v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... . 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
1.7 Definisi Operasional ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis……….. 10
2.1.1 Model Pembelajaran Inquiry Training……….. 10
2.1.2 Hakekat Model Pembelajaran Inquiry Training.... ... 12
2.1.3 Pelaksanaan Model Pembelajaran Inquiry Training….. 14
2.1.4 Dampak Pembelajaran Inquiry Training……… 19
2.1.5 Teori Belajar Yang Melandasi Model Pembelajaran Inquiry Training……….………… .. 20
2.1.5.1 Teori Kontruktivisme……… . 20
2.1.5.2 Teori Perkembangan Kogntif Piaget……… 21
2.1.5.3 Teori Perkembangan Kognitif Vigotsky………. 23
2.1.5.4 Teori Belajar Penemuan Jerome Bruner………. 23
2.1.5.5 Teori Belajar David Ausubel……… 24
2.1.6 Motivasi…… ... 24
2.1.6.1 Jenis Motivasi …. ... 26
2.1.6.2 Indikator Motivasi ... 27
2.1.6.3 Fungsi Motivasi ... 27
2.1.5.3 Bentuk- Bentuk Motivasi di Sekolah ... 27
2.1.7 Macromedia Flash ... 28
2.1.7.1 Pengertian Macromedia Flash ... 28
2.1.7.2 Penggunaan Macromedia Flash dalam Pembelajaran .. 29
2.1.8 Keterampilan Proses Sains ... 29
2.1.8.1 Definisi Keterampilan Proses Sains ... 29
2.1.8.2 Indikator Keterampilan Proses Sains ... 30
vi
2.2.1 Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Macro edia F ash dan Motivasi
terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa ... 30
2.2.2 Keterampilan Proses Sains Fisika Siswa Yang Memiliki Kemampuan Motivasi Tinggi Lebih Baik dari Siswa Yang Memiliki Motivasi Rendah ... 32
2.2.3 Interaksi antara Motivasi dengan Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Macro edia F ash terhadap Keterampilan Proses Sains Fisika Siswa ... 33
2.2.4 Penelitian Yang relevan……….. 35
2.3 Hipotesis Penelitian ………. . 38
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
3.3 Variabel Penelitian ... 40
3.4 Jenis dan Desain Penelitian ... 41
3.5 Instrumen Penelitian………... 45
3.5.1. Tes Motivasi Belajar………... 45
3.5.2 Instrumen Keterampilan Proses sains... 46
3.6 Analisis Butir Tes………... 47
3.6.1 Validitas Isi ... 47
3.6.2 Validitas Ramalan ... 48
3.6.3 Reliabilitas Tes ... 49
3.7 Prosedur Penelitian... . 50
3.8 Teknik Analisa data………. 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 60
4.1.1. Analisis Data KPS Pra-pembelajaran... 60
4.1.1.1. Uji Normalitas... 61
4.1.1.2. U Homogenitas... 61
4.1.1.3. Uji Uji Kesamaan Dua Rerata Uji-t ... 62
4.1.2. Hasil Instrumen Motivasi siswa ... 63
4.1.3 Tahap Perlakuan... 64
4.1.4. Analisis Data KPS Pasca-pembelajaran... 65
4.1.4.1. Uji Normalitas... 66
4.1.4.2. Uji Homogenitas... 67
4.1.5. Deskripsi Keterampilan Proses Sains Berdasarkan Motivasi Siswa... 67
4.1.6. Pengujian Hipotesis Penelitian... 70
4.2. Pembahasan... 74 4.2.1. Keterampilan Proses Sains Siswa dengan Model
vii
Menggunakan Macro edia F ash Lebih Baik
Dibandingkan dengan Pembelajaran Konvensional... 74 4.2.2. Keterampilan Proses Sains Siswa Yang Memiliki
Motivasi Tinggi Lebih Baik Dibandingkan dengan
Siswa Yang Memiliki Motivasi rendah. ... 77 4.2.3. Ada Interaksi Model Pembelajaran Inquiry Training
dan Motivasi untuk Meningkatkan Keterampilan
Proses Sains Siswa... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan... ... 82 5.2.Saran... 82
DAFTAR GAMBAR
[image:7.595.78.525.120.642.2]Halaman Gambar 2.1. Dampak Pembelajaran Model Inquiry Training ... 19 Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian ... 53 Gambar4.1. Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran
Dengan Nilai rata-rata KPS………. 77 Gambar4.1. Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 87
Lampiran 2. Bahan Ajar Pertemuan I ... 100
Lampiran 3. Lembar Kegiatan Siswa I ... 114
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ... 118
Lampiran 5. Bahan Ajar Pertemuan II ... 130
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa II ... 137
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III ... 146
Lampiran 8. Bahan Ajar Pertemuan III... 158
Lampiran 9. Lembar Kegiatan Siswa III...……..……… 163
Lampiran 10. Instrumen keterampilan Proses Sains………. 172
Lampiran 11. Lembar Validasi Keterampilan proses Sains………… 176
Lampiran 12. Kuesioner Angket Motivasi………….……….. 179
Lampiran 13. Lembar validasi Angket Motivasi Belajar Siswa.……. 183
Lampiran 14. Deskripsi Penilaian Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa ……… 186
Lampiran 15. Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas……….. 188
Lampiran 16. Rekapitulasi Skor Motivasi Kelas Kontrol... 191
Lampiran 17. Rekapitulasi Skor Motivasi Kelas Eksperimen... 194
Lampiran 18. Rekapitulasi Nilai KPS Pra-pembelajaran Kelas Kontrol………... 197
Lampiran 19. Rekapitulasi Nilai KPS Pra-pembelajaran Kelas eksperimen……….. 198
Lampiran 20. Rekapitulasi Nilai KPS Pasca-pembelajaran Kelas Kontrol………... 199
Lampiran 21. Rekapitulasi Nilai KPS Pasca-pembelajaran Kelas Eksperimen ………. 200
Lampiran 22. Tabulasi Pengelompokkan Nilai KPS Berdasarkan Tingkat Motivasi Belajar Siswa………. 201
Lampiran 23. Deskripsi Statistik………… ... 204
Lampiran 24. Uji Normalitas……… ... 205
Lampiran 25. Uji Homogenitas………... 210
Lampiran 26. Uji Kesamaan Dua Rerata(Uji T) KPS Pra Pembelajaran……… 211
Lampiran 27. Uji Hipotesis………... 212
Lampiran 28. Uji Lanjut……….... 216
Lampiran 29. Rekap Nilai Lembar kerja siswa... 217
Lampiran 30. Rubrik penilaian Laporan Praktikum………... 218
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan pembangunan di Indonesia. Pendidikan yang baik akan menghasilkan pembangunan negara yang baik juga. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih mempunyai masalah dalam bidang pendidikan.
Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, baik secara kuantitas maupun kualitas.Usaha ini dilakukan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan jenjang perguruan tinggi.Hal ini dilakukan untuk menghadapi kemaujuan ilmu dan teknologi (IPTEK) yang sangat pesat dewasa ini.
Fisika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah mempunyai peran yang sangat besar dalam memajukan IPTEK, karena fisika sebagai bagian dari IPA dipandang sebagai sekumpulan pengetahuan (a body of knowledge), cara berpikir (a way of knowledge), dan sebagai cara penyelidikan (a way of investigating). Sebagai kumpulan pengetahuan, fisika membahas fakta, konsep, prinsip hukum dan teori.Dengan demikian pembelajaran fisika bukan hanya memahami konsep-konsep fisika melainkan juga mengajari siswa berpikir konstruktif melalui fisika sebagai keterampilan proses sains, sehingga pemahaman siswa terhadap hakikat fisika menjadi utuh, baik sebagai proses maupunsebagai produk(BSNP,2006).
2
dibicarakan.fisika sering dianggap kurang berhasil jika ditinjau dari hasil belajar siswa. Hal ini salah satunya disebabkan oleh pembelajaran yang masih bersifat umum dan teoritik serta kurang menuntut siswa untuk menggunakan alat-alat pikirnya Siswa kurang mendapat kesempatan untuk aktif dalam proses pembelajaran dan menemukan pengalamannya sendiri. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat oleh guru.Pembelajaran ini hanyamenciptakan suasana kelas yang monoton, cenderung statis, dan membosankan.Oleh karena itu guru harus berperan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dan dapat meningkatkan pola berpikir siswa dan keterampilan proses siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Keterampilan proses sains(KPS) sangat penting dimiliki oleh setiap individu. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Subagyo,dkk(200 ) hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan keterampilan proses siswa yang optimal.Penggunaan keterampilan proses dapat dijadikan sebagai modal dasar bagi seseorang agar mampu memecahkan masalah hidupnya dalam kehidupan sehari- hari(Dahar,1 6).
yang dilakukan Hussain dan Shah(201 )juga mengungkapkan bahwa mengajarkan fisika dengan metode inkuiri lebih efektif, metode inkuiri meningkatkandomainbelajaryang berbeda seperti kemampuan pengetahuan, kemampuan pemahaman, kemampuanmenerapkan dan kemampuan pengembangan keterampilan siswa.
Mengingat dari perkembangan mental peserta didik SMP menurut Piaget sebagian besar pada taraf transisi dari fase konkrit ke fase operasi formal, maka diharapkan sudah mulai dilatih untuk mampu berpikir abstrak. Oleh karena itu, pembelajaran fisika di SMP hendaknya sudah mengenalkan peserta didik kepada kemampuan untuk mulai melakukan penyelidikan walaupun sifatnya masih sangat sederhana(BSNP,2006).Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugraha, dkk(2012) bahwa lingkungan pendidikan anak usia dini berspektif keterampilan adalah menggabungkan fungsi psiko-sosial, kepribadian, fisik dan akademis dari seorang anak. Tugas pentingnya adalah untuk menyediakan dasar yang awal dan umum, dimana di dalamnya termasuk tingkah laku yang positif terhadap sekolah. kebiasaan untuk berinisiatif, kemampuan untuk mengambil keputusan, disiplin diri dan rasa tanggung jawab anggota kelas lainnya, sekolah dan komunitas.
metode yang digunakan guru dalam mengajarkan konsep – konsep fisika seolah menegaskan bahwa konsep – konsep fisika adalah kumpulan rumus yang harus dihafalkan. Hal ini berdampak pada ketercapaian tujuan pembelajaran yang tidak maksimal, dalam pembelajaran siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran dan keaktifan kelas sebagian besar didominasi oleh guru ( teacher centered), sehingga pembelajaran terasa monoton dan membosankan oleh siswa.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, guru perlu memilih model yang tepat dalam pembelajaran yang dapat memunculkan keterampilan proses sains siswa mencakup kemampuan yang paling sederhana yaitu mengamati, mengukur hingga kemampuan tertinggi yaitu kemampuan bereksperimen. Model pembelajaran yang dimaksud adalah In uiry raining.
Model pembelajaranIn uiry rainingmerupakan suatu model yang dirancang untuk membantu siswa secara langsung kedalam proses ilmiah melalui latihan–latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut kedalam periode waktu yang singkat(Joyce,2003). Model In uiry rainingdapat meningkatkan keterampilan proses (mengamati, mengumpulkan dan mengolah data), meningkatkan keaktifan dan kemandirian siswa, pengungkapan verbal,toleransiterhadap keadaan yang ambigu.Lebih jauh lagi, In uiry rainingmembantupeserta didikmembangunkonsep danbentuk danuji hipotesis(Jazzar,200 ).
eksperimensiswa dapat mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan praktikum yang dilakukan akan mengembangkanketerampilannya dengan tujuan memahami konsep-konsep dan memecahkan masalah(Rustaman,200 ).
Menuruthasil penelitianErgul, dkk(2011) menunjukkan bahwa metode berbasis inkuiri juga secara signifikan meningkatkan keterampilan proses sains siswadan sikap. Hasil penelitian Harahapdan Sinuraya(2013) mengemukakan terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran in uiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan pengukuran.
Keberhasilan model in uiry training dalam mempengaruhi keterampilan proses sains bisa terwujud dengan lingkungan belajar yang tepat, diantaranya tempat belajar, sarana dan prasarana, media yang digunakan dalam pembelajaran.Hifni(201 ) juga mengungkapkan penerapan model in uiry trainingmenggunakan macromedia flash sebagai media menghasilkanketerampilan proses sains siswa lebih baik daripada menerapkan model konvensional. Waruwudan Motlan(201 ) juga mengungkapkan bahwapenggunaan model pembelajaran in uiry training lebih baik daripada penggunaan model konvensional untuk meningkatkan prestasi belajar.
Mengacu pada latar belakang masalah tersebut penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Model In uiry raining Menggunakan Macromedia Flash dan Motivasi erhada Keteram ilan Proses
ains iswadengan harapan penelitian ini dapat mengembangkan keterampilan
proses sains siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran.
1. . Ident f kas Masala
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah
1. Keterampilan proses sains fisika siswa belum optimal. 2. Pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit .
3. Kecenderungan pembelajaran fisika saat ini sebagian besar masih berpusat pada guru teacher centered
. Guru belum memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan proses siswasaat melakukan kegiatan eksperimen antara lain motivasi belajar siswa.
1. . Batasan Masala
Penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal
1. Modelpembelajaran yang digunakan adalah model In uiry raining
2. Motivasidalam penelitian ini mengelompokkan siswa menjadi kelompok siswa dengan motivasitinggi danmotivasi rendah
. Hasil belajar yang diteliti adalah keterampilan proses sainssiswa
1. . Rumusan Masala
Berdasarkan latar belakang, batasan masalah maka masalah tersebut dirumuskan dengan pertanyaan - pertanyaan penelitian sebagai berikut
1. Apakah keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran In uiry rainingmenggunakan Macromedia Flashlebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional?
2. Apakah keterampilan proses sains pada kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik dibandingkan dengankelompok siswa yang memiliki motivasirendah?
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaranIn uiry raining dan motivasidalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa?
1. . Tu uan Penel t an
Penelitian ini bertujuan untuk
1. Untuk mengetahui apakah keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran In uiry rainingmenggunakan Macromedia Flashlebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan model
2. Untuk mengetahui apakah keterampilan proses sains pada kelompok siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik dibandingkan dengankelompok siswa yang memiliki motivasirendah.
3. Untuk mengetahui apakahada interaksi antara model pembelajaranIn uiry rainingmenggunakan macromedia flash dan motivasidalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
1. . Manfaat Penel t an
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Secara teoritis dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya 2. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan profesi
guru serta mengubah pola dan sikap guru dalam mengajar yang semula berperan sebagai informan menjadi sebagai fasilitator dan mediator.
1. . Def n s O eras nal
Untuk menghindari perbedaan penafsiran penjelasan perlu adanya penjelasan dari beberapa istilah yang dilakukan dalam penelitian ini. Beberapa konsep dan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
2. Motivasi adalah suatu teori yang membangun yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi , arah, intensitas, ketekunan , dan kualitas perilaku,
terutama diarahkan pada perilaku(Brophy,200 ).
3. Macromedia flash adalah suatu program aplikasi berbasis vector standardauthoring tool rofessional yang digunakan untuk membuat
animasi bitma yang sangat menarik untuk membuat logo, perfilman,permainan, menu interaktis dan pembuatan aplikasi web(Perfetti,2002).
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1. Keterampilan proses sains siswa yangdiajarkan dengan modelpembelajaran
inquiry trainingmenggunakan macromedia flashlebih baik dibandingkan
dengan siswayang diajarkan dengan pembelajaran konvensional.
2. Keterampilan proses sains pada kelompok siswa yang memiliki
motivasilebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi
rendah.
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran inquiry training
menggunakan macromedia flashdan motivasi dalam
meningkatkanketerampilan proses sains siswa.
5.2. Saran
Setelah melakukan penelitian, peneliti menyarankan:
1. Model pembelajaran inquiry training menggunakan macromedia
flashsangat baik diterapkan disekolah karena dapat meningkatkan ranah
keterampilan proses sains siswa.
2. Dalam penelitian ini penerapan model inquiry training untuk mengukur
keterampilan proses sains siswa menyita banyak waktu sehingga dalam
perencanaan perlu menyesuaikan waktu, jumlah alat eksperimen dengan
83
3. Sebelumnya siswa belum pernah menggunakan model pembelajaran
inquiry training, maka sebaiknya siswa mulai dilatih untuk melakukan
percobaan-percobaan sederhana ketika pembelajaran fisika agar memiliki
respon yang cepat untuk melakukan model pembelajaran inquiry training.
4. Motivasi belajar siswa perlu diperhatikan agar dapat membantu model
83
DAFTAR PUSTAKA
Abdi,A.2014. The Effect Of Inquiry-Based Learning Method On Students’ Academic Achievement In Science Course. Universal Journal of Educational Research, 2(1): 37-41
Abdi guru,Tim.2007. IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:Erlangga
A,J.Opera.,S,N.Oguzor. 2011. Inquiry Instructional Method and the School Science Currículum. Current Research Journal of Social Sciences,3(3): 188-198,
Arikunto, S.2005. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakata : Bumi Aksara
Arsyad,A.2011. Media Pembelajaran.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Asikin,M.2004. Bahan Penelitian Matematika”Teori–Teori Belajar Matematika”. Jakarta: Departemen Penddikan Nasional
Uno,Hamzah.2014.Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Brophy,J. 1987. Motivating student to learn : An Experiment in Junior High School Studies Classes. Michigan : Michigan State University
BSNP.2006. Contoh/Model Silabus Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan. Jakarta:DirektoratPembinaan SMP , Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas
Dahar,R.W.2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Erlangga
Darsono.2001. Belajar dan Pembelajaran.Semarang: IKIP Semarang Press
David.B.,C,Robert,C.1996. Hand Book Of Educational Psychology. London: Prentice Hall International
Dimyati.,Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ergul, R., Simsekli, Y., Callis,O., Gocmencelebi,S., Sanli, M. 2011. The Effect of Inquiry-Based Science Teaching on Elementary School Student’s Process Skills and Science Attitudes. Bulgarian Journal of Science and Education Policy (BJSEP), 5: 1
84
Hamalik, O. 2006. Proses Be lajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Harahap,F., Sinuraya,J. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Pengukuran Kelas VII Semester I MTs N 2 Medan TP 2012/2013. Jurnal Inpafi , 1 : 1
Hifni,M. 2014. Efek model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Media Macromedia Flash Terhadap Keterampilan Proses Sains dan kemampuan
berpikir logis. Unimed: Program Pascasarjana UNIMED
Hussain,S., Shah,M.2015. Effect of Inquiry Teaching Method on Academic Achievements of Male Students in Subject of Physics: A case study.European academic research, I(1): 12
Jazzar,M.2004. A New Look At An Old Practice. Charlotte: University of North Carolina
Joyce,B.,Weil,M.2003. Models Of Teaching.New Delhi: Prentice-Hall.Inc
Jung,T.2010. Educational Benefits Of Multimedia Skills Training.Taiwan: Taipe University of Technology
Kanginan,M.2006. Fisika Kelas VII.Jakarta:Erlangga
Kibble,B.2008. Effective use of ICT In Science Education. Faculty of Mathematics, Physics And Technology. Britislava : Comenius University
Margono.2008. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta : Rineka Cipta
Mustafa, M.I., Trudel,L. 2013 .Impact of Cognitive Tools on the Development of the Inquiry Skills of High School Students in Physic.(IJACSA) International Journal of Advanced Computer Science and Applications, 4 : 9,201
Peklaj,C., Levpušček,P. 2012. Students’ Motivation And Academic Success In Relation To The Quality Of Individual And Collaborative Work During A Course In Educational Psychology . Slovenia : University of Ljubljana
Perfetti,C.,Spol,J. 2002. Macromedia Flash: A New Hope for Web Applications. USA : User Interface Engineering
http:// .uie.com/publications/whitepapers/FlashApplications.pdf Diakses 14 Agustus 2015 pukul 15.00WIB
8
Sever,D., Guven,M. 2014. Effect of Inquiry-based Learning Approach on Student Resistance in a Science and Technology Course . Educational Consultancy and Research Center
www.edam.com.tr/estp diakses 15 Maret 2016
Sever,S.,Oguz,A. 2013.The effective presentation of inquiry-based classroom Experiments Using Teaching Strategies That Employ Video And Demonstration methods.Australasian Journal of Educational Technology,29(3)
Sitinjak,E. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dan Motivasi
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Unimed: Program Pascasarjana
UNIMED
Slameto 2003 . Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Stiggins,R.2006. Assesment for learning: A key to Motivation and Achievement. Indiana: Phi Delta Kappa International
Subagyo,Y.,Wiyanto.,Marwoto,P.2009. Pembelajaran dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu dan Pemuaian.Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5.ISSN : 1693-1246
online, http://journal.unnes.ac.id diakses 7 November 2014 .
Sudjana.2005 . Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta
Tella,A.2007. The Impact of Motivation on Student’s Academic Achievementand and Learning Outcomes in Mathematics Among Secondary School Students in Nigeria. Journal of innovation Reseach Education
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka
Usilogati,S.,Binadja,A.,Fitria,H.2014. Developing Module of Practical Chemistry Physics SETS Vision Activity to Increase Science Process Skills of Student Teacher. Greener Journal of Educational Research ISSN: 2276-7789 ICV 2012: 6.05 , 4 (2):030-035
8
Wijaya,A.,Suryatin,B.,Salirawati,D.2009. Cerdas Belajar IPA Untuk SMP/MTs
kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Wiliams,K.2012. Five Keys Ingredients For Improving Motivation. Research in