• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101800 DELITUA T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101800 DELITUA T.A 2016/2017."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CREATIVE PROBLEM

SOLVING (CPS) PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101800

DELITUA T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendididkan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :

LASRI SARAGIH

NIM.1133111037

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

1. Biodata Pribadi

Nama : Lasri Saragih

Tempat/tanggal lahir : Pane Raya, 12 januari 1995

Alamat : Jl. Taud No.110 Pancing, Medan

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

2. Biodata Orangtua

Nama Ayah : St. A. Saragih

Pekerjaan Ayah : -

Nama Ibu : St. N.br. Purba

Pekerjaan Ibu : Guru

Alamat Orangtua : Panei raya Kec. Raya Kahean Kab. Simalungun

3. Riwayat Pendidikan

No. Nama Sekolah Alamat Tahun

1. SDN 095228 Pane raya Tiga Lama Kec.Raya Kahean 2001-2007

2. SMPN 2 Raya Kahean Panei raya Kec.Raya Kahean 2007-2010

3. SMA N 3 Pematang siantar Jl.Pane P. Siantar 2010-2013

4. PGSD-S1 UNIMED Jl. Willeam Iskandar Pasar V

Medan

2013-2017

(6)

i

ABSTRAK

LASRI SARAGIH. NIM : 1133111037. Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS) Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) pada pelajaran IPS SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakaan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 101800 jl. Teratai Delitua T.A 2016/2017. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV-B yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan di SD Negeri 101800 Delitua. Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan model Creative Problem Solving (CPS) dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket dan observasi.

Berdasarkan analisis data observasi pada kondisi awal dari jumlah siswa 30 orang diperoleh 6 orang memiliki kreativitas belajar baik (20%), 6 orang memiliki kreativitas belajar cukup (20%), 18 orang memiliki kreativitas belajar kurang (60%). Pada siklus I peneliti melakukan penerapan model Creative Problem Solving mengalami perubahan yaitu : 16 orang memiliki kreativitas belajar baik (53,33%), 5 orang memiliki kreativitas belajar cukup (16,67%), dan 9 orang memiliki kreativitas belajar kurang (30%). Dan siklus II persentase kreativitas belajar siswa semakin meningkat dan sesuai dengan persentase yang ingin dicapai pada tingkat kreativitas belajar siswa, yaitu : 5 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (16,66%), 20 orang memiliki kreativitas belajar baik (66,67%), 3 orang memiliki kreativitas belajar cukup (10%), dan 2 orang memiliki kreativitas belajar kurang (6,67%). Sedangkan berdasarkan analisis data yang diperoleh dari angket pada siklus I adalah : 17 orang memiliki kreativitas belajar baik (56,63%), 9 orang memiliki kreativitasbelajar cukup (30%), dan 4 orang memiliki kreativitas kurang (13,33). Dan pada siklus II diperoleh: 6 orang memiliki kreativitas belajar sangat baik (20%), 20 0rang memiliki kreativitas belajar baik (66,67%), dan 4 orang memiliki kreativitas belajar cukup (13,33%).

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas

Kasih-Nya penulis memulai pendidikan di Universitas Negeri Medan hingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Meningkatkan

Kreativitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Creative Problem Solving

(CPS) Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017”

yang disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini banyak dukungan serta

arahan yang penulis terima, maka pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan FIP Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

Bapak Dr. Aman Simaremare, M.S selaku Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP dan Ibu

Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP

UNIMED Program Studi PGSD.

5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

(8)

iii

6. Ibu Dra. Herawaty Bukit, M.Pd, Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, MS, dan Ibu

Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan beserta para staf dan administrasi.

8. Ibu Ernawati, S.Pd selaku Kepala sekolah SD Negeri 101800 delitua.

9. Orangtua tercinta (A. Saragih dan N. br. Purba) yang selalu mendoakan

dan mendukung penulis dalam doa, motivasi, nasehat dan dana serta

memberikan yang terbaik bagi penulis.

10.Buat kakak-kakaku terkasih, Roshella Sumbayak, S.Pd, Esra

Sumbayak,S.Pd dan Meris Sumbayak, Am.Keb yang telah memberikan

semangat, motivasi serta selalu mendukung di dalam doa.

11.Teristimewa kepada Edi Valdo Sipayung yang telah memberi motivasi,

semangat, dan dukungan dalam doa serta telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12.Teman-teman seperjuangan keluarga besar PGSD C Reguler 2013 yang

sama-sama berjuang selama kurang lebih 3,5 tahun.

13.Buat KTB Agatha Small Group (abang PKK Nasib, sera teman-teman

Albert, Aril, Evi, dan Ira) yang telah memberikan perhatian, semangat

serta doa.

14.Buat teman-teman komponen pelayanan UKMKP UP-FIP yang telah

memberikan dukungan, semangat serta doa.

15.Buat teman-teman satu kos 110 Sukaria yang selalu memberi semangat

(9)

iv

16.Buat teman-teman se-posko PPLT SD Negeri 101800 Delitua yang telah

banyak memberi dukungan, semangat kepada penulis .

17.Buat seluruh pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh

penulis terimakasih atas doa, perhatian, dukungan, dan semangat yang

kalian berikan

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dan

penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan Terima kasih dan

Tuhan memberkati kita.

Medan, Maret 2017 Penulis,

LASRI SARAGIH

(10)
(11)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 51

(12)

vii

4.1.2 Deskripsi Siklus I ... 54

4.1.2.1 Perencanaan... 54

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan ... 55

4.1.2.3 Pengamatan ... 56

4.1.2.4 Refleksi ... 63

4.1.3 Deskripsi Siklus II ... 64

4.1.3.1 Perencanaan... 64

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan ... 65

4.1.3.3 Pengamatan ... 67

4.1.3.4 Refleksi ... 73

4.2 Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian.... ... 49

Tabel 3.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 50

Tabel 4.1 Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 52

Tabel 4.2 Rekapitulasi Data Berdasarkan Observasi Pada Kondisi Awal ... 53

Tabel 4.3 Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 57

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Berdasarkan Observasi Pada Siklus I ... 58

Tabel 4.5 Hasil Angket Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 61

Tabel 4.6 Rekapitulasi Data Berdasarkan Angket Pada Siklus I ... 62

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 67

Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Berdasarkan Observasi Pada Siklus II ... 68

Tabel 4.9 Hasil Angket Kreativitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 71

Tabel 4.10 Rekapitulasi Data Berdasarkan Angket Pada Siklus II ... 72

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas IV-B SD Negeri 101800 Delitua.... ...

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Pertemuan 1 ...

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Pertemuan 2 ...

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Pertemuan 3 ...

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Pertemuan 4 ...

Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I ...

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II ...

Lampiran 8 Pedoman Penskoran Observasi Kreativitas Belajar Siswa ...

Lampiran 9 Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Kondisi Awal ...

Lampiran 10 Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ...

Lampiran 11 Lembar Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II ...

Lampiran 12 Lembar Angket Kreativitas Belajar Siswa Siklus I ...

Lampiran 13 Lembar Angket Kreativitas Belajar Siswa Siklus II ...

Lampiran 14 Lembar Uji Kreativitas Siswa ...

Lampiran 15 Data Hasil Observasi Pada Kondisi Awal ...

Lampiran 16 Data Hasil Observasi Pada Siklus I ...

Lampiran 17 Data Hasil Observasi Pada Siklus II ...

Lampiran 18 Data Hasil Angket Pada Siklus I ...

Lampiran 19 Data Hasil Angket Pada Siklus II ...

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Pendidikan memiliki kekuatan (pengaruh) yang dinamis dalam

menyiapkan kehidupan manusia di masa depan. Undang-Undang No. 20 tahun

2003 Pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.

Tujuan pendidikan dasar dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 adalah

memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupan

sebagai pribadi, anggota umat manusia, serta mempersiapkan siswa untuk

mengikuti pendidikan menengah. Tujuan tersebut bersifat komprehensif atau

menyeluruh dan meliputi berbagai aspek perkembangan intelektual, sosial,

emosial, dan kecakapan psikomotorik.

Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan

pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pasal 3

bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

(17)

2

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional adalah dengan menerapkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan

zaman. Pemerintah Indonesia mengupayakan perbaikan mutu pendidikan dengan

menyempurnakan kurikulum yang diterapkan pada berbagai jenis dan jenjang

pendidikan.

Sekolah Dasar merupakan suatu lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi siswa yang berusia 6-12

tahun. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian dari sistem pendidikan

nasional mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia,

oleh sebab itu perlu adanya penyempurnaan secara terus-menerus sejalan dengan

laju perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

budaya.

Saat ini kreativitas menjadi sorotan oleh berbagai pihak, khususnya di

dunia pendidikan. Dalam beberapa tulisan ilmiah maupun tulisan populer selalu

ditekankan perlunya perangsangan kreativitas sejak kecil sampai dewasa melalui

pendidikan formal dan nonformal. Kreativitas dianggap penting karena beberapa

alasan yaitu: dengan berkreasi orang dapat mengembangkan bakat dan

kemampuannya, kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan melihat

bermacam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, kreativitas

memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

Walaupun saat ini masalah kreativitas belajar siswa sudah mendapat

(18)

3

kurikulum pendidikan yang lebih memfokuskan pada keaktifan siswa dalam

pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kreativitas belajar siswa. Namun,

dalam pelaksanaannya di sekolah-sekolah masih sangat memprihatinkan.

Pembelajaran masih cenderung menghambat pertumbuhan dan perkembangan

kreativitas belajar siswa, seperti sistem evaluasi yang terlalu menekankan pada

jawaban benar dan tidak benar tanpa memperhatikan prosesnya dan adanya mata

pelajaran yang disiswatirikan, padahal mata pelajaran tersebut sangat menunjang

terhadap perkembangan kreativitas belajar siswa.

Semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas, memiliki peran

masing-masing dalam meningkatkan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor

siswa. IPS sebagai satu mata pelajaran di tingkat sekolah dasar yang mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu

sosial. Dengan demikian IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam

memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Tujuan IPS adalah (1) membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang

berguna ketika siswa kembali ke masyarakat, (2)membekali siswa dengan

kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan

sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, (3)membekali siswa dengan

kemampuan berkomunkasi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang

keilmuan dan keahlian, (4)membekali siswa dengan kesadaran, sikap mental yang

positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi

bagian dari kehidupan tersebut, (5)membekali siswa dengan kemampuan

(19)

4

kehidupan. Dengan belajar IPS, siswa diharapkan akan memiliki kecerdasan

sosial baik terhadap diri sendiri maupun interaksi dengan sesama.

Berdasarkan tujuan mata pelajaran IPS di sekolah dasar, siswa diharapkan

mampu menyadari gejala sosial yang dihadapi dan memiliki kemampuan

menyelesaikan secara logis sesuai dengan nilai-nilai sosial kemanusian.

Konsep-konsep gejala sosial bersifat abstrak sehingga harus disosialisasikan dalam

kegiatan pembelajaran. Keabstrakan konsep-konsep materi IPS menjadi hambatan

belajar bagi siswa dalam memperoleh ketuntasan belajar.

Pembelajaran IPS akan tercapai tujuannya secara maksimal apabila

tercipta suatu kondisi belajar yang menyenangkan, melibatkan siswa secara aktif,

diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menyelesaikan masalah melalui

pengalaman yang diperolehnya dengan potensi kreativitas yang telah dimiliki

masing-masing siswa secara mandiri. Untuk itu, guru perlu melakukan inovasi

dalam pembelajaran dengan menentukan berbagai pendekatan, model, metode,

strategi maupun media pembelajaran yang bervariasi agar dapat terlaksana

pembelajaran IPS yang kondusif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan peneliti

di SD Negeri 101800 Delitua, Deli Serdang khususnya dikelas IV, diketahui

bahwa krativitas siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV masih rendah.

Hal itu terjadi karena penjelasan materi IPS yang dilakukan guru masih

menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah dalam mengajar sehingga

mata pelajaran IPS terkesan membosankan. Guru kurang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berinteraksi di dalam kelas sehingga siswa cenderung diam,

(20)

5

mengguanakan media atau alat peraga sehingga siswa cenderung mendengarkan

penjelasan dari guru. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang

menarik dan inovatif untuk menunjang proses pembelajaran IPS, sehingga

berdampak pada kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa

sulit berdiskusi, kreativitas dan kemandirian mengalami hambatan dan mereka

tidak dapat mengembangkan keterampilan yang dimilikinya.

Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi guru memahami

karakteristik materi, siswa, dan model pembelajaran dalam proses pembelajaran

terutama berkaitan pemilihan terhadap metode dan model pembelajaran yang

variatif dan bermakna bagi siswa. Dengan demikian proses pembelajaran akan

lebih variatif dan inovatif dalam mengkonstruksi wawasan pengetahuan dan

implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan prestasi

siswa.

Salah satu cara untuk meningkatkan pembelajaran adalah dengan

menciptakan pembelajaran dengan pendekatan, metode, strategi, atau model

pembelajaran yang variatif dan inovatif. Salah satu model pembelajaran inovatif

yang dapat diterapkan oleh guru untuk melibatkan partisipasi siswa secara optimal

adalah model pembelajaran creative problem solving. Menurut Bakharuddin (Aris

Shoimin, 2014 : 56), “creative problem solving merupakan variasi dari

pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam

mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan”.

Model CPS adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan

pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan

(21)

6

siswa dalam mempelajari IPS. Ketika dihadapkan dengan suatu pertanyaan, siswa

dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan

mengembangkan tanggapannya dan diharapkan agar siswa dapat memperoleh

manfaat yang maksimal dari proses maupun hasil belajarnya. Berdasarkan hal

tersebut, penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan

mampu meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian

tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa

Dengan Menggunakan Model Creative Problem Solving (CPS) Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi

masalah dalam penelitian yaitu :

1. Guru cenderung menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah dalam

mengajar sehingga mata pelajaran IPS terkesan membosankan.

2. Siswa kurang percaya diri dalam mengajukan gagasan

3. Minimnya sarana pendukung mengajar

4. Model pembelajaran yang kurang bervariasi.

(22)

7

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, cukup banyak

masalah yang perlu diteliti. Karena terbatasnya waktu, tenaga serta sarana yang

tersedia, maka penulis membatasi masalah dengan meneliti Meningkatkan

Kreativitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Creative Problem

Solving (CPS) Pada Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi

Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggunakan

Model Creative Problem Solving (CPS) dapat Meningkatkan Kreativitas Belajar

Siswa pada pada Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi

Komunikasi Kelas IV SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk Meningkatakan Kreativitas Belajar Dengan Menggunakan model Creative

Problem Solving (CPS) Pada Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi

(23)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan

mengembangkan pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya dalam aspek

strategi belajar mengajar

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa :

1) Siswa termotivasi sehingga senang belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

2) Menumbuhkan rasa kebersamaan antar siswa.

3) Menciptakan persaingan sehat antar siswa dalam berprestasi.

4) Meningkatkan kedisiplinan siswa.

5) Meningkatkan kreativitas siswa

b. Bagi Guru

Memberikan masukan bagi guru untuk menggunakan model

pembelajaran Creative problem solving dalam proses belajar mengajar di

kelas sebagai upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

1) Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merealisasikan

tujuan pembelajaran bagi siswa dan juga sebagai bahan pertimbangan

untuk menentukan kebijakan selanjutnya.

2) Memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan

(24)

9

d. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penggunaan

model pembelajaran Creative problem solving serta pengaruh dan

perkembangan siswa setelah penggunaan model pembelajaran Creative

(25)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan

kreativitas belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi

komunikasi dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) pada

siswa kelas IV SD Negeri 101800 Delitua, maka peneliti membuat kesimpulan

sebagai berikut:

1. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Creative

Problem Solving (CPS) mengalami peningkatan. Perolehan skor pada

siklus I yaitu 39 dengan kategori baik kemudian meningkat sebanyak 7

skor pada siklus II menjadi 46 dengan kategori sangat baik. Persentasenya

pun meningkat dari siklus I yaitu 75,00% menjadi 88,46% di siklus II.

2. Rata-rata kelas kreativitas belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) lebih baik daripada

sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari kondisi awal hanya 6 orang siswa

yang memiliki kreativitas belajar dengan kriteria baik atau sekitar 20,00%

(kurang), siklus I ada 16 orang siswa yang memiliki kreativitas belajar

kriteria baik atau sekitar 53,33% (cukup), siklus II sudah mengalami

peningkatan yaitu sudah 25 orang siswa yang memiliki kreativitas belajar

(26)

78

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah yang

teladitetapkan dapat terjawab yaitu dengan menerapkan model Creative Problem

Solving (CPS) dapat meningkatkan keterampilan guru dan kreativitas belajar

siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi di kelas IV

SD Negeri 101800 Delitua T.A 2016/2017.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan

beberapa saran, yaitu:

1. Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program

pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penggunaan model

Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan kreativitas belajar

siswa.

2. Hendaknya guru menggunakan model Creative Problem Solving (CPS)

dalam pembelajaran dengan menyesuaikan dengan materi yang

diajarkan.

3. Presentasi hasil karya dan pemberian penghargaan yang diberikan oleh

guru kepada siswa dapat memacu siswa untuk selalu belajar dengan giat

untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dan meningkatkan

keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan menghargai

pendapat orang lain.

4. Orangtua mendukung siswa untuk kegiatan belajar mengajar dengan cara

(27)

79

5. Dalam kegiatan belajar mengajar perlu dimasukkan aspek kreativitas

selain hasil belajar karena dengan kreativitas, siswa dapat menghadapi

dan menyelesaikan permasalahan didunia nyata secara lebih baik.

6. Bagi peneliti sendiri, sekiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah

(28)

80

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hajjaj, Yusuf Abu. 2010. Kreatif atau Mati. Surakarta. Al-Jadid.

Al-Khailili, Amal Abdussalam. 2005. Mengembangkan Kreativitas Anak. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.

Arikuto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmani, Jamal Ma’Amur. 2009.Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Yogyakarta. Diva Press.

Cahyono. 2012. Model Pembelajaran. http://www.adinegara.blogspot.com

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Istarani, dkk. 2015. Ensiklopedia Pendidikan. Medan. Iscom Medan

Kadir, Abdul. 2009. Penelitian. Http//www.staff.uncy.ac.id

Komara, Endang. 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung. Refika Aditama

Kurniawan, Heru. 2016. Sekolah Kreatif. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.

Ni Md Sakaningsih, dkk. 2014. “Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berbasis Reinforcement Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa

Kelas V SD N 18 Dangin Puri”. dalam Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, 2 (1), hlm.1-10

Rachman, Arief.2015. Cara Meningkatkan kreativitas Siswa. Http://minanspeed.blogspot.com.

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan makna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.

(29)

81

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta. Kencana Prenadamedia Group.

Sardjiyo, dkk. 2009. Pendidikan IPS di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.

Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka

Cipta. Susanto. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta. Kencana.

Suyatno, dkk. 2013. Bagaimana menjadi calon Guru dan Guru Profesional. Yogyakarta. Multi Pressindo.

Taufiq, Agus, dkk. 2010. Pendidikan Anak di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta. Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 3.1. Desain PTK Model Arikunto  .........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian aksi ( action research ) yang diawali dengan penggalian data yang selanjutnya dianalisis untuk menjadi kajian dan

Penulisan ilmiah ini membahas mengenai penilaian investasi dengan metode Payback Period, metode Net Present Value, metode Internal Rate of Return, metode Avarage Rate of Return

Pembuatan Website Club Motor Protrex Cinere Club (PCC) Dengan Menggunakan Dreamweaver MX merupakan sebuah website multimedia yang berisi mengenai berbagai macam informasi tentang

Apabila di wakilkan diharuskan membawa Surat Kuasa dan diminta kepada Saudara hadir tepat waktu serta membawa seluruh berkas dokumen Administrasi dan Teknis yang sudah

Mengingat pentingnya acara ini, diharapkan yang hadir Direktur atau yang namanya tercantum di dalam Akte Pendirian Perusahaan serta perubahannya. Apabila di

(5) Guru pemula yang berstatus bukan PNS, yang telah menyelesaikan program induksi dengan nilai kinerja paling kurang kategori baik, yang dibuktikan dengan sertifikat

Bagian kedua aplikasi perencanaan dan pengendalian laba mencakup perencanaan dan pengendalian penjualan, produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

Penilaian : Memberikan tugas individual berkaitan dengan materi yang dijelaskan. Yogyakarta, Agustus 2011