• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI PADA PRODUK FASHION MELALUI BELANJA ONLINE ( Studi Pada Masyarakat Yogyakarta )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI PADA PRODUK FASHION MELALUI BELANJA ONLINE ( Studi Pada Masyarakat Yogyakarta )"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

The Factors Which Influence Intention To Buy Online Shoping

Fashion Products

(Study on Urban Community of Yogyakarta)

Oleh :

ADAM SMEAIT

20080410044

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

i

THE FACTORS WHICH INFLUENCE INTENTION TO BUY

ONLINE SHOPING FASHION PRODUCTS

(Studi on Urban Community of Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Serjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh Adam Smeait 20081410044

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)

ii

Nama : Adam Smeait

Nomor mahasiswa : 20080410044

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “ Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Beli Pada Produk Fashion Melalui Benja Online” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memproleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat pendapat yang pernah ditulis atau di terbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini deketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 27 Desember 2016 Materai, 6000.-

(4)

iii

Sebuah tantangan akan selalu menjadibeban,

Jika itu hanya dipikirkan.

Sebuah cita-cita juga adalah beban,

(5)

iv

pembimbing, telah banyak memberikan masukan dan bimbingan menganai penulisan skripsi ini

2. Kepada ayahanda Sahamri, ibunda Kamaria yang telah banyak memberikan doa dan dorongan dalam penyelesaian skripsi maupun selama proses perkulihan.

3. Kepada adik Akin Nazili, Yuna Wati, dan Melly Anggun Kasih, dan kelurga besar di Riau yang telah banyak memberikan doa dan dorongan dalam penyelesaian skripsi maupun selama proses perkulihan.

4. Kepada bapak ngah Yuridis SP, yang telah banyak memberikan dorongan dan semangat dalam penyelesaian skripsi maupun selama proses perkulihan.

5. Kepad arekan-rekan mahasiswa/i UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada teman yang selalu membatu dalam menyelasaikan skripsi Hidayatul Asra S,Sn., M.A. (Uda Bray).

(6)
(7)

vi

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kurnia, dan rahmat dalam penulisan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Pada Produk Fashion MelaluiBelanja Online ( Studi Pada Masyarakat Yogyakarta)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memproleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis mengambi topik ini dengan harapan dapat memberikan kontribusi dalam bidang manajemen khususnya berkaitan dengan marketing , serta sebagai bahan masukan bagi konsumen dalam mengambil keputusan dalam berbelanja terutama melalui online. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimah kasih kepada:

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, SE,.M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonnomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk, bimbingan dan kemudahan selama penulis menyelasaikan studi.

(8)

vii

Dalam penulisan skrips iini ,penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Hal itu disebabkan tidak lain karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh sebab karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian sangat diperlukan untuk penulisan masamen datang. Semoga skripsi ini berman faat dan menja ditambahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Wassalaamu’alaikumWr. Wb.

Yogyakarta 27 Desember 2016

(9)

viii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LandasanTeori ... 8

1. MinatBeli ... 8

2. Kemudahan ... 9

(10)

ix

B. Penelitian Terdahulu ... 14

C. Hipotesis dan Model Penelitian... 16

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian ... 21

B. Jenis Data dan Sumber Data ... 22

C. Teknik Pengambilan Sampel... 22

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23

E. Defenisi Operasional Variabel Penelitiaan ... 24

F. Uji Kualitas Instrumen... 26

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subyek Penelitian ... 30

B. Uji Instrumen Penelitian ... 34

1. Uji validitas Data... 34

2. Uji Reabilitas Data... 38

C. Analisis Data dan Hipotesis Data ... 39

1. Analisis Regresi Berganda... 39

2. Uji Koefesien Determinasi... 42

D. Pembahasan ... 42

(11)

x

5. Variabel Persepsi Kualitas Produk terhadap Miant Beli... 46

6. Adjudsted R2 ……… 47

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan ... 49 B. Saran ... 50 C. Keterbatasan Penelitian ... 51 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xi

3.2 Skala Interval ... 26

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 33

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 33

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 34

4.6 Uji Validitas Variabel ... 35

4.7 Uji Realibilitas Variabel ... 38

(13)

xii

(14)

i

-

sKRrPsr

t

I

r*oR-rAKrop"oor*MMTNATBELT

E

PADA

PRODUK fi'ASIIION

MELALUI

BELANJA

OMINE

[

(

studi

Pada

Masyarakat

Yoryakarta )

(15)

(

Studi

Pada

Masyarakat

yogyakarta

)

THE

FACTORS

WHICH INFLUENCE INTENTION

TO

BUT

OM,INE

SHOPING

FASHION

PRODUCTS

(Study

on

Urban Community of

yogyakarta)

Diajukan Oleh

ADAM SMEAIT

20080410044

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan

Dewan Penguji Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah yogyakarta

Yang terdiri dari

Tanggal 27 Desember 20L6

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(16)

i

-

sKRrPsr

t

I

r*oR-rAKrop"oor*MMTNATBELT

E

PADA

PRODUK fi'ASIIION

MELALUI

BELANJA

OMINE

[

(

studi

Pada

Masyarakat

Yoryakarta )

(17)

(

Studi

Pada

Masyarakat

yogyakarta

)

THE

FACTORS

WHICH INFLUENCE INTENTION

TO

BUT

OM,INE

SHOPING

FASHION

PRODUCTS

(Study

on

Urban Community of

yogyakarta)

Diajukan Oleh

ADAM SMEAIT

20080410044

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan

Dewan Penguji Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah yogyakarta

Yang terdiri dari

Tanggal 27 Desember 20L6

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(18)

i

(19)

ii

easiness, trust, perception of promotion, perception price and perception of

quality so consumers interested the online seller. Respondents are consumer of

that ever online shopping fashion products. Respondents that taken only 100

completed questionnaires which are given. Data analysis using Linier Multiple

Rengression to determine the relationship between variables. Based on the

Multiple Linier Rengression,the results showed thateasiness, perception of

promotion, perception price and perception of quality positive to buying interest

in the online shoping fashion products.While the variabele trust take effect

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman teknologi seperti saat sekarang ini, sebagian besar produsen menggunakan media internet sebagai strategi untuk memasarkan produk. Dalam pemasarannya, transaksi jual beli tidak hanya dilakukan dengan cara penjual dan pembeli harus bertemu secara langsung di lokasi atau tempat yang telah disepakati. Akan tetapi sebagian orang memanfaatkan perkembangan teknologi internet tersebut sebagai media untuk melakukan jual beli (E-commerce).E-commerce sebagai penjualan barang atau jasa dimana pemesanan dilakukan oleh

konsumen melalui internet, termasuk di dalamnya proses tawar menawar harga dan ketentuan pembelian.

Sesuai perkembangan teknologi informasi yang pesat di Indonesia, terutama dibidang internet, juga mempengaruhi perkembangan ekonomi dan komunikasi. Hal ini akan memberi peluang kepada setiap orang untuk membuka lapangan pekerjaan atau wirausaha baru, terutama dalam usaha online.

(21)

tidak terbatas. Keadaan ini tentu menyebabkan persaingan antara usaha online untuk berlomba-lomba dalam memberikan kemudahan dan keyakinan dalam berbelanja online. Sehingga dapat menimbulkan minat konsumen dalam berbelanja online terutama pada produk fashion.

Banyaknya perusahaan atau usaha yang bergerak dibidang fashsion terutamadalam penjualan melalui onlineyang menawarakan penjualan melalui WEB (world wide web). Menurut Teck dalam jurnalnya Carine Hilman dan Tony Sitinjak (2012) menjelaskan kegunaan (usefulness) mengacu pada kegunaan dari transaksi secara online di dalam World Wide Web. Kegunaan tersebut akan dicoba untuk mengukur sejauh mana tingkat persepsi individu atas manfaat dan keungulan dalam melakukan transaksi online berbasis Web sehinga memberikan kemudahan dalam mengakses situs penjualan online dengan menggunakan jaringan internet.

(22)

Gambar 1.

Prediksi pengguna internet pada tahun 2015

Sumber. Asosiasi Penyelenggara Jasa internet Indonesia

(23)

mendapatkan, produk yang paling banyak dibeli secara online adalah fashion. Membeli produk fashion dilakukan oleh 78 persen konsumen online disusul ponsel (46 persen), elektronik (43persen), buku dan majalah (39persen), dan

barang kebutuhan rumah tangga (24 persen). Ini dapat dilihat pada diagram di

bawah ini :

Gambar 2.

Diagram barang yang banyak dibeli di toko online.

Sumber. Survei Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) yang dikutip dari Kompas.com

(24)

Christina Teguh dan Petra Surya Mega Wijaya dalam tulisannya yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli di Online Shop Specialis Guess (2012),menjelaskan bahwa kemudahan, keyakinan dah promosi juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat berbelanja melalui online. Harlina Nurtjahjanti juga menjelaskan dalam tulisannya yang berjudul Hubungan antara Persepsi terhadap Harga dan Kualitas Produk dengan Minat membeli Produk

Fashion Online Shop di Facebook pada Mahasiswa Politeknik X Semarang

(2012) menjelaskan bahwa persepsi terhadap harga dan kualitas produk juga merupakan faktor yang mempengaruhi minat beli belanja online. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemudahan, keyakinan, Promosi, harga dan kualitas produk sangat mempengaruhi minat beli pada produk fashion melalui belanja online.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Pada Produk Fashion melalui Online di Yogyakarta (Studi Kasus Masyarakat di

Yogyakarta).

B. Rumusan masalah

Untuk memperjelaskan permasalahan yang akan diteliti, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kemudahan berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk fashion melalui online.

(25)

3. Apakah persepsi promosi berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk fashion melalui online.

4. Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk fashion melalui online.

5. Apakah persepsi kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli pada produk fashion melalui online.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk menganalisis pengaruh kemudahan terhadap minat beli produk fashion melalui online.

2. Untuk menganalisis pengaruh keyakinan terhadap minat beli produk fashion melalui online.

3. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap minat beli produk fashion melalui online.

4. Untuk menganalisis pengaruh persepsi harga terhadap minat beli produk fashion melalui online.

(26)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah penelitiandan memperluas pengetahuan bagi pemasar khususnya di bidang online berkaitan dengan penjualan produk fashion.

2. Manfaat Praktek

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Minat Beli

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2001), minat beli adalah sebuah kegiatan pembeliaan yang akan dilakukan oleh konsumen pada periode tertentu. Minat beli adalah tahap kecendrungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli.

James G. Barnes, (2013), revolusi internet dalam beberapa tahun terakhir ini sangat besar pengaruhnya bagi minat berbelanja minat beli terhadap suatu produk. Penggunaan internet secara perlahan-lahan merubah harapan pelanggan tentang kenyamanan, kecepatan, harga dan kemampuan untuk membandingkan satu produk dengan produk lainnya terutama dalam berbelanja produk fashion melalui online.

(28)

manfaat nya lebih kecil dibanding pengorbanannya biasanya pembeli akan menolak untuk membeli.

Faktor yang membentuk minat beli konsumen menurut Kotler (2012), yaitu.

1). Sikap orang lain: Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternative yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu intensitas sifat negative orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.

2). Faktor yang tidak terantisipasi: Faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli sesuatu barang atau tidak.

2. Kemudahan

Davis (1989) menjelaskan bahwa ease of use dapat didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan mengunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apa pun (free of effort). Kemudahan (ease) bermakna tanpa kesulitan atau terbebaskan dari-dari kesulitan atau tidak perlu berusaha terlalu keras.

Menurut Jogianto, (2007), mendifinisikan kemudahan pengunaan ease of usesebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa mengunkan

(29)

Berdasrakan definisi di atas bahwa kemudahan pengunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga), seseorang di dalam mempelajari TI. Penguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah mengoperasianya.

3. Kepercayaan atau Keyakinan

Menurut Philip Kotler (2009). Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki sesorang terhadap sesuatu. Keputusan pembelian seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antra faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan pisikologi.Faktor yang dapat dipengaruhi oleh pemasar dan dapat mengisyaratkan pada pemasar mengenai bagaimana pengembangan produk, harga, distribusi dan promosi untuk mendapatkan respon yang menarik.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001), mengatakan keyakinan (belief), adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu.Trafimow (2001) mempertegas keyakinan adalah sebuah kepercayaan dari individu, mengenai bagai manakah orang lain berpikir mengenai sesuatu, dan tentang perlu atau tidak perlunya sesuatu dilakukan dengan prilaku tertentu (Carine Hilman dan Toni Sutinjak, 2012).

4. Persepsi Terhadap Promosi

(30)

tersebut, dan memahaminya. Pada tahap exposure konsumen menerima informasi melalau panca indranya.Sedangkan menurut Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (2008), persepsi adalah sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.Penyesuaian pancaindra merupakan masalah yang menjadi perhatian berbagai pemasang iklan.Hasil strategi pengaturan posisi yang sukses adalah citra merek khas yang diandalakan para konsumen dalam melakukan pilihan produk. Riset mengemukakan bahwa strategi pengaturan posisi oleh pemasang iklan mempengaruihi kepercayaan konsumen terhadap atribut-atribut merek mereka dan harga yang konsumen bersedia bayar. Citra merek yang positif berkaitan dengan kesetiaan konsumen, kepercayaan konsumen mengenai nilai merek yang positif, dan kesediaan untuk mencari merk tersebut. Citra merek yang positif juga membantu meningkatkan minat konsumen pada promosi merk di masa yang akan datang dan memperkuat posisi dalam menghadapi berbagai kegitan pemasar pesaing.

Menurut Stanton (2001), promosi adalah promosi is the element in an organization marketing mix that erves to inform, persuade, and remid the

market of the organization or product (promosi adalah unsur dari bauran pemasaran suatu organisasi yang bertujuan, memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan pasar dari organisasi/produk).

(31)

membeli. Strategi promosi mengabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli, (Swasta dan Irawan, 2001).

.

5. Persepsi Harga

Persepsi merupakan proses dengan apa para individu memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli menjadi gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk (2008), persepsi mengenai harga. Bagaimana konsumen memandang harga tertentu, tinggi, rendah, wajar mempunyai pengaruh yang kuat terhadap maksud membeli dan kepusan membeli. Misalnya perhatikan persepsi kewajaran harga.

Sedangkan menurut J. Paul Peter dalam (2000). Harga adalah elemen yang paling tidak umum dari bauran pemasaran. Untuk satu hal, pasar adalah satu-satunya elemen yang berkaitan dengan pendpatan; elemen-elemen lainnya, demikian dengan penelitian pemasaran, membutuhkan dana yang harus dikelurakan oleh organisasi.

(32)

dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap konsumen harus tidaklah sama.

Persepsi harga (price percepsions) berkaitan dengan bagaimana informasi harga dipahami oleh seluruhnya konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi mereka. Satu pendekatan untuk memahami persepsi harga adalah pemrosesan informasi, yang selama ini dipromosikan oleh Jacoby dan Olson.

6. Kualitas Persepsi

Schiffman dan Kanuk (2000), menyebutkan bahwa persepsi adalah cara orang memandang dunia ini. Sedangkan kualitas yang dipersepsikan, pada umumnya, konsumen menentukan kualitas suatu produk berdasarkan pada berbagai macam isyarat informasi yang dihubungkan dengan produk tersebut. Isyarat tersebut adalah sebagai berikut:

 Isyarat interinsik, ukuran, warna, rasa, atau aroma.

 Isyarat eksrtinsik, bersifat di luar (eksternal) produk seperti harga, citra

toko, atau citra produsennya.

(33)

dan Armstrong,2001). Memperhatikan kualitas produk (product quality) merupakan suatu keharusan dalam dunia bisnis. Meskipun demikian kualitas produk (product quality) mutlak harus ada.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mencari data-data secara tertulis melalui buku-buku, yang berhubungan dengan apa yang akan peneliti teliti agar tidak terjadi suatu kesamaan dengan peneliti terdahulu. Selain itu juga bertujuan untuk memperoleh informasi awal saat melakukan penelitian yang berhubungan dengan tulisan ini, peneliti melakukan dengan wawancara, guna untuk mendapatkan sumber tulisan yang diperoleh dari informan atau orang-orang yang mengetahui tentang berbelanja online.

1. Ela Trisnawati, Agus Surono dan Untung Kumorohadi (2012), yang berjudul “Analisis Fakto-Faktor Kunci Dari Niat Pembelian Kembali

Secara Online Pada Konsumen Fesh Shop” hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. 2)Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap online

repurchase intention. 3) Confirmasiaon berpengaruh positif terhadap perceived usefulness. 4) Confirmasiaon berpengaruh positif terhadap satisfaction. 5) Perceiveduse fullness berpengaruh positif terhadap satisfaction. 6) Satisfaction berpengaruh positif terhadaponline repurchase intention. 7) Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap trust. 8)

(34)

fullness berpengaruh positif terhadap repurchase intention. 10) Perceived enjoyment berpengaruh positip terhadap online repurchase intention. 11)

Privacy berpengaruh positif terhadap online repurchase intention. Dari

hasil penelitian diketahui bahwa variabel di atas berpengaruh positif terhadap niat pembelian kemabali secara online pada studi kasus pada konsumen fesh shop.

2. Harlina Nurtjahanti (2013), yang berjudul “hubungan antara persepsi terhadap harga dan kualitas produk dengan minat membeli produk fashion online shop di facebook pada mahasiswa politeknik x semarang” : persepsi

terhadap harga dan persepsi terhadap kualitas produk. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebasnya menunjukan signifikan mempengaruhi variabel terikatnya yaitu minat membeli produk fashion online shop di facebook pada mahasiswa politeknik X semarang.

3. I Komang Agus Hari Chandra dan Ni Made Purnami (2014), yang berjudul “pengaruh jenis kelamin, promosi penjulan dan sifat meterialisme terhadap perilaku impulse buying secara online” dari hasil penelitian menunjukan

bahwa variabel jenis kelamin, promosi penjualan dan sifat materialisme berpengaruh positif terhadap perilaku impulse buying secara online.

4. Yusnidar, Samsir dan Sri Restuti (2014), yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi Resiko Terhadap Minat Beli dan Keputusan Pembelian Produk Fashion Secara Online di Kota Pekanbaru” dari hasil

(35)

persepsi resiko, dan varaiabel kepercayaan perpengaruh singnifikan terhadap variabel minat beli fashion secara online di kota pekanbaru.

5. Eunike Verina, Edi Yulianto dan Waris A latief (2014), yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan pembelian pada Toko Fashion di Jejaring Sosial Facebook di Indonesia” dari hasil penelitian

menunjukan bahwa variabel atmosfer, promosi, pelayanan, kepercayaan, karakteristik kosumen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan sedangkan variabel produk, harga, dan pelayanan berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada toko fashion dijejaring facebook di Indonesia.

C. Hipotesis Dan Model Penelitian

Dalam penelitian ini akan diteliti bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu kemudahan (X1), Keyakinan (X2), Persepsi Promosi (X3), Persepsi harga (X4) dan Persepsi kualitas produk (X5), terhadap variabel terikat yaitu Minat Beli (Y).

1. Pengaruh kemudahan terhadap minat beli pada produk fashion melalui belanja online.

Menurut Venkatesh dan Morris (2000), kemudahan (perceived Ease of Use) menggambarkan dampak atas tingkat perilaku melalui dua

(36)

menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara positif kemudahan (perceived Ease of Use), terhadap niat pembelian kemabali secara online pada studi kasus pada konsumen fesh shop. Sehingga dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H1 : Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pada produk fashion melalui online.

2. Pengaruh keyakinan terhadap minat beli pada produk fashion melalui belanja online.

Menurut Trafimow (2001) kepercayaan atau keyakinan merupakan suatu sifat tentang bagaimana cara orang lain berfikir mengenai sesuatu dan tentang perlu atau tidak perlunya sesuatu dilakukan dengan prilaku tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusnidar, Samsir, dan Sri Rastuti (2014), menunjukan bahwa terdapat pengaruh semangkin tinggi terhadap kepercayaan memberikan pengaruh signifikan terhadap minat beli dan kepuasan pembeliaan produk fashion secara online di kota pekanbaru.

H2 : Keyakinan berpengaruh signifikan terhadap minat belipada produk fashion melalui online.

(37)

Purnami (2014), menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari promosi penjualan secara signifikan terhadap perilaku impulse buying secara online.

H3 : Persepsi promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli pada produk fashion melalui belanja online.

4. Pengaruh persepsi harga terhadap minat beli pada produk fashion melalui online

Menurut Kotler (2012),harga merupakan jumlah uang yang harus dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau mengunakan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan unsur yang paling kritis dalam bauran pemasaran, karena konsumen sangat berkepentingan dengan nilai yang mereka peroleh dalam suatu pertukaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eunike Verina, Edy Yulianto dan Wasis A. Latif (2014), menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari harga secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada toko fashion di Facebook.

H4 :Ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap persepsi harga terhadap minat beli pada produk fashion melalui belanja online.

5. Pengaruh persepsi kualitas produk terhadap minat beli produk fashion melalui online

(38)

Armstrong, 2001). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Harlina Nurtjahjanti (2013), menujunjukan bahwa persepsi harga dan persepsi kualitas produk memberikan pengaruh signifikan terhadap minat membeli produk fashion online shop pada facebook pada mahasiswa politeknik semarang. Sehingga dapat di tarik hipotesis sebagai berikut:

H5 : Persepsi kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada produk fashion melalui belanja online.

(39)
[image:39.595.111.518.210.522.2]

Gambar 3.

Model Penelitian

H1

H2

H3

H4H4 H4

H5

Sumber : Ella Trisnawati, Agus Surono dan Untung Kumorohadi(2012; Eunike Verina, Edi Yulianto dan Waris A latief (2014).

Kemudahan (X1

Keyakinan (X2)

Persepsi Terhadap Promosi

(X3)

Persepsi Harga (X4)

Kualitas Persepsian (X5)

(40)

21

Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiono (2007), metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun metode proses penelitian sebagai berikut :

Penelitian ini dirancang untuk mengetahui bagaimana minat belenja produk fashion melalui online pada masyarakat Yogyakarta. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

A. Obyek dan Subyek Penelitian

(41)

B. Jenis Data dan Sumber Data

Menurut Burhan Bungin (2000), jenis data terbagi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer karena data-data penelitian langsung diperoleh dari sumber utama. Adapun sumber data pada penelitian ini adalah masyarakat Yogyakarta yang pernah belanja produk fashion melalui online. Sedangkan penelitian ini menggunakan data primer.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Burhan Bungin (2005) menjelaskan, populasi adalah obyek-obyek yang dapat menjadi sumber datap pada penelitian. Populasi dibedakan atas dua macam. (1) Populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki seumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif, dan (2) populasi tidak terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif.

Dalam penelitian ini menggunakan populasi terbatas, di mana fokus penelitian ini hanya terbatas pada produk-produk fashion yang di jual melalui online.

(42)

penelitian dan bagaimana kita merancang tata cara pengambilan sampel agar menjadi sampel yang representatif. Dalam penelitian ini menggunakan teknikporposive sampling, yaitu teknik yang digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian-penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah minat beli produk fashion melalui online.

D. Teknik Pengumpulan Data

(43)

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

[image:43.595.126.524.235.724.2]

Berikut ini merupakan definisi operasional variabel dalam penelitian ini:

Tabel 1.

Defenisi Operasional Variabel

N o

Variabel Definisi operasional Indikator

1 Minat beli (Y)

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (2001), minat beli adalah sebuah kegiatan pembeliaan yang akan dilakukan oleh konsumen pada periode tertentu. Minat beli adalah tahap kecendrungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli.

1. Keigianan untuk berbelanja online

2. Rencana untuk membeli produk secara online

Sumber : Carine Hilman (2012)

2 Kemudah an (X1)

Davis (1989) menjelaskan bahwa

ease of use dapat didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan mengunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apa pun (free of effort).

Kemudahan (ease) bermakna tanpa kesulitan atau terbebaskan dari-dari kesulitan atau tidak perlu berusaha terlalu keras.

1. Tidak banyak menghabiskan waktu

2. lebih mudah mencari produk yang dinginkan

3. Memberikan

4. Kemudahan dalam membayar 5. Memilih barang tanpa batas

Sumber : Carine Hilman (2012)

3 Keyakina n/ kepercaya an (X2)

Menurut Kotler dan Armstrong dalam bukunya yang

berjudulPrinsip-prinsip Pemasaran (2001;118),

mengatakan keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu

1. Telah banyak orang yang bertransaksi belanja melalui online

2. Berbelanja online sudah menjadi kebiasaan orang di lingkungan sekitar

Sumber : Carine Hilman (2012) 4 Promosi

(X3)

Menurut Fajar Laksana dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Pemasaran

Pendekatan Praktis (2008 ; 180) menjelaskan bahwa promosi merupakan biaya yang tidak menambahkan apa-apa pada nilai suatu produk tapi malah

meningkatkan biaya bagi konsumen

1. Adanya iklan yang menarik 2. Promosi Penjualan secara

personal

(44)

5 Harga (X4)

Menurut J. Paul Peter dalam bukunya yang berjudul Consumer behavior Prilaku konsumen dan Strategi Pemasaran (2000 ; 220) Harga adalah elemen yang paling tidak umum dari bauran

pemasaran. Untuk satu hal, pasar adalah satu-satunya elemen yang berkaitan dengan pendpatan; elemen-elemen lainnya, demikian dengan penelitian pemasaran, membutuhkan dana yang harus dikelurakan oleh organisasi.

1. Tingkat Harga 2. Potongan Harga 3. Waktu Pembayaran 4. Syarat Pembayaran 5. ( Swasta 2010) 6.

6 Kualitas Produk (X5)

Dalam buku prinsi-prinsip

pemasaran (2001) oleh Kotler dan Armstrong menjelaskan kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keadalan, kumudahan operasi dan perbaikan, serta atribut nilai lainnya

1. Performansi 2. Features 3. Keandalan

4. Kualitas yang di rasakan 5. Daya tahan

(45)
[image:45.595.198.429.273.421.2]

Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan yaitu skala interval dengan menggunakan likert scale atau skala likert. Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian maka digunakan data interval dengan skala 1-5, sedangkan untuk mengetahui pengukuran dan interpretasi data dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.

Skala Interval

Jawaban Skor

STS 1

TS 2

N 3

S 4

SS 5

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju TS : TidakSetuju

N : Netral S : Setuju

SS : Sangat Setuju

F. Uji kualitas instrumen

Uji Validitas

(46)

dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS. Tingkat signifikansi 5%, jika nilai probabilitas < 0,05 maka pertanyaan tersebut valid. Sedangkan jika nilai probabilitas > 0,05 maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasil hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan Cronbach alpha dengan bantuan program SPSS dan metode pengambilan kepusan pada uji mengunakan batasan0,6. Menurut Sekaran (1992) jika nilai α ≥ 0,6atau lebih maka uji reliabilitas dapat diterima.

G. Uji Hipotesis dan Analisa Data

(47)

variabel dependen, persamaan regresi linier berganda menurut Sugiyono (2012) adalah :

Y = b0+ b1 . X1 + b2 . X2 + b3 . X3 + b4 . X4+b5 . X5 +e.

Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana :

Y : Minat beli b0 : Konstanta

b1 s/d b5 : Koofesien Regresi X1 : Kemudahan X2 : Keyakinan X3 : Persepsi Promosi X4 : Persepsi Harga X5 :Persepsian Kualitas e : Faktor Ganguan

Uji t ( parsial )

Menurut Sugiono, (2005), Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel indevenden (X) terhadap variabel dependen (Y). Dengan tingkat signifikan 0,05 dengan mengambil keputusan bila signifikan < α maka Ha diterima yang berarti bahwa semua variabel

independen secara individu mempengaruhi dependen.

(48)

mengunakan uji signifakansi simultan ( uji F) terhadap variabel bebas yaitu kamudahan, keyakinan, persepsi promosi, persepsi harga dan kalitas persepsian terhadap minat beli.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis R2 (R Square), pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefesien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali;

(49)

30

A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pruduk fashion merupakan sebuah produk yang mempunyai ciri-ciri khusus yang tepat dan memiliki style yang sedang tren dalam suatu kurun waktu. Sebuah produk dikatakan fashionable jika produk-produk tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) konsumen bersedia untuk meluangkan waktu, uang dan tenaganya untuk memporoleh produk ini; dan 2) merupakan produk sejenis (dalam hal style) yang dikeluarkan oleh kompetitor. Adapun jenis-jenis produk fashion meliputi : 1) sepatu; 2) tas; 3) pakaian; 4) sandal; 5) jam tangan dan lain sebagainya.

Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang pesat beberapa dekade terakhir ini. Hal ini didukung dari berbagai sisi, baik desainer lokal yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang membaik, sampai sektor ritelyang berkembang pesat.

(50)

muda yang lebih sering tampil dengan mode gaya barat atau gaya busana korea. Sejak saat itu busana tradisional secara harmonis berkembang sama baiknya dengan desain gaya barat hingga saat ini.

Tahun 1970 merupakan awal kemunculan dari Iwan Tirta, Harry Dharsono, Prajudi, Poppy Dharsono dan Ramli yang telah memberikan signal dalam dunia fashion di Indonesia kepada dunia Internasional melalui penciptaan mereka dan parade fashion di dalam maupun di luar negeri. Dalam dekade tersebut, dunia fashion Indonesia mencatat kemajuan yang cukup besar.Upaya dan kerja keras dari para desainer muda didukung oleh terbitnya majalah wanita “Femina”, majalah wanita

baru yang dimulai penerbitan pada tahun 1972, yang banyak memberikan perhatian serius terhadap dunia mode dengan menghadirkan berita trend fashion dunia, sehingga memberikan spektrum yang lebih luas untuk fashion nasional di era ini.

Pada tahun 1990-an ketika isu-isu globalisasi dan perkembangan teknologi media modern seperti internet, mempermudah para desainer untuk mengakses berita mengenai perkembang dunia menciptakan variasi fashion dan trend telah banyak membantu para desainar dalam menciptakan variasi fashion terutama dalam mengadopsi gaya barat yang glamor.

(51)

mengenai trend fashion terbaru akan cepat menyebarluaskan di masyarakat. Penyedia busana secara online pun ikut memberikan peran dengan menyediakan berbagai busana yang mengikuti trend fashion. Sehingga masyarakat akan mengikuti trend fashion yang ada.

(sumber: http://oktaviaster.blogspot.co.id/2014/10/perkembangan-dunia-fashion.html?m=1 )

Shop atau toko bisa diartikan sebagai sebuah wadah atau tempat untuk menggelar, (menampilkan atau memamerkan), barang dagangan. Sedangkan online bisa diartikan sebagai bersifat terhubung dengan jaringan internet. Sehingga online shop memiliki definisi sebuah tempat untuk menggelar (menampilkan atau memamerkan) barang dagangan yang terhubung dengan jaringan internet.

Online shop dikenal dengan kepraktisanya dalam mendapatkan barang-barang yang diinginkan tapi selain itu barang yang dijual pun bervariasi ragamnya. Mulai dari buku hingga pernak-pernik, bahkan saat ini barang-barang yang paling banyak diminati adalah barang-barang produk fashion seperti pakaian, tas, sandal, sepatu, aksesoris, dan jam tangan.

2. Gambaran Umum Subyek Penelitian

(52)
[image:52.595.161.517.305.447.2]

koesioner peneliti langsung memeriksa kelengkapan hasil jawaban dari responden. Kemudian dilakukan analisa untuk memperoleh karakteristik responden yaitu berdasarkan pekerjaan, jenis kelamin dan usia. Karakteristik responden yang lengkap ditunjukan pada tabel di bawah ini : a. Berdasarkan pekerjaan.

Tabel. 4.3

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

No. Pekerjaan Jumlah

Responden

Persentase (%)

1 Mahasiswa 74 74%

2 Pegawai Negeri Sipil 8 8%

3 Wiraswasta 18 18%

Total 100 100%

b. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel. 4.4

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

Responden

Persentase (%)

1 Perempuan 44 44%

2 Laki-laki 56 56%

(53)
[image:53.595.159.518.191.341.2]

c. Berdasarkan usia

Tabel. 4.5

Karakteristik responden berdasarkan usia

No. Usia Jumlah

Responden Persentase (%)

1 < 20 23 23%

2 20 – 30 46 46%

3 >30 13 13%

Total 100 100%

B. Uji Intrumen Penelitian

1. Uji Validitas Data

(54)
[image:54.595.161.515.169.735.2]

Tabel. 4.6

Uji Validitas Variabel

No Variabel Pertanyaan Nilai

Koefisien Sig. Keterangan

1. Kemudahan Item 1 0,883 0,000 Valid

Item 2 0,845 0,000 Valid

Item 3 0,812 0,000 Valid

2. Keyakinan Item 1 0,656 0,000 Valid

Item 2 0,771 0,000 Valid

Item 3 0,755 0,000 Valid

Item 4 0,773 0,000 Valid

3. Pesepsi Promosi

Item 1 0,777 0,000 Valid

Item 2 0,699 0,000 Valid

Item 3 0,842 0,000 Valid

4. Persepsi Harga

Item 1 0,782 0,000 Valid

Item 2 0,823 0,000 Valid

Item 3 0,806 0,000 Valid

5 Persepsi Kualitas Produk

Item 1 0,776 0,000 Valid

Item 2 0,817 0,000 Valid

Item 3 0,859 0,000 Valid

6. Minat Beli Item 1 0,776 0,000 Valid

Item 2 0,817 0,000 Valid

(55)

a. Variabel Kemudahan

Berdasarkan tabledi atas hasil uji validitas variabel kemudahan dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen penelitian yang diujikan adalah valid (sahih) yang nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Instrument penelitian dikatakan valid artinya bahwa instrument penelitian tersebut benar-benar tepat dalam mengukur variabel kemudahan.

b. Variabel Keyakinan

Berdasarkan tabel di atas hasil uji validitas variabel keyakinan dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen penelitian yang diujikan adalah valid (sahih) yang nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Instrument penelitian dikatakan valid artinya bahwa instrument penelitian tersebut benar-benar tepat dalam mengukur variabel keyakinan

(56)

d. Variabel Persepsi Harga

Berdasarkan tabel di atas hasil uji validitas variabel harga dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instrumen penelitian yang diujikan adalah valid (sahih) yang nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Instrument penelitian dikatakan valid artinya bahwa instrument penelitian tersebut benar-benar tepat dalam mengukur variabel harga

e. Variabel Kualitas Persepsian

Berdasarkan tabel di atas hasil uji validitas variabel persepsi kualitas produk dengan metode pearson correlations dapat diketahui bahwa instruen penelitian yang diujikan adalah valid (sahih) yang nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Instrument penelitian dikatakan valid artinya bahwa instrument penelitian tersebut benar-benar tepat dalam mengukur variabel persepsi kualitas produk.

f. Variabel Minat Beli

(57)

valid artinya bahwa instrument penelitian tersebut benar-benar tepat dalam mengukur variabel minat beli.

2. Uji Reliabilitas Data

[image:57.595.170.511.414.613.2]

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan computer program SPSS didapatkan hasil bahwa alat ukur yang digunakan reliabel karena mempunyai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 (sekaran, 1992). Hasil yang tersaji dalam lampiran uji reabilitas terangkum dalam tabel .

Tabel. 4.7

Nilai alpha masing-masing uji realibilitas

Variabel Alpha Status

Kemudahan 0,802 Reliabel

Keyakinan 0,717 Reliabel

Promosi 0,667 Reliabel

Harga 0,723 Reliabel

Kualitas Produk 0,751 Reliabel

Minat Beli 0,788 Reliabel

(58)

alpha keenam variabel tersebut di atas 0,6. Maka dapat disimpulkan instrument penelititan yang digunakan reliabel.Instrument penelitian dikatakan reliabel artinya bahwa instrument penelitian tersebut dapat diandalkan atau dapat dipercaya.

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesisis

Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Regresi Berganda

[image:58.595.160.506.522.737.2]

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel kemudahan, keyakinan, promosi, persepsi harga, persepsi kualitas produk terhadap minat beli. Dengan menggunakan bantuan computer program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel. 4.8

Hasil Pengujian Menggunakan Regresi Berganda

Model

Unstandardizer Coefficients

Standardizer

Coefficients T Sig

B Std.

Eror Beta

(Constan) -,201 1,603 -,125 ,901

Kemudahan (X1) ,296 ,109 ,229 2,721 ,008 Keyakinan (X2) -,013 ,127 -,011 -,101 ,920 Promosi (X3) ,332 ,137 ,222 2,423 ,017 Persepsi Harga

(X4)

,413 ,151 ,251 2,732 ,008

Persepsi Kualitas Produk

(X5)

,387 ,161 ,254 2,406 ,018

Adj R-sq ,458

(59)

Berdasarkan hasil analisis regresi maka persamaan regresinya adalah sebangai berikut:

Y=0,229X1-0,11X2+0,22X3+0,251X4+0,254X5×5

Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa nilai regresi koefisien untuk variabel kemudahan (X1), sebesar

0,229.Secara positif variabel kemudahan mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli.Artinya apabila kemudahan konsumen semakin besar maka minat beli konsumen semakin tinggi terhadap belanja produk fashion melalui online. Signifikan pada t = 2,721 (P = 0,008 <0,05). Hipotesis pertama terdukung sehingga H1 dapat di terima.

Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa nilai

regresi koefisien untuk variabel keyakianan (X2), sebesar -0,011 yang

berarti variabel keyakinan mempunyai pengaruh negatif terhadap

minat beli produk fashion melalui online.Artinya keyakinan

merupakan faktor yang penting dalam berbelanja melalui online apa

bila keyakinan konsumen kurang besar, maka minat beli produk

fashion melelaui online tidak akan terjadi. Tidak signifikan pada t =

-,101 (P = 0,920 >0,05). Hipotesis kedua tidak terdukung sehingga H2

tidak dapat di terima

Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa nilai

regresi koefisien untuk variabel persepsi promosi (X3), sebesar 0,222

(60)

online, artinya variabel persepsi promosi menunjukan nilai positif

yang menyatakan bahwa promosi yang jelas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli produk fashion melaui online. Signifikan pada t = 2,423 (P = 0,017 <0,05). Hipotesis ketiga terdukung sehingga H3 dapat di terima.

Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa nilai regresi koefisien untuk variabel persepsi harga (X4), sebesar 0,251

yang mempunyai pengaruh terhadap minat beli produk fasion melalui online, artinya variabel harga menunjukan nilai positif yang jika penentuaan harga yang jelas, maka mempunyai pengaruh terhadap minat beli pada produk fashion melalui online. Signifikan pada t = 2,732 (P = 0,008 <0,005). Hipotesis ke empat terdukung sehingga H4 dapat di terima

Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa nilai

regresi koefisien untuk variabel persepsi kualitas produk (X5), sebesar

0,254 yang mempunyai pengaruh terhadap minat beli produk fasion

melalui online, artinya variabel persepsi kualitas produk menunjukan

niali positif yang jika kualitas produk yang dijual sesuai dengan harapan konsumen, maka minat beli pada produk fashion melalui

online. Signifikan pada t = 2,406 (P = 0,018 <0,005). Hipotesis ke

(61)

2. Uji Koefesien Determinasi

Analisis ini bertujuan untuk mengukur persentase pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil

pengujian regresi dengan bantuan program SPSS diperoleh nilai

adjusted R square sebesar 0,458. Hal ini menunjukan bahwa 45,8 % variabel bebas yaitu variabel kemudahan, keyakinan, promosi, harga

dan kualitas produk berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu minat

beli.

D. Pembahasan

Berdasarkan hipotesis penelitian tersebut ada pengaruh yang

signifikan variabel kemudahan, keyakinan tidak signifikan, promosi,

harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli

produk. Dalam analisis intrumen yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh

hasil bahwa variabel kemudahan, keyakinan, persepsi promosi, persepsi

harga dan kualitas persepsian produk berpengaruh secara signifikan

terhadap minat beli produk fashion melalui online.

1. Variabel kemudahan terhadap minat beli

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan variabel kemudahan terhadap

minat beli produk fashion melalui online. Hal ini menunjukan bahwa

(62)

signifikan terhadap minat beli produk fashion melalui online.

Pengunaan dalam suatu teknologi dapat mendorong seseorang untuk

menerima dan menggunakan teknologi tersebut.Bahwa konsumen

mendapat kemudahan dalam mengunakan teknologi dan dapat

mendorong seseorang untuk menerima dan menggunakan tegnologi

tersebut.Seperti mencari perbandingan harga dan kualitas produk

fashion yang diinginkan dengan baik dalammembeli secara online.

Kemudahan yang dirasakan konsumen di mana seseorang mengunakan

sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun (Davis 1989),

selanjutnya kemudahan tanpa kesulitan atau tidak perlu berusaha

terlalu keras mencari produk yang diinginkan oleh konsumen dalam

berbelanja produk fashion melalui online.Hasil pengujian hipotesis

kemudahan menunjukan nilai t hitung sebesar 2,721 dengan tarap

signifikansi hasil sebesar 0,008 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang

berarti bahwa hipotesis dalam peneletian ini kemudahan

berdeterminasi terhadap minat beli melalui online, dimana ini terbukti

bahwa pada level signifikan a (0,05), dengan demikian Ho ditolak dan

Ha diterima. Jadi kesimpulannya kemuduhan berpengaruh signifikan

terhadap minat beli produk fashion melalui belanja online, sehingga

hipotesis H1 diterima.

2. Variabel keyakianan terhadap minat beli

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa variabel

(63)

melalui online. Bahwa konsumen tidak yakin denganmelakukan

pembelian secara langsung melalui online dengan tidak melihat

produkyang akan di beli dengan harga yang sudah ditentukan oleh

penjual. Pendapat ini didukung oleh (Kotler dan Amstrong 2001),

menyatakan keyakinan merupakan pemikiran deskriptif seseorang

mengenai sesuatu. Apa bila konsumen dapat terbentuk karena

keyakinan maka pembelian tidak lagi melalui pengambil keputusan

yang panjang. Pada kondisi ini dapat dikatakan bahwa keyakinan

konsumen belum terbentuk terhadap minat beli pada produk fashion

melalui online. Hasil pengujian hopotesis keyakinan menunjukan nilai

t hitung sebesar 0,101 dengan tarap signifikansi hasil sebesar 0,920

tersebut lebih besar dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam

peneletian ini keyakinan tidak berdeterminasi terhadap minat beli

melalui online, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a

(0,05), dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi

kesimpulannya keyakinan tidaki signifikan terhadap minat beli produk

fashion melalui belanja online, sehingga hipotesis H2 ditolak.

3. Variabel persepsi promosi terhadap minat beli

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan variabel persepsi promosi

terhadap minat beli produk fashion melalui online. Hal ini menunjukan

(64)

mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang

mereka jual kepada konsumen yang bersedia bayar. Pendapat ini

didukung olehJohan C. Moven dan Michael Minor(2000). Persepsi adalah proses di mana individu diexpos untuk menerima informasi, memperhatikan informasi tersebut, dan memahaminya, dan menurut Schiffman G, Leslie Lazar Kanuk (2000), promosi penjulan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasaran produk/jasabaik kepada para perantara maupun pemakai langsung biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.Pada tahap exposure konsumen menerima informasi melalau panca indranya. Maka minat beli konsumen dipengaruhi persepsi terhadap promosi. Hasil pengujian hipotesis promosi menunjukan nilai t hitung sebesar 2,423 dengan tarap signifikansi hasil sebesar 0,017 tersebut

lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam peneletian ini

promosi berdeterminasi terhadap minat beli melalui online, dimana ini

terbukti bahwa pada level signifikan a (0,05), dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya promosi berpengaruh

berdeterminasi signifikan terhadap minat beli produk fashion melalui

belanja online, sehingga hipotesis H3 diterima.

4. Variabel persepsi harga terhadap minat beli

Berdasakanhasil regresi yang dilakukan menunjukan bahwa

(65)

minat beli produk fashion melalui online. Hal ini menujukan adanya

pengaruh variabel persepsi harga, dengan kejelasan atau kesesuaian

harga dengan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Maka

konsumen berminat untuk membeli produk fashion melaui online.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Schiffman dan Kanuk (2000), yang mengatakan persepsi mengenai harga adalah bagai mana konsumen memandang harga tertentu, tinggi, rendah, wajar mempunyai pengaruh yang kuat terhadap maksud membeli dan keputusan membeli. Maka minat beli produk fashion melalui online di pengaruhi oleh persepsi harga. Hasil pengujian hipotesis promosi menunjukan nilai t hitung sebesar 2,732 dengan tarap signifikansi hasil

sebesar 0,008 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa

hipotesis dalam peneletian ini persepsi harga berdeterminasi terhadap

minat beli melalui online, dimana ini terbukti bahwa pada level

signifikan a (0,05), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi

kesimpulannya persepsi harga berpengaruh signifikan terhadap minat

beli produk fashion melalui belanja online, sehingga hipotesis H4

diterima.

5. Variabel persepsi kualitas produk terhadap minat beli

Berdasakan hasil regresi yang dilakukan menunjukan bahwa

persepsi kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(66)

meningkatkan kualitas produk yang di jual kepada konsumen sesuai

dengan harapan,maka akan timbul minat untuk membeli produk

fashion melalui. Pendapat ini didukung oleh Kotler &Keller, (2007),

mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian dengan penguanaan,

kesesuaian dengan persyaratan, dan bebas dari penyimpangan, maka

keseluruah dan sifat produk atau pelayanan yang berpengaruh terhadap

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

tidak itu jelas merupankan definisi mutu yang berpusat pada

pelanggan. Maka minat beli produk fashin melalui online di pengaruhi oleh persepsian kualitas produk. Hasil pengujian hipotesis persepsi kualitas menunjukan nilai t hitung sebesar 2,406 dengan tarap

signifikansi hasil sebesar 0,018 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang

berarti bahwa hipotesis dalam peneletian ini persepsian kualitas

berdeterminasi terhadap minat beli melalui online, dimana ini terbukti

bahwa pada level signifikan a (0,05), dengan demikian Ho ditolak dan

Ha diterima. Jadi kesimpulannya persepsi harga berpengaruh

signifikan terhadap minat beli produk fashion melalui belanja online,

sehingga hipotesis H5 diterima.

6. Adjudsted R2

Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan bantuan program SPSS

diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0,458. Hal ini menunjukan bahwa 45,8 % variabel bebas yaitu variabel kemudahan, keyakinan,

(67)

sisanya (100% = 55,2 %), dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.

Standar Error of estimate (SEE), sebesar 2.233. Jadi semangkin kecil

nilai SEE akan membuat model regresi semangkin tepat dalam

(68)

49

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu untuk menguji pengaruh kemudahan, keyakinan, persepsi tehadap promosi, persepsi harga dan persepsi kualitas produk terhadap minat beli produk fashion melalui online maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor kemudahan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk fashion melalui online.

2. Faktor keyakinan secara parsial berpengaruh negatif terhadap minat beli produk fashion melalui online.

3. Faktor persepsi terhadap promosi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli produk fashion melalui online.

4. Faktor harga secara parsial berpengaruh positifdan signifikan terhadap minat beli produk fashion melalui online.

(69)

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran atau masukan sebagai berikut :

1. Untuk online shop yang ada agar menambahkan aplikasi yang lebih cangih agar pengguna atau konsumen di kota Yogyakarta agar mudah mengerti dan memperhatikan faktor-faktor seperti kemudahan, keyakinan, promosi, persepsi harga dan persepsi kualitas produk karena hal ini dapat mempengaruhi minat beli produk fashion melalui online. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menganalisis faktor-faktor

kemudahan, keyakinan, persepsi terhadap promosi, persepsi harga dan persepsi kualitas produk tetapi untuk menambahkan variabel lain seperti, prilaku konsumen yang lain seperti faktor-faktor yang mempengaruhi psikologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan sosial.

(70)

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya.

1. Penelitian ini hanya dilakukan dalam waktu singkat dan jumlah variabel sangat terbatas, sehinga kesimpulan yang dihasilkan masih jauh dari sempurna

(71)

Media Gruop, Jakarta.

Chandra, I Komang Agus Hari, 2014, Pengaruh Jenis Kelamin, Promosi Penjualan dan Sifat Materialisme terhadap Perilaku Impulse Buying secara Online. Jurnal FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali.

Davis. F. D. 1989, Perceived Usefulness Perceived Ease of Use and User Acceptance of Information Technology. MIS Quartely. Vol 13, pp. 319-340.

Engel, Blackwell, 2001, consumer Behavior. 9th ed. USA: Hartcourt College Publishers.

Ghozali, Imam. 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Universitas Diponegoro; Semarang.

Hartono, Jogianto, 2007. Model Sistem Teknologi Informasi. Yogykarta: Andi http://zonawifi.co.id/tag/internet-indonesia-2015/. diakses tanggal 3 Juni 2015

pukul 10.45.

James G. Barnes, 2003, Secretsof Customer Relationship Management: Rahasia Manajemen Hubungan Pelanggan. Andi : Yogyakarta.

Jogianto H.M., 2008, Pedoman Survey Kuesioner : Mengembangkan Kuesioner, Mengatasi Bias dan Meningkatkan responden. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Kotler dan Amstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1 Edisi Kedelapan. Erlangga, Jakarta.

Kotler dan Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 2 Edisi Kedelapan. Erlangga, Jakarta.

Kotler Philips, dan Gary Amstrong, 2012. Principles of Marketing, global edition, 14 edition, pearson education.

Leon, Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, 2007, Perilaku Konsumen. Jakarta. Indeks.

Leon, Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, 2008, Perilaku konsumen. PT. Indeks Nurtjahjanti, harlina, 2012, Hubungan antara Persepsi terhadap Harga dan

(72)

Philip Kotler, 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi ketigabelas, Jilid 1.

Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.L Ihalauw, 2005. Perilaku konsumen. ANDI : Yogyakarta.

Prayitno, Duwi, 2010, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Gaya Media :Yogyakarta.

Swastha, Basu dan Irawan. 2001, Manajemen Pemasaran Modren. Edisi kedua. Cetakan kesembilan. Liberty. Yogyakarta.

Sanjaya, I Putu Sugiarta, 2005, .Pengaruh Pasar Manfaat dan Kemudahan Terhadap Minat Berperilaku (Behavioral Intention).

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta : Bandung.

Supranto, 1991, Metode Riset dan Aplikasinya dalam Pemasaran. Fakultas Ekonomi Indonesia, Jakarta.

Tjiptono, Fanji, 1997, StrategiPemasaran. Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

Trinawati, Ella, dkk, 2012, Analisis Faktor-faktor Kunci Dari Niat Pembelian Kembali Secara Online, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Universitas Jenderal Soedirman.

William J. Stanton, 2011, Prinsip pemasran.Jakarta, Erlangga.

Verina, Eunike., Dkk, 2014, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian pada Fashion di Jejaring Sosial Faceboo, Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya Malang.

(73)
(74)

Kepada Yth,

Bapak/ Ibu/ Saudara/i responden

Di tempat

Dengan hormat,

Berkaitan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka menyelesaikan studi program S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, saya mohon kesedian dari Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini.

Semoga partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/i berikan dapat bermanfaat dan oleh karena itu dimohon kesediaanya untuk mengisi/ menjawab kuesioner ini dengan lengkap. Keberhasilan penelitian ini sangat tergantung dari jawaban yang bapak/ ibu/ saudara/i berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah.

Atas kerjasama yang baik dan kesunguhan Bapak/ Ibu/ Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Ttd .

Adam Smeait

(75)

a. YA b. TIDAK

(*) Berikan tanda (X) sebagai jawaban anda.

 Jika jawaban anda adalah “ YA” maka lanjutkan kepertanyaan selanjutnya.

 Jika jawaban anda “TIDAK” maka anda tidak perlu melanjutkan kepertanyaan selanjutnya.

2. Jika jawaban anda “YA” sudah berapa kali membeli produk fashion melalui online. Jawaban :

a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali e. >5 kali

(*) Berikan tanda (X) sebagai jawaban anda.

Identitas Responden

Nama (boleh tidak diisi) :

Jenis Kelamin : (L / P)

Umur :

(76)

persetujuan terhadap nilai yang terdapat pada kolom yang bersangkutan, diantaranya : 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)

2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS) 3 = Netral (N)

NO PERTANYAAN JAWABAN

STS TS N S SS

1 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena tidak membuang waktu

2 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena mempermudah dalam mencari yang diinginkan

3 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena mempermudah dalam bertransaksi

4 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena proses pengiriman barang sesuai pada waktunya atau tepat waktu

5 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena saya merasa percaya dalam melakukan transaksi 6 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena

merasa terpenuhi harapan saya ( barang yang dipesan sesuai dengan barang yang dikirim)

7 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena dorongan dari orang lain yang memiliki pengalaman dalam berbelanja melalui online

8 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena sering melihat dan promo yang menarik

9 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena produk yang ditawarkan melalui iklan lebih jelas 10 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena

banyaknya penempatan iklan di beberapa sosial media 11 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena

mendapatkan perbandingan harga secara langsung dari ratusan pemasok.

12 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena harga yang jelas.

13 Saya berbelanja produk fashion melalui online karena harga yang ditawarkan lebih murah.

(77)

17 Saya bersedia membayar lebih tinggi untuk produk fashion yang memiliki kualitas tinggi

18 Saya akan merekomendasikan produk fashion kepada teman atau orang lain.

19 Saya merasa puas dengan kualitas produk fashion dan akan melakukan pembelian kembali di lain waktu 20 Saya bersedia membayar produk fashion yang lebih

(78)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 4 2 9 2 2 2 3 9 4 3 5 12 4 4 4 12 3 2 2 7 2 3 2 2 9 58

2 3 3 3 9 3 4 4 3 14 5 3 4 12 4 4 4 12 3 3 3

Gambar

Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3. Model Penelitian
Tabel 1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kirol batzuetan, hala nola, igeriketan, judoan, kara- tean, arraunketan, gimnastikan, eta abarretan, egoki prestatutako epaileak edo arbitroak dituzte, eta saioak duintasun

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilisasi tanah dasar dengan cara penambahan chemical geopolymer mengetahui pengaruh dan persentase penambahan bahan tambah

Berdasarkan analisis data, penelitian ini memberikan kesimpulan: profil kecerdasan visual-spasial siswa (1) berdasarkan arah pandang, subjek cenderung menjawab salah ketika

Karakteristik yang ada di daerah penelitian tersebut, yaitu nelayan yang mempergunakan alat tangkap dengan target hasil tangkapan cumi- cumi yang berasal dari daerah

Melalui kegiatan membuat kliping, siswa mampu menyajikan hasil analisis tentang peran ekonomi dari setiap jenis usaha dengan baik.. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, siswa

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga dengan segala kemampuan serta kesungguhan hati, maka

Pendidikan Islam sangat berperan untuk senantiasa diaktualisasikan sehingga bisa menjadi petunjuk sesuai dengan fungsinya antara lain sebagai faktor pembimbing, pembina,

PT YUSA INDONESIA melakukan metoda yang tepat untuk pengukuran dan pemantauan pengadaan proses yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan, dimana metoda ini