• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN 1960-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN 1960-2015."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG

HASUNDUTAN 1960-2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

ARIFIN WIRATAMA MANURUNG NIM. 3123121001

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

ARIFIN W MANURUNG. NIM. 3123121001. PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN 1960-2015. SKRIPSI JURUSAN PENDIDKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016. (Dosen Pembimbing: Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si)

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul, Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dari tahun 1960-2015 yang meliputi perkembangan sarana prasarana, Jumlah tenaga medis serta bagaimana pelayanan kesehatan masyarakat yang di berikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul terhadap masyarakat di Doloksanggul serta sekitarnya dan Peranan Rumah Sakit Umum Doloksanggul dan SDM dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Rumah Sakit ini merupakan Rumah sakit peninggalan zaman belanda yang masih bertahan sampai sekarang dan masih memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Doloksanggul dan sekitarnya. Untuk memperoleh data-data tersebut, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan Observasi langsung ke lokasi penelitian, selain itu peneliti juga menggunakan studi kepustakaan dengan menggunakan berbagai buku-buku, arsip dan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian. Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul didirikan tahun 1906 oleh Tuan Pendeta Herling seorang Pendeta Missionaris dari Barmen Jerman. Pada awalnya Rumah Sakit ini berkapasitas 15 tempat tidur dengan luas bangunan 750 meter persegi. Dari awal berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul sering mengalami pergantian nama dan mengalami pergantian kepengelolaan. Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul mengalami perkembangan baik dari segi sarana prasarana, jumlah tenaga medis dan pelayanannya. Perkembangan itu terjadi seiring dengan bergantinya kepemilikan Rumah Sakit tersebut, dari kepengurusan Gereja menjadi milik pemerintah tahun 1960. Rumah Sakit umum Daerah Doloksanggul mengalami perkembangan dalam bidang jumlah tenaga medis, sarana prasarana dan pelayanan.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis sampaikan dan panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunianya serta segala berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “ Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

Kabupaten Humbang Hasundutan 1960-2015”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik moril, waktu maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED) .

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs.Yushar Tanjung, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

4. Bapak Syahrul Nizar Saragih, S.Hum, M.A, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah.

(7)

iii

arahan, rencana penelitian serta pengertian sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) dan selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran terhadap skripsi penulis agar lebih baik lagi.

7. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si, selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah memberikan masukan dan saran terhadap skripsi penulis. 8. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, selaku dosen pemberi saran dan penguji

yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis agar skripsi ini lebih baik lagi.

9. Bapak dan Ibu Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Sejarah, yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berlimpah bagi penulis selama belajar di Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed.

(8)

iv

11.Bapak Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul, Bapak dr. Sugito Panjaitan yang telah memberikan izin untuk menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul sebagai lokasi dan tempat penelitian. 12.Bapak dan Ibu Narasumber yang telah memberikan banyak Informasi

kepada penulis sehingga penulis mendapatkan data-data yang diperlukan, Bapak Hendrika, Bapak Nikson, Ibu Yusni, Ibu Tine dan Ibu Herlina. 13.Bapak Camat Doloksanggul Opzen Simamora, S.Pd yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk meneliti di Kantor Kecamatan Doloksanggul dan Ibu Sekcam Jenni DK Siagian yang telah memberikan data-data tentang Doloksanggul kepada penulis.

14.Ibu Sekretaris Camat Doloksanggul Jeni DK Siagian yang telah membantu penulis dalam memberikan data-data yang diperlukan oleh penulis dan kemudahan dalam mengurus segala surat-surat yang diperlukan oleh penulis.

(9)

v

Della , Ella, Impal Susan, Lely, Eva, Imam, Amly, Damson, Wido, Wiranda, Hendro, Bunda Neneng, Zein, Mada, Ayumi, Dyna, Dhiah, Si Batak Tria, Nico dll, Terimakasih atas kebersamaan kita selama ini. Kepada semua mahasiswa Pendidikan Sejarah teman-teman seperjuangan Reguler B dan Ekstensi 2012, saya ucapkan terimakasih.

16.Teman-teman seperjuangan PPLT SMK Negeri I Lumbanjulu 2015 (Andri Siregar, Lina Nababan, Shintauli Sihombing, Yessika Tambunan, Minar Sinaga, Dubes Marbun, Josua Sidabutar, Lamtiar Sinaga, Jumica Haloho, Agnes Purba, Saut Hutapea, Nobel Siregar, Hotris Simbolon dkk), yang selalu memberi semangat dan kenangan kebersamaan kita selama tiga bulan tinggal dalam satu atap yang sama tidak akan terlupakan.

17.Teman-teman Kost Dantob 12, Yuditha, Anggen, Tati, Helen yang selalu jadi teman kost penulis yang sering membantu penulis.

(10)

vi

19.Temanku berjuang Rinaldi Simatupang dan Damson Silaban yang menjadi teman penulis saat menjalani tahap demi tahap mulai dari seminar, menyusun skripsi, menyusun berkas- berkas untuk meraih gelar sarjana, terimakasih atas kebersamaannya.

20.Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan ini.

Penulis sangat menyadari masih sangat banyak kekurangan dari segi isi maupun dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Jurusan Sejarah Unimed.

Medan, Juni 2016 Penulis

(11)

vii DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... . ii

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... . ix

DAFTAR LAMPIIRAN... . x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 6

1.3. Pembatasan Masalah... 7

1.4. Rumusan Masalah... 7

1.5. Tujuan Penelitian... 8

1.6. Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1. Kajian Pustaka... 9

2.2. Kerangka Teoritis... 11

2.2.1. Teori Peranan... 11

2.3. Kerangka Konseptual... 12

2.3.1. Konsep Perkembangan Rumah Sakit... 12

2.3.2. Konsep Pelayanan Kesehatan... 18

2.4. Kerangka Berfikir... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian... 23

3.2. Lokasi Penelitian... 24

3.3. Sumber Data... 24

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 26

(12)

viii BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 28

4.1.1.Letak dan Kondisi Geografis... 28

4.1.2.Luas Wilayah... 29

4.1.3.Demografi / Kependudukan... 30

4.1.3.1. Persebaran dan Kepadatan Penduduk... 30

4.1.3.2. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin... 31

4.1.4. Kondisi Topografi... 33

4.1.5. Kondisi Iklim dan Cuaca... 33

4.1.6. Kondisi Hidrologi... 33

4.1.7. Sejarah Singkat Penamaan Doloksanggul... 33

4.1.8. Terbentuknya Kecamatan Doloksanggul... 34

4.2. Hasil Penelitian... 35

4.2.1.Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul... 35

4.2.2.Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul... 39

4.2.2.1. Sarana dan Prasarana pada RSUD Doloksanggul... 42

4.2.2.2. Tenaga Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul... 47

4.2.2.3. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul... 51

4.2.2.4. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul... 60

4.2.2.5. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul... 61

4.2.2.6 Interaksi Sosial di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul... 65

(13)

ix BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan... 67 5.2. Saran... 69

(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas Wilayah Desa / Kelurahan di Kecamatan Doloksanggul.. 29

Tabel 2 Persebaran dan Kepadatan Penduduk per Desa/ Kelurahan keadaan Mei Tahun 2015... 31

Tabel 3 Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Desa Keadaan Mei Tahun 2015... 32

Tabel 4 Jumlah Bangunan pada Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul... 44

Tabel 5 Jumlah dan Komposisi Pegawai RSUD Doloksanggul Menurut Strata Pendidikan Tahun 2014-2015... 49

Tabel 6 Jumlah Pasien Rawat jalan Tahun 2013-2014... 56

Tabel 7 Jumlah Pasien Rawat InapTahun 2013-2014... 57

Tabel 8 10 Penyakit Terbesar Rawat Jalan Tahun... 58

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peta Kabupaten Humbang Hasundutan dan Peta Doloksanggul Lampiran 2 : Pedoman Wawancara, Daftar Informan dan Lampiran

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Keresidenan Tapanuli adalah wilayah administrasi Hindia Belanda yang berdiri pada tahun 1834. Keresidenan Tapanuli dipimpin oleh seorang Residen yang berkedudukan di Sibolga. Pemerintah Kolonial membagi Keresidenan Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang Sidempuan, Afdeling Sibolga dan Afdeling Nias. Keresidenan Tapanuli merupakan salah satu wilayah yang ingin ditaklukkan oleh Belanda.

Ketika Belanda berhasil menguasai Nusantara, sejak saat itu pula kehidupan masyarakat di Nusantara diatur dan ditentukan oleh keadaan politik yang berlangsung di Belanda maupun di Eropa sendiri. Berbagai macam kebijakan diterapkan oleh Belanda di Nusantara hanya untuk mencari keuntungan bagi pihak Belanda sendiri, sedangkan rakyat dibiarkan mengalami penderitaan yang menyengsarakan. Selain melakukan kebijakan yang bertujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, Belanda juga mendukung upaya Kristenisasi yang dilakukan oleh para Missionaris. Hal tersebut dilakukan oleh Belanda untuk melanggengkan kekuasaanya di Nusantara.

(17)

2

ialah Perlawanan Sisingamangaraja XII di Tapanuli. Sisingamangaraja XII melakukan perlawanan terhadap Belanda atas pendudukan atau Kolonialisasi Belanda di wilayah Tapanuli.

Kedatangan Belanda di Tapanuli/tanah Batak bertujuan untuk memperluas daerah kekuasaanya dengan cara menaklukkan daerah Tapanuli serta upaya mengkristenkan orang Batak. Sebelum Belanda melakukan penjajahan di Tapanuli, Rakyat Tapanuli/Batak telah memiliki seorang pemimpin yaitu Sisingamangaraja XII. Pada masa pemerintahan Sisingamangaraja XII, ia memberikan kesempatan kepada Missionaris Jerman dibawah pimpinan Nommensen untuk menyebarkan agama Kristen di tanah Batak. Kegiatan Missionaris mendapat dukungan dari pihak Belanda, Sementara itu pihak Belanda berusaha untuk menaklukkan dan menduduki daerah-daerah kekuasaan Sisingamangaraja XII dan memperkecil wilayah kekuasaannya.

(18)

3

Belanda dimenangkan oleh Belanda yang diakhiri dengan kematian Sisingamangaraja XII.

Ketika terjadi perlawanan antara Belanda dengan Sisingamangaraja XII, kegiatan penyebaran Agama Kristen yang dilakukan para Missionaris dari Jerman, tetap berjalan. Ludwig Ingwer Nommensen adalah seorang tokoh yang oleh sebagian orang Batak tidak hanya dihormati atas jasanya menyebarkan agama Kristen di Tanah Batak, tetapi bahkan dianggap sebagai Rasul atau Apostel Batak Kozok (2009:1). Nommensen menyebarkan agama Kristen sampai ke Humbang, misalnya ke Paranginan. Nommensen mengutus rekannya sesama Missionaris dari Jerman yaitu seorang Evengelis untuk menginjil di Paranginan. Kemudian ke wilayah lainnya di Humbang ia juga mengutus para missionaris, seperti Pendeta Herling ke Doloksanggul dan Pendeta Kosselt ke Lintong Nihuta.

(19)

4

Berdirinya Rumah Sakit pada Era Belanda di Nusantara merupakan perhatian utama oleh Belanda dalam bidang kesehatan. Hal ini dilatarbelakangi karena pemerintah Belanda khawatir terhadap penyebaran berbagai macam penyakit yang terjadi pada masa itu seperti Kolera dan Cacar. Kematian Ayah Sisingamangaraja XII konon penyebabnya adalah penyakit Kolera yang dideritanya. Berdasarkan penyebab kematian Sisingamangaraja XII tersebut dapat disimpulkan bahwa penyakit Kolera pernah terjadi di wilayah Humbang.

Pada awal berdirinya, pengelolaan terhadap Rumah Sakit Zending tersebut dilakukan oleh Pihak Gereja. Gereja menangani Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Doloksanggul. Pelayanan Rumah Sakit masih tergolong sederhana dengan fasilitas yang seadanya saat itu. Namun, setelah kedatangan Jepang di Nusantara khususnya ke Doloksanggul memberi dampak terhadap eksistensi Rumah Sakit Zending Doloksanggul. Rumah Sakit tersebut beralihfungsi menjadi tempat penyimpanan senjata. Diawal Kemerdekaan Rumah Sakit Zending yang berhenti tersebut berfungsi kembali seperti fungsinya semula.

(20)

5

onderafdeling, dimana onderafdeling Toba dan Samosir digabungkan menjadi satu onderafdeling.

Pada tahun 1950 keempat Kabupaten/ Onderafdeling tersebut dilebur menjadi Kabupaten Tapanuli Utara, seiring dengan terbentuknya Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Nias. Kabupaten Tapanuli Utara mencakup wilayah yang Luas termasuk doloksanggul menjadi bagian wilayahnya. Pada tahun 1960 Rumah Sakit Zending Doloksanggul beralih tangan pengelolaannya, yang awalnya dikelolah oleh Pihak Gereja beralih ke tangan Pihak pemerintah yaitu pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. Ketika Rumah Sakit zending dikelolah oleh pemerintah, Rumah sakit zending tersebut berstatus rumah sakit kelas D dengan nama rumah sakit penolong doloksanggul. Kemudian pada tahun 1999 Rumah Sakit Penolong Doloksanggul resmi naik kelas menjadi rumah sakit kelas C.

(21)

6

Rumah Sakit sangat diperlukan dalam hal mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam berinteraksi satu sama lain. Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. Ketersediaan Fasilitas dan Tenaga Medis yang lengkap menjadi sebuah tolak ukur bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dari uraian yang telah di paparkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan Judul “Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan 1960-2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah di atas, maka dapat ditemukan suatu identifikasi masalah yakni sebagai berikut:

1. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

2. Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul (1960-2015).

(22)

7 1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat Luasnya masalah di atas, maka peneliti melakuakan pembatasan masalah terhadap penelitian tersebut. Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk membantu penulis pada masalah yang sebenarnya dan mengingat masalah yang sangat kompleks, keterbatasan waktu, pengetahuan, tenaga dan dana dan untuk menghindari meluasnya masalah penelitian ini maka penelitian ini terfokus terhadap masalah: “Perkembangan Rumah Sakit Umum

Daerah Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan 1960-2015”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul ?

2. Bagaimana Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dari Tahun 1960-2015 ?

(23)

8 1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2. Untuk mengetahui Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dari Tahun 1960-2015

3. Untuk mengetahui Bagaimana Peranan Rumah Sakit Umum Doloksanggul dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Kabupaten Humbang Hasundutan

1.6. Manfaat Penelitian

Adapaun yang menjadi manfaat dari penelitian ini ialah:

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menuangkan buah pikiran dalam bentuk skripsi.

2. Untuk memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang sejarah berdirinya dan perkembangan Rumah Sakit Umum Derah Doloksanggul di Humbang Hasundutan

3. Sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa atau peneliti lainnya untuk meneliti yang sama namun pada lokasi dan waktu yang berbeda.

(24)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

1. Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul didirikan pada tahun 1906 oleh Tuan Pendeta Herling seorang Pendeta Missionaris dari Barmen Jerman dengan nama Rumah Sakit Zending. Kepengelolaan Rumah Sakit pada saat itu adalah berada di tangan pihak Gereja. Pada awalnya Rumah Sakit ini berkapasitas 15 tempat tidur dengan luas bangunan 750 meter persegi.. Pada tahun 1960, kepengurusan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul beralih ke tangan pemerintah, tepatnya Pemerintah kabupaten Tapanuli Utara pada masa itu dan masuk ke dalam Rumah Sakit kategori kelas D. Pada tahun 1999 Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul resmi naik kelas menjadi Rumah Sakit Kelas C sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 966/Menkes/SK/VIII/1999, Tanggal 03 Agustus 1999. Pada tahun 2003 pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul jatuh ke tangan pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan yang merupakan kabupaten baru berdiri hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara.

(25)

70

pelayanan yang diberikan. Ketika Jepang menduduki Nusantara (Doloksanggul), aktivitas pelayanan Rumah Sakit Zending Doloksanggul berhenti total dan mengalami peralihan fungsi menjadi tempat menyimpan senjata dan lumbung makanan oleh para tentara jepang. Pada masa awal kemerdekaan, Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul juga belum mengalami suatu perkembangan yang signifikan tetapi masih seperti awal didirikan, Tetapi setelah jatuh ke tangan pihak pemerintah, Rumah Sakit mulai tampak berkembang seperti misalnya masuk menjadi Rumah Sakit Kelas D. Kini Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul telah menjadi Rumah Sakit Kelas C dan mengalami suatu perkembangan yang signifikan baik dalam hal Sarana Prasarana, Jumlah Tenaga Kesehatan dan Pelayanan yang maksimal.

(26)

71

4. Jumlah tenaga kesehatan atau medis yang terdapat pada Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul pada awalnya dapat dikatakan minim namun belakangan ini tenaga kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul dapat dikatakan hampir terpenuhi, beberapa waktu belakangan ini telah terjadi pertambahan yang cukup baik dalam hal jumlah tenaga kesehatan pada rumah sakit tersebut.

5. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat selalu berpedoman kepada Motto Rumah Sakit Yaitu “Kunjungan dan Kesembuhan Anda Adalah

Harapan dan Kebanggaan Kami”. Pelayanan Kesehatan yang diberikan secara Adil dan merata tanpa membedakan Golongan, Ras, Agama, Sosio Kultural dsb. Pelayanan Kesehatan yang diberikan juga dilaksanakan sesuai dengan SOP (Standart Operasional Prosedural) yang dimiliki masing-masing bagian yang terdapat pada Rumah Sakit.

6. Interaksi Sosial yang terjadi pada Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul berjalan dengan baik, baik antara Tenaga Medis dengan Pasien dan Pihak Tata Usaha dengan Para Tenaga Medis. Interaksi yang berjalan dengan baik tersebut disebabkan oleh adanya Rasa Persaudaraan yang tinggi serta Visi, Misi dan Motto yang dimiliki oleh Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

(27)

72

melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5.2. Saran

1. Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pasien yang melakukan pengobatan ataupu perawatan ke RSUD Doloksanggul baik pasien yang berobat dengan menggunakan BPJS ataupun pasien umum.

2. Seluruh Tenaga Kesehatan ataupun Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul tetap menjaga keramahan dan sikap terbuka terhadap masyarakat yang melakukan pengobatan ataupun perawatan ke Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul.

(28)

73

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 1993. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ke 3. Tangerang: Binarupa Aksara

Fakultas Ilmu Sosial. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal

Penelitian Mahasiswa Progran Studi Pendidikan Sejarah. Medan: FIS

Unimed

Gottschalk, Louis. 1982. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press

Herlambang, Susatyo & Murwani, Arita. 2014. Cara Mudah Memahami

Manajemen Kesehatan dan Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung : Mizan Media Utama. Kozok, Uli. 2009. Utusan Damai di Kemelut Perang Peran Zending Dalam

Perang Toba Berdasarkan Laporan IL Nommensen dan Penginjil RMG Lain. Medan: Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Ilmu Sosial Lembaga Penelitian

Universitas Negeri Medan

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pasaribu, Patar M. 2005. Ingwer Ludwig Nommensen Apostel di Tanah Batak. Medan: Percetakan Universitas HKBP Nommensen

Ryanto, Ammar Zhafran. 2015. Perkembangan Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela

di Kota Tebing Tinggi (1966-1998). Medan: Skripsi Jurusan Pendidikan

Sejarah FIS Unimed

Sigalingging, Lamtagon. 2011. Sejarah Doloksanggul dan Perkembangannya

Sebagai Ibukota Kabupaten Humbang Hasundutan (2003-2010). Medan:

Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah FIS Unimed

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

(29)

74

Ulandari, Rini. 2013. Perkembangan Rumah Sakit Bangkatan Binjai (1908-2012). Medan: Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah FIS Unimed

Sumber Lainnya

RSUD. 2015. Profil RSUD Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

Gambar

Tabel 1   Luas Wilayah Desa / Kelurahan di Kecamatan Doloksanggul..  29

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pemanfaatan rotan yang dilakukan masyarakat Kecamatan Doloksanggul meliputi pola pengambilan rotan, penggunaan rotan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Rumah Sakit PTPN III Sri Pamela Kota Tebing Tinggi, untuk mengetahui perkembangan Rumah Sakit

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah berdirinya Pimpinan Daerah Muhmmadiyah Kabupaten Tapanuli Selatan, untuk mengetahui Perkembangan Pimpinan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali sebelum dan sesudah ditetapkan sebagai Badan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program kartu Indonesia sehat di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Kabupaten Minahasa, dengan menggunakan

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf By Laws) Rumah Sakit Umum

Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf By Laws) Rumah Sakit Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pengelolaan limbah medis padat di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungtua Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun