PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
(PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN
MENGANALISIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS SISWA
KELAS XI SMA SWASTA SULTAN ISKANDAR MUDA
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ALIBASA LIMBONG
NIM 2123311003
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Alibasa Limbong, NIM 2123311003, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks Siswa Kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap kemampuan menganalisis teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan sebanyak 217 orang dan pengambilan sampel dilakukan secara random sampling, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 39 orang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one group pre-test dan post-test design. Instrumen yang digunakan adalah tes menganalisis teks eksplanasi kompleks. Nilai rata-rata sebelum perlakuan (pre-test) adalah 66,66, standar deviasi 10,82, dan standar error 1,75 sedangkan nilai rata-rata setelah perlakuan adalah 78,84, standar deviasi 11,02, dan standar error 1,79. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata menganalisis teks eksplanasi kompleks setelah perlakuan lebih tinggi daripada nilai sebelum perlakuan. Pengujian hipotesis thitung =4,86 kemudian dikonsultasikan dengan ttabel
pada taraf signifikasi 5%= 1,66. Karena thitung = 4,86 > ttabel = 1,66 maka hipotesis
nihil (Ho) ditolak. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) mempengaruhi kemampuan menganalisis teks eksplanasi kompleks siswa kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi
Kompleks Siswa Kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Tahun
Pembelajaran 2015/2016. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan doa, arahan, motivasi
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf
Pegawai administrasi,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
sekaligus Dosen Penguji,
4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos.,M.I.Kom., Sekretaris Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia,
6. Drs.H.Sigalingging, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
8. Drs. T.R. Pangaribuan, M.Pd., Dosen Penguji,
9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,
10.Edy Jitro Sihombing, M.Pd., Kepala Sekolah SMA Swasta Sultan
Iskandar Muda Medan, Guru, dan Staf Pegawai yang telah membantu
iii
11.Ayahanda tersayang J.Limbong dan Ibunda tercinta L.Sihombing yang
selalu mendoakan, memberi semangat, motivasi, dan kasih sayang
yang tulus selama penyusunan skripsi berlangsung, juga kepada
tersayang Abang Cristine dan Abang Angel, kakak-kakak tercinta K’Nerda, K’Juita, K’Nita, K’Evin yang memberikan perhatian, selalu mendoakan, memberi semangat, dan motivasi kepada penulis,
12.kelompok kecil “Akwila” sekaligus sahabat penulis (Melva Sirait, Clara Situmeang, Decy Sinulingga, K’Marta Hutasoit, Febrina Sebayang, Eva Sitohang,) yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan dukungan, juga kepada kakak PKK Akwila K’Evi Susanti Ginting yang selalu mendoakan, memberi semangat sekalipun sedang
mengabdi di sudut negeri, serta Ummu Atikah teman terbaik penulis,
13.teman-teman organisasi FKMS , teman –teman PPL-T SMA RK 1
Kabanjahe,
14.kakak-kakak satu kost K’Basaria, K’Princes Ecy, Indriani, Roma,
Efrianti, yang selalu memberi semangat kepada penulis,
15.kakak Rondang Sihotang, K’ Puteri Sion, Sri Rezeki Naibaho, Sartika
Marbun, serta seluruh teman-teman seperjuangan Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia stambuk 2012.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini. Namun, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini.
Medan, Maret 2016 Penulis,
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Pengertian Model Pembelajaran... 10
2. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 11
3. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14
vi
5. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah ...
16
6. Pengertian Analisis ... 17
7. Pengertian Teks Eksplanasi Kompleks ... 18
8. Struktur Teks Eksplanasi Kompleks ... 20
9. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi Kompleks ... 23
B. Kerangka Konseptual ... 26
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28
1. Lokasi Penelitian ... 28
2. Waktu Penelitian ... 28
B. Populasi dan Sampel ... 29
1. Populasi Penelitian ... 29
2. Sampel Penelitian ... 29
C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 30
D. Metode Penelitian... 31
E. Desain Penelitian ... 31
F. Instrumen Penelitian... 32
G. Jalannya Eksperimen ... 36
H. Teknik Analisis Data ... 38
I. Uji Normalitas ... 40
vii
K. Menguji Hipotesis ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Hasil Penelitian ... 43
1. Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 44
2. Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 46
3. Deskripsi Data Pre-Test ... 48
4. Deskripsi Data Post-Test ... 50
5. Uji Normalitas ... 52
a. Uji Normalitas Data Pre-Test ... 52
b. Uji Normalitas Data Post-Test ... 54
6. Uji Homogenitas ... 55
7. Uji Hipotesis ... 56
B. Pembahasan ... 58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 62
A. Simpulan ... 62
B. Saran ... 63
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Langkah-langkah Model PembelajaranBerbasisMasalah ...15
Tabel3.1 PopulasiSiswaKelas XI SMA Swasta Sultan IskandarMuda Medan ...29
Tabel3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test dan post-test Design ...32
Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks ...33
Tabel3.4. Kategoridan Nilai ...36
Tabel 3.5. Jalannya Eksperimen One group Pre-Test And PostTest Design ...36
Tabel 4.1. Daftar Nilai Siswa dalam Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...43
Tabel 4.2. Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...45
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...46
Tabel 4.4. Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...48
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Data Pre-Test ...49
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Data Post-Tets ...50
Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Pre-Test ...52
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 66
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 71
Lampiran 3. Test Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks Pre-test ... 82
Lampiran 4. Test Kemampuan Menganalisis Teks Eksplanasi Kompleks Post-test ... 85
Lampiran 5. Tabel Wilayah Luas Kurva Normal 0 ke Z ... 88
Lampiran 6. Daftar Nilai Kritis Uji Lilifors ... 89
Lampiran 7. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 90
Lampiran 8. Titik Persentase Distribusi t (dk=41-80) ... 92
Lampiran 9. Lembar Jawaban Siswa Pre-Test ... 93
Lampiran 10. Lembar Jawaban Siswa Post-Test ... 97
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya pendidikan merupakan salah satu aspek utama bagi setiap
insan manusia dalam meningkatkan mutu dan kualitas kehidupan di masa depan.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan atau usaha sadar yang dilaksanakan sesuai
tahap kematangan untuk memperoleh tujuan tertentu. Berbicara mengenai
pendidikan berarti ada terkait dengan nilai-nilai kehidupan agar setiap individu
mampu berinteraksi dengan lingkungan dengan selayaknya.
Oleh karena itu, pendidikan yang baik akan mencerminkan kemajuan yang
bersifat individu maupun kelompok terhadap kemajuan dan perkembangan
kehidupan bangsa atau negara. Pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal
tersebut berarti mutu pendidikan harus terus diperhatikan dan dikembangkan.
Salah satu hal yang mendukung hal tersebut yaitu pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikulum di Indonesia saat ini pemerintah telah
mencanangkan perubahan kurikulum yang dianggap membawa perubahan yang
lebih baik terhadap kualitas pendidikan, yakni kurikulum 2013. Pada kurikulum
tersebut terdapat kebijakan yang salah satunya bidang studi bahasa Indonesia
tidak hanya terdaftar sebagai jam pelajaran di sekolah tetapi ditegaskan menjadi
suatu motto “Bahasa Indonesia Sebagai Penghela dan Pembawa Pengetahuan.”
2
teks. Dengan berbasis teks, pembelajaran bahasa Indonesia akan terhindar dari
prosedur pembelajaran kata, kalimat, atau kaidah-kaidah bahasa semata.
Pembelajaran berbasis teks berwujud lisan maupun tulisan yang
mengemban fungsi sebagai aktualisasi diri penggunanya pada konteks
sosial-budaya tertentu. Teks dimaknai sebagai satu bahasa yang mengandung makna,
pikiran, dan gagasan lengkap secara kontekstual. Mahsun (2014:8)
mengemukakan,
Teks merupakan suatu proses sosial yang berorientasi pada suatu tujuan sosial. Suatu proses sosial memiliki ranah-ranah pemunculan tergantung tujuan sosial apa yang hendak dicapai melalui proses sosial tersebut. Ranah-ranah yang menjadi tempat pemunculan proses sosial itulah yang disebut konteks situasi. Bahasa yang muncul berdasarkan konteks situasi inilah yang menghasilkan bahasa sebagai teks. Oleh karena itu, konteks situasi pemakaian bahasa itu sangat beragam, maka akan beragam pula jenis teks.
Ragam teks tersebut diperinci ke dalam jenis-jenis, seperti teks deskripsi,
penceritaan, prosedur, pantun, dongeng, cerita pendek, fiksi sejarah, diskusi, surat,
negosiasi, laporan observasi, teks eksplanasi kompleks. Dalam kurikulum 2013
kelas XI, pelajaran bahasa Indonesia tidak terlepas dari kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang menjadi tolak ukur kemampuan peserta didik. Salah satu
kompetensi dasar yang harus dikuasai sesuai KD 3.3 yaitu menganalisis teks
eksplanasi kompleks. Siswa dituntut untuk mampu melakukan analisis terhadap
teks baik dari segi struktur maupun unsur kebahasaan teks.
Namun, pada kenyataannya siswa belum mampu melakukan kegiatan
analisis terhadap teks. Hal inilah yang dialami siswa kelas XI SMA Swasta Sultan
3
observasi pada siswa kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan yang
merupakan sekolah percontohan kurikulum 2013, guru bahasa Indonesia
mengatakan bahwa kemampuan menganalisis siswa masih rendah. Siswa belum
sepenuhnya menguasai kegiatan menganalisis teks. Siswa masih mengalami
kesulitan tentang bagaimana cara menganalisis dan apa yang hendak dianalisis,
sehingga menyebabkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) tidak tercapai.
Kesulitan siswa kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan
dalam kegiatan menganalisis juga dikarenakan kurangnya motivasi dan
ketidaktepatan atau kurang efisiennya penggunaan model pembelajaran. Model
pembelajaran yang diterapkan guru belum sepenuhnya sesuai dengan model yang
dianjurkan pada kurikulum 2013. Hal tersebut membuat siswa tidak tertarik dalam
kegiatan menganalisis bahkan mengantuk ketika proses pembelajaran berlangsung
serta menyebabkan kegiatan menganalisis siswa belum tercapai secara maksimal.
Dalam kegiatan menganalisis, siswa tersebut masih sulit mengenali struktur dan
unsur kebahasaan teks eksplanasi kompleks tersebut sehingga siswa sulit untuk
menganalisis teks.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Harliani tentang peningkatan
menganalalisis teks, didapatkan nilai rata-rata yang masih tergolong cukup dengan
nilai 68,9 atau tidak mencapai ketuntasan. Nilai tersebut diperoleh ketika siswa
belum menggunakan metode/model pembelajaran yang tepat untuk menganalisis
teks. Menganalisis suatu teks memang bukan hal yang mudah. Dalam hal
menganalis siswa dituntut mampu menguraikan atau memisahkan bagian-bagian
4
minat sebagai modal bagi siswa bisa berkonsentrasi dan tertarik dengan apa yang
ingin dianalisis. Siswa kurang mampu menganalisis teks tersebut karena
kurangnya motivasi dan pengajaran menggunakan model yang kurang kreatif.
Sejalan dengan masalah tersebut, model yang ditawarkan penulis ialah model
yang dianggap bisa mengondisikan siswa tersebut berpikir tentang kehidupan
sehari-hari. Model tersebut ialah model pembelajaran berbasis masalah atau
sering disebut PBL merupakan salah satu model yang sesuai dengan hal tersebut.
Abidin (2014: 159) mengemukakan,
Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang selanjutnya disebut MPBM berakar dari keyakinan Jhon Dewey bahwa guru harus mengajar dengan menarik naluri alami siswa untuk menyelidiki dan menciptakan. Guru menciptakan pembelajaran dengan mengaitkan kehidupan sehari-hari dan pada konteks ini siswa memberikan sesuatu yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dipelajari siswa sehingga hal ini secara alamiah menuntut siswa berpikir dan mendapatkan hasil belajar yang alamiah pula.
MPBM ini berlangsung dengan pertama sekali memperkenalkan masalah
bagi siswa yang kemudian dibimbing oleh guru untuk memahami bahkan
mengetahui seluk-beluk suatu masalah tersebut. Menurut Wena (2011: 91),
“MPBM merupakan strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada
permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan
kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan.” Siswa akan
mengenali masalah kontekstual yang mampu merangsang minatnya untuk belajar.
Sementara Kurniasih (2014:75) berpendapat bahwa problem based learning
merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “
5
Dengan demikian, MPBM ini dapat membantu siswa untuk lebih mudah
menganalisis teks ekspalanasi kompleks. Di mana teks eksplanasi kompleks
merupakan teks yang menceritakan tentang fenomena alam, sosial, dan budaya.
Menurut Kosasih (2014: 179),“ Teks ekspalanasi kompleks merupakan teks yang
menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu (secara lengkap)”.
Teks ini menjelaskan suatu proses atau peristiwa tentang asal-usul, proses, atau
perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa peristiwa alam, sosial, maupun
budaya secara mendalam. Untuk struktur teks eksplanasi kompleks itu sendiri
ialah terdapat judul, pernyataan umum, deretan penjelas, interpretasi. Hal ini
sejalan pendapat Triyatni (2014: 82) yang mengatakan, “Teks ekspalanasi
merupakan teks yang berisi penjelasan tentang proses yang berhubungan dengan
fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, dan budaya.”
Suatu hal yang dipertimbangkan penulis dalam memilih MPBM untuk
menganalisis teks eksplanasi kompleks, bahwa di dalam penelitian Hutahaean
dinyatakan bahwa sebelum menggunakan MPBM nilai yang diperoleh siswa
dalam menulis teks anekdot ialah 65,81 sedangkan setelah digunakan model PBL
diperoleh peningkatan nilai yaitu 78,1. Dengan demikian MPBM sangat
berpengaruh terhadap keaktifan siswa hingga hasil belajarnya lebih baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka teridentifikasi
masalah-masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. rendahnya kemampuan siswa dalam kegiatan menganalisis,
2. sulitnya siswa dalam kegiatan menganalisis teks, sehingga menyebabkan
kompetensi pada kegiatan menganalisis tidak tercapai,
3. kurangnya motivasi pada diri siswa,
4. ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran dalam kegiatan
menganalisis teks.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka penulis
membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai sasarannya. Adapun
masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah ketidaktepatan penggunaan
model pembelajaran dalam kegiatan menganalisis. Dengan demikian, penulis
menawarkan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan
menganalisis teks eksplanasi kompleks yaitu dari segi struktur dan kaidah
kebahasaannya, karena model ini merupakan model yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa dan melatih siswa memecahkan berbagai
7
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan menganalisis teks eksplanasi kompleks siswa Kelas
XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016 sebelum menggunakan MPBM?
2. Bagaimana kemampuan menganalisis teks eksplanasi kompleks siswa Kelas
XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Tahun Pembelajaran 2015/2016
sesudah menggunakan MPBM?
3. Apakah pengaruh dari penggunaan MPBM terhadap menganalisis teks
eksplanasi kompleks siswa Kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda
Tahun Pembelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian
yaitu :
1. untuk mengetahui kemampuan menganalisis teks eksplanasi kompleks
siswa Kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan MPBM,
2. untuk mengetahui kemampuan menganalisis teks eksplanasi kompleks
siswa Kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016 sesudah menggunakan MPBM,
3. untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan MPBM terhadap
8
SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat
teoretis dan manfaat praktis. Uraiannya adalah sebagai berikut .
1. Manfaat Teoretis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan
dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menganalisis
teks eksplanasi kompleks dengan model MPBM. Penelitian ini diharapkan
dapat memberi wawasan baru mengenai metode pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi bagi siswa dalam
menganalisis teks prosedur kompleks.
2. Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
3. Siswa juga diharapkan dapat mengubah pandangan tentang belajar
bahasa Indonesia.
b. Bagi guru
1. Mengatasi kesulitan pembelajaran menganalisis teks eksplanasi
9
2. Penelitian ini bisa memberikan suatu acuan kepada guru untuk
membuat pembelajaran menganalisis teks eksplanasi kompleks
lebih kreatif dan inovatif.
c. Bagi peneliti
1. Mengaplikasikan teori yang diperoleh ketika penulis nantinya
sudah benar-benar berkecimpung di dalam dunia pengajaran.
2. Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam penelitian
yang terkait dengan pembelajaran menganalisis teks.
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan proses
pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam meningkatkan
kemampuan menganalisis teks eksplanasi kompleks siswa Kelas XI
SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016.
e. Bagi pembaca
Melalui penelitian pembaca diharapkan memperoleh pengetahuan
dan dapat memperluas wawasan di bidang pendidikan dan
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka
diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan siswa menganalisis teks ekspalanasi
kompleks siswa kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Tahun Pembelajaran
2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning) memiliki nilai rata-rata 66,66 dan berkategori cukup.
Kemampuan menganalisis teks eksplanasi kompleks siswa kelas XI SMA
Swasta Sultan Iskandar Muda Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
memiliki nilai rata-rata 78,84 dan berkategori baik.
Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis teks eskplanasi
kompleks siswa kelas XI SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Tahun Pembelajaran
2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yaitu t0 > t tabel,
63
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini,
perlu diungkapkan saran-saran sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran berbasis masalah
memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan
menganalisis teks eskplanasi kompleks. Oleh karena itu, model
pembelajaran tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
pembelajaran bagi guru dalam proses belajar mengajar.
2. Peneliti selanjutnya yang menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah, perlu memperhatikan durasi waktu karena model
pembelajaran berbasis masalah memerlukan waktu yang cukup lama.
Jadi, ketika guru menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
harus benar-benar direncanakan. Kemudian, ketika menggunakan
64
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kemendikbud
Kosasih. 2014. Jenis-jenis Teks. Bandung: Irama Widya
Kurniasih, Ima. 2014. Sukses Menginplementasikan Kurikulum 2013. Yogyakarta: Kata Pena
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Silitonga, Pasar Maulim. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: Universitas Negeri Medan
65
Sudjana. 2008. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wena, Mada. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara
Gunawan, Imam dan Retno Palupi. “Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka Landasan, Pengajaran, dan Penilaian.” Jurnal FIP IKIP PGRI Madiun
Taher, M. 2013. “Urgensi Taksonomi Bloom Domain Kognitif Versi Baru Dalam Kurikulum 2013”.Jurnal Widyaiswara Pertama Balai Diklat Medan
Harliani, Dessy Fatmala. 2013. Peningkatan Kemampuan Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Suatu Cerpen Dengan Kehidupan Sehari-Hari Melalui Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas X.7 SMA Negeri 1 Comal. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Hutahaean, Feronika. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Medan: Universitas Negeri Medan