• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimisasi Estraksi Kappa Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii Hasil Pemucatan dengan Dua Metode Ekstraksi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimisasi Estraksi Kappa Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii Hasil Pemucatan dengan Dua Metode Ekstraksi."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

YOVIANTY DEWI SUNARYO. Optimisasi Estraksi Kappa Karaginan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii Hasil Pemucatan dengan Dua Metode Ekstraksi. Dibimbing oleh AHMAD SJAHRIZA dan SRI SUGIARTI.

Salah satu kekayaan laut yang dimiliki Indonesia adalah rumput laut yang tumbuh di sepanjang pesisir pantai. Untuk meningkatkan kualitas dan daya jual yang lebih tinggi, rumput laut dibuat dalam bentuk karaginan. Karaginan dibagi atas tiga kelompok utama, yaitu kappa, iota, dan lambda. Penelitian bertujuan untuk menentukan kondisi optimum ekstraksi kappa karaginan dari rumput laut

Eucheuma cottonii dengan membandingkan hasil rendemen, viskositas, dan kekuatan gel melalui metode ekstraksi konvensional dan ekstraksi mikro-gelombang. Sampel diberi perlakuan pemucatan dengan penambahan Ca(OCl)2

0.5%. Metode konvensional menghasilkan rendemen yang paling tinggi mencapai 33%, namun tidak menjamin sampel dengan kualitas yang baik. Adanya penambahan bahan pemucat menyebabkan penurunan kekuatan gel yang dihasilkan bila dibandingkan dengan rumput laut segar. Nilai kekuatan gel yang didapat berkisar 229–684 g/cm2. Kondisi optimum dihasilkan oleh sampel yang diekstraksi dengan KOH 0.2 N selama 25 menit pada daya tingkat high (± 800 watt) menggunakan metode ekstraksi mikrogelombang dengan hasil kekuatan gel mencapai 684.15 g/cm2, kekentalan 190.9 cP, dan rendemen 16.78%. Spektrum spektrofotometer transformasi infrared Fourier (FTIR) karaginan hasil percobaan menunjukkan adanya gugus (O=S=O) pada bilangan gelombang 1257.59 cm-1, gugus D-galaktosa-4-sulfat pada bilangan gelombang 929.96 cm-1 dan 3,6 anhidro-D-galaktosa pada bilangan gelombang 848.68 cm-1.

ABSTRACT

YOVIANTY DEWI SUNARYO. Optimization of Kappa Carrageenan Extraction from Eucheuma cottonii Seaweed Resulted From Bleaching Process by Two Extraction Methods. Supervised by AHMAD SJAHRIZA and SRI SUGIARTI.

As a marine resources seaweeds grow along the coastal region of certa in part of Indonesia. To improve its quality and economic value, seaweed is transformed into carrageenan. Carrageenan is categorized into three main groups; namely kappa, iota and lambda. The aim of this research is to determine the optimum extraction condition of kappa carrageenan from Eucheuma cottonii

seaweed by evaluating the yield, viscosity, and gel strength between conventional and microwaves aid extraction. The samples were bleached by adding 0.5% of Ca(OCl)2. The conventional method produced the highest yield up to 33%

Referensi

Dokumen terkait

Bachman dkk pada suatu seminar perimenopause, yaitu suatu fase sebelum menopause yang umumnya terjadi antara umur 40-50 tahun, dimana terjadi transisi dari siklus

siswa) bisa saja melakukan aktivitas tersebut dalam batas- batas keadaan fisik dan psikis mereka.. o Cari dan pilihlah bentuk dan aktivitas kegiatan pembelajaran

tidak diharapkan. Dalam berjalannya suatu sistem, munculnya disfungsi ini tidak bisa dihindari, namun harus disikapi sebagai suatu konsekuensi. Dalam sistem sosial yang

a) Program Beras Miskin (Raskin). Program Raskin sebenarnya merupakan sebagian dari usaha pemerintah yang dilakukan guna menanggulangi masalah kemiskinan. Program Raskin

Dari tabel di atas diperoleh total skor aktivitas guru selama proses pembelajaran 15 poin dari 6 aktivitas yang diamati, sehingga didapatkan skor maksimum dari 6

Hasil: Adanya perbedaan bermakna jumlah limfoblas dan jumlah limfosit lien pada mencit BALB/c yang diberi stress sebagai penurunan proliferasi llimfosit lalu diberi vaksinasi

Tata usaha merupakan pengguna yang memiliki akses untuk mengisi data surat masuk maupun data surat keluar sampai pembuatan data laporan namun tidak dapat mengisi

Sebagai hasil penelitian penulis dengan judul Analisis Sengketa Kepemilikan Tanah Dalam Perspektif Politik Agraria Indonesia (Dalam Kasus Sengketa Kepemilikan