MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CREATIVE PROBLEM
SOLVING (CPS) PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101800
DELITUA T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendididkan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH :
LASRI SARAGIH
NIM.1133111037
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
1. Biodata Pribadi
Nama : Lasri Saragih
Tempat/tanggal lahir : Pane Raya, 12 januari 1995
Alamat : Jl. Taud No.110 Pancing, Medan
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegraan : Indonesia
Agama : Kristen Protestan
2. Biodata Orangtua
Nama Ayah : St. A. Saragih
Pekerjaan Ayah : -
Nama Ibu : St. N.br. Purba
Pekerjaan Ibu : Guru
Alamat Orangtua : Panei raya Kec. Raya Kahean Kab. Simalungun
3. Riwayat Pendidikan
No. Nama Sekolah Alamat Tahun
1. SDN 095228 Pane raya Tiga Lama Kec.Raya Kahean 2001-2007
2. SMPN 2 Raya Kahean Panei raya Kec.Raya Kahean 2007-2010
3. SMA N 3 Pematang siantar Jl.Pane P. Siantar 2010-2013
4. PGSD-S1 UNIMED Jl. Willeam Iskandar Pasar V
Medan
2013-2017
i
ABSTRAK
LASRI SARAGIH. NIM : 1133111037. Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS) Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) pada pelajaran IPS SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakaan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 101800 jl. Teratai Delitua T.A 2016/2017. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV-B yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan di SD Negeri 101800 Delitua. Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan model Creative Problem Solving (CPS) dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket dan observasi.
Berdasarkan analisis data observasi pada kondisi awal dari jumlah siswa 30 orang diperoleh 6 orang memiliki kreativitas belajar baik (20%), 6 orang memiliki kreativitas belajar cukup (20%), 18 orang memiliki kreativitas belajar kurang (60%). Pada siklus I peneliti melakukan penerapan model Creative Problem Solving mengalami perubahan yaitu : 16 orang memiliki kreativitas belajar baik (53,33%), 5 orang memiliki kreativitas belajar cukup (16,67%), dan 9 orang memiliki kreativitas belajar kurang (30%). Dan siklus II persentase kreativitas belajar siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat kreativitas belajar siswa, yaitu : 5 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (16,66%), 20 orang memiliki kreativitas belajar baik (66,67%), 3 orang memiliki kreativitas belajar cukup (10%), dan 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang (6,67%). Sedangkan berdasarkan analisis data yang diperoleh dari angket pada siklus I adalah : 17 orang memiliki kreativitas belajar baik (56,63%), 9 orang memiliki kreativitasbelajar cukup (30%), dan 4 orang memiliki kreativitas kurang (13,33). Dan pada siklus II diperoleh: 6 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (20%), 20 0rang memiliki kreativitas belajar baik (66,67%), dan 4 orang memiliki kreativitas belajar cukup (13,33%).
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
Kasih-Nya penulis memulai pendidikan di Universitas Negeri Medan hingga
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Meningkatkan
Kreativitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Creative Problem Solving
(CPS) Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017”
yang disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini banyak dukungan serta
arahan yang penulis terima, maka pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan FIP Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Bapak Dr. Aman Simaremare, M.S selaku Wakil Dekan Bidang Umum
dan Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP dan Ibu
Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP
UNIMED Program Studi PGSD.
5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
iii
6. Ibu Dra. Herawaty Bukit, M.Pd, Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, MS, dan Ibu
Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan beserta para staf dan administrasi.
8. Ibu Ernawati, S.Pd selaku Kepala sekolah SD Negeri 101800 delitua.
9. Orangtua tercinta (A. Saragih dan N. br. Purba) yang selalu mendoakan
dan mendukung penulis dalam doa, motivasi, nasehat dan dana serta
memberikan yang terbaik bagi penulis.
10.Buat kakak-kakaku terkasih, Roshella Sumbayak, S.Pd, Esra
Sumbayak,S.Pd dan Meris Sumbayak, Am.Keb yang telah memberikan
semangat, motivasi serta selalu mendukung di dalam doa.
11.Teristimewa kepada Edi Valdo Sipayung yang telah memberi motivasi,
semangat, dan dukungan dalam doa serta telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12.Teman-teman seperjuangan keluarga besar PGSD C Reguler 2013 yang
sama-sama berjuang selama kurang lebih 3,5 tahun.
13.Buat KTB Agatha Small Group (abang PKK Nasib, sera teman-teman
Albert, Aril, Evi, dan Ira) yang telah memberikan perhatian, semangat
serta doa.
14.Buat teman-teman komponen pelayanan UKMKP UP-FIP yang telah
memberikan dukungan, semangat serta doa.
15.Buat teman-teman satu kos 110 Sukaria yang selalu memberi semangat
iv
16.Buat teman-teman se-posko PPLT SD Negeri 101800 Delitua yang telah
banyak memberi dukungan, semangat kepada penulis .
17.Buat seluruh pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh
penulis terimakasih atas doa, perhatian, dukungan, dan semangat yang
kalian berikan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dan
penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan Terima kasih dan
Tuhan memberkati kita.
Medan, Maret 2017 Penulis,
LASRI SARAGIH
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 51
vii
4.1.2 Deskripsi Siklus I ... 54
4.1.2.1 Perencanaan... 54
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan ... 55
4.1.2.3 Pengamatan ... 56
4.1.2.4 Refleksi ... 63
4.1.3 Deskripsi Siklus II ... 64
4.1.3.1 Perencanaan... 64
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan ... 65
4.1.3.3 Pengamatan ... 67
4.1.3.4 Refleksi ... 73
4.2 Pembahasan ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 77
5.2 Saran ... 78
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian.... ... 49
Tabel 3.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 50
Tabel 4.1 Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 52
Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Berdasarkan Observasi Pada Kondisi Awal ... 53
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 57
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Berdasarkan Observasi Pada Siklus I ... 58
Tabel 4.5 Hasil Angket Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 61
Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Berdasarkan Angket Pada Siklus I ... 62
Tabel 4.7 Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 67
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Berdasarkan Observasi Pada Siklus II ... 68
Tabel 4.9 Hasil Angket Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 71
Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Berdasarkan Angket Pada Siklus II ... 72
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas IV-B SD Negeri 101800 Delitua.... ...
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Pertemuan 1 ...
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Pertemuan 2 ...
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Pertemuan 3 ...
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Pertemuan 4 ...
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I ...
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II ...
Lampiran 8 Pedoman Penskoran Observasi Kreativitas Belajar Siswa ...
Lampiran 9 Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Kondisi Awal ...
Lampiran 10 Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ...
Lampiran 11 Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II ...
Lampiran 12 Lembar Angket Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ...
Lampiran 13 Lembar Angket Kreativitas Belajar Siswa Siklus II ...
Lampiran 14 Lembar Uji Kreativitas Siswa ...
Lampiran 15 Data Hasil Observasi Pada Kondisi Awal ...
Lampiran 16 Data Hasil Observasi Pada Siklus I ...
Lampiran 17 Data Hasil Observasi Pada Siklus II ...
Lampiran 18 Data Hasil Angket Pada Siklus I ...
Lampiran 19 Data Hasil Angket Pada Siklus II ...
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang dinamis dalam
menyiapkan kehidupan manusia di masa depan. Undang-Undang No. 20 tahun
2003 Pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Tujuan pendidikan dasar dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 adalah
memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupan
sebagai pribadi, anggota umat manusia, serta mempersiapkan siswa untuk
mengikuti pendidikan menengah. Tujuan tersebut bersifat komprehensif atau
menyeluruh dan meliputi berbagai aspek perkembangan intelektual, sosial,
emosial, dan kecakapan psikomotorik.
Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pasal 3
bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
2
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional adalah dengan menerapkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan
zaman. Pemerintah Indonesia mengupayakan perbaikan mutu pendidikan dengan
menyempurnakan kurikulum yang diterapkan pada berbagai jenis dan jenjang
pendidikan.
Sekolah Dasar merupakan suatu lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi siswa yang berusia 6-12
tahun. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian dari sistem pendidikan
nasional mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia,
oleh sebab itu perlu adanya penyempurnaan secara terus-menerus sejalan dengan
laju perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
budaya.
Saat ini kreativitas menjadi sorotan oleh berbagai pihak, khususnya di
dunia pendidikan. Dalam beberapa tulisan ilmiah maupun tulisan populer selalu
ditekankan perlunya perangsangan kreativitas sejak kecil sampai dewasa melalui
pendidikan formal dan nonformal. Kreativitas dianggap penting karena beberapa
alasan yaitu: dengan berkreasi orang dapat mengembangkan bakat dan
kemampuannya, kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan melihat
bermacam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, kreativitas
memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Walaupun saat ini masalah kreativitas belajar siswa sudah mendapat
3
kurikulum pendidikan yang lebih memfokuskan pada keaktifan siswa dalam
pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kreativitas belajar siswa. Namun,
dalam pelaksanaannya di sekolah-sekolah masih sangat memprihatinkan.
Pembelajaran masih cenderung menghambat pertumbuhan dan perkembangan
kreativitas belajar siswa, seperti sistem evaluasi yang terlalu menekankan pada
jawaban benar dan tidak benar tanpa memperhatikan prosesnya dan adanya mata
pelajaran yang disiswatirikan, padahal mata pelajaran tersebut sangat menunjang
terhadap perkembangan kreativitas belajar siswa.
Semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas, memiliki peran
masing-masing dalam meningkatkan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor
siswa. IPS sebagai satu mata pelajaran di tingkat sekolah dasar yang mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Dengan demikian IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Tujuan IPS adalah (1) membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang
berguna ketika siswa kembali ke masyarakat, (2)membekali siswa dengan
kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan
sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, (3)membekali siswa dengan
kemampuan berkomunkasi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang
keilmuan dan keahlian, (4)membekali siswa dengan kesadaran, sikap mental yang
positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi
bagian dari kehidupan tersebut, (5)membekali siswa dengan kemampuan
4
kehidupan. Dengan belajar IPS, siswa diharapkan akan memiliki kecerdasan
sosial baik terhadap diri sendiri maupun interaksi dengan sesama.
Berdasarkan tujuan mata pelajaran IPS di sekolah dasar, siswa diharapkan
mampu menyadari gejala sosial yang dihadapi dan memiliki kemampuan
menyelesaikan secara logis sesuai dengan nilai-nilai sosial kemanusian.
Konsep-konsep gejala sosial bersifat abstrak sehingga harus disosialisasikan dalam
kegiatan pembelajaran. Keabstrakan konsep-konsep materi IPS menjadi hambatan
belajar bagi siswa dalam memperoleh ketuntasan belajar.
Pembelajaran IPS akan tercapai tujuannya secara maksimal apabila
tercipta suatu kondisi belajar yang menyenangkan, melibatkan siswa secara aktif,
diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menyelesaikan masalah melalui
pengalaman yang diperolehnya dengan potensi kreativitas yang telah dimiliki
masing-masing siswa secara mandiri. Untuk itu, guru perlu melakukan inovasi
dalam pembelajaran dengan menentukan berbagai pendekatan, model, metode,
strategi maupun media pembelajaran yang bervariasi agar dapat terlaksana
pembelajaran IPS yang kondusif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan peneliti
di SD Negeri 101800 Delitua, Deli Serdang khususnya dikelas IV, diketahui
bahwa krativitas siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV masih rendah.
Hal itu terjadi karena penjelasan materi IPS yang dilakukan guru masih
menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah dalam mengajar sehingga
mata pelajaran IPS terkesan membosankan. Guru kurang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berinteraksi di dalam kelas sehingga siswa cenderung diam,
5
mengguanakan media atau alat peraga sehingga siswa cenderung mendengarkan
penjelasan dari guru. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang
menarik dan inovatif untuk menunjang proses pembelajaran IPS, sehingga
berdampak pada kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa
sulit berdiskusi, kreativitas dan kemandirian mengalami hambatan dan mereka
tidak dapat mengembangkan keterampilan yang dimilikinya.
Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi guru memahami
karakteristik materi, siswa, dan model pembelajaran dalam proses pembelajaran
terutama berkaitan pemilihan terhadap metode dan model pembelajaran yang
variatif dan bermakna bagi siswa. Dengan demikian proses pembelajaran akan
lebih variatif dan inovatif dalam mengkonstruksi wawasan pengetahuan dan
implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan prestasi
siswa.
Salah satu cara untuk meningkatkan pembelajaran adalah dengan
menciptakan pembelajaran dengan pendekatan, metode, strategi, atau model
pembelajaran yang variatif dan inovatif. Salah satu model pembelajaran inovatif
yang dapat diterapkan oleh guru untuk melibatkan partisipasi siswa secara optimal
adalah model pembelajaran creative problem solving. Menurut Bakharuddin (Aris
Shoimin, 2014 : 56), “creative problem solving merupakan variasi dari
pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam
mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan”.
Model CPS adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan
pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan
6
siswa dalam mempelajari IPS. Ketika dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa
dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan
mengembangkan tanggapannya dan diharapkan agar siswa dapat memperoleh
manfaat yang maksimal dari proses maupun hasil belajarnya. Berdasarkan hal
tersebut, penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan
mampu meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian
tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS) Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
masalah dalam penelitian yaitu :
1. Guru cenderung menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah dalam
mengajar sehingga mata pelajaran IPS terkesan membosankan.
2. Siswa kurang percaya diri dalam mengajukan gagasan
3. Minimnya sarana pendukung mengajar
4. Model pembelajaran yang kurang bervariasi.
7
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, cukup banyak
masalah yang perlu diteliti. Karena terbatasnya waktu, tenaga serta sarana yang
tersedia, maka penulis membatasi masalah dengan meneliti Meningkatkan
Kreativitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Creative Problem
Solving (CPS) Pada Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi
Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggunakan
Model Creative Problem Solving (CPS) dapat Meningkatkan Kreativitas Belajar
Siswa pada pada Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi
Komunikasi Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017?”
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk Meningkatakan Kreativitas Belajar Dengan Menggunakan model Creative
Problem Solving (CPS) Pada Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi
8
1.6 Manfaat Penelitian
Suatu penelitian diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan
mengembangkan pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya dalam aspek
strategi belajar mengajar
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa :
1) Siswa termotivasi sehingga senang belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
2) Menumbuhkan rasa kebersamaan antar siswa.
3) Menciptakan persaingan sehat antar siswa dalam berprestasi.
4) Meningkatkan kedisiplinan siswa.
5) Meningkatkan kreativitas siswa
b. Bagi Guru
Memberikan masukan bagi guru untuk menggunakan model
pembelajaran Creative problem solving dalam proses belajar mengajar di
kelas sebagai upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
1) Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merealisasikan
tujuan pembelajaran bagi siswa dan juga sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
2) Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan
9
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penggunaan
model pembelajaran Creative problem solving serta pengaruh dan
perkembangan siswa setelah penggunaan model pembelajaran Creative
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan
kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi
komunikasi dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) pada
siswa kelas IV SD Negeri 101800 Delitua, maka peneliti membuat kesimpulan
sebagai berikut:
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Creative
Problem Solving (CPS) mengalami peningkatan. Perolehan skor pada
siklus I yaitu 39 dengan kategori baik kemudian meningkat sebanyak 7
skor pada siklus II menjadi 46 dengan kategori sangat baik. Persentasenya
pun meningkat dari siklus I yaitu 75,00% menjadi 88,46% di siklus II.
2. Rata-rata kelas kreativitas belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) lebih baik daripada
sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari kondisi awal hanya 6 orang siswa
yang memiliki kreativitas belajar dengan kriteria baik atau sekitar 20,00%
(kurang), siklus I ada 16 orang siswa yang memiliki kreativitas belajar
kriteria baik atau sekitar 53,33% (cukup), siklus II sudah mengalami
peningkatan yaitu sudah 25 orang siswa yang memiliki kreativitas belajar
78
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah yang
teladitetapkan dapat terjawab yaitu dengan menerapkan model Creative Problem
Solving (CPS) dapat meningkatkan keterampilan guru dan kreativitas belajar
siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi di kelas IV
SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan
beberapa saran, yaitu:
1. Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program
pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penggunaan model
Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan kreativitas belajar
siswa.
2. Hendaknya guru menggunakan model Creative Problem Solving (CPS)
dalam pembelajaran dengan menyesuaikan dengan materi yang
diajarkan.
3. Presentasi hasil karya dan pemberian penghargaan yang diberikan oleh
guru kepada siswa dapat memacu siswa untuk selalu belajar dengan giat
untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dan meningkatkan
keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan menghargai
pendapat orang lain.
4. Orangtua mendukung siswa untuk kegiatan belajar mengajar dengan cara
79
5. Dalam kegiatan belajar mengajar perlu dimasukkan aspek kreativitas
selain hasil belajar karena dengan kreativitas, siswa dapat menghadapi
dan menyelesaikan permasalahan didunia nyata secara lebih baik.
6. Bagi peneliti sendiri, sekiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat
dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah
80
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hajjaj, Yusuf Abu. 2010. Kreatif atau Mati. Surakarta. Al-Jadid.
Al-Khailili, Amal Abdussalam. 2005. Mengembangkan Kreativitas Anak. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
Arikuto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asmani, Jamal Ma’Amur. 2009.Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Yogyakarta. Diva Press.
Cahyono. 2012. Model Pembelajaran. http://www.adinegara.blogspot.com
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Istarani, dkk. 2015. Ensiklopedia Pendidikan. Medan. Iscom Medan
Kadir, Abdul. 2009. Penelitian. Http//www.staff.uncy.ac.id
Komara, Endang. 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung. Refika Aditama
Kurniawan, Heru. 2016. Sekolah Kreatif. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.
Ni Md Sakaningsih, dkk. 2014. “Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbasis Reinforcement Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa
Kelas V SD N 18 Dangin Puri”. dalam Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 2 (1), hlm.1-10
Rachman, Arief.2015. Cara Meningkatkan kreativitas Siswa. Http://minanspeed.blogspot.com.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan makna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.
81
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenadamedia Group.
Sardjiyo, dkk. 2009. Pendidikan IPS di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka
Cipta. Susanto. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta. Kencana.
Suyatno, dkk. 2013. Bagaimana menjadi calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta. Multi Pressindo.
Taufiq, Agus, dkk. 2010. Pendidikan Anak di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta. Bumi Aksara.