• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI

BANGUNAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI

1 LUBUK PAKAM PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK KONSTRUKSI KAYU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

DORIS SIMATUPANG

NIM. 5123111014

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Doris Simatupang (5123111014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2016

Penerapan model pembelajaran STAD dilakukan adalah dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Diharapkan dengan penerapan ini dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas dan hasil belajar yang lebih baik di dalam kelas sehingga memungkinkan akan meningkatkan nilai siswa dalam mata pelajaan konstruksi bangunan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam dua siklus penelitian dimana tiap siklus difokuskan pada materi tentang spesifikasi dan karakteristik kayu serta Mengelola spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas dengan subjek penelitian kelas X Teknik Konstruksi Kayu dengan jumlah 34 orang. Tetapi sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji instrumen yang diuji cobakan kepada siswa kelas XI Teknik Konstruksi Kayu kemudian dilanjutkan dengan pengolahan instrumen dengan mencari uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda soal. Hasil uji coba instrumen untuk siklus I dari 25 soal yang diujicobakan diperoleh 21soal yang valid dan siklus 2 terdapat 20 soal yang valid dari 25 soal yang diujicobakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model STAD dapat meningkatkan aktivitas dan Hasil Belajar siswa. Pada siklus ke I hasil belajar siswa yang diperoleh nilai rata-rata Pretest nya adalah 63,4 dengan persentase ketuntasan 44,1 dan rata-rata-rata-rata nilai Postest adalah 85,9 dengan persentase ketuntasan adalah baru mencapai 85,3 % dari seluruh siswa. Pada siklus ke II hasil belajar siswa yang diperoleh nilai rata-rata Pretest nya adalah 64,4 dengan persentase ketuntasan 50 dan rata-rata nilai Postest adalah 96,2 dengan persentase ketuntasan meningkat 100 persen dari seluruh siswa. sedangkan untuk aktivitas siklus I pertemuan 1 adalah 57,72 yaitu kategori Tidak Aktif, untuk pertemuan ke 2 adalah 76,01 yaitu kategori 76,01. Dan untuk siklus II pada pertemuan 1 adalah 76,47 yaitu kategori Cukup Aktif dan pertemuan ke 2 meningkat menjadi 80,14 yaitu kategori Aktif.

(6)

ABSTRACT

Doris Simatupang (5123111014). Application of Cooperative Learning Model Student Team Achievement Division (STAD) to Improve Student Activities and Learning Outcomes Building Construction In Class X SMK Negeri 1 Lubukpakam Wood Construction Engineering Program. Faculty of Engineering. State University of Medan. 2016

This research was motivated by the problems of the less satisfying it scores achieved by students in the subjects of Building Construction is due to various factors, including teachers still use conventional methods and the dominance of teachers in the learning process, causing the learning process becomes passive and less enjoyable for students, also causes low learning outcomes of students in the subjects of Building Construction.

STAD learning model application is expected to improve the ability to perform the activities better in the classroom so as to enable will improve student learning outcomes in these subjects.

The method used in this research is classroom action research (PTK), using classroom action research model consisting of four stages: planning, implementation, observation and reflection. The fourth stage takes place in four cycles with each cycle research is focused on the material on specifications and characteristics of wood and Managing specifications and characteristics of wood for building construction. The research was conducted at SMK Negeri 1 Lubukpakam with research subjects class X.

Instruments tested research first, followed by a test of the validity, reliability, difficulty index, and distinguishing matter. The trial results achievement test Construction of 30 test items were tested obtained 21 valid items and are not valid for the test cycle 1 while the second cycle test was obtained 20 valid test items and 5 grains invalid test.

The results showed that the application of STAD learning model can improve the activity and learning outcomes of Building Construction. for first cycle the average student pretest is 63,4 with percentage is 44,1 and the average posttest is 85,9 with percentage 85,3% of all student. . for second cycle the average student pretest is 43,4 with percentage is 50 and the average posttest is 96,2 with percentage 100% of all student. In while for activities the first cycle and first meet is 57,72 in category not active, and the second meet is 76,01 in category enough active. The second cycle first meet is 76,47 in category enough active and the second meet is 80,14 in category active.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan hikmat sehingga dapat menyelesaikan proposal ini yang berjudul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Aktifitas Siswa Dan Hasil Belajar

Konstruksi Bangunan pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program

Keahlian Teknik Konstruksi Kayu”

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan proposal ini.

Dalam proses penyusunan Proposal ini, peneliti banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan informasi. Dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

(8)

ii

4. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dan selaku Pembimbing Skiripsi yang telah memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

6. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

7. Kepada dosen penguji Drs. Karmiden Sitorus, M.Pd, serta selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan selama saya menjalani masa perkuliahan.

8. Drs. Edim Sinuraya, ST., M.Pd dan Syahreza Alvan, ST., M.Si selaku dosen penguji yang juga memberikan kritik dan saran guna menyempurnakan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen dan Staf pegawai Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan yang turut membantu selama kuliah di Fakultas Teknik.

10. Bapak/Ibu guru SMK N.1 Lubuk Pakam yang telah memberi kesempatan pada saya untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

(9)

iii

nasehat hidup kalian berikan sehingga saya tetap kuat hingga detik ini. Saya akan selalu mengingat dan merindukan kalian. Ini semua untuk kalian.

12. Teristimewa kepada saudara-saudaraku yang terhebat yang mampu menjadi ibu dan bapak bagi saya. Tersayang Kakak Loma Simatupang dan ipar Usdek Gultom, Dina Simatupang dan ipar Albert Simanjuntak, Ika Simatupang dan ipar Sandy Sitanggang, Abang Hotman Simatupang dan eda Nur Silaban, Adikku sibandel Dennis Simatupang, yang selalu memberi semangat, saran, dan materi dikala apapun terkhusus dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Terkasih ponakan ku (Adelina Gultom, Dinda Gultom, Anisah Simanjuntak, Kristian Ponganga Simanjuntak, Amos Gultom, Messi Simatupang dan Jones Simanjutak) yang selalu menambah semangat dalam menjalani perkuliahan saya terkhusus saat pengerjaan skripsi ini. kalian semua harus bisa menjadi kebanggaan keluarga. Dan tak lupa semua keluarga besar Simatupang terkhusus untuk keluarga Bapak Uda dan Inang uda Lena dan sepupu – sepupu ku serta keluarga Pakpahan terkhusus juga untuk Tulang ku (Ali Pakpahan dan keluarga) yang memberi dukungan moral dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

(10)

iv

(Rosinta, novel, Desy, sola, indri, nikita) dan yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu ada untukku dan yang sudah memberi bantuan , saran, dukungan dan semangat kepada penulis saat pengerjaan skripsi ini. Selamat berjuang kawan – kawan.

15.Terkasih sahabat ku Nehemia Simanjuntak yang telah bersedia menjadi tempat ku berbagi dan memberi ku semangat dalam penyelesaian skripsi.

16. Kepada teman PPLT Unimed 2015 di SMP Negeri 1 Laguboti teristimewa kepada Sri Ayu, Rosenni, Devi (Divai) dan Anju yang telah ikut memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. Kepada teman kos Rela 97 Vanny, Isnah, Fitri, Sabet, Novita, Nuhalima, Uli, bou Marta, Mas Eko, Nanguda Kantin Ka Eva, Ka Nengsih Dan Keluarga besar Pendeta Marlin Hutajulu, dan tak lupa juga kepada GP anjing peliharaan yang sudah kuanggap sahabat yang selalu menyambut dan mendengar setiap curhatan ku.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata peneliti menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, Agustus 2016 Peneliti,

(11)

v

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakikat Belajar Konstruksi Bangunan ... 11

2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 15

2.1. Jenis –jenis Aktivitas Dalam Belajar ... 17

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

3.1.Ciri – ciri pembelajaran kooperatif ... 20

3.2.Langkah – langkah pembelajaran kooperatif ... 20

3.3.Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif ... 21

3.4.Jenis –jenis pembelajaran kooperatif ... 22

4. Hakikat Model Pembelajaran Tipe STAD ... 25

4.1 Langkah – langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD 28 4.2Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tipe STAD .... 30

(12)

vi

C. Kerangka Konseptual ... 35

1. Model Pembelajaran terhadap Aktivitas Belajar ... 35

2. Model Pembelajaran terhadap Hasil Balajar ... 35

D. Pengajuan Hipotesis ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

A. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 56

1. Perencanaan ... 56

2. Pelaksanaan ... 56

3. Observasi ... 62

4. Reflesksi ... 65

B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 65

(13)

vii

2. Pelaksanaan ... 66

3. Observasi ... 73

4. Refleksi ... 76

C. Pembahasan Penelitian ... 76

1. Hasil Belajar Siswa ... 77

2. Aktivitas Siswa ... 79

V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

1. Kesimpulan ... 81

2. Implikasi ... 81

3. Saran ... 83

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Ulangan Harian Konstruksi Bangunan SMKN 1 Lubuk Pakam Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Uji Instrumen Siklus I

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Uji Instrumen Siklus II Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Tes

Tabel 3.4 Format Observasi Aktivitas Siswa Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I

Tabel 4.2 Perolehan Skor Aktivitas Siswa Siklus I

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Ilmu Bahan Bangunan Siklus II Tabel 4.4 Perolehan Skor Aktivitas Siswa Siklus II

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Lampiran 2 RPP Siklus I Lampiran 3 RPP Siklus II

Lampiran 4 Materi Pembelajaran Siklus I Lampiran 5 Materi Pembelajaran Siklus II Lampiran 6 Soal Siklus I

Lampiran 7 Soal Siklus II

Lampiran 10 Validitas Uji Coba Instrumen Lampiran 11 Reliabilitas Uji coba Instrumen

Lampiran 12 Indeks Kesukaran Uji Coba Instrumen

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat berbagai bidang, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini membawa iklim yang semakin terbuka untuk saling bekerja sama, saling mengisi dan saling melengkapi. Namun di sisi lain, era ini juga membawa kepada persaingan yang sangat kompetitif. Sehubungan dengan kondisi ini banyak dunia kerja saat ini menuntut tenaga kerja yang siap pakai dalam artian tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik pada suatu bidang tertentu.

Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memang didirikan dengan tujuan mempersiapkan siswa – siswa yang siap untuk bersaing di dunia kerja. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 3 yang menyatakan bahwa tujuan dari pada pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Tinggi dan rendahnya hasil belajar peserta didik dipengaruhi banyak faktor. faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi digolongkan menjadi dua yaitu : (1) Faktor Internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor ini terdiri dari faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. (2) Faktor Eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor ini terdiri dari faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi

(18)

2

antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, standar belajar diatas ukuran keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah), dan faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan, maka siswa dilibatkan dengan berbagai aktivitas yang ditunjukkan dengan keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Aktivitas belajar yang dilakukan siswa bukan hanya menulis dan mendengar dari apa yang dijelaskan oleh guru. Akan tetapi aktivitas belajar siswa melibatkan aktivitas mental dan aktivitas motorik. Aktivitas belajar yang dapat dilakukan oleh siswa adalah melihat yaitu memperhatikan guru, berdiskusi, melisan atau bertanya harus dilakukan apabila ada materi yang kurang dimengerti oleh siswa, mendengarkan dengan serius apa yang diajarkan guru. Intelektual siswa tampak dari daya nalar siswa pada saat memecahkan masalah ataupun pada saat mengerjakan soal – soal atau tugas yang diberikan oleh guru.

(19)

3

terjadi peningkatan pemahaman (bukan ingatan). Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan pendekatan, strategi, model atau metode pembelajaran inovatif.

Berbagai cara dilakukan dalam usaha untuk memajukan pendidikan baik dalam hal kualitas guru, penyediaan fasilitas sekolah, kurikulum serta tidak kalah pentingnya adalah model-model pembelajaran yang dipakai di dalam kelas. Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu yang terus mengalami perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai dikurangi dengan menerapkan model – model pembelajaran yang lebih modern dan disesuaikan dengan topiknya. salah satu model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif atau cooperative learning.

Pada model cooperative learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan aktif dengan pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya. Ada beberapa tipe model kooperatif diantaranya adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), Explicit Instruction (EI), Numbered

Heads Together (NHT), Think Pair Share (TPS) dan Student Team Achievement Division

(STAD) dan lain sebagainya.

(20)

4

yang produktif yang harus dikuasai oleh siswa SMK yang meliputi beberapa sub kompetensi dasar yaitu spesifikasi kayu, pesifikasi batu dan beton, spesifikasi baja aluminium, spesifikasi cat, spesifikasi bahan adukan, analisis fungsi dan jenis struktur bangunan, mengkategori pekerjaan batu beton dan melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH). Faktanya nilai yang didapat oleh siswa dalam mata pelajaran konstruksi bangunan pada siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu masih dalam kategori Kurang Memuaskan Dapat kita lihat dari tabel hasil pengamatan awal berikut yang telah penulis lakukan pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2016, menunjukkan bahwa perolehan nilai rata-rata mata pelajaran Kontruksi bangunan pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu (TKK)

Tabel 1.1. Data Hasil Ulangan Harian Konstruksi Bangunan kelas X TKK SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

2014/2015 <69 17 Siswa 48,57 Tidak kompeten

70 -79 13 Siswa 37,14 Cukup kompeten

80 -89 5 Siswa 14,28 Kompeten

90 -100 Tidak ada - Sangat kompeten

Jumlah : 35 100

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan

2013/2014 <69 11 Siswa 34,37 Tidak kompeten

70 -79 17 Siswa 53,12 Cukup kompeten

80 -89 4 Siswa 12,50 Kompeten

90 -100 Tidak ada - Sangat kompeten

Jumlah : 32 100

Sumber: dokumen pribadi guru mata pelajaran

(21)

5

Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa nilai yang dicapai masih kurang memuaskan, dan perlu mendapat perbaikan/peningkatan.

Salah satu faktor yang mengakibatkan kurang memuaskan nilai hasil belajar konstruksi bangunan seperti yang tertera pada tabel tersebut adalah tentang proses pembelajaran yang kurang memadai dalam hal pemahaman siswa, dimana siswa kurang termotivasi untuk belajar. Disisi lain ada kecenderungan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran masih agak rendah seperti bertanya atau mengemukakan pendapat baik dalam termotivasi untuk melakukan aktivitas individu maupun saat aktivitas berkelompok (diskusi). Siswa kurang dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk melakukan aktivitas dengan baik. Dalam hal ini siswa cenderung hanya menerima pelajaran, dan kurang memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapat, tidak berani bertanya saat ada materi yang kurang dimengerti, kurang memiliki kemampuan merumuskan gagasan sendiri dan siswa belum terbiasa dalam menyampaikan pendapatnya baik dalam tugas individu maupun dalam tugas kelompok.

(22)

6

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) membuat siswa bertanggung jawab pada pembelajaran mereka melalui penyelesaian masalah dan melakukan kegiatan inkuiri dalam rangka mengembangkan proses penalaran. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD lebih mendekatkan guru sebagai fasilitator dari pada sebagai sumber.

Walaupun memang pendekatan ini akan berjalan baik di kelas yang kemampuannya merata, namun sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa yang bervariasi lebih membutuhkan model pembelajaran tipe STAD ini sesuai dengan kondisi siswa yang ada di kelas yang akan ditelit. Karena dengan mencampurkan para siswa dengan kemampuan yang beragam tersebut, maka siswa yang kurang akan sangat terbantu dan termotivasi siswa yang lebih. Demikian juga siswa yang lebih akan semakin terasah pemahamannya. Dari penjelasan – penjelasan mengenai Student Team Achievement Division tersebut dapat kita lihat bahwa siswa akan dilatih untuk melakukan aktivitas yang lebih aktif dan bertanggung jawab. Dan hal ini juga diharapkan mampu memberi dampak yang sangat baik pula bagi peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement

(23)

7

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, antara lain :

1. Pembelajaran Konstruksi Bangunan masih berjalan seperti biasa dimana guru terlalu fokus pada materi yang disampaikan dengan lebih banyak menggunakan metode pembelajaran konvensional.

2. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru kurang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Hasil belajar siswa rendah untuk mata pelajaran Konstruksi Bangunan

4. Aktivitas siswa pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu Siswa kurang menguasai materi pelajaran, sehingga tingkat keberhasilan siswa juga masih rendah

5. Aktivitas siswa lebih banyak mendengar, mencatat dan sekali – kali bertanya kepada guru.

6. Guru belum menerapkan model pembelajaran tipe Student Team Achivement Division (STAD) pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu

7. Siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran Konstruksi Bangunan.

C. Pembatasan Masalah

(24)

8

a. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan aktifitas siswa yaitu dalam hal Visual, Oral, Listening, Writing, Drawing,

Motor, Mental dan Emotional Activities pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu Tahun Ajaran 2016/2017.

b. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan pada kompetensi dasar menerapkan spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan kelas X pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu Tahun Ajaran 2016/2017 .

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang masalah dan setelah dibatasi masalah – masalah yang diidentifikasi maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan Aktifitas Belajar siswa pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu Tahun Ajaran 2016/2017 ?

(25)

9

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah :

1. Untuk mengetahui Peningkatan Aktivitas Belajar Konstruksi Bangunan pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu Tahun Ajaran 2016/2017 dengan penerapan model pembelajaran tipe STAD.

2. Untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan pada siswa Kelas X SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu Tahun Ajaran 2016/2017 dengan penerapan model pembelajaran tipe STAD.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan suatu konsep pembelajaran pada mata pelajaran Konsruksi Bangunan Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang benar-benar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain itu secara teoritis manfaat penelitian ini adalah :

1. Menemukan suatu model pembelajaran yang baru sebagai alternative di dalam pembelajaran mata pelajaran Konstruksi Bangunan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Membantu siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam proses belajar mengajar. Manfaat praktis penelitian ini adalah :

(26)

10

(27)

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, pada siklus I nilai rata-rata pretest siswa sebesar 63,4 dengan persentase kelulusan 44,1%, lalu pada post test meningkat menjadi 85,9 dengan persentasae kelulusan 85,3%. Pada siklus II nilai rata-rata pretest siswa sebesar 64,4 dengan persentase kelulusan 50,0% lalu pada post test meningkat menjadi 96 dengan persentse kelulusan 100%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif STAD ini dapat meningkatkan Aktivitas Siswa. Hal ini terlihat dari hasil rata-rata penilaian aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama 57,72 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 76,01. Kemudian pada siklus II pertemuan pertama rata-rata penilaian aktivitas siswa 76,47 meningkat pada pertemuan kedua menjadi 80,14

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Aktivitas dan hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran

(28)

82

Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar Konstruksi Bangunan pada siswa kelas X Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat diterapkan pada mata diklat Konstruksi Bangunan, terutama untuk meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar.

Penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD sangat tepat dalam meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan individu, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran karena Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini berpusat pada siswa (student centered).

Dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, siswa dilatih untuk mampu menggantikan bentuk persaingan dengan saling kerja sama, melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mereka dapat berdiskusi, menyampaikan gagasan dan konsep. Mereka memiliki rasa peduli, tanggung jawab terhadap teman lain dalam proses belajarnya.

(29)

83

tercapai jika guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dan meningkatkan aktivitas siswa dalam penyampaian materi pembelajaran. Hubungan antara model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Aktivitas dan hasil belajar pada mata diklat Konstruksi Bangunan Bangunan berpengaruh secara signifikan. Apabila model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD diterapkan dalam pembelajaran, siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru mata pelajaran, aktif dalam memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri yang diajarkan, antusias dalam melakukan percobaan menjawab soal soal yang diberikan , dan aktif dalam diskusi kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Aktivitas dan hasil belajar Konstruksi Bangunan Bangunan, terlihat dari rata-rata Aktivitas dan hasil belajar siswa.

C. Saran

Dari hasil yang diperoleh pada penelitian kali ini yang membuktikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar karena siswa telah melakukan belajar bermakna dalam pembelajaran Konstruksi Bangunan Bangunan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

(30)

84

2. Sebaiknya guru mendorong keberanian siswa dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan yang dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang jelas dan singkat dan pemberian waktu berfikir untuk menjawab.

3. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan Model Pembelajaran Kooperatif STAD sebagai suatu alternatif dalam mata diklat Konstruksi Bangunan untuk mengingkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa.

(31)

85

DAFTAR PUSTAKA

A,M Sardiman, 2004. Interaksi Dan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

A,M Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajagrafindo.

Anita. 2013. Penerapan Pendekatan Konstruksivisme Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Gaya. Skripsi Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung: Tidak

Diterbitkan.

Arikunto, S. 2008. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2011. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Awaludin. Ali. (2005). Dasar – dasar perencanaan sambungan kayu.

Yogyakarta: Biro Penerbit.

Daryanto. (1988). Pengetahuan Teknik Bangunan. Jakarta : Bina Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Rineka cipta : Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Elvi, Siska Yunita. 2011. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan pada kompetensi menerapkan ilmu statika dan tegangan siswa kelas X program keahlian teknik kontruksi batu dan beton SMK Negri 2 Binjai. Skripsi. Medan : Unimed

Frick. Heinz. (1980). Ilmu Konstruksi Bangunan 2. Yogyakarta : Kanisius. Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Hajar. Siti. 2008. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa pada pembelajaran ekosistem darat dan perairan dengan memampaatkan lingkungan sekitar di kelas X SMA Negeri 1 Kuala. Skripsi. Medan : Unimed

(32)

86

Hastia, Eka Lubis. 2010. Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata diklat dasar kompetensi kejuruan (DKK) kelas x program keahlian teknik gambar bangunan SMK N 1 Stabat T.P 2010/2011. Skripsi. Medan : Unimed.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta.: Pustaka Belajar.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Marsih dkk. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar matematikan tentang soal cerita pecahan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Diakses pada 24 Juni 2016 dari

http://www.jurnalonlinem.com/download/jurnal-online-jpmm-juni-2015- penerapan-model-stad-dalam-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-kelas-v-mata-pelajaran-mm-terpadu-engripin.pdf

Nur, Mohamad. 2008. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA.

Sagala. S. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta Bandung Samosir, Ellsyah. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pada Kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika Pada Siswa kelas X Program Keahlian Audio Vidio SMK Negri 1 Percut Sei Tuan. Skripsi. Medan : Unimed

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sanjaya, Wina. 2008. Factor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. Jakarta: Prenada

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Sudjana, Nana. 1988. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru.

(33)

87

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tobing Hotmerlan. 2008. Penerapan Strategi Pembelajaran SQ3R dalam Upaya. Meningkatkan Hasil Belajar IPS Ekonomi di SMP Negeri 37 Medan. Proposal Pasca Sarjana. Medan : Unimed

Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara

Usulu. Siska. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Team Achievement Division) pada Mata Pelajaran IPS Kelas X SMK Negeri Gorontalo. Diakses pada 24 juni 2016 dari http://www.jurnalonlinejpips.com/download/jurnal- online-jpips-juni-2015-penerapan-model-stad-dalam-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-kelas-X-mata-pelajaran-ips-terpadu-engripin.pdf

Gambar

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Tes
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 1.1. Data Hasil Ulangan Harian Konstruksi Bangunan kelas X TKK SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
gambar bangunan SMK N 1 Stabat T.P 2010/2011. Skripsi. Medan : Unimed.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kebijakan Dinas Kehutanan dalam menanggulangi upaya menanggulangi pembalakan hutan di wilayah KPH Malang.Ingin

Penulisan keramik raku fungsional ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penciptaan dan hasil karya keramik fungsional dengan ide dasar penyu. Serta menjelaskan

[r]

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode