PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBAHASA
DI TK NEGERI PEMBINA JATIPURNO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan
Kepada
Program
Studi
Magister
Manajemen
Pendidikan
Program
Pascasarjana
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
untuk
Memenuhi
Salah
Satu
Syarat
Guna
Memperoleh
Gelar
Magister
Pendidikan
Oleh :
DWI WAHYUNI
NIM: Q100110019
PROGRAM
STUDI
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
PROGRAM
PASCASARJANA
P
PENGE
PProf. Dr. Ab
ELOLAAN
DI T
Telah d
Pada ta
Pembimbing
dul Ngalim
PEMBELAJ
TK NEGERI
NASKA
DipersiapkaDW
NIM.
diterima dan
anggal: ...
g I
MM. M.Hum
JA
RAN KE
PEMBINA
AH
PUBL
an dan disus
I
WAHYU
Q100110
n disetujui o
.... Juli 2013
m.
MAMPUA
JATIPURN
LIKASI
sun oleh:
UNI
0019
oleh pembim
3 Pe Dr.
AN BERBAH
NO
mbing embimbing. Samino, M
HASA
II
ABSTRACT
Dwi Wahyuni. NIM.Q100110019. MANAGEMENT of LEARNING LANGUAD EARLY CHILDHOOD EDUCATION IN STATE COACHES KINDERGARTEN JATIPURNO
WONOGIRI. Thesis. Graduate Program. Muhammadiyah University Surakarta.
2013. Advisor: (1) Prof. Dr. Abdul Ngalim, MM. M.Hum , (2). Dr.Samino,MM.
Dwiwiduri37@yahoo.com, ngalim46@yahoo.com, samino0462@gmail.com.
The purpose of this study are three (1) to describe the management planning education learning languad program in state coaches kindergarden of Jatipurno. (2) to describe the implementation of management education in kindergarten. (3) to describe the management assesment of education in learning languad program state coaches kindergarten Jatipurno. This type of assessment is the qualitative research and design of this research is descriptive qualitative research design. This research method is to use the method of observation, interviews and documentation in collecting data and information to support the course of the research process. Sources of data in research is the head of kindergarten, teachers, parents, learners and kindergarten committees. Data validation using triangulation of data. The results of this study are three (1) indicate planning education programs learning languad program in state coaches kindergarden of Jatipurno planned and implemented with mature, every teacher in state coaches kindergarden of Jatipurno (2) indicate implementation and management of development programs in state coaches kindergarden of Jatipurno successful because the support of several factors, namely a clear and coherent curriculum and adapt the guidelines in the existing curriculum in kindergarten, teachers have sufficient competence and learners have a high motivation, and (3) indicate management assesment of education in learning languad program state coaches kindergarten Jatipurno.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan perlu dimulai sejak dini, terlebih untuk mengejar ketertinggalan kita memasuki era globalisasi, terutama masalah kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan usia dini dapat di bangun pilar‐ pilar sumber daya manusia (SDM) mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari negara lain. Pendidikan Taman Kanak‐Kanak membantu membentuk generasi muda yang handal. Taman Kanak‐Kanak merupakan bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini untuk mempersiapkan anak memasuki pendidikan Sekolah Dasar.
Terlepas dari sikap masyarakat yang terlampau berharap banyak pada sekolah, lembaga‐lembaga pendidikan dan atau pengasuhan anak usia dini memiliki tujuan yang sangat beragam, serta tergantung pada nilai budaya masyarakat setempat. Di Amerika Serikat, seperti ditegaskan Papalia dan Olds (1998: 213), lembaga pendidikan prasekolah yang dianggap baik adalah yang dapat merangsang perkembangan anak dalam seluruh aspek, baik jasmaniah, sosial, emosional, maupun intelektual, melalui interaksi aktif dengan para guru, anak‐anak yang lain, dan juga melalui bahan‐bahan belajar yang telah dipilih secara tepat (Goals of preschool education vary according to the values of the culture. In the United States, a good preschool is concidered to be one that stimulates children’s development in all domain‐ physical, social, emotional,and cognitive‐through active interaction with teachers, other children, and carefully chosen materials).
Papalia dan Olds menyimpulkan bahwa peranan terpenting pendidikan prasekolah itu adalah membuat anak‐anak menganggap bahwa sekolah itu menyenangkan, bahwa belajar itu memberikan kepuasan, dan mereka
merasa mempunyai kemampuan (Perhaps preschool’s most important
anak usia dini memiliki ciri‐ciri positif seperti yang disebutkan Papalia dan Olds tersebut, tentu memerlukan pengelolaan yang baik, sebab dengan
pengelolaan yang cermat merupakan hal esensial untuk mencapai
keberhasilan program pendidikan anak usia dini “Thoughful planning and administration are essential to the succes of early childhood programs”. (Decker dan Decker, 1998: v).
Memperhatikan pentingnya peranan yang demikian besar tersebut, maka kualitas atau mutu Taman Kanak‐Kanak harus baik. Pendidikan yang bermutu dapat diukur dengan indikator mutu pendidikan. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2002: 98) terdapat tujuh indikator untuk mengetahui mutu pendidikan yaitu : (1) persentase guru layak mengajar; (2) persentase kesesuaian guru mengajar dengan ijasah yang dimiliki; (3) persentase ruang kelas baik; (4) persentase keberadaan fasilitas sekolah; (5) angka lulusan; (6) angka mengulang; dan (7) angka putus sekolah.
Pendidikan nasional pada saat ini masih dihadapkan pada beberapa permasalahan.
“(1) masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan, (2) masih
rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan, dan (3) masih lemahnya manajemen pendidikan, disamping belum terwujudnya kemandirian dan
keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan akademisi”
(Hitmat//http://www.pdk.go.id/program.htm).
itu terjadi. Penelitian ini menitik beratkan kepada kegiatan guru dan kepala sekolah (baik yang tidak berlatar belakang pendidikan guru TK maupun yang berkualifikasi guru (TK) pada Taman Kanak‐Kanak Negeri Pembina Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, dalam melaksanakan pengelolaan TK.
Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi di atas, permasalahan penelitian ini adalah tentang pengelolaan pendidikan TK, yang dapat dirumuskan sebagai berikut (1) Bagaimanakah perencanaan pengelolaan pembelajaran berbahasa di TK Negeri Pembina Jatipurno? (2) Bagaimanakah pelaksanaan pengelolaan pembelajaran berbahasa di TK Negeri Pembina Jatipurno? (3) Bagaimanakah penilaian terhadap pengelolaan pembelajaran berbahasa di TK Negeri Pembina Jatipurno?
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena dalam mengkaji
masalah peneliti tidak membuktikan atau menolak hipotesis yang dibuat sebelumnya tetapi mengolah data dan menganalisis suatu masalah secara non numerik. Menurut Moleong (2005: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain‐lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata‐kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Mantja (2008: 32) menyatakan etnografi merupakan sebuh budaya dalam mengkaji kebudayaan. Etnografi terdiri dari batang pengetahuan (body
of knowledge) yang meliputi teknik‐teknik penelitian, teori etnografi dan
sejumlah deskripsi kebudayaan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, wawancara terhadap informan yang merupakan sumber data dengan topik wawancara yang telah ditetapkan dalam kisi‐kisi wawancara. Observasi, yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada kisi‐kisi observasi dan checklist observasi, serta dokumen
dan arsip.
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistimatis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisa data dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit‐unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, mana yang penting dan yang akan dipelajari. Langkah yang terakhir adalah membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. (Bogdan, dalam Sugiyono, 2010: 244)
[image:7.612.166.500.578.711.2]Model analisis interaktif seperti yang dikemukakan Sutopo (Sutopo,2002: 96) terlihat gambar dibawah ini.
Gambar 1
Model Analisis Interaktif
Pengumpulan data
Reduksi Data Sajian Data
Untuk mempertinggi kredibilitas hasil penelitian, dilaksanakan teknik keabsahan data. Menurut Moleong (2005: 327), teknik pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara, (1) Perpanjangan Keikutsertaan, (2) Ketekunan Pengamatan, (3) Triangulasi, (4) Pemeriksaan Sejawat melalui Diskusi, (5) Analisis Kasus Negatif, (6) Kecukupan Referensi.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Perencanaan pengelolaan kemampuan berbahasa pendidikan yang dilakukan di TK, memainkan peranan penting dalam mendorong dan
memperlancar terwujudnya tujuan pendidikan. Perencanaan yang
dilakukan guru TK Negeri Pembina Jatipurno, untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan para peserta didik.
Dengan mengadakan perencanaan juga mempermudah guru dalam
melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana yang ada meliputi alat Pendidikan edukatif (APE) dan tempat area permainan, juga sangat berperan membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran kemampuan berbahasa di TK Negeri Pembina Jatipurno. TK Negeri Pembina Jatipurno juga telah berupaya mempersiapkan pendidik dan tenaga kependidikan
yang memadai baik secara kuantitas dan kualitas, dengan
mengikutsertakan guru dalam pelatihan ketrampilan komputer,
workshop, seminar/lokakarya dan nasional. Hal ini juga sangat berperan membantu kelancaran pelaksanaan pendidikan di TK Negeri Pembina Jatipurno.
Adapun hambatan‐hambatan yang dijumpai kepala TK Negeri Pembina Jatipurno sebagai pendidik atau pemimpin dalam pembelajaran di sekolahnya adalah masih sulitnya mengendalikan guru yang terlambat dan masuk siang, selain itu sulitnya melakukan supervisi terhadap semua guru, tidak adanya riwerd bagi guru yang memiliki kinerja baik, selain itu belum dapat melibatkan semua guru dalam kegiatan di sekolah karena terkendala guru memiliki kompetensi yang tidak sama. Hambatan‐ hambatan yang dijumpai kepala TK Negeri Pembina Jatipurno dalam
menjalankan perannya sebagai manajer adanya kesulitan untuk
meningkatan kualitas sumber daya manusia. Karena masih banyak guru yang malas untuk mengikuti kegiatan workshop, apalagi untuk melanjutkan studinya.
Hambatan‐hambatan yang dijumpai kepala TK Negeri Pembina Jatipurno dalam menjalankan perannya sebagai administrator adalah 1) Hambatan dalam mengelola kurikulum, jika melakukan evaluasi terhadap perangkat pembelajaran
hanya berasal dari pemerintah. Keterlambatan turunnya dana menjadi kesulitan tersendiri. Untuk itu kepala sekolah TK harus segera tanggap untuk mengatasi masalah keuangan tersebut, karena mutu pendidikan tidak terlepas dengan biaya.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Solusi yang diambil kepala TK Negeri Pembina Jatipurno dalam mengatasi
hambatan dalam perannya sebagai pendidik (sebagai pemimpin dalam
pembelajaran) dengan selalu memberi pengertian, pembinaan, supervisi dilakukan secara berkala, serta melakukan studi banding demi peningkatan kualitas pembelajaran, terutama kemampuan berbahasa. Solusi yang diambil kepala TK Negeri Pembina Jatipurno dalam mengatasi hambatan dalam perannya sebagai manajer yaitu memberikan motivasi, dorongan kepada guru untuk meningkatkan kompetensinya agar dapat bekerja lebih profesional dan pemberian sangsi kepada peserta didik absen dalam ekstrakurikuler. Hal ini demi peningkatan sumber daya manusia yang ada di TK Negeri Pembina Jatipurno.
Adapun solusi yang diambil kepala TK Negeri Pembina Jatipurno dalam mengatasi hambatan‐hambatan adalah 1) untuk mengatasi hambatan dalam
mengelola kurikulum dengan melakukan evaluasi perangkat pembelajaran, 2) untuk mengatasi hambatan dalam mengelola administrasi peserta didik dengan
melakukan pendataan lebih rinci administrasi peserta didik dan diusahakan pertemuan rutin dengan orang tua peserta didik 3) untuk mengatasi hambatan dalam mengelola sarana prasarana dilakukan dengan mengajukan proposal
penambahan ruang dan alat pendidikan edukatif (APE), 4) untuk mengatasi hambatan dalam mengelola keuangan dengan mencari rekanan kerja untuk dapat menunjang kegiatan di TK Negeri Pembina Jatipurno.
Dari pembahasan hasil penelitian tersebut, dapat kiranya ditarik kesimpulan.
1. Perencanaan dalam mempersiapkan terselenggaranya pengelolaan
program pendidikan di TK Negeri Pembina Jatipurno memainkan peranan penting dalam meningkatkan kualitas pengelolaannya guna peningkatan kreativitas dan kualitas guru dalam pembelajaran.
2. Semakin matang perencanaan dalam pelaksanaan pengelolaan
program pendidikan di TK Negeri Pembina Jatipurno yang dilakukan sekolah, semakin mendukung efektivitas dan kualitas pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
3. Penilaian pengelolaan program pendidikan di TK Negeri Pembina
Jatipurno yang dilakukan dapat mewujudkan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan, sehingga tercipta
multi interaksi, baik antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan media belajar, maupun peserta didik dengan peserta didik lainnya, sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang diharapkan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (1987), pengelolaan Materiil, Jakarta : Prama Karya.
Burhanuddin. (1990). Analisa Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Echols, Jhon M dan Shadily, Hasan. (1992). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia.
Engkoswara. (1987). Dasar‐Dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.
Hendiyat Soetopo dan Wasti Soemanto. (1994). Pengantar Operasional AdministrasI Pendidikan . Surabay : Usaha Nasional
Hersey, Paul, (1983). Management off Organization Bahavior, California : Prentice‐Hall International Inc.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1990. tentang Pendidikan Prasekolah.
Jakarta : Depdikbud.
Reksohadiprodjo, Sukanto, (1992), Dasar‐dasar Manajemen, Yogyakarta : BPFE.
Sugiyono. (1994). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.