TUGAS AKHIR
Nama : Edwin Indra Tesno NIM : 09.42010.0017 Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
viii
PERANCANGAN MEDIA PROMOSI PANTAI HUNIMUA UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS
Edwin Indra Tesno1
Achmad Yanu Alif Fianto, S.T.,M.B.A. Pembimbing I, Abdullah Khoir Riqqoh, S.Sn. Pembimbing II
1
Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, STIKOM
Kebudayaan dan Pariwisata Pantai di Indonesia sangat diminati oleh masyarakat Indonesia maupun di luar Negeri. Wisata pantai yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Meroike, merupakan pantai yang berciri khas yang berbeda dengan pantai yang ada di Indonesia, Untuk menunjukan ciri khas dari pantai tersebut dan dapat membedakan dengan pantai-pantai yang lain yang ada di Indonesia seperti Pantai Hunimua, Pantai Hunimua merupakan salah satu pantai yang berada di indonesia timur yang berlokasi di Ambon Propvinsi Maluku, Pantai Hunimua memiliki sesuatu yang unik atau memiliki ketarikan yang berbeda dengan pantai-pantai yang ada di indonesia yaitu memiliki hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m dan dapat melihat ikan lumba-lumba , ikan paus, dan burung laut dari Pantai hunimua, dengan ini Pantai Hunimua memiliki pemandangan yang begitu indah dan tidak akan bisa melupakan dari ingatan setiap pengunjung yang berkunjung di Pantai Hunimua. Dengan adanya media promosi untuk mempromosikan Pantai Hunimua ke seluruh Indonesia, luar Negeri dan khususnya di Indonesia Timur, dengan adanya media promosi ini dapat meningkatkan dan menarik konsumen lebih tinggi lagi, dan masyarakat Indonesia dan di luar negeri dapat mengenal wisata Pantai Hunimua, yaitu membutuhkan suatu media yang di dalamnya berisikan tentang ciri khas dari pantai tersebut dan memberikan suatu brand kepada konsumen agar membentuk identitas merek yang mampu memberikan citra yang khusus bagi konsumen yang kemudian melekat di benak konsumen. Tujuan perancangan ini adalah bagaimana merancang media promosi Pantai Hunimua untuk meningkatkan brand awareness.
xii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan perancangan ... 6
1.5 Manfaat perancangan ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Ambon ... 8
2.1.1 Letak dan luas wilayah Ambon ... 11
2.1.1.1 wilayah Kota Ambon ... 12
2.1.1.2 Orientasi wilayah ... 13
2.1.1.3 Penduduk (jumlah dan kepadatan penduduk) ... 13
2.1.1.4 Ekonomi (Kondisi Perekonomian Daerah) ... 14
2.1.2 Pantai Hunimua ... 16
2.1.3 Batas dan luas wilayah Pantai Hunimua ... 19
2.1.4 Kondisi sarana dan prasarana ... 20
xiii
2.3 Media Promosi ... 23
2.4 Strategi Media ... 25
2.5 Strategi Kreatif ... 26
2.6 Pengertian Iklan ... 27
2.7 Proses Pembuatan Iklan ... 29
2.8 ATL dan BTL ... 30
2.9 Logo ... 31
2.10 Tagline ... 34
2.11 Tipografi ... 36
2.12 layout ... 36
2.13 Teknik Promosi ... 40
2.14 Brand Awareness ... 43
2.15 Brand Awareness ... 45
2.16 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) ... 47
2.17 Mengidentifikasi (Identifying Market) ... 47
BAB III METODE PERANCANGAN ... 51
3.1 Metodologi ... 51
3.2 Analisa Produk ... 57
3.3 Analisa Komposisi ... 61
3.4 Analisa SWOT ... 64
xiv
3.6 Motivasi Kunjungan ... 77
3.7 Konsep Perancangan ... 79
3.8 Strategi Kreatif ... 80
3.9 Konsep Kreatif Bentuk Sketch ... 83
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 91
4.1 Implementasi Desain ... 91
4.2 Logo ... 92
4.3 Website ... 93
4.4 Billboard ... 93
4.5 Video ... 94
4.6 Iklan Majalah ... 94
4.7 Brosur ... 96
4.8 Banner ... 98
4.9 Poster ... 99
4.10 Merchandise ... 100
BAB V PENUTUP ... 101
5.1 Kesimpulan ... 101
5.2 Saran ...102
DAFTAR PUSTAKA .. ...104
xv
Gambar 2.1 Kota Ambon ... 9
Gambar 2.2 Tugu Martha Christina Tiahahu ... 10
Gambar 2.3 Tugu Pattimura ... 10
Gambar 2.4 Gong Perdamaian ... 11
Gambar 2.5 Peta Ambon ... 13
Gambar 2.6 Peta lokasi Pantai Hunimua di Ambon ... 16
Gambar 2.7 Peta Propvinsi Maluku ... 16
Gambar 2.8 Peta Pulau Ambon ... 17
Gambar 2.9 Peta Lokasi Pantai Hunimua ... 17
Gambar 2.10 Pantai Hunimua ... 18
Gambar 2.11 Pantai Hunimua ... 18
Gambar 2.12 Piramida Brand Awareness ... 44
Gambar 2.13 Bagan Identifying Market ... 48
Gambar 3.1 Wisata Pantai Hunimua ... 54
Gambar 3.2 Gazebo ... 55
Gambar 3.3 Musolah ... 55
Gambar 3.4 Pakiran Pantai Hunimua ... 56
Gambar 3.5 Analisis Konsep Keyword ... 70
Gambar 3.6 Skema Konsep Perancangan ... 79
Gambar 3.7 Font Forte ... 81
xvi
Gambar 3.11 Sketch logo ... 84
Gambar 3.12 Sketch Video ... 85
Gambar 3.13 Sketch Poster ... 86
Gambar 3.14 Sketch X-Banner ... 86
Gambar 3.15 Sketch Billboard ... 87
Gambar 3.16 Sketch Brosur ... 88
Gambar 3.17 Sketch Kalender dan Logo ... 88
Gambar 3.18 Sketch Pembatas Buku ... 89
Gambar 3.19 Sketch Website ... 90
Gambar 4.1 Final Logo ... 92
Gambar 4.2 Website Pantai Hunimua ... 93
Gambar 4.3 Billboard Pantai Hunimua ... 94
Gambar 4.4 Video Pantai Hunimua ... 94
Gambar 4.5 Iklan majalah Pantai Hunimua ... 96
Gambar 4.6 Tampilan depan brosur ... 97
Gambar 4.7 Tampilan isi brosur ... 97
Gambar 4.8 Lipatan brosur ... 98
Gambar 4.9 Banner Pantai Hunimua ... 99
Gambar 4.10 Poster... 100
xvii
Halaman
Tabel 3.1 Analisa STP Pantai Hunimua ... 57
Tabel 3.2 Analisa STP Pantai Hunimua ... 61
Tabel 3.3 Kelebihan Pantai Natsepa ... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1latar belakang masalah
Terdapat banyak pantai yang berpotensi dalam bidang pariwisata, dan salah satu pantai di Indonesia Timur yang berada di kawasan pulau ambon yang berpotensi bidang pariwisata pantai adalah Pantai Liang. Di Indonesia terdapat berbagai obyek wisata yang beraneka ragam seperti pantai. Pantai merupakan salah satu obyek wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat Indonesia, pantai di Indonesia memiliki keungulan dan keunikan yang berbeda-beda, sebuah pantai yang di kenal oleh masyarakat Indonesia melalui media promosi.
Pantai Liang merupakan salah satu pantai dari pantai terindah di Ambon yang banyak potensi dalam bidang pariwisata, terutama pada keindahan pantai, keindahan ini dimaksimalkan atau dikembangkan, yang dapat memiliki potensi sebagai tempat wisata pantai (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
Brand Awarness merupakan tujuan umum komunikasi dalam pemasaran, dengan adanya Brand Awarness dapat di harapkan mampu mengangkat kembali ingatan konsumen mengenai Pantai Hunimua dalam bidang pariwisata. Pada perancangan ini menggunakan Brand Awarness, karena ingin memunculkan nama Pantai Liang di benak atau di pikiran konsumen dan dapat menarik keinginan konsumen untuk datang ke Pantai liang sebagai tempat Pariwisata.
Pantai liang bukan nama sebenarnya, melainkan Pantai Hunimua, Pantai Hunimua di sebut juga Pantai Liang, Karena Pantai Hunimua berada di berlokasi atau berada di desa Liang, sebab karena itu banyak masyarakat Ambon menyebutnya atau dikenal sebagai Pantai liang, Dengan kesadaran masyarakat atau mengimbau masyarakat setempat mendukung upaya pembangunan objek wisata itu agar tidak tertinggal jauh dibandingkan dengan pantai yang berada di sekitar Ambon.
kota atau hiburan yang semakin menarik. Dengan adanya media promosi maka dapat meningkatkan citra atau meningkatkan konsumen dari luar Ambon atau menarik konsumen di Indonesia khususnya di Indonesia Timur, dan dapat membenamkan ke benak konsumen atau pengunjung, untuk mengingat wisata Pantai Hunimua.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, hal yang menjadi rumusan masalah dalam perancangan ini adalah:
1. Bagaimana merancang media promosi Pantai Hunimua untuk meningkatkan
Brand Awareness?
2. Pantai Hunimua belum meiliki media promosi
3. Pantai Hunimua belum cukup terkenal dalam Khasanah Pariwisata di Indonesia khususnya di Indonesia timur
Rendahnya Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia khususnya yang memiliki expertise pariwisata. Padahal pariwisata adalah sektor yang mengandalkan aspek pelayanan jasa dan personal yang kreatif dan inovatif. Kondisi yang demikian hanya data diketemukan pada SDM yang baik (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam perancangan ini, menggunakan beberapa batasan masalah yaitu : 1. Perancangan ini difokuskan pada media promosi objek wisata pantai
Hunimua.
2. Mempromosikan Pantai hunimua untuk meningkatkan Brand Awarness dalam berupa Media Promosi
3. Media promosi yang digunakan untuk Meningkatkan Brand Awarness Pantai Hunimua yang meliputi : above the line ( majalah, billboard, website) below
the line (brosur, stiker, Kalender, Pembatas Buku). Karena media promosi dapat menanamkan Brand Pantai Hunimua di benak
konsumen. Prinsip membangun nilai dengan promosi (Martin Nisenholtz, 2003:
133).
1. Promosi harus strategis
Banyak promosi yang diciptakan secara datar—“buat undian” atau “ jadilah sponsor dalam sebuah turnamen golf”. Mulailah dengan tujuan merek dan strategi. Cari promosi yang berkembang secara alami dalam merencanakan pemasaran secara keseluruhan.
2. Cari ide besar yang bisa anda ulangi setiap tahun
Pemasang iklan merasa lebih efektif melaksanakan dua atau tiga promosi
besar daripada menjalankan banyak promosi kecil. Cari promosi “ulang
tahun” atau “anniversary” yang bisa diulang pada saat yang sama setiap
3. Promosi uji coba.
Uji coba tidak terlalu mahal. Anda biasa memberikan sampel kecil kepada target konsumen di rumah atau yangdatang ke took untuk produk kemasan. Hasilnya bisa langsung dimonitor melalui surat, Koran maupun majalah, tertempel pada kemasan, atau cara lain.
4. Monitor Hasilnya
Catatat semua promosi dan monitor hasil kerjanya. Cari tren atau pola tertentu dan bangun prinsip yang mendukung program masa depan. Dapatkan informasi sepanjang waktu . banyak pemasang iklan berpengalaman yang gagal memenuhi prinsip ini.
5. Buat promosi tetatap sederhana
Mantan kepala promosi di Campbell Soup Company, Pierce Pelouce berkata,
“jika ide muncul dengan empat halaman peraturan, lupakan saja ide itu “ ia
menanmbahkan, ide harus mudah ditangkap oleh orang berpendidikanrendah dan kurang pengalaman yang akan melihat promosi tersebut. Hal ini juga berlaku bagi konsumen, pedagang, dan tenaga penjual anda sendiri.
6. Promosikan uji coba
7. Bagunlah kampanye
Promosi melalui kampanye, seperti program gaya hidup atau memberikan sampel di mal, bisa membuat iklan menjadsi hidup. Acara yang terkoordinasi bisa memberikan kontribusi positif bagi brand image.
8. Libatkan perdagangan
Pikirkan sebuah promosi khusus yang dapat menguntungkan perdagangan dan konsumen. Semakin banyak Promosi special dilakukan hari ini.
9. Hubungan
Tetaplah berhubungan dengan gaya hidup pemirsa target anda. Lakukan promosi Khusus untuk mencocokan kebutuhan mereka yang sering berubah. 10. Hemat uang anda dengan menjalin hubungan kerja sama yang tepat
Cari partner yang bisa memasarkan kepada pemirsa target yang sama dan
memiliki “brand essence” yang mirip denagan anda.sinergi merek membawa pengaruh pada promosibersama.
1.4 Tujuan Perancangan
Tujuan di lakukan perancangan ini adalah :
1. Dapat menigkatkan brand awareness Pantai Hunimua
2. Pantai Hunimua dapat di kenal di seluruh Khasanah Pariwisata di Indonesia khususnya Indonesia timur
1.5 Manfaat perancangan
Dengan adanya gagasan perancangan media promosi untuk dipromosikan wisata yang di miliki oleh Pantai Hunimus tersebut, maka di harapkan dapat memberikan manfaat:
1. Manfaat teoritis
Manfaat dari perancangan ini adalah untuk memberikan informasi serta masukan pada pihak yang terkait dalam upaya perancangan media promosi Pantai Hunimua seperti dinas pariwisata, pemilik lokasi tersebut dan lain-lain. Sehingga dapat mengetahui keadaan dan potensi wisata yang dimiliki oleh Pantai Hunimua, dan dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa atau untuk merancang dalam melakukan penelitian di bidang yang sama.
2. Manfaat praktis
Manfaat yang bersifat terapan dan dapat segera digunakan untuk keperluan praktis, misaknya memecahkan suatu masalah, membuat keputusan, memperbaiki suatu program yang sedang berjalan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ambon
Ambon adalah ibukota Propinsi Maluku dan merupakan salah satu pulau di Indonesia. Sejak era perdangangan rempah-rempah, Maluku telah berubah menjadi pusat perdagangan, tempat pendidikan dan perkantoran yang ramai (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi maluku, 2012).
Benteng Nossa Seinhora da Annunciada dahulunya merupakan benteng milik Portugis. Namun diambil alih oleh belanda pada tahun 1602 dan dinamai kansteel Victoria. Setelah direnovasi berubah nama menjadi Kasteel Niew victoria
dan Benteng Victoria pada akhirnya. Karena benteng ini memberikan suasana aman bagi masyarakat untuk bekerja maupun tinggal, maka akhirnya terbentuklah sebuah pemukiman penduk local mula-mula dan sampai sekarang di ambon. Ambon telah lama dikenal sebagai “Ambon Manise” Ambon yang indah.
Jumlah penduduk kota Ambon pada pertengahan 2010, berdasarkan hasil sesus penduduk (SP 2010) berjumlah 331,254 jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tuhan 2009, angka ini meningkat sangat tajam, yaitu sebesar 16,31%.
East by the territory of Suli village, Sub district of Salahutu, Regency of Central
Maluku) Sebelah Barat, dengan: Petuanan Desa Hatu, Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, (To the West by the territory of Hatu village, Sub district of Leihitu, Regency of Central Maluku). Sumber: BAPPEKOT Ambon/City Planning and Development Board, Ambon (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
2.1.1.1 Wilayah Kota Ambon
Kota Ambon merupakan ibukota propinsi kepulauan Maluku. Dengan sejarah sebagai wilayah perdagangan rempah terkenal, membentuk pengembangan kota sebagai penghubung dan pusat perdagangan, Pendidikan, Budaya dan pengembangan.Kota Ambon berdiri pada tahun 1500-1600 setelah
Benteng Nossa Seinhorada Annunciada dididrikan oleh bangsa Portugis.
Belanda kemudian mengambil alih pada tahun 1602 dan mengubah menjadi
Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000 jiwa.
2.1.1.4Ekonomi (Kondisi Perekonomian Daerah)
Perekonomian Ambon yang awalnya berorientasi pada perdagangan, telah mengalami perubahan. Tepatnya sejak tahun 1998, saat munculnya kerusuhan di wilayah ini, kegiatan perekonomian di Ambon didominasi oleh sektor pertanian. Di tahun itu perdagangan hanya menjadi kontributor kedua dengan sumbangan 21.38% PDRB. Bagi Ambon dominasi sektor pertanian di tahun1998 – 1999 ternyata tak memberi angin segar untuk perekonomiannya. Kondisi topografi yang bergelombang dan terbentuk dari batu karang dan kapur tak memungkinkan bagi tumbuhnya tanaman padi-padian
Dari data tahun 2001, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekonomian Kota Ambon yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran (32,6%), kemudian diikuti oleh sektor jasa-jasa (28,4%), sektor pertanian (21,7%), sektor pengangkutan dan komunikasi (14,1%). Sedangkan sektor lainnya meliputi sektor pertambangan, industri pengolahan dan penggalian, bangunan listrik, dan gas rata-rata 2-3%.
atau sekitar 3,7 milyar. Sedangkan penerimaan lain yang cukup besar yaitu sebesar 18,8 milyar yang berasal dari sisa anggaran tahun lalu.
Dari sisi pengeluaran, anggaran terbesar, diperuntukan bagi belanja rutin yaitu hampir sekitar 95% atau sekitar 167,2 milyar, sedangkan untuk belanja pembangunan, dialokasikan hanya sebesar 17,3 milyar atau sekitar 10%. Untuk tahun 2002 ini, tedapat angka defisit sebesar 9,9 milyar atau sekitar 5%.
Dengan alokasi dana pembangunan yang cukup kecil dibandingkan dengan alokasi untuk belanja rutin, salah satu pertimbangan yang dipakai dalam menentukan kebijakan pengelolaan anggaran belanja seperti sebagai berikut; Belanja pembangunan difokuskan pada sektor yang bersifat cost recovery.
2.1.3 Batas dan luas wilayah Pantai Hunimua
Pantai Hunimua secarea administrative terletak di wilayah Desa Liang, kecematan salahutu, kabupaten Maluku tengah, 32km dari Ambon atau 15km dari pantai Natsepa. Desa ini terpilih sebagai daerah yang di kembangkan untuk menjadi daerah wisata karena memiliki pasir putih sepanjang 1km dan lebar 300 meter sehingga para wisatawan dapat leluasa untuk bersenang-senang di hamparan pasir putih yang bersih. Selain itu, daya tarik wisata wiasata yang lain adalah adanya pepohonan beringin di hutan yang tumbuh subur di daerah ini seakan melindungi hamparan pasir yang ada. Untuk mencapai kawasan wisata yang dibangun sejak 1979 ini, dapat menggunakan kendaraan roda dua atau trayek angkutan umum.
Batas wilayah Pantai Hunimua, secara administrasi, Desa Liang berbatasan dengan :
1. Sebelah utara : Selat seram 2. Sebelah Timur : Selat haruku 3. Sebelah Barat : Desa Morela 4. Sebelah Selatan : Desa Waai
Hanya ada 4 desa yang wilayahnya tidak di pesisir dan secara umum ketinggian wilayah liang sekitar 3 meter dari permukaan laut. kecamatan liang memiliki 6 sungai yang melintasi beberapa desa/kelurahannya. peta kecamatan liang, secara administratif luas wilayah kecamatan liang memiliki luas sekitar 176,19 km, merupakan desa/kelurahan yang memiliki wilayah terluas, yaitu sekitar 18 km2. Sedangkan bajo merupakan desa yang memiliki luas terkecil, yaitu sekitar 2,19 km 2 Air lautnya bening mengundang setiap pengunjung untuk terjun ke laut.
Sebuah restoran di laut milik masyarakat setempat menyediakan makanan khas Maluku, ikan bakar dan colo-colo. Bersebelahan dengan pantai ini terdapat dermaga Feri untuk penyebrangan ke Pulau Seram, bekas lapangan terbang Jepang yang di pakai zaman perang dunia II. Di severing pantai Hunimua ini terletak cagar alam atau taman laut Pulau Pombo sebuah pulau karang atoll berpasir putih dan dihuni oleh burung-burung Pombo seperti Merpati (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
2.1.4 Kondisi Sarana dan Prasarana
1. Jaringan jalan
dengan waktu tempuh ± 10 menit. Status jalan tersebut merupakan jalan Nasional.
2. Kendaraan Transportasi
lokasi objek wisata Desa liang dapat dicapai dengan jalan darat dari Ambon, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda emapat. Waktu tempuh ± 1 jam perjalanan dengan menggunakan mobil, atau sejauh ± 32km. saat ini transportasi umum menuju desa juga sudah tersedia cukup banyak. Rute angkutan umum yang dapat di tempuh adalah Ambon-Galala-Passo-Tulehu-Liang (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
2.1.5 Penduduk
2.1.6 Potensi Industri wisata Pantai Hunimua
Potensi dan peluang wisata Pantai Hunimua dari Media Promosi adalah untuk mengangkat kembali Brand Awarness dan menjadi keuntungan bagi warga setempat maupun pemerintah dalam membantu mengelola Pantai Hunimua (Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Propvinsi Maluku).
2.2 Media
Media adalah Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Dalam ilmu komunikasi, media bisa diartikan sebagai saluran, sarana penghubung, dan ala-alat komunikasi. Kalimat media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara harafiah mempunyai arti perantara atau pengantar Menurut Grossberg
media merupakan institusi yang difungsikan untuk mengembangkan kebebasan berpendapat dan menyebarkan informasi ke segala arah, yakni kepada publik dan institusi lainnya termasuk pemerintah, media di bagi menjadi dua yaitu:
1. Media cetak
Media cetak adalah yang mempergunakan unsur percetakan untuk penyampaiyan pesannya. Sehingga pesan dapat di lihat atau di baca oleh massa. Contohnya: surat kabar, buku, majalah, jurnal, leaflet, brosur, stiker, bulletin, hand out, poster, spanduk, dan lain sebagainya.
2. Media elektronik
Media ini menggunakan perangkat elektronik untuk alat penyampaiyan pesan dari sumber kepada konsumen. Pesan dapat di lihat, di dengar, atau dibaca oleh khalayak karena bentuknya lebih kompleks dari sekedar media cetak, dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat. Contohnya: Televisi, Radio, film. Video recording, computer, electronic board, audio cassette, internet dan sebagainya.
Pada jaman yang berkembang ini, media internetlah yang paling banyak diikuti oleh masyarakat luas, karena sangat cepat mendapatkan informasi dan media elektronik seperti televisi kalah dengan media elektronik sebab media internet terhubung dengan dunia sedangkan televisi hanya sebagai media hiburan
2.3 Media Promosi
Perancanaan atau perancangan media merupakan kegitan yang sangat penting dalam periklanan dan promosi. Sering kali terjadi iklan dan promosi menjadi kegiatan penghamburan dana namun tidak memberikan hasil yang diharapkan perancangan media yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan komunikasi yang efektif sehingga pesan yang di sampaikan akan mendapatperhatian yang lebih besar dari audiensi sasaran.
Berbagi macam bentuk media pendukung lainnya seperti pemasaran langsung, media interaktif, media peraga (display) juga harus dalam perancangan media. Pada umumnya, perusahaan menggunakan lebih dipertimbangkan dari satu media untuk berpromosi kecuali anggaran media perusahaan bersangkutan sangat kecil.
Apakah perancangan media itu? Menurut George dan Michael Belch (2001), perancangan media (media planning) adalah the series of decision involved in delivering the promotional message to the prospective purchasers
and/ or users of the product or brand (serangkaian keputusan yang terlibat dalam menyampaikan pesan promosi kepada calon pembeli dan/ atau pengguna produk dan merk). Menurut definisi tersebut perancangan media adalah suatu proses untuk mengambil sejumlah keputusan. Sebelum membuat perancangan media maka diperlukan terlebih dahulu perancangan tujuan media (media objectives) yang spesifik dan strategi media (rencana tindakan) yang spesifik pula yang di rancang untuk mencapai tujuan (Morrisan, 2010).
Dalam memperkenalkan dan memasarkan potensi suatu daerah atau tempat yang di tujukan, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah mempromosikan potensi daerah yang ada, agar lebih dikenal oleh masyarakat luas atau di sekitarnya. Promosi merupakan kegiatan terpenting yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan potesni suatu produk, agar mendorong konsumen untuk berkunjung dan membeli suatu produk yang di tawarkan atau yang di promosikan tersebut.
mencapai keberhasilan dalam penjualan. Promosi merupakan suatu strategi yang digunakan untuk mendapatkan suatu yang menarik, memujuk ataupun mempengaruhi konsumen supaya membeli maupun memakai produk yang ditawarkan.
Ada beragamnya produk wisata ada yang mengakibatkan ketatnya persaingan antar produk dipasaran yang mendorong produsen untuk gencar melakukan promosi, yang dapat menarik perhatian konsumen. Menurut (Pujianto, 2003). Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain, melalui promosi penjualan, publisitas umum, penjualan pribadi, dan beriklan. (Pujianto, 2003). Menyatakan promosi melalui periklanan sangatlah efektif karena iklan mempunyai daya persuasive yang kuat dan dapat memberikan informasi yang lengkap kepada konsumen.
Dalam kegiatan promosi yang berbentuk iklan diperlukan strategi-strategi yang tepat agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat mencapai target. Strategi diperlukan sebagai arah dan pedoman untuk mencapai sasaran secara khusus.
2.4 Strategi media
Media apa yang akan digunakan dan berapa banyak?
Bagaimana pembagian antara penggunaan media satu arah dan media dua arah? Bagaimana proses pembelian oleh target konsumen?Kapan waktu terbaik Menjangkau konsumen dan prospek?
Bagaimana konsentrasi media diperlukan dalam bauran media? Bagaimana melakukan penjadwalaan media?
Media apa yang paling tepat dari aspek kreatif?
Lingkungan media seperti apa yang paling sesuai dengan citra produk? Bagaimana dengan perhitungan biaya iklan? (Morrisan, 2010: 217)
2.5 Strategi Kreatif
Sebuah kreatif harus di dasari dengan proses kreatif dengan melakukan sejumlah langkah atau pendekatan (approach) yang terorginisasi dengan baik. Salah satu pendekatan paling populer dalam proses kreatif adalah proses kreatif yng di kembangkan oleh james Webb Young (Morrisan, 2010: 339)
yang terdiri atas lima langkah, yaitu:
1. Keterlibatan diri (immersion), yaitu upaya melibatkan diri ke dalam masalah yang ada dengan cara mengumpulkan bahan mentah dan segala informasi yang di perlukan melalui riset latar belakang (background research) dan mencerna masalah tersebut (digestion) yang merupakan upaya untuk memikirkan dan memahami masalah.
over the subconscious to do the work (meletakkan masalah di luar pikiran sadar anda dan mengubah informasi ke dalam pikran bawah sadar untuk melakukan pekerjaan).
3. Iluminasi, yaitu upaya memunculkan ide atau gagasan.
4. verifikasi, yaitu kegitan mempelajari ide atau gagasan untuk menentukan apakah ide atau gagasan itu sudah bagus dan atau mampu menyelesaikan masalah.
Model proses kreatif yang di kemukakan James Webb Young (Morrisan, 2010: 339) tersebut mirip dengan pandangan yang sudah ada sebelumnya dari Graham Walls, seseorang sosiolog Inggris, yang terdiri atas empat langkah, yaitu:
1. Persiapan, yaitu kegiatan mengumpulkan informasi latar belakang yang di perlukan untuk memecahkan masalah melaui riset dan studi.
2. Inkubasi, yaitu proses mengembangkan ide atau gagasan. 3. Iluminasi, upaya mencari pemecahan masalah
4. Verifikasi, yaitu upaya memperbaiki ide atau gagasan dan menentukan jika ide atau gagasan tersebut merupakan solusi yang tepat
2.6 Pengertian Iklan
dapat digunakan untuk mempermosikan pesan dari suatu lembaga, oraganisai, bahkan pesan dari seorang kandidat dalam suatu kampanye politik
Istilah atau sebutan iklan juga sering di sebutkan yang berbeda, menurut (
arif Poetra yunar blog googling ) mengatakan iklan berasal dari bahasa yunani yang mempunyai arti, mengiring orang pada gagasan atau dalam bahasa Indonesia adalah pariwara yaitu mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang harus di bayar oleh sebuah sponsor. Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa. Periklanan(advertising) adalah bisnis ide dan (Martin Nisenholtz, 2003)
Menggambar hanyalah ekspresi citra yang kita tuangkan sebagai bentuk konsep ide di dalam pikiran namun akarnya tetap ide itu sendiri, menggambar lebih merupakan sarana untuk mencapai tujuan.
2.7 Proses Pembuatan Iklan
Ada beragamnya objek wisata yang ada di wilayah Maluku Tengah saat ini, penentuan pemasangan iklan untuk mempromosikan Pantai Hunimua dilakukan secara cermat. Menurut (Suhandang, 2005) .Penyusunan iklan hendaknya dilakukan melaui tahap-tahap berikut: (1)developing, perancanaan dan pemekaran, (2) Executing (pelaksanaan), dan (3) evaluating, penilaian. Perancanaan dan pengembangannya dilakukan berdasarkan rumus 4-W, yaitu: 1. who– siapa saja khalayak sasarannya?
2. What – apakah:
a. tujuan pemasangan iklan
b. ada dana yang bisa di anggarakan untuk membiyayai iklan? c. Bentuk naskah iklan yang akan digunakan?
3. when– kapan iklan yang di maksud akan di publikasikan? 4. Where– Dimanakah iklan tersebut akan di publikasikan?
Menurut suhandang (2005) agar iklan yang dimaksud dapat dengan tepat mengenai sasaran dan hasil meraih tujuannya, maka rumus yang digunakan sabaiknya 5W + 1H + 1S, yaitu:
1. What - apa tujuan pemasangan iklan tersebut? 2. Who - siapa sasaran iklan?
3. When - kapan iklan akan dipublikasikan? 4. Where- dimana iklan akan dipublikasikan? 5. Why - mengapa harus demikian?
yang akan digunakan?
Security -pemasangan iklan sebaiknya terjamin keamanannya, dalam arti aman bagi semua pihak yang terkait.
2.8 ATL DAN BTL
ATL merupakan singkatan dari Above The Line, BTL sudah pasti bisa anda tebak kira-kira apa singkatannya ? Yup tebakan anda semua benar, bagi yang salah BTL merupakan singkatan dari Below The Line. Sedangkan untuk TTL merupakan singkatan dari Through The Line.
Untuk istilah komunikasi ATL dan BTL, kedua-nya sudah umum digunakan di dunia pemasaran dan periklanan. Akan tetapi TTL (Through The Line) memang merupakan istilah baru. Sebenarnya istilah LINE (yang berarti garis) dalam ATL dan BTL itu berawal dari kategorisasi dalam neraca keuangan.
Dalam berbagai tulisan, ATL dan BTL dijelaskan perbedaannya sebagi berikut: Above the line (ATL)
1. Target audiens yang luas.
2. Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep atau ide. Tidak ada interaksi langsung dengan audiens.
3. Media yang digunakan TV, Radio, Majalah, koran, billboard. Below the line
(BTL)
4 . Target audiens terbatas
6. Media yang digunakan Event, Sponsorship, Sampling, Point-of-Sale (POS)
materials, Consumer promotion, Trade promotion, dll.(Wijaya, 2009)
2.9 Logo
Asal kata logo bearsal dari bahasa Yunani logos yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, dan akal budi. Pada awal kemunculannya, logo lebih dikenal dengan istilah logotype, sedangkan logo sendiri sebenarnya merupakan penyingkatan dari logotype. Berikut ini merupakan penjelasan dari logotype, logo dan logogram. 1. Logotype
Istilah logotype pertama kali muncul pada tahun 1810 – 1840 dan diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu (Rustan , Font dan Tipografi, 2011: 12). Sedangkan menurut (Kusrianto A. , 2007: 232). logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga, perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan ciri khas secara komersial. Pada perkembangannya, orang membuat desain logotype menjadi semakin unik dengan mengolah huruf, menambahkan elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu. Adapun fungsi dari logotype (Rustan , Font dan Tipografi, 2011: 13) adalah: a. Sebagai identitas diri. Untuk membedakannya dengan identitas milik
orang lain.
c. Tanda jaminan kualitas.
d. Mencegah peniruan/pembajakan.
2. Logo
Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi (Kusrianto A. 2007: 232). Istilah logo pertama kali muncul pada tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer dibandingkan istilah logotype. Menurut (Rustan, Surianto, 2011: 13) logo bisa berupa apa saja, seperti tulisan, gambar, logogram, ilustrasi dan lain-lain. Oleh karena itu, logo dapat dibedakan dalam empat kelompok sesuai dengan unsur pembentuknya (Kusrianto A. 2007: 240), antara lain:
a. Logo dalam bentuk alphabetical
Logo yang terdiri dari bentuk huruf-huruf atau dimaksudkan untuk menggambarkan bentuk huruf dan kombinasi dari bentuk huruf.
1) Logo dalam bentuk benda konkret
Bentuk konkret, misalnya bentuk manusia (seorang tokoh, wajah, bentuk tubuh yang menarik), bentuk binatang, tanaman, maupun benda yang lain.
2) Bentuk abstrak, poligon, spiral, dsb
bujur sangkar, poligon, titik-titik, garis, panah, gabungan bentuk-bentuk lengkung, dan bentuk-bentuk ekspresi tiga dimensi.
3) Simbol, nomor, dan elemen lain
Bentuk-bentuk yang sudah dikenal untuk menggambarkan sesuatu seperti hati, tanda silang, tanda plus, tanda petir, tanda notasi musik, dsb.
Menurut Carter dalam (Kusrianto A. , 2007: 234) sebuah logo yang baik harus mencakup beberapa hal sebagai berikut:
1) Original dan destinctive, atau memiliki nilai kekhasan, keunikan, dan daya pembeda yang jelas.
2) Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.
3) Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu yang relatif singkat.
4) Memorable atau cukup mudah untuk diingat, karena keunikannya, bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama. 5) Easily assosiated with the company, dimana logo yang baik
akan mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi.
perlu diperhitungkan pada saat proses perancangan. Hal ini untuk menghindari kesulitan-kesulitan dalam penerapannya. 2. Logogram
Logogram adalah sebuah simbol tulisan yang mewakili sebuah kata/makna seperti angka-angka dan lambang-lambang matematika. „1‟
mewakili „satu‟, „+‟ mewakili „tambah‟, yang berfungsi untuk mempersingkat
penulisan sebuah kata. Logogram serng juga disebut ideagram (simbol yang mewakili sebuah ide atau yang di maksud).
2.10 Tagline
Tagline merupakan salah satu atribut dalam sistem identitas, berupa satu kata atau lebih yang menggambarkan esensi, personality maupun positioning brand. Menurut Eric Swartz dalam (Rustan, Medisain Logo, 2009: 70) tagline merupakan susunan kata yang ringkas (biasanya tidak lebih dari tujuh kata), diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat ditujukan kepada audience. Selain slogan, tagline juga dikenal dengan istilah motto.
Usia pemakaian sebuah tagline pada suatu brand tidak selamanya, karena
tagline seringkali diganti untuk menyesuaikan perkembangan pasar dan gaya. Selain itu, tagline harus efektif, karena tagline turut berfungsi membentuk brand image di benak publik, dan bukan hanya sebagai tambahan/pemanis.
1. Descriptive
Menerangkan produknya/servisnya/janji brand kepada konsumen. Contohnya: HSBC Bank dunia bertradisi anda, DJARUM SUPER Topnya kretek filter, dsb.
2. Specific
Memposisikan dirinya sebagai yang tertinggi di bidangnya. Contohnya: FROZZ permen dingin menyegarkan, SOSRO ahlinya teh, GRAMEDIA Penerbit buku utama, dsb.
3. Superlative
Memposisikan dirinya sebagai yang paling unggul. Contohnya: BAYGON jaminan mutu, YAMAHA semakin di depan, KAPAL API jelas lebih enak, dsb.
4. Imperative
Menyuruh atau menggambarkan suatu aksi, biasanya diawali dengan kata kerja. Contohnya: Santai, ada SANKEN, Untung pakai ESIA, LA LIGHT
enjoy aja!, dsb.
5. Provocative
2.11 Tipografi
Tipografi (pemilihan huruf) mempunyai peran yang penting dalam sebuah iklan. Meskipun peran utamany bersifat fungsional – menyampaikan kata pesan, tetapi huruf juga mempunyai peran estetika dan pemilihan huruf memberi kontribusi pada dampak dan mood pesan (Morianty, 2009: 516). Terdapat beberapa hal yang harus dipetimbangkan seorang desainer dalam memilih desain huruf, seperti:
1. Bentuk huruf atau font
2. Cara menulis huruf besar, seperti apakah menggunakan huruf besar semua atau tidak.
3. Variasi bentuk huruf yang dibuat dari manipulasi bentuknya. 4. Ujung blok huruf dan lebar kolomnya.
5. Ukuran tipe huruf (tinggi vertikal).
6. Legibility, atau seberapa mudah hurufnya dibaca.
2.12 Layout
akan jenis-jenis layout. Berikut adalah jenis-jenis layout pada media cetak, baik brosur, majalah, iklan maupun pada buku.
1. Mondrian Layout
Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda bernama Piet Mondrian, yaitu penyajian iklan yang mengacu pada bentuk-bentuk square / landscape / portait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan memuat gambar / copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.
2. Multi Panel Layout
Bentuk iklan dimana dalam satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama (square/double square semuanya). 3. Picture Window Layout
Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model (public figure).
4. Copy Heavy Layout
Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy writing (naskah iklan) atau dengan kata lain komposisi lay out nya didominasi oleh penyajian teks (copy).
5. Frame Layout
6. Shilhoutte Layout
Sajian iklan yang berupa gambar ilustrasi atau tehnik fotografi dimana hanya ditonjolkan bayangannya saja. Penyajian bisa berupa Text-Rap atau warna spot color yang berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar seadanya dengan tehnik fotografi.
7. Type Specimen Layout
Tata letak iklan yang hanya menekankan pada penampilan jenis huruf dengan point size yang besar. Pada umumnya hanya berupa Head Line saja.
8. Sircus Layout
Penyajian iklan yang tata letaknya tidak mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visualnya, bahkan kadang-kadang teks dan susunannya tidak beraturan.
9. Jumble Layout
Penyajian iklan yang merupakan kebalikan dari sircus lay out, yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur.
10. Grid Layout
Suatu tata letak iklan yang mengacu pada konsep grid, yaitu desain iklan tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada di dalam skala grid.
Sajian iklan dimana sekeliling bidang menggunakan frame (seolah-olah belum dipotong pinggirnya). Catatan: Bleed artinya belum dipotong menurut pas cruis (utuh) kalau Trim sudah dipotong.
12. Vertical Panel Layout
Tata letaknya menghadirkan garis pemisah secara vertical dan membagi lay out iklan tersebut.
13. Alphabet Inspired Layout
Tata letak iklan yang menekankan pada susunan huruf atau angka yang berurutan atau membentuk suatu kata dan diimprovisasikan sehingga menimbulkan kesan narasi (cerita).
14. Angular Layout
Penyajian iklan dengan susunan elemen visualnya membentuk sudut kemiringan, biasanya membentuk sudut antara 40-70 derajat.
15. Informal Balance Layout
Tata letak iklan yang tampilan elemen visualnya merupakan suatu perbandingan yang tidak seimbang.
16. Brace Layout
Unsur-unsur dalam tata letak iklan membentuk letter L (L-Shape). Posisi bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L tersebut dibiarkan kosong. 17. Two Mortises Layout
18. Quadran Layout
Bentuk tampilan iklan yang gambarnya dibagi menjadi empat bagian dengan volume/isi yang berbeda. Misalnya kotak pertama 45%, kedua 5%, ketiga 12%, dan keempat 38%. (mempunyai perbedaan yang menyolok apabila dibagi empat sama besar).
19. Comic Script Layout
Penyajian iklan yang dirancang secara kreatif sehingga merupakan bentuk media komik, lengkap dengan captions nya.
20. Rebus Layout
Susunan layout iklan yang menampilkan perpaduan gambar dan teks sehingga membentuk suatu cerita
2.13 Teknik Promosi
Menurut (Rosaldi, 2004) terdapat empat teknik promosi yang biasa dipergunakan untuk melakukan promosi pariwisata, yaitu advertising, sales promotion, personal selling, dan public relation. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Advertising
Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awarenes) calon pembeli terhadap jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon pembeli agar mau membeli, mau menggunakan jasa tersebut, dan untuk membedakan pelayanan dari perusahan satu dengan perusahaan lain (diferentiate the service).
Setiap kegiatan promosi membutuhkan media dalam penyampaiannya. Media yang sering digunakan untuk promosi pariwisata adalah media cetak dan elektronik. Media cetak misalnya surat kabar dan majalah, sedangkan media elektronik misalnya televisi, radio dan lain sebagainya.
2. Sales Promotion
Sales promotion adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain periklanan yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang perantara dengan menggunakan alat-alat promosi. Alat-alat promosi yang sering digunakan dalam kegiatan ini antara lain brosur, pameran, dan demonstrasi. 3. Personal Selling
4. Public Relations
Kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat berarti, setiap individu,
kelompok, organisasi dan lain sebagainya, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pengusaha produk pariwisata.
Sedangkan kata “hubungan” berarti menciptakan atau membuka komunikasi
dua arah yang saling menguntungkan, termasuk hubungan pertukaran dalam pemasaran produk pariwisata. Oleh karena itu, hubungan masyarakat bertanggung jawab untuk menentukan dan mempertahankan komunikasi dua arah secara terbuka dengan semua lapisan masyarakat serta menciptakan opini masyarakat yang baik tentang produk pariwisata yang ditawarkan.
Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai sejumlah informasi tentang produk barang dan jasa, organisasi maupun perorangan yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media massa tanpa pengawasan dari sponsor.
Sifat-sifat yang dimiliki teknik promosi dengan menggunakan teknik public relation ini sangat mendukung terhadap beberapa tugas pemasaran, antara lain:
6. Mengadakan launching untuk produk atau jasa baru.
Selain tugas-tugas teknik promosi dengan menggunakan teknik public relation di atas, teknik public relation juga mempunyai beberapa program yang dijalankan.
Program public relation antara lain adalah: 1. Publikasi
2. Event
3. Hubungan dengan investor 4. Exhibitions atau pameran 5. Mensponsori beberapa acara
2.14 Brand Awareness
Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durinto , 2001) . Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Brand awareness membutuhkan jangkauan kontinyu dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk merupakan satu-satunya merek dalam satu kelompok produk.
Biasanya merek-merek yang disebutkan sesudah top of mind merupakan
brand recall. 3. Top of mind
Top of mind adalah nama suatu merek (brand) yang pertama kali disebutkan oleh seseorang, merek yang sudah menjadi top of mind berada pada posisi yang istimewa dalam benak konsumen, merek tersebut menjadi pimpinan dibandingkan merek-merek lainnya (Aaker, 1991: 62).
2.15 Brand
Menurut Straub dan Attner (Kennedy dan Soemanagara, 2006: 111)
“Brand is a name, symbol, design, or combination of them that indentifies the
goods or service of a company”. Brand mengandung nilai kualitas sebuah barang atau jasa yang diperoleh dari pengalaman penggunaan satu produk atau lebih. Kualitas produk juga dipengaruhi oleh kemasan, model, dan garansi (Kennedy dan Soemanagara, 2006: 111).
Straub dan Attner dalam Kennedy dan Soemanagara (2006: 112) membagi
brand menjadi tiga:
1. Nama (brand name): bentuk kata, huruf, atau gabungan keduanya yang digunakan untuk memberikan ciri khas. Contoh: Toshiba, Aqua, Kapal Api dan sebagainya.
jaguar pada mobil Jaguar, simbol centang pada Nike, dan timbangan pada Pegadaian.
3. Karakter (trade character): simbol yang menunjukkan kualitas manusia.
Contoh: Mr. Ronald Mc Donald untuk produk Mcdonald‟s, Andy pada
produk Molto, Kwik pada produk Smarftren serta Mr. Versace pada pakaian Versace.
Berikut ini merupakan fungsi utama dari sebuah brand adalah Surya (2003: 26) :
1. Sebagai sebuah janji. Brand menjanjikan diferensiasi yang berarti,
menciptakan kecenderungan, dan mampu menjadikan produk „premium’.
2. Sebagai jalan pintas dalam pengambilan keputusan. 3. Sebagai aset yang menambah nilai finansial.
4. Menandakan perubahan kepada audience.
5. Menanggapi perubahan audience.
6. Mengkomunikasikan dan mengkomunikasikan kembali nilai-nilai instansi atau perusahaan pada masyarakat.
7. Memerangkati (to set) moral orang-orang didalam lingkungan perusahaan. 8. Mengabsahkan (to endorse) momentum untuk sebuah pernyataan jangka
panjang.
2.16 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)
Segmentasi merupakan upaya untuk membagi calon konsumen dalam kelompok kelompok tertentu (Harjanto, 2009). Upaya ini dilakukan untuk memudahkan usaha penjualan seseorang karena segmentasinya yang dipertajam. Targeting adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Targeting yang dimaksdukan disini adalah target market (pasar sasaran), yakni beberapa segmen pasar yang akan menjadi focus pemasaran (Kasali, 2000)
Positioning merupakan tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. Dengan kata lain
Positioning adalah bagaimana menempatkan produk kedalam pikiran audience, sehingga calon konsumen memiliki pemikiran tertentu dan mengidentifikasikan produknya dengan produk tersebut.
2.17 Mengidentifikasi Pasar (Identifying Market)
Gambar 2.13 Bagan Indetifying Market
Sumber: Jain, 2001
1. Customer Need (kebutuhan pelanggan)
Kepuasan pelanggan adalah ujian utama untuk keberhasilan sebuah unit bisnis. Dengan demikian, strategi pemasaran yang efektif harus bertujuan untuk melayani kebutuhan pelanggan dan harus selalu melakukan yang terbaik daripada apa yang dilakukan oleh pesaing. Fokus pada pelanggan merupakan initi dari strategi pemasaran itu sendiri.
2. Market Emergence (munculnya pasar)
pasar itu sangatlah penting. Jika munculnya pasar ini dapat menarik pelanggan, maka strategi dalam mengambil langkah berikutnya adalah mengenai batasan pasar. Bagian ini akan membahas mengenai potensi dari pasar.
Secara sederhana, potensi pasar adalah total permintaan akan produk oleh pelanggan. Potensi pasar ini diukur agar dapat diketahui unsur-unsur sebagai berikut: ukuran pasar, pertumbuhan pasar, keuntungan, jenis keputusan pembelian, serta struktur pasar pelanggan.
3. Market Boundary Definition (definisi batasan pasar)
Menurut George S. Day and Allan D. Shocker dalam Jain (2001: 111), Masalah dari mengidentifikasi batasan produk pasar yang kompetitif meliputi semua tingkatan keputusan pemasaran. Masalah-masalah strategi seperti pada definisi dasar dari bisnis, penilaian terhadap peluang yang diberikan oleh kesenjangan di pasar, reaksi terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh tindakan kompetitif, dan keputusan tentang alokasi sumber daya utama sangat dipengaruhi oleh luas atau sempitnya definisi batasan kompetitif.
4. Served Market (pasar yang dilayani)
Served market atau pasar yang dilayani adalah bagian dari qualified available market (pasar yang tersedia serta memenuhi syarat) yang ingin dimasuki oleh perusahaan.
5. Customer Segmentation (segmentasi pelanggan)
51
3.1 Metodologi
Perancangan yang digunakan dalam perancangan ini adalah kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2004: 4)mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data baik literatur maupun pengambilan data secara langsung di lapangan, selanjutnya data-data untuk merancang branding baik itu dalam hal pemilihan jenis media, unsur-unsur visual desain dianalisis berdasarkan metode deskiptif kualitatif dan diperoleh kesimpulan sintesa.
1. Data Primer
Metode pengumpulan data primer adalah data yang dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hasan, 2002). Adapun metode penelitian pengumpulan data primer yang digunakan penulisan adalah:
a. Observasi
Observasi (pengamatan) adalah kegiatan mencermati langsung secara visual terhadap kondisi obyek penelitian. Dari hasil observasi adalah ruang, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, keadaan atau peristiwa, waktu dan lain-lain.
b. Wawancara
kegiatan yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data dengan mengajuhkan pertanyaan langsung kepada responden dari penelitian, dan jawaban responden dicatatkan atau bisa digunakan alat perekam suara maupun video (Hasan, 2002)
Pada metode ini Tanya jawab di lakukan secara langsung dengan dinas pariwisata kecematan salahutu Maluku tengah, pengelolah, pengunjung wisata Pantai Hunimua atau dengan masyarakat sekitar di Pantai Hunimua .
luar Indonesia seperti di Negara Belanda, dengan menggunakan tulisan atau menggunakan bahasa di dalam media promosi majalah adalah berbahasa Belanda, sedangkan Billboard hanya di pasang di dalam Kota, dan pameran biasanya di lakukan di Indonesia yaitu di bagian Indonesia barat atau di sebut Kota Jakarta pusat pemerintahan Indonesia. Maka dari hasil wawancara maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membutuhkan Media Promosi untuk menjangkau konsumen di Indonesia timur, di Indonesia maupun di luar negeri. Maka dengan ini menyimpulkan bawa membuat media promosi yang akan di buat harus tepat pada sasaran atau menggunakan media-media promosi yang mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia timur, seluruh Indonesia maupun di luar Negeri.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber kedua sekunder dari data yang dibutuhkan, artinya daya tersebut yang didapatkan dari sumber-sumber lain yang mendukung. Sumber data sekunder diharapkan berperan membantu mengungkap data yang diharapkan.(Bungin, 2004). Metode ini pengumpulan data sekunder yang di pakai antara lain:
a. Kepustakaan
3.2 Analisa Produk
Analisa STP (Segmentasi, targeting, Positioning
Tabel 3.1 Analisa STP Pantai Hunimua
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
STP Pantai Hunimua
Demografis
Usia (16-40) Tahum Gender Pria dan Wanita Pendapatan Rp.2.000.000 s/d 5.000.000 Siklus hidup Belum menikah, menikah
Pendidikan TK,SD,SMP,SMA,S1 Kelas Sosial Menengah
Psikografis
Gaya Hidup Tradiosional modern Kepribadian Pencinta pantai
Kelompok Tempat yang luas atau lokasi yang luas, pantai yang bersih Family Pantai yang aman untuk berkreasi behavior manfaat
Untuk menarik kembali konsumen dan menarik pariwisata di luar pulau
ambon dan sekitarnya sikap Tertarik, georafis wilayah Indonesia timur
Segmentasi 1. Demografis
Usia : 16 – 40 tahun Gender : Pria dan wanita
Pendapatan : Rp.2.000.000 – 5.000.000,00
Siklus hidup : Belum menikah - menikah belum mempunyai anak, dan menikah mempunyai anak
Pendidikan : SD-Perguruan tinggi Kelas social : Menegah
2. Piskologis
Gaya hidup :Suka menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman, di pantai, aktifitas padat, dan membutuhkan hiburan
3. Georafis
Wilayah : Indonesia timur (maluku,Ambon) Iklim : Tropis
4. Behavior
Manfaat : Untuk menarik parawisatawan di luar atau di dalam pulau Ambon dan sekitarnya, mendapatkan Sumber daya manussia lebih banyak
Sikap : tertarik dengan keindahan pantai
5. Targeting
6. Positioning
Mempromosikan Pantai hunimua sebagai Pantai yang aman untuk berwisata, memiliki pantai hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m cocok untuk anak-anak dan keluaaga, dan dapat melihat lumba-lumba berimigrasi Ciri khas dapat di kenal oleh masyarakat Indonesia timur , Pantai Hunimua menjadi pantai yang terpanjang pasir putih dan dapat melihat ikan lumba-lumba yang berimigrasi. Pantai Hunimua adalah kalangan menengah. Untuk targeting Pantai Hunimua adalah semua umur, berada pada regional Ambon yang khususnya minat dalam bidang Pariwisata pantai.
Positioning dari Pantai Hunimua mempromosikan Pantai Hunimua sebagai Pantai yang aman untuk berwisata, memiliki hamparan pasir putih 1 km dan lebar 300m sebagai salah satu pantai yang memiliki keunikan dari pada pantai lain yang ada di Indonesia. Dan dapat menyasikan keindahan Pantai Hunimua Hanya di Pulau Ambon.
3.3 Analisa Komposisi
STP (Segmentasi, Targeting, Positioning)
Tabel 3.2 Analisa STP Pantai Natsepa
STP Pantai Natsepa
Demografis
Usia Semua umur Gender Pria dan wanita Pendapatan 1.500.000 sd 5.000.000
Pekerjaan Wiraswata/wirausaha Pendidikan SMA
Psikografis Kelas Sosial Menengah Gaya Hidup Pantai yang indah
Sumber : Hasil Analisis Data, 2013
merupakan masyarakat dari kota kelas menegah, yang cenderung membutuhkan liburan dengan konsep wisata Pantai reaksi.
Secara demografis Pantai Pasir Natsepa ini ditargetkan untuk semua kalangan. Dengan asumsi mulai dari remaja SMA hingga sarjana, atau masyarakat yang sudah bekerja dan berkeluarga seperti wiraswasta atau wirausaha. Untuk psikografisnya, Pantai Natsepa ini diperuntukan bagi masyarakat dengan kelas social menengah. Namun tidak menutup kemungkinan masyarakat dari kelas menengah bawah dan atas untuk berkunjung ke Pantai Natsepa. Untuk
positioning dari pantai ini sesuai dengan identitas dan image yang ingin ditampilkan, maka Pantai Natsepa ini akan ditempatkan sebagai kawasan wisata yang asri dan cocok untuk liburan keluarga.
Tabel 3.3 Kelebihan Pantai Natsepa No. Kelebihan Pantai Natsepa
1 Panorama alam yang indah
2 Memiliki pasir yang putih dan bersih
3 Ombaknya cukup tenang, dapat berenang
4 Memiliki berbagai fasilitas cukup memadai
5 Terdapat fasilitas diving, snorkling, surving, dll
6 Menyediakan fasilitas hotel dan losmen
7 Harga tiket masuk cukup murah
8 Akses jalan mudah
Pantai Natsepa, merupakan pantai yang sangat dikenal sebagai salah satu andalan wisata di Kota Ambon dan Provinsi Maluku. Pantai Natsepa memiliki letak yang sangat strategis, yakni di pinggiran jalan utama. Jalur menuju Pantai Natsepa terbilang mudah karena posisinya di pinggir jalan utama. Pantai Natsepa memiliki kelebihan pasir yang putih dan bersih. Kawasan pantainya sangat dijaga sekali kebersihannya, sehingga pengunjung akan merasakan kenyamanan. Lautnya memiliki ombak yang tidak tinggi dan tenang, sehingga pengunjung dapat berenang hingga jarak yang cukup jauh dari pantai tanpa rasa khawatir tersapu ombak besar. Berbagai macam olahraga Pantai seperti Futsal. Jika enggan berenang, pengunjung dapat menaiki perahu untuk berlayar atau perahu nelayan dan menikmati pemandangan bawah laut. Sekitar lokasi pantai terdapat banyak penyewaan ban pelampung untuk bermain-main di laut. Sebagai rumahnya para ikan, terumbu karang pantai Pasir Putih Pantai Natsepa menyimpan pesona wisata bawah laut yang menarik untuk disaksikan. Terumbu karangnya masih terjaga dengan baik. Keindahan ini dapat kita nikmati dengan diving maupun snorkeling.
3.4 Analisa SWOT
Didalam buku Metode Riset untuk Desain Komunikasi visual, (Sarwono, 2007: 18-19) mengatakan bahwa SWOT dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang (revaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan resiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil.
Langkah analisis: Mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan cara memilah dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).
Segi kekuatan dan kelemahan merupakan kondisi internal yang dikandung oleh obyek yang dinilai, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal, Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi strategi pemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, dan optimalisasi.
Penyusunan kesimpulan lazim dilakukan dengan cara meramu (sedapat mungkin) hal-hal yang dikandung oleh keempat faktor menjadi sesuatu yang positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari:
1. Strategi PE-KU (S-O) / Peluang dan Kekuatan: Mengembangkan peluang menjadi kekuatan.
3. Strategi A-KU (S-T) / Ancaman dan Kekuatan: Mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan.
Strenght, Pantai Hunimua merupakan satu dari berbagai kawasan wisata pantai yang memiliki hamparan pasir putih 1km dan lebar 300m di Indonesia. Pantai masih terjaga keasriannya. Hal ini dipertahankan oleh pengelola Pantai Hunimua pemerintah Kota Ambon , dimana pengelolanya sendiri merupakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pantainya masih putih dan bersih, lautnya tidak tercemar sampah, dan lokasi wisata yang ditumbuhi berbagai pohon yang tumbuh dengan alami. Dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan di Pantai Hunimua, Pantai Hunimua ini, harga tiket masuk yang ditawarkan terbilang sangat murah, sehingga sangat cocok untuk berbagai kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, menengah, maupun kalangan atas. Fasilitas umum lainnya juga tersedia, mulai dari kamar mandi umum, dan lain-lain.
Weaknees, Pantai Hunimua ini terletak sekitar 45 km dari pusat kota Ambon. Akses jalan yang jauh ini membuat masyarakat berpikir dua kali untuk datang ke Pantai Hunimua ini. Selain itu akses jalan yang dilalaui juga berkelok, naik turun, dan sempit. Terutama jalan dari pintu masuk hingga kawasan pantai cenderung cukup menanjak, dan cukup menurun.
Fasilitas umum seperti kamar mandi memang sudah tersedia, namun masih kurang terawat secara baik. Kebersihannya kurang dijaga, sehingga cukup mengganggu kenyamanan pengunjung dalam menggunakan fasilitas kamar mandi. Jumlahnya pun masih terbilang cukup sedikit.
Yang lebih penting untuk kita bahas disini adalah promosinya. Karena sejauh ini promosi yang dilakukan masih sangat sedikit dan kurang terencana secara baik. Brosur individu juga belum ada, karena selama ini promosi brosur yang dilakukan masih tergabung dalam wisata Ambon.
Opportunity, Pantai Hunimua ini memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan lagi. Karena potensi yang ada di pantai ini belum seluruhnya diangkat secara baik. Banyak spot-spot yang kurang dikelola dan kurang di promosikan, misalnya pulau-pulau kecil yang banyak satwa-satwa liar yang unik, batu-batu karangnya, dan lain sebagainya
Minat masyarakat terhadap wisata pantai yang sangat besar, masih memberikan peluang Pantai Hunimua untuk meningkatkan lagi pengunjungnya. Terutama bagi masyarakat dari kota-kota besar, yang cenderung mencari lokasi liburan alam yang dapat mengilangkan kepenatannya di kota besar.
Threath, dibandingkan dengan pantai – pantai lain, pantai ini memiliki akses jalan yang sangat jauh. Hal ini menjadi satu ancaman tersendiri untuk kelangsungan perkembangan Pantai Hunimua. Karena hal ini akan menjadi salah satu pertimbangan pengunjung untuk datang ke pantai ini. Pantai lain juga berlomba-lomba menawarkan fasilitas yang sama seperti apa yang ditawarkan Pantai Hunimua bahkan bisa lebih. Ditambah lagi jika perkembangan yang dilakukan di Pantai Hunimua lambat dan statis, maka hal tersebut akan menghambat semuanya. Pengunjung juga akan kurang respect jika tidak ada perkembangan apapun dari Pantai Hunimua. Mereka akan beralih ke lokasi pantai lain yang cenderung lebih menarik dan memiliki banyak inovasi.
Modernisasi sekarang ini membuat minat masyarakat terhadap objek wisata alam semakin berkurang. Karena mereka cenderung modern dan bergerak cepat. Terutama remaja kota besar, mereka akan cenderung lebih memilih tempat-tempat hiburan seperti diskotik, dan wisata-wisata lain yang lebih menarik.
3.4.2 Analisis Keyword
Gambar 3.5 Analisis Konsep Keyword
Sumber:Subbash C. Join , Marketing Planning And Strategy 6th Edition.
1. Customer Needs (Kebutuhan Pelangan)
Kepuasan kebutuhan pelanggan adalah ujian akhir dari keberhasilan unit bisnis. Dengan demikian, strategi pemasaran yang efektif harus bertujuan melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan lebih baik daripada pesaing lakukan. Fokus pada pelanggan adalah inti dari strategi pemasaran.
Kelompok : Tempat rekreasi pantai yang luas atau lokasi yang luas, pantai yang bersih
Family : Pantai yang aman bagi anak-anak untuk bermain air, pasir dsb. 2. Market Emergence (Munculnya Pasar)
kebutuhan pelanggan menimbulkan peluang pasar, dan pasar muncul. untuk menilai nilai pasar ini, perkiraan potensi pasar sangat penting. jika pasar muncul menarik, strategi mengambil langkah berikutnya menggambarkan batas pasar. bagian ini mengkaji potensi pasar.
hanya menyatakan, potensi pasar adalah total permintaan untuk produk dalam suatu lingkungan tertentu. potensi pasar diukur untuk mendapatkan wawasan ke dalam lima unsur: ukuran pasar, pertumbuhan pasar, profitabilitas, jenis keputusan pembelian, dan struktur pasar pelanggan.
Dari kebutuhan pelangan maka munculnya tempat berkreasi pantai yang menarik yang di butuhkan oleh konsumen, hal ini pantai Hunimua sebagai tempat wisata yang digemari oleh konsumen
3. Market Boundary ( Batasan Pasar)
dengan penjualan pengganti rumah yang ada. Sebuah wisata pantai hunimua hanya menawarkan potensi alam atau keunggulan dari pantai tersebut untuk menarik para konsumen untuk berwisata
4. Served Market (Pasar yang di Layani)
Dalam contoh sebelumnya, perusahaan menetap di definisi agak sempit dari pasar yang dilayani. itu bisa, bagaimanapun, memperluas cakupan pasar menjabat sebagai itu keuntungan pengalaman dan peluang di tempat lain di pasar tampil menarik. berikut ini adalah ringkasan dari alternatif pasar yang dilayani tersedia untuk bisnis yang mirip dengan yang satu ini:
1. Konsentrasi produk / pasar terdiri dari perusahaan niching dirinya hanya pada satu bagian dari pasar. dalam contoh di atas, perusahaan adalah niche membuat hanya diesel - didorong mobil salju untuk pembeli industri. 2. Spesialisasi produk terdiri dari perusahaan memutuskan untuk
memproduksi mobil salju hanya diesel-driven untuk semua kelompok pelanggan
3. Spesialisasi pasar terdiri dari perusahaan memutuskan untuk membuat berbagai mobil salju yang melayani beragam kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu, seperti pembeli industri