• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempelajari Karakteristik Pengeringan dan Tempering Jagung Varietas Hibrida (Zea mays L)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mempelajari Karakteristik Pengeringan dan Tempering Jagung Varietas Hibrida (Zea mays L)"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERNGAN

DAN

TEMPERING JAGUNG VARIETAS HIBRIDA

(

Zea mays

L

).

Oleh :

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Novida Siti Jubaedah F01495053. Mempelajari Karakteristik Pengeringan dan

Tempering Jagung Varietas Hibrida. Dibawah Bimbingan Ir. John Kumendong, MS.

Tanaman ja,ag adalah salah satu tanaman serealia penting yang tuinbuh hampir di seluruh dunia. Di Indonesia, ja,png mempakan bahan makanan pokok kedua setelah padi, tanaman ja,gmg pada d a s h y a digolongkan kedalam 2 golongan varietas yaitu varietas bersari bebas dan varietas hibrida (Sudjana et aL, 1991). Peningkatan produksi jagung khususnya dilakukan melalui program intensifikasi jagung varietas hibrida.

Peningkatan produksi ini hams diimbangi dengan penanganan pasca panen yang tepat, dikarenakan panen utama jagung umumnya jatuh pada musim hujan. Untuk mengantisipasi kemungkinan mutu ja,gng menurun pada saat musim hujan, maka diperlukan pengeringan buatan. Salah satu alat pengering buatan adalah tipe bak

,

dimana alat ini memjliki kelemaban yaitu kadar air akhu yang d i h a s i h tidak seragam. Untuk mengatasi ha1 tersebut maka perlu dilakukan proses tempering.

Tujuan dari penelitian ini adalah 1). ~empelajari karakteristik pengeringan

jagung varietas hibrida tumpukan tebal dengan alat pengering tipe bak,

2). Mempelajari proses tempering setelah pengeringan.

Dalam percobaan pengeringan ini, bahan yang digunakan adalah jagung pipilan varietas hibrida dengan perlakuan suhuplenum dipertahankan konstan 70 OC, kecepatan aliran udara 35 cfm/fi2 ( 0.178 mls) dan 2 level ketebalan tumpukan yaitu tebal 60 cm dan 75 cm. Faktor-faktor yang diamati dan diukur selama proses pengeringan berlangsung yaitu suhu, kelembaban relatif

(RH),

kadar air, kecepatan aliran udara, tekanan statis, lama pengeringan dan kebutuhan energi listrik.

Pengukuran dan pengamatan tersebut dilakukan tiap 1 jam sekali hingga proses

(3)

Untuk percobaan tempering, jagung disimpan dalam bak kayu ukuran

30 x 30

x

60 cm yang ditutup dengan kamng goni, bak kayu tersebut ditempatkan di

ruangan atmosfir terbuka. Percobaan tempering berlangsung selama 12 jam dan

pengamatan terhadap penurunan kadar air dilakukan tiap 3 jam sekali. Pengukuran

juga dilakukan terhadap suhu clan R H Iingkungan.

Hasil percobaan pengeringan menunjukan bahwa pengeringan untuk jagung dengan tebal 60 cm dari kadar air awal 26.8 % b.b hingga mencapai 14.1 % b.b

memerlukan waktu 6 jam dengan hasil variasi kadar air terendah 3.0 % b.b dan kadar

air tertinggi 25.7 % b.b dengan penyusutan bahan akibat proses pengeringan sebesar

8.85 kg, untuk pengeringan jagung dengan tebal75 cm dari kadar air awa127.3 % b.b

hingga kadar air akhir 14.6 % b.b dibutuhkan wak* 7 jam dengan variasi kadar air

terendah 3.0 % b.b dan tertinggi 26.4 % b.b dan penyusutan bahan yang tejadi yaitu

sebesar 11.25 kg. Laju pengeringan rata-rata untuk tebal jagung 60 cm adalah

2.8 % b.k/jam dan tebal jagung 75 cm laju pengeringan rata-ratanya adalah

2.2 % b.k/jam. Proses pengeringan ja,png tebal 60 cm memerlukan waktu

pengeringan lebih singkat dengan penyusutan bahan yang sedikit dibandingkan dengan pengeringan tebal 75 cm sehingga lebih men,ountungkan dilihat dari segi ekonomisnya karena biaya operasi yang lebih rendah.

Dari penelitian ini didapatkan kuwa laju pengeringan yang berfluktuasi

dikarenakan voltase listrik dan suhu lingkungan yang tidak stabil. Percobaan pengeringan jagung dengan tebal tumpukan 60 cm memberikan nilai efisiensi

pemanasan udara 70.01 %, ef&ensi penggunaan panas 59.59 % dan efesiensi

pengeringan total 41.72 %. Untuk tebal jagung 75 cm nilai efisiensinya berturut-turut yaitu efesiensi pemanasan udara 55.01 %

,

efesiensi penggunaan panas 74.37 % dan efesiensi pengeringan total 40.91 %. Dari nilai efisiensi yang tertera diatas dapat dilihat bahwa bentuk altematif pengeringan dengan tebal 60 cm memberikan nilai efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan pengeringan tebal75 cm.

Hasil percobaan tempering menunjukan, bahwa proses tempering selama

(4)

pengadukan setelah pengeringan. Dari grafik proses tempering dapat dilihat bahwa nilai kadar air yang dihasilkan dari proses pengeringan bervariasi dari kadar air yang terendah 3.0 % b.b sampai yang tertinggi 26.4 % b.b tetapi setelah proses tempering

aidapat kadar air yang bervariasi dari 10.2

-

15.4 % b.b. Eerdasarkan niiai standard

deviasi yang diperoleh maka proses tempering selama 12 jam telah memberikan nilai

kadar air yang menuju keseragaman.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka bentuk altematif pengeringan dengan tebal 60 cm temyata lebih baik dan menguntungkan dilihat dari segi ekonomisnya maupun dari nilai efisiensi pengeringannya. Disarankan untuk proses

tempering jika ingin melihat adanya perpindahan uap airlpanas antar biji jagung pada tiap lapisan yang berbeda sebaiknya setelah proses pengeringan tidak dilakukan

pengadukan dan proses tempering dapat iangsung dilakukan pada bak pengering

(5)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

- -- -

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERNGAN

DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS ECLBRlDA

( Zea mays L ).

Oleh :

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Surusan Teknik Pertanian

Fakultas Telcnologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAhWN

INSTITUT PERTANJAN BOGOR

(6)

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEJCNOLOGI PERTANIAN

MEIMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERINGAN

DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS HIBRIDA

(Zea mays L)

SKIUPS1

Sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

NOVlDA SIT1 JUBAEDAH F01495053

Dilahirkan di Garut pada tanggal 20 November 1977

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaihzm penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Leuwikopo dimulai pada bulan Mei sampai dengan Juli 1999 hingga terselesaikannye penulisan skripsi ini.

Pada kesempatan ini tidak lupa penubs mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. Ir. John Kumendong, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan selama kuliah serta masukan-masukan selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M.Agr dan Ir. Leopold Oscar Nelwan, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, laitik dan saran dalam penyusunan skripsi.

3. Bapak, Ibu dan Adik tersayang yang telah memberikan doa dan dorongan

semangat yang tak kunjung putus selama ini.

4. Yang terkasih (I'i),

&-A

%+a&

Ww

Ao)zw+-

5. Teman-teman di "Wismo Ayu Depan" ( ~ l l ~

znd

XC+-),

untuk Defi, Amoy,

Din-din, Asih, Ririn, Ethoy, Wiwin

( m y

roommair), Ade, Titi, Iyonk, Nuny

Lisna, Lia dan Ema. Thanks fol.

a11

6. Teman-teman dekatku ( h l y -1ly /!wnd), Risna, Gina, Meny, Mala, Rizki,

Eka, Ucha, Ida + Rono, Erick

+

Ridha, serta Brewok. Terima kasih untuk semua

pengertian dan kebersamaannya selama ini.

7. Dedhi "empal" makasih buat komputemya, Suro buat komputer dan printer-nya,

Bengki

untuk

turnpangan kamamya selama pengetikan.

8. Pihak-pihak yang telah banyak membantu selama penelitian, Pak Suraden terima

(8)

9. Teman-teman TEP angkatan 32 plus yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Gbnnks

Guys.

Penulis telah berusaha semaksimal munglun dalam penyusunan skripsi ini,

namun apabila masih ada kekurangan, kritik dan saran yang membangun &an diterima dengan senang hati demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini &pat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Januari 2000

(9)

DAFTAR IS1

...

KATA PENGANTAR

DAFTAR IS1 ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR TABEL ...

...

DAFTAR LAMFIRAN

I

.

PENDlWULUAN

A . LATAR BELAKANG ...

B . TLJJUAN

...

I1 . TINJAUAN PUSTAKA

A . JAGUNG HIBRIDA

...

...

1

.

TAKSONOMI DAN BOTANI

...

2

.

KOMPOSISI KIMIA JAGUNG

B

.

PROSES PENGERINGAN ... ...

C

.

PARAMETER PENGEFSNGAN

...

D

.

PENGFRWGAN JAGUNG

E . PENGERING

TPE

BAK

...

F . TEWERING

...

m

. METODOLOGI PEN EL IT^

A

.

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

...

...

B . BAHAN DAN &AT

1

.

BAHAN

...

2

.

ALAT

...

...

.

C PROSEDUR PENELITIAN

...

.

1 PERCOBAAN PENGERINGAN

...

.

2 PERCOBAAN TEMPERING

D

.

W I B R A S I ALAT

...

V

vii

(10)

J

Y

. A . KARAKTERISTIK PENGEIUNGAN JAGUNG ...

...

1

.

PERUBAHAN KADAR AIR TERHADAP WAKTU

2 . LAJU PENGERINGAN TERHADAP WAKTU

...

3

.

LAJU PENGERINGAN TERHADAP KADAR AIR ...

B . EFISENSI PENGERINGAN ...

1 . EFISTENSI PEMANASAN UDARA

...

2

.

EFISIENSI PENGGUNAAN PANAS ... 3

.

EFISIENSI PENGERINGAN TOTAL ... C . TEMPERING

...

V

.

KESIMPULAN DAN SARAN

A

.

KESIMPULAN ...

B . S ...

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERNGAN

DAN

TEMPERING JAGUNG VARIETAS HIBRIDA

(

Zea mays

L

).

Oleh :

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MSTITUT PERTANIAN BOGOR

(79)

Novida Siti Jubaedah F01495053. Mempelajari Karakteristik Pengeringan dan

Tempering Jagung Varietas Hibrida. Dibawah Bimbingan Ir. John Kumendong, MS.

Tanaman ja,ag adalah salah satu tanaman serealia penting yang tuinbuh hampir di seluruh dunia. Di Indonesia, ja,png mempakan bahan makanan pokok kedua setelah padi, tanaman ja,gmg pada d a s h y a digolongkan kedalam 2 golongan varietas yaitu varietas bersari bebas dan varietas hibrida (Sudjana et aL, 1991). Peningkatan produksi jagung khususnya dilakukan melalui program intensifikasi jagung varietas hibrida.

Peningkatan produksi ini hams diimbangi dengan penanganan pasca panen yang tepat, dikarenakan panen utama jagung umumnya jatuh pada musim hujan. Untuk mengantisipasi kemungkinan mutu ja,gng menurun pada saat musim hujan, maka diperlukan pengeringan buatan. Salah satu alat pengering buatan adalah tipe bak

,

dimana alat ini memjliki kelemaban yaitu kadar air akhu yang d i h a s i h tidak seragam. Untuk mengatasi ha1 tersebut maka perlu dilakukan proses tempering.

Tujuan dari penelitian ini adalah 1). ~empelajari karakteristik pengeringan

jagung varietas hibrida tumpukan tebal dengan alat pengering tipe bak,

2). Mempelajari proses tempering setelah pengeringan.

Dalam percobaan pengeringan ini, bahan yang digunakan adalah jagung pipilan varietas hibrida dengan perlakuan suhuplenum dipertahankan konstan 70 OC, kecepatan aliran udara 35 cfm/fi2 ( 0.178 mls) dan 2 level ketebalan tumpukan yaitu tebal 60 cm dan 75 cm. Faktor-faktor yang diamati dan diukur selama proses pengeringan berlangsung yaitu suhu, kelembaban relatif

(RH),

kadar air, kecepatan aliran udara, tekanan statis, lama pengeringan dan kebutuhan energi listrik.

Pengukuran dan pengamatan tersebut dilakukan tiap 1 jam sekali hingga proses

(80)

Untuk percobaan tempering, jagung disimpan dalam bak kayu ukuran

30 x 30

x

60 cm yang ditutup dengan kamng goni, bak kayu tersebut ditempatkan di

ruangan atmosfir terbuka. Percobaan tempering berlangsung selama 12 jam dan

pengamatan terhadap penurunan kadar air dilakukan tiap 3 jam sekali. Pengukuran

juga dilakukan terhadap suhu clan R H Iingkungan.

Hasil percobaan pengeringan menunjukan bahwa pengeringan untuk jagung dengan tebal 60 cm dari kadar air awal 26.8 % b.b hingga mencapai 14.1 % b.b

memerlukan waktu 6 jam dengan hasil variasi kadar air terendah 3.0 % b.b dan kadar

air tertinggi 25.7 % b.b dengan penyusutan bahan akibat proses pengeringan sebesar

8.85 kg, untuk pengeringan jagung dengan tebal75 cm dari kadar air awa127.3 % b.b

hingga kadar air akhir 14.6 % b.b dibutuhkan wak* 7 jam dengan variasi kadar air

terendah 3.0 % b.b dan tertinggi 26.4 % b.b dan penyusutan bahan yang tejadi yaitu

sebesar 11.25 kg. Laju pengeringan rata-rata untuk tebal jagung 60 cm adalah

2.8 % b.k/jam dan tebal jagung 75 cm laju pengeringan rata-ratanya adalah

2.2 % b.k/jam. Proses pengeringan ja,png tebal 60 cm memerlukan waktu

pengeringan lebih singkat dengan penyusutan bahan yang sedikit dibandingkan dengan pengeringan tebal 75 cm sehingga lebih men,ountungkan dilihat dari segi ekonomisnya karena biaya operasi yang lebih rendah.

Dari penelitian ini didapatkan kuwa laju pengeringan yang berfluktuasi

dikarenakan voltase listrik dan suhu lingkungan yang tidak stabil. Percobaan pengeringan jagung dengan tebal tumpukan 60 cm memberikan nilai efisiensi

pemanasan udara 70.01 %, ef&ensi penggunaan panas 59.59 % dan efesiensi

pengeringan total 41.72 %. Untuk tebal jagung 75 cm nilai efisiensinya berturut-turut yaitu efesiensi pemanasan udara 55.01 %

,

efesiensi penggunaan panas 74.37 % dan efesiensi pengeringan total 40.91 %. Dari nilai efisiensi yang tertera diatas dapat dilihat bahwa bentuk altematif pengeringan dengan tebal 60 cm memberikan nilai efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan pengeringan tebal75 cm.

Hasil percobaan tempering menunjukan, bahwa proses tempering selama

(81)

pengadukan setelah pengeringan. Dari grafik proses tempering dapat dilihat bahwa nilai kadar air yang dihasilkan dari proses pengeringan bervariasi dari kadar air yang terendah 3.0 % b.b sampai yang tertinggi 26.4 % b.b tetapi setelah proses tempering

aidapat kadar air yang bervariasi dari 10.2

-

15.4 % b.b. Eerdasarkan niiai standard

deviasi yang diperoleh maka proses tempering selama 12 jam telah memberikan nilai

kadar air yang menuju keseragaman.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka bentuk altematif pengeringan dengan tebal 60 cm temyata lebih baik dan menguntungkan dilihat dari segi ekonomisnya maupun dari nilai efisiensi pengeringannya. Disarankan untuk proses

tempering jika ingin melihat adanya perpindahan uap airlpanas antar biji jagung pada tiap lapisan yang berbeda sebaiknya setelah proses pengeringan tidak dilakukan

pengadukan dan proses tempering dapat iangsung dilakukan pada bak pengering

(82)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

- -- -

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERNGAN

DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS ECLBRlDA

( Zea mays L ).

Oleh :

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Surusan Teknik Pertanian

Fakultas Telcnologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAhWN

INSTITUT PERTANJAN BOGOR

(83)

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS TEJCNOLOGI PERTANIAN

MEIMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERINGAN

DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS HIBRIDA

(Zea mays L)

SKIUPS1

Sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

NOVlDA SIT1 JUBAEDAH F01495053

Dilahirkan di Garut pada tanggal 20 November 1977

(84)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaihzm penelitian yang dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Leuwikopo dimulai pada bulan Mei sampai dengan Juli 1999 hingga terselesaikannye penulisan skripsi ini.

Pada kesempatan ini tidak lupa penubs mengucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. Ir. John Kumendong, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan selama kuliah serta masukan-masukan selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M.Agr dan Ir. Leopold Oscar Nelwan, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, laitik dan saran dalam penyusunan skripsi.

3. Bapak, Ibu dan Adik tersayang yang telah memberikan doa dan dorongan

semangat yang tak kunjung putus selama ini.

4. Yang terkasih (I'i),

&-A

%+a&

Ww

Ao)zw+-

5. Teman-teman di "Wismo Ayu Depan" ( ~ l l ~

znd

XC+-),

untuk Defi, Amoy,

Din-din, Asih, Ririn, Ethoy, Wiwin

( m y

roommair), Ade, Titi, Iyonk, Nuny

Lisna, Lia dan Ema. Thanks fol.

a11

6. Teman-teman dekatku ( h l y -1ly /!wnd), Risna, Gina, Meny, Mala, Rizki,

Eka, Ucha, Ida + Rono, Erick

+

Ridha, serta Brewok. Terima kasih untuk semua

pengertian dan kebersamaannya selama ini.

7. Dedhi "empal" makasih buat komputemya, Suro buat komputer dan printer-nya,

Bengki

untuk

turnpangan kamamya selama pengetikan.

8. Pihak-pihak yang telah banyak membantu selama penelitian, Pak Suraden terima

(85)

9. Teman-teman TEP angkatan 32 plus yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Gbnnks

Guys.

Penulis telah berusaha semaksimal munglun dalam penyusunan skripsi ini,

namun apabila masih ada kekurangan, kritik dan saran yang membangun &an diterima dengan senang hati demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini &pat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Januari 2000

(86)

DAFTAR IS1

...

KATA PENGANTAR

DAFTAR IS1 ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR TABEL ...

...

DAFTAR LAMFIRAN

I

.

PENDlWULUAN

A . LATAR BELAKANG ...

B . TLJJUAN

...

I1 . TINJAUAN PUSTAKA

A . JAGUNG HIBRIDA

...

...

1

.

TAKSONOMI DAN BOTANI

...

2

.

KOMPOSISI KIMIA JAGUNG

B

.

PROSES PENGERINGAN ... ...

C

.

PARAMETER PENGEFSNGAN

...

D

.

PENGFRWGAN JAGUNG

E . PENGERING

TPE

BAK

...

F . TEWERING

...

m

. METODOLOGI PEN EL IT^

A

.

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

...

...

B . BAHAN DAN &AT

1

.

BAHAN

...

2

.

ALAT

...

...

.

C PROSEDUR PENELITIAN

...

.

1 PERCOBAAN PENGERINGAN

...

.

2 PERCOBAAN TEMPERING

D

.

W I B R A S I ALAT

...

V

vii

(87)

J

Y

. A . KARAKTERISTIK PENGEIUNGAN JAGUNG ...

...

1

.

PERUBAHAN KADAR AIR TERHADAP WAKTU

2 . LAJU PENGERINGAN TERHADAP WAKTU

...

3

.

LAJU PENGERINGAN TERHADAP KADAR AIR ...

B . EFISENSI PENGERINGAN ...

1 . EFISTENSI PEMANASAN UDARA

...

2

.

EFISIENSI PENGGUNAAN PANAS ... 3

.

EFISIENSI PENGERINGAN TOTAL ... C . TEMPERING

...

V

.

KESIMPULAN DAN SARAN

A

.

KESIMPULAN ...

B . S ...

Referensi

Dokumen terkait

Rataan umur berbunga betina dari varietas dan pupuk dapat dilihat pada Tabel 6. Rataan Umur Berbunga Betina (hari) pada Varietas

Armin Syamriadi Putranto : Evaluasi Daya Gabung Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) Dengan Metode Silang Varietas, 2008.. EVALUASI DAYA GABUNG BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea

Dari hasil penelitian dan pengujian sidik ragam diperoleh varietas menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, laju pengisian biji, umur panen, berat

Varietas lokal Cipanas menghasilkan rata-rata bobot per エッョァォセャ@ dan bobot tongkol bersih tertinggi dibanding- kan keempat varietas lain C Tabel 10). Bobot

Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah perlakuan 5 mM aluminium tidak menimbulkan cekaman terhadap kecambah jagung hibrida varietas Bisi-18 ; Perendaman benih jagung

Dari gambar 1 dapat diketahui bahwa varietas nonhibrida (Bisma) dan hibrida (SHS-4) tanpa pemberian bokashi menunjukkan kurva respon kuadratik akan mencapai berat

Hibrida yang dievaluasi adalah 15 hibrida silang tunggal yang berasal dari kombinasi persilangan 6 galur inbred, dan 2 varietas pembanding yaitu varietas bersari bebas

Bobot kotor dan bersih tongkol jagung semi per tanaman dari varietas-varietas yang diuji secara umum lebih rendah dari BISI 2, kecuali varietas BC 10 MS dan EY Pool C4S2 yang