• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN VOKAL PADA ANAK-ANAK USIA DINI DI SUMATRA CONSERVATOIRE JL.MAHONI NO. 12 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN VOKAL PADA ANAK-ANAK USIA DINI DI SUMATRA CONSERVATOIRE JL.MAHONI NO. 12 MEDAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN VOKAL PADA ANAK-ANAK USIA DINI DI

SUMATRA CONSERVATOIRE JL.MAHONI NO. 12 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh :

STEVANIE LUMBANGAOL

NIM. 2123340029

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ABSTRAK

Stevanie Lumbangaol. NIM 2123340029 Pembelajaran Vokal Pada Anak-Anak Usia Dini di Sumatra Conservatoire Jl. Mahoni No. 12 Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan 2016

Penelitian ini merupakan Pembelajaran Vokal Pada Anak-Anak Usia Dini di Sumatra Conservatoire Jl. Mahoni No. 12 Medan. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui keberadaan Sumatra Conservatoire, untuk pembelajaran vokal pada anak-anak usia dini di Sumatra Conservatoire, untuk mengetahui proses pembelajaran vokal pada anak-anak usia dini di Sumatra Conservatoire.

Penelitian ini berdasarkan landasan teoritis yang menjadi fondasi tersusunnya skripsi, maka landasan teoritis yang dibahas didalam skripsi ini menjelaskan tentang pengertian pembelajaran, pengertian vokal, dan pengertian anak-anak usia dini.

Metode penelitian menggunakan metode deskriftif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak-anak usia dini dalam kelas vokal pop di Sumatra Conservatoire. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Waktu penelitian ini diadakan dari bulan Juni sampai Agustus di Sumatra Conservatoire Jl. Mahoni No. 12 Medan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan adalah dengan cara adaptasi, artinya disesuaikan dengan situasi dan keadaan pada saat pembelajaran. Pengajar sering menirukan teknik bernyanyi lalu ditiru oleh siswa. Pada proses pembelajaran, model ini diterapkan pada awal pembelajaran, tengah atau akhir pembelajaran. Maka dari itu penulis memberi nama baru untuk teknik yang digunakan yaitu teknik adaptasi modelling. Dari data yang diperoleh terdapat 6 murid anak-anak usia dini yang mengikuti kelas vokal berusia 3-7 tahun.

(9)

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dan terimakasih penulis persembahkan kepada Tuhan

Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga

penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini, sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Sendratasik Prodi Pendidikan

Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Vokal pada Anak-Anak Usia Dini di Sumatra Conservatoire Jl. Mahoni No. 12 Medan”.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis dengan

segala kerendahan hati dan ketulusan mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

3. Uyuni Widyastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan dan Dosen Pembimbing I

4. Dr. Pulumun Petrus Ginting, M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan

Musik dan Dosen Pembimbing II

5. Panji Suroso, S.Pd., M.Si, Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh

Dosen Prodi Pendidikan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses

pembelajaran selama perkuliahan.

6. Edward Van Ness dan Elita Hutauruk selaku pimpinan di Sumatra

Conservatoire, Christin Sumbayak, M.Pd., dan seluruh anak-anak usia dini

kelas vokal pop di Sumatra Conservatoire sebagai narasumber yang telah

banyak membantu penulis selama penelitian.

7. Teristimewa buat keluarga yang terkasih, untuk Ayahanda Usia Marulam

Lumbangaol, Ibunda tersayang Dr. Surya Masniari Hutagalung M.Pd dan

adik penulis Donny Alexander Lumbangaol yang selalu memberikan doa

(10)

8. Seluruh teman-teman seperjuangan stambuk 2012 terimakasih atas

motivasi dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

9. Seluruh teman-teman PPLT SMAN 2 LUBUK PAKAM 2015 terimakasih

atas motivasi dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

Penulis mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan pada Skripsi ini.

Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan Skripsi ini.

kiranya Skripsi ini dapat bermanfaat sebagai refrensi pada penelitian selanjutnya.

Medan, September 2016

Penulis

(11)
(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sumatra Conservatoire……… 52

B. Pembelajaran Vokal Pada Anak-Anak Usia Dini di Sumatra

Conservatoire Jl. Mahoni No.12 Medan……… 56

C. Proses Pembelajaran Vokal pada anak-anak usia dini……... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 ………... 56

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sikap Berdiri Pada Saat Bernyanyi ……….… 18

Gambar 2.2. Sikap Duduk Pada Saat Bernyanyi ….……….….. 19

Gambar 2.3 Organ-Organ Pembentuk Suara……… 21

Gambar 2.4 Bentuk Vokal A ……… 22

Gambar 2.5 Bentuk Vokal I ………..… 22

Gambar 2.6. Bentuk Vokal O ……….... 23

Gambar 2.7. Bentuk Vokal E ………... 23

Gambar 2.8. Bentuk Vokal U ……… 24

Gambar 4.1 AUD I Bernyanyi……….. 60

Gambar 4.2 AUD II Bernyanyi……….. 65

Gambar 4.3 AUD III Bernyanyi……….. 69

Gambar 4.4 AUD IV Bernyanyi……….. 73

Gambar 4.5 AUD V Bernyanyi……….. 77

Gambar 4.6 AUD VI Bernyanyi……….. 81

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga suatu

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar

peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu

objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan

sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2009:58) merupakan kombinasi yang

tertata meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang

saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Tiga rumusan

yang dianggap penting tentang pembelajaran, yaitu:

a. Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan

pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.

b. Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa

untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.

c. Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk

(16)

2

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pembelajar

dan kreativitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang

dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa

pada keberhasilan pencapaian target belajar. Desain pembelajaran yang baik,

ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat

peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

Pada umumnya, peserta didik akan menyukai pembelajaran dengan

metode kreativitas dengan tugas membuat karya karena dengan metode tersebut

peserta didik dapat menuangkan kreativitasnya didalam karya yang dibuatnya.

Karya tersebut bisa menjadi karya ilmiah maupun karya seni. Karya ilmiah ialah

suatu karya tulis yang dibuat secara formal dan mengandung beberapa teori untuk

menguatkan fondasi dari karya ilmiah tersebut. Sedangkan, karya seni merupakan

suatu karya yang mengungkapkan ekspresi jiwa penciptanya. Karya seni memiliki

beragam jenis diantaranya, karya seni rupa, karya seni tari, dan karya seni musik.

Karya seni musik ialah karya seni yamg terdiri dari gabungan komposisi

dari beberapa unsur dalam musik, baik itu bunyi-bunyian, jenis musik hingga

tanda musik itu sendiri. Musik sendiri merupakan rangkaian dari beberapa

instrument yang teratur irama dan temponya sehingga menjadi sebuah karya

(17)

3

menjadi melodi, sedangkan lagu merupakan karya seni yang terdiri dari melodi

beberapa instrumen diiringi dengan instrumen vokal. Dalam musik, vokal

termasuk seni yang dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari seni musik dan

dapat dipelajari manusia.

Vokal merupakan instrumen yang dapat dilestarikan oleh manusia karena

manusia telah memiliki instrumen vokal sejak dilahirkan. Mayoritas manusia akan

melatih instrumen vokalnya hanya untuk waktu tertentu. Ini membuat pita suara

yang dapat berbicara dan menyanyi tersebut terkadang mengalami tekanan yang

langsung bertubi-tubi pada satu waktu tertentu.

Terkadang pemakaian pita suara pada saat yang kurang tepat akan

merugikan pemiliknya. Seharusnya pita suara yang kita miliki dilatih secara rutin

karena pita suara tidak mempunyai cadangan dan pita suara juga tidak dibeli atau

dipinjamkan. Pita suara tiap-tiap manusia sangat berbeda dan memiliki ciri khas

masing-masing. Ada pita suara yang hanya mampu menjangkau nada rendah, dan

ada pula pita suara yang hanya menjangkau nada tinggi. Anak kecil, remaja juga

dewasa mempunyai jangkauan nada normal yang sangat berbeda.

Vokal sebagai instrumen tertua yang dimiliki manusia, mempunyai

beberapa teknik dasar vokal seperti teknik pernafasan, teknik pelafalan, dan teknik

lainnya yang seharusnya dilatih sejak dini. Untuk memperoleh semua ilmu

tentang teknik-teknik dasar maupun teknik lanjutan tentang vokal, haruslah terjadi

kegiatan belajar mengajar baik secara formal maupun non-formal yang nantinya

(18)

4

Pada bidang pendidikan, vokal dipakai sebagai media dari mata pelajaran

seni budaya, baik dari menyanyikan lagu kebangsaan hingga lagu tradisional yang

sering ditemui dalam lembaga pendidikan. Orangtua yang peka terhadap

kegemaran anaknya mendaftarkan anaknya dalam kegiatan diluar jam sekolah

atau biasa disebut les. Karena sudah terbiasa menyanyi di sekolah, maka

anak-anak cenderung menyukai apa yang telah lebih dahulu ditemukan.

Dengan kata lain, orangtua anak menginginkan agar hobi anak

tersalurkan dengan cara positif dan memberikan kepercayaan pada tenaga

pengajar dalam sekolah musik diluar jam sekolah tersebut. Salah satu sekolah

musik di kota Medan dan terkenal dengan kedisiplinan guru terhadap muridnya

sehingga tercapainya hasil memuaskan adalah Sumatra Conservatoire.

Sumatra Conservatoire adalah Lembaga Musik Murni yang telah berdiri

sejak tahun 1950. Lembaga Musik Murni yang dimaksud ialah Lembaga Musik

yang menerima murid untuk musik klasik, lebih tepatnya hanya untuk pelajaran

solfeggio dan piano saja. Namun seiring berkembangnya zaman, sekolah musik

ini memperluas jangkauan ke area musik populer maupun tradisional. Mayoritas

murid yang mendaftar di Sumatra Conservatoire berusia mulai dari 5 tahun

hingaa 10 tahun, dengan kata lain peminat Sumatra Conservatoire ialah

(19)

5

penyanyi terkenal tersebut. Kadang orangtua hanya berfikir bahwa kelak ketika

materi sudah berakhir, maka anaknya memilki kemampuan yang hampir sama

dengan penyanyi professional.

Pada masa kini, anak-anak bertumbuh dan berkembang dengan pesat

sehingga membuat orangtua merasa perlu memberikan beberapa pendidikan dasar

yang masih fleksibel untuk anaknya yang masih tergolong usia dini. Ketika jaman

sudah mulai berkembang, banyak orangtua berlomba memberikan pilihan atas

pendidikan tersebut dan cenderung membebaskan anaknya memilih sesuai dengan

kehendaknya. Banyak anak-anak yang tertarik dengan kegiatan bernyanyi.

Bernyanyi adalah salah satu kegiatan musikal yang sangat dianjurkan pada

pengajaran musik di Sekolah Dasar. Bernyanyi juga menjadi suatu kegiatan yang

dilakukan manusia sejak dini. Kegiatan bernyanyi biasanya mulai dilakukan pada

saat anak berusia 2 tahun, yakni berupa nyanyian dengan melodi-melodi pendek

dari lagu yang sering di dengar.

Oleh karena itu, bernyanyi dianggap merupakan sesuatu yang wajar

untuk dilakukan dan merupakan kegiatan yang menyenangkan, sehingga pada saat

anak usia dini mulai bernyanyi diwaktu senggang, orangtua berfikir bahwa

kegiatan tersebut dapat ditekuni dan dapat dijadikan area bermain sekaligus

belajar bagi anaknya. Tuntutan yang biasanya terjadi pada materi pembelajaran

vokal ini, terletak pada keinginan orangtua yang tinggi sehingga terkesan

memaksa anaknya untuk dapat mencapai hasil maksimal. Untuk mengantisipasi

hal tersebut dibutuhkan tenaga pengajar yang sabar, rajin, aktif dan dinamis untuk

(20)

6

Pada usia dini (antara 3-7 tahun), anak-anak tersebut masih lebih besar

keinginannya untuk bermain daripada belajar, dan terkadang anak-anak usia dini

tersebut tidak terlalu menggubris keadaan gurunya dikarenakan terlalu

dominannya peran orangtua dirumah maupun tenaga pengasuh sehingga

menjadikan anak tersebut enggan untuk mempelajari atau mengerjakan

tugas-tugasnya. Guru menjadi satu-satunya yang bisa mengubah pola pikir orangtua dan

memberikan pengertian kepada orangtua maupun pengasuh agar hendaknya

anak-anak usia dini tidak terlalu dimanja ataupun dituruti keinginannya. Materi

pembelajaran yang diberikan guru terkadang ada yang membosankan dan ada juga

yang membuat anak-anak usia dini sangat tertarik dan penasaran tentang apa yang

akan terjadi. Selain itu, alasan mengapa anak-anak usia dini mengikuti

pembelajaran vokal dikarenakan keinginan anak-anak tersebut untuk mengikuti

ajang pencarian bakat dan lomba menyanyi yang diselenggarakan. Hal inilah yang

menarik penulis untuk mengangkat tema pembelajaran vokal pada anak usia dini,

dengan tujuan agar penelitian ini bermanfaat bagi tenaga pengajar dalam mengajar

anak usia dini serta sebagai acuan bagi orangtua ketika akan memberikan

pembelajaran vokal pada anaknya.

Berdasarkan pada hal diatas khususnya pembelajaran vokal pada

(21)

7

B.Identifikasi Masalah

Pengertian Identifikasi Masalah ialah suatu tahap permulaan dari

penguasaan masalah yang di mana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu

dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Identifikasi masalah juga merupakan

aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian dengan

masalah atau variable yang akan diteliti. Hasil identifikasi yang dapat diangkat

ialah sejumlah masalah yang saling berkaitan satu dengan lainnya. (Riduan, 2014 :

34). Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka

umumnya penelitian menggunakan identifikasi masalah. Tujuan dari identifikasi

masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan

masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Iskandar dalam

Moleong (2014 : 163), yang mengatakan bahwa :

“Identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah, didalam latar belakang masalah sudah dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan masalah, semua faktor-faktor tersebut kita teliti, namun dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan refrensi yang relevan, maka tidak semua faktor yang menyebabkan masalah tersebut kita teliti”.

Uraian yang tercatat dalam latar belakang, menimbulkan beberapa masalah

yang perlu diidentifikasi. Maka penulis menyimpulkan identifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Sumatra Conservatoire sebagai

Lembaga Musik Murni?

2. Bagaimana Keberadaan Sumatra Conservatoire?

3. Bagaimana Pembelajaran Vokal pada anak-anak usia dini di Sumatra

(22)

8

4. Bagaimana Karakteristik murid-murid Pembelajaran Vokal pada

anak-anak usia dini di Sumatra Conservatoire?

5. Bagaimana Proses Pembelajaran Vokal pada anak-anak usia dini di

Sumatra Conservatoire?

6. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam proses

Pembelajaran Vokal pada anak-anak usia dini di Sumatra

Conservatoire?

7. Bagaimana keberadaan pembelajaran vokal pada anak-anak usia dini

di Sumatra Conservatoire?

8. Bagaimana Sarana dan Prasarana dalam Pembelajaran Vokal pada

anak-anak usia dini di Sumatra Conservatoire?

C.Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan tahap yang sangat menentukan dalam

penelitian kualitatif walaupun sifatnya masih tentatif, dari uraian diatas dapat

ditarik kesimpulan penting. Moleong, (2014 : 97) Mengingat luasnya

cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan-cakupan, keterbatasan waktu, dan

kemampuan peneliti, maka peneliti mengadakan batasan masalah yang dihadapi

(23)

9

dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013 : 286) yang

mengatakan bahwa :

“pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada

tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain juga

faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu.”

Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis membatasai masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana keberadaan Sumatra Conservatoire ?

2. Bagaimana Pembelajaran Vokal pada anak-anak usia dini di Sumatra

disempurnakan dan hal itu akan memberikan warna tersendiri pada penelitian

kualitatif (Moleong, 2014 : 95). Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus

dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian

merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu

dirumuskan dengan baik sehingga mendukung materi untuk menemukan jawaban

(Sukardi 2009 : 12). Hal ini juga sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009 : 281)

yang menyatakan bahwa, “Supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka

(24)

10

Selain itu Sugiyono juga berpendapat (2015 : 55) bahwa :

“Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu

merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah

penelitian harus didasarkan pada masalah”.

Begitu juga dengan pendapat Sumadi (2005 : 17) setelah masalah

diidentifikasikan dan dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting,

karena hasilnya akan menjadi penuntun untuk langkah selanjutnya. Berdasarkan

pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar belakang masalah,

identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana Pembelajaran Vokal

pada Anak-anak Usia Dini di Sumatra Conservatoire Jl. Mahoni no 12 Medan?”

E.Tujuan Penelitian

Tujuan suatu Penelitian ialah upaya untuk memecahkan masalah. Dengan

demikian kelirulah anggapan orang atau peneliti yang menyamakan masalah

dengan penelitian (Moleong 2014 : 94). Tujuan penelitian juga merupakan suatu

rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah

penelitian selesai (Arikunto, 2013 : 97). Tujuan Penelitian mengungkapkan

(25)

11

Setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu

keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan

jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Tanpa adanya suatu tujuan yang jelas

maka kegiatan tersebut tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin

dicapai dari kegiatan yang dilakukan tersebut.

Maka dapat disimpulkan bahwa suatu kegiatan yang memilki tujuan yang

jelas akan mampu memecahkan permalahan-permasalahan yang timbul dalam

penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013 : 397) yang

mengatakan bahwa: “Tujuan penelitian adalah untuk menemukan,

mengembangkan dan membuktikan pengetahuan yang sebelumnya belum pernah

ada atau belum diketahui”.

Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah :

1. Untuk mengetahui keberadaan Sumatra Conservatoire.

2. Untuk mengetahui Pembelajaran Vokal pada anak-anak usia dini di

Sumatra Conservatoire.

3. Untuk mengetahui Proses Pembelajaran Vokal pada anak-anak usia

dini di Sumatra Conservatoire.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat

dijadikan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian

selanjutnya. Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa

(26)

12

Menurut pendapat Sugiyono (2013 : 397) yang mengatakan bahwa :

“Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat

teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak

menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah”.

Hal yang sama juga diungkapkan Hariwijaya dan Trinton (2008 : 50)

bahwa :

“Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil

penelitian tersebut, dan manfaat penelitian mencakup dua hal yaitu kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat di bidang teoritis dan manfaat di bidang praktik”

Sesuai dengan pendapat tersebut, maka manfaat penelitian merupakan

kegunaaan dari penelitian yang merupakan sumber informasi dalam

mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai berikut :

1. Bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang memerlukan

informasi tentang pembelajaran olah vokal pada anak-anak usia dini di

Sumatra Conservatoire

2. Bagi tenaga pengajar dapat menambah wawasan pengetahuan dalam

bidang pendidikan untuk meningkatkan profesionalisme, terutama

(27)

13

4. Menambah wawasan peneliti dalam menuangkan gagasan maupun ide

kedalam suatu karya tulis.

5. Sebagai bahan acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti

berikutnya yang berniat melakukan penelitian.

6. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir peneliti

7. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik di Universitas

Negeri Medan.

8. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan

penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan, dan saran-saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Keberadaan Sumatra Conservatoire di ranah pendidikan musik sangat

diperhitungkan sehingga tidak mengherankan banyak orangtua yang ingin

anak-anak mereka sejak usia dini sudah mmengikuti bimbingan belajar

musik di lembaga tersebut.

2. Pembelajaran Vokal pada anak usia di Sumatra Conservatoire adalah

pembelajaran avocation yaitu pembelajaran yang berdasarkan minat dan

bakat sang anak, dimana keunggulan model pembelajaran ini adalah murid

tidak merasa tegang ataupun takut akan banyak tugas yang menumpuk

karena kelas avocation tersebut fleksibel dalam metode pembelajaran dan

penerapan sistem terhadap murid, hal inilah yang membuat proses

pembelajaran santai namun tetap pada garis tujuannya yaitu dapat

bernyanyi dengan baik sehingga murid mudah menguasai pembelajaran,

(29)

88

Hal ini terbukti efektif didalam kelas saat murid dan pengajar mengadakan

pembelajaran, namun kurang efektif jika diluar kelas karena murid kurang

mendapat perhatian dari orangtua dalam menjalankan tugas rumah,

sehingga hasil yang dicapai dalam pembelajaran terkadang kurang

maksimal terhadap murid yang orangtuanya tidak menjalankan metode

seperti yang dilakukan pengajar.

3. Metode pelaksanaan pembelajaran vokal pada anak usia dini di Sunatra

Conservatoire yaitu diadakan satu kali dalam seminggu dengan durasi 30

menit selama 1 bulan. Kendala-kendala yang dialami murid pembelajaran

vokal usia dini di Sumatra Conservatoire ialah bahasa pengajar yang

masih sulit dipahami dan didengar oleh murid, mengingat murid usia dini

sedang dibiasakan oleh orangtua mereka untuk menggunakan bahasa asing

seperti Bahasa Inggris dan Mandarin. Lalu, kendala-kendala lain yang

dialami pengajar ialah keinginan anak usia dini untuk bermain-main lebih

dominan dibandingkan keinginan untuk belajar secara serius.

B.Saran

Dari beberapa kesimpulan tersebut dapat diajukan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Agar pengajar lebih banyak memberikan teknik bernyanyi kepada

anak-anak usia dini dengan cara permainan yang merangsang rasa ingin tahu

anak tersebut dengan menggunakan alat ataupun memanfaatkan

(30)

89

2. Dalam kriteria pembelajaran, sebaiknya diadakan evaluasi tiap dua bulan

sekali dan ada baiknya jika durasi pembelajaran ditambah menjadi 45

menit. Kurikulum yang digunakan pengajar agar diperjelas dan

mempunyai satu tujuan bersama untuk dicapai tiap semester.

3. Cara mengatasi kendala bahasa tersebut yaitu pengajar juga harus

mempelajari beberapa bahasa asing seperti Bahasa Inggris dan Mandarin,

agar dapat berkomunikasi dengan murid. Lalu, masalah keinginan anak

usia dini yang hiperaktif dan hanya ingin bermain sebaiknya pengajar

terlebih dahulu menasehati lalu saat pembelajaran dimulai, pengajar

menyiasati dengan cara menyelipkan permainan disela-sela pembelajaran

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Bhawono, Petir Lalang. 2012. Metode Pembelajaran Lagi Anak Pada Anak Usia Dini di Sps Pos Paud Sekecamatan Godean. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulim dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Khan, Averill. 1994. Voice. London: Great Britain

Kurnianingsih,Widhi. 2013. Pembelajaran Vokal di Purwacaraka Musik Studio Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Maudina, Lifara Aidlika. 2015. Proses Pembelajaran Artikulasi Lagu dalam Pembelajaran Vokal untuk Anak Usia 7 Tahun (Studi Kasus di ALL MOZART MUSIC COURSE dan STUDIO KUDUS). Semarang : Universitas Negeri Semarang

Miarso. 2008. Metode Pembelajaran dan Strategi. Jakarta : Rineka Cipta

Moleong. 2014.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya

Poetra. 2006. Metode Bernyanyi Yang Baik. Jakarta : Bumi Aksara

Priyanto, Sugeng Utuh. 2013. Pendidikan Musik untuk Anak Usia Dini. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya

Sagala,Syaiful. 2012. Konsep Dan Makna Pembelajaran.Bandung : Alfabeta

Saragih, Hardi Arianto. 2014. Proses Pembelajaran Vokal Grade I pada Anak Usia 7-10 Tahun di Purwacaraka Musik Studio Yogyakarta. Yogyakarta : Institut Seni Yogyakarta

(32)

91

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Supranto, J. 2004. Proposal Penelitian dengan Contoh. Jakarta : UI-Press

Van A Christy. 1961. Expressive Singing Vol I. U.S.A : Ninth Printing

Ware, Clifton. 1998. Basics of Vocal Pedagogy. U.S.America : Mc Graw-Hill

http://www.walpaperhd99.blogspot.co.id

(33)

RIWAYAT HIDUP

Stevanie Lumbangaol dilahirkan di Medan, pada tanggal 18

Mei 1995. Ayah bernama Usia Marulam Lumbangaol dan ibu

bernama Surya Masniari Hutagalung, dan merupakan anak

pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk

SD Markus Medan lalu pada tahun 2004 penulis berpindah

sekolah mengikuti domisili keluarga di Surabaya dan

bersekolah di SD Negeri Kandangan III/621 Surabaya dan lulus pada tahun 2006.

Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 40 Surabaya dan

lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA

Negeri 13 Surabaya dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima

di Program Studi Pendidikan Musik Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan dan pada tahun 2016 penulis telah menyelesaikan

studi S-1 dengan Judul Skripsi : “Pembelajaran Vokal Pada Anak-Anak Usia Dini

Gambar

Tabel 4.1 ……………………………………………………...

Referensi

Dokumen terkait

Ensure compliance with the requirements, rights and obligations of WTO Agreements on Technical Barriers to Trade and the Application

22 Dengan demikian data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui guru, murid, kepala sekolah dan pihak-pihak yang. ada disekolah dicatat maka segera di analisis

Berdasarkan hasil penelitian di Desa Sungai Rambutan Kecamatan Indralaya Utara diketahui sikap masyarakat sebagai responden dalam penelitian ini terhadap perilaku hidup

Meski masih sedikit yang mengenal apa itu corporate university, akan tetapi sejumlah perusahaan besar dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menerapkan

[r]

Membahas mengenai kepemimpinan Transformasional, mencoba mengamati kepemimpinan Transformasional camat dalam meningkatkan kinerja pegawai yang ada di kantor kecamatan

Sehingga dari perhitungan standart deviasi maka dapat diuji kombinasi 2 saham perusahaan tersebut dengan hasil kombinasi terbaik dari 5 perusahaan dengan melakukan kombinasi

Kemungkinan metronidazol dapat inaktif oleh bakteri vagina, sehingga pemberian amoksisilin 250 mg 3 kali sehari atau eritromisin 250 mg 4 kali sehari selama 5-7 hari dapat