• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kelayakan usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat (Studi kasus:koleksi taman obat dan Spa kebugaran SYIFA, Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kelayakan usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat (Studi kasus:koleksi taman obat dan Spa kebugaran SYIFA, Bogor)"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Nadia Larasati Utami
  • Pengajar:
    • Dr. Ir. Harianto, MS
  • Sekolah: Institut Pertanian Bogor
  • Mata Pelajaran: Manajemen Agribisnis
  • Topik: Analisis Kelayakan Usaha Serbuk Minuman Instan Berbasis Tanaman Obat (Studi Kasus: Koleksi Taman Obat dan Spa Kebugaran SYIFA, Bogor)
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 2008
  • Kota: Bogor

I. Pendahuluan

Bagian pendahuluan ini memberikan latar belakang pentingnya sektor pertanian, khususnya hortikultura dan subsektor biofarmaka, dalam perekonomian Indonesia. Data PDB hortikultura tahun 2004 menunjukkan potensi tanaman obat, meskipun kontribusinya masih relatif kecil. Namun, tren peningkatan konsumsi tanaman obat dan permintaan produk instan membuka peluang usaha yang menjanjikan. Latar belakang ini kemudian mengarah pada perumusan masalah yang berkaitan dengan kelayakan usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat di Taman Syifa, Bogor. Tujuan penelitian dijabarkan secara jelas, yaitu menganalisis kelayakan usaha secara umum, kelayakan finansial, dan sensitivitas usaha terhadap perubahan faktor-faktor kunci. Kegunaan penelitian ditekankan pada manfaatnya bagi Taman Syifa, masyarakat, dan instansi terkait.

1.1 Latar Belakang

Sub-bab ini menyajikan data ekonomi makro Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan sektor pertanian yang signifikan. Data PDB hortikultura, termasuk kontribusi tanaman biofarmaka, dijelaskan secara detail. Potensi tanaman obat Indonesia yang melimpah, beragam, dan penggunaannya yang meluas, baik sebagai bahan makanan, minuman, maupun obat-obatan, dibahas. Disini juga dijelaskan tentang kelebihan produk olahan tanaman obat dalam bentuk serbuk instan dibanding bentuk segar. Permintaan pasar yang meningkat terhadap produk instan, terutama setelah krisis ekonomi, juga menjadi poin penting yang diangkat. Secara keseluruhan, sub-bab ini membangun argumen untuk perlunya analisis kelayakan usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat.

1.2 Perumusan Masalah

Sub-bab ini menjelaskan secara spesifik tentang Taman Syifa, perusahaan yang menjadi objek studi kasus. Perusahaan ini memproduksi serbuk minuman instan berbasis enam komoditas tanaman obat. Masalah utama yang diidentifikasi adalah ketidakadaan analisis kelayakan usaha sebelumnya, padahal investasi yang telah dilakukan cukup besar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan melakukan analisis kelayakan secara komprehensif.

1.3 Tujuan Penelitian

Sub-bab ini menjabarkan tiga tujuan penelitian yang spesifik dan terukur, yaitu menganalisis kelayakan usaha secara keseluruhan, kelayakan finansial, dan sensitivitas usaha terhadap perubahan variabel kunci (biaya dan manfaat). Tujuan-tujuan ini sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, dan memberikan kerangka yang jelas bagi penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

Sub-bab ini membahas manfaat penelitian bagi berbagai pihak, termasuk Taman Syifa, yang dapat menggunakan hasil penelitian untuk pengambilan keputusan strategis dalam pengembangan usaha. Manfaat bagi masyarakat luas dan instansi terkait juga dijelaskan, yaitu menyediakan informasi tentang kelayakan usaha pembuatan serbuk minuman instan berbasis tanaman obat. Bagian ini menekankan nilai praktis dan aplikatif dari hasil penelitian.

II. Tinjauan Pustaka

Bagian ini memberikan landasan teori yang relevan dengan penelitian. Deskripsi lengkap tentang enam komoditas tanaman obat (jahe, kunyit, kencur, temulawak, temu putih, dan secang wangi) diberikan, termasuk klasifikasi botani, karakteristik, dan kandungan senyawa kimia. Informasi ini penting untuk memahami potensi dan karakteristik bahan baku. Tinjauan pustaka juga mencakup kajian tentang biofarmaka sebagai bahan baku minuman instan dan penelitian terdahulu yang relevan. Bagian ini memperlihatkan pemahaman penulis terhadap literatur yang ada dan kaitannya dengan penelitian yang dilakukan.

2.1 Jahe

Sub-bab ini memberikan deskripsi lengkap tentang tanaman jahe (Zingiber officinale Roxb), mulai dari klasifikasi taksonomi hingga karakteristik morfologi (batang, daun, bunga, rimpang), kandungan senyawa kimia (gingerol, zingeron, shogaol), dan pemanfaatannya dalam berbagai produk (makanan, minuman, obat-obatan). Informasi ini penting sebagai basis pemahaman tentang salah satu komoditas utama dalam penelitian.

2.2 Kencur sampai 2.6 Secang Wangi

Sub-bab 2.2 sampai 2.6 memberikan informasi yang serupa dengan sub-bab 2.1, masing-masing membahas secara detail tentang tanaman kencur, kunyit, temulawak, temu putih, dan secang wangi. Deskripsi lengkap mengenai karakteristik botani, kandungan senyawa kimia, dan kegunaan masing-masing tanaman obat tersebut menjadi dasar analisis lebih lanjut dalam penelitian.

2.7 Biofarmaka Sebagai Bahan Baku Minuman Instan

Sub-bab ini membahas secara umum tentang potensi biofarmaka sebagai bahan baku minuman instan. Kelebihan minuman instan berbasis biofarmaka, seperti aspek kesehatan, rasa, kepraktisan, dan kemudahan distribusi, dijabarkan. Sub-bab ini menghubungkan karakteristik tanaman obat dengan tren pasar produk instan.

2.8 Penelitian Terdahulu

Sub-bab ini mereview beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian, sehingga memberikan gambaran tentang studi-studi yang telah ada dan kontribusi penelitian ini terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di bidang terkait.

III. Kerangka Pemikiran

Bagian ini menjelaskan kerangka teoritis dan konseptual penelitian. Kerangka teoritis menguraikan konsep-konsep kunci seperti proyek, studi kelayakan, aspek-aspek studi kelayakan (pasar, teknis, manajemen, sosial, hukum, lingkungan), analisis kelayakan investasi, dan teori biaya dan manfaat. Penjelasan mendalam tentang setiap konsep tersebut menjadi dasar analisis kelayakan usaha. Kerangka konseptual memberikan gambaran visual tentang bagaimana variabel-variabel penelitian dihubungkan untuk menjawab permasalahan penelitian.

3.1 Kerangka Teoritis

Sub-bab ini menjelaskan secara rinci berbagai teori dan konsep yang mendasari penelitian, meliputi definisi proyek, studi kelayakan, dan berbagai aspek yang dinilai dalam studi kelayakan, seperti aspek teknis, manajemen, pemasaran, dan keuangan. Penjelasan ini memberikan landasan teoritis yang kuat bagi analisis yang dilakukan.

3.2 Kerangka Konseptual

Sub-bab ini menyajikan model konseptual yang menggambarkan hubungan antar variabel dalam penelitian, serta alur berpikir dan logika dalam menganalisis kelayakan usaha. Bagian ini menjadi jembatan antara teori dan metode penelitian.

IV. Metode Penelitian

Bagian ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, meliputi lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengolahan data, dan metode analisis data. Metode analisis data diuraikan secara detail untuk masing-masing aspek (teknis, manajemen, sosial, pasar, hukum, lingkungan, finansial, dan sensitivitas). Penjelasan ini memastikan bahwa penelitian dilakukan secara sistematis dan terukur, serta hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Sub-bab ini menjelaskan lokasi dan jangka waktu penelitian, memberikan konteks geografis dan temporal bagi penelitian yang dilakukan.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Sub-bab ini menjelaskan jenis data (primer dan sekunder) dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, memberikan informasi tentang bagaimana data dikumpulkan.

4.3 Metode Pengolahan Data

Sub-bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk mengolah data mentah menjadi data yang siap dianalisis. Penjelasan ini memastikan bahwa data yang digunakan dalam analisis valid dan handal.

4.4 Metode Analisis Data

Sub-bab ini menjelaskan secara detail metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data dari setiap aspek, seperti analisis aspek teknis, manajemen, sosial, pasar, hukum, lingkungan, finansial dan sensitivitas. Penjelasan ini memastikan bahwa metode analisis yang digunakan tepat dan sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian.

4.5 Asumsi Dasar

Sub-bab ini menjelaskan asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian, memberikan pemahaman tentang batasan-batasan dan asumsi-asumsi yang dibuat selama penelitian.

V. Gambaran Umum Perusahaan

Bagian ini memberikan deskripsi lengkap tentang Taman Syifa, meliputi sejarah singkat perusahaan, profil perusahaan, dan deskripsi pengembangan usaha. Informasi ini penting untuk memahami konteks operasional perusahaan dan memberikan dasar bagi analisis kelayakan usaha.

5.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sub-bab ini menceritakan sejarah berdirinya Taman Syifa dan perkembangannya hingga saat penelitian dilakukan, memberikan konteks sejarah bagi perusahaan yang diteliti.

5.2 Profil Perusahaan

Sub-bab ini memberikan gambaran umum profil Taman Syifa, meliputi struktur organisasi, kepemilikan, dan kegiatan usaha utamanya. Profil perusahaan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang perusahaan yang diteliti.

5.3 Deskripsi dan Pengembangan Usaha

Sub-bab ini menjelaskan secara detail tentang produk-produk yang dihasilkan, strategi pemasaran, dan rencana pengembangan usaha Taman Syifa. Informasi ini penting untuk memahami strategi bisnis perusahaan dan kelayakan usaha yang dijalankan.

VI. Analisis Aspek Non Finansial

Bagian ini menganalisis aspek-aspek non finansial yang relevan dengan kelayakan usaha, meliputi aspek pasar (persaingan, prospek pasar, pangsa pasar, daur hidup produk, bauran pemasaran), aspek teknis (lokasi, bahan baku, kapasitas produksi, teknologi proses, layout), aspek manajemen (struktur organisasi), dan aspek sosial lingkungan serta hukum (badan usaha, perizinan, perpajakan). Analisis ini memastikan bahwa kelayakan usaha dinilai secara holistik.

6.1 Aspek Pasar sampai 6.5 Aspek Hukum

Sub-bab 6.1 sampai 6.5 memberikan analisis mendalam dari masing-masing aspek non finansial. Analisis pasar, misalnya, mencakup studi persaingan, potensi pasar, dan strategi pemasaran. Analisis teknis mencakup infrastruktur, ketersediaan bahan baku, dan teknologi produksi. Aspek manajemen mencakup struktur organisasi dan efisiensi operasional. Analisis hukum meliputi legalitas usaha dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Analisis lingkungan mencakup dampak usaha terhadap lingkungan sekitar. Semua analisis ini memberikan gambaran lengkap tentang kelayakan usaha dari perspektif non finansial.

VII. Analisis Kelayakan Finansial

Bagian ini menganalisis aspek finansial kelayakan usaha, meliputi analisis inflow (pendapatan penjualan), analisis outflow (biaya investasi dan operasional), analisis rasio keuangan (NPV, Net B/C, IRR, PBP), dan analisis sensitivitas. Analisis ini menggunakan metode-metode kuantitatif untuk menilai kelayakan usaha dari perspektif finansial. Hasil analisis ini penting untuk menentukan apakah usaha tersebut secara finansial menguntungkan.

7.1 Analisis Inflow

Sub-bab ini menganalisis proyeksi pendapatan penjualan Taman Syifa selama periode proyek, memberikan gambaran tentang potensi pendapatan usaha.

7.2 Analisis Outflow

Sub-bab ini menganalisis biaya-biaya yang dikeluarkan Taman Syifa selama periode proyek, baik biaya investasi maupun biaya operasional. Analisis ini memberikan gambaran tentang biaya-biaya yang terkait dengan usaha.

7.3 Analisis Finansial

Sub-bab ini melakukan analisis finansial dengan menghitung berbagai rasio keuangan seperti NPV, Net B/C Ratio, IRR, dan PBP. Rasio-rasio ini digunakan untuk menentukan kelayakan finansial usaha.

7.4 Analisis Sensitivitas

Sub-bab ini menganalisis sensitivitas usaha terhadap perubahan variabel kunci, seperti volume penjualan dan biaya tenaga kerja. Analisis sensitivitas memberikan gambaran tentang kerentanan usaha terhadap perubahan faktor eksternal dan internal.

VIII. Kesimpulan dan Saran

Bagian ini menyimpulkan hasil analisis kelayakan usaha secara keseluruhan, baik dari aspek non finansial maupun finansial. Kesimpulan ini memberikan jawaban atas permasalahan penelitian. Saran diberikan kepada pemilik Taman Syifa dan masyarakat umum yang ingin memulai usaha serupa. Saran ini bersifat konstruktif dan memberikan rekomendasi tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelayakan usaha.

8.1 Kesimpulan

Sub-bab ini memberikan rangkuman dari temuan penelitian, menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di bab pendahuluan.

8.2 Saran

Sub-bab ini memberikan saran-saran yang konstruktif bagi Taman Syifa untuk meningkatkan kelayakan usahanya, serta saran bagi masyarakat yang ingin menjalankan usaha sejenis.

Gambar

Tabel 4 Komposisi Kimia Rimpang Jahe
Gambar 1. Kerangka Operasional Penelitian
Tabel 7 Keunggulan Produk Serbuk Minuman Instan milik TAMAN SYIFA
Gambar 3. Layout TAMAN SYIFA
+7

Referensi

Dokumen terkait