Oleh : Nurjanna Lubis
4121121021
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Nurjanna Lubis dilahirkan di Padangsidimpuan, 22
Desember 1993. Ayah bernama Samsul Bahri Lubis dan Ibu bernama Jamila
Hannum Harahap dan merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun
2000, penulis lulus dari TK Aisiyah Padangsidimpuan dan melanjutkan
pendidikan di SD Negeri 200107 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2006.
Penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Nurul ’Ilmi Padangsidimpuan dan
lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Nurul ’Ilmi Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP I N V E S T I G A T I O N ( G I ) T E R H A D A P H A S I L B E L A J A R
PENGETAHUAN KONSEPTUAL PADA MATERI POKOK S UH U DA N KAL O R DI KE L AS X S M A YA YAS A N
PERGURUAN AL-HIDAYAH MEDAN T.P 2015/2016 NURJANNA LUBIS (4121121021)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan konseptual siswa akibat model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu Dan Kalor di Kelas X SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X semester genap SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yang ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan tes pengetahuan konseptual yakni pilihan berganda yang terdiri atas 15 item yang telah divalidkan oleh validator. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t satu pihak.
Hasil penelitian diperoleh thitung > ttabel = 2,35 > 1,99, sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap pengetahuan konseptual daripada pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu Dan Kalor Di Kelas X SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan T.P 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan dan kemampuan kepada
penulis sehingga penilitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual Pada Materi
Pokok Suhu dan Kalor Di Kelas X SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan
T.P. 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Karya Sinulingga, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, bantuan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal hingga akhir penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M, Ibu Dr. Rita Juliani, S,Si,
M.Si dan Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si. selaku Dosen Pembanding yang
telah memberikan saran–saran pada penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si. selaku Dosen
Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin
Lubis, M.Pd. selaku Dekan FMIPA Unimed, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si.
selaku Ketua Jurusan Fisika dan Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd. selaku
Ketua Prodi Pendidikan Fisika. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen
serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Pardinan, S.Ag.
selaku Kepala SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan, Bapak Drs. Surianto
selaku Guru Bidang Studi Fisika yang telah banyak membantu dan membimbing
v
memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua,
ayahanda tercinta Samsul Bahri Lubis dan ibunda tercinta Jamila Hannum
Harahap yang selalu memberikan motivasi, nasehat, semangat, kasih sayang,
materi dan doa yang tak pernah henti kepada penulis. Terima kasih juga kepada
kakak tercinta Mariana Lubis, S.Pd. dan adik-adik tercinta Wahyuni Permata Sari
Lubis dan Febri Asmiranda Lubis serta seluruh keluarga yang selalu memberikan
dukungan, bantuan dan doa kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabat-sahabat
terdekat penulis (Ilfa Husna Pulungan, Nur Azizah Nasution, Seri Bulan, Winda
Annisa Hutasuhut, Evitamala Siregar, Jumlia Syaulani, Khoirul Ikhsan Pane,
Rahimah Ulfah, Rani Nurzaini, Rizki Fadilah dan Kak Zulviana O. Saragih),
kepada teman–teman seperjuangan (Evi Febrianne Naibaho, M. Fadli Suriadi dan
nurhalimah Sirait), keluarga besar Fisika Dik B 2012 dan sebagainya yang tidak
dapat penulis tulis satu persatu, terima kasih telah memberikan arti persahabatan,
kebersamaan, dan kekeluargaan selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran 13
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 14
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 15
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 15 2.1.5.2 Teori Belajar Melandasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 15 2.1.5.3 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 17 2.1.5.3 Sistem Sosial Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 19 2.1.5.5 Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI
2.1.6 Pembelajaran Konvensional 20
2.1.7 Materi Pembelajaran 21
2.1.7.1 Suhu Dan Pemuaian 21
2.1.7.2 Kalor dan Perubahan Wujud 25
2.1 7.3 Perpindahan Kalor 26
2.1.8 Penelitian Terdahulu 29
2.2 Kerangka Konseptual 31
2.3 Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan 33
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 33
vii
3.4 Jenis Dan Rancangan Penelitian 33
3.5 Prosedur Penelitian 34
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 41
4.1.1 Pretes Pengetahuan Konseptual 41
4.1.2 Analisis Data Pretes 42
4.1.2.1 Uji Normalitas 42
4.1.2.2 Uji Homogenitas 43
4.1.2.3 Uji t Dua Pihak 43
4.1.3 Perlakuan Dalam Pelaksanaan Penelitian 44
4.1.4 Postes Pengetahuan Konseptual 47
4.1.5 Analisis Data Postes 47
4.1.5.1 Uji Normalitas 47
4.1.5.2 Uji Homogenitas 47
4.1.5.3 Uji t Satu Pihak 48
4.1.6 Penilaian Sikap 49
4.1.7 Penilaian Keterampilan 50
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 50
BAB V
5.1. Kesimpulan 56
5.2. Saran 56
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Konduktivitas termal zat 28
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 29
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Hasil Belajar siswa 34 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Materi Suhu Dan Kalor 35 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol 41
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes 42
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pretes 43
Tabel 4.4 Uji Hipotesis Kemampuan Awal / Pretes Siswa 43
Tabel 4.5 Nilai LKS Kelas Eksperimen 44
Tabel 4.6 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol 46 Tabel 4.7 Uji Normalitas Postes 47
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Postes 47
ix
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 4.1 Pretes Pengetahuan Konseptual 42
Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata LKS Kelompok 45
Gambar 4.3 Nilai Rata-Rata Setiap Praktikum 45
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 60 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 70 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 81 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 91
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa I 101
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa II 104
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa III 106
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa IV 108
Lampiran 9 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 110
Lampiran 10 Instrumen Tes Hasil Belajar 120
Lampiran 11 Rubrik Penilaian Sikap 125
Lampiran 12 Rubrik Penilaian Keterampilan 127
Lampiran 13 Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 138 Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol 130 Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen 132 Lampiran 16 Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol 134
Lampiran 17 Data Hasil Belajar Siswa 136
Lampiran 18 Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 138
Lampiran 19 Uji Normalitas 141
Lampiran 20 Uji Homogenitas 145
Lampiran 21 Uji Hipotesis 147
Lampiran 22 Penilaian Sikap 150
Lampiran 23 Penilaian Keterampilan 158
Lampiran 24 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 166 Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 167 Lampiran 26 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi F 168 Lampiran 27 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi t 170
Lampiran 28 Dokumentasi 171
Lampiran 29 Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi 176
Lampiran 30 Surat Izin Penelitian 177
1
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
siswa. Lemahnya proses pembelajaran merupakan salah satu masalah yang
dihadapi dunia pendidikan. Siswa kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam
kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal, mengingat dan
menimbun berbagai informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran fisika merupakan salah satu pembelajaran yang banyak
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Fisika sebagai bagian dari Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih
banyak memerlukan pemahaman dari pada penghafalan. Fisika sering dipandang
sebagai suatu ilmu yang disajikan dalam bentuk teori yang kurang menarik dan
rumit karena menggunakan matematika sebagai alat bantu yang menyebabkan
siswa takut terhadap fisika. Presepsi ini tidak akan muncul apabila dalam proses
kegiatan belajar di kelas diupayakan untuk mendorong siswa untuk berpikir.
Pembelajaran yang dikemas dengan baik memberikan dampak yang positif
dalam menunjukkan potensi yang dimiliki siswa. Tetapi masih banyak guru yang
mengajar dengan cara yang kurang menarik, membosankan, dan tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan. Guru menyampaikan dan menjelaskan materi di
depan kelas sedangkan kegiatan siswa mendengarkan dan menulis materi yang
disampaikan oleh guru yang dilanjutkan dengan memberikan soal latihan kepada
siswa. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan kurang sesuai, sehingga siswa
menjadi bosan dan kurang fokus pada pembelajaran serta tidak langsung
menjadi kurang memahami materi yang telah dijelaskan dan menyebabkan
kemampuan siswa tidak berkembang secara optimal. Pembelajaran yang berpusat
pada guru menjadikan proses pembelajaran yang kaku, kurang mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA Yayasan Perguruan
Al-Hidayah Medan melalui hasil wawancara kepada salah seorang guru fisika,
beliau menyatakan bahwa hanya sekitar 15% (5 siswa) yang menunjukkan minat
dalam belajar fisika yang telihat dari keaktifan siswa selama pembelajaran
berlangsung. Sedangkan sisanya sebesar 85% (28 siswa) lebih bersifat pasif.
Kurangnya minat siswa ini juga disebabkan karena guru kurang melibatkan siswa
dalam pembelajaran. Siswa merasa kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep
fisika dan soal-soal fisika sulit dikerjakan. Masalah-masalah tersebut
menyebabkan pengetahuan konseptual siswa masih dibawah ketuntasan minimum
yang telah ditetapkan yaitu 70.
Selain wawancara dengan guru mata pelajaran fisika, pembagian angket
juga disebarkan kepada 33 siswa di kelas X saat observasi awal. Data yang
diperoleh melalui angket menunjukkan bahwa 24% ( 8 siswa) menyukai pelajaran
fisika, 40% (13 siswa) tidak menyukai pelajaran fisika, 30% (10 siswa)
menyatakan biasa saja dan 6 % (2 siswa) sangat menyukai pelajaran fisika. Saat
diberikan pertanyaan mengenai seringnya guru mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari diperoleh data sekitar 6% (2 siswa) menyatakan selalu, 37%
(12 siswa) menyatakan pernah, 3% (1 siswa) menyatakan tidak pernah, 55% (18
siswa) menyatakan kadang-kadang hanya pada materi tertentu. Kemudian untuk
pertanyaan cara belajar yang mereka inginkan, 48% (15 siswa) menyatakan
praktikum dan demonstrasi, 24% (8 siswa) menyatakan banyak mengerjakan soal
dan diskusi kelompok, 27% ( 9 siswa) menyatakan bermain dan belajar, 1% (1
siswa) menyatakan ceramah.
Berdasarkan hasil dari angket ini siswa yang tidak tertarik dan
bersemangat dalam belajar fisika, karena tidak tahu apa kaitan materi fisika dalam
3
bisa diselesaikan melalui fisika. Selain itu, jarangnya guru melakukan praktikum
dalam pelajaran fisika membuat siswa menjadi kurang mandiri, aktif, kreatif dan
inovatif dalam menyelesaikan permasalahan selama pembelajaran. Oleh karena
itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat
berperan aktif dalam pembelajaran.
Model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan diatas adalah
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) yang merupakan
salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif sejak
perencanaan pembelajaran, baik dalam menentukan topik yang akan dibahas
maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi kelompok sehingga dapat
digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran fisika.
Penelitian mengenai model pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigasi sudah pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti sebelumnya
Priastuti (2015) juga menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan konseptual
siswa dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
(GI) terhadap pengetahuan konseptual siswa pada materi pokok besaran fisika dan
satuannya di kelas X semester I SMA Negeri 1 Tanjung Tiram Batubara. Data
yang diperoleh, hasil nilai pretes kelas eksperimen diperoleh 44,53 dan setelah
diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) nilai postest kelas eksperimen menjadi 77,66. Selanjutnya
Fitria Sakinah (2014) memperoleh adanya pengaruh yang signifikan dengan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) terhadap
pengetahuan konseptual siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA
Negeri 1 Perbaungan. Berdasarkan data yang didapat, hasil nilai pretes kelas
eksperimen diperoleh 35,46 dan postest 70,15. Dwi Wahyuni, dkk (2014). Hasil
pengujian hipotesis yaitu terima H0 jika thitung < ttabel dengan taraf nyata 0,05
.
Diperoleh thitung =1,82 dan ttabel =1,67 dengan demikian H1 diterima dan H0
ditolak. Hasil analisa data menunjukkan bahwa model pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation (GI) efektif terhadap pengetahuan konseptual fisika
tempat penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, waktu pelaksanaan
penelitian. Dimana pada penelitian ini menggunakan materi Suhu dan Kalor di
SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti akan melakukan
penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan konseptual siswa
dengan mengangkat judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Di Kelas X SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan T.P 2015/2016”.
1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu :
1. Siswa menganggap pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit kurang
menarik.
2. Siswa merasa kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep fisika dan
soal-soal fisika sulit dikerjakan.
3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi.
4. Siswa masih pasif dan kurang berani mengungkapkan pendapatnya.
5. Pengetahuan konseptual fisika siswa masih rendah.
1. 3 Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu
dijelaskan batasan masalah dalam penelitian, yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI).
2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas Xsemester genap T.P 2015/2016 di
SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan.
3. Hasil belajar yang diteliti adalah pengetahuan konseptual siswa pada
5
1. 4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas
X SMA Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan adalah :
1. Bagaimana pengetahuan konseptual fisika siswa akibat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)?
2. Bagaimana pengetahuan konseptual fisika siswa dengan pembelajaran
konvensional?
3. Apakah pengetahuan konseptual fisika siswa akibat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik
dibandingkan dengan pengetahuan konseptual fisika siswa dengan
menggunakan pembelajaran konvensional?
1. 5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengetahuan konseptual fisika siswa akibat pengaruh
model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI.)
2. Untuk menganalisis pengetahuan konseptual fisika siswa dengan
pembelajaran konvensional.
3. Untuk menganalisis apakah pengetahuan konseptual fisika siswa akibat
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)
lebih baik dibandingkan dengan pengetahuan konseptual fisika siswa
dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
1. 6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai pembelajaran awal bagi peneliti dalam penulisan karya ilmiah.
2. Menambah pengetahuan peneliti sebagai calon guru terhadap model
pendidikan.
3. Model pembelajaran alternatif bagi guru untuk memilih model
pembelajaran fisika.
1. 7 Definisi Operasional
1. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
Slameto (2002: 2).
2. Pengetahuan konseptual merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar Dimyati dan Mudjiono (2009: 3-5).
3. Model Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) adalah suatu perencanaan
pengorganisasian kelas secara umum dimana siswa bekerja dalam
kelompok kecil menggunakan inkuiri kooperatif, diskusi kelompok serta
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata pretes pengetahuan konseptual siswa dengan menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) pada materi
pokok suhu sebesar 36,12 dan rata-rata postes sebesar 73,52.
2. Rata-rata pretes pengetahuan konseptual siswa dengan menggunakan
pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor sebesar
35,45 dan rata-rata postes sebesar 69,48.
3. Pengetahuan konseptual fisika siswa dengan menggunakan pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) lebih baik daripada
pengetahuan konseptual fisika siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di SMA Yayasan
Perguruan Al-Hidayah Medan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Hendaknya menguasai semua sintaks dalam pembelajaran Kooperatif
Tipe Group Investigation (GI) dan mengatur waktu untuk melaksanakan
semua sintaks tersebut dengan tepat waktu dan siswa tersebut tidak merasa
kesulitan di dalam mengikuti semua sintaks tersebut.
2. Dalam pembagian kelompok harus lebih dimaksimalkan dengan cara
menyeleksi siswa berdasarkan nilai pretes dan atau rekomendasi oleh guru
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L., W., Dan Krathwohl, D., R., (2015), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Ansori, T., (2014), Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Group Investigation Dengan Teknik Open Ended Problem Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA, Universitas Jember, Jawa Timur.
Arends, R., I., (2008), Learning To Teach (terjemahan), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Dimyati, M., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Joyce, B., Weil, M., Dan Calhoun, E., (2011), Models of Teaching (terjemahan), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2013), Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Muhibbinsyah, (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.
Praptiwi., Handika., J, (2012), Efektivitas Metode Kooperatif Tipe GI Dan STAD Ditinjau Dari Kemampuan Awal, Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, Volume 3 ISSN 2086-2407.
Priastuti, (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika Dan Satuannya Di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Tanjung Tiram Batubara, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Putri, R., R, (2014), Penerapan Model Pembelajaran GI (Group Investigation) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X Multimedia 2 SMA Nasional Malang, Jurnal Pembelajaran Fisika, Volume 2, Nomor 3.
Sakinah, F., dan Purwanto, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Kelas X SMA Negeri 1 Perbaungan, Jurnal INPAFI, Volume 2, Nomor 3.
58
Saptadi, I., Budi, W., Dan Nurhayati., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Muara Beliti Tahun Pelajaran 2015/2016, STKIP-PGRI Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Sardiman, A, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R., E., (2008), Cooperatif Learning: Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Tarsinto, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suhenre, D., Sahyar, (2012), Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas VII Semester I SMP IT Al-Fatyan Medan, Jurnal Online Pendidikan Fisika, Volume 1 ISSN 2301-7651.
Suryadana, B., A., Tjiptaning, S., dan Sri, A., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Disertai Media Kartu Masalah Pada Pembelajaran Fisika Di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika, Volume 1 Nomor 3 ISSN 2301-9794.
Suwedi, N., I., Subagia, I., W., Dan Tika., (2014), Studi kOmparasi Penggunaan Model Pembelajaran Based Learning (PBL) Dan Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) terhadap Hasil Belajar Berdasarkan Taksonomi Bloom, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Volume 4.
Trianto, (2013), Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Tumanggor, A., A., Sahyar., (2015), Analisis Model Pembelajaran Koopertaif Tipe Group Investigation Berbasis Kolaboratif Dan Sikap Ilmiah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Negeri 1 Secanggang, Jurnal Pendidikan Fisika, Volume 4 Nomor 2 ISSN 2252-732X.
Wahyuningsih, I., Sarwi., Dan Sugianto., (2012), Penerapan Model Kooperatif Group Investigation Berbasis Eksperimen Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Unnes Physics Ed.Journal.