periode :Setelah produk/komponent masuk di bagian gudang

Struktur Data :tgl,no,nama_produk,nama_komponent alamat_perusahaan,jumlah

11. Dokumern Faktur Pembelian

Deskripsi : Data yang dibuat oleh Supplier Periode : Setiap terjadi transaksi pembelian Struktur Data :tgl, no, nama_produk, nama_komponent,

harga, keterangan jumlah, total 12. Dokumen Laporan Pembelian

Deskripsi :Data produk/komponent yang berhasil dibeli Periode :setiap terjadi transaksi pembelian baik hari dan

bulan

Struktur Data :tgl,no,nama_barang,nama_komponent, harga,jumlah.

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

(64)

a. Prosedur Penjualan Barang yang sedang berjalan

1. Untuk melakukan pembelian produk, Customer setelah memilih spesifikasi barang yang akan dibeli terlebih dahulu mengisi Purchase Order yang disediakan oleh bagian Marketing.

2. Bagian Marketing melakukan pengecekan Purchase Order yang telah diisi. Setelah dicek Purchase Order Customer diteruskan ke bagian Bagian Gudang dengan menyertakan Purchase Order Customer.

3. Bagian Gudang setelah menerima Purchase Order Customer, Bagian Gudang melakukan pengecekan barang, jika spesifikasi barang ada di Bagian Gudang maka Bagian Gudang meneruskan Purchase Order Customer kepada bagian marketing untuk menanyakan pembayaran kepada customer. Jika barang tidak ada maka Purchase Order Customer diteruskan ke Bagian Marketing dan dikembalikan kepada Customer. 4. Bagian Marketing akan menanyakan pembayaran DP atau pembayaran

lunas kepada Customer, setelah itu Customer melakukan proses pembayaran kepada Bag Adm kantor.

(65)

6. Bagian Adm Kantor akan memberikan 1 rangkap faktur penjualan pembayaran baik berupa DP ataupun pembayaran lunas dan 2 rangkap faktur penjualan dipegang oleh Adm Kantor.

7. Bagian Gudang menerima 3 rangkap Surat Jalan dan Production Sheet, Bagian Gudang menyiapkan produk dan menyerahkan Barang serta Surat Jalan.

8. Bagian Marketing setelah menerima barang beserta Surat Jalan. Bagian Marketing mengirim barang ke Customer beserta Surat Jalan 3 rangkap. 9. Setelah barang diterima maka Customer menandatangani Surat Jalan,

A p a b i l a s i s a p e m b a ya r a n b e l u m l u n a s m a k a Customer melakukan proses pembayaran pelunasan, Bagian Adm. Kantor memproses pembayaran pelunasan dan Customer menerima Faktur Penjualan lunas.

10.Bagian Adm. Kantor membuat Laporan Penjualan diserahkan ke Manager dan laporan ini diarsipkan di Arsip Penjualan.

(66)

b. Prosedur Pembelian Barang yang sedang berjalan

1. Untuk mengisi Stok Barang, Bagian Gudang akan mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian Barang(SPPB) yang dibuat berdasarkan arsip Stok Barang. SPPB diteruskan ke Bagian Adm. Kantor.

2. Bagian Adm. Kantor setelah menerima SPPB, bagian SPPB proses mengacc SPPB . Setelah SPPB di acc maka Bagian Adm. Kantor akan membuat Purchase Order Supplier yang berisi data yang akan dibeli oleh perusahaan dan dikirim ke Supplier.

3. Setelah Supplier menerima Purchase Order Supplier, maka barang akan dikirim beserta Surat Jalan dan Faktur Pembelian ke Bagian Gudang. Bagian Bagian Gudang meneruskan Surat Jalan dan Faktur Pembelian ke Bagian Adm. Kantor untuk proses pembayaran.

4. Setelah menerima Barang, Bagian Gudang menerima Data Stok Barang Masuk lalu diarsipkan di Stok Barang. Selanjutnya, dari Data Stok Barang Masuk dibuat Laporan Stok Barang Masuk untuk diserahkan ke Manager. 5. Bagian Adm. Kantor setelah menerima Surat Jalan dan Faktur Pembelian

Bagian Adm. Kantor melakukan pembayaran Cash On Delivery (COD). 6. Setelah menerima Surat jalan dan Faktur Pembelian Lunas maka Bagian Adm

(67)

4.1.2.1 Flow Map

(68)

a. Flowmap Prosedur Penjualan Berjalan

Flowmap Penjualan yang berjalan

Marketing

Customer Gudang Bag Produksi Adm Kantor Manager

Purchase Order

(69)

b. Flowmap Prosedur Pembelian Berjalan

Gambar 4.2 Flowmap Pembelian CV KORLED INDONESIA Yang Sedang Berjalan

Keterangan :

PO : Purchase Order

SPPB : Surat Permintaan Pembelian Barang FP : Faktur Penjualan

A1 : Arsip Gudang

(70)

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah menggambarkan hubungan aliran - aliran data ke dalam dan keluar sistem atau entitas-entitas yang terletak di luar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Diagram konteks yang sedang berjalan di CV KORLED INDONESIA adalah sebagai berikut :

Sistem Informasi penjualan Dan Pembelian

Customer Manager

Supplier

PO Customer, Pembayaran Lunas atau DP

PO Customer, Faktur Penjualan dan Surat Jalan

Laporan Stok Barang keluar, Laporan Penjualan

Laporan Stok Barang Masuk, Laporan Pembelian

PO Supplier, Pembayaran Cash On Delivery Surat Jalan Dan Faktur Pembelian

Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

(71)

1. DFD Level 1 Sistem Informasi yang sedang berjalan.

Gambar DFD( Data Flow Diagram) berikutnya adalah diagram level-1 untuk proses level-1 dijabarkan sebagai berikut:

Customer Penjualan1

PO Customer, Pembayaran Lunas atau tidak

PO Customer, Surat jalan dan Faktur Penjualan

Data Stok Barang Keluar

Data Barang

Data Stok Barang Masuk

Laporan Stok barang Keluar, Laporan Penjualan

Data Penjualan

Laporan Penjualan

Data Pembelian

Laporan Pembelian PO Supplier, Pembayaran COD

Surat Jalan dan Faktur Pembelian Laporan Stok Barang Masuk, Laporan Pembelian

(72)

2. DFD Level 2 Proses 1 Sistem yang berjalan

Gambar DFD( Data Flow Diagram) berikutnya adalah diagram level-2 untuk proses 1 dijabarkan sebagai berikut:

Arsip Data Stok Barang

Purchase Order PO Customer PO Customer

PO Customer

(73)

3. DFD Level 2 Proses 1.2 Sistem yang berjalan

DFD( Data Flow Diagram) berikutnya adalah diagram level-2 untuk dari proses 1.2 dijabarkan sebagai berikut:

Arsip Stok Barang Purchase Order PO Customer PO Customer

PO Customer

Gambar 4.6 DFD Level 2 proses 1.2(Penjualan) Sistem Yang Berjalan

4. DFD Level 2 Proses 1.3 Sistem yang berjalan

Gambar DFD( Data Flow Diagram) berikutnya adalah diagram level-2 untuk dari proses 1.3 dijabarkan sebagai berikut:

1.3.1 Pelunasan pembayaran dan Faktur

Penjualan DP

Pelunasan pembayaran dan Faktur Penjualan DP

(74)

5. DFD Level 2 Proses 2 sistem yang berjalan

Gambar DFD( Data Flow Diagram) berikutnya adalah diagram level-2 untuk dari proses 2 dijabarkan sebagai berikut:

Arsip Stok Barang

Surat jalan Dan Faktur

Penjualan Surat jalan Dan Faktur Penjualan Pembayaran Cash On Delivery

Surat jalan Dan Faktur Penjualan

(75)

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Untuk memperbaiki sistem maka perlu dilakukan identifikasi masalah. Adapun evaluasi terhadap sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No Permasalahan Bagian Solusi

1 Belum efektifnya system pengarsipan data, laporan-laporan penjualan dan pembelian barang yang disimpan hanya dalam bentuk dokumen, yang memungkinkan terjadinya kerusakan atau kehilangan arsip

Perlu adanya Sistem Informasi

Penjualan dan Pembelian dan

suatu database sehingga dalam

pengolahan data dapat

mengurangi tingkat kesalahan

baik dalam penyimpanan data

lebih aman dan dalam pencarian

data barang yang perlukan tidak

memakan waktu yang lama.

2 Masih terdapat kesalahan perhitungan dalam pengolahan data saat ini mengakibatkan pemakai perlu menghitung kembali data tersebut

Dibuatkan system informasi yang

terotomatisasi untuk perhitungan

dalam pengolahan data

(76)

pengolahan data penjualan proses pencarian menjadi lama.

Dibuatkan pencarian yang data

yang terotomatisasi pada database

sehingga memudahkan proses

(77)

4.2 Perancangan Sistem

Pada tahapan ini, penulis akan mencoba menjelaskan tentang sistem yang diusulkan oleh penulis dimana perbedaan yang dapat dilihat adalah pada seluruh proses yang sebelumnya dilakukan secara manual kini dapat dilakukan secara terkomputerisasi dan menggunakan basis data dan menjadi terintegrasi antara bagian satu dengan lainnya sehingga dapat tercapai apa yang di harapkan oleh perusahaan.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem yang baru adalah untuk menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan yang telah dijelaskan diatas. Dengan merancang sistem informasi penjualan dan pembelian dalam program aplikasinya.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Diusulkan

(78)

4.2.3 Prosedur Sistem Yang Diusulkan a. Prosedur Penjualan Yang Diusulkan

1. Untuk melakukan pembelian, Customer terlebih dahulu melakukan registrasi, selanjutnya customer m el akukan logi n l al u m emi l ih produk yang m asuk ke Purchase Order yang telah disediakan, kemudian dikirim ke Adm Kantor.

2. Adm Kantor kemudian akan mengecek barang yang ada pada basis data. Jika barang yang dibeli ada maka Adm Kantor akan menanyakan proses pembayaran, Jika barang yang dibeli tidak ada maka Purchase Order Customer dikembalikan ke Customer.

3. Setelah customer melakukan proses pembayaran baik berupa DP ataupun pembayaran lunas ke Bagian Adm Kantor, Purchase Order Customer akan di acc dan akan membuat production sheet.

4. Customer akan menerima update status dari Adm Kantor di order history/bukti pemesanan customer yang dapat diakses hanya oleh customer.

5. Bagian Gudang menerima production sheet yang telah dibuat oleh Adm Kantor melalui basis data dan mulai menyiapkan barang, Lalu setelah barang jadi bagian gudang akan membuat surat jalan (Delivery Order) Melalui basis data setelah itu barang dikirim. 6. Customer menerima update status bahwa Order history/bukti

(79)

7. Bagian Adm. Kantor membuat Laporan Penjualan berdasarkan basis data.

8. Bagian Gudang membuat Laporan Stok Barang Keluar berdasarkan basis data.

b. Prosedur Pembelian Yang Diusulkan

1. Untuk mengisi Data Barang yang perlu dibeli, Bagian Gudang akan mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian Barang(SPPB) yang dibuat berdasarkan basis data. SPPB diteruskan ke Bagian Adm. Kantor.

2. Bagian Adm. Kantor setelah menerima SPPB, bagian Adm. Kantor memproses SPBB untuk di acc. Setelah SPPB di acc maka Bagian Adm. Kantor akan membuat Purchase Order Supplier yang berisi data yang akan dibeli oleh perusahaan dan dikirim ke Supplier.

3. Setelah menerima Barang, Bagian Gudang menginputkan Data Barang Masuk. Selanjutnya, Lalu bagian Gudang membuatkan Laporan Stok Barang Masuk berdasarkan basis data.

(80)

4.2.3.1 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan

Diagram konteks dari system yang diusulkan menggambarkan proses secara keseluruhan, baik input, output maupun proses yang terjadi.

Sistem Informasi

Laporan Stok Barang keluar, Laporan Penjualan

Laporan Stok Barang Masuk, Laporan Pembelian

Data component,Product, customer, supplier

Adm Kantor Gudang

Data Login Adm Kantor, Order in, order out,

Production Sheet

Data Login Adm Kantor invalid , Order in, order out,

Production Sheet

Data Login Adm Gudang, Inventory in, Inventory out,

Production, SPPB Data Login Adm Gudang

invalid, Inventory in, Inventory out, Production,

SPPB

Data component,product, customer, supplier.

Gambar 4.9 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan

4.2.3.2 Data Flow Diagram Sistem Diusulkan

(81)

1. DFD Level 1 sistem yang diusulkan

Gambar DFD( Data Flow Diagram) berikutnya adalah diagram level-1 untuk proses 1 dijabarkan sebagai berikut:

Customer

Data Login Adm Kantor invalid

Data login Adm kantor Data Login Data Login gudang invalid

Data Order Out Data

Inventory In

(82)

2. DFD Level 2 Proses 3 (Penjualan)

Gambar DFD( Data Flow Diagram) berikutnya adalah diagram level-2 untuk proses 3 dijabarkan sebagai berikut:

Customer T Customer

(83)

3. DFD Level 2 Proses 4 (Pembelian)

Gambar DFD( Data Flow Diagram) berikutnya adalah diagram level-2 untuk proses 4 dijabarkan sebagai berikut:

(84)

4.2.3.4 Kamus Data

Adapun kamus data pada sistem yang diusulkan, berdasarkan pada DFD diatas adalah sebagai berikut:

1. Nama Arus Data : Purchase Order Customer

Alias : PO Customer

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data :Proses1-proses4,proses4-F.penjualan, F.Penjualan-Adm Kantor

Penjelasan : Formulir pembelian untuk costumer

Struktur Data : order_code, order_date, customer_name, customer_address, customer_telp, customer_fax, product_price, product_name, product_code.

2. N ama Arus Data : Data Customer

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Arus Data : customer-Proses4,proses 4-F.Penjualan, F.Penjualan-Admin,F.Penjualan-Adm

Kantor

Penjelasan : Data costumer

Struktur Data :customer_id,customer_code,

Gambar

Gambar 2.4 Topologi Bus
Gambar 4.1 Flowmap Penjualan CV KORLED INDONESIA Yang
Gambar 4.2 Flowmap Pembelian CV KORLED INDONESIA Yang
Gambar 4.4 DFD Level 1 sistem yang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan usaha begitu pesatnya menyebabkan persaingan perusahaan yang satu dengan yang lainnya semakin ketat sehingga perusahaan dituntut lebih kompetitif untuk

Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah berjalan dengan sangat pesat sehingga kebutuhan akan teknologi informasi semakin bertambah untuk diterapkan pada

Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun yang semakin cepat menjadi tantangan berat bagi pengguna teknologi informasi itu sendiri, dan mendorong setiap sektor

Analisis sistem adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan beberapa tindakan. Dalam ruang lingkup perkembangan sistem komputer,

Pada era perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin cepat membawa para pelaku bisnis untuk terus mengikuti perkembangan yang sedang terjadi dan yang menjadi

Melihat betapa pentingya media E-commerece untuk membatu dalam hal jual beli dan media promosi maka perusahan tesebut mecoba mengikuti era perkembangan jaman

Perkembangan yang sangat cepat dibidang teknologi informasi memberikan pengaruh yang besar bagi aspek kehidupan umat manusia, khususnya dibidang

Saat ini dunia telah memasuki era sistem informasi modern. Sejalan dengan era sistem informasi ini maka ilmu teknologi informasi pun mengalami perkembangan