• Tidak ada hasil yang ditemukan

8.Model CTL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "8.Model CTL"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

contextual

(2)

Strategi Pembelajaan Kontekstual

 Strategi pembelajaran CTL (contextual teaching and learning) merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa didorong untuk beraktifitas

mempelajari materi pembelajaran yang sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya.

 Belajar dalam konteks CTL bukan hanya sekedar mendengarkan atau mencatat, tetapi belajar adalah proses pengalaman secara langsung. Melalui proses berpengalaman itu diharapkan

perkembangan siswa terjadi secara utuh, dan tidak hanya berkembang dalam aspek kognitif saja, tetapi juga afektif dan psikomotor.

(3)

Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) ialah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

 3 hal yang harus kita pahami :

1. CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkan konsep dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana

materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

2. CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk

menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung.

(4)

Gambar : teori

Puzzle

pembelajaran

kontekstual

Pengetahuan yang sudah ada

(5)

Latar Belakang Filosofis dan Psikologis CTL

Latar Belakang Filosofis

 CTL banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang mulai digagas oleh Mark Baldwin dan selanjutnya dikembangkan oleh Jean Piaget. Aliran filsafat konstruktivisme berangkat dari

epistimologi Giambista Vico (Suparno, 1997).

 Menurut Vico, pengetahuan merupakan struktur konsep dari subjek yang mengamati. Selanjutnya, pandangan filsafat

konstruktivisme tentang hakikat pengetahuan mempengaruhi konsep tentang proses belajar, bahwa belajar bukanlah sekedar menghapal, tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.

 Pengetahuan bukanlah hasil “pemberian” dari orang lain seperti guru, tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan

(6)

Piaget :

Bahwa sejak kecil setiap anak sudah memiliki

struktur kognitif yang kemudian dinamakan

skema

”. Skema terbentuk karena pengalaman.

Berkat pengalaman itulah dalam struktur kognitif

anak terbentuk skema tentang pengetahuan yang

dimilikinya.

Proses penyempurnaan skema dilakukan

melalui proses asimilasi dan akomodasi.

Asimilasi adalah proses penyempurnaan

skema,

Akomodasi adalah proses mengubah skema

yang sudah ada hingga terbentuk skema yang

baru.

(7)

Latar Belakang Psikologis

 Sesuai dengan filsafat yang mendasarinya bahwa pengetahuan terbentuk karena peran aktif subjek, maka dipandang dari sudut psikologis, CTL berpijak pada aliran psikologis kognitif.

 Menurut aliran ini proses belajar terjadi karena pemahaman individu terhadap lingkungan. Belajar bukanlah peristiwa

mekanis seperti keterkaitan stimulus dan respon. Belajar tidak sesederhana itu. Belajar melibatkan proses mental yang tidak tampak seperti emosi, minta, motivasi, dan kemampuan atau pengalaman.

 Apa yang tampak pada dasarnya adalah wujud dari adanya dorongan yang berkembang diri seseorang. Sebagai peristiwa mental perilaku manusia tidak semata-mata merupakan

gerakan fisik saja, akan tetapi yang lebih penting adalah faktor pendorongnya yang ada dibelakang gerakan fisik itu. Mengapa demikian? Sebab manusia selamanya memiliki kebutuhan yang melekat dalam dirinya. Kebutuhan itulah yang mendorong

(8)

Dari asumsi dan latar belakang yang mendasarinya,

Belajar

pada konteks CTL adalah:

 Bukanlah menghapal, akan tetapi mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki.

 Bukan hanya sekedar mengumpulkan fakta yang terpisah. Pengetahuan itu pada dasarnya merupakan organisasi dari

semua yang dialami, sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki akan berpengaruh terhadap pola-pola perilaku manusia, seperti pola berpikir, pola bertindak, dan lain-lain.

 Proses pemecahan masalah, sebab dengan memecahkan

masalah anak akan berkembang secara utuh yang bukan hanya perkembangan intelektualnya saja akan tetapi juga mental dan emosi.

 Proses pengalaman sendiri yang berkembang secara bertahap dari yang sederhana menuju yang kompleks.

(9)

Peran Guru dan Siswa dalam CTL

Pada dasarnya guru memegang peranan penting

dalam proses pembelajaran kontekstual, seorang guru

harus memperhatikan karakteristik pembelajaran

kontekstual yang mengutamakan siswa sebagai subjek

bukan sebagai objek.

Karakteristik pembelajaran kontekstual yaitu :

kerjasama,

saling menunjang,

menyenangkan,

tidak membosankan,

belajar dengan bergairah,

pembelajaran terintegrasi,

menggunakan berbagai sumber,

(10)

Beberapa hal yag harus diperhatikan guru dlm

menggunakan pendekatan CTL :

1. Peran guru bukanlah sebagai instruktur atau

penguasa yang memaksakan kehendak, melainkan

guru adalah pembimbing siswa agar mereka bisa

belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

2. Peran guru untuk memilih bahan-bahan belajar yang

dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa.

3. Peran guru adalah membantu agar setiap siswa

mampu menemukan keterkaitan antara pengalaman

baru dengan pengalaman sebelumnya.

(11)

7 Asas CTL

1. Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.

2. Inkuiri ialah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Secara umum inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu :

 Merumuskan masalah

 Mengajukan hipotesis

 Mengumpulkan data

 Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan

 Membuat kesimpulan

3. Bertanya (questioning), dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk :

 Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran.

 Membangkitkan motivasi siswa untuk belajar.

 Merangsang keingintahuan siswa pada sesuatu yang diinginkan.

(12)

4. Masyarakat belajar (Learning Community), konsep masyarakat

belajar dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui hasil kerjasama dengan orang lain, baik dalam kelompok belajar secara formal maupun dalam lingkungan yang terjadi secara ilmiah.

5. Pemodelan (modeling) adalah proses pembelajaran dengan

memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.

6. Refleksi (Reflection) adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya.

7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment), dalam CTL penilaian keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh aspek hasil

belajar seperti tes, akan tetapi juga proses belajar melalui penilaian nyata. Penialaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang

(13)

Apa itu Pendekatan Kontekstual ?

Anak belajar lebih

baik melalui kegiatan mengalami sendiri

dalam lingkungan yg alamiah

Strategi belajar lebih

penting daripada hasil

Belajar akan lebih bermakna

jika anak

mengalami

apa

yang

dipelajarinya,

bukan

mengetahuinya

Pembelajaran

berorientasi

penguasaan materi terbukti

hanya

berhasil

dalam

“mengingat”

jangka pendek,

tetapi gagal membekali anak

memecahkan

persoalan

dalam

kehidupan

jangka

(14)

CTL =

Konsep belajar mengaitkan antara materi yang

diajarkan dengan situasi dunia nyata

Proses belajar alamiah dalam bentuk siswa bekerja

dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari

guru ke siswa

Strategi pembelajaran lebih penting dari pada hasil

Siswa mengerti :

Apa makna belajar ?

Apa manfaatnya ?

Status apa mereka ?

(15)

Mengapa pendekatan

kontekstual menjadi pilihan

?

Diperlukan sebuah pendekatan belajar

yang lebih memberdayakan siswa

Pengetahuan bukanlah seperangkat

fakta dan konsep yang siap diterima,

tetapi

sesuatu

yang harus

(16)

Kecenderungan pemikiran tentang

belajar

1.

Proses belajar

Anak belajar dari

mengalami sendiri,

mengkontruksi

(17)

2. Transfer belajar

Anak harus tau makna

belajar dan menggunakan

pengetahuan dan

keterampilan yang

diperolehnya untuk

(18)

3. Siswa sebagai

pembelajar

Tugas guru : mengatur

strategi belajar, membantu

menghubungkan

(19)

4. Pentingnya

lingkungan belajar

Lupakan tradisi:

guru akting di panggung, siswa

menonton

”.

Ubah menjadi ,

siswa aktif bekerja dan belajar

di panggung, guru

(20)

HAKIKAT PEMBELAJARAN

KONTEKSTUAL

Konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan

(21)

LANGKAH PENERAPAN CTL DALAM KELAS:

1)

Kembangkang pemikiran bhw anak akn belajar lebih

bermakna dg cara bekerja sendiri, menemukan

sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan

dan ketrampilan barunya!

2)

Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk

semua topik!

3)

Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan

bertanya!

4)

Ciptakan „masyarakat belajar‟ (beljar dalam

kelompok-kelompok)!

5)

Hadirkan „model‟ sbg contoh pembelajaran!

6)

Lakukan refleksi di akhir pertemuan!

(22)

7 KOMPONEN CTL

1.

KONSTRUKTIVISME (

CONSTRUCTIVISM

)

2.

MENEMUKAN (

INQUIRY

)

3.

BERTANYA (

QUESTIONING

)

4.

MASYARAKAT BELAJAR (

LEARNING

COMMUNITY

)

5.

PEMODELAN (

MODELING

)

6.

PENILAIAN SEBENARNYA (

AUTHENTIC

ASSESSMENT

)

(23)

Filosofi Konstruktivisme :

Pengetahuan dibangun sedikit demi

sedikit, yg hasilnya diperluas melalui

konteks terbatas (sempit) dan tidak

sekonyong-konyong

Dalam pandangan konstruktivis,

strategi memperoleh lebih diutamakan

dibandingkan seberapa banyak siswa

memperoleh dan mengingat

(24)

Siklus inkuiri:

Observasi (

observation

)

Bertanya (

questioning

)

Mengajukan dugaan (

hipotesis

)

Pengumpulan data (

data gathering

)

Penyimpulan (

conclution

)

Kata kunci dr Strategi Inkuiri adalah:

(25)

Bertanya (questioning)

Bertanya dipandang sbg kegiata guru

utk mendorong, membimbing, dan

menilai kemampuan berpikir siswa

Pada semua aktivitas belajar,

questioning dpt diterapkan: antara

siswa dg siswa, antara guru dg siswa,

antara siswa dg orang lain yg

(26)

Masyarakat belajar (learning community)

Dalam kelas CTL guru disarankan selalu

(27)

Pemodelan (Modeling):

Dalam sebuah pembelajaran selalu ada

model yg ditiru. Guru memberi model

tentang ‘bagaimana cara belajar’

(28)

Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang

apa yang baru dipelajari atau berpikir

ke belakang tentang apa-apa yang

(29)

Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment):

Pembelajran yg benar memang ditekankan pd upaya

membantu siswa agar mampu mempelajari (learning

how to learn) sesuatu, bukan ditekanka pada

diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir

periode pembelajaran

Kemajuan belajar dinilai dari proses bukan melulu

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek reproduksi yang meliputi: tingkat kematangan gonad, fekunditas, dan ukuran ikan kali pertama matang gonad layur di perairan

Dalam hal ini yang dapat dijadikan sebagai ujung tombak dari jaminan yang lebih mencerminkan terhadap kepuasan pelanggan adalah indikator jaminan yang mempunyai bobot

Maksudnya, adalah bahwa dari sisi perusahaan, dana yang diperoleh melalui pasar modal haruslah tersedia untuk jangka waktu yang lama, misalnya lima sampai tiga puluh tahun

Ruang lingkup perencanaan dan perancangan Rumah Susun Pekerja Pabrik di Kawasan Industri Pringapus adalah suatu perencanaan dan perancangan rumah susun sederhana

Dunia bergerak sebagai suatu rangkaian pandangan manusia yang kian berubah. Porses-proses global telah membuka ruang bagi warga negara di daerah- daerah terpencil

Artinya, anggota kelompok pada tingkat pendidikan SMP peluang aksi kolektif berkurang menjadi 0,23 kali semula dari rendah ke sedang atau sedang ke tinggi dibandingkan dengan

Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses Implementasi Program Pembangunan Insfrastruktur Pedesaan Oleh Aparatur Pemerintah Desa di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng

OPTIMASI NAÏVE BAYES CLASSIFIER DENGAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PADA DATA IRIS.. Husin Muhamad 1 , Cahyo Adi Prasojo 2 , Nur Afifah Sugianto 3 , Listiya Surtiningsih 4