PERANCANGAN
JALUR INTERPRETAS1 WISATA SEJARAH
KAWASAN KOTA TUA JAKARTA
PROGRAM
STUD1
ARSITEKTUR
LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
Pengembangan Kauasan Kota Tua Jakarta yang merupakan hasil kerjasama Dinas Tam Kota Jakarta Barat dan
Urban
and Regional Developmenl imirure (URDI).R a ~ - a n a Tindak ini berisi mengenai
arahan
pengembangan yang mencakup arahan Tata Guna Lahan, a r b sirkuhsi, arahan open space dan jdur pcdesbianserta
arahan
pengembangan program kauasanTapak V g a n baupa jalur i n t a p m i yang detak di dalam
wilayah a d m i n i m i Kota Jakarta Barat dan melalui J1. Stasitm, Jl. F'intu Besar S e l m d a n U t a r a , J l . Kali & s a r T i u r I d a n V , J l . Kali BesarT'unurdao Baral,
Jl. Cengkeh, JI. Pos dan Jl.
Lada
Aksesibilitas menujutapak
mudah dengan behapi altemarif sarana transportasi. Tam Guna Lahan k a u m 7Wo tQdiri daripeTkantom Komponen iklim yang menjadi kendala
adalah
W y a anah hujan dan keleanbaban kawasan. T o m tapak paancangao datar. Jalur ini memiliki panjang
2,5
km dan terdiri dari jalur sirkulasikendar;lan,
p e d d r hdan
pengendaia sepeda Screetjunime yang ada masih kmang unruk manenuhi kebuhlhan wisata sejarah. Fasilitas interpretasi belum ada Dmioase yang digunakan &ah dmiuase tesmup. Utilitas yang berada sepanjang jalur sudahcukup
lengkap dan mendukung kegiatan wisata Jenis Ruang Tehuka Hijau(RTH)
di wpanjang tapaktadiri
dari area dan linier. K d t a s lingkungan yangperlu dipertimkmgkan meliputi kualitas visual, h d i t a s dam, h d i t a s sma, kualitas keamanan Lingkungan dan kualitas iklim rnikro. Jalur ini meleuati obyek bersejarah yaitu Stasiun KO@ Taman Stasiun Kota, Museum Bank Indonesia,
Deretan Gedung Tua di Kali Besar Tunur, Standard
Chartered
Bank,
Toko Merah, Hotel Omni, Jembatan Pasar Ajmn, Gudang Tua di sebelah timur Kali Besar,Dish-& Kiai Aria,
Pasar
Terbuka di d e p n Mlseum Fatahillah, Museum Fatahillah, Mlrseum Seni Rupa serta Taman ~a'tahillahKonsep W i Sejarah yang digunakan dalam pmmcangan d a h wisata
ini be- touring circuifs dengan tujuan meningkahn pemahaman dan apresiasi m j u n g mengenai obyek yang h d q a t di kauasan.
W i
ini dapat dilakukan denganself
guide atau guided dengan altemaiif h-ansportasi jangKomep W w Sejarah ini mendasari Konsep Umum P e m m m g m yaitu
dugan menpgkat -a kolonial dan peradaban Islam sesuai b g a n Konscp Jalur lnterpreiasi yang diretomendadkan Damayanti
(2003).
Upaya prig dilakukan adalah dcngan rnenaaplrsn UXISUT penyatu dcsain antara teduaUntuk bangunan, digunakan atsp kbentuk &me
dan
peqgmam pilar-pilar. Konsep mum perancangan menrpakan dasar pengembangan bentak arsitektural e l m lamkap yang mencakup bmtuk b;mgunan scrta dekorasidanen
lamkap langdirancang.
Konsep mum perancangan selanjutnya dijabartan lagi dalamkomep @him, walk konsep bicyde rcnde, konsep srreeifionirrm, konsep tara hijau, konsep stop meo dan komep fasilitas interpretasi.
Paancaogan ini dilakukan per-segmm jalan untuk mernudahkan
pemahaman kinakteristik Lawaran clan pengembangan yang ingio d i t a m p i h
pada tiap segma~ Segmen IUIZ&I
tadiri dari
Segmen A (Taman Stasinn Kota), Segmm B ( J hPintn
&sar Utara dan Sdatan), Segmeo C (Jalan Kali Besar TimnrV
)
,
Segmen D (Jalan Kali Bcsr Barat dan T i n r ) ,Segmen E ( J a b Kali Baar Timor
I),
SegmcnF
(Dtstrik Ktai Aria, JalanCengkeh), Segmen
G
( T a m FatnhiTLah. Pasar Terbuka di depan tamandan
J a b Pos) dan Segmeo H ( J a b Lada). F'roduk tiap segmea tersebut terdiri dari &ambar sife plan, garnbar potoagan tampak, gambar detil ko:omtrulrsi sena gambard - t i f .
Karya perancangan
ini
dibarapkandapat
diimplementasikan dalmn ran& pengembangan kawasan KO;Tua Jakarta
sebgai kauasanarisata
sejarah Keberhasi pembangunan jaluri
n
-
wisata sejarab hima raintegrasi dengan sellrmh upaya pengembangan kawasab oleh berbagai sinteholder. Saran)ang diajukan dari penelitian ini adalah patunya komitmen sellrmh s[&holder
yang terkait dengan pengembangn~ Lawasan Kota
Tua Jakarta
untuk segecaJudul Perancangan Jatar Interpretasi Wisata Sejarah Kawasan Kota Tua Jakarta
Nama hatiwi Ardi Anggraini
MU' A342020 19
RogramShldi: Arsitektur Lanskap
Dr. Ir. Nurfiavati H. S. Arifin. M.Sc IT. O h r i a n Pramokanto, M S i
RIWAYAT HTDUP
Pendis dilahirkan di Ungaran pa&
tanggal
24 November 1984 sebagaian& kedua dari tiga besadam, dari pasangan Ir. Suhendro Budihardjo clan
Dm
Endang Tri Rahayu. Penulis telah menyelesaikan pendidikan formal di SD Negeri 1 Ungaran pada tahun 19%: SLTP Negeri 1 ~ n ~ a r a n ' ~ a d a tahun 1999, SMU Negeri 1Sanarang
pada tahun 2002. Penulis diterima di lmtitut PeTtanian Bogor melalui jalur USMl (Undangan Seleksi Maruk LPB) pada tahun 2002 dan memilih Program Studi ArsiteLhrr Lanskap, Fakultas Pertanian.Semasa kuliah, penulis pemah terpilih untuk mergikuti "LntaMtional Student Planning and Design Competition: Riau EqEquatorial Park". Kemudian pa&
KATA PENGAhTAR I
DAPTAR TABEL v
DAPTAR GAMBAR vi
BAB
1.
PENDAHULUAN 1I . I
.
Latar Eklakang...
112.TujuanStudi
...
213.KegmamStudi
...
3BAB
2. TLNJAUAN PUSTAKA 4...
2.1. Lanskap Kota Bersejarab 4...
2.2. Pelestarian Lauskap Sjaah 5...
2.3. PengembmgmLamkap
Sejarab Sebagai Obyek Wisaia 6 2.4. Jalur I n t e r p d WisaiaSejatab Oud Barnvia...
72.5. El- Lamkap Jalur lnterpretasi Wisata Sejatab
...
102.6.OudMavia
...
I 1 -3 2 7.
Perancangan Jdur Intespretasi...
12BAB
3.
IMETODOLOGI . . 153.1. W a k a dan Tempat 15 1 2.2. Batasan Studi
...
16-
...
2.3. Metode Studi 16BAB
4.
KNVENTARISASI DAN ANALISIS 20...
4.1. Lokasi. Batas dan Aksesibitas T a p k 20 4 2.
Tam Guna L a b (TGL)...
224.3.Iklim
...
23...
4.4. Kondisi Fiik Jdur Interprerasi 26...
4.5. l h h s e , dan Uditas 32 1 4.6. Tata Hijau...
244.7. Kualitas L i
...
37....
4.8. Bangunan Bersejarah danKarakte;istik
Arsitektur BanguIlan 42 4.8.1. Stasiun Kota...
444.82. T m S t a s i u n
...
444.8.3. Mlseum Bank Indonesia
...
454.8.4. Dgetan Gedung Tua di &tar KaIi Bgar ... 45
4.8.5. Toko Merah
...
464.8.6. HotelOmni
...
464.8.7. Jembatan Pasar
. .
Ayam...
474.8.8. D i K h A n a
...
474.8.9. Pasar
di
depan Mlseum Fatahillah...
47...
111...
4.8.1 1 . Mt~seum Fatahillah 48
4.9. M ? e r Ruang dan Masa Bangunan 49
4.9.1.MassaBangunan
...
49...
4.92. b a k e r Ruang 5 1 4.10.Datasodal 52 4.11.AspekL&...
54BAB 5.
SINTESIS
59...
5.1. Aksesibilitas Tapak :...
595.2.
Ta&a
Guna LahanUGL)
...
595 3
.
Mim
60 5.4. KondisiFisik
Jalur lnterpretasi 61...
5.5. Drainase dan Utilitas 65 5.6. Tata Hijau...
665.7. Kualitas Lhghmgan 67 5.8. Karakter Arsitelrtlrr B a p m n Kota Tua
...
685.9.DataSosi
...
68BAB 6
.
KONSEP PEM'CANGAN
73...
6.1. Konsep Wisata Sejarah 73...
...
6 2.
Konsep Umum Perancangan .. 76...
6 3.
Konsep PedesmianWalk
76...
6.4. Konsep Bicycle Route 76 6.5. KO- Street Furnihne..
...
786.6. Konsep Taia H~jau
...
786.7. Konsep SIop Area ... 79
6.8. KonsepRancanganFasilitaslnterpTetasi
...
81BAB 7
.
RAPiCANGAN
83...
7.1. Rancan-Scgwn
A 84 7 2.
Rancan- Segmen B ... 867.3.RancanganSegmenC
...
877.4. Ranolngan Segmen D ... 89
...
7.5. Rancangan w e nE
90 7.6.Raacangin,SegmaF...
91...
7.7. Raimngm Segmen G 92 7.8.RancanginSegmenH...
937.9. Detil Komamksi
...
2...
947.9.1. LampuTaman 94 7.92. Lamp Jalan
...
957.9.3. Kiw Toilet Umum dan Slop Area
...
957.9.4. Halte
dan
Telepon Umtrrn ... % 7.9.5. Signboard ... 96... 7.9.6. Shelter 97 7.9.7. Bangku
...
977.9.8. Desain Paving
...
977.9.9. Detil Penanaman
...
987.9.10. Dminase ...
99
iv
BAB 8. KESIMF'ULAN
DAN
SARAN 1008.1. Kesimpulan
...
1oo
Nornor Halaman Teks
...
1 . Jenis
dan
Sumber Data yang Diumpulkan 17...
2.
Data Iklim 2004 (Sumber : BMG Jakarta, 2004) 245
.
Perubahan Iklirn (Sumber : BMG Jakarta, 2004)...
25...
4 . Bangunan Kolonial Kota Tua 50...
5.
Kondisi Kependudukan di Kawasan Kota Tua 52 ..
6 . Hasil lnvenmsasl Tapak...
567
.
Lebar Trotoar Be&sahn Lokasi...
64...
8.
Permasalahao
dan
Solusi Kualitas Lingkungan 67 9.
Hasil Sintesis Tpak...
70...
.
10 Pembagian Segmen &lam Tapak 83 I I.
Hmdmarenhl dan dafimmerd Segnxu A...
8612
.
Hardmarerial dan Sofimmerial Segmen B...
8713
.
Hmdmarerialdan
dafrnuuerial Segmen C...
8814
.
Hardmarerial dan S0)maferiol Segmen D...
901 5
.
Hmdmareriol dan Sojhmerial SegmenE
...
91...
16.
H a r h e r i a l dan dafrnuuerial Segmen F 92 17.
Hmdmnterial dan daftmaferial Segmen G...
93Nornor Halaman Teks
.
1 pets L o h i Studi 15
.
2 m s d i 16
-
.
> Diagram Tahapan Stud; 19
.
4 L o b i s d i 21
5
.
T m GunsLahan
Kaumsan...
23.
6 Kondisi Skkulasi Kendaraan 28
.
7 Kondisi Sirkulasi Pedestrian 29
.
8 Kondisi Sirkulasi Kendaman dan Pedestrian 29 ... .
9 Letak Sile Furniture 31
10
.
Kondisi Sile F m 5 u r e Tapak 3 1 II.ArahDmhaseTapak...
3312
.
KO& DIaimse Tapak 33.
.
...
13 . Jaringan Llshlk dan Telepon 3
.
.
..
...
.
14 Pemeiaan Kondlsl Tata Hqau 36
15 . Kondisi T- Hijau di Lapang 36
...
16
.
Klralitas Visual Tapak 3817 . Kditas Udara Tapak
...
3918 . Kditas Suara Tapak 39
...
19
.
Kcamanan Tapak 40...
.
20 Iklim
M h
Tapak Pagi Hari 41... ...
2 1 . Iklim Mikm Tapak Siang Hari 41
.
22 Iklim Mikro Tapak Sore Hari 42
23 . Bangunan
dan
Area Bersejarah 4324
.
Pembagian W t e r . . 50...
.
25 Contoh Bangunan Islam 51
.
.
26
.
Inventansas~ Tapak 55.
27 Arahan Sirkulasi Kota Tua
...
.
62.
...
28 Arahan Perparkiran Kota Tua 63
.
...
vii
...
30
.
JalurI
n
-
dan Slop Area 753 I
.
DiagramKO-
Rancangan Jalur Lnterpretasi...
8232 . Pembagian Segrnen
...
8333.DesainBangku
...
97Nomor Halaman
Teks
1 . identifiliasi Elemen M m d M q Kauasan Kota Tua Jakarta
...
1052
.
Peta OwrIoy Elemen Memd Map Kaw- Kota Tua Jakarta...
107...
3.
Tabel Tema serta T u j m dari T i 30ps 108 4.
Peta Jalur lnterpretasi Wisata Sejarah...
110...
5 . Data Pengunjung Museum Tahun 2004 sampai 2006 111-
...
6.
Rute Aldi fitas dan Penggunaan Kauasan 1 1 ~ 7 . Pembagian Sub Kawasau Kota Tua Jakarta 1 15 8 . Pembagian Zona Inti Kota Tua Jakarta...
1169
.
Peta Arahan Pengembangan Kaumsan Kota Tua Jakarta...
11710
.
Rancangan Segmen A (Taman Stasiun Kota)...
123I I
.
Rancangan SegmenB
(Jalan Pintu Besar Utara Selatan)...
1271 2 Rancangan SegmenC(Jalan Kali Besar Tiur
V)
128 13 . R a n a q p SegmenD
(Jalan Kali Besar T i u r Barat)...
12914 . Rmwngan Segmen
E
(Jalan Kali Besar Tunur I)...
13015
.
Rancangan SegmenF
(Jalan Cengkeh)...
13116
.
RancanganSegwn
G (Tamao Fatahillah)...
132...
17.
Ramrangan SegmenH
(JalanLada)
134 18.
RancanganLampuTaman...
13519 . Rancangan Lampu Jalan
...
13720 . Ranwngan Kios, Toild Umum dan SIop Areo
...
139...
21.
Rancangan Halte dm Telepon Umum 141 22 . RancaDgan Sign Board...
14323
.
Ranolngan Shelter...
14424 . Rancangan Ban&
...
14525
.
Rancangan Dsain Paving...
146BAB
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Bdakang
Kota
Jakarta
sudah menc8pai usia 479 tahui Di udaoyayang
ntdah tidak mlrda lagi itu,Jakarta
sudah banyakberubah.
.
Gtdung-gedung pencakar hagit.
dengan segala kemeuahan menjadi ciri ibu KO& ~ e ~ k i n i . Bangunan-bangunan
tua p u b
sejarah
yang sehausnya dilestarikan dandiklihara
kini kondisinya sudah tidak m w a i lagi. Kota TuaJakarta
yang
beradadi
bagian Utara J a .juga mengalami nasib yang sama d e a p sebagian besar wi1ap.h lain
yang
ada
diJakarta
Mentttut Kepala
Sukv
Dinas
Tata KotaJakarta
Barat dalam websireSuku
Dinas
Tata KotaJakarta Barat,
dalam konsep pengembangan ka- Kota Tua,masih banyak peamaslaban
dan kedala
yang
harus dihadapi. Permasalahant e s e h meliputi
akses
sirkulasi kemscetao ldu-lintas, ans keodaraan berat yangm-
kondisi lisik bangcman tua, PKLyang tidak
tezkontrolsehiwza h a w y a keamanan kawasan, bangunao bersejd ~ a n g
h h & a k , kualitas kampmg yang relafif h u h , kmangnp k e z , sampab dan sistem drainaw yang hvrang baik ALhasil, uajah Kota Tua puo senakin baubah. Kota Tua Jakarta tidak lagi mencirikan kaw- peainggalan kolonial
yang bersejarah dan
bemilai
tinggi.
Kota tua di lmlowsia adalah bentukan kolonial kareoa fisik kota tua jelas
menunjukkan bentuk f i i k kota di Belanda (Sandy, 1989). Begitu pula halnla
dengan ka- Kota Tua Jakarta Banyak bangunamp yang mencidm bangunan kolonial Belanda dan wmeriukan lpaha pelestarian Salab saru p y a
untuk melestarikan t e m h &ah dengan mengeoallran kepada masyankat mengenai tinggioya nilai sejarah kawasan sehhgg m a s p d a s
paham
mengglaiperlunya peledarian
terhadap
kau- Pengenalanterhadap
majarakatini
d a pkornunikasi yang sengaja dibentuk antara pengunjung terbadap s u m obyek wisata
melalui i l m t m s i - i l W media Hubungan komunikasi ini benrpa pernabaman
yang ingin disampaikan kepada m a s p d a i
dan
dapatditerima sesuai
dengan2
dipahami dan diapresiasikan oleh pengunjung sehingga pengunjung dapat lebih rnengcnal obyek wisasa yang dikunjlmginya serta turut rnmjaga kelatariann).a
Untuk menunjang kegiatan interpretasi ini, diperiukan terbgai teknik interpretasi. Teknik interpretasi yang umum disediakan &ah dengan pengadaan
jalur interpretasi dimana dengan jalur ini pengunjung dapat m e n d m suasana Kota Tua Jakarta
sebagai
kota bersejamh Telah dilakukan shidi m n g n a i jalur inteqmtasi yangdapat
diterapkan prada kau.asan ini yaitu dalamtesis
Damajanti(2003) ).ang bejudul Sr& on Making Infegraed Inferpre~mion Network for a Colonial Ciry (Care
a&
: Oud Bolavia, Old Cily ofJ&n?a). Namun shiditersebut
belum sampai pads tahap perancangan jalur interpretasi. P e m m n g m jalurini
memalukan elemewlanen lanskap yangdapat
diteqkan pada jalur jalur agar tujuan inteTpretasi dapatterCapai.
Sebagai kauasan bersejarah, kauasan Kota Tua Jakarta memiliki poteosi
yang
besar &ag&
ka- wisata terutama wisaia sejamh Oleb k n a itu, pemmagm pada jalur intapTetasi inidiarahkan
pada penggurtaan jalw inteTpretasi tersebut sew jalur wisata Sebagai suatu jalur u h @ rnaka diperiukan kenyamanan, kearnanan dan keindahan kauasan bagi pengmjung saat melalui jalur tersebutMelalui studi
ini,
dilakukan perancangan pada jalur interpmiasi wisaia sejarah deogan mengacu pada St& on Making lnfegroled Inferpretation Networkfor a Colonial City (Damayanti, 2003). Diharapkan karya perancangan ini dapai diterapkan pada kawasan Kota Tua Jakarta agar pengunjung
dapat
lebiimemabami dan mengapresiasi nilai sejarah budaya yang terkandung di kauasan
13. Tnjnan Stndi
Studj ini bertujuan unh& merancang jalur interprerasi yang d i r e k o m e n d a s i dalarn Sr& on Making Infregnted Inferprefation Metworkfor
a Colonial Ciry (Damayank 2003). Jalur interpretasi yang diraMang bertujuan unh& menunjang wisata sejarah pada Kauasan Kota Tua Jakarta Diharapkan
dengan adanya elemen lanskap yang menunjang jalur terse& pengunjung dapat
3
13. Kegclnaan Studi
Kegunaan dari studi ini adalah &raga; masukan bagi Pemerintah Daerah
Kota Jakarta Barat untuk m e w u j h jal~tr interpretasi w v h a sejamh yang d a p i mendukung pemahaman dan apresiasi pengmjung temadap Kota Tua &rap
kota bersejamh s e m menyediakan kenyamanan, lieamanan dan keindahm demi
BAB 2.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. LaoskapKotaBcsxjarah
Kota men~md Simonds (1983) adalah lamkap buatan manuda yang terjadi akibai aktifitas manusia dalam mengelola lingkungan untuk keperluan hiduprip
Lanskap buatan t& berpusat dan didominasi oleh bangunambangunan
(Eckbo, 1%4). Kota
akan
bekernbang sesuai d e n p poteosi dan akzfitamya,dirnana sebuah kota menrpakan bentuk dan kebudayaan
fsik
kota masa lalu (Koentjaraningraf 1985).hu-asan Kota Tua Jakarta adalah salah satu wntoh lanskap kota )mg k j d karena beutukan fisik kotanya bergaya kolonial Belanda Hams dan
Dines (1 988) menjelaskan babwa lanskap sejarah menrpakan lanskap yang baasal dari mas lampau yang di dalamnya terdapat bukti
f d
tentang keberadaan manusia di dalamn)a M a m konteks lamkap sejarah, lamkap menurut Goodchild (1990) r m m p k a n area tertentu yang memiliki karakteristik-karaktmidk tertentu atau berupa komposisi beberapa fearure rang menjadikao area tersebutdapru
dikenali sebagai salab satu tipe lamkap sejarah yang telah WUi. Goodchild (1990) juga menjelaskao suatu lamkap dikatakan memiliki da)a tar& historis apabila didalamn)a memuat satu atau bebe~apa kondisi lanskap berihvt ini :1. Merupakan contob )mg menarik dari sebuah tipe lanskap s e j d
2. Memuat bukti yang menarik untuk mempelajari sejarah tentang tala guna
lahan, landtap dan taman, atau sikap budap tehadap lanskap dan taman. 3 Merniliki keterkaitan dengan seseorang, rnasyarakat, atau peristiwa yang
pcnting dalam sejarab
4. Memiliki nilaiailai penting dalam s e j d dengan
bangunan
atau monumen h j a r a b .5 bangunan dan monumen bersejarah di kawasan ini, kawasan Kota Tua ini juga termasuk dalam tipe lamkap yang takait bangunan atau monumen basejarah dari
individu atau sekelompok masyarakat
Di Indonesia sendiri, telah ada ~~UUIZJI yang menyangkut mengenaj
Benda
Cagar Budaya dimam pada peratman ini, kawasan Kota Tua juga memilibiteria sebagai kawasan prig maniliki Bends Cagar Budaya. Menumi Undang-
Undang Republik Indonesia No. 5 Tahuo 1992 Tentang Bends Cagar Budaya
dan
Perahtian Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 disebutkan bahua definisi BedaCagar Budaya (BCB) adalah benda buatan man* bag& atau ddak bergerak yaag berupa kgaruao atau kelompok, atau bagiao-bagiannp atau s i s a - k y a , )ang berumur se!aang-kurangnya 50 tahun aiau meuakili masa g a p }ang khas
clan rneud5li masa g a p s-ekurang-kwangnya 50 tahun sea?a dianggap rnempuoyai
nilai penting bagi
sjarah,
ilmu #uan dan kebudayaan araupun beoda alam yaag dkggsp ~mempm~yai nilai penting bagi sejarab, ilmu pengetahuan dan kebudayaan22. Pdestarian Lanskap Sejarah
Menurut Goodchild (1990), lanskap sejarah pedu dileaarikan karma memiliki arti penting, yaitu:
1. Menjadi bagian penting dan bagian integral dari warisan budaja
2. Menjadi bukti fisik dan Aeologis dari uarisan sejarah
3. Memberi kontribusi bagi keberianjldan pembangunan kehidupan
-ya
4. Manberi kontribusi bagi k-an& pengalaman )mg ada
5. Memberi kenyamanan publik (public m711nig)
Nilai lanskap sejarah suatu kota tidak dapat terlepas dari nilai sejarah kota iiu d i r i . Nilai sejarah sum kota tidak selalu pada bangunan atau ligkungan penrmahan tetapi d u p kawasan alamiah yang berhubungan dengan kota
tersebut sqmti uajah jalan, lokasi-lokasi sejarah, taman-taman dan muka
6 Usaha perlindmgan dan pelestarian terh;tdap kota dan
bemejamh pertu dilakukan gcma mengbiMlari lenyapoya lingkungan kota atau
warisan-uarisao~hmoyangmernilikiidmtitasterseediriyangrmik Kota dan desa bemejarah menrpakan bagian dari aarisan W y a sehingga periu
dilestarikankarenabaliniadalahsumbexyangyangsangattingbagieksistensi
biologisdan
kehidupan manlnia Warisan b d q a inidapat
menggambarkaa danmeqgabuugkan kehidupan mas lampau dengan masa kini sehingga
menghasilkan kcsinambuugm ).ang mengikat satu gemmsi dengan g& beril?rm)m Manfaat lain yang dapat diberikan oleh kota dan desa )ang
dilestarilrao tersebut yaitu menciptalcan suatu
dasar
yang jelas bagi pengembangan kotamasayangakandatangdandapatmunberikanwama~padasetiap perkembangan kota kareua kekayaan dan keragaman wajah dan aimosfm yang dimilikinya O.(urisjah dan Pramukanto, 1995).Pelestarian Kawasan Kota
Tua
Jakarta d i e oleh peraturanpanerintah baupa SK Gubemur KDKJ Jakarta NoD~-bll1/4/54/1973. Strrat
K e p m s a n tersebut menyatakan Daerah Jakarta Kota dengan batas barat pergudangan di Jalan Gedong Panjans
batas
timur ash Sungai Ciliuung, batas selatanadalah
Stasiun Kotasampai
Jalan Jembatau Batu dan batas uta~a adalahPasar
ntao
sampai pahtasm Kampung Lnrar Batang din- sebagai d a ddibawah
pemugamn PemaintahDKJ
Jakarta23. Pengembangan Lanskap Scjarah Sebagai Obyek W i t a
Lamkap sejarah memiliki potensi sebagai obyek wisata Lrarena k e i m h n
kaw-ya yang tidak b i i didapatkan dari
ka-
lain Menund Nurisjah dan Pramukanto (2001), lanskap sejarah mer& swtu buktif i
dari keberadaan manusia di bumi ini. Wahm yang tertaa atau tercermia d a h suah~ lanskapsejamh yang mernbedakan designed imtdrcqpc lainnya
adalah
keierkaitan pembtukan essenlid chmaaer dari laoskap ini pads uaktu/periode jang lalu ) m g didasarkan pada sistean periodik ) m g khusus(seperti
sistem politik, ekonomi, sosial dl). Selanjurnya, salah satu -k dari pelestarian lanskapyang tcrkait
dengan
aspek budayadan
sejarahini
adalab untuk motivasi ekowmi. P7 baik, iautama
dapat
mendukung perekonomian koraldaedb i
dikembangkansbagai kauasan tujuan w i a a (cultural and hirrorical rype of rourism) (Nurkjah dan Pramukanto, 2001). Alasan ekonomi inilah yang rnendomng diadakannya wisata pada lanskap sejarah. D i i k a n dengan peningkatan ekowmi pada
Pemerintah Indonesia mernpertirnbangkan mengenai pengemban-m
kau- Kota Tua se&i obyek wisaia dengan adanya Pemman Daerah No. 6
Tahun 1999 tentang RTRW DKI Jakarta 2010. Dalam peraturan ini dijeladcan mengenai misi dan sblilegi pengembangan tata ruang kotamadya terutam terlrait dengan pengembangan Kauasan Kota Tua Menurut p e r m tersebut, mategi P e p b a n g a n Tata Ruang Kotamadya Jakarta Barat salah satunya ditempuh rnelalui mendorong rwitalisasi Kawasan Kota Tua sebagai objek uisata dengan
meningk*
-
dan
prasaraoa pewiuk~go)=Sebagai
tindak
lanjut dari usaha revitalisasi )mg telah dicanangkanterb;bdap
kauasaq Dinas Tata Kota Jakarta Barat b e k e ~ ~ dengan Urban andRegional develop me^ Imtitute (URDI) merencaMkao dan nmanang Rencana
Tmdak Pengembangan Kauasan Kota Tua Jakarta Rencana Tindak ini berisi mengenai arahan pengembangan KamSan Kota Tua yang
akan
diterapkan2.4. Jalor Interprctasi W i t a Scjarah Oud BPlovin
Lnterpreiasi
adalah kegiaian edukatif yang sasarannya mengungkaph
makna dan pertalian dengan u m g p d a n ilumasi media dan bukan sekedar
mengemukakan keterangan-k- k d a s a d m apa yang terfihat saja
(Knudson, 1982). Dalam kegiatan ini, hans kperhatikan prinsip-prinsip :
I. Suaru interpretasi )mg tidak berkaitan dengan apa yang diuraikan atau
yang diperagakan dengan apa yang dialami oleh pengunjung adalah M
) m g sia-sia
8 3. lnterpmtasi adalah seni yang menggabungkan berrnacam-macam seni, apakah rnateri in-i itu bersifat ilmiah, sejamh, arsitektur atau bentuk kebudayaan h y a .
4. Sasaran utama interpmtasi & I a h pancingan afau provokasi dan bukan perintah.
5. Interpretasi berm& menjeladran atau mempemmjukkan seluruhnya: bukansebagian-sebagian.
6. lnterpretasi yang ditujukan untuk anak-anak tidak
dapai
digunakan untuk orang deu- karena mempunyai pedekatan )ang berbedaT i interpTerasi ini menrpakan suaru
usaha
pelesiarian )angmemhar untuk manpertahankan lamkap aslilalami
secara
terpdu dengan usaha-ugha y g juga dapai wnampung kebutuharrkebutuhan dan kepentingan baru
serta berbagai kondisi yang akan dihadapi masa
ini
dan )ang akan daiang.P e n d e b pelestarian d e q p ~ tindakan interpretasi ini mencakrq, penglcajian
tehdaptujuandesaindanjugapenggunaanlamkapstbellrmnyaDesainyang baru b l a h mampu untuk rnemperkuat integitas nil& historis lamkap ini dan
pada saat bang bersamaan juga mengintegrasikann)~ dengan prog.ram-program kegiatan tapak baru yang diintroduksikan (Nurisjah dan Pramukanto, 2001).
M e n w t Veverka (1998), dua ha1 yang paling m e m b i i
dalam
merencanakan program atau pelayanan interpretasi &ah tema interpretasi dan tujuan intcrpretasi. Dilanjutkan, tema
dalam
interpretasi adalah ide kunci atau idepusai dari keseluruhan presentasi. Saat berkomunikasi dengan pengunjung, pendengarharusdapaiwrangkumpoinutamadarinratuprogramdalamsaru Mimat Kalimat inilah yang merupakan tema Pengembangan dari tema ini dapat mengarah pada stnJaur lang terurganisasi &ta kejelasan tujuan dari program.
Sepati
haln)a pada Kawasan Kota Tua Jabrarta, tema )ang d i i b i l adalah kota kolonial yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sebagai pemwjudan dari tema ini, diperlukan suatu i m g e (pengpmbaradpersepsi) rnengenai Kota Tua sebagai kota kolonial dirnana imoge ini dapat diperoleh dari elemen-elemen pembentuk kotanya.9 Kelima elemen ini membentuk menral mup aratu kota Pmhs &ah jalan yang menjadi sirkulasi suatu wilayah. P u h dapat bempa jalan raya, re1 kereta api dan sungai. Edges adalah batmbaias suafu wilayah yang memberikan kejelasan atatu
ruang, Dirwicts adalah suafu luasan terteotu yang nmupkan bagian dari wilayah
s u m kota Abdes adalah pusat keramaian di sum kota yang menjadi pusat
&+vim masyamh kota, umumnya be- jalan Lomhrks
meqakan bangman yang mempmyai ciri khusus yang dapat menjrd umcu
tanda atatu kota Sedangkan Node menurut VanDyke (1990) menrpakan atatu ruang dengan luasan atau karakter (ciri khas) tertentu seperti landmark atau tempat besejarah Dan dirwict
adalah
gab- kombinasi dari kelompok elemewlemen lingkungan yang memepunyai W e r atau hubungan tertentuElemen menral mup rmebut d a p i d i n g melengkapi satu dengan yang lainnya dan bersambungan membentuk kelompok-kelompok aiau kesaiuan kelompok Elememelemen dari menfal map ini
alran
menimbulkan kesan (imge). .
seseorang terhadap Lingkrmgan kota Kesan atau imugeini
dapat d i g e m a h rkarena adanya pola tertentu dan teratur (Porteous, 1997). Pola yang ada akan memungkinkan suatu elemen mudah membentuk c i w atau mudah dibayangkan (imageoble).
Badasarkan peoelitian Syamsudin (1989), telah ditanukan elemen mental
mup bersejarah yang dimiliki oleh k a u m Kota Tua
Jakarta sehingga dapat
mcnunjukkan bahua kota tersebut mempunyai saru ciri khas sebagai kota kolonial. Elemeoelemen tersebul menrpakao penerapan dari konsep Lynch yang didapat dari empat pcriode sejarah Kota Jakarta j m g dimulai dari +ode Hindu sampai dengan periode seielah penjajahan Elemen tmebut kemudian di-over Iny-kan. Tabel identifikari elemen wrta pcta o v k lay t d u t dapa dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Dari hasil peneliiian Syamsudin tersebuf tedapai 45 lokasi
yang mempkan po~enrid stops untuk diadakan kcgiatan intaprrtad sehingga image kota kolonial p d a Kota Tua
Jakarta
dapai tagambarkan10 dan t u j m y a , jarak wrta aksesibilitar Tabel tema serta tujuan dari tiap sops yang dipilih d a p dilihat pada Lampiran 3.
Dari beberap teknik interpmiasi, seyguidecuguided fours seperti jalur sejarah dan koridor sejarah mum diguMkan tmtuk menginterpretazikao dam sebaik sumbe.rdaya sejarah dalam suatu tujuan w a atau skala regional
(Knudson e f - d , 1999, Orbasli, 2 0 ) .
S u m
jalur atau jalan sejarah dapat dilihat sebagai aratu kesempatan )ang lebii baik untuk masa depan, dan dipilih view lokasi temadap pergunjung, untuk meningkatkan sirkulasi pengunjungrnernlrdahkan pengunjung mengenal dan rnengapresiasi asp& lain dari kota dan memastikan
atraksi
di beberapa l o b juga dihwjungi (Orbasli, 2000).Selanjutnla Damayanti (2003) menghubungkan ke-23 stops untuk membentuk jdur interpretasi wkaia sejarah berdasar kendala dan potensi
kawsan Mempertimbanglran
ukuran
area Kota Tua Jakarta, jalur interpretasi wisata sejarah ini dibagi menjadi dua jalur. Jalur pertarna sejauh2,5
irm memiliki13 s o p , berlokasi di area
down
rown (bagian selatan)dm
dapat ditempuh selama 1,85 sampai 2 jam. Sedangkan jalur kedua juga memiliki 13 stops dengan jalur sejauh12
km,
berlokasi sekitar area pelabuhan (bagian uma) dan dapat ditempuh selama h - k i r a 2,5 jam Menlmrt konsep dalam stlsdi Darnayanti (2003) tersebut, kedua jalurini
dimaksudkan untuk pejalan kaki scrta pengenbm wpeda Pctajalur inte~pretasi wisata sejarah ini dapat dilihat pada Lampiran 4. Untuk selanjum>a perancangan jalur intaprctasi ini rnengacu konsep jalur interpntasi Damapnti (2003).
.
Eiemen Lanskap JaIar Interpretasi Wirata SejarahElemen lanslcap pada jalur interpretaSi wvisata sejarah diperlukan untuk
dap memenuhi tujuan inteqrrtasi serta wisata sejarah yang dilakdian Untuk meounjang kegiatan interpre?asi, diperlukan penyediaao media inteqmtasi besupa fasititas i n t t r p w i yang dap memberikan infonnasi mengenai sejarah kawasan
1 1
-ya
adalah
dengaa h y a panandu, book]* led*-,
pda wisata, P-! int=pmasi pameran, mloarm, galeri dan -yaSedangkan untuk menunjang wisata sejarah yang dilakukan, perlu dipahami meagemi sistem
reacreasi.
Dalam suahl sistem rekreasi,terdapat
hubungan era! antara sisi supply dan &mmrdmmrd Supply dalam dawsi didefinisikan sebagai scmua pengembangan fisikdan
jnvgram yang manenuhi keb- dan keinginao pengrmjung (Gcmn, 1997). Kebuhlhandan
keingkm pgunjung inilah yang dkbut dengan demand. Elanen lamkap yang dirancang juga merupakansalah satu supply
dma5i.
S'43~ly rekreasiini
kdiri atas amac3ions, &ce5,tramportarion. ir&onnations, dan promotions (Gunn, 1997).
Dan komponen
supply rekrrad tersebut yangdapat
diwujudkan &lam elemenelanen Lamkapnya antara lain artrauions, semMcesces transprtaiion dan ~onnarions.Salah satu contoh pyediaan elanen lanskap jalur u b addah pada
W o n ' s FrMdom Trail. Freedm Trail
ini
sejauh 4km
dan
dapatditempuh
selama 3-4 jam sata menghubmgkan 16 s t o p .T i
stops ditandai dengaasignbomd hemp peta d m penddan jalur antar stops satu dengan yang lain Jalur
tersebut ditandai dengan garis merah sebagai pengarah, kadang dengan paving gmnit atau baiu bata Jalur ini didukmg dengan
pengadaan
fasilitas dan pelayanan baupa pusat peqgmjung sepanjang jalur wisata yang mcmbcri informasi danpets, tanpat &Lahat dan WC di
tiap
pusai peogunj~mg, kemudahau untukn
pcngunjlmg )riing -=%
dan
jalan bebas pada A a p stow. * Pengunjungdapat
m e q p k s kawasan dengan transportasi m u m sepati kextabauah tanah.
Dan untuk
pengunjung yang kendaraao ataubi
pariukta, terdapat parkir yang terbaras serta g a ddi
scllrmh kota Bostonataupun
parkir
bauah tar& Selain itu j u g terdapat pusat pwbclanjaan yang m e n y e d i h berbagai maoun rnakanan khas serta setting taapatsesuai
periode sejanh yang ingin ditampilkan26. OudBatavia
Jakarta pertama kali diked sebagai pelabuhao di rnuara Sungai Cdiwung
. .
12P o w Pada abad ke-16, para pendatimg Portugis diberi izin mendrnkan benteng di Sunda Kelapa
Sedangkan
aralusul hari jadi Jakartatanggal
22 Juni adalah tanggal peMklukan Slmda Kelapa oleh Fatahillah pada bhun 1527 dan m w t i nama kota tersebut menjadi Jayakarta yaog berarti kememn@n Orang Belanda dafang ke Jayakarca sekitar akhirabad
ke-16.Dan
pada 1619,V O C
dipimpin oleh Jan Pietemoon Coen menaLlukkan Jayalrarra dan kemudianmengobah namanya menjadi
Batavia
Dalam masa Belanda,Baravia
berlrembang menjadi kotayaog
besar dan pen- Keadaan alamBatavia
yang bmua-rauamirip sekali deogan negeai Belanda Maka komep pernbangunan kota pun dilrembangkan seperti Amaerdam yang bemda di Belanda Lalu mulai dibangun
kanal-kanal mtuk melind~mgi
Baravia
dari ancaman banjir. Kegiaian pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang tertetak &tar 500 mttm dari bandar.VOC membangun
balai kota yang anggun, )ang menrpakank e d u d h pum pemerintahan kota
Baravia
Pada aualnya, kota Batavia ban)=sebatas
kawasan dalam benteng yaitu Lawasan Kota Tua sekarang dan dijadikansebagiu
pusai kota Karem pertumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan limhmgm..
cepat ms& pen-- Belanda memindahkan pusat kegiatan p e m z r i n ~ ke kauasan yang lebii tinggi letaknya yaitu ke arah selatan di luar bent- Wiiyah ini dinamakan Welteweden.Kauasan Kota Tua Jakarta sebenamya memiliki potensi ekonomi, sosial
dan budaja yang bcsar namun pananfaatannya bclum d i m a k s i i untuk
menh&hn
fungsi
kawasanBahkan
saatini
dapaI dikatalran bahua kauasanKota
Tua
mengalami penunman kualitas l k g k m g n fisik, ekonomi,sosial
dan budaya. Penunman kualitra kawasan semakin diperparah dengan burukn)a sis&em pcnycdiaandan
pclayanan infrasrmktur, utilitas dan fasilitas pcnunjang lainnya. Kodisi tersebut menjadikan pertumbuhan dan perkembangan kauasan Kota Tua menjadi tidak jelas dan tidak terarah Banyak bangunan bemilai sejamh maupun bangunan lama dengan tipologi bang- yang khas hancur aiau hilang k a ~ n a tekanan ekonomi maupun hancur sendiri ('sel/derfruc~ion') karena faktor alam dan lain lain Situasi bangunan yang tidak tauat menyebabkan tingginya tingkat krimiditas tautama pada malam hari karena pada saat malam hari kawasan ini13 Untuk mmghidupkan kembali Kawasan Kota Tua, salah satu u s a h yang
m e d a d a n pada peuingkatan fungsi
dari
Lawasan Kota Tua agardapat
kembali hidup setelah &an lama ditiqgalkan Namun temyasa revitalisasi ini mengalamibanyak
hsmbatan ddam pelaksanaanopDan
usaha
untuk menghidupkan lagi kawasanini
tidak tenvujud. Cara lain mtuk menghidupkan kembali KotaTua
Jakartaini
adalah
dengan menjadikannya sehgai obyek wisata sejamh Oleh k a r e ~ itu diperlukan pmmcangan jalur inlerpretasi yangdapat
mendukung k e a m interpretasi uisata sejarah tersebut2.7. Perantangan Jalnr Interpretasi
Pemmmgm m a q a k m ilmu dan
semi
pengorganisasian ruang dan maaas e h g g
tercapai
keharmonisan jangsaara
fimgsional berdaya guna dan seamestctis indah. Pahatian peaamangan ditujukan pada perniliban komponem dan
MIan Perancangan serta tanaman dan kombinasinya sebagai penyelesaian masalah,
sehingga
pemilihan materi merupakan ha1 pea- (Zein, 1981). Prinsip dasar pemmmgm menurut Van Dyke (1990) &ah sehgai berikut :I. Unify jaitu kesatuan seluruh e l m (harmonis); repefirion, module and g.id rheme
2. Balance yaitu keseimbangm dalam skala dan pmporsi
~mn&
menyuam elemen lanskap: q m m e q , asymmehy mrdradiol3. Empharir/Dominance
)aim
menciptakan konuaslakseq directionali!y, placemenl, wnfrasi, size and number.fkrbeda dengan pengabanga ek- lamkap psEda tipe lamkap )sang
lain, pengembangan elemen pada lamkap sej& te~utama pada jalur interpretasi sejarah harus rneanpehatikan satu qamt penting. Ptinslp mhervicify (keaslian) harus dipematikan dalarn pembangunan ulang sejarah (Gunn 1997). Dalam hal
ini,
terdapat d m umm utama yang membenhk mhenlicify. I;arakter dan fimgsi ditambahkan menjadi mfhEnIicify, menjadi sum pujian paling serius yang dapatdilimpahkan pada suatu pekerjaan
semi
(Grillo, 1960). Selanjutqa disebutkan bahua h a h e r dan fungsi tidakdapat
dipisahkan Keduanya selalu d i n g14
adalah ltriteria ldama
dari
sernua desain dan &pat d i d wbagai pemeouhan t e a b d q tujuan Dengan kata lain, semua desain ham muniliki nrjuan khusus dalam penggunaannya. Sedanglcan karakter mewakili suah~ gaya dalam desainKamkte~ ini hams terpamar dari desain b e n d dan ntang secara mum.
Den%an pertimbangan yang elah
disebutkan,
maka dalam perancanganjalur Oud Bafavio ini, pealu mempertimbangkan mengenai bentuk
dan
struktur bangMan yangada
di
sepanjang jalur intqmmi untuk menciptakan lanskap yang terintegrasi dan dapat rnenciprakandesain
dengan mrfhenficity.Selain itu juga perlu rnempertimbangkan mengenai pemenuhan kebutuhan
BAB 3. MET0DOUX;I
3.1. \Vaktn dan Tanpat
Kawasan Kota Tua
Jakarta
I& dalam batas adrmrushas. .
i daerah KotaJakarta
Barat dan sebagian lagi dalam daerah Kota Jakarta Utam I;auasm KotaTua dalam benteng aiau ka\msan j a g sering disebut'dengan
Oud
&IImio ini&ah titik a d pembangunan kota kolonial pada zaman
VOC.
Pemmmgandilakulran di kawasan dalam benteng j a g sebelah selatan ).aim )q mas&
.
. [image:28.523.71.448.137.763.2]dalam batas
adn
i daerah KotaJakarta
Barat
Lokasi studidapat
dilihai pada Gambar 1 .Gambar 1 . Peta Lokasi Studi
Studi ini dilalrukan sejak bulan Februari 2006 d e w persiapan proposal, pengumpulan data pada bulan Maret sarnpai April 2006 kemudian analisis dan
16 33. BatasanStudi
Srudi ini hanya s e b m perancangan jalur interpretasi wisata sejarah serta
hmd mnreriol dan
sofr
mmerial )ang dipeiiukan dalarn jalur. KO- jalur interpretasi ini rnengacu pada konsep jalur interpretasi Damayanti (2003). Wilajah d i&ah
jalur interpretasi yang pertama dari studi Damayanti (2003)*IIJdi daerah s e l m Kota Tua Pemilihan lokasi studi ini berdasarkan pada kekentalan kota kolonial yang masih dapai dilihat dari lokasi
ini.
Lokasi studj ini [image:29.536.73.471.67.639.2]dibatasi dengan to1 pelabuhan pada bagian utara dan Stasiun Kota pada bagian selatan. Peta batasan s h d dapai dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Batasan Shtdi
33. Metode Studi
Metode )ang dilakukan dalam studi ini adalah metode deskriptif dengan pendebtan yang terbag menjadi beberapa tahapan. Tahapan tersebut meliputi :
I. Persiapan a u d
Persiapan awal ini rneliputi studi puaaka, kajian temadap d i - d i sebelumnja serta kajian t e h d a p perahrran-perahrran yang berlaku di
17 telab dilakukan di kawasan meliputi studi dari behagai bidang ilmu s e p d donomi, lingkungan, sipil, scjarah budaya, arsitektur bangunan,
tata kota dan sebagainya Selain itu Pemerintah Kota Jakarta
Bani
jugacukup banyak bekerjasama dengan behagai pihak &lam usaha
menghidupkan kembali kauasan ini. Studi puaaka banyak berperan
tendama untuk rnembantu dalam rnemberi solusi temadap pertnasalahan di
dalam ka- sesuai Ndut pandang arsirelrtur lamkap. Shtdi purtaka
yang dijadikan
acuan
&lam studi iniadalah
Sfudy on Making inlegratedln~erprefation Network for a Colonial City (Case Study : Oud Bar-
Old City of Joitmro) (Damayanti, 2003). Rekomendasi dari studi tersebut
dijadikan s&@ dasar dalam studi
ini.
2. Inventarksi
Tahap inventarisasi m a q a k m
tahap
pengumpulan data Data y m g dikumpulkan pada tahap ini meliptdi data primer dandata
sekunder. DataW u t d i p l e h
dengan
behagai teknik, yaitu p e c p W a lapang wanancam dengan ktami takaif pewllnuran intemef s h d pusIaka dan sebagainya Tabel 1 mentmjukkan jenis dan sumber data yangdikumpulkan dalam proses inventarisasi.
>
sejmhlau-~aa Tua lakana3--
t a d z p )aog banilai wjarah
> K m a h i s & pcoduduk
3 Aktifdasdanjenis
Paw=-b-
3KHa)itainik
m m g
m - j u n g
19
yang
ada
tersebut, kemudian dicari solusi yang paling tepat untuk diterapkan dalam huasan.4.
Perancangan
Tahap ini menrpakan tahap pent@ dalam studi. Mulgmula dari hasil sintesis, direncaoakan konsep \risata sejamh yang akan diadakan dan
konsepkonwp lain jang mendasari pem~cangan Konsep tersebut terdiri
dari konsep m u m perancangan, konsep pedesirian walk biqcle r o e stree~furnitzre, tata hijau, stop mea dan fadlitas interpreiasi. Setelah itu
baru
dirancang jalur interpxtasi wisata sejarah serta el- )ang diperlukan F'roduk perancanganini
melipuri site plan, detil konmuksi el- gambar potongan Iampak serta gambar perspehe.Tahapan
prosesdalam
studi
ini
dapat
dilihat pada Gambar 3.3 S t u d i R a a k a
3 Mwgkaji Sndi yang d dilakulan stbehrmnla
3 Mmgkaji P a a m z n
3 DHaRima >DHaSd-rmdcr
3Pacnsi Ahanalif
3 K W % h i
3 K a a c p W s a t a S j a r a h
3 K a a c p Umtnn P m m m g n 3 Site PIm
3 K a a c p Pedaoimt IYdk 3 Dail Konsrmksi
I
3 K a a c p B i q d e Rome Uano3 K a r s c p S p e a F m n i h u e - 3 & m b a r p a m g m 3 K a a c p Tgta Hijau Tempak.
3 KoasepSIopArro 3GaubrPaspds'f
>
K a a c p FasiIii lmqussi [image:31.530.74.481.116.715.2]BAB 4.
INVENTARISASI
DAN
ANALISIS
Bab ini a h memaparkan mengenai hasil pengumpulan data serta analisisoya Dam yang dipemleh dari hasil pengurnpulan data terdiri dari data primer dan selnmder dimana teknik pengumpulannya dengan cara pengamatan langsung di lapang, wawancara dengan instansi terkait, penelusuran intemef serta studi pustaka
Dam
b a n g terkumpul dibedakan menjadi beberapa sub dataSelanjutnya hasil pengumpulan data ini
akan
dianalisis. Analisis iNm e n r p a h
tahapan
untuk mencari potensi dan kendala padatapak
yang bexhubungan dengan t u j m d i ini, yaitu paancanean-
jalur interpretasi \risara sejarah kauasan Kota Tua Jakarta Analisis yang dilahvkan ini dipandang darisegi bidang Arsitektur Lanskap. Jalur )ang djpilih adalah jalur pertama dari hasil studi Damayanti (2003) yang meliputi kaw- down town yaitu kaw- kota
yang paling ramai d m dahulu merupakan pusat ahaifitas. Transportasi )ang digunakan dalam jalur wisata iN adalah berjalan kaki dan bersepeda seperti konsep wisata yang dianjldran Darnapti (2003). Oleh karena itu, analisis ) m g dilakukan &ah analisis
tapak
untukAtifitas
wim )mg dilakukan dengan berjalan kakiamu
mengendaiai s e w4.1. Lokasii Batas dan AksesibiLitas Tapak
Secaia geografis, Jakarta Barat terietak antara lMO
-
4S0 BT dan 6 O-
12OLU serta 7 m dpl. Tapak Kota Tua yang menjadi batas studi tedetak di dalam d a e d adminimasi Kota Jakarta Barat tepatnya di Kecarnatan Tambora dan
Taman Sari. Pemmangan hanya dilakukan pada daerah Kota Tua (kawasan dalam benteng) sebelah selatan dengan batas wilayah ebagai berikut :
Utara : Jalan Tol Bandara Soekamo Hana
Selatan : Batas kaw- tidak merupakan garis lurus dimana batas selaian bagian Timur terbentuli oleh JlJernbatan Mu, Plaza Stasiun Kota dan bangunan-bangunan disekitamya
.
riur
: I(anal SIndrbui~engrachr yang dibuat ketika kauasanini
masih2 1 Tapak peramrangan ini benrpa jalur interpretasi yang meldui Jalan Stasiun, Jalan Pintu Bcsa~ Sclatan dan Utara, Jalan Kali Besar Emur I dan V, Jalan Kali Besar Emur dan Barat, Jalan Gmgkeh, Jalan Pos dan Jalan Lads Menurut Rencana lnduk dan Rencana Pengembangan Kota Tua, kawasan di
sekitar jalur interpretasi ini termasuk dalam sub kauasan Kali Besar, Kampung Kyai Taman Faiahillah dan Stasiun Kota K a u m tersebut juga termasuk
sebagai Zona Inti, yaitu ~ \ ~ C L W - I perencaman Rencana T i yang diuramakan
[image:33.530.68.443.58.678.2]pengembangamp. IW.s
tapak
dan jalur interpretasinyadapa
dilihai padaGambar 4.
Gambar 4. Lokasi Studi
Aksesibilitas menuju Kota Tua tergolong mudah karma dapaI ditempuh dengan bertagai alternatif transportasi umum maupun pribadi. Untuk transporlasi pribadi, dapat ditempuh dengan rnobil, motor aiaupun bus pariwisata Sedangkan
22
Bogor, &kasi, dan kota lain di &tar Jakarta), Bus Tram Jakana (Jalur Blok M- Kota), angkutan pedotaan (MI2 dari Stasiun senen, MI5 dari Tanjung F'riuk),
Bus
(PZ
dari Kampung Rambutan) dan Kopaja (86 dari Lebak Bulus). Altematif tmqmrtasi tersebut didukung oleh adanya jalan to1 lingkar luar Jakarta, jalananeri sem jalur kereta api yang melayani antar kota Melalui jalur lam, terdapat Pelabuhan Sunda Kelapa dan Pelabuhan Tanjung Priok. Jalur d a m didukung dengan adanya to1 ke Bmdam Soekamo Ham
Aksesibilitas menuju ka~asan yang mudah ini merupakan pot& karena
besamya jumlah peagunjung rang damng pada kauasao. Dengan demikiaq peluang pengembangan kauasan untuk dijadilran kauasan wisata sangai besar.
N a m u n ha1 tersebut juga dapat menimbulkan
dampak
wgaiif benrpa rusaknya kauasan terutama dari perilah vanaidism pengunjug atau olasyarakai sekitar.4 3 . Tata Gana Lahan
Taia Guna Latran yang berada di sepanjang jalur interpretasi ini behe&- beda Pada dasamya, Pernerinlah DKI Jakarta menetapkan
Karrasan
Kota Tuasebgai ka~asan bersejarah serta pengembangan pariuisaia dan komersial dengan
skala regional dan internasional. Penggunaan lahannya sebagian besar dipenmrukkan bagi bangunan umum,
dan
sebagian lain untuk campuran bangunanumum dan penrmahaq seam sebagian kecil untuk penrmahan dan industri pergudangan dengan intensitas bangunan berkoefisien lantai sebesar mta-rata 3 - 4. Menurut audi yang dilakukan Aspac Mitm Consultindo dan Dinas P a r i u b
(2004), kegiatan kauasan sebagian besar bempa perkantoran dan
(78%) diikuti dengan wirma (5%), perneriniahan (2,5Y0), pergudangan (0,5Y0), fasilitas m u m (O,S%), dan sisanya berupa jalan
sungai,
dan saluran ataupunbangunan-bangunan yang tidak terdata Tata Guna Lahan
W L )
yang berada di sebritar jalur interpretasi ini dapat dilihat pada Gambar 5.Tata Guna Lahan pada kauasan yang berbeda-beda mempengaruhi hasil
W g a n jalur interpretasi ini. Semakin banyak jenis lahan pada kauasan, maka akan semakin banyak kepentingan )ang mempengaruhi tap&
Kegiatan perkantoran dan petdagangan yang paling baoyak terdapal di kauasan
24
material elemen landcap yang dirancang. P e m i l i i bahan yang tepat dapat
menuajang kegiamn wisata yang diadakaa Sodanglran material elemen lanskap
yang tidak cocok
dapat
menimbuIkan lumut, kenrraltan elawn pada bahan yang mudah lapukdan
kennakan desainsecara
kesellnuhan Selain itu jugadapat
meoyetrabkan ketidabnyamanan dalam benvisata karma jalanan yang licin. Tabel 2 menunjukkan meogenai daia ikIim DKI Jakarta tahua 2004.Dari data iklim d u n 2004, kompown iklim yang diperlukan adalah data wab hujao, kelembaban, kecepatan angin, dan temperatur. Keempat hal inilah
yang menjadi pewntu dalarn kenyamanan tap& Curah hujan
tertinggi terjadi
pada bulan Febntari yaitu sebesar 384,7 mmibulandan
terendah adalab pada Man Agusha dimana sama sekali tidak ada hujan Kelembaban udara tertinggi pada bulan Januari sebesar 83 % dan terendah adalah 71 % pada bulan AgusIus. Kecepatan angin tertinggi tejadi pada bulan Oktober sebesar 5,4 mldt danterendah pada bulan Aguaus 2 mldt Temperatln terjadi pada bulan September yaitu s e k 28,7"C terendah pada bulan Februari 26,8 OC. Tabel 3
memperlihatkan perubahan &Jim DKI Jakaita yang tejadi pada Lima tahun
taakhir (tahun 1999 sampai 2004).
Dari tabel tersebui, dapat dilibat bahwa curah hujan dan kelembaban udara
tapak
menjadi kendala dalam kegiatan uisata sejarah yang dilakukan. Curah hujan25
(1986), kelembaban udara yang ideal bagi rnanusia untuk beraktifitas dengan
baik
yaitu be& pada kisaran 60-75%. Kelembaban udara tapak berkisar lebih dari75%. Oleh kareM itu perlu dicari pemecahan dari pennasalahan
curah
hujan dan kelernbaban udara ini.Tabel 3. Perubahan Mim (Sumber : BMG Jakarta, 2004)
Komponen iklim kauasan yang menjrtdi potensi dalam kegiatan w k t a
adalab
kecepatan angin dan temp-udara
Untuk melakukan ahfitas bejalan kaki dengan mudah pada pea!arnfnm wulk taman atau plaza, kecepatan angin tidak b o l d lebih dari 43 kmtjam (Lynch, 1993). Kecepatan angin rata-raia pertahltn daritapak
manenuhi ini )aitu tidak melebihi 12,6 W j a m MenurutLaurie (1986), kisaran suhu nyaman untuk daerah tropis bagi manusia untuk melakulcao aktifitamya adalah 27'C-2S°C. B e n k a h n ha1 tersebut, maka
temperatur udara ram-rata pertahun telah memenuhi syarat ahifitas uisata w u n tetdapai bulan-bulan dimana temperarur lebii tinggi daripada 28 OC.
lklim
mikro di beberapa rempai sepanjang jalur interpretasi tidab: oyamankarena kurangnya vegetasi sehingga pada siang hari terik matahari langsung
tidak
temalang se-ea suhu udaran).a tinggi. Jalur interprecasi ini beroricntasi utara . selaian dan pada beberapa lokasi berada diantara bagman, sehingga terdapai sisi jalur yang terlindung matahari pada pagi haxi dan terkena sinar pada sore hari dan sebalibya. Pada pagi hari sampai pukul 10.00, suhu
udara
cukup nyaman dengan kelembaban udara yang rendah. Setelah pukul 10.W1 suhu udara menhghtsecam
26
4.4. Kondisi P i i k Jalnr Interpmtasi
Topografi jalur intapretasi
datar
dengan kemiringan tidak lebih dari 5% kecuali pada jalur yang mdalui jembatan seperti pada jembatan penghubung JalanKaliBesarTiurdanKaliBesarBaratTopografiLapakyangdatariniberpotensi
untuk pejalanan wisata dengan berjalan kaki maupun dengan naik sepeda karma dengan ropografi &tar ini, pengrmjung tidak akao t e M u kelelahan dalamrnelakukan perjalanan wisata sehingga tujuan sejarah j m g dilakvkan dapa~ tercapai. Namun kendala j m g dapai diiimbulkan oleh topogtali ).ang
datar
iniadalah kernowtonan dalam b e ~ h
Jalur interpretasi
ini
memiliki panjang 25 km yang meliputi jalur sirkulasi k.emlaraandan
jalur sirkulari pedemiae L&ar jalur unruk kendaraan bervariasi antara 7 sampai 34 m dengan lcbar minimum tdetak pada Jalan KaliBaar
T i u rI dan V dan lebar m a k s i u m pada Jalan
Lada
Jalurini
berada pada kawarandengan lalu lalang kendamn dan pejalan kaki yang tinggi karena
berada
pada jalur kendaraan menuju dan dari pelabuhan Kepdafm tinggi pada jalur sirhvlasikendaraan tderak pada Jalan Pintu
Besar
Selatan, Jalan Stasiun dan JalanLada
Kepadatan t i n g i ini dapai menjadi kendala dalam wisata karena tingginja resiko kecelakaan s e m terhamhya sirkulasi dalam benvisaraTipe jalan pada jalur sirkulasi kendaman terdiri dari jalan arteri primer dan jalan kolektor. Jalan arteri primer
adalah
jalan yang wlayaniangkuran
u!amad q a n ciri-ciri perjalanan jar& jauh, kecepatan raia-rata
-
(60-80 M j a m ) dan jumlah jalan rnasuk dibatasi s e a m efsien. Jalan kolektor adalah jalan )ang melajmi angkutan penumpanglpembagian dengan ciriciri perjalanan jaraksedan& kecepatan raia-rafa sedang ( 3 0 6 0 km/jam) dan jumlah jalan mas& dibatasi.
Siaem sirkulasi kendaraan pada kawasan Kota
Tua
direnanabn wkvp efsien dengan men- pola jalan ) m g berbentulr grid. Namun pola grid tersebut belum termanfaatkan secara efektif karena pelajanan angkutan umum jang masih terbatas pada jalan-jalan utama kawasan. Halini
meoyebabkan terjadinjra kelebihan volume kendaraan pada jalan-jalan tertentu, sedangkan jalan-jalan laimya kurang dimanfaatkan. Beban jalan ) m g tertalu tin& ini
27
puncak yaitu pagi
dan
sore hari. Selain mas& kurangnya pelayananangkutan
m u m yang melalui kawasan Kota Tua, sampai saat ini belum tedihru keterkaitan anfar hansportasi m k h y a hubungao antam ' b u s w ~ ; kaeta api dan aagkutan umum didalam kawasar~ Oleh karena belum adanya sistem sirkulasi kendaraan yang t@u, rnaka yang munculadalah
terminal-terminal bayangan yang muncul dimanamanadan
tidak t-. Rambu-rambu lalu lintas beds dalam kondisi cukup baik dan lengkap. Namun M yang menjadi&
k
adalah
ketidalrpatuhan . pengguoa jalan dalam mentaati rambu-rambu sehingga meadukung terjadin).ak
-Untuk sistenr perparkiran, sampai saat ini belum ada sum konsep
penataan sistem perparkiran di Kawdsan Kota Tua Hal
ini
dapat dilihat denganmas& banyaknya badan jalan yang d i g u d a n mtuk parkir (on-sfreef parking)
yang dapat menimbulkan kendala berupa kernacetan Salah sahl faktor ) m g
mbdap sistem perparkiran di kawasan ini
adalah
tehakin)a keterrediaan lahan yang dapat dijadikan sebagai tempat paxkir. Shhggayang
berkembang&ah
tempat-tempat parkir sementara dan oendenmg liar )qdikelola oleh pihak-pihak tertentu, dimana dari segi keamanan tidak
dapru
dijamin Parkir liar j q tidak t- ini berpengaruh pada kualitas visual jalur. Pemetaan sistem sirkulasidan
kondisinya dapat dilihat+
Gambar 6.Lebar jalur pedestrian di sepanjang jalur interpretasi beTvariasi antara 1 sampai 5 m. Lebar minimum untuk jalur pedestrian ini t d & di Jalan Kali Besar limur V. Lebar maksimurn jalur pedestrian t d e t a k @a Jalan Kali Besar Timur dan Barat Sirkulasi pedestrian dalam jalur interpretasi tidak tedalu padat dan
&lam kondisi cukup baik Pada awalnya, pengembangan Kauasan Kota Tua
Jakarta lebih diarahkan sebagai kau-
)Ag
mempematikan jalur pedestrian sepexti Mnya konsep pengembangan kota di E r o p Hal ini dapa~ dilihat dari disain jalan yang memberikan ruang bagi para pedestrian. Penggunaan con blockGambar 7. Kondisi Sirkulasi Pedestrian
30 Mengenai fasilitas bagi sirkulasi sepeda, saa~
ini
belum dikembangkan pada K a ~ a ~ a n Kota Tua walaupun ojdc sepah sudah ada scjak jaman &lanthOjek sepeda m