b' d
g p p Z!
g x x g
s
z : :
' Q e s" " 3 1 3 m , m Q
3
B D
2
r VINA SUCI AGUSTINA. Analisis Persepsi Dan Preferensi Pengunjung Serta e - r e r )2
a Q Qg
3
Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Gunung Salak Endah Di bawah bimbinganX r Z
E Q ACENG HlDAYAT.C 3 s g n i = ' = p . '
Z P Q S
Q G . ~ S Q Kawasan GSE adalah kawasan yang mempunyai banyak surnberdaya yang
5 ~ g a S
,
(p da at dikembangkan menjadi obyek wisata yang rnenarik. Daya tarik GSE berupa
i ~ 9 : c
- ( D S &ahan alarn, dan keanekaragaman hayati rnerupakan modal dasar daiam3
3
a
5 Q pwelolaan wisata dan mendukung keberhasilan pengembangan bidang wisatar ' T Q C
Q 5 3
'
al&. Peresrnian kawasan GSE sebagai kawasan wisatamendatangkan dampak S ' Q , a r ?2
1
9
5
te-ndiri bagi masyarakat sekitar. Masyarakat mengalami peningkatanr z
( D s Q - Q pt&konomian, seperti peningkatan pendapatan, peningkatan kesempatan kerja
r ' Q
Q J. d a peluang usafia. Contohnya, mereka dapat menciptakan lapangan kerja baru
s*
€ 2-.
Q
"
,
2. d&an nernbuka kios makanan dm minuman, pedagang asongan d m rnenjadi2 m *
- 3
g
BgL-rr pemandu parkir.
c .
gr,
m Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi karakteristik masyarakat
?
8
se@tar di GSE, unit usaha, tenaga kerja dan pengunjung, 2) mengkaji persepsi5
4
#
d& preferensi terhadap tokasi dan fasilitas obyek wisata GSE, 3) menganalisar
g $
d A p a k ekonomi terhadap rnasyarakat sekitar yang ditimbulkan oleh kegiatan4
s g
w#ata alam berbasis masyarakat lokal di sekitar obyek wisata GSE.*
8 2
b
-
G Q5
w p t a Gunung Salak Endah a J Penelitian ini diIakukan pada yang secara administratif termauk wilayah Desa Bulan Mei-
September 2008 di obyek2.
2
8
G ~ u n g Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Obyek wisata di GSEB
7 s
W E
y a g dijadikan lokasi penelitian addah Curug Cigamea, Air Panas Lokapurna,P
C@g Ngumpet, d m Curug Seribu. Data yang dikun~pulkan adalah data primer3
f
3
d m data sehunder. Data primer diperoleh dengan pengamatan, wawancara d mr
Q
2
E pengisim kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas KebudayaanQ E O - dan Pariwisata Kabtlpaten Bogor, Badan Pusat Statistik, dan studi literatur terkait
z
= E l $s
2
-.
lainnya.? Dalam penelitian ini mengunakan cara pengambilan sarnpel yang berbeda
=
!.
B
s pada tiap kelompok responden, mengingat perbedaan jenis data serta ketersediaang.
=
3
daftar populasi dari masing-masing kelompok responden. Metode pengambilanC contoh terhadap pengunjung rnenggunakan n~etode convenience sampling
'
5
-. terhadap 40 responden pengunjung di tiap obyek wisata GSE, sehingga totalr
r w n d e n pengmjung adalah 160 orang. Pengambilan contoh unit usaha d m
8
s a kerja dilakukan dengan metode purposive sampling, dimana anggota
z
-.
den akan dipilih dan disesuaikan berdasarkan kriteiia tertentu. Sedangkane
Q ambilan contoh responden untuk masyarakat sekitar menggunakan metode
s osive sampling, responden yang terpilih sebanyak 30 orang. Data-data
g
s dikumpulkan diolah dengan SPSS (Statistical Produci For Social
3 13 -0, S AS (Statistical Analysis System) 9.0, dan Microsoft Excel 200 7.
B
O
Tujuan pertarna diperoleh dengan analisis deskriptif kuditatif denganB
s
si&m tabulasi untuk mengidentifikasi karakteristik responden, sedangkan tujuank@m dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif untuk persepsi pengunjung dm
vk
preferensi pengunjung menggunakan analisis conjoinf. Tujuan yang terakhir-
C
3
7'
CD
3
-.
13
rekreasi yang memanfaatkan sumberdaya alam sebagai obyek rekreasi.
Masyarakat hanya akan menyebut sesuatu itu sebagai obyek wisata, bila untuk
melihat obyek itu tidak ada persiapan dilakukan terlebih dahulu. Dengan kata lain
masyarakat dapat melihatnya secm·a langsung tanpa bantuan orang lain, seperti
pemandangan, gunung, laut, candi, gua, danau, sungai, tumbuhan, hewan,
ditambah dengml berbagai fasilitas pelayanan (sarana dllil prasarana).
2.3 Rekreasi
Menurut Nurdiana (2004) kegiatan wisata sangat erat kaitarmya dengan
keinginllil manusia untuk berekreasi. Rekreasi berasal dari kata to recreation
yang artinya menciptakan kembali. Rekreasi adalall mengeJjakan sesuatu
perbuatan atau aktifitas yang menyegarkan tubuh, membangun minat, dan
menciptakan kembali kesegaran pikiran dllil perasallil. Rekreasi juga dapat
diartikan sebagai penyegarllil jiwa dan raga setelah bekeJja keras.
Clawson dan Knetsch (1975) dalam Purnamasari (2003) mengemukakan
salah satu jenis rekreasi yllilg bllilyak diminati oleh orang akhir-akhir ini adalall
rekreasi alam. Rekreasi alam adalall suatu bentuk rekreasi yang menyegarkllil dan
dilakukllil di tempat-tempat ta11pa pembatasan bangunllil atau dapat diartikan
sebagai rekreasi yang dilakukllil di alam terbuka dan memerlukan sumberdaya
untuk memperoleh kepuasan rohani. Oleh karena itu, sebagaimllila dikatakan oleh
Douglass (1970) ballwa rekreasi alam terbuka adalall rekreasi alam tllilpa dibatasi
oleh bangunan-bangunan tertentu seperti plliltai, dllilau, sungai, waduk, hutan,
13
rekreasi yang memanfaatkan sumberdaya alam sebagai obyek rekreasi.
Masyarakat hanya akan menyebut sesuatu itu sebagai obyek wisata, bila untuk
melihat obyek itu tidak ada persiapan dilakukan terlebih dahulu. Dengan kata lain
masyarakat dapat melihatnya secm·a langsung tanpa bantuan orang lain, seperti
pemandangan, gunung, laut, candi, gua, danau, sungai, tumbuhan, hewan,
ditambah dengml berbagai fasilitas pelayanan (sarana dllil prasarana).
2.3 Rekreasi
Menurut Nurdiana (2004) kegiatan wisata sangat erat kaitarmya dengan
keinginllil manusia untuk berekreasi. Rekreasi berasal dari kata to recreation
yang artinya menciptakan kembali. Rekreasi adalall mengeJjakan sesuatu
perbuatan atau aktifitas yang menyegarkan tubuh, membangun minat, dan
menciptakan kembali kesegaran pikiran dllil perasallil. Rekreasi juga dapat
diartikan sebagai penyegarllil jiwa dan raga setelah bekeJja keras.
Clawson dan Knetsch (1975) dalam Purnamasari (2003) mengemukakan
salah satu jenis rekreasi yllilg bllilyak diminati oleh orang akhir-akhir ini adalall
rekreasi alam. Rekreasi alam adalall suatu bentuk rekreasi yang menyegarkllil dan
dilakukllil di tempat-tempat ta11pa pembatasan bangunllil atau dapat diartikan
sebagai rekreasi yang dilakukllil di alam terbuka dan memerlukan sumberdaya
untuk memperoleh kepuasan rohani. Oleh karena itu, sebagaimllila dikatakan oleh
Douglass (1970) ballwa rekreasi alam terbuka adalall rekreasi alam tllilpa dibatasi
oleh bangunan-bangunan tertentu seperti plliltai, dllilau, sungai, waduk, hutan,