• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Implementasi Proxy Server Menggunakan Linux IPCOP 1.4.16 pada Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Implementasi Proxy Server Menggunakan Linux IPCOP 1.4.16 pada Universitas Wijaya Kusuma Surabaya."

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PROXY SERVER MENGGUNAKAN LINUX IPCOP

1.4.16 PADA UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

Oleh :

Bagus Dwi Satriyo 08.41010.0347

SEKOLAH TINGGI

(2)

ABSTRAKSI

Internet merupakan salah satu sarana akses jaringan skala internasional, yang tidak mempunyai batasan, baik batasan waktu atau batasan wilayah yang sudah berkembang secara cepat di segala bidang, baik dibidang pendidikan sampai dengan dunia pekerjaan. Penerapan serta penggunaan jaringan internet yang tepat dan optimal akan berpengaruh positif terhadap kinerja dari suatu sistem jaringan komputer yang ada pada sebuah instansi atau perusahaan.

Proxy server merupakan salah satu aplikasi yang ada dalam penerapan jaringan komputer, dimana didalamnya terdapat pengaturan mengenai jaringan komputer khususnya untuk keamanan serta kenyamanan dalam pengaksesan jaringan internet bagi para user yang menggunakannya. Proxy server juga berfungsi sebagai pengaturan terhadap beberapa aplikasi yang dibutuhkan dalam suatu instansi atau perusahaan, mulai dari pengaturan user hingga pengaturan koneksi ke internet.

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang pendidikan yang telah banyak menggunakan teknologi informasi dalam operasionalnya, seperti implementasi jaringan komputer dalam proses pengiriman informasi antara satu user ke user lainnya. Implementasi proxy server diharapkan dapat menjadi salah satu sarana keamanan terhadap sistem jaringan internet dengan menerapkan filtering terhadap situs yang dilarang untuk diakses, sehingga diharapkan mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dapat memanfaarkan dengan baik.

(3)

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Tujuan Masalah...2

1.5 Waktu Pelaksanaan...3

1.6 Sistematika Penulisan...3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

(4)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Jaringan...12

3.2 Firewall...15

3.2.1 Karakteristik Firewall ...16

3.2.2 Teknik Pada Firewall ...16

3.2.3 Jenis - Jenis Firewall ...17

3.3 Linux...20

3.3.1 IPCop Linux...21

3.4 Topologi...22

3.4.1 Topologi Bus...22

3.4.2 Topologi Ring...23

3.4.3 Topologi Star...24

3.4.4 Faktor Pertimbangan Dalam Pemilihan Topologi...25

3.5 Jenis Jaringan…...25

3.5.1 Jaringan Peer to Peer...26

3.5.2 Jaringan Client-Server...27

3.6 Protokol Jaringan...28

3.7 IP Address...29

3.7.1 Kelas-kelas IP Address ...29

3.8 Protokol TCP/IP...30

3.8.1 DNS (Domain Name Server)...31

3.8.2 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)...32

3.8.3 Proxy Server...32

(5)

3.9 Protokol-Protokol Aplikasi...33

3.9.1 FTP (File Transfer Protocol)...33

3.9.2 Telnet (Terminal Network)...34

3.9.3 SMTP...34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Instalasi IPCop...35

4.2 Penggunaan IPCop………...52

4.3 Menambahkan AddOns IPCop...56

. 4.3.1 Instalasi & Konfigurasi URL Filter di IPCop…...56

4.3.2 Pengujian URL Filter di IPCop...61

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan……...65

5.2 Saran...65

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi...11

Gambar 3.1 Topologi Bus...23

Gambar 3.2 Topologi Ring...23

Gambar 3.3 Topologi Star...24

Gambar 3.4 Jaringan Peer to Peer...26

Gambar 3.5 Jaringan Client-Server...28

Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi...36

Gambar 4.2 Bahasa Mode Instalasi...36

Gambar 4.3 Welcome Screen...37

Gambar 4.4 Media Instalasi...37

Gambar 4.5 Partisi dan Instalasi Harddisk...38

Gambar 4.6 Proses Partisi Harddisk...38

Gambar 4.7 Proses Instalasi File...38

Gambar 4.8 Menu Data Back-up Konfigurasi...39

Gambar 4.9 Konfigurasi Jaringan untuk Kartu Jaringan Green...39

Gambar 4.10 Penemuan Kartu Jaringan Green...40

Gambar 4.11 IP Address pada Green Interface...40

Gambar 4.12 Instalasi IPCop Green Interface Selesai...41

Gambar 4.13 Pemilihan Keyboard Mapping...41

Gambar 4.14 Pemilihan Zona Waktu...42

(7)

Gambar 4.15 Hostname IPCop...42

Gambar 4.16 Domain Name IPCop...42

Gambar 4.17 Menu Konfigurasi ISDN...43

Gambar 4.18 Network configuration type...43

Gambar 4.19 Pemilihan Kartu Jaringan...44

Gambar 4.20 Proses Pencarian Kartu Jaringan...44

Gambar 4.21 Driver and Card Assignments...45

Gambar 4.22 Perubahan Setting Interface Red...45

Gambar 4.23 Perubahan Setting Interface Red Berhasil...46

Gambar 4.24 Kartu Jaringan Berhasil Dipisahkan...46

Gambar 4.25 Address Setting Interface Red...47

Gambar 4.26 Pemilihan Interface Red...47

Gambar 4.27 IP Address pada Interface Red...48

Gambar 4.28 Pemilihan Interface...48

Gambar 4.29 DNS and Gateway Setting...49

Gambar 4.30 IP Address DNS...49

Gambar 4.31 DHCP server configuration...50

Gambar 4.32 Konfigurasi DHCP Server...50

Gambar 4.33 Password Root...51

Gambar 4.34 Password Admin...51

Gambar 4.35 Password Backup...52

Gambar 4.36 Instalasi IPCop Selesai...52

(8)

Gambar 4.38 Login IPCop dengan Root...53

Gambar 4.39 Setting IP pada komputer client...54

Gambar 4.40 Halaman Awal IPCop Sebelum Disetting (1)...54

Gambar 4.41 Halaman Awal IPCop Sebelum Disetting (2)...55

Gambar 4.42 Halaman Awal IPCop Sebelum Disetting (3)...56

Gambar 4.43 Memasukkan Admin dan Passwordnya...57

Gambar 4.44 Halaman SSH Access...58

Gambar 4.45 WinSCP Login...59

Gambar 4.46 Memasukkan File URL Filter pada Folder tmp...59

Gambar 4.47 File URL Filter pada Folder tmp...60

Gambar 4.48 Halaman URL Filter IPCop ...60

Gambar 4.49 Setting URL Filter IPCop ...61

Gambar 4.50 Pemblokiran Situs Facebook...62

Gambar 4.51 Penulis Memasukkan Kata Kunci Porn...62

Gambar 4.52 Pemblokiran Situs dengan Kata Kunci Porn...63

Gambar 4.53 Situs Yahoo Tidak Diblokir...63

(9)

DAFTAR TABEL

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini penerapan teknologi dan jaringan komputer di bidang sistem informasi telah menjadi kebutuhan bagi sebuah organisasi maupun perusahaan. Kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian suatu pekerjaan sangatlah penting. Oleh sebab itu setiap perusahaan sangat membutuhkan jaringan untuk menghubungkan setiap komputer yang ada pada perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar dapat berbagi resource, untuk pertukaran data, serta mempermudah untuk melakukan pertukaran informasi.

Pelaksanaan kerja praktek merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Kerja Praktek dan merupakan salah satu syarat kelulusan pada Program S1 Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya. Dengan adanya kerja praktek, mahasiswa dapat mengenal bagaimana perbedaan antara dunia kerja dan juga dunia perkuliahan. Di dunia kerja, manusia dituntut untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang dikerjakannya. Maka dari itu, pelaksanaan kerja praktek merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Kerja Praktek dan merupakan salah satu syarat kelulusan pada Program S1 Sistem Informasi STIKOM Surabaya.

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang pendidikan yang telah banyak menggunakan teknologi informasi dalam operasionalnya, seperti implementasi jaringan komputer dalam proses pengiriman informasi antara satu user ke user lainnya.

(11)

2

Namun adanya akses internet tidak selamanya memberi efek positif bagi pengguna. Penggunaan akses internet pada jam kuliah akan menggangu kecepatan untuk browsing. Dalam hal ini situs-situs yang mengganggu kinerja adalah jejaring social, situs porno dan download. Maka melihat dari permasalahan tersebut dibuatlah suatu sistem keamanan pada jaringan yang ada di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dengan dibuatnya Proxy Server dengan menggunakan IPCop 1.4.16, agar dapat mengetahui semua pengguna akses jaringan internet yang ada di Universitas Wijaya Kusuma.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan dalam permasalahan yaitu : 1. Bagaimana cara menginstall IPCop 1.4.16 ?

2. Bagaimana cara membuat Implementasi Proxy Server menggunakan IPCop 1.4.16 di PT Universitas Wijaya Kusuma ?

1.3 Batasan Masalah

Melihat begitu banyaknya permasalahan telekomunikasi yang ada, maka penulis hanya membatasi pembahasan mengenai Implementasi Proxy Server menggunakan IPCop 1.4.16.

1.4 Tujuan

Selain sebagai salah satu syarat, kerja praktek juga mempunyai tujuan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Adapun tujuan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

(12)

3

2. Membuat Implementasi Proxy Server menggunakan IPCop 1.4.16 di Universitas Wijaya Kusuma.

1.5 Waktu dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kerja praktek di Universitas Wijaya Kusuma yang beralamatkan di jalan Dukuh Kupang XXV/54 Surabaya selama 4 minggu, dimulai pada tanggal 24 Januari 2012 – 24 Februari 2012. Adapun waktu kerja praktek tidak sampai pada tanggal yang tertera dikarenakan adanya keputusan dari perusahaan dalam menentukan hari libur.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan hasil laporan kerja praktek pada Universitas Wijaya Kusuma sebagai berikut :

1.6.1 Bab I – Pendahuluan

Bab ini membahas tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah, waktu pelaksanaan serta sistematika penulisan laporan.

1.6.2 Bab II – Profil Perusahaan

Bab ini berisi tentang sejarah dan profil perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dari perusahaan.

1.6.3 Bab III – Landasan Teori

(13)

4

1.6.4 Bab IV – Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang perancangan serta pengujian yang dilakukan penulis pada saat kerja praktek.

1.6.5 Bab V – Kesimpulan dan Saran

(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah singkat UWK

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya yang didirikan pada 19 Juni 1981. Universitas ini memiliki program untuk tingkat sarjana, pasca sarjana, serta diploma 3. Fakultas yang dimilikinya terdiri dari fakultas teknik, pertanian, hukum, ekonomi, ilmu sosial dan ilmu politik, bahasa dan sains, serta kedokteran. Kampus ini menempati tempat di jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya.

Fakultas Kedokteran menempati gedung A dan B, fakultas pertanian dan prodi Kedokteran Hewan menempati kompleks area pasca sarjana, serta fakultas yang lainnya menempati gedung C hingga H yang terletak di kampus pusat UWKS. Mulai 2008, telah dibangun gedung baru untuk Fakultas Kedokteran, yang terdiri dari bangunan 7 lantai, yang akan digunakan untuk ruang kuliah bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran, yang rencananya akan diresmikan pada April 2010.

Universitas ini memiliki yayasan, yang bernama Yayasan Wijaya Kusuma yang didirikan mulai tahun 1980 yang merupakan induk utama dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Pendirian Universitas ini telah memperoleh Ijin Operasional oleh Kopertis Wilayah VII dengan surat nomor:122/I/1981 dengan dibukanya Universitas ini pada 21 September 1981, sekaligus sebagai kuliah perdana dengan 6 fakultas yaitu: Teknik, Pertanian,

(15)

6

Hukum, Ekonomi, Ilmu Sosial & Ilmu Politik serta Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang kemudian diubah menjadi Fakultas Bahasa dan Sains.

Kemudian berdasarkan izin operasional Kopertis Wilayah VII nomor:582/Kop.VII/Q/1986, didirikan Fakultas Kedokteran pada 1986, yang merupakan Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Swasta pertama di Indonesia Timur. Lambang Universitas Wijaya Kusuma terdiri dari sebuah candi penataran berlatar belakang warna kuning emas dalam bingkai segi lima, melambangkan keagungan kerajaan Majapahit yang dibingkai oleh falsafah pancasila dengan Motto "ANGGUNG WIMBUH NILUWIH", di bawah lambang yang mempunyai makna selalu tumbuh dan berkembang.

Universitas WIjaya Kusuma berdiri berawal dari obsesi untuk ikut berperan serta lebih nyata dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa, pada tahun 1980. Tiga orang tokoh masyarakat Jawa Timur sepakat untuk mendirikan sebuah Yayasan. Ketiga tokoh yang sekaligus mantan Anggota Brawijaya tersebut adalah:

a. Alm. H. Soenandar Prijo Soedarmo, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Dewan pertimbangan Pengurus Daerah (DPD) Golkar Tingkat I Jawa Timur b. Alm. Blegoh Soemarto, ketika itu menjabat sebagai Dewan Pertimbangan DPD GOlkar Daerah Tingkat I Jawa Timur

c. Alm. H. Moch Said, yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Tingkat I Jawa Timur.

(16)

7

Notaris Soehartono, SH Nomor : 14 tahun 1993. Berkenaan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor : 16 Tahun 1993 tentang Yayasan, maka penataan organ maupun Anggaran Dasar Yayasan Wijaya Kusuma telah diubah berdasarkan Undang-Undang tersebut dengan dikukuhkan dalam akte Notaris Mazwar, SH nomor 1 tanggal 9 April 2003, Nomor 2 tanggal 10 April 2003 dan Surat Pengesahan Yayasan Wijaya Kusuma Nomor ; C.HT.01.09.03 tanggal 2 Mei 2003, Berita Negara no. 87 tanggal 31 Oktober 2003, tambahan Berita Negara No: 107/AD/2003 dan Akta Notaris Nomor : 3 Tahun 2007 tanggal 24 Desember 2007 dan SUrat Dirjen Administrasi Hukum Umum No. AHU-Ah.0108-866 tanggal 24 Desember 2008 serta TBN:321/00 BN:no.21. Maksud dan tujuan Yayasan Wijaya Kusuma adalah selain meningkatkan mutu pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi, juga menyelenggaarakan kegiatan Sosial untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk menggapai tujuan mulia tersebut ditempuh upaya-upaya, antara lain mendirikan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya sebagai lembaga untuk meningkatkan pendidikan, pusat analisa dan penyuluhan serta pengembangan kebudayaan dan teknologi yang mengabdi kepada kepentingan pengembangan masyarakat bangsa dan negara. Saat ini Universitas Wijaya Kusuma terdiri dari 8 Fakultas diantaranya, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Hukum Fakultas EKonomi, FISIP, Fak. Bahasa dan Sains, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Hewan.

(17)

8

Keturunan aden Wijaya", pendiri dan raja pertama kerajaan besar Majapahit. Dengan pemberian nama ini diharapkan civitas Akademika dapat meneladani kharisma Raden Wijaya yang arif bijaksana, cerdik, cendekia dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Kharisma inilah yang senantia ditumbuh kembangkan dalam melaksanakan pembangunan sumbed daya manusia Indonesia di masa kini maupun masa mendatang. Lambang Universitas Wijaya Kusuma Surabaya berupa candi Penataran, berlatar belakang warna kuning Emas yang dibingkai segilima berlandaskan pita sasanti "Aggung Wimbuh Linuwih". Lambang dan sasanti tersebut merupakan pengejawantahan tekad pengelolaan Universitas dengan semangat dinamika pembangunan, sehingga terus berupaya agar senantiasa berkembang dan meningkat guna menggapai puncak kemajuan.

2.1.1 Fakultas

Terdiri dari 8 fakultas, yakni: A. Fakultas Pertanian (FP)

1. S1 Agrioteknologi 2. S1 Agribisnis B. Fakultas Teknik (FT)

1. S1 Teknik Sipil

2. S1 Teknik Informatika

3. S1 Teknologi Industri Pangan C. Fakultas Ekonomi (FE)

(18)

9

D. Fakultas Kedokteran (FK) 1. S1 Pendidikan Dokter E. Fakultas Hukun (FH)

1. S1 Ilmu Hukum

F. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) 1. S1 Sosiologi

2. S1 Ilmu Politik

3. S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial 4. S1 Ilmu Perpustakaan

G. Fakultas Bahasa dan Sains (FBS) 1. S1 Pendidikan Bahasa Indonesia 2. S1 Pendidikan Bahasa Inggris 3. S1 Pendidikan Matematika 4. S1 Pendidikan Biologi

5. S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 6. S1 Bahasa Sastra Indonesia & Daerah H. Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)

1. S1 Kedoktera Hewan 2. D3 Veteriner

I. Program Pasca Sarjana 1. Magister Ilmu Hukum 2. Magister Akuntansi

(19)

10

2.2 Lokasi

Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya berlokasi di jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya. Untuk lebih detailnya, peta alamat universitas wijaya kusuma dapat dilihat dari gambar 2.1 di bawah ini :

2.3 Visi misi 2.3.1 Visi

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya adalah menuju Universitas Unggulan yang berkualitas Internasional dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

2.3.2 Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang selalu ditumbuh kembangkan sesuai dengan tuntutan zaman.

b. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu, teknologi dan seni yang selalu relevan dengan tuntutan zaman.

(20)

11

2.4 Struktur organisasi

(21)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana (2008:12) definisi jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lainnya dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resource), saling bertukar informasi, program-program dan berkomunikasi melalui media jaringan tersebut. Sistem pemasangan jaringan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Jaringan Terpusat

Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa node (workstation) yang terhubung dengan sebuah komputer pusat atau disebut server. Pada jaringan ini sistem kerja workstation tergantung dari komputer pusat. Dan komputer pusat tugasnya melayani permintaan akses dari workstation.

2. Jaringan Peer-to-Peer

Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya tanpa komputer pusat (server base). Pada masing-masing komputer workstation terdapat media penyimpanan (harddisk) yang berfugsi sebagai server individu.

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis yaitu: a. Local Area Network (LAN)

(22)

13

dalam rumah, atau yang lebih kecil. Saat ini kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot. Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai. b. Metropolitan Area Network (MAN)

(23)

14

c. Wide Area Network (WAN)

Merupakan jaringan (network) komputer yang luas secara geografik. WAN adalah kumpulan dari LAN atau workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan internet, dari atau ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC stand alone atau notebook yang berada di lain kota ataupun Negara.

d. Internet

Internet berasal dari kata interconnected-networking. Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan suatu jaringan (network) dengan jaringan lainnya di seluruh dunia. Media yang menghubungkan bisa berupa kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio. Jaringan internet bekerja bekerja berdasarkan suatu protokol (aturan). TCP/IP yaitu Transmission Control Protocol Internet Protocol adalah protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan di dalam internet sehingga data dapat dikirim dari satu komputer ke komputer lainnya. Setiap komputer diberikan suatu nomor unik yang disebut dengan alamat IP.

e. Wireless (Jaringan Tanpa Kabel)

(24)

15

membedakan antara keduanya hanyalah media yang digunakan. Jaringan nirkabel atau wireless menggunakan media udara (gelombang radio) sebagai jalur lintas data. Ada beberapa hal yang mendorong terjadinya pengembangan teknologi wireless untuk komputer, antara lain :

a) Munculnya perangkat-perangkat berbasis gelombang radio, seperti walki talkie, remote control, handpone, gadget, dan peralatan radio lainnya yang menandai dimulainya proses komunikasi tanpa kabel ini.

b) Adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah dihubungkan dengan jaringan yang sudah ada.

3.2 Firewall

Firewall merupakan suatu cara atau sistem yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan atau kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN).

Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani : 1. Mesin / komputer

(25)

16

2. Jaringan

Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang dimiliki oleh perusahaan, organisasi dsb. (Irzam, 2004).

3.2.1 Karakteristik Firewall

Karakteristik firewall dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Seluruh hubungan atau kegiatan dari dalam ke luar, harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok atau membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan lokal, kecuali melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.

2. Hanya kegiatan yang terdaftar atau dikenal yang dapat melewati atau melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.

3. Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan atau kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan operating system yang relatif aman. (Irzam, 2004).

3.2.2 Teknik Yang Digunakan Firewall

Teknik-teknik yang digunakan firewall ada 4, yaitu: 1. Service control (kendali terhadap layanan)

(26)

17

akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan akan suatu layanan sebelum mengijinkannya. Bahkan bisa jadi software pada server itu sendiri, seperti layanan untuk web ataupun untuk mail.

2. Direction Conrol (kendali terhadap arah)

Berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.

3. User control (kendali terhadap pengguna)

Berdasarkan pengguna atau user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis, hal ini di karenakan user tersebut tidak diijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk membatasi user dari jaringan lokal untuk mengakses keluar, tetapi bisa juga diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar.

4. Behavior Control (kendali terhadap perlakuan)

Berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal, firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi atau mencegah spam. (Irzam, 2004).

3.2.3 Jenis-Jenis Firewall

Jenis-jenis firewall ada 3, yaitu: 1. Packet Filtering Router

(27)

18

akan di transfer secara dua arah (baik dari atau ke jaringan lokal). Aturan penyaringan didasarkan pada header IP dan transport header, termasuk juga alamat awal (IP) dan alamat tujuan (IP), protokol transport yang digunakan (UDP,TCP), serta nomor port yang digunakan.

Kelebihan dari jenis ini adalah mudah untuk diimplementasikan, transparan untuk pemakai, lebih cepat. Adapun kelemahannya adalah cukup rumitnya untuk menyetting paket yang akan difilter secara tepat, serta lemah dalam hal authentikasi.

Adapun serangan yang dapat terjadi pada firewall dengan jenis ini adalah: a. IP address spoofing : intruder (penyusup) dari luar dapat melakukan ini

dengan cara menyertakan atau menggunakan ip address jaringan lokal yang telah diijinkan untuk melalui firewall.

b. Source routing attacks : jenis ini tidak menganalisa informasi routing sumber IP, sehingga memungkinkan untuk mem-bypass firewall.

(28)

19

2. Application-Level Gateway

Application-level Gateway yang biasa juga di kenal sebagai proxy server yang berfungsi untuk memperkuat atau menyalurkan arus aplikasi. Jenis ini akan mengatur semua hubungan yang menggunakan layer aplikasi, baik itu ftp, http, gopher dll. Cara kerjanya adalah apabila ada pengguna yang menggunakan salah satu aplikasi semisal ftp untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta user memasukkan alamat remote host yang akan di akses. Saat pengguna mengirimkan user ID serta informasi lainnya yang sesuai maka gateway akan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang terdapat pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. Apabila data tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data tersebut atau menolaknya. Lebih jauh lagi, pada jenis ini firewall dapat di konfigurasikan untuk hanya mendukung beberapa aplikasi saja dan menolak aplikasi lainnya untuk melewati firewall.

Kelebihannya adalah relatif lebih aman daripada jenis packet filtering router lebih mudah untuk memeriksa (audit) dan mendata (log) semua aliran data yang masuk pada level aplikasi. Kekurangannya adalah pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara pemakai dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua arah.

3. Circuit-level Gateway

(29)

20

kerjanya yaitu: gateway akan mengatur kedua hubungan TCP tersebut, 1 antara dirinya dengan TCP pada pengguna lokal (inner host), serta 1 lagi antara dirinya dengan TCP pengguna luar (outside host). Saat dua buah hubungan terlaksana, gateway akan menyalurkan TCP segment dari satu hubungan ke lainnya tanpa memeriksa isinya. Fungsi pengamanannya terletak pada penentuan hubungan mana yang diijinkan. Penggunaan jenis ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna internal (internal users).

3.3 Linux

Linux adalah sistem operasi yang menyerupai sistem operasi Unix. Unix pada waktu itu adalah sistem operasi yang tangguh dan biasa digunakan oleh komputer mainframe sebagai server.

Pada sekitar pertengahan 1991, seorang mahasiswa universitas Finlandia bernama Linus Bennedict Torvalds mengerjakan proyek hobi yakni mengotak-atik Minix, sebuah sistem operasi kecil turunan dari Unix yang kemudian diberi nama Linux. Linus kemudian menjadikan Linux sebagai piranti lunak yang bersifat Open Source. Open Source berarti setiap orang bisa melihat kode suatu program, bebas mendistribusikan, serta bebas merubah atau menambah fitur dari program tersebut.

(30)

21

Pada Linux kita mengenal istilah Distro. Distro adalah istilah untuk menyebut distribusi Linux. Karena sifatnya yang bebas dan kodenya yang terbuka, hal itu memungkinkan seseorang, komunitas pengembang, atau perusahaan membuat Linux versi mereka sendiri.

Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux disertai dengan banyak program didalamnya. Setelah diinstal, anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Message),

Games, Utility (Burning Tools), dll. Dengan waktu instalasi yang hampir sama, anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux. (Iwan, 2006).

3.3.1. IPCop Linux

IPCop Linux adalah distribusi Linux yang lengkap dengan fungsi khusus untuk pengamanan jaringan, IPCop sendiri adalah sebuah stateful firewall dibangun diatas framework Linux netfilter. Mulanya merupakan fork dari SmoothWall Linux firewall yang dikembangkan sebagai proyek terbuka secara terpisah dibawah lisensi bebas GPL, didukung banyak pengembang diseluruh dunia dan menyediakan edisi untuk lebih dari 17 bahasa. IPCop menyertakan mekanisme yang simpel untuk mengelola dan menginstalasi security updates kapan saja bila dibutuhkan pengguna.

(31)

22

checking, traffic summary, extended interfaces for controlling the proxy, dan lainnya.

IPCop dapat digunakan seperti distribusi Linux lainnya bagi mereka yang serius ingin menjaga keamanan komputer dan jaringannya dengan penerapan teknologi yang ada bersama teknologi baru yang beorientasi pada 'secure programming', Tim IPCop Linux senantiasa siaga dan fokus mengembangkan software untuk meningkatkan sekuriti agar: "The Bad Packets Stop Here!".

(Ali, 2010).

3.4 Topologi

Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.

3.4.1. Topologi Bus

(32)

23

Gambar 3.1. Topologi Bus Keuntungan Topologi Bus :

1. Hemat kabel.

2. Layout kabel sederhana. 3. Mudah dikembangkan. Kerugian Topologi Bus :

1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil. 2. Kepadatan lalu lintas.

3. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. 4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh. (Rahmat, 2003).

3.4.2. Topologi Ring

Topologi ini menghubungkan satu host ke host setelah dan sebelumnya. Secara fisik jaringan ini berbentuk ring (lingkaran).

(33)

24

Topologi ini juga merupakan topologi jaringan dimana setiap titik terkoneksi ke dua titik lainnya, membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Keuntungan Topologi Ring :

1. Hemat Kabel.

2. Tidak terjadi tabrakan saat pengiriman data. Kerugian Topologi Ring :

1. Peka kesalahan.

2. Pengembangan jaringan lebih kaku. (Rahmat, 2003). 3.4.3. Topologi Star

Menghubungkan semua kabel pada host ke satu titik utama. Titik ini biasanya menggunakan hub atau switch. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

(34)

25

Keuntungan Topologi Star :

1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

2. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

3. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

4. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Kerugian Topologi Star :

1. Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti. 2. Penggunaan kabel terlalu boros. (Rahmat, 2003).

3.4.4. Faktor Pertimbangan Dalam Pemilihan Topologi

1. Biaya : Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi. 2. Kecepatan : Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem. 3. Lingkungan : Misalnya listrik atau faktor–faktor lingkungan yang lain, yang

berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.

4. Ukuran : Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.

5. Konektivitas : Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi. (Rahmat, 2003).

3.5 Jenis Jaringan

(35)

26

3.5.1. Jaringan Peer To Peer

Pada jaringan jenis ini, setiap komputer yang terhubung dalam jaringan dapat saling berkomunikasi dengan komputer lainnya secara langsung tanpa perantara. Bukan hanya komunikasi langsung tetapi juga sumber daya komputer dapat digunakan oleh komputer lainnya tanpa ada pengendali dan pembagian hak akses.

Setiap komputer dalam jaringan Peer to Peer mampu berdiri sendiri sekalipun komputer yang tidak bekerja atau beroperasi. Masing-masing komputer tidak terikat dan tidak tergantung pada komputer yang lainnya. Komputer yang digunakanpun bias beragam dan tidak harus setara, karena fungsi komputer dan keamanannya diatur dan dikelola sendiri oleh masing-masing komputer.

Gambar 3.4. Jaringan Peer to Peer Keunggulan Jaringan Peer to peer :

1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

(36)

27

3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kelemahan Jaringan Peer to peer :

1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan jenis peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation. 2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client- server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur masing-masing fasilitas yang dimiliki. (Melwin, 2005).

3.5.2. Jaringan Client-Server

(37)

28

Gambar 3.5. Jaringan Client-Server Keunggulan Jaringan Client-Server :

1. Memberikan keamanan yang lebih baik.

2. Lebih mudah pengaturannya bila networknya besar karena administrasinya disentralkan.

3. Semua data dapat di backup pada satu lokasi sentral. Kelemahan Jaringan Client-Server :

1. Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal untuk mesin server. 2. Mempunyai satu titik lemah jika menggunakan satu server, data user menjadi

tak ada jika server mati. (Melwin, 2005).

3.6 Protokol Jaringan

Protokol adalah serangkaian aturan yang mengatur unit fungsional agar komunikasi bisa terlaksana. Misalnya mengirim pesan, data, dan informasi. Protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.

Secara umum fungsi dari protocol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan kehandalan yang tinggi.

(38)

29

3.7 IP Address

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host yang berada dalam jaringan internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IP versi 4) dan 128-bit (untuk IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan internet berbasis TCP/IP. IP address yang terdiri dari bilangan biner 32-bit tersebut dipisahkan oleh tanda titik pada setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet, bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut: xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000. Sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan decimal yang masing-masing dipisahkan 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :

Tabel 3.1. Tabel Kelas IP address.

Desimal 167 205 206 100

Biner 10100111 11001101 11001110 01100100

3.7.1. Kelas-kelas IP address

(39)

30

1. Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255x255).

2. Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, net ID = 192.168 dan host ID = 26.161. Pada IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255x255 host atau sekitar 65 ribu host.

3. IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. (www.gap.web.id, 2011).

3.8 Protokol TCP/IP

(40)

31

bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada peragkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. (Melwin, 2005).

3.8.1 DNS (Domain Name System)

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.

Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

(41)

32

2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.

3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di internet maupun di intranet.

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan internet memiliki host name (nama komputer) dan internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya. (Melwin, 2005). 3.8.2. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Dynamic Host Configuration Protocol (DCHP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. (Melwin, 2005).

3.8.3. Proxy Server

(42)

33

terhadap dunia internet untuk setiap komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien: seorang pengguna yang berinteraksi dengan internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.

Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah “agen keamanan” untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall. (Melwin, 2005).

3.9 Protokol-Protokol Aplikasi

Protokol-protokol aplikasi tersebut merupakan suatu aplikasi yang berhubungan dan digunakan dalam protokol seperti halnya:

3.9.1. FTP (File Transfer Protocol)

Protokol transfer berkas (File transfer Protocol) adalah sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah antar jaringan.

(43)

34

antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP. (Irzam, 2004).

3.9.2. TELNET (Terminal Network)

Telnet (Terminal network) adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan pada Internet atau Local Area Network untuk menyediakan fasilitas komunikasi berbasis teks interaksi dua arah yang menggunakan koneksi virtual terminal. TELNET dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar Internet pertama. TELNET memiliki beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan. Telnet ini juga disebut sebagai general-purpose client atau server application program. (Irzam, 2004). 3.9.3. SMTP

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik di Internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima.

(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Instalasi IPCop

Dalam menginstal linux IPCop 1.4.16 yang perlu diperhatikan dan dibutuhkan adalah CD/DVD IPCop 1.4.16 dan komputer yang digunakan tehubung dengan koneksi internet. Adapun langkah-langkah instalasi IPCop 1.4.16 adalah sebagai berikut:

1. Booting CD-ROM

Untuk mengatur agar komputer dapat melakukan booting dari CD-ROM maka perlu melakukan setting konfigurasi pada BIOS. Agar dapat masuk BIOS biasanya dengan menekan tombol F2, F8, F11, F12, Del, Tab dan lain-lain, ini sesuai dengan perusahaan pembuat BIOS tersebut. Kemudian pilih first boot adalah CD-ROM dan second boot adalah HDD, untuk seterusnya boleh disable. 2. Muncul proses booting IPCop dan jendela peringatan bahwa semua data yang

ada akan dihapus. Tekan enter untuk menyetujui dan melanjutkan proses instalasi.

(45)

36

Gambar 4.1. Tampilan Awal Instalasi

3. Setelah proses loading IPCop selesai, kemudian pilih bahasa yang akan digunakan, lalu pilih Ok.

(46)

37

Gambar 4.3. Welcome Screen

5. Pilih media instalasi yang akan digunakan misalnya CDROM apabila kita sudah punya CD Bootable IPCop dan pilih http apabila melakukan instalasi melalui jaringan, pilih salah satu dan pilih Ok.

Gambar 4.4. Media Instalasi

(47)

38

Gambar 4.5. Partisi dan Instalasi Harddisk

7. Proses partisi pada harddisk, proses partisi pada harddisk akan dibuat atau ditentukan IPCop sendiri.

Gambar 4.6. Proses Partisi Harddisk 8. Proses instalasi file.

Gambar 4.7. Proses Instalasi File

(48)

39

Gambar 4.8. Menu Data Back-up Konfigurasi

10.Konfigurasi networking untuk kartu jaringan green pilih probe agar IPCop secara otomatis mencari kartu jaringan yang kita pilih, atau pilih select jika sudah mengetahui tipe dan merek kartu jaringan yang terpasang pada komputer.

(49)

40

Gambar 4.10. Penemuan Kartu Jaringan Green

12. Masukan IP address yang kita gunakan yaitu IP yang digunakan untuk gateway IP

private, pilih Ok.

Gambar 4.11. IP Address pada Green Interface

(50)

41

Gambar 4.12. Instalasi IPCop Green Interface Selesai

14. Pilih keyboard mapping yang kita gunakan misalnya US kemudian pilih Ok.

Gambar 4.13. Pemilihan Keyboard Mapping

(51)

42

Gambar 4.14. Pemilihan Zona Waktu

16.Isi hostname IPCop. Hostname dari penulis “bagus347”. Kemudian Ok.

Gambar 4.15. Hostname IPCop

(52)

43

18.Selanjutnya muncul menu konfigurasi ISDN, pilih enable jika diperlukan dan pilih disable jika tidak diperlukan. Penulis memilih disable karena tidak memiliki kartu ISDN.

Gambar 4.17. Menu Konfigurasi ISDN

19.Menu konfigurasi jaringan, pilih Network configuration type dan pilih Ok.

(53)

44

20.Pilih green + red untuk mendeteksi tipe kartu jaringan yang digunakan untuk interface red. Green adalah ethernet yang terhubung ke LAN sedangkan red adalah ethernet yang terhubung ke ISP/Internet. Kemudian Ok.

Gambar 4.19. Pemilihan Kartu Jaringan 21.Proses pencarian kartu jaringan.

Gambar 4.20. Proses Pencarian Kartu Jaringan

22.Berikutnya akan muncul kembali halaman menu konfigurasi jaringan, kali ini pilih Drivers and card assignments. Pilih Ok.

(54)

45

Gambar 4.21. Driver and Card Assignments 23.Pilih Ok untuk merubah setting interface red.

Gambar 4.22. Perubahan Setting Interface Red 24.Pilih Ok untuk melanjutkan.

(55)

46

Gambar 4.23. Perubahan Setting Interface Red Berhasil

25.Kartu jaringan berhasil dipisahkan untuk kepentingan masing-masing (green untuk private dan red untuk public). Kemudian Ok.

Gambar 4.24. Kartu Jaringan Berhasil Dipisahkan

(56)

47

Gambar 4.25. Address Setting Interface Red

27.Pilih interface yang akan dikonfigurasi, pilih red untuk mensetting interface red, (interface green sudah disetting pada menu sebelumnya).

Gambar 4.26. Pemilihan Interface Red

(57)

48

Gambar 4.27. IP Address pada Interface Red

29.Setelah itu muncul halaman pemilihan interface yang akan dikonfigurasi kembali, pilih Done.

Gambar 4.28. Pemilihan Interface

(58)

49

Gambar 4.29. DNS and Gateway Setting

31.Masukan DNS yang diperoleh dari ISP dan gatewaynya karena kali ini kita bekerja di bagian atas jadi gateway yang kita masukan adalah gateway dari IP public.

Gambar 4.30. IP Address DNS

32.Berikutnya akan muncul kembali halaman Menu konfigurasi jaringan, kali ini pilih DHCP server configuration untuk mensetting agar client mendapatkan IP address secara otomatis.

(59)

50

Gambar 4.31. DHCP server configuration

(60)

51

34.Masukkan password root yang digunakan untuk masuk dan menjalankan IPCop setelah terinstal. Kemudian Ok. Password root yang digunakan penulis adalah “masuksaja”.

Gambar 4.33. Password Root

35.Masukan password untuk login ke web administrator sebagai admin melalui browser. Kemudian Ok. Password admin yang digunakan penulis adalah “adminmasuk”.

(61)

52

36.Masukkan password yang digunakan pada saat backup. Kemudian Ok. Password backup yang digunakan penulis adalah “123456”.

Gambar 4.35. Password Backup 37.Instalasi selesai pilih Ok untuk keluar dan restart.

Gambar 4.36. Instalasi IPCop Selesai 4.2 Penggunaan IPCop

(62)

53

Gambar 4.37. Booting IPCop

2. Login pada IPCop dengan root. Password yang digunakan adalah “masuksaja”.

(63)

54

3. Karena pada waktu instalasi IPCop pilih static, maka client harus mensetting IPnya sendiri, sesuai dengan IP yang disediakan 192.168.1.2 s/d 192.168.1.20.

Gambar 4.39. Setting IP pada komputer client

(64)

55

5. Kemudian akan muncul tampilan seperti di baw'ah ini. Kemudian klik “I understand the Risk”. Kemudian klik “Add Exeption”.

Gambar 4.41. Halaman Awal IPCop Sebelum Disetting (2) 6. Lalu akan muncul peringatan pada security lalu pilih “Confirm Security

(65)

56

Gambar 4.42. Halaman Awal IPCop Sebelum Disetting (3) 7. Kemudian muncul tampilan IPCop.

4.3 Menambahkan AddOns IPCop

Setelah IPCop selesai diinstal, sekarang penulis menginstal paket dan mengatur paket yang diperlukan untuk kebutuhan proxy. Paket yang digunakan penulis yaitu UrlFilter. AddOns ini berfungsi untuk memblokir situs-situs yang dianggap berbahaya atau tidak diperkenankan, baik itu pada waktu pengguna internet memasukkan alamat web atau memasukkan kata kunci.

(66)

57

Bagi pengguna IPCop, WinSCP ini sangat berguna. Penulis menggunakan WinSCP untuk mencopy file URL Filter, untuk dapat masuk ke root IPCop, agar dapat menginstal addons IPCop ini. Sebelum menggunakan WinSCP ini, SSH Access harus di set enable melalui web akses yang terdapat di menu system, kemudian pilih SSH Access. Buka browser kemudian ketikan alamat IPCop di address bar (https://192.168.1.1:445), kemudian masukan user admin dan passwordnya.

Gambar 4.43. Memasukkan Admin dan Passwordnya

(67)

58

Gambar 4.44. Halaman SSH Access

(68)

59

Gambar 4.45. WinSCP Login

Pilih folder tmp, lalu masukkan file ipcop-urlfilter-1.9.3.tar.gz yang merupakan source dari URL Filter.

(69)

60

Gambar 4.47. File URL Filter pada Folder tmp

Lalu masuk pada IPCop, instal file ipcop-urlfilter-1.9.3.tar.gz. Setelah URL Filter selesai di instal, maka dilanjukan ke langkah berikutnya.

2. Konfigurasi URL Filter pada IPCop

Ketika kita membuka web GUI IPCop, maka akan muncul seperti gambar berikut:

(70)

61

Pilih URL Filter, lalu setting URL Filter seperti berikut:

Gambar 4.49. Setting URL Filter IPCop Keterangan:

a. Custom blacklist berfungsi untuk melarang alamat browser dengan manual. Pada gambar diatas alamat browser yang di blacklist adalah “www.facebook.com” dan “www.twitter.com”.

b. Custom expression list berfungsi untuk melarang browser dengan kosakata. Pada gambar diatas kosakata yang dilarang adalah “porno” dan “porn”.

4.3.2. Pengujian URL Filter di IPCop

(71)

62

Gambar 4.50. Pemblokiran Situs Facebook

Pada gambar di atas terdapat pernyataan “Site has been blocked, The webpage you are trying to access has been blocked as the content contains prohibited materials”, hal ini menunjukkan bahwa situs www.facebook.com telah berhasil di blokir. Untuk memastikan kembali akan dicoba dengan mengakses web dengan kata kunci “porno” atau “porn”. Maka browser akan terjadi seperti gambar berikut:

(72)

63

Gambar 4.52.Pemblokiran Situs dengan Kata Kunci Porn

Untuk memastikan kembali akan dicoba dengan mengakses web yang tidak diblokir. Sebagai contoh www.yahoo.com, maka browser akan terjadi seperti gambar berikut:

(73)

64

(74)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pembuatan dan implementasi proxy server menggunakan linux IPCop 1.4.16 bisa dikatakan cukup ideal. Hal ini dikarenakan linux dapat diperoleh secara gratis dan dapat disebarluaskan secara bebas. Selain itu, linux merupakan sistem operasi yang cukup handal untuk memenuhi kebutuhan dalam menyediakan layanan-layanan server. Dan dengan dukungan komunitas yang besar di internet, memberikan kemudahan dalam penggunaanya baik sebagai sistem operasi desktop maupun sebagai sistem operasi server.

Proxy server yang penulis buat sudah sesuai dengan keperluan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, yaitu dapat melakukan pemblokiran website atau situs yang dianggap dapat merugikan perusahaan. Sudah dilakukan uji coba terhadap server oleh penulis, namun belum diimplementasikan di perusahaan tersebut.

5.2. Saran

Selama melaksanakan kerja praktek dan menyusun laporan, serta ditunjang oleh pengamatan dan pengalaman yang di dapat dari informasi serta data-data yang diperoleh, penulis menyimpulkan saran dan berharap bahwa implementasi proxy server menggunakan linux IPCop 1.4.16 ini dapat dikembangkan lebih lanjut, terutama dengan menambahkan AddOns lain, seperti QOS (Quality Of Service) yang berfungsi untuk mengatur bandwidth atau sebagai

(75)

66

manajemen bandwidth, juga AddOns P2P Block yang mempunyai fungsi memblokir port-port, misalnya port 80 dan 443, dan lain-lain.

(76)

DAFTAR PUSTAKA

Gap web id, 2011, Pengertian IP Address. (Online). (http://gap.web.id, diakses 26 Oktober 2011).

Hardiansyah, Irzam. 2004. Jaringan Komputer. Jakarta : Erlangga.

Rafiudin, Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Sofana, Iwan. 2006. Mudah Belajar Linux. Bandung : Informatika.

Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.

Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta : ANDI. Zaki, Ali. 2010. 60 Teknik Optimasi Jaringan Komputer. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo.

Gambar

Gambar 3.2. Topologi Ring
Gambar 3.3. Topologi Star
Gambar 3.4. Jaringan Peer to Peer
Gambar 4.1. Tampilan Awal Instalasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan yang terencana pada anak merupakan investasi jangka panjang yang dapat menguntungkan pada perkembangan selanjutnya. Terdapat periode sensitif untuk belajar pada

Berikut merupakan hasil simulasi keluaran gelombang PWM (Pulse Width Modulation), grafik tegangan dengan beban baterai 12 Volt, 10,5 Volt, dan grafik tegangan 24 Volt dari

1) Pengembangan kebijakan dasar dalam menjalin kerjasama dengan lembaga lain agar bermanfaat dan saling menguntungkan, mendukung pencapaian visi lembaga. 2) Pengembangan sistem

Regresi kuantil dalam penelitian ini diterapkan pada kasus publikasi dosen ITS di Scopus dimana variabel dependen yang digunakan adalah sitasi dan indeks h.. Hasil studi

Berdasarkan latar belakang tersebut, pada tugas akhir ini dilakukan perhitungan estimasi risiko dengan menggunakan metode ARCH-GARCH pada data saham sektor

Pada penelitian tugas akhir yang telah dilakukan sebelumnya (Hafizh, 2013) dengan judul “Analisis Karakteristik Cuaca Maritim Berdasarkan Hasil Prediksi Logika Fuzzy

Seluruh Dosen Fakultas Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, yang telah memberikan seluruh ilmu yang diperlukan untuk menyelesaikan

Payudara terdiri dari lobulus9lobulus# duktus9duktus# lemak dan jaringan ikat#  pembulu" dara" dan lim5e. Kanker payudara berasal dari sel9sel yang terdapat