1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Komputer, yang selama beberapa tahun dianggap barang mewah dan hanya dapat diakses oleh kalangan tertentu, dewasa ini menjadi suatu hubungan yang ” wajib ” dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya laporan kerja praktek ini dapat memudahkan anda dalam menggunakan komputer terutama tentang software terutama di daerah yang belum mengenal sama sekali komputer.
Dalam uraian yang penulis kemukakan di atas, penulis merasa tertarik dengan masalah yang ada dalam Dinas Pekerjaan Umum, hal itu pulalah yang melatarbelakangi penulis membuat laporan ini dengan judul “Analisis Aplikasi Rencana Anggaran Bangunan (RAB) pada Bangunan Sederhana di Dinas Pekerjaan Umum (PU) kota Gunungsitoli ”.
1.2.
Perumusan Masalah
Permasalahan pokok di Dinas Pekerjaan Umum kota Gunungsitoli adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya komputer sekaligus sumber daya manusia (SDM) yang terdapat di bagian admin sehingga memperlambat kerja para pegawai untuk menginputkan data anggaran bangunan.
2. Belum efektif dalam perangkapan data dari hasil penginputan data anggaran bangunan.
3. Dalam perhitungan anggaran bangunan masih manual dalam arti menggunakan MS.Excel dan MS.Word.
1.3.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan di buat aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:
2. Membantu pegawai atau karyawan dalam mengetahui bahan bangunan apa saja yang digunakan dan besarnya biaya bahan bangunan tersebut.
3. Menganalisis perhitungan yang terperinci tentang banyaknya material bahan yang digunakan.
4. Mengurangi banyaknya kertas yang dikeluarkan.
1.4.
Batasan Masalah
Batasan masalah ini bertujuan untuk mempermudah dalam penyusunan dan supaya masalah yang dibahas lebih jelas dan terarah dan mencapai tujuan atau saran yang diharapkan maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas yaitu :
1. Rencana anggaran bangunan.
2. Daftar upah dan bahan bangunan yang digunakan.
3. Jenis pekerjaan dalam membangun rumah seperti perkejaan tanah, beton, pasangan kayu, atap, lantai, cat dan lain-lain.
1.5.
Metode Penelitian
Adapun metode-metode yang dilakukan dalam rangka memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Metode Wawancara
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap alat proses yang dijadikan objek permasalahan
3. Metode Studi Pustaka
Metode studi literatur atau studi pustaka ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku yang digunakan saat kuliah dan buku-buku pendukung yang telah tersedia di perusahaan. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan keadaan nyata yang ada di lapangan.
1.6.
Sistematika Laporan
Laporan kerja praktik ini dibagi menjadi beberapa bab. Hal ini dimaksudkan agar penyusunan laporan lebih sistematis sehingga memudahkan untuk dimengerti dan dipelajari.
Adapun sistematika penyusunan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, bab ini membahas mengenai latar belakang dilaksanakannya kerja praktek di Dinas Pekerjaan Umum (PU) khususnya di Kota Gunungsitoli, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penyusunan laporan kerja praktek.
BAB III PEMBAHASAN, bab ini menjelaskan anggaran bangunan, alat dan bahan bangunan, dan teknis. Bab ini juga membahas latar belakang dan tujuan Rencana Anggaran Bangunan (RAB), konfigurasi system, aplikasi pendukung, serta langkah – langkah penggunaan aplikasi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN, bab ini membahas mengenai semua kajian analisis yang telah dilakukan dan dipresentasikan.
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
SEKILAS TENTANG KOTA GUNUNGSITOLI.
2.1.1. Sejarah Kota Gunungsitoli.
Kota Gunungsitoli merupakan salah satu kota di wilayah kepulauan di
pesisir barat Pulau Sumatera, dan termasuk daerah tertinggal di wilayah
Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara. Posisi geografisnya yang terpisah dari
daratan Pulau sumatera, terkesan terisolir dari berbagai aktifitas, sehingga
akselerasi pembangunan dalam segala aspek dan dimensi kehidupan relatif
tertinggal dari daerah yang lain. Kondisi ini sudah berlangsung lama. Untuk
membebaskan Kota Gunungsitoli dari ketertinggalan dan belenggu kemiskinan,
berbagai program pembangunan lintas sektoral telah digulirkan oleh Pemerintah.
Upaya-upaya memperbesar akses pembangunan di Kota Gunungsitoli
melalui penetapan sejumlah kebijakan yang dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan terus dilakukan. Namun demikian, hingga bergulirnya otonomi
daerah, Kota Gunungsitoli belum mampu membebaskan diri dari ketertinggalan
dan belenggu kemiskinan. Keadaan ini semakin diperburuk dengan bencana alam
yang melanda Kota Gunungsitoli pada Tahun 2005 yang lalu, telah
mengakibatkan infrakstruktur strategis dan sarana prasarana lainnya mengalami
kehancuran / kerusakan. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat meluas
dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga sebagian besar masyarakat
Untuk membangun kembali kerusakan akibat kejadian bencana alam di
Kota Gunungsitoli tersebut Pemerintah Pusat telah menempuh kebijakan melalui
kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam dengan pembentukan
Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias yang masa tugasnya telah
berakhir pada April 2009 maupun dengan program kesinambungan rehabilitasi
dan rekonstruksi kepulauan Nias 2009.
Pasca pengakhiran tugas BRR NAD-Nias di Kota Gunungsitoli selanjutnya
oleh pemerintah daerah melanjutkan proses tersebut kearah fase pembangunan
reguler, oleh karenanya diperlukan penentuan prioritas kebutuhan pembangunan
namun permasalahannya kemudian, Pemerintah Kota Gunungsitoli memiliki
keterbatasan anggaran yang tersedia terhadap kebutuhan pembangunan baik untuk
pembangunan baru maupun untuk merehabilitasi serta memelihara pembangunan
itu sendiri.
Dari latar belakang tersebut di atas, Pemerintah Kota Gunungsitoli telah
menyusun proposal yang berisi uraian program, kegiatan dan kebutuhan dana
dengan harapan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberi perhatian, dukungan
serta bantuan bagi percepatan pembangunan di Kota Gunungsitoli.
Daerah otonom baru Kota Gunungsitoli yang telah diresmikan pada tanggal
26 mei 2009, sesuai dengan undang-undang republik indonesia nomor 47 tahun
Kondisi umum Kota Gunungsitoli dapat dijelaskan antara lain :
1. Kota Gunungsitoli merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Nias sebagai
Kabupaten Induk memiliki 6 Wilayah Kecamatan, 98 Desa dan 3
Kelurahan.
2. Kota Gunungsitoli berbatas dengan :
a. Sebelah utara berbatas dengan Kabupaten Nias Utara
b. Sebelah selatan berbatas dengan Kabupaten Nias
c. Sebelah timur berbatas dengan Samudera Hindia
d. Sebelah barat berbatas dengan Kabupaten Nias.
3. Kota Gunungsitoli memilki luas wilayah daratan kurang lebih 469,36 kilo
meter persegi luas.
4. Wilayah perairan kurang lebih 89,00 kilo meter persegi dengan jumlah
penduduk sekitar 118.820 ribu jiwa.
Perkembangan Kota Gunungsitoli sebagai daerah otonom baru dapat
disampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penyusunan Perangkat Daerah.
Penyusunan perangkat daerah Kota Gunungsitoli telah dibentuk sesuai
dengan Peraturan Walikota Kota Gunungsitoli nomor 01 tahun 2009 tentang
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kota Gunungsitoli, dengan
26 urusan wajib dan 5 urusan pilihan.
Dengan terbitnya Peraturan Walikota tentang organisasi dan tata kerja
sekretariat daerah, sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli, organisasi dan tata
lembaga teknis daerah Kota Gunungsitoli, organisasi dan tata kerja badan
pelayanan perizinan terpadu Kota Gunungsitoli, organisasi dan tata kerja
badan penanggulangan bencana daerah Kota Gunungsitoli, organisasi dan
tata kerja kecamatan dan kelurahan Kota Gunungsitoli, telah dilaksanakan
pelantikan pada jabatan struktural untuk mempercepat penyelenggaraan
urusan pemerintahan di Kota Gunungsitoli.
2. Pengalihan Personil.
Pengalihan personil pada pemerintah Kota Gunungsitoli :
a. Dari daerah lain :
1. PNS pusat sebanyak 4 orang
2. PNS propinsi sebanyak 3 orang
3. PNS kab/kota sebanyak 37 orang
b. Dari daerah induk :
Sebanyak 2.333 orang (keadaan 30 juni 2010)
3. Pengisian Keanggotaan DPRD.
Pengisian keanggotaan DPRD Kota Gunungsitoli telah dilaksanakan
pada tanggal 20 april 2010 dan pengisian pimpinan DPRD Kota
Gunungsitoli dilaksanakan pada tanggal 16 juni 2010.
4. Penyelenggaraan Urusan oleh SKPD.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan berdasarkan urusan wajib dan
urusan pilihan yang telah ditetapkan menjadi kewenangan Kota
Gunungsitoli, SKPD penyelenggara urusan pemerintahan telah
melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangan daerah dengan prioritas
dan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pembinaan
kemasyarakatan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
5. Keuangan Daerah.
Total APBD Kota Gunungsitoli tahun anggaran 2010 sebesar Rp.
162.679.992.823,-
Dengan rincian sebagai berikut :
a. PAD Rp. 2.500.000.000,-
b. Dana Perimbangan Rp. 143.663.765.578,-
c. Lain – lain pendapatan daerah yang sah Rp. 13.568.160.000,-
Keuangan daerah Kota Gunungsitoli tahun anggaran 2010 sangat
minim baik dana alokasi umum maupun dana lainnya, jika dibanding
dengan kebutuhan belanja pegawai, membangun sarana dan prasarana pada
pemerintah Kota Gunungsitoli, hal ini merupakan kendala utama dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan di Kota Gunungsitoli.
6. Pengalihan Aset, Peralatan dan Dokumen dari Daerah Induk / Propinsi.
Pengalihan aset, peralatan dan dokumen dari daerah induk telah
dilaksanakan sesuai berita acara serah terima P3D dari Kabupaten Nias
tanggal 09 september 2009. Namun masih ada kendala disebabkan :
a. Gedung perkantoran yang sudah diserahkan oleh pemerintah Kabupaten
Nias masih sangat terbatas yaitu : gedung eks kantor Bupati Nias, gedung
DPRD, kantor Camat, Kelurahan, Sekolah dan Puskesmas sedangkan
gedung kantor lainnya untuk perkantoran SKPD masih belum diserahkan.
b. Beberapa aset yang sangat penting dalam rangka pelayanan publik dan
nias antara lain : rumah sakit, terminal bus, beberapa pasar dan sarana air
minum.
7. Penetapan batas wilayah
Penentuan batas wilayah pemerintah Kota Gunungsitoli masih dalam
tahapan penelitian dokumen, yang selanjutnya direncanakan ke proses
tahapan berikutnya. Kendala dalam mengidentifikasi batas – batas wilayah
Kota Gunungsitoli memerlukan waktu yang cukup lama karena perlu
koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Nias sebagai kabupaten induk
maupun kabupaten nias utara.
8. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Gunungsitoli
a. Rencana umum tata ruang wilayah Kota Gunungsitoli sedang dalam
proses koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Nias dan instansi terkait
ditingkat propinsi dan pusat
b. Rencana rinci tata ruang Kota Gunungsitoli akan segera disusun setelah
rencana umum tata ruang wilayah Kota Gunungsitoli ditetapkan.
Dari keadaan diatas disarankan beberapa solusi terhadap kendala yang
dihadapi pemerintah kota gunungsiotli yaitu :
1. Pembiayaan dan penyusunan APBD
Anggaran pendapatan Kota Gunungsitoli perlu penambahan dana
perimbangan dari pusat, dan salah faktor pertimbangan adalah luas wilayah
untuk itu perlu ditinjau ulang luas wilayah Kota Gunungsitoli dengan
2. Untuk pengalihan aset, peralatan dan dokumen perlu ada ketegasan dari
pemerintah pusat maupun propinsi tentang tata cara pengalihan agar hal ini
membantu penyelenggaraan pemerintahan bagi daerah otonom baru.
3. Dalam penentuan batas wilayah diharapkan fasilitasi dari pemerintah pusat
dan propinsi karena hal ini melibatkan tiga daerah otonom.
2.1.2. Logo Kota Gunungsitoli
Gambar 2.1. Logo Kota Gunungsitoli
Keterangan Gambar : Gambar Bintang (Aspek Religius)
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Gambar Padi dan Kapas (Aspek Sosial)
Melambangkan tujuan yang akan dicapai adalah kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Gambar Bentuk Segi – 5
Melambangkan Pancasila, yaitu bahwa seluruh kegiatan dan aktifitas dilaksanakan demi untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan harus berazaskan terhadap 5 butir Pancasila, dan tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gambar Rumah Adat Nias (Aspek Budaya)
tengah-Lauru dan Afore (Aspek Hukum)
tengah masyarakat dan harus mengacu pada tolok ukur berdasarkan norma-norma dengan mengedepankan rasa keadilan.
Gambar Pohon Karet, Kelapa, Padi dan Ikan (Aspek Ekonomi)
Melambangkan Sumber Daya Alam yang dimiliki dan dikelola dengan baik demi untuk kesehateraan masyarakat.
Gambar Perisai, Pedang dan Tombak
Melambangkan patriotisme dan kesetiaan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Repupblik Indonesia (NKRI), sehingga masyarakat Aman dan Nyaman.
Gambar Lingkaran Melambangkan kebulatan tekad para Penyelenggara Negara dan Masyarakat untuk menjalankan roda Pemerintahan di Kota Gunungsitoli.
2.1.3. Kondisi Umum Kota Gunungsitoli
2.1.3.1. Letak Geografis
Kota Gunungsitoli mempunyai batas – batas wilayah :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sitolu Ori Kabupaten Nias
Utara
b. Sebelah timur berbatasan dengan Samudera Indonesia
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Gido dan Kecamatan
Hiliserangkai kabupaten Nias
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias
serta Kecamatan Alasa Talumuzoi dan Kecamatan Namohalu Esiwa
Kabupaten Nias Utara
2.1.3.2. Keadaan Topografi
Kondisi alam / topografi Kota Gunungsitoli pada umumnya
berbukit-bukit sempit dan terjal serta pegunungan dengan ketinggian dari
sampai tanah bergelombang, berbukit-bukit dan pegunungan. Mempunyai
kemiringan lereng rata-rata 8% sampai 25%. Sedangkan daerah dataran
dapat dijumpai sepanjang pantai timur dengan kemiringan 0-8%.
Kota Gunungsitoli berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Nias
yang terdiri atas cakupan wilayah :
a. Kecamatan Gunungsitoli Utara
b. Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa
c. Kecamatan Gunungsitoli
d. Kecamatan Gunungsitoli Selatan
e. Kecamatan Gunungsitoli Barat
f. Kecamatan GunungsitoliIdanoi
2.1.3.3. Struktur Geologi dan Tektonik
Struktur geologi dan tektonik di Kota Gunungsitoli tidak berbeda
dengan struktur geologi dan tektonik Pulau Nias yaitu berupa lipatan, sesar
naik, sesar normal, sesar geser mendatar dan kelrusan. Struktur regional
berarah barat laut tenggara (sejajar dengan arah memanjang pulau) dan
kelurusan yang ditimbulkan oleh sesar naik lipatan. Beberapa sesar
mendatar dan sesar normal berskala kecil berarah hampir Utara-Selatan.
Struktur lipatan berupa antiklin dan sinklin dijumpai dibagian Utara, Timur,
dan Selatan Kota Gunungsitoli. Sesar naik dijumpai dibagian barat
merupakan batas formasi antara satuan tektonik dan formasi Lolomatua dan
menunjukkan kemiringan bidang sesar 35 kearah Timur Laut. Sesar normal
dan Gomo. Kemiringan bidang sesar geser mendatar yang dijumpai
ditengah dan sebelah selatan Kota Gunungsitoli menunjukkan bidang sesar
hampir tegak. Sesar naik terjadi pada kompleks batuan ultrabasa dan batuan
malihiu yang arah jurusannya berkisar dari barat laut, tengara dan barat
daya, berlawanan dengan arah sesar pada umumnya. Pengangkatan di
daerah ini terjadi akibat tumbukkan lempeng Eurasia dengan lempeng
Indo-Australia yang terjadi dalam beberapa periode.
Letak Kota Gunungsitoli diantara bidang zona penunjaman
(subduksi) lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia menjadikan Kota
Gunungsitoli sebagai salah satu wilayah yang berpotensi terjadinya gempa.
Berdasarkan data dari BMG Stasiun Geofisika Desember tercatat telah
terjadi gempa bumi sebanyak 3.835 kali atau rata-rata 319 kali setiap bulan
dengan skala gempa bumi antara 4,5 Skala Rithcer (SR) dengan skala
kerusakan I-II MMI pada bulan Januari 2005 sampai dengan 8,7 SR dengan
skala MMI VIII-IX pada bulan Maret 2005. Selain itu beberapa kejadian
bencana gempa bumi yang terjadi di Pulau Nias seperti yang terjadi pada
tahun 1843,1861(8,5),tahun 1907, dan pada tanggal 26 Desember 2004 (8,9
SR).
2.1.3.4. Iklim dan Cuaca.
Iklim dan Cuaca di Kota Gunungsitoli sangat dipengaruhi oleh
posisi Kota Gunungsitoli yang terletak di khatulistiwa Samudera Hindia
dan, suhu udar aberkisar antara 14,3- 30,4 dengan kelembaban sekitar
terletak di daerah khatulistiwa mengakibatkan curah hujan cukup tinggi
sehingga relatif turun hujan sepanjang tahun dan seringkali disertai dengan
badai besar. Musim badai laut biasanya berkisar antara bulan September –
November, tetapi kadang juga terjadi pada bulan Agustus, sehingga cuaca
bisa berubah secara mendadak.
Menurut badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) kota
Gunungsitoli rata-rata curah hujan pertahun 3.287 mm dan banyaknya hari
hujan dalam setahun 272 hari. Akibatnya banyaknya curah hujan maka
kondisi alam di Kota Gunungsitoli sangat lembab dan basah. Disamping
struktur batuan dan susunan tanah yang label mengakibatkan seringnya
banjir bandang dan terdapat patahan jalan-jalan aspal dan longsor, bahkan
sering terjadi aliran sungai yang berpindah-pindah.
2.1.3.5. Hidrologi
Kota Gunungsitoli mempunyai sungai-sungai besar dan kecil yang
memiliki potensi sebagai sumber air untuk pertanian dan juga dapat
dipergunakan oleh masyarakat untuk penyaluran air kotor dan air hujan.
Berdasarkan data, di wilayah Kota Gunungsitoli terdapat 102 sungai-sungai
kecil, sedang, atau besar yang ditemui hampir di seluruh kecamatan. Sumber
daya air permukaan yang cukup potensial untuk menunjang pengembangan
pertanian (untuk pertanian) antara lain Sungai Muzoi, Gido Sebua, dll.
Sungai-sungai tersebut pada musim penghujan mempunyai debit air yang
yang cukup tinggi, namun pada musim kemarau terdapat beberapa sungai
yang mengalami kekeringan.
Terdapat beberapa pola aliran sungai di wilayah Kota Gunungsitoli
yaitu pola aliran sungai perbukitan pada umumnya rectangular dan sub
paralel, sedangkan aliran sungai dataran berpola anastomatik. Pada pola
anastomik, sungai-sungai tidak berkembang baik oleh karena daerahnya
landai, pola ini dijumpai di daerah pantai.
2.1.3.6. Administrasi Pemerintahan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2002 Tanggal 25 Februari 2003 Tentang Pembentukkan Kabupaten Nias
Selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan dan
Lembaran Negara RI Nomor 29 Tahun 2002 Tanggal 28 Juli 2003 maka
Kabupaten Nias menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Nias dan
Kabupaten Nias selatan. Kabupaten Nias yang sebelumnya terdiri 22
Kecamatan kemudian menjadi 14 Kecamatan setelah diadakannya
pemekaran.
Kemudian pada tahun 2005, 14 Kecamatan tersebut diatas kembali
dimekarkan sebagaimana Perda Nomor 5 Tahun 2005 sehingga kabupaten
Nias terdiri dari 32 wilayah kecamatan ditambah 1 (satu) kecamatan
Persiapan dengan 443 desa/kelurahan terdiri dari 439 Desa dan 4 Kelurahan.
Ibukota Kabupaten Nias terletak di Pulau Nias yaitu Gunungsitoli.
Pada tahun 2008, Kabupaten Nias dimekarkan menjadi 3 (tiga)
2008 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Utara, UU Nomor 46 Tahun
2008 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Barat, dan UU Nomor 47
Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Gunungsitoli, sehingga wilayah
administrasi Pemerintahan Kabupaten Nias berjumlah 9 Kecamatan dan 124
Desa.
2.1.3.7. Urusan Pemerintahan Daerah
Urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Kota
Gunungsitoli mencakup urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang – undangan, meliputi :
1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.
3. Penyelenggaraan ketertiban umu da ketenteraman masyarakat.
4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.
5. Penanganan bidang kesehatan.
6. Penyelenggaraan pendidikan.
7. Penanggulangan masalah sosial.
8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.
9. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah.
10. Pengendalian lingkungan hidup.
11. Pelayanan pertanahan.
12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil.
13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan.
15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.
16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh Peraturan Perundang –
Undangan.
2.1.4 Permasalahan Pembangunan Di Kota Gunungsitoli
Kota Gunungsitoli masih menghadapi beberapa permasalahan pembangunan
khususnya pasca bencana alam yang perlu segera diatasi adalah sebagai berikut :
2.1.4.1. Bidang Infastruktur
2.1.4.1.1. Transportasi Darat
Permasalahan :
1. Infrastruktur strategis dan sarana prasarana jalan masih belum
tertangani sepenuhnya.
2. Sebagian belum ada akses jalan yang menghubungkan antara Ibukota
Kabupaten dengan Ibukota Kecamatan, dan antara Ibukota Kecamatan
dengan Kecamatan lainnya (terlebih-lebih pada Kecamatan Baru).
3. Sebagian besar belum ada akses jalan memadai yang menghubungkan
sentra-sentra produksi masyarakat.
4. Kurangnya sarana transportasi darat yang memadai baik dari segi
kualitas maupun kuantitas
2.1.4.1.2. Transportasi Udara
Permasalahan :
1. Terbatasnya panjang landasan pacu Bandara Binaka beserta fasilitas
2. Terbatasnya maskapai penerbangan yang melayani route Medan –
Gunungsitoli sehingga ongkos relatif tinggi.
2.1.4.1.3. Infrastruktur Lainnya
Permasalahan :
1. Rehabilitasi dan Rekonstruksi sarana prasarana irigasi secara umum
belum optimal.
2. Sebagian besar gedung kantor kecamatan belum terbangun.
3. Belum terinventarisirnya secara keseluruhan tanah-tanah Pemerintah.
4. Prasarana dan sarana pos dan telekomunikasi belum tersedia disetiap
kecamatan dan desa di Kota Gunungsitoli.
5. Jangkauan pelayanan air bersih yang tidak merata.
6. Jangkauan jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terbatas.
7. Kapasitas/daya listrik yang rendah.
8. Energi alternatif (energi listrik tenaga surya) khususnya di
daerah-daerah terpencil belum berkembang.
2.1.4.2. Bidang Pendidikan
Permasalahan :
1. Masih terdapat beberapa kecamatan yang belum memiliki SMA atau
sederajat.
2. Sebagian besar gedung-gedung sekolah yang mengalami kerusakan
belum tertangani secara optimal.
4. Rendahnya kuantitas dan kualitas kependidikan secara umum.
2.1.4.3. Bidang Kesehatan
Permasalahan :
1. Pencapaian derajat kesehatan masih rendah.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar.
3. Belum optimalnya akses dan jangkauan layanan kesehatan.
4. Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular dan Gizi Kurang.
5. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan.
6. Terbatasnya unit-unit pelayanan rumah sakit.
7. Masih tingginya angka Pasangan Usia Subur.
2.1.4.4. Ekonomi Lokal
Permasalahan :
1. Sarana prasarana perekonomian belum tertangani secara menyeluruh.
2. Lemahnya kelembagaan ekonomi kerakyatan.
3. Rendahnya produktivitas petani/nelayan akibat pengolahan yang masih
bersifat tradisional.
4. Belum terkelolanya Potensi sumber daya alam bidang
agromarinepolitan.
2.1.5. Dinas – Dinas Yang Ada Di Daerah Kota Gunungsitoli
Dengan peraturan walikota ini dibentuk organisasi dan tata kerja
dinas daerah Kota Gunungsitoli, yang meliputi :
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
4. Dinas Pekerjaan Umum
5. Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Kebersihan
6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
7. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro kecil
dan Menengah
8. Dinas Pehubungan, komunikasi dan informatika
9. Dinas Pariwisata, kebudayaan pemuda dan olahraga
10. Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan
11. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
2.1.6. Dinas Pekerjaan Umum (PU)
1. Dinas Pekerjaan Umum adalah merupakan pelaksana otonomi daerah.
2. Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh kepala dinas.
3. Kepala Dinas berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah.
4. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan
karya dan bidang peralatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
5. Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada nomor 4, menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pemerintah kota di bidang bina marga,
pengairan, cipta karya dan bidang peralatan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
pemerintah kota di bidang bina marga, pengairan, cipta karya dan
bidang peralatan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga, pengairan,
cipta karya dan bidang peralatan.
d. Pengelolaan urusan ketatausahaan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
f. Menjabarkan tugas – tugas bidang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
g. Melakukan kordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam satuan kerja
dan antar satuan kerja di lingkungan pemerintahan kota
gunungsitoli.
6. Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari :
a. Dinas.
b. Sekretariat.
c. Bidang.
e. Seksi.
f. Unit Pelaksana Teknis.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
7. Kepala Dinas membawahi Sekretariat, Bidang, Unit Pelaksana Teknis
dan Kelompok Jabatan Fungsional
8. Sekretariat dan Bidang masing – masing terdiri dari Sub Bagian dan
Seksi, dengan susunan sebagai berikut :
a. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
2. Sub Bagian Keuangan.
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
b. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :
1. Seksi Irigasi.
2. Seksi Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Air.
3. Seksi Perencanaan dan pengendalian Sumber Daya Air.
c. Bidang Bina Marga, terdiri dari :
1. Seksi Data dan perencanaan Teknik.
2. Seksi Seksi Jalan dan Jembatan.
3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
d. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :
1. Seksi Data dan Perencanaan Teknik.
2. Seksi Gedung – gedung.
3. Seksi Drainase dan Air Bersih.
1. Seksi Perencanaan dan Pengadaan Peralatan.
2. Seksi Operasional Peralatan.
3. Seksi Pemeliharaan.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
9. Bagan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
sebagaimana tercantum di bawah ini dan merupakan bagian yang tidak
2.2. LANDASAN TEORI
2.2.1. Pengertian Data
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu
objek seperti manusia (pegawai atau karyawan), barang, hewan, peristiwa,
konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. ( fathansyah, Ir, 1999:2).
2.2.2. Pengertian Basis Data
Secara harfiah basis data atau database adalah suatu kumpulan data
yang terhubung dan tersimpan secara bersama-sama pada suatu media,
dimana untuk penampilan data yang telah di masukan tidak perlu membuat
suatu kerangka dengan cara-cara tertentu, dan dapat di gunakan oleh satu
atau lebih program aplikasi secara optimal.( fathansyah, Ir, 1999:2-3).
Sistem basis data sering juga di sebut sebagai bank data ( data bank ), Bank
data dapat di artikan sebagai kumpulan basis data untuk suatu sistem
tertentu yang mempunyai lingkup lebih sempit.
2.2.3. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur
2.2.3.1. Aliran Data (Flowmap)
Flowmap merupakan prosedur kerja atau Functional Flowchart
(Diagram Alir Fungsional). FlowMap/Functional FlowChart merupakan
diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja
data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang
berhubungan dengan sistem infomasi.
Simbol-simbol yang digunakan dalam FlowMap :
1. Dokumen
Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi.
Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara
langsung.
2. Proses pengolahan data (komputerisasi)
Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer
(komputerisasi)
3. Disk atau database
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak
perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
2.2.3.2. Alur Data / Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang
lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada
alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh
profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Ada 4 simbol atau komponen yang digunakan dalam DFD, yaitu :
1. Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas luar yang berkomunikasi dengan
sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya Terminator sering dikenal
dengan nama entitas luar (External Entity) dan digambarkan dalam
bentuk kotak.
2. Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasi input menjadi output. Komponen proses digambarkan
3. Komponen Data Store
Data Store biasanya berkaitan dengan
penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan
penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk,
file pita magnetik. Data store jaga berkaitan dengan penyimpanan
secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Suatu data
store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak
dengan komponen DFD lainnya. Data store dapat disimbolkan dengan
garis horizontal parallel yang ditutup salah satunya.
4. Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu data flow/alur data digambarkan dengan anak panah, yang
menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini
digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket
[image:30.612.175.506.437.590.2]data/informasi dari suatu bagian system ke bagian lainnya.
31
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
TENTANG
MEMBANGUN
RUMAH
DAN
MEMBUAT
RENCANA ANGGARAN BIAYA
3.1.1. Membangun Rumah
Orang mengatakan rumah sebagai tempat berlindung dari panas,
dingin, hujan dan lainnya. Semua orang menginginkan sebuah rumah yang
nyaman sebagai tempat berlindung. Membangun rumah sesuai dengan
desain dan selera masing- masing. Namun, yang paling utama adalah
membangun rumah sesuai dengan kemampuan keuangan.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam
merencanakan pembangunan rumah, baik membangun rumah baru maupun
merenovasi rumah, yakni :
1. Estetika : rumah setidaknya memiliki sebuah keindahan dalam bentuk.
2. Ekonomis : bentuk dan ukuran struktur rumah sangat berpengaruh
dengan besar biaya yang dikeluarkan
3. Fungsi : bentuk struktur rumah sebaiknya disesuaikan dengan fungsi
dan kebutuhan.
4. Struktur : struktur yang kokoh dan kuat akan memberikan rasa nyaman
bagi pemilik rumah
Ada beberapa langkah awal yang perlu diperhatikan dalam
1. Diskusikan dengan keluarga tentang rencana pembangunan rumah. Hal
ini sering dilupakan. Hal ini berguna agar dalam pembangunan nantinya
tidak ada perubahan yang akan menambah biaya.
2. Hubungi arsitektur yang anda kenal baik. Sampaikan rencana anda
karena mereka lebih menguasai bagaimana membangun rumah yang
sehat dan nyaman.
3. Cari tahu harga terbaru tentang bahan bangunan yang diperlukan.
Carilah informasi yang akurat, bias dari kenalan, rekan kerja dan
informasi lainnya.
4. Tahap selanjutnya adalah mengurus perizinan, sering disebut IMB (Izin
Mendirikan Bangunan). Pastikan segala kelengkapan yang diperlukan
dipersiapkan sebelumnya.
3.1.2. Membangun Rumah Sehat
Rumah sehat dan aman merupakan keinginan setiap orang ketika
hendak membangun sebuah rumah. Ada beberapa parameter yang harus
dipenuhi jika ingin menciptakan rumah sehat dan aman, antara lain :
1. Menciptakan kawasan hijau
Membangun kawasan hijau pada lingkungan rumah merupakan suatu
contoh dukungan terhadap pelestarian bumi, sebaiknya sisakan sedikit
pekarangan untuk menanam berbagai tumbuhan. Selain membantu
kelestarian udara di lingkungan rumah juga akan menambah kesejukan
rumah.
Kebutuhan ruang untuk rumah didasari oleh fungsi ruang tersebut dan
aktivitas dalam ruangan. Beberapa aktivitas dalam rumah seperti tidur,
makan dan mandi memerlukan ruangan minimum yang cukup memadai
sehingga penghuni di dalam merasa nyaman.
3. Kebutuhan kesehatan dan kenyamanan
Kebutuhan akan kesahatan dan kenyamanan di dalam rumah sangat
penting. Tidak hanya rungan yang memadai, namun aspek kesahatan dan
kenyamanan lainnya juga diperhatikan, seperti pencahayaan, penghawaan
dan kelembapan ruangan.
3.1.3. Memilih Pelaksana Bangunan
Ada beberapa system yang dapat dilakukan untuk mengerjakan
renovasi rumah atau pembangunan rumah baru. Anda dapat menyesuaikan
dengan kondisi keuangan dan waktu yang harus dikeluarkan untuk
mengawasi proses pembangunan rumah. Adapun sistem yang dimaksudkan
yakni :
1. Sistem borongan
Cara ini cukup hemat waktu karena seluruh pekerjaan pembangunan
rumah diserahkan kepada pemborong, baik pembelian bahan bangunan juga
jasa pelaksanaan. Kelemahan cara ini adalah biaya yang dikeluarkan akan
lebih mahal dan beberapa diskon harga bahan bangunan tentu menjadi milik
pemborong. Keuntungannya adalah semua pekerjaan akan diawasi oleh
mandor dan kepala tukang yang tentunya sudah berpengalaman. Jadi, anda
2. Sistem Cost and Free
Sistem ini bias menggunakan jasa pemborong, anda tinggal membayar
semua material / bahan bangunan yang dibeli oleh pemborong, ditambah
dengan ongkos tukang dan jasa mandor. Cara ini mirip dengan cara
borongan, namun dengan cara ini anda dapat mengontrol anda dapat
mengontrol pembelian bahan bangunan dan kualitas pekerjaan tukang
dengan tagihan yang harus di bayar.
3. Sistem pembayaran harian
Dengan sistem ini anda harus mengawasi sendiri pekerjaan tukang
karena pembayaran tukang dilakukan setiap hari. Anda juga harus membeli
bahan bangunan sendiri sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Keuntungan
cara ini, yaitu lebih efektif karena anda bias menekan biaya pembelian dan
pemakaian bahan bangunan. Kerugiannya yaitu anda harus meluangkan
banyak waktu untuk mengawasi pekerjaan bangunan serta memeriksa
kualitas pekerjaan tukang. Dengan metode ini anda dapat memperoleh
kualitas yang baik karena tukang tidak bekerja dengan terburu-buru.
3.1.4. Memilih Bahan Bangunan
Bahan bangunan merupakan bahan dasar pembentukan sebuah
rumah tinggal. Hampir seluruh bahan bangunan rumah dihasilkan oleh alam
dan jika di eksploitasi terus-menerus akan habis. Bahan bangunan yang
digunakan, antara lain :
Semen merupakan bahan ikat pada campuran beton. Penggunaan semen
dapat dicampur dengan bahan kimia lainnya sebagai tambahan untuk
mempercapat proses ikatan serta dapat juga untuk memperlambat proses
ikatan.
2. Pasir
Pasir adalah contoh bahan material butiran untuk campuran beton.
Butiran pasir berukuran antara 0,0625 mm sampai 2 mm.
Bagaimana memilih pasir yang baik ?
a. Pasir harus memiliki butiran yang tajam.
b. Jika dilihat secara visual, terlihat butiran pasir memiliki ragam
bentuk butiran.
c. Pasir tidak mengandung bahan organic.
d. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% dan sewaktu dikepal tidak
ada lumpur yang tertinggal.
3. Kerikil
Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan.
Kerikil digunakan sebagai campuran beton. Ukuran kecil yang biasa
digunakan berdiameter antara 2 mm dan 75 mm.
Bagaimana memilih kerikil yang baik ?
a. Kerikil harus keras, tidak mudah rapuh dan tidak memiliki pori atau
rongga.
b. Permukaan kerikil berbentuk tajam.
c. Untuk balok beton ukuran kerikil yang digunakan 1/5 dari lebar
d. Untuk beton plat digunakan maksimum 1/3 lebar plat.
e. ¾ jarak bersih antara tulangan.
4. Kapur
Kapur yang digunakan harus dalam keadaan kering dan lunak.
Butiran-butiran harus bervariasi antara Butiran-butiran halus dan kasar. Jika disaring dengan
ayakan dengan ukuran lubang 0,85 mm maka 2/3 dari volume harus
melewati saringan tersebut. Pastikan untuk menyimpan material kapur di
tempat yang terlindung dari air.
5. Air
Air digunakan sebagai pencampur semen, pasir dan kerikil. Untuk
campuran beton, air yang digunakan sebagai pencampur adalah air bersih
tidak mengandung zat-zat organik, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya
sebab bahan-bahan tersebut dapat merusak beton dan baja tulangan.
6. Baja Tulangan
Baja merupakan komponen struktur beton yang berfungsi menahan
tarik. Baja yang digunakan dapat berupa baja polos maupun baja ulir.
7. Batu Bata
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat
dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna
kemerah-merahan.
Bagaimana memilih batu bata yang baik ?
a. Batu bata yang digunakan sebagai pasangan dinding harus memiliki
b. Dimensi ukuran batu bata untuk pasangan dinding umumnya
berdimensi panjang 24 cm, lebar 11,5 cm dan tinggi 5,2 cm.
c. Warna batu bata itu akibat pembakaran merata.
8. Kayu
Kayu jika dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 4 bagian,
yaitu :
a. Berat jenis d*0,6 digolongkan menjadi kayu ringan.
b. Berat jenis d*0,8 digolongkan menjadi kayu sedang.
c. Berat jenis d*1,0 digolongkan menjadi kayu berat.
d. Berat jenis e*1,0 digolongkan menjadi kayu sangat berat.
Kayu yang dijual dipasaran umumnya memiliki ukuran-ukuran tertentu
biasanya banyak digunakan untuk konstruksi rumah.
3.1.5. Mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
Izin untuk mendirikan bangunan sangat penting, bangunan yang
anda buat haruslah memiliki kepastian hokum atas kelayakan, kenyamanan
dan keamanan strukturnya. IMB dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
IMB diperlukan untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan
penghuni rumah serta lingkungannya.
Untuk membuat IMB diperlukan beberapa dokumen sebagai
prasyarat kelengkapannya. Secara umum dokumen yang diperlukan sebagai
berikut :
a. Formulir permohonan IMB, dapat diperoleh di pemerintah setempat.
c. Surat kuasa, pihak ketiga jika pembangunan dikerjakan oleh kontraktor
pelaksana.
d. Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir.
e. Fotokopi bukti kepemilikan tanah yang sah (sertifikat hak/akta jual
beli).
f. Gambar arsitektur rumah berikut gambar situasi rumah.
[image:40.612.156.477.278.680.2]3.1.6. Data Alur / Flowchart
3.1.7. Peta Aliran Data
Gambar 5. Flowmap
3.1.8. Aliran Data
Gambar 6. Diagram Konteks
Gambar 3.3. DFD Level 1
Gambar 3.6. DFD Level 2 Proses 3
[image:44.612.133.507.453.636.2]3.2.
MEMBUAT RENCANA ANGGARAN BANGUNAN PADA
BANGUNAN SEDERHANA
3.2.1. RENCANA ANGGARAN BANGUNAN
Menghitung rencana anggaran bangunan (RAB), seperti bangunan
perlu dibuat terperinci, analisis perhitungan yang terperinci tentang
banyaknya material bahan yang digunakan akan mempermudah untuk
menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk membangun rumah.
Prinsinp menghitung biaya anggaran rumah tidak begitu sulit, prosesnya
adalah perkalian volume perkerjaan terhadap upah pekerjaan saat ini dari
analisis perhitungan ini akan diperoleh berapa anggaran dana yang perlu
dipersiapkan untuk membangun sebuah rumah. Perhitungan rencana
anggaran biaya merupakan perkalian volume tiap pekerjaan dengan harga
satuan pekerjaan.
3.2.2. Analisis Satuan Pekerjaan
Analisis satuan pekerjaan merupakan perhitungan untuk satuan
pekerjaan tiap 1 m, 1 m2, 1 m3, dimana dalam satuan pekerjaan ini
diuraikan harga upah tukang, kepala tukang, mandor tiap pekerjaan dan
bahan atau pekerjaan.
Untuk analisis satuan ini digunakan Standar Nasionala Indonesia.
Pada masa lalu masih digunakan BOW (Burgeslijke Openbare Werken) 28
Februari 1921, namun pada masa sekarang beberapa pekerjaan mengalami
3.2.3. Tabel Daftar Harga Upah Dan Bahan Bangunan
Tempa t
Harga Pajak Keun Berat Jara
k
Ongkos Jarak Hrg sat Jumlah Jumlah
Tang- Tangkahan Galian Pers
Leges 1%
Baha n
Truk Truk Jalan Jalan kaki Ongkos
Harga sampai N
No
kahan (Rp) Gol. C 10% (Rp) Kaki
Jalan Kaki di lokasi Dibulatkan SS at U r a i a n
(Rp) (Rp) (Rp) (Kg) (Km
)
(Km) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19
1 Semen @ 50 kg G.sitoli
43,500.00 - 4,350.00 435.00 50.00 0.50 145.0 0 73 0.00
5,600.00 -
48,357.50
48,358.00 Zak
2
Kerikil kali saring Uk 0,5 - 2 cm S.Idan oi 50,646.00 10,129.2 0 5,064.60 506.46 -
7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0
0 0.00
197,925.0
0 -
172,209.26
172,209.00 M3
3
Batu gunung belah Uk 10-15 cm S.Idan oi 25,646.00 5,129.20 2,564.60 256.46 -
7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0
0 0.00
197,925.0
0 -
139,459.26
4 Pasir Pasang S.Idan oi 50,646.00 10,129.2 0 5,064.60 506.46 -
7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0
0 0.00
197,925.0
0 -
172,209.26
172,209.00 M3
5 Pasir urug
S.Idan oi 10,646.00 2,129.20 1,064.60 106.46 -
7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0
0 0.00
120,000.0
0 -
119,809.26
119,809.00 M3
6 Sirtu
S.Idan oi 5,646.00 1,129.20 564.60 56.46 -
7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0
0 0.00
120,000.0
0 -
113,259.26
113,259.00 M3
7 Tanah Timbunan Setempat
Dekat Lokasi 28,235.00 5,647.00 2,823.50 282.35 `
6.50 55,428.0 0
7,205 0.00
197,925.0
0 -
36,987.85
36,988.00 M3
8 Batu Bata uk.5x10x20 cm
Hiligo' o 1,129.00 225.80 112.90 11.29 -
0.50 - 25.00 12.50 0.00
166.00 -
1,491.49
1,491.00 BH
9 Batako uk.10x15x20 cm
Dekat Lokasi
2,700.00 - -
0.50 - - - 0.00
- -
2,700.00
2,700.00 Bh
10 Besi Beton
G. sitoli
8,553.00 -
855.30 85.53 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
9,540.73
9,541.00 Kg
11 Kawat Beton
G. sitoli
17,253.00 -
1,725.30 172.53 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
19,197.73
19,198.00 Kg
12 Minyak Ter
G. sitoli
12,000.00 -
1,200.00 120.00 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
13,366.90
13 Paku Seng
G. sitoli
120.00 -
12.00 1.20 0.005 0.50 45.030 3.730 0.234 0.00
0.73 -
133.43
133.00 Bh
14 Paku Biasa
G. sitoli
14,682.00 -
1,468.20 146.82 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
16,343.92
16,344.00 Kg
15 Kayu Simalambuo/Siholi/bayo G. sitoli
1,900,000.
00 -
190,000.0 0 19,000.0 0 800 0.50 55,428.0 0 7,205 59,030.50 0.00
197,925.0
0 -
2,168,030. 50
2,168,031.
00 M3
16 Kayu Perancah / Bekisting
G. sitoli
700,000.00 -
70,000.00 7,000.00 800 0.50 55,428.0 0 7,205 59,030.50 0.00
197,925.0
0 -
836,030.50
836,031.00 M3
17
Kayu Bakau diameter 7 - 10 Cm Pjg 2.50 m
Teluk belukar
11,859.00 -
1,185.90 118.59 15 15.0 0 45.030 3.730 1,514.70 0.00
197,925.0
0 -
14,678.19
14,678.00 Btg
18 Triplex tebal 4 mm
G. sitoli
41,838.00 -
4,183.80 418.38 5.00 0.50 45.030 3.730 234.48 0.00
725.00 -
46,674.66
46,675.00 Lbr
19 Triplex tebal 6 mm
G. sitoli
52,848.00 -
5,284.80 528.48 12.00 0.50 45.030 3.730 562.74 0.00
1,740.00 -
59,224.02
59,224.00 Lbr
20 Triplex tebal 9 mm
G. sitoli
110,100.00 -
11,010.00 1,101.00 18.00 0.50 45.030 3.730 844.11 0.00
2,610.00 -
123,055.11
123,055.00 Lbr
21
Lat Kayu untuk plafond uk. 1 x 3 cm
G. sitoli
2,500.00 -
250.00 25.00 0.24 0.50 45.030 3.730 11.255 0.00
34.80 -
2,786.25
2,786.00 M
pinggir meja sitoli 2,500.00 250.00 25.00 0.24 0.50 45.030 3.730 11.255 34.80 2,786.25 2,786.00
23 Kunci Tanam 2 slaag uk. 8"
G. sitoli
75,000.00 -
7,500.00 750.00 2.00 0.50 45.030 3.730 93.790 0.00
290.00 -
83,343.79
83,344.00 bh
24 Engesl Cabut Kwalitas baik
G. sitoli
7,500.00 -
750.00 75.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
8,336.72
8,337.00 bh
25 Engsel Kupu - kupu uk. 3"
G. sitoli
8,000.00 -
800.00 80.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
8,891.72
8,892.00 Psg
26 Kran air 1/2"
G. sitoli
16,515.00 -
1,651.50 165.15 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
18,343.37
18,343.00 Bh
27 Engsel uk. Besar Union
G. sitoli
13,212.00 -
1,321.20 132.12 0.50 0.50 45.030 3.730 23.448 0.00
72.50 -
14,688.77
14,689.00 Psg
28 Engsel uk. Kecil Union
G.Sitol i
6,342.00 -
634.20 63.42 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
7,051.34
7,051.00 Psg
29 Grendel uk. kecil
G.Sitol i
2,500.00 -
250.00 25.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
2,786.72
2,787.00 bh
30 Handel uk. besar
G.Sitol i
3,500.00 -
350.00 35.00 0.50 0.50 45.030 3.730 23.448 0.00
72.50 -
3,908.45
3,908.00 bh
31 Handel uk. kecil
G.Sitol i
3,500.00 -
350.00 35.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
3,896.72
3,897.00 bh
32 Hak Angin
G.Sitol i
3,500.00 -
350.00 35.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
3,896.72
3,897.00 bh
cm i 13,600.00 1,360.00 136.00 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 145.00 15,142.90 15,143.00
34 Cat Vinotex
G.Sitol i
9,248.00 -
924.80 92.48 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
10,312.18
10,312.00 Kg
35 Cat Kilat Platone
G. Sitoli
35,672.00 -
3,567.20 356.72 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
39,642.82
39,643.00 Kg
36 Cat Menie G. Sitoli 18,497.00 -
1,849.70 184.97 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
20,578.57
20,579.00 Kg
37 Cat Dasar G. Sitoli 18,497.00 -
1,849.70 184.97 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
20,578.57
20,579.00 Kg
38 Kaca bening tbl 5 mm
G. Sitoli
158,400.00 -
15,840.00 1,584.00 10.67 0.50 45.030 3.730 500.37 0.00
1,547.15 -
176,324.37
176,324.00 m2
39
Kaca nako bening tebal 5 mm 8 daun
G. Sitoli
105,289.00 -
10,528.90 1,052.89 10.67 0.50 45.030 3.730 500.37 0.00
1,547.15 -
117,371.16
117,371.00 Set
40 Rabung Seng genteng
G. Sitoli
28,000.00 -
2,800.00 280.00 3.00 0.50 45.030 3.730 140.685 0.00
435.00 -
31,220.69
31,221.00 Lbr
41
Rabung Seng BLS 0,2 mm 6 Kk
G. Sitoli
16,515.00 -
1,651.50 165.15 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
18,378.55
18,379.00 Lbr
42 Seng Genteng
G. Sitoli
62,117.00 -
6,211.70 621.17 5.00 0.50 45.030 3.730 234.475 0.00
725.00 -
69,184.35
69,184.00 Lbr
43
Angker Baut dia. 3/4-8" s/d 12"
G. Sitoli
6,606.00 -
660.60 66.06 0.50 0.50 45.030 3.730 23.448 0.00
72.50 -
7,356.11
7,356.00 bh
Sitoli 41,838.00 4,183.80 418.38 7.00 0.50 45.030 3.730 328.265 1,015.00 46,768.45 46,768.00
45
Besi Strep Penggantung Uk 11/4X1/4
G. Sitoli
3,000.00 -
300.00 30.00 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00
145.00 -
3,376.90
3,377.00 Bh
46 Pipa Leding Paralon @ 3"
G. Sitoli
19,000.00 -
1,900.00 190.00 2.00 0.50 45.030 3.730 93.790 0.00
290.00 -
21,183.79
21,184.00 M
47 Pipa Leding Besi dia, 3"
G. Sitoli
62,000.00 -
6,200.00 620.00 2.00 0.50 45.030 3.730 93.790 0.00
290.00 -
68,913.79
68,914.00 M
48
Lampu TL 40 Watt (Philips)+Sarang
G. Sitoli
62,117.00 -
6,211.70 621.17 0.40 0.50 45.030 3.730 18.758 0.00
58.00 -
68,968.63
68,969.00 bh
49 Grendel uk. Besar
G. Sitoli
9,360.00 -
936.00 93.60 0.40 0.50 45.030 3.730 18.758 0.00
58.00 -
10,408.36
10,408.00 bh
50 Pipa Leding Besi dia, 2"
G. Sitoli
28,000.00 -
2,800.00 280.00 3.50 0.50 45.030 3.730 164.133 0.00
507.50 -
31,244.13
31,244.00 m
51 Box Skring
G. Sitoli
16,515.00 -
1,651.50 165.15 2.00 0.50 45.030 3.730 93.790 0.00
290.00 -
18,425.44
18,425.00 m
52 Kloset jongkok
G. Sitoli
150,000.00 -
15,000.00 1,500.00 5.00 0.50 45.030 3.730 234.475 0.00
725.00 -
166,734.48
166,734.00 bh
53 Floor drain
G. Sitoli
12,500.00 -
1,250.00 125.00 0.10 0.50 45.030 3.730 4.690 0.00
14.50 -
13,879.69
13,880.00 bh
54 Pipa Pvc 3/4 "
G. Sitoli
7,680.00 -
768.00 76.80 2.50 0.50 45.030 3.730 117.238 0.00
362.50 -
8,642.04
8,642.00 m
Sitoli 3,388.00 338.80 33.88 0.50 45.030 3.730 23.448 72.50 3,784.13 3,784.00
56 Kabel listrik NYM 2 x 2,5 mm G. Sitoli
4,518.00 -
451.80
45.18 0.5
0.50 45.030 3.730 23.448 0.00
72.50 -
5,038.43
5,038.00 m
57
Lampu pijar 25 Watt (Philips)+fitting
G. Sitoli
13,647.00 -
1,364.70
136.47 0.1
0.50 45.030 3.730 4.690 0.00
14.50 -
15,152.86
15,153.00 Bh
58
Lampu TL 20 Watt (Philips)+Sarang
G. Sitoli
50,823.00 -
5,082.30
508.23 0.25
0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
56,425.25
56,425.00 Bh
59 Stop Kontak
G. Sitoli
5,647.00 -
564.70
56.47 0.1
0.50 45.030 3.730 4.690 0.00
14.50 -
6,272.86
6,273.00 Bh
60 Saklar tunggal
G. Sitoli
5,647.00 -
564.70
56.47 0.1
0.50 45.030 3.730 4.690 0.00
14.50 -
6,272.86
6,273.00 Bh
61 Saklar ganda
G. Sitoli
7,906.00 -
790.60
79.06 0.1
0.50 45.030 3.730 4.690 0.00
14.50 -
8,780.35
8,780.00 Bh
62 Rumah Skring 1 group
G. Sitoli
16,941.00 -
1,694.10
169.41 0.1
0.50 45.030 3.730 4.690 0.00
14.50 -
18,809.20
18,809.00 Bh
63 Keramik uk 20 X 20 Cm
G. Sitoli
2,500.00 -
250.00 25.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
2,786.72
2,787.00 bh
64 Keramik uk 20 X 25 Cm
G. Sitoli
3,280.00 -
328.00 32.80 0.40 0.50 45.030 3.730 18.758 0.00
58.00 -
3,659.56
3,660.00 bh
65 Keramik uk 30 X 30 Cm
G. Sitoli
5,600.00 -
560.00 56.00 0.50 0.50 45.030 3.730 23.448 0.00
72.50 -
6,239.45
6,239.00 bh
Sitoli 2,824.00 282.40 28.24 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 145.00 3,181.54 3,182.00
67 Semen Putih
G. Sitoli
109,552.00 -
10,955.20 1,095.52 50.00 0.50 45.030 145.0 0 117.53 0.00
5,600.00 -
121,720.25
121,720.00 zak
68 Jerjak Anti maling
G. Sitoli
85,000.00 -
8,500.00 850.00 10.67 0.50 45.030 3.730 500.37 0.00
1,547.15 -
94,850.37
94,850.00 Set
69 Kuas Uk 4" G.sitoli
19,200.00 -
1,920.00 192.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00
36.25 -
21,323.72
21,324.00 Bh
70 Alat bantu G.sitoli
84,705.00
8,470.50
847.05 - 0.00
- -
94,022.55
94,023.00 Bh
3.2.4. Tabel Perhitungan Harga Upah Konstruksi
No Tenaga Kerja
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7
1. Pekerja 32,000.00 3,200.00 60.80 320.00 35,580.80
2. Tukang 45,000.00 4,500.00 85.50 450.00 50,035.50
3. Kepala Tukang 50,000.00 5,000.00 95.00 500.00 55,595.00
52
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Menganalisis Rencana Anggaran Bangunan ini dimaksudkan dapat
membantu mempermudah sistem perhitungan biaya banyaknya material bahan
yang digunakan dalam membangun sebuah rumah atau gedung di kota
Gunungsitoli yang selama ini masih manual memakai MS. Excel dan MS.Word.
Secara keseluruhan aplikasi atau sistem ini mungkin membutuhkan
kesempurnaan/perbaikan lebih lanjut. Dari bab I sampai dengan Bab III dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut ;
1. Berdasarkan membangun rumah dan rencana anggaran bangunan, yang harus
diperhatikan yakni membangun rumah sehat, memilih bahan bangunan,
mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
2. Dalam membangun rumah harus kokoh (membangun rumah tahan gempa)
yang elemen struktur rumah sederhana harus memiliki pondasi yang kuat,
kolom harus mampu menahan beban, balok harus kuat untuk menahan gaya
horizontal sebagai pengikat masing – masing kolom.
3. Dalam sebuah rumah atau gedung harus memiliki air bersih dan pembuangan
limbah agar lingkungan didalamnya tetap bersih dan sehat dan tidak
4.2. Saran
Aplikasi yang kami bangun ini masih harus dikembangkan. Saran ke depan
untuk pengembangan pada aplikasi ini yaitu:
1. Menyesuaikan bentuk tampilan dengan desain resmi dari Dinas
Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli.
2. Pengembangan pada menu Rencana Anggaran Bangunan agar
menampilkan informasi volume bangunan, upah pekerjaan dan total
BANGUNAN SEDERHANA DI DINAS
PEKERJAAN UMUM (PU) KOTA GUNUNGSITOLI
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
BASIC LIVE TAROMALI TELAUMBANUA
10107459
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
54
1.
Dokumen - dokumen dari dinas pekerjaan umum kota gunungsitoli, nias
2.
Ervianto, W., Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit ANDI Yogyakarta, 2002.
3.
Ervianto, W., Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan, Penerbit ANDI, 2007.
4.
Mukomuko, J.A,
Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Gaya Media Pratama,
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan karuniaNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek ini yang berjudul, “ Analisis Aplikasi Rencana Anggaran Bangunan (RAB) pada Bangunan Sederhana di Dinas Pekerjaan Umum (PU) kota Gunungsitoli ”..
Laporan ini di selesaikan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata
Kuliah Kerja Praktek Semester VII jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu komputer Universitas Komputer
Indonesia Bandung. Penulis menyadari dalam laporan Kerja Praktek ini sungguh
masih banyak kekurangan baik dalam hal penyusunan maupun penyampaian
materi. Hal ini disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih
terbatas. Namun, berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya
laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan
Terimakasih Kepada Yang Terhormat :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.-Sc, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.-Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
ii Kuliah Kerja Praktek II.
5. Bapak Eka Kurniawan Harefa, S.T., M.Si, selaku pembimbing Kerja Praktek
I, yang dengan tulus menyingsingkan lengan, meluangkan waktu membimbing
penulis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati Beliau.
6. Seluruh staf dan pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU).
7. Kedua Orang Tua yang sangat kami cintai, yang telah memberikan semangat
dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis.
8. Kakak dan adik-adik yang telah memberikan dorongan semangat kepada
penulis
9. Buat yang saya cintai Yanna Wiryanti Elviana Waruwu, yang selalu
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
10.Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu.
Pengalaman penting yang tidak dapat penulis lupakan dan bermanfaat bagi
masa depan penulis. Menjadi bekal menghadapi persaingan dunia kerja nanti.
Semoga apa yang menjadi bahasan pada laporan ini turut memberikan masukan
lebih bagi pembaca, juga penilai yang dengan kesengajaan ataupun tidak,
mangambil yang tersirat maupun yang tersurat didalamnya.
Bandung, 9 Januari 2011
Data Pribadi
Nama
Alamat
Jenis kelamin
Tempat, tanggal lahir
Kewarganegaraan
Status
Tinggi, berat badan
Golongan Darah
Agama
Telepon / HP
:
BASIC LIVE TAROMALI TELAUMBANUA
: Jl.Yossudarso Km. 3,3 Gunungsitoli, Kab. Nias, Sumut
: Laki - Laki
: Sibolga, 21 February 1989
: Indonesia
: Belum Menikah
: 165 cm, 60 kg
: O
: Kristen Protestan
: 081396458491
: l1v3_1989@yahoo.co.id
Pendidikan
» Formal
1995 -2001
2001 - 2004
2004 - 2007
2007 - Sekarang
: SD Negeri 074045 Saewe, Gunungsitoli, Nias - Sumut
: SLTP Negeri 3 Gunungsitoli, Nias - Sumut
: SMA Negeri 3 Gunungsitoli, Nias - Sumut
: Universitas Komputer Indonesia, Bandung - Jabar
» Informal