• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Aplikasi Rencana Anggaran Bangunann (RAB) Pada Bangunan Sederhana Di Dinas Pekerjaan Umum (PU) KOta Gunung Sitoli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Aplikasi Rencana Anggaran Bangunann (RAB) Pada Bangunan Sederhana Di Dinas Pekerjaan Umum (PU) KOta Gunung Sitoli"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Komputer, yang selama beberapa tahun dianggap barang mewah dan hanya dapat diakses oleh kalangan tertentu, dewasa ini menjadi suatu hubungan yang ” wajib ” dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya laporan kerja praktek ini dapat memudahkan anda dalam menggunakan komputer terutama tentang software terutama di daerah yang belum mengenal sama sekali komputer.

(2)

Dalam uraian yang penulis kemukakan di atas, penulis merasa tertarik dengan masalah yang ada dalam Dinas Pekerjaan Umum, hal itu pulalah yang melatarbelakangi penulis membuat laporan ini dengan judul “Analisis Aplikasi Rencana Anggaran Bangunan (RAB) pada Bangunan Sederhana di Dinas Pekerjaan Umum (PU) kota Gunungsitoli ”.

1.2.

Perumusan Masalah

Permasalahan pokok di Dinas Pekerjaan Umum kota Gunungsitoli adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya komputer sekaligus sumber daya manusia (SDM) yang terdapat di bagian admin sehingga memperlambat kerja para pegawai untuk menginputkan data anggaran bangunan.

2. Belum efektif dalam perangkapan data dari hasil penginputan data anggaran bangunan.

3. Dalam perhitungan anggaran bangunan masih manual dalam arti menggunakan MS.Excel dan MS.Word.

1.3.

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan di buat aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:

(3)

2. Membantu pegawai atau karyawan dalam mengetahui bahan bangunan apa saja yang digunakan dan besarnya biaya bahan bangunan tersebut.

3. Menganalisis perhitungan yang terperinci tentang banyaknya material bahan yang digunakan.

4. Mengurangi banyaknya kertas yang dikeluarkan.

1.4.

Batasan Masalah

Batasan masalah ini bertujuan untuk mempermudah dalam penyusunan dan supaya masalah yang dibahas lebih jelas dan terarah dan mencapai tujuan atau saran yang diharapkan maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas yaitu :

1. Rencana anggaran bangunan.

2. Daftar upah dan bahan bangunan yang digunakan.

3. Jenis pekerjaan dalam membangun rumah seperti perkejaan tanah, beton, pasangan kayu, atap, lantai, cat dan lain-lain.

1.5.

Metode Penelitian

Adapun metode-metode yang dilakukan dalam rangka memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Metode Wawancara

(4)

2. Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap alat proses yang dijadikan objek permasalahan

3. Metode Studi Pustaka

Metode studi literatur atau studi pustaka ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku yang digunakan saat kuliah dan buku-buku pendukung yang telah tersedia di perusahaan. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan keadaan nyata yang ada di lapangan.

1.6.

Sistematika Laporan

Laporan kerja praktik ini dibagi menjadi beberapa bab. Hal ini dimaksudkan agar penyusunan laporan lebih sistematis sehingga memudahkan untuk dimengerti dan dipelajari.

Adapun sistematika penyusunan laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, bab ini membahas mengenai latar belakang dilaksanakannya kerja praktek di Dinas Pekerjaan Umum (PU) khususnya di Kota Gunungsitoli, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penyusunan laporan kerja praktek.

(5)

BAB III PEMBAHASAN, bab ini menjelaskan anggaran bangunan, alat dan bahan bangunan, dan teknis. Bab ini juga membahas latar belakang dan tujuan Rencana Anggaran Bangunan (RAB), konfigurasi system, aplikasi pendukung, serta langkah – langkah penggunaan aplikasi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN, bab ini membahas mengenai semua kajian analisis yang telah dilakukan dan dipresentasikan.

(6)

6

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

SEKILAS TENTANG KOTA GUNUNGSITOLI.

2.1.1. Sejarah Kota Gunungsitoli.

Kota Gunungsitoli merupakan salah satu kota di wilayah kepulauan di

pesisir barat Pulau Sumatera, dan termasuk daerah tertinggal di wilayah

Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara. Posisi geografisnya yang terpisah dari

daratan Pulau sumatera, terkesan terisolir dari berbagai aktifitas, sehingga

akselerasi pembangunan dalam segala aspek dan dimensi kehidupan relatif

tertinggal dari daerah yang lain. Kondisi ini sudah berlangsung lama. Untuk

membebaskan Kota Gunungsitoli dari ketertinggalan dan belenggu kemiskinan,

berbagai program pembangunan lintas sektoral telah digulirkan oleh Pemerintah.

Upaya-upaya memperbesar akses pembangunan di Kota Gunungsitoli

melalui penetapan sejumlah kebijakan yang dilaksanakan secara terpadu dan

berkesinambungan terus dilakukan. Namun demikian, hingga bergulirnya otonomi

daerah, Kota Gunungsitoli belum mampu membebaskan diri dari ketertinggalan

dan belenggu kemiskinan. Keadaan ini semakin diperburuk dengan bencana alam

yang melanda Kota Gunungsitoli pada Tahun 2005 yang lalu, telah

mengakibatkan infrakstruktur strategis dan sarana prasarana lainnya mengalami

kehancuran / kerusakan. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat meluas

dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga sebagian besar masyarakat

(7)

Untuk membangun kembali kerusakan akibat kejadian bencana alam di

Kota Gunungsitoli tersebut Pemerintah Pusat telah menempuh kebijakan melalui

kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam dengan pembentukan

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias yang masa tugasnya telah

berakhir pada April 2009 maupun dengan program kesinambungan rehabilitasi

dan rekonstruksi kepulauan Nias 2009.

Pasca pengakhiran tugas BRR NAD-Nias di Kota Gunungsitoli selanjutnya

oleh pemerintah daerah melanjutkan proses tersebut kearah fase pembangunan

reguler, oleh karenanya diperlukan penentuan prioritas kebutuhan pembangunan

namun permasalahannya kemudian, Pemerintah Kota Gunungsitoli memiliki

keterbatasan anggaran yang tersedia terhadap kebutuhan pembangunan baik untuk

pembangunan baru maupun untuk merehabilitasi serta memelihara pembangunan

itu sendiri.

Dari latar belakang tersebut di atas, Pemerintah Kota Gunungsitoli telah

menyusun proposal yang berisi uraian program, kegiatan dan kebutuhan dana

dengan harapan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberi perhatian, dukungan

serta bantuan bagi percepatan pembangunan di Kota Gunungsitoli.

Daerah otonom baru Kota Gunungsitoli yang telah diresmikan pada tanggal

26 mei 2009, sesuai dengan undang-undang republik indonesia nomor 47 tahun

(8)

Kondisi umum Kota Gunungsitoli dapat dijelaskan antara lain :

1. Kota Gunungsitoli merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Nias sebagai

Kabupaten Induk memiliki 6 Wilayah Kecamatan, 98 Desa dan 3

Kelurahan.

2. Kota Gunungsitoli berbatas dengan :

a. Sebelah utara berbatas dengan Kabupaten Nias Utara

b. Sebelah selatan berbatas dengan Kabupaten Nias

c. Sebelah timur berbatas dengan Samudera Hindia

d. Sebelah barat berbatas dengan Kabupaten Nias.

3. Kota Gunungsitoli memilki luas wilayah daratan kurang lebih 469,36 kilo

meter persegi luas.

4. Wilayah perairan kurang lebih 89,00 kilo meter persegi dengan jumlah

penduduk sekitar 118.820 ribu jiwa.

Perkembangan Kota Gunungsitoli sebagai daerah otonom baru dapat

disampaikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Penyusunan Perangkat Daerah.

Penyusunan perangkat daerah Kota Gunungsitoli telah dibentuk sesuai

dengan Peraturan Walikota Kota Gunungsitoli nomor 01 tahun 2009 tentang

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kota Gunungsitoli, dengan

26 urusan wajib dan 5 urusan pilihan.

Dengan terbitnya Peraturan Walikota tentang organisasi dan tata kerja

sekretariat daerah, sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli, organisasi dan tata

(9)

lembaga teknis daerah Kota Gunungsitoli, organisasi dan tata kerja badan

pelayanan perizinan terpadu Kota Gunungsitoli, organisasi dan tata kerja

badan penanggulangan bencana daerah Kota Gunungsitoli, organisasi dan

tata kerja kecamatan dan kelurahan Kota Gunungsitoli, telah dilaksanakan

pelantikan pada jabatan struktural untuk mempercepat penyelenggaraan

urusan pemerintahan di Kota Gunungsitoli.

2. Pengalihan Personil.

Pengalihan personil pada pemerintah Kota Gunungsitoli :

a. Dari daerah lain :

1. PNS pusat sebanyak 4 orang

2. PNS propinsi sebanyak 3 orang

3. PNS kab/kota sebanyak 37 orang

b. Dari daerah induk :

Sebanyak 2.333 orang (keadaan 30 juni 2010)

3. Pengisian Keanggotaan DPRD.

Pengisian keanggotaan DPRD Kota Gunungsitoli telah dilaksanakan

pada tanggal 20 april 2010 dan pengisian pimpinan DPRD Kota

Gunungsitoli dilaksanakan pada tanggal 16 juni 2010.

4. Penyelenggaraan Urusan oleh SKPD.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan berdasarkan urusan wajib dan

urusan pilihan yang telah ditetapkan menjadi kewenangan Kota

Gunungsitoli, SKPD penyelenggara urusan pemerintahan telah

melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangan daerah dengan prioritas

(10)

dan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta pembinaan

kemasyarakatan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

5. Keuangan Daerah.

Total APBD Kota Gunungsitoli tahun anggaran 2010 sebesar Rp.

162.679.992.823,-

Dengan rincian sebagai berikut :

a. PAD Rp. 2.500.000.000,-

b. Dana Perimbangan Rp. 143.663.765.578,-

c. Lain – lain pendapatan daerah yang sah Rp. 13.568.160.000,-

Keuangan daerah Kota Gunungsitoli tahun anggaran 2010 sangat

minim baik dana alokasi umum maupun dana lainnya, jika dibanding

dengan kebutuhan belanja pegawai, membangun sarana dan prasarana pada

pemerintah Kota Gunungsitoli, hal ini merupakan kendala utama dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan di Kota Gunungsitoli.

6. Pengalihan Aset, Peralatan dan Dokumen dari Daerah Induk / Propinsi.

Pengalihan aset, peralatan dan dokumen dari daerah induk telah

dilaksanakan sesuai berita acara serah terima P3D dari Kabupaten Nias

tanggal 09 september 2009. Namun masih ada kendala disebabkan :

a. Gedung perkantoran yang sudah diserahkan oleh pemerintah Kabupaten

Nias masih sangat terbatas yaitu : gedung eks kantor Bupati Nias, gedung

DPRD, kantor Camat, Kelurahan, Sekolah dan Puskesmas sedangkan

gedung kantor lainnya untuk perkantoran SKPD masih belum diserahkan.

b. Beberapa aset yang sangat penting dalam rangka pelayanan publik dan

(11)

nias antara lain : rumah sakit, terminal bus, beberapa pasar dan sarana air

minum.

7. Penetapan batas wilayah

Penentuan batas wilayah pemerintah Kota Gunungsitoli masih dalam

tahapan penelitian dokumen, yang selanjutnya direncanakan ke proses

tahapan berikutnya. Kendala dalam mengidentifikasi batas – batas wilayah

Kota Gunungsitoli memerlukan waktu yang cukup lama karena perlu

koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Nias sebagai kabupaten induk

maupun kabupaten nias utara.

8. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Gunungsitoli

a. Rencana umum tata ruang wilayah Kota Gunungsitoli sedang dalam

proses koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Nias dan instansi terkait

ditingkat propinsi dan pusat

b. Rencana rinci tata ruang Kota Gunungsitoli akan segera disusun setelah

rencana umum tata ruang wilayah Kota Gunungsitoli ditetapkan.

Dari keadaan diatas disarankan beberapa solusi terhadap kendala yang

dihadapi pemerintah kota gunungsiotli yaitu :

1. Pembiayaan dan penyusunan APBD

Anggaran pendapatan Kota Gunungsitoli perlu penambahan dana

perimbangan dari pusat, dan salah faktor pertimbangan adalah luas wilayah

untuk itu perlu ditinjau ulang luas wilayah Kota Gunungsitoli dengan

(12)

2. Untuk pengalihan aset, peralatan dan dokumen perlu ada ketegasan dari

pemerintah pusat maupun propinsi tentang tata cara pengalihan agar hal ini

membantu penyelenggaraan pemerintahan bagi daerah otonom baru.

3. Dalam penentuan batas wilayah diharapkan fasilitasi dari pemerintah pusat

dan propinsi karena hal ini melibatkan tiga daerah otonom.

2.1.2. Logo Kota Gunungsitoli

Gambar 2.1. Logo Kota Gunungsitoli

Keterangan Gambar : Gambar Bintang (Aspek Religius)

Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Gambar Padi dan Kapas (Aspek Sosial)

Melambangkan tujuan yang akan dicapai adalah kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

Gambar Bentuk Segi – 5

Melambangkan Pancasila, yaitu bahwa seluruh kegiatan dan aktifitas dilaksanakan demi untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan harus berazaskan terhadap 5 butir Pancasila, dan tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gambar Rumah Adat Nias (Aspek Budaya)

(13)

tengah-Lauru dan Afore (Aspek Hukum)

tengah masyarakat dan harus mengacu pada tolok ukur berdasarkan norma-norma dengan mengedepankan rasa keadilan.

Gambar Pohon Karet, Kelapa, Padi dan Ikan (Aspek Ekonomi)

Melambangkan Sumber Daya Alam yang dimiliki dan dikelola dengan baik demi untuk kesehateraan masyarakat.

Gambar Perisai, Pedang dan Tombak

Melambangkan patriotisme dan kesetiaan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Repupblik Indonesia (NKRI), sehingga masyarakat Aman dan Nyaman.

Gambar Lingkaran Melambangkan kebulatan tekad para Penyelenggara Negara dan Masyarakat untuk menjalankan roda Pemerintahan di Kota Gunungsitoli.

2.1.3. Kondisi Umum Kota Gunungsitoli

2.1.3.1. Letak Geografis

Kota Gunungsitoli mempunyai batas – batas wilayah :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sitolu Ori Kabupaten Nias

Utara

b. Sebelah timur berbatasan dengan Samudera Indonesia

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Gido dan Kecamatan

Hiliserangkai kabupaten Nias

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Hiliduho Kabupaten Nias

serta Kecamatan Alasa Talumuzoi dan Kecamatan Namohalu Esiwa

Kabupaten Nias Utara

2.1.3.2. Keadaan Topografi

Kondisi alam / topografi Kota Gunungsitoli pada umumnya

berbukit-bukit sempit dan terjal serta pegunungan dengan ketinggian dari

(14)

sampai tanah bergelombang, berbukit-bukit dan pegunungan. Mempunyai

kemiringan lereng rata-rata 8% sampai 25%. Sedangkan daerah dataran

dapat dijumpai sepanjang pantai timur dengan kemiringan 0-8%.

Kota Gunungsitoli berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Nias

yang terdiri atas cakupan wilayah :

a. Kecamatan Gunungsitoli Utara

b. Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa

c. Kecamatan Gunungsitoli

d. Kecamatan Gunungsitoli Selatan

e. Kecamatan Gunungsitoli Barat

f. Kecamatan GunungsitoliIdanoi

2.1.3.3. Struktur Geologi dan Tektonik

Struktur geologi dan tektonik di Kota Gunungsitoli tidak berbeda

dengan struktur geologi dan tektonik Pulau Nias yaitu berupa lipatan, sesar

naik, sesar normal, sesar geser mendatar dan kelrusan. Struktur regional

berarah barat laut tenggara (sejajar dengan arah memanjang pulau) dan

kelurusan yang ditimbulkan oleh sesar naik lipatan. Beberapa sesar

mendatar dan sesar normal berskala kecil berarah hampir Utara-Selatan.

Struktur lipatan berupa antiklin dan sinklin dijumpai dibagian Utara, Timur,

dan Selatan Kota Gunungsitoli. Sesar naik dijumpai dibagian barat

merupakan batas formasi antara satuan tektonik dan formasi Lolomatua dan

menunjukkan kemiringan bidang sesar 35 kearah Timur Laut. Sesar normal

(15)

dan Gomo. Kemiringan bidang sesar geser mendatar yang dijumpai

ditengah dan sebelah selatan Kota Gunungsitoli menunjukkan bidang sesar

hampir tegak. Sesar naik terjadi pada kompleks batuan ultrabasa dan batuan

malihiu yang arah jurusannya berkisar dari barat laut, tengara dan barat

daya, berlawanan dengan arah sesar pada umumnya. Pengangkatan di

daerah ini terjadi akibat tumbukkan lempeng Eurasia dengan lempeng

Indo-Australia yang terjadi dalam beberapa periode.

Letak Kota Gunungsitoli diantara bidang zona penunjaman

(subduksi) lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia menjadikan Kota

Gunungsitoli sebagai salah satu wilayah yang berpotensi terjadinya gempa.

Berdasarkan data dari BMG Stasiun Geofisika Desember tercatat telah

terjadi gempa bumi sebanyak 3.835 kali atau rata-rata 319 kali setiap bulan

dengan skala gempa bumi antara 4,5 Skala Rithcer (SR) dengan skala

kerusakan I-II MMI pada bulan Januari 2005 sampai dengan 8,7 SR dengan

skala MMI VIII-IX pada bulan Maret 2005. Selain itu beberapa kejadian

bencana gempa bumi yang terjadi di Pulau Nias seperti yang terjadi pada

tahun 1843,1861(8,5),tahun 1907, dan pada tanggal 26 Desember 2004 (8,9

SR).

2.1.3.4. Iklim dan Cuaca.

Iklim dan Cuaca di Kota Gunungsitoli sangat dipengaruhi oleh

posisi Kota Gunungsitoli yang terletak di khatulistiwa Samudera Hindia

dan, suhu udar aberkisar antara 14,3- 30,4 dengan kelembaban sekitar

(16)

terletak di daerah khatulistiwa mengakibatkan curah hujan cukup tinggi

sehingga relatif turun hujan sepanjang tahun dan seringkali disertai dengan

badai besar. Musim badai laut biasanya berkisar antara bulan September –

November, tetapi kadang juga terjadi pada bulan Agustus, sehingga cuaca

bisa berubah secara mendadak.

Menurut badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) kota

Gunungsitoli rata-rata curah hujan pertahun 3.287 mm dan banyaknya hari

hujan dalam setahun 272 hari. Akibatnya banyaknya curah hujan maka

kondisi alam di Kota Gunungsitoli sangat lembab dan basah. Disamping

struktur batuan dan susunan tanah yang label mengakibatkan seringnya

banjir bandang dan terdapat patahan jalan-jalan aspal dan longsor, bahkan

sering terjadi aliran sungai yang berpindah-pindah.

2.1.3.5. Hidrologi

Kota Gunungsitoli mempunyai sungai-sungai besar dan kecil yang

memiliki potensi sebagai sumber air untuk pertanian dan juga dapat

dipergunakan oleh masyarakat untuk penyaluran air kotor dan air hujan.

Berdasarkan data, di wilayah Kota Gunungsitoli terdapat 102 sungai-sungai

kecil, sedang, atau besar yang ditemui hampir di seluruh kecamatan. Sumber

daya air permukaan yang cukup potensial untuk menunjang pengembangan

pertanian (untuk pertanian) antara lain Sungai Muzoi, Gido Sebua, dll.

Sungai-sungai tersebut pada musim penghujan mempunyai debit air yang

(17)

yang cukup tinggi, namun pada musim kemarau terdapat beberapa sungai

yang mengalami kekeringan.

Terdapat beberapa pola aliran sungai di wilayah Kota Gunungsitoli

yaitu pola aliran sungai perbukitan pada umumnya rectangular dan sub

paralel, sedangkan aliran sungai dataran berpola anastomatik. Pada pola

anastomik, sungai-sungai tidak berkembang baik oleh karena daerahnya

landai, pola ini dijumpai di daerah pantai.

2.1.3.6. Administrasi Pemerintahan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

2002 Tanggal 25 Februari 2003 Tentang Pembentukkan Kabupaten Nias

Selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan dan

Lembaran Negara RI Nomor 29 Tahun 2002 Tanggal 28 Juli 2003 maka

Kabupaten Nias menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Nias dan

Kabupaten Nias selatan. Kabupaten Nias yang sebelumnya terdiri 22

Kecamatan kemudian menjadi 14 Kecamatan setelah diadakannya

pemekaran.

Kemudian pada tahun 2005, 14 Kecamatan tersebut diatas kembali

dimekarkan sebagaimana Perda Nomor 5 Tahun 2005 sehingga kabupaten

Nias terdiri dari 32 wilayah kecamatan ditambah 1 (satu) kecamatan

Persiapan dengan 443 desa/kelurahan terdiri dari 439 Desa dan 4 Kelurahan.

Ibukota Kabupaten Nias terletak di Pulau Nias yaitu Gunungsitoli.

Pada tahun 2008, Kabupaten Nias dimekarkan menjadi 3 (tiga)

(18)

2008 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Utara, UU Nomor 46 Tahun

2008 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Barat, dan UU Nomor 47

Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Gunungsitoli, sehingga wilayah

administrasi Pemerintahan Kabupaten Nias berjumlah 9 Kecamatan dan 124

Desa.

2.1.3.7. Urusan Pemerintahan Daerah

Urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan Kota

Gunungsitoli mencakup urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana diatur

dalam peraturan perundang – undangan, meliputi :

1. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.

2. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.

3. Penyelenggaraan ketertiban umu da ketenteraman masyarakat.

4. Penyediaan sarana dan prasarana umum.

5. Penanganan bidang kesehatan.

6. Penyelenggaraan pendidikan.

7. Penanggulangan masalah sosial.

8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.

9. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah.

10. Pengendalian lingkungan hidup.

11. Pelayanan pertanahan.

12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil.

13. Pelayanan administrasi umum pemerintahan.

(19)

15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.

16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh Peraturan Perundang –

Undangan.

2.1.4 Permasalahan Pembangunan Di Kota Gunungsitoli

Kota Gunungsitoli masih menghadapi beberapa permasalahan pembangunan

khususnya pasca bencana alam yang perlu segera diatasi adalah sebagai berikut :

2.1.4.1. Bidang Infastruktur

2.1.4.1.1. Transportasi Darat

Permasalahan :

1. Infrastruktur strategis dan sarana prasarana jalan masih belum

tertangani sepenuhnya.

2. Sebagian belum ada akses jalan yang menghubungkan antara Ibukota

Kabupaten dengan Ibukota Kecamatan, dan antara Ibukota Kecamatan

dengan Kecamatan lainnya (terlebih-lebih pada Kecamatan Baru).

3. Sebagian besar belum ada akses jalan memadai yang menghubungkan

sentra-sentra produksi masyarakat.

4. Kurangnya sarana transportasi darat yang memadai baik dari segi

kualitas maupun kuantitas

2.1.4.1.2. Transportasi Udara

Permasalahan :

1. Terbatasnya panjang landasan pacu Bandara Binaka beserta fasilitas

(20)

2. Terbatasnya maskapai penerbangan yang melayani route Medan –

Gunungsitoli sehingga ongkos relatif tinggi.

2.1.4.1.3. Infrastruktur Lainnya

Permasalahan :

1. Rehabilitasi dan Rekonstruksi sarana prasarana irigasi secara umum

belum optimal.

2. Sebagian besar gedung kantor kecamatan belum terbangun.

3. Belum terinventarisirnya secara keseluruhan tanah-tanah Pemerintah.

4. Prasarana dan sarana pos dan telekomunikasi belum tersedia disetiap

kecamatan dan desa di Kota Gunungsitoli.

5. Jangkauan pelayanan air bersih yang tidak merata.

6. Jangkauan jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terbatas.

7. Kapasitas/daya listrik yang rendah.

8. Energi alternatif (energi listrik tenaga surya) khususnya di

daerah-daerah terpencil belum berkembang.

2.1.4.2. Bidang Pendidikan

Permasalahan :

1. Masih terdapat beberapa kecamatan yang belum memiliki SMA atau

sederajat.

2. Sebagian besar gedung-gedung sekolah yang mengalami kerusakan

belum tertangani secara optimal.

(21)

4. Rendahnya kuantitas dan kualitas kependidikan secara umum.

2.1.4.3. Bidang Kesehatan

Permasalahan :

1. Pencapaian derajat kesehatan masih rendah.

2. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar.

3. Belum optimalnya akses dan jangkauan layanan kesehatan.

4. Masih tingginya angka kesakitan penyakit menular dan Gizi Kurang.

5. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan.

6. Terbatasnya unit-unit pelayanan rumah sakit.

7. Masih tingginya angka Pasangan Usia Subur.

2.1.4.4. Ekonomi Lokal

Permasalahan :

1. Sarana prasarana perekonomian belum tertangani secara menyeluruh.

2. Lemahnya kelembagaan ekonomi kerakyatan.

3. Rendahnya produktivitas petani/nelayan akibat pengolahan yang masih

bersifat tradisional.

4. Belum terkelolanya Potensi sumber daya alam bidang

agromarinepolitan.

(22)

2.1.5. Dinas – Dinas Yang Ada Di Daerah Kota Gunungsitoli

Dengan peraturan walikota ini dibentuk organisasi dan tata kerja

dinas daerah Kota Gunungsitoli, yang meliputi :

1. Dinas Pendidikan

2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

4. Dinas Pekerjaan Umum

5. Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Kebersihan

6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

7. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro kecil

dan Menengah

8. Dinas Pehubungan, komunikasi dan informatika

9. Dinas Pariwisata, kebudayaan pemuda dan olahraga

10. Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan

11. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

2.1.6. Dinas Pekerjaan Umum (PU)

1. Dinas Pekerjaan Umum adalah merupakan pelaksana otonomi daerah.

2. Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh kepala dinas.

3. Kepala Dinas berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah.

4. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan

(23)

karya dan bidang peralatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

pembantuan.

5. Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada nomor 4, menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pemerintah kota di bidang bina marga,

pengairan, cipta karya dan bidang peralatan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

pemerintah kota di bidang bina marga, pengairan, cipta karya dan

bidang peralatan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga, pengairan,

cipta karya dan bidang peralatan.

d. Pengelolaan urusan ketatausahaan.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

f. Menjabarkan tugas – tugas bidang sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi.

g. Melakukan kordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam satuan kerja

dan antar satuan kerja di lingkungan pemerintahan kota

gunungsitoli.

6. Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari :

a. Dinas.

b. Sekretariat.

c. Bidang.

(24)

e. Seksi.

f. Unit Pelaksana Teknis.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Kepala Dinas membawahi Sekretariat, Bidang, Unit Pelaksana Teknis

dan Kelompok Jabatan Fungsional

8. Sekretariat dan Bidang masing – masing terdiri dari Sub Bagian dan

Seksi, dengan susunan sebagai berikut :

a. Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Sub Bagian Keuangan.

3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

b. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :

1. Seksi Irigasi.

2. Seksi Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Air.

3. Seksi Perencanaan dan pengendalian Sumber Daya Air.

c. Bidang Bina Marga, terdiri dari :

1. Seksi Data dan perencanaan Teknik.

2. Seksi Seksi Jalan dan Jembatan.

3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

d. Bidang Cipta Karya, terdiri dari :

1. Seksi Data dan Perencanaan Teknik.

2. Seksi Gedung – gedung.

3. Seksi Drainase dan Air Bersih.

(25)

1. Seksi Perencanaan dan Pengadaan Peralatan.

2. Seksi Operasional Peralatan.

3. Seksi Pemeliharaan.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

9. Bagan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli

sebagaimana tercantum di bawah ini dan merupakan bagian yang tidak

(26)
(27)

2.2. LANDASAN TEORI

2.2.1. Pengertian Data

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu

objek seperti manusia (pegawai atau karyawan), barang, hewan, peristiwa,

konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,

simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. ( fathansyah, Ir, 1999:2).

2.2.2. Pengertian Basis Data

Secara harfiah basis data atau database adalah suatu kumpulan data

yang terhubung dan tersimpan secara bersama-sama pada suatu media,

dimana untuk penampilan data yang telah di masukan tidak perlu membuat

suatu kerangka dengan cara-cara tertentu, dan dapat di gunakan oleh satu

atau lebih program aplikasi secara optimal.( fathansyah, Ir, 1999:2-3).

Sistem basis data sering juga di sebut sebagai bank data ( data bank ), Bank

data dapat di artikan sebagai kumpulan basis data untuk suatu sistem

tertentu yang mempunyai lingkup lebih sempit.

2.2.3. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

2.2.3.1. Aliran Data (Flowmap)

Flowmap merupakan prosedur kerja atau Functional Flowchart

(Diagram Alir Fungsional). FlowMap/Functional FlowChart merupakan

diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja

(28)

data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang

berhubungan dengan sistem infomasi.

Simbol-simbol yang digunakan dalam FlowMap :

1. Dokumen

Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi.

Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara

langsung.

2. Proses pengolahan data (komputerisasi)

Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer

(komputerisasi)

3. Disk atau database

Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak

perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

(29)

2.2.3.2. Alur Data / Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang

lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.

Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan

penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada

alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran

analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh

profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Ada 4 simbol atau komponen yang digunakan dalam DFD, yaitu :

1. Komponen Terminator / Entitas Luar

Terminator mewakili entitas luar yang berkomunikasi dengan

sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya Terminator sering dikenal

dengan nama entitas luar (External Entity) dan digambarkan dalam

bentuk kotak.

2. Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang

mentransformasi input menjadi output. Komponen proses digambarkan

(30)

3. Komponen Data Store

Data Store biasanya berkaitan dengan

penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan

penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk,

file pita magnetik. Data store jaga berkaitan dengan penyimpanan

secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Suatu data

store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak

dengan komponen DFD lainnya. Data store dapat disimbolkan dengan

garis horizontal parallel yang ditutup salah satunya.

4. Komponen Data Flow / Alur Data

Suatu data flow/alur data digambarkan dengan anak panah, yang

menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini

digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket

[image:30.612.175.506.437.590.2]

data/informasi dari suatu bagian system ke bagian lainnya.

(31)
(32)
(33)

31

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.

TENTANG

MEMBANGUN

RUMAH

DAN

MEMBUAT

RENCANA ANGGARAN BIAYA

3.1.1. Membangun Rumah

Orang mengatakan rumah sebagai tempat berlindung dari panas,

dingin, hujan dan lainnya. Semua orang menginginkan sebuah rumah yang

nyaman sebagai tempat berlindung. Membangun rumah sesuai dengan

desain dan selera masing- masing. Namun, yang paling utama adalah

membangun rumah sesuai dengan kemampuan keuangan.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam

merencanakan pembangunan rumah, baik membangun rumah baru maupun

merenovasi rumah, yakni :

1. Estetika : rumah setidaknya memiliki sebuah keindahan dalam bentuk.

2. Ekonomis : bentuk dan ukuran struktur rumah sangat berpengaruh

dengan besar biaya yang dikeluarkan

3. Fungsi : bentuk struktur rumah sebaiknya disesuaikan dengan fungsi

dan kebutuhan.

4. Struktur : struktur yang kokoh dan kuat akan memberikan rasa nyaman

bagi pemilik rumah

Ada beberapa langkah awal yang perlu diperhatikan dalam

(34)

1. Diskusikan dengan keluarga tentang rencana pembangunan rumah. Hal

ini sering dilupakan. Hal ini berguna agar dalam pembangunan nantinya

tidak ada perubahan yang akan menambah biaya.

2. Hubungi arsitektur yang anda kenal baik. Sampaikan rencana anda

karena mereka lebih menguasai bagaimana membangun rumah yang

sehat dan nyaman.

3. Cari tahu harga terbaru tentang bahan bangunan yang diperlukan.

Carilah informasi yang akurat, bias dari kenalan, rekan kerja dan

informasi lainnya.

4. Tahap selanjutnya adalah mengurus perizinan, sering disebut IMB (Izin

Mendirikan Bangunan). Pastikan segala kelengkapan yang diperlukan

dipersiapkan sebelumnya.

3.1.2. Membangun Rumah Sehat

Rumah sehat dan aman merupakan keinginan setiap orang ketika

hendak membangun sebuah rumah. Ada beberapa parameter yang harus

dipenuhi jika ingin menciptakan rumah sehat dan aman, antara lain :

1. Menciptakan kawasan hijau

Membangun kawasan hijau pada lingkungan rumah merupakan suatu

contoh dukungan terhadap pelestarian bumi, sebaiknya sisakan sedikit

pekarangan untuk menanam berbagai tumbuhan. Selain membantu

kelestarian udara di lingkungan rumah juga akan menambah kesejukan

rumah.

(35)

Kebutuhan ruang untuk rumah didasari oleh fungsi ruang tersebut dan

aktivitas dalam ruangan. Beberapa aktivitas dalam rumah seperti tidur,

makan dan mandi memerlukan ruangan minimum yang cukup memadai

sehingga penghuni di dalam merasa nyaman.

3. Kebutuhan kesehatan dan kenyamanan

Kebutuhan akan kesahatan dan kenyamanan di dalam rumah sangat

penting. Tidak hanya rungan yang memadai, namun aspek kesahatan dan

kenyamanan lainnya juga diperhatikan, seperti pencahayaan, penghawaan

dan kelembapan ruangan.

3.1.3. Memilih Pelaksana Bangunan

Ada beberapa system yang dapat dilakukan untuk mengerjakan

renovasi rumah atau pembangunan rumah baru. Anda dapat menyesuaikan

dengan kondisi keuangan dan waktu yang harus dikeluarkan untuk

mengawasi proses pembangunan rumah. Adapun sistem yang dimaksudkan

yakni :

1. Sistem borongan

Cara ini cukup hemat waktu karena seluruh pekerjaan pembangunan

rumah diserahkan kepada pemborong, baik pembelian bahan bangunan juga

jasa pelaksanaan. Kelemahan cara ini adalah biaya yang dikeluarkan akan

lebih mahal dan beberapa diskon harga bahan bangunan tentu menjadi milik

pemborong. Keuntungannya adalah semua pekerjaan akan diawasi oleh

mandor dan kepala tukang yang tentunya sudah berpengalaman. Jadi, anda

(36)

2. Sistem Cost and Free

Sistem ini bias menggunakan jasa pemborong, anda tinggal membayar

semua material / bahan bangunan yang dibeli oleh pemborong, ditambah

dengan ongkos tukang dan jasa mandor. Cara ini mirip dengan cara

borongan, namun dengan cara ini anda dapat mengontrol anda dapat

mengontrol pembelian bahan bangunan dan kualitas pekerjaan tukang

dengan tagihan yang harus di bayar.

3. Sistem pembayaran harian

Dengan sistem ini anda harus mengawasi sendiri pekerjaan tukang

karena pembayaran tukang dilakukan setiap hari. Anda juga harus membeli

bahan bangunan sendiri sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Keuntungan

cara ini, yaitu lebih efektif karena anda bias menekan biaya pembelian dan

pemakaian bahan bangunan. Kerugiannya yaitu anda harus meluangkan

banyak waktu untuk mengawasi pekerjaan bangunan serta memeriksa

kualitas pekerjaan tukang. Dengan metode ini anda dapat memperoleh

kualitas yang baik karena tukang tidak bekerja dengan terburu-buru.

3.1.4. Memilih Bahan Bangunan

Bahan bangunan merupakan bahan dasar pembentukan sebuah

rumah tinggal. Hampir seluruh bahan bangunan rumah dihasilkan oleh alam

dan jika di eksploitasi terus-menerus akan habis. Bahan bangunan yang

digunakan, antara lain :

(37)

Semen merupakan bahan ikat pada campuran beton. Penggunaan semen

dapat dicampur dengan bahan kimia lainnya sebagai tambahan untuk

mempercapat proses ikatan serta dapat juga untuk memperlambat proses

ikatan.

2. Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran untuk campuran beton.

Butiran pasir berukuran antara 0,0625 mm sampai 2 mm.

Bagaimana memilih pasir yang baik ?

a. Pasir harus memiliki butiran yang tajam.

b. Jika dilihat secara visual, terlihat butiran pasir memiliki ragam

bentuk butiran.

c. Pasir tidak mengandung bahan organic.

d. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% dan sewaktu dikepal tidak

ada lumpur yang tertinggal.

3. Kerikil

Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan.

Kerikil digunakan sebagai campuran beton. Ukuran kecil yang biasa

digunakan berdiameter antara 2 mm dan 75 mm.

Bagaimana memilih kerikil yang baik ?

a. Kerikil harus keras, tidak mudah rapuh dan tidak memiliki pori atau

rongga.

b. Permukaan kerikil berbentuk tajam.

c. Untuk balok beton ukuran kerikil yang digunakan 1/5 dari lebar

(38)

d. Untuk beton plat digunakan maksimum 1/3 lebar plat.

e. ¾ jarak bersih antara tulangan.

4. Kapur

Kapur yang digunakan harus dalam keadaan kering dan lunak.

Butiran-butiran harus bervariasi antara Butiran-butiran halus dan kasar. Jika disaring dengan

ayakan dengan ukuran lubang 0,85 mm maka 2/3 dari volume harus

melewati saringan tersebut. Pastikan untuk menyimpan material kapur di

tempat yang terlindung dari air.

5. Air

Air digunakan sebagai pencampur semen, pasir dan kerikil. Untuk

campuran beton, air yang digunakan sebagai pencampur adalah air bersih

tidak mengandung zat-zat organik, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya

sebab bahan-bahan tersebut dapat merusak beton dan baja tulangan.

6. Baja Tulangan

Baja merupakan komponen struktur beton yang berfungsi menahan

tarik. Baja yang digunakan dapat berupa baja polos maupun baja ulir.

7. Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat

dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna

kemerah-merahan.

Bagaimana memilih batu bata yang baik ?

a. Batu bata yang digunakan sebagai pasangan dinding harus memiliki

(39)

b. Dimensi ukuran batu bata untuk pasangan dinding umumnya

berdimensi panjang 24 cm, lebar 11,5 cm dan tinggi 5,2 cm.

c. Warna batu bata itu akibat pembakaran merata.

8. Kayu

Kayu jika dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 4 bagian,

yaitu :

a. Berat jenis d*0,6 digolongkan menjadi kayu ringan.

b. Berat jenis d*0,8 digolongkan menjadi kayu sedang.

c. Berat jenis d*1,0 digolongkan menjadi kayu berat.

d. Berat jenis e*1,0 digolongkan menjadi kayu sangat berat.

Kayu yang dijual dipasaran umumnya memiliki ukuran-ukuran tertentu

biasanya banyak digunakan untuk konstruksi rumah.

3.1.5. Mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

Izin untuk mendirikan bangunan sangat penting, bangunan yang

anda buat haruslah memiliki kepastian hokum atas kelayakan, kenyamanan

dan keamanan strukturnya. IMB dikeluarkan oleh pemerintah setempat.

IMB diperlukan untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, dan keamanan

penghuni rumah serta lingkungannya.

Untuk membuat IMB diperlukan beberapa dokumen sebagai

prasyarat kelengkapannya. Secara umum dokumen yang diperlukan sebagai

berikut :

a. Formulir permohonan IMB, dapat diperoleh di pemerintah setempat.

(40)

c. Surat kuasa, pihak ketiga jika pembangunan dikerjakan oleh kontraktor

pelaksana.

d. Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir.

e. Fotokopi bukti kepemilikan tanah yang sah (sertifikat hak/akta jual

beli).

f. Gambar arsitektur rumah berikut gambar situasi rumah.

[image:40.612.156.477.278.680.2]

3.1.6. Data Alur / Flowchart

(41)
[image:41.612.181.480.107.631.2]

3.1.7. Peta Aliran Data

Gambar 5. Flowmap

3.1.8. Aliran Data

Gambar 6. Diagram Konteks

(42)
[image:42.612.131.509.73.689.2]

Gambar 3.3. DFD Level 1

(43)
[image:43.612.134.503.76.490.2]
(44)
[image:44.612.133.503.76.394.2]

Gambar 3.6. DFD Level 2 Proses 3

[image:44.612.133.507.453.636.2]
(45)

3.2.

MEMBUAT RENCANA ANGGARAN BANGUNAN PADA

BANGUNAN SEDERHANA

3.2.1. RENCANA ANGGARAN BANGUNAN

Menghitung rencana anggaran bangunan (RAB), seperti bangunan

perlu dibuat terperinci, analisis perhitungan yang terperinci tentang

banyaknya material bahan yang digunakan akan mempermudah untuk

menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk membangun rumah.

Prinsinp menghitung biaya anggaran rumah tidak begitu sulit, prosesnya

adalah perkalian volume perkerjaan terhadap upah pekerjaan saat ini dari

analisis perhitungan ini akan diperoleh berapa anggaran dana yang perlu

dipersiapkan untuk membangun sebuah rumah. Perhitungan rencana

anggaran biaya merupakan perkalian volume tiap pekerjaan dengan harga

satuan pekerjaan.

3.2.2. Analisis Satuan Pekerjaan

Analisis satuan pekerjaan merupakan perhitungan untuk satuan

pekerjaan tiap 1 m, 1 m2, 1 m3, dimana dalam satuan pekerjaan ini

diuraikan harga upah tukang, kepala tukang, mandor tiap pekerjaan dan

bahan atau pekerjaan.

Untuk analisis satuan ini digunakan Standar Nasionala Indonesia.

Pada masa lalu masih digunakan BOW (Burgeslijke Openbare Werken) 28

Februari 1921, namun pada masa sekarang beberapa pekerjaan mengalami

(46)

3.2.3. Tabel Daftar Harga Upah Dan Bahan Bangunan

Tempa t

Harga Pajak Keun Berat Jara

k

Ongkos Jarak Hrg sat Jumlah Jumlah

Tang- Tangkahan Galian Pers

Leges 1%

Baha n

Truk Truk Jalan Jalan kaki Ongkos

Harga sampai N

No

kahan (Rp) Gol. C 10% (Rp) Kaki

Jalan Kaki di lokasi Dibulatkan SS at U r a i a n

(Rp) (Rp) (Rp) (Kg) (Km

)

(Km) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19

1 Semen @ 50 kg G.sitoli

43,500.00 - 4,350.00 435.00 50.00 0.50 145.0 0 73 0.00

5,600.00 -

48,357.50

48,358.00 Zak

2

Kerikil kali saring Uk 0,5 - 2 cm S.Idan oi 50,646.00 10,129.2 0 5,064.60 506.46 -

7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0

0 0.00

197,925.0

0 -

172,209.26

172,209.00 M3

3

Batu gunung belah Uk 10-15 cm S.Idan oi 25,646.00 5,129.20 2,564.60 256.46 -

7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0

0 0.00

197,925.0

0 -

139,459.26

(47)

4 Pasir Pasang S.Idan oi 50,646.00 10,129.2 0 5,064.60 506.46 -

7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0

0 0.00

197,925.0

0 -

172,209.26

172,209.00 M3

5 Pasir urug

S.Idan oi 10,646.00 2,129.20 1,064.60 106.46 -

7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0

0 0.00

120,000.0

0 -

119,809.26

119,809.00 M3

6 Sirtu

S.Idan oi 5,646.00 1,129.20 564.60 56.46 -

7.00 55,428.0 0 7,205 105,863.0

0 0.00

120,000.0

0 -

113,259.26

113,259.00 M3

7 Tanah Timbunan Setempat

Dekat Lokasi 28,235.00 5,647.00 2,823.50 282.35 `

6.50 55,428.0 0

7,205 0.00

197,925.0

0 -

36,987.85

36,988.00 M3

8 Batu Bata uk.5x10x20 cm

Hiligo' o 1,129.00 225.80 112.90 11.29 -

0.50 - 25.00 12.50 0.00

166.00 -

1,491.49

1,491.00 BH

9 Batako uk.10x15x20 cm

Dekat Lokasi

2,700.00 - -

0.50 - - - 0.00

- -

2,700.00

2,700.00 Bh

10 Besi Beton

G. sitoli

8,553.00 -

855.30 85.53 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

9,540.73

9,541.00 Kg

11 Kawat Beton

G. sitoli

17,253.00 -

1,725.30 172.53 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

19,197.73

19,198.00 Kg

12 Minyak Ter

G. sitoli

12,000.00 -

1,200.00 120.00 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

13,366.90

(48)

13 Paku Seng

G. sitoli

120.00 -

12.00 1.20 0.005 0.50 45.030 3.730 0.234 0.00

0.73 -

133.43

133.00 Bh

14 Paku Biasa

G. sitoli

14,682.00 -

1,468.20 146.82 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

16,343.92

16,344.00 Kg

15 Kayu Simalambuo/Siholi/bayo G. sitoli

1,900,000.

00 -

190,000.0 0 19,000.0 0 800 0.50 55,428.0 0 7,205 59,030.50 0.00

197,925.0

0 -

2,168,030. 50

2,168,031.

00 M3

16 Kayu Perancah / Bekisting

G. sitoli

700,000.00 -

70,000.00 7,000.00 800 0.50 55,428.0 0 7,205 59,030.50 0.00

197,925.0

0 -

836,030.50

836,031.00 M3

17

Kayu Bakau diameter 7 - 10 Cm Pjg 2.50 m

Teluk belukar

11,859.00 -

1,185.90 118.59 15 15.0 0 45.030 3.730 1,514.70 0.00

197,925.0

0 -

14,678.19

14,678.00 Btg

18 Triplex tebal 4 mm

G. sitoli

41,838.00 -

4,183.80 418.38 5.00 0.50 45.030 3.730 234.48 0.00

725.00 -

46,674.66

46,675.00 Lbr

19 Triplex tebal 6 mm

G. sitoli

52,848.00 -

5,284.80 528.48 12.00 0.50 45.030 3.730 562.74 0.00

1,740.00 -

59,224.02

59,224.00 Lbr

20 Triplex tebal 9 mm

G. sitoli

110,100.00 -

11,010.00 1,101.00 18.00 0.50 45.030 3.730 844.11 0.00

2,610.00 -

123,055.11

123,055.00 Lbr

21

Lat Kayu untuk plafond uk. 1 x 3 cm

G. sitoli

2,500.00 -

250.00 25.00 0.24 0.50 45.030 3.730 11.255 0.00

34.80 -

2,786.25

2,786.00 M

(49)

pinggir meja sitoli 2,500.00 250.00 25.00 0.24 0.50 45.030 3.730 11.255 34.80 2,786.25 2,786.00

23 Kunci Tanam 2 slaag uk. 8"

G. sitoli

75,000.00 -

7,500.00 750.00 2.00 0.50 45.030 3.730 93.790 0.00

290.00 -

83,343.79

83,344.00 bh

24 Engesl Cabut Kwalitas baik

G. sitoli

7,500.00 -

750.00 75.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

8,336.72

8,337.00 bh

25 Engsel Kupu - kupu uk. 3"

G. sitoli

8,000.00 -

800.00 80.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

8,891.72

8,892.00 Psg

26 Kran air 1/2"

G. sitoli

16,515.00 -

1,651.50 165.15 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

18,343.37

18,343.00 Bh

27 Engsel uk. Besar Union

G. sitoli

13,212.00 -

1,321.20 132.12 0.50 0.50 45.030 3.730 23.448 0.00

72.50 -

14,688.77

14,689.00 Psg

28 Engsel uk. Kecil Union

G.Sitol i

6,342.00 -

634.20 63.42 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

7,051.34

7,051.00 Psg

29 Grendel uk. kecil

G.Sitol i

2,500.00 -

250.00 25.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

2,786.72

2,787.00 bh

30 Handel uk. besar

G.Sitol i

3,500.00 -

350.00 35.00 0.50 0.50 45.030 3.730 23.448 0.00

72.50 -

3,908.45

3,908.00 bh

31 Handel uk. kecil

G.Sitol i

3,500.00 -

350.00 35.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

3,896.72

3,897.00 bh

32 Hak Angin

G.Sitol i

3,500.00 -

350.00 35.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

3,896.72

3,897.00 bh

(50)

cm i 13,600.00 1,360.00 136.00 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 145.00 15,142.90 15,143.00

34 Cat Vinotex

G.Sitol i

9,248.00 -

924.80 92.48 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

10,312.18

10,312.00 Kg

35 Cat Kilat Platone

G. Sitoli

35,672.00 -

3,567.20 356.72 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

39,642.82

39,643.00 Kg

36 Cat Menie G. Sitoli 18,497.00 -

1,849.70 184.97 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

20,578.57

20,579.00 Kg

37 Cat Dasar G. Sitoli 18,497.00 -

1,849.70 184.97 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

20,578.57

20,579.00 Kg

38 Kaca bening tbl 5 mm

G. Sitoli

158,400.00 -

15,840.00 1,584.00 10.67 0.50 45.030 3.730 500.37 0.00

1,547.15 -

176,324.37

176,324.00 m2

39

Kaca nako bening tebal 5 mm 8 daun

G. Sitoli

105,289.00 -

10,528.90 1,052.89 10.67 0.50 45.030 3.730 500.37 0.00

1,547.15 -

117,371.16

117,371.00 Set

40 Rabung Seng genteng

G. Sitoli

28,000.00 -

2,800.00 280.00 3.00 0.50 45.030 3.730 140.685 0.00

435.00 -

31,220.69

31,221.00 Lbr

41

Rabung Seng BLS 0,2 mm 6 Kk

G. Sitoli

16,515.00 -

1,651.50 165.15 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

18,378.55

18,379.00 Lbr

42 Seng Genteng

G. Sitoli

62,117.00 -

6,211.70 621.17 5.00 0.50 45.030 3.730 234.475 0.00

725.00 -

69,184.35

69,184.00 Lbr

43

Angker Baut dia. 3/4-8" s/d 12"

G. Sitoli

6,606.00 -

660.60 66.06 0.50 0.50 45.030 3.730 23.448 0.00

72.50 -

7,356.11

7,356.00 bh

(51)

Sitoli 41,838.00 4,183.80 418.38 7.00 0.50 45.030 3.730 328.265 1,015.00 46,768.45 46,768.00

45

Besi Strep Penggantung Uk 11/4X1/4

G. Sitoli

3,000.00 -

300.00 30.00 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 0.00

145.00 -

3,376.90

3,377.00 Bh

46 Pipa Leding Paralon @ 3"

G. Sitoli

19,000.00 -

1,900.00 190.00 2.00 0.50 45.030 3.730 93.790 0.00

290.00 -

21,183.79

21,184.00 M

47 Pipa Leding Besi dia, 3"

G. Sitoli

62,000.00 -

6,200.00 620.00 2.00 0.50 45.030 3.730 93.790 0.00

290.00 -

68,913.79

68,914.00 M

48

Lampu TL 40 Watt (Philips)+Sarang

G. Sitoli

62,117.00 -

6,211.70 621.17 0.40 0.50 45.030 3.730 18.758 0.00

58.00 -

68,968.63

68,969.00 bh

49 Grendel uk. Besar

G. Sitoli

9,360.00 -

936.00 93.60 0.40 0.50 45.030 3.730 18.758 0.00

58.00 -

10,408.36

10,408.00 bh

50 Pipa Leding Besi dia, 2"

G. Sitoli

28,000.00 -

2,800.00 280.00 3.50 0.50 45.030 3.730 164.133 0.00

507.50 -

31,244.13

31,244.00 m

51 Box Skring

G. Sitoli

16,515.00 -

1,651.50 165.15 2.00 0.50 45.030 3.730 93.790 0.00

290.00 -

18,425.44

18,425.00 m

52 Kloset jongkok

G. Sitoli

150,000.00 -

15,000.00 1,500.00 5.00 0.50 45.030 3.730 234.475 0.00

725.00 -

166,734.48

166,734.00 bh

53 Floor drain

G. Sitoli

12,500.00 -

1,250.00 125.00 0.10 0.50 45.030 3.730 4.690 0.00

14.50 -

13,879.69

13,880.00 bh

54 Pipa Pvc 3/4 "

G. Sitoli

7,680.00 -

768.00 76.80 2.50 0.50 45.030 3.730 117.238 0.00

362.50 -

8,642.04

8,642.00 m

(52)

Sitoli 3,388.00 338.80 33.88 0.50 45.030 3.730 23.448 72.50 3,784.13 3,784.00

56 Kabel listrik NYM 2 x 2,5 mm G. Sitoli

4,518.00 -

451.80

45.18 0.5

0.50 45.030 3.730 23.448 0.00

72.50 -

5,038.43

5,038.00 m

57

Lampu pijar 25 Watt (Philips)+fitting

G. Sitoli

13,647.00 -

1,364.70

136.47 0.1

0.50 45.030 3.730 4.690 0.00

14.50 -

15,152.86

15,153.00 Bh

58

Lampu TL 20 Watt (Philips)+Sarang

G. Sitoli

50,823.00 -

5,082.30

508.23 0.25

0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

56,425.25

56,425.00 Bh

59 Stop Kontak

G. Sitoli

5,647.00 -

564.70

56.47 0.1

0.50 45.030 3.730 4.690 0.00

14.50 -

6,272.86

6,273.00 Bh

60 Saklar tunggal

G. Sitoli

5,647.00 -

564.70

56.47 0.1

0.50 45.030 3.730 4.690 0.00

14.50 -

6,272.86

6,273.00 Bh

61 Saklar ganda

G. Sitoli

7,906.00 -

790.60

79.06 0.1

0.50 45.030 3.730 4.690 0.00

14.50 -

8,780.35

8,780.00 Bh

62 Rumah Skring 1 group

G. Sitoli

16,941.00 -

1,694.10

169.41 0.1

0.50 45.030 3.730 4.690 0.00

14.50 -

18,809.20

18,809.00 Bh

63 Keramik uk 20 X 20 Cm

G. Sitoli

2,500.00 -

250.00 25.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

2,786.72

2,787.00 bh

64 Keramik uk 20 X 25 Cm

G. Sitoli

3,280.00 -

328.00 32.80 0.40 0.50 45.030 3.730 18.758 0.00

58.00 -

3,659.56

3,660.00 bh

65 Keramik uk 30 X 30 Cm

G. Sitoli

5,600.00 -

560.00 56.00 0.50 0.50 45.030 3.730 23.448 0.00

72.50 -

6,239.45

6,239.00 bh

(53)

Sitoli 2,824.00 282.40 28.24 1.00 0.50 45.030 3.730 46.895 145.00 3,181.54 3,182.00

67 Semen Putih

G. Sitoli

109,552.00 -

10,955.20 1,095.52 50.00 0.50 45.030 145.0 0 117.53 0.00

5,600.00 -

121,720.25

121,720.00 zak

68 Jerjak Anti maling

G. Sitoli

85,000.00 -

8,500.00 850.00 10.67 0.50 45.030 3.730 500.37 0.00

1,547.15 -

94,850.37

94,850.00 Set

69 Kuas Uk 4" G.sitoli

19,200.00 -

1,920.00 192.00 0.25 0.50 45.030 3.730 11.724 0.00

36.25 -

21,323.72

21,324.00 Bh

70 Alat bantu G.sitoli

84,705.00

8,470.50

847.05 - 0.00

- -

94,022.55

94,023.00 Bh

3.2.4. Tabel Perhitungan Harga Upah Konstruksi

No Tenaga Kerja

(54)

(Rp)

1 2 3 4 5 6 7

1. Pekerja 32,000.00 3,200.00 60.80 320.00 35,580.80

2. Tukang 45,000.00 4,500.00 85.50 450.00 50,035.50

3. Kepala Tukang 50,000.00 5,000.00 95.00 500.00 55,595.00

(55)
(56)

52

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Menganalisis Rencana Anggaran Bangunan ini dimaksudkan dapat

membantu mempermudah sistem perhitungan biaya banyaknya material bahan

yang digunakan dalam membangun sebuah rumah atau gedung di kota

Gunungsitoli yang selama ini masih manual memakai MS. Excel dan MS.Word.

Secara keseluruhan aplikasi atau sistem ini mungkin membutuhkan

kesempurnaan/perbaikan lebih lanjut. Dari bab I sampai dengan Bab III dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut ;

1. Berdasarkan membangun rumah dan rencana anggaran bangunan, yang harus

diperhatikan yakni membangun rumah sehat, memilih bahan bangunan,

mengurus IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

2. Dalam membangun rumah harus kokoh (membangun rumah tahan gempa)

yang elemen struktur rumah sederhana harus memiliki pondasi yang kuat,

kolom harus mampu menahan beban, balok harus kuat untuk menahan gaya

horizontal sebagai pengikat masing – masing kolom.

3. Dalam sebuah rumah atau gedung harus memiliki air bersih dan pembuangan

limbah agar lingkungan didalamnya tetap bersih dan sehat dan tidak

(57)

4.2. Saran

Aplikasi yang kami bangun ini masih harus dikembangkan. Saran ke depan

untuk pengembangan pada aplikasi ini yaitu:

1. Menyesuaikan bentuk tampilan dengan desain resmi dari Dinas

Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli.

2. Pengembangan pada menu Rencana Anggaran Bangunan agar

menampilkan informasi volume bangunan, upah pekerjaan dan total

(58)

BANGUNAN SEDERHANA DI DINAS

PEKERJAAN UMUM (PU) KOTA GUNUNGSITOLI

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

BASIC LIVE TAROMALI TELAUMBANUA

10107459

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(59)

54

1.

Dokumen - dokumen dari dinas pekerjaan umum kota gunungsitoli, nias

2.

Ervianto, W., Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit ANDI Yogyakarta, 2002.

3.

Ervianto, W., Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan, Penerbit ANDI, 2007.

4.

Mukomuko, J.A,

Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Gaya Media Pratama,

(60)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat dan karuniaNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja

Praktek ini yang berjudul, “ Analisis Aplikasi Rencana Anggaran Bangunan (RAB) pada Bangunan Sederhana di Dinas Pekerjaan Umum (PU) kota Gunungsitoli ”..

Laporan ini di selesaikan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata

Kuliah Kerja Praktek Semester VII jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan

Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu komputer Universitas Komputer

Indonesia Bandung. Penulis menyadari dalam laporan Kerja Praktek ini sungguh

masih banyak kekurangan baik dalam hal penyusunan maupun penyampaian

materi. Hal ini disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih

terbatas. Namun, berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya

laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan

Terimakasih Kepada Yang Terhormat :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.-Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.-Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

(61)

ii Kuliah Kerja Praktek II.

5. Bapak Eka Kurniawan Harefa, S.T., M.Si, selaku pembimbing Kerja Praktek

I, yang dengan tulus menyingsingkan lengan, meluangkan waktu membimbing

penulis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati Beliau.

6. Seluruh staf dan pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU).

7. Kedua Orang Tua yang sangat kami cintai, yang telah memberikan semangat

dan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis.

8. Kakak dan adik-adik yang telah memberikan dorongan semangat kepada

penulis

9. Buat yang saya cintai Yanna Wiryanti Elviana Waruwu, yang selalu

memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

10.Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu.

Pengalaman penting yang tidak dapat penulis lupakan dan bermanfaat bagi

masa depan penulis. Menjadi bekal menghadapi persaingan dunia kerja nanti.

Semoga apa yang menjadi bahasan pada laporan ini turut memberikan masukan

lebih bagi pembaca, juga penilai yang dengan kesengajaan ataupun tidak,

mangambil yang tersirat maupun yang tersurat didalamnya.

Bandung, 9 Januari 2011

(62)

Data Pribadi

Nama

Alamat

Jenis kelamin

Tempat, tanggal lahir

Kewarganegaraan

Status

Tinggi, berat badan

Golongan Darah

Agama

Telepon / HP

E-mail

:

BASIC LIVE TAROMALI TELAUMBANUA

: Jl.Yossudarso Km. 3,3 Gunungsitoli, Kab. Nias, Sumut

: Laki - Laki

: Sibolga, 21 February 1989

: Indonesia

: Belum Menikah

: 165 cm, 60 kg

: O

: Kristen Protestan

: 081396458491

: l1v3_1989@yahoo.co.id

Pendidikan

» Formal

1995 -2001

2001 - 2004

2004 - 2007

2007 - Sekarang

: SD Negeri 074045 Saewe, Gunungsitoli, Nias - Sumut

: SLTP Negeri 3 Gunungsitoli, Nias - Sumut

: SMA Negeri 3 Gunungsitoli, Nias - Sumut

: Universitas Komputer Indonesia, Bandung - Jabar

» Informal

Gambar

Gambar 2.1. Logo Kota Gunungsitoli
Gambar Pohon Karet,
Gambar 2.2. Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Gunungsitoli
Gambar 2.3. Simbol yang digunakan dalam Flowmap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Citra merek ( brand image ) yang sudah mulai terbentuk di benak konsumen tersebut dapat dijadikan sebagai keunggulan merek Pizza Pizazz terhadap merek pesaing dalam bentuk

Gaya operasi diuraikan di dalam bagian III adalah serupa untuk operasi dari APWM asli dc/dc konverter resonan, sekalipun pada yang lebih tinggi tegangan ZVS hilang selagi

Tutkimustuloksieni mukaan sekä kuudes- että yhdeksäsluokkalaiset tytöt tarkastelevat koulun eet- tisiä ongelmatilanteita ensisijaisesti huolenpitoetii- kan näkökulmasta,

Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Dian Nuswantoro Semarang Jl. Salah satu fasilitas internet yang paling populer adalah world wide web atau lebih sering dikenal dengan Web.

Pemberian mulsa organik seperti jerami akan memberikan suatu lingkungan mencegah penyinaran langsung sinar matahari yang berlebihan terhadap tanah serta kelembaban

Pada pembuatan program lintasan pahat untuk pembuatan runner turbin propeler diperlukan verifikasi data, sehingga diperlukan tahap realisasi produk yang untuk

Crnojevac, Gugić, & Karlovčan (2010) menyatakan bahwa setiap tamu hotel memiliki persepsi atau nilai yang berbeda atas atribut-atribut yang ada, sehingga

Adalah fasilitas yang digunakan untuk backup data anak cabang, divisi dan