• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Keterkaitan Kelimpahan Pasca Larva Udang dengan Habitatnya di Padang Lamun Perairan Pulau Tidung Kepulauan Seribu Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Keterkaitan Kelimpahan Pasca Larva Udang dengan Habitatnya di Padang Lamun Perairan Pulau Tidung Kepulauan Seribu Jakarta"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

S T U D I KF'ERKAITAN I<ELIMPAliAN PASCA LARVA UDANG DENGAN

HABITATNYA

D I

PADANG LAMUN

PERAIRAN

PULAU T I D U N G

KEPULAUAN SERPBU JAKARTA

Oleh

KHARISA AMAR MUTAQIENA

C06400079

SKRIPSI

PROGRAM STUDI: ILMU KELAUTAN

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGl KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(2)

S T U D I KETERKAITAN KELIMPAHAN PASCA LARVA UDANG DENGAN

HABITATNYA D I PADANG LAMUN PERAIRAN PULAU T I D U N G

KEPULAUAN SERIBU JAKARTA

Oleh

KHARISA AMAR MUTAQIENA

C06400079

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(3)

Kharisa Amar Mutaqiena. C06400079. Studi Keterkaitan Kelimpahan Pasca Larva

Udang dengan Habitatnya Di Padang Lamun Perairan Pulau Tiduns Ke~ulauan

7 .

Seribu Jakarta. Di bawah bimbingan

R.

Widodo dan Sulistiono.

RINGKASAN

Pasca larva udang adalah salah satu biota yang memanfaatkan padang lamun sebagai tempat hidupnya dalam rangkaian fase hidupnya. Padang lamun dapat berperan sebagai daerah asuhan bagi berbagai spesies yang hidup dewasa di lingkungan lain, dan hidup di padang lamun pada stadium larva hingga juvenil.

Mengingat rnasih minimnya pengetahuan padanq lamun dan strukur komunitas vana ,

d

bernaung di dalamnya maka penelitian mengenai keberadaannya sangat penting sebagai usaha menunjang pengembangan, pengeioiaan, dan eksplorasi sumberdaya pesisir di seluruh wilayah Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan garnbaran struktur komunitas yang meliputi kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi pasca larva udang serta pola penyebarannya di padang lamun serta mengetahul keterkaitan antara karakteristik habitat padang lamun dengan kelimpahan pasca larva udang di padang lamun pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli

-

Desember 2003, dengan pengambilan data setiap sebulan sekali, dalam 6 stasiun pengamatan. Sampel pasca larva udang diambil dengan menggunakan larva net, dan diawetkan untuk diidentifikasi. Pengukuran parameter fisika, kimia, dan biologi juga dilakukan. Analisa data untuk pasca larva udang meliputi kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dominansi, pola sebaran jenis, pengelompokan parameter fisika, kimia dan biologi, analisis komponen utama, dan regresi antar kelimpahan pasca larva udang dengan prosentase penutupan lamun.

Kisaran suhu perairan yang didapat selama penelitian, pada 6 kali pengamatan adalah 26- 27". Rata-rata suhu tertinggi pada stasiun 4 dan 6 mencapai 26.83' C dan terendah pada stasiun 5 yaitu 26.25" C. Rata-rata salinitas yang dldapatkan selarna penelitian berkisar antara 31

-

33%. Rata- rata salinitas tertinggi terdapat pada stasiun 1 (32.83%) dan terendah pada stasiun 2 (31.83%0). Kisaran kecerahan yang diperoleh selama penelitian adalah 62

-

65 cm. Rata- rata kecerahan tertinggi pada stasiun 4 dengan nilai 56.83 cm sedangkan angka 47.42 cm merupakan nilai rata-rata terendah yang ditemukan pada stasiun 1. Kisaran yang didapat adalah 8.3

-

14.28 cm/dtk. Rata-rata tertinggi

pada stasiun 3 mencapai 12.63 cm/dtk danterendah pada stasiun 5 yang menunjukkan angka 9.02 cm/dtk. Kisaran rata-rata pH air selama penelitian adalah 7

-

8. Rata-rata nilai tertinggi pada stasiun 1, 5, dan 6 dengan nilai 7.67 dan rata-rata terendah mencapai angka 7.33 pada stasiun 3.

Parameter biologi menunjukkan kisaran kelimpahan fitoplankton yang diperoleh selama penelitian adalah 564 - 2687 ind/L, dengan indeks keanekaragaman yaitu antara 1.32960 -1.9710. untuk zooplankton dengan kelimpahan antara 221

-

890 ind/L, dan indeks keanekaragaman antara1.0292

-

1.4185. Spesies lamun yang diternukan terdapat tiga jenis yaitu Enhaiusaccoroides,

Thalassia hemprichidan Cymnodocea rotundata. Nilai penutupan lamun tertinggi tiap spesies secara berurutan adalah 44.845%, 1.7415 %, dan 8.933%.

Jenis pasca larva udang yang tertangkap selama penelitian terdiri dari tujuh jenis dan tiga genera. Empat jenis berasal dari genera Metapeneus(34.53%), dua jenis dari genera Penaeus (65.03%) dan satu jenis dari genera Parapenaeopsis(0.44%). Spesiesnya adalah Peneus indicus, P. merguensis, dari Metapeneus yaitu M. brevicornis, M. affinis, M. dobsoni, dan M. monoceros. Parapenaeopsisslyliera menjadi satu-satunya spesies dari genus Parapenaeopsis yang berhasil ditemukan. Indeks keanekaragaman selarna penelitian berkisar antara 0.90

-

1.57048 yang terrnasuk keragaman rendah. Nilai keseragaman berkisar antara 0.624526

-

1, dan dominansi 0.2350

-

0.468750 yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi. Pengelompokan parameter fisika dan kimia yang dilakukan pada tiap bulan penelitian diperoleh hasil pada bulan Juli terbentuk 3 kelompok stasiun yaitu kelompok I (st 1,2,4, dan 6); kelompok I1 (st 5) dan kelompok

I11

(st 3). Bulan Agustus dan
(4)

kelompok

,

dan pada Desember diperoleh 5 kelompok stasiun. Adanya perubahan pengelompokan yang terjadi pada tiap bulan menunjukkan perubahan habitat yang terjadi di ekosistem ini.

Berdasarkan pengelompokan parameter biologi pada bulan luli diperoleh 3 kelompok stasiun, pada Agustus terjadi 2 kelompok stasiun. Untuk bulan September setiap stasiun menjadi kelompok tersendiri sehingga terdapat 6 kelompok stasiun. Pada Oktober terdapat 4 kelompok stasiun, dan pada bulan November dan Desember masing-masing 3 kelompok stasiun. Seperti halnya pepada

pengelompokan parameter fisika dan kimia, pada pengelompokan parameter biologi ini tiap kelompok stasiun mempunyai kemiripan obyek sehingga stasiun-stasiun yang bergabung di dalamnya pasti mempunyai karakteristik yang mirip.

Berdasarkan analisa komponen utama dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelimpahan pasca larvaudang pada tiap periode pangambilan sampel. Pada bulan Iuli faktor yang mempunyai korelasi tertinggi terhadap kelimpahan pasca larva udang adalah kedalaman (0.7) dan salinitas (0.5). Pada Agustus, parameter kedalaman masih memberikan pengaruhnya dengan korelasi mencapai 0.83. Faktor lain yang juga berkorelasi adalah suhu, kecepatan arus, pH dan kelimpahan fitoplankton. Untuk bulan September korelasi terbesar pada faktor kedalaman (0.7) dan kelimpahan fitoplankton (0.5). Faktor yang mempengaruhui kelimpahan pasca larva udang pada bulan Oktober adalah kecepatan arus (-0.7). Pada November kembali kedalaman memberikan korelasi terbesar (-0.92), dan faktor lainnya yang juga berkorelasi adalah pH dan kelimpahan zooplankton.

Pada Desember faktor suhu dan kedalaman memberikan korelasi yang nyata terhadap kelimpahan pasca larva udang.

(5)

SKRIPSI

Judul

:

Studi Keterkaitan Kelimpahan Pasca Larva Udang

Dengan Habitatnya di Padang Lamun Pulau Tidung

Kepulauan Seribu Jakarta

Narna Mahasiswa

:

Kharisa Amar Mutaqiena

Nomor Pokok

:

C06400079

Program Studi

:

Ilmu Kelautan

Menyetujui :

I.

Komisi Pembi~nbing

Dr.Ir. Sul&tiono. M,SC

-

Pembimbing

I1

11.

Fak~lltas

Perikanan dan I l m ~ r

Kelautan

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul "Studi Keterkaitan Kelimpahan Pasca Larva Udang Dengan

Habitatnya Di Padang Lamun Pulau Tidung Kepulauan Seribu Jakarta", dibuat sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sa jana pada Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ir.

R.

Widodo dan Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc sebagai pembimbing yang telah

memberikan banyak arahan sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Joko Punvanto, DEA sebagai dosen tamu dan Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.Sc

sebagai dosen penguji program studi atas segala masukan demi menuju

kesempurnaan skripsi ini.

Penulis menyadari segala keterbatasan dari skripsi ini karenanya saran dan masukan sangat

penulis harapkan. Semoga dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Bogor, Agustus

2004
(7)

DAFTAR I S 1

Halaman

RINGKASAN SKRIPSI

...

ii

LEMBAR PERSEMBAHAN

...

iv

KATA PENGANTAR

...

v

DAFTAR I S 1

...

vi

DAFTAR TABEL

...

viii

...

...

DAFTAR GAMBAR

.

.

ix

...

DAFTAR LAMPIRAN

xi

1

.

PENDAHULUAN

...

1

1.1. Latar Belakang

...

1

1.2.Tujuan

... .

.

.

...

2

2

.

TINJAUAN PUSTAKA

...

3

2.1. Biologi Udang

...

3

2.1.1. Taksonomi Udang

...

3

2.1.2. Daur Hidup

...

4

2.2. Ekosistem Lamun

...

5

2.2.1. Morfologi Lamun

...

5

2.2.2. Ekologi dan Fungsi Lamun

...

6

3

.

METODOLOGI PENELITIAN

...

8

...

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

8

...

3.2. Metode Pengambilan Contoh

8

...

3.2.1. Pasca Larva Udang

8

3.2.2. Tumbuhan Lamun

...

8

...

3.2.3. Parameter Hidrologi Perairan

9

3.3. Metode Analisis Data

...

10

...

3.3.1. Struktur Komunitas Pasca Larva Udang

10

...

3.3.1.1. Kelimpahan Pasca Larva Udang

10

...

3.3.1.2. Keanekaragaman Jenis

10

...

3.3.1.3. Keseragaman lenis

10

...

3.3.1.4. Dominansi Jenis

11

...

3.3.1.5. Pola Penyebaran

11

...

3.3.2. Kelimpahan Plankton

12

...

3.3.3. Prosentase Penutupan Lamun

13

...

3.3.4. Analisis Komponen Utama

13

...

...

3.3.5. Analisis Kelompok

:

14

3.3.6. Hubungan Kelimpahan Pasca Larva Udang Dengan

...

(8)

...

4

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

15

4.1. Kondisi Biofisik Perairan

...

15

4.1.1. Parameter Fisika Kimia

...

15

4.1.1.1.Suhu

...

15

4.1.1.2. Salinitas

...

17

4.1.1.3. Kedaiaman

... .

.

.

...

18

4.1.1.4. Kecepatan Arus

...

20

4.1.1.5. pH

...

21

4.1.2. Parameter Biologi Perairan

...

23

4.2. Pasca Larva Udang

...

;

...

25

4.2.1. Komposisi Jenis dan Kelimpahan Relatif

...

25

4.2.2. Dispersi Jenis

...

27

4.2.3. Struktur Komunitas Pasca Larva Udang

...

27

4.3. Pengelompokan Stasiun Berdasarkan Analisis Kelompok

...

30

4.3.1 Pengelompokan Stasiun Berdasarkan Parameter Fisika Kimia

dengan Analisis Kelompok

...

30

4.3.2 Pengelompokan Stasiun Berdasarkan Parameter Biologi

...

dengan Analisis Kelompok

35

...

4.4. Anaiisis Komponen Utama

40

4.4.1 ~nalisis

Komponen Utama pada Pengamatan Bulan Juli

...

41

4.4.2 Analisis Komponen Utama pada Pengamatan Bulan

...

...

Agustus

..

44

4.4.3 Analisis Komponen Utama pada Pengamatan Bulan

September

...

46

4.4.4 Analisis Komponen Utama pada Pengamatan Bulan

Oktober

...

48

4.4.5 Analisis Komponen Utama pada Pengamatan Bulan

November

...

50

4.4.6 Analisis Komponen Utama pada Pengamatan Bulan

Desember

...

52

...

4.4.7 Analisis Komponen Utama Seluruh Bulan Pengamatan

54

4.5. Hubungan antara Kelimpahan Pasca Larva Udang dengan

...

Prosentase Penutupan Lamun

56

.

5 KESIMPULAN DAN SARAN

...

58

DAFTAR PUSTAKA

...

60

LAMPIRAN

...

63

...

(9)

DAR;AR TABEL

Tabel

Halarnan

1

.

Nilai Dorninansi Pernbobotan Larnun

...

9

2

.

Parameter Perairan dan Metode Pengukuran

...

9

3

.

Kisaran Parameter Fisika Kimia Selarna Penelitian

...

15

4

.

Kisaran dan Rataan Parameter Biologi Perairan

...

23

5

.

Rata-rata Prosentase Penutupan Larnun di Lokasi Penelitian

...

24

6

.

Pola Penyebaran Pasca Larva Udang

...

27

...

7

.

Indeks Keanekaragarnan, Keseragaman. dan ~orninansi

28

8

.

Keragaman Data Analisis Komponen Utarna

...

40

[image:9.595.92.486.196.442.2]
(10)
[image:10.595.83.484.176.748.2]

DAFFAR GAMBAR

Gambar

Halaman

...

1

.

Gambar peta lokasi penelitian

8

...

2

.

Grafik suhu rata-rata per stasiun selama 6 kali pengamatan

16

3

.

Grafik sebaran suhu rata-rata seluruh stasiun setiap bulan

pengamatan

...

16

4

.

Grafik salinitas rata-rata per stasiun selama 6 kali pengamatan

...

17

5

.

Grafik salinitas rata-rata seluruh stasiun setiap bulan

pengamatan

...

18

...

6

.

Grafik kedalaman rata-rata per stasiun selama 6 kali pengamatan

19

7

.

Grafik sebaran kedalaman rata-rata seluruh stasiun setiap bulan

pengamatan

...

20

8

.

Grafik kecepatan arus rata-rata per stasiun selama 6 kali

pengamatan

...

20

9

.

Grafik sebaran kecepatan arus rata-rata seluruh stasiun setiap

bulan pengamatan

...

21

10

.

Grafik pH rata-rata per stasiun selama 6 kali pengamatan

...

22

11

.

Grafik sebaran pH rata-rata seluruh stasiun setiap bulan

pengamatan

...

23

12

.

Kelimpahan Relatif n a p Genera Pasca Larva Udang

...

26

13

.

Kelimpahan Relatif masing-masing Jenis Pasca Lava Udang

...

26

14

.

Dendogram Hirarki Berdasarkan Parameter Fisika Kimia Perairan

dengan

Cluster Analysis

Pengamatan Bulan Juli 2003

...

30

15

.

Dendogram Hirarki Berdasarkan Parameter Fisika Kimia Perairan

...

dengan

Cluster Analysis

Pengamatan Bulan Agustus 2003

3 1

16

.

Dendogram Hirarki Berdasarkan Parameter Fisika Kimia Perairan

dengan

ClusterAnalyssPengamatan

Bulan September 2003

...

32

17

.

Dendogram Hirarki Berdasarkan Parameter Fisika Kimia Perairan

dengan

Cluster Analysis

Pengamatan Bulan Oktober 2003

...

33

18

.

Dendogram Hirarki Berdasarkan Parameter Fisika Kimia Perairan

dengan

ClusterAnalysisPengamatan

Bulan ~ o v e m b e r

2003

...

33

19

.

Dendogram Hirarki Berdasarkan Parameter Fisika Kimia Perairan

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)

Gambar

Tabel
Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Evaluasi Kualifikasi Paket Perencanaan Penataan Kawasan Tugu Patung Tuhan Yesus, maka bersama ini Pokja-20 Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa

Perlakuan penambahan jenis daging ikan pada kekian dengan bahan baku utama surimi ikan kurisi dan penambahan dengan ikan nila merah, ikan kakap merah dan ikan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan isolat protein kedelai pada bakso ikan swangi menunjukkan perbedaan yang nyata (P&lt;0,05) terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara literasi keuangan terhadap kepemilikan asuransi jiwa dengan pertimbangan adanya fenomena masih

Penelitian berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar Memerankan Tokoh Dongeng Atau Cerita Rakyat Yang Disukai

(1) Ahli isi, berdasarkan hasil penilaian ahli isi maka dapat dilihat isi materi dalam multimedia interaktif sudah sesuai dengan konten materi dalam SK/KD pembelajaran

Iz rezultata umjeravanja i iz EURAMET 1170 usporedbe zaključuje se da je mjerenju negativnog tlaka potrebno pristupiti s posebnom paţnjom zbog toga što norme za

Hendro Gunawan, MA