Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU TENTANG KETANGKASAN
BMX
AERIAL
UNTUK PEMULA
DK 38315/TUGAS AKHIR Semester II 2010/2011
Oleh:
Radika Permadita NIM:
51907053 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar
proyek tugas akhir ini dengan judul “Ketangkasan BMX Aerial Untuk
Pemula”. Salah satu tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk memenuhi
persyaratan kelulusan Program Strata 1 Desain Komunikasi Visual
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya, hal ini
dikarenakan terbatasnya kemampuan terutama dalam pengambilan data,
segi bahasa dan pembuatan untuk karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis tidak akan mencapai tujuan yang
diharapkan tanpa adanya dukungan dan bimbingan serta motivasi dari
semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
yang telah banyak membantu, dan tidak dapat penulis mengucapkan satu
persatu.
Laporan ini belum dapat dikatakan sempurna, oleh karena itu penulis
senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak, untuk dapat
melakukan perbaikan di masa mendatang.
Bandung, 11 Juli 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sepeda adalah sebuah alat transportasi dan salah satu bentuk
olahraga yang cukup popular. Sepeda pertama kali diciptakan oleh
Baron Karls Von Draise pada tahun 1817(Arif: 2010: 22). Seiring
dengan perkembangan jaman sepeda menjadi salah satu permainan
olah raga yang cukup digemari seperti olahraga ekstrim olahraga
ekstrim merupakan salah satu olah raga yang cukup populer.
Pergeseran budaya dan sosial yang terjadi di Indonesia adalah olah
raga ekstrim atau lebih dikenal dengan ekstrim game mulai dikenal
dikalangan anak muda seperti olahraga Skateboard, Inline skate, Motorcross dan BMX. Salah satu permainan ekstrim yang cukup digemari adalah BMX. Olahraga yang berasal dari California pada
tahun 1963, Schwin membuat sepeda dengan nama “Sting Ray”,
kemudian pada tahun 1969 anak-anak di California mengendarai
sepeda Sting Ray di Palms Park dan melakukan balapan sepeda atau
BMX Racing untuk pertama kalinya. Pada tahun 1984 BMX Free-style mulai muncul dan berkembang daripada BMX Racing.
Di Indonesia sendiri aksi sepeda BMX mulai dikenal sejak
tahun 1984. Kategori BMX yang cukup digemari di Indonesia adalah
Kemungkinan besar penyebanya adalah karena kurangnya kompetisi
atau perlombaan, sehingga tidak ada ketertarikan terhadap olahraga
tersebut. (Amir; 2010: 64)
Pada tahun 2000, BMX Racing mulai ditinggalkan oleh anak muda di Indonesia khususnya di kota Bandung, dikarenakan BMX Free-style lebih populer dibandingkan BMX Racing. Perbedaan antara BMX Racing adalah tempat bermain dan tata cara bermain olahraga tersebut. BMX Racing hanya mengandalkan kecepatan dan beberapa
gundukan tanah untuk menjadi juara. Sedangkan BMX Free-style memperlihatkan beberapa trik gaya bebas dengan menggunakan
beberapa gundukan tanah atau papan dan fasilitas umum seperti,
trotoar, lapangan luas dan jalan raya untuk bergaya bebas.
BMX Free-style sangat sulit dilakukan, khususnya BMX Free-style Aerial karena kategori BMX ini membutuhkan teknik mengudara untuk bergaya bebas. Selain itu para pemain BMX sering
memanfaatkan fasilitas umum yang secara tidak langsung bisa
menganggu pengguna fasilitas umum tersebut. Hal ini bisa
menyebabkan pandangan negatif terhadap olahraga BMX. Oleh
karena itu olahraga kategori BMX Free-style Aerial sangat berbahaya
bagi pemain BMX-nya sendiri maupun untuk orang lain. Para pemain
BMX harus mengenal tatacara bermain BMX yang baik dan benar
sehingga bisa meminimalkan kecelakaan seperti patah tulang, memar,
dibutuhkan untuk meminimalkan kecelakaan. Namun kesadaran para
pemain BMX untuk meminimalkan kecelakaan sangat kurang
diperhatikan, hal ini disebabkan karena body protector cukup mengganggu para pemain BMX untuk melakukan ketangkasan
tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang Masalah di atas, dibuat Identifikasi
masalah sebagai berikut:
- Masyarakat kurang mengenal olahraga ketangkasan BMX yang
mengakibatkan perkembangan olahraga ini menurun.
- Dari hasil questioner, olahraga ekstrim seperti skateboard dan motocross lebih banyak disukai oleh masyarakat dari pada olahraga BMX, sehingga nilai jual terhadap olahraga BMX
bekurang.
- Kurangnya media informasi tentang ketangkasan BMX.
- Para pemain BMX kurang memahami tentang tata cara bermain
BMX yang baik dan benar sehingga tidak bisa meminimalkan
kecelakaan.
1.3 Fokus Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat di latar belakang masalah
dan identifikasi masalah, maka permasalah difokuskan kepada:
untuk pemula yang dapat dipahami oleh remaja agar dapat
meminimalkan kecelakaan.
1.4 Tujuan Perancangan
Dengan adanya media informasi ketangkasan BMX,
diharapkan bisa meminimalkan kecelakaan yang terjadi terhadap
pemain BMX serta memperkenalkan permainan ini, sehingga minat
masyarakat terhadap permainan ini semakin banyak dan menjadi
BAB II
TINJAUAN PERANCANGAN BUKU TENTANG
KETANGKASAN BMX AERIAL UNTUK PEMULA
Olahraga ekstrim seperti BMX berasal dari kebudayaan barat. BMX
berasal dari kata Bicycle motocross tidak ada orang yang tahu siapa penemu
BMX tersebut tetapi BMX berasal dari California, anak-anak California
memodifikasi sepeda mereka agar terlihat seperti Motocross. Kemudian anak-anak di California balapan sepeda BMX atau disebut BMX Racing. Peraturan dan cara permainannya tidak jauh dari olahraga balap motorcross
(Apep, 2007:16). Sedangkan menurut (Ahmad:2010:154) BMX adalah
sepeda kecil tapi kuat. Biasanya untuk akrobatik atau lomba di litasan
bergelombang.
2.1 Kategori BMX
Menurut (Apep, 2007: 39-43) BMX memiliki dua kategori yaitu BMX
Racing dan BMX Free-style. Pada perkembangannya BMX Free-style memiliki beberapa kategori yaitu, BMX Dirt jump,BMX Flatland BMX Park, dan BMX Street.
2.1.1 BMX Racing
rupa sehingga pembalap bisa berpacu. Perlengkapan dalam
kategori olahraga BMX ini sama seperti olahraga motocross mulai dari helm, sarung tangan, jersey (pakaian balap), dan celana balap.
Sepatunya berupa sepatu kasual, tidak seperti sepatu motocross (Apep,2007).
2.1.2 BMX Free-style
BMX Free-style berasal dari pecinta BMX yang sering bermain di jalanan (Apep,2007). Free-style sendiri memilik arti yaitu gaya bebas. Jadi bisa diartikan bahwa para pemain BMX ini
benar-benar bergaya bebas yang sulit untuk ditiru dan dilakukan
oleh orang lain. BMX Free-style lebih berkembang dan populer dibandingkan BMX Racing. BMX Free-Style dibagi menjadi dua kategori diantaranya Flatland dan aerial yang dikategorikan menjadi 3 kategori Dirt jump, Park, dan Street.
1. BMX Flatland
BMX Flatland tidak membutuhkan medan yang susah dalam permainannya hanya mengandalkan
kreatifitas yang tinggi untuk bisa bergaya bebas diatas
sepeda. Dengan medan tembok atau aspal yang lantainya
2. BMX Aerial
BMX Aerial adalah ketangkasan BMX dengan teknik
mengudara (Apep,2007). BMX Aerial dibagi menjadi 3 yaitu:
- BMX Dirt Jump
BMX Dirt Jump hanya dilakukan ditanah, karena itu disebut Dirt jump. Dalam permainan ini hanya
diperlukan gundukan-gundukan tanah yang cukup tinggi
dan dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai
untuk melakukan trik-trik diudara. Gundukan tanah
tersebut dibagi dua yaitu take off dan landing.
Gambar 2.1.2(a) BMX Dirt Jump
(Sumber: Dokumen pribadi)
- BMX Ramps
BMX Ramps adalah BMX yang melakukan trik mengudara dengan bantuan vert. Nama vert berasal dari
Gambar 2.1.2(b) BMX Ramps
(Sumber: Dokumen pribadi)
- BMX Street
BMX Street atau sering disebut BMX jalanan. Kategori BMX ini dibagi menjadi dua yaitu BMX Street natural dan BMX Street park.
- Sekelompok BMX Street natural bermain di tempat fasilitas umum yang sering mengganggu penguna
fasilitas umum. BMX Street sering beurusan dengan kemanan, namun hal-hal tadi merupakan sebuah
tantangan yang mereka cari untuk sebuah kepuasan
ataupun pengalaman.
- BMX Street Park adalah alternative dari BMX Street natural. Karena BMX Street bermain di Skate park atau dimana para pemain BMX Park berlatih. Hal ini mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat
Gambar 2.1.2(c) BMX Street (Sumber: Dokumen pribadi)
Gambar 2.1.2 (d) Komponen sepeda BMX aerial (Sumber: Dokumen pribadi)
2.2 Trik-trik Ketangkasan BMX Aerial Untuk Pemula
Untuk melakukan ketangkasan BMX diperlukan beberapa
perlengkapan body protector seperti helmet, sarung tangan, pelindung
sikut, pelindung lutut, serta pelindung tulang kering. Body protector merupakan alat pengaman untuk meminimalis kecelakaan. Dalam
mempelajari ketangkasan BMX kemampuan untuk mengenal sepeda,
dan menguasai trik bunny hop, dan memulai jumping/lompatan dengan
gundukan tanah kecil. Ada beberapa trik BMX untuk pemula
1. Bunny Hop
Bunny hop adalah trik yang sangat dasar di BMX. Trik Bunny Hop diambil dari nama bintatang yaitu bunny/kelinci, karena trik ini hampir sama dengan lompatan kelinci. Trik
Bunny Hop ditemukan oleh Dave Vanderspek sekitar 1983.
Gambar 2.2(a)Bunny Hop
(Sumber: Dokumen pribadi)
2. One Hand
Trik ini ditemukan oleh Mike Poulson sekitar tahun 1982
di bulan juni dan menjadi cover majalah BMX Plus. Trik ini sangat mudah, ketika sedang mengudara satu tangan
dilepas dan ketika mendarat diusahakan agar kedua tangan
Gambar 2.2 (b) One Hand
(Sumber: Dokumen pribadi) 3. No Hand
Trik ini ditemukan sekitar tahun 1983, trik ini merupakan
kelanjutan dari trik one hand, ketika sedang mengudara kedua tangan dilepaskan dari setang, menjepit sadel jok
menggunakan lutut merupakan kunci keberhasilan dari trik ini.
Gambar 2.2(c)NoHand
(Sumber: Dokumen pribadi)
4. One Footed
One footed adalah sebuah trik dengan melepaskan satu kaki dari pedal, bisa kaki kanan atau kaki kiri. Trik ini
ditemukan sekitar 1979 dan dipublikasikan oleh majalah
BMX Plus. Tingkat kesulitan tidak jauh berbeda dengan
ke pedal tidak akan terlalu fatal karena teknik ini lebih
terkontrol.
Gambar 2.2(d)One Footed
(Sumber: Dokumen pribadi)
5. No Foted
Trik ini adalah kelanjutan dari trik one footed, yaitu melepaskan kedua kaki dari pedal saat melayang di udara.
Trik ini ditemukan sekitar tahun 1983 oleh Ron Wilkerson.
Teknik yang perlu diperhatikan adalah ketika mendarat kaki
harus kembali menginjak pedal jika tidak akan
mengakibatkan benturan yang keras pada tulang kering
sehingga bisa mengakibatkan luka sobek, dan memar akibat
benturan pedal. Maka gunakanlah alat pengaman shin guard
Gambar 2.2(e) No Footed
(Sumber: Dokumen pribadi) 6. Cancan
Cancan adalah sebuah trik dengan cara melepaskan salah satu kaki kesamping yang berlawanan, dengan posisi
kaki diatas batang sepeda dan dibawah tangan.
Gambar 2.2(f) cancan
(Sumber: Dokumen pribadi)
7. No Footed Cancan
No Footed Cancan merupakan teknik kelanjutan dari
teknik Cancan, dengan cara melepaskan dan
menendangkan kaki kesebelah kanan atau kiri. Trik ini
Gambar 2.2(g) No Foted Cancan (Sumber: Dokumen pribadi)
8. X-Up
Trik ini adalah trik yang sudah lama ditemukan
ditemukan sekitar tahun 1970-an. Trik ini disebut X-up karena kedua tangan akan membentuk huruf X ketika
melakukannya tetapi tangan tetap memegang setang.
Gambar 2.2(h) Xup
(Sumber: Dokumen pribadi) 9. Tabletop
Teknik Tabletop adalah dengan cara memiringkan sepeda kesamping kiri atau kanan. Trik ini merupakan trik
yang cukup lama dan ditemukan sekitah tahun 1968 oleh
Gambar 2.2(i)Table Top
(Sumber: Dokumen pribadi)
10. Nothing
Nothing adalah perpaduan trik No Hand dan No Footed. Trik ini ditemukan oleh Chris Mooler sekitar tahun 1988. Trik Nothing dilakukan dengan casra melepaskan
tangan dan kaki secara bersamaan. Sebelum mempelajari
trik Nothing harus bisa menguasai No Hand dan No Footed
yang merupakan teknik dasar dari trik Nothing.
11. Tabogan
Tabogan adalah sebuah trik dengan cara satu tangan memegang sadel jok dengan tangan satunya tetap
memegang setang. Trik ini ditemukan sekitar tahun 1986
oleh Jeff Tabachi.
Gambar 2.2(k) Tabogan
12. Barspin
Barspin adalah trik yang disempurnakan dari trik busdriver. Teknik yang digunakan adalah dengan cara
memutarkan setang tetapi tangan tidak menempel di
setang dengan cara dibantu oleh dorongan tangan
sehingga setang bisa berputar kemudian ditangkap oleh
kedua tangan.
Gambar 2.2(l) Bar spin
(Sumber: Dokumen pribadi) 13. Turndown
Turndown adalah trik BMX yang tidak melepaskan tangan ataupun kaki, tetapi trik yang melipat posisi sepeda
dengan posisi berdiri. Trik ini ditemukan sekitar tahun 1970
oleh Harry Leary.
Gambar 2.2(m)Turn Down
14. Superman
Superman adalah trik dengan cara menendangkan kaki ke belakang tetapi tangan tetap menempel di setang.
Trik superman diperoleh karena trik ini hampir seperti superman ketika sedang terbang. Trik ini ditemukan oleh
Bob Kohl.
Gambar 2.2(n)Superman
(Sumber: Dokumen pribadi) 15. 360°
Trik 360° adalah trik memutar diudara 360 derajat.
Tingkat kesulitan trik ini cukup tinggi karena, trik ini
dilakukan dengan cara memutarkan badan dan sepeda
kekanan atau kekiri. Trik ini ditemukan oleh Stu Thompson
sekitar tahun 1975.
16. Tailwhip
Tailwhip adalah sebuah trik dengan cara melepaskan kaki kemudian memutarkan batang sededa 360°
tetapi tangan tetap memegang setang kemudian ditangkap
kembali oleh kaki di pedal. Trik ini ditemukan oleh Mat
Hoffman sekitar tahun 1990.
Gambar 2.2(p) Tailwhip (Sumber: Dokumen pribadi) 17. Backflip
Backflip adalah sebuah trik dengan melakukan putaran 360 derajat kebelakang. Trik ini ditemukan oleh Jose
Yanez sekitar tahun 1984.
2.3 Kecelakaan BMX
BMX free-style Aerial membutuhkan keberanian yang tinggi untuk melakukan teknik mengudara dan bila ada sedikit kesalahan bisa
membuat sebuah kecelakaan dalam permainan ini. Oleh karena itu
Perlengkapan body protector seperti helmet stunt, helmet fullface, gloves, ellbow guard, dan shin guad sangat dibutuhkan untuk meminimalkan kecelakaan, seperti patah tulang, memar, pendarahan
luar, bahkan gegar otak.
Gambar 2.3(a) kecelakaan BMX (Sumber:Pribadi)
Gambar 2.3(c) kecelakaan BMX (Sumber: Pribadi)
2.4 Media Informasi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994:880) media
adalah alat untuk berkomunikasi seperti buku, koran, majalah, televisi
dan radio. Dan definisi informasi menurut Gordon B. Davis dalam bukunya
Management Informations System: Conceptual Foundations, Structures, and Development (1974 : 23) menyebutkan bahwa “informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya
dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan
sekarang maupun masa depan”. Media informasi merupakan segala
sesuatu yang menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan,
dan kemauan pengguna sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada pencarian informasi (Hestiasari, 2008).
1. Media non cetak
Media non cetak merupakan media berupa radio, TV, internet, film.
2. Media cetak
Media cetak antara lain buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain.
2.5 Media Informasi Tentang BMX
Media informasi merupakan kebutuhan manusia baik itu berupa
tulisan, visual, dan audio. Media informasi yang pernah dibuat tentang
BMX meliputi media cetak dan media non cetak. Media informasi
berbentuk cetak dan non cetak yang pernah dibuat tentang BMX adalah:
- Video tentang ketangkasan BMX salah satunya adalah “Return BMX Video” Produksi Bandung BMX 2010, Video ini berisi ketangkasan BMX dan perjalanan pemain BANDUNG BMX kekota-kota Bessar.
- Majalah, majalah yang diterbitkan oleh Ripple Magazine, edisi 22 yang berjudul “Kerasnya Kehidupan BMX ditahun 80”.
- Laman yang telah ada adalah www.asosiasibmx.com dan bdg.bmx.blogspot.com yang menginformasikan tentang acara,
perlombaan, atlit, dan group-group BMX. Selain itu website ini juga berguna untuk menjual kebutuhan tentang BMX.
- Buku, Buku yang diterbitkan oleh Apep berjudul “BMX Free-style tahun 2007.” Buku ini berisikan tentang awal mula perjalan BMX dan
2.6 Pemecahan Masalah
Dari materi tentang ketangkasan BMX dan media informasi yang
telah ada maka penyelesaian masalah yang dapat dilakukan adalah
dengan memberikan media informasi berbentuk buku tentang
Ketangkasan BMX Aerial untuk Pemula. Buku merupakan media
informasi yang cukup baik mudah dibawa sehingga para remaja bisa
mengenal dan menyukai olahraga BMX ini dan perkembangan olahraga
ini bisa berkembang. Sedangkan untuk para pemain BMX pemula
diharapkan bisa mengetahui tata cara bermain BMX yang baik dan
benar agar bisa meminimalkan kecelakaan. Karena media informasi
tentang BMX berbentuk buku sedikit maka dengan adanya buku bisa
menambah inspirasi untuk penulisan buku yang selanjutnya.
2.7 Segmentasi
Segmentasi yang diharapkan untuk mencapai target sasaran adalah:
2.7.1 Demografis
- Sasaran Primer
Usia : remaja dan dewasa 15 tahun - 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki.
Status ekonomi : menengah keatas
Psikografis :Aktif, suka bergaul dan menyukai olahraga
Extreme, dan juga Pecinta BMX. Geografis : tinggal atau berada di Kota Bandung.
- Sasaran Sekunder.
Usia : 15 tahun - 35 tahun.
Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan.
Status ekonomi : menengah keatas.
Pendidikan :Pecinta olahraga, dan pengamat olahraga.
Psikografis : Aktif dan pencinta olahraga ekstrim.
Geografis : Orang-orang yang tinggal dikota-kota
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
Pengertian Strategi menurut Stephanie K. Marrus, strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai.
Dalam permasalahan tentang ketangkasan BMX adalah kurangnya
media informasi berbentuk buku tentang ketangkasan BMX Aerial. Oleh
karena itu perlu dibuat kembali media informasi berbentuk buku yang
lebih jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Strategi yang akan dilakukan untuk membuat buku tentang ketangkasan
BMX Aerial untuk pemula yaitu:
- Menyampaikan informasi tentang BMX secara umum.
- Memberikan informasi tentang kecelakaan yang terjadi akibat
permainan BMX.
- Menyampaikan imformasi tentang perlengkapan body protector
atau alat pengaman untuk meminimalkan kecelakaan yang
terjadi akibat permainan ini.
- Memberikan informasi tentang tata cara bermain BMX Aerial
3.1.1 Strategi Komunikasi
Pengertian stategi komunikasi menurut Anwar Arifin
dalam buku Strategi Komunikasi (1984 : 10) menyatakan
bahwa “memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan
waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa
depan, guna mencapai efektivitas menciptakan perubahan
pada diri khalayak dengan mudah dan cepat”.
Dalam strategi perancangan media informasi buku tentang
Ketangkasan BMX Aerial untuk pemula adalah menggunakan
bahasa visual dan verbal.
- Visual
Bahasa visual yang akan digunakan adalah menggunakan
gaya visual komik sehingga lebih menarik dan dapat disukai
oleh target audience.
- Verbal
Bahasa verbal yang akan dilakukan adalah dengan
memasukan teks melalui balon kata berupa informasi untuk
melengkapi bahasa visual agar materi pesan yang
disampaikan cukup jelas yaitu tentang tata cara bermain
BMX yang baik dan benar dan menggunakan bahasa
3.1.2 Tujuan Komunikasi
Tujuan Komunikasi dalam pembuatan Buku Bergambar
ketangkasan BMX Aerial adalah untuk memberikan informasi
tentang ketangkasan ini dan bisa dipahami oleh para pemain
BMX . Dengan menginformasikan ketangkasan BMX
diharapkan ketika melihat ketangkasan BMX bisa mengetahui
jenis ketangkasan tersebut dan memberikan kesadaran
terhadap para pemain untuk berhati-hati dalam melakukan aksi
ketangkasan tersebut.
Tujuan perancangan media informasi ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang pengertian BMX.
2. Memberikan informasi tentang ketangkasan BMX dan
tempat untuk bermain ketangkasan BMX.
3. Memberikan Pemahaman terhadap para pemain BMX
tentang tata cara bermain BMX yang baik dan benar.
3.1.3 Strategi Kreatif
Dalam melakukan rencana strategi kreatif menggunakan
media cetak berupa buku komik instruksional. Menurut
Eisner(2008: 147.) komik instruksional adalah komik yang
digunakan untuk menunjukan cara, teknik, proses, dan instruksi
tentang sesuatu. Jadi dengan menggunakan gaya buku berbentuk
komik instruksional pesan yang disampaikan mudah diterima oleh
3.1.4 Strategi Media
Media yang akan dibuat harus tepat dan pesan yang akan
disampaikan dapat diterima oleh penerimanya. karena kebutuhan
terhadap media ini diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk
memecahkan masalah yang selama ini ada.
Adapun pemilihan media yang akan dibuat untuk perancangan
media informasi Ketangkasan BMX Free-style Aerial adalah:
3.1.4.1 Media Utama
Media utama yang digunakan adalah berupa buku
komik. Karena media informasi tentang Ketangkasan BMX
sangat kurang maka dibuatlah media informasi buku tentang
ketangkasan BMX Free-style Aerial yang berbentuk komik agar lebih menarik dan diharapkan informasi yang terdapat
dalam buku ini bisa diterima dengan baik.
3.1.4.1 Media Pendukung
Ada pula media pendukung untuk membantu
menginformasikan media utama yang berguna untuk kegiatan
penjualan, seperti:
1. Poster
Media ini diperlukan untuk mempromosikan media buku cerita
bergambar. Alasan digunakannya poster adalah karena poster
2. Mini Banner
Banner berguna untuk memberitahukan keberadaan buku
yang ditempatkan di sebuah toko buku.
3. Display Buku
Display buku berguna untuk menarik perhatian para
pengunjung toko buku.
4. Media Merchandise
Merchandise berguna untuk mengingatkan sesuatu yang di
informasikan atau di promosikan.
a. Pembatas buku
Dengan warna-warna dan bentuk yang menarik, dapat
dipakai oleh pembaca sekaligus pengingat membaca buku.
b. Stiker
Penyampaian buku yang cukup efektif karena
penempatannya bisa dimana saja.
c. Topi
Sebagai sarana pengingat tentang buku ketangkasan BMX
Free-style Aerial. d. Miniatur BMX
Sebagai sarana pengingat tentang buku ketangkasan BMX
Free-style Aerial dan bisa mengenal anatomi BMX. e. Kaos Raglan
Sebagai sarana pengingat tentang ketangkasan BMX
3.1.5 Strategi Distribusi
Buku Ilustrasi “BMX Free-style Aerial” ini akan disalurkan
kepada toko-toko buku besar seperti TB Gramedia dan TB
Gunung Agung dan juga distro-distro di Bandung karena
disesuaikan dengan target sasaran yang berada di perkotaan
besar memungkinkan untuk membeli buku ini.
Sebagai penerbit dipilih PT. DAR! Mizan. Alasan dipilihnya PT
.DAR! Mizan adalah karena PT DAR! Mizan biasa memproduksi
buku buku untuk remaja dengan penggambaran ilustrasi.
Jadwal Penyebaran Media
Jadwal penyebaran media dilakukan dalam waktu 6 bulan yaitu
dari bulan Agustus 2011 sampai dengan Januari 2012.
Penyebaran dilakukan dua tahap dengan rincian sebagai berikut :
Tahap Pertama:
Pembatas Buku, Stiker, Baju Dijadikan Bonus
Pada Pembelian
Buku
Poter, Mini x Banner, dan display buku
TB Gramedia Distro-Distro di
Bandung
Tahap Kedua:
Pembatas Buku, Stiker, Baju Dijadikan Bonus
Pada Pembelian
Buku
Poter, mini x banner, dan
display buku
TB Gramedia
Distro-Distro di
Bandung
Tabel 3.1 (b) Penyebaran Media tahap kedua.
3.2 Konsep Visual
Konsep visual yang akan digunakan adalah berupa ilustrasi dan
menggunakan penggayaan komik untuk remaja dan orang dewasa.
Studi visual komik yang dipakai adalah contoh komik amerika yaitu
“MARVEL”. Berikut hasil studi visual yang dipakai:
Gambar 3.2 (a): Comic Retro
3.2.1 Format Desain
Format Desain yang akan digunakan untuk buku
Ketangkasan BMX Aerial untuk Pemula, adalah potrait dengan
ukuran 17cm x 26cm ukuran komik Amerika dengan tebal
halaman 56 bentuk yang familiar untuk komik.
Gambar 3.2 (b) Format buku. 3.2.2 Tipografi
Jenis Tipografi yang digunakan adalah:
1. Balloon XBd BT
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ.
- KETANGKASAN BMX AERIAL UNTUK PEMULA
- Bunny Hop
Balloon Lt BT adalah jenis huruf yang sesuai untuk
gaya visual komik. Jenis font ini akan dipaki untuk head line dan untuk melengkapi visual sebagai informasi.
2. Laffayette Comic Pro
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ.
- Bunny Hop
Laffayette Comic Pro digunakan untuk unsur suara atau
teks. Karena konsep visual yang digunakan adalah komik,
maka teks akan ditempatkan di balon kata (baloon) yang
merupakan ruang tempat menaruh teks narasi (keterangan,
penceritaan) dan untuk menampilkan kata-kata (Koendoro,
2007).
3.2.3 Ilustrasi
Pada pembuatan buku Ilustrasi untuk “BMX Free-style
Aerial” dibuat dengan menggunakan lima karakter asli dengan
cara pembuatan tracing, berikut proses pembuatan karakter
utama dan seting lokasi bermain dengan referensi gambar. Para
tokoh utama disesuaikan berdasarakan trik-trik BMX yang
mereka kuasai.
1. Otoy
Otoy memiliki trik BMX Free-style Aerial yaitu one
hand dan x-up warna dominan merah biru dan hitam.
2. Asdang
Gambar 3.2(d) Studi karakter Asdang.
(Sumber: Dokumen pribadi)
Asdang memiliki trik-trik BMX Free-style Aerial yaitu: one footed cancan, barspin dan tabogan. Warna dominan merah, biru dan abu-abu.
3. Eric
Gambar 3.2(de) Studi karakter Eric.
(Sumber: Dokumen pribadi)
4. Yudo
Gambar 3.2(f) Studi karakter Yudo. (Sumber: Dokumen pribadi)
Yudo memilik trik-trik BMX Free-style Aerial yaitu: no hand, turndown dan superman. Warna dominan biru, kuning dan putih.
5. Reza
Gambar 3.2(g) Studi karakter Reza. (Sumber: Dokumen pribadi)
Reza memiliki trik-trik BMX Free-style Aerial yaitu:
Otoy, Asdang, Eric, Yudo dan Reza adalah lima tokoh
utama dari buku ketangkasan BMX Free-style Aerial ini. Melalui
referensi dan proses penyederhanaan, maka terciptalah lima
tokoh utama.
1. Ramps, (skatepark)
Gambar 3.2(g) Studi Lokasi Bermain.
(Sumber: Dokumen pribadi)
2. Ramps, (skatepark)
Gambar 3.2(h) Studi Lokasi Bermain.
(Sumber: Dokumen pribadi)
Ramps (Skatepark) adalah lokasi tempat bermain BMX, prosesnya sama, mulai dari referensi, penyederhanaan dan
3.2.4 Warna
Warna memiliki daya tarik yang dipengaruhi oleh gaya,
trend dan pengalaman estetis. Dengan mempertimbangkan
keharmonisan dan kesesuaian yang akan digunakan, karena
buku ketangkasan BMX Free-style Aerial ini berbentuk komik maka warna-warna yang digunakan hasil referensi dari komik
asli seperti berikut:
Gambar 3.2 (i): Comic Halftone (sumber: www.photo-canvas.com)
Gambar3.2 (k): Captain Marvel
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Teknik Produksi
Teknik Perancangan pada media utama dan media pendukung
menggunakan teknik ilustrasi dengan cara tracing manual pada software Adobe PhotoshopCS2 dan kemudian di lay out di software Adobe IlustratorCS2. Untuk Pewarnaan menggunakan warna standard
yang terdapat pada software Adobe.
.
Gambar 4.1(b) Teknik Pembuatan lay-out
1. Buku Ketangkasan BMX Free-style Aerial.
Ukuran Buku adalah 17 cm x 26 cm. pada bagian
sampul depan dan belakang menggunakan bahan art Paper 230 gram dan untuk isinya 150 gram.
2. Poster
Ukuran Poster adalah 42 cm x 59.4 cm.
menggunakan bahan art paper 230 gram teknis produksi
cetak offset. Sebagai media promosi, sangat efektif karena poster bisa ditempel ditempat yang ramai
dikunjungi atau dilewati orang-orang.
Gambar 4.1(d) Poster. 3. Mini X Banner
Ukuran mini X banner adalah 30 cm x 40 cm. menggunakan bahan art paper 230 gram Teknis produksi printing outdoor.
4. Display Buku
Display berukuran 140 cm x 180 cm material
dupleks dan linen, display akan digunakan pada saat launching buku Ketangkasan BMX Aerial.
Gambar 4.1(f)display buku. 5. Pembatas Buku
Ukuran Pembatas buku adalah 16 cm x 9 cm.
menggunakan bahan art paper 230 gram teknis produksi
cetak separasi.
6. Stiker
Penyampaian buku yang cukup efektif karena
penempatannya bisa dimana saja dengan ukuran 9 cm
x 5 cm dengan bahan stiker plastik.
Gambar 4.1(h)Stiker. 7. Topi
Topi terbuat dari bahan laken dengan teknis
produksi border.
Gambar 4.1(i)Topi.
8. Miniatur BMX
Sebagai bonus dari buku ketangkasan BMX
Gambar 4.1(j)miniatur BMX. 9. Kaos Raglan
Kaos raglan digunakan sebagai merchandise dan
sarana pengingat tentang ketangkasan BMX Aerial. Cukup efektif karena dapat dipakai oleh para remaja.
Teknis produksi cetak saring (sablon).
1.2 Spesifikasi Hardware dan Software
4.2.1 Spesifikasi Hardware
Prosesor Intel® 4 CPU 1.70GHz, 1.70 GHz,
1.00GB of Ram.
VGA NVIDIA GeForce FX5700LE(disable)
HD 40GB Seagate
HD 10GB Quantum Fireball
4.2.2 Spesifikasi Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe
PhotoshopCS2, Adobe Illustrator CS2, Microsoft
DAFTAR PUSTAKA
-
Buku
Apep, (2007). BMX FREE STYLE. Bandung:DAR! Mizan
Arif, Ahmad. (2010). Melihat Indonesia dari Sepeda, Jakarta: Buku Kompas
Eisner, W.(2008). Comics and Sequential Art: Principles And Practies From
The Lendary Cartoonist. New York: W.W. Norton And Company
- Website
Contrado (2011) Lichtenstein Style Pop Art Canvas Printing Tersedia di: http://www.photo-canvas.com/lichtenstein-pop-art.aspx [23 mei 2011]
Batax. 2011. (3 juli).Bandung BMX. Tersedia di: http://bdgbmx.blogspot.com/. [6 mei 2011]
Eva (2011) Comic Wallpaper tersedia di
http://www.real-fans.de/Wallpaper/Comic/ [20Juni 2011]
Jam. (2011). Freestyle: The German Park Amateur Riders for the BMX Masters are save! Tersedia di:
http://www.fatbmx.com/modules/news/article.php?storyid=16668 [7 juli 2011]
Kaykha (2011) We Don't Care BMX-Contest in Hamburg, Germany report
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Kain
1. Kemampuan Desain Grafis (Multimedia flash, website statik, aplikasi desain grafis kampanye sosial dan komersial, majalah dan Konsep dasar desain Grafis)
2. Kemampuan Program Desain Grafis (Adobe Photoshop, Adobe
Illustrator, Adobe In Design, Adobe Flash, Adobe Premier, CorelDraw). 3. Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point).
Seminar
1. Seminar Cetak Digital VS Cetak Konvensional yang diadakan oleh Unikom dan kerjasama dengan majalah Concept di Unikom