• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: teknik pemangkasan yang mengurai panjang sebagian rambut pada satu sesi tertentu dengan tujuan memperoleh bentuk akhir yang meruncing adalah

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar pemangkasan rambut dasar solid pararel menggunakan strategi konvensional berbantuan media gambar pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan. Untuk mengetahui hasil belajar pemangkasan rambut dasar solid pararel menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching berbantuan media gambar pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran quantum teaching berbantuan media gambar terhadap hasil belajar pemangkasan rambut dasar solid pararel kelas XI SMK Negeri 10 Medan.

Jenis penelitian menggunakan quasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 67 orang siswa yaitu kelas XI Tata kecantikan A berjumlah 32 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XI tata kecantikan B sebagai kelas Kontrol. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar pengamatan dari 5 orang yang berkompeten dalam hal pemangkasan rambut dasar solid parallel. Analisis data yang digunakan adalah uji parametric yaitu uji t dengan uji persyaratan sehingga kedua varians data penelitian adalah sama atau homogeny.

Hasil dari penelitian ini adalah hasil belajar pemangkasan rambut dasar solid parallel dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching berbantuan media gambar berada pada kategori tingggi (71,88%). Hasil belajar pemangkasan rambut dasar solid parallel dengan pembelajaran konvensional berbantuan media gambar berada pada kategori cukup (59,38%). Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh dan dengan dan derajat kebebasan 65 sehingga maka H0 ditolak dan Ha

diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran quantum teaching berbantuan media gambar terhadap hasil belajar pemangkasan solid pararel siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

rahmat dan Kasih Karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Quantum

Teaching Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Pemangkasan

Rambut Dasar Siswa Kelas XI SMK Negeri 10 Medan”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa

materi, dukungan, informasi, arahan dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi

ini. Pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr.Dina Ampera, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus

selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas

Negeri Medan yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing

serta memberikan arahan yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi

ini.

2. Ibu Dra.Rasita Purba, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran dan kritikan kepada

penulis dalam penyususan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Yetty R.Pangaribuan, M.Pd dan Ibu Dra.Rohana Aritonang,M.Pd

selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritikan guna

6. Bapak/Ibu dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan khususnya

Jurusan Pendidikan Tata Rias yang telah memberikan bimbingan kepada

(6)

iii

7. Seluruh staf dan pegawai dilingkungan Fakultas Teknik dan Jurusan PKK

Tata Rias Universitas Negeri Medan

8. Bapak Roberth A. Lesbatta,S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 10

Medan yang bersedia menerima saya melakukan observasi serta penelitian

di SMK Negeri 10 Medan.

9. Bapak Saksi Sebayang, S.Pd selaku guru bidang studi Pemangkasan dan

Penataan Rambut di SMK Negeri 10 Medan

10.Ibu tersayang saya (Ibu Orbansah Br Targian) yang telah memberikan

dukungan materi, doa dan semangat untuk saya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

11.Abang dan adik tersayang (Alfonso Sitepu dan Nisa Ericha Br Sitepu)

yang telah memberikan dukungan dan doa-doa kepada saya.

12.Ekin Lias Bastanta Ginting yang selalu membantu dan memberi semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman seperjuangan saya Prodi Tata Rias Ekstensi dan Reguler

2012.

Dan akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga Tuhan

memberkati dan membalas kebaikan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan

baik dari segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Februari 2017

Penulis

Etri Monica Br Sitepu

(7)

iv

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi... iv

Daftar Gambar ... vii

Daftar Tabel ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIANTEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 11

A. Landasan Teoritis ... 11

1. Hasil Belajar Pemangkasan Solid Pararel ... 11

a. Belajar ... 11

b. Hasil Belajar Pemangkasan Solid Pararel ... 12

c. Materi Pembelajaran Pemangkasan Solid Pararel ... 13

2. Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 21

(8)

v

b. Hakekat Strategi Pembelajaran Quantum Teaching... 25

c. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching ... 30

d. Prinsip-prinsip Quantum Teaching ... 32

3. Hakekat Media Pembelajaran ... 34

a. Defenisi Media Pembelajaran ... 34

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 35

c. Media Gambar Pemangkasan Solid Pararel ... 36

d. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ... 38

e. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Gambar ... 40

f. Fungsi Media Gambar ... 40

B. Penelitian yang Relevan ... 42

C. Kerangka Konseptual ... 43

D. Pengajuan Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Desain Penelitian ... 46

B. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 48

a. Defenisi Operasional ... 48

b. Variabel Penelitian ... 49

C. Populasi dan sampel penelitian ... 49

a. Populasi Penelitian ... 49

b. Sampel Penelitian ... 50

D. Prosedur Penelitian... 51

E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan ... 55

F. Uji Kesepakatan Lembar Pengamat ... 56

G. Teknik Analisis Data ... 57

a. Deskripsi Data ... 57

(9)

vi

a. Uji Normalitas ... 59

b. Uji Homogentitas ... 60

c. Uji Hipotesis ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Hasil Penelitian ... 64

B. Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

A. Kesimpulan ... 79

B. Implikasi ... 79

C. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Langkah Kerja Pemangkasan Solid Pararel ... 18

Tabel 2. Prinsip Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 32

Tabel 3. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ... 38

Tabel 4. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ... 39

Tabel 5. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ... 39

Tabel 6. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Gambar ... 40

Tabel 7. Desain Penelitian... 46

Tabel 8. Populasi Penelitian ... 49

Tabel 9. Sampel Penelitian ... 50

Tabel 10. Langkah-Langkah Pembelajaran Quantum Teaching ... 54

Tabel 11. Variabel rata-rata (Mi) dan Standart deviasi ideal (Sdi) ... 59

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar ... 65

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol... 67

Tabel 14. Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 68

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol... 70

Tabel 16. Uji Normalitas Data ... 72

Tabel 17. Alat Pemangkasan Rambut ... 100

Tabel 18. Bahan Pemangkasan Rambut ... 102

Tabel 19. Rubrik Pengamatan Lembar Pengamatan ... 103

Tabel 20. Kriteria Penilaian Pemangkasan Rambut Dasar ... 104

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pemangkasan Rambut Dasar Solid Pararel kelas eksperimen ... 117

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pola Garis Pangkas Lurus ... 15

Gambar 2 Pola Garis Pangkas Diagonal ke Depan ... 15

Gambar 3 Pola Garis Pangkas Diagonal ke Belakang ... 16

Gambar 4 Pola Garis Pangkas Lurus ... 17

Gambar 6 Bagan Prosedur Penelitian ... 47

Gambar 7 Histogram Pemangkasan Rambut Dasar kelas Eksperimen ... 66

Gambar 8 Histogram Pemangkasan Rambut Dasar kelas Kontrol ... 68

Gambar 9 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 69

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia sekarang ini selalu mengalami perubahan sesuai

dengan tuntutan persoalan pendidikan. Dengan pendidikan manusia berusaha

mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi Sumber Daya

Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar

sampai kepada pendidikan tinggi, termasuk di dalamnya Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) yang memberikan pembelajaran sesuai dengan program

keahliannya.

Guru berperan di dalam merancang berbagai peristiwa pembelajaran.

Mengingat pentingnya pendekatan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar,

guru diharapkan dapat menciptakan kegiatan situasi belajar mengajar yang lebih

banyak melibatkan aktivitas siswa, sedangkan siswa itu sendiri hendaknya dapat

memotivasi dirinya sendiri untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Guru

harus mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan cara tersendiri agar

siswa mudah dan mengerti dengan materi yang disampaikan melalui strategi

pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik mempunyai tujuan utama dalam

(13)

2

menyenangkan, dapat menarik minat dan antusias siswa serta dapat memotivasi

siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat, sebab dengan suasana

belajar yang menyenangkan akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi

belajar siswa yang optimal. Prestasi belajar siswa merupakan indikasi dari

perubahan - perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses

belajar mengajar. Dari prestasi inilah dapat dilihat keberhasilan siswa dalam

memahami bahan/materi pelajaran.

Standar kompetensi di SMK untuk keperluan proses pembelajaran tentu

bukanlah pekerjaan sederhana. Guru harus menguasai materi (content) dan

metode pembelajaran (teaching method). Sebagaimana dinyatakan (Sardiman,

2007) bahwa “Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi dan mengatur

lingkungan dengan baik dan menghubungkan anak didik kedalam lingkungan

tersebut sehingga terjadi proses belajar mengajar”. Namun ada kalanya guru

terjebak ketika menghabiskan materi pelajaran saja dan lupa pada tujuan

pencapaiannya.

Mata pelajaran pemangkasan rambut dasar di SMK Negeri 10 Medan

merupakan mata pelajaran yang sangat penting karena pemangkasan rambut dasar

termasuk kedalam mata pelajaran produktif/kejuruan yang mengacu pada Standar

Kompetensi Nasional (SKN). Dengan demikian, maka kecapaian ketuntasan

peserta didik harus mencapai kompetensi yang telah distandarkan. Selain itu, mata

pelajaran Pemangkasan Rambut Dasar (Solid Pararel) merupakan mata pelajaran

yang mempelajari tentang teori dan praktek yang sangat penting guna kelancaran

(14)

3

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10 Medan sebagai salah satu lembaga

pendidikan yang bergerak di bidang kejuruan berupaya untuk melakukan

pendekatan antara pendidikan dengan dunia kerja, sehingga SMK Negeri 10

Medan harus dapat menciptakan tenaga-tenaga yang siap pakai terutama di dunia

kerja. Sesuai dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti, SMK Negeri 10

Medan memiliki 4 program keahlian, Tata Rias, Tata Boga, Tata Busana dan

Multimedia. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah khusus untuk program

keahlian Tata Rias karena disesuaikan dengan jurusan peneliti, untuk mata

pelajaran yang diambil adalah pemangkasan rambut dasar (solid pararel).

Mata pelajaran pemangkasan rambut dasar merupakan salah satu mata

pelajaran yang ada di SMK Negeri 10 Medan, dimana pada mata pelajaran

pemangkasan rambut dasar merupakan pelajaran yang membahas tentang pangkas

rambut, mulai dari pengertian pangkas, model pangkas, cara memegang gunting

dengan benar, serta kegunaan alat-alat pangkas, kosmetik dan lenan yang

dibutuhkan dalam pemangkasan rambut serta yang paling penting cara/teknik

pemangkasan.

Salah satu indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam mengajar

di kelas adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa ini diukur selama proses

strategi pembelajaran di kelas. Ujian semester, tugas dan juga tingkat kehadiran

merupakan cara untuk menentukan nilai yang disepakati oleh guru dan pihak

sekolah melalui rapat dewan guru. Selain hasil belajar, faktor penunjang

rendahnya mutu pendidikan adalah kurang dikembangkannya kreativitas dan

(15)

4

penting dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Jika kreativitas tersebut tidak

dilatih terus menerus dalam kegiatan belajar dapat dipastikan kemampuan siswa

dalam menyelesaikan berbagai permasalahan akan sangat minimal dan kurang

berkwalitas. Keterampilan melatih siswa dalam proses berfikir dan memecahkan

masalah. Adapun penyebab cara belajar siswa kurang baik karena strategi

pembelajaran, minat dan interaksi antara guru dan siswa masih kurang baik.

Standar penilaian SMK Negeri 10 Medan dapat dikatakan lulus/tuntas apabila

mencapai nilai>75. Berdasarkan hasil observasi awal menunjukan bahwa hasil

belajar siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan yang diperoleh dari lembar

penilaian praktek khususnya mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut

dasar adalah sebagai berikut :

Pada tahun ajaran 2013/2014 siswa yang mendapat nilai B (18,46%)

sebanyak 12 orang, siswa mendapat nilai C (24,61%) sebanyak 16 orang,

sedangkan siswa mendapat nilai D (56,92%) sebanyak 37 orang. Tahun ajaran

2014/2015 siswa yang mendapat nilai B (20,89%) sebanyak 14 orang, siswa

mendapat nilai C (34,32%) sebanyak 23 orang, sedangkan siswa yang mendapat

nilai D (44,78%) sebanyak 30 orang. Tahun ajaran 2015/2016 siswa yang

mendapat nilai B (22,38%) sebanyak 15 orang, siswa yang mendapat nilai C

(29,85%) sebanyak 20 orang, sedangkan siswa yang mendapat nilai D (47,76%)

sebanyak 32 orang. Dari Wawancara singkat dengan guru mata pelajaran

Pemangkasan dan Penataan Rambut, hasil belajar sebagian besar siswa berada di

(16)

5

harus mengikuti ujian remedial. Ujian Remedial dilakukan untuk siswa yang hasil

belajarnya di bawah KKM 75.

Pada umumnya, siswa SMK lebih termotivasi untuk melaksanakan

pelajaran Praktik dari pada pelajaran teori dengan penjelasan materi di dalam

kelas. Oleh sebab itu, kebanyakan siswa kurang berminat dalam mempelajari

materi palajaran Pemangkasan Rambut Dasar yang akhirnya membuat nilai siswa

rendah. Kesulitan siswa dalam memahami materi seperti teori mengenai

Pemangkasan yang membahas tentang struktur rambut dan bentuk rambut serta

jenis-jenis pemangkasan rambut yang membuat siswa merasa kesulitan dan bosan

dengan menghafal materi sebelum melakukan praktik. Dalam proses praktik juga

siswa masih salah dalam memegang gunting, posisi memegang sisir dan masih

kaku dalam memegang rambut untuk dipotong. Hal ini yang menyebabkan hasil

pemangkasan rambut tidak mendapat hasil yang baik.

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dibuat strategi-strategi

pembelajaran agar meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu strategi

pembelajaran yang dianggap paling tepat untuk dapat memotivasi siswa dalam

meningkatkan hasil belajar adalah strategi pembelajaran quantum teaching

dimulai dari super camp sebuah program untuk remaja yang dibuka tahun 1982

yang digagas oleh Bobbi De Porter.

Pengertian quantum teaching menurut Bobby De Porter (1982) adalah

konsep yang menguraikan cara-cara baru dalam memudahkan proses belajar

mengajar, lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah,

(17)

6

sesuatu berarti dalam proses belajar mengajar, setiap kata, pikiran, tindakan

asosiasi dan sampai sejauh mana mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan

pengajaran.

Menurut Arsyad (2007), mengemukakan bahwa “penggunaan media

gambar dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis memilih strategi dengan

berbantuan media yang tepat untuk menumbuhkan minat dan konsentrasi siswa

dalam belajar. Sehingga perlu dilakukan pemilihan dan strategi pembelajaran

yang dapat mengatasi masalah. Untuk meraih tujuan tersebut penulis melakukan

penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran

Quatum Teaching Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar

(18)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah

yang ada sebagai berikut:

1. Adanya faktor kesulitan belajar yang mempengaruhi hasil belajar pada

mata pelajaran pemangkasan rambut dasar pada siswa kelas XI SMK

Negeri 10 Medan.

2. Kurangnya kemampuan dalam melakukan pemangkasan solid pararel pada

siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan.

3. Kurangnya kemampuan dalam memparting rambut pada siswa kelas XI

SMK Negeri 10 Medan

4. Tidak terampil dalam pengambilan section rambut pada siswa kelas XI

SMK Negeri 10 Medan

5. Strategi pembelajaran yang di gunakan selama ini masih terlalu monoton

sehingga suasana pembelajaran terlihat membosankan dan tidak menarik.

6. Penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pemangkasan dan

(19)

8

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,

agar penelitian lebih mendalam dan berfokus, penelitian ini dibatasi pada:

1. Strategi pembelajaran konvensional berbantuan media gambar pada siswa

kelas XI SMK Negeri 10 Medan.

2. Strategi pembelajaran quantum teaching berbantuan media gambar pada

siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan.

3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi pemangkasan

rambut dasar solid pararel dengan hasil pemangkasan solid pararel dimana

panjang pada bagian belakang,samping kiri dan kanan sama panjangnya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar pemangkasan rambut dasar solid pararel

menggunakan strategi konvensional berbantuan media gambar pada siswa

kelas XI SMK Negeri 10 Medan ?

2. Bagaimana hasil belajar pemangkasan rambut dasar solid pararel

menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching berbantuan media

gambar pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan ?

3. Apakah ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran quantum teaching

berbantuan media gambar terhadap hasil belajar pemangkasan rambut

(20)

9

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui hasil belajar pemangkasan rambut dasar solid pararel

menggunakan strategi konvensional berbantuan media gambar pada siswa

kelas XI SMK Negeri 10 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pemangkasan solid pararel sesudah

menggunakan strategi pembelajaran quantum teaching berbantuan media

gambar pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan.

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh strategi pembelajaran

quantum teaching berbantuan media gambar terhadap hasil belajar

pemangkasan rambut dasar solid pararel pada siswa kelas XI SMK Negeri

10 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pengalaman yang lebih konkret, memotivasi serta

mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam mengembangkan

strategi pembelajaran yang lebih komunikatif dan produktif dalam dunia

pendidikan serta untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran di kelas dan

dapat diterapkan untuk proses pembelajaran pada mata pelajaran ini.

2. Sebagai alat bantu kepada siswa dalam memahami materi pelajaran

(21)

10

dan menyenangkan bagi setiap siswa yang pada akhirnya dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi produktif untuk

menggunkan media pembelajaran yang efektif dan efesien guna

meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Sebagai masukan bahan skripsi tambahan bagi mahasiswa/i

5. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti untuk mendesain dan

mengembangkan pengaruh strategi pembelajaran guna memecahkan

masalah sesuai bidang terutama ilmu muat yaitu strategi pembelajaran.

6. Sebagai pengalaman yang berarti buat penulis dalam menulis suatu karya

(22)

81

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar.,2002, Media Pembelajaran, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Abdurrahman 2008, Hasil Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Arsyad 2007, Media Pembelajaran, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta

Cepi 2009. Media pembelajarn,Bandung: Wacana Prima

Chitrawati.(2010). Pemangkasan Rambut Dasar.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

DePorter, Bobbi, 2010. Quantum Teaching ( Edisi Terjemahan), Bandung : Kaifa

Djamarah, dkk.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono, 2003. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Jakarta

Gagne dan Briggs, 2002. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Grasindo

Gagne. 2002. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Raju Grafindo Persada

Hamalik 2000. Media Pendidikan, Bandung: Penerbit Citra Aditya Bakti

Hamalik Oemar 2011, Media Pendidikan,Bandung : Citra Aditya Bhakti

Hasibuan,J., dan Moenjiono, 2006, Proses Belajar Mengajar, Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung

Hardiana 2010. Media Pembelajaran, Penerbit : Grasindo

Hafiza. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berseri Terhadap Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP PGRI 9 Percut Sei Tuan. Skripsi. Medan. FBS Unimed

Hana Sutriana. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Hasil

Belajar Pembuatan Permen Coklat Pada Siswa SMK Negeri 8 Medan.

Skripsi. Medan. FT Unimed

(23)

82

Hasibuan dan Moedjiono. 2008. Model Pembelajaran Simulasi. Jakarta: Raju Grafindo Persada

Irma, Dewi. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching

Terhadap Hasil Belajar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Kelas X SMK Pariwisata Cipta Karya Medan. Skripsi. Medan. FT Unimed.

Kemp 1995. Strategi Pembelajaran. Penerbit : Tarsito

Kusumawardani, Hapsari. 2003. Modul Memangkas Rambut Dasar. Malang: Tim Fakultas Universitas Negeri Malang

Munadi 2010. Media Pembelajaran, Bandung : Alfabeta

Maya, D.S. 2013. Bahan Ajar Pemangkasan Rambut Dasar. Medan: Universitas Negeri Medan

Modul Memangkas Rambut Dasar. Surabaya: Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.

Munadi 2010. Media Pembelajaran. Penerbit : Tarsito

Munir 2008. Strategi Pembelajaran. Penerbit : Rineka Cipta

Nasution 2001. Media Pembelajaran. Bandung : Kaifa

Nanda Hazriani. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum

Teaching Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Penataan Rambut Pada Siswa Tata Kecantikan SMK Perbaungan Daerah Lubuk Pakam. Skripsi.

Medan. FT Unimed

Rahadi 2004. Media Pembelajaran. Bandung : Kaifa

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut. Jilid 3. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Rostamailis, dkk. 2009. Tata Kecantikan Rambut Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raju Grafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Alfabeta

Sagala, Syaiful H. 2009. Manajemen Strategi Dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta

Suprijono 2011. Hasil Belajar. Jakarta : Kencana

Sabri 2007. Belajar Mengajar. Bandung : Grafindo

(24)

83

Saksi, Sebayang. 2010. Pemangkasan Rambut Dasar. Medan. Tim Konsultan SMK Negeri 10 Medan.

Sari. 2013. Pemangkasan Rambut Dasar Oval. Surabaya: Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.

Susilana 2009. Media gambar, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sanjaya, Wina (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta, Kencana

Sudjana 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakrya

Thoifuri 2008. Media Gambar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.

Winkel dan Sunarto 2009. Hasil belajar, Jakarta : Grasindo.

Winarni 2001. Memangkas Rambut Dasar. Malang: Tim Konsultan Fakultas Teknik.

Gambar

Gambar 1 Pola Garis Pangkas Lurus ................................................................
gambar dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
gambar pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan ?
gambar pada siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran I Surat Keterangan Magang Lampiran II Surat Tugas Magang Lampiran III Laporan Periodik Lampiran IV Foto Produksi. commit

1.) Require Data, beberapa atribut harus selalu mengandung nilai yang valid, dengan kata lain tidak boleh mengandung nilai null. 2.) Atribut Domain Constraint, setiap atribut

Dalam sistem ini, informasi atau jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat saja atau tidak ada sama sekali, sedangkan kalimat-kalimat yang lain

Analisis karakteristik minyak pala dilakukan sebagai tahap awal penelitian pendahuluan. Analisis ini dimaksudkan untuk menentukan karakteristik minyak pala yang digunakan,

Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu fungsi dari ukuran dasar, dinyatakan oleh sebuah lambang huruf (dalam beberapa hal dengan dua

Dengan demikian metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme/enterpretif, digunakan untuk

means song can help student to increase and memorable the word using song, because for students elementary school leam vocabulary using song Is very fun and easy to remember.. Songs

Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, yang dapat menimbulkan dampak pada psikologis