HUBUNGAN SELF ESTEEM DAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN PRODUKTIF DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA
SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN SMK SWASTA
i ABSTRAK
Muhammad Ishak: Hubungan Self Esteem Dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif Dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan yang signifikan self esteem dan prestasi belajar mata pelajaran produktif secara sendiri-sendiri, maupun secara bersama-sama dengan minat berwirausaha pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang, metode penelitian ini bersifat deskriktif korelasional, yaitu untuk menyelidiki kenyataan yang telah terjadi sebagai mana adanya berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk menguji serangkaian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang, yang terdiri dari 1 kelas, dengan jumlah 40 orang. Sampel penelitian diambil semua atau disebut dengan penelitian populasi. Untuk mendapatkan data self esteem dengan minat berwirausaha menggunakan angket, sedangkan prestasi belajar mata pelajaran produktif melalui daftar kumpulan nilai dari guru. Uji coba angket self esteem dengan minat berwirausaha dilakukan dengan korelasi produk moment. Jumlah intrumen self esteem dengan minat berwirausaha sebanyak 30 pernyataan pada angket self esteem terdapat 28 yang dinyatakan valid dengan reabilitas 0,990 tergolong sangat tinggi sedangkan minat berwirausaha terdapat 25 pernyataan yang valid dengan reabilitas 0,986 tergolong sangat tinggi. Hasil analisis data yang di proleh disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan berarti self esteem dengan minat berwirausaha, dengan korelasi produk momen r = 0,437 dan analisis korelasi parsial r = 3,335 dengan thiting > ttabel, (2,90 > 1,685), dan terdapat hubungan yang positif dan berarti antara self esteem dengan minat berwirausaha di proleh korelasi produk moment r = 0,483 dan analisis korelasi parsial r = 0,637 dengan thitung > ttabel, (5,121 > 1,685), pada taraf signifikan 5%. Analisis regresi ganda menunjukkan adanya hubungan yang positif dan berarti antara self esteem dan prestasi belajar mata pelajaran produktif dengan minat berwirausaha sebesar R = 0,536 dimana Fhitung > Ftabel (7,48 > 3,25) dengan persamaan Ŷ= 0,565 + 0,102 + 0,254. Berdasrkan temuan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menumbuhkan minat berwirausaha siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang, perlu ditingkatkan self esteem dan prestasi belajar mata pelajaran produktif.
ii ABSTRACT
Muhammad Ishak: Self Esteem And Relationship Achievement Subjects Interest Earning With Entrepreneurship Class X Mechanical Machining Private SMK Coreation Early Development Party (AKP) Galang. Thesis, Faulty Of Enginering University Of Medan, 2017
This study aims to determine the relationship of significant self esteem and learning achievement productive subjects individually, or together with the interest in entrepreneurship in class X Mechanical Machining Private SMK coreation Early Development Party (AKP) Galang, these methods are deskriktif correlational, which is to investigate the fact that had happened as they are based on the facts that exist to test a series of hypotheses. The population in this study were all students of class X Mechanical Machining Private SMK coreation Early Development Party (AKP) Galang, which consists of 1 class, the number of 40 people. Samples were taken of all or called the study population. To get the data self esteem with interest in entrepreneurship using a questionnaire, while the achievement of productive study subjects through the register set value of teachers. The trial questionnaire self esteem with interest in entrepreneurship conducted with product moment correlation. Total instrument of self esteem with interest in entrepreneurship as many as 30 statements on self-esteem questionnaire contained 28 were declared valid with reliability 0,990 classified as very high positive relationship and means of self-esteem with interest in entrepreneurship obtained product moment correlation r = 0.483 and analysis of partial correlation r = 0.637 with t count> t table, (5.121> 1.685), the significant level of 5%. Multiple regression analysis showed a positive and significant relationship between self-esteem and learning achievement productive subjects with interest in entrepreneurship as big as R = 0.536 where F count> F table (7.48> 3.25) with the equation Y = 0.565 + 0.102 + 0.254. Pursuant to the above findings it can be concluded that to foster interest in entrepreneurship class X Mechanical Machining Private SMK coreation Early Development Party (AKP) Galang, needs to be improved self esteem and learning achievement productive subjects.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi. Adapun penulisan skiripsi ini
ditujukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Adapun judul skiripsi ini adalah hubungan self esteem dan prestasi
belajar mata pelajaran produktif dengan minat berwirausaha siswa kelas X teknik permesinan SMK swasta awal karya pembangunan (AKP)galang
Dalam proses penyelesaian skiripsi ini, penulis banyak menemukan
kendala karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh Penulis, namun
berkat bantuan dan dukungan yang sangat berharga berupa pentunjuk, bimbingan,
saran-saran dari berbagai pihak, semua dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu,
pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd,, selaku dosen pembimbing skripsi.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
UNIMED.
3. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
UNIMED.
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Seketaris Jurusan Teknik Mesin
6. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST., MT., Ph.D, selaku Ketua Program
iv
7. Teristimewa kepada Ayah, Ibu, dan Keluarga yang memberikan
dukungan materil dan moril.
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Angkatan 2010 yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi untuk
maju dalam prestasi. serta masih banyak pihak lain yang membantu namun
tidak terucapkan satu persatu, maka penulis mohon maaf.
Penulis menyadari bahwa skiripsi ini jauh dari kesempurnaan oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang memambangun untuk
menyempurnakan skiripsi ini. Penulis sangat berharap semoga skiripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan
terimakasih atas kerjasama dan bantuan semua orang yang sudah membantu
penulis
Medan, Januari 2017 Penulis,
vi
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 37
E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 39
F. Teknik Uji Instrumen Penelitian ... 42
G. Teknik Analisis Data ... 44
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Deskripsi Penelitian ... 55
B. Tingkat Kecendrungan Skor Variabel Penelitian ... 59
C. Uji Prasyarat Analisis ... 62
D. Pengujian Hipotesis Penelitian... 66
E. Pembahasan Penelitian ... 70
F. Keterbasan Penelitian ... 74
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 75
A. Kesimpulan ... 75
B. Implikasi ... 77
C. Saran ... 77
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Karakteristik Harga Diri Tinggi Dan Rendah ... 15
Tabel 2. Gradiasi Nilai... 39
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Self Esteem ... 40
Tabel 4. Kisi-kisi Angket Minat Berwirausaha ... 41
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Angket Harga Diri (Self Esteem) ... 55
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif (X2) ... 57
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 58
Tabel 8. Tingkat Kecendrungan Variabel Harga Diri (Self Esteem(X1) . 60 Tabel 9. Tingkat Kecendrungan Variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif (X2) ... 60
Tabel 10. Tingkat Kecendrungan Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 61
Tabel 11. Ringkasan Sajian Data Penelitian ... 62
Tabel 12. Ringkasan Anava untuk persamaan regresi Y atas X1 ... 63
Tabel 13. Ringkasan Anava untuk persamaan regresi Y atas X2 ... 65
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 01. Angket harga diri (Self Esteem) ... 82
Lampiran 02. Hasil data validitas angket harga diri (self esteem) ... 85
Lampiran 03. Hasil data reabilitas angket harga diri (self esteem) ... 86
Lampiran 04. Perhitungan validitas angket harga diri (self esteem) ... 87
Lampiran 05. Perhitungan reabilitas angket harga diri (self esteem)... 89
Lampiran 06. Angket minat berwirausaha siswa ... 91
Lampiran 07. Hasil data validitas angket minat berwirausaha ... 94
Lampiran 08. Hasil data reabilitas angket minat berwirausaha ... 95
Lampiran 09. Perhitungan validitas angket minat berwirausaha ... 96
Lampiran 10. Perhitungan reabilitas angket minat berwirausaha ... 98
Lampiran 11. Data DKN Mata Pelajaran Produktif Kelas X TP1 ... 100
Lampiran 12. Data Hasil Penelitian ... 102
Lampiran 13. Perhitungan distrribusi frekuensi ... 103
Lampiran 14. Identifikasi tingkat kecenderungan ... 112
Lampiran 15. Uji normalitas sebaran data masing-masing variabel... 115
Lampiran 16. Perhitungan uji linieritas ... 118
Lampiran 17. Perhitungan Regresi Ganda ... 132
Lampiran 18. Perhitungan koefisien korelasi variabel penelitian ... 135
Lampiran 19. Perhitungan korelasi parsial dan uji keberartian koefisien korelasi parsial ... 139
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia (SDM). Hasil pendidikan tersebut dimaksudkan untuk menopang
dan mengikuti laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dan
untuk mensukseskan pembangunan yang senantiasa mengalami perubahan. Oleh
karena itu pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan
pembangunan yang berkembang pada masyarakat. Untuk mensukseskan
pembangunan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki
kemampuan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang
cukup tinggi serta dibarengi dengan keterampilan. Pendidikan dan
ketenagakerjaan mempunyai hubungan yang erat. Pendidikan yang baik akan
meningkatkan kualitas pengembangan sumber daya manusia yang mencakup
semua usaha yang dilakukan, serta mempersiapkan seseorang menjadi manusia
seutuhnya yang mampu berpikir logis dan rasional. Dengan terciptanya sumber
daya manusia yang berkualitas diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan
untuk mengurangi pengangguran.
Pendidikan sangat diperlukan untuk menghasilkan manusia yang terampil,
produktif, inisiatif, dan kreatif tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar yang dimiliki
oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan, akhlak, disiplin, dan etos
kerja, serta nilai-nilai instrumen seperti penguasaan IPTEK dan kemampuan
2
bangsa yang hanya dapat tumbuh dan berkembang hanya melalui pendidikan.
Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan yang
paling utama untuk menghasilkan manusia yang dapat mengembangkan
kemampuanya dan membina kehidupan yang baik di dalam masyarakat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga
pendidikan formal yang memberikan bekal pengetahuan teknologi, keterampilan,
sikap, disiplin, dan etos kerja tingkat menengah yang terampil dan kreatif, dan
sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis
keterampilan. Dengan terciptanya manusia yang terampil dan berkualitas akan
segera dapat mengisi berbagai lapangan kerja di dunia usaha dan industri. Hal ini
sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis, berkepribadian, dan beretos kerja, serta
bertanggung jawab dan produktif.
SMK Awal Karya Pembangunan Galang adalah salah satu sekolah yang
bergerak dalam bidang teknologi dan industri. Berdasarkan hasil konsultasi yang
di lakukan penulis dengan salah seorang guru di SMK Awal Karya Pembangunan
Galang bahwa pada tahun 2015 persentase tamatan sekolah ini yang langsung
berwirausaha dan yang diterima kerja di dunia industri dibawah 5% dari 80 orang
3
sebabkan oleh banyak faktor, misalnya kurangnya keterampilan yang dimiliki
siswa, kurangnya motvasi siswa, rendanya minat berwirausaha yang dimiliki
siswa, dan rendahmya harga diri seorang siswa untuk mengembangkan diri
sendiri.
Menjawab permaslahan tersebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Seperti halnya tertera pada Garis-Garis Besar Program pengajaran pelatihan
(GBPPP) kurikulum SMK edisi 2013 sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan
pasal 15 UU Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) sebagai berikut: “Pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik profesi, vokasi
keagamaan dan khusus.” Penjelasan pasal 15 menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan lingkungan
pendidikan yang menyediakan bermacam-macam kesempatan bagi siswa untuk
melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga para siswa memperoleh
pengalaman pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu
lembaga pendidikan menengah atas, memiliki tujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
Siswa di SMK Awal Karya Pembangunan dibentuk untuk memiliki
pengetahuan serta sikap yang baik yang diperlukan untuk terjun kebidang usaha.
4
usaha tersebut adalah disiplin. Disiplin sangat diperlukan oleh siswa yang akan
berhadapan langsung dengan dunia dunia usaha.
Dalam pendidikan terdapat pengajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, penelitian. Pendidikan sering terjadi di
bawah bimbingan orang lain, seperti guru. Guru adalah pendidik dan pengajar
pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan segenap potensi siswa
secara optimal, agar mereka dapat mandiri dan berkembang menjadi manusia
yang cerdas, baik secara fisik, intelektual, social, emosional, moral dan spiritual.
Sebangai konsekuensi logis dari tugas yang di embannya, guru senantiasa
berinteraksi dan berkominikasi dengan siswa. Dalam konteks tugas, hubungan
diantara keduanya adalah hubungan profesional yang diikat oleh kode etik.
Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai fungsi ganda, sebagai pengajar
dan pendidik, maka guru secara otomatis mempunyai tanggung jawab yang besar
dalam mencapai kemajuan pendidikan. Secara teoritis dalam peningkatan kualitas
pendidikan. menurut Daryanto (2013:164) peran guru mempunyai konsepsi
tentang guru sebagai berikut :
1. Guru hanya sebagai fasilitator belajar.
5
3. Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara
aktif menyambung pada proses belajar dirinya dan secara aktif membantu
peserta didik menapsirkan persoalan riil
4. Guru tidak terpancang pada materi yang termasuk dalam kurikulum, tetapi
aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia riil, baik fisik maupun social.
Dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih ilmu
pengetahuan (transfer of knowledge) tapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai
(value) serta membangun karakter (Character Building) peserta didik secara
berkelanjutan dan keseimbangan. Kalau kita lihat secara terminologi, peran guru
merupakan manifestasi dari sifat ketuhanan. Kualitas pendidikan tergantung pada
guru, mengapa demikian karna guru adalah salah satu motivator bagi siswa
maupun masyarakat guru berperan penting dalam pendidikan.
Berdasarkan tujuan SMK di atas dapat disimpulkan bahwa lulusan SMK
diharapkan menguasai materi pelajaran baik secara teori maupun secara praktek,
supaya dapat mandiri dengan penerapan ilmu yang diperolehnya sesuai dengan
bidangnya di lapangan kerja.
Pada kenyataanya lulusan SMK sekarang ini adalah paling banyak
membuat angka pengangguran dibandingkan dengan lulusan dari jenjang
pendidikan lainya. Hal itu sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Februari 2014, yaitu jumlah pengangguran terbuka mencapai 813,776 jiwa
(11,24%) total tingkat pengangguran terbuka di Indonesia samai Agustus ini yakni
7,24 juta jiwa. Pengangguran terbuka didominasi lulusan SMK sebesar 17,26%,
6
berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lulusan SMA yang lebih berminat untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Lulusan Universitas 12,59%, Lulusan SMP
sebesar 9,39%, dan Lulusan SD 4,57%. Menurut Kuswari (2009), bahwa
pengangguran lulusan SMK tahun ini akan mengalami peningkatan yang luar
biasa, sebab pemerintah dengan paradigma baru sejak 3 tahun yang lalu
mengarahkan dan mempromosikkan agar para siswa lulusan SMP masuk ke
SMK. Namun tidak disadari, lapangan kerja yang ada saat ini sangat terbatas,
bahwa kenyataan di lapangan tidak sedikit lulusan SMK yang belum siap
memasuki dunia kerja. Untuk mengatasi masalah ini, maka lulusan SMK dituntut
untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidangnya masing-masing.
Sehingga mereka mampu bersaing di dunia industri maupun mampu dalam
berwirausaha.
Dengan demikian minat berwirausaha peserta didik SMK adalah sesuatu
yang mendorong peserta didik untuk mencapai perestasi belajar yang baik. Minat
berwirausaha yang besar akan menumbuhkan semangat belajar peserta didik
untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi. Dimana minat itu sendiri merupakan
salah satu aspek psikis dalam diri peserta didik utuk berbuat dan berusaha untuk
mencapai tujuannya. Oleh karena itu, peserta didik untuk mencapai hasil yang
baik dapat dipengaruhi oleh minat berwirausaha peserta didik itu sendiri.
Disamping itu, untuk menguasai mata diklat adaptif maupun mata diklat
7
harga diri (self esteem) siswa. Bagian yang masuk kedalam self esteem
diantaranya adalah kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab dan lain-lain.
Keterampilan-keterampilan dalam harga diri mencakup pengendalian diri, semangat
dan ketekunan, kedisiplinan serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Dalam
belajar siswa tidak boleh merasa terbeban dengan mata diklat yang diikutinya,
karena hal ini akan membuat siswa malas belajar. Harga diri yang baik siswa akan
mampu mengendalikan diri sehingga terhindar dari perasaan terbeban,
kecerobohan, serta kecelakaan kerja. Rendahnya kesadaran diri, tidak hanya
membawa petaka bagi dirinya sendiri, tetapi juga sangat membahayakan orang
lain dan lingkungannya.
Dengan meningkatnya prestasi belajar siswa dan harga diri siswa,
diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan minat
berwirausaha. Dengan prestasi belajar mata pelajaran produktif yang tinggi berarti
dapat dikatakan siswa tersebut telah memiliki keahlian yang baik di bidangnya
sehingga diharapkan mampu bersaing di dunia kerja dan mampu menciptakan
lapangan kerja sendiri sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ada beberapa faktor yang mempengaruhi
minat berwirausaha siswa adalah faktor intern (faktor yang datangnya dari dalam
diri siswa) dan factor ekstern (faktor yang datangnya dari luar diri siswa). Faktor
dari dalam siswa seperti kurangnya minat belajar, kurangnya prestasi belajar,
8
tidak adanya jiwa kemandirian dan rendahnya minat belajar berwirausaha.
Sedangkan faktor dari luar diri siswa adalah faktor lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan. Faktor lingkungan sekolah seperti
kurangnya fasilitas belajar dalam proses belajar mengajar, kurangnya motivasi
guru terhadap siswa tentang pentingnya berwirausaha, dan dipengaruhi cara
mengajar guru yang cenderung fasip sehingga siswa kurang menarik dalam
mengikuti pelajaran. Faktor lingkungan keluarga yaitu kurangnya dorongan orang
tua dalam hal yang menunjang peningkatan minat belajar siswa seperti
memperhatikan kegiatan siswa di dalam rumah, menanyakan kegiatan siswa
ketika mengikuti pelajaran dan selalu memenuhi fasilitas sekolah yang diperlukan
siswa. Yang terakhir adalah factor lingkungan pergaulan dimana pada jaman
sekarang pergaulan anak remaja sangat memperhatinkan, sehingga perlu
pengawasan ketat dari orang tua.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini dijelaskan batasan masalah yaitu faktor – faktor yang
berpengaruh dalam membantu tumbuhnya minat berwirausaha seperti Self Estem
dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Produktif pada siswa kelas Teknik Pemesinan
SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Self esteem
dengan minat berwirausaha siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta
9
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara prestasi belajar
mata pelajaran produktif dengan minat berwirausaha siswa kelas X
Teknik Pemesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP)
Galang?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Self Esteem dan
prestasi belajar mata pelajaran produktif dengan minat bewirausaha siswa
kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan
(AKP) Galang?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan permasalahan adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui besarnya hubungan yang positif dan berarti antara Self
esteem dengan minat berwirausaha siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK
Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang
2. Untuk mengetahui besarnya hubungan prestasi belajar mata pelajaran
produktif dengan minat berwirausaha pada siswa kelas X Teknik
Pemesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang.
3. Untuk mengetahui besarnya hubungan Self Esteem dan prestasi belajar
mata pelajaran produktif dengan minat bewirausaha siswa kelas X Teknik
10
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, maka diharapkan hasil
penelitian ini bermanfaat:
1. Memberi informasi tentang hubungan Self Esteem dan prestasi belajar
mata pelajaran produktif dengan minat bewirausaha siswa kelas X Teknik
Permesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang
2. Sebagai bahan masukan bagi para guru program diklat produktif
khususnya guru SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) guna
peningkatan belajar kemampuan Pengelasan siswa.
75
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasrkan hasil penelitian yang telah di uraikan dalam bab IV, maka
dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Temuan yang pertama Berdasrkan perhitungan dengan menggunakan teknik
korelasi produk monen, diperoleh harga koefisien korelasi yang menunjukkan
hubungan antara harga diri (self esteem) dengan minat berwirausaha sebesar
rx1y = 0,437 (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 18)
dengan rtabel = 0,312 pada taraf signifikan 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 0 (Ho : ρ1 = 0) ditolak. Dengan demikian hipotesis penelitian
(Ha: ρ1 ≠ 0) yang dilanjutkan, yaitu terdapat hubungan yang positif dan
berarti antara harga diri (self esteem) dengan minat berwirausaha siswa kelas
X Teknik Permesinan SMK Swasta Awal karya Pembangunan (AKP)
Galang, teruji kebenarannya dan dapat diterima.
2. Temuan yang kedua Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan teknik
korelasi produk momen, diperoleh harga koefisien korelasi yang
menunjukkan hubungan antara prestasi belajar mata pelajaran produktif
dengan minat berwirausaha sebesar rx2y = 0,483 (perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 18) dengan rtabel 0,312 pada taraf signifikan 5%.
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 0 (Ho : ρ1 = 0) ditolak. Dengan demikian hipotesis penelitian (Ha: ρ1 ≠ 0) yang dilanjutkan, yaitu terdapat
76
hubungan yang positif antara prestasi belajar mata pelajaran produktif dengan
Minat berwirausaha siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Awal
Karya Pembangunan (AKP) Galang, teruji kebenarannya dan dapat diterima.
3. Temuan yang ketiga dalam penelitian ini memperoleh Hasil koefisien korelasi
ganda antara harga diri (self esteem) dan prestasi belajar mata pelajaran
produktif dengan minat berwirausaha adalah sebesar R2y1,2 = 0,288 atau
Ry1,2= 0,536 ( perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20).
Ringkasan hasil analisis regresi tersebut adalah sebagai berikut: Fhitung = 7,48
dan harga Ftabel = 3,25 dengan dk 2:37 pada taraf signifikan 5%. Sehingga Fhitung > Ftabel (7,48 > 3,25). Ini berarti bahwa persamaan regresi Ŷ = 56,56 +
0,102 X1 + 0,254 X2 dapat dipertanggung jawabkan untuk menarik
kesimpulan mengenai hubungan harga diri (self Esteem) dan prestasi belajat
mata pelajaran produktif dengan minat berwirausaha. Perhitungan korelasi
ganda antara X1 dan X2 terhadap Y memberikan korelasi Ry1,2= 0,536 Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho : ρ1,2 = 0) ditolak. Dengan
demikian hipotesis penelitian (Ha : ρ1,2 ≠ 0) yang dilanjutkan, yaitu terdapat
hubungan yang positif dan berarti antara harga diri (self Esteem) dan prestasi
belajat mata pelajaran produktif dengan minat berwirausaha pada siswa kelas
X Teknik permesinan SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP)
77
B. Implikasi
Berdasrkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan
implikasi sebagai berikut:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi
pertimbangan bagi pihak pengelola khususnya guru SMK Swasta Awal Karya
Pembangunan (AKP) Galang untuk lebih meningkatkan harga diri (self
esteem) peserta didik yang dapat mendukung minat berwirausaha.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi
pertimbangan bagi pihak pengelola khususnya guru SMK Swasta Awal Karya
Pembangunan (AKP) Galang untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mata
pelajaran produktif peserta didik yang dapat mendukung minat berwirausaha.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan bahwa
harga diri (self esteem) yang baik dan prestasi balajar mata pelajaran
produktif yang baik secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif
dan berarti dalam meningkatkan minat berwirausaha peserta didik.
C. Saran
Berdasrkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian diatas, dapat di ajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam upaya meningkatkan harga diri (self esteem) peserta didik diharapkan
dilakukan seara terkordinasi dalam arti adanya kordinasi secara
78
dalam metode belar mengajar, fasilitas dan sarana belajar mengajar serta
penggunaan strategi belajar mengajar yang tepat.
2. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran produktif
diharapkan kepada guru dan semua pihak yang terlibat dengan peserta didik
untuk memberikan dukungan dan perhatian secara penuh terhadap
pemahaman dan perubahan sikap peserta didik tentang prestasi belajar mata
pelajaran produktif, dengan cara bimbingan dan penyuluhan.
3. Dalam upaya meningkatkan minat berwirausaha peserta didik, maka
diperlukan peningkatan harga diri (self esteem) peseta didik dan prestasi
belajar mata pelajaran produktif dengan cara meningkatkan metode belajar
mengajar serta penggunaan strategi belajar mengajar yang tepat.
4. Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan bagi peneliti
lainnya unutk mengadakan penelitian lebih lanjut, guna menemukan
factor-faktor lain yang lebih dominan memberikan konstribusi terhadap minat
79
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Edisi revisi X). Jakarta: Rineka Cipta. Arista. (2012). Hubungan Efikasi Diri Dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas
XII Program Keahlian Jasa Boga Di SMK 6 Yogyakarta, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Chandra, Purdi E. 2004. Pengembangan Diri dan Motivasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Daryanto. (2013). Inovasi pembelajaran efektif. Bandung: Yrama Widya.
Erwansyah. (2013), Hubungan Kepercayaan Diri Dan Hasil Belajar Pengelasan Dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Swasta Awal Karya Pembangunan Galang Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Tahun Ajaran 2013/2014. Medan: Unimed.
Hakim. (2009) Hubungan antara harga diri dengan prestasi belajar pada Mahasiswa fakultas kedokteran Universitas muhammadiyah Surakarta Angkatan tahun 2007
Khairul. (2012) Hubungan antara prestasi belajar dan prestasi Praktik industri dengan minat berwiraswasta Siswa kelas iii bidang keahlian Teknik kendaraan ringan Smk piri 1 yogyakarta
Neny. (2012)hubungan antara prestasi belajar dan prestasi praktik industri dengan minat berwiraswasta siswa kelas III bidang keahlian teknik kendaraan ringan smk piri 1 yogyakarta
Panjaitan keysar. (2010) Merancang butir soal dan instrument untuk penelitian. Gorontalo: Nurul jannah.
Panjaitan Keysar. (2004) Model Pembelajaran. Gorontalo: Nurul
Pusat Bahasa Departeman Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai pustaka.
Siman. (2014). Berwirausaha. Medan: Media Persada Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
80
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Siburian. 2012. Hubungan Minat Berwirausaha Dan Kemandirian Belajar
Dengan Hasil Belajar Pengelasan Pada Siswa Kelas XI Teknik Pemesinan SMKN 1 percut sei tuan tahun ajaran 2011/2012. Skripsi Fakultas Teknik Unimed
Sardiman, A.M. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana. (2002). Metode Statistik. Bandung. Penerbit Tarsito.
Sudjana. (2012) pengantar statistika pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono, (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.