BUMI LESTARI
Jurnol Lingkungon
HiduP
( Journol of Environment
ISSN 1411 - 9668
Nomor 2 Agustus 2013
Volume 13
Susunan
Organisasi
Pengelola
KetuaPenYunting
M.S. Mahendra
WakilKetuaPenYunting
INyoman Wardi
PenYunting
Pelaksana
A.A. G RakaDalem
I G Alit Gunadi
I Made Sara,
W.
. IMadeAdhika
Cok PutriKusumaK'
Abd. RahmanAs'
SYakur
PetugasAdministrasi
Ni LuhPutuWidnYani
KetutSriwinartini
AlamatRedaksi
Pusat
Penelitian
Lingkungan
Hidup Universitas
Udayana
Jl. P.B. Sudirman,
DenPasar
Telp.
: (0361)
23622r'F
ax(036
1) 236
1 80
E-mail: pplhunud@yahoo.com
dan Jurnal-bulest@yahoo'com
Website
: httP//PPlh.unud.ac.id
ffikanjurna|tingkungihidupyangd-iterbitkanduakalisetahun
(Februari
dan
Asustu"i-i"i'g
i"*uit inri'i"";'-:.i*::::!:n^?,',1,"0::"1:?:',i"T:r:::;
DAFTAR,ISI
Hhtl
Pengantar Redaksi ...-....
Daftar Isi
pola pencemaran Hg Dan pb pada Fishing Ground dan lkan yang Tertangkap Nelayan : _ -Studi Kasus Di Teluk Jakarta (Mercury ind Lead Contamination Pattern On Fish And Fishing Ground : A Case StudY In Jakarta BaY)
Mustaruddin
pengaruh Total Fenol Teripang Pasir (Holothuria scabra) Terhadap Respon Imun Non Spesifik
lkan Mas (CyPrinus CarPio)
Achmad Suhermanlg, Sri Andayani, Maftuch
Hubungan Antara Distribusi Fitoplankton dengan Kualitas Perairan Di Selat Alas' Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
I Nyoman Radiqrta
Pemodelan Spasial BahayaBanjir Rob Berdasarkan Skenario Perubahan Iklim dan Dampaknya di Pesisir Pekalongan
Muh Aris Mqrfai, Diati Mardiatno, Ahmad Cahyadi'
Reduksi Logam Berat Chromium (Yl)dengan Fotokatalis Komposit Tio2-sio2 C andr a'P ur nav,' an, P atiha, A. k' Ayuningty qs " " " " " " "
Kajian Kualitas Air Dan Status Mutu Air Sungai Metro di Kecamatan Sukun Kota Malang Azwar Ali, Soemarno dan Mangku Purnomo ""'
Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciujung
Dengan Model Wasp Dan Strategi Pengendaliannya
keny Hindriani, Asep Sapei, Suprihatin, Machfud"""""
Degradasi Limbah Tekstil Menggunakan Jamur Lapuk Putih Dae daleopsis Eff, Confragosa .re
"Ngurah
Mahendra Dinatha, James Sibarani, I G' Mahardika """""""""
a , ^ z t 1
Fitria Nucifera dan Hqri Prihatno """""""24
2t
2y
25'
26
Strategi Pengembangan Muara Sungai Yeh Matan Sebagai Objek WisataAir
di D; fegat tvtengteb Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan
Anak Agung Putu Agung 29
JL
penilaian Daur Hidup Botot Pet (Polyethylena Terephtalate) Pada Produk Minuman
Life Cycle Assessment @ca) Oipet (Polyethylena Terephtalate) Bottles For Drinking Product
Mihamad Yani, Endang Warsiki, dan Novianr lVulandari
Analisa Temporal Perubahan Luas Hutan Mangrove di Kabupaten Sidoarjo
dengan Memanfaatkan Data Citra Satelit
J ]
Simulasi Spasial Berbasis Sistem Informasi Geografi Dan Cellular AutomataUntuk Pemodelan Perubahan Penggunaan Lahan di Daerah Pinggiran Kota Yogyakarta
Bowo Susilo
3n
Valuasi Ekonomi Tingkat Kerusakan Bangunan PermukimanAkibat Banjir Lahar Di Kali Putih Kabupaten Magelang
Rosalina Kumalawati, R.rijanta, Junun Sartohadi, Rimawan Pradiptyo, Seftiawan Samsu Rijal'...41
Estimasi Nilai Ekonomi Total (Total Econom ic Value) Sumberdaya Alam dan Lingkungan Danau Singkarak
I d r i s . . . .
Implementasi Konsep "Zero Waste Production Management" Bidang Pertanian: Pengomposan Jerami Padi Organik Dan Pemanfaatannya
Arief Sabdo Yuwono, Nazif lchwan, Dan Satyanto Krido Saptomo -...'..-...'. """""'36f
Memotivasi Perilaku Hernat Energi dan Ramah Lingkungan Di Sebuah Hotel l{ayan G Santika, D. M. SuriaAntara , AndA.A. Ayu N. Harmini...
Faktor Eksploitasi Dan Kuantifikasi Limbah Kayu Dalam Rangka Peningkatan Efisiensi Pemanenan Hutan Alam
Juang Rata Matangaran, Tian Partiani dan Dwi Ratna Purnamasari ...-.'..."""""' 384
Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bahaya Lahar Dingin Gunung Merapi
Ramanditya Wmbardana dan Saut A H 5aga1a... ...-"""""381
Peigaruh Kenaikan Temperarur Lingkungan Terhadap Konsumsi Energi Listrik Pada Sistem Tata Udara
K a m i n S u m a r d i . . . . . ' . . " " " " " " " ' N 7
Perbandingan Keanekaragaman Dan Predominansi Fauna Tanah Dalam Proses Pengomposan Sampah Organik
Fitrahtunnisa dan M. Liwa llhamdi ..'...."""" 413
KolaborasiMasyarakat Sipil, Politikdan Ekonomi dalam Pemanfaatan Modal Sosial
(Kasus Pelestarian Lingkungan Pesisir Pada Masyarakat Bali Aga- Desa Les Bali Utara)
I Wayan Mudana...
4n
Kearifan Lokal Di Balik Mitos Lembu Putih Di Desa Taro, Gianyar
I.B.G Pujaastawa, I Wayan Suwenq ... """""""""' 430
Pemberdayaan Tour GuideEkotwisme Di Kawasan Cagar Budaya Danau Tamblingan-Batukaru Bali
I Nyoman Wardi, I Gusti Atit Gunadi, I Nyoman Sedeng, Abd.RahmanAs.syakur ...41
UcapanTerimaKasihkepadaMitraBestari... .""""""457
Formulir Langganan
355
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2,Agustus 2013, hlm 275-287
IDENTIFIKASI DAYATAMPTiN G BEBAI'{ PENCEMARAN ST'INGAI
CIUJTJNG
DENGAN MODELWASP DAN STRATEGI PENGENDALIANI{YA
Heny Hind rianir), Asep Sapei2), Suprihalin2), plachfud2)
t)Sekolah Tinggi Analis Kimia Cilegon
2) Institut Pertanian Bogor
henyhindriani@yahoo.com, asepsapei@ipb.ac.id, suprihatin@indo.net.id, machfud@ipb'ac'id
Abstract
Crucial Issues at the downstream Ciujung river is the increasing load of-water poll.ution'
BOD is one of the water pollution indiLatir in the stream. This study aimed to determine the
amount of Total Mu.imim Dailly Load (TMDL)in Ciuiung River as a basis for determining
river pollution control strategies. TMDL of BOD diterntined by nodeling WASP (lYater
quality Analysis&imulation Program) ond th" results were compared with the standar
streams due to pp No.g2/200. . lvier pollution control strategies ofCiuiung River.deterniined
by analysis of the results of an expert survey methodwithAHP (Analytical Hierarclry yygesl
The results showjed that ih, .itq quality of Ciujung rivers at minimum reliable discharge
meets the river standard of 4h cliss oiong the I3'5 km' Simulation results at maximum
reliable dkcharg:e and reiuction ofpoint iour", pollution load by 90% indicates that the
water qttality in the segment Nagara to Tirtayasi (27.skm) can meel the 4'h class of river
quatity standard with iverage fUOt 21,241.74 kddoy. whereas downstream areas, which
do not meet 4,h ctass of quitity standards atoag i.5 km. Alternative strategies of Ciujung
rivers water pollution cintrol with the aim o/ reducing the pollution load 'is tightening
licensing waste disposal (eigen value 0'260)'
Keywirds : Ciuiung River TMDL, WASP, AHP
1. Pendahuluan akan menurunkan daya tampung beban pencemart
Sungai ciujung merupakan sungai utama yang (Nugraha, 2008). Beban pencemaran- adalah jumlz
berada di provinsi Banten dimana bagian hilirnya suatu unsur pencemar yang terkandung dalam a
berada di Kabupaten Serang yung .r-"gung atauairlimbah(KlH,2003),sedangkandayatalnpur
peranan penting sebagul peniuptaiair bertagai beban pencemaran air adalah batas kemampur
kegiatan industri, perikanan, pertanian *uupirn sumber daya air untuk menerima masukan bebz
domestik (KLH 2004). sungai ciulung saat ini t;lah pencemaran yang tidak melebihi batassyarat kualit
menjadi isu nasional sebagai sungai yang mengalami air untuk berbagai nemanfaala111a dan memenu
masalah pencemaran, penurunan kualitas air sungai, baku mutu airnya (Machbub, 20lO)' Pencemaran a
penurunan debit air terutama pada musim kemaiau sungai seringkali diakibatkan oleh kelalaian indusl
dan pendangkalan sungai. ApaUila tidak ada usaha- dalam pengelolaan limbah ataupun terlepasnyabahi
usaha pencegahan dan -pengendalian dikhawatirkan baku proses produksi dalam jumlah yang besar I
prnrr*u.un-dansedimentasiakanterusberlangsung badan air. Pencemaran yang diakibatkan limbi
yang akan berpengaruh pada kelangsuogun iungti industri tersebut mengakibatkan terjadinl
sungai. penurunan kualitas air serta sangat berdampak pat
pencemaran suatu sungai dapat diidentifikasi faktor sosial, ekonomi dan lingkungan yal
berdasarkan kadar BOD dalam air, dimana semakin merugikan masyarakat sekitar (Sutisna,2002; Suwt
tinggi BOD maka air sungai semakin tercemar' 2010)'
Akumulasi BoD dari sumber pencemar akan untukmengatasimasalahtersebut,makaper
menimbulkan beban p"n""1;1utun terhadap dilakukan analisis beban pencemaran untt
kernampuan sungai untukpulih kembali, sehingga menetapkan daya tampung beban pencemari
Heny Hindrioni, dkk : Identifikasi Daya Thmpung Beban Pencemarun Sangai Ciuiung dengon ...
sebagai salah satu upaya pengendalian pencemaran
air sungai. Penetapan daya tampung beban
pencemaran perlu dilakukan apabila kontrol teknologi
tidak memadai untuk mencapai standar kualitas air
yang dipersyaratkan (USEPA, 2008).
Daya tampung beban pencemaran dapat
ditentukan dengan metoda neraca massa,
Streeter-Phelps, atau rnetoda lain berdasarkan kaidah ilmu
pengetahuan dan teknologi (KLH 2003). Metoda
neraca massa hanya mempertimbangkan kebutuhan
oksigen pada kehidupan air (BOD) untuk mengukur
terjadinya pencemaran di badan air dan diasumsikan
dimensi I dalam kondisi tunak, sementara model
kualitas air Streeter - Phelps hanya dapat digunakan
untuk meramal pengaruh sumberpolusi yang berasal
dari sumber polusi tugggal dan hanya terbatas
kepada2 fenomena yakni deoksigenasi dan reaerasi.
Namun pada kenyataannya dilapangan terdapat
banyak sumber polusi yang bersifat point source
maupun non point source sehingga metode tersebut
sulit diaplikasikan dan sering tidak mencerminkan
kondisi pencemaran di beberapa badan air. Sehingga
diperlukan suatu model kualitas air yang lebih
komprehensif.
- Pemodelan kualitas.air yang digunakan untuk
penetapan daya tampung beban pencemaran dalam
penelitian ini adalah WASP(waler quality analisys
simulation prograzr). WASP adalah model dinamis
yang fleksibel dan dapat digunakan untuk
menganalisis berbagai masalah kualitas air pada
beragam badan air seperti pada kolam, sungai, danau, waduk, muara, dan perairan pesisir berdasarkan
prinsip utama konservasi massa. Prinsip ini
mensyaratkan bahwa massa dari masing-masing
bagian kualitas air yang diteliti harus diperhitungkan dalam satu bagian. Model WASP mengkaji setiap
bagian kualitas air berdasarkan input spasial dan
temporal dari titik awal hingga ke titik akhir
perpindahan, berdasarkan prinsip konsenrvasi massa
dalam ruang dan waktu (Ambrose,2009).
Dalam melakukan perhitungan keseimbangan
massa dengan pemodelan WASB input data yang
dibutuhkan memiliki karakteristik penting, yairu:
Simulasi dan pengendalian output, segmentasi model, Perpindahan secara adveksi dan dispersi, konsentrasi batas, sumbe r beban p o i nt dan n o n- p o i n/, parameter
kinetika, konstanta, dan fungsi waktu serta
konsentrasi awal. Data input ini bersama-sama
dengan persamaan umum neraca massa model WASP
dan persamaan kinetika kimia spesifik, didefinisikan
secara unik menjadi sekumpulan persamaan khusus
kualitas air. Hal ini terintegrasi secara numerik dalam
model WASP sebagai proses simulasi terhadap
wakhr.
Persamaan keseimbangan massa untuk zatywrg
terlarut dalam badan air harus memperhitungkan semua materi yang masuk dan keluar melalui
pembebanan langsung dan menyebar; perpindahan
secara adveksi dan dispersi, dan transformasi fisik,
kimia, dan biologis. Penggunaan sistem koordinat
seperti yang ditunjukkan dalam persamaan umum
keseimbangan massa, di mana koordinat x dan y
berada di bidang horisontal, dan koordinat zadalah
dalam bidang vertical (Gambar l).
Gambar l. Sistem Koordinat Persamaan Neraca Massa
'Persamaan
umum keseimbangan massa pada sekitar volume cairan yang terbatas ditunjukkan pada persamaan berikut.
fr= -r!,(u,ct-
fi (u"cl- fitr.,c)* (l)
f (u, 'f)* *.(u,i,?* *(t, f,ej+
s, +
5 1 + 5 3 * . S 1
Di mana: C : konsentrasi bagian kualitas air
(mdL atau g/m3), T : waktu (hari), U^UrU, : kecepatan adveksi longitudinal, lateral, dan vertikal (m/hari), S : laju beban langsung dan menyebar (g/ mr-hari), S": laju batas pembebanan (termasuk hulu,
hilir, bentik, dan atmosfer) (g/m3-hari), S* = laju
transformasi kinetik total, tanda positif adalah
sumber, negatif adalah srn,t (g/mr-hari)
Model WASP ini telah diaplikasikan untuk
berbagai kajian, seperti untuk mengevaluasi
pengaruh BOD, nutrient, alga dan kebutuhan oksigen
lainnya terhadap proses DO dan mengevaluasi
nitrogen terlarut di muara sungai Altamaha, (USEPA 2004; USEPA 2008 dan Kaufrnan 2011). Model ini
juga telah digunakan untuk menyelidiki eutrofikasi
di Teluk Bay, pembebanan fosfor ke Danau
v
[image:6.592.308.516.290.370.2]Jurnal Bumi Lestari, Volume I3 No' 2' Agustus 2013' hlm 275-287
Okeechobee, eutrofikasi Sungai Neuse' eutrofikasi
danpolusi PCB dari Danau Great, euffofikasi Muara
potornu", polusi di Muara Sungai James' polusi
,"nyu*u-*gunik yang mudah menguap dari Muara
Deluwa.e, p.ncemar€rn logam berat dari Sungai Deep'
menetapkan daya tampung beban p-er-tc:Taran
folutan^ yang menyebabkan DO rendah di anak
'sungal
Williu*tott untuk mencapai target kualitas
air b-aku kelas III (Ambrose 2009,Zhenget al'2004'
wool et aI2003, U.S. EPA. 2006))' Florida Department
of Environmental Protection (FDEP) juga telah
menggunakan model WASP sebagai mekanisme
untuf"mengembangkan strategi reduksi beban emisi
yang diperlukan yang diimplementasikan dalam Basin
'M
oia[ement Act i on P I an (FDEP 2003 )'
duyu tu*p,rng beban pencemaran merkuri di
Sungai 6anoochee telah berhasil ditetapkan melalui p"rn-od"lun WASR sehingga dapat diketahui beban
iotal maksimum merkuri yang harus dihlrunkan untuk
mencapai kualitas air yang ditargetkan' Hasilnya
dikembangkan untuk mengetahui total kandungan
merkuri dalamjaringan ikan (EPA2004)' Selain itu'
WASP telah mampu mengatasi kelemahan daya
komputasi pemodelan kualitas air di muaradan pantai
d'an berhaiil diterapkan untuk menetapkan daya
tampung beban pencemaran Muara Pocomoke yang
tertetat Ii pantai timur Teluk Chesapeake di Maryland (Lung, 2003).
Strategi pengendalian pencemaran alr sungal
Ciujung ditetapkan berdasarkan analisis hasil survey puku, J"ngun metoda AHP (analytical Hierarchy
process). AHP merupakan suatu pendekatan yang
iigrrnakan untuk membuat keputusan yang efektif
mialui stukturisasi kriteria majemuk ke dalam sruktur hirarki, menilai kepentingan relatif setiap kriteria'
membandingkan alternatif untuk tiap kriteria dan
menentukanieluruh rangking dari altematif-altematif
(Marimin,2005). ' .
Penelitian ini bernrjuan untuk menetapkan daya
tampung beban pencemaran Sungai Ciujung pada
OeUit aiaatan minimum dan maksimum dengan
berbagai reduksi beban pencemaran' serta
menentukan strategi pengendaliannya'
2" Metodologi
2.1. Penentuan segmentasi
Sungai Ciujung sepanjang 3l'75 km dibagi
menjadi i6 t"grn"n berdasarkan sumber pencemal' dan tarakteristik hidrolika sungai'
i.i. f"n"tupan Lokasi Sampling, pengambilan dan
analisis samPel
Pengambilan sampel dilakukan pada. l6.titik
yang aaiat mewakili kualitas air sungai dari hulu
"""t"p"i
iritir lCamUar 2)' Pengambilan- sampcl aii
*"niu"u puAa standar SNI 06'2421'1991' dan Kadar eOd Oianatisis dengan mengacu pada SNI 06-2503" t99l.
2"3. PengumPulan Data Sekunder
Oati yang diperlukan dalam pemodelan ini adalah p"iu topogtufi, debit sungai.harian' data'
hidrolika, penampang melintang sungai' penampang
*"-un3ong sungai' iokasi sumber pencemar' debit
iirUuft .uii kualitas limbah cair, kualitas air sungai'
Jata penduduk, luas lahan pertanian dan data
klimatologi
2.4. Pemodelan dengan Program WASPT'3
Pemodelan kualitas air menggunakan program
WASP7.3 dengan metoda finite s egment'
2.5. DebitAndalan Sungai Ciuiung
Data debit harian selama I 5 tahun terakhir diambil
dari data stasiun PDA (Pos Duga Automatik) yang
berada di Desa Undar Andir' Debit andalan
ditentukan dengan menghitung debit rata rata
bulanan menggunakan data debit harian dari bulan
iunuuri rurnpii u.tl* Desember, mengurutkan data
debit bulanan dari besar ke kecil dengan mengabaikar
tafrun, metatukan perhitungan probabilitas 80% dar
data yang telah diurutkan dengan persamaan :
80/100=r(m+1) Q)
Dimana n adalah urutan ranking dan m adalal
jumlah samPel
Heny Hindriani, dkk. : IdentiJikasi Daya Thmpung Bebqn Pencemuran Sungai Ciujung dengan...
2.6. KalibrasiModel
K a l i b r a s i model ditentukan dengan m e t o d a l e a s t s q u o r e m e n g g u n a k a n analisis regresi.
2.7. Simulasi Model Untuk Menetapkan Daya Tampung Beban Pencemaran
Setelah model dikalibrasi, selanjutnya dilakukan simulasi pada debit minimum
F;";***-^*"
l - . i ! * s t u d @ | - * " " m t * " ' ' * ' w l - - - - b ' h '
[image:8.592.72.515.90.684.2]l *
| 1 , . * ' * * , |- . .'l:'*:i.Y-*
l,,rir.lftt
-- "*.s$;JI Lss,$ist.?{
Jurnal Bumi Lestari, Volame 13 No' 2,Agustus 2013' hlm 275-287
Kriteria Konsentrasi
Mutu BOD
Sungai (mg/L)
Beban Pencemaran Yang Diijinkan (kg/hari)
Q-a .i" Q-a--oto
(1.9 m'/dtk) (29.9 m3/dtk)
Tabel l. Beban pencemaran yang diijinkan 2 . 8 . P e n e n t u a n S t r a t e g i P e n g e n d a l i a n
Pencemaran Sungai Ciujung
Strategi pengendalian pencemaran ar. sungal
Ciujung dititapkan berdasarkan analisis hasil survey patat J"ngan metoda AHP (analytical Hierarchl'
process) menggunaan aplikasi program Criterium
Decision Plus (CDP)'
Hasildan Pembahasan
Debit Andalan
Kelas I Kelas II Kelas III KelasIV
328.32 492.48 9U.96 1,969.92
5,166.72 7,750.08 15,500.16 31,000.32
3.
3.1. 2
.) 6 D
Tahapan penelitian secara keseluruhan disajikan dalam Gambar3.
Debit andalan minimum Sungai Ciujung yang
ditetapkan dari data debit selama 15 tahun dengan
probalilitas 80% terjadi pada Bulan Agustus (l '9
Analisis Potensi beban Dencemaran difi non Point iource (domestik, Pertanian, peternakan) dan Point source
(industri)
Data Hidrologi (debit eksisting & andalan)' hidrolika, klimatologi
Kualitas air sutrgai eksisting (DO' BOD)
Simulasi dengan variasi debit (min & r-nax) Ja,r reduksi-beban pcncemaran dari Non
point sourcc dan Point sourcc
Gambar 3. TahaPan Penelitian
[image:9.592.86.531.88.809.2]F
rHeny Hindriani, dkk : Identifikasi Dayu Thmpung Beban Pencemarun Sungai Ciujung dengon..,..
[image:10.592.50.311.45.780.2]m3/detik) dan debitmaksimum pada Bulan Februari Q9.9 m!/detik), hasilnya disajikan dalam Gambar4. Debit ini selanjutnya digunakan untuk simulasi pemodelan kualitas air Sungai Ciujung
Gambar 4. Debit andalan Sungai Ciujung
3.2. Kalibrasi Model KualitasAirSungai Ciujung Kalibrasi bertujuan untuk mencocokan hasil pemodelan dengan hasil pengukuran kualitas air di badan sungai ataumempunyai kecenderungan yang sama dengan kondisi di lapangan.
Gambar 5, memperlihatkan bahwa terdapat kesesuaian trend yang cukup baik antara data hasil pengukuran di lapangan dengan hasil perhitungan model pada constituentBOD di Sungai Ciujung baik d i hulu maupun hilir dengan, dengan tingkat kehandalan di atas 90% (R :0.9565; p < 0,01), artinya model terkalibrasi bermakna tinggi. Hasil kalibrasi ini menunjukkan bahwa model dapat digunakan untuk melakukan pengembangan berbagai variasi skenario simulasi.
Gambar 5. Perbandingan BOD model dengan hasil pengukuran di lapangan
3 . 3 . Simulasi BOD di Sungai Ciujung Pada Berbagai DebitAndalan
Simulasi BOD di sungai Ciujung diterapkan pada berbagai debit andalan dalam satu tahun dengan asumsi debit limbah dan kadar BOD dari point source maupun non point source yang masuk ke sungai Ciujung adalah tetap.
[image:10.592.53.521.140.795.2] [image:10.592.298.517.331.501.2]Hasil simulasi pada Gambar 5 memperlihatkan bahwa semakin besar debit sungai, maka konsentrasi BOD semakin menurun. Kandungan rata-rata BOD di Sungai Ciujung pada debit andalan minimum (1.9 m3/detik) adalah24.14 mg/L dan pada debit andalan maksimum Q9.9 m3/detik) adalah 8.23 mg/l-. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan debit di sungai sangat berpengaruh terhadap penurunan kandungan BOD, yang mana penurunan BOD pada musim hujan mencapai l93.2Yodari musim kemarau.
Gambar 6. simulasi BOD berdasarkan debit
andalan
3.4. Simulasi Daya Tampung Beban Cemaran BOD
Sungai Ciujung pada Debit Andalan Minimum
dan Maksimum
Hasil simulasi pada debit andalan minimum
(Gambar 7) menunjukkan bahwa Segmen Nagara
sampai Kamaruton 2 ( I 3.75 km) memenuhi baku mutu
sungai kelas III dan IV dengan daya tampung yang
masih dimiliki berkisar449.63 kg/hari sampai 1,749.99
kgArari, sedangkan segmen Kamaruton I sampai
Muara (18 km) sudah tidak memiliki daya tampung
beban pencemaran. Menurunnya daya tampung
beban pencemaran diakibatkan adanya beban
Qrnaks l5
30
20 t 5
E r o
5 0
Ju Fcb \lu Apr Mci tun Jut Ags Scp Ot! No. D6 Bulan
- b a u r s s + r L a ! . . t s . + - 4 4 . . r € + h q s . ! ! i + c . q ! r r r r . r + ^ F . r H . a r u s d - $ r . O t e - & r Q r 4 j e + $ * Q r i d * + r . L a u . k
+ t { [ + t * i l t + s [ t { a 3
n -s
$ , n l r t : r . i
-'J'J
;':"'it'",C$,r,4"{"c.':-":t'f
""'
' sod
q, ta$trtd.tt ) -Modcl ! Pcrgulilnqt
I
3 : o P t
i : o
I ' o
-t'**,'q$$;$S;-i;t$$
- : F
ii,l
:
i,,
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2,Agustus 2013, hlm. 275-287
flnrt'tttt +lxtYtKhl +lnbn Ktr ll -G'lhrhl I
-DdgXkUt -oi'BEbput
+DrbDKlrlv +B6ltplv
a t
{
J I .t
c .':es 4106 -' i .6t0d0o i -?tsw i r,:off i
-osfi J .rqmm I
ruoao j
luoto i , l q r u o '
Scgmen
,,jh.5...,,1-:;t]
{Jqrw : - <pencemaran yang masuk dari limbah cair industri
yang cukup tinggi ai segmen Kragilan 2, Kragilan 1
iankamaruton I (l 3,97 1'g2kglhari)'
Gambar 7 Dayatampungbeban pencemaran BOD Pada debit minimum
(Keterangan : DTBP : Daya tampung beban' prnr"i*on, BMBP: Baku mutu bebqn
Pencemaran)
Gambar 8 Dayatampungbeban pencemaran BOD
Pada debitmaksimum
(Keterangan : DTBP : Daya tampung beban
pencemarai, BMBP: Baku mutu beban Pencemaran)
Pada saat debit maksimum (Gambar 8), segmen
Nagara sampai Kamaruton 2 ( I 3 .75 km) masih memiliki
daya tampung jika dibandingkan dengan baku mutu
keias III yaitu 8,624.25 kgihari, dan segmen Nagara
sampai Laban (25 km) memenuhi baku mutu sungai
tetas tV dengan daya tampungratz-rata 1,694'l '06
kg/hari.
Peningkatan debit berdampak pada peningkatan
kualitas aiiSungai Ciujung' Pada saat debit andalan minimum 1f .l t;/d"tik; dinuitt* menjadi debit andalan
maksimum (29.m3ldetik), lokasi sungai yang
memenuhi baku mutu sungai kelas [V meningkat 8 I '82 o/o dari 13.75 Km menjadi 25 Km' Mesktpun
peningkatan debit air sungai mempengaruhi
i"ninitutun daya tampung air-sungai Ciujunp
nu.un masih ada lokasi yang daya tampungnyt
sudah terlewati yaitu segmen Tirtayasa sampa
fufu* t.pun; ungi.lSkm, sehingga perlu dilakukar
simulasi iebih lanjut menggunakan debit minimun
dan maksimum dengan mereduksi beban pencemarar
baik dari p o i n t s our c e (P $ maupva n o n p o i nt s o ur c' (NPS).
3.5. Simulasi Daya Tampung Beban Pencemarat
BOD Sungai Ciujung dengan Mereduks Beban Pencemaran
Beban pencemaran BOD baik dari PS maupu
NPS direduksi berturut-turut sebesar 25olo' 50oh"l50'
dan 9AVo, selanjutnya disimulasikan pada deb
*ini*u* Oun maksimum (Gambar 9 dan 10)'
=nE;REr +Bnlbpr
="d#fi:i'" ;;6iv
-DtlrirKlsltl +Btd4tll - - E s w : r _
- u s F s a M U + M E
Gambar 9. Kadar BOD ketika beban pencemara:
direduksi Pada debit minimum
( Keterangan: LI : bebanpencemaran,PS tanp
reduksi,lffs t beban pencemaran NPS tanpa
redului, Ll25 : Reduksi LI 25 %, LI50 : Reduksi
50 %, LI 75 : Redulai LI 75 %, LI 90 : Redul<si I
gA %, NPS 25 : Reduksi NPS 25 %' NPS 50 :
Reiutrsil{Ps 50 %, NPS 75 : Reduksi NPS
[image:11.592.98.540.133.762.2]F
Heny Hindriani, dkk. : Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciujung dengan...
+}befrl +ul'&fl +
a r l g d n i l ) + B d p t - > h 0 p l t + h L p f l t . € n a p N
t
z
i s t z + E g F 1 X ; .300.o .30-e .!&x -m!& -IM -1.@& SegmaGambarl0. Kadar BOD ketika beban pencemaran
direduksi pada debit maksimum
( Keterangan : LI : beppn pencemaran PS tanpa
reduksi, NPS : beban pencemaran NPS tanpa redulrsi, LI25 : Reduksi LI25 %, LI50 : Redulcsi LI
50 %, LI 75 : Reduksi LI 75 %, LI90 : Reduksi LI
90 %, NPS 25 : Redulqi NPS 25 %. NPS 50 :
Redulrsi NPS 50 %, NPS 75 : Reduksi NPS 75 % )
Secara keseluruhan simulasi yang memberikan
perubahan perbaikan kualitas air sungai secara nyata pada debit minimum maupun maksimum ad_alah dengan cara mereduksi beban limbah industri sebesar 90% (PS). Sirnulasi dengan mereduksi beban
pencemaran dari PS dan NPS yang dilakukan secara
bersamaan juga menunjukkan bahwa yang
memberikan pengaruh terhadap perbaikan kualitas
air sungai adalah reduksi terhadap beban pencemafttn
dari PS. Sehingga kadar BOD dari hasil simulasi
reduksi beban pencemaran dari PS sebesar 90 %o
digunakan untuk menetapkan beban pencemaran
dan daya tampungnya.
Beban pencemaran BOD Sungai Ciujung ketika
limbah industri direduksi 90% pada debit
minimumnya (Gambar I I ) berkisar antara?lS.6l kg/
hari- 13,184.15 kg/hari dengan beban pencemaran
rata-rata 3,706.31 kg/hari, sedangkan beban
penc€maran yang diijinkan untuk sungai kelas I, II,
III dan IV perhari dalam satuan kg berturut-turut adalah 328.32; 492.48; 9 84.9 6 dan t,9 69.92. Segmen
Cijeruk I dan Cijeruk 2 (4.25 Km) memenuhi baku
mutu kelas I dengan daya tampungrata-rata 90.97 kg/hari , segmen Cijeruk 2 sampai Kragilan 2 (7.25
km) memenuhi baku mutu kelas II dengan daya
tampung rata-rata 191.45 kg/hari, Nagara sampai
[image:12.592.58.489.79.757.2]Kamaruton I kecuali Iftagilan I (14.25 km) memenuhi
Gambar I l. Dayatampung beban pencemaran BOD setelah beban pencemaran PS direduksi 90%
pada saat debit miniraum
(Keterangan : Dtbp : Daya tampung beban pencemaran, Bmbp: Bqku mutu beban
pencemaran)
+mpKrr +nt+Xltll +frlufbnt +&ttblv
+!r'lJ'l +lMlpll -O-b{llplll +8.4!lY
E !
!l -! ; E
+to l o a r
Gambar 12. Day a tampung beban pencemaran
BOD setelah beban pencemaran PS direduksi 90%
pada saat debit maksimum
(Keterangan : Dtbp : Daya tampung beban
pencemqrqn, Bmbp : Baku mutu beban
pencemaran)
baku mutu kelas III dengan daya tampung rata-rata
288.03 I kg4nri dan yang memenuhi baku mutu kelas
IV adalah segmen Nagara sampai Kamaruton | (16.25 km) dengan daya tampung rata-rata 1,321.66 kglharl
Segmen Ragas masigit 2 sampai muara sepanjang
15.5 km masih melebihi baku mutu kelas IV sehingga
sudah tidak memiliki daya tampung beban pencemaran.
Ketika beban pencemaran dari PS di Sungai
Ciujung direduksi 90%o pada debit maksimumnya
(Gambar l2) maka lokasi segmen Cijeruk 2 dan ragas
masigit 2 (16.5 km) memenuhi baku mutu kelas II
dengan daya tampun g rata-rata adalah | ,37 3 .61 kg/
+ $ s 3 + : h ' : - L t : ! x t s : . - t t J o y s $ + u : 1 s 7 1 + 1 1 6 + o t t t + M I + ! r ( u + a s t v
Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2, Agustus 2013, hlrn 275-287
hari,segmenNagarasampai Laban(25kn) memenuhi fokus kegiatan' vaitu
pengendalian pencemaran
baku mutu kelas III dengan daya tampung ruru-rutu Sungai ciujuns Level
kedua adalah faktor' level
adalah i ,t7 | .7 skgihari dan segmen Nue*" ,u*;ui nG; "g* aftor atau pelaku
yang berperan dalant
Tirtayasa(2?.25km)
-"r*rr,rfiuutu*,r*r."ruriv
fenlendalian p"n""-u'un, level keempat adalah
dengandayatampun gru;u-r:utuuaavhzt,zat.lii)
".:*ip:"g"raa[an
pencemaran dan level kelima
hari. segmen r.ngr.urJ z- .u*p"i Muara (4 5 k;) aialah;lte;atif strategi
pengendarian pencemaran'
sudahtidakmemilikidayatampung. Skala prioritas disusin berdasarkan
pada bobot
peningkaran kualiias airiungai terjadi ketika ("isri value) yang dihasilkan
pada matriks
debitdinaikandaril.gm3idetikmenjadi2g.gm'/detik per"tandingan' di*uttu bobot yang lebih tinggi
dengan mereduksi limbah indusiri r.U.ru,. ggy"' iit"tttt-iebagaifaktorutama'sedangkansemakilt
Lokasi yang memen*t l tti*i" mutu air t "tu, it kecil bobot akln semakin rendah
dalam prioritas
meningkat 153.85%dari;.5 krnmenjadi 16.5 kn,yang penentuan strategi pengendalian Pencemararl
memenuhi kelas III meningkat 8l.d2% dari 13'?5 km Sungai Ciujung
menjadi25kmA-Vu'g*.?*unifrmfV.r"i.gt"' -Husit-unaiisis AHP menggunakan
aplikasi
67.69%darit6.25Kmmenjadi2,7.z5Km.s"h4; program .Criterium Decision Plus (cDP)'
lokasiyangmasit m"tebihi-'kriteriamutuui,t"rur'iV iltn"u"iutt31.bahwa faktor yang paling penting
dan tidak memiliki daya tampung menurun sebesar dalam strategi peng:enfalian
penc-emaran Sungai
j|.g\o ,dariL5.5 t<m menjadi 4.5 hn. Ciu;ung aaaatr teU;anjutan (eigenvalue 0'336) dat
uf.to, iu"g paling berperan adalah industri (eiger
3.6. Strategi pengendatian Pencemaran Sungai ;;t"; O'iill,
-sedangkan mereduksi beban
ciujung
callan rcrrcturar 4' sL--E--
pencemaran ( e.igenvalue0.483) menjadi tujuan paling
penentuan strategi pengendalian pencemaran penting untutidiimplementasikan dirlam strategi
dalam rangka meningkatkan kualitas ui, Sutgui pengendalianpencemaranSungaiCiujung'kemudian
Ciujung dilakukan dengan cara melakuk-an iiituti dengan menjaga kualitas
air sungai (0'316)
wawancara mendalam dengan p^u^, G)ir)i Jun terakh-ir adalah meningkatkan
kesejahteraan
judgement) dan pengisian kuesioner untuk menjaring masyarakat (0'202)'
berbagai infsrmasi ;;;";g alternatif aun tu;uui Menurut Arifin (2007)' berkelanjutan
secart
terkait strategi pengendalian pencemarat il"*i ekonologi mengandung arti bahwa
kegiatat
Ciujung.
snoa'an O"':*'l'-"]' :
"
pembangunun i-uru, dapat mempertahankat
Wawancara dilakukan terhadap beberapa ilt"gtit"i ekosistem' memelihara
daya dukunl
narasumber yang berasal dari perguruan Tinggi, lingkungan ian konservasi
SDA termasul
BadanlingkunganHidup(BLH)Kabuplen-Serffe, keJnekaiagaman hayati (biodiversity)
sert;
Dinas pemukiman dan sumber Daya Air propinsi peng_gunaan teknologi ramah lingkungan
Banten, LSM Lingkungan dan Masyarakat rorum Fembangunan berketnjutan
mensyaratkat
Komunikasi DAS ciujung. Berdasarkan hasil keserasianantaralajukegiatanpembangunandenga
wawancara, alternatif strategi pengendalian daya dukung lcarry ing capacity)-lingkungan
alan
pencemaran sungui--ciu.i""i v""g l"irrurir untukr"n;utinteisecl-ianyaasetsDAdanjasa-jas
diidentifkasi adalah: penerapan pajak limbah il;;, lingkungan 1"n tro,*"'tal services)
yang minime
pemanrauan kualitas air limbah dan air r"trg;i, ,uriu1{"tgtnerasimendatang(Bengen'2003)'
pengetatan perilt ,* Jun t*tu p".nUu*gun iffi;, Industri mengambil peran yang
cukup berar
penetapan kelas sungai dan daya. tampung beban dalam -'nu*Uui tumpukan persoalan akibt
pencemaran aun ,"ioi*ri inaustri. tujuan dalam pencemaran lingkungan' Banyak
pabrik yan
pengendalian dan pencemaran Sungai. Ct;j;;; menjalank* uJin'utinpumemiliki sarana
insala
adalahmeredul<si bebanpencemaran,-"n*gti*ui penlolah riti"f iipalj' sehingga menimbulka
kesejahteraan *uryurutur, dan menjaga kualitas air pencemaran' Saat ini jumlah industri di Kabupate
sungai.
lraKat' dan menJaBa nua--- 's.rung
sebanyak 483 industrj, dimana terdapat
Analisis AHP dalam strategi pengendalian industri yang'membuTg t:*9"hila
melalui ant
beban pencemaran Sungai Ciujung dit;;;;i;; sungai (Suniai Cikambuy)' dan
yang membuat
menjadi5(ima)level.Levelpertamaadatah ;;;;;;" lanlsung riitiut'nvu kaSungai
Heny Hindriani, dkk. : Idenlifikasi Dayo Thmpung Beban Pencemaran Sungai Ciajung dengtn...
industri, yaitu2 industri kertas dan I industri bahan kimia@LH,20ll).
Dari hasil penelitian, pada kondisi eksisting, nilai
beban pencemaran di Sungai Ciujung telah
melampaui baku mutu sungai kelas IV. Beban
pencemaran Sungai Ciujung berasal dari aktivitas
pertanian, domestik dan peternakan (Non Point
Source) dan buangan limbah industri (Point Source).
Beban pencemaran domestik sebesar 462.06 kg/hari, peternakan 3 83 .99 6 kglhari, pertanian 3,03 0. 589 kg/ hari, dan industri 13,971.92 kgArari. Hasil analisis WASP menunjukkan bahwa dengan mereduksi
catsll(d*rB td ff s chs.Ef i€# La$l F*b.c
[image:14.595.56.523.36.799.2]i,.3 atl
!
*I
tT
r
E I I E t!
ft
I c a : I I i I C 0.1| xrt*.rr4c*r S fr*,tt**l '.E "*rt f r 0 l r a
E t*.lfl*61 I ftrer.h|.. es.rl,r.rr Ett$gu
Gambar I 3. Kontribusi faktor/kriteria terhadap pen gendalian pencemaran
Gambar 14. Kontribusi aktor terhadap pengendalian pencemaran
C:r.srlht4dtr s+t P getd.ry tvstr Latrc:t {ts a"$ tifi d5J 0.tt d_1t 0.{rd om 0,3, s.s di'l, 0,r+
S d x t 8lr*.r*t lI *r4r.l* {3 r".d f, Llr
!
l o p
FdFf.bt 'l#is
I r..r.. I ftil...s *i{||s a Fr*tltlri Hai* ltf
'{i't'hF t{**t4'
arlj*r.r*l
CdhlrA.Ch G! Tf A $dtl.ryftlrrr.i.rt?|d*
I
t ? t,t
a,c ll l&r.*tl lilil.F*uers W le.,irtr bck .a. Hrilft J ||rn*ta#F i's!{rd{.. [q
t
I
T
I t t * Iu
i
0 il T. E * dl g I s a, a I { I IJunnl Bumi Lesturi, Volume t3 No. 2, Agustus 2013, hlru 275-287
beban industri sebesar gOYo pada kondisi debit
minimum, nilai beban pencemaran Sungai Ciujung
masitr memenuhi baku mutu kelas IV' Hal ini
mengindikasikan bahwa prioritas tujuan
peng"endalian saat ini adalah mereduksi beban
i"nJrrnurun untuk memenuhi baku mutu yang telah
ditetapkan.
Iiari hasil AHP juga memperlihatkan bahwa
prioritas strategi yang perlu d-ilakukan.untuk
pengendalian pencemaran di Sungai Ciujung
berdasarkan bobot yang dihasilkan berturut-turut
uauUft pengetatan perijinan dan kuota limbah(eigen
value0.260),pemantauan kualitas air limbah dan air
r""g"i (ei7ii value O'240)' penetap.an kelas air
suniai iun Ofep (eigen value 0'209\' penerapan
ouiit ti-Uuft industri (ergen value0'178) dan terakhir uaufuft relokasi industri (eigenvalue 0'l 13)'
-Struktur AHP pemilihan strategi pengendalian
[image:15.592.79.539.231.688.2]p"n""*u.u'l Sungai Ciujung ditunjukkan pada Gambar l7t.
:14gr4gfi |'i/*ltils
:
jndrF{dd !*ltla} 6 lfl ili l
i*,rsE,Ir. t+f. 6 | t fj'T
t
l
:lii* n,rr rd4*t I
Lo'cl I Fokus
l,evel 2 F.ktor
Lcvel 3 Aktor
LeYcl 4
Tujurn
Level 5 Altcr$atit
Pengendalian Pencemaran Sungai Ciujung | 000
.El . ;;;' ";*'*-';
l-r.'nun*n
I liurlitts air
l__ o.:ro
Gambar 16. Prioritas alternatif strategi pengendalian pencemaran
F
Heny Hindriani, dkk : Identifikasi Dayr Thmpung Bebun Pencemaran Sungui Ciujung dengan,....
4. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan:
l. Hasil simulasi yang dilakukan tanpa mereduksi
beban pencemaran pada debit minimum (l .9 mii
detik) menunjukkan bahwa kualitas air Sungai
Ciujung dapat memenuhi kelas IV sepanjang
13.5 km dengan daya tampung beban pencemaran rata-rata 1,29 1.67 kg/hari. Ketika
simulasi dilakukan pada debit maksimum (29.9
m3ldetik), yang memenuhi kelas IV meningkat
85.19 % menjadi 25 km dengan daya tampung
beban pencemaran rata-rata | 6,947 .06 kg/hari.
Sehingga yang sudah tidak memiliki daya
tampung beban pencemaran adalah di bagian
hilir Sungai Ciujung;epanjang 6.75 hn.
2. Hasil simulasi yang dilakukan dengan
mereduksi beban pencemaran dari point source
sebesar 90olo pada debit m inimum ( I .9 m3/detik)
menunjukkan bahwakualitas air Sungai Ciujung
dapat memenuhi kelas IV sepanjang 16 km
dengan daya tampung beban pencemaran
rata-rata 1,297 .53 kg/hari. Ketika simulasi dilakukan
pada debit maksimum (29.9 m3/detik), yang
memenuhi kelas IV meningkat 70.1 I % menjadi
27.25 km dengan daya tampung beban
pencemaran rata-rata 21 ,241.74 kg/hari.
Sehingga yang sudah tidak memiliki daya
tampung beban pencemaran adalah di bagian
hilir Sungai Ciujung sepanjang4.5 km.
3. Alternatif prioritas yang perlu dilakukan untuk
pengendalian pencemaran di Sungai Ciujung
dalam kasus ini adalah Pengetatan perijinan
pembuangan limbah dan kuota limbah ke sungai
(eigenvalue 0.260).
Daftar Pustaka
Ambrose R B. 2006. "Water Quality Analysis Simulation Program (WASP) Version 6.0". U.S. EPA, Georgia.
Ambrose R B.2009. "WASP7 Stream Transport - Model Theory and User's Guide". U.S. EPA, Georgia.
Ambrose R B. 2009.']WASPT Multiple Algae - Model Theory and User's Guide". U.S. EPA, Georgia.
Ambrose R B. 2009. " lntroduction to the WASPModel". U.S. EPA, Georgia.
Arifin T. 2007. Indeks keberlanjutan ekologi teknologi-teknologi ekosistem terumbu karang di Selat
Lembeh Kota Bitung. Jumal Oseanologi dan Limnologi, 33.301-323.
Bengen DG. 2003. Menjaga keanekaragaman hryati pesisir dan laut melalui debt nature swapt.Wafta
Pesisir dan Lautan, 03. l0- I 5.
Cole, T. M dan S.A. Wells.20O0. CE-QUAL-W2: "Atwo-dimensional, laterally averaged, Hydrodynamic and
Water Quality Model". US Army Engineering and Research Development Center, Vicksburg, MS.
BLH Kabupaten Serang. 2011. Profil Lingkungan Hidup Kabupaten Serang. Kemehterian Lingkungan
Hidup RI, Jakarta.
EPA. 2004. "Total Maximum Daily Load (TMDL) Development For Total Mercury Fish Tissue In The
Canoochee River''. U.S. EPA, Georgia.
Florida Department of Environmental Protection (FDEP). 2003. "Basin Status Report, Lower St. Johns, DEP
Division of Water Resource Management", Northeast District, Group 2 Basin.
KaufmanG B.201l. "Application OfThe WaterQualityAnalysis Simulation Program (WASP) To Evaluate
Dissolved Nitrogen Concentrations In The Altamaha River Estuary". Thesis. The University of
Georgi4 Georgia.
KLH.2003. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban
Pencemaran Air pada Sumber Air. Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta.
Machbub, B. 2010. Model perhitungan daya tampung beban pencemaran air dansu dan waduk. Jwnal
w'
Jarnal Bumi Lestsri, Volume 13 No. 2,Agustus 2013, hlm. 2ZS-287
Marimin. 2005. Teknik danAplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo, Jakarta.
Nugraha W D. 2008. Identifikasi Kelas Air dan Penentuan Daya Tampung Beban Cemaran BOD Sung'
dengan Model Qual2E (Studi Kasus Sungai Serayu, Jawa Tengah). Jurnal Presipitasi, 5(2).31-4
Nurmala. 2070. Status Mutu Air Dan Estimasi Daya Tampung Beban Pencemaran Organik Di Sung,
Ciujung Pravinsi Banten. Tesis. Sekolah Tinggi Manajemen IMNI, Jakarta.
Pemerintah RI .2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentar,
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Pemerintah Republik Indonesi
Jakarta.
SNI. 1991. Standar Nasional Indonesia No 06-2421-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh L.
Kual i t as A i r. Badan Standar Nasional, Jakarta.
SNI. 1991. StandarNasionallndonesiaNo06-2503-lggl tentangMetodePengujianKebutuhanOtcsige
Kintia Dalam Air.Badan Standar Nasional, Jakarta.
Sutisna A.2002. Laporan Status Lingkungan Hidup IndonesiaTahun 2002. Kementerian Negara Lingkungz
Hidup Republik'Indones ia, Jakarta.
Suwari. 2010. Model Pengendalian Pencemaran Air Pada Wilayah Kali Surabaya. Disertasi. Sekolz
Pascasarjana IPB, Bogor
USEPA. 2004. "Total Maximum Daily Load (TMDL) For Total Mercury Fish Tissue in the Canoochee Nver
U.S. Environmental Protection Agency, Georgia.
USEPA. 2006. Total Maximum Daily Load (TMDL) For Dissolved Oxygen In Williamson Creek. U.i
Environmental Protection Agency, Georgia.
USEPA. 2008. "Total Maximum Daily Load (TMDL) for Organic Enrichment & Dissolved Oxygen". U.l
Environmental Protection Agency, Georgia.
USEPA.WASP:WaterQualityAnalysisSimulationProgram.U.s.EnvironmentalProtectionAgency, Georgi
Lung WS. 2003. "Eutrophication Modeling For Estuarine Water Quality Management". Makalah disajikz
dalarn Internqtional Conference on Estuaries and Coasts. China.
Lung, WS. and Bai, S., 2003. "A Water Quality Model for the Patuxent Estuary: Current Conditions ar
Predictions Under Changing Land-Use Scenarios,'. Estuaries,26 eA),267-279.
Wool, T.A, R.B. Ambrose, J.L. Martin, dan E.A. Comer. "Water euality Analysis Simulation Program (WASI
version 6.0 Draft: User's Manual". U.S. Environmental protectionAgency, Georgia.
Zheng, L., C. Chen dan F.Y. Zhang.2004. "Development ofwater quality model in the Satilla River Estuar Georgia". Ecological Modelling, 178. 457 -482.