NOTATION (JSON)
Oleh :
Nama : Muhammad Rizki Hakim
NIM : 05.41010.0190
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
vi
Java Script Object Notation (JSON) adalah format pertukaran data yang ditemukan oleh Douglas Crockford pada tahun 2006 yang memiliki ukuran data
yang lebih kecil serta waktu proses yang lebih cepat dibandingkan dengan XML
yang sudah terlebih dulu ada. Sebelum ditemukannya JSON, web service yang
ada menggunakan XML sebagai media pertukaran data, yang sudah menjadi
standar dan umum digunakan oleh para programmer, namun sekarang JSON bisa
juga digunakan sebagai media alternatif pertukaran data didalam web service.
Dalam penelitian ini dibuat sebuah prototype sistem informasi akademik
berbasis mobile dengan mengaplikasikan JSON web service didalamnya, yang
bertujuan untuk membandingkan antara JSON dan XML, baik dalam waktu
proses serta ukuran data.
ix
Halaman
ABSTRAKSI vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Sistematika Penulisan ... 2
BAB II LANDASAN TEORI 4
2.1 Akademik 4
2.1.1 Masyarakat Akademik 4
2.1.2 Kegiatan Akademik 4
2.1.3 Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesional 5
2.1.4 Kebebasan Akademik 5
2.1.5 Forum Akademik 6
2.2 Sistem Informasi 6
x
2.5 Web service 13
2.6 Internet 15
2.5.2 Terkoneksi ke Internet 16
2.7 JavaScript Object Notation (JSON) 17
2.8 JSON dan XML 21
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 23
3.1 Analisa Permasalahan 23
3.2 Perancangan Sistem 24
3.2.1 System Flow 24
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD) 26
3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) 31
3.2.4 Struktur Tabel 33
3.2.5 Desain Interface 36
3.2.6 Desain Web Service 44
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 50
4.1 Konfigurasi Perangkat Keras dan Lunak 50
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras 50
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak 51
4.2 Pembuatan Aplikasi 51
4.3 Evaluasi Sistem 51
xi
5.1 Kesimpulan 68
5.2 Saran 68
xii
Halaman
Tabel 3.1 UserID 33
Tabel 3.2 Dosen 34
Tabel 3.3 Pelajaran 34
Tabel 3.4 Siswa 35
Tabel 3.5 Nilai 35
Tabel 3.6 Tugas 36
Tabel 3.7 Absensi 36
Tabel 3.8 Fungsi Obyek Form Login 38
Tabel 3.9 Fungsi Obyek Form Data Kelas 39
Tabel 3.10 Memilih Pertemuan Pada Form Data Absensi 40
Tabel 3.11 Data Absensi Dalam Form Data Absensi 41
Tabel 3.12 Memilih Urutan Dalam Form Data Tugas 42
Tabel 3.13 Data Tugas Dalam Form Data Tugas 43
Tabel 3.14 Desain Form Data Nilai 44
Tabel 4.1 Data Pada UserID 53
Tabel 4.2 Evaluasi Uji Coba Login 54
Tabel 4.3 Evaluasi Uji Coba Kelas 55
Tabel 4.4 Evaluasi Uji Coba Tugas 57
Tabel 4.5 Evaluasi Uji Coba Absensi 58
Tabel 4.6 Evaluasi Uji Coba Nilai 59
xiii
Tabel 4.9 Evaluasi Uji Coba Service Kelas 62
Tabel 4.10 Evaluasi Uji Coba Service Absen 62
Tabel 4.11 Evaluasi Uji Coba Service UpdateAbsen 63
Tabel 4.12 Evaluasi Uji Coba Service Tugas 63
Tabel 4.13 Evaluasi Uji Coba Service UpdateTugas 64
Tabel 4.14 Evaluasi Uji Coba Service NilaiPel 65
xiv
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem 7
Gambar 2.2 Bagan Identifikasi Objek pada JSON 19
Gambar 2.3 Bagan Identifikasi Array dalam JSON 19
Gambar 2.4 Bagan Identifikasi Value dalam JSON 19
Gambar 2.5 Bagan Identifikasi String dalam JSON 20
Gambar 2.6 Bagan Identifikasi Angka dalam JSON 20
Gambar 3.1 Ilustrasi Arsitektur S.I. Akademik Berbasis Mobile 23
Gambar 3.2 System Flow Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile
dalam pemberian nilai tugas dan absensi 25
Gambar 3.3 System Flow Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile
untuk melihat nilai 26
Gambar 3.4 Context Diagram S.I. Akademik Berbasis Mobile 27
Gambar 3.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile 28
Gambar 3.6 DFD Level 1 Subsistem Cek User 29
Gambar 3.7 DFD Level 1 subsistem Cek Pelajaran 29
Gambar 3.8 DFD Level 1 Subsistem Update Absensi dan Nilai 30
Gambar 3.9 DFD Level 1 Subsistem Lihat Nilai 30
Gambar 3.10 Conceptual Data Model Sistem Informasi Akademik Berbasis
Mobile 32
Gambar 3.11 Physical Data Model Sistem Informasi Akademik Berbasis
Mobile 33
xv
Gambar 3.14 Pilih Pertemuan Pada Form Data Absensi 39
Gambar 3.15 Mengisikan Data Absensi pada Form Data Absensi 40
Gambar 3.16 Memilih urutan tugas yang akan dilakukan perubahan 41
Gambar 3.17 Mengisikan Data Tugas 42
Gambar 3.18 Desain Form Data Nilai 43
Gambar 3.19 Desain Method Login 44
Gambar 3.20 Desain Method Kelas 45
Gambar 3.21 Desain Method Absen 46
Gambar 3.22 Desain Method UpdateAbsen 46
Gambar 3.23 Desain Method Tugas 47
Gambar 3.24 Desain Method UpdateTugas 48
Gambar 3.25 Desain Method NilaiPel 48
1 1.1 Latar belakang masalah
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan
semakin banyak pula hal dapat dikembangkan dari teknologi yang telah ada
sebelumnya. diantaranya adalah aplikasi berbasis mobile yang menggunakan web
service.
Sebelum ditemukannya JSON, kebanyakan aplikasi yang dibuat
menggunakan web service berbasis Extensible Markup Language (XML) yang
merupakan bahasa standar dan telah mendapatkan pengakuan dari Worl Wide Web
Consortium (W3C) pada bulan Februari 1998 sebagai media pertukaran data antar bahasa pemrograman, device, serta aplikasi yang digunakan (Extensible Markup
Language (XML) 1.0) .
Java Script Object Notation (JSON) yang ditemukan oleh Douglas Crockford pada tahun 2005 dan mulai dikenalkan pada tahun 2006 (Marinescu). Dengan adanya JSON, maka para programmer kini dapat memiliki alternative lain
selain XML didalam membangun sebuah sistem.
Dengan data yang sama JSON memiliki kelebihan dibandingkan dengan
XML, antara lain :
1. JSON memiliki ukuran file yang lebih kecil hingga 50%.
2. Memiliki waktu proses yang lebih cepat.
1.2 Perumusan masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian tugas akhir ini
adalah bagaimana merancang dan membangun sistem informasi akademik
berbasis mobile yang mengaplikasikan JSON web service.
1.3 Batasan masalah
Batasan masalah dalam sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem ini digunakan untuk mencatat nilai dan data kehadiran siswa.
2. Sistem tidak berfungsi sebagai pendukung keputusan.
3. Sistem ini bersifat global, tidak mengacu pada sistem akademik suatu tempat
tertentu.
4. Sistem ini tidak menggunkan enkripsi sebagai keamanan data.
1.4 Tujuan:
Tujuan dari tugas akhir ini adalah :
1. Menghasilkan prototype sistem informasi akademik berbasis mobile dengan
menerapkan JSON web service sebagai media perpindahan data.
2. Membangun arsitektur web dengan menggunakan XML.
3. Menghitung performa JSON dibandingkan dengan XML.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan gambaran umum penulisan yang berisi latar
belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan
keterangan mengenai sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori yang mendukung pokok
pembahasan tugas akhir yang meliputi sistem informasi, mobile application, web
service, serta JSON.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini dijelaskan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam
penyelesaikan Tugas Akhir mulai dari studi pustaka, wawancara, studi pustaka,
analisis permasalahan, perancangan Data Flow Diagram, Entity Relationship
Diagram, struktur database, desain input output dilengkapi beserta desain uji coba, serta implementasi JSON web service dilengkapi dengan uji coba.
BAB IV EVALUASI DAN IMPLEMENTASI
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari program, berisikan
langkah-langkah implementasi dari perancangan prototype dan hasil evaluasi dari
prototype, serta analisis terhadap kinerja prototype tersebut.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pernyataan dalam
perumusan masalah dan beberapa saran yang bermanfaat untuk pengembangan
4 2.1 Akademik
Menurut Pujianto (2009), akademik adalah keadaan orang-orang bisa
menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan
sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.
2.1.1 Masyarakat Akademik
Pujianto (2009) juga menuliskan bahwa perguruan tinggi merupakan suatu
lingkungan pendidikan tinggi bukan merupakan lingkungan yang eksklusif.
Dengan demikian, maka kampus merupakan komunitas atau masyarakat yang
tersendiri yang disebut masyarakat akademik (academic community). Di dalam
kampus terdapat kegiatan-kegiatan dan tata aturan yang lain dari yang lain. Oleh
karena itu, kampus menjadi semacam lembaga akademik dan jalinan antarkampus
memiliki suasana yang khas, yaitu suasana akademik (academic atmosphere).
Ciri-ciri masyarakat akademik yaitu kritis, objektif, analitis, kreatif dan
konstruktif, terbuka untuk menerima kritik, menghargai waktu dan prestasi ilmiah,
bebas dari prasangka, kemitraan dialogis, memiliki dan menjunjung tinggi norma
dan susila adademik serta tradisi ilmiah, dinamis, dan berorientasi kemasa depan.
2.1.2 Kegiatan Akademik
Kegiatan akademik meliputi tugas – tugas yang dinyatakan dalam program
perkuliahan, seminar, praktikum, kerja lapangan, penulisan skripsi, tesis, dan
tatap muka yang terjadwal saja tetapi juga kegiatan yang direncanakan
(terstruktur) dan yang dilakukan secara mandiri.
2.1.3 Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesional
Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama
pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya. Pendidikan
professional adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan
penerapan keahlian tertentu (keterampilan khusus) yang merupakan kecakapan
langsung yang praktis.
2.1.4 Kebebasan Akademik
Kebebasan akademik termasuk kebebasan mimbar akademik dan otonomi
keilmuan merupakan kebebasan yang dimiliki anggota sivitas academika untuk
melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan
teknologi dan seni secara bertanggung jawab dan mandiri dalam melaksanaan
kebebasan akademik. Setiap anggota sivitas academika harus bertanggung jawab
secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan norma dan kaidah
keilmuan. Dalam bukunya Pujianto juga menjelaskan bahwa kebebasan akademik
adalah hak seorang dosen untuk mengajar serta hak seorang mahasiswa untuk
belajar tanpa adanya pembatasan dan dengan hal-hal yang tidak syah. Kebebasan
akademik bagi mahasiswa meliputi: hak untuk memperoleh pengajaran yang
benar, hak untuk membangun pandangan sendiri atas dasar studi yang dilakukan,
hak untuk mendengarkan dan menyatakan pendapat, serta hak untuk menyebarkan
hal-hal yang rasional sebagai buah dari telaah yang dilakukannya. Selain itu juga
untuk menyampaikan pikiran dan pendapat melalui forum akademik di perguruan
tinggi sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan. Kebebasan mimbar akademik
adalah sebagaian dari kebebasan akademik. Kebebasan mimbar akademik
dilaksanakan dalam pertemuan ilmiah dalam bentuk seminar, ceramah,
simposium, diskusi panel, dan ujian dalam rangka pelaksanaan pendidikan
akademik dan / atau profesional. Kebebasan mimbar akademik Dapat pula
dilaksanakan di luar perguruan tinggi yang bersangkutan. Perguruan tinggi dapat
mengundang tenaga ahli dari luar perguruan tinggi tersebut untuk menyampaikan
pikiran dan pendapat sesuai dengan norma kaidah keilmuan dalam rangka
pelaksanaan kebebasan mimbar akademik.
2.1.5 Forum Akademik
Forum akademik adalah pertemuan sekolompok warga sivitas academika
yang terjadwal untuk membahas secara ilmiah tentang sesuatu topik dengan
tujuan menumbuhkan dan memupuk kemampuan, sikap ilmiah dan sikap
profesional melalui pemahaman yang lebih objektif tentang topik yang dibahas.
Kegiatan forum akademik meliputi penyampaian dan pembahasan hasil penelitian,
inovasi, bahasan literatur, isu-isu dalam masyarakat hasil pengamatan terhadap
sesuatu studi kasus hasil karya ilmiah, dengan pendekatan disiplin ilmu tertentu.
2.2 Sistem Informasi
Sistem informasi (Kendall: 2006) didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan
K. Roscoe Davis sebagai berikut:
―Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.‖.
Sedangkan Sutabri (2004:3) mendefenisikan bahwa sistem adalah suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
Keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam sistem
informasi bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang. Alur
informasi sangat diperlukan dalam sistem informasi, hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
Karakteristik sistem digambarkan pada Gambar 2.1.
Menurut Hartono (1990:7), informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari
informasi itu sendiri adalah data yang merupakan kata jamak dari bentuk tunggal
datum. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu keadaan nyata. Sistem
informasi didefinisikan oleh Leitch dan Davis (1983:6), sebagai berikut:
Peramalan Produksi
Penjualan
Masukan Pengolah Keluaran
Batas Lingkungan Luar
Penghubung
Batas
Batas
―Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperluan.‖
Sutabri (2004:36) membagi komponen-komponen yang saling berinteraksi
dalam sistem informasi terdiri dari:
1. Komponen masukan, yaitu data yang masuk ke dalam sistem informasi yang
dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model, yaitu komponen yang terdiri dari kombinasi prosedur,
logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data
yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diiginkan.
3. Komponen keluaran, yaitu komponen yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna.
4. Komponen teknologi, yaitu komponen yang digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara
keseluruhan. Komponen ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu teknisi,
perangkat lunak dan perangkat keras.
Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berkaitan
dan berhubungan antara satu dengan lainnya. Basis data tersimpan dalam
dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa dan digunakan untuk
keperluan penyediaan informasi.
2.3 Sistem Informasi Akademik
Menurut Arifin (Arifin, 2002), sistim informasi akademik merupakan sumber daya yang terhadap segala sesuatu dalam bentuk informasi yang ada kaitannya dengan masalah-masalah akademik di kampus. Sistem Informasi Akademik selain merupakan sumber daya informasi di kampus, juga dapat digunakan sebagai sarana media komunikasi antara dosen dan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa dosen dengan pejabat kampus terkait dan siapa saja yang ada di lingkungan kampus tersebut. Karena menggunakan teknologi internet tidak hanya dilakukan dalam kampus saja tetapi diluar kampuspun bias dilakukan bahkan dimana saja di seluruh dunia ini asalkan ada sebuah computer yang terhubung dengan internet. Sistim Informasi Akademik adalah merupakan sistem informasi yang berbasis web yang bertujuan untuk membentuk Knowledge Based System yang dapat diakses internet, sebagai contoh macam informasi yang ada
didalamnya adalah :
a. Berita, berisi informasi terbaru yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan maupun
informasi teknologi dari berbagai sumber berita.
b. Pendidikan, berisi informasi yang berkaitan dengan perkuliahan yang terdapat
dilembaga pendidikan, misalnya kurikulum, Satuan Acara Perkuliahan(SAP), dosen, materi kuliah, Kerja Praktek, tugas akhir dan penelitian.
c. Komunitas, berisi tentang komunitas yang ada di lembaga pendidikan yang akan
menginformasikan tentang Civitas Akademika misalnya Staff, mahasiswa, Alumni, bulletin dan lain-lain.
d. Data Personal, berisi Informasi yang berrhubungan dengan mahasiswa
1) Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan mata kuliah yang telah
diprogramkan dalam satu semester
2) Kartu Hasil Studi(KHS) unruk mengetahui hasil yang telah dicapai
selama mengikuti perkuliahan dan hasil evaluasi studi, sekaligus mengetahui indeks prestasinya
e. Jadwal Perkuliahan, yang berisi tentang jadwal kuliah, kegiatan mahasiswa,
memonitor jadwal perkuliahan dosen, jumlah kehadiran dalam mengikuti perkuliahan
f. Perpustakaan, berisi tentang informasi buku melalui catalog online
g. Electronic Mail (Email), fasilitas ini untuk mengirim dan menerima
surat/pesan sekaligus dapat dijadikan sebagai sarana atau alat diskusi antar mahasiswa, dosen bahkan karyawan dalam lembaga pendidikan.
2.4 Mobile Application
Menurut Suryana (2008) Mobile Application artinya aplikasi yang cara
aksesnya menggunakan perangkat bergerak (mobile device) seperti handphone,
smartphone dan PDAphone. Saat ini aplikasi yang menggunakan perangkat
bergerak semakin meningkat dan beragam. Aplikasi yang dibuat dapat
menggunakan perangkat pengembangan proprietary (closed source). Hasil akhir
dari adalah aplikasi yang ditempatkan (embedded) di perangkat mobile.
Permadi membagi aplikasi mobile menjadi 12 bagian yaitu:
1. General Packet Radio Service (GPRS) adalah sebuah packet-based pada
layanan komunikasi tanpa kabel (wireless) yang dapat mengirimkan data
dengan kecepatan 56 hingga 114 kbps dan dapat terhubung ke Internet untuk
2. Interactive Voice Response (IVR) adalah layanan suara bertarif premium
(premium call) yang dapat diakses pelanggan melalui kode akses tertentu.
contoh :
- Layanan Say It di Three dengan cara telpon ke 789.
- Layanan DV8.88 di ESIA dengan cara telpon ke 888
3. Layanan SMS Bulk adalah layanan SMS push (SMS Broadcast) yang berisi
iklan/layanan VAS (Value Added Service) ditujukan kepada pelanggan.
4. Multimedia Messaging System (MMS) adalah teknologi yang dapat
mengirimkan dan menerima pesan berupa animasi, image, audio dan video
selain teks, dari dan ke telepon seluler baik dalam suatu operator dengan
menggunakan teknologi GSM. Selain itu merupakan teknologi komunikasi
yang memungkinkan pengguna untuk bertukar multimedia komunikasi
antara telepon seluler dan perangkat lainnya, MMS dapat pula mendukung
transmisi dari streaming video.
5. Pull Service = SMS pull adalah layanan dimana informasi akan dikirimkan
setelah pelanggan mengirimkan permintaan lewat SMS.
6. Push Service = SMS push adalah layanan dimana informasi akan dikirimkan
setelah pelanggan melakukan pendaftaran (REG) terlebih dahulu melalui
SMS (satu kali). Pelanggan akan menerima layanan VAS secara berkala
(berlangganan).
7. Short Message Service (SMS) adalah layanan untuk mengirimkan dan
menerima pesan berupa teks hingga 160 (seratus enam puluh) karakter, dari
dan ke telpon seluler baik dalam satu operator GSM/CDMA maupun lintas
8. SMSC adalah perangkat telekomunikasi yang menyediakan sejumlah
layanan, untuk pengiriman / penerimaan pesan teks dari dan ke telepon
seluler. SMSC akan menyimpan pesan dan mengirimkannya ke nomer tujuan
ketika nomer tersebut available. SMSC memiliki limit waktu untuk
menyimpan pesan.
9. SIM Tool Kit (STK) adalah akses menu layanan yang terdapat di dalam SIM
Card yang di dalamnya terdapat menu statis dan dinamis sebagai sarana untuk
menyalurkan layanan berbasis Content.
10. USSD Menu Browser (UMB) adalah akses menu layanan yang tidak terdapat
di dalam SIM Card dan hanya dapat dilihat setelah ada permintaan melalui
Kode Akses tertentu yang akan menampilkan menu statis dan dinamis
sebagai sarana untuk menyalurkan layanan berbasis Content.
Contoh :
- Indosat :*123# Layanan VAS, *463# Dunia Games, *678# Female, *999#
Music
- Telkomsel :*111# Layanan Pelanggan, *121# NSP (Nada Sambung
Pribadi), *228# Konten Selebritis (Artis), *900# Dunia Games, *999# Info
Bisnis & Hiburan
- XL : *111# Layanan VAS, *125# RBT1818, *108# Cek Sisa Limit
Pemakaian Xplor Pasca Bayar.
11. Value Added Service (VAS) adalah layanan jasa nilai tambah atau layanan
turunan dari basic SMS, yang memiliki karakteristik unik dan terhubung ke
kelebihan daripada layanan basic SMS. Adapun layanan tersebut dapat
diakses melalui channel SMS, MMS, GPRS, WEB, WAP dan IVR.
12. Wireless Applikation Protocol (WAP) adalah spesifikasi untuk sejumlah
protocol komunikasi sebagai standar bagi peralatan wireless, seperti telepon
seluler, yang dapat digunakan untuk mengakses internet termasuk e-mail,
mengakses website (www), newsgroup dan Internet Relay Chat (IRC).
2.5 Web service
Menurut w3c (Web Services Tutorial), Web service adalah suatu sistem
perangkat lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada
suatu jaringan. Ia mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format
machine-processible seperti Web Service Definition Language (WSDL). Sistem
lain yang berinteraksi dengan Web service dilakukan melalui interface/antar muka
menggunakan pesan seperti pada Simple Object Access Protocol (SOAP). Pada
umumnya pesan ini dikirim melalui Hypertext Transfer Protocol (HTTP) dan
Extensible Markup Language (XML) yang merupakan salah satu standard web. Perangkat Lunak aplikasi yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman dan
berjalan pada berbagai platform dapat menggunakan Web Service untuk
pertukaran data pada jaringan komputer seperti Internet dalam cara yang serupa
dengan komunikasi inter-process pada komputer tunggal. Interoperabilitas ini
(sebagai contoh, antara Java dan Python, atau Microsoft Windows dan aplikasi
Linux) adalah dalam kaitan dengan penggunaan dari open standard.
Menurut Michael C. Daconta (2005), Web Service adalah aplikasi
(perangkat lunak) yang dapat ditemukan, diuraikan, dan diakses berdasarkan pada
Service adalah aplikasi perangkat lunak yang tersedia pada Web yang
melaksanakan fungsi yang spesifik. Berikutnya, akan dilihat di pertengahan dari
definisi yakni ―ditemukan, diuraikan, dan diakses berdasarkan pada XML dan
protocol standard Web.‖ Dibangun pada XML, suatu standard yang didukung dan
diterima oleh beribu-ribu vendor di seluruh dunia, Web Service pertama fokus
pada interoperabilitas. XML adalah sintaksis dari pesan, dan HTTP, bagaimana
aplikasi mengirimkan pesan XML ke Web Service dalam rangka berkomunikasi.
Teknologi Web Service, seperti Universal Description, Discovery, and Integration
(UDDI) dan ebXML registries, memungkinkan aplikasi untuk secara dinamis
menemukan informasi tentang Web Service — bagian ―penemuan‖ dari definisi
ini. Pesan sintaksis untuk suatu Web Service diuraikan di dalam WSDL, Web
Service Definition Language. Ketika kebanyakan teknolog berpikir tentang Web
Service, mereka berpikir tentang SOAP, bagian ―yang diakses‖ dari definisi Web
Service. SOAP adalah protokol pesan berbasis XML atau Application
Programming Interface (API) untuk berkomunikasi dengan Web Service. SOAP adalah dasar untuk Web Service, sebab ia adalah protokol yang telah diakui semua
orang.
Web service memiliki 4 aplikasi utama, yaitu:
1. Integrasi aplikasi – aplikasi.
Disebut juga dengan Enterprise Application Intergration (EAI). Misalkan
manajemen stok langsung membuat order dengan manajemen order walaupun
2. Integrasi bisnis – bisnis
Misalkan sebuah toko dibangun sistem berbasis Linux. Sistem order dapat
melakukan order yang otomatis dibaca oleh vendor yang menggunakan sistem
Windows.
3. Distribusi informasi
Pertukaran informasi antar sistem yang berbeda.
4. Fungsionalitas aplikasi
Misalkan telah ada program perhitungan pajak di internet, maka tidak perlu
membuat lagi, cukup memanfaatkan saja fungsi tersebut.
2.6 Internet
Menurut Hasyim, internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang
menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun
perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomnunikasi dan
sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia.
Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet
News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web,
Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan
lainnya.
Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol
standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan
mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang
diijinkan, penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan, dan standar
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Protokol ini memiliki
kemampuan untuk bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh
perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
Sebuah sistem komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan
memiliki nama domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik
dengan format tertentu sebagai pengenal. Internet juga memiliki gateway ke
jaringan dan layanan yang berbasis protokol lainnya.
2.6.1 Terkoneksi ke Internet
Untuk tersambung ke jaringan internet, pengguna harus menggunakan
layanan khsus yang disebut ISP (Internet Service Provider). Media yang umum
digunakan adalah melalui saluran telepon (dikenal sebagai PPP, Point to Point
Protocol). Pengguna memanfaatkan komputer yang dilengkapi dengan modem (modultor and demodulator) untuk melakukan dialup ke server milik ISP. Begitu
tersambung ke server ISP, komputer si pengguna sudah siap digunakan untuk
mengakses jaringan internet. Pelanggan akan dibebani biaya pulsa telepon plus
layanan ISP yang jumlahnya bervariasi tergantung lamanya koneksi.
Saluran telepon via modem bukan satu-satunya cara untuk tersambung ke
layanan internet. Sambungan juga dapat dilakukan melalui saluran dedicated line
seperti ISDN (Integrated System Digital Network) dan ADSL (Asymetric Digital
Dewasa ini, saluran-saluran alternatif untuk akses internet yang lebih
terjangkau masih terus dikembangkan. Diantara alternatif yang tersedia adalah
melalui gelombang radio (radio modem), maupun lewat saluran TV kabel yang
saat ini sedang marak. Alternatif lain yang saat ini sedang dikaji adalah dengan
menumpangkan aliran data pada saluran kabel listrik PLN. Di Indonesia,
teknologi ini sedang diuji cobakan oleh PLN di Jakarta, sementara di
negara-negara maju konon sudah mulai dimasyarakatkan.
Belakangan, internet juga dikembangkan untuk aplikasi wireless (tanpa
kabel) dengan memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP
(Wireless Aplication Protocol). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri
untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) yang berbasis pada
standar Internet, dan beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan
wireless. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.
Selain WAP, juga dikembangkan GPRS (General Packet Radio Service)
sebagai salah satu standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol
WAP, GPRS memiliki kelebihan dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115
kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi grafis dan
multimedia.
2.7 JavaScript Object Notation (JSON)
Berdasarkan pada www.json.org, JavaScript Object Notation (JSON)
adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh
manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format
ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak
bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa
yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java,
JavaScript, Perl, Python dan lain – lain. Sifat – sifat tersebut menjadikan JSON
ideal sebagai bahasa pertukaran-data.
JSON terdiri dari dua struktur:
1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan
sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary),
tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.
2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa, hal
ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan
(sequence).
Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada
dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini
dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian
karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman
yang juga berdasarkan pada struktur data ini.
JSON menggunakan bentuk sebagai berikut:
1. Objek adalah sepasang nama/nilai yang tidak terurutkan. Objek dimulai dengan { (kurung kurawal buka) dan diakhiri dengan } (kurung kurawal tutup).
Setiap nama diikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai
Gambar 2.2 Bagan identifikasi objek pada JSON
2. Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan [ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ] (kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan
oleh , (koma).
Gambar 2.3 Bagan identifikasi array dalam JSON
3. Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda, atau angka, atau true atau false atau null, atau sebuah objek atau sebuah larik.
Struktur-struktur tersebut dapat disusun bertingkat.
4. String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di dalam string dapat digunakan backslash escapes
"\" untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili karakter
tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C atau Java.
Gambar 2.5 Bagan identifikasi string dalam JSON
5. Angka adalah sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali format oktal dan heksadesimal tidak digunakan.
Spasi kosong (whitespace) dapat disisipkan di antara pasangan tanda-tanda
tersebut, kecuali beberapa detil encoding yang secara lengkap dipaparkan oleh
bahasa pemprograman yang bersangkutan.
2.8 JSON dan XML
Berdasaekan pada website resminya JSON memiliki kelebihan
dibandingkan dengan XML adalah sebagai berikut :
1. Memiliki tata bahasa yang sederhana sehingga lebih mudah dibaca baik oleh
manusia maupun oleh mesin.
2. Memiliki ukuran data yang lebih kecil jika dibandingkan dengan data yang
sama yang ditulis dalalm format XML.
3. Lebih mudah diproses karena memiliki struktur yang sederhana.
4. Lebih sederhana daripada XML, memiliki tata bahasa yang jauh lebih kecil
dan representasi langsung ke struktur data yang digunakan dalam bahasa
pemrograman modern.
5. Penyajian JSON didasarkan pada array dan record, sedangkan XML
memisahkan penyajian data dari struktur data.
6. JSON lebih unggul dalam format pertukaran data dibandingkan dengan XML.
7. JSON dapat dipetakan lebih mudah untuk sistem berorientasi objek.
XML sendiri sebagai format web service yang terlebih dulu ada masih
memiliki beberapa kelebihan yang tidak dapat disaingi oleh JSON:
1. XML dapat dengan mudah dikonversi ke format lain, sedangkan JSON tidak.
2. XML telah menjadi standar dalam W3C sehingga lebih dikenal dan
3. XML lebih unggul dalam format pertukaran dokumen.
Sedangkan JSON masih memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan :
1. Di dalam JSON masih terdapat celah keamanan sehingga memungkinkan
masuknya kode – kode berupa function executable yang tidak diinginkan.
2. JSON kurang cocok sebagai media transfer suara dan gambar, karena tidak
23
Analisis terhadap suatu sistem merupakan suatu langkah penting dalam
pemahaman permasalahan yang ada, sebelum dilakukannya pengambilan
keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
3.1 Analisa Permasalahan
Agar lebih memahami maksud, konsep serta sistem dari prototype yang
akan dibangun, berikut adalah gambar mengenai sistem yang akan dibangun.
JSON decoder
Web Server
JSON encoder
JSON
JSON
Database
Gambar 3.1 Ilustrasi Arsitektur Sistem Infomasi Akademik Berbasis Mobile
Pada gambar 3.1 dijelaskan bahwa aplikasi berbasis mobile yang dibuat
akan meminta data dari web server yang telah terintegrasi dengan database untuk
menampilkan data resensi siswa beserta nilai tugas yang telah dikumpulkan oleh
Sistem informasi akademik berbasis mobile ini akan menampilkan data
resensi siswa beserta nilai tugas sesuai dengan id dosen yang telah disimpan di
dalam server sistem informasi akademik.
3.2 Perancangan Sistem
Dari analisis permasalahan yang telah dilakukan maka dapat ditentukan
tahapan-tahapan perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam merancang sistem ini adalah :
1. Membuat system flow perubahan nilai tugas dan resensi siswa.
2. Membuat Data Flow Diagram yang menggambarkan alur data di dalam sistem.
3. Membuat Entity Relationship Diagram yang menggambarkan hubungan antar
entitas di dalam sistem.
4. Membuat struktur tabel database yang digunakan didalam sistem.
5. Membuat desain form.
6. Membuat desain web service.
3.2.1 System Flow
System flow bertujuan untuk memberi gambaran tentang alur yang terjadi di dalam sistem. System flow sistem informasi akademik berbasis mobile pada
Guru
Cek data Nilai Tugas
Gambar 3.2 System Flow Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile dalam pemberian nilai tugas dan resensi
Sedangkan system flow untuk melihat nilai siswa oleh dosen yang menjabat
Guru Proses Data Elektronik
Cek Data Pelajaran Pelajaran
Data Pelajaran
Cek Data Nilai Nilai
Data Nilai
Stop
.
Gambar 3.3 System Flow Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile untuk melihat nilai.
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi di dalam sistem, sehingga dengan dibuatnya DFD ini akan terlihat arus data yang
A. Context Diagram Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile
External entity yang berhubungan dengan proses sistem informasi akademik berbasis mobile digambarkan pada Gambar 3.4. Terdapat 1 (satu)
external entity yaitu: dosen. Tanda panah menuju ke sistem menunjukan aliran data yang diberikan oleh external entity kepada sistem, sedangkan tanda panah
dari sistem menuju external entity menunjukan aliran data yang diberikan oleh
sistem kepada external entity.
Daftar Nilai tgs s is wa
Update Nilai Tugas Update Absensi
Nilai Sis wa Absensi Siswa Data Kelas
User dan password
0
Proses Penilaian dan Absensi
+
Dos en
Gambar 3.4 Context Diagram Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile
B. DFD Level 0 Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile
DFD level 0 merupakan hasil decompose dari DFD Level Context. Pada DFD Level 0 terdapat proses detil dari Level Context, DFD Level 0 terlihat pada
Daftar Nilai
Gambar 3.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile
C DFD Level 1
C.1 DFD Level 1 Subsistem Cek User
DFD Level 1 cek user merupakan hasil decompose dari DFD 0 pada proses
cek user. DFD Level 1 ini terdiri dari proses periksa user dan cek ID, terlihat pada
User id
ID_Guru User Password
User dan password Guru
1 Tabel User
2 Tabel Guru 1
Periksa User
2
Cek ID
Gambar 3.6 DFD Level 1 Subsistem Cek User
C.2 DFD Level 1 Subsistem Cek Pelajaran
DFD Level 1 cek pelajaran merupakan hasil decompose dari DFD 0 pada proses cek pelajaran. DFD Level 1 ini terdiri dari proses periksa pelajaran, terlihat
pada Gambar 3.7.
Pelajaran
Data Kelas Data Pelajaran
3 Tabel Pelajaran Guru
1
Periksa Pelajaran
Gambar 3.7 DFD Level 1 subsistem Cek Pelajaran
C.3 DFD Level 1 Subsistem Update Absensi dan Nilai
DFD Level 1 update absensi dan nilai merupakan hasil decompose dari
DFD 0 pada proses update absensi dan nilai. DFD Level 1 ini terdiri dari proses
data tug as data absensi
Update Nilai
Update Nilai Tugas Update Tugas
Tug as Siswa tgs siswa
Update Absensi Update Absen Absen Siswa
Gambar 3.8 DFD Level 1 Subsistem Update Absensi dan Nilai
C.4 DFD Level 1 Subsistem Lihat Nilai
DFD Level 1 lihat nilai merupakan hasil decompose dari DFD 0 pada
proses lihat nilai. DFD Level 1 ini terdiri dari proses lihat nilai siswa, terlihat pada
Gambar 3.9.
3.2.3 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu desain database yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan serta mendokumentasikan
akan kebutuhan-kebutuhan sistem dalam pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data yang
dibutuhkan oleh sistem. Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan
menggambarkan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa
entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem.
A. Conceptual Data Model
Sebuah Conceptual Data Model (CDM) memaparkan relasi-relasi atau
hubungan antar tabel dan menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur
basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi. Pada CDM telah didefinisikan
kolom mana yang menjadi primary key.
CDM dari aplikasi sistem informasi akademik berbasis mobile dapat
NIM
Gambar 3.10 Conceptual Data Model Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile
B. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM) yang menggambarkan secara detil konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk pembuatan sistem. PDM berisikan tabel-tabel
penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel
NIM = NIM
ID_PEL = ID_PEL ID_DOSEN = ID_DOSEN
Gambar 3.11 Physical Data Model Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile
3.2.4 Struktur Tabel
Dari PDM yang sudah terbentuk, dapat disusun struktur basis data yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan yaitu:
1. Tabel User
Primary Key : UserID
Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan Username dan Password dosen
Tabel 3.1 UserID
Nama Kolom Tipe Data Ukuran
User_id Char 6
2. Tabel Dosen
Primary Key : ID_Dosen
Foreign Key : User_id reference ke UserID.User_id
Fungsi : Untuk menyimpan data dosen
Tabel 3.2 Dosen
Nama Kolom Tipe Data Ukuran
ID_Dosen Char 11
Nama Varchar 50
User_id Char 6
3. Tabel Pelajaran
Primary Key : ID_Pel
Foreign Key : ID_Dosen reference ke Dosen.ID_Dosen
Fungsi : Untuk menyimpan data pelajaran.
Tabel 3.3 Pelajaran Nama Kolom Tipe Data Ukuran
ID_Pel Char 5
ID_Dosen Char 11
Nama_Pel Varchar 20
Kelas Char 3
4. Tabel Siswa
Primary Key : NIM
Foreign Key : -
Tabel 3.4 Siswa
Nama Kolom Tipe Data Ukuran
NIM Char 11
Nama Varchar 30
Wali Varchar 11
5. Tabel Nilai
Primary Key : NIM, ID_Pel
Foreign Key : ID_Pel reference pelajaran.ID_pel
NIM reference Siswa.NIM
Fungsi : Untuk menyimpan data nilai.
Tabel 3.5 Nilai
Nama Kolom Tipe Data Ukuran
NIM Char 11
ID_Pel Char 5
Kelas Char 3
Absensi Char 5
Tugas Char 5
Ntugas int
UTS int
UAS int
6. Tabel Tugas
Primary Key : NIM, ID_Pel, Tgs_ke
Foreign Key : NIM, ID_Pel reference ke tabel nilai kolom NIM, ID_Pel.
Tabel 3.6 Tugas
Nama Kolom Tipe Data Panjang
NIM Char 11
ID_Pel Char 5
Tgs_ke int
Kumpul Char 1
Nilai int
7. Tabel Absensi
Primary Key : NIM, ID_Pel, Pertemuan
Foreign Key : NIM, ID_Pel reference ke tabel nilai kolom NIM, ID_Pel.
Fungsi : Untuk menyimpan absensi siswa.
Tabel 3.7 Absensi Nama Kolom Tipe Data Panjang
NIM Char 11
ID_Pel Char 5
Pertemuan Int
Status Char 1
3.2.5 Desain Interface
Ragam layar (interface) menu dari sistem informasi akademik berbasis mobile terbagi dalam 3 (Tiga) tahapan, yaitu Login, Pilih Kelas, Update Nilai dan
Update Resensi. Login digunakan untuk masuk ke dalam database, yang kemudian akan menampilkan kelas dan pelajaran yang diajar oleh dosen yang
bersangkutan. Pilih Kelas digunakan untuk memilih kelas yang akan dilakukan
untuk melakukan perubahan pada nilai tugas siswa berdasarkan urutan tugas yang
sudah ditentukan. Update Absensi digunakan untuk melakukan resensi siswa pada
setiap pertemuan.
A.1 Desain Form Login
Form login berfungsi menjadi form autentikasi dan autorisasi pengguna agar dapat menggunakan sistem sesuai user masing-masing.
Gambar 3.12 Desain Form Login
Fungsi obyek dalam desain form login ialah sebagai berikut : User
Password
Tabel 3.8 Fungsi Obyek Form Login
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Field Textbox
Digunakan untuk mengisi data sesuai ketentuan yang
dibutuhkan.
Login MenuItem
Digunakan sebagai autentikasi dan autorisasi agar dapat masuk dan menggunakan sistem sesuai dengan user masing-masing. Cancel MenuItem Menbatalkan inputan.
A.2 Desain Form Data Kelas
Form Data Kelas berfungsi untuk memilih data kelas dan pelajaran yang diajarkan oleh dosen yang bersangkutan.
Gambar 3.13 Desain Form Data Kelas Kelas a Pelajaran a
Kelas b Pelajaran b Kelas c Pelajaran c
Fungsi obyek dalam desain form Data Kelas adalah sebagai berikut :
Tabel 3.9 Fungsi Obyek Form Data Kelas Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Field DataGrid
digunakan untuk memilih dan menampilkan kelas yang akan dilakukan perubahan dalam nilai tugas ataupun absensi sesuai dengan kelas dan pelajaran yang diajarkan oleh dosen yang bersangkutan.
Menu MenuItem
Digunakan untuk memilih data yang aka diubah, baik absensi, nilai tugas, ataupun rekap nilai pada kelas dan pelajaran yang sudah dipilih sebelumnya dalam datagrid. Cancel MenuItem Digunakan untuk kembali ke form Login
B.3 Desain Form Data Absensi
Form Data Absensi berfungsi untuk melakukan perubahan pada data absensi siswa yang diajarkan oleh dosen yang bersangkutan. Data absensi ini
memiliki 2 (dua) tahap, yaitu :
1. Memilih Pertemuan
Gambar 3.14 Pilih Pertemuan Pada Form Data Absensi Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Fungsi obyek dalam desain form Data Absensi dalam memililh
pertemuan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10 Memilih Pertemuan pada Form Data Absensi
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Field DataGrid
Digunakan untuk memilih dan menampilkan pertemuan yang akan dilakukan dilakukan perubahan dalam absesi siswa
Enter MenuItem
Digunakan untuk mengirimkan ke server dan meminta data absensi pada pertemuan yang yang telah dipilih dalm field.
Cancel MenuItem Digunakan untuk kembali ke form Data Kelas
2. Mengisikan Data Absensi
Gambar 3.15 Mengisikan Data Absensi pada Form Data Absensi
Fungsi obyek dalam desain form Data Absensi dalam mengisikan data
absensi adalah sebagai berikut : Siswa
Siswa
Update Cancel
H
Tabel 3.11 Data Absensi dalam Form Data Absensi Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Field DataGrid
Digunakan untuk menampilkan dan melakukan perubahan pada data absensi siswa pada pertemuan yang telah dipilih sebelumnya
Update MenuItem Digunakan untuk mengirim data yang telah dilakukan perubahan ke server
Cancel MenuItem Digunakan untuk kembali ke bagian pemilihan pertemuan
B.4 Desain Form Data Tugas
Form Data Tugas berfungsi untuk melakukan pendataan terhadap
tugas yang diberikan kepada siswa. Data tugas ini memiliki 2 (dua) tahap, yaitu :
1. Memilih urutan tugas yang akan dilakukan perubahan
Gambar 3.16 Memilih urutan tugas yang akan dilakukan perubahan Tugas 1
Tugas 2 Tugas 3
Fungsi obyek dalam desain form Data Tugas dalam memilih urutan adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.12 Memilih Urutan dalam Form Data Tugas
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Field DataGrid Digunakan untuk menampilkan dan memilih urutan tugas yang akan dilakukan perubahan.
Enter MenuItem Digunakan untuk mengirimkan ke server dan meminta data nilai tugas sesuai dengan urutan yang yang telah dipilih dalam field.
Cancel MenuItem
Digunakan untuk kembali ke form Data Kelas
2. Mengisikan data tugas
Gambar 3.17 Mengisikan Data Tugas
Fungsi obyek dalam desain form data tugas dalam mengisikan data
tugas adalah sebagai berikut :
Siswa 70
Siswa 70
Siswa 70
Tabel 3.13 Data Tugas dalam Form Data Tugas Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Field DataGrid
Digunakan untuk menampilkan dan mengisi perubahan yang dilakukan dalam data nilai tugas siswa pada urutan yang telah dipilih sebelumnya.
Update MenuItem Digunakan untuk mengirim data yang telah dilakukan perubahan ke server
Cancel MenuItem Digunakan untuk kembali ke bagian pemilihan urutan.
B.5 Desain Form Data Nilai
Form Data Nilai berfungsi untuk menampilkan rekap dari data nilai dan absensi siswa pada kelas dan pelajaran yang diajarkan oleh dosen yang
bersangkutan.
Gambar 3.18 Desain Form Data Nilai
Fungsi obyek dalam desain form data nilai adalah sebagai berikut : Nama absensi Tugas UTS UAS
Tabel 3.14 Desain Form Data Nilai Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Field DataGrid
digunakan untuk menampilkan rekap data kelas dan pelajaran yang diajarkan oleh dosen yang bersangkutan.
Menu MenuItem
Digunakan untuk memilih data yang akan diubah, baik absensi, maupun nilai tugas pada kelas dan pelajaran yang sudah dipilih
sebelumnya dalam datagrid.
Cancel MenuItem Digunakan untuk kembali ke form Data Kelas.
3.2.6 Desain Web Service
Desain web service yang memiliki beberapa method yang akan dieksekusi
untuk menampilkan output sesuai dengan input yang dimasukkan oleh user.
A. Login
Method ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap username
dan password yang diinputkan oleh user serta memberikan nilai balik berupa
id_dosen apabila username dan password yang diinputkan benar dan cocok.
Gambar 3.19 Desain Method Login B. Kelas
Method digunakan untuk memberikan nilai balik berupa nama pelajaran
dan kelas dari id_dosen yang diberikan dari method login. Method ini dipanggil di
dalam proses login.
Kelas
start
Input kode dosen
Membaca database pelajaran
Pelajaran
Kirim data kelas dan pelajaran
Stop
Gambar 3.20 Desain Method Kelas C. Absen
Method ini digunakan untuk memberikan nilai balik berupa absensi
mahasiswa pada pelajaran, kelas dan pertemuan sesuai dengan yang diinputkan
Absensi
Start
Input Pelajaran, Kelas dan Pertemuan
Membaca database Absensi
Absensi
Kirim data absensi
Stop
Gambar 3.21 Desain Method Absen D. UpdateAbsen
Method ini digunakan untuk melakukan update absensi terhadap database
pada web server sesuai dengan kelas, pelajaran dan pertemuan yang dilakukan
perubahan oleh user.
Update Absen
Start
Input pelajaran, kelas, pertemuan
dan data absen
Update ke database absensi
dan nilai
absensi
Stop
Nilai
E. Tugas
Method ini digunakan untuk memberikan nilai balik berupa tugas
mahasiswa yang terdiri dari status serta nilai tugas sesuai dengan pelajaran, kelas
dan pertemuan yang diinputkan oleh user.
Tugas
Start
Input Pelajaran,
kelas dan pertemuan
Membaca
database Tugas Tugas
Kirim data tugas
Stop
Gambar 3.23 Desain Method Tugas F. UpdateTugas
Method ini digunakan untuk melakukan update nilai tugas terhadap
database pada web server sesuai dengan kelas, pelajaran dan pertemuan yang
Update Tugas
Start
Input pelajaran, kelas, pertemuan
dan data tugas
Update ke database tugas
dan nilai
tugas
Stop
Nilai
Gambar 3.24 Desain Method UpdateTugas G. NilaiPel
Method ini digunakan untuk memberikan nilai balik berupa rangkuman
dari nilai pelajaran dan absensi pada kelas tertentu untuk mata kuliah yang
diajarkan oleh user.
NilaiPel start
Input id Pelajaran
Membaca
database Nilai Nilai
Kirim data
nilai Stop
H. LihatWali
Method ini digunakan sebagai dosen yang menjabat sebagai dosen wali untuk memantau semua nilai pelajaran serta absensi dari mahasiswanya.
LihatWali
start
Input id Dosen
Membaca
database Nilai Nilai
Kirim data
nilai Stop
50
4.1 Konfigurasi Perangkat Keras dan Lunak
Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan sistem informasi
akademik berbasis mobile, sistem ini membutuhkan perangkat keras dan
perangkat lunak dengan kondisi tertentu agar dapat berjalan dengan baik.
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras A. Server
Kebutuhan perangkat keras minimal yang digunakan untuk menjalankan
sistem informasi akademik berbasis mobile pada server adalah :
1. Processor Pentium IV. 2. Memory 512 MB.
3. Hard disk 10 GB.
B. Mobile
Kebutuhan perangkat keras minimal yang digunakan untuk menjalankan
sistem informasi akademik berbasis mobile pada perangkat mobile adalah:
1. Smartphone atau PDA yang mendukung Windows Mobile.
2. Memory 64 MB atau lebih.
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak A. Server
Kebutuhan perangkat lunak minimal yang digunakan untuk menjalankan
sistem informasi akademik berbasis mobile ini pada web server adalah :
1. Sistem operasi windows XP SP2.
2. .NET Framework 2.0.
3. Database SQLExpress.
B. Mobile
Kebutuhan perangkat lunak minimal yang digunakan untuk menjalankan
sistem informasi akademik berbasis mobile ini pada perangkat mobile adalah
Windows Mobile 6.
4.2 Pembuatan Aplikasi
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis mobile dibuat dengan
menggunakan Microsoft Visual Studio .NET 2008 yang memakai bahasa
pemrograman Visual Basic .NET dan database SQL Server Express 2005.
Perancangan sistem informasi akademik berbasis mobile ini dilakukan
dengan menggunakan tool :
1. Power Designer 6 untuk membuat desain CDM, PDM dan DFD.
2. Microsoft Visio 2007 untuk membuat System Flow.
3. Microsoft Word 2007 untuk membuat desain Interface.
4.3 Evaluasi Sistem
Adapun tahapan evaluasi sistem terbagi menjadi dua yaitu Evaluasi hasil
dilakukan untuk kroscek kembali semua tahapan yang sudah dilakukan dan
analisis hasil uji coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan terhadap semua
hasil uji coba yang dikerjakan terhadap sistem. Uji coba dilakukan dalam tahapan
beberapa uji coba (testing) yang telah disiapkan sebelumnya.
Proses pengujian menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi akan
diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi
yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
4.3.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem
Untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan apa yang akan dicapai
maka dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi pengujian terhadap fitur
dasar aplikasi dan uji coba validasi pengguna terhadap pemakaian aplikasi dengan
menggunakan Black Box Testing. Selain itu juga melakukan pengujian terhadap
web service terhadap serialize dan deserialize web service yang digunakan.
Adapun proses serialize dan deserialize yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Serialize
Newtonsoft.Json.JsonConvert.SerializeObject(data yang dikirim))
2.
DeserializeNewtonsoft.Json.JsonConvert.DeserializeObject(data yang dibaca, tipe
Adapun uji coba yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
A. Form Login
Gambar 4.1 Tampilan Form Login
Form Login muncul pertama kali ketika program dijalankan, form ini digunakan untuk memasukkan ID dan password yang akan digunakan untuk
memanggil form kelas dan menampilkan data kelas sesuai dengan id pengguna.
Pada form ini terdapat menu login yang digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi
dan menu exit yang digunakan untuk keluar dari aplikasi.
Tabel 4.1 Data pada UserID
Nama Field Data-1 Data-2 Data-3 Data-4 Data-5
UID Dosen1 Dosen2 Dosen3 Dosen4 Dosen5
Tabel 4.2 Evaluasi Uji Coba Login
No tujuan Input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Deskripsi user id dan password yang valid.
Memasukkan data login pada user id=Dosen1 dan dengan kelas yang diajar.
Login Berhasil dan Form Kelas tampil
Gambar 4.2 Tampilan Form Kelas
Form Kelas digunakan untuk menampilkan data kelas yang diajar oleh dosen yang bersangkutan sesuai dengan user ID yang dimasukkan pada form
1. “Update Tugas”, menu ini berfungsi untuk memanggil Form Tugas dan
menampilkan data tugas untuk kelas dan tugas yang telah dipilih.
2. “Update Absensi”, menu ini berfungsi untuk memanggil form Absensi dan
menampilkan data absensi untuk kelas dan pertemuan yang telah dipilih.
3. “Lihat Wali”, menu ini berfungsi untuk memanggil form Pantau dan
menampilkan data siswa yang oleh dosen yang menjabat sebagai dosen
wali.
4. “Lihat Nilai”, menu ini berfungsi untuk memanggil form Nilai dan
menampilkan data nilai dari kelas yang telah dipilih.
5. “Logout”, digunakan untuk kembali ke form login.
Tabel 4.3 Evaluasi Uji Coba Kelas
no tujuan Input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Memanggil Absensi pada fisika kelas P2.
Berhasil menampilkan Form Absensi fisika kelas P2.
2 Memanggil Form Tugas sesuai dengan ketentuan.
Memilih Tugas 1 Pada fisika kelas P2.
Menampilkan form Tugas pada fisika kelas P2.
Berhasil menampilkan Form Tugas fisika kelas P2.
3 memanggil Form Pantau sesuai dengan ID Dosen.
Memilih Lihat Wali Pada UserID Dosen1.
Menampilkan data siswa yang memiliki dosen wali dengan ID=Dosen1 wali dengan id Dosen1.
Memilih Nilai pada pelajaran fisika kelas P2.
Menampilkan Form Nilai pada fisika kelas P2.
5 Memanggil Form Login.
Memilih menu Logout
Menampilkan kembali Form Login
Berhasil menampilkan form Login
C. Form Tugas
Gambar 4.3 Tampilan Form Tugas
Form Tugas digunakan untuk menampilkan data tugas sesuai dengan kelas dan pertemuan yang telah dipilih pada form kelas, dan melakukan update pada
data – data tersebut. Pada form ini hanya terdapat 2 menu, yaitu “Update” yang
berfungsi untuk melakukan update data tugas ke server, dan “Kembali” yang
Tabel 4.4 Evaluasi Uji Coba Tugas
no Tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Melakukan Update data Tugas.
Mengubah beberapa baris status kumpul dan nilai.
Data pada server terupdate
Update data berhasil dilakukan
2 Validasi status Melakukan perubahan nilai tanpa mengubah status kumpul
Nilai tugas tidak berubah
Apabila status tidak dicentang, maka nilai tugas kembali menjadi 0.
3 Validasi Nilai minimal
memberikan inputan -1 pada nilai
nilai tidak akan dimasukkan. inputan 1000 pada nilai
nilai tidak akan dimasukkan.
D. Form Absensi
Form Absensi digunakan untuk menampilkan data absensi sesuai dengan kelas dan pertemuan yang telah dipilih pada form kelas, dan melakukan update
Gambar 4.4 Tampilan Form Absensi
Tabel 4.5 Evaluasi Uji Coba Absensi
no tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Melakukan update absensi
mengubah beberapa baris absensi
E. Form Nilai
Gambar 4.5 Tampilan Form Nilai
Form Nilai digunakan untuk menampilkan detail nilai pada kelas tertentu yang dipilih pada form kelas. Pada form ini dosen hanya dapat melihat detail dari
nilai mahasiswanya tanpa dapat melakukan perubahan.
Tabel 4.6 Evaluasi Uji Coba Nilai
no tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Validasi cell melakukan perubahan pada data
perubahan tidak dapat dilakukan
tidak dapat melakukan perubahan pada baris maupun kolom.
2 Kembali ke form kelas
Memilih menu kembali
Memanggil form kelas
G. Form Pantau
Gambar 4.6 Tampilan Form Pantau
Form Pantau digunakan untuk menampilkan detail nilai dari peserta didik bagi dosen yang menjabat sebagai dosen wali. Detail yang ditampilkan meliputi
semua mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa yang bersangkutan dan diurutkan
berdasarkan NIM, sehingga dosen yang menjabat sebagai dosen wali dapat terus
memantau peserta didiknya
Tabel 4.7 Evaluasi Uji Coba Pantau
no tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Validasi cell melakukan perubahan pada data
perubahan tidak dapat dilakukan
tidak dapat melakukan perubahan pada baris maupun kolom.
2 Kembali ke form kelas
Memilih menu kembali
Memanggil form kelas
H. Service Login
Service Login digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap user yang melakukan login pada web server. Yang digunakan untuk memanggil service
ini adalah username dan password pengguna.
Tabel 4.8 Evaluasi Uji Coba Service Login
no tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Validasi balik berupa pesan error.
Menampilkan Pesan Error
I. Service Kelas
Service Kelas digunakan untuk memberikan nilai balik terhadap user berupa nama pelajaran dan kelas yang diajar oleh user. Service ini baru akan
dipanggil apabila user telah berhasil melakukan proses login. Yang digunakan
Tabel 4.9 Evaluasi Uji Coba Service Kelas
no tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Validasi
J. Service Absen
Service Absen digunakan untuk memberikan nilai balik terhadap user berupa absensi dari kelas tertentu yang diajar oleh pengguna. Yang digunakan
untuk memanggil service ini adalah id pelajaran serta pertemuan.
Tabel 4.10 Evaluasi Uji Coba Service Absen
no tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
K. Service UpdateAbsen
Service UpdateAbsen digunakan untuk melakukan update database absensi dan database nilai dengan menggunakan data dari pengguna. Yang digunakan
untuk memanggil service ini adalah id pelajaran, pertemuan serta data absensi dari
pengguna.
Tabel 4.11 Evaluasi Uji Coba Service UpdateAbsen
no tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Validasi service
melakukan input
id pelajaran, urutan serta data yang benar. urutan serta data yang salah.
L. Service Tugas
Service Tugas digunakan untuk memberikan nilai balik terhadap user berupa nilai dan status tugas dari kelas tertentu yang diajar oleh pengguna. Yang
digunakan untuk memanggil service ini adalah id pelajaran serta urutan.
Tabel 4.12 Evaluasi Uji Coba Service Tugas
no tujuan input hasil yang
diharapkan output sistem
1 Validasi balik berupa data tugas dari kelas dan urutan yang diminta.