• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIASI TOPIK PADA PERCAKAPAN ANTARMAHASISWA Variasi Topik pada Percakapan Antarmahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VARIASI TOPIK PADA PERCAKAPAN ANTARMAHASISWA Variasi Topik pada Percakapan Antarmahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

VARIASI TOPIK PADA PERCAKAPAN ANTARMAHASISWA

DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1

Program Studi Pedidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Disusun Oleh :

EKA TIAS TRISNAWATI

A 310 080 329

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAKS

VARIASI TOPIK PADA PERCAKAPAN ANTARMAHASISWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Eka Tias Trisnawati, A 310080329,

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2012, 78 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan topik dalam percakapan, (2) mendeskripsikan variasi topik percakapan. Objek yang diteliti adalah wacana percakapan antarmahasiswa . Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak atau penyimakan, catat, dan rekam. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode agih dan padan. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Topik dalam percakapan antarmahasiswa sangat bervariasi. (2) Variasi Topik dalam wacana percakapan antarmahasiswa: topik perkuliahan, amarah, pernikahan, ekonomi, kendaraan, makanan, pekerjaan, bercanda, tempat tinggal.

(4)

1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Percakapan sesama mahasiswa sebagai kaum akademisi dapat menjalin interaksi antara teman yang satu dengan yang lain. Interaksi percakapan bertujuan untuk menyampaikan pesan, menjalin hubungan sosial dan berkomunikasi. Komunikasi yang terjadi dikalangan mahasiswa dapat menjaga keselarasan hubungan dan sebisa mungkin berlaku hormat kepada sesama sebagai wujud kesopanan dalam bercakap. Percakapan yang terjadi dikalangan mahasiswa tidak terbatas dikarenakan kebutuhan untuk berinteraksi dengan sesama. Percakapan timbul dikarenakan seringnya komunikasi, dengan tetap menghormati kemampuan komunikatif penuturnya tanpa mengingat bahasa yang digunakan.

Percakapan yang terjadi dalam komunikasi dapat menimbulkan topik pembicaraan, antara penutur dan lawan tutur. Topik mengandung suatu gagasan utama dalam percakapan. Topik-topik yang dibicarakan dapat menjadi kesinambungan dalam bercakap. Seperti penggalan percakapan berikut:

1a. Eka : eh..Ema saiki wes ra tau mlebu blas to? Bowo : ora..

Eka : lha ngopo Bowo : mbuh rak mudeng

Hendra : kangen tho? kok kowe nggoleki ... Eka : oralah..

Bowo : lha Anton saiki yo ra tau mlebu, wonge wes rabi

Koe ra entuk undangane tho...

Pada percakapan (1a) di atas tampak bahwa ketiga peserta percakapan itu mepunyai topik yang berbeda. Ketiganya terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, tetapi ketiganya mempunyai topik yang berbeda. Pada penggalan percakapan di atas, topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “Ema yang tidak pernah masuk kuliah”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “kangen” dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang “Anton yang sudah menikah”. Dengan demikian topik yang dibicarakan dalam percakapan dapat lebih dari satu topik meskipun dalam satu peristiwa percakapan.

(5)

2

kesalahan penggunaan pola susunan beruntun, dan (4) “jauhnya” jarak penyebutan.

B. METODE PENELITIAN

Data merupakan bahan jadi penelitian (Sudaryanto, 1995: 9). Data hakikatnya adalah objek penelitian beserta konteksnya. Pada penelitian bahasa, konteks data adalah satuan kebahasaan yang menyekitari objek penelitian. Data penelitian ini adalah tuturan antarteman yang terjadi dikalangan mahasiswa. Pada penelitian ini transkripsi data dilakukan secara ortografis karena data yang diperoleh dalam bentuk tuturan. Data yang diambil dari penelitian ini adalah tuturan yang dilakukan antarmahasiswa yang terdapat di lingkungan kampus.

Data diperoleh dari berbagai sumber yang disebut dengan sumber data. Sumber data dalam kajian linguistik menurut sifatnya dapat bersifat lisan yaitu tuturan yang digunakan oleh penutur dan lawan tutur sewaktu bertutur dalam kehidupan sehari-hari. Sumber data penelitian ini adalah ujaran tindak tutur yang diucapkan antarmahasiwa di lingkungan kampus sebagai bahan kajian penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian sangat penting. Penyediaan data merupakan upaya seorang peneliti dalam menyediakan data yang berkaitan langsung dengan masalah yang dimaksud (Sudaryanto, 1993: 5). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak,teknik simak libat cakap, teknik sadap, teknik rekam dan teknik catat.

Menurut Mahsun (2005: 253) analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasikan, mengelompokan, data. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka setelah data diklasifikasikan, dilakukan analisis data menggunakan metode agih. Menurut Sudaryanto (1993: 13-14) metode agih adalah metode yang alat penentunya dari bahasa yang bersangkutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah penentu (PUP). Teknik PUP yang digunakan dalam penelitian ini untuk memilah dan mengetahui topik dengan menggunakan metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penetunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahsa (langue) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 13).

C. HASIL DAN PEMBEHASAN Topik Percakapan

(6)

3 1. Topik perkuliahan

Topik perkuliahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah inti dari percakapan dengan tema perkuliahan.

Berikut ini percakapan dengan topik perkuliahan.

1a. Eka : “Eh..Ema saiki wes ra tau mlebu blas to?” Bowo : “Ora..”

Eka : “Lha ngopo” Bowo : “Mbuh rak mudeng”

Hendra : “Kangen to? kok kowe nggoleki...” Eka : “Oralah..”

Bowo : “Lha Anton saiki yo ra tau mlebu, wonge wes rabi koe ra entuk undangane to...”

2g. Mala : “Bukune sematik do neng ndi kabeh?.” Sekar : “Ora mudeng.”

Mala : “Lha tek nggon ku ora enek.” Sekar : “Anakes ku neng ndi po?.”

Mala : “Galo neng kono, wong goleki buku skripsi ra temu le nggoleki aku langsung ketemu.”

Sekar : “Iki bukune Niken,

kowe meh maju kapan ka?.” Eka : “Mbuh”

Mala : “Halah basa jawa jek suwe.”

4a. Devi : “Koyo neng sarang penyamun kowe.” Ari : “Iyo”

Sunu : “Wes entuk antrian rung? wes sinau rung.”

Eka : “Budi wes ketemu pak Harun.” Budi : “Pak Harun ra enek.”

4c. Devi : “Opo kuwi?.”

Eka : “Beasiswa jarum go adek-adek tingkat.” Ary : “Mbak‟e salah wong, kita wes semester 8.” Tri : “Aku mau wes tuku toga lho mas.”

Devi : “Oalahh...”

7c. Mala : “Ferna nang ndi?.”

Ary : “Jek ngenteni Lilis pendadaran.” Eka : “Lha wonge teko.”

Ary : “Wes rampung.” Ferna : “Uwes”

(7)

4

Abdul : “Wes gen aku suk Mei wae.” Eka : “Halah ngenteni taun ngarep, jek seneng neng Solo po piye?.”

7h. Mala : “Dienteni barang kok.”

Dika : “Nyoh garapane, editen neh.

Kie kolome kurang, kudu enek sing dibuang.” Ferna : “Ndi gowo rene.”

Ary : “Ndelok cah koyo opo,

kie nek diubah nggone ra isoh to?.” Mala : “Kekean kata-katane,

kuwi sing keraton karo wayang dikelongi.”

7i. Ary : “Gambare gedekne neh.” Eka : “Ditumpuk kapan kuwi.”

Mala : “sesuk.”

Eka : “Halah..rung dadi.”

Abdul : “SMS Ikhsan ndang takok percetakan.” Dika : “Kono ngarep relasi enek.”

Ferna : “Lha tutupe jam piro?.”

9a. Mala : “Pak’e diSMS pye kie.”

Eka : “Yo ngomong wae „pak saya Kumala Sari, nim..‟” Mala : “Ndadak go nim to?.”

Eka : “Ruang‟e ndi?.”

Elen : “Ending-ending‟e kok ngono.”

9b. Mala : “Langsung mahasiswa revisi ya.” Elen : “Mahasiswa revisi Pkn.”

Ary : “Eh..nek ku nggarap’e nek kertas biasa terus tak printpie.”

Mala : “Lha kowe ra tekok bapak‟e sisan.” Ary : “Ora ki.”

9c. Eka : “He....ak bro.” Elen : “Wes maju revisi.” Eka : “Revisi apre.” Ary : “Dosen’esopo?.”

Eka : “Pak Imam, dosen anyar.” Mala : “Lha aku malah ra melu maju.”

9d. Eka : “Lha pahpoh kok kowe.”

Mala : “Lha banjir kok, dari pada mati neng dalan.” Eka : “Mati o po...”

(8)

5

sesuk garap dewe aku meh refreshingganti.” Ary : “Bali wae yo.”

Elen : “Lha terus iki pie.”

Eka : “Lha pak Joko rung rawuh.”

9e. Mala : “SMS pie?.”

Eka : “Bapak dimana?.” Mala : “Ra keren.”

Yunia : “Ayo bali wae.”

Eka : “Yo ngko tak kandani, tenang wae.” Mala : “Lha dikumpulke kapan?.”

Eka : “Jare iki terakhir, seminggu sebelum ujian to.” 5c. Ary : “Iyo wes matur „Saya gak bisa, saya mau

mengantar suami saya terapi.‟ gek le ku nunggu, setengah rolas nganti jam siji.”

Arinda : “Gek wingi kuwi?.”

Eka : “Halah sak jam setengah tok‟e.”

Arinda : “Lha iki nunggu tanda tangan minggu ngarep?.” Eka : “Ndilalah yo ra digowo.”

Ary : “Lha tak selehke neng tas sijine.” Arinda : “Lha ra tok copoti.”

5d. Eka : “Nita yo ho‟o, jare mulai awal Juli. Niken yo crita ngono.”

Arinda : “Awal po pertengahan, lha kan wes ditumpuk, nggene Nita rung dikapak-kapakke, opo ngono kuwi ngomong meh diambil?.”

Ary : “Aku wingi rono takok „bu saya mau tanya, kapan mulai bisa diambil?‟, „saya nggak tau kapan pastinya, masih lama belum ada perubahan sama sekali, masih banyak yang belaum saya koreksi.” Arinda : “Berarti langsung dijupuk?.”

Ary : “Mengko tatap muka sek, salahe piye bu‟e ngomong, jane penak banget.”

Eka : “Mending penak.”

Ary : “aku wingi nunggu jam pitu tekan jam papat.” Eka : “lagi pisan ra opo-opo.”

6b. Elen : “Echa statuse facebook diet shopping, diet makan.”

Tina : “Itu apa? Iki lho?.” Eka : “Ga tau.”

Devi : “Kodene opo cah, ra ngerti aku. Iki tulisane opo? FKIP?.”

(9)

6

Devi : “Semester piro? Aku lali.” Eka : “Ku yo lali ki.”

Berikut ini hasil analisis percakapan dengan topik perkuliahan.

1a. Eka : “Eh..Ema saiki wes ra tau mlebu blas to?.” Bowo : “Ora..”

Eka : “Lha ngopo?.” Bowo : “Mbuh rak mudeng.”

Hendra : “Kangen to? kok kowe nggoleki...” Eka : “Oralah..”

Bowo : “Lha Anton saiki yo ra tau mlebu, wonge wes rabi koe ra entuk undangane to...”

Pada percakapan (1a) di atas tampak bahwa ketiga peserta percakapan itu mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Ketiganya terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “Ema yang tidak pernah masuk kuliah”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “Anton yang sudah tidak masuk kuliah dan sudah menikah”.

2g. Mala : “Bukune sematik do neng ndi kabeh?.” Sekar : “Ora mudeng.”

Mala : “Lha tek nggon ku ora enek.” Sekar : “Anakes ku neng ndi po?.”

Mala : “Galo neng kono, wong goleki buku skripsi ra temu le nggoleki aku langsung ketemu.”

Sekar : “Iki bukune Niken,

kowe meh maju kapan ka?.” Eka : “Mbuh.”

Mala : “Halah basa jawa jek suwe.”

Percakapan (2g) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan, percakapan tersebut memiliki beberapa sub-topik namun masih dalam suatu peristiwa percakapan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “buku semantik”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “buku anakes” dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang “buku skripsi”. Pembicara keempat berbicara tentang “buku Niken” dan pembicara kelima berbicara tentang “bahasa Jawa”.

4a. Devi : “Koyo neng sarang penyamun kowe.” Ari : “Iyo.”

(10)

7

Eka : “Budi wes ketemu pak Harun.” Budi : “Pak Harun ra enek.”

Percakapan (4a) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “antrian konsultasi dan belajar” dan pembicara yang kedua membicarakan tentang “bertemu dengan pak Harun (Dosen)”.

4c. Devi : “Opo kuwi?.”

Eka : “Beasiswa jarum go adek-adek tingkat.” Ary : “Mbak‟e salah wong, kita wes semester 8.” Tri : “Aku mau wes tuku toga lho mas.”

Devi : “Oalahh...”

Percakapan (4c) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “beasiswa”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “semester” dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang “toga”.

7c. Mala : “Ferna nang ndi?.”

Ary : “Jek ngenteni Lilis pendadaran.” Eka : “Lha wonge teko.”

Ary : “Wes rampung.” Ferna : “Uwes”

Percakapan (7c) di atas tampak bahwa peserta percakapan mepunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “Lilis ujian pendadaran”.

7d. Eka : “Si Tya yo wes pendadaran.” Mala : “Sokor kowe ditinggal Dul.” Ferna : “Salahe wes ra karo Tya neh.” Ary : “Ditinggal disek ki.”

Abdul : “Wes gen aku suk Mei wae.” Eka : “Halah ngenteni taun ngarep, jek seneng neng Solo po piye?.”

(11)

8

dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “Tya sudah pendadaran” dan pembicara yang kedua membicarakan tentang “wisuda bulan Mei”.

7h. Mala : “Dienteni barang kok.”

Dika : “Nyoh garapane, editen neh.

Kie kolome kurang, kudu enek sing dibuang.” Ferna : “Ndi gowo rene.”

Ary : “Ndelok cah koyo opo,

kie nek diubah nggone ra isoh to?.” Mala : “Kekean kata-katane,

kuwi sing keraton karo wayang dikelongi.”

percakapan (7h) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “editing tugas”, sedangkan pembicara kedua “isi tugas”.

7i. Ary : “Gambare gedekne neh.” Eka : “Ditumpuk kapan kuwi.” Mala : “sesuk.”

Eka : “Halah..rung dadi.”

Abdul : “SMS Ikhsan ndang takok percetakan.” Dika : “Kono ngarep relasi enek.”

Ferna : “Lha tutupe jam piro?.”

Percakapan (7i) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “gambar pada tugas”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “pengumpulan tugas” dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang “percetakan”.

9a. Mala : “pak’e diSMS pye kie.”

Eka : “Yo ngomong wae „pak saya Kumala Sari, nim..‟” Mala : “Ndadak go nim to?.”

Eka : “Ruang’e ndi?.”

Elen : “Ending-ending‟e kok ngono.”

Percakapan (9a) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “cara berbicara” dan pembicara yang kedua membicarakan tentang “ruang ujian”.

(12)

9

Ary : “Eh..nek ku nggarap’e nek kertas biasa terus tak printpie.”

Mala : “Lha kowe ra tekok bapak‟e sisan.” Ary : “Ora ki.”

Percakapan (9b) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan . Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “mahasiswa revisi”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “revisi Pkn” dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang “tugas”.

9c. Eka : “He....pak bro.” Elen : “Wes maju revisi.” Eka : “Revisi apre.” Ary : “Dosen‟e sopo?.”

Eka : “Pak Imam, dosen anyar.” Mala : “Lha aku malah ra melu maju.”

Percakapan (9c) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “revisi”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “revisi mata kuliah apresiasi”, pembicara yang ketiga membicarakan tentang “dosen baru” dan pembicara yang keempat membicarakan tentang “tidak ikut revisi”.

9d. Eka : “Lha pahpoh kok kowe.”

Mala : “Lha banjir kok, dari pada mati neng dalan.” Eka : “Mati o po...”

Mala : “Kene sing stres bingung i nggarap ro pingpong, lha kok pingpong meh refreshing, yo wes nek sesuk garap dewe aku meh refreshingganti.” Ary : “Bali wae yo.”

Elen : “Lha terus iki pie.”

Eka : “Lha pak Joko rung rawuh.”

Percakapan (9d) di atas tampak bahwa peserta percakapan mepunyai topik percakapan tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “tugas”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “pak Joko belum datang”.

9e. Mala : “SMS pie?.”

Eka : “Bapak dimana?.” Mala : “Ra keren.”

(13)

10

Eka : “Yo ngko tak kandani, tenang wae.” Mala : “Lha dikumpulke kapan?.”

Eka : “Jare iki terakhir, seminggu sebelum ujian to.”

Percakapan (9e) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “keberadaan dosen”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “pengumpulan tugas”.

5c. Ary : “Iyo wes matur „Saya gak bisa, saya mau

mengantar suami saya terapi.‟ gek le ku nunggu, setengah rolas nganti jam siji.”

Arinda : “Gek wingi kuwi?.”

Eka : “Halah sak jam setengah tok‟e.”

Arinda : “Lha iki nunggu tanda tangan minggu ngarep?.” Eka : “Ndilalah yo ra digowo.”

Ary : “Lha tak selehke neng tas sijine.” Arinda : “Lha ra tok copoti.”

Percakapan (5c) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “menunggu dosen”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “minta tanda tangan”.

5d. Eka : “Nita yo ho‟o, jare mulai awal Juli. Niken yo crita ngono.”

Arinda : “Awal po pertengahan, lha kan wes ditumpuk, nggene Nita rung dikapak-kapakke, opo ngono kuwi ngomong meh diambil?.”

Ary : “Aku wingi rono takok „bu saya mau tanya, kapan mulai bisa diambil?‟, „saya nggak tau kapan pastinya, masih lama belum ada perubahan sama sekali, masih banyak yang belaum saya koreksi.” Arinda : “Berartilangsung dijupuk?.”

Ary : “Mengko tatap muka sek, salahe piye bu‟e ngomong, jane penak banget.”

Eka : “Mending penak.”

Ary : “aku wingi nunggu jam pitu tekan jam papat.” Eka : “lagi pisan ra opo-opo.”

(14)

11

dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “mengumpulkan skripsi”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “belum mengkoreksi skripsi”, pembicara ketiga membicarakan tentang “tatap muka untuk konsultasi”, dan pembeicara keempat membicarakan tentang “menunggu dosen”.

6b. Elen : “Echa statuse facebook diet shopping, diet makan.”

Tina : “Itu apa? Iki lho?.” Eka : “Ga tau.”

Devi : “Kodene opo cah, ra ngerti aku. Iki tulisane opo? FKIP?.”

Eka : “FKIP BBSID.”

Devi : “Semester piro? Aku lali.” Eka : “Ku yo lali ki.”

Percakapan (9e) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik tentang perkuliahan. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “jurusan progdi”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “semester”.

2. Topik Ekonomi

Topik ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah inti dari percakapan dengan tema ekonomi.

Berikut ini percakapan dengan topik ekonomi. 2a. Mala : “Utang mu piro?.”

Sekar : “Satus pitu lima, utang ku piro?.”

Mala : “Dek wingi kae piro?

wolulas, jare Roni titip duit kowe.” Sekar : “Roni? Piro?.”

2b. Mala : “Ho‟o, de‟e sms aku.” Sekar : “Iyo..aku lali po.” Mala : “Berarti 24 ribu, njuk sewu po?.”

Eka : “Ra duwe.” Prima : “Piro?.” Mala : “Sewu” Prima : “Aku duwe.”

7f. Abdul : “sopo sing jek duwe TV hitam putih neng omah, tak tukune.”

Mala : “hari gini TV hitam putih,

(15)

12

Eka : “Halah....meh go opo to?.”

Abdul : “Barang antik og, tapi sing bok‟e kayu.” Eka : “Wes ra usum yo...usume TV flat.”

8a. Prima : “Cha utang ku piro?.” Eka : “Patlikur ewu.” Prima : “Nyo duite.”

Eka : “Prim duit mu digowo Elen lho, berarti Elen utang kowe lho!.”

Elen : “Halah Prima wae utang aku satus kok.” Prima : “Untu mu, ra iso

kek no Echa ndang.” Elen : “Halah Prim...”

9f. Ary : “Delok‟en kae.”

Eka : “Blink-blink...kancaku SMA kae.” Ary : “kancamu mu?.”

Eka : “Kaya budhe-budhe ya.” Ary : “Ndandane ngeri” 10b. Eka : “Neng kono piro?.”

Ardina : “50.000rb.”

Eka : “Neng kono 30.000rb.” Ardina : “Opo ho‟o?.”

Eka : “Iyo...60.0000 ro ganti oli.” Arinda : “Neng kono 50.000rb sak oli‟ne.” Yuli : “Do bengkelan cah..nyambi.” Eka : “Yo nyambi golek duit kok.”

10c. Ika : “Nyambi dodol kolak cah.” Eka : “Hahahaha.”

Yuli : “Ngamal cah.”

Berikut ini hasil analisis percakapan dengan topik ekonomi.

2a. Mala : “Utang mu piro?.” Sekar : “Satus pitu lima, utang ku piro?.”

Mala : “Dek wingi kae piro?

wolulas, jare Roni titip duit kowe.” Sekar : “Roni? Piro?.”

(16)

13

2b. Mala : “Ho‟o, de‟e sms aku.” Sekar : “Iyo..aku lali po.” Mala : “Berarti 24 ribu, njuk sewu po?.”

Eka : “Ra duwe.” Prima : “Piro?.” Mala : “Sewu” Prima : “Aku duwe.”

Percakapan (2b) di atas tampak bahwa ketiga peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang ekonomi. Ketiganya terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “jumlah uang” dan pembicara yang kedua membicarakan tentang “uang seribu”.

7f. Abdul : “sopo sing jek duwe TV hitam putih neng omah, tak tukune.”

Mala : “hari gini TV hitam putih,

Pak mu opo meh dadi wong purba neh to dul.” Ferna : “Golek nek lowakan kono.”

Eka : “Halah....meh go opo to?.”

Abdul : “Barang antik og, tapi sing bok‟e kayu.” Eka : “Wes ra usum yo...usume TV flat.”

Percakapan (7f) di atas tampak bahwa peserta percakapan mempunyai topik percakapan tentang ekonomi. Semua terlibat dalam suatu peristiwa percakapan, dari percakapan tersebut terdapat sub-topik yang dibicarakan. Pada penggalan percakapan di atas, sub-topik yang dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “TV hitam putih”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “mencari TV di lowakan (tempat jual-beli barang bekas)” dan pembicara yang ketiga membicarakan tentang “TV flat”.

8a. Prima : “Cha utang ku piro?.” Eka : “Patlikur ewu.” Prima : “Nyo duite.”

Eka : “Prim duit mu digowo Elen lho, berarti Elen utang kowe lho!.”

Elen : “Halah Prima wae utang aku satus kok.” Prima : “Untu mu, ra iso

kek no Echa ndang.” Elen : “Halah Prim...

(17)

14

dibicarakan oleh pembicara pertama adalah “hutang”, sedangkan pembicara kedua membicarakan tentang “jumlah uang”.

A. Variasi Topik

Variasi topik percakapan antarmahasiswa dalam wacana1.

No. Percakapan Variasi Topik

1a. Eka : “Eh..Ema saiki wes ra tau mlebu blas to?.”

Bowo : “Ora..”

Eka : “Lha ngopo?.” Bowo : “Mbuh rak mudeng.” Hendra : “Kangen to? kok kowe nggoleki...”

Eka : “Oralah..”

Bowo : “Lha Anton saiki yo ra tau mlebu, wonge wes rabi koe ra entuk undangane to...”

Perkuliahan

1b. Eka : “Ora i..lha cah-cah yo ra entuk no, gek kapan to rabine.” Bowo : “Wes suwe kog...”

Eka : “Bojone sing dijak drama kae to...”

Bowo : “Iyo...rabine sak durunge drama kae.”

Eka : “Lha wes suwe no..wes duwe anak no”

Bowo : “Rung..”

Pernikahan

1c. Hendra : “Lha kog kowe takok aku, takok‟o Anton iso gawe anak pora.”

Bowo : “Ho‟o takok‟o Anton iso gawe po ra?

mosok takon aku, aku po yo ngerti.”

Eka : “Hahahaha....

lha kan aku takok‟e karo kowe ora karo Anton.”

Pernikahan

(18)

15

Variasi topik percakapan antarmahasiswa dalam wacana 2.

No. Percakapan Variasi Topik

(19)

16

2f. Prima : “Paling takok, nek kowe neng omah, berarti enek kancane.” Sekar : “Aku diSMS terus mau, ra tak bales.”

Eka : “Iki sopo po?.” Sekar : “Yopi, mantan ku.”

Mala : “Wong ra duwe aturan, kon gawakke buku barang kok.” Sekar : “Buku opo?.”

Amarah

2g. Mala : “Bukune sematik do neng ndi kabeh?.”

Sekar : “Ora mudeng.”

Mala : “Lha tek nggon ku ora enek.” Sekar : “Anakes ku neng ndi po?.” Mala : “Galo neng kono, wong goleki buku skripsi ra temu le

nggoleki aku langsung ketemu.”

Sekar : “Iki bukune Niken, kowe meh maju kapan ka?.”

Eka : “Mbuh.”

Mala : “Halah basa jawa jek suwe.”

Perkuliahan

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan.

1. Data dalam penelitian ini terdapat 48 buah data dari 11 percakapan antarmahasiswa.

2. Terdapat 9 topik dalam percakapan antarmahasiswa, perkuliahaan, ekonomi, pernikahan, amarah, tempat tinggal, bercanda, makanan, kendaraan dan pekerjaan.

Saran

(20)

17 DAFTAR PUSTAKA

Setiyanto, Edi. 2006. “Kesinambungan Topik: Beberapa Kasus dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia kelas VI” dalam Widyaparwa Jurnal Ilmiah no. 2, Desember 2006. Yogjakarta: Gama Media.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa (tahapan stretegi, metode, dan tekniknya). Jakarta: Rajawali Pres.

Referensi

Dokumen terkait

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:.. hujan asam, penipisan lapisan ozon dan

In listening comprehension the students of second grade high school are required to be able to respond the opinion, respond the meaning in the monologue text in form of

Dampak Perencanaan Pajak Revaluasi Aset Tetap sebagai efesiensi beban pajak penghasilan PT XYZ PT XYZ melakukan perencanaan pajak dengan alternatif yang disarankan oleh peneliti

Vanhempien osallisuus ja sen vahvistaminen lasten ja perheiden palveluissa Maaret Vuorenmaa, TtT, Tampereen yliopisto, Terveystieteiden yksikkö Nina Halme, TtT, Terveyden

Infeksi yang sering terjadi di rumah sakit adalah phlebitis, ILO dan decubitus bahkan 9,8% pasien rawat inap menderita infeksi nosocomial sementara standar indikator infeksi

In this study, the blocks containing concrete waste achieved lower values of compressive strength compared to the control mixture between the period of 7 to 28 days.. The results

Hutan manggrove yang berada di Pantai panjang didesa olibu ditetapkan sebagai lokasi In- situ. Pengawasan wilayah in-situ dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat di

Banyak faktor penyebab ketidakberhasilan dalam pelaksanaan tersebut antara lain manajemen yang buruk dari pengelola,pembagian tugas para pelaksana yang tidak